farmakognosi minyak atsiri - bab 3

5
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu : 1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. 2. Secara umum sifat-sifat minyak atsiri sebagai berikut: a.Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya b.Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya. 16

Upload: elissa-sarwohono

Post on 05-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FARM

TRANSCRIPT

17BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu : 1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.2. Secara umum sifat-sifat minyak atsiri sebagai berikut:a. Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnyab. Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya.c. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik, ini berbeda dengan minyak lemak.d. Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada air walaupun kelarutannya sangat kecil.e. Sangat mudah larut dalam pelarut organik.3. Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya. Contoh kelompok pertama adalah: minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin. Komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk -produk lain.

4. Minyak atsiri digolongkan sebagai berikut yaitu :a. Minyak atsiri hidrokarbon b. Minyak atsiri alkoholc. Minyak atsiri aldehidd. Minyak atsiri keton e. Minyak atsiri fenolf. Minyak atsiri eter-fenolik g. Minyak atsiri oksida h. Minyak atsiri ester

3.2 Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mempelajari satu persatu tentang tanaman dan khasiatnya. Karena masih banyak tanaman yang ada di Indonesia yang perlu penelitian untuk menambah pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Bio Trade Facilitation Programme (2005). Market Brief In The European Union For Selected Natural Ingredients Derived From Native Species (Piper Pallidirameum). United Nations Conference On Trade And Development.Dwi Rosita, Anindya(2008)Isolasi Dan Identifikasi Komponen-Komponen Senyawa Hidrokarbon Dalam Minyak Atsiri Daun Ketapang (Terminalia Catappa L).In: Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Kimia Fmipa Undip , Jurusan Kimia Undip. (Unpublished)Ester Natalia Panjaitan. 2012. Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe). Journal Of Pharmaceutics And Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 9-20Green, Clinton. (2002). Export Development Of Essential Oils And Spices By Cambodia. C.L. Green Consultanty Services.Guenther, E., 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, Penerjemah Ketaren S., Penerbit Ui Press, JakartaI M. Oka Adi Parwata, Wiwik Susanah Rita, Dan Raditya Yoga. 2009. Isolasi Dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Atsiri Pada Daun Sirih (Piper Betle Linn) Secara Spektroskopi Ultra Violet-Tampak. Journal Kimia 3(1): 7-13Kasiran. 2009. Peningkatan Kandungan Minyak Atsiri Temulawak Sebagai Bahan Baku Obat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 12(1) : 49-54Lis Nurrani, Julianus Kinho & Supratman Tabba. 2014. Kandungan Bahan Aktif Dan Toksisitas Tumbuhan Hutan Asal Sulawesi Utara Yang Berpotensi Sebagai Obat (Active Ingredients And Their Toxicity Of Several Forest Plant Species Indigenous From North Sulawesi Potential As Efficacious Medicine). Jurnal Penelitian Hasil Hutan 32 (2): 123-138Mac Tavish, Hazel And Harris, David. (2002). An Economic Study Of Essential Oil Production In The Uk : A Case Study Comparing Non-Uk Lavender/Lavandin Production And Peppermint/Spearmint Production With Uk Production Techniques And Cost. Adas Consulting Ltd.Sokovic, M., Glamoclija, J., Marin, P.D., Brkic, D. & Griensven, L.J.L.D., 2010, Antibacterial Effect Of The Essential Oils Of Commonly Consumed Medicinal Herbs Using An In Vitro Model, Molecules, 15 (10),7532-7546.Tri Suryandari. 2014. Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Jeruk Lemon (Citrus Limon (L) Burm. F) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus16