minyak atsiri rimpang kencur (kaempferia galanga...

103

Click here to load reader

Upload: vuongthuan

Post on 04-Feb-2018

297 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) KARAKTERISASI SIMPLISIA, ISOLASI, DAN ANALISIS KOMPONEN

MINYAK ATSIRI SECARA GC-MS

SKRIPSI

OLEH: HERBERT REGIANTO R

071524028

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 2: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) KARAKTERISASI SIMPLISIA, ISOLASI, DAN ANALISIS KOMPONEN

MINYAK ATSIRI SECARA GC-MS

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH: HERBERT REGIANTO R

071524028

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 3: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

PENGESAHAN SKRIPSI

MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) KARAKTERISASI SIMPLISIA, ISOLASI, DAN ANALISIS KOMPONEN

MINYAK ATSIRI SECARA GC-MS

OLEH: HERBERT REGIANTO R

071524028

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: Agustus 2009 Pembimbing I, Panitia Penguji,

(Drs. Panal Sitorus, M.Si, Apt.) (Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS., Apt) NIP 195310301980031002 NIP 130535838 Pembimbing II, (Drs. Panal Sitorus, M.Si, Apt.) NIP 195310301980031002 (Drs. Syahrial Yoenoes, S.U, Apt.) NIP 195112061983031001 (Dra. Misra Gafar, MS., Apt.) NIP 131569407 (Dra. Saleha Salbi. M.Si., Apt.) NIP 130817963 Medan, Agustus 2009

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dekan,

(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.) NIP 195311281983031002

Page 4: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

KATA PENGANTAR Segala Puji Syukur dan Hormat kepada Allah Bapa di dalam nama Tuhan

Yesus Kristus atas limpahan kasih serta AnugerahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dan penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih yang tulus penulis ycapkan kepada Ayahanda A. Raja

Guk-Guk dan Ibunda N. Matondang serta adikku Lilis dan Erwan yang telah

memberikan dukungan selama penelitian hingga penulisan skripsi ini.

Melalui tulisan ini ucapan terimaksaih yang tulus dan ikhlas atas

bimbingan, petunjuk, pemberiaan fasilitas serta saran dan bantuan lainnya,

sebelum dan selama penelitian juga disampaikan kepada:

1. Bapak Drs. Panal Sitorus, M.Si., Apt dan Drs. Syahrial Yoenoes, SU., Apt

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh

kesabaran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadiohadisahputra, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara yang telah mensyahkan dan memberikan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS., Apt., Ibu Dra. Misra Gafar,

MS., Apt., Ibu Saleha Salbi, M.Si., Apt., selaku penguji yang telah

menguji dan memnerikan masukan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Muchlisyam, M.Si., Apt. dan Bapak Drs. Immanuel Meliala,

M.Si., Apt. selaku dosen wali yang selama ini telah banyak membina dan

membimbing penulis selama masa pendidikan.

Page 5: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

5. Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita, Merry dan Sandra) yang

banyak memberikan dorongan dan bantuan selama penelitian.

6. Teman – teman penulis khususnya KTB Salvation & Daniel Jr, Adik

Kelompok Yesua Hamasia I/II, Persekutuan KO Gloria, Bang Erik, Oche,

Winardi, Ricardo, Tiur, Kak Butet, Kak Yetty, Ulfa, Silmi, Kistia, Reny,

Puji, Ferna, Rinces, Gina, Trisna, anak kost Tarigan 12 (Endi dan Yoa),

panitia dan perangkat acara retreat UKM KMK USU UP FMIPA 2009,

yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi ini.

7. Semua mahasiswa/wi farmasi khususnya farmasi ekstensi 2007 yang tidak

disebutkan satu persatu, terimakasih untuk semangat dan doanya.

Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu

pengetahuan khususnya pada ilmu farmasi. Penulis mengharapakan kritik dan

saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Agustus 2009

Penulis

(Herbert Regianto R)

Page 6: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri

Secara GC-MS

Abstrak

Kencur adalah salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung

minyak atsiri. Kencur dapat digunakan sebagai obat tradisonal, bumbu masak dan

lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter simplisia, isolasi dan

analisis komponen minyak atsiri dari rimpang kencur dari petani di Langkat dan

yang dibeli dari Pasar. Metode yang digunakan untuk mengisolasi minyak atsiri

dari simplisia rimpang kencur dengan menggunakan metode destilasi uap (steam

distillation).

Komponen minyak astsiri dari simplisia rimpang kencur di analisis secara

GC-MS. Komponen terbesar dari minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia

rimpang kencur dari petani di Langkat adalah Etil sinamat 27,21%, pentadekan

21,45%, 2-Propenoic acid 3-(4-methoxyphenyl)-, ethyl ester 20,40%, delta 3-

Karen 4,25%, β-Pinen 3,51%, dinopol NOP 3,35%, sinamil asetat 3,04%.

Komponen terbesar minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia rimpang kencur

yang dibeli dari pasar adalah Etil sinamat 43,47%, 2-Propenoic acid, 3-(4-

methoxyphenyl)-, ethyl ester 31,36%, pentadekan 5,35%, borneol 3,75%, delta 3-

Karen 2,86%, β-Pinen 2,47%, dan kamfen 2,22%.

Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang kencur (Galanga

rhizoma) dari petani di Langkat diperoleh kadar abu 5,6%, kadar abu yang tidak

larut dalam asam 1,33%, kadar sari yang larut dalam air 17,46%, kadar sari yang

larut dalam etanol 6,66% dan kadar air 7,95%. Hasil penetapan kadar minyak

atsiri dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri 3,04%. Hasil penetapan

indeks bias adalah 1,456 dan hasil penetapan bobot jenis adalah 0,9012.

Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang kencur yang dibeli dari

pasar diperoleh kadar abu 3,95%, kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,49%,

kadar sari yang larut dalam air 19,73%, kadar sari yang larut dalam etanol 5,62%

dan kadar air 6,32%. Hasil penetapan kadar minyak atsiri dengan alat Stahl

diperoleh kadar minyak atsiri 2,79%. Hasil penetapan indeks bias adalah 1,456

dan hasil penetapan bobot jenis adalah 0,9012.

Kata kunci: minyak atsiri, kencur, GC-MS

Page 7: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

The Volatile Oil of Greater galingale Rhizome (Kaempferia galangal L.) The Characteristic Simplicia, Isolation And Analyses

The Component of Volatile Oil By GC-MS

Abstract

Greater galingale is one of the medicine plant which contain volatile oil.

Greater galingale can be used as a traditional drug, spice ingredient and the

others. The purpose of this research to know the characteristic simplicia,

isolation, and analyses the component of volatile oil from rhizome simplicia of

greater galingale from farmer in Langkat and which bought from the market. The

method which used for isolation volatile oil from greater galingale simplicia is

using by steam distillation.

The component volatile oils of rhizomes simplicia were analysed by GC-

MS. The major constituent of rhizome oil from farmer in Langkat was Ethyl

cinnamate 27,21%, pentadecane 21,45%, 2-Propenoic acid 3-(4-methoxyphenyl)-

, ethyl ester 20,40%, delta 3-Caren 4,25%, β-Pinen 3,51%, dinopol NOP 3,35%,

cinnamyl acetate 3,04%. The major constituent of rhizome oil which bought from

the market was Ethyl cinnamate 43,47%, 2-Propenoic acid, 3-(4-

methoxyphenyl)-, ethyl ester 31,36%, pentadecane 5,35%, borneol 3,75%, delta

3-Caren 2,86%, β-Pinen 2,47%, dan camphene 2,22%.

The examination of rhizomes simplicia from farmer in Langkat area

characteristics were obtained the total ash value 5,6%, acid insoluble ash value

1,33%, the water soluble extract value 17,46%, the ethanol soluble extract value

6,66%, and the water value 7,95%. The volatile oil content was 3,04%v/b. The

refractive index 1,456 and specific grafity 0,9012.

The examination of rhizomes simplicia which bought from the market

characteristics were obtained the total ash value 3,95%, acid insoluble ash value

0,49%, the water soluble extract value 19,73%, the ethanol soluble extract value

5,62% and the water value 6,32%. The volatile oil content was 2,79%v/b. The

refractive index 1,456 and specific grafity 0,9012.

Key words: volatile oil, greater galingale, GC-MS

Page 8: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Perumusan masalah ............................................................ 3

1.3 Hipotesis............................................................................. 3

1.4 Tujuan penelitian ................................................................ 4

1.5 Manfaat penelitian .............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5

2.1 Uraian Tumbuhan ............................................................... 5

2.1.1 Habitat Tumbuhan ..................................................... 5

2.1.2 Sistematika Tumbuhan .............................................. 6

2.1.3 Nama Daerah ............................................................ 6

2.1.4 Morfologi Tumbuhan ................................................ 6

Page 9: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2.1.5 Kandungan Kimia ..................................................... 7

2.1.6 Penggunaan Tumbuhan ............................................. 7

2.2 Minyak Atsiri ..................................................................... 7

2.2.1 Keberadaan Minyak Atsiri dalam Tumbuhan ............. 8

2.2.1 Komposisi Minyak Atsiri .......................................... 8

2.3 Sifat Fisikokimia Minyak Atsiri ......................................... 9

2.3.1 Sifat Fisika Minyak Atsiri ......................................... 9

2.3.2 Sifat Kimia Minyak Atsiri ......................................... 11

2.4 Cara Isolasi Minyak Atsiri .................................................. 12

2.4.1 Metode Penyulingan .................................................. 12

2.4.2 Metode Pengepresan ................................................. 13

2.4.3 Ekstraksi dengan Pelarut Menguap ............................ 13

2.4.4 Ekstraksi dengan Lemak Padat .................................. 14

2.5 Analisis Komponen Minyak Atsiri dengan GC-MS ............ 14

2.5.1 Kromatografi Gas...................................................... 15

2.5.1.1 Gas Pembawa ............................................... 15

2.5.1.2 Sistem Injeksi ............................................... 16

2.5.1.3 Kolom ........................................................... 16

2.5.1.4 Fase Diam ..................................................... 17

2.5.1.5 Suhu ............................................................. 17

2.5.1.6 Detektor ........................................................ 18

2.5.2 Spektrometer Massa .................................................. 18

2.5.3 Spektrofotometer Inframerah .................................... 20

Page 10: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 22

3.1 Alat-alat ............................................................................. 22

3.2 Bahan-bahan ....................................................................... 22

3.3 Penyiapan Sampel ............................................................... 22

3.3.1 Pengambilan sampel .................................................. 23

3.3.2 Identifikasi tumbuhan ................................................ 23

3.3.3 Pengolahan sampel .................................................... 23

3.4 Pemeriksaan karakteristik simplisia .................................... 23

3.4.1 Pemeriksaan makroskopik ......................................... 23

3.4.2 Pemeriksaan mikroskopik .......................................... 23

3.4.3 Penetapan kadar air ................................................... 24

3.4.4 Penetapan kadar sari larut dalam air........................... 24

3.4.5 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol ............. 25

3.4.6 Penetapan kadar abu total .......................................... 25

3.4.7 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam...... 26

3.4.8 Penetapan kadar minyak atsiri ................................... 26

3.5 Isolasi minyak atsiri............................................................ 26

3.6 Identifikasi minyak atsiri .................................................... 27

3.6.1 Penetapan parameter fisika ........................................ 27

3.6.1.1 Penentuan indeks bias .................................... 27

3.6.1.2 Penentuan bobot jenis .................................... 27

3.6.2 Analisis komponen minyak atsiri ............................... 28

Page 11: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 29

4.1 Identifikasi tumbuhan ........................................................ 29

4.2 Karakterisasi simplisia ...................................................... 29

4.2.1 Hasil Pemeriksaan Makroskopik ............................. 32

4.2.2 Hasil Pemeriksaan Mikroskopik .............................. 33

4.3 Identifikasi minyak atsiri ................................................... 33

4.4 Analisis dengan GC-MS .................................................... 35

4.4.1 Analisis Minyak Atsiri dari Simplisia Rimpang Kencur

dari petani di Langkat.............................................. 35

4.4.2 Analisis Minyak Atsiri dari Simplisia Rimpang Kencur

dari Pasar ................................................................. 46

4.5 Analisis dengan Spektrofotometer IR ................................ 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 59

5.1 Kesimpulan ....................................................................... 59

5.2 Saran ................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 61

LAMPIRAN ......................................................................................... 63

Page 12: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan ................................................... 63

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Kencur dan Rimpang Kencur .................. 64

Lampiran 3. Irisan Melintang Rimpang Kencur dan Simplisia Rimpang Kencur .................................................................................... 65

Lampiran 4. Alat-alat yang dipakai pada Penelitian .................................... 67

Lampiran 5. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik ............................................. 70

Lampiran 6. Penetapan Kadar Abu Total .................................................... 71

Lampiran 7. Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam ............. 73

Lampiran 8. Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air............................ 75

Lampiran 9. Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol .............................. 77

Lampiran 10. Penetapan Kadar Air .............................................................. 79 Lampiran 11. Penetapan Kadar Minyak Atsiri .............................................. 81

Lampiran 12. Penetapan Bobot Jenis Minyak Atsiri...................................... 83

Lampiran 13. Penetapan Indeks Bias Minyak Atsiri...................................... 86

Lampiran 14. Flowsheet isolasi minyak atsiri dari smplisia rimpang kencur dari Langkat dan yang dibeli dari pasar .................................... 87

Page 13: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Rimpang Kencur yang diperoleh dari petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar ......................... 29 Tabel 2. Waktu Tambat dan Konsentrasi Komponen Minyak Atsiri Hasil

Analisis GC-MS dari Simplisia Rimpang Kencur dari petani di Langkat ....................................................................................... 36

Tabel 3. Waktu Tambat dan Konsentrasi Komponen Minyak Atsiri Hasil

Analisis GC-MS dari Simplisia Rimpang Kencur yang dibeli dari Pasar .................................................................. 47

Page 14: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kromatogram GC minyak atsiri hasil destilasi uap dari Simplisia Rimpang Kencur dari petani di Langkat 35

Gambar 2. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,208 menit ............ 36

Gambar 3. Rumus bangun dari senyawa Etil sinamat .................................... 37

Gambar 4. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,917 menit ............

