family folder

63
SEORANG WANITA USIA 50 TAHUN DENGAN DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI Jasmine Ariesta 030.10.139 Lidya Christy 030.10.161 Tri Handayani 030.10.269

Upload: zzzbodoamat

Post on 04-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Family Folder

TRANSCRIPT

Page 1: Family Folder

SEORANG WANITA USIA 50 TAHUN DENGAN DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI

Jasmine Ariesta 030.10.139

Lidya Christy 030.10.161

Tri Handayani 030.10.269

Page 2: Family Folder

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang• Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013, didapatkan

proporsi diabetes mellitus pada Riskesdas meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2007.

• Menurut penelitian yang dilakukan Ezzati M, et al, tekanan darah merupakan faktor risiko terpenting untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler di dunia, yakni 45% dari angka morbiditas dan mortalitas.

Page 3: Family Folder

1.2 Rumusan Masalah• Mengetahui hasil family folder pada kasus diabetes mellitus dan hipertensi di

Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1.Tujuan Umum • Untuk mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan hasil family folder

pada salah satu keluarga di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II.

1.3.2.Tujuan Khusus • Yang menjadi tujuan khusus dalam family folder ini adalah• i. Untuk mengetahui faktor resiko yang terdapat pada keluarga.• ii. Untuk mengetahui fungsi biologis, psikologis dan sosial keluarga.• iii. Untuk memberikan intervensi yang bisa diterapkan oleh keluarga.

Page 4: Family Folder

1.4 Manfaat Penelitian• 1.4.1 Bagi Puskesmas

• Manfaat bagi Puskesmas yaitu dapat membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyesaian terhadap masalah tersebut. Kegiatan ini dapat membantu Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan upaya kesehatan perorangan.

• 1.4.2 Bagi Pasien dan Keluarga Pasien• Pasien dan keluarga dapat mengetahui penyakit yang dideritanya berserta

penanganannya sehingga pasien dan keluarga mengerti dan menerapkan masukan yang telah diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga pasien.

 • 1.4.3 Bagi Mahasiswa

• Manfaat family folder ini bagi mahasiswa yaitu untuk melatih kemampuan menganalisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan pada pasien dan keluarga pasien.

Page 5: Family Folder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DIABETES MELLITUS

2.1.1 Definisi• Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit

metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat defek pada:

• Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik) dan jaringan di jaringan perrifer (otot dan lemak)

• Sekresi insulin oleh sel beta pankreas• atau keduanya

Page 6: Family Folder

2.1.2 Klasifikasi• Diabetes dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori klinis:

1. Diabetes Mellitus Tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)

• Melalui proses imunologik• Idiopatik

2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resitensi insulin)

3. Diabetes Mellitus Tipe Lain

4. Diabetes Kehamilan

Page 7: Family Folder

2.1.3 Epidemiologi

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013: prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2,1% & meningkat seiring bertambahnya umur namun menurun setelah usia di atas 65 tahun.

Dari tahun 2007-2013 terjadi peningkatan prevalensi dari 1,1%.

Page 8: Family Folder

2.1.4 Diagnosis

No. Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus

1. Kadar A1C ≥ 6,5%. Uji kadar A1C harus dilakukan pada laboratorium yang menggunakan metode yang

sudah tersetifikasi NGSP dan dan terstandarisasi DCCT assay.*

  Atau

2. Glukosa Plasma Puasa ≥ 126g/dl (7,0 mmol/L). Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan

setidaknya 8 jam.*

  Atau

3. Glukosa plasma 2 jam ≥ 200mg/dL (11,1 mmol/) pada TTGO. TTGO dilakukan dengan standar WHO,

menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam

air.*

  Atau

4. Gejala klasik DM (hiperglikemia atau krisis hiperglikemik) + glukosa plasma puasa ≥ 200g/dL (11,1

mmol/L).

