fisdas young r-13
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Fisika Dasar Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
BAB V
MODULUS YOUNG
5.1 Maksud dan Tujuan
Menentukan Modulus Young beberapa jenis bahan logam.
5.2 Dasar TeoriSuatu balok dengan panjang L dan tebal a serta lebar b diberi gaya di
tengah balok maka dalam kondisi ini deformasi atau perpanjangan benda
ke arah x. Tentu saja perpanjangan benda sangat kecil karena batang
yang digunakan adalah logam keras. Dalam hal ini batang mengalami
tegangan sekaligus regangan sehingga kita dapat menghitung besarnya
Modulus Young dari benda dengan rumus dengan:
Jarak antara skala dengan kaca tripod = x
Ketebalan batang tes (rata-rata) = a
Lebar batang tes (rata-rata) = b
Jarak antara penyangga batang uji = L
Jarak tegak lurus antara kaki-kaki kaca tripod = z
Kemelencengan per massa = e
Massa = m
Gravitasi = g
Masalah utama dalam percobaan ini adalah pembacaan skala yang
sangat kecil. Sehingga digunakan alat yang dapat mengamati perubahan
skala yang relatif kecil itu, menggunakan prinsip pantulan dari cermin.
Lalu digunakan teropong untuk mengamati skala yang dipantulkan oleh
kaca tripod.
59
Laporan Praktikum Fisika Dasar 60Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
5.3 Alat dan Bahan
5.3.1 Alat
1. Beban (masing-masing 200 gram sebanyak 5 buah)
2. Penyangga batang uji
3. Mistar
4. Teropong
5. Kaca tripod/optik
6. Mistar berskala
5.3.2 Bahan
1. 3 buah batang uji, yaitu tembaga, kuningan,dan besi.
2. Batang pembantu
5.3.3 Gambar Alat Praktikum
Gambar 5.1 Alat Percobaan Modulus Young
Batang uji
cermin
Papan skala
beban
penumpu
Mulai
Laporan Praktikum Fisika Dasar 61Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
5.4 Prosedur Percobaan
1. Mengukur panjang, lebar dan ketebalan batang uji.
2. Menentukan jarak antara penyangga batang uji dan kaca tripod
dengan teropong.
3. Meletakan batang uji (tembaga) diatas penyangga batang uji dan
meletakan sebuah batang lain dibelakangnya sebagai dudukan kaca
tripod.
4. Mengatur posisi teropong agar dapat mengamati skala yang
dipantulkan oleh kaca tripod dengan jelas.
5. Mengamati skala menggunakan teropong, dan mencatat keadaan awal
batang uji yang tanpa beban.
6. Menggantungkan beban 200 gram ditengah batang uji.
7. Mengamati perubahan skala (pertambahan panjang) yang terjadi pada
batang saat menerima gaya dari beban.
8. Mencatat perubahan skala yang terjadi.
9. Mengamati dan mencatat setiap perubahan skala yang terjadi pada
setiap penambahan beban. Dan melakukan prosedur yang sama
hingga mencapai beban total 1 kg.
10. Setelah semua beban terpasang, melakukan pengurangan beban
secara berturut-turut hingga tidak ada lagi beban yang tergantung.
11. Mengamati dan mencatat perubahan skala pada setiap pengurangan
beban.
12. melakukan prosedur percobaan yang sama pada batang uji kuningan
dan besi.
5.5 Alur Kerja
Laporan Praktikum Fisika Dasar 62Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Diagram 5.1 Alur Kerja
Mengambil batang yang telah diukur sebelumnya, dan meletakannya
diatas penyangga batang uji.
Mengatur posisi alat uji
Menempatkan beban diatas alat uji
Mengamati perubahan skala setiap
penambahan beban 200 gram
Mengamati perubahan skala setiap
pengurangan beban 200 gram
Selesai
Laporan Praktikum Fisika Dasar 63Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
5.6 Tabel Hasil Percobaan
5.6.1 Batang uji Tembaga
Tabel 5.1 Hasil pembacaan skala batang uji Tembaga
Beban
(gram)
Pembacaan skala
(beban bertambah)
Pembacaan skala
(beban berkurang)
Rata-rata
pembacaan skala
0 295 295 295
200 286 286 286
400 277 278 277,5
600 269 269 269
800 260 260 260
1000 252 252 252
5.6.2 Batang uji Kuningan
Tabel 5.2 Hasil pembacaan skala batang uji Kuningan
Beban
(gram)
Pembacaan skala
(beban bertambah)
Pembacaan skala
(beban berkurang)
Rata-rata
pembacaan skala
0 283 280 281,5
200 270 270 270
400 257 256 256,5
600 244 244 244
800 232 230 231
1000 218 218 218
Laporan Praktikum Fisika Dasar 64Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
5.6.3 Batang uji Besi
Tabel 5.3 Hasil pembacaan skala batang uji Besi
Beban
(gram)
Pembacaan skala
(beban bertambah)
Pembacaan skala
(beban berkurang)
Rata-rata
pembacaan skala
0 330 328 329
200 323 322 322,5
400 318 316 317
600 311 310 310,5
800 305 305 305
1000 299 299 299
5.7 Analisa Data
5.7.1 Diketahui:
Jarak antara skala dan kaca tripod : x = 100 cm = 1 m
Ketebalan batang tes (rata-rata) a = 0,5003 cm = 0,005003 m
Lebar batang tes (rata-rata) : b = 1,5459 cm = 0,015459 m
Jarak antara penyangga batang uji: L = 40 cm = 0,4 m
Jarak tegak lurus antara kaki kaca tripod : z = 3, 092 cm
5.7.2 Percobaan I Tembaga
o Kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 65Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Salah penempatan titik tengah per 600 gram beban:
o Kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 400 gram beban:
o Kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 66Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Salah penempatan titik tengah per 200 gram beban:
o Modulus Young:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 68Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
o Ketelitian
5.7.3 Percobaan II Kuningan
o Kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 600 gram beban:
o Kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 69Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Rata-rata kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda
Salah penempatan titik tengah per 400 gram beban:
o Kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 200 gram beban:
o Modulus Young:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 71Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
o Kesalahan relatif:
o Ketelitian
5.7.4 Percobaan III Besi
o Kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 72Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Rata-rata kemelencengan skala per 600 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 600 gram beban:
o Kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda:
Rata-rata kemelencengan skala per 400 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 400 gram beban:
o Kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 73Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
Rata-rata kemelencengan skala per 200 gram beban berbeda:
Salah penempatan titik tengah per 200 gram beban:
o Modulus Young:
Laporan Praktikum Fisika Dasar 76Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
5.8 Pembahasan
5.8.1 Hasil perhitungan Modulus Young:
1. Modulus Young batang uji Tembaga
Laporan Praktikum Fisika Dasar 77Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
2. Modulus Young batang uji Kuningan
3. Modulus Young batang uji Besi
5.8.2 Hukum fisika yang mendasari:
Tegangan tarik adalah gaya tarik per satuan luas. Regangan tarik
adalah fraksi perubahan panjang. Modulus Young adalah
perbandingan tegangan tarik terhadap regangan tarik. Tegangan
dan regangan tekan didefinisikan dengan cara yang sama seperti
tegangan dan regangan tarik. Pada sebagian besar bahan,
modulus Young untuk penarikannya (tension) memiliki nilai yang
sama dengan penekanannya (compression).
5.8.3 Faktor penyebab terjadinya kekurang telitian:
1. Faktor peralatan, yaitu ketepatan fokus teropong.
2. Faktor paralaks atau penglihatan, yaitu kekurang telitian dalam
mengamati skala.
3. Kesalahan pengukuran data awal.
4. Faktor keadaan ruang praktikum, yaitu getaran dan
pencahayaan.
5.9 Kesimpulan
Dari percobaan modulus Young di atas dan hasil yang telah dicapai maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Semakin besar simpangan skala maka besarnya Modulus Young
semakin kecil atau dengan kata lain besarnya simpangan berbanding
terbalik dengan harga E.
2. Harga Modulus Young berbanding lurus dengan beban.
Laporan Praktikum Fisika Dasar 78Jurusan Teknik SipilKelompok R-13 Bab 5
3. Semakin panjang jarak antara penyangga yang dipakai, semakin besar
harga modulus Youngnya.
4. Dari hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa percobaan ini
masuk dalam kategori teliti karena semua hasil analisa data memiliki
ketelitian diatas 95%.
5.10 Aplikasi dalam Bidang Teknik Sipil
Adapun aplikasi dari percobaan modulus Young ini dalam dunia teknik
sipil adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kualitas baja dan kayu.
2. Untuk mengetahui kekuatan tegangan baja dalam menyangga beban.
3. Untuk mengetahui berapa besar beban yang disangga oleh kayu pada
kuda-kuda bangunan.
4. Untuk mengetahui kuat lentur suatu batang.
5. Perencanaan jembatan gantung dan perencanan lift.