hasil-diskusi-serbuk

15
A. Pengertian serbuk a. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan (Dirjen POM, 1979 : 23) b. Serbuk adalah campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi-bagi dalam bentuk kering (Ansel, 2008:201). c. Serbuka dalah obat atau sediaan obat, yang komponennya diserbukkan dan tersedia baik dalam bentuk tunggal maupun dalam campuran dengan atau tanpa bahan pembantu indiferen, terbagi maupun tak terbagi (Voight, 916). d. Serbuk adalah dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan hasil dari penghasilan zat-zat kering (DOM, 731). e. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar (Dirjen POM, 1995:14). f. Serbuk adalah campuran homogeny dua atau lebih obat yang diserbukkan (Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan, 2008) g. Serbuk dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan hasil dari penghalusan zat-zat kering (Pulungan, 2004). h. Serbuk, pulveres, adalah bahan obat atau racikan obat untuk keperluan dalam atau luar, dengan bagiannya diserbukkan dan keadaannya tak bercampur atau bercampur, dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu, terbagi atau takterbagi (Voight, 147). Kesimpulan

Upload: asiyahsiti

Post on 21-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hasil-Diskusi-Serbuk

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil-Diskusi-Serbuk

A. Pengertian serbuk

a. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan (Dirjen

POM, 1979 : 23)

b. Serbuk adalah campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi-bagi dalam

bentuk kering (Ansel, 2008:201).

c. Serbuka dalah obat atau sediaan obat, yang komponennya diserbukkan dan

tersedia baik dalam bentuk tunggal maupun dalam campuran dengan atau tanpa

bahan pembantu indiferen, terbagi maupun tak terbagi (Voight, 916).

d. Serbuk adalah dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan hasil

dari penghasilan zat-zat kering (DOM, 731).

e. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan

ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar (Dirjen POM,

1995:14).

f. Serbuk adalah campuran homogeny dua atau lebih obat yang diserbukkan

(Analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan, 2008)

g. Serbuk dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan hasil dari

penghalusan zat-zat kering (Pulungan, 2004).

h. Serbuk, pulveres, adalah bahan obat atau racikan obat untuk keperluan dalam atau

luar, dengan bagiannya diserbukkan dan keadaannya tak bercampur atau

bercampur, dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu, terbagi atau

takterbagi (Voight, 147).

Kesimpulan

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia berupa partikel

halus dalam bentuk kering yang yang ditujukan untuk pemakaian dalam atau luar

dan komponennya diserbukkan dalam keadaan bukan campuran, dengan atau

tanpa bahan pembantu inert yang terbagi atau tidak terbagi.

B. Ukuran Partikel

a. Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran ± 10.000

mikron atau 10 milimikron atau lebih kecil. Agar ukuran partikel serbuk ini

mempunyai standar maka USP menggunakan suatu batasan dengan istilah “Very

Coarse, Moderately Coarse, Fine and Very Fine” ( sangat kasar, kasar, cukup

kasar, halus, dan sangat halus), yang dihubungkan dengan bagian serbuk yang

mampu melalui lubang-lubang ayakan yang telah distandarisasi yang berbeda-

Page 2: Hasil-Diskusi-Serbuk

beda ukurannya, pada suatu periode waktu tertentu ketika diadakan pengadukan

dan biasanya pada alat pengadukayakan secara mekanis (Ansel, 1989 : 202).

b. Serbuk terdiri dari partikel dengan ukuran dari 10.000 mikron (1mikron= 0,001

mm) sampai 0,1 mikron, kebanyakan range yang dipakai dalam sediaan farmasi

dalam bentuk serbuk adalah dalam parakoloidal dan koloidal (DOM, 731).

c. Partikel serbuk, yang secara sembarangan ditentukan ukuran maksimalnya 1 mm

sebaiknya tidak dilampaui, adalah suatu satuan bahan dalam ruang dari kondisi

agregat padat (Voight, 147).

Kesimpulan

Setiap partikel didefinisikan sebagai satuan terkecil suatu serbuk. Ukuran

partikel serbuk obat berbentuk sangat kasar yang berkisar 10.000 mikron sampai

dengan 0,1mikron atau mungkin juga sangat halus mencapai ukuran koloidal. 1

mikron setara dengan 0,001 mm. partikel serbuk secara sembarang ditentukan

ukuran maksimalnya 1 mm sebaiknya tidak dilampaui. Biasanya dalam bidang

farmasi ukuran serbuk yang sering digunakan adalah 0,01mikron.

C. Keuntungan Serbuk

a. Ansel 201 :

- Dari sudut pandang farmasetika bentuk sediaan padat padaumumnya lebih

stabil daripada bentuk cair, sehingga bentuk sediaan padat ini lebih cocok

untuk obat-obat yang kurangstabil.

- Serbuk kering yang dipakai melalui mulut untuk diminum (biasanya setelah

dicampur dengan air) kurang begitu umum dibandingkan dengan kapsul dan

tablet, tetapi disenangi oleh sebagian pasien yang tidak sanggup menelan obat

dengan bentuk sediaan padat lainnya.

b. Menurut Dirjen POM, 1995 : 14

- Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi

dan lebih larut dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan

- Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul ata tablet lebih

mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.

- Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam

ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk.

- Masalah stabilitas yang seringkali dihadapi dalam sediaan bentuk cair, tidak

ditemukan dalam sediaan bentuk serbuk.

Page 3: Hasil-Diskusi-Serbuk

- Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air, dapat dibuat daam

bentuk sediaan serbuk atau granul.

c. MenurutDOM 734

- Serbuk lebih stabil dibandingkan dengan sediaan cair, karena adanya reaksi

kimia antara obat dalam sediaan ini. Reaksi antara obat dengan kondisi

atmosfer biasanya terjadi lambat pada serbuk dari pada cairan.

- Ukuran partikel yang kecil dari serbuk lebih cepat terdisolusi dalam cairan

tubuh dibandingkan dengan sediaan pada yang terkompresi. Contoh: tablet

d. Lihat Voight 147

e. Menurut Parrot 1978

- Dilihat dari sisi medic, serbuk memiliki dosis yang lebih fleksibel daripada

sediaan farmasi lainnya

- Untuk anak-anak dan beberapa orang dewasa yang sulit menelan tablet atau

kapsul, dapat menggunakan serbuk

- Untuk diminum, serbuk dapat dicampurkan dengan segelas air atau dengan jus

buah

- Dokter dapat menuliskan beberapa obat dan dosis dalam jumlah banyak.

D. Kerugian Serbuk

a. Menurut Parrot 1978

- Obat-obat yang mempunyai rasa yang tidak enak, merupakan kerugian dari

serbuk oral

- Terdapat bahan obat yang mudah teroksidasi dan mudah lembab, seperti

belerang sulfat yang mudah teroksidasi dan menguap seperti tablet salut.

b. Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan, termasuk keengganan meminum obat

yang pagi atau rasa yang tida kenak, kesulitan menahan terurainya bahan-bahan

higroskopis, mudah mencair atau menguap yang dikandungnya dan waktu serta

biaya yang dibutuhkan pada pengolahan dan pembungkusannya dalam

keseragaman dosis tunggal (Ansel, 202).

c. Karena sediaan yang sudah dikonstitusi ini mempunyai stabilitas yang terbatas,

harus dicantumkan waktu kadaluarsa setelah dikonstitusi dan juga dipersyaratkan

untuk disimpan dalam lemari pendingin (Dirjem POM, 1995 : 14).

d. Menurut DOM 735

- Obat yang tidak stabil dengan suhu kamar, tidak dapat dibuat dalam bentuk

serbuk

Page 4: Hasil-Diskusi-Serbuk

- Obat yang pahit, muntah dan korosif tidak dapat ditutupi ketika dibuat dalam

bentuk serbuk

E. Karakteristik Serbuk yang baik

a. Secara umum karakteristik serbuk yang baik adalah sebagai berikut (Voight,

1995):

- Kering

- Halus

- Homogen

- Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman

kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk

terbagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.

b. Karakteristik serbuk menurut farmakope Indonesia edisi IV, 1995 yaitu

homogenitas dan kering. Kering artinya tidak boleh menggumpal atau

mengandung air. Homogenitas dari suatu sediaan serbuk dapat dipengaruhi oleh

faktor: ukuranpartikel, densitas/beratjenis

c. Serbuk (bubuk) dikarakterisasikan melalui sifat-sifat spesifiknya. Dalam

teknologi serbuk perimbangan-pertimbangan mengikuti sifat dimensi, sifat

permukaan, sifat aliran dan sifat-sifat teknologi farmasi (Voight, 149).

d. DOM

F. Jenis Serbuk

a. Menurutvoight, 916 serbuk terbagi dan serbuk tak terbagi.

b. Menurut Ansel halaman 207

1) Serbuk curah

Setelah pengolahan campuran serbuk, seorang ahli farmasi dapat

menyimpannya dalam wadah curah baik untuk pemakaian internal atau

eksternal. Diantara serbuk yang biasa disimpan dengan cara ini:

Serbuk antasid dan laksatif yang umumnya dipakai oleh pasien dengan

cara mencampurkan sejumlah tertentu (biasanya sesendok teh) dalam

sejumlah air tau minuman lainnya dan ditelan.

Serbuk untuk disemprotkan umumnya dilarutkan dalam air hangat oleh

pasien untuk dipakai melalui rahim (vagina).

Page 5: Hasil-Diskusi-Serbuk

Serbuk yang mengandung obat dan yang tidak untuk pemakaian luar

(eksternal) yang penggunaannya menjadi aman dikulit diberikan dalam

kaleng berlubang-lubang.

Serbuk untuk tapal gigi atau pembersih gigi yang dipakai pada kesehatan

gigi.

Serbuk untuk gigi palsu sebagian digunakan sebagai tapal gigi dan

lainnya sebagai perekat untuk menahan gigi palsu pada tempatnya.

2) Serbuk terbagi-bagi (latin: Chartulae, jamak). Setelah serbuk dicampurkan

(diaduk) sepenuhnya dengan memakai metode pengenceran geometri untuk

bahan-bahan potensial. Serbuk ini dibagi-bagi kedalam unit-unit tersendiri

sesuai dengan dosis yang akan ditata atau kedalam jumlah untuk sekali pakai

(minum), masinag-masing bagian serbuk tadi ditempatkan diatas sepotong

kertas kecil yang kemudian dilipat sebagai pembungkus obat.

c. Menurut Martin, 1971

1) Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres/devided

powder/chartulae) atau tak terbagi (pulvis/bulk powder). Umumnya serbuk

terbagi dibungkus dengan kertas perkamen dan untuk lebih melindungi dari

pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat dilapisi dengan kertas selofan atau

sampul polietilena.

2) Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan menjadi

beberapa jenis antara lain:

Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan untuk

penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya

berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.

Pulvis dentrificus (serbuk gigi), biasanya mengandung carmin sebagai

pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90 %.

Pulvis stemototarius (serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap

dihidung. Oleh karena itu, serbuk harus halus sekali.

Serbuk effervescent, serbuk biasanya yang sebelum diminum dilarutkan

dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas Co2

yang kemudian membentuk larutan jernih. Serbuk ini merupakan

campuran antara senyawa asam (asam sitrat, asam tartrat) dan basa (Na-

bikarbonat, Na-karbonat).

d. Lihat DOM 753

Page 6: Hasil-Diskusi-Serbuk

G. Pencampuran Serbuk

a. Menurut Ansel halaman 205

1) Spatulasi

Suatu metode dimana sejumlah serbuk dapat digerus diatas selembar kertas

atau tatakan pembuat pil dengan gerakan spatula obat. Metode ini umumnya

tidak cocok untuk serbuk dalam jumlah besar atau serbuk yang mengandung

satu atau lebih bahan-bahan yang potensial sejauh homogenitas hasil gerusan

tidak pasti sebagaimana metode lainnya.

2) Triturasi

Dapat dikerjakan baik untuk menghaluskan atau untuk mencampur serbuk,

apabila penghalusan yang diinginkan maka lumpang porselin atau kayu yang

permukaannya dalamnya kasar lebih disenangi daripada lumpang gelas yang

permukaanya halus.

3) Serbuk dapat dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan seperti

cara yang dipakai didapur mengayak terigu. Proses mengayak ini umumnya

menghasilkan produk yang agak halus. Umumnya proses ini tidak dapat

diterima untuk mempersatukan obat-obat potensial dengan pembawa.

4) Metode pencampuran serbuk lainnya adalah mengguling-gulingkan serbuk

yang ditutup dalam suatu wadah besar, biasanya diputar dengan mesin.

Penggiling khusus dirancang untuk mencampur serbuk dengan gerakan

jungkir-balik. Pencampuran dengan cara ini merata tapi memerlukan waktu.

b. Menurut Martin 1971

1) Spatulasi

Serbuk-serbuk halus memiliki ukuran partikel dan berat molekul yang sama

dapat dicampurkan diselembar kertas atau diatas sebuah wadah dengan sebuah

spatula.

2) Triturasi

Serbuk dapat dicampur dalam lumpang dan alu. Produk ini akhirnya

menghasilkan zat-zat halus dan dapat didisfusi dalam larutan.

3) Sifting

Untuk memperoleh serbuk yang sangat halus, dapat dilakukan dengan cara

pengayakkan. Pengayak biasa dapat digunakan dalam mengayak serbuk obat.

4) Tumbling

Page 7: Hasil-Diskusi-Serbuk

Pencampuran serbuk yang sederhana tanpa mengurangi ukuran partikel dan

kepadatan yang biasanya dilakukan dalam metode triturasi, sedangkan dalam

metode tumbling digunakan wadah tertutup yang mulut wadahnya besar.

H. Derajat Kehalusan

a. Menurut Ansel 2008 halaman 203

- Very coarse powder (serbuk sangat kasar atau No. 8) semua partikel serbuk

dapat melewati lubang ayakan No. 8 dan tidak lebih dari 20 % melewati

lubang ayakan No. 60.

- Coarse powder (serbuk kasar atau No. 20) semua partikel serbuk dapat

melewati lubang ayakan No. 20 dan tidak lebih dari 40 % yang melewati

lubang ayakan No. 60.

- Moderately coarse powder (serbuk cukup kasar atau No. 40) semua partikel

serbuk dapat melewati lubang ayakan No. 40 dan tidak lebih dari 40 % yang

melewati lubang ayakan No.80.

- Fine powder (serbuk halus atau No. 60) semua partikel serbuk dapat melewati

lubang ayakan No. 60 dan tidak lebih dari 40 % yang melewati lubang ayakan

No.100.

- Very fine powder (serbuk sangat halus atau No. 80) semua partikel serbuk

dapat melewati lubang ayakan No. 80 dan tidak ada limitasi bagi yang lebih

halus .

b. Menurut Ansel halaman 204

- Serbuk kasar (nomor 20) semua partikel serbuk dapat melewati ayakan nomor

20 dan tidak lebih dari 60% yang melewati ayakan nomor 40.

- Serbuk cukup kasar (nomor 40) semua partikel serbuk dapat melewati ayakan

nomor 40 dan tidak lebih dari 60% melewati ayakan nomor 60.

- Serbuk halus (nomor 80) semua partikel serbuk dapat melewati ayakan nomor

80 dan tidak ada limitasi lagi yang lebih halus

- Serbuk sangat halus (nomor 120) semua partikel serbuk melewati ayakan

nomor 120 dan tidak ada limitasi bagi yang lebih halus.

I. Masalah-masalah pencampuran serbuk

a. Menurut Pulungan, 2004

1) Higroskopis

Page 8: Hasil-Diskusi-Serbuk

Zat-zat yang menyerap kelembapan dari udara disebut higroskopis. Zat-zat yang

higrokopis antara lain amonium klorida, amonium bromida, kalsium klorida, dan

kalsium klorida.

2) Serbuk efflorescent

Zat-zat yang berbentuk kristal dapat menjadi serbuk dan membebaskan kristal air

disebut efflorescent. Zat-zat yang bersifat efflorescent seperti atrofin sulfat,

kafein, asam sitrat, dan kalsium laktat. Pembebasan air dapat merubah

kelembaban relatif atau dapat terjadi selama proses triturasi itu sendiri. Air yang

dibebaskan oleh zat-zat efflorescent dapat menyebabkan serbuk menjadi seperti

bubur atau menjadi cair. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan garam-garam

anhidrat akan cenderung menyerap kelembaban dari udara.

