repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/karya ilmiah.docx · web viewmasih kurangnya...

22
STRATEGI BIRO PEMERINTAHAN DAN PERBATASAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DAERAH Lidya Oktarina Kurnia Putri [email protected] Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik penentuan informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biro Pemerintahan dan Perbatasan Kepulauan Riau masih memiliki keterbatasan ruang dalam menangani permasalahan yang ada dikawasan perbatasan. Terbatasnya 1

Upload: doanque

Post on 24-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

STRATEGI BIRO PEMERINTAHAN DAN PERBATASANPROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM PENGEMBANGAN

KAWASAN PERBATASAN DAERAH

Lidya Oktarina Kurnia Putri

[email protected]

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik,

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh

Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau. Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik penentuan

informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biro Pemerintahan dan Perbatasan

Kepulauan Riau masih memiliki keterbatasan ruang dalam menangani

permasalahan yang ada dikawasan perbatasan. Terbatasnya Sumber Daya

Pegawai mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan pembangunan di

kawasan perbatasan.

Kata kunci : Strategi Pengembangan, Kawasan Perbatasan

1

Page 2: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

PENDAHULUAN

Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang secara geografis berbatasan

langsung dengan negara lain (UU No. 43 Tahun 2008). Menurut pasal 10 ayat 3

UU No. 24 tahun 1992, wilayah perbatasan juga merupakan salah satu kawasan

strategis, yaitu kawasan yang secara nasional menyangkut hajat hidup orang

banyak, baik ditinjau dari sudut kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya,

lingkungan dan pertahanan keamanan.

Saat ini pengelolaan kawasan perbatasan di Indonesia dihadapkan pada dua

isu strategis dengan variasi permasalahan yang menonjol di dalamnya, yaitu isu

pengelolaan batas wilayah negara dan isu pengelolaan kawasan perbatasan. Belum

optimalnya pengembangan, pemanfaatan potensi dan kurang tersedianya

sarana/prasarana dasar di kawasan perbatasan, merupakan permasalahan umum

yang terjadi dan dihadapi hampir di semua kawasan perbatasan wilayah negara

Indonesia (BNPP, 2013). Hal tersebut menyebabkan kawasan perbatasan

senantiasa tertinggal dan terisolir, tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang

rendah dan aksesibilitas yang kurang, terutama akses kawasan perbatasan dengan

pusat pemerintahan, pusat-pusat pelayanan publik, atau wilayah lain yang relatif

lebih maju.

Permasalahan-permasalahan tersebut berpotensi terhadap munculnya aksi

separatisme dan menurunnya rasa kebangsaan masyarakat. Oleh karenanya

kawasan perbatasan memerlukan penanganan khusus untuk memberikan kepastian

hukum mengenai ruang lingkup wilayah Negara. Maka sebaiknya kawasan

perbatasan tidak hanya dipandang sebelah mata dan hanya dijadikan sebagai

2

Page 3: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

halaman belakang dan pinggiran, melainkan menjadi beranda terdepan yang

mendapat perhatian khusus. Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah

untuk mengatasi masalah perbatasan, salah satunya berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 12 Tahun 2010 dengan membentuk Badan Nasional Pengelola

Perbatasan.

Terbentuknya BNPP merupakan usaha yang dilakukan pemerintah dalam

upaya percepatan penyelesaian masalah perbatasan negara. Menjadikan kawasan

perbatasan sebagai serambi depan negara, yang berorientasi inkward looking atau

pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.

Mengemban visi untuk mewujudkan tata kelola batas negara dan kawasan

perbatasan yang aman, tertib, maju dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang

menjamin kesejahteraan rakyat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 5 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain Provinsi

Kepulauan Riau. Badan Pengelola Perbatasan mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis di bidang Pengelola Perbatasan serta

melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh

Gubernur sesuai dengan lingkup tugasnya. Namun berdasarkan Peraturan

Gubernur Nomor 60 Tahun 2016, Badan Perwakilan Perbatasan Daerah Provinsi

3

Page 4: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

Kepulauan Riau mengalami pengalihan fungsi menjadi Biro Pemerintahan dan

Perbatasan.

Merujuk kepada dokumen Rencana Kerja BNPP Tahun 2015 dan Renstra

Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015, adapun beberapa fenomena/isu

strategis di kawasan perbatasan yang perlu menjadi perhatian dan penanganan

khusus yaitu:

1. Bentangan kawasan perbatasan sangat luas sehingga penetapan batas

wilayah antar Negara masih belum jelas.

