laporan hasil diskusi week 1

31
LAPORAN HASIL DISKUSI PROBLEM-BASED LEARNING PBL Blok Klinik Skenario “Emosi Membawaku ke Rumah Sakit” Minggu ke- 1 Tanggal 21 Februari sd 27 Februari 2014 Kelompok F Anisah Hana N. 115070300111040 Rohanda Putragama 115070300111035 Anneke Wulansari 115070301111005 Resty Lindiawati 115070307111002 Anisah Djakfar 115070300111024 Raniah bin Abad 115070300111032 Sarah Edwina R 115070313111004 M. Ilham Gumilar 1150700307111006 Laily Ekawati C 115070301111024 Dear Asita 115070300111017 Siti Fatimah R 115070300111029 Ratih Indah S 115070300111006 Lani Aristia 115070301111001 Jurusan GIzi Fakultas Kedokteran Univesitas Brawijaya

Upload: feby-dina-ardianti

Post on 16-Jan-2016

256 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan tugas inidikerjakan untuk memenuhi mata kuliah problem based learning blok komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Diskusi Week 1

LAPORAN HASIL DISKUSI

PROBLEM-BASED LEARNING

PBL Blok Klinik

Skenario “Emosi Membawaku ke Rumah Sakit”

Minggu ke- 1

Tanggal 21 Februari sd 27 Februari 2014

Kelompok F

Anisah Hana N. 115070300111040

Rohanda Putragama 115070300111035

Anneke Wulansari 115070301111005

Resty Lindiawati 115070307111002

Anisah Djakfar 115070300111024

Raniah bin Abad 115070300111032

Sarah Edwina R 115070313111004

M. Ilham Gumilar 1150700307111006

Laily Ekawati C 115070301111024

Dear Asita 115070300111017

Siti Fatimah R 115070300111029

Ratih Indah S 115070300111006

Lani Aristia 115070301111001

Jurusan GIzi Fakultas Kedokteran

Univesitas Brawijaya

Malang

2013

Page 2: Laporan Hasil Diskusi Week 1

DAFTAR ISI

I. KEGIATAN DISKUSI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI…………………………………………………………………………………..... 3

B. SKRENARIO………………………………………………………………………………………………………………………….. 3

C. DAFTAR UNCLEAR TERM …………………………………………………………………………………………………….. 5

D. DAFTAR CUES………………………………………………...……………………………………………………………………. 5

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE…………………………………………………………………………………………….. 7

F. HASIL BRAINSTORMING……………….……………………………………………………………………………………… 8

G. HIPOTESIS…………………………………………………………………………………………………………………………….. 12

H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE………………………………………………………………………………….. 13

II. KEGIATAN SKILL’S LABORATURIUM

A. WAKTU PELAKSANAAN

B. PENUGASAN

C. HASIL

D. HAMBATAN SAAT SKILL LAB

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI…………………………………………………………………………………………… 25

IV. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….... 27

V. TIM PENYUSUN………………………………………………………………………………………………............................ 28

VI. LAMPIRAN

2

Page 3: Laporan Hasil Diskusi Week 1

BAB I

ISI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

CADE

CD 33 Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien

berdasarkan status gizi pasien

B. SKENARIO

“Emosi membawaku ke Rumah Sakit”

Ny. I (36 tahun), penjual nasi goreng, merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang kurang

terkontrol (sejak 5 tahun yang lalu), hipertensi, dan dislipidemia. Dengan adanya faktor resiko dan

faktor pencetus berupa emosi, saat ini Ny. I masuk rumah sakit dengan diagnose UAP (Unstable Angina

Pectoris). Kondisi Ny. I saat ini nyeri dada, lemah, nafsu makan yang rendah serta konstipasi. Dari data

anamnesa, didapatkan data BB: 45kg, TB: 155cm, Data biokimia (CPK 97, CKMB 29, kolesterol 285

mg/dl, HDL 41mg/dl, LDL 121 mg/dl, TG 272 mg/dl, asam urat 4,8 mg/dl, GDS 226 mg/dl, GD2JPP 236

mg/dl), Data fisik klinis (KU:CM, GCS 456, Tekanan darah 170/120 mmHg, nadi 96x/menit, RR

16x/menit). Obat yang didapatkan saat ini adalah Penitidibe 2x1 amp, Metalopramid 3x1 amp,

captopril 3x25 mg, clopidogrel 1x75 mg, acetylsalicylic acid 1x80 mg, Niazepam 3x5 mg, Laxadine 3x,

ISDN 4x10 mg, Insulatrad 0-0-12. Saat ini pasien mendapatkan makanan dalam bentuk bubur. Dari

makanan yang diberikan oleh rumah sakit, pasien hanya menghabiskan ¼ porsi saja. Kebiasaan makan

di rumah mengkonsumsi ikan asin hampir setiap hari, snack yang disukai adalah kerupuk, roti goreng,

dan gorengan, sayur bayam tidak pernah dikonsumsi dengan alasan tidak baik untuk pasien hipertensi.

Asuhan gizi yang tepat sangat diperlukan guna perbaikan kondisi Ny. I tersebut.

C. DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu untuk menyusun dan memberikan asuhan gizi yang tepat untuk memperbaiki kondisi pasien dengan diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia dan dengan diagnosis UAP (Unstable Angina Pectoris).

D. DAFTAR UNCLEAR TERM

Unclear Term Pengertian

UAP (unstable angina pectoris) ketidakstabilan pada dada yaitu nyeri dada parosixmal sering menyebar ke lengan terutama kiri biasanya akibat gangguan suplai O2 ke otot jantung dan dipercepat oleh rangsangan/usaha (Dorland, 2012)

CPK creatine kinase yaitu enzim yang mengkatalisis

3

Page 4: Laporan Hasil Diskusi Week 1

proses fosforilasi keratin oleh ATP untuk

menghasilkan fosfokreatin. (Dorland, 2012)

Diabetes Melitus type 2 penyakit metabolic yang ditandai dengan

hiperglikemi yang terus menerus, tipe 2 disebabkan

oleh obesitas, tubuh dapat menghasilkan insulin

tapi sel-sel menolak insulin. Kelebihan berat badan

merupakan faktor resiko yang dapat dikontrol

dengan pengaturan berat badan dan olahraga

(Kamus gizi,2010)

Acetylsalicylic acid nama lain dari aspirin yaaitu suatu obat anti inflamasi nonsteroid yang memiliki sifat analgetik anti tiretic, anti inflamasi, anti rheumatic,juga merupakan penghambat agregasi trombosit. (Dorland,2013)

CKMB Creatinin fosfokinase pada fase MB sbg standar

emas diagnosa infark miokard akut mempunyai

keterbatasan yaitu tidak kardio spesifik, dapat

meningkatkan pada trauma otot dan tidak cukup

sensitive memprediksi IMA pada 0-4 jam setelah

nyeri dada dan tidak mendeteksi jelas pada pasien

dengan onset infark yg lama. (Sargowo,2007)

GCS Glascow coma scale yang merupakan instrument

standar yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesadaran pasien trauma tingkat kepala (Dewanto,

2010)

KU : CM keadaan umum compus mentis. Keadaannya masih

baik atau sadar (Dorlan, 2012)

Metalopramid antagonis reseptor dopamine dan prokinetik yang

merangsang motilitas gaster digunakan dalam

bentuk garam hidroklorida sebagai antiemetic.

penggunaan jangka panjang atau dosis yg tinggi

dapat menyebabkan tardive dyskinesia. (Dorland,

2012)

Clopidogrel inhibitor agregrasi trombosit yang digunakan

sebagai anti trombotik untuk mencegah anti infark

miokardium mikro dan kematian akibat penyakit

vascular pada pasien-pasien aterosklerosis

4

Page 5: Laporan Hasil Diskusi Week 1

digunakan dalam bentuk garam disulfat. (Dorland,

2012)

Insulatrad suspense dari isofan (NPH) insulin.

(Pharmaline,2007)

Laxadine obat pencahar yang tidak mengiritasi mukosa usus

bekerja dengan cara merangsang peristaltik usus

besar menghambat reabsorbsi air dan melincinkan

jalannya feses. (Deconcare,2014)

Diazepam benzodiazepine yang digunakan sebagai agen anti

ansietas, sedative, agen anti panic, agen anti

tremor, relaksan otot rangka, anti konfulsan dan

dalam penatalaksanaan gejala-gejala akibat

penghentian pemakaian alcohol. (Dorland,2008)

ISDN Kepanjangan dari isosorbit dinitrit, untuk

mengatasi angina pectoris. (david,

Emosi keadaan perasaan yang meluap dan berkembang

yang disebabkan rangsangan dari luar seperti rasa

sedih susah marah, dsb lalu surut dalam waktu

singkat (KBBI,2008)

Captopril merupakan suatu ace inhibitor yang digunakan

dalam pasien hipertensi gagal jantung kongestif

dan disfungsi ventrikel kiri pasca infark miokard.

(Dorland, 2012)

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan

dislipidemia?

2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?

5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?

6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?

7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat?8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?

5

Page 6: Laporan Hasil Diskusi Week 1

F. HASIL BRAINSTORMING

1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan

dislipidemia?

Dari faktor resiko dari Diabetes Mellitus yaitu obesitas yang menyebabkan resistensi insulin sehingga

glukosa tidak bisa ke dalam sel dan bisa disebabkan karena adanya profil lipid yang abnormal sehingga

menyebabkan dislipidemia dan diperparah dengan adanya hipertensi. Dislipidemia tejadi akibat

penumpukan plak-plak pada dinding pembuluh darahnya. Hal ini menyebabkan UAP sehingga pasien

tersebut kesulitan untuk bernafas.

2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

Obesitas, Konsumsi makanan tinggi lemak, Konsumsi makanan tinggi natrium, Emosi, Genetic, Merokok, Aktifitas fisik yang kurang.

3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

Tanda: nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri di bagian tengkuk leher, GDS dan GD2JPP diatas normal, HDL rendah, LDL dan TG tinggi.Gejala: nafsu makan rendah, konstipasi, pusing.

4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?

Status gizi1. BBI = 90% x 155 – 100

= 49,5 kg2. IMT= 45/1,552

= 18,73 (normal)3. Kebutuhan energi = BBI X 25kkal

= 49,5 x 25= 1237,5 kkal

5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?

Assessment Diagnosa Intervensi Monev

Data dasar Sintesa data

Umur 36 thBB 45kgTb 155cmIMT 18.75

Status gizi normal

Kekurangan intake makanan disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dengan pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yang diberikan.Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan abnormalitas

Modifikasi diet dan bentuk makanan yang sesuaiTujuan: intake makanan meningkat, mempertahankan

Jumlah tipe dan kualitas makanan

Tujuan: intake makan pasien sesuai kebutuhan

Frek: setiap hari

6

Page 7: Laporan Hasil Diskusi Week 1

nilai biokimia-Kesalahan pemilihan Bahan makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan goreng-gorengan-

status gizi pasien.Edukasi: ke pasien langsung dan keluarganya.Target pasien: perubahan perilakuTaget keluarga: memberi support dan meningkatkan pengetahuanWaktu: MRS dan setelah pulang. Materi: makanan yg dianjurkan dan yg tidak. Bentuk: leaflet,foodmodel, posterTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan.-kontrol asupan KH sederhanaKolaborasi dg perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: tidak ada miskomunikasi antar tim medis.

setelah makan

Target: pasien menghabiskan smua makaan yg diberikan

Target : BB dan IMT tetap dalam range normal

Frek: tiap 1 minggu sekali saat pertama masuk rs, dan saat akan keluar rs

Target: Nilai biokim tetap dalam keadaan normal.

Frek: tiap 1bulan sekali dan saat akan keluar rs.

BE1.2

Pengetahuan gizi meningkat.

-intake makanan sesuai dg kebutuhan.

Target: jumlah insulin sesuai dg KH yg dikonsumsi

Biokimia:DM:GDS 226GD2JPP 236Dislipid:Kolesterol 285HDL 41LDL 121mg/dl

tinggi

Tinggi

7

Page 8: Laporan Hasil Diskusi Week 1

TG 272UAP:CPK 97 CKMB 29Asam urat 4,8

(n=200)NormalTinggiTingginormaltingginormal

Fisik klinisKU: CMGCS 456Hipertensi:Tek dara 170/120Nadi 96x/menitRR 16x/menitNyeri dadaLemahnafsu makan rendahkonstipasi

normalTinggi. HT stage 3

Normal

Normal

++++

DietarySering mengkonsumsi ikan asin, kerupuk, roti goring, gorenganTidak pernah mengkonsumsi sayur bayam

Tinggi konsumsi makanan sumber natrium dan lemak

EkologiObat-obatan yg digunakan:Penitidibe metalopramidCaptoprilClopidogrelAsetylsalicylic acidNiazepamLaxadineISDNInsulatrad

8

Page 9: Laporan Hasil Diskusi Week 1

Riwayat penyakit: diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia

6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?

Captopril dan ISDN menghindari konsumsi grapefruit juice. Metoclopromid: meningkatkan absorbsi parasetamol, tetrasiklin, levidopa di usus halus

7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat? Prinsip diet: energi cukup protein cukup Karbohidrat rendah lemak rendah. Syarat: energi sebesar 1237kkal. KH diberikan sebesar 55% TEE. Protein diberikan sebesar 20% TEE. Lemak 25% TEE. Lemak yang diberikan PUFA MUFA SAFA . Kolesterol <200mg. Serat 25-30g. Vitamin A C E (antioksidan), B kompleks Pemesanan Diet: DIET DM. Tujuan diet: untuk mempertahankan BB, untuk menormalkan kembali nilai2 biokim, utk

memnuhi kebutuhan gizinya sesuai dg status gizinya. Makanan tidak dianjurkan: bahan makanan yang tinggi natrium, diolah dengan minyak

berlebih,makanan tinggi pengawet, makanan kaleng, diolah menggunakan santan, diolah dengan gula sederhana (contoh: manisan), bakery.

Makanan yang dianjurkan : makanan yg direbus,buah-buahan (kecuali: durian), snack: rendah kalori.

8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?Jalan santai di pagi hari, lari2 kecil 15-30menit, bersepeda, renang, senam jantung sehat, yoga.

9

Page 10: Laporan Hasil Diskusi Week 1

G. HIPOTESIS

10

PasienPatofisiologi

DM tipe 2 Hipertensi Dislipidemia

Diagnosa UAP

Faktor resiko

Tanda dan gejala

Asuhan Gizi Asuhan medis

Assessment

AntropometriUmur : 36 thBB : 45kgTB : 155cmIMT : 18.75Status Gizi : Normal

Biokimia:Diabetes MellitusGDS : 226 (tinggi) GD2JPP : 236 (tinggi)DislipidemiaKolesterol : 285 (tinggi)HDL : 41 (rendah)LDL : 121mg/dlTG : 272 (tinggi)UAPCPK : 97 CKMB : 29 (tinggi)(N: 7-25)Asam urat : 4,8(N: 2,4 – 5,7)

Fisik klinisHipertensiTek. darah 170/120 (tinggi. Hipertensi stage 3)KU: CMGCS 456Nadi 96x/menitRR 16x/menitNyeri dadaLemahNafsu makan rendahKonstipasi

Dietary Makanan pasien

dalam bentuk bubur Pasien hanya

menghabiskan ¼ porsi

Kebiasaan pasien dirumah Konsumsi ikan asin

hapir tiap hari Snack yg disukai

kerupuk, roti goreng dan gorengan

Tidak pernah mengkonsumsi sayur bayam (alasan tidak baik untuk pasien hipertensi)

EkologiObat - obatan yg digunakan: Penitidibe Metalopramid Captopril Clopidogrel Asetylsalicylic

acid Niazepam Laxadine ISDN Insulatrad

Riwayat penyakit: Diabetes Mellitus

tipe 2 Hipertensi Dislipidemia

Interaksi obat dengan obat Interaksi obat dengan makanan

Page 11: Laporan Hasil Diskusi Week 1

11

NI-2.1 Ketidakcukupan intake oral disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dg pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yg diberikan

Diagnosa

RC-1 Kolaborasi

Intervensi NB-1.7 Kesalahan pemilihan Bahan Makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan gorengan

NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan GDS : 226, GD2JPP : 236, Kolesterol : 285, HDL : 41, TG : 272, CKMB : 29

Prinsip:-Energi cukup.-Karbohidrat sedang.-Protein tinggi.-Lemak rendah.-Vitamin dan mineral tinggi.-Kolesterol rendah.-Serat tinggi.

Tujuan:-Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.-Menormalkan nilai-nilai laboratorium.-Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai kebutuhan.-Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.-Meningkatkan asupan makan pasien.-Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.

Preskripsi diet

Intervensi

Pemesanan dietDiet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan lunak

Syarat:-Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.-KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2, diutamakan KH low GI.-Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan memperbaiki jaringan tubuh.-Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia, diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.-Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.-Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari, magnesium 320 mg/hari.-Cairan cukup.

Page 12: Laporan Hasil Diskusi Week 1

12

S-1.1 Body Composition (BB dan IMT)

Target : BB dan IMT tetap dalam range normal

Frekuensi Monev : satu minggu sekali, saat pertama kali masuk RS dan saat akan keluar RS

FI-2.2 Food Intake (Jumlah, tipe, dan kualitas makanan pasien)

Intake makan pasien sesuai kebutuhan

Frekuensi Monev : setiap hari setelah makan

Target : pasien menghabiskan semua makanan yang diberikan

Monev

E-2.1 Edukasi GiziEdukasi diberikan kepada pasien dan keluarganya.Waktu: MRS dan setelah akan pulangMateri: makanan yg dianjurkan dan yg tidak, kontrol porsiMedia : leaflet dan foodmodelTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan

ND-1 Meal and SnackModifikasi diet berupa bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi pasien berupa makanan lunakTujuan: Meningkatkan intake makanan pasien,

S-2.6 Lipid Profile (monitoring kadar LDL, HDL, TG pasien)

Target : Nilai biokim (GDS, GD2JPP, Kolesterol, HDL, TG, CKMB) normal

Frekuensi Monev : satu kali dalam sebulan dan saat akan keluar RS

BE-1.2 Pengetahuan akan gizi yang meningkat

Target : terjadi peningkatan pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan perilaku

Frekuensi Monev : saat keluar RS

RC-1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainKolaborasi dengan perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: Tidak adanya miskomunikasi antar tim medis.

Page 13: Laporan Hasil Diskusi Week 1

H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan

dislipidemia?

13

Obesitas

Intake glukosa dan lemak tinggi

Disimpan menjadi glikogen

Peningkatan lemak visceral

FFA meningkat

TNF α dan IL6 meningkat

hiperglikemi

Resistensi insulin

DM tipe 2

hiperinsulinemia

dislipidemia

Penumpukan lipid di pemb darah

Pembentukan plak di pemb darah

Page 14: Laporan Hasil Diskusi Week 1

(Harrison, 2005)

2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

Obesitas, konsumsi makanan tinggi lemak, konsumsi makanan tinggi natrium, emosi, genetic, merokok, aktifitas fisik yang kurang. (Almatsier, 2010)

3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

Tanda: nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri di bagian tengkuk leher, GDS dan GD2JPP diatas normal, HDL rendah, LDL dan TG tinggi.Gejala: nafsu makan rendah, konstipasi, pusing. (Almatsier, 2010)

4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?

Status gizi1. BBI = 90% x 155 – 100

= 49,5 kg2. IMT= 45/1,552

= 18,73 (normal)3. Kebutuhan basal = BBI X 25kkal

= 49,5 x 25= 1237,5 kkal

Aktivitas fisik = 10% x 1237,5= 123,75 kkal

Faktor stres = 10% x 1237,5= 123,75 kkal

Koreksi Status gizi = 10% x 1237,5= 123,75 kkal

TEE = 1237,5 + 123,75 x 3= 1608,75 kkal

(PERKENI, 2013)

5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?

14

rupturePemb darah mengecil

Aliran darah meningkat

aterosklerosis Inflamasi meningkat

IMA tidak menetap

UAP

Page 15: Laporan Hasil Diskusi Week 1

6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?Nama obat Interaksi antar obat Interaksi dg makanan Waktu pemberian

Captopril Dg obat diuretic dan obat anti hipertensi lain dpt menyebabkan hipotensi

Grapefruit juice 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan

Metoclopramid Dapat menghambat digoksin, simetidin, dan meningkatkan absorbs parasetamol dan tetrasiklin.

½ jam sebelum makan

Clopidogrel Obat warfarin aspirin, heparin dan trombolitik lain.

Dengan/tanpa makanan

ISDN Konsumsi dg alcohol akan menyebabkan ingesti akut dan hipotensi

2 jam sebelum makan

Laxadine Dg minyak dan mineral dpt mengganggu absorbs

15

Page 16: Laporan Hasil Diskusi Week 1

dari vitamin larut lemak.Dg susu dan bahan2 yg mengandung vit D (karena bersifat laksatif)

Acetylsalicylic acid Berinteraksi dg obat anti koagulan, kortikosteroid, sulfonylurea, metotreksat

Insulatrad Obat hipogilkemik oral, ace inhibitor, salisilat, hormone tiroid

(MIMS,2010 ; CHC, 2002)

7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat?PRESKRIPSI DIET

Tujuan:- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.- Menormalkan nilai-nilai laboratorium.- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai

kebutuhan.- Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.- Meningkatkan asupan makan pasien.- Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.Prinsip:- Energi cukup.- Karbohidrat sedang.- Protein tinggi.- Lemak rendah.- Vitamin dan mineral tinggi.- Kolesterol rendah.- Serat tinggi.Syarat:- Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.- KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2,

diutamakan KH low GI.- Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan

memperbaiki jaringan tubuh.- Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia,

diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.

- Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.- Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari,

magnesium 320 mg/hari.

16

Page 17: Laporan Hasil Diskusi Week 1

- Cairan cukup.Pemesanan dietDiet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan lunak

(Almatsier, 2010 ; Mahan, 2008 ; O’connell, 2001)

8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?Aktifitas fisik yang dianjurkan adalah melakukan aktifitas fisik dengan tingkat moderate 150 menit / minggu . jenis olah raga yang dianjurkan adalah berenang , bersepeda, mengayuh , latihan lengan , latihan fisik dengan kursi dan menghidari olahraga angkat beban .

( Mahan , 2008 ; ADA ,2004 )

17

Makanan yang tidak dianjurkan Makanan yang dianjurkan

Sumber KH

Cake, pie, pastries, biskuit, krakers berlemak, dan kue berlemak lainnya

Beras terutama beras merah, pasta, makaroni, atau kue buatan sendiri yang sedikit lemak tak jenuh

Sumber protein hewani

Daging kambing, sosis, jeroan, susu whole, susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju, dan es krim

Ikan, unggas tanpa kulit, putih telur, susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak

Sumber protein nabati

Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa dan kelapa sawit

Tempe, tahu, dan kacang-kacangan

Sayuran

Dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau kelapa sawit, dan santan kental

Semua sayur dalam bentuk rebus, segar, dikukus, ditumis dengan sedikit minyak, atau dimasak dengan santan encer

Buah

Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kaleng dan buah kering

Semua buah dalam keadaan segar atau bentuk jus

Sumber lemak

Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim, bacon, cocoa mentega, mayonais, dan dressing yang dibuat dari telur

Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari, dan wijen

Page 18: Laporan Hasil Diskusi Week 1

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

1. Patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia pertama

disebabkan oleh obesitas sehingga intake glukosa dan lemak tinggi yang akan disimpan menjadi

glikogen. Hal ini menyebabkan peningkatan lemak visceral yang juga menyebabkan FFA, TNF α dan

IL6 meningkat. Peningkatan inilah yang menyebabkan resistensi insulin sehingga memicu

terjadinya hiperglikemi dan terjadilah Diabetes Melitus tipe 2.

FFA yang meningkat menyebabkan hiperinsulinemia. Sehingga pasien mengalami dislipidemia.

Penumpukan lipid di pembuluh darah menyebabkan pembentukan plak. Plak-plak yang terbentuk

menyebabkan aterosklerosis sehingga pembuluh darah menjadi mengecil. Penyempitan pembuluh

darah ini menyebabkan aliran darah meningkat sehingga terjadilah hipertensi.

Pembentukan plak-plak di pembuluh darah menyebabkan inflamasi meningkat sehingga terjadi

rupture. Hal ini menyebabkan kejadian IMA yang tidak menetap dan akhirnya terjadi UAP.

2. Diagnosa pasien adalah sebagai berikut: - NI-2.1Ketidakcukupan intake oral disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dg pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yg diberikan - NC-2.2

18

Page 19: Laporan Hasil Diskusi Week 1

Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan GDS : 226, GD2JPP : 236, Kolesterol : 285, HDL : 41, TG : 272, CKMB : 29 - NB-1.7Kesalahan pemilihan Bahan Makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan gorengan

3. Intervensi:

- ND-1 Meal and Snack

Modifikasi diet berupa bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi pasien berupa makanan lunakTujuan: Meningkatkan intake makanan pasien, Mempertahankan status gizi pasien- E-2.1 Edukasi GiziEdukasi diberikan kepada pasien dan keluarganya.Waktu: MRS dan setelah akan pulangMateri: makanan yg dianjurkan dan yg tidak, kontrol porsiMedia : leaflet dan foodmodelTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan- RC-1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainKolaborasi dengan perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: Tidak adanya miskomunikasi antar tim medis.

4.Monitoring dan evaluasi yang tepat yaitu:

- FI-2.2 Food Intake (Jumlah, tipe, dan kualitas makanan pasien)

Intake makan pasien sesuai kebutuhan Frekuensi Monev : setiap hari setelah makan Target : pasien menghabiskan semua makanan yang diberikan

- S-1.1 Body Composition (BB dan IMT)

Target : BB dan IMT tetap dalam range normal Frekuensi Monev : satu minggu sekali, saat pertama kali masuk RS dan saat akan keluar RS

- BE-1.2 Pengetahuan akan gizi yang meningkat

Target : terjadi peningkatan pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan perilaku Frekuensi Monev : saat keluar RS

- S-2.6 Lipid Profile (monitoring kadar LDL, HDL, TG pasien)

Target : Nilai biokim (GDS, GD2JPP, Kolesterol, HDL, TG, CKMB) normalFrekuensi Monev : satu kali dalam sebulan dan saat akan keluar RS

5.Tujuan Diet:

- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.- Menormalkan nilai-nilai laboratorium.- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai kebutuhan.- Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.- Meningkatkan asupan makan pasien.

19

Page 20: Laporan Hasil Diskusi Week 1

- Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.6. Prinsip Diet :- Energi cukup.- Karbohidrat sedang.- Protein tinggi.- Lemak rendah.- Vitamin dan mineral tinggi.- Kolesterol rendah.- Serat tinggi.7. Syarat:- Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.- KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2, diutamakan KH low GI.- Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan memperbaiki jaringan tubuh.- Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia, diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.- Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.- Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari, magnesium 320 mg/hari.- Cairan cukup.8. Pemesanan diet dengan Diet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan yaitu lunak.9. Daftar bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:

20

Page 21: Laporan Hasil Diskusi Week 1

21

Makanan yang tidak dianjurkan Makanan yang dianjurkan

Sumber KH

Cake, pie, pastries, biskuit, krakers berlemak, dan kue berlemak lainnya

Beras terutama beras merah, pasta, makaroni, atau kue buatan sendiri yang sedikit lemak tak jenuh

Sumber protein hewani

Daging kambing, sosis, jeroan, susu whole, susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju, dan es krim

Ikan, unggas tanpa kulit, putih telur, susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak

Sumber protein nabati

Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa dan kelapa sawit

Tempe, tahu, dan kacang-kacangan

Sayuran

Dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau kelapa sawit, dan santan kental

Semua sayur dalam bentuk rebus, segar, dikukus, ditumis dengan sedikit minyak, atau dimasak dengan santan encer

Buah

Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kaleng dan buah kering

Semua buah dalam keadaan segar atau bentuk jus

Sumber lemak

Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim, bacon, cocoa mentega, mayonais, dan dressing yang dibuat dari telur

Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari, dan wijen

Page 22: Laporan Hasil Diskusi Week 1

B. REKOMENDASI

Dalam melakukan intervensi harus dimunculkan diagnosa gizi yang tepat dan sesuai dengan

kondisi pasien berdasarkan data assessment pasien. Tanpa adanya diagnosa yang tepat penegakan

intervensi dan monitoring evaluasi juga akan berdampak pada ketidak akuratan data. Dalam pemilihan

intervensi dan monitoring juga perlu adanya pemikiran pengaplikasian yang real dalam lapangan,

selain itu intervensi yang diberikan harus sesuai dengan kondisi dan keinginan dai pasen sehingga tidak

semata-mata hanya teori tetapi diharapkan juga dapat diaplikasikan secara nyata dalam praktek ke

pasin, sehingga dapat terwujudnya korelasi yang baik antara ahli gizi, staff rumah sakit, dan tenaga

medis lainny

DAFTAR PUSTAKA

ADA. 2008. IDNT. USA : ADA

Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

CHC. 2002. Drug/Food Interaction. http://www.aspiruslibrary.org/patient_ed/pdf/pharm/pe-pharm-007.pdf.

diakses tanggal 25 Februari 2014 pukul 10.11 WIB.

Harrison, 2005. Principles of Internal Medicine volume 1.

Mahan, Kathleen, Sylvia Escott-Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy. Edition 12: page 871.

22

Page 23: Laporan Hasil Diskusi Week 1

MIMS, 2010. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

O’connell, Belinda S. 2001. Diabetes Spectrum. Vol 14, no 3.

PERKENI. 2013. www.perkeni.org.

TIM PENYUSUN

KETUA : Rohanda Putragama 115070300111035

SEKRETARIS : Anisah Hana N. 115070300111040

Raniah bin Abad 115070300111032

ANGGOTA : Anneke Wulansari 115070301111005

Resty Lindiawati 115070307111002

Anisah Djakfar 115070300111024

Sarah Edwina R 115070313111004

M. Ilham Gumilar 1150700307111006

Laily Ekawati C 115070301111024

23

Page 24: Laporan Hasil Diskusi Week 1

Dear Asita 115070300111017

Siti Fatimah R 115070300111029

Ratih Indah S 115070300111006

Lani Aristia 115070301111001

FASILITATOR : Mb. Widi

A. PROSES DISKUSI

1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

Fasilitator sudah membantu jalannya proses PBL dengan mengarahkan mahasiswa apabila

dirasa jalannya diskusi mulai diluar jalur dan juga membantu mahasiswa untuk lebih

memahami skenario yang dibahas terutama dalam menentukan arah diagnosa dan intervensi

pada pasien terkait dengan kondisi pasien.

2. KOMPETENSI/HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

Kelompok kami sudah mampu merancang dan menerapkan pelayanan gizi yaitu asuhan gizi

sesuai dengan keadaan kesehatan pasien.

24