family folder nazlia

28
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG WANITA DENGAN PASCA STROKE Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh Nazlia Binti Razali (030.07.309) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 12 NOVEMBER 2012 – 19 JANUARI 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 1

Upload: mimi-suhaini-sudin

Post on 30-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

family folder

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

SEORANG WANITA DENGAN PASCA STROKE

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan

Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh

Nazlia Binti Razali (030.07.309)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE 12 NOVEMBER 2012 – 19 JANUARI 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

1

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

A. Identitas Pasien

Nama : Ny.Sanimah

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 52 tahun

Alamat : Jl. H Gang Perintis, no. 21, RT 010/RW 10, Kebon Baru

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan : Tamat SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

B. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.Rashid

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 47 tahun

Alamat : Jl. H Gang Perintis, no. 21, RT 010/RW 10, Kebon Baru

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan : Tamat SD

Pekerjaan : Pedagang

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan

Jaminan : Kartu Jakarta Sehat (KJS)

D. Perilaku Kesehatan Keluarga

1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :

Membeli dan mengkonsumsi obat warung. Jika belum sembuh, akan

segera berobat ke praktek dokter umum terdekat

2. Keikutsertaan pada program kesehatan lingkungan rumah :

Posyandu balita : tidak

2

Posyandu lansia : tidak

Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :

Olah raga : tidak

Rekreasi : tidak

Melakukan hobi : tidak

Aktivitas sosial di lingkungan permukiman : tidak

II. PROFIL KELUARGA

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga

No. NamaKedudukan

dalam Keluarga

Jenis Kelamin

Umur (th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Tn. R Ayah L 47 Tamat SD Pedagang Sehat2. Ny. S Ibu P 52 Tamat SD IRT Sakit3. An. A Anak I L 27 Tamat SMA Wiraswasta Sehat4. An. C Anak II P - - - Meninggal 5. An. T Anak III L 24 Tamat SMA Wiraswasta Sehat6. An. A Anak IV P 17 SMA Pelajar Sehat7. An. S Anak V P 14 SMP Pelajar Sehat8.

An. D Anak VI L 5Belum sekolah

- Sehat

3

Diagram 1. Genogram Keluarga Penderita

Keterangan

1. Ayah sehat

2. Ibu sakit

3. Anak pertama pasien sehat

4. Anak kedua pasien meninggal

5. Anak ketiga pasien sehat

6. Anak keempat pasien sehat

7. Anak kelima pasien sehat

8. Anak keenam pasien sehat

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH

DILAKUKAN

Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 6 Desember 2012

Keluhan Utama :

Lemas pada tangan dan kaki kiri sejak serangan stroke tujuh bulan yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Tebet dengan keluhan lemas pada

tangan dan kaki kiri sejak tujuh bulan yang lalu. Pasien mengaku keluhan muncul saat OS

4

terkena serangan stroke. Lemas dirasakan tiba-tiba pada pagi hari saat pasien baru bangun

tidur. Keluhan tidak disertai dengan bicara pelo, kesemutan dan wajah tidak mencong. Saat

keluhan dirasakan OS, nyeri kepala berdenyut (-), pandangan gelap (-), penglihatan ganda

(-), muntah (-), kejang (-), pingsan (-).

OS mengaku keluhan baru dirasakan pertama kali. OS mempunyai riwayat tekanan

darah tinggi sejak ±10 tahun yang lalu. OS mengaku jarang kontrol ke puskesmas dan tidak

minum obat saat merasa enak badan.

Pasien pernah berobat ke RS Islam Pondok Kopi tujuh bulan yang lalu. Namun, pada

hari kedua dirawat inap, OS meminta pulang paksa karena merasakan tidak ada perbaikan

dari pengobatan yang diberikan.

Sejak tiga bulan terakhir ini OS mulai mengkonsumsi obat antihipertensi secara

teratur. Obat yang rutin dikonsumsi dua kali per hari oleh OS adalah Clonidine 0,5mg, dan

Betablok 50mg. Namun, OS mengaku tidak pernah lagi kontrol ke dokter spesialis saraf.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu

Riwayat stroke iskemik tujuh bulan yang lalu.

Riwayat penyakit Diabetes Mellitus, kolesterol, penyakit jantung disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Bapa OS menderita hipertensi. Penyakit diabetes mellitus dan penyakit jantung

disangkal OS.

RIWAYAT KEBIASAAN

OS mempunyai kebiasaan sering minum kopi. OS mengaku jarang makan buah-

buahan dan hanya 1-2 kali seminggu mengkonsumsi sayur-sayuran. OS menggunakan

minyak goreng curah yang dipakai berulang-ulang sampai berwarna kehitaman pada saat

memasak makanan untuk keluarganya sehari-hari. OS tidak pernah berolahraga dan kurang

beraktifitas. OS tidak merokok.

PEMERIKSAAN FISIK ( tanggal 6 Desember 2012, Pukul 10.30)

Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis

5

Kesan Sakit : Sakit sedang

Status Gizi : Kurang

Tanda Vital

Tekanan Darah : 170/100 mmHg

Nadi : 92x/menit

Suhu : 36.5°C

Pernapasan : 24x/menit

TB/BB : 156 cm/48 kg

Kepala

o Normosefali

o Wajah

Bentuk simetris

o Rambut

Warna hitam beruban

Distribusi merata

o Mata

konjungtiva anemis -/-

Sklera ikterik -/-

Pupil isokor, bulat, tepi rata

Refleks cahaya langsung +/+

Refleks cahaya tidak langsung +/+

o Telinga

Bentuk normotia

Nyeri tekan tragus -/-

Nyeri tekan mastoid -/-

Membran timpani tidak dinilai pada kedua telinga

o Hidung

Deviasi septum -/-

Sekret -/-

Mukosa hiperemis -/-

6

o Bibir

Bentuk normal, simetris

Bibir kering

Leher

o Pembesaran KGB -

o Pembesaran thyroid -

o Trakea lurus di tengah

o Kaku kuduk -

Thorax

o Paru

Inspeksi : Gerak pernapasan seimbang kanan kiri, irama teratur, tipe pernapasan

thorako-abdominal

Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua hemithoraks

Perkusi : Sonor simetris pada kedua hemithoraks

Auskultasi : Suara napas vesikuler simetris, ronki -/-, wheezing-/-

o Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat ICS V 1 jari medial midclavicularis kiri

Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V 1 jari medial midclavicularis kiri

Thrill -

Perkusi : Batas kanan jantung ICS V linea sternalis kanan

Batas kiri jantung ICS V 1 jari medial linea midclavicularis kiri

Batas atas jantung ICS III linea sternalis kiri

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, Murmur -, Gallop -

Abdomen

o Inspeksi : Bentuk simetris mendatar, umbilikus normal, tidak menonjol

o Palpasi : Dinding perut supel, Hepar dan lien tidak teraba membesar, Nyeri

epigastrium -

o Perkusi : Timpani di seluruh sisi abdomen

o Auskultasi : Bising usus (+) normal

7

Ekstremitas Atas

o Akral hangat +/+

o Palmar eritem -

o Kuku pucat –

o Udem -/-

Ekstremitas Bawah

o Akral hangat +/+

o Kuku pucat –

o Udem -/-

PEMERIKSAAN NEUROLOGI

GCS : E4 M5 V6

A. Rangsang Selaput Otak

Kanan Kiri

Kaku kuduk-

Laseque >70° >70°Kernig >135° >135°Brudzinski I - -Brudzinski II - -

B. Peningkatan Tekanan Intra Kranial

Nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-) penurunan kesadaran (-), kejang (-).

C. Saraf-saraf kranialis

Saraf kranialis Kanan Kiri

N. I Tidak dilakukanN.II

Visus Ukuran RCL RCTL

BaikIsokor, D 3mm/3mm

++

BaikIsokor, D 3mm/3mm

++

N. III, IV, VI Kedudukan bola mata Pergerakan bola mata

Arah nasal Arah temporal

BaikBaikBaikBaik

BaikBaikBaikBaik

8

Arah atas Arah bawah Arah temporal bawah

Exophtalmus Nistagmus

BaikBaikBaik(-)(-)

BaikBaikBaik(-)(-)

