rpp persepsi sensori 2015 new

35
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSEPSI SENSORI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO PENYUSUN : TIM TAHUN 2015-2016 Alamat : Kampus STIKES Harapan Bangsa Purwokerto , Jl Raya Raden Patah N0 . 100, Ledug Kec Kembaran, Kab Banyumas. Telp. 0281- 6843493, (Hunting), Fax : 0281-6843494

Upload: restu-tri-gusti

Post on 05-Jan-2016

271 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Rpp Persepsi Sensori

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

SISTEM PERSEPSI SENSORI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

PENYUSUN : TIM

TAHUN 2015-2016

Alamat : Kampus STIKES Harapan Bangsa Purwokerto , Jl Raya Raden Patah N0 . 100, Ledug Kec Kembaran, Kab Banyumas. Telp. 0281- 6843493, (Hunting), Fax : 0281-6843494

Page 2: Rpp Persepsi Sensori 2015 New
Page 3: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Rencana Program Pengajaran : Sistem Persepsi Sensori Koordinator : Danang Tri Yudono, S.Kep., NersDosen Pengampu : Danang Tri Yudono, S.Kep., Ns

Ardi Hendra, S.Kep., Ners Handoko, S.Kep.,Ns

Dr.Mugi Sugianto , SP.THT

Ketua Program StudiKetua Program Studi

Ns. Rahmaya Nova, S.Kep., M.ScNIK 105209081179

Purwokerto, 09 September 2015Penyusun

Danang Tri Yudono , S.Kep., Ners NIK 107903111285

Pembantu Ketua I

Ns. Martyarini B,S., S.Kep., M.Kep.NIK. 107009180384

Koordinator Akademik

Suci Khasanah, S.Kep.,Ns.,M.Kep NIK. 107710100276

Menyetujui,Ketua STIKes

dr. Pramesti Dewi, M.KesNIK. 1001109020472

Page 4: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi SensoriKode Mata Kuliah : K10427Bobot Mata Kuliah : 2 SKSSemester : III (tiga)Penjabaran SKS : 1 T; 0,5 P; 0,5 KDosen Pengajar : Danang Tri Yudono, S.Kep.,Ns

Ns. Ardi Hendra, S.KepHandoko, S.Kep.,NsDR. Mugi Sugianto, Sp, THT

PENJABARAN WAKTU PERKULIAHANBerdasarkan penjabaran bobot SKS dengan demikian penjabaran waktu perkuliahannya adalah sebagai berikut:

Jenis Proses Pembelajaran

Jumlah SKS Aktifitas Jabaran Perhitungan

Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk

Pembelajaran/ Semester

Teori ( T ) 1 sksTatap muka 1 jam x 16 minggu 16 jamTugas Terstruktur 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jamTugas mandiri 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jam

Praktik ( P ) 0,5 sksTatap muka 1 jam x 16 minggu 16 jamTugas Terstruktur 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jamTugas mandiri 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jam

Klinik ( K ) 0,5 sksTatap muka 2 jam x 16 minggu 32 jamTugas Terstruktur 2-4 jam x 16 minggu 32-64 jamTugas mandiri 2-4 jam x 16 minggu 32-64 jam

Page 5: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

RANCANGAN PEMBELAJARAN

(SATUAN ACARA PERKULIAHAN)

Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori Semester : III (tiga) SKS : 2 (1 T; 0,5 P; 0,5 K) Program Studi : Keperawatan S1 Dosen Pengampu : Danang Tri Yudono, S.Kep.,Ns Ns.Ardi Hendra, S.Kep.

Handoko, S.Kep.,NsDr. Mugi Sugianto, Sp, THT

Deskripsi MK : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem persepsi sensori sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem persepsi sensori yaitu penglihatan, penciuman, pengecapan dan penciuman, anatomi, fisiologi, patofisiologi, biokimia, farmakologi dan gizi system persepsi sensori. Kegiatan belajar mahasiswa berorintasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, kritis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem persepsi sensori dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

KOMPETENSI :1. Mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal

dan etis 2. Mampu menerapkan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek

legal dan etis 3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem persepsi sensori dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi

masalah persepsi sensori 4. Mampu menerapkan pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia

dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku

dengan berpikir kritis, kreatif, inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif

Page 6: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

MINGGU/ P

'TEMUAN

KEMAMPUAN AKHIR YG

DIHARAPKANMATERI/ POKOK BAHASAN

STRATEGI PEMBELAJARAN

LATIHAN YG DILAKUKAN

KRITERIA PENILAIAN

(INDIKATOR)

BOBOT

1 2 3 4 5 6 71 Termotivasi untuk

menguasai kompetensi akhir yang diharapkan

Rancangan pembelajaran, video motivasi dan harapan dalam pembelajaran.

