fh.unram.ac.id  · web viewseiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang...

29
i EKSISTENSI PEMETAAN BIDANG TANAH DAN PENGARUHNYA DALAM PENSERTIFIKATAN HAK ATAS TANAH STUDI DI KOTA MATARAM JURNAL ILMIAH Oleh : R A M L A H D1A 111 247 FAKULTAS HUKUM

Upload: others

Post on 01-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

i

EKSISTENSI PEMETAAN BIDANG TANAH DAN PENGARUHNYA DALAM PENSERTIFIKATAN HAK ATAS TANAH

STUDI DI KOTA MATARAM

JURNAL ILMIAH

Oleh :

R A M L A H

D1A 111 247

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2016

Page 2: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

ii

EKSISTENSI PEMETAAN BIDANG TANAH DAN PENGARUHNYA DALAM PENSERTIFIKATAN HAK ATAS TANAH

STUDI DI KOTA MATARAM

JURNAL ILMIAH

Oleh :

R A M L A H

D1A 111 247

Menyetujui

Pembimbing Pertama,

D R . H. M. ARBA . , S.H., M.Hum. NIP. 19621231 198903 1 018

Page 3: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

iii

EKSISTENSI PEMETAAN BIDANG TANAH DAN PENGARUHNYA DALAM PENSERTIFIKATAN HAK ATAS TANAH

STUDI DI KOTA MATARAM

R A M L A H

D1A 111 247

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi pemetaan bidang tanah dan pengaruhnya dalam pensertifikatan hak atas tanah, mengungkapkan dan mengkaji mengenai mekanisme, manfaat, hambatan yang dihadapi serta penyelesaiannya dalam penerapannya di Kantor Pertanahan Kota Mataram. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Perundang-undangan, Pendekatan Konseptual dan Pendekatan Sosiologis. Setiap bidang tanah harus jelas koordinat dan posisinya dilapangan dan harus terpetakkan pada peta pendaftaran, agar untuk suatu keperluan pengembalian batas mudah dilakukan. Kendala yang dihadapi yaitu masih banyaknya sertipikat tanah yang datanya masih belum dipetakan dalam bentuk digital. Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah agar upaya terjaminnya tertib administrasi dan jaminan perlindungan hak atas tanah dengan terbitnya sertifikat yang sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Kata Kunci : Eksistensi, Pemetaan Tanah, Pensertifikatan

EXISTENCE OF MAPPING PARCELS OF LAND AND EFFECT ON THE CERTIFICATION OF LAND RIGHTS

STUDY IN THE OF MATARAM

ABSTRACTThis study aims to determine existence of mapping parcels of land and

effect on the certification of land rights, reveals and examinesabout mechanisms, benefits, obstacles faced and solutionin implementationin theLand Office of Mataram. The method usued in this study are consists of statue approach, conceptual approach, sosiological approach. Everyparcels of landmust be clear coordinates and position on the field and must be mapped on the map registration, sofor theboundariesof areturn onnecessityis easy to do. Obstacles

Page 4: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

iv

encountered are many certificates of the land in question still unmapped on digital form. Result to be achieved in this study effort to ensure the order of administratich and guarancle the protection of land rights by publication of a certificate wich corresponding to the legislation existing.

Key word : existence, mapping of land, certification

I. PENDAHULUAN

Bagi manusia tanah mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat

penting dalam kehidupannya. Jumlah penduduk yang semakin berkembang dan

kebutuhan yang semakin tinggi akan tanah yang jumlahnya relatif tetap,

menimbulkan banyak benturan kepentingan yang berakibat munculnya

permasalahan di bidang pertanahan. Mengingat pentingnya tanah bagi kehidupan

manusia, maka sudah sewajarnya peraturan mengenai pertanahan diatur

sedemikian rupa, sehingga dapat meminimalkan timbulnya permasalahan di

bidang pertanahan.

Masalah pertanahan, merupakan suatu masalah strategis yang terkait

dengan faktor-faktor sosial, ekonomi, politik, maupun budaya, harus segera

ditangani karena bila tidak dilaksanakan secara cepat dan tepat justru akan

menempatkan pada posisi dimana tanah menjadi sumber konflik di tengah

masyarakat.

Seiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang

berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di

mana data yang ada pada sertifikat tidak sesuai dengan yang ada pada buku tanah,

jumlah sertifikat palsu cukup banyak, sehingga menimbulkan kerawanan.1

Salah satu hal penting untuk meminimalkan timbulnya permasalahan di

1Supranowo, Sertifikat dan Permasalahannya, Makalah pada Seminar Nasional “Kegunaan Sertifikat dan Permasalahannya, Yogyakarta, 9 Juli 1992, hlm.8.

Page 5: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

v

bidang pertanahan tersebut adalah adanya kepastian hukum di bidang pertanahan,

khususnya terhadap kepemilikan hak atas tanah oleh individu/perorangan.

Negara mengatur mengenai penertiban status dan penggunaan hak-hak

atas tanah, sebagai upaya meningkatkan kepastian hukum dengan cara pemberian

sertipikat kepemilikan hak-hak atas tanah. Secara konstitusional, Undang-Undang

Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat (3) telah memberikan landasan bahwa bumi dan

air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Setelah UUPA disahkan pada 24 September 1960, keanekaragaman

aturan tersebut diakhiri. UUPA merupakan tonggak reformasi agraria di

Indonesia. Dengan keberadaan UUPA dan berbagai peraturan pelaksanaan

lainnya, tersusun dan tersedialah suatu perangkat hukum bidang pertanahan hasil

unifikasi, yang merupakan hukum tanah nasional tunggal untuk semua tanah di

seluruh wilayah negara.2

Pendaftaran tanah yang bertujuan memberikan jaminan kepastian hukum

dikenal dengan sebutan Rechts Cadaster/Legal Cadaster. Jaminan kepastian

hukum yang hendak diwujudkan dalam pendaftaran tanah ini, meliputi: 1)

Kepastian status hak. Dengan pendaftaran tanah dapat diketahui dengan pasti

status hak yang didaftar, yaitu apakah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna

Bangunan, Hak Pakai, Hak Pengelolaan ataukah Hak Milik Atas Satuan Rumah

Susun. 2) Kepastian subjek hak. Dengan pendaftaran tanah dapat diketahui

dengan pasti siapa yang menjadi subjek hak atau pemegang haknya, yaitu

perseorangan ataukah badan hukum. 3) Kepastian objek hak. Dengan pendaftaran

2Boedi Harsono, Ibid., hlm. 35.

Page 6: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

vi

tanah dapat diketahui dengan pasti ukuran (luas) tanahnya, letak tanahnya, dan

batas-batas tanahnya.

Dengan banyaknya berbagai kasus sengketa tanah yang terdapat di

Kota Mataram, tentunya menarik perhatian terhadap kasus-kasus yang

masalahnya adalah dimana ketika sebuah proses pendaftaran tanah telah dilakukan

sesuai dengan prosedur tentunya tidak akan terjadi permasalahan, apabila tidak

terlaksana dapat mengakibatkan terjadinya sengketa tanah terutama terjadinya

sengketa batas bidang tanah dikemudian hari, tumpang tindih antara bidang tanah

yang satu dengan yang lain, dan terbitnya sertipikat ganda. Hal inilah yang

mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang eksistensi pemetaan

bidang tanah dan pengaruhnya dalam pensertipikatan hak atas tanah studi di Kota

Mataram.

Tujuan penulisan skripsi yang hendak dicapai oleh penulis dalam

penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui mekanisme/prosedur pemetaan bidang

tanah yang dilakukan Kantor Pertanahan Kota Mataram dalam menjamin

kepastian hukum agar tidak terjadi tumpang tindih. 2) Untuk mengetahui

pengaruh dari pemetaan bidang tanah dalam pensertipikatan Hak Atas Tanah.

3) Untuk mengetahui, mengungkapkan dan mengkaji mengenai kendala-kendala

yang dihadapi dalam pemetaan bidang tanah serta bagaimana penyelesaiannya.