Gambar 5. Rumus bangun dari senyawa Pentadekan..................................... 38

Gambar 6. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 29,400 menit ............ 39

Gambar 7. Rumus bangun dari senyawa Etil ester 3,4-methoxy phenil

2-propenoat ………………………………………………. ……. 40

Gambar 8. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 8,167 menit .............. 40

Gambar 9. Rumus bangun dari senyawa Delta 3-Karen ................................ 41

Gambar 10. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 7,225 menit .............. 41

Gambar 11. Rumus bangun dari senyawa Beta Pinen ..................................... 42

Gambar 12. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 44,308 menit ............ 43

Gambar 13. Rumus bangun dari senyawa Dinopol NOP ................................. 43

Gambar 14. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 21,533 menit ............ 44

Gambar 15. Rumus bangun dari senyawa Sinamil asetat ................................... 45 Gambar 16. Kromatogram GC minyak atsiri hasil destilasi uap dari

Simplisia Rimpang Kencur yang dibeli dari pasar ……………………………………………………… 46

Gambar 17. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,208 menit ............ 47

Gambar 18. Rumus bangun dari senyawa Etil sinamat .................................... 48

Gambar 19. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 29,400 menit ............ 48

Page 15: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Gambar 20. Rumus bangun dari senyawa Etil ester 3,4-methoxy phenil

2-propenoat …………………………………………………….. 49

Gambar 21. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,883 menit ............ 50

Gambar 22. Rumus bangun dari senyawa Pentadekan..................................... 50 Gambar 23. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 13,250 menit ............ 51

Gambar 24. Rumus bangun dari senyawa Borneol .......................................... 52

Gambar 25. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 8,175 menit .............. 52

Gambar 26. Rumus bangun dari senyawa Delta 3-Karen ................................ 53

Gambar 27. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 7,225 menit .............. 53

Gambar 28. Rumus bangun dari senyawa Beta Pinen ..................................... 54

Gambar 29. Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 6,458 menit .............. 55

Gambar 30. Rumus bangun dari senyawa Kamfen .......................................... 55

Gambar 31. Spektrum Minyak Atsiri dari Simplisia Rimpang Kencur dari petani di Langkat .................................................................. 57

Gambar 32. Spektrum Minyak Atsiri dari Simplisia Rimpang Kencur

yang dibeli dari pasar .................................................................. 57

Page 16: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kencur (Kaempferia galanga L.) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae

dan digolongkan sebagai salah satu jenis temu – temuan yang mempunyai daging

buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh

subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur

(Armando, 2009). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah rimpangnya

yang mempunyai aroma yang sangat khas dan lembut sehingga mudah

membedakannya dengan jenis Zingiberaceae lain. Kencur banyak digunakan

dalam berbagai ramuan obat tradisional, seperti: obat batuk, disentri, masuk

angin, sakit perut, penambah nafsu makan dan lain-lain. Kandungan kimia dari

rimpang kencur adalah pati, mineral, flavonoida, akaloida dan minyak atsiri.

Minyak atsiri didalam rimpang kencur banyak digunakan dalam industri

kosmetika dan dimanfaatkan sebagai anti jamur ataupun anti bakteri (Anonim,

2009).

Minyak atsiri yang juga disebut minyak eteris merupakan minyak yang

mudah menguap dengan komposisi yang berbeda-beda sesuai sumber

penghasilnya. Minyak atsiri bukan merupakan zat kimia murni, melainkan terdiri

dari berbagai campuran zat yang memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-

beda ( Lutony & Rahmayati, 2002). Minyak tersebut mudah menguap pada suhu

kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai

dengan tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak

larut dalam air (Ketaren, 1985).

Page 17: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Peranan minyak atsiri dalam kehidupan manusia telah dikenal sejak

beberapa abad yang lalu, yaitu sejak zaman pemerintahan raja Firaun di Mesir.

Jenis minyak yang telah dikenal pada saat itu terbatas pada minyak atsiri tertentu,

terutama yang berasal dari rempah-rempah (Ketaren, 1985).

Dalam tanaman minyak atsiri mempunyai 3 fungsi yaitu membantu proses

penyerbukan, mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, dan

sebagai cadangan makanan oleh hewan.

Minyak atsiri dapat diproduksi dengan beberapa metode. Namun sebagian

besar minyak atsiri diperoleh dengan metode penyulingan yang dikenal dengan

hidrodestilasi. Cara lain adalah metode ekstraksi yang menggunakan pelarut dan

metode pengempaan (Lutony & Rahmayati, 2002).

Meskipun proses pengambilan minyak atsiri dengan metode penyulingan

merupakan metode tertua, tetapi hingga kini termasuk metode yang sering

digunakan oleh para pengrajin minyak atsiri di Negara berkembang termasuk

Indonesia. (Lutony & Rahmayati, 2002).

Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif didalam rimpang kencur

ditentukan oleh varietas, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya

(Muhlisah, 1999 & Anonim, 2009).

Dalam hal ini penulis ingin meneliti salah satu tanaman penghasil minyak

atsiri yaitu kencur (Kaempferia galanga L.) yang layak untuk dikembangkan

karena kandungan atau rendemen minyak atsiri didalamnya cukup banyak.

Pada beberapa literatur metode penyulingan minyak atsiri dari rimpang

kencur dilakukan dengan cara destilasi air (water distillation). Komponen minyak

Page 18: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

atsiri yang didapatkan diantarnya adalah etil sinamat, etil p-methoxy sinamat,

pentadekan, carvone, eucalyptol.

Oleh karena itu penulis ingin melakukan cara lain untuk menyuling

minyak atsiri dari kencur. Cara tersebut adalah isolasi minyak atsiri dengan

mempergunakan metode destilasi uap (steam distillation) dan ingin melihat

apakah ada perbedaan komponen minyak atsiri yang ditemukan.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan untuk

mengembangkan penelitian tentang bahan alam penghasil minyak atsiri di

Indonesia dan dapat memberikan informasi komponen minyak atsiri dari simplisia

rimpang kencur.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan luasnya permasalahan diatas diambil

perumusan masalah yaitu:

1. Apakah karakterisasi simplisia rimpang kencur yang diperoleh dari petani

di Langkat dan yang dibeli dari Pasar memenuhi persyaratan Materia

Medika Indonesia?

2. Apakah ada perbedaan komponen minyak atsiri dari simplisia rimpang

kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar?

1.3 Hipotesis

1. Simplisia rimpang kencur yang diperoleh dari petani di Langkat dan yang

dibeli dari pasar memenuhi persyaratan karakterisasi yang tercantum

dalam Materia Medika Indonesia.

2. Ada perbedaan komponen minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur

dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar

Page 19: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakter simplisia rimpang kencur yang berasal dari

petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar.

2. Untuk mengetahui perbedaan komponen minyak atsiri dari simplisia

rimpang kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar dengan

cara GC-MS.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan untuk

mengembangkan penelitian tentang bahan alam penghasil minyak atsiri di

Indonesia dan dapat memberikan informasi komponen minyak atsiri dari simplisia

rimpang kencur.

Page 20: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Uraian tumbuhan meliputi habitat dan daerah tumbuh, sistematika, nama

asing, morfologi tumbuhan, kandungan senyawa senyawa kimia, serta

penggunaan tumbuhan.

2.1.1 Habitat Tumbuh

Kencur bukan tanaman asli Indonesia. Kencur diperkirakan bersal dari

India. Meskipun demikian, kencur sudah menyebar luas, di banyak negara

terutama di benua Asia. Di Indonesia, tanaman kencur dapat tumbuh dengan

subur. Ibu-ibu rumah tangga sering menanamnya di pot atau pekarangan. Petani

sering menanamnya di kebun untuk di jual ke pasar-pasar.

Daerah dataran rendah hingga kawasan pegunungan dapat ditanami

kencur. Lahan terbuka maupun sedikit ternaungi tak menjadi masalah baginya.

Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir.

Dalam keadaan demikian, pertumbuhan tanaman kencur akan bagus. Meskipun

demikian, kencur cukup toleran terhadap tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan

pada musim kemarau panjang kencur masih dapat bertahan hidup, namun tampak

seolah mati suri. Di musim kemarau, semua daunnya mengering, tetapi

sebenarnya rimpang masih dapat bertahan. Saat hujan atau air siraman datang,

maka tunas akan muncul kembali (Muhlisah, 1999).

Page 21: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2.1.2 Sistematika Tumbuhan

Sistematika tumbuhan kencur menurut Depkes (2001) adalah sebagai

berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Kaempferia

Jenis : Kaempferia galanga L.

2.1.3 Nama Daerah

Nama daerah dari kencur adalah ceuko (Aceh), tekur (Gayo), keciwer

(Batak), kopuk (Mentawai), cokur (Lampung), cikur (Sunda), kencor (Madura),

cekor (Kangean), cekuh (Bali), soku (Bima), cakuru (Makasar), humo poto

(Gorontalo), sahulu (Maluku), Ukap (Irian) (Depkes, 1979).

2.1.4 Morfologi Tumbuhan

Terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang, rimpang bercabang-

cabang, berdesak-desakan, akar-akar berbentuk gelendong, kadang-kadang

berumbi, panjang 1 cm sampai 1,5 cm. Setiap tanaman berdaun sebanyak 1

sampai 3 (umumnya 2 ) helai, lebar merata, dan hampir menutupi tanah, daun

berbentuk jorong lebar sampai hampir bundar, pangkal hampir berbentuk jantung,

ujung mendadak lancip, bagian atas tidak berambut, bagian bawah berambut

halus, pinggir bergelombang berwarna merah kecoklatan, bagian tengah berwarna

hijau, pinggir helai daun 7 cm sampai 15 cm, lebar 2 cm sampai 8 cm, tangkai

Page 22: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

pendek, berukuran 3 mm sampai 10 mm, pelepah terbenam dalam tanah, panjang

1,5 cm samapai 3,5 cm, warna putih. Perbungaan, panjang 4 cm dan mengandung

4 sampai 12 bunga. Kelopak berbentuk tabung, panjang lebih kurang 3 cm,

bergerigi 2 sampai3 buah. Tajuk berwarna putih dengan tabung panjang 2,5 cm

sampai 5 cm, ujung berbelah-belah berbentuk pita, panjang 2,5 cm sampai 3 cm,

lebar 1,5 mm sampai 3 mm (Depkes, 1989).

2.1.5 Kandungan Kimia

Rimpang tumbuhan kencur (Kaempferia galanga L.) mengandung

saponin, flavonoida, polifenol, dan minyak atsiri (Depkes, 2001).

Kandungan minyak atsiri dari rimpang tumbuhan kencur terdiri dari

borneol, metal p-coumaric acid, cinnamid ethyl ester, pentadecane, cinnamal

dehyde, dan camphene (Muhlisah, 1999).

2.1.6 Penggunaan Tumbuhan

Rimpang tumbuhan kencur sebagai ekspektoransia, diuretika, karminatif,

stimulansia, penambah nafsu makan, disentri, tonikum, masuk angin, obat asma,

infeksi bakteri, anti jamur (Anonim, 2008).

2.2 Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak

ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, atau minyak essensial. Dalam

keadaan segar murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna, namun pada

penyimpanan yang lam warnanya berubah menjadi lebih gelap. Untuk

mencegahnya, minyak atsiri harus terlindung dari pengaruh cahaya, diisi penuh,

ditutup rapat serta disimpan di tempat yang kering dan gelap (Gunawan &

Mulyani, 2004).

