persepsi dan sensori 2011 buku ajar
TRANSCRIPT
MODULPERSEPSI DAN SENSORI
PenyusunFitria Handayani, M.Kep., Sp.KMB
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO2012
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah SWT yang telah member ilham pada penulis untuk menyusun modul Persepsi dan Sensori bagi mahasiswa semester 4 TA 2011/2012. Modul ini disusun untuk memenuhi respon terhadap perubahan fisiologis dalam rentang sehat-sakit. Modul ini juga disusun menurut tahap tumbuh kembang manusia. Gambaran persepsi dan sensori dalam modul ini adalah penginderaan, aman dan nyaman, menejemen nyeri serta respon manusia pada keadaan patologis fungsi persyarafan. Keadaan patologis fungsi persyarafan dipersempit pada area yang berkisar tentang persepsi sensori. Sedang respon yang lain dibahas pada modul aktifitas latihan, termoregulasi dan sebagainya.Modul ini sangat berguna bagi mahasiswa keperawatan dalam tahap akademik karena dapat menuntun mahasiswa dalam memahami asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan eprsepsi dan sensori pada klien. Modul ini disusun dengan runut, dari fisiologis, patofisiologis, fisika, biokimia, proses keperawatan dan keperawatan dewasa serta lansia. Kami menyadari bahwa penyususunan buku ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semarang, April 2012
Penulis
2
DESKRIPSI
Setiap Manusia berfikir dan merasakan subuah sensasi melalui pancaindra. Proses berfikir dan proses mengindra melalui pancaindra akan mendukung kesejahteraan hidup manusia. Proses berfikir dan mengindra merupakan awal dalam merespon stimulus dalam kehidupan sehari-hari. Stimulus akan diproses dalam otak manusia, diterjemahkan dan diinterpretasikan. Interpretasi akan menentukan manusia dalam mengambil tindakan terhadap stimulus dalam kehidupan sehari-hari. Stimulus yang dirasakan oleh pancaindra dan diproses dalam otak terjadi dari manusia lahir hingga meninggal.
Ketajaman pengindraan dan pemrosesan dalam otak stimulus tergantung pada tahapan kehidupan manusia.Modul Presepsi Sensori dan Kognitif mempelajari stimulus yang dirasakan oleh pancaindra dan bagaimana proses stimulus dalam otak, diterjemahkan dan diiterpretasikan. Tujuan pembelajaran ini adalah mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan pengindraan dan berfikir pada klien dalam rentang kehidupan.
Proses penginderaan, berfikir, mengingat dapat terganggu karena proses patologis dari yang berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Tugas perawat adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia selama terjadi gangguan tersebut dengan memandirikan klien dan keluarga.
3
KOMPETENSI
Kompetensi modul persepsi sensori terdiri dari 13 kompetensi. Masing-masing kompetensi dijabarkan dalam ranah kognitif, affektif, dan psikomotor. Mahasiswa harus memahami kompetensi apa yang harus dicapai pada akhir perkuliahan
No Professional skill
Knowledge Affective Hard Skill
1 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian nyeri pada anak, dewasa dan lansia
Mampu menjelaskan tentang konsep nyeri, sensasi nyeri, persepsi nyeri, factor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri, karakteristik nyeri, fungsi tubuh yang terganggu karena nyeri
Menjelaskan pengkajian nyeri dengan teknik PQST
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan pengkajian nyeri
Pain faces scale Pengkajian nyeri dengan pain faces scale
2 Mahasiswa mampu melakukan tindakan tehnik relaksasi
Mampu menjelaskan tentang :Tujuan pemberian intervensi untuk mengurangi nyeri secara non farmakologis
Menjelaskan tentang tehnik mengurangi nyeri secara non farmakologis (missal: tehnik relaksasi, tehnik imagery guidance, dll)
Mengidentifikasi teknik mengurangi nyeri secara non farmakologis yang tepat bagi klien
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
- Tehnik imagery guidance
- Relaksasi (intervensi music, intervensi massage)