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut : 1) Manfaat dari  segi teori diharapkan menjadi sumbangan pemikiran

tentang pentingnya pemetaan bidang tanah dan pengaruhnya dalam

Page 7: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

vii

pensertipikatan hak atas tanah, dan diharapkan mampu menambah dan menjadi

masukan bagi pengetahuan dan perkembangan ilmu hukum khususnya hukum

agraria, serta dapat menjadi salah satu referensi bagi mereka yang hendak

melakukan penelitian mengenai penerapan peraturan pertanahan khususnya yang

berkaitan dengan adanya pemetaan bidang tanah yang sebagian besar belum

dipahami oleh masyarakat. 2) Manfaat Praktis diharapkan dapat menjadi bahan

informasi bagi masyarakat luas di kota Mataram, Pemerintah Daerah dan Kantor

Pertanahan dalam upaya terjaminnya tertib administrasi dan jaminan perlindungan

hak atas tanah dengan terbitnya suatu sertifikat yang sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang berlaku.

Page 8: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

viii

II. PEMBAHASAN

Mekanisme/prosedur pemetaan bidang tanah

Adapun yang melatarbelakangi Pelaksanaan Pemetaan Bidang Tanah

dalam rangka Pensertifikatan Hak Atas Tanah di Kota Mataram yaitu: 3 1) Setiap

sertifikat hak atas tanah yang terbit diketahui dengan pasti letak atau lokasinya di

muka bumi. Dengan demikian setiap usaha untuk mensertifikatkan tanah yang

sama dapat segera diketahui dan dicegah oleh BPN. Namun “Mengapa ada tanah

bersertifikat yang tidak diketahui letaknya”, masih ada tanah bersertifikat yang

tidak diketahui lokasinya yang disebabkan oleh ketidaktersediaan peta. 2) Peta

adalah informasi yang menggambarkan letak seluruh bidang tanah di permukaan

bumi. Jika sebuah sertifikat yang diterbitkan tidak dipetakan dalam sebuah peta

akibat tidak adanya sarana pada saat itu, maka bidang tanah itu memiliki potensi

untuk lahir sertifikat ganda. Dalam hal seseorang dengan bukti-bukti tanah yang

meyakinkan meminta pembuatan sertifikat di BPN, maka tidak ada tools yang

kuat untuk mencegah lahirnya sertifikat ganda. 3) Petugas BPN akan meneliti data

fisik bidang tanah yang diminta untuk kedua kalinya tersebut dengan melakukan

pengukuran bidang tanah. Pada saat pengukuran, petugas akan meminta pemohon

sertifikat untuk menunjukkan batas-batas bidang tanahnya. Akan lebih baik jika

diketahui dan dikonfirmasi oleh pemilik tanah yang bersebelahan. Pada poin ini

pembuatan sertiffikat ganda akan tersandung jika pemegang sertifikat tanah

3Wawancara dengan I Wayan Sudiartha Kasubsi Tematik dan Potensi Tanah Kantor Pertanahan Kota Mataram, Tanggal 22 Juli 2016.

Page 9: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

ix

menempati tanah tersebut. 4) Sebaliknya apabila tanah tersebut tidak ditempati

atau diterlantarkan maka praktek ini akan lebih mulus melaju tanpa terdeteksi.

Langkah kedua adalah petugas melakukan pemetaan hasil pengukuran ke dalam

peta. Setelah posisi bidang tanah hasil ukuran dapat diketahui letaknya, petugas

akan mengecek apakah pada posisi yang sama telah diterbitkan sertifikat hak atas

tanahnya. Apabila ternyata ada, petugas akan memblokir kegiatan penerbitan

sertifikat baru yang disinyalir ganda. 5) Sayangnya Apabila bidang tanah

bersertifikat terdahulu belum dipetakan, petugas akan mengatakan bahwa pada

posisi tersebut adalah posisi bebas. Jika ini yang terjadi proses ini akan terus

berlanjut hingga penelitian data yuridis termasuk pengumuman terhadap publik

bahwa akan diterbitkan sertifikat atas tanah tersebut. 6) Sekali lagi hasil penelitian

data yuridis menunjukkan bahwa tidak ada masalah dan tidak ada claim dari

masyarakat (termasuk pemegang sertifikat terdahulu), maka BPN akan

menerbitkan sertifikat tanah (lagi) atas bidang tanah yang sama. Terjadilah

sertifikat ganda atau tumpang tindih atau overlap yang tidak disadari oleh

pemegang sertifikat pertama, BPN dan (kadang-kadang) pemegang sertifikat

kedua.