Penjelasan oleh dosen mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan

Melihat video motivasi dan mengisi form harapan dalam pembelajaran.

2-7 13-14

Menjelaskan tentang biologi, biokimia, fisika, anatomi, fisiologi, gizi dan obat-obatan untuk Sistem Persepsi Sensori pada semua tingkat usia dan berbagai macam penyakit yang terjadi pada Sistem Persepsi Sensori

Anatomi Fisiologi sistem persepsi sensori1. Mata

a. Anatomi organ okulusb. Anatomi organ okuli assesoriac. Fisiologi penglihatan:

1) Fungsi organ okulus dan okuli assesoria.

2) Proses dan saraf penglihatan 2. Telinga

a. Anatomi telingab. Fisiologi pendengaran:

1) Proses pendengaran2) Saraf pendengaran

3. Hidunga. Anatomi hidungb. Fisiologi hidung

1) Lima fungsi hidung2) Proses penghidu

4. Lidaha. Anatomi lidahb. Fisiologi lidah

Biologi Sistem Persepsi Sensori

1. Membaca dan merangkum

2. Membuat mapping anatomi fisiologi dalam log book masing-masing dan disertai dengan penjelasan

3. Presentasi4. Model STAD

(Student Teams Achievement Division):a. Lectureb. Small Group

Discussion (SGD)

c. Quis/test/evaluasd. Penguatan

dosen dan pembahasan evaluasi

1. Presentasikan didepan kelas Anatomi fisiologi

Ketepatan penjelasan, ketepatan mapping, daya tarik dan komunikasi

Page 7: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

1. Jaras sensorik2. Komponen sistem sensori3. Biologi sistem sensori4. Reseptor dan macam-macamnya.Biokimia Persepsi Sensorik1. Neuron, mitokondria, ATP,

neurotransmiter.2. Proses penghantaran rangsang3. KemoreseptorFisika Sistem Persepsi Sensori1. Potensial listrik pada saraf.2. Indeks pembiasan pada bagian-

bagian mata3. Sinyal-sinyal elektris pada mata4. Ambang penglihatan, efek difraksi

pada mata, akuitas penglihatan.5. Sifat fisika suara6. Frekuensi suaraObat-obatan untuk Sistem Persepsi Sensori dan pengaruhnya1. Mata

a. Obat mata: antibiotik topikal, obat topikal.

b. Obat-obatan yang menyebabkan kerusakan mata: kloramfenikol.

2. Telingaa. Obat untuk telinga: obat

simtomatik.b. Obat penyebab gangguan

telinga:obat antibiotik, diuretik, anti inflamasi, anti malaria, anti tumor, obat tetes telinga topikal.

Page 8: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

3. Hidunga. Obat untuk hidung: terapi

antibiotik, glokokortikoid sistemik dan topikal.

b. Obat penyebab gangguan penghidu: obat-obatan sistemik/inhalasi (aminoglikosida, formaldehid)

4. Lidaha. Obat penyebab gangguan

pengecap: obat diuretik, antibiotik, kemoterapi

5. Kulit a. Obat untuk gangguan

peraba:obat kulit antibiotik, antiinlamasi, kortikosteroid, antijamur, analgesik

Penyakit yang lazim pada Sistem Persepsi Sensori1. Gangguan pada indera penglihatan

pada anak sd lansiaa. Pada bayi dan anak

a. Retinoblastoma b. Pada remaja dan dewasa

1) Miopia2) Nistagmus 3) Astigmatisme4) Konjungtivitis 5) Glaukoma

c. Pada lansia1) Katarak 2) Presbiopi 1. Mencari bahasan

Page 9: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

2. Gangguan indera pendengaran pada anak sd lansiaa. Pada bayi dan anak

a. Sensorineural kongenitalb. Pada remaja dan dewasa

a. Otitis mediab. Tinitusc. Meniered. Masuknya benda asinge. Neuroma akustik.