  *Kriteria diagnostik tersebut harus dikonfirmasi ulang, apabila tidak terdapat gejala khas hiperglikemia

Page 9: Family Folder

2.1.5 Patogenesis• Pada DM tipe 1 atau yang disebut IDDM (Insulin Dependent

Diabetes Mellitus) terjadi ketiadaan insulin yang mutlak, sehingga penderita membutuhkan pasokan insulin dari luar. Kondisi ini disebabkan karena adanya lesi pada sel beta pankreas. Pembentukan lesi ini disebabkan karena mekanisme gangguan autoimun dan infeksi virus yang terlibat dalam kerusakan sel-sel beta.

• Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang progresif, dimulai dengan resistensi insulin yang mengarah ke peningkatan produksi glukosa hepatik dan berakhir dengan kerusakan sel beta. Resistensi insulin didefinisikan sebagai ketidakmampuan jaringan target seperti otot dan jaringan adiposa untuk merespon sekresi insulin endogen dalam tubuh.

Page 10: Family Folder

2.1.6 Penatalaksanaan

a. Edukasi• pola makan sehat• meningkatkan kegiatan jasmani• menggunakan obat diabetes dan obat-obat pada keadaan

khusus secara aman dan teratur• melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)• melakukan perawatan kaki secara berkala• memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi

keadaan sakit akut dengan tepat• mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

yang ada.

Page 11: Family Folder

b. Terapi Nutrisi Medis

makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.

perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.

Page 12: Family Folder

c. Latihan Jasmani• Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara

teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)• Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar,

menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan• Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga

dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah

• Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang

Page 13: Family Folder

d. Terapi Farmakologis

Page 14: Family Folder
Page 15: Family Folder

2.2 Hipertensi

The Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah 140/90 mmHg.

Page 16: Family Folder

2.2.1 Epidemiologi hipertensi• World Health Organization memperkirakan hipertensi

merupakan penyebab 4,5% dari global burden of disease dan sering ditemukan di negara berkembang dan juga negara maju

• Prevalensi hipertensi di wilayah Asia-Pasifik berkisar 5-47% pada pria dan 7-38% pada wanita dan akan terus meningkat sesuai dengan peningkatan usia

Page 17: Family Folder

2.2.2 Etiologi hipertensi• Hipertensi umumnya dibagi menjadi dua kategori utama:

hipertensi esensial dan hipertensi sekunder• Hipertensi esensial atau primer merupakan yang paling umum

ditemukan, yang mempengaruhi antara 90-95% pasien yang didiagnosis dengan hipertensi.

• Penyebab hipertensi sekunder dapat digolongkan menjadi empat kategori: 1) Hipertensi kardiovaskuler (aterosklerosis); 2) hipertensi renal; 3) hipertensi endokrin (feokromositoma, Sindrom Conn); dan 4) hipertensi neurogenik.24

Page 18: Family Folder

2.2.3 Faktor risiko hipertensi• Riwayat hipertensi• Usia• Jenis kelamin• Diabetes• Diet garam• Obesitas• Penggunaan alkohol• Merokok• Stres

Page 19: Family Folder

2.2.4 Patofisiologi hipertensi

Page 20: Family Folder

2.2.5 Pengukuran tekanan darah• Pengukuran tekanan darah dilakukan setelah pasien

beristirahat selama 5 menit• Pasien duduk bersandar dengan kaki di lantai dan lengan

diletakkan setinggi jantung• Penentuan sistolik dan diastolik dengan mendengarkan

Korotkoff fase I dan V• Pengukuran dilakukan dua kali dengan interval 1-5 menit• Pengukuran tambahan dilakukan jika hasil kedua dari

pengukuran sangat berbeda

Page 21: Family Folder

2.2.6 Pencegahan hipertensi• Modifikasi diet merupakan perubahan gaya hidup yang

penting yang dapat membantu mencegah perkembangan hipertensi

• Perubahan diet lain yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah termasuk diet DASH (yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, ikan, biji-bijian dan produk susu rendah lemak), mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan, mengurangi asupan kafein, dan membatasi konsumsi alkohol

Page 22: Family Folder

BAB III METODE• 3.1 Desain• Desain family folder yang digunakan adalah wawancara,

observasi dan konseling.

• 3.2 Lokasi dan waktu• 3.2.1 Lokasi

Family folder dilakukan dirumah pasien yaitu Jl. Poncol Jaya No. 21C Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. • 3.2.2 Waktu

Family folder dilakukan pada bulan September 2015.

