fix jurnal
TRANSCRIPT
PENURUNAN TEKANAN DARAH SECARA CEPAT
PADA PASIEN DENGAN PERDARAHAN
INTRASEREBRAL AKUT
ABSTRAK
Latar Belakang
Apakah penurunan yang cepat dari peningkatan tekanan darah akan memperbaiki
keadaan pasien dengan perdarahan intraserebral masih belum diketahui.
Metode
Kami menggunakan metode secara acak dengan menentukan 2.839 pasien dengan
perdarahan intraserebral dalam waktu 6 jam dan yang mengalami peningkatan
tekanan darah sistolik untuk menerima pengobatan intensif dengan menurunkan
tekanan darah mereka (dengan target systolic < 140 mmHg dalam satu jam) atau
disarankan menggunakan pedoman pengobatan yang disarankan (dengan target
sistolik <180 mmHg) sesuai dengan anjuran dokter. Keluaran primer adalah kematian
dan kecacatan yang diinterpretasikan dengan system skor 3 sampai 6 (dimana skor 0
menunjukkan tidak ada gejala, skor 5 menunjukan cacat berat dan skor 6
menunjukkan kematian ) dalam waktu 90 hari. Sebuah analisis ordinal prespesified
dari skala rankin juga dilakukan. Derajat efek samping yang fatal dibandingkan antara
kedua kelompok.
Hasil
Di antara 2.794 peserta untuk keluaran primernya dapat ditentukan 719 dari 1382
peserta ( 52,0%) yang menerima pengobatan intensif dibandingkan dengan 785 dari
1412 (55,6%) menerima pedoman pengobatan yang disarankan. Keluaran primer
penelitian ( odds rasio dengan pengobatan intensif, 0,87 confidence interval (CI) 95%,
0,75 sampai 1,00 , p=0,06). Analisis ordinal menunjukkan signifikansi yang rendah
1
pada pengobatan intensif (odds rasio untuk kecacatan yang lebih besar 0,87, CI 95%,
0,77-1,01, p=0,04). Kematian terjadi 11,9% pada kelompok yang mendapat
pengobatan intensif dan 12,0 pada kelompok yang menerima pedoman pengobatan
yang disarankan. Efek samping yang berat terjadi pada 23,3% dan 23,6% dari pasien
pada kedua kelompok secara berturut-turut.
Kesimpulan
Pada pasien dengan perdarahan intraserebral , penurunan tekanan darah secara
intensif tidak menghasilkan penurunan keluaran yang signifikan. Sebuah analisis
ordinal dari modifikasi skala rankin menunjukkan peningkatan hasil fungsional
dengan menurunkan tekanan secara intensif.
2
Perdarahan intraserebral akut merupakan bentuk yang paling sedikit yang
dapat diobati pada kasus stroke, mengenai lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.
Keluarannya dipengaruhi oleh volume dan pertumbuhan yang mendasari hematoma.
Tekanan darah seringkali mengalami peningkatan setelah terjadi perdarahan
intraserebral, sering mencapai tingkat yang sangat tinggi dan merupakan suatu
predictor dari keluaran. Berdasarkan hasil dari pilot phase study, penurunan tekanan
darah secara intensif pada perdarahan intraserebral akut percobaan pertama
(INTERACT1) kami menyelenggarakan pilot phase study, (INTERACT2) untuk
menentukan keamanan dan efektifitas penurunan tekanan darah secara intensif pada
perdarahan intraserebral akut.
METODE
Rancangan penelitian
Secara singkat kami membandingkan efek dari strategi penatalaksanaan
penurunan tekanan darah sistolik dalam waktu satu jam dengan pedoman terkini dan
strategi yang direkomendasikan yang menargetkan tekanan darah sistoliknya lebih
tinggi, pada pasien yang memiliki tekanan darah sistolik antara 150-220 mmHg dan
pada pasien yang tidak memiliki indikasi pasti atau kontraindikasi unuk pengobatan
dengan menurunkan tekanan darah yang bisa dimulai dalam waktu 6 jam setelah
terjadi perdarahan inraserebral akut. Diagnosis pasti melalui CT scan atau MRI.
Kriteria eksklusi adalah pasien yang memiliki kelainan struktur otak yang
menyebabkan perdarahan intraserebral akut, jika mereka dalam kondisi koma (GCS
3-5) penurunan kesadaran (GCS berkisar 3-15) jika mereka memiliki hematoma yang
besar dengan prognosis yang jelek atau jika pasien melakukan rencana operasi awal
untuk mengevakuasi hematoma. Persetujuan medis diperoleh dari masing-masing
pasien atau pengganti hukum dilakukan sebelum pengacakan sampel atau sesudah
pengacakan, sesuai dengan peraturan nasional.
