gl ok fisdas

45
GERAK LURUS Arya Winandar B.R, Hasbia Firman, Putri Nur Inayyah*), Purnama Puspita Dewi Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar 2015 Abstrak.Telah dilakukan praktikum gerak lurus baraturan dengan tujuan agar praktikan dapat menentukan besar jarak dan perpindahan,besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan antar jarak dan waktu tempuh pada benda yang bergerak lurus beraturan, dan memahami gerak lurus beraturan. Gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa gerak yang ditempuh tiap satu satuan waktu adalah tetap.Di dalam praktikum ini menggunakan meteran,stopwatch,statif,tabung GLB, dan alat tulis menulis. Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan,kegiatan pertama mengukur jarak,perpindahan,dan waktu tempuh tiga orang yang lintasannya berbentuk persegi panjang dengan kecepatan berbeda-beda untuk setiap orang dan kegiatan kedua yaitu mengukur jarak tempuh dan waktu tempuh gelombang yang ada dalam tabung GLB dimana salah satu ujungnya digantung pada statif dan kemudian diukur waktu tempuh gelombang pada lintasan. memahami gerak lurus beraturan. Di dalam percobaan ini semakin jauh jarak yang ditempuh maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Makin sedikit waktu yang digunakan untuk menempuh suatu jarak maka kelajuan juga akan semakin besar. Kata Kunci : Jarak,waktu,perpindahan,dan kecepatan RUMUSAN MASALAH : 1. Bagaimana cara menentukan besar jarak dan perpindahan ? 2. Bagaimana cara menentukan kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata ? 3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh benda yang bergerak lurus beraturan ?

Upload: arya-winandar-batara-randa

Post on 26-Jan-2016

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lapporan

TRANSCRIPT

Page 1: Gl Ok Fisdas

GERAK LURUS

Arya Winandar B.R, Hasbia Firman, Putri Nur Inayyah*), Purnama Puspita Dewi

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Negeri Makassar 2015

Abstrak.Telah dilakukan praktikum gerak lurus baraturan dengan tujuan agar praktikan dapat menentukan besar jarak dan perpindahan,besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan antar jarak dan waktu tempuh pada benda yang bergerak lurus beraturan, dan memahami gerak lurus beraturan. Gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa gerak yang ditempuh tiap satu satuan waktu adalah tetap.Di dalam praktikum ini menggunakan meteran,stopwatch,statif,tabung GLB, dan alat tulis menulis. Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan,kegiatan pertama mengukur jarak,perpindahan,dan waktu tempuh tiga orang yang lintasannya berbentuk persegi panjang dengan kecepatan berbeda-beda untuk setiap orang dan kegiatan kedua yaitu mengukur jarak tempuh dan waktu tempuh gelombang yang ada dalam tabung GLB dimana salah satu ujungnya digantung pada statif dan kemudian diukur waktu tempuh gelombang pada lintasan. memahami gerak lurus beraturan. Di dalam percobaan ini semakin jauh jarak yang ditempuh maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Makin sedikit waktu yang digunakan untuk menempuh suatu jarak maka kelajuan juga akan semakin besar.

Kata Kunci : Jarak,waktu,perpindahan,dan kecepatan

RUMUSAN MASALAH :

1. Bagaimana cara menentukan besar jarak dan perpindahan ?2. Bagaimana cara menentukan kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata ?3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh benda yang bergerak lurus

beraturan ?4. Bagaimana cara memahami gerak lurus beraturan ?

TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan 2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jaraak dan waktu tempuh (t) benda

yang bergerak lurus beraturan.4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan.

TEORI SINGKAT

Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar

Page 2: Gl Ok Fisdas

perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vektor. [1]

Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai perubahan posisi setiap saat

Grafik kecepatan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tampak pada gambar bahwa grafik v-t berbentuk garis lurus mendatar. Bentuk ini menunjukkan bahwa pada GLB, kecepatan suatu benda selalu tetap untuk selang waktu kapanpun.