c. Pada lansia1) Presbikusis2) Tuli konduktif

3. Gangguan indera pembau pada anak sd lansia1. Hiposmia2. Polip hidung

4. Gangguan indera pengecapan pada anak sd lansia1. Hipogeusia2. Dysgeusia3. Ageusia.

Jigsaw learning:1. Membaca dan

merangkum bahan ajar

2. Diskusi dalam kelompok homogen

3. Diskusi kelompok heterogen

4. Evaluasi dengan kuis

5. Pembahasan hasil evaluasi/ penguatan dari dosen

dari teori yang ada2. Jawaban dibuat

paper maksimal 5 lembar/ topik

3. Presentasikan didepan kelas

Ketepatan penjelasan, daya tarik dan komunikasi

8 (P) Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien

Membuat asuhan keperawatan pada klien dgn gangguan Sistem Persepsi Sensori

Problem Base Learning di kelas

Membuat askep dengan kasus pemicu yang diberikan oleh dosen

Membuat askep dengan kasus pemicu yang diberikan oleh

Page 10: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

dengan gangguan Sistem Persepsi Sensori

pengampu dosen pengampu

10-12 Skill lab pada gangguan persepsi sensori

Melakukan pengkajian pada gangguan persepsi sensori

1. Uji Weber, Uji Rhine, Uji Swab2. Pemeriksaan ketajaman mata,

lapang pandang dan buta warna

3. Irigasi mata 4. Irigasi telinga 5. Penatalaksanaan post op

pasien katarak

SKILL LAB Melakukan Skill Lab Pada Phantom

Penilaian evaluasi Sesuai SOP

8,10,11,12

Menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan, Sistem layanan, pencegahan primer, tersier dan sekunder, hasil-hasil penelitian, management kasus dan nursing advokasi pada pasien dengan gangguan persepsi sensori

1. Focusing pengkajian dan pemeriksaan fisik pd gangguan persepsi sensori

2. System layanan kesehatan untuk pasien dng gangguan persepsi sensori (rujukan gakin jamkesmas/BPJS)

3. Pencegahan primer tersir, dan sekunder pada gangguan persepsi dan sensori

4. Hasil-hasil penelitian terkait system persepsi sensori

5. Management kasus pada gangguan persepsi sensori (klasifikasi kasus system persepsi sensori dan prioritas masalah system persepsi sensori)

6. Prinsip-prinsip etika keperawatan : otonimi,

Jigsaw learning:1. membaca dan

merangkum bahan ajar

2. Diskusi dalam kelompok homogen

3. Diskusi kelompok heterogen

4. Evaluasi dengan kuis

5. Pembahasan hasil evaluasi/ penguatan dari dosen

1. Mahasiswa mengerjakan tugas (dengan kasus pemicu)

2. Mahasiswa mempresentasikan hasil jawaban

Ketepatan,dan kejelasan isi jawaban

Page 11: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

benifence, justice, non malafience, moral right, nilai dan norma masyarakat

7. Nursing advokasi

RANCANGAN TUGAS

Page 12: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 1Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

A.TUJUAN TUGAS:Memahami Anatomi fisiologi Sistem Persepsi Sensori

B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Anatomi dan Fisiologi Sistem Persepsi Sensori

2. Batasan yang harus dikerjakan: Anatomi : Mencari, membaca, merangkum anatomi sistem persepsi sensori dengan menggunakan bagan dan atau gambar beserta penjelasannya Fisiologi : Mencari, membaca, merangkum fisiologi sistem persepsi sensori, letak dan saraf-saraf organ persepsi sensori.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):a. Menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kerja Mahasiswa 1 (LKM 1) dengan membaca berbagai buku anatomi dan fisiologib. Menuangkan hasil jawaban ke dalam mapping anatomi fisiologi Persepsi Sensori c. Menjawab kuis anatomi fisiologi sistem persepsi sensori.d. Membuat mapping anatomi fisiologi secara berkelompok (satu kelompok berisi 5-7 mahasiswa, setiap kelompok harus mengambil tema yang berbeda

dari anatomi fisiologi Persepsi Sensori).

