abstrak - repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/2289/1/may...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN UMUM, RETRIBUSI PELAYANAN
KESEHATAN, RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHAN, RETRIBUSI IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BINTAN PERIODE 2013-2016
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Email : [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan Daerah di Indonesia semakin pesat, seiring dengan adanya era
baru dalam pelaksanaan Orde baru dalam pelaksanaan Otonomi Daerah dan
desenteralisasi fiskal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi
pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan banguanan, retribusi izin trayek
secara simultan terhadap pendapatan asli daearah Kabupaten Bintan. Metode
pengambilan sampel penelitian ini adalah teknik sampling jenuh teknik samping
jenuh bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representative
(mewakili). Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari
suatu populasi.. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji analisis regresi berganda.
Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan antara retribusi parkir
tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan
kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan banguanan, retribusi izin trayek terhadap
pendapatan asli daearah Kabupaten Bintan.
Kata Kunci : Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan,
Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Dan RetribusiIzin Trayek, Pendapatan Asli Daerah
2
PENDAHULUAN
Perkembangan Daerah di Indonesia semakin pesat, seiring dengan adanya era
baru dalam pelaksanaan Orde baru dalam pelaksanaan Otonomi Daerah dan
desenteralisasi fiskal. Pemerintah Daerah sebagai dasar penyelenggaraan Otonomi
Daerah. Di satu pihak Otonomi Daerah yang ditandai dengan dikeluarkannya UU No.
22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang
sekarang telah diperbaharui dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
dan UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antar pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah, memberikan harapan baru terhadap tumbuhnya kesadaran
untuk membangun daerah secara optimal, tidak lagi terkonsentrasi dipusat.
Pesatnya pembangunan daerah yang menyangkut perkembangan kegiatan
fiskal yang membutuhkan alokasi dana dari pemerintah daerah mengakibatkan
pembiayaan pada pos belanja yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan membutuhkan tersedianya dana yag besar pula untuk membiayai
kegiatan tersebut. Belanja (pengeluaran) pemerintah daerah yang oleh pemerintah
daerah di laporkan kepada APBD merupakan kegiatan rutin pengeluaran kas daerah
untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasi dalam pemerintah. Dengan belanja yang
semakin meningkat maka dibutuhkan dana yang besar pula agar belanja untuk
kebutuhan pemerintah daerah dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan
belanja pemerintah, maka di harapkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih
baik dan ksejahteraan masyarakat menjadi meningkat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah retribusi parkir tepi jalan
umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhananan,
retribusi izin mendirikan bangunan, dan retribusi izin trayek, berpengaruh terhadap
pendapatan asli daearah Kabupaten Bintan baik secara parsial maupun simultan.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh retribusi
parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan
3
kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan banguanan, retribusi izin trayek terhadap
pendapatan asli daearah Kabupaten Bintan.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Pendapatan Asli Daerah
Menurut Mardiasmo (2011:1) Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang
diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah,
hasil pengeloalaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah.
Retribusi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 retribusi daerah adalah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan.
Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum
Lalu lintas yang bergerak baik yang bergerak lurus maupun belok pada suatu
saat akan berhenti. Setiap perjalanan akan sampai ketempat tujuan, dan kendaraan
yang dibawa akan diparkir atau bahkan akan ditinggal pemiliknya di ruang parkir.
Menurut Siahaan (2013:9), Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah
penyediaan pelayanan parkir ditepi jalan umum yang ditentukan pemerintah daerah.
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Setiap upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan diperlukan sebuah jasa
pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 3
Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum, yang dimaksud Retribusi Pelayanan
Kesehatan adalah pembayaran atas pelayanan kesehatan di Puskesmas, puskesmas
keliling, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Rumah Sakit Umum Daerah dan
tempat pelayanan kesehatan lainya yang sejenis.