3) Pencampuran eutectic

Pencampuran eutectikum didefenisikan sebagai komponen atau bahan-bahan

yang akan memberikan titik lebur yang lebih rendah. Pencampuran eutectikum

dapat ditemui ketika pencampuran dua atau lebih zat menjadi cair contoh salol,

tymol, camfer, menthol, dan fenol.

4) Zat-zat yang tidak melarut

Ketika sedikit campuran dicampurkan kedalam serbuk, cairan akan ditriturasi

dengan serbuk yang memiliki berat yang sama dengan sisa serbuk yang

ditambahkan. Ketika bagian yang lebih besar dari dari tingtur atau ekstrak cair

diresepkan sebagai komponen serbuk, volume cairan harus dikurangi dengan

evaporasi/penguapan diatas sebuah penangas air menjadi bentuk sirup laktosa

atau beberapa pengisi yang inert lainnya harus ditambahkan dan dievaporasi

secara terus menerus menjadi serbuk yang kering. Pengisi bertindak sebagai

pembawa residu. Hal ini untuk menghindari serbuk menjadi lengket ketika proses

evaporasi sempurna.

5) Ekstrak kental

Beberapa ekstrak tersedia dalam bentuk pil dan serbuk, ekstrak yang telah

diserbukkan ditangani dengan cara yang sama seperti serbuk lain. Ketika

memungkinkan ekstrak dalam bentuk pil dapat dicampurkan dengan sejumlah

laktoksa dan dikurangi menjadi serbuk kering dengan evaporasi sebelum

dicampurkan dengan bahan yang lain.

6) Campuran meledak dan garam-garam inkom

Page 9: Hasil-Diskusi-Serbuk

Ketika bahan-bahan pengoksidasi seperti potasium klorat digerus dalam sebuah

lumpang dengan bahan pereduksi seperti asam tanat, ledakan keras akan terjadi.

7) Obat-obat keras

Batas akurasi seimbangan dari resep kelas A memerlukan produk khusus untuk

berat kuantitas kecil obat keras. Dalam hal ini menggunakan pengisi yang sesuai

seperti laktosa yang dicampurkan dalam jumlah yang sesuai dengan obat-obat

keras yang diserbukkan. Untuk memperoleh campuran yang homogen dapat

menggunakan metode triturasi.

b. Lihat DOM 740-750

J. Serbuk Spesial

a. Serbuk effervescent merupakan granul atau serbuk kasar sampai kasar sekali dan

mengandung unsur obat dalam campuran yang kering, biasanya terdiri dari

natrium bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat, bila ditambahakan dengan air

asam dan basanya bereaksi membebaskan karbondioksida sehingga menghasilkan

buih (Ansel, 1989: 214).

b. Serbuk spesial memerlukan pembuatan dan pengemasan yang khusus. Dari

deskripsi diatas serbuk special meliputi garam-garam effervescent, serbuk sangat

halus, serbuk gigi, insufilasi, dan aerosol serbuk (DOM).

c. Granul atau serbuk terdiri dari sodium bikarbonat, asam-asam organik atau

anorganik dan bahan-bahan obat disebut sebagai garam-garam effervescent.

Dengan adanya air, asam dan basa bereaksi membebaskan CO2 sehingga

menghasilkan buih (Pulungan, 2004).

d. Lihat Jurnal FARADIBA

e. Serbuk tabur adalah serbuk ringan unntuk penggunaan topikal, dapat dikemas

dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan

penggunaan pada kulit (Dirjen POM, 1995 : 15).

f. Pulvis dentrificus (serbuk gigi), biasanya mengandung carmin sebagai pewarna

yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90 % (Mertin, 1971).

g. Lihat Ansel halaman 207

h. Lihat DOM 745 (mengenai insufiltion)

i. Serbuk insufilasi adalah serbuk yang digunakan untuk pemberian bahan serbuk

kehidung, tenggorokan telinga, rongga gigi atau permukaan tubuh (Ansel, 487).