fam

15
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada beberapa tahun terakhir ini, karsinoma atau kanker telah menjadi salah satu  penyebab tersering kematian, tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi juga di negara-negara yang telah maju. Beberapa di antaranya berawal dari sebuah benjolan yang kecil dan tampak tak berbahaya, atau disebut sebagai tumor. Bagi para penderita tumor, tak ada sesuatu yang lebih baik selain diagnosis bahwa tumor yang diderita merupakan tumor jinak. Namun, dalam kasus tumor ganas (kanker), diagnosis sedini mungkin merupakan langkah yang dapat meningkatkan harapan untuk sembuh pada  pasien. Bagi para wanita, kanker payudara ±selain kanker serviks± merupakan kanker yang sangat ditakuti. Data dari American Cancer Society menyebutkan bahwa meskipun telah ada perbaikan dalam hal diagnosis dini dan penatalaksanaan, hampir seperempat perempuan yang mengidap kanker ini dapat meninggal akibat penyakit tersebut. Oleh karena itu, banyak penelitian intensif dilakukan untuk mengetahui  penyebab kanker ini serta berbagai penanganannya. B. Rumusan Masalah 1. Pemeriksaan tambahan apa yang harus dilakukan? 2. Apa definisi neoplasma dan k lasifi kasinya? 3. Apa penyebab benjolan? 4. Adakah hubungan antara suami perokok berat dengan pasien? 5. Apakah penderita perlu dioperasi? 6. Apa hubungannya dengan hereditas dan faktor-faktor lainnya? 7. Apa ada kaitan dengan laktasi? 8. Apa diagnosisnya dan bagaimana penatalaksanaannya? 9. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik? 10. Bagaimana histologi, anatomi dan fisiologi kelenjar mammae? C. Tujuan 1. Mengetahui pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan 2. Mengetahui definisi neoplasma dan k lasifikasi nya 3. Mengetahui penyebab tonjolan 4. Mengetahui hubungan antara suami perokok berat dengan pasien 5. Mengetahui apakah penderita perlu dioperasi atau tidak 6. Mengetahui hubungan de ngan faktor hereditas beserta faktor-faktor lainnya 7. Mengetahui apakah ada hubungan dengan laktasi 8. Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaannya 9. Mengetahui interpretasi hasil dan pemeriksaan fisik 

Upload: xcalibursys

Post on 06-Jul-2015

340 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 1/15

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPada beberapa tahun terakhir ini, karsinoma atau kanker telah menjadi salah satu

 penyebab tersering kematian, tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi juga dinegara-negara yang telah maju. Beberapa di antaranya berawal dari sebuah benjolanyang kecil dan tampak tak berbahaya, atau disebut sebagai tumor. Bagi para penderitatumor, tak ada sesuatu yang lebih baik selain diagnosis bahwa tumor yang dideritamerupakan tumor jinak. Namun, dalam kasus tumor ganas (kanker), diagnosis sedinimungkin merupakan langkah yang dapat meningkatkan harapan untuk sembuh pada pasien.

Bagi para wanita, kanker payudara ±selain kanker serviks± merupakan kanker yang sangat ditakuti. Data dari American Cancer Society menyebutkan bahwa

meskipun telah ada perbaikan dalam hal diagnosis dini dan penatalaksanaan, hampir seperempat perempuan yang mengidap kanker ini dapat meninggal akibat penyakittersebut. Oleh karena itu, banyak penelitian intensif dilakukan untuk mengetahui penyebab kanker ini serta berbagai penanganannya.

B. Rumusan Masalah

1.  Pemeriksaan tambahan apa yang harus dilakukan?2.  Apa definisi neoplasma dan klasifikasinya?3.  Apa penyebab benjolan?4.  Adakah hubungan antara suami perokok berat dengan pasien?

5.  Apakah penderita perlu dioperasi?6.  Apa hubungannya dengan hereditas dan faktor-faktor lainnya?7.  Apa ada kaitan dengan laktasi?8.  Apa diagnosisnya dan bagaimana penatalaksanaannya?9.  Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik?10.  Bagaimana histologi, anatomi dan fisiologi kelenjar mammae?