4
Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
Menurut Siahaan (2013:12), retribusi pelayanan kepelabuhanan kapal
merupakan pembayaran secara rutin dengan tarif tertentu terhadap kegiatan pelayanan
kepelabuhanan. Pelayanan kepelabuhanan kapal merupakan pelayanan pada
pelabuhan kapal perikanan atau bukan kapal perikanan termasuk fasilitas lainya
dilingkungan pelabuhan kapal yang dimiliki atau dikelolah oleh pemerintah daerah
tidak termasuk yang dikelolah BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Retribusi Perizinan Tertentu
Retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian
izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,
pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
Menurut Siahaan (2013:15), retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah
pemberian izin untuk mendirikan satu bangunan. Termasuk dalam pemberian izin ini
adalah kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya,
agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang yang
berlaku.
Retribusi Izin Trayek
Trayek merupakan lintasan kendaraan umum untuk pelayannan jasa angkutan
orang dengan mobil bus, mobil penumpang yang mempunyai asal dan tujuan
perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Menurut
Siahaan (2013:16), retribusi Izin Trayek, pemberian izin kepada orang pribadi ata
badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau
beberapa trayek tetentu.
5
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
HI : Diduga Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum berpengaruh Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
H2 : Diduga retribusi pelayanan kesehatan berpengaruh secara parsial terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
H3 : Diduga retribusi pelayanan kepelabuhanan berpengaruh secara parsial
terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
H4 : Diduga retribusi izin mendirikan bangunan berpengaruh secara parsial
terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
Retribusi Parkir Tepi
Jalan Umum
(X1)
Retribusi Pelayanan
Kesehatan
(X2)
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhanan
(X3)
Retribusi Izin Trayek
(X5)
Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan
(X4)
Pendapatan Asli Daerah
(Y)
6
H5 : Diduga retribusi izin trayek berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan
asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
H6 : Diduga retribusi parkir tepi jalan umum, retirbusi pelayanan jasa kesehatan,
retribusi pelayanan kepelabuhanan retribusi izin mendirikan bangunan,
retribusi izin trayek berpengaruh secara simultan terhadap pendaptan asli
daerah terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek penelitian ini yaitu laporan keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten Bintan (DPPKD) tahun 2013-2016. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh retribusi parkir tepi jalan umum,
retirbusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhanan retribusi izin
mendirikan bangunan, retribusi izin trayek terhadap pendaptan asli daerah terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Priode 2013-2016.
Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi variabel – variabel
independen yaitu retribusi parkir tepi jalan umum, retirbusi pelayanan jasa kesehatan,
retribusi pelayanan kepelabuhanan retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin
trayek serta variable dependennya yaitu pendapatan asli daerah. Informasi data yang
diperlukan diperoleh dari Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten Bintan (DPPKD).
Populasi dan Sampel
Menurut Sangadji & Sopiah (2010:185) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, Menurut Sugiyono (2014:73)
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
7
tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representative
(mewakili). Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari
suatu populasi.
Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,
maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih
besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah
populasinya.
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji
asumsi klasik (uji normalitas, multikoliniearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas),
uji analisisi regresi linear berganda dan uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien
determinasi). Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel
terikat dengan variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir tepi jalan umum,
retirbusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhanan retribusi izin
mendirikan bangunan, retribusi izin trayek serta variable dependennya yaitu
pendapatan asli daerah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PAD 48 8985798947,42 32307533268,64 14008030210,0538 5370600427,40131 RPTJU 48 ,0000 15000000,0000 7302083,333333 2852284,6075154 RPKS 48 9420000,0000 581545600,0000 90209585,000000 119183036,8757951 RPK 48 130605000,0000 432000000,0000 265690550,687500 72266650,4424760 RIMB 48 152100,0000 3727140425,0000 242210672,333333 600751546,4168967 RIT 48 ,0000 1550000,0000 405208,333333 386976,7686871 Valid N (listwise)
48
8
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil statistik deskriptif tabel di atas, penjelasan dari masing-masing
variabel akan diuraikan sebagai berikut :
1. Variabel Pendapatan Asli Daerah dengan nilai n = 48 memiliki nilai minimum
Rp. 898.579.894,42 dan nilai maximum Rp. 323.075.332,68 dengan mean
Rp.140.080.302,10 dan standar deviasi sebesar Rp.53.706.004,27 hal ini
menunjukan bahwa variasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan sampel
tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan data yang terjadi relatif kecil.
2. Variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum dengan nilai n = 48 memiliki nilai
minimum Rp.0 dan nilai maximum Rp.150.000,00 dengan mean Rp.730.208,33
dan standar deviasi sebesar Rp.285.228.460 hal ini menunjukan bahwa variasi
Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Kabupaten Bintan sampel tergolong cukup
relatif stabil dan penyimpangan data yang terjadi relatif kecil.
3. Variabel Retribusi Pelayanan Kesehatan dengan nilai n = 48 memiliki nilai
minimum Rp.942.000 dan nilai maximum Rp.581.545.600 dengan mean
Rp.90.209.585,00 dan standar deviasi sebesar Rp.119.183.036 hal ini
menunjukan bahwa variasi Retribusi Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bintan
sampel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan data yang terjadi relatif
kecil.
4. Variabel Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan dengan nilai n = 48 memiliki nilai
minimum Rp.130.605.000 dan nilai maximum Rp.432.000.000 dengan mean
Rp.265.690.550,68 dan standar deviasi sebesar Rp.72.266.650, hal ini
menunjukan bahwa variasi Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan sampel
tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan data yang terjadi relatif kecil.
5. Variabel Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dengan nilai n = 48 memiliki nilai
minimum Rp.152.100 dan nilai maximum Rp.37.271.404,25 dengan mean
Rp.24.221.067 dan standar deviasi sebesar Rp.600.751.546, hal ini menunjukan
bahwa variasi Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sampel tergolong cukup
relatif stabil dan penyimpangan data yang terjadi relatif kecil.
9
6. Variabel Retribusi Izin Trayek dengan nilai n = 48 memiliki nilai minimum
Rp.0 dan nilai maximum Rp.15.500,00 dengan mean Rp.405.208,33 dan standar
deviasi sebesar Rp.386.976 hal ini menunjukan bahwa variasi Retribusi Izin
Trayek sampel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan data yang
terjadi relatif kecil.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas Sebelum LN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b
Mean ,0000002 Std. Deviation 5297580984,75472100
Most Extreme Differences Absolute ,231 Positive ,231 Negative -,165
Kolmogorov-Smirnov Z 1,602 Asymp. Sig. (2-tailed) ,012
a. Test distribution is Normal.
Sumber data diolah SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,602 dan signifikan pada 0,012, sehingga dapat
disimpulkan nilai (Asymp. Sig. (2-tailed) 0,012 > 0,05), maka disimpulkan bahwa
retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi
pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin trayek,
dan pendapatan asli daearah tidak terdistribusi secara normal. Maka dari itu penulis
menggunakan semi LN untuk mendistribusikan data menjadi normal. Semi LN yang
di lakukan hanya di Y saja untuk menormalkan data. Sedangkan data X tidak di LN
kan karena data X masih ada angka berupa 0.
Hasil Uji Normalitas Sesudah LN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b
Mean 0-E7, Std. Deviation ,30391775
10
Most Extreme Differences Absolute ,189 Positive ,189 Negative -,108
Kolmogorov-Smirnov Z 1,308 Asymp. Sig. (2-tailed) ,065
a. Test distribution is Normal.