3 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan penglihatan dan pendengaran
Mampu menjelaskan tentang :1. Struktur dan fungsi persepsi
sensori
Komunikasi terapeutik,empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin,
Melakukan pengkajian persepsi sensoriSnellen chart,
4
2. SSP (Lobus, cranium), SST (spinal Cord ), sensori, Blood Suply
3. Sensasi dan Persepsi Pendengaran
4. Sensasi dan Persepsi Penglihatan
5. Sensasi dan Persepsi rasa dan bau
6. Sensasi dan Persepsi sentuhan dan nyeri
7. Factor-faktor yang berhubungan dengan persepsi sensori
8. Perkembangan persepsi sensori, kognitif pada tiap rentang usia
9. Gangguan fungsi persepsi sensori
10. Pemeriksaan snellen chart, ishihara,
11. Pemeriksaan rinne, weber, swabach
aktif dan reaktif Fungsi pendengaran,
4 Memasang alat bantu pendengaran dan penglihatan
Menjelaskan tentang:1. Jenis-jenis alat bantu
penglihatan dan penggunaan2. Indikasi penggunaan alat
bantu pendengaran dan penglihatan
3. Prosedur penggunaan alat bantu pendengaran dan penglihatan
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Memasang alat bantu dengarMemasang alat bantu penglihatan (contact lens)
5 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fungsi kognitif, sensori dan memori
Mampu menjelaskan tentang:1. Proses kognitif dan memori
secara normal2. Factor-faktor yang
mempengaruhi fungsi kognitif dan memori
3. Gangguan fungsi kognitif dan memori
4. Tanda-tanda kehilangan kognitif dan memori
5. Faktor penyebab kehilangan memori
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Pengkajian fungsi kognitif
5
6. Factor-faktor yang mempengaruhi gangguan bicara
7. Tanda-tanda gangguan bicara
6 Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan tingkat kesadaran
Mampu menjelaskan :1. Definisi tingkat kesadaran2. Tanda-tanda penurunan
kesadaran (C1)3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan kesadaran
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Pemeriksaan tingkat kesadaran secra kualitatif dan kuantitatif (GCS)
7 Melakukan pemeriksaan saraf cranial dan
Anaomi fisiologi system saraf pusat dan tepi
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Pemeriksaan saraf kranial
8 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan TIK
Mampu menjelaskan tentang:1. Definisi TIK2. Tanda-tanda peningkatan TIK3. Faktor-faktor yang
menyebabkan peningkatan TIK
4. Pathway infark dan atau perdarahan otak
5. Penyebab infark dan perdarahan pada otak
6. Tanda dan gejala infark dan atau perdarahan pada otak
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Menghitung MAPPemeriksaan pupilPemeriksaan reflek patologis
9 Mahasiswa mapu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan peningkatan TIK
Mampu menjelaskan tentang:7. Definisi TIK8. Tanda-tanda peningkatan TIK9. Faktor-faktor yang
menyebabkan peningkatan TIK
10. Pathway infark dan atau perdarahan otak
11. Penyebab infark dan perdarahan pada otak
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan infark dan atau perdarahan (menejemen TIK)
6
12. Tanda dan gejala infark dan atau perdarahan pada otak
10 Mahasiswa mampu melakukan stimulasi kognitif dan memori
Menjelaskan tentang:1. Tujuan Brain gym2. Indikasi klien yang
dilakukan Brain gym Prosedur Brain gym
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan terapi modalitas sebagai sala satu intervensi mengatasi perubahan persepsi,sensori,kognitif, missal :Brain gym
11 Mahasiswa mampu melakukan screening MMS (Mini Mental Status)
Menjelaskan tentang:1. Perubahan
persepsi,sensori,kognitif terkait proses penuaan pada lansia
2. Menjelaskan prosedur screening dg MMS
3. Interpretasi hasil pemeriksaan MMS
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Sreening fungsi kognitif dengan menggunakan MMS
12 Mahasiswa dapat melakukan bonding attachment
Menjelaskan konsep bonding attachment
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif, bekeerja sama dengan anggota keluarga
Melakukan Bondiing Attachment