N. V Cabang motorik

Membuka mulut Menggerakan rahang

Cabang sensorik Ophtalmikus Maxillaris Mandibularis

SimetrisBaik

BaikBaikBaik

SimetrisBaik

BaikBaikBaik

N. VII Motorik oksipitofrontalis Motorik orbikularis okuli Motorik orbikularis oris Pengecapan lidah

BaikBaikBaikBaik

Baik Baik Baik Baik

N. VIII Vertigo Nistagmus Tuli konduktif Tuli perseptif

(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)

N. IX, X Motorik

- Refleks menelan Sensoris

- Refleks muntah

Baik

Tidak dilakukan

Baik

Tidak dilakukanN. XI

Mengangkat bahu Menoleh

BaikBaik

BaikBaik

N. XII Pergerakan lidah Disartria Atrofi Fasikulasi Tremor

Baik(-)(-)(-)(-)

Baik(-)(-)(-)(-)

D. Sistem Motorik Tubuh

Kanan KiriEkstremitas atas Postur tubuh Kekuatan otot Atrofi otot Tonus otot Gerak involunter

Baik5555

EutrofiNormal

(-)

Baik2233Atrofi

Normal(-)

Ekstremitas bawah Postur tubuh Kekuatan otot Atrofi otot

Baik5555

Eutrofi

Baik3344

Eutrofi

9

Tonus otot Gerak involunter

Normal(-)

Normal(-)

kesan hemiparese sinistra, dengan ekstremitas atas lebih lemah berbanding ekstremitas

bawah

E. Gerakan Involunter

Kanan KiriTremor (-) (-)Chorea (-) (-)Athetosis (-) (-)Myocloni (-) (-)Tics (-) (-)

F. Fungsi Autonom

Miksi : Baik

Defekasi : Baik

Sekresi keringat : Baik

G. Refleks

Refleks Kanan KiriFisiologis Biseps Triseps Patella Achilles

(+)(+)(+)(+)

(+)(+)(+)(+)

Patologis Hoffman tromer Babinski Chaddok Oppenheim Gordon Klonus Tumit

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN ANJURAN

1. Pemeriksaan darah lengkap

3. Pemeriksaan EKG

10

DIAGNOSA KERJA

Hemiparesis sinistra ec stroke iskemik

Hipertensi grade II

RENCANA PENATALAKSANAAN

Terapi Medikamentosa

Clonidin tab 2 x 0.15 mg selama 10 hari

Atenolol 2 x 50 mg selama 10 hari

Citicholin 3 x 500 mg selama 10 hari

Terapi Edukasi

Minum obat secara teratur

Olah raga secara teratur

Diet rendah garam

Kontrol teratur

Mulai menjalani terapi rehabilitasi

IV. TABEL PERMASALAHAN PADA PASIEN

No. Resiko dan Masalah Kesehatan

Rencana Pembinaan Sasaran

1. Hemiparesis sinistra Menyarankan pasien untuk menjalani fisioterapi teratur dan kontrol ke dokter spesialis saraf

Pasien

2. Hipertensi grade II Menyarankan untuk mengontrol tekanan darah secara rutin

Pasien

3. Makan obat tidak teratur Menjelaskan pada pasien pentingnya minum obat sesuai dengan aturan yang diberikan oleh dokter

Pasien dan keluarga pasien

4. Pola makan yang tidak baik

Memberikan penjelasan pola makan yang baik & mengurangi makan makanan yang asin

Pasien dan keluarga pasien

5. Tidak pernah berolahraga

Memberikan penjelasan mengenai olahraga yang teratur

V. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

o Fungsi Biologis

Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu dan

riwayat stroke iskemik tujuh bulan yang lalu. Riwayat penyakit jantung disangkal.

Pasien tidak minum obat antihipertensi dan kontrol tekanan darah secara teratur.

11

o Fungsi Psikologis

Pasien tinggal bersama suami dan anak. Hubungan dengan anggota keluarga

lainnya baik. Pasien termasuk orang yang mudah bergaul.

o Fungsi Ekonomi

Penghasilan keluarga per bulan tidak menentu, rata-rata antara Rp. 800,000

sampai dengan 1,600,000 per bulan. Uang tersebut hanya cukup untuk makan

keluarganya dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

o Fungsi Pendidikan

Menurut pengakuannya, pasien hanya bersekolah sampai tamat SD dan

mengharapkan kedua anaknya yang SMA dan SMP ini yang masih mengenyam

pendidikan dapat mengubah kondisi keluarga.

o Fungsi Religius

Pasien adalah seorang muslim yang taat dan rutin menjalankan ibadahnya.

o Fungsi Sosial Budaya

Pasien tinggal di kawasan pemukiman padat penduduk. Hubungan dengan

tetangga juga baik. Sosialisasi pasien dengan sekitar rumah baik.

