tissue culture

11
 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian Kultur Jaringan B. Teori Dasar C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi D. Tahapan yang dilakukan E. Teknik kultur jaringan F. Syarat yang diperlukan G. Keuntungan pemanfaatan kultur jaringan H. Kekurangan pemanfaatan kultur jaringan DAFTAR PUSTAKA BAB II PEMBAHASAN KULTUR JARINGAN Kultur adala h budid aya dan jaringan adala h sek elo mp ok se l yang mempun yai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu ja ri ng an ta naman me nj ad i tanaman kecil ya ng mempunyai sifat seperti induknya.Kultur jaringan akan lebih besar presentase keb er hasilannya bil a menggunak an jar ing an meris tem. Jarin gan meristem adalah jarin gan muda, yai tu jar ing an yang ter diri dari sel -s el yan g selalu me mb el ah, di nd ing ti pi s, pl asma nya penu h da n vakuol anya ke ci l- keci l. Kebanyak an ora ng menggunakan jarin gan ini untuk tis sue culture. Sebab,  jari nga n meristem keadaanny a selalu membel ah, sehin gga dip erkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan. Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara meng isolasi bag ian tanaman sep erti daun, mata tuna s, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tan aman, khususn ya untuk tanaman yang sulit di kembangbia kka n secara gen era tif . Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beber apa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat dipe rba nyak dalam jumlah yang besar seh ingg a tidak terl alu membutuhkan

Upload: cahyadi

Post on 09-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 1/10

 

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kultur Jaringan

B. Teori Dasar 

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi

D. Tahapan yang dilakukan

E. Teknik kultur jaringan

F. Syarat yang diperlukan

G. Keuntungan pemanfaatan kultur jaringan

H. Kekurangan pemanfaatan kultur jaringan

DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASANKULTUR JARINGAN

Kultur  adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yangmempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berartimembudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yangmempunyai sifat seperti induknya.Kultur jaringan akan lebih besar presentasekeberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristemadalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalumembelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil.

Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab,  jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakanmempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secaravegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan caramengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkanbagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisidan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehinggabagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanamanlengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman

dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatanyang dilakukan di tempat steril.

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyaktanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secarageneratif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapakeunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapatdiperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 2/10

 

tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktuyang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibitlebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.

Teori Dasar Kultur Jaringan

a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya samadengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasaldari satu sel).

b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memilikipotensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri danberediferensiasi menjadi tanaman lengkap. 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regenerasi Tanaman

1. Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif,embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll

2. Eksplan ,adalah bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awaluntuk perbanyakan tanaman. Faktor eksplan yang penting adalahgenotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks (jantan/betina).Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda,batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda,anther, embrio, dll.

3. Media Tumbuh, Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garamanorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13komposisi media dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog(MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll. Mediayang sering digunakan secara luas adalah MS.

4. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalampenggunaan ZPT adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masainduksi dalam kultur tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golonganAuksin seperti Indole Aceti Acid(IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D,CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin,

Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. Golongan Gibberelinseperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh seperti Ancymidol,Paclobutrazol, TIBA, dan CCC.

5. Lingkungan Tumbuh. Lingkungan tumbuh yang dapat mempengruhiregenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitaspenyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 3/10

 

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman denganteknik kultur jaringan adalah : 

1) Pembuatan media2) Inisiasi3) Sterilisasi4) Multiplikasi5) Pengakaran6) Aklimatisasi

 

• Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur   jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenistanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiridari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan jugabahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh(hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun

 jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 4/10

 

kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan caramemanaskannya dengan autoklaf. 4

Biasanya, komposisi media yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ammonium nitrate (NH4NO3) 1,650 mg/l• Boric acid (H3BO3) 6.2 mg/l• Calcium chloride (CaCl2 · H2O) 440 mg/l• Cobalt chloride (CoCl2 · 6H2O) 0.025 mg/l• Magnesium sulfate (MgSO4 · 7H2O) 370 mg/l• Cupric sulfate (CuSO4 · 5H2O) 0.025 mg/l• Potassium phosphate (KH2PO4) 170 mg/l• Ferrous sulfate (FeSO4 · 7H2O) 27.8 mg/l• Potassium nitrate (KNO3) 1,900 mg/l• Manganese sulfate (MnSO4 · 4H2O) 22.3 mg/l• Potassium iodine (KI) 0.83 mg/l•

Sodium molybdate (Na2MoO4 · 2H2O) 0.25 mg/l• Zinc sulfate (ZnSO4 · 7H2O) 8.6 mg/l• Na2EDTA · 2H2Oa 37.2 mg/lb

• Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akandikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur 

 jaringan adalah tunas.

• Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harusdilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow  dan menggunakanalat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan,yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada

peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan jugaharus steril.

• Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman denganmenanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnyapertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplandiletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengansuhu kamar.

• Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanyapertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yangdilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari

untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihatadanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yangterkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru(disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

• Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruanganaseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap,yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 5/10

 

bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur  jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.

5

Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya makasecara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukandengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulaimengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapatanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan,antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.

Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkanpertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut

dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendekdibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepasdari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangatmenguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat.