Page 23: Family Folder

3.3 Cara Pengumpulan Data• Pengumpulan data diperoleh dengan cara primer, yaitu

mendapat data langsung dari responden melalui wawancara dan observasi secara langsung.

3.5 Instrumen Penulisan• Instrumen penelitian yang digunakan adalah stetoskop,

tensimeter, buku, alat tulis, penlight, dan alat cek glukosa darah.

Page 24: Family Folder

BAB IV LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

4.1 IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

A. Identitas Pasien• Nama : Ny. A• Umur : 50 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Status perkawinan : Menikah• Alamat : Jl. Poncol Jaya No. 21C Kelurahan

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

• Agama : Islam• Suku Bangsa: Jawa• Pendidikan : SD• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 25: Family Folder

B. Identitas Kepala Keluarga• Nama : Tn. S• Umur : 55 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Status perkawinan : Menikah• Alamat : Jl. Poncol Jaya No. 21C Kelurahan

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

• Agama : Islam• Suku Bangsa: Jawa• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : Buruh

Page 26: Family Folder

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan• Jaminan : -• Non-Jaminan : Umum

D. Perilaku Kesehatan Keluarga• Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan:

Langsung pergi berobat ke dokter

 • Keikutsertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah :

• Posyandu balita : Tidak• Posyandu lansia : Tidak• Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak

• Pemanfaatan waktu luang : • Olah raga : Tidak• Rekreasi : Tidak• Melakukan hobi : Tidak

Page 27: Family Folder

4.2 PROFIL KELUARGA

No Nama Kedudukan dalam

Keluarga

Sex Umur (tahun)

Pedidikan Pekerjaan Keterangan Tempat Tinggal

1. S Bapak L 55 SMA Buruh Sehat Rumah

2. A Ibu P 50 SD Ibu rumah tangga

Sakit Rumah

3. P Anak I P 28 SMA Karyawan Swasta

Sehat Rumah Suami terdahulu

4. R Anak II P 13 SMP Belum Bekerja

Sehat Rumah

Tabel 2. Daftar Anggota Keluarga Kandung

Page 28: Family Folder

Gambar 1.Genogram Keluarga kandung Pasien

1. Kakek dari ibu Sehat2. Nenek dari ibu Sehat3. Kakek dari ayah Sehat4. Nenek dari ayah Sehat5. Ibu (pasien) Sakit6. Suami pasien Sehat7. Adik pertama pasien Sehat8. Adik kedua pasien Sehat9. Anak pertama pasien Sehat10. Anak kedua pasien Sehat11. Menantu pasien Sehat12. Cucu pasien Sehat13. Suami pertama pasien

Sehat (Cerai)

Page 29: Family Folder

4.3 RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN• Dilakukan dengan autoanamnesa pada tanggal 4

September 2015 di Kediaman Pasien

A. Keluhan Utama: Lemas sejak 1 minggu yang lalu.

 

B. Riwayat Penyakit Saat Kunjungan Rumah Pertama• Saat kunjungan rumah yang pertama kali, pasien mengeluh lemas

sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai banyak kencing, rasa haus terus-menerus serta pandangan kabur.

• Akhir-akhir ini pasien juga mulai merasakan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki. Pasien juga mulai mengeluhkan perut dan kaki yang semakin lama semakin buncit.

Page 30: Family Folder

C. Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien mengakui memiliki riwayat DM (+) yang diderita sejak 10 tahun yang lalu,

namun belum pernah mendapat pengobatan intensif• Penyakit jantung (-)• Penyakit ginjal (-)• Riwayat alergi (-)• Asthma (-) • Tb paru (-)

D. Riwayat Kebiasaan• Pasien makan dengan frekuensi 3x/hari• Pasien tidak melakukan olahraga apapun• Pasien tidak membatasi konsumsi karbohidrat maupun garam

E. Riwayat Penyakit Keluarga • Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa

Page 31: Family Folder

Hasil Pemeriksaan Fisik• Tanggal 11 September 2015

• Keadaan Umum : Sakit sedang• Kesadaran : Compos Mentis• Tinggi Badan : 155 cm• Berat Badan : 55 kg• BMI : 22,89 kg/m2

• Keadaan Gizi : Gizi cukup

• Tanda Vital :• Tensi : 180/100 mmHg RR : 22x / menit• Nadi : 98x / menit Suhu : 36,6oC

Page 32: Family Folder

• Kepala : Normocephali• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor• Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-• Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -• Tenggorok: T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)• Dada :

• Cor• I : Iktus kordis tak tampak• Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS• Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal• Au : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

• Pulmo • I : Simetris saat statis dan dinamis• Pa : Fremitus simetris kiri dan kanan• Pe : Sonor pada kedua paru, nyeri ketuk (-) • Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)• Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

• Abdomen• I : Datar• Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-),shifting dullness (+)• Pe : Timpani• Au: Bising usus (+) normal

Page 33: Family Folder

• Ekstremitas Sup / Inf• Oedema - / - + / +• Akral dingin - / - - / -

Page 34: Family Folder

F. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang• Dilakukan pada tanggal 11 September 2015

 • GDS : 590 mg/dL

• Diagnosis kerja: Diabetes Mellitus Tipe II

Page 35: Family Folder

G. Rencana Penatalaksanaan• Terapi edukasi :

• Mengubah pola makan menjadi rendah karbohidrat dan rendah garam

• Menyarankan untuk melakukan olahraga setiap harinya• Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala di

fasilitas kesehatan terdekat

Page 36: Family Folder

Hasil Penatalaksanaan Medis• Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah

dilakukan terapi edukasi. Saat kunjungan rumah (18 September 2015) keadaan kesehatan pasien sudah cukup membaik.

• Faktor Pendukung: Pasien mulai mengatur pola makan sehari-hari

• Faktor Penghambat: Pasien tidak memiliki asuransi kesehatan sehingga pasien tidak pernah melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan terdekat

• Indikator Keberhasilan: Keluhan lemas dirasakan mulai berkurang

Page 37: Family Folder

4.4 IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis• Dari hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi bahwa

pasien mengeluh lemas sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai banyak kencing, rasa haus terus-menerus serta pandangan kabur. Pasien tidak melakukan olahraga apapun dan tidak membatasi konsumsi karbohidrat maupun garam.

B. Fungsi Psikologis• Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang

berjumlah 3 orang. Penderita terbiasa tidur pukul 21.00 dan bangun pada pukul 6.00. Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul baik dengan teman-temannya.

Page 38: Family Folder

C. Fungsi Ekonomi• Penghasilan keluarga per bulan rata-rata Rp.1.000.000,-

sampai dengan Rp. 2.000.000,-/bln. Uang tersebut hanya cukup untuk membayar kebutuhan sekolah anak, makan keluarganya yang tinggal serumah dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

 

D. Fungsi Pendidikan• Pendidikan terakhir pasien SD.

Page 39: Family Folder

E. Fungsi Religius• Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan

ibadahnya. Pasien melakukan kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah.

F. Fungsi Sosial Budaya• Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang

padat dan cenderung kumuh. Hubungan penderita dengan tetangga baik.

Page 40: Family Folder

4.5. POLA KONSUMSI MAKANAN PASIEN

Waktu Jam Nama makanan atau minuman Bahan makanan

Jumlah

URT Gram

Makan Pagi 07.00 Bahan makanan pokok Nasi 1 piring 200

    Lauk-pauk Telur 1 butir 100

Selingan 09.00 Jajanan Biskuit 3 keping 100

           

Makan Siang 12.00 Bahan makanan pokok Nasi Merah 1 piring 200

    Lauk pauk Ayam 1 potong 200

           

Selingan 16.00 Makanan tambahan Mangga 1 buah 100

 

Makan Malam 18.30 Bahan pokok Nasi Merah 1 piring 200

    Lauk pauk Ikan 1 potong 200

FORMULIR 24 HOUR RECALL(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)Tabel 3. Pola konsumsi Makanan Pasien

Penjelasan : Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (ayam, telur, ikan).

Page 41: Family Folder

• 4.6. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

• Faktor Perilaku• Penderita memiliki kebiasaan makan yang teratur dengan frekuensi

makan 3x/hari.Pasien tidak suka mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.Pasien juga suka mengkonsumsi minum-minuman dingin. Pasien suka tidur ditempat dingin. Jika ada anggota keluarga sakit maka dibawa ke puskesmas atau klinik 24jam. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur, nonton TV, dan beribadah.

• Faktor Non Perilaku• Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah

Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke Puskesmas 500m.

Page 42: Family Folder

• 4.7. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA• Fungsi Biologis

• Penderita tidak melakukan olahraga setiap hari• Penderita memiliki riwayat penyakit keluarga berupa hipertensi

• Fungsi Psikologis• Hubungan penderita dengan keluarga baik.• Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.

 • Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

• Penghasilan keluarga rata-rata perbulan cukup untuk makan keluarganya dan kebutuhan rumah tangga.

Page 43: Family Folder

• Fungsi Sosial• Sosialisasi dengan masyarakat sekitar baik.

• Faktor Perilaku• Penderita tidak membatasi asupan karbohidrat maupun garam• Penderita tidak melakukan olahraga rutin setiap hari

• Faktor Non Perilaku• Lingkungan kediaman pasien yang terletak di lantai 2 membuat

pasien sulit untuk melakukan olahraga dikarenakan adanya risiko jatuh

Page 44: Family Folder

• 4.8. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH• Gambaran Lingkungan Rumah • Pemukiman penduduk padat• ukuran 2x2,5m2

, bentuk bangunan 2 lantai dan pasien beserta keluarganya tinggal di lantai 2 (mengontrak), sedangkan lantai pertamanya digunakan sebagai tempat pemotongan ayam.

• Lantai terbuat dari ubin, dinding terbuat batu bata, atap rumah dari genteng, plafon triplek.

• Tidak terdapat ventilasi yang cukup pada ruangan. Tidak terdapat jendela pada rumah.

• Penerangan didalam ruangan kurang.• Udara didalam ruangan kamar tidur terasa sedikit lembab• Kebersihan dalam dan luar rumah kurang terjaga,tata letak barang-barang kurang

rapi dan berdebu, listrik 2300 watt, sumber air dari sumur pompa listrik.• Menggunakan toilet jongkok. Jarak antara sumber air dan sepitank ± 10 meter. Bak

mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah dialirkan ke septitank.• Sampah rumah dibuang ke tong sampah depan rumah, diambil setiap hari oleh

petugas sampah.

Page 45: Family Folder

15 meter

15 meter

Gambar 2. Denah Rumah Pasien Lantai 1

Keterangan ruangan :1. Garasi2. Teras3. Tempat pemotongan ayam

Page 46: Family Folder

15 meter

15 meter

Gambar 3. Denah Rumah Pasien Lantai 2Keterangan ruangan :1. Ruang penjemuran baju2. Kamar 1

Page 47: Family Folder

Analisis Keadaan Rumah• Letak rumah : di daerah pemukiman padat• Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat• Kepemilikan rumah : sewa• Luas rumah : 5 m2

• Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang• Luas halaman rumah : - m2

• Lantai rumah dari : ubin• Dinding rumah dari : tembok• Atap rumah : genteng• Pembahagian ruangan rumah• Ruang tamu : tidak ada• Ruang tidur : ada • Jendela rumah : tidak ada• Perbandingan luas lantai dan jendela di:• Ruang tamu : < 25%• Dapur : <25%

Page 48: Family Folder

• Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjekif saat membaca tulisan di dalam rumah) :Kurang

• Listrik di rumah : ada 2300 watt• Lubang ventilasi :• Ruang tamu : ada• Ruang makan : ada• Ruang tidur : ada• Kamar mandi: ada• Kelembapan dalam rumah : terasa lembap• Kesan ventilasi di dalam rumah :kurang•  • Kebersihan dalam rumah : banyak debu• Sumber air minum dari : sumur pompa listrik• Kamar mandi: ada• Limbah rumah tangga dialirkan ke : septitank• Tempat sampah diluar rumah : ada : tertutup• Jalan di depan rumah lebarnya : 3 meter, terbuat dari semen• Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang

Page 49: Family Folder

4.9. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Page 50: Family Folder

4.10. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No Risiko dan Masalah Kesehatan Rencana Pembinaan Indikator Keberhasilan

Penilaian

1. Tidak membatasi konsumsi

karbohidrat dan garam

Menjelaskan bahwa konsumsi

karbohidrat dan garam berlebih

dapat memperparah gejala

Gejala-gejala khas DM dan

hipertensi lebih jarang

dikeluhkan

2. Pasien tidak rutin berobat ke

fasilitas kesehatan terdekat

Menjelaskan bahwa pengobatan

harus dilakukan secara berkala

Kadar gula darah terkontrol

Tekanan darah terkontrol

3 Pasien tidak rutin melakukan

olahraga

Menjelaskan bahwa olahraga dapat

meringankan gejala dan menjaga

kebugaran tubuh

Pasien sudah melakukan

olahraga secara rutin

4 Pasien tidak rutin

mengkonsumsi obat-obatan

untuk penyakitnya

Menjelaskan bahwa obat-obatan

tersebut dapat membantu dalam

mengontrol gula darah

Kadar gula darah menurun

Tekanan darah menurun

Page 51: Family Folder

4.11 PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tgl kunjungan Kegiatan yang Dilakukan Keluarga

yang Terlibat

Hasil Kegiatan Indikator evaluasi

kegiatan

4 September

2015

Introduksi, identifikasi

anggota keluarga dan

kondisi kesehatannya

melakukan anamnesis dan

pemeriksaan fisik pada

penderita.

Memberi penjelasan kepada

penderita tentang

penyakitnya, meliputi

penyebab, akibat dari

penyakit, pencegahan,

penatalaksanaannya.

 

 

 

 

 

 

Pasien dan

keluarga pasien• Terjalin hubungan

baik dengan

penderita dan

keluarga

• Penderita

memahami

penjelasan tentang

penyakitnya.

• Pasien

mendapat

nasihat yang

diberikan.

• Mencoba

untuk makan-

makanan

rendah

garam. 

Page 52: Family Folder

11

September

2015

• Melakukan pemeriksaan

GDS stick pada pasien.

• Memberikan penjelasan

bahwa harus membatasi

asupan karbohidrat dan

garam.

• Memberikan nasihat

untuk melakukan

olahraga rutin.

• Menyarankan pasien

untuk segera berobat ke

fasilitas kesehatan

terdekat (cth:

Puskesmas)

• Menyarankan untuk

segera membuat jaminan

kesehatan.

 

Pasien dan

keluarga

pasien

• Penderita memahami

bahwa harus

membatasi asupan

karbohidrat dan

garam.

• Penderita memahami

bahwa harus

melakukan olahraga

rutin.

• Pasien setuju untuk

pergi berobat esok

hari

• Penderita dan

keluarganya

memahami bahwa

harus segera

membuat jaminan

kesehatan untuk

mempermudah

pengobatan

• Pasien

mengikuti

nasihat yang

telah diberikan

dan keluhan

berkurang.

• Mencoba untuk

makan-

makanan

rendah

karbohidrat dan

rendah garam.

• Pasien berobat

ke faskes

terdekat

• Pasien

membuat

jaminan

kesehatan yang

dapat

digunakan

untuk berobat.

Page 53: Family Folder

18

September

2015

• Memberikan nasihat

kembali kepada

penderita tentang

pola makan dan

olahraga yang

disarankan bagi

pasien

• Meninjau kembali

hasil kunjungan

pasien ke dokter

Pasien dan

keluarga

• Pasien menerapkan

pola makan dan

olahraga yang sesuai

bagi dirinya

• Pasien mengatakan

sudah berobat ke

puskesmas &

diberikan rujukan ke

RS namun belum

sempat pergi

• Pasien sudah

menjalankan

pola makan

rendah

karbohidrat dan

rendah garam

• Pasien sudah

menjalankan

olahraga rutin

• Pasien pergi ke

RS rujukan

yang dituju

25

September

2015

• Memantau kembali

perkembangan perilaku

pasien terutama pola

makannya

•  meninjau apakah pasien

sudah pergi ke RS

rujukan

Pasien dan

keluarga

• Pasien menerapkan

pola makan yang sesuai

• Pasien mengatakan

sore itu akan pergi ke

RS rujukan karena

suami pasien baru

sempat untuk

mengantar seusai kerja

• Pasien sudah

menjalankan

pola makan

rendah

karbohidrat dan

rendah garam

• Pasien pergi ke

RS rujukan

yang dituju

Page 54: Family Folder

4.12 KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman: Pembinaan terhadap pasien dan keluarga yang dilakukan cukup baik

2. Faktor pendukung:• Pasien dan keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan• Sikap pasien dan keluarga yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang

diberikan• Pasien mau datang berobat ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin• Pasien mau melakukan olahraga• Pasien mau minum obat teratur• Pasien sudah mengikuti pola makan yang sesuai dengan penyakitnya

3. Faktor penyulit : Lokasi rumah yang berada di lantai 2 menyulitkan pasien untuk turun-naik tangga, dikarenakan rentan terjadi kecelakaan

4. Indikator keberhasilan : Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus, faktor yang memperberat, pencegahan dan penatalaksanaannya serta berusaha untuk senantiasa hidup sehat dan olahraga teratur.

Page 55: Family Folder

BAB V PENUTUP5.1. KESIMPULAN• Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme yang

merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Keluhan pasien berupa lemas, mudah haus, dan mudah lapar merupakan keluhan khas yang diderita oleh penderita yang mengidap diabetes mellitus.

• The Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah 140/90 mmHg. Hipertensi umumnya dibagi menjadi dua kategori utama: hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau primer merupakan yang paling umum ditemukan, yang mempengaruhi antara 90-95% pasien yang didiagnosis dengan hipertensi. Pasien merupakan penderita hipertensi esensial atau primer karena memiliki riwayat penyakit keluarga dengan hipertensi.

Page 56: Family Folder

5.2 SARAN• Keluhan yang dirasakan pasien timbul akibat pola hidup

yang tidak sehat, selain itu juga ada riwayat penyakit keluarga. Oleh karena itu, edukasi pasien untuk menjalankan pola hidup sehat sangat penting. Pola hidup sehat dapat berupa mengkonsumsi makan-makanan bergizi serta rendah karbohidrat dan rendah garam, selain itu juga melakukan olahraga rutin setiap harinya. Pasien juga diberikan edukasi mengenai konsumsi obat-obatan yang diresepkan secara rutin, dan melakukan kontrol gula darah serta tekanan darah secara rutin di fasilitas kesehatan.

Page 57: Family Folder

DAFTAR PUSTAKA1. Yogiantoro Mohammad, Panggabean Marulam M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Ed 5.Jakarta:InternaPublishing;2009.p 1080-

1,1777.

2. Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005

3. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2006. PB PERKENI. Jakarta. 2006.

4. Gustavini, Reno, 2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

5. Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005.

6. Subekti I. Patofisiologi, gejala, dan Tanda Diabetes Melitus. Dalam : Soegondo S, dkk, Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2007 : 245.

7. S.D. Pierdomenico et al. “Prognostic value of different indices of blood pressure variability in hypertensive patients.” Am J Hypertens 2009, 22(8):842–7.

8. Miniño AM, Murphy SL, Xu J, et al. Deaths: Final data for 2008. National Vital Statistics Reports; vol 59 no 10. Hyattsville, MD: National Center for Health Statistics. 2011.

9. Ezzati M, Vander Hoorn S, Lawes CMM, Leach R, James WPT, Lopez AD, Rodgers A, Murray CJL. Rethinking the “diseases of affluence” paradigm: global patterns of nutritional risks in relation to economic development. PLoS Med 2005; 2: 404–412.

10. Smith Liz .New AHA Recommendations for Blood Pressure Measurement. Am Fam Physician. 2005 Oct 1; 72(7):1391-1398.

11. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL Jr, et al. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: the JNC 7 Report. JAMA 2003; 289:2560-72.

12. Greenlund KJ, Croft JB, Mensah GA. Prevalence of heart disease and stroke risk factors in persons with prehypertension in the United States, 1999-2000. Arch Intern Med 2004; 164:2113-8.