Page 23: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2.2.1 Keberadaan Minyak Atsiri dalam Tumbuhan

Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti di dalam rambut

kelenjar pada suku Labiatae, di dalam sel-sel parenkim pada suku Piperaceae, di

dalam saluran minyak pada suku Umbeliferae, di dalam rongga-rongga skizogen

dan lisigen pada suku Pinaceae, dan terkandung di dalam semua jaringan pada

suku Coniferae (Gunawan & Mulayani, 2004).

Minyak atsiri pada tanaman berfungsi untuk membantu proses

penyerbukan dengan menarik beberapa jenis serangga atau hewan, mencegah

kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, sebagai cadangan makanan dalam

tanaman (Ketaren, 1985).

2.2.2 Komposisi Kimia Minyak Atsiri

Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan

kimia yang terbentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) serta

beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan

Belerang (S).

Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi 2

golongan yaitu Hidrokarbon yang terdiri terutama dari persenyawaan terpene dan

Oxigenated hydrocarbon. Pada umumnya sebagian besar minyak atsiri terdiri dari

campuran persenyawaan golongan hidrokarbon dan oxygenated hydrocarbon.

Disamping itu minyak atsiri mengandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang

merupakan komponen tidak dapat menguap (Ketaren, 1985).

Page 24: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

a. Golongan Hidrocarbon

Persenyawaan yang termasuk golongan hidrokarbon terbentuk dari unsur

Hidrogen (H), dan Carbon (C). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam alam dan

minyak atsiri sebagian besar terdiri dari monoterpene (2 unit isoprene),

sesquiterpene (3 unit isoprene), diterpene (4 unit isoprene) dan politerpene, serta

parafin, olefin dan hidrokarbon aromatik.

b. Oxigenated hydrocarbon

Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsur

Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Persenyawaan yang termasuk dalam

golongan ini adalah persenyawaan alcohol, aldehida, keton, ester. Ikatan atom

carbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari ikatan jenuh dan ikatan

tidak jenuh. Persenyawaan yang mengandung ikatan tidak jenuh umumnya

tersusun dari terpene. Komponen lainnya terdiri dari persenyawaan fenol, asam

organik yang terikat dalam bentuk ester misalnya lakton, coumarin dan turunan

misalnya quinines.

Golongan persenyaan oxygenated hydrocarbon merupakan persenyawaan

yang menyebabkan bau wangi dalam minyak atsiri sedangkan golongan

hidrokarbon berpengaruh kecil terhadap nilai wangi minyak atsiri (Ketaren, 1985)

2.3 Sifat Fisikokimia Minyak Atsiri

2.3.1 Sifat Fisika Minyak Atsiri

Minyak atsiri mempunyai konstituen kimia yang berbeda, tetapi dari segi

fisiknya banyak yang sama. Minyak atsiri yang baru diekstrak (masih segar)

umumnya tidak berwarna kekuning-kuningan. Sifat-sifat fisika minyak atsiri yaitu

Page 25: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

bau yang karakteristik, mempunyai indeks bias yang tinggi, bersifat optis aktif,

mempunyai sudut putar yang spesifik.

a. Bobot Jenis

Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25oC

terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Penentuan bobot jenis

menggunakan alat piknometer. Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting

dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri (Guenther, 1987).

b. Indeks Bias

Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan cahaya di dalam udara

dengan kecepatan cahaya di dalam zat tersebut pada suhu tertentu. Indeks bias

minyak atsiri berhubungan erat dengan komponen-komponen yang tersusun

dalam minyak atsiri yang dihasilkan. Sama halnya dengan berat jenis dimana

komponen penyusun minyak atsiri dapay mempengaruhi nilai indeks biasnya.

Semakin banyak komponen berantai panjang seperti sesquiterpen atau komponen

bergugus oksigen ikut tersuling maka kerapatan medium minyak atsiri akan

bertambah sehingga cahaya akan dating akan lebih sukar untuk dibiaskan. Hal ini

menyebabkan indeks biasnya lebih besar (Armando, 2009).

c. Putaran Optik

Sifat optik minyak atsiri ditentukan dengan menggunkan alat Polarimeter.

Nilainya dinyatakan dengan derajat rotasi. Sebagian besar minyak atsiri memiliki

sifat memutar bidang polarisasi kea rah kanan atau kearah kiri jika ditempatkan

dalam cahaya yang dipolarisasikan. Pengukuran parameter ini sangat menentukan

kriteria kemurnian suatu minyak atsiri (Armando, 2009).

Page 26: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Sifat Kimia Minyak Atsiri

Sifat kimia minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yang terdapat di

dalamnya, terutama persenyawaan tidak jenuh dan beberapa jenis persenyawaan

lainnya yang teramasuk dalam golongan oxygenated hidrokarbon.

Perubahan sifat kimia minyak atsiri merupakan ciri dari kerusakan minyak

yang mengakibatkan penurunan mutu. Beberapa proses yang dapat

mengakibatkan perubahan sifat kimia minyak adalah proses oksidasi, hidrolisa,

polimerisasi (resinifikasi) dan penyabunan.

a. Oksidasi

Reaksi oksidasi pada minyak atsiri terutama pada ikatan rangkap dalam

terpene. Peroksida yang bersiafat labil akan berisomerisasi dengan adanya air,

sehingga membentuk senyawa aldehida, asam organik dan keton yang

menyebabkan perubahan bau yang tidaj dikehendaki (Ketaren, 1985).

b. Hidrolisa

Proses hidrolisa terjadi dalam minyak atsiri yang mengandung ester.

Proses hidrolisa ester merupaka pemisahan gugus OR dari gugus asil dalam

molekul ester, sehingga terbentu asam bebas dan alkohol. Ester akan terhidrolisa

secara sempurna dengan adanya air dan asam sebagai katalisator (Ketaren, 1985).

c. Resinifikasi

Beberapa fraksi dalam minyak atsiri dapat membentuk resin, yang

merupakan senyawa polimer. Resin ini dapat terbentuk selama proses pengolahan

(ekstraksi) minyak yang mempergunakan tekanan dan suhu tinggi, serta selama

penyimpanan (Ketaren, 1985).

Page 27: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

d. Penyabunan

Minyak atsiri yang mengandung fraksi monoester dan asam-asam organik

dapat bereaksi dengan basa sehingga membentuk sabun (Ketaren, 1985).

2.4 Cara Isolasi Minyak Atsiri

2.4.1 Metode Penyulingan

a. Penyulingan dengan air

Pada metode ini, bahan tanaman akan disuling mengalami kontak

langsung dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau terendam

secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang akan

disuling. Ciri khas model ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan air

mendidih. Oleh karena itu, sering disebut penyulingan langsung. Minyak atsiri

dari beberapa jenis bahan seperti bubuk buah badan dan bunga mawar cocok

diproduksi dengan cara ini sebab seluruh bagaian bahan harus tercelup dan dapat

bergerak bebas dalam air mendidih. Jika disuling dengan cara lain, misalnya

mealui penyulingan dengan uap, bahan akan merekat dan membentuk gumpalan

besar yang kompak sehingga uap tidak bias berpenetrasi kedalam bahan (Lutony

& Rahmayati, 2002).

b. Penyulingan dengan Uap

Model ini disebut penyulingan uap atau penyulingan uap tak langsung.

Pada prinsipnya, model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja, air

pengahasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan uap. Uap

yang digunakan berupa uap jenuh yang kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1

atmosfer.didalam proses penyulingan dengan uap ini, uap dialirkan melalui pipa

uap berlingkar yang berpori dan berada di bawah bahan tanaman yang akan

Page 28: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

disuling. Kemudian uap akan bergerak menuju ke bagian atas melalui bahan yang

disimpan di atas saringan (Lutony & Rahmayati, 2002).

c. Penyulingan dengan air dan uap

Pada model penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan

di atas rak-rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan tidak jauh

dari bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu dalam keadaan

basah, jenuh, dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman yang akan disuling hanya

berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas (Lutony & Rahmayati,

2002).

2.4.2 Metode Pengepresan

Ekstraksi minyak atsiri dengan cara pengepresan umumnya dilakukan

terhadap bahan berupa biji, buah, atau kulit buaha yang dihasilkan dari tanaman

yang memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi. Akibat tekanan pengepresan,

maka sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke

permukaan bahan (Ketaren, 1985).

2.4.3 Ekstraksi dengan Pelarut Menguap

Prinsip ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan

melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang mudah

menguap. Proses ekstraksi biasanya dilakukan dalam suatu ketel yang disebut

ekstraktor. Ekstraksi pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi

minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap air, terutama untuk

mengekstrak minyak dari bunga-bungaan. Sebagai pelarut yang biasanya

digunakan petroleum eter, carbon tetra klorida, chloroform dan pelaurut lainnya

yang bertitik didih rendah (Ketaren, 1985).

Page 29: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2.4.4 Ekstraksi dengan lemak padat

Proses ekstraksi ini digunakan untuk mengekstraksi minyak bunga-

bungaan, dalam rangka untuk mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang

tinggi. Proses ekstraksi ini dibagi atas dua yaitu enfleurasi dan maserasi.

a. Enfleurasi

Pada proses ini, minyak atsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah

(kedaan dingin) sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh

panas. Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak

bunga yang masih melanjutkan kegiatan fisiologisnya dan memproduksi minyak

setelah bunga dipetik (Ketaren, 1985).

b. Maserasi

Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak dalam keadaan hangat

poses ini digunakan untuk mengekstraksi minyak bunga, yang menghasilkan

rendemen minyak yang rendah jika diekstraksi dengan cara penyulingan atau

dengan cara enfleurasi (Ketaren, 1985).

2.5 Analisis Komponen Minyak Atsiri dengan GC-MS

Analisa komponen minyak atsiri merupakan masalah yang cukup rumit

karena minyak atsiri mengandung campuran senyawa dan sifatnya yang mudah

menguap pada suhu kamar. Setelah ditemukannya kromatografi gas, kendala

dalam analisis komponen minyak atsiri mulai dapat diatasi. Pada penggunaan GC,

efek penguapan dapat dihindari bahkan dihilangkan sama sekali. Perkembangan

teknologi instrumentasi yang pesat akhirnya dapat menghasilkan suatu alat yang

merupakan gabungan dua sistem dengan prinsip dasar yang berbeda satu sama

lain tetapi saling melengkapi, yaitu gabungan antara kromatografi gas dan

Page 30: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

spektrometer massa. Kromatografi gas berfungsi sebgai alat pemisah berbagai

campuran komponen dalam sampel sedangkan spektrometer massa berfungsi

untuk mendeteksi masing-masing komponen yang telah dipisahkan pada

kromatografi gas (Agusta, 2000).

2.5.1 Kromatografi Gas

Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan komponen campuran

kimia dalam suatu bahan, berdasarkan perbedaan polaritas campuran. Fase gerak

akan membawa campuran sampel menuju kolom. Campuran dalam fase gerak

akan berinteraksi dengan fase diam. Setiap komponen yang terdapat dalam

campuran berinteraksi dengan kecepatan yang berbeda dimana interaksi

komponen dengan fase diam dengan waktu yang paling cepat akan keluar pertama

dari kolom dan yang paling lambat akan keluar paling akhir (Eaton, 1989).

Kromatografi gas merupakan metode yang tepat dan cepat untuk

memisahkan campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam,

mulai dari beberapa detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk

campuran yang mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat

diidentifikasi dengan waktu tambat (waktu retensi) yang khas pada kondisi yang

tepat. Waktu tambat adalah waktu yang menenjukkan berapa lama suatu senyawa

tertahan dalam kolom (Gritter, 1991).

Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas pembawa, sistem injeksi,

kolom, fase diam, suhu, dan detektor.

2.5.1.1 Gas Pembawa

Faktor yang menyebabkan suatu senyawa bergerak melalui kolom KG

adalah keatsirian yang merupakan sifat senyawa itu dan aliran gas melalui kolom.

Page 31: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Aliran gas dipaparkan dengan dua peubah, aliran yang diukur dalam ml/menit dan

penurunan tekanan antara pangkal dan ujung kolom. Sifat gas yang pasti, biasanya

merupakan hal sekunder ditinjau dari segi pemisahannya, tetapi mungkin ada

pengaruh kecil pad daya pisah. Pemilihan gas pembawa sampai taraf tertentu

bergantung pada detektor yang dipakai: hantar hambang, ionisasi nyala, tangkap

elektron, atau khas terhadap unsur.

Nitrogen, helium, argon, hidrogen, dan karbon dioksida adalah gas yang

paling sering dipakai sebagai gas pembawa karena mereka tidak reaktif serta dapat

dibeli dalam keadaan murni dan kering dalam kemasan tangki bervolume besar

dan bertekanan tinggi. Hal yang menentukan ialah bahwa kita harus memakai gas

paling murni (Gritter, 1991).