3
Peneliti memasukan data awal ke dalam database yang terkait dengan system
pengacakan yang aman (web-based). Data diperiksa untuk mengkonfirmasi kelayakan
pasien dan beberapa variable klinis penting untuk dicatat sebelum peserta mendapat
pengobatan intensif atau penatalaksanaan sesuai pedoman yang disarankan dengan
menggunakan algoritma minimisasi untuk memastikan bahwa kelompok seimbang
sehubungan dengan Negara, rumah sakit dan waktu ( <4 jam vs.> 4jam) sejak
terjadinya perdarahan intraserebral akut. Peserta yang mendapatkan perawatan
intensif untuk menurunkan tekanan darah mereka (kelompok pengobatan intensif),
pengobatan I.V dan terapi pada ketersediaan local dokter dengan tujuan mencapai
tekanan sistolik <140 mmHg dalam waktu 1 jam setelah pengacakan sampel dan
mempertahankan tingkat ini untuk tujuh hari selanjutnya. Dalam peserta yang
menerima pedoman pengobatan yang disarankan (perlakuan kelompok standar)
penurunan tekanan darah harus diturunkan jika sistolik >180 mmHg. Semua peserta
yang menerima obat antihipertensi oral (nitrat topical) dalam waktu tujuh hari (debit
dari rumah sakit jika itu terjadi sebelum 7 hari), bahkan jika pasien harus diberikan
melalui NGT pengobatan kombinasi dengan angiotensin converting enzim inhibitor
dan diuretic direkomendasikan jika tidak ada kontraindikasi pengobatan dan tidak ada
obat yang berbeda secara khusus diperlukan, dengan tujuan mencapai tekanan darah
sistolik <140 mmHg selama masa tindak lanjut untuk mencegah stroke berulang.
Penilaian
Karakteristik demografi dan klinis yang dicatat saat pendaftaran. Tingkat
keparahan stoke dinilai dengan menggunakan GCS dan National Institutes of Health
Stroke Scale (NIHSS, dimana skor berkisar dari 0-42, dengan skor yang lebih tinggi
menunjukkan defisit neurologis yang lebih berat). Pada awal kejadian, pada 24 jam
dan pada 7 hari (pada saat pasien pulang sebelum 7 hari). CT scan dilakukan sesuai
standar pada tahap awal ( untuk konfirmasi diagnosis pasti) pada semua pasien dan
pada 24 jam pada subkelompok pasien yang sedang dirawat melakukan pemindaian
ulang merupakan bagian dari praktek rutin dan disetujui untuk penelitian. Pasien
ditindaklanjuti secara langsung atau melalui telepon dihari 28 dan pada hari ke 90 hari
oleh staf local yang terlatih. Peserta yang tidak menerima pengobatan yang diberikan
4
atau yang tidak mematuhi panduan untuk ditindaklanjuti secara penuh dan data
mereka dimasukan dalam analisis sesuai dengan tujuan dan prinsip terapi.
Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran primer adalah bagian peserta dengan hasil yang buruk.
Didefinisikan sebagai kematian atau cacat utama. Cacat utama didefinisikan sebagai
angka 3 sampai 5 pada perubahan skala Rankin pada 90 hari setelah pengacakan. Skor
pada perubahan sekala Rankin dari rentang 0 sampai 6, dengan skor o menunjukkan
tiadak ada gejala; skor 5 menunjukkan cacat berat, susah tidur, atau inkontinensia dan
angka 6 menunjukkan kematian. Protokol tertentu “kematian atau cacat berat pada
pasien yang diobati dalam waktu 4 jam dari timbulnya perdarahan intrakranial”
sebagai hasil sekunder. Namun selama percobaan, mendekati urutan dengan analisis
perubahan skor skala Rankin diperoleh penerimaan dalam percobaan stroke. Karena
itu, dalam rencana analisis statisti akhir, yang ditulis sebelum memulai analisis data,
hasil sekunder didefinisikan kembali sebagai fungsi fisik disemua tujuh tingkat dari
prubahan skala Rankin, sebagaimana ditentukan dengan menggunakan urutan analisis.
Hasil sekunder lainnya adalah penyebab semua kematian dan penyebab kematian
tertentu (diklasifikasikan pada pusat lokasi, sesai dengan definisi yang diberikan
dalam lampiran tambahan, oleh para ahli tertentu yang menhkaji dokumen medis yang
diserahkan); lima dimensi kesehatan yang berkaitan dengan kualitas hidup (mobilitas,
perawatan diri, aktifitas biasa, rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan kecemasan atau
depresi) sebagaimana dinilai dengan menggunakan European Quality of Life-5
Dimensions (EQ-5D) kuesioner, dengan setiap dimensi dinilai berdasarkan salah satu
d ari 3 tingkat keparahan (tidak masalah, masalah moderat, atau masalah ekstrim);
lamanya awal perawatan di rumah sakit dengan fasilitas perawatan pada 90 hari; hasil
yang buruk pada 7 hari dan 28 hari; dan efek samping yang serius. Status kesehatan
dari setiap skala EQ-5D dirubah menjadi nilai utilitas tunggal sebagai sebagian kecil
di 1 (dengan 0 mewakili kematian dan 1 mewakili kesehatan yang sempurna), dengan
menggunakan bobot preferensi berbasis populasi United Kingdom.
Hasil keselamatan yang menjadi perhatian utama adalah kerusakan neurologis awal
(didefinisikan sebagai peningkatan dari awal sampai 24 jam pada 4 atau lebih titil
5
NIHSS atau penurunan dari dua atau lebih pada titik 6 GCS) dan peristiwa hipotesi
berat dengan konsekuensi klinis yang wajib terapi koeaktif dengan cairan intravena
atau agen vasopresor. Perbedaan volume hematoma dari awal sampai 24 jam dinilai
dalam subkelompok dari para peserta yang menjalani kembali penggambaran otak.