C. Tujuan

1. Mengetahui pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan2. Mengetahui definisi neoplasma dan klasifikasinya

3. Mengetahui penyebab tonjolan4. Mengetahui hubungan antara suami perokok berat dengan pasien5. Mengetahui apakah penderita perlu dioperasi atau tidak 6. Mengetahui hubungan dengan faktor hereditas beserta faktor-faktor lainnya7. Mengetahui apakah ada hubungan dengan laktasi8. Mengetahui diagnosis dan penatalaksanaannya9. Mengetahui interpretasi hasil dan pemeriksaan fisik 

Page 2: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 2/15

 

10.  Mengetahui histologi, anatomi, dan fisiologi kelenjar mammae.

D. Manfaat 

1. M

ahasiswa mampu menjelaskan definisi dan epidemiologi neoplasma 

2. Mahasiswa mampu menjelaskan macam faktor dan risiko penyebab neoplasma 3. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam proses dan diagnosis neoplasma 

Page 3: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 3/15

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI DAN KLASIFIKASI NEOPLASMA

Definisi :   Neoplasma diartikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal,khususnya suatu pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan bersifat progresif.  

(Dorland, 2002) Klasifikasi :

-Ditinjau dari segi klinis, neoplasma dibedakan menjadi: a.  Malignant Neoplasm (Tumor Ganas)

Malignansi di sini dapat berarti:o  R esisten terhadap perawatan; terjadi dalam wujud yang parah dan

 biasanya fatal; cenderung semakin parah dan mengarah ke kematian.o 

Dalam kaitannya dengan neoplasma, memiliki pertumbuhan danmetastasis yang bersifat invasif dan merusak. b.  Benign Neoplasm (Tumor Jinak)

Jinak di sini dapat menunjukkan sifat yang ringan dari suatu penyakitatau sifat non-melignan dari neoplasma.

-Ditinjau dari segi histologi, neoplasma dibedakan menjadi:a.  E pithelial Neoplasm (Carcinoma)

Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelialyang cenderung berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya dan menimbulkanmetastasis.

 b.  Mesenchimal Neoplasm (Sarcoma)

Tumor yang terbentuk dari bahan yang mirip jaringan penyambungembrional; jaringan yang tersusun atas sel-sel yang terkumpul mampatdan diikat oleh jaringan fibrilar atau homogen. 

(R obbins and Cotran, 2005) 

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA

Struktur khas kelenjar atau lobus pada wanita dewasa berkembang pada ujungduktus terkecil. Jaringan kelenjar mebentuk 15 sampai 20 lobus. Setiap lobus  berbeda, sehingga penyakit yang menyerang satu lobus tidak menyerang lobuslainnya. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam satu

duktus terminal. Dekat dengan muara papilla mammae, duktus laktiferus menjadilebar dan membentuk sinus laktiferus. Struktur histologi kelenjar ini mengalamisedikit perubahan selama siklus menstruasi, misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini bertepatan dengan saat kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya. Bertambahnya cairan jaringan ikat pada fase pramenstruasimenambah besar payudara. Fungsi utama payudara adalah mensekresi susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini langsung dan diperantarai oleh hormon-hormon yang sama

Page 4: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 4/15

 

yang mengatur fungsi sistem reproduksi. Oleh karena itu payudara dianggap sebagai pelengkap sistem reproduksi. 

(Hillegas, 2005; Junqueira, 2007)

C. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI 

Diawali Perubahan fibrokistik (benjolan berlebihan pada jaringan fibrosa)menyebabkan perubahan payudara wanita (bahaya/tidak) lalu peningkatan dandistorsi perubahan sitik payudara yang terjadi secara normal dalam beberapa hariselama daur haid .Untuk patogenesis tumor payudara yang mungkin akan berkembang menjadi kanker payudara antara lain adalah (1) perubahan genetic,(2) pengaruh hormone, dan (3) faktor lingkungan. Dari banyak mutasi yangterjadi, gen yang banyak dipelajari adalah ekspresi berlebihan protoonkogenER BB2, yaitu anggota famili dari gen reseptor faktor pertumbuhan epidermis,yang mengalami amplifikasi pada hampir 30% kanker payudara. Selain ituditemukan juga amplifikasi gen R AS, MYC, dan mutasi gen supresor tumor R B1

dan TP53. Dalam kaitannya dengan pengaruh hormonal, kelebihan estrogenendogen atau ketidakseimbangan hormone sangat berperan. Produksi hormontersebut berkaitan dengan waktu menarke dan menopause. Estrogen merangsang pertumbuhan sel epitel payudara normal oleh sel kanker.