TEKNIK KULTUR JARINGAN :

Teknik kultur jaringan sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkandan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalamkeadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan

tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalusyang terbentuk dipindahkan kedlam medium diferensiasi yang cocok,maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut  planlet .Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringantanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlahyang besar.

Pelaksanaan teknik kultur jaringan tanaman ini berdasarkan teori selsperti yang dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel mempunyai

kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi .

Syarat-syarat yang Diperlukan :

• Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukkan kalus

• Penggunaan medium yang cocok

• Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untukkultur cair. Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan,

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 6/10

 

tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudahtumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujungbatang, keping biji dan sebagainya. Bila menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang perlu diperhatikan adalah kemasakanembrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi .

KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN

• Pengadaan bibit tidak tergantung musim

• Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapatdihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)

• Bibit yang dihasilkan seragam

• Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)

•   Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah

• Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan

deraan lingkungan lainnya•   Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki

•   Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggutanaman dewasa

KEKURANGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN

• Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.

• Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan(laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan.

Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakankultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan

• Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 7/10

 

Contoh tanaman yang sudah lazim

diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.

Contoh pada tanaman anggrek :

(a). Pilih tanaman induk yang sehat, bertunas, benar/jelas spesiesnya danmuda jaringannya.

(b). Potong tunas 7� 10 cm, cuci/rendam dalam larutan Clorox 10% selama

10 menit.

(c). Kupas selundang daun yang menutupi mata tunas, rendam dalamlarutan clorox 5% selama 5 menit dan clorox 1% selama 1 menit. Potong mata tunas sesuai

bentuknya, cuci dengan aquades steril sampai bersih. Masukan ke botol/tabung erlenmeyer, olesiunung botol dengan betadine kemudian bungkus dengan alumunium foil, tutup rapat denganplastik.

(d). Tumbuhkan jaringan mata tunas dalam botol/tabung erlenmeyer yangberisi media cair ditambah hormon (modifikasi Vacin dan Whent cair).

(e). Letakan botol berisi potongan jaringan diatas shaker, goncang terusmenerus dengan kecepatan 100-120 RPM dan beri penerangan cahaya lampu, suhu ruang 18-20˚C. Lakukan penggantian media cair secara rutin setiap 2 minggu sekali.

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 8/10

 

(f). 3-4 bulan kemudian akan keluar PLB (Protocorm Like Bodies).

(g). Setelah 7-10 bulan protocorm siap dipindahkan ke media padat, yaitumedia protocorm.

(h). Pemindahan protocorm ke media padat (media sapih) bertujuan untukmemperbanyak protocorm.

(i). Setelah benih banyak (2-3 bulan) dapat dipindahkan ke media sapih I.

(j), dari media sapih I dipisahkan lagi sesuai dengan besar benihnyakemudian dipindahkan ke media sapih II.

(k). Benih siap dipindahkan ke kompot.

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 9/10

 

Bab III

Kesimpulan

Pada dasarnya, kultur jaringan merupakan suatu tehnik membiakan sel atau jaringan kedalam media kultur, sehingga tumbuh, membelah, dan menghasilkan tumbuhan baru

dengan cepat dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagiantanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam

media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah

tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah

  perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan

media buatan yang dilakukan di tempat steril.

Dalam kultur jaringan digunakan eksplan, yaitu sel atau irisan jaringan tanaman yangakan menjadi benih tanaman yang baru nanti setelah di kultur jaringan. Faktor eksplan

yang perlu diperhatikan adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan

seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk 

muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther,embrio, dll.

Tanaman yang dimanfaatkan dalam kultur jaringan harus memiliki sifat Autonom, dansifat Totipotensi.

# Autonom artinya dapat mengatur aktivitas hidup sendiri, sehingga tumbuhan yang

 bersifat Autonom akan dapat mengatur aktvitas yg dilakukannya sendiri.

# Sedangkan Totipotensi artinya kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadiindividu yang sempurna atau untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Jadi

sifat totipotensi ( total genetic potential) sel, yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup

dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuhdan berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai .

Prinsip dasar Kultur Jaringan yaitu :a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengansel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel).

 b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi

genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjaditanaman lengkap. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat

 berkembang biak.karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan – jaringan hidup.

Sedangkan Tahap-tahap pada kultur jaringan tanaman yaitu :

a. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan b. Inisiasi Kultur 

c. Sentrilisasi

d. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagule. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar 

f. Aklimatisasi

5/10/2018 Tissue Culture - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tissue-culture-55a0b9a4edc92 10/10

 

Totipotensi adalah kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam

keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan sehingga

membentuk suatu individu baru yang lengkap. Kata sifat totipoten lebih banyak 

dipakai. Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan

 jaringan atau bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara

 buatan adalah dilakukan di luar individu (in vitro). Teori dasar dari kultur in vitro ini

adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat

 berkebang biak menjadi satu individu yang utuh karena seluruh bagian tanaman

terdiri atas jaringan - jaringan hidup. Kultur jaringan secara teoretis biasanya

dilakukan pada jaringan tumbuhan. Hal ini karena tumbuhan memiliki sifat

totipotensi yang lebih tinggi daripada hewan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan

http://nicedaysblue.web.id/index.php/my-project/39-science-and-tech/62-kultur-jaringan

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081029045234AAwuqC

 

D