Sumber data diolah SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,308 dan signifikan pada 0,065, sehingga dapat
disimpulkan nilai (Asymp. Sig.(2-tailed) 0,065 > 0,05), maka disimpulkan bahwa
retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi
pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin trayek,
dan pendapatan asli daearahterdistribusi secara normal sehingga dapat untuk
menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Scatterplot
Sumber data diolah SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada gambar di atas, dengan melihat sebaran titik-titik
yang acak, baik diatas, maupun dibawah angka 0 dari sumbu Y, dapat disimpulkan
tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini. Uji heteroskedastisitas
dalam penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Spearman yaitu dengan melakukan
11
analisis korelasi spearman antara residual dengan masing-masing variabel
independen.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas dapat dilihat korelasi antara variabel
retribusi pelayanan kesehatan dengan unstandardized residual memiliki nilai
signifikasi 0,104. Korelasi antara variabel retribusi pelayanan kepelabuhanan dengan
unstandardized residual memiliki nilai signifikasi 0,825. Korelasi antara variabel
retribusi izin mendirikan bangunan dengan unstandardized residual memiliki nilai
signifikasi 0,695. Korelasi antara variabel retribusi izin trayek dengan unstandardized
residual memiliki nilai signifikasi 0,590 karena nilai signifikansi semua variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat dismpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
12
1
(Constant) 23,094 ,214 107,694 ,000 RPTJU -5,606E-009 ,000 -,051 -,337 ,738 ,976 1,024
RPKS 9,448E-011 ,000 ,036 ,239 ,812 ,993 1,007
RPK 8,363E-010 ,000 ,194 1,254 ,217 ,946 1,057
RIMB 5,125E-011 ,000 ,099 ,654 ,517 ,992 1,008
RIT 3,028E-008 ,000 ,038 ,243 ,809 ,943 1,060
a. Dependent Variable: LN_PAD
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance
variable retribusi parkir tepi jalan umum sebesar 0,976, nilai tolerance variabel
retribusi pelayanan jasa kesehatan sebesar 0,993, nilai tolerance variabel retribusi
pelayanan kepelabuhanan sebesar 0,946, nilai tolerance variabel retribusi izin
mendirikan bangunan sebesar 0,992 dan nilai tolerance variabel retribusi izin trayek
sebesar 0,943 semuanya lebih dari 0,1 atau Tolerance > 0,1 dan untuk nilai VIF
variabel retribusi parkir tepi jalan umum sebesar 1,024, nilai VIF variable retribusi
pelayanan jasa kesehatan sebesar 1,007, nilai VIF variabel retribusi pelayanan
kepelabuhanan sebesar 1,057, nilai VIF variabel retribusi izin mendirikan bangunan
sebesar 1,008 dan nilai VIF variabel retribusi izin trayek sebesar 1,060 dan semua
nilai variabel kurang dari 10 atau VIF < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolonieritas.
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 a ,051 -,062 ,32150 1,482
a. Predictors: (Constant), RIT, RIMB, RPKS, RPTJU, RPK b. Dependent Variable: LN_PAD
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas hasil uji autokorelasi menggunakan
Durbin-Watson tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai uji Durbin-Watson adalah
1,622 ini berarti Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2, sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
13
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 23,094 ,214 107,694 ,000 RPTJU -5,606E-009 ,000 -,051 -,337 ,738 ,976 1,024
RPKS 9,448E-011 ,000 ,036 ,239 ,812 ,993 1,007
RPK 8,363E-010 ,000 ,194 1,254 ,217 ,946 1,057
RIMB 5,125E-011 ,000 ,099 ,654 ,517 ,992 1,008
RIT 3,028E-008 ,000 ,038 ,243 ,809 ,943 1,060
a. Dependent Variable: LN_PAD
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta regresi sebesar 23,094 menyatakan jika variabel retribusi parkir
tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi pelayanan
kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan bangunan dan retribusi izin trayek
sama dengan 0 (nol), maka pendapatan asli daerah adalah sebesar 23,094.
2. Nilai koefisien regresi variabel X1 sebesar 5,606 menunjukkan hasil yang
berlawanan arah, yaitu setiap kenaikan retribusi parkir tepi jalan umum
sebesar 1% maka akan penurunan pendapatan asli daerah sebesar 560,6%
dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.
3. Nilai koefisien regresi variabel X2 sebesar 9,488 menunjukkan hasil yang
berlawanan arah, yaitu kenaikan retribusi pelayanan jasa kesehatan sebesar
1% maka akan penurunan pendapatan asli daerah sebesar 948,8% dengan
asumsi variabel lainnya adalah konstan.