(Stanley L. R obbins et al , 2007)

D. NEOPLASMA PAYUDARA

A.  NEOPLASMA JINAK 1)  FIBR OADE NOMA PAYUDAR A

Fibronoma adalah suatu neoplasma payudara jinak umum yang terjadi pada semua usia, dengan insidensi tertinggi pada wanita muda. Fibroadenomamuncul sebagai noldul padat pada payudara yang berbatas tegas dan dapatdigerakkan dengan bebas. Fibroadenoma multiple terjadi pada 10% kasus.Umumnya, fibroadenoma terbungkus di dalam kapsul, teraba padat, danseluruhnya rata berwarna putih keabuan. Fibroadenoma biasanya berdiameter 1-5 cm, tetapi dapat juga lebih besar (³fibroadenoma raksasa´).

Pemeriksaan histologik menunjukkan proliferasi unsure glandulamaupun unsure stroma. Jumlah relative masing-masing komponen bervariasidari kasus ke kasus. Bila komponen glandula mendominasi, digunakan istilah³adenoma tubular´ atau ³fibroadenomaperikanalikular´; bila stroma

mendominasi, digunakan istilah ³fibroadenoma intrakanalikular´.

2)  ADE NOMALAKTASIAdenoma laktasi kemungkinan adalah suatu fibroadenoma yang telah

mengalami perubahan laktasional. Adenoma lakasi dapat disertai dengan  peningkatan ukuran secara cepat, yang meningkatkan dugaan sebuahkarsinoma. Disarankan untuk melakukan biopsy.

Page 5: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 5/15

 

 3)  PAPILOMA DUKTUS

Papiloma duktus adalah neoplasma jinak, yang umumnya berasal dariduktus laktiferus mayor di dekat putting. Papiloma ini muncul sebagai secret

darah dari putting. Kebanyakan papiloma duktus berukuran kecil dengandiameter sekitar 1 cm; tumor besar dapat teraba sebagai massa subareolar.Secara kasar, tumor tersebut terlihat sebagai massa papilar yang

menonjol ke dalam lumen duktus yang besar. Secara histologik, terdapat  banyak sekali papilla halus yang terdiri atas inti fibrovaskular, terbungkusoleh selapis sel epitel dan mioepitel. Kadang-kadang, papiloma terlihat sangatkompleks secara histologik, dan sulit dibedakan dari karsinoma papilar.

4)  TUMOR SEL GR ANULAR  Tumor sel granular (dulu dinamakan mioblastoma sel granular) adalah

neoplasma jinak payudara yang jarang terjadi. Tumor ini kemungkinan

  berasal dari sel Schwann, dan muncul secara klinis serta pada pemeriksaan  patologik umum sebagai suatu massa infiltrative keras yang menyeruapaikarsinoma payudara. Pemeriksaan mikroskopik (memperlihatkan sel-sel besar   berinti kecil serta sitoplasma granular berlimpah) sangat penting untuk menegakkan diagnosis.

B.  NEOPLASMA GANAS1)  KAR SINOMA PAYUDAR A

  Faktor resikoSecara statistic, risiko kanker payudara meningkat pada wanita

nulipara (biarawati memiliki insiden tinggi), pada wanita dengan menarke dini

dan menopause lambat, dan pada mereka yang mengalami kehamilan pertamanya setelah usia 30 tahun. Menyusui tampak memiliki efek protektif.Bukti yang mengaitkan kontrasepsi oral dengan kanker payudara tida cukup  banyak; beberapa studi hanya menunjukkan peningkatan insidensi yangsangat ringan pada wanita pengguna kontrasepsi oral.

Hiperplasia lobular dan duktus atipik pada biopsy payudarameningkatkan risiko kanker payudara sebesar empat hingga lima kali lipat.R iwayat keluarga (terbatas hingga kerabat derajat pertama, yaitu ibu, saudara  perempuan, anak perempuan) menderita karsinoma payudara meningkatkanrisikonya lima kali lipat. Kerabat derajat pertama dari seorang wanita pengidap kanker payudara bilateral sebelum menopause memiliki risiko yangsangat tinggi. Peningkatan risiko yang disebabkan oleh hyperplasia atipik serta riwayat keluara bersifat aditif (yaitu, keberadaan keduanyameningkatkan risiko sebesar delapan sampai sepuluh kali lipat).Berkembangnya karsinoma pada satu payudara meningkatkan risikokarsinoma pada payudara yang lain sebesar sekitar enam kali lipat.

