gbe culture environment

8
GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT Analisis Faktor Lingkungan Budaya pada Parikesit Bus Pariwisata Disusun Oleh : Ari Haryadi S.E. Eks. 24 (14/376764/PEK/20498) Dosen : Djoko Suryo, M.A., Dr., Prof. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 0

Upload: parikesit-bus-pariwisata-yogyakarta

Post on 11-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gbe culture

TRANSCRIPT

Page 1: gbe Culture Environment

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

Analisis Faktor Lingkungan Budaya pada

Parikesit Bus Pariwisata

Disusun Oleh : Ari Haryadi S.E.

Eks. 24 (14/376764/PEK/20498)

Dosen : Djoko Suryo, M.A., Dr., Prof.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA2016

0

Page 2: gbe Culture Environment

Pendahuluan

PARIKESIT BUS PARIWISATA merupakan perusahaan penyedia jasa transportasi

yang berfokus pada penyediaan armada otobus untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk

berwisata atau kepentingan bisnis. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2013 dan berpusat di

Jalan Nitikan Baru 39 Umbulharjo Yogyakarta.

Dalam menyediakan jasa transportasi, PARIKESIT BUS PARIWISATA memiliki

jenis kendaraan sebagai berikut :

- Big Bus untuk kapasitas 50 Orang

- Medium Bus untuk kapasitas 31 Orang

- Elf untuk kapasitas 16 Orang

- Mobil untuk kapasitas 4-5 Orang

Visi dari PARIKESIT BUS PARIWISATA adalah “Menjadi perusahaan penyedia

jasa transportasi yang memberikan kualitas layanan terdepan dan dapat memberikan

kontribusi nyata pada masayarakat Indonesia dan lingkungan.”

Misi dari PARIKESIT BUS PARIWISATA antara lain :

1. Menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi dengan kualitas prima.

2. Menjadi perusahaan yang respek terhadap karyawan, lingkungan, dan masyarakat.

3. Menjadi perusahaan yang selalu memberikan fasilitas layanan penumpang dengan

teknologi mutakhir sehingga dapat menjamin kenyamanan dan keselamatan

penumpang.

4. Menyediakan layanan transportasi yang nyaman, aman, dengan harga yang

kompetitif.

PARIKESIT BUS PARIWISATA menaruh perhatian penuh pada faktor lingkungan,

sehingga memastikan seluruh armada yang digunakan menggunakan mesin yang ramah

lingkungan dan rutin melakukan pengecekan emisi gas buang. Perusahaan ini juga

mendukung upaya penghematan BBM dengan efisiensi program kerja dan pemeliharaan

mesin. Selain itu, perusahaan ini juga mendukung penelitian untuk menemukan energi

alternatif pengganti minyak bumi yang menjadi faktor penggerak dalam industri transportasi.

Di kawasan Yogyakarta, salah satu penyedia jasa transportasi pariwisata adalah

PARIKESIT BUS PARIWISATA yang melayani moda transportasi otobus, untuk kegiatan

pariwisata dan kepentingan bisnis. Berkembangnya industri pariwisata di DIY mampu

1

Page 3: gbe Culture Environment

mendorong pertumbuhan ekonomi penduduk. Objek wisata yang dikembangkan dan

infrastruktur yang baik menarik minat para wisatawan untuk melancong ke daerah ini.

Pembahasan

Menurut Goodnenough (1971), Sprandley (1972) dan Geetz (1973), budaya

adalah suatu sistem pengetahuan dan ide-ide yang secara sadar atau tidak sadar

menjadi milik masyarakat, diterima, diakumulasi dan difungsikan sebagai pemandu,

pembimbing sikap dan perilaku masyarakat. Sedangkan menurut Hofstede (1980),

budaya sebagai pemrograman kolektif dari pikiran yang membedakan anggota

manusia satu dengan lainnya.

Struktur masyarakat Indonesia terdiri berbagai suku, agama, daerah, dan etnik

yang berbeda-beda. Perbedaan struktur masyarakat tersebut berpengaruh terhadap

sistem kepercayaan, nilai yang dianu, perspektif hidup, perilaku sosial antar

masyarakat dan budaya setempat.