Pengawasan Penelitian
Penelitian disusun dan dirancang oleh komite eksekutif (liat lampiran tambahan),
yang anggota-anggotanya, bersama dengan peneliti utama dipilih dari berbagai
negara, mengembangkan protokol (yang tersedia di NEJM.org) dan melakukan
penelitian. Penelitian ini diakui oleh komite etika disetiap situs yang berpartisipasi.
Penulis yang berkaitan dengan mmenulis konsep pertama dari naskah, dan ppenulis
lain memberikan masukan. Semua penulis memutuskan menyerahkan naskah untuk
penerbitan. Sifat peneliti yang berpengalaman dipantau untuk penelitian kualitas dan
integeritas dari akumulasi data klinis sesuai dengan protokol penelitian. Pemantauan
efek samping yang serius dilakukan secara rutin dan setiap peristiwa yang terjadi
dikonfirmasi sesuai dengan kebutuhan dan syarat Good Clinical Practice, seperti
diuaraikan dalam lampiran tambahan. Tidak ada dukungan komersial untuk
penelitian. Data penelitian dikumpulkan, dipantau, dan di analisa oleh INTERACT2
Project Office dan oleh para ahli statistik di George Institute for Global Health, yang
menjamin untuk ketelitian dan kelengkapan data dan kebenaran penelitian dengan
protokol.
Analisis Stastik
Kami memperkirakan dengan sampel 2800 peserta, penelitian ini akan memiliki
kemampuan minimal 90% untuk mendeteksi penurunan relatif (perbedaan 7 poin
presentase) dalam keluaran primer, dari 50% dalam kelompok pengobatan standar
menjadi 43% dalam kelompok pengobatan intensif, dengan asumsi perbedaan, antar
kelompok dalam tekanan darah sisitolik 13 mm Hg, tingkat ketidakpatuhan terhadap
pengobatan 10%, dan kerugian seceara keseluruhan untuk 3% dengan tipe 1 tingkat
kesalahan 5% dan menggunakan 2 sisi uji signifikan. Data di analisis dengan
menggunakan software SAS, versi 9,2, berdasarkan dengan maksud prinsip
mengobati.
6
Analisis utama dari efek pengobatan pada keluaran primer adalah disesuaikan dan
dilaporkan sebagai selisih rasio terkait sengan interval 95%. Kami menguji untuk
signifikasi menggunakan uji chi-square standar proporsi (dengan 2 sisi tingkat alpa
5%). Skor pada perubahan skala Rankin juga dianalisis dengan menggunakan model
regresi proporsional. Selisih disesuaikan disemua tingkat skala. Setelah kami
memeriksa bahwa asumsi kemungkinan proporsional umum tidak melanggar. Untuk
tujuan sensitivitas, hasil primer dianalisis setelah penyesuaian setelah strata
pengacakan dan variabel dasar prognostik (umur, wilayah, skor, NHSS, waktu dari
onset perdarahan intrakranial pada pengacakan, volume dan lokasi hematoma dan ada
atau tidaknya perdarahan intraventrikular).
Table 1. Baseline Characteristics of the Participants.*
Guideline- Intensive Recommended
Blood-Pressure Blood-PressureLowering Lowering
Characteristic (N = 1399) (N = 1430)
Time from onset of ICH to randomization — hr
Menengah 3.7 3.7
Jarak interquartil 2.8–4.8 2.9–4.7
umur — tahun 63.0±13.1 64.1±12.6
Laki-laki — no. (%) 898 (64.2) 882 (61.7)
Recruited from China — no. (%) 947 (67.7) 973 (68.0)
Tekanan Darah — mm Hg
Sistolik 179±17 179±17
Diastol 101±15 101±15
NIHSS score†
Menengah 10 11
Interquartile range 6–15 6–16
GCS score‡
Median 14 14
Jarak interkuartil 12–15 12–15
Riwayat hipertensi — no./total no. (%) 1012/1398 (72.4) 1036/1428 (72.5)
Terus menerus di berikan obat anti histamin— no./total no. (%) 627/1398 (44.8) 647/1428 (45.3)
Perdarahan intraserebral sebelumnya — no./total no. (%) 115/1398 (8.2) 114/1428 (8.0)
stroke iskemik sebelumnya— no./total no. (%) 157/1398 (11.2) 166/1428 (11.6)
Riwayat terjadinya koroner akut — no./total no. (%) 39/1398 (2.8) 42/1428 (2.9)
Diabetes mellitus — no./total no. (%) 155/1398 (11.1) 150/1428 (10.5)
Menggunakan antikoagulan warfarin — no./total no. (%) 50/1398 (3.6) 31/1428 (2.2)
Menggunakan aspirin atau antiplatelet lainya — no./total no. (%) 123/1398 (8.8) 142/1428 (9.9)
Baseline hematoma volume — ml
Median 11 11
Interquartile range 6–19 6–20
7
Lokasi yang dalam dari hematoma — no./total no. (%)§ 1084/1294 (83.8) 1098/1319 (83.2)
Hemisfer kiri— no./total no. (%) 644/1294 (49.8) 669/1319 (50.7)
Perluasan perdarahan Intraventrikelr— no./total no. (%) 371/1294 (28.7) 369/1319 (28.0)
* Tidak ada perbedaan yang sigifikikan antar grup dalam salah satu karakteristik yang
tercantum disini. ICH menunjukan intraserebral.
