format praktikum sistem persepsi sensori

23
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI PADA MATA No. Item Penilaian Nilai 0 1 2 1 Persiapan 1). Mencuci tangan 2). Mempersiapkan alat-alat Sarung tangan Kapas basah Obat tetes mata yang akan diberikan 3). Memberikan salam dan informed consent pada klien 4). Mengatur cahaya agar penerangan baik 5). Cek nama obat, dosis, dan tanggal kadaluwarsa obat 2 Pelaksanaan Pemberian Tetes Mata 1).Bersihkan mata dengan kapas basah kea rah kantus luar, jika ada secret. 2).Anjurkan klien tengadah dan melihat ke atas 3).Tarik kelopak mata bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu

Upload: yulia-latifah-s

Post on 26-Nov-2015

116 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Format Praktikum Sistem Persepsi Sensori fakultas keperawatan unpad

TRANSCRIPT

FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI PADA MATA

No.Item PenilaianNilai

012

1Persiapan 1). Mencuci tangan2). Mempersiapkan alat-alat Sarung tangan Kapas basah Obat tetes mata yang akan diberikan3). Memberikan salam dan informed consent pada klien4). Mengatur cahaya agar penerangan baik5). Cek nama obat, dosis, dan tanggal kadaluwarsa obat

2PelaksanaanPemberian Tetes Mata1). Bersihkan mata dengan kapas basah kea rah kantus luar, jika ada secret.2). Anjurkan klien tengadah dan melihat ke atas3). Tarik kelopak mata bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke bawah.4). Pegang botol seperti memegang pensil dengan ujung dibawah5). Dekati mata dari samping dan teteskan obat dalam jumlah yang benar. Pegang alat tetes 1-2 cm di atas kantong konjungtiva bawah.6). Secara perlahan lepaskan palpebra bawah7). Instruksikan klien untuk menutup mata secara perlahan, jangan menekannya.8). Tunggu 5 10 menit sebelum meneteskan obat tetes mata yang lain.

3Pemberian Salep Mata1). Bersihkan mata dengan kapas basah lebih dulu, jika ada secret.2). Anjurkan klien tengadah dan melihat ke atas3). Tarik kelopak mata bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke bawah.4). Masukkan obat dari area bersih ke area kotor. Pegang tube salep dekat mata tapi jangan menyentuh mata atau bulu mata.5). Tekan sejumlah kecil salep secara horizontal ke dalam kantong konjungtiva bawah sepanjang 2 cm dari arah kantus dalam ke luar.6). Lepaskan kelopak mata bawah secara perlahan7). Instruksikan klien untuk menutup secara perlahan, janan menekannya8). Usap kelebihan salep mata dengan kasa9). Beritahu klien bahwa pandangan akan menjadi kabur karena salep.

4Evaluasi1). Evaluasi respon klien selama pemeriksaan.

5Dokumentasi1). Catat hasil dan respon klien selama pemeriksaan2). Catat nama pemeriksa serta waktu pemeriksaan

Keterangan :Nilai 0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tapi tidak optimal2 = dilakukan dengan optimalNILAI : x 100 = ..

1.1 Daftar PustakaBerman, A., Snyder, S., Kozier, B., dan Erb, G. (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi 5. Jakarta : EGC

PROSEDUR PRAKTIKUM IRIGASI MATA

1. Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti proses pembelajaran tentang irigasi mata, mahasiswa mampu melakukan prosedur irigasi mata dengan benar dan tepat.2. DeskripsiIrigasi mata adalah mengalirkan cairan steril atau saline pada mata3. TujuanUntuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing serta membilas cairan kimia dari dalam mata4. Indikasi dan KontraindikasiIndikasi Cedera kimiawi pada mata Benda asing dalam mata Inflamasi mataKontraindikasiAdanya luka karena tusukan pada mata5. Konsep Yang MendasariApabila terjadi trauma pada mata yang mengakibatkan suatu benda berbentuk partikel harus dikeluarkan dari abrasi kelopak, dengan cara irigasi mata. Setelah dilakukan irigasi dengan saline lalu ditutup dengan suatu salep antibiotik dan kassa steril. Dengan catatan tidak terjadi laserasi yang berat pada kelopak mata.Irigasi mata juga dilakukan untuk membilas bahan kimia yang beracun dari salah satu mata atau kedua mata atau mengeluarkan mucus yang mengering atau drainase yang terakumulasi dari adanya peradangan atau mata yang terinfeksi.Luka bakar pada mata akibat dari bahan kimia harus diterapi sebagai kedaruratan mata. Harus segera dilakukan lavase di lokasi cedera dengan air keran sebelum pasien dikirim ke rumah sakit. Semua benda asing yang jelas tampak harus diirigasi apabila mungkin. Saline isotonik steril (beberapa liter untuk satu mata yang cedera) diteteskan dengan selang intravena standar. Mungkin diperlukan spekulum kelopak mata dan infiltrasi anestetik lokal untuk mengatasi blefarospasme. Gunakan aplikator berujung kapas yang basah dan alat untuk mengluarkan benda-benda berbentuk partikel dari forniks. Setelah dilakukan irigasi dilakukan pemeriksaan pH permukaan mata dengan menaruh seberkas kertas indikator di forniks, ulangi irigasi apabila pH tidak terletak antara 7,3 dan 7,7. Setelah lavase, berikan salep antibiotik dan pambalut tekan.