13 Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi pemberian obat untuk mengatasi masalah persepsi sensori dan kognitif
Menjelaskan tentang:1. Dampak perubahan
persepsi,sensori,kognitif yang mungkin terjadi pada klien
2. Intervensi mandiri dan kolaboratif pada klien dengan perubahan persepsi, sensori, kognitif
3. Indikasi pemberian obat lpada pasien dengan gangguan persepsi,sensori,kognitif
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, tanggung jawab, berpikir kritis,
7
PEMETAAN METODE, TUGAS, PENILAIAN, WAKTU PENCAPAIAN DAN EVALUASI MASING-MASING KOMPETENSI
NYERI DAN TEHNIK RELAKSASI
NoProfessional skill
Metode Tugas PenilaianWaktu
pencapaianEvaluasi
Knowledge Affective Routine Skills
Mahasiswa dapat melakukan pengkajian nyeri pada anak, dewasa dan lansia
1
Mampu menjelaskan tentang konsep nyeri, sensasi nyeri, persepsi nyeri, factor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri, karakteristik nyeri, fungsi tubuh yang terganggu karena nyeri pada klien anak, dewasa dan lansiaMenjelaskan pengkajian nyeri dengan teknik PQST
Komunikasi terapeutik,
empati, menjaga privasi,
bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan pengkajian nyeri,
Pain faces scale Case Study
DiskusiOral
PresentasiPaper
Mahaisswa berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan kasus,Presentasi hasil kasus
4 x 50 menitFormat Diskusi
Format Oral Presentasi
Mahasiswa mampu melakukan tindakan tehnik relaksasi
8
2
Mampu menjelaskanTujuan pemberian intervensi untuk mengurangi nyeri secara non farmakologisMenjelaskan tentang tehnik mengurangi nyeri secara non farmakologis (missal: tehnik relaksasi, tehnik imagery guidance, dll) Mengidentifikasi teknik mengurangi nyeri secara non farmakologis yang tepat bagi klien
Komunikasi terapeutik,
empati, menjaga privasi,
bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
- Tehnik imagery guidance
Relaksasi (intervensi
music, intervensi massage)
Case StudyPaper
Laboratorium
Mahasiswa menentukan
tehnik relaksasi sesuai
kasusMahasiswa melakukan prosedur
tehnik relaksasi
4 x 50 menitFormat
Laboratorium
KOGNITIF DAN MEMORI
No Professional Skill Metode Tugas Penilaian Waktu EvaluasiKnowledge Affective Routine Skill
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fungsi kognitif, dan memoriMampu menjelaskan tentang:1. Perkembangan kognitif,
sensori dan memori pada anak2. Proses kognitif dan memori
secara normal3. Factor-faktor yang
mempengaruhi fungsi kognitif dan memori
4. Gangguan fungsi kognitif dan memori
5. Tanda-tanda kehilangan kognitif dan memori
6. Faktor penyebab kehilangan memori
Komunikasi
terapeutik, empati, menjaga privasi,
bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Pengkajian fungsi kognitif
Case Study Diskusi
Paper
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format Penilaian Diskusi
Format Penilaian paper
9
7. Factor-faktor yang mempengaruhi gangguan bicara
8. Tanda-tanda gangguan bicaraMahasiswa mampu melakukan screening MMS (Mini Mental Status)
Menjelaskan tentang:4. Perubahan
persepsi,sensori,kognitif terkait proses penuaan pada lansia
5. Menjelaskan prosedur screening dg MMS
6. Interpretasi hasil pemeriksaan MMS
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Sreening fungsi kognitif dengan menggunakan MMS
Case Study Diskusi
Paper
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format Penilaian Diskusi
Format Penilaian paper
STIMULASI KOGNITIF DAN MEMORINo Professional Skill Metode Tugas Penilaian Waktu Evaluasi
Knowledge Affective Routine SkillMahasiswa mampu melakukan intervensi stimulasi kognitif dan memori
Menjelaskan tentang:Tujuan stimulasi kognitif, sensori dan memoriTeori stimulasi kognitif, sensori dan memoriPrinsip stimulasi kognitif, sensori dan memoriProsedur stimulasi kognitif, sensori dan memori
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan terapi modalitas sebagai salah satu intervensi mengatasi perubahan persepsi,sensori,kognitif, missal :Brain gym