Bisnis pariwisata di Yogyakarta hingga saat ini dipengaruhi oleh lingkungan

budaya Jawa dan Keraton. Wisata budaya yang indah dan masih dapat dikunjungi

hingga saat ini, antara lain : Alun-alun Selatan, Plengkung, Sumur Gumuling,

Kampung wisata Dipowinatan, Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Puro Pakualam,

Taman Sari, Makam Kota Gede hingga beberapa candi seperti Borobudur, Prambanan

dan Ratu Boko. Keseluruhan warisan budaya tersebut masih dirawat dan dilindungi

dengan baik (Dinas Pariwisata, 2013).

Dewasa ini ada satu gerakan perubahan yang mengedepankan faktor

sustainability, yang menyeimbangkan faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan dalam memanfaatkan sumber daya yang

ada di muka bumi, tidak mencederai faktor sosial dan lingkungan, begitu pula

sebaliknya. Oleh karena itu, konsep sustainability, livability, sustainable

development, dan sustainable transport yang terintegrasi, komprehensif, dan inklusif

diterapkan untuk menyeimbangkan faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan tersebut.

Gerakan yang mendukung sustainability ini kian menunjukkan peningkatan di

berbagai sektor, antara lain property, food and beverages, environment, serta

transportasi. Misalnya di bidang property, pembangunan rumah, gedung, sudah

2

Page 4: gbe Culture Environment

mementingkan resapan air melalui lubang biopori dan menambah pencahayaan dan

sirkulasi udara sehingga mengurangi pemakaian listrik dan pendingin ruangan.

Lingkungan budaya yang masih bersifat tradisional Jawa di Yogyakarta telah

menciptakan peluang dan hambatan bagi bisnis Parikesit Bus Pariwisata. Adapun

peluang yang timbul terkait faktor lingkungan budaya adalah :

1. Issue sustainability ini dapat menjadi marketing perusahaan untuk mengajak

masyarakat beralih menggunakan transportasi masal seperti bus pariwiasata

ketimbang kendaraan pribadi masing-masing serta meningkatkan pelayanan

dengan menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan dibaningkan

dengan minyak bumi.

2. Potensi wisata budaya yng ditawarkan Yogyakarta masih menarik untuk

didatangi baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.

3. Peluang bagi pebisnis transportasi pariwisata untuk menanamkan modal di areal

wisata budaya seperti membuat diversifikasi bisnis seperti ticketing

Sedangkan hambatan yang mungkin timbul karena faktor ingkungan budaya

antara lain:

1. Kultur masyarakat yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi, serta

memiliki kendaraan pribadi lebih dari 1 unit di setiap kepala keluarga.

2. Globalisasi secara tidak langsung mengancam budaya asli dengan

moderanisasi. Sehingga dikwatirkan buddaya lokal akan memudar dan

mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta.

3. Keanerakamgaman budaya di Indonesia membuat pebisnis transportasi

pariwisata menghadapi ketidak pastian pilihan konsumen. Destinasi lain yang

mungkin dipilih konsumen adalah Bali dna Lombok yang tidak kalah

bagusnya.

Berdasarkan uraian diatas maka implikasi faktor lingkungan budaya terhadap kinerja

Parikesit Bus Pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Lingkungan budaya “kejawen: dan masih tradisional jawa yang ditawarkan

Yogyakarta masih menarik minat untuk datang dan hali ini berkorelasi positif

dengan tingkat okupansi hotel.

3

Page 5: gbe Culture Environment

2. Pertimbangan investasi bisnis dapat dilakukan terutama disekitar area wisata

budaya.

Kesimpulan

Ancaman moderanisasi harus dihadapi dengan mempertahankan budaya masing-

masing yang dimiliki oleh Indonesia, dan sebaiknya dengan adanya keanekaragaman budaya

di seantero nusantara maka sikap saling menghargai budaya masing-masing perlu dijunjung

tinggi untuk menjaga kebersamaan dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan

Bagi pemerintah disarankan agar pembangunan perlu dilaksanakan dengan

mengindahkan keserasian antara pencapaian sasaran pembangunan sektoral, regional dan

lingkungan hidup yang bersifat jangka panjang.

Bagi masyarakat, perlu ditingkatkan upaya keserasian penduduk dengan

lingkungannya serta didorong pertisipasinya dan swadaya masyarakat dalam melestarikan

kemampuan lingkungan hidup.

4