Sumber : Timby (2009)6. Alat Yang Dibutuhkan 500 ml cairan steril yang isotonic (saline) atau cairan khusus bilas mata yang pH-balanced Kanula Plester Anestesi topikal bila diperlukan Kassa pembalut steril Selang infus Tiang infus (standar infus) Bengkok Perlak dan alas Handscoon 7. Standar Operasional Prosedur Persiapan Persiapan alat 500-2000 ml cairan steril yang isotonic (saline) atau cairan khusus bilas mata yang pH-balanced (hangatkan cairan mendekati suhu tubuh) Kanula Plester Anestesi topikal bila diperlukan Antibiotik topikal bila diindikasikan Kassa pembalut steril Bengkok Perlak dan alas Handscoon Persiapan pasien Lakukan informed consent, jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang akan diberikan Perhatikan privecy klien Pelaksanaan1. Mengatur posisi klien untuk berbaring semi fowler dengan kepala agak dimiringkan ke arah mata yang sakit. 2. Perlak dan alasnya dipasang pada bahu di bawah mata yang akan dibersihkan3. Perawat cuci tangan4. Berikan bengkok pada klien dan minta kerjasama klien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah mata yang akan di irigasi5. Pakai sarung tangan6. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, buka mata klien untuk membuka konjungtiva bawah dengan menarik kelopak mata bagian bawah. Bila ada gunakan refraktor desmares7. Masukkan anestesi topikal bila diindikasikan8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata9. Tempatkan ujung botol cairan atau ujung kanula 0,5 1 cm diatas kantus mata dalam klien, menunjuk ke bawah menuju arah luar kantus10. Peras botol, biarkan cairan irigasi mengalir ke dalam konjungtiva klien untuk mengeluarkan partikel benda asing 11. Lanjutkan irigasi selama 10 menit atau sampai mata menjadi bersih12. Biasanya digunakan 1 lt cairan dengan cepat untuk cedera mata karena asam. Dan 2 lt cairan untuk cedera karena alkali pada mata13. Usap kelopak mata klien dengan kassa, pengusapan dilakukan dari dalam ke luar kantusCatatan :Tindak lanjut Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornikus konjungtiva dengan indikator pH atau lakmus pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan irigasi Bila pH hasil pengukuran menunjukkan angka yang normal, periksa kembali setelah 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal Kaji rasa nyaman pasien14. Berikan pengobatan sesuai indikasi seperti antibiotik15. Tutup mata dengan menggunakan kassa dan plester16. Bantu klien pada posisi yang nyaman17. Perawat cuci tangan18. Bersihkan alat-alat Evaluasi Kaji respon klien selama dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan Evaluasi jenis dan jumlah keluaran serta tampilan mata. Dokumentasi Tanggal dan waktu prosedur Tipe dan jumlah cairan Toleransi pasien terhadap prosedur Karakter cairan yang keluar, catat setiap benda asing yang keluar Keadaan mata, seperti : kemerahan, bengkak dan reaksi pupil8. Format Penilaian : ObservasiFORMAT PENILAIANPROSEDUR IRIGASI MATANOITEM PENILAIANNILAI

012

1.

2.

3.

4.