2. Masih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara

maupun swasta.

3. Penangan perbatasan belum maksimal dan masih bersifat sektoral.

4. Belum terpadunya program dan kegiatan pengembangan kawasan

perbatasan.

5. Masih minimnya sarana dan prasarana keamanan dan pertahanan, hal ini

menyebabkan lemahnya pengawasan terhadap berbagai akticitas

pelanggaran batas Negara antara lain Illegal fishing, human trafficking,

illegal dredging/sand, illegal migration.

6. Kesenjangan sosial dengan masyarakat tetangga seperti Malaysia dan

Singapura.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitan lebih

jauh dengan judul : “Strategi Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi

Kepulauan Riau Dalam Pengembangan Kawasan Perbatasan Daerah”.

4

Page 5: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

BAHAN DAN METODE

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif, Menurut (Sugiyono, 2012),

yang menyatakan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(indenpenden) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara

variabel satu dengan variabel yang lain.

Lokasi Penelitian

Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau merupakan

salah satu bagian pemerintah pembuat kebijakan program dalam pengembangan

kawasan perbatasan daerah, dimana dari berbagai kebijakan program yang

ditetapkan dapat dikatakan belum sepenuhnya optimal.

Jenis dan Sumber data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian

ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang peneliti

dapat secara langsung di Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan

Riau. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara. Sedangkan Data sekunder

adalah data yang penulis peroleh secara tidak langsung dari sumbernya, seperti

data monografi Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau dan

data-data lain yang tersedia yang berkaitan dengan penelitian.

Metode Penentuan Informan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Purposive Sampling, sesuai

dengan pendapat (Sugiyono, 2012) “adalah teknik penentuan sampel dengan

5

Page 6: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

pertimbangan tertentu”. Adapun cara yang gunakan peneliti untuk memilih

informan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan cara memilih orang yang

dianggap memahami dan mengerti betul tentang permasalahan yang peneliti teliti.

Teknik dan Alat pengumpulan data

a. Observasi

Secara umum, pengertian observasi atau pengamatan secara langsung

tentang bagaimana strategi Biro Pemerintahan dan Perbatasan dalam

pengembangan kawasan perbatasan daerah dengan alat pengumpul

data berupa daftar Check List dan catatan harian.

b. Wawancara

Menurut Siswanto (2011:58), wawancara adalah cara pengumpulan

data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden secara

langsung. Peneliti mengadakan tanya jawab kepada Informan untuk

memperoleh data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

c. Dokumentasi

Menurut (Sugiyono, 2012) Dokumentasi merupakan metode

pengumpulan data melalui literature yang berkaitan dengan topic atau

pembahasan penelitian.

Teknik Analisa Data

Menggunakan teknik Deskriptif Kualitatif, menurut (Sugiyono, 2012)

analisis Kualitatif adalah sebagai berikut metode penelitian Kualitatif itu

dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat

6

Page 7: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai

dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara

mendetail. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah : Reduksi

data dari lokasi penelitian, Penyajian data (display data) dan Penarikan

kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Strategi merupakan langkah awal dalam menjalankan sebuah rencana yang

ingin dicapai Biro Pemerintahan dan Perbatasan Kepulauan Riau. Dalam

melakukan analisis strategi pada Biro Pemerintahan dan Perbatasan Kepulauan

Riau peneliti menggunakan konsep manajemen strategi yang diungkapkan oleh

Dess & Lumpkin dalam (Kuncoro, 2006) yang menjabarkan ada tiga komponen

yang merupakan jantung dari manajemen strategi yaitu : Analisis, Keputusan dan

Aksi.

1. Dimensi Analisis

a. Mekanisme dalam meningkatkan program pengembangan

kawasan perbatasan

Mekanisme disini dimaksudkan sebagai tahapan atau proses yang

dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan. Tahap

perencanaan merupakan langkah awal yang harus ditempuh oleh BNPP

dan K/L terkait dengan sekretariat tetap sebagai fasilitator utama. Pada

tahap perencanaan ini mengacu kepada dokumen perencanaan

pembangunan, dokumen perencanaan tata ruang dan dokumen pengelolaan

7

Page 8: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

perbatasan yang selanjutnya berbentuk Rencana Induk ataupun Rencana

Aksi.