Hubungan jarak, kecepatan, dan selang waktu pada GLB

PosisiPosisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut. [2]Jarak dan PerpindahanJarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’. [2]Perpindahan Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal kekeadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Heri dan Dita setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Heri menempuh jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Dita dan menempuh lagi 400 m dari rumah Dita menuju sekolah. Namun, perpindahan Heri sejauh 500 m dari rumahnya menuju sekolah. [2]

Page 3: Gl Ok Fisdas

Kelajuan dan KecepatanKelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:

v= xt

(1)

Keterangan:

v = kelajuan rata-rata (m/s)

x = jarak (m)

t = waktu tempuh (s)

Satuan diatas menggunakan SI. Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h. Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’.Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:

v⃑=∆ xt

  (2)

Keterangan:

v = kecepatan rata-rata (m/s)

∆ x= perpindahan (m)

t = selang waktu sekon [3]

METODE EKSPERIMEN

Sebelum melakukan pengukuran dan pengambilan data terlebih dahulu kita memastikan bahwa alat-alat yang akan kita gunakan dalam keadaan baik dan sudah lengkap. Setelah itu kita mulai pengambilan data dengan cara, pada kegiatan-1, mula-mula kita buat lintasan berbentuk segi empat dan mengukur panjang setiap sisinya, kemudian menandai setiap sudutnya dengan kode A,B,C,dan D, menyiapkan 3 oarang teman, sebagai objek dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kemudian orang pertama berdiri di titik A dan bergerak menuju titik B ( ukur waktu yang digunakan untuk menempuh lintasan A ke B ( v=konstan)), lakukan kegiatan dengan lintasan yang berbeda, kemudian hasilnya di catat pada table pegamatan. Pada kegiatan ke-2, tabung diberi tanda A,B,C,D dengan selang yang sama. Kemudian salah satu ujung tabung di gantung pada statif dengan ketinggian tertentu, kemudian menggerakkan tabung sampai di alas sehingga gelembung bergerak naik( stopwatch mulai dinyalakan ketika gelembung melintas tepat di titik 0cm) pada tabung dan berhenti pada titik A. ulangi dengan jarak tempuh berbeda ( ketitik B, ke C, ke D) hasilnya dicatat pada table hasil pengamatan.

ALAT DAN BAHAN :

1. Meteran : 1 buah2. Statif : 1buah

Page 4: Gl Ok Fisdas

3. Stopwatch : 1 buah 4. Tabung GLB : 1 buah5. Alat tulis menulis

IDENTIFIKASI VARIABEL:

Kegiatan 1.

1. Variabel Manipulas : jarak(s) (cm)2. Variabel control : perpindahan (∆x)(m)3. Variabel respon : waktu(t)(s)

Kegiatan 21. Variabel manipulasi : jarak tempuh (s)(cm)2. Variabel control : ketinggian (h)(cm)3. Variabel respon : waktu (t)(s)

DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL :Kegiatan 1

1. Jarak adalah adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda mulai dari posisi awal sampai ke posissi akhir.

2. Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke kedaan akhirnya dan memiliki satuan m

3. Waktu adalah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bergerak dari suatu jarak lintasan tertentu dengan menggunakan stopwatch dan dalam satuan sekon (s).

Kegiatan 21. Jarak tempuh adalah panjang total lintasan yang diperlukan oleh objek.2. Ketinggian adalah jarak anatara ujung yang terangkat pada tabung GLB dengan

alas yang diukur dengan menggunkan mistar dalam satuan cm.3. Waktu adalah waktu yang dibutuhkan gelembung untuk bergerak dari suatu jarak

lintasan tertentu dengan menggunakan stopwatch dan dalam satuan sekon (s).

PROSEDUR KERJA :Sebelum melakukan praktikum gerak lurus terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu meteran,stopwatch,statif,tabung GLB,dan alat tulis menulis. Setelah semuanya lengkap lakukan kegiatan pertama yakni buat titik A,B,C,dan D. Kemudian ukur jarak lintasan menggunakan meteran dari titik A ke titik B, titik A ke B ke C, titik A ke B ke C ke D, dan titik A ke B ke C ke D ke A lalu catat hasil ke dalam tabel. Kemudian menyiapkan teman 3 orang untuk berdiri di titik yang akan menjadi objek untuk bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Pertama menggunakan langkah kecil,kedua langkah biasa dan ketiga langkah besar untuk setiap orang berjalan dari titik ke titik lakukan secara bergantian dari ketiga teman. Pada waktu teman berjalan saat itu pula bersamaan ukur waktu dengan menggunakan stopwatch untuk menempuh lintasan dari titik ke titik dan lakukan sebanyak tiga kali percobaan. Setelah dilakukan tiga kali percobaan dengan tiga orang teman secara bergantian catat data yang diperoleh ke dalam