Peta pendaftaran adalah peta yang menggambarkan bidang atau bidang-

bidang tanah yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

untuk keperluan pendaftaran tanah. Peta pendaftaran ini menginformasikan

mengenai letak, bentuk, batas dan luas serta nomor identifikasi bidang dari setiap

bidang tanah.

Page 10: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

x

Peta pendaftaran yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari di Kantor

Pertanahan haruslah peta dalam sistem koordinat tertentu dan format peta tertentu.

Sistem koordinat tertentu artinya untuk suatu peta pendaftaran hanya

menggunakan sistem koordinat nasional (TM-3º). Sedangkan format peta tertentu

artinya peta pendaftaran menggunakan format nasional sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Proses pemetaan hasil ukuran harus memenuhi ketentuan-ketentuan

berikut ini: 1) Peta pendaftaran yang berasal dari peta foto, maka pemetaannya

dilaksanakan dengan memplotkan batas bidang tanah hasil kartiran yang telah

diidentifikasikan serta telah diukur di lapangan. 2) Peta pendaftaran yang berasal

dari peta garis dimana hasil ukuran lapangannya telah dikartir pada peta dasar

pendaftaran tersebut, maka pemetaannya dilaksanakan dengan memplotkan batas-

batas bidang tanah.

Dengan tersedianya peta dasar digital tersebut, maka pelaksanaan

pemetaanya dapat dilakukan dengan cara: 1) Penggabungan file pada peta digital,

File digital dapat berupa peta bidang tanah atau peta blok digital dengan sistem

koordinat TM-3º. 2) Pengkartiran data lapangan secara langsung pada format peta

digital, sehingga seluruh bidang tanah yang telah ditetapkan batas-batasnya

tergambar pada peta dasar digital, kemudian diberi NIB.

Pemberian Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dalam sistem pendaftaran

tanah terdapat 2 jenis informasi, yaitu informasi mengenai letak bidang tanah

yang diuraikan dalam peta pendaftaran dan informasi mengenai hal-hal yang

melekat pada bidang tanah tersebut seperti pemegang hak, penggunaan tanah,

Page 11: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xi

apakah ada sengketa di atas tanah tersebut dan lain sebagainya. Untuk

mengidentifikasi satu bidang tanah dan membedakan dengan bidang tanah

lainnya, diperlukan tanda pengenal bidang tanah yang bersifat unik, sehingga

dengan mudah mencari dan membedakan bidang tanah yang dimaksud dengan

bidang tanah lainnya.

Selain untuk maksud-maksud tersebut diatas, NIB merupakan

penghubung antara Peta Pendaftaran dan daftar lainnya yang ada dalam proses

pendaftaran tanah. Dalam sistem komputerisasi pendaftaran tanah NIB yang unik

diperlukan sebagai penghubung yang efisien antara data yang diperlukan dan

sebagai akses informasi atas suatu bidang tanah.4

NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 23 PMNA/KBPN No.

3/1997 terdiri dari 13 digit, yaitu 8 digit pertama merupakan kode propinsi,

kabupaten, kecamatan dan kelurahan/desa tempat bidang tanah terletak, dan 5

digit terakhir merupakan nomor bidang tanah.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Pengukuran bidang

tanah dilaksanakan untuk menentukan posisi / letak geografis, batas, luas, dan

bentuk geometris bidang tanah untuk keperluan pendaftaran hak atas tanah.

Pengukuran untuk keperluan pendaftaran hak atas tanah dilaksanakan untuk

pembuatan peta pendaftaran, peta bidang tanah, lampiran sertipikat (berupa surat

ukur), dan terutama untuk mendapatkan data ukuran bidang tanah sebagai unsur

440Wawancara dengan Wasis Suntoro, A.Ptnh, MH., Kepala Kantor Pertanahan Kota Mataram, Tanggal 11 Juli 2016

Page 12: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xii

pengembalian batas apabila karena suatu hal batas-batas bidang tanah tersebut

hilang. 5

Pengaruh dari Pemetaan Bidang Tanah dalam pensertifikatan hak atas tanah

Produk akhir dari pengukuran bidang-bidang tanah adalah peta-peta

pendaftaran tanah yang dibuat desa demi desa secara utuh dan dilengkapi dengan

daftar subjek atas haknya. Peta-peta pendaftaran tanah merupakan hasil

pengukuran secara sporadik yang memuat seluruh bidang tanah di suatu desa yang

disertai denga data subjek hak atas tanah.