Tahap pelaksanaan program pengembangan kawasan perbatasan

daerah sendiri dimaksudkan untuk mewujudkan rangkaian pelaksaaan

kegiataan program pengembangan kawasan perbatasan. Pada tahap ini

diperlukan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan agar dapat

bersinergi antar sector dan antar pusat-daerah dibawah koordinasi Badan

Nasional Pengelola Perbatasan. Sesuai dengan UU 43 tahun 2008 tentang

wilayah Negara, pelaksanaan teknis program-program kawasan perbatasan

ini dilakukan oleh K/L Non Kementrian, Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Dengan adanya Mekanisme dalam pengelolaan kawasan perbatasan

yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan dan Perbatasan diharapkan

mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dikawasan

perbatasan.

b. Evaluasi dan pengawasan

Evaluasi dan pengawasan dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan

kegiatan pengelolaan kawasan perbatasan yang bersifat obyektif, efektif,

efisien dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Melalui kegiatan

evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan dan

Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau diharapkan dapat menyediakan

informasi penting dan pelaporan terkait hasil evaluasi terhadap

pelaksanaan kegiatan pengelolaan kawasan perbatasan.

8

Page 9: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

2. Dimensi Keputusan

a. Kebijakan yang bertujuan dalam meningkatkan program

pengembangan kawasan perbatasan daerah

Kebijakan yang dimaksudkan disini diharapkan mampu menjadi solusi

atas isu strategis yang ada dikawasan perbatasan daerah, baik di wilayah

darat maupun wilayah laut. Adapun kebijakannya (Bappeda : 2015 )

sebagai berikut :

1. Mendorong pengembangan wilayah laut dan sector-sektor kelautan

dan perikanan.

2. Meningkatkan keterkaitan antar daerah (connectivity)

3. Mendorong perceoatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan

terdepan/terluar.

b. Adanya pembagian kerja dalam meningkatkan program

pengembangan kawasan perbatasan

Dalam suatu keputusan perlu adanya suatu pembagian kerja untuk

meningkatkan pengembangan kawasan perbatasan daerah yang

dimaksudkan disini merupakan pemisahan jenis pekerjaan yang dilakukan

oleh individu dan kelompok individu tertentu. Dalam artian sederhananya

adalah suatu proses pembangian kerja yang bersifat berkesinambungan

yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan berbagai alternative

penggunaan sumber untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa

yang akan datang.

3. Dimensi Aksi

9

Page 10: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

a. Kerjasama antar pegawai dalam menjalankan strategi untuk

meningkatkan program pengembangan kawasan perbatasan

Kerjasama antar pegawai dalam menjalankan strategi meningkatkan

program pengembangan kawasan perbatasan daerah yang dimaksudkan

disini merupakan suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

saling berkaitan satu dengan lainnya untuk berinteraksi serta

mengoordinasi kerja antar pegawai untuk tujuan dalam hal meningkatkan

pengembangan kawasan perbatasan daerah.

Upaya dari berlangsungnya suatu strategi tidak lepas dari suatu kinerja

pegawai yang dimana mereka mempunyai kemampuan untuk

melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Kinerja para pegawai akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif

dan ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan

khususnya pada unit organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Daerah

Provinsi Kepulauan Riau.

b. Mengoptimalkan sumber daya pegawainya dalam meningkatkan

program pengembangan kawasan perbatasan.

Mengoptimalkan sumber daya pegawainya yang dimaksudkan disini

merupakan aset terpenting dan berfungsi sebagai modal di dalam suatu

organisasi pemerintahan, modal yang dimaksud disini adalah modal non

finansial yang dapat dijadikan sebagai potensi yang nyata secara fisik dan

non fisik dalam mewujudkan suatu eksistensi organisasi pemerintahan.

10

Page 11: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

Upaya yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan dan Perbatasan dalam

mengoptimalkan sumber daya pegawainya hanya sebatas mengirim

pegawai-pegawainya mengikuti pelatihan, seminar, dan kegiatan lainnya

yang berkaitan dalam penanganan kawasan perbatasan.

KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah peneliti uraikan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Dilihat dari Dimensi Analisis, menunjukkan bahwa Biro Pemerintahan

dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki mekanisme dalam

meningkatkan program pengembangan kawasan perbatasan. Namun perlu

adanya penekanan dalam penyusunan perencanaan pembangunan yang

selama ini terpaku kepada Rencana Pembangunan Nasional. Selanjutnya

Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau telah

melakukan kegiatan evaluasi dan pengawasan sesuai dengan pedoman

pengelolaan perbatasan.