Page 5: Gl Ok Fisdas

tabel hasil pengamatan kemudian tentukan perpindahanya dan analis data yang telah diperoleh. Kagiatan kedua yakni mengambil tabung GLB lalu membuat empat titik pada tabung GLB yakni titik A 20 cm, B 40 cm, C 60 cm,dan D 80 cm. Setelah itu, mengambil statif untuk menggantungkan salah satu ujung tabung GLB,ukur ketiggian yang ingin digunakan terlebih dahulu dimulai dari ketiggian 5cm kemudian gantungkan salah satu ujung tabung ke statif. Setelah itu, angkat ujung tabung yang satunya sehingga gelembung di dalam tabung berada di ujung yang terangkat kemudian turunkan kembali maka gelembung dalam tabung bergerak ke atas, ukur waktu yang dilalui gelembung tepat melintasi 0cm pada tabung sampai ke titik A kemudian lakukan kembali lakukan pengukuran dari titik 0 ke A,0 ke B,0 ke C, 0 ke D lalu ulangi sebanyak tiga kali percobaan dengan pengukur yang berbeda. Kemudian lakukan kembali kegiatan dua dengan mengganti ketinggian 10 cm. Setelah itu, catat data yang telah diperoleh di tabel hasil pengamatan dan analis data yang didapatakan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATAHASIL PENGAMATAN

1. Kegiatan 1Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh

No LintasanJarak(cm)

Perpindahan(cm)

Waktu Tempuh (s)

1 A-B

|2,12 ± 0,05|cm

|2,12 ± 0,05|cm

|2,12 ± 0,05|cm

|2,12 ± 0,05|cm

|2,12 ± 0,05|cm

|2,12 ± 0,05|cm

1. |10,0 ± 0,1|s

2. |8,0 ± 0,1|s

3. |6,0 ± 0,1|s

2 A-B-C

|4,86 ± 0,05|cm

|4,86 ± 0,05|cm

|4,86 ± 0,05|cm

|3,50 ± 0,05|cm

|3,50 ± 0,05|cm

|3,50 ± 0,05|cm

1. |6,0 ± 0,1|s

2. |5,0 ± 0,1|s

3. |4,0 ±0,1|s

3 A-B-C-D

|6,98 ± 0,05|cm

|6,98 ± 0,05|cm

|6,98 ± 0,05|cm

|2,74 ±0,05|cm

|2,74 ±0,05|cm

|2,74 ±0,05|cm

1. |28,5 ± 0,1|s

2. |10,9 ± 0,1|s

3. |6,0 ± 0,1|s

Page 6: Gl Ok Fisdas

4 A-B-C-D-A

|10,72 ± 0,05|cm

|10,72 ± 0,05|cm

|10,72 ± 0,05|cm

0

0

0

1. |88,0 ± 0,1|s

2. |14,5 ± 0,1|s

3. |8,5 ± 0,1|s

2. Kegiatan 2Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan

No Ketinggian (cm) Perpindahan (cm) Waktu Tempuh (cm)

1 |5,00 ± 0,05|cm

0−A|20,00 ± 0,05|cm

1. |1,0 ± 0,1|s2. |1,0 ± 0,1|s3. |1,0 ± 0,1|s

0−B|40,00 ±0,05|cm

1. |3,0 ± 0,1|s2. |3,0 ± 0,1|s3. |3,0 ± 0,1|s

0−C|60,00 ± 0,05|cm

1. |4,0 ±0,1|s2. |4,0 ±0,1|s3. |4,0 ±0,1|s

0−D|80,00 ± 0,05|cm

1. |5,0 ± 0,1|s2. |5,0 ± 0,1|s3. |5,0 ± 0,1|s

2 |10,00 ± 0,05|cm

0−A|20,00 ± 0,05|cm

1. |1,0 ± 0,1|s2. |1,0 ± 0,1|s3. |1,0 ± 0,1|s

0−B|40,00 ±0,05|cm

1. |2,0 ± 0,1|s2. |2,0 ± 0,1|s3. |2,0 ± 0,1|s

0−C|60,00 ± 0,05|cm

0−D|80,00 ± 0,05|cm

1. |3,0 ± 0,1|s2. |3,0 ± 0,1|s3. |3,0 ± 0,1|s1. |4,0 ±0,1|s2. |4,0 ±0,1|s3. |4,0 ±0,1|s

ANALISIS DATA NST Stopwatch ¿0,1 s

Page 7: Gl Ok Fisdas

NST Meteran ¿0,1 cm , ∆ x=12

×0,1 cm=0,05 cm

Kegiatan 11. Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B Orang pertama x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 10,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,21 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

|

∆ vv

= | 0,0235 + 0,0125 |

∆ vv

= 0,036 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,036x 100 % = 3,6 % DK = RE – 100 % = 3,6% – 100 % = 96,4 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,210 ±0,036| m/s2. kecepatan rata-rata

Lintasan A – B Orang pertama

x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 10,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 0,21 t-1

Page 8: Gl Ok Fisdas

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

| 0,21

∆ vv

= |0,0235 + 0,0125 | 0,21

∆ vv

= |0,036 | 0,21

∆ vv

= 0,007

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,007x 100 % = 0,954 % DK = RE – 100 % = 0,756 – 100 % = 99,24 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,21 ± 0,007 | m/s1. Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B Orang kedua x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 8,0 + 0,1| s

v = ∆ x∆ t

= 2,12

8 = 0,27 t-1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

Page 9: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

|

∆ vv

= | 0,0235 + 0,0125 |

∆ vv

= 0,036 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,036x 100 % = 3,6 % DK = RE – 100 % = 3,6% – 100 % = 96,4 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,27 ±0,04| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B Orang kedua

x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 8,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 2,12

8 = 0,265 t-1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

| 0,27

∆ vv

= |0,0235 + 0,0125 | 0,27

Page 10: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= |0,036 | 0,27

∆ vv

= 0,0095

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,0095x 100 % = 0,954 %

DK = RE – 100 % = 0,954 – 100 % = 99,05PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,265 ± 0,009 | m/s

1. Kelajuan rata-rata Lintasan A – B Orang ketiga x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 6,0 + 0,1| s

v = xt

= 0,35 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

|

∆ vv

= | 0,0235 + 0,0125 |

∆ vv

= 0,036 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,036x 100 % = 3,6 % DK = RE – 100 % = 3,6% – 100 % = 96,4 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,350 ±0,036| m/s2. Kecepatan rata-rata

Page 11: Gl Ok Fisdas

Lintasan A – B Orang ketiga

x = | 2,12 + 0,05 | m t = | 6,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 0,265 t-1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,052,12

+ 0,18

| 0,27

∆ vv

= |0,0235 + 0,0125 | 0,27

∆ vv

= |0,036 | 0,27

∆ vv

= 0,0095

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,0095x 100 % = 0,954 % DK = RE – 100 % = 0,954 – 100 % = 99,05 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,265 ± 0,009 | m/s1.Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B – C Orang pertama x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 6,0+ 0,1 | s

Page 12: Gl Ok Fisdas

v = xt

= 0,81 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,054,86

+ 0,15

|

∆ vv

= | 0,01 + 0,02 |

∆ vv

= 0,03 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,03x 100 % = 3 % DK = RE – 100 % = 3% – 100 % = 97 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,81 ±0,03| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C Orang pertama

x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 6,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 0,97 t-1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

Page 13: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,053,50

+ 0,15

| 0,97

∆ vv

= |0,01 + 0,02 | 0,97

∆ vv

= 0,029

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,029x 100 % = 2,91 % DK = RE – 100 % = 2,91 – 100 % = 97,09 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ± 0,029 | m/s 1. Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B – C Orang kedua

x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 5,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,97 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,054,86

