ilmu radiologi

3
Ilmu Radiologi Judul : Gambaran Radiologi Pada Pasien Laki-Laki 24 Tahun Dengan Pneumonia Spontan et causa TB Kategori I Abstrak : Nama : Sdr DN Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 24 tahun Alamat : Argorejo, Sedayu, Bantul Agama : Islam Pekerjaan : Swasta No RM : 5814xx Tanggal Masuk RS : 21 September 2014 Isi : Seorang pasien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat lebih kurang sejak 9 jam yang lalu. Sesak nafas terutama muncul bila pasien berbaring dan terasa berkurang bila pasien duduk. Sesak nafas terasa memberat bila pasien bekerja. Pasien juga mengalami batuk berdahak yang berwarna kemerahan. Pasien juga mengatakan mengalami mual (+) muntah (-) demam (+). Pasien juga mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri. Riwayat trauma pada dada tidak ada. Pasien merupakan penderita TBC kategori I dalam terapi obat OAT bulan ke 3. Riwayat Penyakit Dahulu hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan alergi obat disangkal. Riwayat TBC diterima. Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini. Pemeriksaan fisik : Keadaan Umum : Sedang. Kesadaran : Compos mentis. Vital Sign : TD : 130/80 mmHg N : 116 x/menit RR : 35-40 x/menit suhu : afebris. Pemeriksaan kepala leher dalam batas normal. Pemeriksaan thoraks Pulmo : inspeksi : pengembangan paru kanan tidak sama dengan kiri,

Upload: yanita-dikaningrum

Post on 09-Jul-2016

4 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Radiologi

Ilmu Radiologi

Judul :

Gambaran Radiologi Pada Pasien Laki-Laki 24 Tahun Dengan Pneumonia Spontan et causa TB Kategori I

Abstrak :

Nama : Sdr DN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 24 tahun

Alamat : Argorejo, Sedayu, Bantul

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

No RM : 5814xx

Tanggal Masuk RS : 21 September 2014

Isi :

Seorang pasien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat lebih kurang sejak 9 jam yang lalu. Sesak nafas terutama muncul bila pasien berbaring dan terasa berkurang bila pasien duduk. Sesak nafas terasa memberat bila pasien bekerja. Pasien juga mengalami batuk berdahak yang berwarna kemerahan. Pasien juga mengatakan mengalami mual (+) muntah (-) demam (+). Pasien juga mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri. Riwayat trauma pada dada tidak ada. Pasien merupakan penderita TBC kategori I dalam terapi obat OAT bulan ke 3. Riwayat Penyakit Dahulu hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan alergi obat disangkal. Riwayat TBC diterima. Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini. Pemeriksaan fisik : Keadaan Umum : Sedang. Kesadaran : Compos mentis. Vital Sign : TD : 130/80 mmHg N : 116 x/menit RR : 35-40 x/menit suhu : afebris. Pemeriksaan kepala leher dalam batas normal. Pemeriksaan thoraks Pulmo : inspeksi : pengembangan paru kanan tidak sama dengan kiri, Palpasi : fremitus raba kiri lebih lemah daripada kanan, perkusi : dulness – hipersonor, auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+) menurun, suara tambahan : wheezing (-) RBK (+/+). Cor dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen dan ekstrimitas dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21 September 2014 Hb : 11,0 HMT : 33 AT : 691 AL : 16,9 Eosinofil : 0 Basofil :1 Netrofil : 87 Limfosit : 8 Monosit :4. Kimia darah Ureum : 19 Kreatinin : 0,4 Na :143 K :3,4 CL : 102 HBsAg : (-) SGOT : 23 SGPT : 12. Pemeriksaan radiologis tanggal 21 September 2014 adalah foto thoraks AP, supine, insiprasi dan kondisi cukup, dengan hasil tampak perselubungan semiopak inhomogen di pulmo dextra, tampak perselubungan semiopak homogen di hemithoraks dextra, tampak area lusen tanpa corakan bronkovaskular di hemithoraks sinistra, kedua costofrenikus tertutup perselubungan, diafragma sinistra licin dan dextra tertutup perselubungan, COR : CTR < 0,56 tak valid dinilai, sistema tulang yang

Page 2: Ilmu Radiologi

tervisualisasi intak. Kesan : suspek pneumonia dextra, efusi pleura bilateral terutama dextra, pneumothoraks sinistra, besar cor tak valid dinilai

Diagnosis :

Pneumothoraks spontan e.c TBC kategori 1

Terapi :

O2 3- 5 lpm Infuse NaCl Pungsi dengan needle no 14 Rontgen thoraks ulang setelah pungsi untuk mengetahui perkembangan Konsul bedah untuk pemasangan WSD Evaluasi pengobatan OAT setelah 3 bulan Lanjutkan pemberian OAT

Diskusi :

.

Kesimpulan :

.

Referensi :

.

Penulis :

Yanita Dikaningrum (20090310088). Bagian Ilmu Radiologi , RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I

Dokter Pembimbing : dr. Ana Majdawati Sp, Rad