2.5.1.2 Sistem Injeksi

Cuplikan dimasukkan kedalam ruang suntik melalui gerbang suntik,

biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septumatau pemisah karet. Ruang

suntik harus dipanaskan tersendiri, terpisah dari kolom, biasanya pada suhu 10-

15oC lebih tinggi daripada suhu kolom maksimum. Jadi seluruh cuplikan diuapkan

segera setelah disuntikkan dan dibawa kekolom (Gritter, 1991).

2.5.1.3 Kolom

Ada 2 jenis kolom dalam KG adalah kolom kemas dan kolm kapiler.

Kolom kemas terdiri atas fase cair (sekurang-kurangnya pada suhu kromatografi)

yang tersebar pada permukaan penyangga yang lembam yang terdapat dalam

tabung nisbi besar (diameter 1-3 mm). Fase diam dapat hanya dilapiskan saja pada

penyangga atau terikat secara kovalen pada penyangga yang menghasilkan fase

terikat. Kolom kapiler jauh lebih kecil (0,02-0.2 mm) dan dinding kapiler

Page 32: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

bertindak sebagai penyangga lembam untu fase diam cair. Fase ini dilapiskan

pada dinding kolom dan bahkan dapat dicampur dengan sedikit penyangga

lembam yang sangat halus untuk memperbesar luas permukaan efektif (Gritter,

1991).

2.5.1.4 Fase Diam

Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu nonpolar, semi

polar dan polar. Berdasarkan minyak atsiri yang nonpolar sampai sedikit polar,

maka untuk keperluan analisis sebaiknya digunakan kolom fase diam yang

bersifat nonpolar, misalnya SE-52 dan SE-54 (Agusta, 2000).

2.5.1.5 Suhu

Tekanan uap sangat bergantung pada suhu, maka suhu merupakan faktor

utama dalam kromtografi gas. Pada GC-MS terdapat tiga pengendali suhu yang

berbeda yaitu suhu injektor, suhu kolom, suhu detektor.

a. Suhu injektor

Suhu pada injektor harus cukup panas untuk menguapkan cuplikan

sedemikian cepat. Tapi sebaliknya, suhu harus cukup rendah untuk mencegah

peruraian atau penataan ulang akibat panas (Mc Nair and Bonelli, 1988).

b. Suhu Kolom

KG didasarkan pada dua sifat senyawa yang dipisahkan, kelarutan

senyawa itu dalam cairan tertentu dan tekanan uapnya atau keatsiriannya. Karena

tekanan uap bergantung langsung pada suhu, maka suhu merupakan faktor utama

dalam KG. Pemisahan dapat dilakukan pada suhu tetap, biasa disebut secara

isotermal, atau disebut suhu diprogram.

Page 33: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Kromatografi isotermal paling baik dipakai untuk analisis rutin atau jika

kita mengetahui agak banyak mengenai yang akan dipisahkan. Pilihan awal yang

baik ialah suhu beberapa derajat di bawah titik didih komponen campuran utama.

Tetapi, ada beberapa masalah yang harus diatasi pada pemisahan isotermal. Pada

kromatografi gas suhu diprogram ini suhu dinaikkan mulai dari suhu tertentu

sampai suhu tertentu yang lain dengan laju yang diketahui dan terkendali dalam

waktu tertentu. Proses dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang jumlahnya

tak terhingga. Penaikan suhu dapat linier dengan laju yang kita tentukan,bertahap,

isotermal yang diikuti dengan peningkatan secara linier, linier diikuti suhu

isotermal atau multilinier (laju berbeda pada saat yang berlainan) (Gritter, 1991).

c. Suhu detektor

Detektor harus cukup panas sehingga cuplikan dan air atau hasil samping

yang terbentuk pada proses pengionan tidak mengembun (Mc Nair and Bonelli,

1988).

2.5.1.6 Detektor

Menurut McNair and Bonelli (1988) ada dua detektor yang populer yaitu

detektor hantar termal (DHT) dan detektor pengion nyala (DPN).

2.5.2 Spektrometer Massa

Spektrometer massa menembaki bahan yang sedang diteliti dengan berkas

elektron dan secara kuantitatif mencatat hasilnya sebagai suatu spektrum sibir-

sibir (fragmen) ion positif. Catatan ini disebut spektrum massa. Terpisahnya sibir-

sibir ion positif didasarkan pada massanya (lebih tepat, massa dibagi muatan,

tetapi kebanyakan ion bermuatan tunggal) (Silverstein, 1986).

Page 34: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Meskipun tidak menggunakan radiasi menggunakan elektromagnetik yang

berantaraksi dengan analit, tetapi teknik analis ini disebut juga teknik

spektroskopi, karena memberikan spektrum rasio massa terhadap muatan dari ion

molekul dan ion fragmen molekul yang terbentuk pada ionisasi dengan benturan

elektron. Untuk keperluan identifikasi dan penentuan struktur senyawa kimia

informasi terpenting yang dibutuhkan adalah berat molekul. Spektrometer massa

adalah satu-satunya teknik analisis yang dapat memberikan informasi tersebut

dengan akurasi tinggi. Pembentukan ion molekul dan ion fragmen molekul

tergantung kepada ionisasi yang dilakukan. Pada ionisasi dengan benturan

elektron menggunakan elektron menggunakan voltase filamen pembangkit

elektron 7 sampai 15 V, dapat diharapkan tidak terjadi fragmen dan tidak

terbentuk ion yang lebih berat dari ion molekul. Jadi ion terberat, kecuali yang

disebabkan oleh pengaruh isotop adalah berat molekul nominal jika menggunakan

spektrometer massa resolusi rendah dan berat molekul jika menggunakan

instrumen dengan resolusi tinggi (Satiadarma, 2004).

Elektron yang dibangkitkan dengan potensial filamen 70 V, memberikan

elektron dengan enersi cukup besar untuk pembentukan ion fragmen molekul

yang rasio m/z-nya khas untuk molekul senyawa yang dianalisis. Sistem ionisasi

dan pemisahan molekul berdasarkan rasio m/z-nya terjadi di dalam spektrometer

pada tekanan 0,005 torr dan temperatur 200±0,25oC.

Keuntungan yang besar dari spektrometri massa adalah sensitivitas yang

lebih besar dari teknik analisis lainnya, ukuran sampel analisis yang relatif kecil

dan kespesifikan yang diperlukan untuk identifikasi senyawa, dan konfirmasi

ada/tidak adanya senyawa yang dicurigai (Satiadarma, 2004).

Page 35: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2.5.3 Spektrofotometer Infra Merah

Cahaya tampak terdiri dari beberapa range frekuensi elektromagnetik yang

berbeda dimana setipa frekuensi bisa dilihat sebgai warna yang berbeda. Radiasi

inframerah juga mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat

oleh mata. Pemgukuran pada spektrum inframerah dilakukan pada daerah cahaya

inframerah (mid-infrared) yaitu pada panjang gelombang 2,5-50µm atau bilangan

gelombang 4000-200 cm-1. Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan

menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorbsi inframerah sangat

khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Metoda ini

sangat berguna mengidentifikasi senyawa organik dan organometalik.

Sebagai sumber cahaya yang umum digunakan adalah lampu tungsten,

Narst glowers, atau glowbars. Dispersi spektrofotometer inframerah menggunakan

monokromator, yang berfungsi menyeleksi pamjang gelombang. Jika suatu

frekuensi tertentu dari radiasi inframerah dilewatkan pada sampel suatu senyawa

organik maka penyerapan frekuensi oleh senyawa tersebut. Detektor yang

ditempatkan pada sisi lain dari senyawa akan mendeteksi frekuensi yang

dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawa. Banyaknya frekuensi

yang melewati senyawa (yang tidak diserap) akan diukur sebagai persen

transmitan

Presen transmitan 100 berarti tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh

senyawa. Pada kenyataannya, hal ini tidak pernah terjadi. Selalu ada sedikit dari

frekuensi ini yang diserap dan memberikan suatu transmitan sebanyak 95%,

transmitan 5% berarti bahwa hampir seluruh frekuensi yang dilewatkan diserap

Page 36: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

oleh senyawa. Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting

tentang ikatan dalam senyawa ini (Dachriyanus, 2004).

Page 37: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan

simplisia, isolasi, dan analisis komponen-komponen minyak atsiri dari rimpang

kencur (Kaemferia rhizoma) secara GC-MS dan Spektrofotometer IR.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas

laboratorium, neraca kasar (Ohaus), neraca listrik (Mettler Toledo), seperangkat

alat Stahl, seperangkat alat destilasi uap (Steam Distillation), Gas

Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) model Shimadzu QP 2010 S dan

Infra Red Spectrometer (IR) model Shimadzu FTIR-8201 PC.

3.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia dari

rimpang kencur (Kaemferia rhizoma) dari petani di Langkat dan yang dibeli dari

pasar, natrium sulfat anhidrat pro analisis (E.Merck), toluene (E.Merck),

kloroform (E.Merck), asam klorida encer, kloralhidrat (E.Merck), dan air suling.

3.3 Penyiapan Sampel

Penyiapan sampel meliputi pengambilan sampel, identifikasi tumbuhan

dan pengolahan sampel

3.3.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan dan pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, tanpa

membandingkan tanaman yang sama dari daerah lain. Sampel diperoleh dari

petani tanaman kencur yang berasal dari Desa Simpang Kutabuluh Kecamatan

Page 38: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara dan yang dibeli dari

Pajak Sore Jalan Jamin Ginting Padang-Bulan Medan.

3.3.2 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan

Departemen Biologi FMIPA USU Medan.

3.3.3 Pengolahan Sampel

Sampel yang digunakan adalah rimpang dari tanaman kencur (Kaempferia

galanga L.) yang diperoleh dari Kabupaten Langkat dan yang dibeli dari Pajak

Sore Padang Bulan Medan. Sampel yang berasal dari Kabupaten Langkat

merupakan tanaman yang berusia 2 tahun sedangkan sampel yang dibeli dari

pasar tidak dapat diketahui dengan jelas usianya. Rimpang tersebut lalu

dibersihkan dari kotoran yang melekat dan dicuci dengan air bersih, lalu ditiriskan

kemudian dirajang dengan ketebalan 3 – 4 mm. Kemudian selanjutnya

dikeringkan pada suhu 40 – 50oC dalam lemari pengering sampai didapatkan

simplisia.

3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia

3.4.1 Pemeriksaan Makroskopik Simplisia

Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk luar dari

simplisia rimpang kencur.

3.4.2 Pemeriksaan Mikroskopik Simplisia

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia. Serbuk

simplisia ditaburkan diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan

kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati dibawah

Page 39: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

mikroskop. Sedangkan untuk melihat butir pati, serbuk rimpang kencur ditaburkan

diatas kaca objek yang ditetesi dengan air.

3.4.3 Penetapan Kadar Air

a. Penjenuhan Toluen

Sebanyak 200 ml toluen dimasukkan kedalam labu alas bulat, lalu

ditambahkan 2 ml air suling kemudian alat dipasang dan didestilasi selama 2 jam.

Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume air

dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml.

b. Penetapan kadar air simplisia

Kemudian kedalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang

telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah

toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur 2 tetes untuk tiap detik sampai sebagian

besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes tiap

detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan

toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima

mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume

air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang terdapat

dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihutung dalam persen (WHO, 1992).

3.4.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air

Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara, dimaserasi selama

24 jam dalam 100 ml air-kloroform (2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1

liter) dalam labu bersumbat sambil sesekali di kocok selama 6 jam pertama,

kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring. Sejumlah 20 ml filtrat

pertama diuapkan sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang

Page 40: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105oC sampai bobot tetap.

Kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah

dikeringkan diudara (Depkes, 1995).

3.4.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol

Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara, dimaserasi selama

24 jam dalam 100 ml etanol 95% dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali

selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Kemudian disaring

cepat untuk menghindari penguapan etanol. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan

sampai kering dalam cawan penguap berdasar rata yang telah dipanaskan dan

ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 1050C sampai bobot tetap. Kadar dalam persen

sari yang larut dalam etanol 95% dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan

di udara (Depkes, 1995).

3.4.6 Penetapan Kadar Abu Total

Lebih kurang 2 g zat yang telah digerus dan ditimbang seksama, masukkan

kedalam krus porselin yang telah dipijarkan dan ditara, ratakan. Pijarkan perlahan-

lahan hingga arang habis, pijaran dilakukan pada suhu 600oC selama 3 jam

kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Hitung kadar

abu terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara (Depkes, 1995).

Page 41: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

3.4.7 Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam

Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan asam

klorida encer selama 5 menit, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam,

saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas,

pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu yang tidak larut dalam

asam terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara (Depkes, 1995).