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:a. Gambar/ mapping anatomi Sistem Persepsi Sensorib. Mapping fisiologi Persepsi Sensori

C. KRITERIA PENILAIAN (13%)1. Ketepatan mapping dan jawaban dalam kuis

GRADING SCHEME

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDAR SKOR

Page 13: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

KETERSEDIAAN KONSEP

YANG DIACU

Lengkap dan integratif dengan jumlah literatur minimal diatas 5 dengan 2 referensi sumber utama.

Lengkap dengan jumlah literatur minimal diatas 5 dengan 2 referensi sumber utama.

Cukup lengkap, dengan jumlah literatur 3 sampai 5 dengan 2 diantaranya referensi utama.

Kurang lengkap dengan jumlah literatur kurang dari 3

Sangat tidak lengkap dan tidak menggunakan referensi utama

20%

KETEPATAN MAPPING

Lengkap, runut, integratif, menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.

Lengkap, runut, integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.

Cukup lengkap, cukup runut, cukup integratif, walaupun menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.

Kurang lengkap, kurang runut, kurang integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lainataupun tidak.

Sangat tidak lengkap, tidak runut, tidak integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain ataupun tidak.

25%

KETEPATAN GAMBAR ANATOMI

Lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi jelas, menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.

Lengkap, tapi bagian2 dari gambar struktur anatomi tidak atau cukup kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.

Cukup lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi jelas, menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.

Cukup lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi cukup atau kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.

Kurang lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda ataupun tidak.

25%

KETEPATAN JAWABAN

KUIS

81-100% JAWABAN KUIS BENAR

61-80% JAWABAN KUIS BENAR

41-60% JAWABAN KUIS BENAR

21-40% JAWABAN KUIS BENAR

0-20% JAWABAN KUIS BENAR

30%

RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 2

Page 14: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

A.TUJUAN TUGAS:Memahami macam-macam kelainan pada Sistem Persepsi Sensori

B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Kelainan Sistem Persepsi Sensori

2. Batasan yang harus dikerjakan: merangkuma. Gangguan pada indera penglihatan pada anak sd lansia: Pada bayi dan anak:Retinoblastoma, Glukoma Kongenital; Pada remaja dan

dewasa:Miopia,Nistagmus, Astigmatisme, Konjungtivitis, Glaukoma; Pada lansia:Katarak, Presbiopi. b. Gangguan indera pendengaran pada anak sd lansia: Pada bayi dan anak: Sensorineural kongenital; Pada remaja dan dewasa: Otitis media, Tinitus,

Meniere, Labirinitis, Masuknya benda asing; Pada lansia:Presbikusis,Tuli konduktifc. Gangguan indera pembau pada anak sd lansia: anak sd lansia: Hiposmia, Polip hidung, Sinusitis, Tonsilitis d. Gangguan indera pengecapan pada anak sd lansia: Hipogeusia, Dysgeusia, Ageusia, labiopalatokisise. Gangguan indera peraba pada anak sd lansia: Hipersensitif terhadap sentuhan, Hiposensitif terhadap sentuhan,

3. Batasan rangkuman pada bebagai macam kelainan Sistem Persepsi Sensori sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut: a.pengertian (minimal 2 sumber)b. tanda dan gejala dengan mekanisme patofisiologinyac. etiologi (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)d. faktor risiko (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)e.pemeriksaan penunjangf. bagan pathwayg.penatalaksanaan : medis dan keperawatan (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)

4. Metode/ Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Rangkuman dibuat individu, rangkuman maksimal 7 lembar pertopik/ tema. Pada saat merangkum dilakukan dengan cara Small Group Discussion

(SGD) Menjawab pertanyaan yang ada di lembar Kerja Mahasiswa 2 (LKM 2) dengan membaca berbagai referensi dan hasil penelitian Menuangkan hasil jawaban kedalam paper maksimal 5 lembar pertopik/ tema