Phenomena Study
Project, Paper
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format PenilaianProject
Format Penilaian paper
10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN No Professional Skill Metode Tugas Penilaian Waktu Evaluasi
Knowledge Affective Routine SkillMelakukan pemeriksaan saraf cranial dan neurologi
Anaomi fisiologi system saraf pusat dan tepi
Prosedur pemeriksaan saraf cranial dan neurologi
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif danReaktif
Pemeriksaan saraf kranial
Case Study Paper
Laboratorium
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format Penilaian Diskusi
Format Penilaian paper
Format Penilaian Laboratorium
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan tingkat kesadaranMampu menjelaskan :Definisi tingkat kesadaranTanda-tanda penurunan kesadaran (C1)Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kesadaran
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif dan kuantitatif (GCS)
Case Study Paper
Laboratorium
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format Penilaian Paper
Format Penilaian paper
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan TIKMampu menjelaskan tentang:Definisi TIKTanda-tanda peningkatan TIK
Komunikasi terapeutik,
Menghitung MAPPemeriksaan
Case Study ISS Paper
Mahasiswa berdiskusi dalam
4 x 50 menit Format Penilaian Paper
11
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan TIKPathway infark dan atau perdarahan otakPenyebab infark dan perdarahan pada otakTanda dan gejala infark dan atau perdarahan pada otak
empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
pupilPemeriksaan reflek patologis
Oral Presentasi
Laboratorium
kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
Format Penilaian Laboratorium
Format oral presentasi
Mahasiswa mampu melakukan menejemen peningkatan tekanan intracranial (TIK)Mampu menjelaskan tentang:intervensi keperawatan pada klien dengan peningkatan tekanan intrakranial
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, bertanggung jawab, disiplin, aktif dan reaktif
Melakukan menejemen PTIK
Case Study Paper
Oral Presentasi
Laboratorium
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
4 x 50 menit Format Penilaian Paper
Format Penilaian Laboratorium
Format oral presentasi
Menjelaskan tentang:Dampak perubahan persepsi,sensori,kognitif yang mungkin terjadi pada klienIntervensi mandiri dan kolaboratif pada klien dengan perubahan persepsi, sensori, kognitifIndikasi pemberian obat pada pasien dengan gangguan persepsi,sensori,kognitif
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, tanggung jawab, berpikir kritis,
Kolaborasi obat-obatan
Case study Diskusi
paper
Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok dan membuat paper berdasar kasus yang diberikan
2 x 50 menit Format Penilaian Paper
Format Penilaian Laboratorium
Format oral presentasi
12
BONDING ATTACHMENTNo Professional Skill Metode Tugas Penilaian Waktu Evaluasi
Knowledge Affective Routine SkillMahasiswa dapat melakukan bonding attachment
Menjelaskan konsep bonding attachment
Komunikasi terapeutik, empati, menjaga privasi, tanggung jawab, berpikir kritis,
Melakukan Bondiing Attachment
Case Study Oral Present
asi
Mahasiswa diberikan
kasus
4 x 50 menit Format Oral Presentasi
13
BAB INYERI
Sasaran Pembelajaran: 1. Mampu menjelaskan tentang konsep nyeri, 2. Mampu menjelaskan sensasi nyeri, 3. Mampu menjelaskan persepsi nyeri, 4. Mampu menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri, 5. Mampu menjelaskan karakteristik nyeri, 6. Mampu menjelaskan fungsi tubuh yang terganggu karena nyeri pada klien anak, dewasa
dan lansia 7. Mampu menjelaskan pengkajian nyeri dengan teknik PQST8. Menyusun Rencana Keperawatan pada klien yang mengalami nyeri
Kasus INy. B, 45 tahun, menjalani program rehabilitasi setelah didiagnosa Ca Mammae terminal. Ny. B mengalami nyeri konstan di punggung dan sudah mengalami metastase tulang.