3.4.8 Penetapan Kadar Minyak Atsiri

Penetapan kadar minyak atsiri dilakukan dengan menggunakan alat Stahl.

Caranya: Sebanyak 15 g simplisia rimpang kencur yang telah dimemarkan

dimasukkan kedalam labu alas bulat berleher pendek 1000 ml, lalu ditambahkan

air suling sebanyak 300 ml. Labu diletakkan diatas pemanas listrik. Labu

dihubungkan dengan pendingin dan alat penampung berskala. Diisi buret dengan

air hingga penuh. Didihkan isi labu dengan pemanas yang sesuai untuk menjaga

agar pendidihan berlangsung lambat tetapi teratur sampai minyak atsiri terdestilasi

sempurna dan tidak bertambah lagi pada penampung berskala (6 jam). Setelah

penyulingan selesai, dibiarkan tidak kurang selama 15 menit, dicatat volume

minyak atsiri pada buret. Kadar minyak atsiri dihitung dalam % v/b (Depkes,

1995).

3.5 Isolasi Minyak Atsiri

Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan metode penyulingan uap (steam

distillation). Penyulingan dilakukan dengan menggunakan alat destilasi uap.

Caranya: Sebanyak 200 g sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat berleher

panjang 2 L yang telah dirangkai dalam perangkat alat destilasi uap. Destilasi

dilakukan selama 4-5 jam. Minyak atsiri yang telah ditampung dalam corong

Page 42: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

pisah lalu dipisahkan antara minyak dengan air. Kemudian minyak atsiri yang

diperoleh ditambahkan natrium sulfat anhidrat, dikocok dan didiamkan selama 1

hari. Minyak atsiri dipipet dan disimpan dalam botol berwarna gelap. Minyak

atsiri yang diperoleh kemudian dianalisis dengan GC-MS dan Spektrofotometer

IR. Kemudian dilakukan penetapan parameter fisika yang meliputi penentuan

indeks bias dan penentuan bobot jenis.

3.6 Identifikasi Minyak Atsiri

3.6.1 Panetapan Parameter Fisika

3.6.1.1 Penentuan Indeks Bias

Penetapan Indeks bias dilakukan dengan alat Refraktometer Abbe.

Caranya: Alat Refraktometer Abbe dihidupkan. Prisma atas dan prisma bawah

dipisahkan dengan membuka klem dan dibersihkan dengan mengoleskan kapas

yang telah dibasahi dengan alkohol. Cuplikan minyak diteteskan ke prisma bawah

lalu ditutup. Melalui teleskop dapat dilihat adanya bidang terang dan bidang gelap

lalu skrup pemutar sedemikian rupa, sehingga bidang terang dan bidang gelap

terbagi atas dua bagian yang secara vertikal. Dengan melihat skala dapat dibaca

indeks biasnya.

3.6.1.2 Penentuan Bobot Jenis

Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan alat Piknometer.

Caranya: Piknometer kosong ditimbang dengan seksama sehingga diperoleh

bobot piknometer kosong lalu diisi dengan air suling lalu ditimbang dengan

seksama. Selanjutnya piknometer dikosongkan dan dibilas beberapa kali dengan

alkohol. Kemudian dikeringkan dengan bantuan hairdryer. Piknometer diisi

dengan minyak selanjutnya dilakukan seperti pengerjaan pada air suling. Hasil

Page 43: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

bobot minyak atsiri diperoleh dengan mengurangkan bobot piknometer yang diisi

minyak atsiri dengan bobot piknometer kosong. Bobot jenis minyak atsiri adalah

hasil yang diperoleh dengan membagi bobot minyak atsiri dengan bobot air suling

dalam piknometer, kecuali dinyatakan lain dalam monograf keduanya ditetapkan

pada suhu kamar (Depkes, 1995).

3.6.2 Analisis Komponen Minyak Atsiri

Penentuan komponen minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia rimpang

kencur (Galanga rhizoma) dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA

UGM dengan menggunakan seperangkat alat Gas Chromatography-Mass

Spectrometer (GC-MS) model Shimadzu QP 2010 S. dan seperangkat alat Infra

Red Spectrometer (IR) model Shimadzu FTIR-8201 PC.

Kondisi analisis adalah jenis kolom kapiler Rtx-5MS, panjang kolom 30

meter, diameter kolom 0,25mm, suhu injektor 290oC, tekanan 16,5 kPa, gas

pembawa He dengan laju alir 0,5 ml/menit. Suhu kolom terprogram (temperature

programming) dengan suhu awal 80oC selama 5 menit, lalu dinaikkan perlahan-

lahan dengan rate atau kecepatan kenaikan suhu 5,0oC/menit sampai mencapai

suhu akhir 280oC yang dipertahankan 50 menit.

Cara identifikasi komponen minyak atsiri adalah dengan membandingkan

spectrum massa dan komponen minyak atsiri yang diperoleh (unknown) dengan

data library yang memiliki tingkat kemiripan (similarity index) tertinggi.

Page 44: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Laboratorium Taksonomi

Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA-USU untuk rimpang kencur yang

diperoleh dari petani di Langkat adalah jenis Kaempferia galanga

L. dari suku Zingiberaceae. (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1

halaman 63), sedangkan untuk rimpang kencur yang dibeli dari pasar tidak

dilakukan identifikasi. Hal ini oleh karena rimpang kencur yang dibeli dari pasar

merupakan campuran rimpang kencur yang berasal dari daerah tempat tumbuhnya

yang tidak diketahui apakah berasal dari tempat yang sama atau berasal dari

tempat yang berbeda serta usia dari rimpang yang tidak diketahui dengan jelas.

4.2. Karakterisasi Simplisia Rimpang Kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Rimpang Kencur yang diperoleh dari

petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar No. Pemeriksaan Karakteristik

Simplisia Kadar yang Diperoleh

(%) Rimpang menurut

MMI (%) Rimpang Kencur

dari petani di Langkat

Rimpang Kencur

yang dibeli dari Pasar

1. Penetapan Kadar Air 7,95 6,32 Tidak lebih dari 10 2. Penetapan Kadar sari yang

larut dalam air 17,46 19,73 Tidak kurang dari

14 3. Penetapan Kadar sari yang

larut dalam etanol

6,66 5,62 Tidak kurang dari 4

4. Penetapan kadar abu total 5,6 3,95 Tidak lebih dari 8 5. Penetapan kadar abu yang

tidak larut dalam asam 1,33 0,49 Tidak lebih dari

2,2 6. Penetapan kadar minyak

atsiri 3,04 2,79 Antara

2,4 – 3,9 (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 s/d 11 halaman 71 s/d 81)

Page 45: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Tujuan dilakukannya penetapan kadar air adalah terhadap simplisia dari

rimpang kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar adalah untuk

menjaga kualitas dari simplisia karena kadar air yang lebih besar dari 10% dapat

menyebabkan pertumbuhan kapang dan jamur sehingga simplisia harus benar –

benar dikeringkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan (WHO, 1992).

Dalam hal ini kadar air dari simplisia rimpang kencur yang dibeli dari pasar lebih

besar dari pada simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat. Ini mungkin

disebabkan oleh beberapa hal yaitu rimpang kencur yang dibeli pasar tidak

diketahui dengan jelas usianya, sudah disimpan dalam jangka waktu yang lama

sehingga kadar airnya berkurang dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.

Tetapi dalam hal ini simplisia tersebut memenuhi persyaratan untuk dijadikan

sebagai simplisia karena memiliki kadar air kurang dari 10%.

Pengeringan merupakan suatu usaha untuk menurunkan kadar air bahan

sampai tingkat yang diinginkan. Dengan kadar air yang cukup aman maka

simplisia tidak mudah rusak dan disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Apabila simplisia yang dihasilkan tidak cukup kering maka akan terjadi

pertumbuhan jamur dan jasad renik lainnya. Simplisia dinilai cukup aman apabila

mempunyai kadar air kurang dari 10% (Syukur & Hermani, 2001).

Penetapan kadar sari yang larut dalam air untuk simplisia rimpang kencur

yang dibeli dari pasar kadarnya lebih besar daripada simplisia rimpang kencur

dari petani di Langkat. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol untuk

simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat mempunyai kadar yang lebih

besar daripada simplisia rimpang kencur yang dibeli dari pasar.

Page 46: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Penetapan kadar sari simplisia menyatakan jumlah zat kimia yang tersari

dalam air dan dalam etanol. Hal ini disesuaikan dengan kandungan zat yang

terkandung didalam simplisia rimpang kencur. Simplisia rimpang kencur yang

dibeli dari pasar berasal dari daerah yang berbeda-beda dan mempunyai usia yang

berbeda juga sehingga akan mempengaruhi jumlah zat yang tersari dalam air dan

etanol.

Penetapan kadar abu dimaksudkan untuk mengetahui senyawa organik

yang tersisa selama pembakaran. Dari penelitian didapatkan bahwa penetapan

kadar abu total dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam dari

simplisia rimpang yang berasal dari petani di Langkat lebih tinggi daripada

simplisia rimpang kencur yang dibeli dari pasar.

Abu total terbagi atas 2, yang pertama abu fisiologis adalah abu yang

berasal dari jaringan tumbuhan itu sendiri dan yang kedua abu non fisiologis

adalah sisa setelah pembakaran dan bahan-bahan dari luar (seperti pasir dan

etanol) yang terdapat pada permukaan simplisia. Kadar abu tidak larut dalam

asam bertujuan untuk menentukan jumlah silika, khususnya pasir yang ada pada

simplisia dengan cara melarutkan abu total dalam asam klorida encer (WHO,

1992).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk penentuan kadar minyak

atsiri dengan menggunakan alat Stahl yang dilakukan terhadap simplisia rimpang

kencur dari petani di Langkat kadarnya jauh lebih besar daripada kadar minyak

atsiri dari simplisia rimpang kencur yang dibeli pasar.

Kadar minyak atsiri dari simplisa rimpang kencur dari petani di Langkat

adalah 3,04% sedangkan kadar minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang

Page 47: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

dibeli dari pasar adalah 2,79%. Hal ini disebabkan karena rimpang kencur yang

dibeli dari pasar berasal dari daerah yang berbeda dan usia yang tidak diketahui

sehingga mempengaruhi kadar minyak atsirinya.

Selain itu banyak hal yang dapat mempengaruhinya antara lain cara

budidayanya, varietas, cara pemupukan dan disesuaikan dengan kondisi lahan.

Masalah pemanenan juga tidak kalah penting karena kesalahan dalam cara

pemetikan, waktu panen tidak tepat akan dapat mempengaruhi kadar bahkan mutu

dari minyak atsiri tersebut. Tetapi kadar minyak atsiri dari kedua simplisia

tersebut memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam literatur ( Depkes,

1977; Lutony & Rahmayati, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karakterisasi

simplisia rimpang kencur yang diperoleh dari petani di Langkat dan simplisia

rimpang kencur yang dibeli dari pasar telah memenuhi persyaratan MMI, (Depkes

RI, 1977 & Depkes RI, 1989).

4.2.1 Hasil Pemeriksaan Makroskopik Simplisia

Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia rimpang kencur dari petani di

Langkat adalah bentuk pipih, bagian luar berwarna coklat kemerahan, bagian

dalam berwarna putih kekuningan, bagian tepi berombak dan berkeriput.

Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia rimpang kencur yang dibeli dari

pasar adalah bentuk pipih, bagian luar berwarna coklat kemerahan, bagian dalam

berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan, bagian tepi berombak dan

berkeriput.

Page 48: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

4.2.2 Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Simplisia

Hasil pemerikasaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia tumbuhan

rimpang kencur dari petani di Langkat dan serbuk simplisia tumbuhan rimpang

kencur yang dibeli dari pasar mempunyai warna putih kecoklatan sampai coklat

dimana terdapat parenkim, parenkim yang berisi sel minyak, pembuluh kayu

dengan penebalan spiral, terdapat periderm, periderm dengan parenkim, serta

pembuluh kayu dengan penebalan spiral, dan butir pati yang mempunyai bentuk

bulat speri telur dengan salah satu ujungnya mempunyai puting. (Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 70).

4.3 Identifikasi Minyak Atsiri

Pemeriksaan organoleptis pada minyak atsiri dari simplisia rimpang

kencur (Kaempferia rhizoma) dari petani di Langkat adalah memiliki warna

kuning muda yang jernih, rasa sedikit pedas, hangat dan mempunyaibau yang

aromatik. Sedangkan untuk minyak atsiri simplisia rimpang kencur yang dibeli

dari pasar adalah memiliki warna kuning yang tidak begitu jernih, rasa sekidit

pedas, hangat dan mempunyai bau yang aromatik.