PERSIAPAN Persiapan alat 500-2000 ml cairan steril yang isotonic (saline) atau cairan khusus bilas mata yang pH-balanced (hangatkan cairan mendekati suhu tubuh) Kanula Plester Anestesi topikal bila diperlukan Antibiotik topikal bila diindikasikan Kassa pembalut steril Bengkok Perlak dan alas Handscoon Persiapan pasien Lakukan informed consent, jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang akan diberikan Perhatikan privacy klienPELAKSANAAN1. Mengatur posisi klien untuk berbaring semi fowler dengan kepala agak dimiringkan ke arah mata yang sakit. 2. Perlak dan alasnya dipasang pada bahu di bawah mata yang akan dibersihkan3. Perawat cuci tangan4. Berikan bengkok pada klien dan minta kerjasama klien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah mata yang akan di irigasi5. Pakai sarung tangan6. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, buka mata klien untuk membuka konjungtiva bawah dengan menarik kelopak mata bagian bawah. Bila ada gunakan refraktor desmares7. Masukkan anestesi topikal bila diindikasikan8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata9. Tempatkan ujung botol cairan atau ujung kanula 0,5 1 cm diatas kantus mata dalam klien, menunjuk ke bawah menuju arah luar kantus10. Peras botol, biarkan cairan irigasi mengalir ke dalam konjungtiva klien untuk mengeluarkan partikel benda asing 11. Lanjutkan irigasi selama 10 menit atau sampai mata menjadi bersih12. Biasanya digunakan 1 lt cairan dengan cepat untuk cedera mata karena asam. Dan 2 lt cairan untuk cedera karena alkali pada mata13. Usap kelopak mata klien dengan kassa, pengusapan dilakukan dari dalam ke luar kantusCatatan :Tindak lanjut Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornikus konjungtiva dengan indikator pH atau lakmus pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan irigasi Bila pH hasil pengukuran menunjukkan angka yang normal, periksa kembali setelah 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal14. Kaji rasa nyaman pasien15. Berikan pengobatan sesuai indikasi seperti antibiotik16. Tutup mata dengan menggunakan kassa dan plester17. Bantu klien pada posisi yang nyaman18. Perawat cuci tangan19. Bersihkan alat-alatEVALUASI Kaji respon klien selama dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan Evaluasi jenis dan jumlah keluaran serta tampilan mata. DOKUMENTASI Tanggal dan waktu prosedur Tipe dan jumlah cairan Toleransi pasien terhadap prosedur Karakter cairan yang keluar, catat setiap benda asing yang keluar Keadaan mata, seperti : kemerahan, bengkak dan reaksi pupil

Keterangan :Nilai 0 = tidak dilakukan1 = dilakukan tapi tidak optimal2 = dilakukan dengan optimalNILAI : x 100 = ..

9. Daftar PustakaBerman, A., Snyder, S., Kozier, B., dan Erb, G. (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi 5. Jakarta : EGC

Mancini, M., E.(1994) .Prosedur Keperawatan Darurat. Jakarta : EGC

Smith, S., F., Duell, D., J., dan Martin, B., C. (2008). Clinical Nursing Skills Basic to Advanced Skills 7th ed. New Jersey : Pearson Prentice Hall

Timby, B., K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts 9th ed. Lippincott William & Wilkins

Vaughan, D., G., Asbury, T., dan Riordan-Eva, P. (2000). Oftalmologi Umum. Jakarta : Widya Medika

PROSEDUR PRAKTIKUM IRIGASI TELINGA

1. Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti proses pembelajaran tentang irigasi telinga, mahasiswa mampu melakukan prosedur irigasi telinga dengan benar dan tepat.2. DeskripsiIrigasi telinga adalah suatu proses pembilasan saluran telinga eksternal dengan air steril atau saline steril3. Tujuan Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan antiseptic. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksterna.4. Indikasi dan KontraindikasiIndikasi Adanya cairan, serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan larutan antiseptic. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksterna.Kontraindikasi Tympasnostomy tubes Perforasi membran timpani Infeksi : Otitis Eksterna atau Otitis Media Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan diirigasi karena bahan2 tsb mengmbang dan sulit dikeluarkan.5. Konsep Yang MendasariIrigasi telinga merupakan suatu prosedur untuk mengeluarkan debris dari telinga. Irigasi telinga di kontraindikasikan jika membran timpani atau gendang telinga mengalami perforasi. Melakukan inspeksi pada telinga penting dilakukan untuk mengkaji adanya benda asing seperti kacang atau bahan sayuran maupun substansi kering lainnya yang memungkinkan akan mengembang bila terkena air saat dilakukan irigasi, sehingga akan semakin sulit untuk dikeluarkan. Benda yang padat lebih baik dikeluarkan dengan menggunakan instrumen khusus.Jika irigasi telinga tidak dikontraindikasikan, maka perawat secara langsung memasukkan cairan menuju dinding atas saluran telinga. Perawat juga harus menghindari terjadinya sumbatan pada saluran telinga karena ujung dari spuit. Tekanan yang ditimbulkan oleh cairan yang terperangkap di saluran telinga dapat menyebabkan ruptur pada gendang telinga.

