farmakologi obat.docx

8
Farmakologi Obat 1. Golongan 4-aminokuinolin 1.1. Klorokuin 1.1. Asal dan Kimia Merupakan turunan 4-aminokuinolin 1.2. Farmakodinamik Efek antimalaria Sangat efektif terhadap skizon darah melawan spesies parasit malaria Bersifat gametosidal immature (muda) P.vivax, P. Ovale, P.malariae, P.falciparum (stadium 1-3) Tidak efektif bentuk intra hepatik pengobatan radikal P.vivax, dan P.ovale Resistensi Penelitian verapamil, desipramin dan klorfeniramin memulihkan sensitivitas plasmodium yang resisten terhadap klorokuin. 1.3. Farmakokinetik Secara oral absorbsi lengkap dan cepat makanan mempercepat absorbsi klorokuin. Obat mengandung kalsium atau magnesium (Ex: kolin dan antasid) tidak diberikan bersamaan dapat mengganggu absobsi klorokuin. 1.4. Farmakoterapi Dosis Dosis harian 300 mg kadar mantap kira- kira 125µg/l dosis oral 0,5 gr tiap minggu kadar plasma antara 150-250µg/l dngan kadar lembah antara 20-40 µg/l. Jumlah ini berada dalam batas kadar terapi untuk P.Falciparum yang sensitif dan P. Vivax 30 dan 15 µg/l. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa dan anak 25 mg klorokuin (untuk 3 hari) Hari 1-2 10 mg basa/kg Hari 3 5 mg/kg

Upload: betet-suddrajat

Post on 27-Sep-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Farmakologi Obat1. Golongan 4-aminokuinolin1.1. Klorokuin1.1. Asal dan Kimia

Merupakan turunan 4-aminokuinolin

1.2. Farmakodinamik

Efek antimalaria Sangat efektif terhadap skizon darah melawan spesies parasit malaria Bersifat gametosidal immature (muda) P.vivax, P. Ovale, P.malariae, P.falciparum (stadium 1-3) Tidak efektif bentuk intra hepatik pengobatan radikal P.vivax, dan P.ovale

ResistensiPenelitian verapamil, desipramin dan klorfeniramin memulihkan sensitivitas plasmodium yang resisten terhadap klorokuin.

1.3. Farmakokinetik

Secara oral absorbsi lengkap dan cepat makanan mempercepat absorbsi klorokuin.

Obat mengandung kalsium atau magnesium (Ex: kolin dan antasid) tidak diberikan bersamaan dapat mengganggu absobsi klorokuin.

1.4. Farmakoterapi

Dosis

Dosis harian 300 mg kadar mantap kira-kira 125g/l dosis oral 0,5 gr tiap minggu kadar plasma antara 150-250g/l dngan kadar lembah antara 20-40 g/l.

Jumlah ini berada dalam batas kadar terapi untuk P.Falciparum yang sensitif dan P. Vivax 30 dan 15 g/l.

Dosis yang dianjurkan untuk dewasa dan anak 25 mg klorokuin (untuk 3 hari) Hari 1-2 10 mg basa/kg Hari 3 5 mg/kg

1.5. Efek samping

sakit keparingan, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan dan gatal-gatal. pengobatan supresi sakit kepala, penglihatan kabur, diplopia, erupsi kulit likenoid, rambut putih dan perubakan gambaran EKG.

1.6. Kontraindikasi

Pasien defisiensi G6PD menyebabkan hemolisis. Pada pasien dengan penyakit hati atau pada pasien dengan gangguan cerna neurologik dan darah yang berat klorokuin harus digunakan secara hati-hati.

(Inge, 2009) dan ( Sulistya, 2009)1.2. Amodiakuin 1.1. Asal dan Kimia

Merupakan obat yang mempunyai struktur dan aktivitas yang menyerupai klorokuin, termasuk efek antipretik dan antiinflamasi.

1.2. Farmakodinamik

Efek antimalariaDapat menimbulkan reaksi fatal pengunaan sebagai profilaksis

1.3. Farmakokinetik

Secara per oral amodiakuin dimetabolisir metabolit dicemetilamodiakuin ( terdeteksi < 8 jam ) terkonsentrasi dalam sel darah merah waktu paruh sampai 18 hari.