Page 6: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 6/15

 

  EtiologiPenyebab karsinoma payudara tidak diketahui, tetapi kemungkinan

multifaktoral. Faktor-faktor berikut telah diusulkan sebagai penyebab.a.  Faktor genetik : Faktor genetic ditunjukkan leh kecenderungan familial

yang kuat. Tidak adanya poloa pewarisan menunjukkan bahwa insidensifamilial dapat disebabkan oleh kerja banyak gen atau oleh factor lingkungan serupa yang bekerja pada anggota keluarga yang sama. Suatu³kromosom penanda´ (1q+) telah dilaporkan, dan peningkatan ekspresionkogen ( HER2/NEU ) telah dideteksi pada beberapa kasus. Adanyaonkogen NEU yang mengalami amplifikasi pada sel-sel kanker payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk.

 b.  Hormon: Hormon banyak diyakini berperan dalam etiologi kanker  payudara. Estrogen adalah hormone yang paling banyak diteliti karenaadanya bukti epidemiologi bahwa pemajanan lama terhadap estrogen(menarke dini, menopause lambat, nuliparitas, dan tertundanya kehamilan)

meningkatkan risiko kanker payudara. Prolaktin juga dapat menyebabkankanker payudara, tetapi belum terbukti.Meskipun peran hormone dalam terjadinya karsinoma payudara belum

  pasti, tidak diragukan bahwa beberapa kanker payudara memiliki sifat  bergantung hormone. Sifat bergantung hormone ini berkaitan denganadanya estrogen, progesterone, dan reseptor hormone steroid lain di intisel karsinoma payudara. Pada neoplasma yang memiliki reseptor ini,terapi hormone (entiestrogen) dapat memperlambat pertumbuhannya danmenyebabkan regresi tumor.

c.  Virus: Virus juga diduga menyebabkan karsinoma payudara. Faktor susuBittner adalah suatu virus (virus tumor mamalia tikus) yang menyebabkan

karsinoma payudara pada tikus; virus tersebut ditularkan melalui air susu.2)  SISTOSAR KOMA FILOIDES (TUMOR FILOIDES)

Sistosarkoma filoides (pada 80-90% kasus) adalah neoplasma ganasderajat rendah, yang bersifat infiltratif-lokal dengan kecenderungan untuk kambuh secara local setelah suatu eksisi sederhana. Pada 10-20% kasus,tumor ini berperilaku seperti suatu neoplasma derajat tinggi dan bermetastasiske tempat-tempat yang jauh (terutama paru).

Sistosarkoma filoides secara khas membentuk massa berukuran besar,umumnya berdiameter sekitar 5 cm. Secara makroskopis, tumor inimenyerupai daging dengan batas yang tidak jelas serta daerah-daerahdegenerasi kistik. Secara histologist,sistosarkoma filoides tersusun atas sepertihalnya fibroadenoma komponen-komponen epitel dan stroma. Komponenepitel sistosarkoma serupa dengan komponen epitel fibroadenoma. Stromasistosarkoma jauh lebih selualar disbandingkan stroma fibroadenoma, dansering kali memperlihatkan atipia sitologik.

Page 7: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 7/15

 

3)   NEOPLASMA GANAS LAIN PADA PAYUDAR A  Neoplasma ganas primer selain karsinoma dan sistosarkoma filoides

sangat jarang terjadi pada payudara. Kondisi ini mencakup angiosarkoma,leukemia mieloblastik akut (sarcoma granulositik), limfoma maligna, dan

sarcoma yang brasal dari sel stroma.M

etastasi ke payudara dari karsinoma pada organ lain jarang terjadi.(Chandrasoma, MD., Taylor, Clive R . 2006. )

E. DIAGNOSIS BANDING

y  Diagnosis Banding

Penyakit Penjelasan

A. Fibrokistik Payudara

y  Perubahan nonproliferatif  y  Ditandai dengan peningkatan stroma fibrosa disertai oleh dilatasi

duktus dan pembentukan kista dengan berbagai ukuran. Stromamengelilingi semua bentuk kista, terdiri atas jaringan fibrosayang kehilangan gambaran miksomatosa.

y  Gejala : pembengkakan dan nyeri tekan payudara menjelangmenstruasi, teraba massa yang bergerak bebas, terasa granularita pasa jaringan payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yangtidak berdarah dari puting.

