makalah fisdas 1

Upload: yanah-nur-jannah

Post on 09-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah fisika dasar 1

TRANSCRIPT

MAKALAH FISIKA DASAR IKINCIR ANGIN SEBAGAI PENGGERAK PENGGILINGAN PADI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar 1oleh:KELOMPOK 6

Ayu Tanissa Tamara Putri (1306409980)Mujuna Abbas (1306385103)Respati Kevin (1306404304)Widhi Susanti(1306366060)Yanah Nurjanah (1306366110)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Indonesia2014

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses perontokan dan penggilingan padi dapat kita lihat para petani pada umumnya masih menggunakan mesin perontok padi manual yaitu dengan cara ditumbuk pada sebuah lesung, di kibas-kibaskan pada sebuah papan yang berongga, ada juga yang memakai tenaga manusia untuk menggerakan alat ini yaitu dengan cara mengayuh pada sebuah pedal, dan yang modern saat ini kita lihat mesin perontok padi sudah menggunakan mesin, motor bakar sebagai penggeraknya yang memungkinkan proses perontokan lebih cepat, akan tetapi meskipun terlihat efisien mesin perontok padi juga dapat menimbulkan polusi karena mesin ini menggunakan bahan bakar bensin Pada penggiling ini, sumber energi dimodifikasi, dimana yang awalnya menggunakan energy BBM kini diubah menggunakan energy listrik yang berasal dari generator kincir angin sehingga dapat menghemat biaya bahan bakar dan mengurangi polusi yang disebabkan oleh gas residu yang dihasilkan apabila kita menggunakan energy BBM.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan utama penulisan Tugas Makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir Fisika Dasar I. Selain itu, makalah ini dapat dipergunakan untuk mempelajari dan memahami teknologi energi angin yang berasal dari kincir/turbin angin. Serta kita dapat lebih memahami sejarah dari pembuatan kincir angin, dan pengaplikasiannya dalam kehidupan, baik skala industri, peternakan, maupun pertanian, terutama sebagai penggerak penggilingan padi atau hasil panen lainnya.

1.3 Rumusan Masalah

Apa saja jenis-jenis kincir angin sejak awal diciptakan sampai saat ini? Bagaimana cara kerja kincir angin untuk penggerak penggilingan padi? Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam kincir angin? Apakah rumus perhitungan pergerakan kincir angin? Bagaimana proses perubahan energi angin menjadi energi listrik pada kincir angin?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kincir Angin

Kincir angin pertama kali digunakan di Persia pada abad 5. Kemudian, kincir angin tersebut menyebar ke seluruh Eropa. Di Belanda sendiri, kincir angin digunakan pertama kali sekitar abad 13 dan pada saat itu masih banyak lokasi di Belanda yang masih berada di bawah air. Dengan menggunakan kincir air yang ada di dalam bangunan kincir angin tersebut, air yang ada di tanah Belanda dialihkan, disalurkan, dan dibendung sehingga saat ini tidak banyak air yang terlihat di sana. Selanjutnya, tanah yang masih sedikit basah dikeringkan dengan kincir angin. Dengan adanya perkembangan teknologi dan arsitektur, penggunaan kincir angin pun juga berkembang.Tahun 1250 Masehi muncul desain kincir angin yang baru. Model desain kincir angin ini kemudian dikenal dengan nama Post Mill. Pada dasarnya desain kincir angin post mill merupakan penyempurnaan dari desain kincir-kincir-kincir angin yang sudah pernah ada. Tidak diketahui pasti siapa penemu desain atau tepatnya menyempurnakan desain kincir angin yang sudah ada.Dengan desain kincir angin post mill ini memungkinkan kincir angin bergerak atau beroperasi setiap saat hampir pada semua kondisi angin. Sehingga dikatakan bahwa desain post mill merupakan desain kincir pertama kali yang bisa menjawab keinginan manusia akan fungsi kincir angin. Post mill dan desain dan dirancang sebagai alat penggilingan pertama yang digerakkan oleh kincir angin.Keunggulan Post MillPost mill memiliki tujuh keunggulan, yaitu:1. Post mill pada bagian puncak menara batu (tiang vertikal)-nya di desain agar bisa berputar. Sehingga layarnya selalu bisa menangkap arah angin dari manapun.2. Jari-jari layar kincir angin (seperti pisau baling-baling) pada post mill, posisinya selalu menghadap kearah mata angin. Sehingga, kemampuan menangkap angin lebih banyak dan tenaga yang dihasilkan lebih besar.3. Post mill dilengkapi dengan ekor. Uniknya, posisi ekor ini selalu berubah-ubah mengikuti ke mana arah mata angin. Hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga agar posisi baling-baling kincir angin selalu bisa menangkap angin (menghadap ke mana arah angin). Selain itu, ekor juga berfungsi sebagai pemutar manual pada baling-baling kincir angin tersebut.4. Post mill memiliki layar yang berupa kayu atau kain.5. Post mill juga dilengkapi dengan kopling. Kopling berguna untuk memudahkan penggilingan melepaskan kait dari pisau kincir.6. Post mill memiliki sistem roda gigi kayu. Roda gigi ini berfungsi untuk mengontrol kecepatan putaran batu penghalus sehingga kualitas tekstur tepung yang dihasilkan dari penggilingan bertenaga angin ini menjadi lebih baik.7. Post mill lebih stabil dari pada model kincir angin sebelumnya, karena dilengkapi dengan balok vertikal bersusun.Dengan keunggulannya ini post mill kemudian tersebar luas di daratan Eropa. Bahkan selama 600 tahun lebih lamanya, tenaga angin menjadi andalan bagi masyarakat Eropa.

2.2 Jenis Kincir Angin dan Kegunaannya

Walaupun semua kincir angin di Belanda hampir terlihat sama, sebenarnya terdapat berbagai jenis dari kincir angin tersebut. Menurut fungsinya, kincir angin dibagi menjadi dua jenis yaitu kincir angin untuk kepentingan industri dan kincir angin untuk penyaluran air.Kincir angin untuk kepentingan industri terdapat banyak jenisnya dan mereka diberi nama sesuai dengan penggunaan mereka.Contohnya kincir angin untuk menggergaji (sawmill red)

Kincir angin untuk menggiling jagung (cornmill red)

Jenis kincir angin yang paling tua adalah kincir angin standar (standaardmolen atau postmill dalam bahasa inggrisnya). Kincir angin ini dapat menangkap dan mengalihkan banyak angin dan terlebih lagi dengan kincir air yang terpasang di dalamnya, dapat membantu proses pengalihan dan pengeringan air lebih cepat. Oleh karena itu, kincir angin tipe ini banyak ditemukan di pusat kota di Belanda, karena bermanfaat sekali untuk proses pengalihan angin dan air. Masih banyak jenis-jenis lain dari kincir angin, seperti contohnya kincir angin kecil (wipmolen, red.) dan menara kincir angin (torenmolen, red.)Banyak kegunaan dari sebuah kincir angin. Pada awalnya, kincir angin digunakan untuk membantu proses irigasi, menggiling hasil panen, dan kadang juga digunakan sebagai sarana informasi, kalau anggota keluarga si pemilik kincir angin meninggal, maka posisi kincir menyimpang dari biasanya. Fungsi dari kincir angin pun sekarang bertambah, tidak hanya sebagai tempat obyek wisata, kincir angin juga mempunyai berbagai macam kegunaan, antara lain untuk mengalihkan air dan angin, mengasah kayu, memproduksi kertas, mengeluarkan minyak dari biji, dan lain sebagainya.

2.3 Cara Kerja Kincir Angin Dalam Menggerakkan Penggilingan Padi

Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.Awal mulanya kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan.Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 4 mw.

Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu: Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian energi listrik disalurkan untuk menggerakkan mesin penggilingan padi

2.4 Konverensi Energi Angin

Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi menggunakan kincir angin. Energi mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dimanfaatkan secara langsung atau dikonversi menjadi energi listrik.pemanfaatan energi mekanik secara langsung terjadi sebagai berikut: Angin yang bergerak mengenai sayap kincir menyebabkan kincir berputar. Perputaran kincir tersebut menyebabkan terbentuknya energi mekanik, yang kemudian dapat menggerakan pompa sehingga air naik ke atas dan di tampung ke dalam tangki. Sedangkan konversi energi angin menjadi energi listrik adalah sebagai berikut: Angin yang melalui sudu-sudu kincir menyebabkan kincir berputar. Putaran kincir menyebabkan generator ikut berputar. Di dalam generator energi angin diubah menjadi energi listrik. Untukpembangkit tenaga listrik skala kecil, karena kecepatan angin senantiasa berubah-ubah, maka perlu adanya pengatur tegangan. Disamping itu perlu baterai untuk menyimpan energi, karena seiring terdapat kemungkinan dimana angin tidak bertiup. Bila angin tidak bertiup, generator tidak berfungsi sebagai motor, sehingga perlu sebuah pemutus otomatik untuk mencegah generator bekerja sebagai motor. Perlu menjadi catatan bahwa apabila energi mekanik yang dihasilkan maka pada umumnya turbin angin disebut sebagai kincir angin, akan tetapi bila dikonversi menjadi listrik maka disebut sebagai turbin angin.

2.5 Turbin pada Kincir Angin

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r adalah:

Dimana adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan adalah kecepatan angin pada waktu tertentu.Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus di atas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak.Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu:1. GearboxAlat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.2. Brake SystemDigunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar.Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin di luar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak di atasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya: overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.3. GeneratorIni adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.4. Penyimpan energyKarena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.Penyimpanan energi ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi.Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil.Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya DC (Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC (Alternating Current).Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan dijelaskan berikut.5. Rectifier-inverterRectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.6. Yaw systemSistem yang mengatur posisi baling-baling agar tetap menghadap angin secara frontal, sehingga baling-baling dapat menangkap energi angina seefisien mungkin.7. Tower penyanggaMenumpu seluruh berat komponen inti dan penunjang cukup jauh di atas permukaan tanah.

2.5.Jenis Desain Turbin Pada Kincir Angin

Kebanyakan turbin angin dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik sehubungan dengan kemudahan dalam pemanfaatannya.Berdasarkan sumbu putarnya, turbin angin didisain dalam dua tipe besar yakni turbin dengan sumbu putar horizontal dan turbin dengan sumbu putar vertikal. Turbin sumbu horizontal memiliki rotor dan generator listrik di bagian atas menara. Sumbu ini diarahkan pada arah angin. Kebanyakan sudu turbin menghadap ke arah angin yang datang untuk menghindari turbulensi akibat terhalang oleh menara turbin.Beberapa tipe dari turbin sumbu horizontal mencakup kincir angin dan turbin angin modern. Tipe yang pertama pada umumnya memiliki empat sudu yang terbuat dari kayu. Tipe ini biasa digunakan untuk memompa air. Tipe yang kedua biasanya memilki tiga sudu dan dapat diarahkan dengan sistem kendali. Turbin ini memiliki kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Turbin jenis ini telah dikembangkan secara komersial untuk menghasilkan listrik.Beberapa keuntungan turbin jenis sumbu horizontal adalah stabilitas yang baik karena pusat gravitasinya disamping sudu, kemampuannya untuk mengatur sudu sehingga "angle of attack" yang terbaik dapat diperoleh.Turbin sumbu vertikal memiliki poros rotor yang berputar secara vertikal. Keuntungannya adalah generator dan gearbox dapat diletakkan di bawah sehingga beban menara lebih ringan. Turbin juga tidak perlu diarahkan sesuai arah angin.

Gambar Kincir Angin

Turbin angin horizontal

Turbin Layar Berputar Turbin Darrieus

Akan tetapi selama perputaran dapat terjadi gaya berbalik dan gaya drag. Selain itu penempatan di atas menara lebih sulit, sehingga harus dipasang di tempat yang agak rendah yang berarti ekstraksi energinya juga lebih rendah.Turbin angin sumbu horizontal memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat berputar.Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara.Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu dan sedikit dimiringkan.Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan realibilitas begitu penting, sebagian besar turbin angin sumbu horizontal merupakan mesin upwind (melawan arah angin).Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind (menurut jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan dengan angin, dan karena di saat angin berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan dengan demikian juga mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.Kelebihan Turbin angin sumbu horizontal Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.Kelemahan Turbin angin sumbu horizontal Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin. Turbin angin sumbu horizontal yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang tampil. Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator. Turbin angin sumbu horizontal yang tinggi bisa memengaruhi radar airport. Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu penampilan lansekap. Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan oleh turbulensi. Turbin angin sumbu horizontal membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke arah angin.Beberapa jenis dari turbin sumbu vertikal mencakup kincir angin dengan layar berputar, turbin Darrieus dan Savonius. Tipe pertama merupakan penemuan yang relatif baru, terbuat dari layar dan dapat membangkitkan listrik pada kecepatan 2m/s. Turbin Darrieus memiliki efisiensi yang cukup tinggi tetapi menghasilkan ripple torka yang besar. Torka awal dari turbin ini sangat rendah, sehingga umumnya perlu turbin lain untuk menggerakkan turbin sampai pada kecepatan tertentu. Turbin Savonius relatif sederhana dan terdiri dari dua atau lebih mangkuk.Gaya-gaya angin pada turbin sumbu horizontal Pada prinsipnya gaya-gaya angin yang bekerja pada sudu-sudu kincir sumbu horizontal terdiri atas tiga komponen (Gambar ), yaitu:

Gaya aksial, yang mempunyai arah sama dengan angin, gaya ini harus ditampung oleh poros dan bantalan Gaya sentrifugals, yang meninggalkan titik tengah. Bila kipas bentuknya simetris, semua gaya sentrifugal s akan saling meniadakan atau resultannya sama dengan nol Gaya tangensialt, yang menghasilkan momen, bekerja tegak lurus pada radius dan yang merupakan gaya produktifEnergi kinetik angin diperoleh berdasarkan energi kinetik sebuah benda dengan massa m, kecepatan v, maka rumus energi angin dapat dirumuskan sebagai berikut:E = 0.5 m v2Sedangkan jumlah massa yang melewati suatu tempat per unit waktu adalah:m = A v dimana : A = luas penampang (m2) = kerapatan (kg/m3)Maka energi angin yang dihasilkan persatuan waktu adalah :P = 0.5 A v3 WattEfisiensi daya dari turbin adalah :

2.6 Lokasi Pemanfaatan Energi Angin Untuk Menggerakkan Kincir

Lokasi yang diinginkan dalam penempatan turbin angin adalah pada daerah yang memiliki kecepatan angin yang relatif konstan, arahnya tak berubah-ubah dan sedikit kemungkinan kecepatan angin yang sangat besar. Ditinjau dari letaknya pemanfaatan energi angin dibedakan menjadi tiga, onshore, offshore dan nearshore.Instalasi turbin onshore didefinisikan pada jarak 3 km atau lebih dari garis pantai dan umumnya instalasi dilakukan di daerah berbukit untuk mendapatkan percepatan topografis. Akan tetapi penentuan lokasi tepatnya harus dilakukan secara hati-hati karena dapat menyebabkan perbedaan kecepatan angin yang signifikan.Instalasi turbin nearshore umumnya didefinisikan di wilayah pantai dari 3 km di daratan ke 10 km pada laut dari garis pantai. Pemanfaatan pada lokasi ini mengutamakan keuntungan dari adanya angin darat dan angin laut sehubungan dengan perbedaan suhu laut dan darat.

Ketika instalasi dilakukan di laut lebih dari 10 km dari pantai makadisebut sebagai intalasi turbin offshore.

Keuntungan dari pemasangan ini disebabkan oleh kecepatan angin yang relatif lebih tinggi sehubungan dengan tahanan geseknya yang lebih rendah dibandingkan di daratan. Selain itu, keberadaan turbin-turbin relatif tidak mengganggu dibandingkan dengan pemasangan di daratan. Akan tetapi, pemasangan di laut tentu akan memiliki kekurangan yakni membutuhkan transmisi yang lebih kompleks sehubungan dengan jarak dan harus melalui lautan.Ketika turbin-turbin ini diinstalasi dalam jumlah yang besar maka instalasi ini sering disebut sebagai ladang angin (wind farm). Pada ladang angin perlu diperhatikan "efek wind park" yakni turbin-turbin ini cenderung menghalangi turbin yang lain. Umumnya digunakan jarak antar turbin 3 - 5 kali diameter turbin pada instalasinya.

2.7 Perawatan Kincir Angin

Perawatan dan pembaharuan dilakukan di beberapa bagian, seperti di bagian kincir, atau atap. Bagian kincir perlu diperbaharui setiap 30 tahun, bagian atap setiap 60 tahun dan bagian yang berbahan dasar kayu harus diganti setiap 10-20 tahun. Untuk Perawatan Kincir angin membutuhkan dana yang tidak sedikit, seperti yang dikatakan Henk Berends seorang pakar dalam bangunan kincir angin.Dalam perawatannya, sebuah kincir angin memang membutuhkan banyak waktu dan membutuhkan kurang lebih 7000 euro dalam setahun .Jika Kincir Angin mulai terperosok ke dalam tanah perlu diadakan penegakkan kembali agar dapat berfungsi dengan optimal.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKAhttps://www. .polinpdg.ac.id http://untukrakyat.wordpress.com/2010/05/20/detail-%E2%80%93-penggiling/http://en.wikipedia.org/wiki/Wind_turbineii2