2. Dilihat dari Dimensi Keputusan, menunjukkan bahwa Kebijakan yang

dimbil oleh Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau

telah sesuai dengan Rencana Induk, Rencana Aksi dan Juga sesuai dengan

Rencana Pembangunan Nasional. Selanjutnya Pembagian Kerja yang

dilakukan Oleh Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi Kepulauan

Riau sudah memadai, namun perlu adanya penempatan pegawai yang

sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya, sehingga dapat

menangani permasalahan yang ada dikawasan perbatasan dengan optimal.

11

Page 12: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

3. Dilihat dari Dimensi Aksi, menunjukkan bahwa Adanya Kerjasama,

Komitmen antar pegawai Biro Pemerintahan dan Perbatasan Provinsi

Kepulauan Riau, hal ini bertujuan untuk membangun tim yang solid,

bersinergi dan berkesinambungan dalam mengembangankan kawasan

perbatasan. Selanjutnya Peningkatan kualitas Sumber daya pegawai

sangatlah dibutuhkan mengingat permasalahan dikawasan perbatasan perlu

penangan khusus dan juga sebagai aspek penting/penggerak dalam

peningkatan pengembangan kawasan perbatasan.

DAFTAR PUSTAKA

Akaha & Vassilieva. (2005). Crossing National Borders. New York: United

Nations University Press.

Bambang, H. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

[BAPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 . Jakarta (ID): Bappenas

[BNPP] Badan Nasional Pengelola Perbatasan. 2013. Draft Rencana Induk Nasional. Jakarta.(ID): BNPP

David, F. R. (2011). Strategic Manajemen Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Gou, R. (2005). Cross Border Resource Management, Theory and Practice.

Amsterdam.

Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran untuk Manajemen dan Staf. Jakarta

Selatan: Transmedia Pustaka.

Kuncoro, M. (2006). Strategi : Bagaimana meraih keunggulan kompetitif. jakarta:

Erlangga.

12

Page 13: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

Kusumo. (2010). Strategi BNPP dalam Pengelolaan Perbatasan Negara Kesatuan

Indonesia ( Studi pulau-pulau terluar di Indonesia).

Pearce II, dan Robinson. (2008). Manajemen Strategis 10. Jakarta: Salemba

Empat.

Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kamus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

S, M. Y. (2015). Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan. M. Yogie S, 8-9.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sobar Sutisna, Sora Lukita dan Sumaryo. (2010). Boundary Theory Making dan

Pengelolaan Perbatasan di Indonesia. In S. B. Jones, A Handbook for

Statesmen, Treaty Editors and Boundary Commissioners. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . Bandung: CV.

Alfabeta.

Tjiptono. (2006). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

Undang-Undang No 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2015

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara

13

Page 14: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Beserta Perubahannya Dengan Perubahan

Terakhir UU No. 9 Tahun 2015 Tentang Pemerintahan Daerah

PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Perpres Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar

Perpres Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan

Perpres Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015-2019

Peraturan BNPP No 1 Tahun 2011 Tentang Desain Besar Pengelolaan Batas

Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025

Peraturan BNPP No 2 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pengelolaan Batas

Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2014

Peraturan Kepala BNPP No 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pengelolaan

Perbatasan Negara Tahun 2015-2019

Peraturan Daerah Provinsi Kepri Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kepri.

Peraturan Kepala BNPP No 11 Tahun 2015 Tentang Rencana Aksi Pengelolaan

Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Tahun 2015

Sumber Bacaan :

Tri Ekowarno. 2016. Kompleksitas Pengelolaan Perbatasan. di

https://antroppertahanansquad.wordpress.com/2016/04/20/kompleksitas-

pengelolaan-perbatasan-letjen-tni-moeldoko/ (diakses pada tanggal 20

Januari 2017, Jam 00.45 WIB.)

Tri Ekowarno. 2016. Permasalahan Daerah Perbatasan Kaltim dan Malaysia. di

https://antroppertahanansquad.wordpress.com/2016/06/10/permasalahan-

14

Page 15: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/369/1/KARYA ILMIAH.docx · Web viewMasih kurangnya pengelolaan potensi dan sumber daya alam oleh Negara maupun swasta. Penangan perbatasan

daerah-perbatasan-kalimantan-timur-malaysia/ (diakses pada tanggal 20

Januari 2017, Jam 01.45 WIB)

Sandy Nur Ikfal Raharjo. Kebijakan Pengelolaan Perbatasan Indonesia : Sebuah

Catatan. di http://www.politik.lipi.go.id/in/kolom/politik-nasional/755-

kebijakan-pengelolaan-perbatasan-indonesia-sebuah-catatan.html (diakses

pada tanggal 20 Januari 2017, Jam 02.45 WIB.)

15