B. Fibroadenoma

y  Fibroadenoma adalah tumor jinak tersering pada payudar

 perempuan.y  Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkiraka  berperan dalam pembentukannya, dan lesi serupa mungkmuncul bersama dengan fibroadenosis.

y  Secara klinis: berbatas tegas, masa soliter, diskret, mudahdigerakkan dan konsistensi padat kenyal. Lesi mungkinmembesar pada akhir daur haid dan masa hamil. Pascmenopause, lesi mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi.

y  Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bahwa sel stroma bersifamonoklonal sehingga mencerminkan elemen neoplastik.

C. Tumor Filoides

y  Tumor ini kecil tetapi sebagian besar tumbuh hingga berukura

 besar, mungkin masif sehingga payudara tampak membesar.y  Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik, karena pad

  potongan memperlihatkan celah mirip daun, tumor ini disebutumor filoides.

y  Perubahan yang paling merugikan adalah peningkatan selularitastroma disertai anaplasia dan aktivitas mitotik yang tinggidisertai oleh peningkatan pesat ukuran, biasanya dengan invas

Page 8: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 8/15

 

 jaringan payudara di sekitarnya oleh stroma maligna.

D. Penyakit Paget pada putting

y  Keganasan yang tumbuh keluar sepanjang duktus pada putingyang berasal dari duktus yang lebih dalam atau kanker duktuinvasif 

y  Tanda-tanda: rasa gatal, panas, keluarnya rabas, perdarahan, atakombinasi diantaranya pada puting.y  Karsinoma yang mendasarinya tersebut dapat teraba hanya pad

50%-60% pasien.y  Sel-sel paget dari tumor yang lebih dalam menginvasi epidermi

 puting, menyebabkan krusta, dan tampak seperti eksim.

E. Abses Payudara

y  Infeksi-infeksi bakterial sering terjadi pada pascapartum semasawal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapa  jaringan payudara melalui fisura pada puting. Organisme yan paling sering adalah S tafilokokus aureus.

y  Payudara menjadi merah, panas jika disentuh, membengkak, da

nyeri tekan.y  Gejala-gejalanya berupa demam tinggi, menggigil, dan malaise.

F. PROGNOSIS

PrognosisPrognosis dipengaruhi oleh variabel berikut:

1.  Ukuran karsinoma primer.2.  Keterlibatan kelenjar getah bening dan jumlah kelenjar getah bening yang

terkena metastasis.

3.  Derajat karsinoma.4.  Tipe histologik karsinoma.5.  Invasi limfovaskular.6.  Ada tidaknya reseptor estrogen atau progresteron.7.  Laju proliferasi kanker.8.  Aneuploidi.9.  Ekspresi berlebihan ER BB2.

Stadium tumor dipandang sebagai faktor prognosis yang paling kuat. Sistemklasifikasi metastasis nodus tumor (TNM) pada kanker payudara adalah sistem yang paling banyak dipakai dan bergantung pada ukuran tumor yang menyebar ke kelenjar getah bening regional dan ada atau tidaknya metastasis jauh. Angka harapan hidup 5

tahun keseluruhan untuk kanker adalah :y  Stadium I : 87%y  Stadium II : 75%y  Stadium III : 46 %y  Stadium IV : 13%

Page 9: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 9/15

 

G. PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA

y  Preventif 1.  Menghentikan atau mengubah kebiasaan hidup (life style) yang

memperbesar risiko mendapat tumor atau bahkan kanker ,seperti :

kebiasaan merokok, makan sirih (menginang), berjemur di terik matahari,makan dan minum, dan menjag hygiene dengan baik 

2.  Melindungi diri atau menghindari kontak dengan karsinogen3.  Menjaga diri terhadap tumor maupun kanker ,seperti melakukan SADAR I

  bulanan dengan pemeriksaan klinis payudara tahunan (Clinical BreastExamination /Â CBE) oleh seorang ahli dan mamografi, sangat  bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Langkah-langkah untuk melakukan SADAR I, yaitu:   Pemeriksaan di depan cermin 

Berdirilah seperti biasa di depan cermin, dan perhatikankesimetrisan kedua payudara Anda. Lalu angkat kedua lengan Anda

melewati kepala. Perhatikan, apakah ada perubahan bentuk di setiap  payudara, pembengkakan, lekukan, atau perubahan di setiap puting.Kenalilah payudara anda sebagaimana anda mengenali wajah andasendiri. Masa jerawat kecil anda bisa menyadari dengan jelas tetapi payudara berubah anda tidak sadar? jangan buat si payudara menjadicemburu dengan wajah anda

  Pemeriksaan raba pada posisi berdiri Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara sebelah kanan,

angkat lengan kanan anda ke belakang kepala, lalu gunakan jari-jaritangan kiri untuk melakukan pemeriksaan. Lakukan langkah-langkah

sebaliknya untuk memeriksa payudara sebelah kiri.  Pemeriksaan raba pada saat berbaring.

