hot artikel : teknologi : situs dan blog sejarah fileulang mengenai mahasiswa dan kaitannya dengan...
TRANSCRIPT
“If you can't make a mistake,
you can't make anything.”
Marva Collins
Sejarah-Budaya-Sosial-Kampus
MARET 2010 Edisi # 3/2010 1
Edisi Reguler dan Terbatas GRATIS
HOT Artikel : “Supersemar yang Supersamar” Teknologi : Situs dan blog sejarah
EDITORIALEDITORIALEDITORIALEDITORIAL
Bulan Maret merupakan bulan yang memiliki
sejarah yang penting dalam perjalanan bangsa ini. Ya,
Kita semua tidak asing dengan peristiwa serangan
umum 1 Maret dan juga bulan dikeluarkannya Surat
Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Kedua peristiwa
besar yang menentukan perjalanan bangsa tersebut
keduanya berkaitan erat dengan mantan presiden RI,
(alm.) Soeharto. Mmm.... menarik bukan?
Pada edisi Maret 2010 ini, kami akan
menyajikan berbagai informasi menarik termasuk
pembahasan mengenai Supersemar. Selain itu, edisi ini
juga akan membahas mengenai situs-situs internet yang
harus diketahui oleh mahasiswa sejarah dan blog/situs
para sejarawan Unpad.Menarik kan? Ok! Langsung ke
TKP!
(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)
V.0.98
Bulletin Resmi
Himpunan Mahasiswa Sejarah
Pemimpin Redaksi: M. Shibghoh R.
Redaktur : Bimo Adriawan
Wakil Redaktur : Adit ‘46’
Sidang Redaksi : Bimo Adriawan,
M.Shibghoh R., Adit ‘46’
Desain Visual : Bimo Adriawan
Dokumentasi: Adit ‘46’
Fotografer: Adit ‘46’,M.Shibghoh R.
Pemasaran: M.Shibghoh R., Adit ‘46’
Penulis: Bimo Adriawan, M.Shibghoh
R., Adit ‘46’
Alamat Redaksi: Student Center Lt. 1
FASA Unpad
E-mail: [email protected]
MENYEDIAKAN RUANG IKLAN bagi
yang berminat hubungi:
02292476904/08562367232
Buletin Resmi HIMSE 1
Teknologi hadir untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitasnya.
Teknologi terus berkembang dari mulai yang
sederhana sampai yang rumit. Penggunaan
teknologi pun tidak hanya untuk kemaslahatan
tetapi ada juga yang menggunakannya untuk
kemudharatan. Inilah yang harus kita cermati,
terdapat dua sisi, baik dan buruk sudah tentu
kami menyarankan untuk menggunakan
teknologi dari sisi baiknya, yaitu untuk
menunjang produktivitas yang positif
sehingga diharapkan dapat bermanfaat
dan tidak merugikan.
Mahasiswa adalah intelektual muda yang
merupakan agen perubahan dalam masyarakat.
Perubahan ini dapat dicapai melalui berbagai
hal. Penggunaan teknologi contohnya, (kami
lebih menekankan kepada internet dengan
pertimbangan jumlah pengguna internet terus
bertambah) mahasiswa banyak yang
menggunakan internet, mereka rata-rata
mempunyai account Facebook, Yahoo, dsb.
Ya, seperti disebutkan di atas, mahasiswa
banyak menggunakan jejaring sosial sebagai
tempat mereka bersosialisasi. Apakah itu bisa
dikatakan sebagai mahasiswa? Atau hanya orang
awam biasa? Kami rasa, perlu ada pendefinisian
ulang mengenai mahasiswa dan kaitannya
dengan teknologi termasuk internet. Apa itu
mahasiswa? Apa itu teknologi? Dan apa itu
mahasiswa yang berteknologi? Apa bedanya
mahasiswa yang berteknologi dengan
orang awam yang berteknologi?
Pembatasan itu harus diperjelas
sehingga dapat terlihat perbedaannya dengan
jelas.
Kami sangat berharap, peran yang lebih dari
mahasiswa dalam menggunakan teknologi.
Tidak hanya menggunakan jejaring sosial,
mahasiswa pun memiliki kewajiban dalam
distibusi pengetahuan kepada masyarakat awam
di tengah mahalnya biaya pendidikan saat ini.
Ayo kita menjadi mahasiswa yang berteknologi!
(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)
MAHASISWA DAN TEKNOLOGI
Buletin Resmi HIMSE 2
Sepanjang Indonesia merdeka dapat di-katakan belum pernah sekalipun suksesi ke-pemimpinan nasional berlangsung dengan mulus. Empat tokoh yang pernah menjadi orang nomor satu di negeri ini, Soekarno, Soeharto, Habibie, dan Abdurrahman Wahid, semuanya terpaksa harus menyerahkan kekuasaannya dengan cara
yang tidak menyenangkan.
Dalam kacamata sejarah, berulangnya suksesi kepemimpinan nasional yang tidak mulus hingga tiga kali berturut-turut bisa jadi menggam-barkan bebagai kemungkinan. Bisa memperlihat-kan kenyataan bahwa bangsa ini memang tidak pernah mau belajar dari sejarah atau tidak pernah berupaya menjadikan sejarah sebagai guru ke-hidupan. Sejarah sepertinya hanya dilihat sebagai sekedar rekaman masa lalu yang di dalamnya sama sekali tidak memiliki nilai-nilai “pelajaran”. Bisa jadi pula, gambaran sejarah tentang berbagai peristiwa di seputar suksesi kepemimpinan na-sional belum terungkap secara jelas sehingga terasa sulit bagi bangsa ini untuk dapat menarik
pelajaran secara optimal. (Reiza D. Dienaputra)
Misteri tampaknya merupakan hal yang merangsang sekaligus menggemaskan dalam se-jarah Indonesia. Dalam hal ini sejarah peristiwa (histoire evnmentielle), terutama yang berhubungan dengan tokoh nasional. Sejarawan akan selalu memiliki keingintahuan terhadap sesuatu di balik berita. Namun kekecewaan akan timbul karena ternyata suatu peristiwa, misalnya sidang pengadi-lan, hanya berakhir tanpa menyeret sang dalang
kejahatan. (Asvi Warman Adam)
Manakala penyebab timbulnya semua kebodohan atau ketidakmampuan dalam “membaca” sejarah dikarenakan kekuranglengka-pan gambaran tentang masa lampau itu sendiri
maka pemecahannya tidak lain haruslah dilakukan upaya-upaya yang signifikan sehingga kelampauan tersebut dapat tergambar secara jelas dan jernih. Dalam kaitan itu pula, sulit untuk memungkiri bahwa dari semua suksesi kepemimpinan nasional yang pernah terjadi, suksesi yang pertama relatif merupakan suksesi kepemimpinan nasional yang hingga kini paling belum tergambarkan secara utuh. Satu di antara misteri terpenting yang hingga kini menyelimuti suksesi kepemimpinan nasional pertama adalah misteri seputar Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Padahal, Supersemar menempati posisi penting dalam kon-flik politik saat itu sekaligus menjadi “kunci” pem-buka yang memberi jalan bagi terjadinya suksesi kepemimpinan nasional dari Soekarno ke Soe-harto. Dengan kata lain, tanpa adanya Superse-mar bisa jadi tidak akan pernah berlangsung suk-sesi kepemimpinan nasional dari Soekarno ke Soeharto. Sayangnya, dokumen yang amat sangat penting bagi perjalanan sejarah bangsa ini beserta proses sejarah yang melingkupinya masih
diselimuti kabut tebal.(Reiza D. Dienaputra)
SURAT Perintah Sebelas Maret, surat yang ditandatangani Presiden Soekarno kepada Soeharto untuk mengamankan situasi yang terjadi saat itu. Belum jelas benar apa isi surat itu. Ban-yak versi yang menyebut soal isi surat itu. Ada yang menganggap itulah surat yang kemudian digunakan Soeharto yang saat itu memegang ko-mando Kostrad untuk “mengkudeta” Soekarno. Ada pula yang menganggap dengan surat itu Soe-harto bisa melakukan apa saja. Dan di mana ke-beradaan Surat Perintah yang merupakan awal
Orde Baru. (kabar news)
“Misteri Supersemar (Surat Perin-tah Sebelas Maret) belum terpe-cahkan sampai sekarang. Apakah
Buletin Resmi HIMSE 3
SUPERSEMAR YANG SUPERSAMAR
surat perintah itu betul-betul ada? Yang jelas, sampai hari ini naskah aslinya belum ada pada Arsip Na-sional. Padahal, dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kear-sipan, Pasal 11, tercantum “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf “a” undang-undang ini, dapat dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun”. Kita tentu men-duga orang yang diberi tugas itulah yang menyimpan surat penting itu dengan hati-hati. (Majalah
Tempo)”
Semasa Orba berkuasa keberadaan Su-persemar memperoleh tempat yang istimewa bahkan cenderung disakralkan sehingga termini-malkan dari berbagai komentar atau pandangan kritis. Pemerintah Orba sendiri yang cenderung menutup rapat setiap perbedaan pendapat yang berkaitan dengan simbol-simbol politiknya tam-pak selalu berupaya untuk hanya mengakui satu kebenaran sejarah yakni kebenaran sejarah seba-gaimana yang ditafsirkannya. Dalam konteks inilah aksioma sejarah yang dikembangkan Benedetto Croce bahwa “true history is present history”, ber-laku secara nyata, bahkan cenderung berlebihan
dalam alam Orba.(Reiza D. Dienaputra)
Pemitosan sejarah di zaman Orde Baru atau rezim Soeharto paralel dengan pemitosan Soeharto itu sendiri. Semenjak kisah “SO 1 Maret 1949”, Supersemar dan “Pembangunan” pemito-san Soeharto kental sekali, malahan sempat mun-cul wacana “Soehartoisme” betapapun itu cukup remeh dibandingkan dengan misalnya “Sukarnoisme”. Kemiripannya terletak dalam
doxologi sejarah keduanya, yakni pengisahan ke-tokohan dalam serba mengagung-agungkan, atau
kultus individu.(Kedaulatan Rakyat)
Terkubur di Liang Kubur
Naskah asli Supersemar hingga kini ma-sih menjadi misteri. Ketiga jenderal yang men-datangi Presiden Soekarno ke Bogor saat penan-datanganan surat itu, yakni Jenderal M Jusuf, Amir Machmud, dan Basuki Rahmat, sudah almarhum. Di bagian lain, Djoko mengatakan, pihaknya saat ini juga tengah mengumpulkan arsip-arsip terkini
yang cukup penting.(episweb)
Misteri seputar kelahiran Supersemar di Istana Bogor didasarkan atas dugaan bahwa ada sesuatu yang tidak wajar dalam proses pembua-tan Supersemar. Apakah surat perintah tersebut dikeluarkan Soekarno melalui suatu proses per-timbangan yang matang dan terencana? Adakah kekuatan-kekuatan eksternal yang memaksa Soekarno untuk mengeluarkan surat perintah tersebut? Apakah Soekarno memformulasikan sendiri konsep surat perintah tersebut ataukah hanya tinggal menandatangani saja? Bagaimanakah suasana di dalam dan di sekitar ruangan saat surat perintah tersebut dibuat dan dikeluarkan? Jawa-ban-jawaban atas pertanyaan tersebut di anta-ranya akan dapat memberikan eksplanasi tentang ada tidaknya unsur-unsur yang bisa dikategorikan sebagai tindakan kudeta atas kekuasaan presiden. Kecurigaan bahwa Supersemar adalah sebuah kudeta atas kekuasaan Soekarno secara otomatis akan terbantahkan manakala hasil rekonstruksi ulang sejarah memperlihatkan jawaban tidak adanya sama sekali unsur-unsur yang mengindika-
sikan ke arah tersebut.
Sementara itu, berkaitan dengan oten-tisitas Supersemar misteri yang masih muncul hingga kini adalah tentang benar tidaknya isi Su-
Buletin Resmi HIMSE 4
persemar sebagaimana yang terpublikasikan se-lama ini. Ada anggapan bahwa isi Supersemar telah diubah sedemikian rupa oleh rezim Orba semata-mata untuk melegitimasikan kekuasaan
politiknya. (Reiza D. Dienaputra)
Ketika Supersemar yang asli hilang, M. Jusuf menjadi tokoh yang diharapkan mau mem-berikakan penjelasan panjang untuk memudahkan pelacakan. Namun, tokoh yang tak suka menonjol itu berdiam diri. Mantan ketua Badan Pengawan Keuangan (BPK) itu lebih memilih mengonsentra-sikan diri mengurus Masjid Al Markaz yang
pendiriannya dia pelopori.
Tokoh yang citranya tetap cemerlang hingga akhir hayat itu lahir di Bone Selatan, Su-lawesi Selatan, pada 23 Juni 1928. Dia merupakan orang terakhir yang menjadi saksi pembuatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) 1966 yang mengantarkan Pak Harto menjadi presiden. Dua orang saksi lainnya, Amirmachmud dan
Basuki Rahmat, sudah lebih dahulu wafat.
Dalam biografi Soeharto, Pikiran, Uca-pan, dan Tindakan Saya, antara lain ditulis bahwa Menteri Veteran Mayjen Basuki Rahmat, Menteri Perindustrian Ringan Brigjen M. Jusuf, dan Pang-dam Jaya Mayjen Amir Machmud menemui Soekarno di Istana Bogor pada 11 Maret 1966. Ketiganya kemudian pulang menghadap Soeharto sembari membawa surat perintah dari Soekarno. Segera setelah itu, Soeharto memimpin rapat staf dan mengundang semua Panglima Angkatan, lalu
memerintahkan pembubaran PKI.
Jenderal (pur) TNI Mohammad Jusuf meninggal dunia di kediamannya di Jalan Sungai Tangka 23, Makassar, Sulsel, 9 September 2004 sekitar pukul 21.35 Wita. Mantan Menhankam dan panglima ABRI itu meninggal karena usia tua, 76 tahun, dengan membawa misteri supersemar ke liang
kubur. (Jawa Pos)
Yang kita tidak ketahui, hingga kini, ialah bagaimana proses pertemuan ketiga jenderal den-gan Soekarno? Yang juga misterius, apa isi surat Soekarno itu? Di mana naskah aslinya? Benarkah isinya tentang pelimpahan wewenang kepada Soe-harto untuk memulihkan keamanan negara? Dan apakah surat itu dibuat secara spontan atau di
bawah tekanan? ( Info Anda)
Drs Ahmad Adaby Darban SU, sejara-wan UGM menyatakan bahwa arsip Surat Perin-tah Sebelas Maret 1966 (Supersemar) kemungki-nan disimpan oleh Soeharto. “Soeharto adalah penerima surat perintah tersebut dari Presiden Soekarno dan dia merupakan pelaku yang tera-khir hidup,” katanya di Yogyakarta, Senin, menanggapi pro kontra Supersemar 1966 setelah mantan Presiden Soeharto wafat. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui fakta sebenarnya soal Supersemar, dokumen asli harus ditemukan. “Dengan ditemukannya dokumen asli Supersemar diharapkan fakta sejarah yang selama ini terkesan samar bisa terungkap jelas,” katanya. Mengenai fakta sejarah yang selama ini banyak ‘dibelokkan’, ia mengatakan tidak perlu ada pelurusan sejarah sepeninggal Soeharto. “Karena pada hakikatnya tidak ada penulisan sejarah yang obyektif, semua tergantung pada pemimpin atau penguasa pada zamannya,” kata dia. Meski demikian jika ada fakta baru yang ditemukan, dapat dijadikan fakta tandingan termasuk mengenai Superse-
mar.(Kedaulatan Rakyat)
Dengan berpulangnya Soeharto selaku figur sentral surat perintah kenegaraan tersebut, Supersemar makin jelas kandungan ketidakjela-sannya, alias menjadi misteri
politik sekaligus misteri sejarah.
Buletin Resmi HIMSE 5
Dua Aspek Supersemar
Setelah 44 tahun dikeluarkan Surat Per-intah 11 Maret 1966 (Supersemar), kasus ini ma-sih menyimpan misteri.Teks aslinya belum terda-pat pada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sedangkan proses mendapatkan surat itu
semakin jelas.
Dokumen otentik dan cara mem-perolehnya dapat diibaratkan dua sisi mata uang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan.Kedua aspek itu seyogianya diulas secara berimbang. Dokumen Supersemar yang ada pada Arsip Na-sional Republik Indonesia terdiri dari beberapa versi. Namun, sesungguhnya perbedaan antar-naskah,misalnya mengenai tempat penandatanga-nannya apakah Jakarta atau Bogor, tidaklah men-gubah substansinya. Demikian pula jumlah hala-man surat perintah tersebut, satu atau dua hala-man,itu hanya soal teknis. Yang penting dipahami bahwa awal 1966 itu tampaknya belum ada mesin
fotokopi di lingkungan Kostrad.