Secara hukum peta pendaftaran tanah telah mempunyai kekuatan bukti,

karena batas-batas bidang telah ditetapkan dan diukur dengan memperhatikan asas

kontradiktur delimitasi. Dengan demikian secara hukum akan memudahkan dalam

pengembalian tanda-tanda batas jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Adapun manfaat dari pemetaan bidang tanah tersebut yaitu: 1) Untuk

mengetahui Letak, batas, dan bentuk bidang tanah. 2) Untuk mengetahui skala

peta yang digunakan dalam pemetaan bidang tanah yang dimohonkan. 3) Untuk

mengetahui Lembar peta dan nomor identifikasi bidang tanah yang dimohonkan.

4) Untuk meminimalisir terbitnya sertipikat ganda. 5) Untuk menjamin kepastian

hukum di bidang penguasaan dan pemilikan tanah, faktor kepastian letak dan

batas setiap bidang tanah tidak dapat diabaikan, oleh karena itu kegiatan pemetaan

harus dilaksanakan. 6) Untuk mempermudah dalam melaksanaan Pemetaan Zona

5Wawancara dengan I Wayan Sudiartha Kasubsi Tematik dan Potensi Tanah Kantor Pertanahan Kota Mataram, Tanggal 22 Juli 2016.

Page 13: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xiii

Nilai Tanah. 7) Untuk mewujudkan sertipikat tanah menjadi KW1 artinya lengkap

ada nomor peta pendaftaran, lembar pendaftaran, serta sudah di validasi.

Kualitas data pendaftaran tanah yang sesuai dengan tata cara dan

peraturan kegiatan pendaftaran tanah adalah Kualitas 1, yaitu untuk setiap bidang

tanah terdaftar, terhubung dengan dokumen GS/SU (Gambar Situasi / Surat Ukur)

spasial, GS/SU (Gambar Situasi / Surat Ukur) tekstual dan buku tanahnya.

Kriteria kualitas data pendaftaran tanah yaitu KW 1, KW 2, KW 3, KW 4, KW 5

dan KW 6. 6 1) KW 1, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi

kriteria kualitas 1 yaitu buku tanah yang surat ukurnya telah dipetakan, dientri

informasi tekstualnya serta digambarkan geometri bidang tanahnya. 2) KW 2,

menunjukkan jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria kualitas 2

yaitu buku tanah yang surat ukurnya telah dipetakan, dientri informasi tekstualnya

tetapi belum digambarkan geometri bidang tanahnya. 3) KW 3, menunjukkan

jumlah data dalam basis data yang memenuhi kriteria kualitas 3 yaitu buku tanah

yang surat ukurnya telah dipetakan, tetapi belum dientri informasi tekstualnya dan

belum digambarkan geometri bidang tanahnya. 4) KW 4, menunjukkan jumlah

data dalam basis data yang memenuhi kriteria kualitas 4 yaitu buku tanah yang

surat ukurnya belum dipetakan, tetapi telah dientri informasi tekstualnya dan

digambarkan bidang tanahnya. 5) KW 5, menunjukkan jumlah data dalam basis

data yang memenuhi kriteria kualitas 5 yaitu buku tanah yang surat ukurnya

belum dipetakan, belum digambarkan bidang tanahnya tetapi telah dientri

informasi tekstualnya. 6) KW 6, menunjukkan jumlah data dalam basis data yang

memenuhi kriteria kualitas 6 yaitu buku tanah yang tidak ada surat ukurnya.

6http://eprints.undip.ac.id/42898/5/BAB_IV

Page 14: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xiv

Sistem pendaftaran hak dapat diketahui dari adanya buku tanah sebagai

dokumen yang memuat data yuridis dan data fisik yang dihimpun dan disajikan

serta diterbitkannya sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang didaftar.