Page 15: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Menjawab kuis tentang kelainan sistem persepsi sensori5. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

a. Hasil rangkuman kelainan pada sistem persepsi sensorib. Paper jawaban LKM

C. KRITERIA PENILAIAN (12%)1. Ketepatan penjelasan 2. Kerja sama tim 3. Daya tarik komunikasi tertulis dan lisan

1. KETEPATAN PENJELASAN

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN DI BAWAH STANDART SKORPENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN KURANG PENGERTIAN KURANG 10%

Page 16: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, DISERTAI DENGAN PENJELASAN MENGGUNAKAN GAMBAR, DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA MINIMAL 2

DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, TANPA DISERTAI DENGAN GAMBAR, DAN ATAU SUMBER TIDAK DICANTUMKAN, ATAU SUMBER DICANTUMKAN TAPI TIDAK UP TO DATE DAN ATAU REFERENSI KURANG TERPERCAYA DAN ATAU KURANG 2

DIJELASKAN CUKUP RINCI/ DETAIL TANPA PENJELASAN DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR, WALAU SUMBER UP TO DATE, HANDAL DAN MINIMAL 2

JELAS, TANPA PENJELASAN GAMBAR, WALAU SUMBER DICANTUMKAM

JELAS, TANPA PENJELASAN DENGAN GAMBAR DAN TANPA SUMBER

TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, tanpa DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN cukup RINCI/ DETAIL, tanpa DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN kurang RINCI/ DETAIL, tanpa DISETAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN SANGAT SEDERHANA TANPA ADA PENJELASAN APAPUN, ADA MAUPUN TIDAK ADA PENCANTUMAN SUMBER

10%

ETIOLOGI ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL, walau MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

10%

FAKTOR RISIKO FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER

FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , walau SUMBER

FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL, walau MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN

FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER

FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN

10%

Page 17: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN JELAS, DETAIL DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN JELAS, DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL walau DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA

10%

BAGAN PATHWAY BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG SANGAT JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA

BAGAN PATYWAYS MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA

BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG cukup JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA

BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG kurang JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA

BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG kurang JELAS tanpa memunculkan TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA

25%

PENATALAKSANAKAN MEDIS dan PERAWATANNYA

MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN

MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN

MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, tapi TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN

MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN cukup LENGKAP, walau TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI

MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN kurang LENGKAP, walau TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI

25%

Page 18: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

TERSEBUT JUGA DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA, disertai sumber dari hasil penelitian

TERSEBUT diJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA tanpa disertai sumber dari hasil penelitian ataupun tidak

TERSEBUT tidak DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak

TINDAKAN TERSEBUT DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS ataupun tidak, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak

TINDAKAN TERSEBUT DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS ataupun tidak, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak

2. KERJA SAMA TIM

DIMENSI SELALU SERING JARANG TIDAK PERNAH

4 3 2 1Memberikan semangat kepada anggota kelompok dalam menjalankan tugasBertanggung jawab terhadap tugasSemangat kerja yang tinggiPencetus ide yang kreatifLoyal dan komit dalam menjalankan tugasDapat bekerja samaMematuhi peraturan yang disepakati kelompok

3. KOMUNIKASI TERTULIS DAN LISAN

KOMUNIKASI TERTULIS

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN DI BAWAH STANDAR SKOR

Page 19: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

BAHASA PAPER

Bahasa menggugah pembaca untuk mencari tahu konsep lebih dalam

Bahasa menambah informasi pembaca

Bahasa deskriptif tidak terlalu menambah pengetahuan

Informasi dan data yang disampaikan tidak menarik dan membingungkan

Tidak ada hasil 85%

KERAPIAN PAPER

Paper dibuat sangat menarik dan menggugah semangat pembaca

Paper dibuat menarik walaupun tidak terlalu mengundang

Dijilid biasa Dijilid namun kurang rapi Tidak ada hasil 15%

4. KOMUNIKASI LISAN

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN

MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN

DI BAWAH STANDAR

SKOR

ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam

Menambah wawasan

Pendengar/audiens/pembaca masih harus menambah informasi lagi dari beberapa sumber

Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya

Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah

40%

ORGANISASI Sangat runtut dan integratif sehingga pemdengar dapat mengkopilasi isi dengan baik

