family folder

10
Laporan Kunjungan Puskesmas Grogol 1 Alamat Koresponden: Beby Pricilia Tanesia 102011011 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 16, Jakarta Barat Email: [email protected] Pendahuluan Ilmu kesehatan masyarakat merupakan sebuah studi yang mempelajari tentang pola hidup bermasyarakat serta interaksi dengan lingkungan sekitar. Menurut Winslow, yang di maksud dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memelihara kesehatan jasmani dan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untuk penyehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan. 1 Untuk memberdayakan kesehatan masyarakat tentunya membutuhkan sebuah organisasi fungsional. Organisasi fungsional

Upload: ria-pariury

Post on 21-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nnnnn

TRANSCRIPT

Laporan Kunjungan PuskesmasGrogol 1

Alamat Koresponden: Beby Pricilia Tanesia102011011Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 16, Jakarta BaratEmail: [email protected]

PendahuluanIlmu kesehatan masyarakat merupakan sebuah studi yang mempelajari tentang pola hidup bermasyarakat serta interaksi dengan lingkungan sekitar. Menurut Winslow, yang di maksud dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memelihara kesehatan jasmani dan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untuk penyehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan.1 Untuk memberdayakan kesehatan masyarakat tentunya membutuhkan sebuah organisasi fungsional. Organisasi fungsional yang dimaksud adalah Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat). Pada Blok 26 ini, kami mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke Puskesmas Grogol 1 dan meminta izin kepada para pasien untuk melakukan kunjungan rumah atau mendata bagaimana kesehatan pasien tersebut. Untuk itu, saya akan membuat laporan apa saja yang saya temukan dilapangan.

AnamnesisAnamnesis adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara. Ada dua jenis anamnesis yaitu autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis adalah wawancara yang dilakukan langsung dengan pasien atau penderita sedangkan alloanamnesis adalah wawancara yang dilakukan dengan orang terdekat pasien.Pada anamnesis yang kita bisa tanyakan adalah identitas. Identitas pasien saya:Nama: Ibu SutianiUmur: 34 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: Ibu rumah tanggaPendidikan terakhir: SMPAlamat: Jl. Makaliwe I RT 2, RW 7 No. 17Nomor telepon: 081556637807 Keluhan Utama. Keluhan utama pasien adalah sakit melilit di perut bagian tengah (ulu hati) sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tambahannya ada mual, muntah dan batuk. Untuk riwayat penyakit sekarang, pasien sering merasa kambuh pada siang hari atau sore hari, tidak ada penyebaran sakit ke lokasi lain, dan bila terasa sakit akan di ikuti mual dan terkadang muntah. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu atau lainnya selain maag. Tidak terdapat juga riwayat penyakit keluarga baik itu penyakit keturunan, menular ataupun kronis. Tetapi didapati ibu mertua pasien juga sudah menderita batuk batuk selama 2 minggu dan belum sembuh sembuh walaupun sudah mengkonsumsi obat obatan dari Puskesmas. Boleh dibilang keadaan kesehatan sekarang kurang baik dari pasien atau ibu mertuanya. Untuk kebersihan perorangan sendiri juga dibilang baik karena pasien dan keluarga mandi 2 atau 3x sehari dan selalu mencuci tangan. Untuk pola makan dari keluarga Ibu Sutiani dikatakan sedang karena mereka seharinya makan 2x sehari. Untuk pola istirahat juga sedang karena rata rata mereka beristirahat malam hanya 6 jam. Jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama ada 6 orang. Tidak terdapat kebiasaan buruk dalam keluarga. Untuk pengambilan keputusan dalam keluarga dalam hal ini adalah Bapak Ahmad RifaI, selaku suami dari pasien. Tidak terdapat ketergantungan obat dari pasien. Tempat mencari pelayanan kesehatan keluarga tentunya di Puskesmas Grogol 1 dan klinik 24 jam di Roxi (untuk pemasangan KB dan pasien sering melakukan kontrol setiap 3 bulan sekali). Pola rekreasi untuk keluarga dikatakan sedang karena kesibukan dari suami pasien. Tempat tinggal pasien semi permanen, untuk lantai 1nya beralaskan semen sedangkan untuk lantai 2nya beralaskan papan. Luas rumah 12 m2. Penerangan, kebersihan, ventilasi juga sedang. Dapur, jamban ada tetapi kebersihan dapur kurang, untuk jambannya memang kecil tetapi tampak bersih dan bak bak penampungan airnya tidak terdapat jentik nyamuk, yang menarik juga, pasien setiap harinya selalu membersihkan bak penampung airnya. Sumber air minum ledeng (langsung dari PAM). Tidak ada sumber pencemaran air dan tidak ada pemanfaatan pekarangan karena tempat tinggal dari pasien hampir berdempetan dan didepan rumahnya ada rell kereta api. Tersedia sistem pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah tetapi untuk tempat pembuangan sampah, pasien menggunakan kantong plastik. Untuk sanitasi lingkungannya sedang.Spiritual dari keluarga juga baik dimana seluruh anggota menjalankan 5 sholat waktu. Keyakinan tentang kesehatan keluarga juga baik. Tingkat pendidikan dari keluarga juga sedang. Hubungan antar keluarga dan juga sekitarnya juga baik, saling tolong menolong dan gotong royong. Sayangnya di daerah tersbut organisasi sosial ditempat tersebut sangat kurang. Untuk keadaan ekonomi kurang. Didalam keluarga Bu Sutiani sendiri tidak ada adat yang berpengaruh.NamaHub dengan KKUmur(tahun)PendidikanPekerjaanAgamaKeadaanKesehatanKeadaan GiziImunisasiKB

Sutiani34 SMPIrtIslamKurangBaik Ya

Ahmad RifaiSuami34SMPSupirIslamBaikBaik

RefianiAnak 19 SD kelas 4SiswiIslamBaikBaikLengkap

SivaAnak ke-24 TKSiswiIslamBaikBaikLengkap

SarjaniBapak Mertua61SD IslamBaikBaik

PariamIbu Mertua53SD IslamKurangBaik

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik yang selalu dijalankan pertama kali adalah pemeriksaan tanda tanda vital, yang terdiri dari tekanan darah, nadi, napas dan suhu. Tekanan darah pasien: 120/80 mmHg, T: 36,4C, RR: 17x/ menit, N: 80x/menit. Selain pemeriksaan fisik TTV, saya juga melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan keluhan Bu Sutiani, dalam hal ini adalah pemeriksaan abdomen, baik itu inspeksi, palpasi (ada nyeri tekan pada epigastrium), perkusi dan auskultasi.Diagnosis PenyakitGastritis. Gastritis adalah infeksi yang terkena pada mukosa lambung.a. Gastritis akut Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial. b. Gastritis kronik.Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis superficial, gastritis atrofik dan gastritis hipertrofik. Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya penyakit gastritis, namun yang paling umum adalah: Jadwal makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi dan dapat mengkibatkan kelebihan asam lambung dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Itulah sebabnya salah satu pencegahan gastritis adalah dengan makan tepat waktu. Stress dapat mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang dapat merangsang sel dalam lambung yang berlebihan Makanan yang teksturnya keras dan dimakan dalam keadaan panas misalnya bakso Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, makanan pedas dan asam, dan makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol dan lain lain.2Edukasi PromotifEdukasi yang bisa saya beriksan kepada pasien adalah dengan mengatur pola makan yang baik dan teratur setiap harinya dan modifikasi gaya hidup. Tetapi untuk penderita yang sedang berpuasa saya anjurkan sebelum berbuka atau sahur, pasien bisa minum air putih dan makan buah terlebih dahulu setelah itu diikuti dengan makanan yang banyak mengandung serat. Modifikasi gaya hidup dalam hal ini meninggikan posisi kepala saat tidur, menghindari makan menjelang tidur, sekali makan jangan langsung banyak,hindari teh, coklat, kopi, minuman bersoda, ketimun dan bawang. Upaya Pencegahan Penyakit 11. Promosi Kesehatan Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Tempat mencuci piring sebaiknya ada 2 tempat. Untuk pembuangan sampahnya misalnya sampah organik (kulit pisang, dan sebagainya) jangan disimpan lama dalam kantong plastik karena dapat menimbulkan lalat. Sebaiknya plastik sampah jangan didekatkan dengan jemuran pakian. Jangan menumpuk pakian karena bisa menjadi sarang nyamuk. Menahan diri agar orang yang masih sehat dari gangguan penyakit gastritis tidak mengonsumsi makanan yang asam dan pedas dan menjaga pola makannya teratur.2. Specific ProtectionUsaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu. Beberapa usaha diantaranya adalah : Menggunakan masker baik untuk anggota keluarga yang batuk sehingga tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain.

3. Diagnosis Dini dan Pengobatan yang TepatTujuan utama dari usaha ini adalah :a. Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera. b. Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular c.Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit 4. Pembatasan Kecacatan Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.- untuk pasien sendiri makan dan minum obat teratur sehingga tidak bertambah parah. 5. Rehabilitasi Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya.

Daftar Pustaka1. Timmreck TC. Epidemiologi suatu pengantar. Edisi II. Jakarta: EGC;2005.h. 215.2. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2009.h. 117.