+ 0,15

|

∆ vv

= | 0,01 + 0,02 |

∆ vv

= 0,03 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,03x 100 % = 3 % DK = RE – 100 % = 3% – 100 %

Page 14: Gl Ok Fisdas

= 97 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ±0,03| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C Orang kedua

x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 5,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 0,97 t-1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,053,50

+ 0,15

| 0,97

∆ vv

= |0,01 + 0,02 | 0,97

∆ vv

= 0,029

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,029x 100 % = 2,91 % DK = RE – 100 % = 2,91 – 100 % = 97,09 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ± 0,029 | m/s 1. Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B – C Orang ketiga

x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 4,0+ 0,1 | s

Page 15: Gl Ok Fisdas

v = xt

= 0,97 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,054,86

+ 0,15

|

∆ vv

= | 0,01 + 0,02 |

∆ vv

= 0,03 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,03x 100 % = 3 % DK = RE – 100 % = 3% – 100 % = 97 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ±0,03| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C Orang ketiga

x = | 4,86 + 0,05 | m t = | 4,0+ 0,1 | s

v = ∆ x∆ t

= 0,97 t-1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

Page 16: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,053,50

+ 0,15

| 0,97

∆ vv

= |0,01 + 0,02 | 0,97

∆ vv

= 0,029

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,029x 100 % = 2,91 % DK = RE – 100 % = 2,91 – 100 % = 97,09 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ± 0,029 | m/s1. Kelajuan rata-rata

Lintasan A – B – C – D Orang pertama

x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 8,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,87 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

|

∆ vv

= | 0,0071 + 0,0142 |

∆ vv

= 0,02 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,02x 100 % = 2 % DK = RE – 100 % = 2% – 100 %

Page 17: Gl Ok Fisdas

= 98 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,87 ±0,02| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D Orang pertama

x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 8,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,87 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

| 0,87

∆ vv

= |0,0071 + 0,0142 | 0,87

∆ vv

= 0,019

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,019x 100 % = 1,85 % DK = RE – 100 % =1,85– 100 % = 98,14 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,87 ± 0,019 | m/s

1.Kelajuan rata-rata Lintasan A – B – C – D

Orang kedua x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 7,0+ 0,1 | s

Page 18: Gl Ok Fisdas

v = xt

= 0,87 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

|

∆ vv

= | 0,0071 + 0,0142 |

∆ vv

= 0,02 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,02x 100 % = 2 % DK = RE – 100 % = 2% – 100 % = 98 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,87 ±0,02| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D Orang kedua

x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 7,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,99 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

Page 19: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

| 0,99

∆ vv

= |0,0071 + 0,0142 | 0,99

∆ vv

= 0,021

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,021x 100 % = 2,11 % DK = RE – 100 % =2,11– 100 % = 97,89 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,99 ± 0,02 | m/s

1.Kelajuan rata-rataLintasan A – B – C – D

Orang ketiga x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 6,0+ 0,1 | s

v = xt

= 1,16 t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

|

∆ vv

= | 0,0071 + 0,0142 |

∆ vv

= 0,02 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,02x 100 % = 2 % DK = RE – 100 % = 2% – 100 % = 98

Page 20: Gl Ok Fisdas

PF = | v ± ∆v | m/s = | 1,16 ±0,02| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D Orang ketiga

x = | 6,98 + 0,05 | m t = | 6,0+ 0,1 | s

v = xt

= 1,16 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,056,98

+ 0,17

| 1,16

∆ vv

= |0,0071 + 0,0142 | 1,16

∆ vv

= 0,025

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,025x 100 % = 2,47 % DK = RE – 100 % =2,47– 100 % = 97,52 PF = | v ± ∆v | m/s = | 1,16 ± 0,02 | m/s

1.Kelajuan rat-rata Lintasan A – B – C – D – A Orang pertama

x = | 10,72 + 0,05 | m t = | 10,0+ 0,1 | s

v = xt

= 1,07 t -1

Page 21: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

|

∆ vv

= | 0,0046 + 0,0094 |

∆ vv

= 0,014 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,014x 100 % = 1,40 % DK = RE – 100 % = 1,40% – 100 % = 98,59 PF = | v ± ∆v | m/s = | 1,07 ±0,01| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D–A Orang pertama

x = | 10,72 + 0,05 | m t = | 10,0+ 0,1 | s

v = xt

= 1,07 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

Page 22: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

| 1,07

∆ vv

= |0,0046 + 0,0094 | 1,07

∆ vv

= 0,015

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,015x 100 % = 1,50 % DK = RE – 100 % =1,50– 100 % = 98,49 PF = | v ± ∆v | m/s = | 1,07 ± 0,01 | m/s

1.Kelajuan rat-rata Lintasan A – B – C – D – A Orang kedua

x = | 10,72 + 0,05 | m t = | 11,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,97t -1

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

|

∆ vv

= | 0,0046 + 0,0094 |

∆ vv

= 0,014 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,014x 100 % = 1,40 % DK = RE – 100 % = 1,40% – 100 % = 98,59 PF = | v ± ∆v | m/s

Page 23: Gl Ok Fisdas

= | 0,97 ±0,01| m/s2. kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D–A Orang kedua

x = | 10,72 + 0,05 | m t = | 11,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,97 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

| 0,97

∆ vv

= |0,0046 + 0,0094 | 0,97

∆ vv

= 0,014

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,014x 100 % = 1,35 % DK = RE – 100 % =1,35– 100 % = 98,64

PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ± 0,01 | m/s

1. Kelajuan rata-rata Lintasan A – B – C – D – A Orang ketiga x = | 10,72 + 0,05 | m

t = | 11,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,97t -1

Page 24: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

v

∆ vv

= |t−1|∆ x+|xt−2|∆ t

xt−1

∆ vv

= | ∆ xx

+ ∆ tt

|

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

|

∆ vv

= | 0,0046 + 0,0094 |

∆ vv

= 0,014 m/s

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,014x 100 % = 1,40 % DK = RE – 100 % = 1,40% – 100 % = 98,59 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ±0,01| m/s2. Kecepatan rata-rata

Lintasan A – B–C–D–A Orang ketiga

x = | 10,72 + 0,05 | m t = | 11,0+ 0,1 | s

v = xt

= 0,97 t -1

dv = | dv−1d ∆ x

| d∆x + | dv

d ∆ t | d∆t

dv = | d ¿¿ | d∆x + | d (∆ xt−1)

d ∆ t| d∆t

dv = | ∆t -1 | ∆∆x + | ∆x∆t -2| ∆t

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

v

∆ vv

= |∆ t−1|∆ ∆ x+|∆ x ∆ t−2|∆ ∆ t

∆ x ∆ t−1

∆ vv

= | ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ ∆ t∆ t

| v

Page 25: Gl Ok Fisdas

∆ vv

= | 0,05

10,72 +

0,110,6

| 0,97

∆ vv

= |0,0046 + 0,0094 | 0,97

∆ vv

= 0,014

RE = ∆ vv

x 100 %

= 0,014x 100 % = 1,35 % DK = RE – 100 % =1,35– 100 % = 98,64 PF = | v ± ∆v | m/s = | 0,97 ± 0,01 | m/s

Vektor posisiA = 2,47i +0jB = 0i + 2,12jC = 2,74i + 2,12jD = 2,47i + 0jKegiatan 2 Ketinggian 5 cm