Dengan demikian, surat itu distensil atau dengan kata lain diketik ulang. Bila demikian hal-nya, maka tidak aneh jika terdapat berbagai per-bedaan. Bahkan, pernyataan Ben Anderson bahwa Supersemar itu tertulis dalam kertas surat dengan kop MBAD juga masuk akal. Boleh jadi surat tersebut diketik ulang oleh seorang staf MBAD dengan kertas surat resmi yang berlogo AD.Pada masa itu pengetikan surat biasanya dila-kukan dengan memakai kertas karbon (lembar di bawah karbon disebut tindasan). Dua nama per-nah disebut sebagai pengetik surat itu yakni Ko-mandan Cakrabirawa Brigjen Sabur dan Asisten I
Intelijen Resimen Cakrabirawa Letkol Ali Ebram.
Mana yang benar? Mungkin saja keduanya karena surat itu diketik minimal dua kali yakni draf dan surat asli. Jenderal M Jusuf
adalah salah seorang pelaku sejarah keluarnya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966. Setelah saksi lainnya meninggal, maka harapan tertumpu kepada sang jenderal yang pernah men-jadi panglima ABRI ini.Dia mengatakan bahwa rahasia ini akan terbuka setelah dia tiada. Maka penerbitan buku biografi Jendral M Jusuf, Pan-glima Para Prajurit ditunggu masyarakat. Jusuf dalam biografinya mengungkapkan bahwa dia memiliki konsep pertama, konsep kedua (setelah dikoreksi Soebandrio dan Chairul Saleh), dan tindasan kedua dari surat perintah tersebut. Jadi, surat itu diketik dengan menggunakan kertas kar-bon sehingga selain dari surat asli terdapat pula
tindasan pertama dan kedua.
Yang asli diserahkan kepada Basuki Rachmat, tindasan pertama dipegang Sabur, dan yang kedua diberikan kepada Jusuf.Tindasan per-tama dan kedua tidak ditandatangani oleh Presi-den Sukarno. Seandainya hal ini benar,seyogianya keluarga M Jusuf dapat menyerahkan arsip-arsip tersebut kepada Arsip Nasional Republik Indone-sia (ANRI). Namun, peluncuran buku yang dise-lenggarakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan di-hadiri Presiden Susilo Bambang Yudoyono di Jakarta tanggal 10 Maret 2006 menjadi semacam antiklimaks karena setelah itu Djoko Utomo Kepala ANRI menyatakan keraguannya terhadap keotentikan surat yang menggunakan logo Ga-
ruda Pancasila itu.
Menurut Djoko Utomo, surat yang dike-luarkan Presiden RI tanggal 11 Maret 1966 itu berlambangkan Padi-Kapas seperti pada undang-undang yang ditandatangani oleh presiden. Se-dangkan lambang Garuda Pancasila digunakan oleh menteri/departemen. Masalahnya apakah di Istana Bogor selalu tersedia kertas surat yang berkop Padi-Kapas ini karena biasanya surat-surat resmi presiden dikeluarkan di Jakarta. Meskipun dokumen asli Supersemar itu belum ditemu-
Buletin Resmi HIMSE 6
kan,toh beberapa versi yang ada sudah mengung-kapkan substansi dari perintah tersebut.Yang jadi masalah bahwa ada bagian-bagian dari surat per-intah itu yang tidak dijalankan Soeharto. Soeharto tidak melaporkan hasil pekerjaannya kepada Pre-
siden Soekarno.
Aspek kedua yaitu proses memperoleh surat tersebut yang perlu dijelaskan kepada masyarakat terutama kepada para siswa.Surat itu diberikan bukanlah atas kemauan dan keinginan Presiden Soekarno. Beliau menulis surat itu di bawah tekanan.Tiga Jenderal datang ke Istana Bogor untuk meminta surat tersebut. Sebelum berangkat ke Bogor ketiga perwira tinggi itu ter-lebih dahulu berunding dengan Soeharto di rumahnya di Jalan Haji Agus Salim,Jakarta. Te-kanan yang diberikan kepada Presiden Soekarno tergambar dalam kesaksian yang ditulis Soe-
bandrio.
Ketika surat itu dimanfaatkan untuk membubarkan PKI esok harinya (bahkan surat pembubaran partai komunis nomor tiga terbesar di dunia itu dikeluarkan Soeharto atas nama Pre-siden Soekarno dini hari tanggal 12 Maret 1966) terkesan bahwa Supersemar memang sengaja dipersiapkan untuk itu. Keputusan tersebut mem-perlihatkan bahwa Soeharto telah berani menan-tang Presiden Soekarno. Dengan kata lain, setelah keluarnya Supersemar secara de facto kekuasaan telah beralih dari tangan Presiden Soekarno
kepada Soeharto.
Supersemar Diberikan di Bawah
Tekanan
Tanggal 9 Maret 1966 malam Hasjim Ning dan M Dasaad, dua pengusaha yang dekat dengan Presiden Soekarno, diminta oleh Asisten VII Men/ Pangad Mayjen Alamsjah Ratu Perwira-negara untuk juga membujuk Presiden Soekarno
agar menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.
Jelas upaya ini sepengetahuan Letjen Soeharto. Keduanya kemudian mendapat surat perintah yang ditandatangani sendiri oleh Men/ Pangad Letjen Soeharto yang menyatakan bahwa mereka adalah penghubung antara Presiden Soekarno dan Men/ Pangad.Keduanya berhasil bertemu dengan Presiden Soekarno pada 10 Ma-ret 1966 di Istana Bogor.Hasjim Ning menyam-paikan pesan tersebut. Presiden Soekarno men-jadi marah dan melempar asbak kepadanya sambil berkata: “Kamu juga sudah pro- Soeharto!”Dari sini terlihat bahwa usaha membujuk Soekarno telah dilakukan, kemudian diikuti dengan men-girim tiga orang jenderal ke Istana Bogor. Semen-tara itu mantan Kepala Staf Kostrad Kemal Idris
mengajukan satu kalimat.