Kasus IIAn N umur 2 tahun, dirawat di Ruang Anggrek. Diagnosa anak N adalah Thypoid hari ke-3. An A mendapat terapi NaCL 20 tetes/menit mikrodrip. An N rewel dan selalu mengibas-ngibaskan tangan yang terpasang IVFD.
Kasus IIITn H umur 60 tahun, mengeluhkan nyeri pinggang dan sendi. Nyeri tersebut dirasakan mengganggu ketika bangun tidur, dan bila sedang kelelahan.
14
BAB IIKENYAMANAN DAN RELAKSASI
Sasaran PembelajaranSetelah diberi kasus, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan pemberian intervensi untuk mengurangi nyeri secara non farmakologis
2. Menjelaskan tentang tehnik mengurangi nyeri secara non farmakologis (missal: tehnik relaksasi, tehnik imagery guidance, dll)
3. Mengidentifikasi teknik mengurangi nyeri secara non farmakologis yang tepat bagi klien
Kasus INy. B, 45 tahun, menjalani program rehabilitasi setelah didiagnosa Ca Mammae terminal. Ny. B mengalami nyeri konstan di punggung dan sudah mengalami metastase tulang.
Kasus IIAn N umur 2 tahun, dirawat di Ruang Anggrek. Diagnosa anak N adalah Thypoid hari ke-3. An A mendapat terapi NaCL 20 tetes/menit mikrodrip. An N rewel dan selalu mengibas-ngibaskan tangan yang terpasang IVFD.
Kasus IIITn H umur 60 tahun, mengeluhkan nyeri pinggang dan sendi. Nyeri tersebut dirasakan mengganggu ketika bangun tidur, dan bila sedang kelelahan.
15
BAB IIIKOGNITIF DAN MEMORI
Setelah diberi kasus, mahasiswa mampu:1. Menjelaskan tentang proses kognitif dan memori secara normal2. Menjelaskan tentang perkembangan kognitif, sensori dan memori pada anak3. Menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif dan memori4. Menjelaskan tentang gangguan fungsi kognitif dan memori5. Menjelaskan tentang tanda-tanda kehilangan kognitif dan memori6. Menjelaskan tentang faktor penyebab kehilangan memori
Kasus INy M umur 40 Tahun, dirawat di bedah saraf dengan diagnosa medis meningioma diarea frontoparietal.. Ny M dijadualkan kraniotomi 3 hari kemudian. Terdapat tonjolan diarea temporal. Saat ini kesadaran CM,terdapat gangguan penglihatan pada mata kiri. Pada saat berkomunikasi dengan perawat, jawaban Ny M tidak sesuai dengan pertanyaan perawat, tidak mampu menyebutkan nama ibu klien yang selalu menunggu klien.
Kasus IITanda-tanda gangguan bicaraTn D umur 65 tahun tinggal bersama anak dan menantu serta 2 orang cucu . Anak Tn D merasa kesal karena 3 bulan terakhir Tn D sering lupa jalan pulang ketika pergi ke masjid. Sedangkan pada 6 bulan yang lalu Tn D mudah lupa pada kejadian yang baru saja terjadi. Tn D pernah menderita stroke 3 tahun yang lalu dan hipertensi sejak berumur 50 tahun.
Kasus IIIAn A umur 6 tahun duduk di kelas 1 SD. Setiap hari senin selalu rewel karena pada hari itu ada mata ajar agama. Anak merasa kesulitan terjhdap mata ajar tersebut, sehingga selalu beralasan untuk tidak masuk pada hari senin.
16
BAB IVSTIMULASI KOGNITIF DAN MEMORI
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Mengidentifikasi fenomena gangguan kognitif dan memori 2. Menjelaskan tujuan stimulasi kognitif, sensori dan memori3. Menjelaskan teori stimulasi kognitif, sensori dan memori 4. Menjelaskan tentang prinsip stimulasi kognitif, sensori dan memori 5. Menjelaskan tentang prosedur stimulasi kognitif, sensori dan memori berdasarkan
penemuan terbaruTugasTemukan fenomena gangguan kognitif dan memoriBuatlah Paper dan presentasikan!
