repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/artikel ilmiah (sukartini).docx · web...

23
Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Sukartini, Ita Karlina, Fadhliyah Idris [email protected] Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas MaritimRaja Ali Haji ABSTRAK SUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Tanjungpinang Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh Ita Karlina dan Fadhliyah Idris. Penelitian mengenai keanekaragaman plankton pada kedalaman berbeda di perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jeni-jenis plankton pada kedalaman berbeda dan mengetahui nilai kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan dominansi plankton pada kedalaman berbeda.Penelitian ini dilakukan dengan metode acak sebanyak 31 titik stasiun.Hasil penelitian ditemukan 6 kelas terdiri dari 19 genus. Fitoplankton yang ditemukan 4 kelas terdiri dari kelas Bacillariophyceae ditemukan (8 genus), kelas Clorophyta ditemukan (3 genus), kelas Cyanophyceae ditemukan (1 genus), kelas Dinoflagellata ditemukan (2 genus), sedangkan zooplankton ditemukan 2 kelas terdiri dari kelas Crustacea ditemukan (4 genus) dan kelas Foraminifera ditemukan (1 genus). Keanekaragaman plankton pada kedalaman berbeda di perairan Desa Teluk Bakau pada kedalaman 1 meter keanekaragaman plankton 1

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan

Sukartini, Ita Karlina, Fadhliyah Idris

[email protected]

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas MaritimRaja Ali Haji

ABSTRAK

SUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Tanjungpinang Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh Ita Karlina dan Fadhliyah Idris.

Penelitian mengenai keanekaragaman plankton pada kedalaman berbeda di perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jeni-jenis plankton pada kedalaman berbeda dan mengetahui nilai kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan dominansi plankton pada kedalaman berbeda.Penelitian ini dilakukan dengan metode acak sebanyak 31 titik stasiun.Hasil penelitian ditemukan 6 kelas terdiri dari 19 genus. Fitoplankton yang ditemukan 4 kelas terdiri dari kelas Bacillariophyceae ditemukan (8 genus), kelas Clorophyta ditemukan (3 genus), kelas Cyanophyceae ditemukan (1 genus), kelas Dinoflagellata ditemukan (2 genus), sedangkan zooplankton ditemukan 2 kelas terdiri dari kelas Crustacea ditemukan (4 genus) dan kelas Foraminifera ditemukan (1 genus). Keanekaragaman plankton pada kedalaman berbeda di perairan Desa Teluk Bakau pada kedalaman 1 meter keanekaragaman plankton dalam kategori sedang yaitu 2,99, keseragaman tinggi yaitu 1,015 dan dominansi rendah yaitu 0,06. Sedangkan pada kedalaman 5 meter keanekaragaman tinggi yaitu 3,174, keseragaman tinggi yaitu 1,277 dan dominansi rendah yaitu 0,088.

Kata kunci : Desa Teluk Bakau, keanekaragaman, kedalaman, plankton

PENDAHULUAN

Perairan Desa Teluk Bakau merupakan kawasan pesisir pantai yang memiliki

potensi adanya plankton.Dengan kondisi tersebut perairan Desa Teluk Bakau

memiliki jenis biota akuatik yang berlimpah mulai jenis ikan, kerang-kerangan,

siput dan sebagainya.

1

Page 2: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Menurut Tambaru et al. (2014), pola hubungan antara zooplankton dan

fitoplankton merupakan rangkaian hubungan pemakan dan mangsa. Hubungan ini

membentuk jalur rantai makanan.Fitoplankton sebagai produsen primer di mangsa

oleh zooplankton, pada gilirannya zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil pada

tingkat tropik yang lebih tinggi.Peristiwa ini menunjukkan bahwa hubungan

ketergantungan antara fitoplankton dan zooplankton adalah sangat erat.Dari

ketergantungan ini memberikan dampak pada keanekaragaman keduanya di

perairan.

Sebaran plankton di perairan banyak dilakukan secara horizontal dan secara

vertikal, namun sebagian besar merupakan zooplankton. Distribusi plankton di

perairan bervariasi berdasarkan kedalaman, hal ini cenderung dipengaruhi oleh

jumlah cahaya yang diterima oleh fitoplankton untuk kegiatan fotosintesis yang

akan dilakukannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis plankton pada kedalaman

berbeda dan mengetahui nilai kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks

keseragaman dan dominansi plankton pada kedalaman berbeda di perairan Desa

Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

Bahan dan Metode

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Tanjungpinang pada bulan April –

Desember 2017

2

Page 3: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades (air bebas

mineral), Lugol, sampel plankton, vandorn (5 L), CTD, plankton net, botol

sampel, GPS, Cool box, dan kamera digital.

Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan stasiun pengamatan pada lokasi penelitian berdasarkan metode

Random Sampling.Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 31 titik stasiun

pengamatan di Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

Pengambilan Sampel air

Pengambilan sampel plankton dilakukan secara vertikal dengan kedalaman 1

meter dan 5 meter dengan menggunakan vandorn ukuran 5 liter untuk setiap titik

pada masing-masing lokasi penelitian. Pengambilan sampel pada kedalaman 1

meter dengan menggunakan vandorn, lalu disaring dengan plankton net ukuran 40

µm. Hasil penyaringan selanjutnya ditampung dalam botol sampel plankton dan

kemudian diawetkan dengan larutan lugol, kemudian pada kedalaman 5 meter

3

Page 4: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

dilakukan sama seperti kedalaman 1 meter seperti itu hingga semua titik stasiun.

Kemudian sampel di masukan kedalam cool-Box untuk dilakukan analisis lanjutan

di laboratorium.

Perhitungan Kelimpahan

Kelimpahan plankton dinyatakan secara kuantitatif dalam jumlah

sel/liter.Kelimpahan plankton dihitung berdasarkan rumus, (Fachrul 2007). Yaitu:

N = n x (Vr/Vo) x (1/Vs)

Dimana :N = jumlah sel per litern = jumlah sel yang diamatiVr = volume air tersaring (300 ml)Vo =volume air yang di amati (0,05 ml)Vs =volume air yang disaring (5 L)

Perhitungan Indeks Keanekaragaman

Persamaan yang digunakan untuk menghitung indeks ini adalah persamaan

Shannon-Wiener, (Fachrul 2007).Yaitu :

H’=∑Pi ln Pi

Dimana :H’ = indeks keanekaragamanPi = ni/NNi = jumlah individu jenis ke-iN = jumlah total individu

Kisaran indeks keanekaragaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut,

(Fachrul 2007).Adalah :

H’ <1 = keanekaragaman rendah, miskin, produktifitas sangat rendah

sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan tidak stabil atau

kualitas air tercemar berat.

1<H’<

3

= keanekaragaman sedang, produktifitas cukup, kondisi ekosistem

cukup seimbang, tekanana ekologis sedang atau kualitas air

tercemar sedang.

H’>3 = keanekaragaman tinggi, produktifitas tinggi, stabilitas ekosistem

4

Page 5: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

tinggi, tahan terhadap tekanan ekologis.

Perhitungan Indeks Keseragaman

Jika nilai keseragaman relatif tinggi maka keberadaan setiap jenis biota

diperairan dalam kondisi merata, (Fachrul 2007).Yaitu :

E = H '

H ' maks

Dimana :E = Indeks KeseragamanH’ maks/InS (S adalah jumlah spesiesH’ = Indeks KeanekaragamanE = 0 kemerataan antara spesies rendah, artinya kekayaan individu yang dimiliki masing-

masing spesies sangat jauh berbeda.E = 1 kemerataan antara spesies relatifmerata atau jumlah individu masing-masing spesies

relatif sama

Perhitungan Indeks Dominansi

Menurut Odum (1997), in Fachrul (2007), untuk mengetahui adanya dominasi

jenis tertentu diperairan dapat digunakan indeks dominasi simpson dengan

persamaan yaitu :

D = ∑i=1

s

( ¿N ) 2

Dimana :D = indeks dominasi simpsonni = jumlah individu jenis ke-iN = jumlah total individuS = jumlah genera

Kriteria :

D = mendekati 0 berarti hamper tidak ada individu yang mendominanasi

D = mendekati 1 berarti ada individu yang mendominansi populasi, (Haninuna et

al. 2015).

5

Page 6: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

ANALISIS DATA

Data yang didapat dari penelitian lapangan berupa data primer dan data

skunder (data pendukung parameter lingkungan) untuk kehidupan plankton

disajikan dalam bentuk tanel, gambar dan grafik. Data tersebut kemudian

dianalisis secara deskriptif berdasarkan dari hasil pengolahan kelimpahan, indeks

keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (D).