Pembukuan dalam buku tanah serta pencatatannya pada surat ukur tersebut

merupakan bukti bahwa hak yang bersangkutan beserta pemegang haknya dan

bidang tanahnya yang diuraikan dalam surat ukur secara hukum telah didaftar7

Hambatan dan Solusi dalam Pemetaan Bidang Tanah

Pelaksanaan untuk tercapainya jaminan dan kepastian hukum hak-hak

atas tanah diselenggarakan pendaftaran tanah dengan mengadakan pengukuran,

pemetaan tanah dan penyelenggaraan tata usaha hak atas tanah. Kegiatan

pengukuran dan pemetaan meliputi pembuatan peta dasar pendaftaran yaitu

penetapan batas bidang-bidang tanah, pengukuran dan pemetaan bidang-bidang

tanah dan pembuatan peta pendaftaran, pembuatan daftar tanah, dan pembuatan

surat ukur.

Hambatan yuridis dalam pemetaan bidang tanah yaitu kurangnya

pemahaman masyarakat tentang pentingnya tertib administrasi dalam hal

pemetaan bidang tanah, sehingga hal tersebut dapat menghambat proses pemetaan

bidang tanah, terkait dengan batas sandingan bidang tanah, kewajiban memasang

atau memelihara tanda batas yang telah ada dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya perselisihan atau sengketa mengenai batas tanah dengan para pemilik

tanah yang berbatasan. Penetapan batas tersebut dilakukan oleh pemilik tanah dan

para pemilik tanah yang berbatasan. Berdasarkan pada pasal 18 Peraturan

Pemerintah No. 24 Tahun 1997 perlu adanya penetapan batas bidang tanah yang

7Boedi Harsono, Op.cit., hlm.475

Page 15: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xv

dilakukan oleh badan yang berwenang yaitu oleh Badan Pertanahan Nasional

dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, dan juga perlu disaksikan

dan disetujui oleh pihak pemilik tanah yang berbatasan langsung dengan bidang

tanah yang akan didaftarkan atau yang disebut dengan Asas Kontradiktur

Delimitasi.

Sedangkan hambatan non yuridis atau tehnis yang dihadapi dalam

pemetaan bidang tanah yaitu.8 1) Tidak tersedianya tanda batas tanah yang tegas

dilapangan sehingga kesulitan untuk menentukan koordinat untuk pemetaan.

2) Faktor Intern dari dalam Kantor Petanahan itu sendiri, kurangnya disiplin

pegawai dalam bekerja menghambat proses pemetaan. 3) Keterbatasan Sumber

Daya Manusia untuk tenaga ahli pemetaan. 4) Terbatasnya jumlah komputer

sehingga proses pengolahan data hasil pengukuran memerlukan waktu yang lama,

dan akhirnya proses pemetaan menjadi terkendala. 5) Sertipikat tanah sebagian

masih merupakan data lama yang belum di GIM (Graphical Indeks Maping)

sehingga tidak memiliki koordinat letak tanah sehingga menyulitkan petugas

dalam memplotting bidang tanah kedalam peta pendaftaran tanah. 6) Banyaknya

sertipikat lama yang datanya belum menjadi KW1 artinya belum ada nomor peta

pendaftaran, lembar pendaftaran, serta belum di validasi.

8Wawancara dengan Putu Juni Swasta Kepala Seksi Survey,Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kota Mataram, Tanggal 08Agustus 2016

Page 16: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xvi

III. PENUTUP

Simpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut: 1) Mekanisme pemetaan bidang tanah di Kota Mataram

dilakukan dengan Menentukan titik koordinat letak lokasi tanah yang dimohon

kelapangan bersamaan pada waktu pengukuran bidang tanah untuk mengetahui

koordinat bidang tanah, agar mudah dilakukan penggambaran yang kemudian

dilakukan pemetaan pada peta pendaftaran untuk pendaftaran pertama kali. Untuk

sertipikat lama apabila tidak diketahui letak lokasinya dan koordinatnya,

dilakukan GIM (Graphical Indeks Maping), agar dapat dengan mudah gambar

bidang tanahnya diplotkan pada peta pendaftaran, dengan memeriksa NIB (Nomor

Identifikasi Bidang), SU (Surat Ukur) /GU(Gambar Ukur) dan Cek Peta

Pendaftaran. 2) Pengaruh/Manfaat dari pemetaan bidang tanah dalam rangka

pensertifikatan hak atas tanah khususnya dengan metode digital antara lain yaitu :