Sumber : Timby (2009)6. Alat Yang Dibutuhkan Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 370C Semprit telinga Pinset telinga Pemilin telinga Pengail telinga Bengkok 1 buah Perlak dan alasnya Otoskop Kapas dalam tempatnya7. Standar Operasional Prosedur Persiapan Persiapan alat Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 370C Semprit telinga Pinset telinga Pemilin telinga Pengail telinga Bengkok 1 buah Perlak dan alasnya Otoskop Kapas dalam tempatnya Persiapan pasien Lakukan informed consent, jelaskan bahwa klien akan mengalami perasaan penuh, hangat, dan kadang-kadang tidak nyaman saat cairan kontak dengan membran timpani Pelaksanaan1. Mengatur posisi klien untuk duduk atau berbaring dengan kepala dimiringkan ke arah telinga yang sakit. Bila klien adalah anak kecil, harus dipangku sambil dipegang kepalanya2. Perhatikan privecy klien3. Perlak dan alasnya dipasang pada bahu di bawah telinga yang akan dibersihkan4. Periksa kembali telinga dengan menggunakan otoskop5. Perawat cuci tangan6. Berikan bengkok pada klien dan minta kerjasama klien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah telinga yang akan di irigasi7. Hisaplah cairan dengan menggunakan semprit dan keluarkan udara dari semprit8. Tarik daun telinga klien ke atas kemudian ke belakang dan dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan dinding atas dari liang telinga. (penyemprotan cairan harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga)9. Lanjutkan memasukkan cairan sampai seluruh larutan terpakai atau sampai saluran bersih. Hati-hati agar semprit tidak menyumbat aliran yang larutan yang keluar dari telinga10. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas atau kassa11. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan otoskop12. Perawat cuci tangan13. Bersihkan alat-alat Evaluasi Kaji respon klien selama dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan Evaluasi karakter dan jumlah keluaran serta tampilan saluran. Inspeksi adanya drainase pada kapas atau kassa Dokumentasi Catat cairan serta suhu cairan yang diberikan pada saat melakukan irigasi Catat respon klien selama dilakukan tindakan Catat warna dan banyaknya cairan yang keluar Catat nama perawat serta waktu melakukan tindakan

8. Format Penilaian : ObservasiFORMAT PENILAIANPROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK PENDENGARANNOITEM PENILAIANNILAI

012

1.

2.

3.

4.

PERSIAPAN Persiapan alat Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 370C Semprit telinga Pinset telinga Pemilin telinga Pengail telinga Bengkok 1 buah Perlak dan alasnya Otoskop Kapas dalam tempatnya Persiapan pasienLakukan informed consent, jelaskan bahwa klien akan mengalami perasaan penuh, hangat, dan kadang-kadang tidak nyaman saat cairan kontak dengan membran timpani

IMPLEMENTASI1) Mengatur posisi klien untuk duduk atau berbaring dengan kepala dimiringkan ke arah telinga yang sakit. Bila klien adalah anak kecil, harus dipangku sambil dipegang kepalanya2) Perhatikan privacy klien3) Perlak dan alasnya dipasang pada bahu di bawah telinga yang akan dibersihkan4) Periksa kembali telinga dengan menggunakan otoskop5) Perawat cuci tangan6) Berikan bengkok pada klien dan minta kerjasama klien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah telinga yang akan di irigasi7) Hisaplah cairan dengan menggunakan semprit dan keluarkan udara dari semprit8) Tarik daun telinga klien ke atas kemudian ke belakang dan dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan dinding atas dari liang telinga. (penyemprotan cairan harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga)9) Lanjutkan memasukkan cairan sampai seluruh larutan terpakai atau sampai saluran bersih. Hati-hati agar semprit tidak menyumbat aliran yang larutan yang keluar dari telinga10) Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas atau kassa11) Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan otoskop12) Perawat cuci tangan13) Bersihkan alat-alat

EVALUASI Kaji respon klien selama dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan Evaluasi karakter dan jumlah keluaran serta tampilan saluran. Inspeksi adanya drainase pada kapas atau kassa

DOKUMENTASI Catat cairan serta suhu cairan yang diberikan pada saat melakukan irigasi Catat respon klien selama dilakukan tindakan Catat warna dan banyaknya cairan yang keluar Catat nama perawat serta waktu melakukan tindakan

Keterangan :Nilai 0 = tidak dilakukan3 = dilakukan tapi tidak optimal4 = dilakukan dengan optimalNILAI : x 100 = ..

9. Daftar PustakaBerman, A., Snyder, S., Kozier, B., dan Erb, G. (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi 5. Jakarta : EGC

Smith, S., F., Duell, D., J., dan Martin, B., C. (2008). Clinical Nursing Skills Basic to Advanced Skills 7th ed. New Jersey : Pearson Prentice Hall

Timby, B., K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts 9th ed. Lippincott William & Wilkins