farmakologi kasus pre eklamsi berat

8
FARMAKOLOGI

Upload: aprillia-indah-fajarwati

Post on 21-Jun-2015

325 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

TRANSCRIPT

Page 1: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

FARMAKOLOGI

Page 2: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

ANGGOTA

• Aprillia Indah Fajarwati• Ariani Intan Permatasari• Eka Oktaverah Mulyani• Ismi Puji Astuti• Lilis Sriyani Nuraeni• Yunita Dian Pratiwi• Yunita Laila Astuti

Page 3: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

Kasus

Seorang pasien masuk RS dengan PEB pada kehamilan 29 minggu, mengeluhkan sakit kepala. Seorang staff medis yunior menyarankan pemberian obat paracetamol melalui telepon karena dia tidak paham makna kenaikan TD pada pasien tersebut, 90 menit kemudian pasien mengalami serangan kejang

Page 4: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

ANALISA

Dari kasus di atas tindakan pemberian parasetamol staf medis junior tidak tepat karena hanya fokus pada sakit kepala ibu dan tidak memperhatikan kenaikan tekanan darah. Jadi tekanan darah pada ibu tidak tertangani sehingga menyebabkan kejang.Selain itu pemberian parasetamol tidak berpengaruh terhadap tekanan darah.

Page 5: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

Tanda Gejala PEB

1. TD ≥ 160/110 mmHg2. Proteinuria ≥ +33. Oligouria4. Edema paru dan sianosis5. Nyeri Epigastrum dan Nyeri kuadran atas

abdomen6. Nyeri kepala7. Pandangan kaburPada Eklamsia disertai KEJANG

Page 6: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

Penanganan

1. Tirah baring kekiri2. Infus RL atau Dextrose 5%3. Pemberian anti kejang MgSO4 sebagai pencegahan dan terapi kejang

- MgSO4 40% 8 gram IM sebagai dosis awal- MgSO4 40% 4 gram IM setiap 4 jam sebagai dosis perawatanSyarat pemberian :

a. Frekuensi pernafasan ≥ 16 x/menitb. Reflek patela +c. Urin min 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir atau 0,5 ml/kg BB/jam d. Antidotum MgSo4 (bila terjadi henti nafas) kalsium glukonas

10% dalam 10ml

Page 7: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

Lanjut...

e. Anti hipertensi diberikan bila tensi ≥ 180/110 mmHg. Nivedipine 10-20 mg oral, diulang setelah 20 menit.

f. Pemberian diuretika jika ada indikasi oedem paru, payah jantung, kongestik, oedem anasarka

g. Beriakan Diazepam jika MgSO4 tidak ada atau syarat pemberian MgSO4 tidak memenuhi

4. Observasi DJJ dengan NST, periksa tanda vital ibu.

Page 8: Farmakologi kasus Pre eklamsi berat

Penanganan Eklampsia

Persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang pada eklamsia1. Selalu ingat A B C2. Beri obat antikejang3. Beri Oksigen 4-6 L/menit4. Lindungi pasien dari kemungkinan trauma tapi

jangan di ikat terlalu keras5. Baringkan pasien pada sisi kiri untuk

mengurangi resiko aspirasi