Bobot jenis minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang berasal dari

petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar adalah 0,9012 yang diukur pada suhu

kamar. Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu

dan kemurnian minyak atsiri. Piknometer yang digunakan dalam penentuan bobot

jenis dari minyak atsiri dari simplisia yang berasal dari petani di Langkat dan yang

dibeli dari pasar menggunakan piknometer yang tidak menggunakan termometer

dan mempunyai volume sekitar 2 ml.

Page 49: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Nilai indeks bias dari minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang

berasal dari petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar adalah 1,456 dan sudah

memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam literatur yaitu antara 1,3-1,7.

Refraktometer adalah adalah alat yang tepat dan cepat untuk menetapkan indeks

bias. Refraktometer tipe Abbe dengan kisaran 1,3-1,7, digunakan untuk analisis

minyak atsiri secara rutin dan ketepatan alat ini cukup untuk keperluan praktis.

Pembacaan dapat langsung dilakukan tanpa menggunakan tabel konversi; minyak

yang diperlukan untuk penetapan hanya berjumlah 1-2 tetes, dan suhu saat

pembacaan skala dapat diatur dengan baik (Guenther, 1987).

Pada penentuan indeks bias minyak atsiri, minyak harus dijauhkan dari

panas dan cuaca yang lembab sebab udara dapat berkondensasi pada permukaan

prisma yang dingin. Akibatnya akan timbul kabut pemisah antara prisma gelap

dan terang sehingga garis pembagi tidak terlihat jelas. Jika minyak mengandung

air, maka garis pembatas akan kelihatan lebih tajam, tetapi nilai indeks biasnya

akan menjadi rendah sehingga kemurnian dan mutu dari minyak atsiri menjadi

kurang baik (Guenther, 1987).

Page 50: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

4.4 Analisis dengan GC-MS

4.4.1 Analisis Minyak Atsiri Dari Simplisia Rimpang Kencur Dari petani di Langkat

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh melalui penyulingan

dengan cara destilasi uap diperoleh sebanyak 34 puncak, seperti yang tercantum

pada gambar 1, tetapi komponen minyak atsiri yang akan dibahas dan dibuat pola

fragmentasinya adalah sebanyak 7 komponen minyak atsiri.

Gambar 1. Kromatogram GC Minyak Atsiri hasil destilasi uap dari simplisia

rimpang kencur dari petani di Langkat

Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil analisis Gas

Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 51: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Tabel 2. Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil analisis GC-MS dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

NO.

Nama Komponen Waktu Tambat (menit)

Rumus Molekul

Berat Molekul

Kadar (%)

1. Etil sinamat 22,208 C11H12O2 176 27,21 2. Pentadekan 22,917 C15H32 212 21,45 3. Etil ester 3,4-methoxy phenil

2-propenoat 29,400 C12H14O3 206 20,40

4. Delta 3-Karen 8,167 C10H16 136 4,25 5. β-Pinen 7,225 C10H16 136 3,51 6. Dinopol NOP 44,308 C24H38O4 390 3,35 7. Sinamil asetat 21,533 C11H12O2 176 3,04

Analisis dan fragmentasi hasil spektrofometri massa komponen minyak

atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat adalah sebagai berikut:

1. Puncak dengan waktu tambat 22,208 menit mempunyai M+ 176 diikuti

fragmen m/z 158, 148, 131, 120, 103, 91, 77, 63, 51.

Gambar 2: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,208 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (95%), maka senyawa tersebut

Page 52: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

dapat disimpulkan sebagai Etil sinamat (C11H12O2) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 3.

O

O

Gambar 3. Rumus bangun dari senyawa Etil sinamat

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 176 yang

merupakan berat molekul dari C11H12O2. Pelepasan H2O menghasilkan fragmen

[C11H10O]+ dengan m/z 158 dari puncak ion molekul C11H12O2. Pelepasan C2H3

menghasilkan fragmen [C9H7O]+ dengan m/z 131. Pelepasan CO menghasilkan

fragmen [C8H7]+ dengan m/z 103. Pelepasan C2H2 menghasilkan fragmen [C6H5]+

dengan m/z 77. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C5H3]+ dengan m/z 63.

2. Puncak dengan waktu tambat 22,917 menit mempunyai M+ 212 diikuti

fragmen m/z 182, 169, 155, 141, 127, 113, 99, 85, 71, 57, 43, 41.

Gambar 4: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,917 menit

Page 53: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (98%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Pentadekan (C15H32) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 5.

Gambar 5. Rumus bangun dari senyawa Pentadekan

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 212 yang

merupakan berat molekul dari C15H32. Pelepasan C2H6 menghasilkan fragmen

[C13H26]+ dengan m/z 182 dari puncak ion molekul C15H32. Pelepasan C2H3

menghasilkan fragmen [C11H23]+ dengan m/z 155. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C10H21]+ dengan m/z 141. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen

[C9H19]+ dengan m/z 127. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C8H17]+ dengan

m/z 113. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C7H15]+ dengan m/z 99.

Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6H13]+ dengan m/z 85. Pelepasan CH2

menghasilkan fragmen [C5H11]+ dengan m/z 71. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C4H9]+ dengan m/z 57. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C3H7]+

dengan m/z 43.

Page 54: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

3. Puncak dengan waktu tambat 29,400 menit mempunyai M+ 206 diikuti

fragmen m/z 191, 178, 161, 147, 134, 118, 103, 89, 77, 63, 51.

Gambar 6: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 29,400 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (94%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Etil ester 3,4-methoxy phenil 2-asam propenoat

(C12H14O3) dengan rumus bangun seperti gambar 7.

O

OO

Gambar 7. Rumus Bangun Etil ester 3,4-methoxy phenil 2-propenoat

Page 55: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 206 yang

merupakan berat molekul dari C12H14O3. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C11H11O3]+ dengan m/z 191 dari puncak ion molekul C12H14O3. Pelepasan CH2O

menghasilkan fragmen [C10H9O2]+ dengan m/z 161. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C9H7O2]+ dengan m/z 147. Pelepasan CHO menghasilkan fragmen

[C8H6O]+ dengan m/z 118. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen [C7H3O]+

dengan m/z 118. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen [C7H3O]+ dengan m/z

103. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6HO]+ dengan m/z 89.

4. Puncak dengan waktu tambat 8,167 menit mempunyai M+ 136 diikuti fragmen

m/z 121, 105, 93, 79, 67, 41.

Gambar 8: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 8,167 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (97%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Delta 3-Karen (C10H16) dengan rumus bangun seperti

gambar 9.

Page 56: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Gambar 9. Rumus bangun dari senyawa Delta 3-Karen

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 136 yang

merupakan berat molekul dari C10H16. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C9H13]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H16. Pelepasan C2H4

menghasilkan fragmen [C7H9]+ dengan m/z 93. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C6H7]+ dengan m/z 79. Pelepasan C3H2 menghasilkan fragmen [C3H5]+

dengan m/z 41.

5. Puncak dengan waktu tambat 7,225 menit mempunyai M+ 136 diikuti fragmen

m/z 121, 107, 93, 79, 69, 53, 41.

Gambar 10: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 7,225 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (96%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai β-Pinen (C10H16) dengan rumus bangun seperti pada

Gambar 11.

Page 57: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Gambar 11. Rumus bangun dari senyawa β-Pinen

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 136 yang

merupakan berat molekul dari C10H16. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C9H13]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H16. Pelepasan CH2

menghasilkan fragmen [C8H11]+ dengan m/z 107. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C7H9]+ dengan m/z 93. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6H7]+

dengan m/z 79. Pelepasan C3H2 menghasilkan fragmen [C3H5]+ dengan m/z 41.

6. Puncak dengan waktu tambat 44,308 menit mempunyai M+ 279 diikuti

fragmen m/z 168, 167, 149, 132, 113, 104, 84, 70, 57, 41.

Gambar 12: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 44,308 menit

Page 58: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (97%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Dinopol NOP (C24H38O4) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 13.

O

O

O

O

Gambar 13. Rumus bangun dari senyawa Dinopol NOP

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 279 yang

merupakan berat molekul dari C24H38O4. Pelepasan C9H6O menghasilkan fragmen

[C15H32O3]+ dengan m/z 149 dari puncak ion molekul C24H38O4 . Pelepasan OH

menghasilkan fragmen [C15H31O2]+ dengan m/z 132. Pelepasan H3O

menghasilkan fragmen [C15H28O]+ dengan m/z 113. Pelepasan CHO

menghasilkan fragmen [C14H27]+ dengan m/z 84. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C13H25]+ dengan m/z 70. Pelepasan C2H5 menghasilkan fragmen

[C11H23]+ dengan m/z 41.

Page 59: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

7. Puncak dengan waktu tambat 21,533 menit mempunyai M+ 176 diikuti

fragmen m/z 134, 115, 105, 92, 77, 63, 43, 39.

Gambar 14: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 21,553 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (97%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Sinamil asetat (C11H12O2) dengan rumus bangun

seperti pada Gambar 15.

O

O

Gambar 15. Rumus bangun dari senyawa Sinamil asetat

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 176 yang

merupakan berat molekul dari C11H12O2. Pelepasan C2H2O menghasilkan fragmen

[C9H10O]+ dengan m/z 134 dari puncak ion molekul C11H12O2. Pelepasan CHO

menghasilkan fragmen [C8H9]+ dengan m/z 105. Pelepasan CH menghasilkan

Page 60: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

fragmen [C7H8]+ dengan m/z 92. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen [C6H5]+

dengan m/z 77. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C5H3]+ dengan m/z 63.

Pelepasan C2+ menghasilkan fragmen [C3H3]+ dengan m/z 39.

Page 61: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

4.4.2 Analisis Minyak Atsiri Dari Simplisia Rimpang Kencur Yang Dibeli Dari Pasar

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh melalui penyulingan

dengan cara destilasi uap diperoleh sebanyak 32 puncak, seperti yang tercantum

pada gambar 16, tetapi komponen minyak atsiri yang akan dibahas dan dibuat

pola fragmentasinya adalah sebanyak 7 komponen minyak atsiri

Gambar 16. Kromatogram GC Minyak Atsiri hasil destilasi uap dari simplisia

rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil analisi Gas

Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 62: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Tabel 3. Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil analisis GC-MS dari simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

NO.

Nama Komponen Waktu Tambat (menit)

Rumus Molekul

Berat Molekul

Kadar (%)

1. Etil sinamat 22,208 C11H12O2 176 43,47 2. Etil ester 3,4-methoxy phenil

2-propenoat 29,400 C12H14O3 206 31,36

3. Pentadekan 22,883 C15H32 212 5,35 4. Borneol 13,250 C10H18O 154 3,75 5. Delta 3-Karen 8,175 C10H16 136 2,86 6. β-Pinen 7,225 C10H16 136 2,47 7. Kamfen 6,458 C10H16 136 2,22

Analisis dan Fragmentasi hasil spektrofometri massa komponen minyak

atsiri dari rimpang kencur yang dibeli dari pasar adalah sebagai berikut:

1. Puncak dengan waktu tambat 22,208 menit mempunyai M+ 176 diikuti

fragmen m/z 158, 148, 131, 120, 103, 91, 77, 63, 51.

Gambar 17: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,208 menit

Page 63: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (95%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Etil sinamat (C11H12O2) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 18.

O

O

Gambar 18. Rumus bangun dari senyawa Etil sinamat

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 176 yang

merupakan berat molekul dari C11H12O2. Pelepasan H2O menghasilkan fragmen

[C11H10O]+ dengan m/z 158 dari puncak ion molekul C11H12O2. Pelepasan C2H3

menghasilkan fragmen [C9H7O]+ dengan m/z 131. Pelepasan CO menghasilkan

fragmen [C8H7]+ dengan m/z 103. Pelepasan C2H2 menghasilkan fragmen [C6H5]+

dengan m/z 77. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C5H3]+ dengan m/z 63.

Page 64: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

2. Puncak dengan waktu tambat 29,400 menit mempunyai M+ 206 diikuti

fragmen m/z 191, 178, 161, 147, 134, 118, 103, 89, 77, 63, 51.

Gambar 19: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 29,400 menit Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (93%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Etil ester 3,4-methoxy phenil 2-asam propenoat

(C12H14O3) seperti pada gambar 20.

O

OO

Gambar 20. Etil ester 3,4-methoxy phenil 2-propenoat

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 206 yang

merupakan berat molekul dari C12H14O3. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C11H11O3]+ dengan m/z 191 dari puncak ion molekul C12H14O3. Pelepasan CH2O

menghasilkan fragmen [C10H9O2]+ dengan m/z 161. Pelepasan CH2 menghasilkan

Page 65: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

fragmen [C9H7O2]+ dengan m/z 147. Pelepasan CHO menghasilkan fragmen

[C8H6O]+ dengan m/z 118. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen [C7H3O]+

dengan m/z 118. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen [C7H3O]+ dengan m/z

103. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6HO]+ dengan m/z 89.

3. Puncak dengan waktu tambat 22,883 menit mempunyai M+ 212diikuti

fragmen m/z 212, 182, 169, 155, 141, 127, 113, 99, 85, 71, 57, 43, 41.

Gambar 21: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 22,883 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (98%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Pentadekan (C15H32) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 22.

Gambar 22. Rumus bangun dari senyawa Pentadekan

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 212 yang

merupakan berat molekul dari C15H32. Pelepasan C2H6 menghasilkan fragmen

Page 66: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

[C13H26]+ dengan m/z 182 dari puncak ion molekul C15H32. Pelepasan C2H3

menghasilkan fragmen [C11H23]+ dengan m/z 155. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C10H21]+ dengan m/z 141. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen

[C9H19]+ dengan m/z 127. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C8H17]+ dengan

m/z 113. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C7H15]+ dengan m/z 99.

Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6H13]+ dengan m/z 85. Pelepasan CH2

menghasilkan fragmen [C5H11]+ dengan m/z 71. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C4H9]+ dengan m/z 57. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C3H7]+

dengan m/z 43.

4. Puncak dengan waktu tambat 13,250 menit mempunyai M+ 139 diikuti

fragmen m/z 121, 110, 95, 71, 67, 55, 41.

Gambar 23: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 13,250 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (97%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Borneol (C10H18O) dengan rumus bangun seperti pada

Gambar 24.

Page 67: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

OH

Gambar 24. Rumus bangun dari senyawa Borneol

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 139 yang

merupakan berat molekul dari C10H18O. Pelepasan H2O menghasilkan fragmen

[C10H16]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H18O. Pelepasan C2H2

menghasilkan fragmen [C8H14]+ dengan m/z 95. Pelepasan C2H4 menghasilkan

fragmen [C6H10]+ dengan m/z 67. Pelepasan C2H2 menghasilkan fragmen [C4H8]+

dengan m/z 41.

5. Puncak dengan waktu tambat 8,175 menit mempunyai M+ 136 diikuti

fragmen m/z 121, 105, 93, 79, 67, 41.

Gambar 25: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 8,175 menit

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (97%), maka senyawa tersebut

Page 68: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

dapat disimpulkan sebagai Delta 3-Karen (C10H16) dengan rumus bangun seperti

pada Gambar 26.

Gambar 26. Rumus bangun dari senyawa Delta 3-Karen

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 136 yang

merupakan berat molekul dari C10H16. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C9H13]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H16. Pelepasan C2H4

menghasilkan fragmen [C7H9]+ dengan m/z 93. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C6H7]+ dengan m/z 79. Pelepasan C3H2 menghasilkan fragmen [C3H5]+

dengan m/z 41.

6. Puncak dengan waktu tambat 7,225 menit mempunyai M+ 136 diikuti

fragmen m/z 121, 107, 93, 79, 69, 53, 41.

Gambar 27: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 7,225 menit

Page 69: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (96%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai β-Pinen (C10H16) dengan rumus bangun seperti pada

Gambar 28.

Gambar 28. Rumus bangun dari senyawa β-Pinen

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 136 yang

merupakan berat molekul dari C10H16. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C9H13]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H16. Pelepasan CH2

menghasilkan fragmen [C8H11]+ dengan m/z 107. Pelepasan CH2 menghasilkan

fragmen [C7H9]+ dengan m/z 93. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6H7]+

dengan m/z 79. Pelepasan C3H2 menghasilkan fragmen [C3H5]+ dengan m/z 41.

Page 70: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

7. Puncak dengan waktu tambat 6,458 menit mempunyai M+ 136 diikuti

fragmen m/z 121, 107, 93, 79, 67, 53, 41.

Gambar 29: Spektrum massa dengan waktu tambat (Rt) 6,458 menit Dengan membandingkan spektrum massa unknown dengan data library

yang memiliki tingkat similarity index tertinggi (98%), maka senyawa tersebut

dapat disimpulkan sebagai Kamfen (C10H16) dengan rumus bangun seperti pada

Gambar 30.

Gambar 30. Rumus bangun dari senyawa Kamfen

Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M+ 136 yang

merupakan berat molekul dari C10H16. Pelepasan CH3 menghasilkan fragmen

[C9H13]+ dengan m/z 121 dari puncak ion molekul C10H016. Pelepasan CH2

menghasilkan fragmen [C8H11]+ dengan m/z 107. Pelepasan CH2 menghasilkan

CH2

Page 71: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

fragmen [C7H9]+ dengan m/z 93. Pelepasan CH2 menghasilkan fragmen [C6H7]+

dengan m/z 79. Pelepasan C3H2 menghasilkan fragmen [C3H5]+ dengan m/z 41.

Dari analisis komponen minyak atsiri dengan menggunakan GC-MS

diperoleh 7 komponen terbesar penyusun minyak atsiri dari simplisia rimpang

kencur yang diperoleh dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar,

komponen terbesar dari minyak atsiri simplisia rimpang kencur dari petani di

Langkat adalah Etil sinamat 27,21% sedangkan pada simplisia rimpang kencur

yang dibeli dari pasar komponen terbesarnya juga Etil sinamat dengan kadar

43,47%. Komponen penyusun terbesar minyak atsri dari simplisia rimpang kencur

dari petani di Langkat yang lainnya adalah dinopol NOP 3,35% dan sinamil asetat

3,04% sedangkan pada minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang dibeli

dari pasar penyusun terbesar lainnya adalah Borneol 3,75% dan kamfen 2,22%.

Inilah yang menjadi perbedaan komponen minyak atsiri yang ditemukan antara

minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli

dari pasar.

Berdasarkan metode penyulingan minyak atsiri yang digunakan melalui

metode destilasi uap (distillation steam) dan hasil yang terdapat perbedaan

komponen minyak atsiri dibandingkan dengan metode penyulingan minyak atsiri

melalui metode destilasi air (water distillation). Inilah yang menjadi salah satu

keunggulan metode penyulingan destilasi uap yaitu dapat menyuling komponen

minyak atsiri dari semua bagian tumbuhan yang mempunyai titiik didih yang

rendah sampai titik didih yang tinggi sedangkan metode destilasi air hanya dapat

menyuling komponen minyak atsiti yang mempunyai titik didih tidak lebih dari

1000C.

Page 72: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

4.5 Analisis Dengan Spektrofotometer IR

Gambar 31. Spektrum minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di

Langkat Gambar 32. Spektrum minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang dibeli

dari Pasar

Page 73: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Pemeriksaan dengan spektrofotometer IR terhadap minyak atsiri dari

simplisia rimpang kencur (Kaempferia rhizoma) dari petani di Langkat dan yang

dibeli dari pasar sama-sama memperlihatkan adanya 33 puncak absorpsi tetapi

mempunyai pita ataupun spektra yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan minyak

atsiri terdiri dari campuran komponen senyawa sehingga menghasilkan banyak

pita.

Spektrofotometer IR digunakan untuk analisa senyawa murni atau

senyawa tunggal untuk tujuan elusidasi struktur, tetapi pada penelitian ini

Spektrofotometer IR digunakan untuk analisis minyak atsiri dengan tujuan untuk

melihat bentuk spektra yang dihasilkan dari minyak atsiri dari simplisia rimpang

kencur yang diisolasi dengan cara destilasi uap, kerena perbedaan cara destilasi

akan menghasilkan bentuk spektra yang berbeda. Dengan adanya analisis

menggunakan Spektrofotometer IR maka pemalsuan dari suatu minyak atsiri

dapat diketahui dengan membandingkan bentuk spektra yang aslinya.

Page 74: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang kencur (Kaempferia

rhizoma) dari petani di Langkat diperoleh kadar abu 5,6%, kadar abu yang tidak

larut dalam asam 1,33%, kadar sari yang larut dalam air 17,46%, kadar sari yang

larut dalam etanol 6,66% dan kadar air 7,95%. Hasil penetapan kadar minyak

atsiri dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 3,04%. Hasil

penetapan indeks bias diperoleh sebesar 1,456 dan bobot jenis sebesar 0,9012.

Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang kencur.yang dibeli dari

pasar diperoleh kadar abu 3,95%, kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,49%,

kadar sari yang larut dalam air 19,73%, kadar sari yang larut dalam etanol 5,62%

dan kadar air 6,32%. Hasil penetapan kadar minyak atsiri dengan alat Stahl

diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 2,79%. Hasil penetapan indeks bias

diperoleh sebesar 1,456 dan bobot jenis sebesar 0,9012.

Dari hasil karakterisasi yang didapatkan bahwa simplisia rimpang kencur

dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar memiliki kadar yang berbeda-

beda, tetapis secara keseluruhan telah memenuhi persyaratn seperti yang

tercantum dalam Materia Medika Indonesia. Karakter lain yang ditemukan adalah

memiliki butir pati dengan bentuk bulat seperti telur dengan salah satu ujungnya

seperti puting.

Page 75: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia

tumbuhan rimpang kencur dari petani di Langkat menunjukkan 7 komponen yang

utama dengan konsentrasi yang tinggi yaitu Etil sinamat 27,21%, pentadekan

21,45%, Etil ester 3,4-methoxy phenil 2-asam propenoat 20,40%, delta 3-Karen

4,25%, β-Pinen 3,51%, dinopol NOP 3,35%, sinamil asetat 3,04%.

Hasil analisis GC-MS minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia rimpang

kencur yang dibeli dari Pasar menunjukkan 7 komponen yang utama dengan

konsentrasi yang tinggi yaitu Etil sinamat 43,47%, Etil ester 3,4-methoxy phenil

2-asam propenoat 31,36%, pentadekan 5,35%, borneol 3,75%, delta 3-Karen

2,86%, β-Pinen 2,47%, dan kamfen 2,22%.

Komponen minyak atsiri dari simplisia minyak atsiri dari simplisia

rimpang kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari pasar memilki

perbedaan komponen minyak atsiri.

Analisis spektrofotometri inframerah digunakan untuk melihat bentuk

spektra dari komponen minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang berasal

dari petani di Langkat dari yang dibeli dari pasar, dimana keduanya mempunyai

bentuk spektra yang berbeda.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini disarankan kepada peneliti selanjutnya, agar

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen minyak atsiri dari

rimpang tumbuhan kencur beserta dengan manfaatnya agar dapat digunakan dan

diaplikasikan ke dalam kehidupan masyarakat dalam bentuk sediaan yang sesuai.

Page 76: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 29-34.

Armando, R. (2009). Memproduksi Minyak Atsiri Berkualitas. Jakarta: Penebar

Swadaya. Hal. 51. Dachriyanus. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.

Cetakan Pertama. Penerbit: CV. Trianda Anugerah Pratama Padang. Andalas University Press. Hal. 21-23.

Depkes, RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal. 813. Depkes, RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal. 1030-1031. Depkes, RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. Jakarta:

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.. Depkes, RI. (1977). Materia Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan

RI. Hal. 55-57. Depkes, RI. (1995). Materia Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan

RI. Hal. 321-325, 534-541. Depkes, RI. (1995). Materia Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal. 319-325. Eaton, D.C. (1989). Laboratory Investigations in Organic Chemistry. USA:

McGraw-Hill, Inc. Hal. 152-157. Gritter, R.J, Bobbit, J.M, dan Schwarting, A.E. (1985). Introduction of

Chromatography. Penerjemah: K. Padmawinata. Pengantar Kromatografi. Edisi III. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 36-38, 44-51.

Guenther, E. (1987). The Essential Oils. Penerjemah: Ketaren, R.S. Minyak

Atsiri. Jilid I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 286-287. Gunawan, D. Dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid I.

Jakarta: Penerbit Swadaya. Hal. 107. Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Penerbit Halai

Pustaka. Hal. 19-21, 27-29, 37-44, 76, 77, 91-97.

Page 77: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lutony, T.L. & Rahmayati, Y. (2002). Produksi dan Perdagangan Minyak Asiri. Jakarata: Penerbit Swadaya. Hal. 23-24, 31-33.

McNair, H. And Bonelli E.J. (1988). Basic Chromatography. Penerjemah: K.

Padmawinata. Dasar Kromatografi Gas. Edisi V. Bandung: Penerbit ITB. Hal.7-14.

Muhlisah, F. (1999). Temu-temuan dan Empon-empon. Cetakan Kelima.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal. 29-33. Silverstein, R.M, Bassler, G.C, dan Morril, T.C. (1986). Penyidikan Spektrometrik

Senyawa Organik. Edisi Keempat. Jakarata: Penerbit Erlangga. Hal. 3, 95.

Syukur & Hermani. (2001). Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar

Swadaya. Hal. 122 World Health Organization. (1992). Ouality Control Methods For Medical Plant

Materials. Switzerland: Geneva. Pages. 26-28. Satiadarma, K. (2004). Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Surabaya:

Airlangga University Press. 161-162.

