bab i sistematika karya ilmiah.docx

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahkan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan kepada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalam uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 11) Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menutut metodelogi penulisan yang baik dan benar. Menurut Arifin (2003:1) karya ilmiah dibedakan menjadi makalah, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi. 1

Upload: joe-irawan

Post on 08-Aug-2015

140 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu

pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk

memberitahkan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah

biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan

kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.

Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan

penyajiannya didasarkan kepada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang

pendeknya atau kedalam uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan

laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan

pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu

didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 11)

Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis

menutut metodelogi penulisan yang baik dan benar. Menurut Arifin (2003:1) karya ilmiah

dibedakan menjadi makalah, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.

Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,

tekhnologi dan seni. Hal ini sesuai dengan hakikat karya ilmiah yaitu, mengemukakan

kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodelogis dan konsisten. Jika

dihubungkan dengan hakikat ilmu, karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai penjelasan (

explanation), ramalan (prediction) dan kontrol (control).

Karya ilmiah berfungsi sebagai penjelasan, ramalan, dan kontrol. Untuk mencapai

fungsi tersebut diperlukan adanya suatu sistematis atau kerangka yang benar dan baik.

Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai sistematis karya ilmiah. Sehingga penulis

karya ilmiah dapat menjelaskan karya ilmiah yang dibuatnya dengan baik dan benar.

1

Page 2: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan umum dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui dan menjelaskan

tentang langkah- langkah menyusun suatu karya ilmiah dan sistematis/kerangka karya

ilmiah yang baik dan benar.

1.3 Ruang Ringkup Pembahasan

Didalam makalah ini akan dibahas mengenai langkah-langkah menyusun suatu

karya ilmiah, dan sistematis karya ilmiah yang sesuai dengan kaedah-kaedah yang benar

dan baik.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penulisan makalah ini bersumber dari

buku mengenai bahasa indonesia dan sumber bacaan lainnya.

2

Page 3: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Langkah-Langkah Menyusun Karya Ilmiah

Secara umum, menyusun karya ilmiah sama dengan menyusun karya-karya lain,

yaitu harus melalui tiga tahapan, yakni tahap prapenulisan, tahapan penulisan dan tahapan

revisi. Dari tiga tahapan tersebut, secara rinci langkah menyusun karya ilmiah adalah sebagai

berikut:

2.1.1 Menentukan Topik

Topik adalah pembahasan atau permasalahan utama yang akan disampaikan penulis

melalui karangannya. Pada tahap pertama ini penulis harus menentukan pokok

pembicaraan apa yang akan dikaji. Topik juga disebut tema.

Dalam memilih topik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Topik harus mempunyai manfaat, bagi penulis sendiri lebih-lebih untuk orang lain.

2. Topik harus menarik, salah satunya dengan cara mengangkat tema-tema yang

aktual.

3. Pengetahuan akan topik sebelumnya harus diketahui secara mendalam.

4. Jangan mencari topik yang sulit agar dalam mencari bahan karangan tidak terlalu

repot.

5. Topik tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit.

2.1.2 Merumuskan Judul

Untuk selanjutnya topik harus dibatasi dengan judul. Judul dimaksudkan agar

pembahasan tidak terlalu umum. Judul adalah sebuah nama untuk suatu karangan.

Judul mempunyai dua fungsi, yaitu:

1. Sebagai bahan promosi untuk menarik minat pembaca

2. Sebagai gambaran umum tentang isi sebuah karangan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat judul karangan:

1. Judul harus sesuai dan ada hubungannya dengan isi karangan.

2. Judul harus menarik hingga menimbulkan hasrat ingin tahu bagi pembaca.

3

Page 4: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

3. Judul harus dinyatakan dalam bentuk frase yang singkat, mudah dipahami, dan

jelas. Judul jangan dinyatakan dalam bentuk dalam bentuk kalimat atau

menggunakan kata kiasan yang menimbulkan makna ganda.

2.1.3 Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari sebuah

karangan. Kerangka karangan juga bisa disebut sistematika karangan.

Kerangka karangan atau sistematika karangan mempunyai manfaat yang besar dalam

penyusunan karangan ilmiah. Diantara manfaat tersebut adalah:

1. Memudahkan penulis untuk menyusun karangan sehingga menjadi karangan yang

lebih sistematis dan terarah.

2. Memudahkan penulis untuk memilih dan menempatkan bab-bab tertentu yang

dianggap penting dan yang tidak dianggap penting.

3. Menghindari pengulangan pembahasan.

4. Membantu pencarian data yang dibutuhkan.

Secara umum, kerangka karangan atau sistematika karangan berisi tiga hal, yaitu

pendahuluan, isi, dan penutup. Tiga hal tersebut dituangkan dalam bentuk bab. Tiga hal

pokok itu kemnudian dikembangkan menjadi beberapa sub bab.

Selain itu dalam karangan atau karya ilmiah juga dilengkapi dengan halaman judul,

halaman persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, absrtak,

dan daftar isi.

2.1.4 Mengumpulkan Bahan

Setelah kerangka atau sistematika karangan sudah selesai, itu artinya kita sudah punya

gambaran tentang apa yang akan kita bahas dalam karangan. Lewat sistematika

karangan kita juga sudah tahu bahan informasi atau data apa saja yang kita butuhkan.

Dan kini tinggal kita mencari bahan-bahan tersebut.

Dalam karya ilmiah, ada beberapa tehnik untuk mencari data, yaitu:

1. Observasi, yaitu mencari data dengan cara mengamati secara langsung obyek yang

akan dijadikan sebagai bahan kajian dalam karangan. Dalam observasi seorang

penulis harus terjun langsung ke lapangan mencari data yang dibutuhkan.

4

Page 5: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

2. Wawancara, yaitu mencari data dengan cara bertanya kepada seseorang yang

mempunyai informasi data yang kita butuhkan.

3. Angket, yaitu mencari data dengan cara membuat dan menyebarkan daftar

pertanyaan kepada orang-orang tertentu yang diteliti (responden). Setelah semua

angket terisi, baru penulis menarik satu kesimpulan.

4. Penelitian, yaitu mencari data dengan cara mengadakan berbagai percobaan secara

ilmiah, misalnya dilaboratorium.

5. Kepustakaan, yaitu mencari data dengan cara membaca berbagai sumber dari buku.

2.1.5 Mengembangkan Kerangka Karangan

Selanjutnya, mengacu pada kerangka atau sistematika karangan yang sudah jadi,

langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut ke dalam karangan yang

lebih rinci, dengan menggunakan data-data atau informasi yang telah kita peroleh.

2.2 SISTEMATIKA KARYA ILMIAH

Secara umum sistematika atau kerangka karya ilmiah tersusun sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

Abstrak

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahB. Tujuan PembahasanC. Ruang Ringkup PembahasanD. Metode Pengumpulan Data

BAB II ISI/PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. KesimpulanB. Saran

Daftar Pustaka

5

Page 6: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

2.2.1 Halaman Judul

Halaman judul berisi hal-hal berikut:

a) Judul karangan (Ditulis dengan huruf kapital)

b) Jenis karangan

c) Tujuan penulisan

d) Identitas penyusun

e) Nama instansi/universitas/sekolah dan tahun

2.2.2 Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan ialah lembar berisi pengesahan oleh seseorang yang mempunyai

wewenang untuk memberikan legalitas terhadap karangan.

Halaman pengesahan berisi:

a) Teks “karya tulis yang berjudul...........ini telah disetujui dan disahkan pada............

b) Nama lengkap dan NIP pembimbing

c) Mengetahui kepala lembaga yang berwenang dan stempel

Contoh:

6

Karya tulis yang berjudul “Membentengi Diri dari Pengaruh Narkoba” ini

telah disetujui dan disahkan pada tanggal 10 November 2012

Pembimbing I

Pepi Yusnita, S.Pd ttdNIP.

Pembimbing II

Drs. H. Amin Kurnia, SKM, M.Kes ttd

NIP.

Mengetahui,

Kepala STIKES Bhakti Husada Bengkulu

Ttd

H. RUSIANDY, SKM.MSNIP.

Page 7: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

2.2.3 Halaman Motto

Motto berarti semboyan. Pada halaman ini penulis menyampaikan semboyannya yang

melatarbelakangi penulisan karangan. Motto setidak-tidaknya harus sesuai isi

karangan yang bisa diambil dari jargon, kata-kata mutiara/hikmah, dalil hadits,

maupun ayat Al Qur’an. Halaman motto bersifat tidak wajib, artinya boleh ada dan

boleh juga tidak digunakan.

2.2.4 Halaman Persembahan

Halaman persembahan digunakan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada orang-

orang tertentu. Pada halaman ini penulis mempersembahkan karangan terhadap

mereka.

2.2.5 Kata Pengantar

Kata pengantar berisi:

a) Ucapan puji syukur.

b) Tujuan penulisan karangan.

c) Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian

karangan.

d) Harapan-harapan dan permintaan maaf.

Dalam kata pengantar dapat pula dicantumkan sistematika penulisan karya ilmiah

(tentang bab-bab yang ada di dalamnya) yang diletakkan setelah ucapan terima kasih.

2.2.6 Abstrak

Abstrak adalah bagian karangan yang berisi intisari keseluruhan karangan, abstrak

juga bisa berisi gambaran umum tentang karangan. Abstrak berfungsi untuk

membantu pembaca dalam mengetahui isi pokok karangan.

Pada bagian awal teks abstrak dicantumkan identitas laporan yang meliputi: nama

penulis, tahun penulisan, judul karangan yang ditulis dengan menggunakan huruf

kapital pada setiap huruf pertama setiap kata kecuali kata sambung, jenis karangan,

nama sekolah/universitas/lembaga dan diakhiri nama pembimbing lengkap dengan

gelar akademisnya.

7

Page 8: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

Bagian kedua abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah identitas

laporan. Kata kunci dapat diambil dari judul atau kata-kata penting yang terdapat

dalam karangan. Jumlah kata kunci tidak melebihi lima kata.

Bagian selanjutnya adalah teks abstrak yang berisi inti karangan yang mencakup latar

belakang, masalahyang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,

kesimpilan, dan (kalau diperlukan) saran yang diajukan. Abstrak diketik dengan satu

spasi dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas kwarto.

Contoh abstrak:

8

ABSTRAK

Meysa, Yuriska. 2012, Membentengi Diri dari Pengaruh Narkoba. Karya Tulis Ilmiah, STIKES Bhakti Husada Bengkulu. Pembimbing: (1) Pepi Yusnita, S.Pd, (2) Drs. H. Amin Kurnia, SKM, M.Kes.

Kata Kunci: Membentengi Diri dari Narkoba.

Setidak-tidaknya ada tiga faktor yang melatarbelakangi remaja terjerumus pada pemakaian narkoba. Tiga faktor tersebut adalah faktor lingkungan, pergaulan, dan keluarga.

..........................................................................................................

Upaya menanggulangi kenakalan remaja agar tidak terjerumus pada dunia narkoba tentu tidak bisa di pisahkan dengan faktor penyebabnya. Maka yang dibutuhkan disini adalah upaya preventif. Sebelum remaja benar-benar terjerumus pada dunia narkoba, remaja harus dihindarkan dari lingkungan yang buruk..................................................................................................................

Demikian juga dengan pergaulan......................................................

Peranan keluarga, dalam hal ini peranan orang tua juga sangat berpengaruh pada pola kehidupan remaja........................................................

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mencari data dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Ada beberapa mahasiswa yang penulis jadikan sample penelitian.................................................................................

Hasil penelitian menunjukan bahwa..................................................

Page 9: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

2.2.7 Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk mengetahui keseluruhan isi karangan secara garis

besar, ringkas, dan cepat. Dalam daftar isi dimuat judul bab, judul sub bab, judul anak

sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks.

2.2.8 Bab I (Pendahuluan)

Bab pendahuluan merupakan bab pertama dari sebuah karangan ilmiah. Dalam bab

ini berisi jawaban apa dan mengapa karya ilmiah itu dibuat.

Dalam bab ini setidaknya memuat beberapa sub bab, yaitu latar belakang, tujuan

pembahasan/penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan metode pengumpulan data.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sub bab ini uraian harus menjawab pertanyaan “mengapa penelitian atau

penyusunan ini perlu dilakukan”. Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yang

melatarbelakangi pembuatan karangan.

B. Tujuan Pembahasan

Dalam sub bab ini “Apa yang menjadi tujuan hingga penelitian itu perlu diadakan”

harus terjawab.

C. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan adalah batasan-batasan yang dibahas oleh seorang

penulis dalam karangannya. Tujuan ruang lingkup adalah untuk membatasi kajian

supaya tidak terlalu luas.

Ruang lingkup pembahasan juga bisa dilakukan dengan memberikan penjelasan

tentang istilah tehnis judul karangan.

D. Metode Pengumpulan Data

Pada bagian ini diungkapkan berbagai cara atau tehnik yang digunakan oleh

penulis untuk mengumpulkan data.

9

Page 10: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

2.2.9 Bab II Landasan Teori (Isi/Pembahasan)

Pada bab ini berisi semua hal yang berhubungan dengan masalah inti akan dibahas

secara panjang lebar dan terinci. Dalam bab ini semua data/informasi yang telah kita

kumpulkan kita sajikan dengan jelas.

2.2.10 Bab III (Penutup)

Pada bab ini berisi dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. Adapun unsur-unsur

yang terdapat dalam sub bab tersebut adalah sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Kesimpulan ditulis berdasarkan data-data dan pembahasan yang tertuang dalam

bab-bab sebelumnya, yaitu bab I dan Bab II. Kesimpulan harus mencerminkan

hasil pembahasan berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengamatan. Seorang

penulis tidak boleh menarik kesimpulan yang menyinmpang dari hasil

pembahasan yang ada dalam karangan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang sudah dibuat sebenarnya kita sudah dapat mengetahui

pokok permasalahan yang menjadi kajian dalam karangan sekaligus tahu jalan

pemecahannya. Untuk itu sudah semestinya kita harus memberikan saran-saran

terbaik kepada para pembaca. Semua saran dituangkan dalam sub bab ini.

2.2.11 Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sederetan sumber tertulis yang digunakan sebagai rujukan

dalam menyusun karangan ilmiah. Sumber tertulis tersebut bisa berupa buku,

majalah, koran, atau bahan bacaan yang lain.

Adapun cara penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1. Nama Pengarang

Ketentuan penulisan nama pengarang adalah sebagai berikut:

a. Bila nama pengarang terdiri dari dua suku kata atau lebih, maka penulisannya

harus dibalik; suku kata terakhir ditempatkan di awal nama dan dibelakang

suku kata pertama diberi tanda koma.

10

Page 11: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

Contoh:

Joko Irawandi menjadi Irawandi, Joko.

Muhammad Sobari Syukur menjadi Syukur, Muhammad Sobari.

b. Bila satu buku dikarang oleh dua orang, maka penulisan nama sebagaimana

aturan diatas kemudian ditambah dan.

Contoh:

Meisa, Yuriska,. dan Irawandi, Joko.

c. Bila satu buku dikarang oleh lebih dari dua orang, maka penulisannya sama

dengan ketentuan diatas kemudian ditambah dkk.

Contoh:

Meisa, Yuriska, dkk.

Meisa, Yuriska. Joko Irawandi.

d. Bila buku ditulis suatu lembaga atau instansi, maka nama pengarang diganti

dengan nama lembaga atau instansi tersebut.

e. Nama pengarang diakhiri tanda titik.

f. Bila nama pengarang mempunyai gelar, maka gelar tidak ditulis.

2. Tahun penerbitan buku

Tahun penerbitan buku ditulis di belakang nama pengarang dan diakhiri tanda

titik.

Contoh:

Meysa, Yuriska. 2012.

3. Judul buku

Judul buku ditulis dengan cetak miring atau diberi garis bawah (jika tidak dicetak

miring), tidak perlu diberi tanda petik dan diakhiri tanda titik.

Contoh:

Meysa, Yuriska. 2012. Jalan Menuju Sukses.

4. Kota tempat penerbitan

Kota penerbitan ditulis setelah judul buku dan diakhiri dengan tanda titik dua.

Contoh:

Irawandi, Joko. Jalan Menuju Sukses. Bengkulu :

11

Page 12: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

5. Nama penerbit

Nama penerbit ditulis sesudah kota penerbitan. Nama penerbit diakhiri dengan

tanda titik.

Contoh:

Meisa, Yuriska. dan Irawandi, Joko. 2012. Jalan Menuju Sukses. Bengkulu:

Karya Abadi Utama.

12

Page 13: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

A. Langkah-Langkah Menyusun Karya Ilmiah:

1. Menentukan topik.

2. Merumuskan judul.

3. Menyusun kerangka/sistematis karangan.

4. Mengumpulkan bahan.

5. Mengembangkan kerangka karangan.

B. Kerangka/sistematis karya ilmiah

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari sebuah

karangan. Kerangka karangan juga bisa disebut sistematika karangan.

Kerangka karangan atau sistematika karangan mempunyai manfaat

1. Memudahkan penulis untuk menyusun karangan sehingga menjadi karangan yang

lebih sistematis dan terarah.

2. Memudahkan penulis untuk memilih dan menempatkan bab-bab tertentu yang

dianggap penting dan yang tidak dianggap penting.

3. Menghindari pengulangan pembahasan.

4. Membantu pencarian data yang dibutuhkan.

Secara umum sistematika atau kerangka karya ilmiah tersusun sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

Abstrak

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

13

Page 14: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

B. Tujuan PembahasanC. Ruang Ringkup PembahasanD. Metode Pengumpulan Data

BAB II ISI/PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. KesimpulanB. Saran

Daftar Pustaka

3.2 Saran

Dalam penulisan atau penyusunan suatu karya ilmiah disarankan penulis

mengetahui dan memahami terlebih dahulu mengenai langkah-langkah penulisan

/penyusunan dan sistematis/kerangka karya ilmiah yang benar. Sehingga memudahkan

penulis dan karya ilmiah yang dihasilkan berkualitas baik dan optimal.

14

Page 15: BAB I sistematika karya ilmiah.docx

DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Achmad. 2011. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Negeri. Jakarta: Kencana.

A.S. Nadjua, Inti Sari kata Bahasa Indonesia. Surabaya: Triana Media.

Harry Firman. Menulis Karya Ilmiah. 2004. http://fornests.blogspot.com/2009/04/menulis-karya-

ilmiah-oleh-harry-firman.html. diakses 29 Oktober 2012.

15