family folder
TRANSCRIPT
Ketrampilan Klinik Dokter Keluarga
Priskillia Alberta K
102010225
FK UKRIDA
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat
ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan
kesehatan lainya. Fungsi puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh
atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive,
preventif, curatif, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh PUSKESMAS harus
diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih
mengedepankan upaya promosi dan preventif (public health service).
Penyakit asma awalnya merupakan penyakit genetik yang diturunkan dari orang tua yang
karier pada anaknya. Namun, akhir-akhir ini genetik bukan merupakan penyebab utama penyakit
asma. Polusi udara dan kurangnya kebersihan lingkungan di kota-kota besar merupakan faktor
dominan dalam peningkatan serangan asma. Orang yang menderita penyakit asma 70 %
diantaranya adalah disebabkan karena perilaku individu dan gaya hidup yang kurang bersih dan
30 % diantaranya adalah karena faktor genetik. Asma bronkial kini merupakan penyakit jangka
panjang yang paling sering terjadi di dunia. Adapun komplikasi dari penyakit asma dalam
jangka yang lama mampu mengakibatkan bronchitis kronik, pneumonia, pneumotoraks bahkan
mampu menyebakan kor pulmonal dan gagal jantung, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Asma Bronkial adalah genetik (keturunan), alergi (alergi dibagi atas tiga jenis :
inhalan, ingestan, kontaktan), perubahan cuaca (hawa yang dingin), stress (emosi). Maka, pasein
yang sudah sembuh dari penyakit asma diharuskan menghindari faktor-faktor pencetus yang
menimbulkan asma. Tingginya angka penderita penyakit asma bronkial karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penyakit asma, serta lingkungan maupun polusi udara yang
kotor dan faktor keturunan, dimana seorang dokter sangat perlu memberikan upaya-upaya
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna menekan jumlah
penderita penyakit saluran pernapasan khususnya asma bronkial dan meningkatkan derajat
kesehatan. 1,2
2
Penyakit hipertensi atau yang lebih dikenal darah tinggi banyak dijumpai di masyarakat.
Hipertensi ini berhubungan dengan tekanan darah yang berfluktuasi dalam batas-batas tertentu
Tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress, genetic, jenis kelamin. Hipertensi digolongkan
menjadi :a) Hipertensi ringan bila tekanan diastole 95-104, b) Hipertensi sedang dengan diastole
105-114, c) Hipertensi berat tekanan diastole >115. Hipertensi dengan peningkatan systole dan
diastole lebih sering pada lansia, sedangkan hipertensi peningkatan diastole tanpa disertai
peningkatan systole sering pada dewasa muda. Hipertensi dapat juga digolongkan menjadi
hipertensi esensial atau primer tanpa penyebab yang jelas, tanpa etiologi spesifik akibat genetic,
hiperaktivitas, lingkungan , merokok, alcohol, yang sering dijumpai. Hipertensi bila ada
penyebabnya disebut hipertensi sekunder. Hipertensi benign bila timbul berangsur-angsur
sedangkan bila tekanannya naik secara berangsur-angsur dan cepat disebut hipertendi maligna
dengan adanya komplikasi.1,2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan
adalah :
1. Faktor resiko apa saja yang ditemukan pada pasien.
2. Bagaimana fungsi-fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga ditinjau dari aspek
fungsi biologis, fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi penguasaan masalah, dan fungsi ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan.
3. Mengetahui intervensi apa yang dapat dilakukan untuk menanganinya.
1.3 Tujuan
Kunjungan keluarga pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga dibuat :
1. Supaya dapat melihat sendiri kondisi dan situasi yang dialami pasien.
2. Untuk memberi penyuluhan kesehatan dan kesadaran kepada pasien tentang penyakit
yang dideritanya.
3
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi puskesmas
Sebagai sarana untuk kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi
koasisten dalam rangka mengoptimalkan peran puskesmas.
2. Manfaat bagi pasein dan keluarga
Pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit asma dan hipertensi, cara merawat
diri sendiri maupun orang lain yang sehubungan dengan penyakit tersebut.
3. Manfaat bagi mahasiswa
Manfaat untuk mahasiswa sebagai sarana untuk menimba ilmu, keterampilan dan
pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dasar dengan segala bentuk keterbatasannya
sehingga mahasiswa mengetahui serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas baik dalam segi
pelayanan, manajemen, administratif dan karakter perilaku masyarakat dalam pandangannya
terhadap kesehatan khususnya dalam bidang ilmu kedokteran keluarga.
1.5 Materi Metode :
Survey dan wawancara pasien berdasarkan hasil yang didapat dari pendekatan kedokteran
keluarga di lapangan..
4
BAB II
FORMAT LAPORAN KASUS
1. Pembukaan
Selamat pagi/siang dr. Diana. L. Tumilisar
Saya Priskillia Alberta melaporkan pasien
a. Nama : Bp. Arja
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Usia :63 tahun
d. Pekerjaan :Hansip/ Jaga keamanan
e. Dari keluarga :Bp. Arja
f. Alamat : Kampung Kramat RT 8/ RW 9
g. No register puskesmas :601/13
h. Didiagnosis : Asma bronkial dan Hipertensi primer/ usia lanjut
2.Isi
A.
Diagnosis: 1. Asma bronkiale 2. Hipertensi primer/ usia lanjut
Different Diagnosis: 1. Bronkitis kronik
2. Hipertensi sekunder
B.
Anamnesis pokok
Keluhan utama : dada terasa sesak, nafas sesak, batuk malam hari
Keluhan tambahan :.pusing
Riwayat Penyakit Sekarang :dada sesak, nafas sesak, batuk sudah beberapa hari
Riwayat Penyakit Dahulu : Asma dan hipertensi kurang dari 1 tahun
Riwayat Keturunan : tidak ada
Riwayat biologis keluarga :
a. Keadaan kesehatan sekarang : kurang
b. Kebersihan perorangan : sedang
c. Penyakit yang sedang diderita : asma , hipertensi
5
d. Penyakit keturunan : tidak ada
e. Penyakit kronis/menular : tidak ada
f. Kecacatan anggota keluarga : tidak ada
g. Pola makan : baik
h. Pola istirahat : baik
i. Jumlah anggota keluarga : 8 orang
Riwayat psikologis keluarga
a. Kebiasaan buruk : merokok setelah makan
b. Pengambilan keputusan : Bapak
c. Ketergantungan obat : tidak ada
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : puskesmas
e. Pola rekreasi : hanya pulang ke kampung halaman saat lebaran
Agama : Islam, tekun beribadah
Kecukupan ekonomi : kurang
Keadaan social
a. Tingkat pendidikan : rendah (hanya sampai SD)
b. Hubungan antar keluarg : baik
c. Hubungan dengan orang lain : baik
d. Kegiatan organisasi social : baik (suka membantu warga)
e. Keadaan ekonomi : kurang
Anamnesis penyingkir DD
1. Keluhan Utama : dada sesak, nafas sesak, mengi/ wheezing, batuk malam
hari beberapa hari yang lalu
2. Keluhan tambahan : pusing
C. Pemeriksaan fisik
Tanda vital
a. Tekanan darah : 140/90
b. Suhu :36,5°C
c. Respirasi : 25x/ menit
6
d. Nadi :84 x/menit
Keadaan umum saat ini : kurang baik , kesadaraanya compos mentis
Pemeriksaan fisik saat ini : tekanan darah, 140/90, nafas cepat (25x/menit),
Suhu normal (36,5°C), nadi cepat (84x/menit), dada
membesar,terdengar mengi.
Pemeriksaan Penunjang :1. Asma: sputum, darah (IgE), tes fungsi paru, skin test,
rontgen
2. Hipertensi: urinalisa, darah lengkap, guladarah puasa,
kolestrol total, koletrol HDL, EKG, asam urat
Pemeriksaan lingkungan :
a. jenis bangunan : semi permanen
b. lantai rumah : semen dan keramik
c. luas rumah : 3 X 3m2
d. Penerangan : kurang
e. Kebersihan : kurang
f. Ventilasi : kurang
g.Dapur : tidak ada
h. Jamban keluarga : ada
i. Sumber air minum : air ledeng
j. Sumber pencemaran air : tidak
k.Pemanfaatan perkarangan : tidak ada
l. Sistem penbuangan air limbah ; tidak ada
m. Tempat pembungan sampah : ada
n, Sanitasi lingkungan : sedang
D. Alasan pemeriksaan penunjang
Pembuktian diagnosis:
1. Asma : Pemeriksaan penunjang seperti sputum darah untuk mengetahui ada atau tidak
peningkatan eosinofil, tes fungsi paru untuk mendiagnosis asma bahwa ada
obsrtuksi jalan nafas, skin test untuk mengetahui penyebab asma,
7
2. Hipertensi : pemeriksaan asam urat, kolestrol, gula darah puasa , EKG untuk melihat
ada tidak kerusakan organ dan faktor resiko lain atau penyebab hipertensi.
Penyingkir DD:
1. Bronkitis kronik : pemeriksaan penunjang foto toraks terdapat tubular shadow, periksa
darah menghitung sel darah putihnya, periksa EKG
2. Hipertensi sekunder: dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, TSH karen hipertensi
sekunder akibat dari penyakit ginjal, TSH
Follow up
1. Asma: minum obat secara teratur (salbutamol), berhenti merokok, memakai masker
karena ada alergi debu, berolahraga
2. Hipertensi : minum obat secara teratur (nifedipin), berhenti merokok, berolahraga,
hindari stress, kurangi konsumsi natrium/ garam, jeroan, daging
Pemeriksaan penunjang dan hasil perkiraan
Asma Hipertensi
Darah Eosinofil Natrium meningkat,
kolestrol >200, GDP
>99mg/dL
Urin - Proteinuria
Serologi - -
Rontgen Atelektasis, corak paru
meningkat
Ventrikel kiri membesar
Sputum Kuning, kental -
Skin test + (alergi) -
Tes Fungsi Paru FEV menurun
E. Strategi penyelesaian masalah
1. Peran individu pasien : pasien harus rutin minum obat, jangan merokok, menjaga
kebersihan, menjaga pola makan, berolahraga, jangan stress
2. Peran keluarga : mengingatkan minum obat, merawat pasien dengan menghibur
8
agar tidak stress, mengingatkan untuk menghilangkan kebiasaan
buruk.
3. Peran lingkungan fisik : rajin dibersihkan agar tidak banyak debu, dibuat ventilasi
Penerangan yang cukup
4. Peran lingkungan biologis : istirahat yang cukup, makan yang teratur dan seimbang,
menjaga kebersihan.
5. Peran lingkungan social : menolong pasien jika sedang membutuhkan pertolongan, saling
Mendukung dan bekerja sama.
F. KIE dengan pasien atau keluarganya
1. Tentang penyakitnya : Bapak ini memiliki penyakit asma akibat alergi debu sewaktu
bekerja sebagai kuli bangunan, dan hipertensi primer akibat
dari
Kebiasaan merokok dan makanan asin dulu. Penyakit ini
merupakan penyakit kronik yang berlangsung lamadan
harus dikontrol dan dicegah agar tidak kambuh.
2. Tentang obatnya : Obatnya harus diminum teratur, untuk asma bias minum obat ,
salbutamol dan hipertensinya dengan nifedipin diminum sesuai
kebutuhan secara teratur.
3. Manfaat gizi : Makanan yang sehat sayur, buah, vitamin A, C,E, , kurangi
daging, garam, jeroan
4. Manfaat istirahat : istirahat secara teratur dapat mengurangi stress dan tekanan darah
dapat normal
5. Manfaat olahraga : olahraga teratur, seperti jalan pagi dapat membantu menjaga
kesehatan
6. Dukungan keluarga : sangat diperlukan dukungan kerluarga, memberi kesenangan
agar mengurangi stressnya
7.Prognosis : buruk, karena keadaan rumahnya dapat memicu terjadinya
asma karena kurangnya kebersiham dan faktor stress masalah
ekonomi menjadi penyebab hipertensi kebiasaan merokok
yang
9
belum dapat hilang.
BAB III
PENUTUP
A. Saran
1. Mahasiswa
- Lebih memahami dan aktif dalam menganalisa permasalahan kesehatan baik pada
keluarga maupun lingkungannya.
- Lebih sering berhubungan dengan masyarakat khususnya dalam keluarga untuk
menindak lanjuti suatu penyakit yang dialami oleh keluarga tersebut.
2. Puskesmas
- Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat
khususnya penyakit yang tergolong berat.
3. Penderita
- Menjaga kebersihan rumahnya, mengurangi rokok, memakai masker ketika di luar rumah
- Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya. Salah satu dengan
mengontrol stress memikirkan hal yang positif, menonton tv, belajar menerima keadaan
sekitar dan diri sendiri, melakukan aktivitas dengan teman-teman.
- Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat terdekat.
4. Keluarga
- Membina komunikasi dan kerja sama yang baik dengan anggota keluarga lain untuk
membiayai pengobatan orang tua tersebut dan mengingatkan untuk minum obat secara
teratur
- Keluarga harus memperhatikan ventilasi dan kebersihan dalam rumah karena debu dan
ventilasi yang tidak dan terapkan perilaku hidup bersih sehat.
B. Kesimpulan
10
Pasien tersebut didiagnosa asma bronkial dan hipertensi primer atau usia lanjut. Dari
hasil analisis kedokteran keluarga, penyebab pada pasien asma karena alergi debu sewaktu
berkerja bangunan, ventilasi, kebersihan rumah yang kuran baik,dan hipertensi karena kebiasan
merokok. Keberhasilan dalam penatalaksanaan penyakit dapat didukung dengan menjaga
kebersihan rumah, kurangi merokok dan menghindari stress.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tambayong J. Patofisologi untuk keperawatan. Jakart : EGC; 200:94,99
2.Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Erlangga; 2003: 20, 193
LAMPIRAN
(1) (2)
(3) (4)
11
Keterangan:
1. Kamar tidur yang tidak bersih dan tidak ada ventilasi
2. Meja untuk menaruh makanan, tidak ada dapur
3. Kamar mandi dan toilet
4. Saya dan Bp Arja (pasien)
12