14
4. Nilai koefisien regresi variabel X2 sebesar 8,363 menunjukkan hasil yang
berlawanan arah, yaitu retribusi pelayanan kepelabuhanan sebesar 1% maka
akan penurunan pendapatan asli daerah sebesar 836,3% dengan asumsi
variabel lainnya adalah konstan.
5. Nilai koefisien regresi variabel X4 sebesar 5,125 menunjukkan hasil yang
berlawanan searah, yaitu penurunan retribusi izin mendirikan bangunan
sebesar 1% akan menambahkan pendapatan asli daerah sebesar 512,5%
dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.
6. Nilai koefisien regresi variabel X5 sebesar 3,028 menunjukkan hasil yang
berlawanan arah, yaitu kenaikan retribusi izin taryek sebesar 1% akan
menambahkan pendapatan asli daerah sebesar 302,8% dengan asumsi variabel
lainnya adalah konstan.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)
Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 23,094 ,214 107,694 ,000 RPTJU -5,606E-009 ,000 -,051 -,337 ,738 ,976 1,024
RPKS 9,448E-011 ,000 ,036 ,239 ,812 ,993 1,007
RPK 8,363E-010 ,000 ,194 1,254 ,217 ,946 1,057
RIMB 5,125E-011 ,000 ,099 ,654 ,517 ,992 1,008
RIT 3,028E-008 ,000 ,038 ,243 ,809 ,943 1,060
a. Dependent Variable: LN_PAD
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis retribusi parkir tepi jalan umum mendapatkan statistik Uji t sebesar -0,337
dengan nilai signifikan sebesar 0,738. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai
signifikan 0,738 > 0,05, maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak
artinya retribusi pelayanan parkir tepi jalan umum secara parsial tidak berpengaruh
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan periode 2013-2016.
15
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis retribusi pelayanan kesehatan mendapatkan statistik Uji t sebesar 0,239
dengan nilai signifikan sebesar 0,812. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai
signifikan 0,812 > 0,05, maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak
artinya retribusi pelayanan kesehatan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan periode 2013-2016.
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis retribusi pelayanan kepelabuhanan mendapatkan statistik Uji t sebesar
1,254, dengan nilai signifikan 0,217. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai
signifikan 0,217 < 0,05, maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak
artinya retribusi pelayanan kepelabuhanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan periode 2013-2016.
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis retribusi izin mendirikan bangunan mendapatkan statistik Uji t sebesar
0,654 dengan nilai signifikan 0,517. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai
signifikan 0,517 > 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak
artinya retribusi izin mendirikan bangunan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan 2013-2016.
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis retribusi izin trayek mendapatkan statistik Uji t sebesar 0,243 dengan nilai
signifikan 0,809. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan 0,809 > 0,05
maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya retribusi izin
trayek tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan 2013-
2016.
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,233 5 ,047 ,450 ,811
b
Residual 4,341 42 ,103
16
Total 4,574 47 a. Dependent Variable: LN_PAD b. Predictors: (Constant), RIT, RIMB, RPKS, RPTJU, RPK
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat bahwa hasil pengujian
diperoleh nilai f hitung sebesar 0,450 < f tabel 2,66 dengan nilai signifikan 0,811 >
0,05. Dari hasil pengujian diatas maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya
retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi
pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan bangunan dan retribusi izin
trayek secara simultan tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah
Kabupaten Bintan 2013-2016.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 a ,051 -,062 ,32150 1,482
a. Predictors: (Constant), RIT, RIMB, RPKS, RPTJU, RPK b. Dependent Variable: LN_PAD
Sumber : Data diolah, SPSS V.21.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas, nilai Adjusted R Square sebesar -0,062
atau 0,62% berarti bahwa pendapatan asli daerah dipengaruhi sebesar 0,62% oleh
variabel retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan jasa kesehatan, retribusi
pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan bangunan dan retribusi izin
trayek sedangkan 99,38% dipengaruhi oleh variabel lain.