VI. POLA KONSUMSI MAKAN PENDERITA

Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 2x/hari dengan variasi makanan

sebagai berikut: nasi, lauk (daging/ayam/telur/tempe/tahu), sayur (tumis bayam,

sayur asem, dll), jarang makan buah dan minum susu. Pasien menyukai makanan

yang asin dan pedas.

VII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

o Faktor Perilaku Keluarga

Pasien memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan 2x/hari.

Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang asin. Pasien tidak pernah

melakukan olahraga secara rutin dan tidak ada hobi khusus. Pasien juga jarang

berekreasi. Pasien pernah berobat di puskesmas sejak 5 tahun yang lalu tetapi tidak

rutin kontrol dan tidak minum obat teratur. Jika ada salah satu anggota keluarga

yang sakit, berusaha diobati sendiri dengan obat yang dijual bebas di warung. Jika

12

tidak kunjung sembuh baru dibawa ke puskesmas terdekat. Pasien tidak memiliki

anggaran khusus untuk kesehatan.

o Faktor Non Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup dekat dan terjangkau

seperti puskesmas dan praktek dokter umum. Jarak dari rumah ke Puskesmas

Kelurahan kurang dari 2km dan dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda

motor. Hal ini berpengaruh terhadap kemudahan pelayanan kesehatan. Pasien

tinggal di lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang cukup.

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

A. Gambaran Lingkungan Rumah

Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran

8x15 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 1 ruang

tamu yang juga merupakan rung tidur, 1 ruang dapur dan 1 ruang kamar mandi + WC.

Lantai terbuat dari ubin berwarna coklat, dinding dari tembok, atap dari genteng dan

terdapat plafon. Ventilasi baik, penerangan di ruang tamu agak kurang. Udara di dalam

rumah tidak terasa lembab. Kebersihan dalam rumah dan luar rumah baik, tata letak

barang–barang didalam rumah rapi.

B. Denah Rumah Pasien

13

IX. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA

o Fungsi Biologis

Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu dan

riwayat sroke iskemik tujuh bulan yang lalu.

o Fungsi Psikologis

Hubungan dengan anggota keluarga baik

o Fungsi Ekonomi, Pendidikan, Religius dan Sosial

Ada masalah ekonomi

o Faktor perilaku

Pasien tidak pernah berolah raga secara teratur dan kebiasaan makan

makanan yang asin.

o Faktor non perilaku

Tidak ada masalah

X. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

14

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tanggal Kegiatan yang dilakukanKeluarga yang terlibat

Hasil kegiatan

06-12-2012 Kunjungan pertama ke rumah pasien. Memberikan penjelasan tentang penyakitnya, meliputi gejala yang timbul, patofisiologi, faktor yang mempengaruhi, penatalaksanaannya.

Pasien Pasien memahami penjelasan yang diberikan. Tekanan darah 170/100 mmHg

11-12-2012 Menjelaskan dampak yang timbul akibat penyakit hipertensi dan stroke serta pentingnya mengatur pola makan dan minum obat secara teratur.

Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga memahami penjelasan yang diberikan. Tekanan darah 160/100 mmHg

20-12-2012 Melakukan pemeriksaan tekanan darah pasien dan menilai keberhasilan kunjungan rumah ini terhadap peningkatan kualitas kesehatan pasien. Pasien tidak

Pasien dan keluarga

Tekanan darah 160/100mmHg. Keluhan nyeri kepala masih dirasakan.

15

PerilakuPerilaku

Status kesehatan

Status kesehatan

Bapa pasien menderita hipertensi

- Tidak rutin kontrol dan tidak teratur minum obat- Tidak pernah olahraga yang teratur

Pelayanan kesehatan yang terjangkau

Kebersihan cukup, ventilasi dan penerangan kurang

GenetikGenetik

Yan KesYan Kes Lingkungan

Lingkungan

Tanggal Kegiatan yang dilakukanKeluarga yang terlibat

Hasil kegiatan

minum obat karena memikirkan efek samping. Pasien hanya menggunakan pengobatan tradisional dengan meminum air rebusan daun sup.