† Skor pada National Institutes of Health Stroke Scale (NHSS) rentang dari 0 (setatus
neurologis normal) sampai 42 (koma dengan quadripelgia).
‡ Skor dari Glaasgow Coma Scale (GCS) rentang dari 15 (sadar sepenuhnya) sampai 3
(koma).
§ Lokasi bagian dalam mengacu pada lokasi di basal ganglia atau hipothalamus.
Hasil primer juga dianalisis berdasarkan variasi jalan pintas alternatif pada perubahan
skala Rankin yang digunakan sebelumnya: skor dari 0, 1, 2, dan 3 di bandingkan
dengan skor dari 4, 5, dan 6 dikelompokan bersama dan skor dari 0 atau 1
dibandingkan dengan skor dri 2, 3, 4, 5, atau 6.
Kami menilai heterogenitas efek pengobatan pada hasil primer dalam 8 subkelompok
tertentu dengan menambahkan istilah interaksi dalam model regresi logistik yang
disesuiakan. Efek pengobatan berubah relatif dan absolut dalam volume hematoma yang
dinilai melalui analisis kovarian. Volume awal dari hematoma dan waktu dari permulaan
perdarahan intrasetebral dengan CT dimasukan sebagai kovariat karena keduanya
memprediksi pertumbuhan hematoma.
Table 2. Treatment of Patients with Intracerebral Hemorrhage.
Guideline- Intensive Recommended
Blood-Pressure Blood-PressureLowering Lowering
Variable (N = 1399) (N = 1430) P Value
Time from ICH to start of treatment — hr <0.001
Median 4.0 4.5
Interquartile range 2.9–5.1 3.0–7.0
Time from randomization to start of treatment — hr <0.001
Median 0.1 0.3
Interquartile range 0.0–0.39 0.0–2.8
Terapi penurunan tekanan darah selama 24 jam pertama — no. (%)
Terapi intravena 1260 (90.1) 613 (42.9) <0.001
Menggunakan single intravena 849 (60.7) 421 (29.4) <0.001
Agen intravena yang digunakan
8
Alphaadrenergic antagonist, seperti urapidil 454 (32.5) 191 (13.4)
Calciumchannel blocker, seperti nicardipine atau 227 (16.2) 122 (8.5)nimodipine
kombinasi alpha dan betablocker, seperti labetalol 202 (14.4) 83 (5.8)
Nitroglycerin 209 (14.9) 59 (4.1)
Diuretic, seperti furosemide 174 (12.4) 94 (6.6)
Nitroprusside 169 (12.1) 28 (2.0)
Hydralazine 82 (5.9) 50 (3.5)
Lain-lain 85 (6.1) 44 (3.1)
Terapi pengobatan dan pembedahan selama 7 hari pertama —no./total no. (%)
Intubasi 96/1379 (7.0) 93/1400 (6.6) 0.74
Admission to an intensive care unit 532/1379 (38.6) 529/1400 (37.8) 0.67
Terapi profilaksis deep- vein thrombosis 306/1379 (22.2) 304/1400 (21.7) 0.76
Kompresi stoking 147/1379 (10.7) 146/1400 (10.4) 0.84
Heparin subkutan 248/1379 (18.0) 245/1400 (17.5) 0.74
Menggunakan mannitol intravena 855/1379 (62.0) 864/1400 (61.7) 0.88
Terapi hemostatik * 57/1379 (4.1) 40/1400 (2.9) 0.07
Berbagai tindakan bedah 77/1379 (5.6) 77/1400 (5.5) 0.92
Evakuasi atau dekompresi dari hematoma 43/1379 (3.1) 38/1400 (2.7) 0.53
Insersi saluran ventrikular 41/1379 (3.0) 44/1400 (3.1) 0.80
Keputusan untuk menghentikan terapi aktif dan perawatan 75/1379 (5.4) 46/1400 (3.3) 0.005
* terapi hemostatik termasuk penggunaan plasma fresh-frozen , vitamin K dan faktor
jaringan rekombinan VIIa.
Perubahan relatif dalam volume hematoma adalah log-trannsformasi untuk
menghapus kecendrungan setelah penambahan nilai 1,1 untuk menghilangkan nilai
negatif. Tingkat nominal signifikan untuk semua analisis adalah p<0,048, sejak nalisis
sementara berhasil dilakukan dimana aturan Haybittle_Peto berhenti digunakan.
HASIL
Penelitian populasi
Dari bulan Oktober 2008 sampai bulan Agustus 2012, total 2839 peserta (rata-rata
usia 63,5 tahun; 62,9% laki-laki) yang terdaftar dari 144 rumah sakit dalam 21 negara
1043 peserta ditentukan secara acak dalam menerima pengobatan intensif dalam
menurunkan tekanan darah, dan 1436 ditentukan secara acak berdasarkan garis
pedoman yang dianjurkan dalam pengobatan (Fig. S1 dalam lampiran tambahan).
Garis dasar karakteristik dalam keseimbangan antara kedua grup (Tabel 1).