untuk mengetahui Letak, batas, dan bentuk bidang tanah; untuk mengetahui skala

peta yang digunakan dalam pemetaan bidang tanah yang dimohonkan; untuk

mengetahui lembar peta dan nomor identifikasi bidang tanah yang dimohonkan;

untuk meminimalisir terbitnya sertipikat ganda; untuk mewujudkan sertipikat

tanah menjadi KW1 artinya lengkap ada nomor peta pendaftaran, lembar

pendaftaran, serta sudah di validasi dan untuk mempermudah dalam melaksanaan

Page 17: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xvii

Pemetaan Zona Nilai Tanah. 3) Kendala yang ditemui dalam pemetaan bidang

tanah dalam pensertifikatan hak atas tanah di Kota Mataram antara lain hambatan

yuridis dalam pemetaan bidang tanah yaitu kurangnya pemahaman masyarakat

tentang pentingnya tertib administrasi dalam hal pemetaan bidang tanah, terkait

dengan batas sandingan bidang tanah perlu penentuan letak batas secara

kontradiktur, kurangnya sosialisasi, minimnya pengetahuan masyarakat.

Sedangkan hambatan non yuridisnya kurangnya fasilitas, pemetaan bidang tanah

masih banyak menggunakan peta manual sehingga sulit untuk melakukan

pemutakhiran data, sertipikat tanah sebagian masih merupakan data lama. Adapun

upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut antara lain

dengan melakukan sosialisasi pemetaan bidang tanah, melakukan sosilaisasi

terhadap masyarakat tentang pentingnya pemasangan tanda batas tanah yang tegas

dilapangan sehingga petugas tidak kesulitan untuk menentukan koordinat untuk

pemetaan, melakukan pengadaan laptop atau komputer bagi petugas pemetaan,

melakukan kegiatan GIM (Graphical Indeks Maping) dengan tertib dan teratur

pada Kantor Pertanahan Kota Mataram.

Saran

Adapun yang menjadi saran penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut: 1) Kantor Pertanahan Kota Mataram hendaknya melakukan

sosialisasi secara intensif kepada masyarakat atau PPAT (Pejabat Pembuat Akta

Tanah), sehingga masyarakat menjadi paham tentang pentingnya pemetaan bidang

tanah di Kota Mataram serta mensosialisasikan secara intensif tentang pentingnya

Page 18: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xviii

pemasangan tanda batas tanah yang tegas dilapangan sehingga petugas tidak

kesulitan untuk menentukan koordinat untuk pemetaan. 2) Pemetaan bidang tanah

hendaknya mencantumkan nama jalan, fasilitas umum, nama kantor, dan lain-lain

yang dapat diidentifikasi sehingga masyarakat umum bisa memahaminya.

3) Kantor Pertanahan Kota Mataram hendaknya meningkatkan fasilitas sehingga

memudahkan para petugas pemetaan dalam melaksanakan tugasnya. 4) Kantor

Pertanahan Kota Mataram hendaknya meningkatkan kualitas data sertipikat

sehingga para pemohon tidak perlu melakukan GIM (Graphical Indeks Maping).

Page 19: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xix

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia (Sejarah Pembentukan Undang-undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanannya), Jakarta: Djambatan, 2005.

Supranowo. Sertifikat dan Permasalahannya, Makalah pada Seminar Nasional “Kegunaan Sertifikat dan Permasalahannya, Yogyakarta, 9 Juli 1992.

Peraturan-Peraturan

Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960. Tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria.

Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Tentang Pendftaran

Tanah.

Indonesia, Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No. 3 Tahun 1997. Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

Page 20: fh.unram.ac.id  · Web viewSeiring dengan tingginya nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang berupaya memperoleh bukti pemilikan tanah dengan memiliki sertifikat palsu, di mana

xx