identifikasi cuaca ekstrim angin kencang di palopo · 2017. 3. 13. · tumbang di ruas jalan di...
TRANSCRIPT
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM ANGIN KENCANG DI PALOPO
TANGGAL 06 MARET 2017
Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr
PMG Pelaksana Lanjutan
Stasiun Meteorologi Nabire
I. PENDAHULUAN
PALOPO (RAKYATKU.COM) – Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan beberapa pohon
tumbang di ruas jalan di Jalan Cakalang, Kota Palopo Senin, (6/3/2017) sore. Pohon tumbang ini menimpa rumah
warga. Akibatnya, rumah tersebut nyaris ambruk. Selain itu, aliran listrik turut terganggu dan mengakibatkan
pemadaman. Sejumlah pengendara yang melintas ekstra hati-hati karena pohon tumbang tersebut melintang di
tengah jalan dalam kondisi miring. Pantauan Rakyatku.com, warga bersama Petugas Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Palopo mengevakuasi batang pohon dari badan jalan. Kendaraan pun harus dialihkan. Petugas
Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Palopo, Andi Alik menduga, kejadian tersebut diakibatkan umur pohon
yang sudah tua. "Kondisi akar pohon sudah pohon rapuh memicu terjadinya pohon tumbang," katanya usai
mengevakuasi pohon tumbang tersebut. Saat ini, kondisi di Jalan Cakalang Kota Palopo sudah mulai pulih dan
akses lalu lintas kini sudah lancar.
PALOPO - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Palopo. Tak pelak, laporan adanya
pohon tumbang di tiga titik terdengar. Kejadiannya hampir bersamaan. Pohon menimpa badan jalan sehingga
memacetkan jalan. Untung saja masyarakat dan anggota kepolisian serta BPBD Kota Palopo cukup tanggap.
Tidak sampai sejam, pohon tumbang sudah dibereskan. Arus lalu lintas kembali lancar. Informasi yang diterima
Palopo Pos dari Polres Palopo dan BPBD Kota Palopo, pohon tumbang awalnya terjadi di poros Palopo-Toraja.
Tepatnya di km 8 Battang. Itu terjadi sekitar pukul 15:00 Wita. Pohon tersebut menutupi badan jalan. Tetapi cepat
dibereskan oleh masyarakat dan anggota Polsek Wara sehingga tidak menyebabkan macet yang terlalu lama.
Masih hujan deras mengguyur Palopo, terdengar lagi informasi ada pohon tumbang di poros Palopo-Masamba.
Itu sekitar pukul 15:30 Wita. Persisnya di Kelurahan Maroangin, Kecamatan Telluwanua. Akibat pohon tumbang
yang menutupi badan jalan, terjadi kemacetan arus lalin hingga kurang lebih 10 Km. Personil Polsek Telluwanua
dipimpin Kapolsek Telluwanua, AKP Daud Sisang dan BPBD Kota Palopo, langsung melakukan pembersihan
jalan. Itu menggunakan alat senso agar lebih cepat. Sekitar pukul 16:20 Wita, arus lalu-lintas kembali normal. Itu
setelah batang pohon tumbang dipindahkan ke tepi dalam bentuk potongan-potongan. Di saat pembersihan pohon
tumbang di Telluwanua. Ada lagi laporan pohon tumbang di Jalan Cakalang Mas. Kembali Kapolsek Wara,
Kompol Arsyad Kaonga, memerintahkan anggota ke TKP. Untung saja, pohon yang tumbang tidak begitu bersar,
sehingga dengan mudah dipindahkan. Arus lalu lintas tetap normal. Kapolres Palopo, AKBP Dudung Adijono
SIk, yang dimintai keterangannya mengatakan, pohon tumbang di tiga titik ini cepat dibersihkan oleh masyarakat,
kepolisian dan BPBD. “Tadi ada tiga laporan terjadi pohon tumbang. Pertama di daerah Battang, kedua di
Telluwanua. Ketiga di Jalan Cakalang. Itu semua sudah kita bersihkan,” ucapnya. Perwira dengan pangkat dua
melati di pundak ini juga membantah keras kabar adanya jalan amblas di poros Palopo-Toraja. “Itu tidak benar,
tidak ada jalan amblas disana. Yang ada hanya pohon tumbang. Anggota sudah melakukan pengecekan. Kabar
itu tidak benar,” tegasnya. Hal senada juga dikemukakan Koorlap Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palopo,
Adi Syaiful. ”Kabar tentang jalan di poros Toraja-Palopo di Km 36 ambruk, itu tidak benar. Anggota sudah
melakukan pengecekan. Tidak ada terjadi. Yang ada hanya longsor sedikit di bagian pinggir jalan. Tetapi tidak
sampai menutup jalan apalagi sampai ambruk. Yang terjadi hari ini (baca kemarin, red) ada pohon tumbang di
tiga titik,” tandasnya
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
Gambar 1. Sumber Informasi angin kencang di Palopo tanggal 06 Maret 2017
Gambar 2. Lokasi Peta Wilayah Palopo
(Sumber : google maps)
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca
Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 06 Maret 2017 yang diambil mulai pukul 07.00
s/d 11.50 UTC (15.00 s/d 19.50 WITA) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tebal meluas
disekitaran wilayah Palopo. Terlihat kumpulan awan-awan konvektif tebal tersebut bergerak masuk ke wilayah
Palopo berasal dari arah barat. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan
Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8
EH yaitu (-62) s/d (-69) 0C, yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat maupun
angin kencang. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Palopo pada jam 07.00 UTC.
Gambar 3. Citra satelit Himawari 8 EH pukul 07.00 s/d 11.50 UTC tanggal 06 Maret 2017
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
B. Dinamika Atmosfer
B.1 Suhu Muka Laut
Nilai analisis suhu muka laut di perairan dekat wilayah Palopo, tanggal 06 Maret 2017 berkisar 27 s/d 30
0C dengan anomaly (0) s/d (-1). Nilai negatif ini menunjukkan kondisi laut lebih dingin dan kurang terjadi
penguapan sehingga kurangnya pula pasokan bagi terbentuknya awan-awan konvektif di sekitar wilayah Palopo.
Gambar 4. SST dan anomaly perairan Indonesia tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : bmkg.go.id/)
B.2 ENSO (El Nino – South Osciilation)
Berdasarkan data indeks Nino 3.4 tanggal 06 Maret 2017 yang bernilai + 0.08 dan data SOI tanggal 06
Maret 2017 yang bernilai - 1.9, maka dapat dikatakan bahwa pada tanggal 06 Maret 2017, menunjukkan potensi
penguapan dan perawanan di wilayah Benua Maritim Indonesia cukup tinggi dan potensi hujan cukup rendah di
wilayah Benua Maritim Indonesia , terutama di bagian timur.
Gambar 5. Grafik Indeks Nino 3.4 dan SOI tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : www.bom.gov.au)
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
B.3 MJO (Madden – Julian Oscillation)
Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 06 Maret 2017 yang berada di kuadran IV, sehingga
mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia.
Gambar 6. Track MJO tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : www.bom.gov.au)
B.4 Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 07 September 2016 s/d 08 Maret
2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Palopo : -10 W/m2 s/d -50 W/m2. Anomali OLR bernilai negatif
menandakan tutupan awan cenderung tebal dari rata-rata klimatologisnya
Gambar 7. Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 07 September 2016 s/d 08 Maret 2017
(Sumber : www.bom.gov.au)
http://www.bom.gov.au/
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
B.5 Analisa Isobar
Berdasarkan gambar isobar dari tanggal 06 Maret 2017 terlihat bahwa secara umum wilayah Indonesia
bagian selatan terdapat beberapa pola gangguan cuaca yakni 3 (tiga) daerah tekanan rendah (Low Pressure). Hal
tersebut menandakan bahwa kondisi yang mendukung aktifnya pergerakan massa udara dari wilayah Indonesia
bagian utara menuju wilayah Indonesia bagian selatan.
Gambar 8. Analisa Isobar Jam 00.00 tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : www.bom.gov.au)
B.6 Angin Streamline
Dari peta streamline, pola angin dengan ketinggian 3000 feet menunjukkan diatas terlihat adanya
pergerakan angin yang membawa massa udara dingin dari samudera Pasifik, terjadi belokan angin pola shearline
di wilayah Kalimantan, serta menyebabkan terjadi pola konvergensi tepat diatas wilayah Palopo, Pola ini yang
dapat berperan untuk pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan lebat maupun angin kencang. Selain
itu adanya daerah tekanan rendah (Low Pressure) di samudera pasifik & adanya TC BLANCHE di perairan
sebelah utara Australia.
Gambar 9. Analisa Streamline jam 00.00 UTC tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : bmkg.go.id/)
http://www.bom.gov.au/
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE
B.7 Kelembaban Relatif
Berdasarkan data kelembaban relatif pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 06.00 UTC, kelembaban
relatif berkisar antara 50 - 85%. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan awan dari level bawah hingga level
menengah cukup tinggi sedangkan potensi pertumbuhan awan dari level menengah hingga level atas cukup
rendah. Dapat disimpulkan bahwa pada saat kejadian angin kencang, kondisi udara basah hingga lapisan 500 mb,
sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Palopo.
Gambar 10. RH Lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 06.00 UTC tanggal 06 Maret 2017
(Sumber : 202.90.199.54/wrf/)
B.8 Indeks Labilitas Udara
Nilai K.Indeks yaitu 38 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang. Nilai Lifted
Indeks berkisar yaitu -3 yang mengindikasikan udara labil & kemungkinan potensi badai guntur yang kuat. Nilai
Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.
Gambar 11. KI, LI & SI jam 06.00 UTC tanggal 06 Maret 2017
-
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V
STASIUN METEOROLOGI NABIRE