general business environment - cultural
DESCRIPTION
memaparkan lingkungan kultural dari lingkungan bisnis perusahaan kelapa sawitTRANSCRIPT
-
7/17/2019 general business environment - cultural
1/4
Kultural : Permasalahan Kampung Adat
Latar Belakang
Bertahun-tahun sebelum adanya ribuan hektar perkebunan kelapa sawit di
daerah Mesuji, Sumatera Selatan, telah ada puluhan ribu keluarga menempati
lahan yang kini menjadi perkebunan tersebut. Tinggal dan menari kehidupan di
area tersebut dalam waktu yang terbilang lama membuat masing-masing warga
berusaha mengklaim beberapa lahan sebagai miliknya, agar mempermudah
mereka menetapkan wilayah perburuan! pengumpulan tanaman. Penentuan
sebuah wilayah menjadi hak milik dilakukan dengan ara membakar hutan yang
ada dengan tangan sendiri. Siapapun yang berhasil membakar, maka wilayah
tersebut adalah wilayah kepunyaannya. "ahan yang telah dibakar tersebut
dinamakan #tanah adat$, dan dida%tarkan masyarakat ke tetua kampung
setempat agar tidak terjadi perebutan wilayah. "ahan yang dimiliki bisa jadisangat luas, karena masih sedikitnya penduduk yang mendiami daerah tersebut.
Tak heran sese&rang bisa memiliki tanah puluhan bahkan ratusan hektar.
Masalah terjadi ketika pemerintah melakukan kebijakan menggunakan lahan
untuk mengembangkan perek&n&mian warga dengan ara membuka perkebunan
kelapa sawit. Pemerintah menabut hak kepemilikan tanah adat dan melakukan
pembagian kepemilikan tanah ke warga sekitar dan warga transmigran dari
Pulau 'awa. Satu &rang penduduk mendapatkan lahan sebesar ( ka)ling *+
hektar. 'ika dalam keluarga memiliki angg&ta, maka jumlah maksimal lahan
yang di dapat keluarga tersebut adalah ka)ling *( hektar, luas lahan yangterbilang besar namun bagi pemilik tanah adat tentu saja luas lahan tersebut
sangat keil bagi mereka. /i antara warga yang mendapat kepemilikan tanah
tersebut adapula yang menjual lagi kepada penduduk dari daerah lain untuk
kemudian menikmati uang hasil penjualan tersebut. Masalah kemudian
berkembang lagi, penduduk yang menjual lahannya dan telah menghabiskan
uangnya kemudian tidak memiliki apa-apa lagi untuk menari penghidupan dan
karena itu salah satu ara memper&leh uang dengan memanen seara illegal
hasil perkebunan *sering disebut penurian kelapa sawit. Makalah ini bertujuan
untuk mengurai masalah yang terjadi karena pergantian kepemilikan dan
pengel&laan lahan dari tanah adat yang telah dimiliki dalam waktu lama dantelah membudaya dalam kehidupan masyarakat, berganti menjadi lahan yang
dikel&la &leh perusahaan.
BAB II. Pembahasan
Tanah Adat
Hak masyarakat terhadap tanah adat diatur di dalam Undang-Undang No.5 tahun 1960 tentang Pokok-
Pokok Agraria. Dalam pasal ayat 1 dise!utkan "Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal
1 dan # pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum adat$
-
7/17/2019 general business environment - cultural
2/4
sepan%ang menurut kenyataannya masih ada$ harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
kepentingan nasional dan Negara$ yang !erdasarkan atas persatuan !angsa serta tidak !oleh
!ertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang le!ih tinggi.&
Peraturan Kepemilikan TanahAdapun peraturan le!ih tinggi mengenai kepemilikan dan pengelolaan tanah se!agai !erikut'
- Pasal ayat UUD 19(5' !ah)asanya !umi$ air$ termasuk kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara$ se!agai organisasi kekuasaan seluruh rakyat dan digunakan untuk
men*apai se!esar-!esar kemakmuran rakyat. +elan%utnya hak menguasai dari Negara terse!ut di atas
dalam pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada pihak tertentu untuk mem!erikan kemakmuran
seluas-luasnya !agi rakyat.
Undang-undang kepemilikan tanah lain yaitu Undang-Undang Pokok Agraria menye!utkan'
- Pasal 6 ' +emua hak atas tanah mempunyai ,ungsi sosial. +eseorang tidak di!enarkan
mempergunakan atau tidak mempergunakan hak miliknya atas tanah semata hanya untuk
kepentingan pri!adinya$ apalagi %ika hal itu dapat merugikan kepentingan masyarakat karena sesuai
dengan asas ,ungsi sosial ini hak milik dapat hapus %ika kepentingan umum menghendakinya.
