pemungutan minyak atsiri
DESCRIPTION
materi pemungutan minyak atsiriTRANSCRIPT
Kelenjar minyak daun saga Kelenjar minyak bunga cengkeh
Kelenjar minyak akar jahe Kelenjar minyak oregano
Kelenjar minyak peppermint Kelenjar minyak daun lavender
Menimbulkan aroma khas pada tanaman tertentu
Dugaan mengenai manfaat minyak atsiri untuk tanaman sendiri:- menarik perhatian serangga untuk membantu perkembangbiakan- mencegah perusakan oleh hewan/parasit- menghasilkan semacam ‘coating’ untuk mencegah penguapan air yang berlebihan- mencegah tanaman mengalami ‘overheated’
Pada dasarnya minyak atsiri merupakan ekskresi tanaman yang kemungkinan membawa sisa-sisa proses asimilasi yang dilakukan tanaman.
Dengan demikian, minyak atsiri cenderung bersifat toksik, tetapi dapat memberikan efek positif jika diberikan dalam batas-batas dosis yang aman.
Kelenjar eksternal:Pada sel epidermis dan modifikasinya (misalnya bulu-bulu lembut pada permukaan daun)
Kelenjar internal:Di antara sel-sel jaringan tanaman
Letak kelenjar tersembunyi, diselubungi selaput
Kandungan sangat sedikit Target proses:
- Efisiensi tinggi- Kemurnian produk
Posisi kelenjar minyak atsiri menjadi salah satu pertimbangan proses pengambilan minyak atsiri.
Kelenjar eksternal:Bahan baku tidak boleh terlalu lama disimpan, harus segera didistilasi.
Kelenjar internal:Bahan baku perlu dipotong-potong untuk mengambil minyak sebanyak-banyaknya.
Kualitas minyak atsiri yang dihasilkan tergantung pada kondisi budidaya tanaman (iklim, jenis tanah, intensitas sinar matahari, dan lain-lain) dan kondisi pemetikan (umur tanaman, waktu pemetikan).
Oleh karena itu ada daerah-daerah yang terkenal untuk jenis minyak atsiri tertentu (misalnya nilam di aceh, cajuput di Maluku, dll.)
Teknik pemanenan dapat mempengaruhi jumlah minyak atsiri yang akan diperoleh.
Tiap komoditas bahan baku minyak atsiri memiliki prosedur pemanenan khusus.
Contoh: Daun saga akan kehilangan minyak atsirinya sampai 60% selama 6 jam terkena sinar matahari. Oleh karena itu pemanenan dilakukan malam hari dan dijaga tidak kena sinar matahari sampai masuk ke tangki distilasi.
Dalam satu tanaman, kandungan minyak atsiri berbeda-beda pada tiap bagiannya.
Bahkan bisa terjadi pada satu tanaman, batang, daun, dan bunga mengandung minyak atsiri dengan komponen utama yang sangat berbeda satu sama lain.
Kulit kayu: aldehid cinamat Daun: eugenol Akar: kamfer
Lebih mudah mensortir bahan baku daripada memisahkan komponen-komponen yang sudah bercampur jadi satu dalam minyak hasil distilasi
Disebut essential oil, ethereal oil Relatif lebih mudah menguap
(membedakan dengan asam-asam lemak, misalnya vegetable oil)
Empat kelompok utama:1. Terpenes (mencakup isopren dan isopenten)2. Senyawa-senyawa rantai lurus tak bercabang3. Turunan benzene4. Lain-lain (insidental dan sangat spesifik untuk jenis tanaman tertentu)
Biasanya mengandung C10H16. Dapat berupa senyawa dengan ikatan
rangkap, senyawa yang mengandung struktur cincin, atau kombinasi dari keduanya.
Kadang-kadang sebagai C10H16O dan C10H18O
C C C C
C
C C C C
C
C C C C
C
C C C C
C
C C C C
C
C C C C
C
Isopenten
Terpene
Sesquiterpen
Mengingat posisi kelenjar minyak sangat tersembunyi, cara paling mudah untuk mengambil minyak atsiri adalah dengan cara penguapan.
Titik didih berkisar antara 150-300oC. Pada suhu ini mulai terjadi kerusakan (misalnya resinisasi).
Bagaimana membuat minyak atsiri menguap di bawah titik didihnya?
Contoh:Titik didih minyak nilam 250oCTitik didih air = 100oCDalam proses distilasi, minyak nilam sudah mulai menguap pada suhu < 100oC karena dalam fasa uap terdapat uap air bersama dengan uap minyak nilam.
Perlu diperhatikan bahwa kontak dengan uap air kadang-kadang dapat menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis sehingga menurunkan perolehan minyak atsiri.
Produk distilasi uap tidak sama persis dengan minyak atsiri yang berada dalam tanaman.
Minyak atsiri hasil distilasi uap adalah campuran banyak senyawa.
Seringkali diinginkan mengambil senyawa tertentu saja dari campuran tersebut.
Perlu proses purifikasi.
Reaksi dengan basa untuk menghilangkan asam
Reaksi dengan sulfit untuk menghilangkan aldehid dan keton
Reaksi dengan phtalat anhidrid untuk menghilangkan alkohol
Ekstraksi dengan pelarut tertentu Fraksinasi untuk memisahkan senyawa
berdasarkan titik didih
Fraks
i bera
t m
inyak
tera
mbil
Titik didih normal, oC
20 100 200 300 400
Hemiterpen
TerpeneSesquiterpen
Diterpene
Jika jumlah atom C senyawa yang ingin dipisahkan > 30 atom C, cara fraksinasi tidak ekonomis.
Diperlukan suhu sangat tinggi pada tekanan atmosferis.
Jika hendak dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi, kondisi operasi harus vakum (sangat mahal)
Lebih ekonomis menggunakan cara ekstraksi/adsorpsi.
Cara mutakhir:- Ekstraksi reaktif- Ekstraksi superkritis
- Ekstraksi dengan mikrowave- Liquid chromatography