Katanya, ”Kalau saya tarik pasukan itu dari Istana, Presiden Soekarno tidak akan lari, kan?” Dengan kata lain, dia ingin mengata-kan,kalau ”pasukan liar” yang berada di bawah komandonya ditarik dari sekeliling Istana belum tentu ada Supersemar. Seperti diketahui, Brigjen Kemal Idris pada waktu itu mengerahkan sejum-lah pasukan dari Kostrad dan RPKAD untuk mengepung Istana.Tujuan utamanya adalah menangkap Dr Soebandrio yang ditengarai bersembunyi di kompleks Istana.Memang pasu-kan-pasukan itu mencopot identitas mereka se-hingga tidak mengherankan Komandan Tjakrabi-rawa Brigjen Sabur melaporkannya sebagai ”pasukan tidak dikenal” kepada Presiden
Soekarno.
Sebetulnya banyak faktor yang terjadi sebelum tanggal 11 Maret 1966 yang semua men-jadikan semacam ”tekanan” yang berfokus terha-dap Presiden Soekarno. Dan puncak dari tekanan itu datang dari ketiga jenderal di atas. Bila tidak ada demonstrasi dan pasukan tak dikenal yang
Buletin Resmi HIMSE 7
mengepung Istana di Jakarta tentu peristiwa ke-luarnya Supersemar di Bogor tidak terjadi.
(Koran Sindo)
Menjawab yang samar
Agar upaya penelusuran kembali sejarah Supersemar dapat berjalan seobjektif mungkin maka jelas perlu dilibatkan pakar-pakar sejarah yang memiliki integritas tinggi, sekaligus mampu memerdekakan diri dari berbagai kepentingan
politik.
Adapun metode yang tampaknya paling tepat untuk digunakan dalam penelusuran atau penelitian kembali sejarah Supersemar ini tidak lain adalah sejarah lisan (oral history), dengan ciri utamanya wawancara sejarah terhadap saksi hidup yang mengalami dan melihat secara lang-sung proses kelahiran dan perjalanan Supersemar. Juga para saksi sejarah yang mendengar, merasa-kan atau memikirkan secara langsung saat berba-gai peristiwa yang berkenaan dengan proses kela-hiran dan perjalanan Supersemar tengah berlang-
sung.
Dari penelusuran kembali sejarah Su-persemar, jelas akan muncul berbagai kemungki-nan keluaran. Namun demikian, apapun hasil yang diperoleh dari penelusuran tersebut, satu hal yang pasti, penelusuran kembali sejarah Superse-mar ini akan mampu membebaskan atau seti-daknya mengurangi beban sejarah yang kini dipi-kul Supersemar. Sementara itu, dalam kaitannya dengan eksistensi Supersemar dalam pentas se-jarah Indonesia, bila seandainya diperoleh temuan baru yang sangat berarti, bisa jadi akan mela-hirkan penafsiran baru, tidak hanya terhadap peran Soeharto dan ketiga jenderalnya tetapi juga terhadap jalannya sejarah Orba, khususnya ten-tang proses suksesi kepemimpinan nasional dari Soekarno ke Soeharto. Hal itu tentunya sah-sah
saja sepanjang semuanya tidak didasarkan atas kepentingan politik sesaat apalagi upaya balas dendam politik tetapi semata-mata didasarkan atas keinginan kuat untuk menyajikan sejarah apa adanya serta untuk mewariskan nilai-nilai “pelajaran” yang terkandung dalam peristiwa tersebut bagi segenap komponen bangsa. Khusus bagi para elit politik yang tengah berkuasa atau para calon elit politik, upaya penelusuran dan rekonstruksi ulang sejarah Supersemar diharap-kan dapat menjadi “cermin kehidupan” sehingga tidak akan pernah sekalipun mencoba untuk ber-spekulasi mempermainkan jalannya sejarah atau-pun memanipulasi data sejarah hanya untuk mele-gitimasikan sebuah kekuasaan. (Reiza D. Dienapu-
tra)
Supersemar, sejatinya merupakan kum-paran pokok pengungkit gerak berputarnya se-jarah bangsa yang berhubung dengan misteriusnya sempat bergeser menjadi “Semar Super”. Pengge-seran ini sekaligus memberitahukan bahwa pemi-tosan sejarah mulai terjadi. Padahal, secara kate-goris sesungguhnya sejarah dan mitos sangat ber-
lainan karakterisasinya — jika bukan berlawanan.
Betapapun harus disadari, tindakan ma-nipulasi data atau fakta sejarah, cepat atau lambat bisa dipastikan akan menghadapi makhamah pen-gadilan sejarah. Dengan kata lain, bila arief mem-baca sejarah sebenarnya sejarah itu tidak akan pernah mungkin untuk dapat dimanipulasikan selamanya dan upaya manipulasi sejarah, hanyalah tindakan pembodohan yang tidak hanya akan me-rugikan para pelakunya tetapi yang lebih penting,
bangsa secara keseluruhan.
Diambil dari : http://serbasejarah.wordpress.com/2010/03/10/
supersemar-yang-supersamar/
Buletin Resmi HIMSE 8
Teknologi internet berkembang sangat pesat dalam lima tahun terakhir ini. Nah, kali ini Oase akan membahas mengenai situs dan blog sejarah yang berguna untuk menunjang kuliah dan menambah pengetahuan. Jadi, ini wajib untuk
teman-teman ketahui. Langsung ke TKP!
1. Arsip Nasional Republik Indonesia
Situs ini merupakan situs resmi Arsip Nasional
Republik Indonesia, dilengkapi dengan fasilitas
pencarian data untuk memudahkan para
penggunannya. Silahkan kunjungi :
www.anri.go.id
2. Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia
Situs ini merupakan situs resmi perpustakaan
nasional republik Indonesia. Terdapat cukup
banyak fas l i l itas untuk memudahkan
pengunjungnya. Seperti pencarian, direktori,
sampai koleksi digital. Pada koleksi digital,
terdapat beberapa subkategori yang menarik.
Silahkan cek sendiri di :
www.pnri.go.id
Buletin Resmi HIMSE 9
Situs dan Blog Sejarah
3. Museum Virtual Indonesia
Situs ini mengatasnamakan museum virtual Indo-
nesia, isinya seperti museum biasa pada umumnya
bedanya ini dalam bentuk digital. Koleksinya ma-
sih minim, tidak sebanyak museum di dunia nyata.
Namun, museum virtual Indonesia cukup menarik
dan wajib dikunjungi. Silahkan kunjungi di :
www.museumvirtual.org
4. Digital Library Universitas Indonesia
Kami sangat menyarankan teman-teman untuk
mengunjungi situs ini, karena situs ini memberi-
kan pelayanan yang luar biasa kepada pengun-
jungnya. Kelebihan utama situs ini adalah
tersedianya karya-karya ilmiah yang dapat diun-
duh tanpa biaya dan tanpa perlu daftar (termasuk
karya ilmiah sejarah). Fasilitas standar seperti
pencarian juga tersedia dalam situs ini untuk me-
mudahkan dalam pencarian koleksi. Koleksi yang
disediakan pun sangat banyak untuk situs sejenis-
nya. Langsung saja kunjungi di :
www.digilib.ui.ac.id
Buletin Resmi HIMSE 10
Lalu dimana situs/blog sejarawan Unpad?
Dosen-dosen sejarah juga beberapa mahasiswa
sejarah juga memiliki blog. Berikut blognya :
1. Mumuh M.Z
blogs.unpad.ac.id/mumuhmz/
2. R.M. Mulyadi
luckymulyadisejarah.wordpress.com/
3. Reiza D. Dienaputra
blogs.unpad.ac.id/reizaputra/
4. Blog Resmi Himse
himse.wordpress.com
Sebenarnya masih banyak blog dan situs yang belum ditampilkan pada edisi kali ini. Kami memohon maaf kepada mereka yang tidak ditampilkan pada edisi kali ini, tapi kami berjanji akan memuatnya pada edisi-edisi mendatang.
Silahkan kunjungi dan terus berkarya! (O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)
Buletin Resmi HIMSE 11
Buletin Resmi HIMSE 12
Pirates 4 Update: Cruz and Depp as Love Interest
Kabar Pirates of Caribbean: On Stranger Tides kali ini memiliki kabar yang menarik. Produser Jerry Bruckheimer memberi-tahu MTV detail-detail yang belum pernah dirilis
sebelumnya.
Ian McShane dan Penelope Cruz adalah dua nama bintang baru yang dimasukkan ke seri terbaru Pirates ini, Ian McShane akan memer-ankan bajak laut legendaris Blackbeard, dan Penelope Cruz ternyata akan memerankan pu-trinya. Karakter Cruz adalah karakter yang men-yegarkan, dan membawa banyak humor dan ko-
medi ke dalam cerita.
Bruckheimer memberitahu, kita bisa mengekspektasi adanya kisah romansa antara kapten Jack Sparrow dan putri Blackbeard ini.
Dan kita boleh berharap, sutradara Rob Marshall akan bisa lebih baik membawa kisah romansa ini dibanding kisah tidak jelas yang diceritakan antara segitiga Will Turner, Elizabeth dan Sparrow di
trilogi sebelumnya.
Bruckheimer juga memastikan, film ini akan menuju arah cerita baru, namun masih memiliki kontinuitas dari seri terakhir, dimana Jack Sparrow sedang dalam perjalanan mencari Fountain of Youth. Geoffrey Rush, yang memerankan Barbossa, juga dipastikan kembali kebagian peran, sebagai
rival abadi Sparrow.
Film Pirates ini akan syuting bulan Juni ini, dan direncanakan rilis Mei 2011. Saat ini Bruck-heimer dan Marshall sedang melakukan casting terhadap beberapa bintang muda, untuk mengisi posisi tokoh-tokoh baru. Adalah berita casting sebelumnya yang membuat pernyataan terakhir men-jadi menarik. Dalam panggilan casting, salah satu syaratnya adalah wanita yang memiliki payudara asli,
bukan implan. Apa yang hendak dimunculkan oleh Bruckheimer? (O/ADIT “46”)
FILM
Flirting Scholar 2
Ingat film yang
satu ini? The Flirting
Scholar yang dibintangi
Stephen Chow dengan
tokoh utama Tong Bak
Fu? Film ini akan segera
dirilis sekuelnya, atau
lebih tepatnya prekuel,
menceritakan zaman sang
tokoh utama masih dalam
tahap menimba ilmu. Film
ini akan menjadi sebuah
film komedi romantis.
Memang sekilas
bila dilihat, tanpa Stephen
Chow, film ini se-
benarnya tidak memiliki target pasar yang jelas, sebuah sekuel yang sama sekali sudah tidak memiliki
koheren dengan cerita awal kecuali nama karakter. Fans Stephen Chow jelas tidak akan tertarik,
apalagi tidak ada janji bahwa film ini mengusung semangat yang sama, bahkan genre film ini sudah
menjadi komedi romantis.
Namun ini adalah cerita klasik dari zaman dinasti Ming, untuk penonton di daratan China
sendiri, film ini tidak perlu penjelasan lagi. Aktor panggung komikal yang sedang naik daun di China,
Zhou Libo menjadi pemeran utamanya. Debutnya di layar lebar ini mampu menarik perhatian cukup
banyak orang.
