haris dianto darwindra 240210080133 bab iv hasil ... · pdf filedalam praktikum ini dilakukan...

8
Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N Kelompok Vol. H 2 C 2 O 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10 ml 10.7 ml 11 10 ml 10.2 ml 12 10 ml 10.1 ml 2. Penentuan kadar Fe dalam Fe Kelompok Vol. FeSO 4 Vol. KMnO 4 7 10 ml 10.3 ml 8 10 ml 10.8 ml 9 10 ml 10.4 ml 10 10 ml 10.7 ml 11 10 ml 10.2 ml 12 10 ml 10.1 ml B. PERHITUNGAN 1. Standarisasi KMnO 4 terhadap H 2 C 2 O 4 0.1 N = + + + + + 6 = 10.3 + 10.8 + 10.4 + 10.7 + 10.2 + 10.1 6 = 10.4 = 10 0.1 = 10.4

Upload: phungtuyen

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

BAB IV

HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

A. HASIL PENGAMATAN

1. Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0.1 N

Kelompok Vol. H2C2O4 Vol. KMnO4

7 10 ml 10.3 ml

8 10 ml 10.8 ml

9 10 ml 10.4 ml

10 10 ml 10.7 ml

11 10 ml 10.2 ml

12 10 ml 10.1 ml

2. Penentuan kadar Fe dalam Fe

Kelompok Vol. FeSO4 Vol. KMnO4

7 10 ml 10.3 ml

8 10 ml 10.8 ml

9 10 ml 10.4 ml

10 10 ml 10.7 ml

11 10 ml 10.2 ml

12 10 ml 10.1 ml

B. PERHITUNGAN

1. Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0.1 N= + + + + +6= 10.3 + 10.8 + 10.4 + 10.7 + 10.2 + 10.16= 10.4=10 0.1 = 10.4

Page 2: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

= 10 0.110.4= 0.0962. Penentuan kadar Fe dalam Fe= + + + + +6= 6.6 + 6.4 + 6.4 + 6.2 + 6.1 + 6.26= 6.32

= ..= 6.3310 55.487= 0.632 55.487= 35.067= 0.03506% = .. 100%% = 0.0350616.2 100%% = 0.22%

Page 3: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

BAB V

PEMBAHASAN

PERMANGANOMETRI

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh

kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan

reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan

KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan

dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam

oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak

dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:

(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.

Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga

terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya

dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.

(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah

disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku

FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat

ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.

Dalam praktikum ini dilakukan percobaaan titrasi standarisasi sebagai berikut.

1. Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0.1 N

Titrasi permanganometri digunakan untuk menetapkan kadar reduktor

dalam suasana asam sulfat encer dengan menggunakan kalium permanganat

sebagai titran. Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk

endapan coklat MnO2 yang menggangu.

MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O (dalam lingkungan asam)

MnO4- + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O (dalam asam lemah)

MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH- (dalam basa lemah)

Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat.

Pereaksi ini dapat dipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu

bertindak sebagai indikator. Oleh karena itu pada larutan ini tidak

Page 4: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasi dengan larutan Asam

oksalat merupakan standar yang baik untuk standarisasi permanganat dalam

suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnian yang

tinggi. Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya

diperlukan pemanasan hingga 60ºC. Bahkan bila pada temperatur yang lebih

tinggi reaksi akan berjalan makin lambat dan bertambah cepat setelah

terbentuknya ion mangan (II). Pada penambahan tetesan titrasi selanjutnya

warna merah hilang semakin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi

berfungsi sebagai katalis, katalis untuk mempercepat reaksi. Dari hasil

perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar

0,96 N. Pada standarisasi larutan KMnO4 dengan menggunakan larutan

standar H2C2O4 berlangsung reaksi sebagai berikut:

5C2O4- + 2MnO4

- + 16H+ → 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O

Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan

kelebihan permanganat.

2. Penentuan kadar Fe dalam FeSO4

Penentuan kadar Fe dalam FeSO4 dilakukan dengan pembuatan larutan

terlebih dahulu. Larutan kemudian dipanaskan untuk menghilangkan adanya

ion-ion pengganggu atau pengotor yang dapat mempengaruhi hasil yang akan

dicapai.

Larutan FeSO4 yang ditambahkan H2SO4 kemudiam dipanaskan hingga

hampir mendidih, tujuannya untuk menghilangkan kadar zat lain yang

terkandumg di dalam larutan tersebut sehingga tidak mengganggu reaksi yang

terjadi.

Selanjutnya dilakukan titrasi dengan KMnO4 hingga mencapai volume

tertentu yang dapat ditandai dengan perubahan warna. Volume KMnO4 rata-

rata yang didapatkan yaitu sebesar 6.32 ml dari hasil pembagian 6 percobaan.

Titrasi dilakukan sampai warna larutan yang semula bening menjadi berwarna

merah muda. Sehingga dari hasil perhitungan diperoleh kadar Fe2+ dalam

FeSO4 sebesar 0.22 %.

Page 5: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

3. Sumber – sumber Kesalahan

Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain

terletak pada larutan pentiter KMnO4 pada buret. Apabila percobaan

dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena

sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan

diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan

berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan

H2C2O4 pada yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung

menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.

MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+

Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4

yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi

kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai

menjadi air.

H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑

H2O2 ↔ H2O + O2↑

Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan

untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi

permanganometri yang dilaksanakan

Page 6: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

BAB VI

KESIMPULAN

Permanganometri merupakan titrasi oksidasi reduksi dengan mempergunakan

larutan baku kalium permanganat (KMnO4).

Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah

sebesar 0,096 N.

Kadar Fe2+ dalam FeSO4 adalah 0.22 %.

Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 pada yang telah

ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi

antara MnO4- dengan Mn2+.

Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4 yang

telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi

kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai

menjadi air.

Page 7: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

DAFTAR PUSTAKA

Basset. J etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.Jakarta.

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia :Jakarta.

Sukarti, Tati. 2008. Kimia Analitik. Widya Padjadjaran : Bandung.

Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro danSemimakro. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Page 8: Haris Dianto Darwindra 240210080133 BAB IV HASIL ... · PDF fileDalam praktikum ini dilakukan percobaaan ... Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah ... S.M. 2003. Konsep Dasar

Haris Dianto Darwindra240210080133

Lampiran Gambar Hasil Titrasi

Gambar 1. KmnO4 titrasi H2C2O4

Gambar 2. Fe dalam FeSO4