- Pasal /' Untuk tidak merugikan kepentingan umum maka pemilikan dan penguasaan tanah yang
melampaui !atas tidak diperkenankan.
- Pasal 1/ ' Dengan mengingat ketentuan dalam pasal / maka untuk men*apai tu%uan yang dimaksud
dalam pasal # ayat diatur luas maksimum danatau minimum tanah yang !oleh dipunyai dengan
sesuatu hak terse!ut dalam pasal 16 oleh satu keluarga atau !adan hukum.
- Pasal 1 ' Untuk kepentingan umum$ termasuk kepentingan !angsa dan Negara serta kepentingan
!ersama dari rakyat$ hak-hak atas tanah dapat di*a!ut$ dengan mem!eri ganti kerugian yang layak dan
menurut *ara yang diatur dengan undang-undang.
- Pasal 10 ayat 1 UUPA setiap orang dan !adan hukum mempunyai sesuatu hak atas tanah pertanian
pada asasnya di)a%i!kan menger%akan atau mengusahakan sendiri se*ara akti,.
2ila di telaah peraturan-peraturan di atas$ maka penguasaan lahan yang sangat luas hingga puluhan
atau !ahkan ratusan hektar tidak disesuai dengan apa yang tertuang dalam peraturan terse!ut.
Penguasaan tanah dalam %umlah !esar hanya mem!erikan keuntungan pri!adi pada satu orang atau
keluarga dan tidak mem!eri kemakmuran se!esarnya !agi rakyat !ertentangan dengan pasal ayat
UUD. Untuk mempertahankan ,ungsi sosialnya$ maka pemilik tanah hendaknya mem!atasi
kepemilikan atas tanah adat yang dimilikinya sesuai dengan pasal /$ 1/$ dan 1 agar !isa digunakan
untuk mem!erikan kese%ahteraan pada rakyat lain dalam hal ini men*iptakan lapangan ker%a !agi
masyarakat lain$ menam!ah pemasukan Negara dengan makin produkti,nya lahan dan %uga
mense%ahterakan perekonomian )arga lain yang ingin mengusahakan lahan terse!ut dalam %umlah
yang )a%ar.
+esuai pasal 1$ pemerintah telah mem!erikan ganti rugi kepada masing-masing )arga pemilik tanahadat$ )alaupun se!agian merasa ganti rugi terse!ut tidak sesuai atau *ukup.
-
7/17/2019 general business environment - cultural
3/4
+ementara tanah adat yang dimiliki adakalanya tidak terurus dengan !aik$ karena luasnya tanah
sedangkan pemiliknya memiliki tenaga ter!atas. 3aka agar tanah dapat diman,aatkan optimal dan
mem!erdayakan perekonomian rakyat seluas-luasnya$ sesuai dengan kandungan pasal 10 ayat 1
pemerintah melakukan pem!agian tanah dan mem!erikan hak guna usaha pada perusahaan pengelola
kelapa sa)it.
Permasalahan dari pergantian kepemilikan tanah adat ke tangan pemerintah
+atu hal yang harus dipahami se!elum menganalisis permasalahan ini le!ih lan%ut$ tanah adat telah
dimiliki se*ara turun-temurun dan pemiliknya terlan%ur mendapatkan hasil yang sangat memuaskan
dari lahan terse!ut. Dengan luas tanah yang sangat !esar$ di mana tidak perlu mengolah tanah se*ara
serius pun !isa menghasilkan penghasilan yang ter!ilang !esar %uga. +ampai di sini kepemilikan lahan
yang !egitu luas tidak dirasa merugikan siapapun. +ampai suatu ketika pemerintah mengalami
lon%akan penduduk sangat tinggi di daerah 4a)a$ sedangkan penduduk masih tidak !egitu padat di
pulau !esar lainnya. Pemerintah men*o!a menyiasati hal ini untuk melakukan pemerataan pendapatandan kemakmuran.
+aat itu Pemerintah melihat !ah)a !e!erapa lahan di +umatera$ termasuk 3esu%i tidak !egitu tergarap
se*ara serius. Padahal !ila digarap dengan !aik maka akan mem!erikan hasil yang le!ih !esar dan
menyum!ang pertum!uhan ekonomi daerah terse!ut. arena itu Pemerintah melakukan program
transmigrasi penduduk 4a)a ke 3esu%i. Pendudukan transmigran pun dilakukan. Pemerintah !erusaha
melakukan penghitungan dengan *ermat agar pemilik tanah adat mendapatkan ganti rugi ter!aik$
namun tetap mem!eri kesempatan pada transmigran untuk !erdaya se*ara ekonomi. 3aka Pemerintah
mem!erikan hak kepemilikan kaling perke!unan se!agai ganti hak kepemilikan tanah adat$
!egitupula Pemerintah mem!erikan kepemilikan kaling pada transmigran. +epintas terdengar tidak
adil$ karena pemilik tanah adat kehilangan puluhan hektar tanahnya dan hanya di!eri se!agian ke*il
dari %umlah lahan a)al. Namun penghasilan yang dihasilkan dari mengolah tanah terse!ut men%adi
perke!unan kelapa sa)it le!ih !esar di!andingkan !ila tanah terse!ut diolah sendiri oleh penduduk.
Hal terse!ut yang tidak disadari oleh se!agian pemilik tanah adat$ sehingga mereka tidak rela dengan
ganti rugi yang di!erikan.
3asalah lain mun*ul karena adanya penduduk yang melihat ini se!agai peluang !isnis dan
mena)arkan se%umlah uang untuk memiliki tanah tetangganya. Ada se!agian penduduk yang setu%u
men%ual tanahnya kepada pena)ar terse!ut lalu kehilangan hak atas tanah seluruhnya. Hal terse!ut
ter%adi se!agian karena mereka gelap mata dengan se%umlah uang yang dita)arkan$ se!agian lagi
karena merasa tanah Pemerintah yang dikelola perusahaan dengan la!el 7Hak 8una Usaha masihmen%adi hak mereka$ karena itu mereka tidak ke!eratan men%ual tanahnya.
Pemilik tanah adat yang pada akhirnya kehilangan seluruh tanahnya inilah yang kemudian men%adi
pelaku pen*urian kelapa sa)it di perke!unan$ !aik di lahan :nti yang hak gunanya dipegang
perusahaan$ maupun di lahan Plasma yang dimiliki penduduk. asus ini ter%adi !ertahun-tahun$ !aik
perusahaan maupun pemerintah sering mengalami %alan !untu karena hal ini$ karena )alaupun sudah
tertangkap !erkali-kali tidak %era %uga. ;ang %adi penghalang utama perusahaan dan pemerintah
mengatasi hal ini tentu sa%a karena pihak pen*uri tidak merasa !ersalah dan !ahkan merasa itu adalah
hak mereka untuk memanen kelapa sa)it terse!ut se!agai 7pemilik tanah adat. ondisi diperparah
dukungan se%umlah
-
7/17/2019 general business environment - cultural
4/4
perusahaan takut melanggar HA3$ namun tindakan penangkapan dan teguran tidak pernah !isa
mem!uat mereka !erhenti.
Saran
Pergesekan antara penduduk dan perusahaan seperti ini ter%adi karena se%ak a)al pemerintah kurang
mensosialisasikan se*ara rin*i mengenai kepemilikan dan keuntungan yang dita)arkan pada
penduduk pemilik tanah adat. +eharusnya pemerintah melakukan persiapan le!ih matang se!elum
program pem!agian kaling perke!unan dilakukan. Pastikan masyarakat memahami !ah)a ganti rugi
yang mereka dapatkan akan mendatangkan hasil le!ih !aik daripada mereka mengelola sendiri tanah
adat. Dengan !egitu tidak ada )arga yang ingin men%ual lahannya !egitu sa%a. +elain itu usahakan
seluruh penduduk usia produkti, setempat mendapatkan peker%aan di perke!unan$ atau !isa
mendirikan usaha di perke!unan$ agar mereka tetap merasa memiliki dan !agian dari perke!unan.
e*em!uruan sosial %uga !isa ter%adi antara penduduk setempat dan transmigran$ karena tidak dapat
dipungkiri penduduk setempat merasa tempatnya diam!il oleh transmigran. arena itu ada !aiknyaPemerintah mendahulukan kepentingan atau menempatkan penduduk setempat di posisi le!ih
strategis di perusahaan.
Untuk mengatasi kon,lik yang telah ter%adi !ertahun-tahun$ ada !aiknya perusahaan %uga mem!erikan
CSR dan Community Development pada )arga sekitar.