gt 7.docx

Upload: joshrato

Post on 10-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

r 2010 JENIS JENIS SERTIFIKAT KESELAMATAN KAPAL (MAPEL 214) A. PemberlakuanKapal Indonesia (kapal berbendera Indonesia) yang dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan akan diberikan Sertifikat Keselamatan oleh Menteri. Dalam penjelasan Pasal 126 Ayat 1, UU No.17 tahun 2008 Tentang pelayaran dijelaskan bahwa Sertifikat Keselamatan diberikan kepada semua jenis kapal ukuran GT 7 (tujuh Gross Tonnage) atau lebih, kecuali: a. kapal perang; b. kapal negara; danc. kapal yang digunakan untuk keperluan olah raga. B. Jenis Jenis Sertifikat keselamatanSesuai dengan penjelasan Pasal 126 Ayat 2 UU No.17 tahun 2008 Tentang pelayaran, maka DIRJEN HUBLA, melalui Direktur Perkapalan dan Kepelautan, menerbitkan Maklumat Pelayaran (MAPEL) 214 pada bulan September 2009, tentang Jenis Jenis Sertifikat Keselamatan Kapal sbb: AA. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang : 1. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang. BB. Sertifikat Keselamatan Kapal Barang : 1. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang2. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang3. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang. Tetapi dalam pelaksanaanya di Kantor ADPEL masih rancu, karena dalam MAPEL tersebut tidak disebutkan bahwa Sertifikat Keselamatan (Seaworthiness Certf) sudah tidak berlaku lagi, jadi di beberapa Kantor ADPEL masih menanyakan Seaworthiness Certf tersebut, dengan alas an beberapa informasi di Seaworthiness Certf , seperti: kapan terakhir kapal dock, daerah pelayaran kapal tersebut, dll, tidak ada dalam Sertifkat Keselamatan Konstruksi. Bagi para operator kapal (ships operator), general agent maupun local agent di daerah, bisa ber-argument kepada Bidang Kelaiklautan di kantor ADPEL setempat berdasarkan MAPEL 214 tersebut, dan lagian di kapal asing (selain berbendera indonesia), Seaworthiness certf tidak ada. Demikian semoga bermanfaat. Sumber Berita: Arif Syafei

Jurnalisia-Tanah Bumbu,Pengawasan terhadap aktivitas kapal untuk transportasi pedalaman adalah wewenang dari Dinas Perhubungan, Rabu (15/6/2011).

Yang digolongkan kapal transportasi pedalaman adalah yang memiliki sertifikasi dibawah GT 7, yang mana sertifikasinya dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Pemda setempat. Sedangkan sertifikasi diatas GT 7 menjadi kewenangan Administratur Pelabuhan (Adpel).

Untuk tipe GT 7 kebawah setiap melakukan pelayaran, tidak mengurus Surat Ijin Berlayar (SIB, Clearence Out), tetapi pas tahunan yang dikeluarkan bersamaan dengan sertifikat kesempurnaan. Pas untuk kapal GT 7 kebawah itu dikeluarkan untuk 1 tahun, akan diurus dan diperpanjang pada tahun berikutnya.Hal itu diungkapkan oleh sebuah sumber di Kantor Pelabuhan Batulicin Tanah Bumbu.

Ditambahkan oleh sumber tersebut, Pas Tahunan itu juga berlaku bagi kapal penangkap ikan. Sedangkan untuk kapal dengan sertifikasi diatas GT 7 diberlakukan pula semacam Pas yang terbagi menjadi Pas Putih dan Pas Biru. Beda kedua Pas tersebut, Pas Putih untuk kapal yang dalam masa uji coba pelayaran, dan Pas Biru bagi kapal yang dinyatakan sudah laik layar.

Disinggung masalah aktivitas kapal penumpang angkutan penumpang untuk wilayah pedalaman, sumber itu mengungkapkan baik pemilik kapal, ABK, serta penumpangnya sebagian besar tak mengindahkan faktor keselamatan pelayaran, antara lain memuat penumpang dan barang yang melebihi kapasitas angkut, maupun tak tersedianya peralatan keselamatan seperti life raft (pelampung). Bila sampai terjadi kecelakaan yang memakan korban, maka masing-masing pihak saling menyalahkan, ujarnya. (ISP)