2.environment aspects : eia (environment impact assessment)

54
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Out put : 1.Pengertian,Tujuan dan Manfaat AMDAL serta kajian AMDAL. 2.UKL(Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup), UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) 3.Peraturan Perundangan. 4.Analisis Resiko Lingkungan.

Upload: the-forest-trust

Post on 13-Jul-2015

300 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Out put :

1.Pengertian,Tujuan dan Manfaat AMDAL serta kajian AMDAL.

2.UKL(Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup), UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)

3.Peraturan Perundangan.

4.Analisis Resiko Lingkungan.

Page 2: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan.

Dampak yang timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat usaha/kegiatan proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang akan datang.

Page 3: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Dampak lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik-kimia, biologi atau sosial yang mana perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap flora, fauna maupun manusia itu sendiri.

Page 4: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDALAdapun komponen-komponen lingkungan hidup yang

harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya adalah :

1.Hutan lindung, hutan konservasi, cagar alam.

2. Sumberdaya manusia.

3. Keanekaragaman hayati.

4. Kualitas udara.

5. Warisan alam dan warisan budaya.

6. Kenyamanan lingkungan hidup

7. nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.

Page 5: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi masyarakat disekitar suatu rencana usaha/kegiatan seperti:

1.Kepemilikan dan penguasa lahan.

2.Kesempatan kerja dan usaha.

3.Tarif hidup masyarakat.

4.Kesehatan masyarakat.

Page 6: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Dampak negatif yang mungkin akan timbul jika tidak dilakukan AMDAL secara baik dan benar adalah:

1.Terhadap tanah dan hutan.

2.Terhadap air.

3.Terhadap udara.

4.Terhadap manusia.

Page 7: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Didalam AMDAL dijumpai 2 jenis batasan dampak yaitu :

1.Dampak pembangunan terhadap lingkungan : perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah ada pembangunan.

2.Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah : perbedaan antara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan akan ada dengan adanya pembangunan tersebut.

Page 8: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pembangunan mempunyai sasaran untuk menaikkan tingkat kesejahteraan rakyat. Aktivitas pembangunan itu menimbulkan efek yang tidak direncanakan diluar sasaran yaitu yang disebut dampak. Dampak dapat bersifat biofisik dan/atau sosial ekonomi budaya yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran yang ingin dicapai. Seperti diagram dibawah ini:

Page 9: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.= pengertian AMDAL yang mengacu kepada Peraturan.

Page 10: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

AMDAL merupakan suatu alat atau cara yang digunakan dalam mengendalikan perubahan lingkungan sebelum suatu tindakan kegiatan pembangunan dilaksanakan.

Hal ini dilakukan karena setiap kegiatan pembangunan selalu menggunakan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidupnya, sehingga secara langsung akan terjadi perubahan lingkungan.

Page 11: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Dengan demikian perlu pengaturan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, serta cara mengeliminer dampak supaya pembangunan-pembangunan lainnya dan berikutnya tetap dilakukan.

Hasil utama AMDAL antaralain adalah memperkirakan dampak yg diakibatkannya, pengelolaan dampak dan pemantauan dampak.

Page 12: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL adalah aspek fisika-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Dengan demikian AMDAL merupakan syarat perijinan untuk suatu usaha dan/atau kegiatan.

Page 13: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Tujuan AMDAL adalah:

1. Untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek lingkungan hidup.

Page 14: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

2. Untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup, sehingga usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup.

Page 15: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

3. Untuk menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan untuk mencapai tujuan penyusunan AMDAL harus didasarkan dan sesuai dengan pedoman penyusunan AMDAL.

4. Sebagai environmental safrguards dari berbagai jenis kegiatan eksploitasi sumberdaya alam baik yang dilakukan masyarakat lokal maupun pemerintah .

Page 16: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

5. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan berwawasan keadilan seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan, serta terwujudnya keadilan antar generasi, antar dunia usaha dan masyarakat, dan antar negara maju dengan negara berkembang dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang optimal.

Page 17: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Adapun manfaat dan kegunaan AMDAL adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah : membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan lingkungan dalam hal pengendalian dampak negatif dan mengembangkan dampak positif yang meliputi aspek biofisik, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat. Mengintegerasikan pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan rinci pada suatu kegiatan pembangunan.

Page 18: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

2. Bagi Pemrakarsa : mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dan cara-cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya suatu kegiatan pembangunan. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk kemudian mengetahui kekurangannya.