Tong Bak Fu berasal dari cerita yang konon dituliskan sendiri oleh Tong Bak Fu, cerita terk-
enal dari zaman Dinasti Ming. Konon hidup empat orang sarjana yang ilmunya paling disegani di
China, dan yang paling terkenal diantara mereka adalah Tong Bak Fu, yang memiliki 8 istri. Namun
kedelapan istri itu tidak mampu menghargai kemampuan Tong Bak Fu sebagai seniman, dan penulis.
Tong Bak Fu kemudian berkenala untuk mencari cinta sejatinya, dan terlibat dalam drama politik
seru, yang disampaikan cukup setia oleh Stephen Chow di film tahun 1990an.
Film ini menceritakan zaman Tong Bak Fu muda, diperankan Huang Xiaoming (aktor sama
yang dikatakan menjadi raja kungfu berikutnya oleh Donnie Yen di Ip Man 2) dan Zhang Jingchu seba-
gai love interestnya, Jingchu dikenal lewat perannya sebagai Soo Young di Rush Hour 3. (O/ADIT
“46”)
Buletin Resmi HIMSE 13
Buletin Resmi HIMSE 14
GREEN ZONE
Roy Miller (Matt Damon) bersama timnya
bertugas untuk mencari senjata pemusnah massal
yang disinyalir disembunyikan oleh pemerintah Irak
di beberapa tempat. Melalui informasi intelijen
Amerika Serikat, Roy mendatangi satu demi satu
target sasaran yang diyakini tempat persembunyian
senjata yang menjadi alasan Amerika Serikat untuk
menyerang Irak ini. Namun sayangnya entah kesala-
han intelijen atau bukan, Roy justru tidak menemu-
kan apa-apa. Sebaliknya Roy bersama anak buahnya
hanya menemukan pabrik toilet, di salah satu target
operasinya. Hal tersebut memicu tanda tanya besar
di kepala Roy, apakah senjata ini benar-benar ada?
Atau hanya rekayasa. Seorang agen CIA, bernama
Martin Brown (Brendan Gleeson), menawarkan ban-
tuannya kepada Roy untuk menemukan kebenaran,
dilain pihak Roy juga mendapat tekanan dari orang
yang punya kuasa langsung dari pemerintah di Wash-
ington. Sendirian, Roy mempunyai misi baru, bukan
lagi senjata pemusnah massal, melainkan mencari
kebenaran.
Paul Greengrass yang sukses membesut dua film Bourne, kembali mengajak Matt Damon
untuk bermain di dalam film terbarunya. Film yang dibintangi pemeran tiga film Bourne tersebut bu-
kan lanjutan kisah agen yang hilang ingatan bernama Jason Bourne, melainkan film action berbalut
politik berjudul “Green Zone”. Pertama mari membahas soal detil suasana perang di film ini, Paul
dan tim-nya wajib diberi acungan jempol dalam usahanya menghadirkan Irak pasca infasi Amerika
Serikat dengan begitu realistik. Suasana perang itu makin terasa nyata, ketika visual “kekacauan”
diperlihatkan secukupnya dan tidak terlalu didramatisir atau berlebihan. Film ini berhasil membangun
kembali Irak di tahun 2003 kental dengan bangunan hancur disana-sini dan sisa-sisa peperangan,
sekali lagi dibuat sangat realistis. Bagaimana dengan filmnya sendiri setelah didukung oleh setting tem-
pat yang begitu “menggoda” mata? Paul Greengrass berhasil membawa intensitas ketegangan yang
tepat ke dalam filmnya, dengan gaya penyutradaraan yang khas.
Film yang diinspirasi oleh sebuah buku non-fiksi berjudul “Imperial Life in the Emerald
City” yang ditulis oleh seorang jurnalis, Rajiv Chandrasekaran ini, tak pelak menjadi sebuah hiburan
yang menegangkan tidak saja dari action (dengan gaya kamera yang terus bergerak) yang mengingat-
kan kita dengan film-film Bourne, tapi juga dari pernak-pernik ketegangan yang dihasilkan dari situasi
politik Irak saat itu. Bumbu-bumbu konspirasi yang melibatkan pemerintah Amerika Serikat pun
makin menambah keasyikan untuk menonton film ini. Paul Greengrass dengan apik juga sempat
menyisipkan isu-isu moral kepada filmnya dan tentu pada tokoh utama, dengan tidak serta-merta
mengajak kita secara langsung untuk benci dengan Amerika Serikat. Setidaknya film ini dengan sangat
baik dapat menggambarkan situasi “sebenarnya” dari Irak pada saat itu, entah apakah kebenaran yang
terungkap disini adalah fakta atau hanya dramatisasi fiksi sebuah film. Secara keseluruhan “Green
Zone” tampil “menggiurkan” dengan action-prima yang disuguhkan oleh Matt Damon (Jason Bourne
dengan balutan seragam tentara bukan lagi pakaian sipil). Jika anda penggemar Bourne, film ini mung-
kin saja akan menjadi pelepas rindu sampai suatu saat Bourne benar-benar dilanjutkan. (O/ADIT
“46”)
Little Big Soldier
Jackie Chan telah menyimpan draft cerita film ini
selama dua puluh tahun, dan akhirnya memiliki waktu un-
tuk menyelesaikannya dan memproduserinya untuk dijadi-
kan sebuah film. Sehebat apakah film yang ceritanya sudah
disimpan selama puluhan tahun dan dikeluarkan lagi oleh
Jackie Chan? Sebuah film yang mengangkat makna sebuah
persahabatan yang tidak terelakkan dari seorang prajurit
kecil (Jackie Chan) dan seorang Jendral dari pihak yang
berseberangan.