Cukup runtut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan

Tidak didukung data namun menyampaikan informasi dengan benar

Informasi yag disampaikan tidak ada dasarnya

Tidak mau presentasi

30%

GAYA PRESENTASI

Menggugah semangat pendengar

Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja melihat catatan

Lebih banyak membaca catatan

Selalu membaca catatan (tergantung catatan)

Tidak berbunyi 30%

RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : S1 Keperawatan Pertemuan ke : 3

Page 20: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

A.TUJUAN TUGAS:Mampu melakukan pengkajian pada Sistem Persepsi Sensori

B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Pengkajian pada sistem persepsi sensori pada tatanan klinik

2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Melakukan focusing pengkajian pada pasien dengan masalah sistem persepsi sensori b. Mendokumentasikan hasil pengkajian c. Mengintepretasikan hasil pengkajian

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Setiap mahasiswa mempunyai 1 pasien kelolaan setiap tiga hari dengan kasus penyakit pada sistem persepsi sensori yang berbeda-beda Setiap mahasiswa harus siap dengan LP dari setiap kasus yang diambil, sebelum melakukan pengkajian Kemudian mahasiswa mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi berupa data pengkajian yang menunjukkan adanya permasalahan pada

sistem persepsi sensori dan mengintepretasikannya dengan tepat Pada saat mahasiswa melakukan pengumpulan data/pengkajian, mahasiswa akan dinilai DOPs: pengkajian pada sistem persepsi sensori beserta

interpretasinya.4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

1. Hasil pengkajian dan intepretasinya2. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian sistem persepsi sensori

C. KRITERIA PENILAIAN (10%)1. Ketepatan pengumpulan data dan intepretasinya2. Ketepatan dan terampil dalam melakukan pengkajian pada sistem persepsi sensori

D. GRADING SCHEME COMPETENCE1. KETEPATAN PENGUMPULAN DATA DAN INTERPRETASINYA2. FORMAT PENILAIAN DOPs: PENGKAJIAN PADA SISTEM PERSEPSI SENSORI

RANCANGAN TUGAS DI KLINIK

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 3Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

Page 21: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

A.TUJUAN TUGAS:Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori

B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori

2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan pada kasus yang sudah disiapkan

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

Dikerjakan dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-7 mahasiswa Hasil ditulis dalam bentuk paper maksimal 3 lembar, selanjutnya dipresentasikan

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:1. Paper

C. KRITERIA PENILAIAN (3,5%)1. Ketepatan diagnosa keperawatan2. Kerjasama tim3. Komunikasi tertulis dan lisan

1. KETEPATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDAR

SKOR

DATA Data subjektif dan objektif Data subjektif dan objektif Data subjektif Data subjektif dan Data subjektif 50%

Page 22: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

valid, sesuai dengan kasus, lengkap dan merupakan hasil intepretasi dari pengkajian dari analisis yang tajam terhadap masalah yang dirasakan klien dan didasarkan pada batasan karakteristik diagnosa nanda

valid, sesuai dengan kasus, cukup lengkap dan merupakan hasil intepretasi dari pengkajian dari analisis yang tajam terhadap masalah yang dirasakan klien dan tidak didasarkan pada batasan karakteristik diagnosa nanda

dan objektif cukup valid, cukup menggambarkan permasalahan pasien yang didapat dari pengkajian

objektif kurang valid, tidak menggambarkan permasalahan pasien yang didapat dari pengkajian

dan objektif tidak valid

RUMUSAN DIAGNOSA

Berdasarkan pada analisis yang tajam terhadap data, rumusan etiologi yang jelas sesuai kasus dan rumusan sesuai dengan nanda yang up to date

Rumusan sesuai, analisis cukup tajam, rumusan etiologi cukup jelas dan didasarkan pada nanda

Rumusan sesuai dengan kasus tapi tidak berdasar nanda

Beberapa rumusan diagnosa tidak sesuai dengan kasus

Rumusan diagnosa tidak sesuai dengan kasus

50%

2. KERJA SAMA TIM : Sama dengan yang ada di depanDIMENSI SELALU SERING JARANG TIDAK

PERNAH4 3 2 1

Memberikan semangat kepada anggota kelompok dalam menjalankan tugasBertanggung jawab terhadap tugasSemangat kerja yang tinggiPencetus ide yang kreatifLoyal dan komit dalam menjalankan tugasDapat bekerja samaMematuhi peraturan yang disepakati kelompok