1.4. Farmakoterapi

Dosis

Amodiakuin basa : 10mg/kgbb/hari selama 3 hari.(Total dosis tunggal 30 mg/kg bb)

1.5. Efek samping

mual, muntah nyeri perut,diare dan gatal-gatal Pada profilaksis hepatitis toksik dan agranulositosis yang fatal. Keracunan akut amodiakuin pingsan, kaku otot, kejang dan gerakan yang tidak terkontrol.

1.6. Kontraindikasi

pada penderita kelainan hati Pasien dengan hipersensitif terhadap amodiakuin tidak boleh digunakan untuk profilaksis.

( Rianto, 2008)2. Golongan obat antifolat2.1. Sulfadoksin-pirimetamin1.1. Asal dan Kimia

Turunan pirimidin berbentuk bubuk putih, tidak berasa, tidak larut air dan hanya sedikit larut dalam asam klorida

1.2. Farmakodinamik

Merupakan skizontosid darah kerjanya lambat Untuk profilaksis dan supresi malaria P.falciparum yang resisten klorokuin diberikan seminggu sekali

Mekanisme Kerja Mencegah pembentukan asam folinat (asam tetrahidrofolat) dari PABA pada plasmodia. Pirimetamin menghambat enzim dehidrofolat reduktase sehingga tidak terjadi asam folat. Sulfadoksin memiliki sifat kompetitif inhibition, akan menghalangi asam folat.

1.3. Farmakokinetik

Secara oral disaluran cerna berlangsung lambat kadar puncak plasma (4-6jam) obat ditimbun terutama di ginjal, paru, hati, dan limfa waktu paruh (4hari) diekskresi melalui urin

1.4. Farmakoterapi

Dosis

Sulfadoksin pirimetamin bentuk tablet : 25 mg sulfadoksin dan 1.25 mg pirimetamin

1.5. Efek samping

Hipersensitifitas sulfat kelainan kulit (contoh: eritema multiforme, sindroma Steven Johnson / nekrolisis epidermal toksik) dan mukosa, trobositopenia anemia megaloblastik dan leukopenia. Mual, muntah, nyeri kepala, insomnia,

1.6. Kontraindikasi

Ibu menyusui, Anak berusia anak < 2 bulan Pasien hipersensitif sulfanamid, Penderita disfungsi hepar dan renal

3. Golongan 4 quinoline-methanol3.1 Kina1.7. Asal dan Kimia

Mengandung gugus kuinolin yang terikat pada cincin kuinuklidin melalui ikatan alkohol sekunder rantai samping metoksi dan vinil

1.8. Farmakodinamik

Efek anti malaria Kina berefek skizontosid darah dan gametositosid terhadap P. Vivax dan P. Malariae, tetapi tidak untuk P. Falciparum Kina tidak digunakan untuk profilaksis malaria Obat ini bekerja dalam organel penghambatan aktivitas heme polimerase penumpukan substrat yang bersifat toksik yaitu heme

1.9. Farmakokinetik

Penyerapan melalui usus cepat dan sempurna 70 % beredar dalam bentuk basa terikat protein plasma ( cepat melewati barrier plasenta dan ditemukan dalam cairan serebrospinal ) dimetabolisir hati (10-12jam) diekskresi melalui urin (bentuk hidrosilated)

Konsentrasi puncak dalam plasma 1-3 jam Konsentrasi dalam eritrosit 1/5 konsentrasi plasma.

1.10. Farmakoterapi

Kina diberikan per oral/perdrip secara i.v diberikan dalam infus larutan isotonik dalam 5 % dextrose

Jika tidak i.v digunakan i.m (obat dilarutkan konsentrasi 60 mg/l

Dosis

1. Tablet (lapis gula) : 200 mg basa /tablet setara 20 mg bentuk garam2. Injeksi : 1 ampul 2 cc Kina HCL 25 % 500 mg basa ( per 1 cc berisi 250 mg basa ).

1.11. Efek samping

Sindrom CinchonismTinitus/telinga berdenging, gangguan pendengaran, vertogo gejala timbul bila konsentrasi plasma 5 mg/l

CardiovascularHipotensi berat injeksi terlalu cepat

Hipoglikemia Pada ibu hamil (infus kina) obat menstimuli sekresi insulin dari -pankreas

1.12. Kontraindikasi

Ibu hamil

4. Artemisin dan derivatnya4.1 Artemeter1.1. Asal dan Kimia

Merupakan metil eter aritmisin yang larut dalam lemak

1.2. Farmakodinamik

Efek anti malaria Merupakan golongan sesquiterpene lactone ikatan peroksida Mempunyai efek skizontisida darah dapat digunakan pada malaria berat maupun malaria tanpa komplikasi