17
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil pengujian hipotesis dan pembahasan pada bab
sebelumnya mengenai Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi
Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan, Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Dan Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bintan Periode 2013 – 2016, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial variabel retribusi parkir tepi jalan umum menunjukkan bahwa
retribusi parkir tepi jalan umum tidak mempunyai pengaruh terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Periode 2013-2016.
2. Secara parsial variabel retribusi pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa
retribusi pelayanan kesehatan tidak mempunyai pengaruh terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Periode 2013-2016.
3. Secara parsial variabel retribusi pelayanan kepelabuhanan menunjukkan
bahwa retribusi pelayanan kepelabuhanan tidak mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Periode 2013-2016.
4. Secara parsial variabel retribusi izin mendirikan bangunan menunjukkan
bahwa retribusi izin mendirikan bangunan tidak mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan Periode 2013-2016.
5. Secara parsial variabel retribusi izin trayek menunjukkan bahwa retribusi izin
trayek tidak mempunyai pengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten
Bintan Periode 2013-2016.
6. Secara simultan variabel retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan
kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi izin mendirikan
bangunan dan retribusi izin trayek menunjukkan bahwa variabel independen
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,811 > 0,05. sehingga artinya variabel
independen mempunyai tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat ditolak atau
diterima. Dan dari hasil uji koefisien determinasi (R2) membuktikan bahwa
18
variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan presentase
sumbangan sebesar 0,062 atau 0,62% dipengaruhi faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam model regresi.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk
penelitian selanjutnya yaitu:
1. Untuk Pemerintah Kabupaten Bintan agar lebih dapat meningkatkan potensi
dalam pengelolaan retribusi yang ada didaerahnya sehingga dapat dijadikan
sumbangan pemikiran dalam menangani isu-isu strategis yang ada.
2. Di dalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independent
namun peneliti menyarankan agar menambah variabel Independent. Karena
masih banyak variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi pendapatan
asli daerah selain retribusi daerah misalnya pajak daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah.
3. Untuk peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis untuk dapat
menggunakan populasi yang lebih luas agar hasilnya semakin dapat
dipertanggung jawabkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita. Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan Dan Anggaran Daerah.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Ahmad Yani. 2008. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di
Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Arikunto. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Danang. Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung : PT Refika
Aditama Anggota Ikapi
Elza Pargulistia. 2013. Pengaruh Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD dan
Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bangka Barat. Universitas Bangka Belitung
Hidayah. siti suprihatin. 2014. Pengaruh Retribusi Parkir Umum. Retribusi
Pelayanan Persampahan/Kebersihan. Dan Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang Periode
2010 – 2013. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang
Ghozali. Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
(Update PLS Regresi). Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Ida Zuraida dan L.Y Hari Sih Advianto. 2012. Penagihan Pajak Pajak Pusat Dan
Pajak Daerah. Bogor. Ghalia Indonesia
Istijianto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi
Novianty. Syarifah Shella. 2014. Pengaruh Pungutan Pajak Reklame. Pajak Parkir.
Pajak Penerangan Jalan. Retribusi Jasa Umum Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Tanjungpinang. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Tanjungpinang
Rohimah. riza. 2014. Pengaruh Retribusi Parkir. Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor. Retribusi Izin Trayek. Dan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpiang. Skripsi. Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang
20
Rumengan. Jemmy. 2010. Metodologi Penelitian Dengan SPSS. Batam : Uniba Pres
Santoso. Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Siahaan. Marihot P. 2013. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif
Dan R&D). Bandung : Penerbit CV. Alfabeta
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta : CAPS
Sunyoto. 2011. Analisis Regresi Untuk Uji Hipotesis. Yogyakarta : CAPS
Yani, Ahmad. 2008. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di
Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 4 Tahun 2011 Retribusi Jasa Usaha
Kabupaten Bintan
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomo 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi
Perizinan Tertentu Kabupaten Bintan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Undang-Undang No 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah