satu rasa beda bahasa tugas drama seni budaya dianto irawan tugas drama seni budaya dianto irawan
DESCRIPTION
Tugas drama seni budaya dianto irawan sungai penuh kerinci jambi SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWANTRANSCRIPT
TUGAS DRAMASENI BUDAYA
“SATU RASA BEDA BAHASA”
DI SUSUN :OLEH
AUZI ILATURAHMIENGLA OKTOVIA PUTRI
MUHAMMAD VIKRINUR AULIA DINA
NURHALIZAPUTRI AZKIA
PINDO DINATATRESYA MELFI EKA
MTsN MODEL KOTA SUNGAI PENUHTAHUN PELAJARAN 2011/2012
“SATU RASA BEDA BAHASA”
PARA PELAKU :
Pindo (Bagas baskara wijaya) : bijaksana, tegas, cuek
Vikri ( Shobi) : culun, baik, lucu
Nur ( Riska) : cuek,sombong, cemburu, manja
Putri ( Kiki Tigela Wijaya) : tomboy, cuek, manja, jail
Auzi ( Zizi Mulya Wijaya) : cuek, sombong, jail, manja
Ela ( Caca Putri Wijaya) : malas, cuek, manja
Tresya ( Cici Khilsya Wijaya) : iba, sabar, penyayang
Engia ( Lala Bintara Wijaya) : cuek, sombong, jail, manja
Nurhaliza ( Sari) : baik, perhatian, penyayang
Sejak sepeninggalan “Darman Wijaya” dan Istrinya “Sherina
Wijaya” dan istri ke-2 nya “Revelina Wijaya” sejak itulah dimulainya
konflik mereka yaitu ke 5 putri mereka dituntut untuk bisa tinggal
bersama kakak tiri mereka yang tegas dan bijaksana agar bisa
mengelola harta warisannya dengan baik.
“Pada suatu hari merekapun pergi ke puncak dimana kakak
tirinya tinggal untuk memenuhi amanah Bapaknya yaitu dengan
tinggal disana selama satu bulan, agar mereka bisa mengelola
warisannya dengan baik.”
Kiki :
Caca :
Zizi :
Lala :
Cici :
Oooo…. Ini tempatnya, kok jelek baget sihh
(sambil melihat disekitarnya)
Ya .. ya kampungnya (sambil melihat dan
memotretnya)
Mana ga ada mall nya lagi
Ya.. ya.. dimana-mana Cuma ada kebun, kebun dan
kebun (sambil berjalan menuju puncak)
Sudah… sudah kita coba aja dulu siapa tau kita bisa
betah disini (tersenyum)
Setelah lama mendaki mereka pun sampai di puncak dan tiba-tiba
muncullah kakak mereka dan kedua temannya.
Bagas :
Kiki :
Zizi :
Caca :
Cici :
Lala :
Bagas :
Bagas :
Lala :
Bagas :
Selamat datang disini, semoga kalian betah dan
sekarang coba perkenalkan nama kalian saya tidak
hapa (cuek)
Gue Kiki….
Gue Zizi …
Gue Caca…
Saya Cici…
Dan gue Lala …
Ok … dan ini teman saya Riska dan Shobi (sambil
memperkenalkan mereka)
Kiki, Cici dan Caca silakan… kamar kalian di atas
(sambil menunjukkan)
Lala dan Zizi (sambil menunjuk mereka tiba-tiba)
La .. la (membentak)
Ya … ok Lala kamar kalian dibawah
Lalu Bagas dan temannya pun meninggalkan halaman begitu pula
adik-adiknya masuk ke kamar masing-masing.
Caca :
Kiki :
Cici :
Kiki :
Caca :
Lohhh… kok kamarnya gini sihh (sambil membereskan
bajunya)
Ya .. ya satu ruang 3 kasur
Hm.. kita coba aja dulu bersama itu kan bisa lebih
nyaman
Lo apaan sih? Coba-coba melulu (marah-marah)
Loh kok jadi kalian yang berantem sih (sambil menarik
kakanya)
Sementara dikamar bawah terlihat pula dua saudaranya sedang
berbincang-bincang.
Lala :
Zizi :
Gerah banget disini (sambil mengipas badannya) ada
AC gak ya?
Ya ya ya mana ada namanya juga kampung, ya jadi
Lala :
serba kampung
Sudahilah ayo cepat kita bereskan semuanya nanti si
katro datang lagi bisa berabe urusannya (sambil
membereskan pakaiannya)
Setelah mereka selesai membereskannya lalu mereka semua pergi
kerumah keluarga sambil memandang-mandang daerah sekitarnya.
Kiki :
Caca :
Cici :
Lala :
Zizi :
Bagus juga ya.. pemandangannya disini (sambil
menghirup udara)
Yaya kak bagus banget
Segar… bagus buat kesehatan
Apa bagusnya sihh. Perasaan biasa aja .. (cuek)
Ia tuh biasa aja (ikut-ikutan)
(Cici setelah melihat sebentar dan langsung pergi dengan muka agar
sedih langsung duduk)
Kiki :
Caca :
Lala :
Zizi :
Lala :
Kamu kenapa dek ?
Ga apa-apa kak Cuma ingat sama papa dan mama aja!
Ia … ya juga kangen
Kita semua juga kangen sama mereka tapi gimana lagi
(menundukkan kepala)
Hm .. hm … ternyata lo penyayang juga ya (melirik
lala)
Ya .. iyalah (sambil mebanggakan diri)
Tiba-tiba Bagas datang bersama kedua temannya. Cicipun
menghapus air matanya.
Bagas :
Shoby :
Riska :
Kalian disini harus mengikuti aturan-aturan saya dan
teman-teman saya .. Shoby silahakan baca
Hm . hm..
- Kalian harus bangun pagi
- Kalian harus meneliti kebun-kebun
- Kalian harus mengepel, menyapu, dan memasak
Sekian !!!
Oo …. Ya tunggu sedikit tembahan kalian juga harus
Caca :
Kiki :
Bagas :
Riska :
All :
belajar disini dan besok kakak akan memanggil guru
untuk ngajarin kalian semua sesuai kelas masing-
masing.
Kok jadi dia yang ngatur … ngatur kita …
Biasalahhh … kampung !
“mereka pun ribut tak menetu”
DIAM ! (berteriak)
Tidak ada protes-protes (pergi)
Ha …. Jadi kalian harus ikutin kita-kita!
Ngerti?
NGERTI (cuek)
Keesokan harinya, ternyata mereka bangun terlambat dan ..
Riska :
Kiki :
Lala :
Caca :
Cici :
Woooyyy… woyy bagun semua !
Bangun .. bangun !
Udah siang ya? (sambil melihat)
Masa iya…
Ga percaya!
Udahlah … kita bangun yukk!
Setelah semuanya siap mereka berkumpul dihalaman1
Riska :
Shobi :
Haa
Apa kalian udah siap?
Sekarang cepat kalian ikut kakak, biar kakak ajarin
bercocok tanam dengan baik !
Dengan sangat masal mereka pun pergi dengan sangat malas! Tiba-
toiba Kiki pun mengambil sebuah isi tenaman dan melempar ke arah
adeknya Zizi marah dan melempar pula ke arah adeknya kemudian
mereka bermain tanpa menghiraukan tanaman yang sudah mereka
rusak.
Dan tidak disangka-sangka sayurnyapun mengenai Riksa dan tiba-
tiba.
Riska :
Lala :
Zizi :
Kiki :
Caca :
Cici :
Riska :
Shobi :
Bagas :
Apa yang sudah kalian lakukan disini apa kalian tidak
lihat semua jadi berantakan. Kalian baru datang aja
udah buat ulah apalagi harus tinggal sebulan!
(sambil marah dan mereka tidak menghiraukannya)
Hee…
Siapa lo ??
Kenapa lo yang sewot?
Lo kita kebun nenek moyang lo..
Sok akrab
Dia kan bilang emang gak seharunya kita gini!
(membela)
Walaupun ini milik kalian tapi saya sudah diberi
kepercayaan untuk mengurus ini! (menjelaskannya
kepada mereka)
Sudah? Diam sekarang cepat kalian masuk dan biarkan
saya yang membereskannya
“Mereka Berkumpul di Ruang Keluarga”
Kakak gak tau harus ngomong apa! Tapi yang jelas
sekarang! Jangan bikin ulah lagi (pergi)
“Guru baru yang diminta untuk mengajar merekapun datang dan
Bagas berbincang-bincang dengannya.
Sari :
Bagas :
Sari :
Bagas :
Sari :
Bagas :
Riska :
Bagas :
Sari :
Riska :
Bagas :
Assalamualaikum …
Waalaikumsalam (terpesona)
Pak .. pak .. pak …
Gmh … ia .. ia silahkan duduk
Iya terima kasuh pak !
Ris! Kesini kamu!
Kenapa gas ?
Tolong ambilin minum untuk bu Sari
Ga usah pak … takunya ngerepotin
Baguslah kalau ngerasa (cuek)
Sudah… Sudah
Sari :
Bagas :
Sari :
Ga apa-apa kok pakk..
Oh ya buk ngomong-ngomong ibuk sudah sejak kapan
mulai menjadi guru homeschooling? (dengan serius)
Baru 2 tahunan ko pak!
Beberapa saat kemudian masuklah adik-adik mereka (Bagas)
Kiki :
Caca :
Lala :
Ziz :
All :
Bagas :
Ada apa lo manggil kita-kita. (sabil merapikan baju)
Jagan-jangan (curiga)
Kita-kita mau disuruh berkenuh nihh..
Atau bersih rumah, hahah (tertawa sendiri)
Uuuuuu ...uuu ...uuuuuu…. (menyorak)
Sudah… (menegur adik-adiknya) diam semuanya..
sekarang cepat kalian pergi keatas dan siapkah buku
untuk kalian belajar nanti (sok bijaksana)
Merekapun menuju ruang belajar dan ibu Sari pun masuk ke ruang
belajar mereka.
Sari :
All :
Sari :
Zizi :
All :
Cici :
Sari :
Caca :
Lala :
Sari :
Permisi …. (sambil mengetuk pintu)
Masuk … (dengan malasnya)
Ok,, perkenalkan ibu guru homscholing kalian sekarang
dan sebelum belajar dimulai ibu akan mengatur tempat
duduk kalian sesuai tingkatnya masing-masing.
Banyak banget cih aturannya (tidak suka)
Iya dehh..
Udah.. kak udah.. belajar aja kok repot
Sekarang kiki, lala, sebelah kanan sednagkan caca,
cici, zizi sebelah kiki
Kenapa posisinya gini?
Udah nurut aja
Kita sekarang belajar MTK
Merekapun mendengar ibu Sari mengajar dengan baik dan
merekapun mulai suka dengan bu Sari. Setelah lama mengajar buk
Sari pun memberi latihan menunggu mereka mengerjakannya Ibu sari
pun keluar sebentar.
Sesampainya dipintu tiba-tiba…
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Mau kemana bu?
Ooo.. Cuma mau menghirup udara segar saja
Boleh saya temani bu? (membujuk)
Boleh …. (sambil berjalan)
Oh ia bu, boleh minjam kacamatanya sebentar kok bu?
Oh ia silahkan (memberikan)
Shobi pun terpana dengan kecantikan bu Sari ia melotot ke arah buk
Sari beberapa saat!
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Pak …. Pak kenapa pak ? (meraba)
Oh .. gak ada!
Oh ya kalau boleh nanya ibu ini (pembicaraannya
putus sesaat)
Oh ya belum kok saya masih sendiri (sudah
mengetahui maksudnya)
Oh ya udah kalau giti, oh iya bu, ibu tau gak beda ibu
dengan rumus MTK?
Emang ada ya bedanya (heran)
Oh .. ada dong! Kalo rumus MTK itu sudah dihapalin!
Kalau ibu susah dilupain (merayu)
Ohh kamu bisa aja (tersipu)
Semakin enaknya perbincangan mereka! Mereka tidak sadar kalau
anak-anak mengintip mereka, lalu…
All : cieeee… so sweett (bersorak)
“Bagas pun datang”
Bagas :
Sari :
Ada apa ini? Kok jadi ribut! Eeh ada bu Sari
Ia pak…
Riska pergi dan Shobi mengikutinya
Shobi :
Riska :
Shobi :
Riska :
Aku tau ni angin-anginnya
Kamu apaan sih?
Apa perlu ni, aku cerita ama Bagas?
Jangan …. Jangan! Aku tambah marah kalo kamu cerita
Shobi :
Riska :
Shobi :
Riska :
awwas! (mengancam)
Truss .. gimana?
Salah kalau aku suka sama dia, salah kalau aku
cemburu aku tau ini gak seharunya tapi gimana lagi?
Trus gimana lagi ? aku bisa ngelakuin apa?
Gak usah ngapa-ngapain (pergi)
“Semua pun berkumpul diruang keluarga karna Riska merasa
cemburu dengan Sari Riska pun mempunyai satu ide!
Riska :
Kiki :
Zizi :
Caca :
Lala ;
Riska :
Lala :
Riska :
Caca :
Riska :
Dalam rangka liburan, gimana kalau kita picnik aja?
Picnik? (heran)
Hmm… gimana yaa?
Picnik apa lagi sih ini ?
Gak tau ah..
Ia kita picnik ke tempat yang keren dech … (merayu
adik-adiknya)
Bu sari boleh ikut?
Diakan bukan anggota keluarga kita!
Emang kakak anggota keluarga kita?
Yaa… gak gitu juga sich .. (malu) ya udahlah kakak
biarin ama Bagas dulu!
(bagas, riska, dan shobi pun berkumpul)
Riska :
Bagas :
Shobi :
Bagas :
Riska :
Bagas :
Riska :
Bagas gimama kalo liburan in kita picnik aja! Adek-
adek juga
Apaan si ris ? (heran)
Haa. Aku setuju ama Riska ntar bisa ajak bu Sari juga
Hmm gimana ceritanya ni, tapi ekolah boleh juga tu ide
lo..
Yayaya cukup kita-kita aja!
Ris akan lebih asyik klo ajak Bu sari juga kan adek-
adek juga pada suka ama bu Sari
Ekelahh (jengkel)
Dan pagi itupun semua bersiap-siap
Kiki :
Zizi :
Caca :
Cici :
Lala :
Gue gak tau dech ini bakal jadi liburan terburuk atau
terkeren buat gue huh (sambil menghela napas
panjang)
Yah… dari pada gak ada kerjaan !
Tau ahh… coba dulu aja, kala yaa
Kita kan belum tau jadinya, mendingan kita ikut aja…
Aduh…. Gak tau dech tapi gak apa2 bu Sari kan ikut !
(merekapun pergi dengan sangat riang dan melakukan aktivitas
masing-masing bu sari tampak asyik bersama Bagas, riska tampak
cemburu dan duduk bersama Shobi dan adik-adiknya cukup senang
dan ceria)
“Perbincangan bu Sari dan Bagas”
Bagas :
Sari :
Maaf ya kalau adek-adek ku sedikit nakal
Ga papa, anak-anakkan emang gitu
Aku harap begitu !
Tiba-tiba Riska datang membawa jagung bakar dan memberikanya
Bagas
:
Riska :
Sari :
Maafhai ris
Iyaa
Mbak (menyapa Riska)
“Riskapun pergi ! dan di tempat lain terlihat ….
Cici :
Lala :
Caca :
Cici :
Zizi :
Kiki :
Caca :
Lala :
Liat tuh.. kak Bagas sama bu Sari (sambil menunjuk)
Mesra banget yaa?
Gimana kalo kita kerjain dia!
Jangan .. kan gak baik (mencoba mencegah)
Alaah.. ayoo
Boleh juga tuh…
Yaa udah buruan!
Go!
“merekapun membuat surat kecil untuk Riska?”
Riska : surat apaan sich ni?
(ternyata surat itu berisi bahaw menyuruh Riska pergi untuk
menunggu Bagas di suatu tempat. Riska sangat girang dan ia pun
pergi, tapi Bagas tak junjung datang!)
“Ditempat lain”
Bagas :
Kiki :
Cici :
Lala :
Caca :
Bagas
:
Sari :
Shobi :
Bagas :
Ada yang liat kak Riska gak?
Tauu dech (sok tak tau)
Emang kenapa?
Ngapain juga ngurusin dia
Ribet amat
Kakak nanya kalian, bukan minta pendapat kalian
Dari pada gini mending kita cari aja Pak!
Iya mendingan kita cari
Ya udah ayo…
“merekapun mencari dan bertemu Riska”
Bagas :
Riska :
Bagas :
Bagas :
Kiki :
Bagas :
Kiki :
Riska ! ngapain lo disini ?
Bukannya kamu yang menyuruh aku nunggu kami
disini
Kapan Ris (heran)
Riska menunjukkan surat itu
Ini pasti kalian! Bisa kalian gak bikin ulah sekali aja
haah? (dengan tidak ragu-ragu lalu menuduh mereka)
Kenapa lo jadi marah sama kita-kita hah? Kenapa jadi
lo yang ngatur-ngatur kita?
Kiki (menampar)
Pernah lo mikir dan inget kata-kata lo dulu? Lo nyakitin
nyokap gua, nyaci-nyaci, ngerjain nyokap gua apa dia
marah ama lo hah? Sampai dia meninggal pun apa
pernah lo panggil dia mama? Sekali aja? Hak dengarin
gue!
“Kiki pun pergi dan riska mengejarnya”
Riska : Kiki … kiki
Kiki :
Riska :
Dia gak pernah ngerti kami kak, dia Cuma bisa
marah… marah dan MARAH (Membentak)
Ia .. ia kakak ngerti (sambil menengadah kiki)
“Bagas pun datang”
Bagas :
Cici :
Sari :
Cici :
Bagas :
Kiki :
Zizi :
Caca :
Lala :
Cici :
Riska :
Maafin kakak yaa dek?
Kakak gak salah kok, ini Cuma salah paham, gak ada
yang salah
Lebih baik kita menyelesaikan masalah ini!
Ia .. kalian tu sebenarnya satu rasa Cuma beda bahasa
Kakak minta aaf sama kalian semua ya? Dan juga
sama mendiangnya mama … (merasa bersalah)
Kak… kiki minta maaf
Zizi juga minta maaf
Ia .. caca juga
Lala juga kak!
Ia kak.. kami semua minta maaf ama kaka Bagas, kak
riska, bu sari, dan kak shobi karna selama ini kita
banyak salah ma kalian semua. Terutama ka Riska dan
kak Bagas
Ia… gak apa-apa (tersenyum) kakak juga udah maafin
kalian kok (sambil memeluk mereka)
“Setelah itu “ …
Riska :
Cici :
Ayo kita kesana! (sambil mengajak)
Ayo..
“Setelah semuanya pergi, dibelakangnya tinggal ibu sari dan Shobi,
mereka pun berbincang-bincang”
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Bu …. Ibu (terbata-bata)
Kamu jangan panggil ibu. Panggil aja sari…
Mang aku kayak ibu-ibu ya?
Ga juga sih
Haa. Jadi kenapa harus ibu
Ya deh…
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari :
Shobi :
Sari (tersenyum)
Gituuu dong..! kan jadi enak ngomog nya!
Sari .. mang kamu udah punya a..a ….calon ya?
Calon dari mana?
Pacaran aja ga pernah (malu-malu)
Loh .. kok bisa ?
Aku belum mau pacaran sebelum aku punya yayasan
sendiri
Ooo gitu (cuek)
“mereka pun pergi” !
Karna dimalam itu Shobi dan Bagas sedang bersama saling melihat
pemandangan”
Shobi :
Bagas :
Shobi :
Bagas :
Shobi :
Bagas :
Gas…
Ia … ada apa bhi?
Boleh gak kita kasih hadiah buat buk Sari?
Karnakan dia udah banyak bantuk kita
Hadiah apa?
Sejenis yayasan atau yang lainnya (meraya Bagas) ..
Oh ya baiklah
“menjelang mereka mempersiapkan semuanya, keesokan harinya
salah satu adek mereka mengajak untuk pergi kesana lagi.
Cici :
Kiki :
Bagas :
Kak ayo kita kesana lagi ….
Iya kak kita kan belum selesai melihat semua
pemandangan disana
Ya udah .. untuk kalian apa sih yang gak !
“Mereka pun pergi kesana dan tiba-tiba”
Caca : ha … aa
Kak disana ada kapal …
“mereka pun menyusun rencana untuk membuat kakaknya baikan
bersam riska”
Kiki : Dek …dek … gimana kalau kita sewa kapal itu dan kita
suruh mereka naik!
Lala :
Caca :
Cici :
Zizi :
Cici :
Mereka ?
Ya mana mau .. (heran)
Paksain aja …
Itu aja kok repot
Iya ya ya
Bagus juga ide lo kak (kiki)
Tumben nih lo pintar …
(sambil menempuk punggung adeknya)
Ha … aa …
Kalau gitu cepat kamu aja yang ngomong sama kak
Bagas sana…
(menyuruh adeknya)
Mereka semua menolak dan untuk saja ….
Zizi :
Zizi :
Bagas :
Zizi :
Bagas :
Zizi :
All :
Zizi :
All :
Sini gue aja yang ngomong …
Zizi pun pergi dan berbicara dengan Bagas
Kak .. kaka (memanggil kakanya)
Ya .. ya .. ada apa
Mending ne, ga ada siapa-siapa kakak mau ga naik
kapal sama kak Riska (membujuk kakaknya)
Ada…
Kalian apaan cih (dan pergi)
Adek-adek semua kesini dong (memanggil adek-
adeknya)
Ada apa kak?
Lo kak, cici, caca tarik kak bagas ke kapal dan biar gue
dan lala yang tarik kak riska.
Ok …
Mereka pun mulai menyusun rencana dan setelah itu mereka menarik
Bagas dan Riska kedalam kapal dan kapal itu dibiar berlayar dengan
mereka berdua didalamnya.
Bagas : Ris, gua minta maaf ya kalau gue udah ngerepotin lo
selama ne !!
Riskan :
Bagas :
Riskan :
Bagas
:
Riska :
Gua juga gas …
(merekapun baikan)
Ngomong-ngomong lo udah punya pacar apa belum..
Kenapa ?? (pura-pura tidak tau)
G’ada…
Cuma nanya aja (malu-malu)
Ya ya ya …
Kalau menurut lo sendiri ….
Bagas pun menggeleng kepalanya
Bagas :
Riska :
Ris, kamu mau ga jadi pacarku ?
(sambil menatap riska dengan serius)
mmmm… gimana ya …
(Riska pun mengangguk-anggukan kepalanya)
Mereka pun akhirnya jadian
Setelah 5 hari kemudian Riska, bagas, shobi, kiki, cici, zizi, caca, dan
lala pergi menemui Ibu Sari dan bermaksud untuk memberi kejutan
dengan ibu Sari…
All : Ibu …. Ayo ibuk kesini
(sambil menarik ibu sari dan menutup matanya)
Merekapun menarik bu Sari sampai menuju disebuah yayasan yang
seudah dipersiapkan oleh Shobi dan bagas dan shobi pun membuka
tutp mata bu Sari dan tiba-tiba…
All : surprise ….
Ibu sari pun terkejut dan semuanya merasa bahagia, anak-anak
tertawa dengan girangnya dan kak riska dan bagas pun turut bahagia
Dan tiba-tiba …
Shobi :
All :
Lala :
Zizi :
Sari, apakah kamu mau jadi pacarku (sambil malu-
malu)
Ciye . swett
Terima aja bukk…
Iya buk…
Cici :
Caca :
Kiki :
Yya buk ga usah malu …
Sweat …
ciyee
Ibu sari pun mengangguk kepalanya dengan malu-malu.
Mereka pun dengan pasangannya masing-masing dan merekapun
berpelukan sedangkan bahas dan shobi melihatnya dengan riang.
Lalu merekapn hidup dengan bahagia dan tidak ada permaslaahan
lagi diantara mereka.
H A P P Y E N D I N G