hasil diskusi dan transkrip diskusi kelompok orangutan

22
Inisiator : Annisa Aryati 10/296506/SP/23845 Peserta Diskusi : - Franz Adityatama 09/282178/SP/23395 - Hadza Min Fadhli Robby 10/298963/SP/24025 - Nur Ariani 10/296950/SP/23899 - Farha Kamalia 10/305534/SP/24378 Hasil Diskusi Kelompok Orangutan Diskusi pertemuan keempat belas kelas Teori Politik Internasioanl yang membahas tokoh Adam Simth berjalan sangat baik dan cukup panas di medium Orangutan. Peserta diskusi cukup responsive dan aktif dalam menanggapi dan memberikan kritik mengenai Adam Smith. Bahkan muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang diajukan peserta diskusi menanggapi pertanyaan inisiator. Walau diskusi kelas malam ini tidak banyak diikuti oleh mahasiswa, namun saya merasa diskusi di medium saya sudah cukup menggembirakan dan sangat proaktif. Pertanyaan pertama yang digunakan untuk memancing diskusi agar lebih atraktif adalah mengenai simpati dalam buku The Theory of Moral Sentiment, yaitu “ Menurut Anda, bagaimana pandangan Adam Smith mengenai simpati dalam Theory of Moral Sentiment dapat mencapai tatanan dunia yang kosmopolis.” Beberapa menganggap bahwa kosmopolitanisme moral akan sulit terbentuk karena masih ada terminologi "us" dan "them" yg standarnya ganda. Beberapa menganggap konsep simpati yang ditawarkan Adam Smith dapat mencapai tatanan dunia yang kosmopolis. Karena rasa simpati ini didasari karena manusia ingin lebih mempunyai shared-feeling, seperti menahan emosi pribadi untuk mengikuti perasaan orang

Upload: annisaaryati

Post on 06-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Teori Politik Internasional 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Inisiator : Annisa Aryati 10/296506/SP/23845

Peserta Diskusi : - Franz Adityatama 09/282178/SP/23395

- Hadza Min Fadhli Robby 10/298963/SP/24025

- Nur Ariani 10/296950/SP/23899

- Farha Kamalia 10/305534/SP/24378

Hasil Diskusi Kelompok Orangutan

Diskusi pertemuan keempat belas kelas Teori Politik Internasioanl yang membahas tokoh

Adam Simth berjalan sangat baik dan cukup panas di medium Orangutan. Peserta diskusi cukup

responsive dan aktif dalam menanggapi dan memberikan kritik mengenai Adam Smith. Bahkan

muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang diajukan peserta diskusi menanggapi pertanyaan

inisiator. Walau diskusi kelas malam ini tidak banyak diikuti oleh mahasiswa, namun saya

merasa diskusi di medium saya sudah cukup menggembirakan dan sangat proaktif.

Pertanyaan pertama yang digunakan untuk memancing diskusi agar lebih atraktif adalah

mengenai simpati dalam buku The Theory of Moral Sentiment, yaitu “Menurut Anda, bagaimana

pandangan Adam Smith mengenai simpati dalam Theory of Moral Sentiment dapat mencapai

tatanan dunia yang kosmopolis.” Beberapa menganggap bahwa kosmopolitanisme moral akan

sulit terbentuk karena masih ada terminologi "us" dan "them" yg standarnya ganda. Beberapa

menganggap konsep simpati yang ditawarkan Adam Smith dapat mencapai tatanan dunia yang

kosmopolis. Karena rasa simpati ini didasari karena manusia ingin lebih mempunyai shared-

feeling, seperti menahan emosi pribadi untuk mengikuti perasaan orang lain. Dari simpati, kita

juga dapat berkaca diri dari lingkungan sekitar kita. Sehingga hal ini menjadi timbal balik yang

secara terus menerus dengan lingkungan sekitar dan pada tataran dunia dalam lingkup yang lebih

luasnya. Dalam perdebatan yang cukup heboh ini sementara dapat disimpulkan bahwa simpati

dalam Theory of Moral Sentiment merupakan cara pandang yang baik untuk dunia yg

kosmopolis, namun pengimplementasiaanya terhambat karena adanya relativitas akan moral.

Dari simpati kita dapat melihat pelaksanaan hukum humaniter sehingga kosmopolitanisme

sedikit demi sedikit bisa tercapai.

Pertanyaan Kedua ditujukan untuk melihat bagaimana perbedaan beberapa poin pemikiran Adam

Smith dalam Theory of Moral Sentiment dan The Wealth of Nations. Beberapa pihak menilai ada

beberapa kontradiksi antara dua tulisan Adam Smith tersebut sehingga sering didiskusikan

mengenai Das Adam Smith Problem. The Wealth of Nations telah membicarakan soal justice

Page 2: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

atau kebajikan negatif, jadi mungkin bisa dilihat dari self-interest yg ada dalam The Wealth of

Nation, dimana The Wealth of Nation mungkin mengeskplor lebih jauh tentang gagasan

kebajikan negatif tersebut. Namun dalam Moral Sentiment self-interest nya masih dibilang

mencakup interest yg lain, tapi kalau di The Wealth of Nation, self-interest nya kesannya sangat

egoistik, karena individu tersebut berada dalam sistem yang sangat kapitalistik. Teman-teman

melihat adanya hubungan antara keduanya dimana seperti yang dijelaskan dalam Theory of

Moral Sentiment bahwa meskipun manusia mempunyai kepentingannya sendiri namun dengan

rasa simpatinya manusia dapat memahami orang lain. Dengan system ekonomi pasar bebaslah

manusia berlomba-lomba untuk memenuhi kepentingan mereka dengan memberikan kebebasan

kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama juga. Dengan adanya system pasar yang

liberal, baik secara langsung maupun tidak langsung orang lain akan mendapatkan keuntungan

juga.

Kemudian muncul ide diskusi menarik dari salah satu peserta diskusi apakah mungkin

dengan bekerja dan meningkatkan keuntungan pribadai, simpati terhadap orang lain bisa

terpenuhi jg melalui spillover tersebut? Bentuk spill over effect apa yang seharusnya terjadi?

Semua peserta diskusi meyakini bahwa peran pemerintah tidak bisa terlepas dari system ekonomi

pasar bebas. Pemerintah kemudian juga harus aktif memastikan check and control agar semua

rakyat memeliki akses yg sama terhadap kapital dan SDA untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

hariannya. Adam Smith pun tidak memungkiri agar negara dalam beberapa kondisi melamapui

peran minimalnya. Dalam hal ini negara harus menjadi penjamin pelaksanaan moralitas dalam

masyarakat kapitalis. Memang belum ditemukan penjelasan yang lebih komprehensif akan peran

negara dalam bidang ekonomi disituasi moralitas yang sudah kacau.

Diskusi yang berjalan sangat panas ini bahkan dirasa kekeurangan waktu untuk membahas hal

yang lebih detail. Akhirnya untuk menutup diskusi yang dinamis ini, pertanyaan ketiga

dikeluarkan untuk mengetahui pendapat akhir teman-teman mengenai pemikiran Adam Simth

dan relevansi dengan politik internasional saat ini. Semuanya sepakat bahwa individu harus

didukung untuk mencari kebebasannya tanpa harus dikekang dalam sebuah system pemerintahan

yang absolute. Pemikiran Smith ii cukup relevan dalam keadaan dunia kontemporer ini, terlihat

dari adanya pemikiran kapitalisme yan berkembang dari ajaran Smith. Namun teman-teman

peserta diskusi meragukan bahwa tatanan dunia akan benar-benar menjadi satu dan tanpa konflik

berkat bantuan invisible hands. Teman0teman meyakini bahwa invisible hands tidak bisa

sepenuhnya berjalan dengan maksimal di era kontemporer saat ini.

Page 3: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Transkrip Diskusi Kelas E-learning Teori Politik Internasional 2012

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Desember 2012

Inisiator : Annisa Aryati 10/296506/SP/23845

Peserta Diskusi :

1. Frans Adityatama 09/282178/SP/23395

2. Hadza Min Fadhli Robbi

3. Nur Ariani

4. Farha Kamalia

Annisa Aryatisiapa yang sudah hadir?

Annisa Aryatisudah mas, siap!

Farha Kamaliahadir

Farha Kamaliaaryati slidemu 6,7,12,13 kok ga bisa kebaca ya?

Annisa Aryatihah iya kah? serius far? hadza bisa baca gak slide itu?

Hadza Min Fadhli Robbybisaaa

Nur Arianiariani!

Annisa Aryatiharus nunggu loadingnya selesai kali far. aku barusan download bisa.

Annisa Aryatibagaimana, mau langsung dimulai atau mau menunggu 5 menit lagi?

Nur Arianinunggu dulu aja~

Hadza Min Fadhli Robbysilaken ditunggu dulu :3

Page 4: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Annisa Aryati8.15 kita mulai ya..

Annisa Aryatioke kita mulai ya..sudah jam 8.15

Annisa AryatiPertanyaan nomor 1 : Menurut Anda, bagaimana pandangan Adam Smith

mengenai simpati dalam Theory of Moral Sentiment dapat mencapai tatanan dunia yang

kosmopolis

Annisa AryatiApakah teman-teman setuju dengan pemikiran tersebut? Mengapa?

Annisa Aryatiwaktunya 30 menit untuk mendiskusikan pertanyaan nomor satu ini ya. jadi

sampai 8.45

Hadza Min Fadhli RobbySebenarnya, aku agak tidak setuju dengan pemikiran Adam Smith ini,

karena aku rasa agak kontradiktif. Adam Smith bilang kalau kemudian simpati muncul dari

adanya sebuah refleksi terhadap penampilan orang lain. Ini menurutku bisa membuat batas

antara satu orang dengan yang lain, term tentang "us" and "them". Kalau dari pengertian Adam

Smith, adanya refleksi ini kemudian menumbuhkan simpati. Tapi, nggak juga ya. Itu kembali ke

masing-masing individu, dan ketika individu itu berpegang pada self-interestnya masing-masing,

rasa simpati tidak seutuhnya terbentuk. Melalui teori sentimen moral ala Smith ini, aku rasa

kosmopolitanisme moral akan sulit terbentuk karena masih ada terminologi "us" dan "them" yg

standarnya ganda

Hadza Min Fadhli RobbyCMIIW

Nur Arianidalam kasus-kasus tertentu... simpati memang dapat membangun kosmopolitanisme

moral. misalnya, humanitarian.

Nur Arianitapi,

Nur Arianimoral ya sebatas moral. dalam implementasinya, moral harus bergulat dengan

kepentingan.

Page 5: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Annisa Aryatiditunggu jawaban dari teman-teman yang lain. siapa tahu ada yg beda dari hadza

Annisa Aryatiditunggu jawaban dari teman-teman yang lain. siapa tahu ada yg beda dari hadza

Farha KamaliaSaya setuju dengan Adam Smith mengenai pandangannya tentang simpati.

Menurut saya, konsep simpati yang ditawarkan Adam Smith dapat mencapai tatanan dunia yang

kosmopolis. Karena Adam Smith berpandangan bahwa prinsip ini prinsip yang alamiah dan

berlaku untuk semua umat. Sehingga hal ini mencerminkan bahwa konsep yang ditawarkan oleh

Adam Smith dapat mencapati tatanah duni yang kosmopolis. Terlebih lagi rasa simpati ini

didasari karena manusia ingin lebih mempunyai shared-feeling, seperti menahan emosi pribadi

untuk mengikuti perasaan orang lain. Dari simpati, kita juga dapat berkaca diri dari lingkungan

sekitar kita. Sehingga hal ini menjadi timbal balik yang secara terus menerus dengan lingkungan

sekitar dan pada tataran dunia dalam lingkup yang lebih luasnya. Tetapi, mungkin sedikit susah

ketika semua manusia harus menahan emosi pribadi untuk mengikuti perasaan orang lain.

Karena perasaan orang lain yang sebenarnya pun belum tentu kita tahu meskipun ketika si A

dalam tindakanannya mencerminkan X namun bisa saja perasaannya mencerminkan Y. Sehingga

akan susah si B C D dst untuk mengikuti perasaan orang lain itu sendiri. Menurut saya masih

sedikit abstrak.

Annisa Aryatifarah menyeluruh banget ni..kalo nyuy yang gak setujunya sama kayak yang

diutarain hadza atau ada poin lain kenapa gak setuju?

Hadza Min Fadhli RobbyNah, pertanyaan Farha ini kan kemudian menunjukkan adanya

kontradiksi dalam pemikiran Smith. Ketika memang bahwa sikap individu akan berlainan dalam

praktik, tidak seperti ada yg di batin, atau juga terkait masalah persepsi individu ttg moralitas....

Hadza Min Fadhli Robbyeh pernyataan =_=

Nur Arianiitu dia....

Page 6: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Nur Arianiperasaan itu kan sesuatu yang unpredictable. pun misalnya seseorang simpati, belum

tentu dia akan melakukan hal-hal yang menunjukkan itu. karena jelas, at some points

kepentingan itu lebih menguasai manusia.

Farha KamaliaNyuy maksudnya "moral ya sebatas moral. dalam implementasinya, moral harus

bergulat dengan kepentingan." apa? Jadi ini maksudnya kamu setuju atau tidak setuju?

Nur Arianiapalagi sekarang, semakin banyak kepentingan dan manusia semakin terdesak.

walaupun orang itu 'bermoral', dia akan melakukan hal yang bertentangan dengan itu ketika

kepentingannya terdesak.

Franz AdityatamaSelamat malem all.. Maaf telat bergabung. :D

Annisa Aryatimari mas, langsung aja..

Nur Arianigini, far.... mungkin aja ada satu nilai yang dianut bersama oleh masyarakat

internasional. tetapi ketika kita berbicara masalah interaksi antarnegara dan kepentingan-

kepentingan mereka, nilai tersebut bisa jadi dikaburkan atau bahkan ditinggalkan.

Farha KamaliaMenanggapi hadza. Definitely itu yang saya maksud. Dalam tataran proseduralnya

saya setuju, namun dalam pengimplementasiannya ini yang cukup susah karena ada faktor-faktor

yang sulit untuk diprediksikan

Franz AdityatamaUntuk menjawab pertanyaan no. 1, menurutku pandangan Adam Smith tentang

simpati itu akan membantu terjadinya sebuah masyarakat yang kosnpolitan, apabila terdapat

kesamaan dari nilai moral yang dimiliki oleh setiap orang itu universal, masalahnya dalam

pendapatku, moral itu merupakan suatu hal yang berbeda bagi smeua orang, dan perbedaan

moral ini pada akhirnya akan mempengaruhi rasa simpati tersebut.

Hadza Min Fadhli Robbynah, ini dia, relativisme moral!

Annisa Aryatiwah diskusinya jadi enak ni. akhirnya ada dua pandangan yang berbeda.

Page 7: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Nur Arianisip! relativisme moral!

Franz Adityatamalol.. emang daritadi ga ad andangan berbeda toh? XD

Hadza Min Fadhli Robbybahwa kt tidak bisa memberikan suatu standar yg pasti ttg moralitas.

persepsi orang berbeda2. apa yg terjadi kemudian ketika moralitas dipaksakan itu

kontraproduktif. contoh nyata ketika Barat melakukan imperialisme ke bangsa2 Timur katanya

dg tujuan "memanusiakan org2 Timur". tp nyatanya org Timur pny standar moral sendiri.

Annisa Aryatisementara dapat disimpulkan bahwa simpati dalam Theory of Moral Sentiment

merupakan cara pandang yang baik untuk dunia yg kosmopolis, namun pengimplementasiaanya

terhambat karena adanya relativitas akan moral

Annisa Aryatikita lanjut ya ke bahan diskusi selanjutnya

Franz AdityatamaYap, tepat. WKwkkw.

Hadza Min Fadhli Robbylanjut

Annisa AryatiOke pertanyaan selanjutnya akan membahas hubungan buku petama dan buku

kedua Smith nomor 2 : Menurut teman-teman apakah keterkaitan antara Theory of Moral

Sentiment dan The Wealth of Nations dalam Das Adam Smith Problem? Apakah kedua karya

tersebut saring berseberangan atau mendukung satu sama lain?

Annisa Aryatiwaktunya 30 menit lagi ya..kita akan mendiskusikan sampai pukul 9.25

Franz AdityatamaDas Adam Smith Problem?

Annisa Aryatiitu membicarakan Theory of Moral Sentiment yang dirasa beberapa orang sangat

berbeda jauh dengan pemikiran Adam Smith di buku The Wealth of Nations

Hadza Min Fadhli Robbyoh semacam buku ya

Page 8: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Annisa Aryatibukan buku sih, bahas itu gara-gara liat tulisan pak muhadi di bahan bacaan

pertemuan ini.

Franz AdityatamaUntuk menjawab pertanyaan no.2, mungkin ada hubungannya dimana Adam

Smith telah membicarakan soal justice atau kebajikan negatif, jadi mungkin bisa dilihat dari self-

interest yg ada dalam Wealth of Nation, dimana Wealth of Nation mungkin mengeskplor lebih

jauh tentang gagasan kebajikan negatif tersebut.

Annisa Aryatikalo Theory of Moral Sentiment (TMS) itu kan kayak lebih membahas

permaslahan moral, nah kalo The Wealth of Nations (WN) itu lebih memperlihatkan self-interest

manusia untuk emencapai kepentingannya di ekonomi pasar.

Annisa Aryatinah itu mas franz udah mulai masuk pembahasan

Hadza Min Fadhli RobbyIni sepenangkapanku ya. Adam-Smith Problem ini dibawa oleh para

pemikir Jerman yg melihat kontradiksi dlm pemikiran Smith, teurtama dalam bagaimana Smith

kemudian mengartikan self-interest. Kalau di Moral Sentiment kan self-interestnya masih

dibilang mencakup interest yg lain, tapi kalau di Wealth og Nation, self-interestnya kesannya

sangat egoistik, krn individu tsb berada dlm sistem yg sngt kapitalistik

Hadza Min Fadhli RobbyKemudian, Smith merevisi Moral Sentimentnya supaya sesuai dg

WON, ref disini http://vectorstudy.com/management_theories/adam_smith_problem.htm

Annisa Aryatiwaaa, sip deh..

Nur Arianiwell, apakah hal-hal yang berkaitan dengan moral itu selalu kontradiktif? .___.

Franz AdityatamaIn conclusion, the invisible hand of the market is, at some level, contingent

upon the ability of humans to sympathize: Smith's self-interest is indeed in consonance with the

notion of sympathy.

Franz AdityatamaBerarti ada hubungannya dong, menurut pernyataan di atas, simpati dan self

interest?

Page 9: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Franz Adityatama@Hadza: Pasti kontradiktif menurut yg melihat atau mengkaji siapa, terkait

relativitas moral menurutku.... Lol.

Hadza Min Fadhli RobbyHm, pertanyaannya skrg, bgm invisible hand of market membangun

human symphathy ya?

Franz Adityatama@Hadza: Well, klo pandangan Adam Smith ttg invisible hand itu setauku dy

efek spillover dari ekonomi, jd mungkin dengan bekerja dan meningkatkan keuntungan pribadai,

simpati terhadap orang lain bisa terpenuhi jg melalui spillover tersebut. How? :)

Farha KamaliaMenurutku karya Adam Smith Theory of Moral Sentiment dan the Wealth of

Nations tersebut saling mendukung. Dalam Theory of Moral Sentiment dijelasakan bahwa setiap

manusia memiliki kepentingannya sendiri untuk mengutamakan dirinya. Akan tetapi, di lain sisi

manusia sebagai makhluk sosial diberikan rasa simpati yang diharapkan dapat memahami orang

lain. Sedangkan dalam Wealth of Nation dijelaskan bahwa individu-individu yang bertindak

berdasarkan kepentingan pribadi mereka yang termanifestasi dalam system ekonomi pasar bebas.

Sehingga dengan pasar bebas diharapkan pencapaian kepentingan privat membawa keuntungan

publik pula. Oleh karena itu, menurut saya keduanya bukan bersebrangan. Seperti yang

dijelaskan dalam Theory of Moral Sentiment bahwa meskipun manusia mempunyai

kepentingannya sendiri namun dengan rasa simpatinya manusia dapat memahami orang lain.

Dengan system ekonomi pasar bebaslah manusia berlomba-lomba untuk memenuhi kepentingan

mereka dengan memberikan kebebasan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama juga.

Dengan adanya system pasar yang liberal, baik secara langsung maupun tidak langsung orang

lain akan mendapatkan keuntungan juga.

Hadza Min Fadhli RobbyIya sih, mas Franz. Tapi kalo kemudian ada satu pihak yg mendapatkan

keuntungan berlebih, dan kemudian merenggut kesempatan org lain gmn ya...

Franz Adityatama@Hadza: Yah, klo menurut Adam Smith y harusnya ini terpecahkan dengan

spillover tersebut, tp y ini menurut Adam Smith..... WKkwkw.

Hadza Min Fadhli Robbyduh , pikiranku teracuni tesos e mas =.=

Page 10: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Franz Adityatama@Hadza: Tenang Za, aku jg sama koq..... Lol. Hidup Tesos!! XD

Annisa Aryatiwah pada keren-keren jawabannya...seneng diskusi di medium ini sangat hidup

walau orangnya sedikit

Nur Arianihm.... kalo spillover, berarti kan harus sejahtera dulu tuh. nah bagaimana kita menilai

seseorang sudah sejahtera atau belum? relativisme?

Franz Adityatama@Nur: Kykna bukan 'sejahtera' deh.... Lebih kepada 'terpenuhi kebutuhan

ekonominya'... Klo sejahtera bukan cuma material doang menurutku.... Gmn temen2 yg lain?

Annisa AryatiKalau melihat dari sudut pandang Smith, invisible hands akan menjawab

pertanyaan akan distribusi itu. Beliau yakin pada titik tertentu, pihak-pihak yang menguasai

sumber kekayaan akan bertukar tempat dengan sisi kehidupan lain

Annisa Aryatisejahtera bukan hanya permaslahan material bener kata mas franz

Franz AdityatamaKlo boleh nambah pertanyaan untuk diskusi, apabila asumsiku tentang

spillover effect Adam Smith itu benar, menurut temen2, spillover effect itu harus bentuknya

seperti apa agar bisa bermanfaat?

Hadza Min Fadhli Robby"Akan bertukar tempat?" Menurutku ngga sih, krn kemudian para

kapitalis itu scr kontinu akan melakukan pengumpulan kapital dan modal yg kemudian akan

menghambat org2 lain untuk memenuhi kebutuhannya..

Annisa Aryatimenurut adam smith sih begitu. bagaimana menurut teman2?

Hadza Min Fadhli RobbySpillover effect-nya ya? Entah kenapa aku terpikir bhw kerangka itu

bisa terwujud dalam sebuah pemerintahan yg kemudian memberikan punya peran yg aktif, tdk

hanya sebagai night watcher.

Page 11: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Franz Adityatama@Hadza: 'Menurut pandangan Smith' Za... Wkwkkwkw. Yah, mgkn itu

permasalahannya, bahwa spillover effect itu kemungkinan besar tidak akan spill, karena ditahan

sama yg bagian atas.... WKkwk.

Hadza Min Fadhli Robby Pemerintah yg kemudian aktif memastikan check and control spy

semua rakyat pny akses yg sama thd kapital dan SDA untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

hariannya

Hadza Min Fadhli Robbyhahaha itu diaaa maaaas hahaha

Hadza Min Fadhli Robbyintinya, pemerintah harus proaktif lah untuk melakukan redistribution

of wealth

Franz Adityatama@Hadza: Tapi pandangan Adam Smith bahwa pemerintah sebisa mungkin

jangan melakukan kontrol toh sebgai inti dari teori Invisible Hands?

Nur Arianiaku baru mau tanya itu. eh udah ditanyain mas franz. -_-

Franz Adityatama@Nur: Wkwkwk. Pertamax gan. XD

Hadza Min Fadhli RobbyIya mas, intinya Smith bilang takutnya pemerintah akan merestrict

kebebasan itu =.=; sehingga org ga secara maksimla memenuhi kebetuhannya

Franz Adityatama@Hadza: Berarti klo mau menurut Smith, pemerintah yg ideal tidak merestrict

aktivitas ekonomi, tetapi mengatur distribusi gt y? Tp kyknya klo gt jadinya krng adil ga sih?

Nur Arianiada ga sih spillover yg emang dr masyarakatnya gt? selain krn simpati?

Annisa Aryatieh jangan salah lo, sebenernya smith juga menyadari beberapa kondisi bahwa

pemerintah perlu turun tangan dalam beberapa kondisi. Negara menjamin pelaksanaan moralitas

dalam masyarakat kapitalis

Hadza Min Fadhli RobbyWow...

Page 12: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Hadza Min Fadhli Robbytp itu terkait pelaksanaan moralitas kan, akhrinya pemerintah hanya sbg

regulator..

Hadza Min Fadhli Robbyatau gmn?

Franz Adityatama@Nur: Hm... Dibilang 'spillover' karena dr kalangan atas, klo dari kalangan

masyarakat mungkin namanya bukan itu. Mksdnya simpati?

Annisa Aryatiiya sih za, ya namanya juga profesor moral, heheh

Nur Arianimasyarakat kelas atas maksudku, kak ._. itu berkaitan dengan moralitas, ketika dia

kaya terus dia simpati sm yg di bawahnya dan bersedia untuk memberi.

Nur Arianikan yg di bawah-bawah jadi kebagian tuh

Franz Adityatama@Nur: Mksdnya kyk contoh nyatanya gt?

Farha KamaliaBoleh tau maksud dari bertukar tempat itu apa Nis?

Annisa Aryatikayak roda berputar gitu lah far, yang diatas bisa dibawah yang dibawah bisa naik

ke atas. Ya itu kekuatan invisible hands

Nur Arianihooh, kak. ini kenapa jadi diskusi sendiri-sendiri.

Hadza Min Fadhli Robbyngga ada pertanyaan ketiga nis? :o

Nur Arianiudah jam segini woi

Franz AdityatamaUd tinggal 13 menit... WKkwkwk

Hadza Min Fadhli Robbyhahaaha

Page 13: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Hadza Min Fadhli Robbykita terlalu asik dg diskusi =.=

Franz Adityatama@Nur: Klo untuk contoh nyatanya aku ga tau.. Tp toh nyatanya ga ad juga

negara yg mengadopsi mekanisme invisible hands secara 100%, jadi y kemungkinan sulit klo

mw dicari contoh nyatanya yg sesuai pemikiran Smith.

Franz AdityatamaYg penting diskusi.... Wkwkwkwk

Farha KamaliaHadza..peran pemerintah yang aktifnya seperti apa ya? bisa lebih dijawabrkan?

Soalnya aku sendiri masih menemui ketidak selarasan teori spill over. Contohnya Jepang sama

Cina. Hubungan ekonominya berjalan mulus. Masih banyak terjadi trade terutama di bidang

otomotif. Tapi malah tetap saja kasus Senkaku tidak semakin membaik bahkan semakin

memasas. Begitu pula duta besar Jepang, beliau sudah berusaha untuk mengajak jalan damai tapi

tetap saja demikian. Seharusnya kalau spillover malah hubungan ekonomi bagus berdampak

pada politiknya bukan? Terus peran yang bagaimana?

Farha KamaliaHadza..peran pemerintah yang aktifnya seperti apa ya? bisa lebih dijawabrkan?

Soalnya aku sendiri masih menemui ketidak selarasan teori spill over. Contohnya Jepang sama

Cina. Hubungan ekonominya berjalan mulus. Masih banyak terjadi trade terutama di bidang

otomotif. Tapi malah tetap saja kasus Senkaku tidak semakin membaik bahkan semakin

memasas. Begitu pula duta besar Jepang, beliau sudah berusaha untuk mengajak jalan damai tapi

tetap saja demikian. Seharusnya kalau spillover malah hubungan ekonomi bagus berdampak

pada politiknya bukan? Terus peran yang bagaimana?

Annisa Aryatiini pertanyaan terakhir sekaligus menutup diskusi ya

Annisa AryatiBagaimana posisi akhir teman-teman akan pemikiran teori Adam Smith setelah

melihat berbagai perkembangan pembahasan dalam diskusi ini? Lalu bagaiamanpendapat

terakhir teman-teman mengenai relevansi ajaran Smith dalam era kontemporer ini?

Farha Kamalia(maaf kalau pembahasannya jadi meluas)

Franz AdityatamaWew, 2 pertanyaan, critical hit... WKkwkwk.

Page 14: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Annisa Aryatihehehe, kalo gak begini pikiran jadi gak kebuka. Pendapat teman-teman sangat

beragam dan membuat kita lebih kritis lagi dalam melihat dunia

Hadza Min Fadhli Robbyhehe, sebenernya peran yang kumaksud adalah peran pemerintah dlm

menjamin bhw masyarakat mendapatkan porsi yg imbang, atau fasilitas2 sosial untuk menjamin

kesejahteraannya. lebih ke faktor dalam far, bkn ke luar..

Franz AdityatamaUntuk pertanyaan terakhir, jawabanku adalah bahwa teori Adam Smith

menurutku tidak menangkap keadaan masyarakat secara keseluruhan dan mungkin akan sulit

untuk diterapkan dalam keadaan kontemporer, karena seperti yang sudah kutulis tadi, pemikiran

Smith tentang invisible hands tidak diterapkan secara 100% di negara manapun.

Hadza Min Fadhli RobbySebenarnya secara konsepsi, pemikiran Smith ini cukup menarik,

dimana dia menawarkan tentang manusia yg bersifat simpatik thd manusia yang lainnya. Smith

mencoba untuk membuat antitesis dr pemikiran para realis sblmny seperti Hobbes atau

Macchiavelli, dimana kemudian org dapat mencari kebebasan tnp harus dikekang dlm certain

system of governance. tp kemudian, menurutku, terdapat bbrp kontradiksi dlm pemikiran Smith,

ya spt yang kemudian dielaborasi dlm Adam-Smith Problem.. kalau masalah relevansi sih,

kemudian, Smith ini menjadi dasar pengembangan pemikiran kapitalisme kedepannya, dan

sampai skrg kapitalisme itu terus berjalan, walaupun kemudian invisible hands is such an

impossible thing to be applied...

Nur Arianiaku sih sepakat dengan relativisme yang disebut oleh kak franz tadi dan hal-hal lain

yang mengakibatkan pemikiran smith ini sulit untuk diimplementasikan dalam kehidupan yang

real. terlebih di era kontemporer, kepentingan semakin beragam dan sarana untuk meraihnya pun

semakin beragam sehingga kecenderungan manusia untuk lebuh mengutamakan kepentingan di

atas hal-hal yang berkaitan dengan moral menjadi lebih besar.

Nur Ariani*lebih

Page 15: Hasil Diskusi dan Transkrip Diskusi Kelompok Orangutan

Farha KamaliaMenurut saya, pemikiran teori Adam Smith mencoba untuk menghubungkan

antara kepentingan individu dengan kepentignan orang lain atas dasar moralitas, yang tercermin

dalam simpati. Adam Smith mencoba menggabungkan antara realita dan apa yang seharusnya

terjadi. Meskipun manusia memiliki sifat egois namun manusia juga memiliki rasa simpati

meskipun belum tentu empati. Menurut saya pandangan Smith dalam era kontemporer ini

relevan. Meskipun manusia bersifat individualistic, namun mereka memberikan kesempatan

kepada yang lain untuk sebebas-bebasnya berkompetisi, yang tercerminkan dalam pasar bebas.

Dapat dibuktikan bahwa kontemporer ini, perdagangan bebas sulit untuk dihindari terlepas murni

sebagai rasa simpati atau hanya mengejar kepentingan individu namun secara tidak langsung

berdampak pada individu yang lain.