13. Liszka HA, Mainous AG 3rd, King DE, Everett CJ, Egan BM. Pre-hypertension and cardiovascular morbidity. Ann Fam Med.2005;3:294-9.

14. Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Munter P, Whelton PK, He J: Global burden of hypertension: analysis of worldwide data. Lancet 2005, 365:217-23.

15. World Health Organisation (WHO)/ International Society of Hypertension (ISH). Statement of Management of Hypertension. Hypertension 2003; 21:1983-1992.

16. Lawes CM, Rodgers A, Bennett DA, Parag V, Suh I, Ueshima H. Blood Pressure and Cardiovascular Disease in the Asia Pacific Region. Hypertension 2004; 21(4):707-16.

17. Primatesta P, Poulter NR. Improvement in Hypertension Management in England: Results from the Health Survey for England 2003. Hypertension 2006; 24(6):1187-92.

Page 58: Family Folder

18. Patricia K, Megan W, Kristi R, Paul K, Whelton P, Jiang H. Worldwide Prevalence of Hypertension: A Systematic Review. Hypertension 2004; 22(1):11-19.

19. Pickering TG, Hall JE, Appel LJ, Falkner BE, Graves J, Hill MN, et al.; Subcommittee of Professional and Public Education of the American Heart Association Council on High Blood Pressure Research Recommendations for blood pressure measurement in humans and experimental animals. Part 1: blood pressure measurement in humans. Hypertension 2005;45:142–61.

20. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL Jr, et al. Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: the complete JNC 7 report. Hypertension 2003; 42:1206–52.

21. I. Kyrou et al. “Stress, visceral obesity, and metabolic complications.” Annals of the New York. Academy of Sciences. 2006, 1083:77–110.

22. G. Wu et al. “Potassium magnesium supplementation for four weeks improves small distal artery compliance and reduces blood pressure in patients with essential hypertension”. Clin Exp Hypertens 2006, 28(5):489-97.

23. M.R. Wofford et al. “Pathophysiology and treatment of obesity hypertension.” Current Pharmaceutical Design. 2004, 10(29):3621–37.

24. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 6. Pembuluh darah dan tekanan darah. Tekanan Darah. In: Nela Yesdelita, editor. Jakarta: EGC; 2011.p 408-11.

25. Depkes RI.Pedoman Teknis Penemuan Dan Tata Laksana Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian PTM, Ditjen P2PL, 2008.

26. Sugiharto A. Faktor-faktor risiko hipertensi grade II pada masyarakat (studi kasus di kabupaten Karanganyar): program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2007.

27. Sigalingging Ganda. Karakteristik hipertensi di rumah sakit umum herna, Medan.2011:1-6.

28. Novianingsih E, Kartini A. Hubungan antara beberapa indikator status gizi dengan tekanan darah pada remaja. Journal of Nutrition College. 2012;1(1):219-29.

29. Nurkhalida. Warta Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI;2003;19-21.

30. NIH. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.Bethesda, MD: National Heart, Lung, and Blood Institute; 2003.

31. Kartikasari AN, Chasani S, Ismail A. Faktor resiko hipertensi pada masyarakat di desa kabongan kidul, kabupaten rembang: Fakultas Kedokteran; 2012.

32. Kaplan M, Norman. Primary Hypertension Pathogenesis.In: Clinical Hypertension. Tenth Edition. Philadelphia, USA: William & Wilikins; 2010. p: 53-7.

33. Chongsuwat, R., Duangtep, Y., Narksawat, K., Rojanavipart, P. Association Between An Unhealthy Lifestyle And Other Factors With Hypertension Among Hill Tribe Populations Of Mae Fah Luang District, Chiang Rai Province, Thailand. Southeast Asian J Trop Med Public 2010; Vol 41 no. 3.

34. Sesso HD, Cook NR, Buring JE, Manson JE, Gaziano JM. Alcohol Consumption and the Risk of Hypertension in Women and Men. Hypertension 2008;51:1080-1087.doi.10.1161/107.104968.

Page 59: Family Folder

LAMPIRAN

Page 60: Family Folder
Page 61: Family Folder
Page 62: Family Folder
Page 63: Family Folder

THANK YOU