Page 19: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

3. Bagi Masyarakat: mengurangi kekawatiran tentang perubahan yang akan terjadi atas rencana kegiatan suatu pembangunan. Memberikan informasi mengenai kegiatan pembangunan industri, sehingga dapat mempersiapkan dan menyesuaikan diri agar dapat terlibat dalam kegiatan tersebut. Memberikan informasi tentang perubahan yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindarkan dampak negatif.

Page 20: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat AMDAL

Fungsi AMDAL adalah :1. Sebagai bahan bagi prencanaan dan pengelola usaha

pembangunan wilayah.

2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup.

3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

6. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif.

Page 21: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Jenis-jenis AMDAL adalah sebagai berikut :1. AMDAL tunggal adalah hasil studi mengenai dampak

penting usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang berlangsung untuk satu jenis kegiatan. Contoh: pembangunan jalan tol, PLTU, rumah sakit, sekolah, dll

2. AMDAL terpadu/multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha dan/atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggungjawab. Contoh; pembangunan hutan tanaman industri, industri pulp, dll

Page 22: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

3. AMDAL kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu institusi yang bertanggungjawab. Contoh: pembangunan kawasan industri, kawasan pariwisata, dll

4. AMDAL Regional adalah hasil studi mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu institusi yang bertanggungjawab. Contoh: pembukaan dan pengelolaan gambut sejuta hektar, reklamasi pantai utara jawa yang melibatkan jakarta dan banten.

Page 23: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah :

1.Komisi penilai, yang bertugas menilai AMDAL.

2.Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanakan.

3.Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

Page 24: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Dokumen AMDAL terdiri dari :1. KA-ANDAL (Kerangka Acuan- Analisis Dampak Lingkungan)

: adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara pemrakarsa kegiatan dan komisi penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan. Contoh isi KA adalah izin tata ruang, izin prinsip lokasi, peta-peta terkait,dll

Page 25: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

2. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) : adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah di identifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Tujuannya untuk menentukan besaran dampak, setelah besaran dampak diketahui selanjutnya ditentukan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.

Page 26: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

3. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) : adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat suatu rencana kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Tujuan RKL ini adalah untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Page 27: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) : adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas uapay-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.

Page 28: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

5. Dokumen Ringkasan Eksekutif (DRE) : adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas kajian ANDAL. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.

Page 29: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL yaitu :

1. Pemerintah : pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah rencana suatu kegiatan layak atau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan pemerintah memerlukan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dari pemilik kegiatan/pemrakarsa maupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan. Innformasi tersebut disusun secara sitematis dalam dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL untuk menentukan apakah informasi yang terdapat didalamnya telah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk menilai apakah rencana kegiatan tersebut dapat dinyatakan layak atau tidak layak berdasarkan suatu kriteria kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.

Page 30: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

2. Pemrakarsa : orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain seperti konsultan lingkungan hidup untuk membantu melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggungjawab terhadap hasil kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap ditangan pemrakarsa kegiatan.

Page 31: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

3. Masyarakat yang berkepentingan : adalah masyarakat yang terpengaruh oleh segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Masyarakat mempunyai kedudukan yang penting dalam AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan aspirasi, kebutuhan, nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan-usulan penyelesaian masalah untuk memperoleh keputusan terbaik. Dalam proses AMDAL masyarakat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu :

a. Masyarakat terkena dampak: masyarakat yang akan merasakan dampak dari adanya rencana kegiatan (orang atau kelompok yang diuntungkan (beneficiary group)dan orang atau kelompok yang dirugikan (at-risk group))

b. Masyarakat pemerhati : masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap kegiatan maupun dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Page 32: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Metode-metode penyusunan AMDAL yaitu :1. Metode identifikasi rona lingkungan hidup awal :

mengungkapkan secara mendalam komponen-komponen lingkungan hidup dan sumberdaya yang berpotensi terkena dampak. Data-data yang diambil berupa data komponen fisik-kimia, biologi, sosial ekonomi, dan kesehatan.

2. Metode prakiraan dampak kegiatan pembangunan : adalah dengan menyusun berbagai dampak besar dan menuliskan semua aktivitas pembangunan yang akan terkena dampak.

3. Metode evaluasi dampak penting : menelaah dampak penting dari rencana usaha/kegiatan pembangunan secara menyeluruh. Hasil evaluasi dijadikan masukan bagi instansi untuk memutuskan kelayakan lingkungan dari rencana suatu proyek.

Page 33: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Prosedur AMDAL terdiri dari :1. Penapisan (screening):

Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menusun dokumen AMDAL atau tidak, dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH No.17 Tahun 2001 dan PerMen LH No 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL. . Dengan penapisan ini diharapkan kepedulian terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk pembangunan.

Page 34: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

2. Proses pengumuman :

setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggungjawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman dan tata cara penyampaian saran, pendapat, dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No. 82 Tahun 2000 dan PerMen LH No 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan.

Page 35: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

3. Proses Pelingkupan (Scoping) :

Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan. Dengan demikian apabila pelingkupan telah dijalankan dengan baik, penelitian menjadi terfokus, data yang dikumpulkan hanya terbatas pada yang diperlukan saja, dan biaya, tenaga dan waktu dapat digunakan dengan efektif dan efisien.

Page 36: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL :

Setela KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya. Pada proses penilaian KA-ANDAL, wakil masyarakat diundang untuk persidangan, begitu juga dengan instansi terkait.

Page 37: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

5. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL, RPL :

penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya. Masyarakat dan instansi terkait kembali diundang untuk melakukan diskusi mengenai dokumen tersebut. Konsultasi dilakukan oleh penyusun kepada komisi penilai.

Page 38: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Diagram Prosedur AMDAL

Page 39: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

AMDAL terdiri dari 5 komponen yaitu :a. Studi Pra-Proyek

Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.

b. Laporan Penilaian

Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.

c. Pembuatan Keputusan

Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.

d. Persetujuan Proyek

Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan.

e. Pemantauan Proyek

Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.

Page 40: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Lingkup wilayah studi AMDAL adalah sebagai berikut:1. Batas Proyek

Batas proyek ini adalah batas lahan keseluruhan yaitu lahan yang digunakan untuk rencana pembangunan. Misalnya, batas wilayah proyek tersebut yaitu sebelah utara (persawahan dan kebun campuran), sebelah selatan (permukiman penduduk dan kebun campuran), sebelah barat (permukiman penduduk dan kebun campuran), dan sebelah timur (permukiman penduduk dan kebun campuran).

2. Batas EkologisRuang penyebaran dampak dari rencana pembangunan jalan lingkar Kota Tasikmalaya ruas Indihiang-Mangkubumi menurut media transportasi limbah (air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktifitas tersebut. Jadi batas wilayah ekologis dalam studi ini adalah sungai-sungai yang akan menjadi badan air penerima dari kegiatan jalan dan limbah gas dan debu yang sebarannya ditentukan oleh arah angin dominan yang terjadi ke arah Barat serta flora dan fauna yang ada di lokasi dan sekitar lokasi.

Page 41: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

3. Batas SosialBatas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (sistem dan struktur sosial) sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana kegiatan.

4. Batas AdministratifBatas administratif merupakan batas studi yang pelingkupannya ditentukan berdasarkan segi pemerintahan yang erat kaitannya dengan kelembagaan, tata nilai masyarakat, serta peraturan yang berlaku di daerah tersebut.

5. Batas Wilayah StudiDalam melakukan studi AMDAL rencana pembangunan jalan lingkar Kota Tasikmalaya ruas Indihiang-Mangkubumi, batas wilayah studi merupakan hasil resultante dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif.

Page 42: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Dampak penting AMDAL ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak, manusia yang terkena dampak lingkungan tapi tidak menikmati manfaat usaha tersebut. 2. Luas wilayah persebaran dampak, luasan wilayah yang mengalami perubahan mendasar. 3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak, dampak sekunder dan dampak lanjutan lain yang jumlahnya sama dengan penerima dampak primer.5. Sifat kumulatif dampak, dampak lingkungan berlangsung terus-menerus sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diterima lingkungan.6. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak, pemulihan kembali dampak lingkungan.

Page 43: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Kriteria Jenis usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL berdasarkan KepMenLH No. 17 Tahun 2001 :A. Jenis Proyek:

a. Industri/pertambangan:1. Besi dan baja

2. Kertas dan pulp

3. Pariwisata

4. Peleburan logam

5. pertambangan (logam dan non logam)

6. petrokimia

7. pupuk

8. Semen

9. Tekstil

Page 44: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

b. Energi :

1. Kebun energi

2. Listrik: PLTA, PLTD, PLTN, PLTP, PLTU, PLTL

c. Kependudukan :

1. Keluarga berencana.

2. Transmigrasi

d. Lalulintas/Pengangkutan/Transmisi :

1. Bandar udara

2. Jalan raya

3. Pipa minyak dan gas

4. Pelabuhan

5. Transmisi listrik tegangan tinggi

Page 45: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

e. Limbah :

1. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

f. Pertanian/Perikanan/Peternakan/Kehutanan :

1. Intensifikasi regional/nasional pertanian, perikanan, peternakan.

2. Konversi hutan (termasuk hutan bakau)

3. Pembalakan

4. Pembukaan daerah pertanian baru, misalnya perkebunan inti rakyat (PIR)

Page 46: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

B. Lokasi Proyek :

1.Daerah yang dilindungi (cagar alam, taman nasional, hutan lindung, cagar budaya,dsb)

2.Daerah yang mengandung atau di dekat lokasi bersejarah, arkeologi, religius atau cultural.

3.Terumbu karang dan daerah perikanan utama.

4.Daerah yang mempunyai nilai keindahan luar biasa atau sifat khas berdasarkan SK Menteri atau Gubernur.

5.Pantai (termasuk daerah hutan bakau dan pantai rekreasi, kuala, danau dan rawa)

Page 47: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) & UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).

Page 48: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

• Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun AMDAL dan dampak kegiatan mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia.

• UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup untuk pengambilan keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan usaha dan atau kegiatan.

• Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan menyusun UKL-UPL (lihat penapisan Keputusan Menteri LH 17/2001). UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologi dalam pengelolaan limbahnya.

Page 49: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

• UKL-UPL Merupakan PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

• Upaya Pengelolaan lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah salah satu instrument pengelolaan lingkungan yang merupakan salah satu persyaratan perijinan bagi pemrakarsa yang akan melaksanakan suatu usaha/kegiatan di berbagai sektor.

Page 50: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan seperti AMDAL tetapi dengan menggunakan formulir isian yang berisi :

• Identitas pemrakarsa• Rencana Usaha dan/atau kegiatan• Dampak Lingkungan yang akan terjadi• Program pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup• Tanda tangan dan cap

Page 51: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada :

• Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten/Kota untuk kegiatan yang berlokasi pada satu wilayah kabupaten/kota

• Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Propinsi untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu Kabupaten/Kota

• Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu propinsi atau lintas batas negara

Page 52: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

Perbedaan UPL, UKL,dan AMDAL yaitu :1. UKL-UPL tidak sama dengan AMDAL yang harus dilakukan

melalui proses penilaian dan presentasi, tetapi lebih sebagai arahan teknis untuk memenuhi standar-standar pengelolaan lingkungan hidup.

2. UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologinya dalam pengelolaan limbahnya.

3. UKL/UPL untuk konsesi yang luas wilayahnya relatif lebih kecil (kurang dari 100 hektar) sedangkan AMDAL untuk konsesi yang luas wilayahnya jauh lebih besar.

4. AMDAL dan dokumen AMDAL sudah jelas diatur di dalam Peraturan Menteri LH Nomor II Tahun 2006, sedangkan tentang UKL-UPL diatur oleh Permen LH Nomor 13 tahun 2010.

Page 53: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)

5. Perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki tingkat risiko atau dampak terhdap lingkungan yang besar, maka wajib mempunyai dokumen AMDAL. Perusahaan besar yang harus memiliki dokumen AMDAL misalnya adalah rumah sakit. Sementara itu, UKL-UPL diperuntukkan bagi perusahaan besar menengah yang memiliki risiko sedang, misalnya perumahan yang luasnya kurang dari 30 hektare.

6. Untuk dokumen AMDAL, setiap perusahaan harus menyertakan konsultan yang memiliki sertifikat serta terdaftar (teregistrasi) di Kementerian Lingkungan Hidup. Semenetara untuk UKL-UPL, pemerintah memberikan kebebasan, dapat diurus langsung oleh perusahaan itu sendiri atau memakai jasa konsultan.

7. Jika memiliki dokumen AMDAL, tidak perlu lagi mengurus HO. Tapi, UKL-UPL wajib mengurus izin gangguan (HO) tersebut.

Page 54: 2.Environment Aspects : EIA (Environment Impact Assessment)