Sehingga didapatkan kesimpulan keanekaragaman plankton di perairan Desa

Teluk Bakau pada kedalaman yang berbeda.

Hasil dan Pembahasan

Komposisi Jenis Plankton di Perairan Desa Teluk Bakau

Tabel 1. Komposisi Jenis Plankton

Penggolongan Kelas Genus

Fitoplankton

Bacillariophyceae

FragillariaSkeletonemaDytilumNavicula

StriatellaThalassiothrixHemiaulusPlagiotropis

ClorophytaClosteriumSchroederiaSprirogyra

Cyanophycea Rhizosolenia

Dinoflagellata ProtoperidiumCeratium

Zooplankton Crustacea

NaupliusMysidCopepodaCladocera

Foraminifera DiscorbisJumlah 6 19

6

Page 7: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Komposisi Jenis Plankton Kedalaman Pengamatan

Tabel 2. Keberadaan Plankton Berdasarkan Kedalaman 1 meter dan 5 meter

Penggolongan Kelas Genus Kedalaman1 M 5 M

Fitoplankton

Bacillariophyceae

Fragillaria + +Skeletonema + -Dytilum + -Navicula + +Striatella + -Thalassiothrix + +Hemiaulus + -Plagiotropis + -

Clorophyta Closterium + -Schroederia + +Sprirogyra + +

Cyanophycea Rhizosolenia + -

Dinoflagellata Protoperidium + +Ceratium + +

ZooplanktonCrustacea Nauplius + +

Mysid + +Copepoda + +Cladocera + +

Foraminifera Discorbis + +

Ket : + = ditemukan

- = tidak ditemukan

Tabel 3. Jumlah Plankton yang ditemukan pada kedalaman 1 meter dan 5 meter

Penggolongan Kelas Genus Jumlah (sel/l)1 M 5 M

Fitoplankton Bacillariophyceae Fragillaria 17 22Skeletonema 20 0Dytilum 31 0Navicula 19 19Striatella 29 0Thalassiothrix 16 16Hemiaulus 17 0Plagiotropis 14 0

Clorophyta Closterium 18 0Schroederia 20 17Sprirogyra 10 23

7

Page 8: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Penggolongan Kelas Genus Jumlah (sel/l)1 M 5 M

Cyanophyceae Rhizosolenia 29 0

Dinoflagellata Protoperidium 16 21Ceratium 19 17

Zooplankton Crustacea Nauplius 16 27Mysid 17 33Copepoda 23 30Cladocera 12 30

Foraminifera Discorbis 20 24Jumlah 6 20 370 279

Jumlah jenis plankton berdasarkan yang ditemukan di perairan Desa Teluk

Bakau pada kedalaman 1 meter yang paling banyak yaitu dari golongan

fitoplankton kelas Bacillariophyceae jenis Dytilum sebanyak 31 sel/l dan yang

paling sedikit terdapat pada kelas Clorophyta jenis sprirogyra sebanyak 10 sel/l,

sedangkan pada kedalaman 5 meter yang paling banyak ditemukan dari golongan

zooplankton kelas Crustacea jenis Mysid sebanyak 33 sel/l dan paling sedikit pada

golongan fitoplankton kelas Bacillariophyceae jenis Thalassiothrix sebanyak 16

sel/l.

Berdasarkan penelitian Hardiyanto et al. (2012), kelas Bacillariophyceae

merupakan kelas alga yang paling mudah ditemukan di dalam berbagai jenis

habitat perairan, terutama di dalam perairan yang relatif dingin, karena

kemampuannya kelas Bacillariophyceae dapat dijadikan sebagai indikator

biologis perairan yang bersih.

Menurut Sari et al. (2014), menyatakan bahwa tingginya nilai kelimpahan

jenis fitoplankton pada pagi hari diduga karena pengambilannya dilakukan di

tempat yang dangkal dan intensitas cahaya matahari sangat optimal dalam

melakukan proses fotosintesis, sehingga banyak unsur-unsur hara yang terdapat

8

Page 9: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

pada stasiun tersebut, sedangkan pada sore hari intensitas cahaya matahari

menurun dan kedalaman semakin tinggi akibat pengaruh pasang.

Komposisis jenis menggambarkan persentase banyaknya jenis yang ditemukan

pada setiap kelompok plankton di perairan laut.Berdasarkan hasil komposisis jenis

plankton pada kedalaman 5 meter yang paling banyak ditemukan adalah

Crustacea dari kelompok zooplankton, sedangkan yang paling sedikit ditemukan

jenisnya yaitu Foraminifera dari kelompok zooplankton.

