hub. psikologi dengan bio-sosio-fisiologi

7

Click here to load reader

Upload: haris-pradipta

Post on 19-Jun-2015

1.114 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hub. Psikologi Dengan Bio-sosio-fisiologi

A. PENDAHULUAN

Pada mulanya psikologi adalah bagian dari filsafat dan bisa

dianggap bukan sebagai pemikiran ilmiah tetapi psikologi adalah

pemikiran rasional. Hal ini bisa dijelaskan dengan alasan eksperimen

ilmiah adalah memperlakukan materi pada kondisi dan faktor-faktor

alaminya, kemudian mengamati pengaruh perlakukan tadi atau

mengamati akibat/hasil eksperimen terhadap materi tadi. Misalnya

eksperimen biologi, fisika, dan kimia.

Adapun pengamatan terhadap sesuatu yang bukan materi pada

kondisi dan waktu yang berbeda-beda bukan merupakan eksperimen

ilmiah. Demikian juga pengamatan terhadap anak kecil dalam kondisi

dan umur yang berbeda-beda, hal ini tidak termasuk dalam pembahasan

eksperimen ilmiah dan tidak dianggap sebagai metode ilmiah. Tetapi

hanya pengamatan, pengulangan terhadap pengamatan dan

inferensial/deduksi.

Sebagian ahli berpendapat bahwa jika psikologi ingin

mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti kerja yang ditempuh oleh

ilmu pengetahuan lain. Kenyataan, bahwa karena pengaruh berbagai ilmu

pengetahuan, psikologi mendapatkan kemajuan yang cukup cepat,

sehingga akhirnya psikologi dapat diakui sebagai suatu ilmu yang berdiri

sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada akhirnya metode ilmu

pengetahuan ini tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan. Dan pada

akhirnya psikologi justru menjadi jembatan di antara cabang-cabang ilmu

pengetahuan.

1. Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya

jiwa, dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi,

psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai

macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.

Ilmu jiwa yang berdasarkan atas renungan-renungan untuk

mencari jawaban : Apakah jiwa itu? Dari mana asalnya? Bagaimana

Page 2: Hub. Psikologi Dengan Bio-sosio-fisiologi

sifatnya? Dimana tempatnya? Apa tujuannya? Kemana pergi? dan

seterusnya, disebut ilmu jiwa kehikmatan atau ilmu jiwa metafisis

(meta = dibalik, sesudah; fisis = alam nyata).

Dalam hal ini aliran baru tidak setuju dan tidak puas dengan

renungan-renungan begitu saja. Mereka menggunakan pengalaman

dalam mempelajari sesuatu, yaitu dengan mencoba, menyelidiki,

membandingkan, menarik kesimpulan, berdasarkan atas kenyataan

dan hidup sehari-hari. Ilmu jiwa ini dinamakan ilmu jiwa empiris atau

ilmu jiwa positif. Namun demikian aliran baru juga tidak

meninggalkan sama sekali pada ilmu kehikmatan atau metafisis.

2. Pengertian Biologi

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil

dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan

kata bahasa Yunani, βίος, bios (hidup) dan λόγος, logos (lambang;

ilmu). Dahulu – sampai tahun 1970-an – digunakan istilah ilmu hayat

(diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").

Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua

makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang

mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani,

zoologi, dan mikrobiologi.

3. Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti

kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat

adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki

kepentingan bersama, dan memiliki budaya.

4. Pengertian Fisiologi

Page 3: Hub. Psikologi Dengan Bio-sosio-fisiologi

Fisiologi, dari kata Yunani physis (alam) dan logos (ilmu),

adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia

dari makhluk hidup.

Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi

hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung

pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari

pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia.

B. PEMBAHASAN

1. Hubungan Psikologi Dengan Biologi

Biologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

kehidupan, berarti bahwa semua benda yang hidup menjadi objek

biologi. Oleh karena biologi berobjekkan benda-benda yang hidup,

maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung didalamnya, termasuk

pula ilmu psikologi. Sekalipun masing-masing ilmu itu meninjau dari

sudut yang berlainan namun segi-segi tertentu, kedua ilmu itu ada

titik-titik pertemuan.

2. Hubungan Psikologi Dengan Sosiologi

Manusia sebagai makhluk sosial juga menjadi objek sosiologi.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

manusia mempelajari manusia di alam masyarakatnya. Tinjauan

sosiologi yang penting ialah hidup bermasyarakatnya, sedangkan

tinjauan psikologi, bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup

kejiwaan yang didorong oleh moral tertentu hingga manusia itu

bertingkah laku atau berbuat. Karena adanya titik-titik persamaan ini,

maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dan mempelajari tingkah

laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.

3. Hubungan Psikologi Dengan Fisiologi

Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang sarjana kedokteran

berkebangsaan jerman yang berkonsentrasi pada riset fisiologi

Page 4: Hub. Psikologi Dengan Bio-sosio-fisiologi

mengatakan adanya an alliance between two science, yaitu fisiologi

dan psikologi. Fisiologi adalah ilmu yang menginformasikan

fenomena kehidupan sebagaimana yang kita persepsikan melalui

penginderaan eksternal sedangkan psikologi adalah yang

memungkinkan manusia melihat ke dalam dirinya dari sisi internal

dirinya sendiri. Terkait dengan ikatan kedua cabang ilmu ini, ada

beberapa pemikiran penting:

1. Secara metodologi aliansi ini berarti apparatus dan teknik

pengukuran yang ada di bidang fisiologi diaplikasikan kepada

bidang psikologis, misalnya dengan waktu reaksi. Berdasarkan hal

inilah, Wundt menamakan cabang ilmu baru yang ditemukannya

ini sebagai psikologi eksperimental. Bagi Wundt metode

eksperimen lebih ‘layak’ digunakan untk eksplorasi mind daripada

yang biasa digunakan, yaitu ‘introspection’. Sebenarnya secara

tradisional, Wundt bergantung pada observasi introspektif dari

alam sekitar dan dunia, dimana dipisahkan antara usaha untuk

mengidentifikasi elemen-elemn mental dan mengidentifikasi

proses mental yang mengintegrasikan elemen-elemen tersebut ke

dalam pengalaman atau obyek yang koheren.

2. Dengan aliansi ini psikologi menjadi lebih terbantu untuk

menghadapi tantangan dunia natural science. Ilmu psikologi yang

secara tradisional mempelajari soul (jiwa), kini mendapat

justifikasinya selama elemen soul tersebut di jabarkan ke dalam

elemen fisiologis terkecil, misalnya susunan system syaraf. Maka

dimungkinkan juga terjadinya reduksionisme operasi mental ke

dalam operasi neurologis.

3. Melalui aliansa dengan ilmu yang lebih mapan kedudukannya

seperti ilmu fisiologis, psikologi lebih mudah diterima dalam

khazanah ilmu pengetahuan sebagai sebuah ilmu yang mandiri

C. PENUTUP

Kesimpulan

Page 5: Hub. Psikologi Dengan Bio-sosio-fisiologi

Dari pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

psikologi, sebagai ilmu yang mempelajari jiwa manusia, mempunyai

hubungan dan keterkaitan yang erat antara ilmu-ilmu lain diantaranya

biologi, sosiologi dan fisiologi. Hubungan yang paling mendasar pada

ilmu-ilmu tersebut terletak pada obyek kajiannya yaitu manusia.

Psikologi yang mengkhususkan studinya pada jiwa manusia

mempunyai keterkaitan pada ilmu biologi, sosiologi dan fisiologi yang

studi dari ilmu-ilmu tersebut mencakup pula studi tentang sifat-sifat

manusia.