Keduanya terlibat dalam perjalanan unik penuh
kejutan, dan seperti tipe film bertema teman seperjalanan
umumnya, keduanya mampu membawakan masing-masing
karakter dengan baik, dan mengembangkan kedua tokoh
yang memiliki hubungan unik ini.
Cerita dan konflik yang dimunculkan di film tidak terkesan dibuat-buat / dipaksakan, namun
mengalir seolah-olah merupakan cerita asli, sederhana dan tanpa mengikuti format baku yang biasa.
Dengan menerapkan itu, cerita kadang terasa agak datar dan tidak memunculkan sesuatu yang bisa
meningkatkan rasa penasaran.
Wang Lee Hom membawakan peran Jendral dengan baik. Jendral muda yang tadinya meru-
pakan peran yang harusnya dimainkan Jackie Chan di versi aslinya dua puluh tahun ini, adalah tokoh
yang paling banyak tumbu dan berkembang seiring cerita. Boleh dibilang, di akhir film, Jendral ini san-
gat terinspirasi dengan prajurit kecil yang menawannya. Sebuah ending yang bagus juga di tampilkan
di akhir cerita. Sebuah akhir yang menyentuh dan cukup tepat untuk mengakhiri film ini.
Buletin Resmi HIMSE 15
Buletin Resmi HIMSE 16
Jackie Chan yang dikredit sebagai action director disini justru kurang menampilkan keahl-
iannya dalam bela diri, mengingat dirinya yang sudah tua, dan memang dirinya tidak memerankan
tokoh yang memungkinkan. Walaupun begitu, di beberapa adegan kita masih disuguhi pertarungan ala
Jackie chan yang komedik dan aktraktif.
Satu yang paling membuat kagum dari film ini adalah settingnya. Jarang sekali kita melihat
film yang memiliki setting luar biasa seperti ini. Tidak heran sebenarnya karena film ini disyuting
dalam taman rekreasi di China yang terletak di propinsi Yunan. (O/ADIT “46”)
sumber : http://www.flickmagazine.net/reviews/
Buletin Resmi HIMSE 17
IKLAN KOMPUTER
Rental Infokus per hari. Untuk Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 02291901637
Servis computer, install ulang komputer. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi,
02291606919
Kalender Kegiatan Sejarah 23 Maret Studi Banding ke jurusan Ilmu Pemerin-
tahan FISIP UNPAD
23 Maret PORSAS :
Futsal : Sejarah vs UPW
Basket : Sejarah vs Jepang
Info lengkapnya hubungi panitia porsas
24 Maret Studi Banding ke jurusan Ilmu Sejarah FIB
UI
1 Maret 1949 Serangan umum satu maret, dipimpin oleh Soe-
harto untuk merebut kembali Yogyakarta
11 Maret 1966 Lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (dikenal dengan SUPERSEMAR) yang keasliannya masih
22 Maret 1881 Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA didiri-kan. Tujuannya untuk mengatur pertandingan
25 Maret 1957 Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) didirikan, pendirian MEE merupakan bagian penting dari pendirian Uni-
Eropa.
Peristiwa Sejarah Bulan Ini
ACARA SASTRA
Buletin Resmi HIMSE 18
FESTIVAL INDIE SASTRA FILM AND MUSIC FESTIVAL merupakan festival film dan musik terbesar di Unpad yang diselenggarakan oleh BEM Gama Fasa Unpad. Pre Event Festival Film Indie Sastra (16 April 2010) Pra Event Festival Musik Indie Sastra (17-18 April 2010) Main Event (29 April 2010) TEMA: INDIESTRUCTIBLE Let's keep your indies (ciptakan independensi dan idealisme mahasiswa dalam berkarya) KONSEP KEGIATAN: a. Audisi Film Indie yang akan dinilai oleh juri, yang lolos 20 besar akan ditayangkan pada Pre Event di Balai Santika pada tanggal 16 April 2010. b. Audisi Band Indie yang akan tampil secara live di Blue Stage Fakultas Sastra. Band 10 terbaik akan tampil pada Main Event.
c. Acara Puncak yang akan diadakan pada tanggal 29 April 2010 di kampus Unpad Jatinangor.
Info lebih lanjut : [email protected], http://twitter.com/FIS2010, Datang aja langsung ke sekre BEM Gama Fasa Unpad
Buletin Resmi HIMSE 19
FAKTA UNIK
Galileo Galilei memang manusia yang kurang beruntung
selama hidupnya. Bahkan setelah mati sekalipun, Galileo
tetap mengalami kesulitan. Setelah pandangan-pandangan
ilmiahnya soal tata surya membuat dirinya berurusan den-
gan pihak gereja, kematiannya pun dirundung masalah.
Saat kematiannya pada tahun 1642, jasadnya tidak lang-
sung dikubur, tapi tetap disimpan hingga tahun 1737, kira-
kira hampir seabad. Tak cukup hanya itu, sebelum di-
kubur di Gereja Santa Croce, Florence, Italia, seorang
bangsawan tega memotong tiga jari Galileo sebagai
"kenang-kenangan". Dua dari jari itu kemudian dimiliki oleh seorang dokter Italia, dan jari
ketiga-sepotong jari tengah-saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Flor-
ence, Italia, dipajang menunjuk ke langit di atas tiang marmer. (O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)
LAPORAN LENGKAP STUDI BANDING HIMSE KE UI
Dan lain-lain…
April 2010 Edisi # 4/2010 1
Dari derikasari@***.com :
Murid : “Pak, apakah orang boleh dihukum untuk sesuatu
yang
belum diperbuatnya ?”
Guru : “Oh, tentu saja tidak. Orang hanya boleh dihukum
untuk
perbuatan yang telah dilaku-
kannya.”
Murid: “Syukurlah, Pak. Saya
belum membuat PR…”
(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)(O/B.A)
HUMOR