9
Penetapan hasil utama untuk 1382 peserta (98,5%) dalam grup pengobatan intensif
dan 1412 (98,3%) dalam grup pengobatan standar.
Tabel 3. Primary, Secondary, dan Safety Outcomes at 90 Days.*
Faktor
Penurunan Intensif
Tekanan Darah(N=1399)
Rekomendasi Pedoman
Penurunan Tekanan Darah
(N=1430)
Selisih Perbandingan
(95% CI)P Nilai
Keluaran primer : kematian atau besarnya kecacatan – no./total no. (%)
719/1382 (52,0)
785/1412 (55,6)0,87 (0,75-
1,01)0,06
Keluaran sekunder : Nilai perubahan skala Rankin – no./total no. (%)
0.87 (0.77–1.00)
0.04
0 : tidak ada gejala 112/1382 (8.1) 107/1412 (7.6)
1 : tidak nampak adanya kecacatan ataupun gejala
292/1382 (21.1)
254/1412 (18.0)
2 : sedikit adanya kecacatan259/1382
(18.7)266/1412 (18.8)
3: cacat sedang yang memerlukan bantuan
220/1382 (15.9)
234/1412 (16.6)
4 : cacat berat yang memerlukan bantuan dalam kehidupan sehari-hari
250/1382 (18.1)
268/1412 (19.0)
5 : cacat berat, bed-bound 83/1382 (6.0) 113/1412 (8.0)
6 : kematian di 90 hari166/1382 (12.0)
170/1412 (12.0)
Kematian – no./total no. (%)166/1394 (11.9)
170/1421 (12.0)0.99 (0.79–1.25)
0.96
Kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup Masalah dengan mobilitas – no./total no. (%)
767/1203 (63.8)
821/1231 (66.7)0.88 (0.74–1.04)
0.13
Masalah dengan perawatan diri – no./total no. (%)
563/1202 (46.8)
635/1230 (51.6)0.83 (0.70–0.97)
0.02
Masalah dengan kegiatan biasa – no./total no. (%)
731/1203 (60.8)
814/1231 (66.1)0.79 (0.67–0.94)
0.006
Masalah dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan – no./total no. (%)
477/1197 (39.8)
552/1227 (45.0)0.81 (0.69–0.95)
0.01
Masalah dengan rasa gelisah atau depresi – no./total no. (%)
406/1192 (34.1)
463/1220 (38.0)0.84 (0.72–1.00)
0.05
Keseluruhan nilai hasil guna kesehatan
0.60±0.39 0.55±0.40 0.002
Kehidupan dalam fasilitas perawatan rumah – no./total no. (%)
108/1222 (8.8) 114/1248 (9.1)0.96 (0.73–1.27)
0.80
Lama awal rawat inap – hari 0.43
Rata-rata 20 19
10
Jarak interkuartil 12–35 11–33
Hasil penyelamatan – no./total no. (%)
Kerusakan neurologis dalam waktu 24 jam pertama
198/1369 (14.5)
211/1395 (15.1)0.95 (0.77–1.17)
0.62
Efek samping yang serius tidak berakibat fatal
326/1399 (23.3)
338/1430 (23.6) 0.92
Beberapa kerusakan neurologis dari perdarahan intraserebral **
47/1399 (3.4) 55/1430 (3.8) 0.49
Perdarahan intraserebral yang berulang
4/1399 (0.3) 4/1430 (0.3)
Iskemia atau stroke yang berbeda 8/1399 (0.6) 8/1430 (0.6)
Kejadian serangan jantung akut 5/1399 (0.4) 5/1430 (0.3)
Penyakit kardiovaskular lainnya 22/1399 (1.6) 26/1430 (1.8)
Bukan penyakit kardiovaskular160/1399 (11.4)
152/1430 (10.6) 0.49
Hipotensi berat 7/1399 (0.5) 8/1430 (0.6)
* Plus-minus nilai rata-rata , semua selisih perbandingan disesuaikan.
evaluasi perubahan skala Rankin pada kecacatan yang besar dan fungsinya; jarak nilai dari 0 (tidak ada gejala) sampai 6 ( kematian); hasil utama datang dari kematian atau besarnya kecacatan dinilai dari nilai perbandingan skala Rankin dari 3 sampai 6 pada 90 hari.
Perbedaan antara grup dalam seluruh penilaian semua tingkat tujuh dari perubahan skala Rankin yang bertekad menggunakan analisis pemulihan dari urutan data logistik.
Kemungkinan tanggapan dalam wewenang “tidak bermasalah” “cukup bermasalah” atau “masalah yang extrem”. Untuk analisis ini, dua tingkat berikutnya bergabung menjadi “beberapa masalah”. Hasil guna kesehatan menyeluruh yang sudah di perhitungkan dengan norma-norma dari persatuan dunia.
Definisi kerusakan neorologis karena peningkatan dari garis dasar 24 jam dari 4 atau lebih dalam National Institutes of Healt Stroke Scale atau menurun dari 2 atau hasil lebih banyak dalam Glasgow Coma Scale.
Efek samping yang berbahaya tidak berakibat fatal termasuk yang mengancam jiwa, wajib rawat inap atau adanya perpanjangan rawat inap atau mengakibatkan kecacatan atau penobatan bedah intervensi; seorang pasien bisa memiliki lebih dari satu kejadian.
** Termasuk dalam kategori, laporan kelinik kerusakan neurologis seorang pasien dengan masa efek serebral atau hematoma yang berkepanjangan.
Hipotensi berat didefinisikan sebagai hipotensi dengan konsekuensi klinis (termasuk gagal ginjal akut) bahwa terapi korektif dengan cairan intravena, vasokontriksi, dan hemodialysis.
11
Pengobatan-Penurunan-Tekanan-Darah dan Tingkat Pencapaian Tekanan
Darah
Seperti yang ditunjukan pada tabel 2, pertengahan waktu dari awal perdarahan
intraserebral permulaan pengobatan melalui intravena lebih singkat dalam grup
pengobatan intensif daripada grup pengobatan standar (4 jam [jarak interkuartil, 2,9
sampai 5,1] vs 4,5 jam [jarak interkuartil, 3 sampai 7] P<0.001); pertengahan waktu
dari yang secara acak dari permulaan pengobatan juga disingkat untuk grup
pengobatan intensif (6 menit [jarak interkuartil, 0 sampai 39] vs.19 menit [jarak
interkuartil, 0 sampai 167]. Lebih banyak pasien dengan grup pengobatan intensif
daripada grup pengobatan standar yang menerima dua atau lebih melalui intravena
untuk agen penurunan tekanan darah (26,6% vs. 8.1%, P<0,001). Rata-rata tingkat
tekanan darah sistolik berbeda secara signifikan antara kedua grup dari 15 menit
sampai hari ke tujuh setelah dilakukan dengan acak (Fig. S2 dalam lampiran
tambahan); pada satu jam, rata-rata tekanan darah sistolik 150 mmHg dalam grup
pengobatan intensif (dengan 462 pasien [33,4%] mencpai target tekanan darah <140
mm Hg) dibandingkan dengan 164 mmHg dalam grup pengobatan standar
(perbedaannya 14 mmHg, P<0,001). Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, disana
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua grup dengan tanggapan aspek yang
lain dari perhatian medis selama 7 hari setelah pengacakan, kecuali keputusan itu
menarik aktif pengobatan dan perhatian yang lebih banyak ditimbulkan kepada
peserta grup pengobatan intensif daripada grup pengobatan standar (75 peserta [5,4%]
vs. 46 peserta [3,3%], P=0,005).
Hasil Klinis dan Efek Samping yang Berat
Pada 90 hari, 719 dari semua peserta [52,0%] dalam grup perawatan intensif,
dibandingkan dengan 785 peserta [55,6%] dalam grup pengobatan standar, diperoleh
hasil yang buruk (selisih perbandingan dengan pengobatan intensif, 0,87;95% interval
[CI], 0,75 sampai 1,01, P=0,006) (Tabel 3). Urutan analisis yang diperlihatkan secara
signifikan baik perubahan yang disalurkan dalam perubahan skala Rankin dengan
penurunan tekanan darah intensif (kelompok selisih perbandingan untuk perubahan
12
tingginya perubahan skala Rankin, 0,87; 95% CI, 0,77 sampai 1,00; P=0,04) ( Tabel
3, dan Fig. S3 dalam lampiran tambahan). Ketetapan analisis yang biasa ditunjukan
dalam efek pengobatan dengan respek utama dan kunci kedua hasil regresi-loggistik
dengan model memasukan prognostik yang berubah-ubah dan jalan pintas yang
bervariasi dalam perubahan skala Rankin ( Tabel S1 dalam lampiran tambahan).
Taksiran dari bidang EQ-5D, peserta grup pengobatan intensif melaporkan sedikit
masalah dan secara menyeluruh didapatkan sigifikan yang lebih baik terhadap
kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup pada 90 hari daripada grup
pengobatan standar (rata-rata [ ] nilai keperluan, 0,60 0,39 vs. 0,55 0,40;
P=0,002) (Tabel 3).
Dasar dari beberapa penyebab kematian karena sedikitnya yang serupa dengan grup
pengobatan intensif dan grup pengobatan standar (11,9% dan 12,0%, masing-
masingnya) (Tabel 3), presentase dari banyaknya kematian memperlihatkan langsung
efek dari perdarahan intraserebral (61,4% dan 65,3%, masing-masingnya). Efek dari
intensif penurunan tekanan darah yang tetap di semua subgrup. Disana tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kedua grup dalam beberapa hasil penelitan yang
lain. Jumlah efek samping yang berat, termasuk kejadian yang hipotensi berat ( yang
mana terjadi <1% dari peserta), yang juga tetap menyeimbangi kedua grup (Tabel 3).
Hasil Hematoma
Subgrup dari peserta yang menjalani pencitraan ulang untuk penilaian perbedaan
antara grup dalam perkembangan hematoma dari awal sampai 24 jam terdiri dari 491
dari 1399 peserta dengan 90 hari (35,1%) pada grup pengobatan intensif dan 473 dari
1430 peserta dengan 90 hari (33,1%) pada grup pengobatan standar. Rata-rata
volume hematoma adalah 15,7 15,7 ml dan 15,1 14,9 ml pada masing-masing grup,
18,2 19,1 ml dan 20,6 24,9 ml, pada masing-masing grup , pada 24 jam (Tabel S2
dan Fig. S4 dalam lampiran tambahan). Perbedaan perkembangan hematoma antara
grup dalam 24 jam tidak signifikan (perbedaan relatif, 4,5% [95% CI, -3,1 sampai
13
12,7; P=0,27], dan perbedaan absolut, 1,4 ml [95% CI, -0,6 sampai 3,4; P=0,18],
setelah penyesuaian untuk progmostik variabel.
14
Figure 1. Efek Awal dari Pengobatan Intensif Penurunan Tekanan Darah Dalam hasil keputusan utama subgrupHasil utama dari penelitian penyebab kematian atau besarnya kecacatan, didefinisikan sebagai nilai dari 3 sampai 6 perubahan skala Rankin ( dimana nilai 0 tidak menunjukkan adanya gejala, nilai 5 menunjukkan besarnya kecacatan, dan nilai 6 menunjukkan kematian) pada 90 hari masing-masing presentase berdasarkan setiap orang dalam subgrup. Kotak hitam merupakan titik perkiraan ( dengan luas persegi sebanding dengan jumlah kejadian) dan garis horizontal menunjukkan interval 95%. Dengan menggabungkan titik perkiraan diwakili oleh garis vertikal, serta interval 95% dari keseluruhan kategori efek. Nilai dalam Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) jarak dari 0 ( status neurologis normal) sampai 42 ( koma quadriplegia).
PEMBAHASAN
DISKUSI
Dalam percobaan yang melibatkan pasien dengan perdarahan intrakranial, penurunan
tekanan darah secara intensif, dibandingkan dengan yang konservatif tingkat tekanan
darah yang` direkomendasikan dalam pedoman, tidak menghasilkan penurunan yang
signifikan pada tingkat keluaran primer dari kematian atau cacat berat. Namun, dalam
urutan analisis dari keluaran primer, dimana kekuatan statistik menilai fungsi fisik
yang ditingkatkan, ada hasil yang signifikan yang lebih baik antara pasien yang
diberikan pengobatan intensif untuk menurunkan tekanan darah mereka daripada
pasien yang diberikan pengobatan berdasarkan pedoman yang disarankan. Selain itu,
ada hasil yang signifikan yang lebih baik dan kesejahteraan psikologis antara pasien
yang menerima pengobatan intensif. Hasil ini konsisten dengan penemuan
epidemiologi observasional yang mengasosiasikan tingkat tekanan darah tinggi
dengan hasil yang buruk di antara pasien dengan perdarahan intraserebral dan
menunjukan bahwa penurunan tekanan darah intensif dalam populasi pasien aman.
Tidak ada bukti yang jelas mengenai heterogenitas pada efek pengobatan dalam setiap
subgrup –dalam subgrup tidak didefinisikan sama sesuai wilayah (China vs. Daerah
lainnya). Selain itu, disana tidak ada bukti yang signifikan dari efek perubahan yang
sesuai dengan riwayat atau tidak sesuai dengan riwayat hipertensi – sebuah penemuan
yang relevan karena telah mendalilkan seseorang dengan hipertensi yang memiliki
perubahan yang meningkat dalam autoregulasi serebral dan mungkin meningkatkan
risiko iskemia serebral yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah intensif.
Selain itu, memberikan tindakan kritis dan perkembangan perdarahan otak yang cepat,
agak mengejutkan dengan ketiadaan perbedaan yang signifikan dari efek pengobatan
antara pasien yang menjalani secara acak (dalam waktu 4 jam setelah perdarahan
intrasertebral) dan yang menjalani secara acak selanjutnya. Disini menggambarkan
salah satu kemampuan yang terbatas dari analisis subgrup atau pelepasan dari
pengaruh campuran sejak waktu permulaan pengobatan. Sejak awal penurunan
tekanan darah intensif tidak memiliki efek dari penurunan perkembangan hematoma,
15
faktor utama kematian dini mungkin ada mekanisme lain yang ikut berperan, seperti
neuroproteksi atau pengurangan edema, hasil klinis selanjutnya positif dengan hasil
pengobatan ini. Suatu penelitian yang sedang berlangsung Antihypertensi Treatment
of Acute Cerebral Hemorrhage (ATACH) II percobaan ini diharapkan dapat
memberikan informasi pada peran penurunan tekanan darah intensif dalam 4,5 jam
setelah awal dari perdarahan intraserebral, namun evaluasi pengobatan selanjutnya
pada pasien dengan perdarahan intraserebral dilakukan diluar rumah sakit atau pada
periode yang lebih lama setelah awalnya di uji dalam percobaan yang dapat
dibenarkan.
Penelitian ini memiliki beberapa percobaan yang kuat, termasuk jumlah
sampel yang besar, pembagian pengobatan dan tingginya tindak lanjut dan kepatuhan
dalam pengobatan. Selanjutnya, pengumpulan data tentang efek samping yang berat,
termasuk hipotensi, memastikan bahwa setiap potensi berbahaya yang andal dapat
terdeteksi dan diukur, berbagai obat terapi yang digunakan dan dari hasil yang ditaksir
dalam peserta dari berbagai rumah sakit di beberapa negara meningkatkan
generalisasi dari hasil akhir.
Beberapa keterbatasan juga harus di perhatikan. Pertama, meskipun pilihan untuk
menggunakan berbagai obat terapi yang tersedia dari satu tenaga penelitian,
memperkenalkan kelengkapan cara dalam menilai efek ini mungkin bervariasi di
seluruh agen yang berbeda. Selain itu, diluar rumah sakit penugasan intervensi
penting yang lebih awal dan lebih intensif, dibandingkan dengan yang kurang intensif,
kontrol tekanan darah, hasil yang mungkin telah kacau oleh perbedaan dalam strategi
manajemen yang digunakan untuk kedua grup setelah pengacakan, selain itu yang di
dokumentasikan. Kedua, meskipun kami menggunakan skala yang tidak bisa di
pungkiri dan kriteria yang objektif, beberapa perkiraan mungkin telah diperkenalkan
dalam hasil kunci penilaian. Ketiga, tingkat perbedaan tekanan darah yang di capai
antara kedua grup mungkin telah di lemahkan oleh penggunaan grup kontrol
pembanding dan penggunaan tambahan bersamaan oleh agen penurunan tekanan
darah ( misal manitol) atau sifat hemostatik (misal rekombinan jaringan faktor VIIa);
jika memang demikian, bagaimanapun besarnya manfaat dari awal pengobatan
16
penurunan tekanan darah intensif bisa lebih besar hanya dalam pengaturan tingkat
tekanan darah yang sangat tinggi di rawat pada fase hiperakut stroke.
Singkatnya, penurunan tekanan darah secara intensif tidak mengakibatkan penurunan
yang signifikan dari keluaran primer yaitu tingkat kematian atau cacat berat, tapi
suatu analisis ordinal skala Rankin yang di ubah menyarankan meningkatan
pengobatan intensif hasil fungsional. Penurunan tekanan darah intensif tidak
berhubungan dengan peningkatan tingkat kematian atau efek samping yang berat.
REFERENSI
1.Qureshi AI, Tuhrim S, Broderick JP,Batjer HH, Hondo H, Hanley DF.
Spontaneousintracerebral hemorrhage. N Engl JMed 2001;344:145060.
2. Liu M, Wu B, Wang WZ, Lee LM, Zhang SH, Kong LZ. Stroke in China:
epidemiology, prevention, and management strategies. Lancet Neurol 2007;6:456-
64.
3. Brott T, Broderick J, Kothari R, et al.Early hemorrhage growth in patients with
intracerebral hemorrhage. Stroke 1997; 28:1-5.
4. Broderick JP, Diringer MH, Hill MD, et al. Determinants of intracerebral
hemorrhage growth: an exploratory analysis. Stroke 2007;38:1072.
5. Broderick JP, Brott TG, Duldner JE, Tomsick T, Huster G. Volume of intracerebral
hemorrhage: a powerful and easy-touse predictor of 30-day mortality. Stroke
1993;24:987-93.
6. Qureshi AI, Ezzeddine MA, Nasar A, et al. Prevalence of elevated blood pressure
in 563,704 adult patients with stroke presenting to the ED in the United States. Am
J Emerg Med 2007;25:32-8.
7. Zhang Y, Reilly KH, Tong W, et al. Blood pressure and clinical outcome among
patients with acute stroke in Inner Mongolia, China. J Hypertens 2008;26: 1446-
52.
8. Okumura K, Ohya Y, Maehara A, Wakugami K, Iseki K, Takishita S. Effects of
blood pressure levels on case fatality after acute stroke. J Hypertens 2005;23:
1217-23.
17
9. Vemmos KN, Tsivgoulis G, Spengos K, et al. U-shaped relationship between
mortality and admission blood pressure in patients with acute stroke. J Intern Med
2004;255:257-65.
10. Fogelholm R, Avikainen S, Murros K. Prognostic value and determinants of
firstday mean arterial pressure in spontaneous supratentorial intracerebral
hemorrhage. Stroke 1997;28:1396-400.
11. Ohwaki K, Yano E, Nagashima H, Hirata M, Nakagomi T, Tamura A. Blood
pressure management in acute intracerebral hemorrhage: relationship between
elevated blood pressure and hematoma enlargement. Stroke 2004;35:1364-7.
12. Anderson CS, Huang Y, Wang JG, et al. Intensive Blood Pressure Reduction in
Acute Cerebral Haemorrhage Trial (INTERACT): a randomised pilot trial. Lancet
Neurol 2008;7:3919.
13. Anderson CS, Huang Y, Arima H, et al.Effects of early intensive blood
pressurelowering treatment on the growth of hematoma and perihematomal edema
in acute intracerebral hemorrhage: the Intensive Blood Pressure Reduction in
Acute Cerebral Haemorrhage Trial (INTERACT). Stroke 2010;41:307-12.
14. Arima H, Anderson CS, Wang JG, et al. Lower treatment blood pressure is
associated with greatest reduction in hematoma growth after acute intracerebral
hemorrhage. Hypertension 2010;56:852-8.
15. Delcourt C, Huang Y, Wang J, et al. The second (main) phase of an open,
randomised, multicentre study to investigate
the effectiveness of an INTEnsive blood pressure Reduction in Acute Cerebral
haemorrhage Trial (INTERACT2). Int J Stroke 2010;5:110-6.
18