25-12-2012 Melihat kondisi dan kepatuhan pasien minum obat sambil menjelaskan kepada pasien langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membantu pasien mengubah gaya hidup dan pola makan sehari-hari. Saat ini, pasien mulai teratur minum obat dan sudah mulai senaman ringan pada tangan dan kaki kiri yang lemas

Pasien dan keluarga

Tekanan darah masih 150/90 mmHg dan saat ini pasien kelihatan lebih sehat dari sebelumnya. Nyeri kepala yang dirasakan berkurang.

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman pasien dan keluarga terhadap pembinaan yang telah dilakukan

cukup baik.

2. Faktor Pendukung

- Pasien dapat menangkap dan memahami penjelasan yang diberikan

- Sikap pasien yang kooperatif dan keinginan untuk menyembuhkan atau

menghilangkan penyakit yang diderita yang cukup baik

3. Faktor Penyulit

Kesulitan komunikasi (perbedaan bahasa)

4. Indikator Keberhasilan

- Penderita mengetahui bahwa garam merupakan bahan makanan yang dapat

menyebabkan meningkatkan tekanan darah. Pasien juga mengetahui faktor resiko

timbulnya hipertensi seperti stress dan kurangnya olahraga dan hipertensi dapat

memicu terjadinya stroke. Selain itu pasien memahami penatalaksanaan hipertensi

dan berusaha untuk menghindari faktor resiko tersebut.

16

TINJAUAN PUSTAKA

STROKE ISKEMIK

Stroke adalah tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal

(atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau

menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (Sjahrir,

2003). Stroke iskemik merupakan tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang

disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan

oksigen di jaringan otak (Sjahrir,2003).

Stroke diklasifikasikan menjadi dua kategori utama, yaitu stroke iskemik dan stroke

hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, dibagi dua,

akibat trombotik dan embolik. Sedangkan stroke hemoragik disebabkan perdarahan, baik

perdarahan intraserebral maupun subarachnoid (Price dan Wilson, 2006; Sidharta, 2008).

Sekitar 80-85% stroke adalah stroke iskemik. Penyumbatan pada satu arteri

menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas. Mekanisme dasar kerusakan ini adalah

selalu defisiensi energi yang disebabkan oleh iskemia (Silbernagl dan Lang, 2007).

Makan makanan berlemak akan meningkatkan kadar lipid dalam darah. Lipid yang

tinggi lama-kelamaan tertimbun dan mengendap dalam pembuluh darah. Timbunan ini

mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan terjadilah arteriosklerosis. Arteriosklerosis

adalah pemicu utama terjadinya penyumbatan pembuluh darah sehingga terjadilah stroke.

Pasien juga kurang berolahraga. Keadaan ini menurunkan kemampuan eritrosit mengikat

oksigen. Selain itu kurang olahraga dapat mempermudah terjadinya embolus.

Pasien memiliki penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Hipertensi adalah salah

satu faktor risiko terjadinya stroke.

HIPERTENSI

The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation and treatment

of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia WHO dengan International

17

Society of Hypertension menyatakan definisi hipertensi yaitu apabila tekanan darah

seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg

atau lebih atau sedang memakai obat antihipertensi.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,

tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80mmHg. Dalam aktivitas

sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara

umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat di

waktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan

dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa penderita kedalam

kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus

menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja lebih keras, akhirnya kondisi ini berakibat

terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit

hipertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung.

Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala

khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang

berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur

tekanan darah secara teratur.

Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik seperti konsumsi

makanan kaya serat, kurangi konsumsi garam dan pola diet rendah lemak jenuh, total lemak

dan kolesterol serta aktivitas fisik yang cukup. Disarankan untuk mengurangi konsumsi

natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur),

penyedap masakan (monosodium glutamat= MSG), dan sodium karbonat. Konsumsi garam

dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan

satu sendok teh.

Pilihan pertama yang digunakan dalam pengobatan hipertensi ini adalah

menggunakan diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor.

18

LAMPIRAN

19

20

21