Tidak mempunyai efek hipnozoitisida efek gametositosida Digunakan untuk pasien P.falciparum dengan komplikasi yang resisten dengan berbagai obat malaria

1.3. Farmakokinetik

Sama dengan Artemisin (farmakokinetik oral) puncak konsentrasi plasma (1-2jam) dan waktu paruh (2-3jam)

Aktifitas antimalaria dalam plasma lebih besar melalui injeksi daripada oral

1.4. Farmakoterapi

Dosis

1. Ampul/ Injeksi i.m mengandung 80 mg dalam 1 ml2. 40 mgdalam 1 ml untuk anak

Malaria berat/dengan komplikasi :Hari 1 dosis awal 3,2 mg/Kg BB secara i.m

Diikuti 1,6 mg/KgBB sehari (min 3hr) sampai pasien biasa minu per oral (pengobatan hingga 7 hr)

1.5. Efek samping

Fatal neurotoksik injeksi artemeter dosis tinggi Mual, muntah, nyeri perut, gatal, demam, pendarahan abnormal, warna urin menjadi gelap

1.6. Kontraindikasi

Ibu hamil trimester 1

4.2 Artesunat1.1. Asal dan Kimia

Merupakan garam suksinil natrium artemisin yang larut dalam air, tidak stabil dalam larutan

1.2. Farmakodinamik

Efek anti malaria Merupakan golongan sesquiterpene lactone ikatan peroksida Mempunyai efek skizontisida darah dapat digunakan pada malaria berat maupun malaria tanpa komplikasi

Tidak mempunyai efek hipnozoitisida efek gametositosida Digunakan untuk pasien P.falciparum dengan komplikasi yang resisten dengan berbagai obat malaria Obat dikombinasikan dengan amodiakuin atau sulfadoksin-pirimetamin atau meflokuin

1.3. Farmakokinetik

Artesunat secara oral metabolisir dihidroartemisin puncak konsentrasi (1-2jam) dan waktu paruh (2-5jam)

1.4. Farmakoterapi

1. Tablet mengandung 50 mg sodium artesunat2. Ampul i.m / i.v injeksi mengandung 60 mg sodium artesunat dalam 1 ml lautan injeksi

Injeksi sebagai asam artesunik ( tidak stabil dalam larutan netral )

Dosis

Malaria tanpa komplikasi :Kombinasi : 4 mg/KgBB/hr + amodiakuin 10 mg/KgBB/hr (selama 3 hari) Malaria berat :1. 12 jam pertama 2.4 mg/kg BB secara i.v dosis selanjutnya sama untuk 12 jam berikutnya.2. Hari 2-5 2.4 mg/kgBB/hr ( sampai penderita mampu minum obat )

1.5. Efek samping

Mual, muntah, nyeri perut, gatal, demam, pendarahan abnormal, warna urin menjadi gelap, kurang pendegaran, perubahansyaraf/ neurologikal

1.6. Kontraindikasi

Ibu hamil trimester 1

5. Primakuin1.7. Asal dan Kimia

Turunan 8-aminokuinolin dengan

1.8. Farmakodinamik

Efek anti malaria Penyembuhan radikal malaria P.vivax dan P.ovale Memperlihatkan efek gametosidal terhadap ke-4 jenis plasmodium terutama P.falciparum

Mekanisme Antimalaria Obat aktif terhadap skizon darah P.falciparum, P. Vivax - hati-hati dalam dosis tinggi

1.9. Farmakokinetik

pemberian secra orak puncak konsentrasi (1-3jam), waktu paruh (5jam) metabilisme di hati diekskresi melalui urin.

Metabolisme mayor : 5 hidroksiprimakuin dan 5 hidroksi demetilprimakuin menyebabkan formasi methemoglobin

1.10. Farmakoterapi

Dosis

Anti relaps primakuin 0.25 mg/kg untuk 14hr Dosis tunggal efek gametosidal (P.falciparum) : 0.75 mg basa/kg

1.11. Efek samping

Anoreksia, mual, muntah, sakit perut an kram Kejang-kejang/gangguan kesadaran Gangguan sistem hemopoitik Penderita defisiensi G6PD hemolisis

1.12. Kontraindikasi

Wanita hamil dan anak < 1 tahun Penderita defisiensi G6PD Penderita dengan aktif reumatoid atritis dan lupus eritematosus