0-A

t=1,0+1,0+1,03

=1 s

v=∆ xt

= 0,05

∂=¿ t−t∨¿

¿∨1,0−1∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

Page 26: Gl Ok Fisdas

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0520,00

+ 1

1,0 | 0,05

∆ v=¿0,0025+ 1 | 0,05

∆ v=0,050

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,050 X 100% |

= 5,012

DK = | 100%−KR |

= | 100%−5,012 |

= 94,98

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,050 ± 0,050|

Ketinggian 5 cm

0-B

t=3,0+3,0+3,03

=3 s

v=∆ xt

= 0,016

∂=¿ t−t∨¿

¿∨3,00−0,02∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

Page 27: Gl Ok Fisdas

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0540,00

+ 3

3,0 | 0,016

∆ v=¿0,0012+ 1 | 0,016

∆ v=0,016

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,016 X 100% |

= 1,602

DK = | 100%−KR |

= | 100%−1,602|

= 98,39

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,016 ± 0,016|

Ketinggian 5 cm

0-C

t=4,0+4,0+4,03

=4 s

v=∆ xt

= 0,012

∂=¿ t−t∨¿

Page 28: Gl Ok Fisdas

¿∨4,00−0,01∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0560,00

+ 4

4,0 | 0,012

∆ v=¿0,0008+ 1 | 0,012

∆ v=0,012

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,012 X 100% |

= 1,201

DK = | 100%−KR |

= | 100%−1,201|

= 98,79

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,012 ± 0,012|

Ketinggian 5 cm

0-D

t=5,0+5,0+5,03

=5 s

Page 29: Gl Ok Fisdas

v=∆ xt

= 0,01

∂=¿ t−t∨¿

¿∨5,00−0,01∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0580,00

+ 5

5,0 | 0,01

∆ v=¿0,0006+ 1 | 0,01

∆ v=0,010

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,010 X 100% |

= 1,00

DK = | 100%−KR |

= | 100%−1,00|

= 99

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,01 ± 0,01|

Page 30: Gl Ok Fisdas

Ketinggian 10 cm

0-A

t=1,0+1,0+1,03

=1 s

v=∆ xt

= 0,05

∂=¿ t−t∨¿

¿∨1,0−1∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0520,00

+ 1

1,0 | 0,05

∆ v=¿0,0025+ 1 | 0,05

∆ v=0,050

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,050 X 100% |

= 5,012

DK = | 100%−KR |

= | 100%−5,012 |

= 94,98

Page 31: Gl Ok Fisdas

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,050 ± 0,050|

Ketinggian 10 cm

0-B

t=2,0+2,0+2,03

=2 s

v=∆ xt

= 0,025

∂=¿ t−t∨¿

¿∨2,00−0,025∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0540,00

+ 2

2,0 | 0,025

∆ v=¿0,0012+ 1 | 0,025

∆ v=0,025

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,025 X 100% |

= 2,503

DK = | 100%−KR |

Page 32: Gl Ok Fisdas

= | 100%−2,503|

= 97,49

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,025 ± 0,025|

Ketinggian 10 cm

0-C

t=3,0+3,0+3,03

=3 s

v=∆ xt

= 0,016

∂=¿ t−t∨¿

¿∨3,00−0,01∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0560,00

+ 3

3,0 | 0,016

∆ v=¿0,0008+ 1 | 0,016

∆ v=0,016

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,016 X 100% |

Page 33: Gl Ok Fisdas

= 1,601

DK = | 100%−KR |

= | 100%−1,601|

= 98,39

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,016 ± 0,016|

Ketinggian 10 cm

0-D

t=4,0+4,0+4,03

=4 s

v=∆ xt

= 0,01

∂=¿ t−t∨¿

¿∨4,00−0,01∨¿

∂ v=¿ ∆ v∆ ∆ v

|∆ ∆ x+¿ ∆ v∆ ∆ v

| ∆ t

∂ v=¿ t−1∆ ∆ x+∆ xt−2 ∆ t

∆ vv

=¿ t−1v

∆ ∆ x ∆ xt−2

v ∆ t |

∆ vv

=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

|

∆ v=¿ ∆ ∆ x∆ x

+ ∆ tt

| v

∆ v=¿ 0,0580,00

+ 4

4,0 | 0,01

∆ v=¿0,0006+ 1 | 0,01

Page 34: Gl Ok Fisdas

∆ v=0,010

KR = | ∆ VV

X 100% |

= | 0,010 X 100% |

= 1,00

DK = | 100%−KR |

= | 100%−1,00|

= 99

PF = | V ± ∆ V |

= | 0,01 ± 0,01|

Metode grafikKegiatan 2

1. |5,00 ± 0,05|cm

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50

20406080

100

f(x) = 14.8571428571429 x + 1.71428571428572R² = 0.965714285714286

Y-Values

Y-ValuesLinear (Y-Values)

waktu tempuh t (s)

jara

k te

mpu

h s (

cm)