Berdasarkan penelitian Sari et al. (2014), menyatakan komposisi jenis

Crustacea dari filum Arthropoda lebih besar dibandingkan dengan kelas yang

lain, hal ini menunjukkan bahwa kelas Crustacea memiliki adaptasi yang lebih

baik dengan perairan tersebut, zooplankton dapat hidup dan berkembang biak

dengan baik hanya pada lingkungan yang cocok.

Kelimpahan Jenis Plankton Berdasarkan Kedalaman Berbeda

Kelimpahan plankton yang ditemukan selama penelitian nilainya bervariasi,

pada setiap kedalaman di perairan Desa Teluk Bakau. Berdasarkan perhitungan

kelimpahan sampel plankton yang diambil secara lengkap dapat dilihat pada

gambar grafik berikut :

Fragil

laria

Skele

tonema

Dytilum

Navicu

la

Striat

ella

Thalas

siothr

ix

Hemiau

lus

Plagio

tropis

Closter

ium

Schro

ederi

a

Spriro

gyra

Rhizoso

lenia

Ceratiu

m

Protop

eridiu

m

Naupli

usMysi

d

Copep

oda

Cladoc

era

Discorbi

s0

2000

4000

6000

8000

10000

kelim

paha

n (s

el/l)

Gambar 2.Grafik Kelimpahan Plankton Berdasarkan Kedalaman 1 meter

9

Page 10: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Berdasarkan gambar diatas nilai kelimpahan jenis tertinggi pada kedalaman 1

meter yaitu jenis Dytilum berkisar antara 9300 sel/l, hal ini disebabkan penetrasi

cahaya yang masuk pada kedalaman 1 meter saat pengambilan sampel berada

pada titik optimal yang memungkinkan bagi plankton untuk berfotosintesis.

Menurut Tambaru et al. (2014), hal ini dapat diterangkan bahwa peristiwa ini

sangat mungkin terjadi sebab kedalaman tersebut merupakan bagian kedalaman

yang paling produktif disaat cahaya matahari tersedia.

Menurut Khaeriyah et al. (2015), penetrasi cahaya merupakan faktor utama

yang mendukung fitoplakton untuk berfotosintesis di perairan. Hal ini dapat

diterangkan bahwa peristiwa itu sangat mungkin terjadi sebab kedalaman tersebut

merupakan bagian kedalaman paling produktif di saat cahaya matahari tersedia.

Fragil

laria

Navicu

la

Thalas

siothr

ix

Schro

ederi

a

Spriro

gyra

Ceratiu

m

Protop

eridiu

m

Naupli

usMysi

d

Copep

oda

Cladoc

era

Discorbi

s0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Genus

Kel

impa

han

(sel

/l)

Gambar 3.Grafik Kelimpahan Plankton Pada Kedalaman 5 m

Berdasarkan gambar diatas nilai kelimpahan tertinggi berada pada kedalaman

5 meter yakni 9900 sel/L, hal ini disebabkan penetrasi cahaya yang masuk pada

kedalaman 5 meter saat pengambilan sampel berada pada titik optimal yang

memungkinkan bagi plankton untuk berfotosintesis.

10

Page 11: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Menurut Indriyawati et al. 2012, menjelaskan bahwa kelompok copepod dapat

dianggap sebagai unsur yang dapat mewakili komunitas zooplankton karena

jumlahnya lebih dominan daripada jenis yang lain.

Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat

mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan laut, tetapi

kekuatan berenang mereka sangat kecil jika dibandingkan dengan gerakan arus itu

sendiri.Sebagian besar zooplankton di perairan bergerak vertikal setiap hari,

mereka bergerak ke permukaan pada malam hari dan ke arah dasar siang

hari.Pergerakan zooplankton tersebut dipengaruhi oleh cahaya.

Indeks Ekologi Plankton di Perairan Desa Teluk Bakau

Berdasarkan analisa data yang didapatkan nilai indeks keanekaragaman,

keseragaman dan dominansi plankton pada kedalaman 1 meter dan 5 meter di

perairan Desa Teluk Bakau dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Kedalaman 1

meter dan 5 meter

Indeks Ekologi 1 meter Keterangan 5 meter KeteranganH’ 2,99 Sedang 3,174 TinggiE 1,015 Tinggi 1,277 TinggiD 0,057 Rendah 0,088 Rendah

Pada table di atas menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman plankton pada

kedalaman 1 meter dalam kategori sedang dengan nilai 2,99. Nilai indeks

keseragaman Tinggi yakni berkisar 1,015 yang berarti menunjukkan tidak ada

jenis yang mendominansi dan jumlah individu setiap spesies sama atau seragam,

sedangkan nilai indeks dominansi sebesar 0,057 menunjukkan nilai dominansi

rendah yang ditemukan di perairan Desa Teluk Bakau pada kedalaman 1 meter.

11

Page 12: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Nilai keanekaragaman pada kedalaman 1 meter yaitu 1 < H’ < 3 berarati

komunitas plankton sedang. Nilai E yaitu 1 berarti komunitas plankton tinggi

maka penyebaran plankton sama bahkan tidak ada yang mendominansi dari jenis

lainnya, sedangkan nilai D mendekati 0 berarti komunitas plankton rendah dimana

penyebaran plankton tidak ada yang mendominansi.

Menurut Siregar et al. (2014), menyatakan apabila H’ < 1, maka komunitas

biota dinyatakan tidak stabil, apabila H’ berkisar 1-3 maka stabilitas komunitas

biota tersebut adalah sedang dan apabila H’ > 3 berarti stabilitas komunitas biota

berada dalam kondisi stabil.

Berdasarkan pendapat Pranoto et al. (2005), menegaskan bahwa indeks

keseragaman merupakan suatu angka yang tidak bersatuan yang bernilai 0 – 1,

semakin besar indeks berarti penyebaran individu tiap jenis atau genera semakin

merata dan tidak ada spesies atau genera yang mendominansi, sebaliknya semakin

kecil indeks dalam komunitas menunjukkan bahwa penyebaran individu tiap

spesies atau genera tidak merata da nada spesies yang mendominansi.

Pirzan et al. (2005), menyatakan bahwa apabila keseragaman mendekati nol

berarti keseragaman antar spesies di dalam komunitas tergolong rendah dan

sebaliknya keseragaman yang mendekati nilai 1 berarti di dalam komunitas

terdapat spesies yang mendominansi spesies lainnya, sebaliknya apabila

mendekati 0 berarti didalam struktur komunitas tidak terdapat spesies yang secara

ekstrim mendominansi spesies lainnya.

Pada table diatas dapat dilihat bahwa indeks keanekaragaman plankton pada

kedalaman 5 meter dalam kategori Tinggi dengan nilai 3,174.Perbedaan niai

indeks keanekaragaman pada kedalaman 5 meter diduga keanekaragaman pada

12

Page 13: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

keseluruhan jumlah yang ditempati berbeda-beda. Indeks ekologi

keanekaragaman dalam kategori tinggi membuat nilai indeks keseragaman tinggi

yakni sebesar 1,277 yang berarti menunjukkan tidak ada jenis yang mendominansi

sedangkan nilai indeks dominansi sebesar 0,088 menunjukkan nilai dominansi

rendah yang ditemukan di perairan Desa Teluk Bakau.

Menurut Khaeriyah et al. (2015), berpendapat bahwa semakin kecil nilai E

semakin kecil pula keseragaman populasi yang berarti penyebaran jumlah

individu setiap spesies tidak sama, dan ada pula kecenderungan terjadi dominansi

oleh satu spesies dari jenis yang ada. Semakin besar nilai E berarti tidak ada yang

mendominansi.

Nilai H’ pada kedalaman 1 meter yaitu 1 < H’ < 3 berarti komunitas plankton

sedang atau kualitas perairan sedang. Nilai E yaitu 1 berarti komunitas plankton

tinggi maka penyebaran plankton tidak terdapat spesies yang mendominansi dari

spesies lainnya, sedangkan nilai D mendekati 0 berarti dalam komunitas plankton

tidak terdapat spesies yang ekstrim mendominansi spesies lainnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Pada kedalaman 1 meter Jenis plankton yang ditemukan sebanyak 19 jenis

diantaranya yaitu fragillaria, skeletonema, dytilum, navicula, striatella,

thalassiothrix, hemiaulus,plagiotropis, closterium, schroederia, sprirogry.

rhizosolenia, protoperidium, ceratium trichoceros, nauplius, mysid, copepod,

cladocera dan discorbis. Sedangkan pada kedalaman 5 meter ditemukan

sebanyak 12 jenis diantaranya sebagai berikut fragillaria, navicula,

13

Page 14: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

thalassiothrix, schroederia, sprirodyra, protoperidium, ceratium trichoceros,

nauplius, mysid, copepod, cladocera dan discorbis.

2. Nilai kelimpahan pada kedalaman 1 meter berkisar antara 9300 sel/L – 3000

sel/L. Nilai H’ yaitu 1< H’<3 berarti komunitas plankto sedang. Nilai E

mendekati 0 berarti komunitas plankton rendah dimana penyebaran plankton

tidak ada yang mendominansi dari jenis lain, Sedangkan nilai D mendekati 1

berarti komunitas plankton tinggi maka penyebaran plankton ada yang

mendominansi. Sedangkan pada kedalaman 5 meter nilai kelimpahan berkisar

antara 9900 sel/L – 4800 sel/L. Nilai H’ yaitu H’>3 berarti komunitas plankton

tinggi. Nilai E mendekati 1 berarti komunitas plankton tinggi maka penyebaran

komunitas plankton ada yang mendominansi, sedangkan nilai D mendekati 0

berarti komunitas plankton rendah maka penyebaran plankton tidak ada yang

mendominansi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada ibu Ita Karlina, M.Si dan ibu Fadhliyah Idris, M.Si yang telah

bersedia menjadi dosen pembimbing dan telah memberikan saran serta masukan

kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioteknologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Haninuna, E.D.N., Gimin, R., Kaho, L.M.R. 2015.Pemanfaatan Fitoplankton

Sebagai Bioindikator Berbagai Jenis Polutan di Perairan Intertidal Kota

Kupang. Jurnal Ilmu Lingkungan 13 (2) : 72 - 85.

14

Page 15: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Hardiyanto, R., Suherman, H., Pratama, R.I. 2012. Kajian Produktivitas Primer

Fitoplankton Di Waduk Saguling, Desa Bongas Dalam Kaitannya Dengan

Kegiatan Perikanan. 3 (4) : 51 – 59.

Indriyawati, N., Adiba, I.W., Triajie, H. 2012. Hubungan Antara Kelimpahan

Fitoplankton Dengan Zooplankton Di Perairan Sekitar Jembatan Suramadu

Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan 5 (2) : 127 – 131.

Khaeriyah, A., Burhanuddin. 2015. Studi Kelimpahan Dan Sebaran

Phytoplankton Secara Vertikal Di Pesisir Perairan Kuricaddi (Untuk

Peruntukkan Budidaya Ikan dan Udang). Octopus 4(2) : 427 – 434.

Pirzan, A.M, Utojo., Atmomarso, M., Tjaronge, M., Tangko, A.M., Hasnawi.

2005. Potensi Lahan Budidaya Tambak dan Laut Di Kabupaten Minahasa,

Sulawesi Utara. Biodiversitas 11 (5) : 43 – 50.

Pranoto, B.A., Ambariyanto., Zainuri, M. 2005. Struktur Komunitas Zooplankton

Di Muara Sungai Serang, Jogjakarta. Ilmu Kelautan 10 (2) : 90 - 97.

Sari, A.N., Hutabarat, S., Soedarsono, P. 2014. Struktur Komunitas Plankton Pada

Padang Lamun Di Pantai Pulau Panjang, Jepara. Diponegoro Journal Of

Maquares 3 (2) : 82 – 91.

Siregar, L.L., Hutabarat, S., Muskananfola, M.X. 2014. Distribusi Fitoplankton

Berdasarkan Waktu Dan Kedalaman Yang Berbeda Di Perairan Pulau

Menjangan Kecil Karimunjawa. Diponegoro Journal Of Maquares 3 (4) : 9 –

14.

15

Page 16: repository.umrah.ac.idrepository.umrah.ac.id/646/1/ARTIKEL ILMIAH (SUKARTINI).docx · Web viewSUKARTINI.Keanekaragaman Plankton Pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau

Tambaru, R., Muhiddin, H.A., Malida, S.H. 2014.Analisis Perubahan Kepadatan

Zooplankton Berdasarkan Kelimpahan Fitoplankton Pada Berbagai Waktu dan

Kedalaman di Perairan Pulau Badi Kabupaten Pangkep. Jurnal Ilmu Kelautan

dan Perikanan 24 (3) : 40 - 48.

16