3. KOMUNIKASI TERTULIS

DIMENSISANGAT

MEMUASKANMEMUASKAN BATAS

KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDART

SKOR

BAHASA PAPER

BAHASA MENGGUGAH

BAHASA MENAMBAH

BAHASA DESKRIPTIF TIDAK

INFORMASI DAN DATA YANG

TIDAK ADA HASIL 85%

Page 23: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

PEMBACA UNTUK MENCARI TAHU KONSEP LEBIH DALAM

INFORMASI PEMBACA

TERLALU MENAMBAH PENGETAHUAN

DISAMPAIKAN TIDAK MENARIK DAN MEMBINGUNGKAN

KERAPIAN PAPER

PAPER DIBUAT SANGAT MENARIK DAN MENGGUGAH SEMANGAT PEMBACA

PAPER DIBUAT MENARIK, WALAU TIDAK TERLALU MENGUNDANG

DIJILID BIASA DIJILID NAMUN KURANG RAPI

TIDAK ADA HASIL 15%

KOMUNIKASI LISAN

DIMENSISANGAT

MEMUASKANMEMUASKAN BATAS

KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDART

SKOR

ISI MEMBERI INSPIRASI PENDENGAR UNTUK MENCARI LEBIH DALAM

MENAMBAH WAWASAN

PENDENGAR/ AUDIANCE / PEMBACA MASIH HARUS MENAMBAH INFORMASI LAGI DARI BEBERAPA SUMBER

INFORMASI YANG DISAMPAIKAN TIDAK MENAMBAH WAWASAN BAGI PENDENGARNYA

INFORMASI YANG DISAMPAIKAN MENYESATKAN ATAU SALAH

40%

ORGANISASI SANGAT RUNTUT DAN INTEGRATIF SEHINGGA PENDENGAR DAPAT MENGKOPILASI ISI DENGAN BAIK

CUKUP RUNTUT DAN MEMBERI DATA PENDUKUNG FAKTA YANG DISAMPAIKAN

TIDAK DIDUKUNG DATA, NAMUN MENYAMPAIKAN INFORMASI YANG BENAR

INFORMASI YANG DISAMPIAKAN TIDAK ADA DASARNYA

TIDAK MAU PRESENTASI

30%

GAYA PRESENTASI

MENGGUGAH SEMANGAT PENDENGAR

MEMBUAT PENDENGAR PAHAM, HANYA SESEKALI SAJA MELIHAT CATATAN

LEBIH BANYAK MEMBACA CATATAN

SELALU MEMBACA CATATAN (TERGANTUNG CATATAN)

TIDAK BERBUNYI 30%

RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 3

Page 24: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

A.TUJUAN TUGAS:Mampu menyusun rencana intervensi pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori

B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Rencana keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori

2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Menyusun keperawatan berdasarkan pada kasus

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa diberi kasus sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan, kemudian mahasiswa dalam kelompok mengerjakan tugas tersebut Dikerjakan dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-7 mahasiswa Hasil ditulis dalam bentuk paper, selanjutnya dipresentasikan

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:1. Paper

C. KRITERIA PENILAIAN (10%)1. Ketepatan dalam menyusun rencana tindakan keperawatan2. Kerjasama tim : Kriteria Penilaian sama dengan yang ada di depan3. Komunikasi tertulis dan lisan : Kriteria Penilaian sama dengan yang ada di depan

1. KETEPATAN RENCANA KEPERAWATAN

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN

MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDAR

SKOR

Page 25: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

Penyusunan rencana tindakan

keperawatan

Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis secara rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan didasarkan pada nic dan noc dan didukung dari hasil-hasil riset terkini

Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis secara rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan didasarkan pada nic dan noc namun kurang atau tidak didukung dari hasil riset terkini

Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis cukup rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan

Diagnosa dituliskan tidak berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis tidak mengacu kriteria smart, rencana tindakan kurang operasional dan kurang sesuai dengan permasalahan

Rencana tindakan keperawatan dibuat asal dan tidak jelas

100%

1. KETEPATAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN

Page 26: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

DIMENSI SANGAT MEMUASKAN

MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN

DIBAWAH STANDAR

SKOR

ISI PENDOKUMENTA

SIAN KEPERAWATAN

Dokumentasi menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, bersifat objektif, akurat, lengkap, singkat dan padat menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien

Dokumentasi menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, cukup objektif, akurat, lengkap, singkat dan padat menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien

Dokumentasi masih menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, namun cukup objektif, cukup akurat, cukup lengkap, dan atau dokumentasi terlalu panjang lebar dalam menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien

Dokumentasi kurang menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan,

Isi dokumentasi banyak yang kosong dan atau tidak ada pendokumentasian

50%

PENULISAN PENDOKUMENTA

SIAN KEPERAWATAN

Penulisan dokumentasi apa adanya/ menghindari penggunaan tip ex, koreksi terhadap kesalahan pendokumentasian dilakukan segera mungkin, tulisan dapat dibaca, ditulis dengan tinta, mencatat waktu dengan jelas dan tanda tangan pada setiap akhir pendokumentasian

Salah satu kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi

Dua dari kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi

Tiga dari kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi

Lebih dari tiga kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi

30%

BAHASA DALAM PENDOKUMENTA

SIAN

Bahasa lugas, dan tidak menulis komentar yang

Bahasa cukup lugas, dan tidak menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun petugas

Bahasa kurang lugas, dan tidak menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun

Bahasa kurang lugas, dan tersirat menulis komentar yang bersifat

Tidak ada pendokumentasian

20%

Page 27: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

KOMPONEN EVALUASI

1. Kuis pre dan post test 10 %2. Penugasan Makalah dan presentasi 10%3. Evaluasi Skill Lab : 20%4. UTS : 15% 5. UAS : 15%6. Penilaian klinik : 30%

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN MINGGUAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKEES HARAPAN BANGSA

MATA KULIAH : SISTEM PERSEPSI SENSORI

SEMESTER III/A/B/C

TAHUN 2015/2016

Page 28: Rpp Persepsi Sensori 2015 New

PERTEMUAN HARI/ TANGGAL MATERI/ POKOK BAHASAN FASILITATOR/ PENGAMPU

KETERANGAN

1 KELAS : ASelasa :15 Sept 2015Jam : 12.50-15.20

KELAS : BSenin : 14 Sep 2015Jam : 07.50-10.20

KELAS : CKamis : 18 Sep 2015 Jam : 07.50-10.20

Kontrak Perkuliahan P. Danang Lecture

2 KELAS : ASelasa : 22 Sep 2015Jam : 12.50-15.20

KELAS : BSenin : 21 Sep 2015Jam : 07.50-10.20

KELAS : CKamis : 24 Sep 2015 Jam : 07.50-10.20

1. Anatomi fisiologi sistem persepsi sensori (organ pendengaran: telinga, organ penciuman: hidung)

2. Anatomi fisiologi sistem persepsi sensori (organ penglihatan: mata, organ perasa: lidah)

3. Biokimia Persepsi Sensorika. Neuron, mitokondria, ATP,

neurotransmiter.b. Proses penghantaran

rangsangc. Kemoreseptor

4. Fisika Sistem Persepsi Sensori

a. Potensial listrik pada saraf.b. Indeks pembiasan pada

bagian-bagian matac. Sinyal-sinyal elektris pada

matad. Ambang penglihatan, efek

difraksi pada mata, akuitas penglihatan.

e. Sifat fisika suaraf. Frekuensi suara

Proses biokimia dan fisika pada system persepsi sensori

P. Danang STAD (Student Teams Achievement Division)Mahasiswa 1 kelas(3 jam )Evaluasi Post test

3 KELAS : ASelasa : 29 Sep 2015Jam : 12.50-15.20

Gangguan indera pendengaran dan penciuman pada anak sd lansia1. Pada remaja dan dewasa

P. Danang Jigsaw learning, mahasiswa membuat makalah dan dipresentasikan Kel 1 (absen 1-5)