Page 78: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Page 79: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Kencur dan Rimpang Kencur

Tanaman Kencur

Rimpang Kencur Segar dari petani di Langkat

Rimpang Kencur Segar yang dibeli dari Pasar

Lampiran 3. Irisan Melintang Rimpang kencur dan Simplisia Rimpang Kencur

Page 80: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Irisan Melintang rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dari petani di Langkat

Simplisia Rimpang Kencur (Kaempferia rhizoma) Dari Petani di Langkat

Page 81: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

(Lanjutan )

Irisan Melintang rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)

yang dibeli dari Pasar

Simplisia Rimpang Kencur (Kaempferia rhizoma) yang dibeli dari Pasar

Page 82: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 4. Alat-alat yang dipakai pada penelitian

Alat Stahl

Alat Destilasi Uap

Page 83: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

(Lanjutan)

Alat Penetapan Kadar Air

Alat Refraktometer Abbe

Page 84: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

(Lanjutan)

Alat Piknometer

Alat Gas-Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS)

Page 85: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 5. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Rimpang Kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar

1

2

3

4

5

Keterangan:

1. Parenkim

2. Pembuluh kayu dengan penebalan spiral

3. Parenkim dengan sel minyak

4. Periderm dengan parenkim

5. Periderm

1

Keterangan:

1. Butir pati

Page 86: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 6. Penetapan Kadar Abu Total

Kadar Abu = %100xSampelBerat

AbuBerat

A. Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I

Berat sampel = 2,0021 g

Berat abu = 0,1163 g

Kadar abu = %1000021,21163,0 x

= 5,81%

Sampel II

Berat sampel = 2,0040 g

Berat abu = 0,1074 g

Kadar abu = 1000040,21074,0 x

= 5,36%

Sampel III

Berat sampel = 2,0015 g

Berat abu = 0,1127 g

Kadar abu = %1000015,21127,0 x

= 5,63%

Kadar abu rata-rata = 3

%63,5%36,5%81,5 ++

= 5,6%

Page 87: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B. Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I

Berat sampel = 2,0004 g

Berat abu = 0,0800 g

Kadar abu = %1000004,20800,0 x

= 3,99%

Sampel II

Berat sampel = 2,0005 g

Berat abu = 0,0781 g

Kadar abu = 1000005,20781,0 x

= 3,90%

Sampel III

Berat sampel = 2,0003 g

Berat abu = 0,0794

Kadar abu = %1000003,20794,0 x

= 3,96%

Kadar abu rata-rata = 3

%96,3%90,3%99,3 ++

= 3,95%

Page 88: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 7. Penetapan Kadar Abu yang tidak larut dalam asam

A. Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I

Berat sampel = 2,0021 g

Berat abu = 0,0240 g

Kadar abu = %1000021,20240,0 x

= 1,19%

Sampel II

Berat sampel = 2,0041 g

Berat abu = 0,0290 g

Kadar abu = 1000041,20290,0 x

= 1,45%

Sampel III

Berat sampel = 2,0015 g

Berat abu = 0,0271 g

Kadar abu = %1000015,20271,0 x

= 1,33%

Kadar abu rata-rata = 3

%33,1%45,1%19,1 ++

= 1,33%

Page 89: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B. Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I

Berat sampel = 2,0004 g

Berat abu = 0,0101 g

Kadar abu = %1000004,20101,0 x

= 0,50%

Sampel II

Berat sampel = 2,0005 g

Berat abu = 0,0100 g

Kadar abu = 1000005,20100,0 x

= 0,49%

Sampel III

Berat sampel = 2,0003 g

Berat abu = 0,0100 g

Kadar abu = %1000003,20100,0 x

= 0,49%

Kadar abu rata-rata = 3

%49,0%49,0%50,0 ++

= 0,49%

Page 90: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 8. Penetepan Kadar Sari yang Larut dalam air

Kadar sari larut air = %100xsampelBeratsariBerat

A. Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I

Berat sampel = 5,003 g

Berat sari = 0,175 g

Kadar sari larut air = %10020

100003,5175,0 xx

= 17,49%

Sampel II

Berat sampel = 5,003 g

Berat sari = 0,166 g

Kadar sari larut air = %10020

100003,5166,0 xx

= 16,59%

Sampel III

Berat sampel = 5,003 g

Berat sari = 0,183 g

Kadar sari larut air = %10020

100003,5183,0 xx

= 18,29%

Kadar sari larut air rata-rata = %1003

%29,18%59,16%49,17 x++

= 17,46%

Page 91: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B. Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I

Berat sampel = 5,006 g

Berat sari = 0,175 g

Kadar sari larut air = %10020

100006,5175,0 xx

= 17,48%

Sampel II

Berat sampel = 5,011 g

Berat sari = 0,192 g

Kadar sari larut air = %10020

100011,5192,0 xx

= 19,16%

Sampel III

Berat sampel = 5,012 g

Berat sari = 0,226 g

Kadar sari larut air = %10020

100012,5226,0 xx

= 18,29%

Kadar sari larut air rata-rata = %1003

%55,22&16,19%48,17 x++

= 19,73%

Page 92: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 9. Penetepan Kadar Sari yang Larut dalam etanol

Kadar sari larut etanol = %100xsampelBeratsariBerat

A. Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I

Berat sampel = 5,004 g

Berat sari = 0,073 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100004,5073,0 xx

= 7,29%

Sampel II

Berat sampel = 5,005 g

Berat sari = 0,064 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100005,5064,0 xx

= 6,39%

Sampel III

Berat sampel = 5,005 g

Berat sari = 0,063 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100005,5063,0 xx

= 6,29%

Kadar sari larut etanol rata-rata = %1003

%29,6%39,6%29,7 x++

= 6,66%

Page 93: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B. Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I

Berat sampel = 5,006 g

Berat sari = 0,06 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100006,506,0 xx

= 5,99%

Sampel II

Berat sampel = 5,008 g

Berat sari = 0,051 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100008,5051,0 xx

= 5,091%

Sampel III

Berat sampel = 5,010 g

Berat sari = 0,058 g

Kadar sari larut etanol = %10020

100010,5058,0 xx

= 5,78%

Kadar sari larut etanol rata-rata = %1003

%78,5%09,5%99,5 x++

= 5,62%

Page 94: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 10. Penetapan Kadar Air

Kadar air = %100xsampelBerat

IVolumeIIVolume −

A.Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I Volume I = 2,1 ml

Volume II = 2,5 ml

Berat sampel = 5,036 g

Kadar air = %100036.5

1,25,2 x−

= 7,94%

Sampel II Volume I = 2,5 ml

Volume II = 2,9 ml

Berat sampel = 5,034 g

Kadar air = %100034.5

5,29,2 x−

= 7,94%

Sampel I Volume I = 2,9 ml

Volume II = 3,4 ml

Berat sampel = 5,018 g

Kadar air = %100018.5

9,24,3 x−

= 7,97%

Kadar air rata-rata = 3

%97,7%94,7%94,7 ++

= 7,95%

Page 95: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B.Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I Volume I = 1,5 ml

Volume II = 1,85 ml

Berat sampel = 5,002 g

Kadar air = %100002.5

5,185,1 x−

= 6,99%

Sampel II Volume I = 1,85 ml

Volume II = 2,15 ml

Berat sampel = 5,001 g

Kadar air = %100001.5

85,115,2 x−

= 5,99%

Sampel I Volume I = 2,15 ml

Volume II = 2,45 ml

Berat sampel = 5,003 g

Kadar air = %100003.5

15,245,2 x−

= 5,99%

Kadar air rata-rata = 3

%99,5%99,5%99,6 ++

= 6,32%

Page 96: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 11. Penetapan Kadar Minyak Atsiri

Kadar minyak atsiri = %100min xsampelBerat

atsiriyakVolume

A. Simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,45 ml

Berat sampel = 15,008 ml

Kadar minyak atsiri = %100008,1546,0 x

= 2,99%

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,51 ml

Berat sampel = 15,000 ml

Kadar minyak atsiri = %100000,1551,0 x

= 3,4%

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,41 ml

Berat sampel = 15,000 ml

Kadar minyak atsiri = %100000,1541,0 x

= 2,73%

Kadar minyak atsiri rata-rata = 3

%73,2%4,3%99,2 ++

= 3,04%

Page 97: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

B. Simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,41 ml

Berat sampel = 15,000 ml

Kadar minyak atsiri = %100000,1541,0 x

= 2,73%

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,45 ml

Berat sampel = 15,003 ml

Kadar minyak atsiri = %100003,1545,0 x

= 2,99%

Sampel I

Volume minyak atsiri = 0,40 ml

Berat sampel = 15,003 ml

Kadar minyak atsiri = %100003,1540,0 x

= 2,67%

Kadar minyak atsiri rata-rata = 3

%67,2%99,2%73,2 ++

= 2,79%

Page 98: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 12. Penetapan Bobot Jenis Minyak Atsiri

BJ = %100xACAB

−−

A = Bobot piknometer kosong B = Bobot piknometer + minyak C = Bobot piknometer + air A. Bobot jenis minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat 1. Pengujian I

Bobot piknometer kosong = 8,5415

Bobot piknometer + minyak = 13,0476

Bobot pinometer + air = 13,5420

Bobot jenis minyak atsiri = %1005415,85420,135415,80476,13 x

−−

= 0,9011

2. Pengujian II

Bobot piknometer kosong = 8,5416

Bobot piknometer + minyak = 13,0480

Bobot pinometer + air = 13,5420

Bobot jenis minyak atsiri = %1005416,85420,135416,80480,13 x

−−

= 0,9012

3. Pengujian III

Bobot piknometer kosong = 8,5415

Bobot piknometer + minyak = 13,0485

Bobot piknometer + air = 13,5425

Page 99: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Bobot jenis minyak atsiri = %1005415,85425,135415,80485,13 x

−−

= 0,9012

Bobot jenis minyak atsiri rata-rata = 3

221 bobotbobotbobot ++

= 3

9012,09012,09011,0 +++

= 0,9012

B. Bobot jenis minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

1. Pengujian I

Bobot piknometer kosong = 8,5418

Bobot piknometer + minyak = 13,0478

Bobot piknometer + air = 13,5415

Bobot jenis minyak atsiri = %1005418,85415,135418,80478,13 x

−−

= 0,9012

2. Pengujian II

Bobot piknometer kosong = 8,5415

Bobot piknometer + minyak = 13,0485

Bobot piknometer + air = 13,5420

Bobot jenis minyak atsiri = %1005415,85420,135415,80485,13 x

−−

= 0,9013

Page 100: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

3. Pengujian III

Bobot piknometer kosong = 8,5418

Bobot piknometer + minyak = 13,0475

Bobot piknometer + air = 13,5418

Bobot jenis minyak atsiri = %1005418,85418,135418,80475,13 x

−−

= 0,9012

Bobot jenis minyak atsiri rata-rata = 3

221 bobotbobotbobot ++

= 3

9012,09013,09011,0 +++

= 0,9012

Page 101: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 13. Penetapan Indeks Bias Minyak Atsiri dari Simplisia Rimpang Kencur

A. Indeks bias minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat

1. Indeks bias 1 = 1,456

2. Indeks bias 2 = 1,456

3. Indeks bias 3 = 1,456

Indeks bias rata-rata = 3

321 biasIndeksbiasIndeksbiasIndeks ++

= 3

456,1456,1456,1 ++

= 1,456

B. Indeks bias minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur yang dibeli dari Pasar

1. Indeks bias 1 = 1,456

2. Indeks bias 2 = 1,456

3. Indeks bias 3 = 1,456

Indeks bias rata-rata = 3

321 biasIndeksbiasIndeksbiasIndeks ++

= 3

456,1456,1456,1 ++

= 1,456

Page 102: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.

Lampiran 14. Flowsheet Isolasi minyak atsiri dari simplisia rimpang kencur dari petani di Langkat dan yang dibeli dari Pasar

s

diserbuk

dikarakterisasi

Rimpang Kencur

Serbuk simplisia Minyak atsiri dan air

Indeks bias Bobot jenis

Air Minyak atsiri dengan kemungkinan adanya air

Na2SO4 x H2O

Secara Fisika Secara Fisikokimia

Minyak atsiri

ditambah Na2SO4 anhirat

dengan GC-MS

dipisahkan

Dicuci

Ditiriskan

Dikeringkan

Simplisia

1. Mikroskopis 2. Makroskopis 3. PK Air 4. PK Abu

-Total -Tidak larut asam

5. PK Sari -Larut air -Larut etanol

6. PK Minyak Atsiri diidentifikasi

didestilasi uap

Page 103: MINYAK ATSIRI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14452/1/09E02765.pdf · Asisiten Laboratorium Farmakognosi (Ernita ... dari simplisia

Herbeth Regianto : Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms, 2009.