Grafik 1.1 Hubungan antara jarak tempuh (cm) dengan waktu tempuh (s)y=mx+cs=mt+c

v=dsdt

v=d (mt+c )

dt

v=¿14,857/s

DK = R2

¿0,9657

Page 35: Gl Ok Fisdas

KR = (1−DK ) ×100 % = 3,43%

∆ v=KR × v=3,43 %× 14,857 cm /s

= 50,95cm/s

PF =|v±∆v|=|14,86±50,95|cm/s

2. |10,00 ± 0,05|cm

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50

20406080

100

f(x) = 20 xR² = 1

Y-Values

Y-ValuesLinear (Y-Values)

waktu tempuh t (s)

jara

k te

mpu

h s(

cm)

Grafik 1.2 Hubungan antara jarak tempuh s (cm) dengan waktu tempuh t (s)

y=mx+cs=mt+c

v=dsdt

v=d (mt+c )

dt v=20 cm/s

DK = R2

¿1

KR = (1−DK ) ×100 % = 0%

∆ v=KR × v=0 %× 20 cm /s

= 0 cm/s

Page 36: Gl Ok Fisdas

PF=|v±∆v|=|8±0|cm/s

PEMBAHASANPraktikum ini berjudul “Gerak Lurus“ dimana praktikum ini menggunakan

beberapa alat yakni meteran,statif,stopwatch,tabung gerak lurus beraturan,dan alat tulis menulis. Alat ini mempunyai fungsi-fungsi tertentu yakni meteran yang gunanya utuk mengukur panjang lintasan yang ingin di ukur, statif sebagai tempat menggantungnya tabung GLB, tabung sebagai media yang akan digunakan, stopwatch yakni sebagai alat untuk mengukur waktu, dan alat tulis menulis untuk menuliskan hasil data yang diperoleh.

Pada praktikum ini, semua dilakukan dengan tiga kali pengukuran secara berulang-ulang dengan orang yang berbeda-beda. Misalnya pada kegiatan pertama dilakukan pengukuran jarak,perpindahan,dan waktu tempuh di kegiatan pertama ini digunakan jarak yang sama namun orang atau objek yang bergerak berbeda maka diperoleh hasil perpindahan yang berbeda-beda dan waktu tempuh yang diperlukan setiap orang dari titik ke titik berbeda-beda ini menandakan bahwa setiap orang memiliki langkah kaki yang berbeda-beda dari titik ke titik ada langkah kakinya yang kecil,langkah biasa,dan langkah besar maka semakin kecil langkah kaki orang maka semakin banyak waktu yang diperlukan begitu pula sebaliknya semakin besar langkah kakinya maka semakin sedikit waktu yang diperlukan. Selain itu, pada kegiatan kedua mengukur jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan juga dilakukan pengukuran sebanyak tiga kali oleh orang yang berbeda-beda semakin panjang lintasan atau jarak tempuh maka waktu yang diperlukan juga semakin banyak begitu pula sebaliknya semakin kecil panjang lintasan atau jarak tempuh maka sedikit pula waktu tempuh yang diperlukan.

SIMPULANDari hasil eksperimen yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan yaitu ; gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetapi,tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu.Kelajuan gerak suatu benda dipengaruhi oleh jarak dan waktu tempuh. Kelajuan berbanding lurus dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu yang artinya semakin jauh jarak yang ditempuh maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Makin sedikit waktu yang digunakan untuk menempuh suatu jarak maka kelajuan juga akan semakin besar .Adapun kecepatan suatu benda dipengaruhi oleh besar perpindahan dengan waktu tempuh. .Dimana kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan waktu tempuh yang berarti semakin besar perpindahan maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Makin sedikit waktu yang digunakan untuk satu perpindahan maka kecepatan juga akan semakin besar. Kecepatan juga dipengarhi oleh ketinggian,semakin tinggi ketinggian benda yang bergerak lurus beraturan maka kecepatan juga akan semakin besar dengan waktu yang dibutuhkan relative kecil .

Page 37: Gl Ok Fisdas

REFERENSI[1] Herman dan Asisten LFD,Unit Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UNM.2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Penerbit Jurusan Fisika FMIPA UNM.

[2] Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi ketiga (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

[3]Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.