17
BAB IVPEMERIKSAAN SISTEM PERSARAFAN
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Menjelaskan anatomi fisiologi system saraf pusat dan tepi2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial 3. Melakukan prosedur pemeriksaan persarafan: saraf cranial
Ny B, perawat keluarga berkunjung ke rumah Tn H. Tn H mengeluhkan kepala sering terasa pusing dan penglihatan mulai tidak jelas sejak 2 bulan yang lalu, penciuman Tn H juga kadang tidak bias membauai makanan yang disantap. . Tn H mengidap hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Saat di periksa, tekanan darah tuan H 140/90 mmHg. Tn H tinggal didaerah kawasan industry.
18
BAB VTINGKAT KESADARAN
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Menjelaskan defisnisi tingkat kesadran2. Mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan penurunan kesadaran3. Mengindentifikasi gejala-gejala penurunan kesadaran4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan tingkat kesadran baik kualitatif dan kuantitatif5. Melakukan prosedur pemeriksaan tingkat kesadaran
Kasus IAn U umur 12 tahun. Pada saat upacara bendera, An U jatuh dan tidak sadarkan diri.
Kasus IITn N umur 35 tahun, dirawat di IGD karena kecelakaan. Tn N ditabrak dari belakang oleh moil, ketika hendak memotong jalan. Tn H tidak sadarkan diri saat di IGD. Tn N mendapat terapi oksigen dan cairan IVFD.
19
BAB VIPENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Setelah mengikuti perkuliahan, mahaisswa mapu:1. Menjelaakan tentang definisi TIK2. Menjelaskan tentang tanda-tanda peningkatan TIK3. Menejlaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan TIK4. Menjelaskan tentang pathway infark dan atau perdarahan otak5. Menjelaskan penyebab infark dan perdarahan pada otak danMen jelaskan
patofisiologinya dalam bentuk pathway6. Menjelaskan tentang tanda dan gejala infark dan atau perdarahan pada otak (ayu&iLu)7. Menjelaskan pemeriksaan peningkatan tekanan intracranial8. Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan intrakranial
KasusTn A umur 30 tahun, saat ini dirawat di ICU, Postkraniotomi hari ke 1. Dua hari yang lalu Tn A mengalami Kecelakaan lalu lintas dan mengalami cedera kepala berat. Pada saat ini GCS Tn A adalah E3M5V4. Tekanan darah Tn A adalah 190/170 mmHg, reflek babinski positip, reaksi pupil isokor dengan reaksi cahaya lambat.terapi medis yang diberikan saat ini adalah manitol 20% 125cc x 4 IV, Hasil CT Scan menunjukan adanya edema otak.
20
BAB VIIASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENINGKATAN
TEKANAN INTRAKRANIAL
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:Melakukan intervensi keperawatan pada klien dengan peningkatan tekanan intracranial
KasusTn A umur 30 tahun, saat ini dirawat di ICU, Postkraniotomi hari ke 1. Dua hari yang lalu Tn A mengalami Kecelakaan lalu lintas dan mengalami cedera kepala berat. Pada saat ini GCS Tn A adalah E3M5V4. Tekanan darah Tn A adalah 190/170 mmHg, reflek babinski positip, reaksi pupil isokor dengan reaksi cahaya lambat. Terpasang NGT, bedside monitor, terapi medis yang diberikan saat ini adalah manitol 20% 125cc x 4 IV, Hasil CT Scan menunjukan adanya edema otak. Perawat memandikan klien 2 kali sehari diatas tempat tidur, rentang waktu 4 hingga 6 jam terdengar stridor. Perawat melakukan suction dengan tehnik steril.
21
BAB VIIIBONDING ATTACHMENT
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Menjelaskan konsep bonding attachment2. Menjelaskan prosedur bonding attachment3. Melakukan prosedur bonding attachment
KasusNy A umur 23 tahun, melahirkan anak pertama. Ny A masih dala proses persalinan dan sedang dalam kala tiga. Bayi Ny A berjenis kelamin perempuan, panjang 49 cm dan berat 3090 gram.
22