Berbaringlah di atas permukaan yang keras. Saat melakukan  pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Kemudian letakkan lengan kanan di belakang kepala. R atakan  jari-jari tangan kiri pada payudara kanan, dan tekan secara lembutdengan gerakan memutar searah jarum jam. Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan (posisi jam 12), kemudian bergerak ke arah jam 10 dan seterusnya, sampai kembali ke posisi jam 12.Setelah itu, pindahkan jari-jari Anda kira-kira 2 cm mendekati puting.Teruskan gerakan memutar seperti sebelumnya hingga seluruh bagian payudara, termasuk puting selesai diperiksa. Lakukan hal yang sama  pada payudara sebelah kiri. Teknik SADAR I yang benar harusmenggunakan buku jari dari ketiga jari tengah Anda, bukan ujung jari.Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit penekanan. Namun  penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulangrusuk dan akan terasa seperti benjolan.

Page 10: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 10/15

 

  Tempo permeriksaan Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali.

Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan padahari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara

mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak.Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara

yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter. Jikadokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkantidak adanya kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa memintakunjungan lanjutan. Anda juga bisa meminta pendapat kedua dariseorang dokter spesialis.

Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk mulaimelakukan SADAR I bulanan dan CBE tahunan, dan harus melakukan  pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki

usia 40.

1. Operasi

Kanker payudara biasanya dianggap dapat dioperasi apabila secara teknis semua jaringan kanker dapat diangkat, apabila tumor tidak mengenai atau terfiksasi ke kulitatau struktur yang lebih dalam pada payudara, dan apabila tumor belum bermetastasismelewati kelenjar limfe kerjalaris atau mamaria eksterna. Tindakan bedah yang  paling ekstensif adalah mastektomi radikal. Pada operasi ini payudara diangkat  bersama dengan otot pektoralis mayor dan minor dan sebagian kulit di atasnya.Karena besarnya cacat kosmetik yang ditimbulkan, maka tindakan ini jarang

dilakukan. Sebagian besar bentuk mastektomi radikal modifikasi membiarkan otot  pektoralis mayor utuh, memerlukan lebih sedikit pengangkatan kulit, dan biasanyalebih sedikit memerlukan pengangkatan kelenjar. Mastektomi sederhana atau totaladalah pengangkatan payudara dengan pengangkatan sebagian kecil kulit. Tindakan bedah yang mempertahankan payudara adalah eksisi luas, lumpektomi atau tilektomi,mastektomi segmental, dan kuadrektomi.2. Radioterapi

Pemilihan antara tindakan bedah yang mengkonservasi payudara ditambahradioterapi dan mastektomi akan bergantung pada penilaian pasien mengenaikeuntungan relatif dan efek samping yang berkaitan dengan kedua tindakan tersebut.3. Terapi sistemik adjuvan

y  Kemoterapi kombinasiKemoterapi kombinasi memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut,1)pemusnahan sel- sel kanker dapat terjadi secara maksimal dengan kisarantoksisitas yang masih dapat ditoleransi tubuh pasien, 2)lebih luasnya kisaraninteraksi antara obat dan sel tumor dengan abnormalitas genetik yang berbeda pada populasi tumor yang heterogen, dan 3)kemoterapi kombinasidapat mencegah atau memperlambat timbulnya resistensi obat selular.

Page 11: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 11/15

 

y  Terapi hormonalTamoksifen paling sering dipakai sebagai terapi ajuvan pada perempuandengan kanker payudara yang telah direseksi. Efek estrogenik tamoksifenyang bermanfaat adalah penurunan kolesterol total, pemeliharaan densitas

tulang pada perempuan pascamenopause, dan mungkun penurunan penyakitkardiovaskular.y  Terapi nutrisi

Terapi nutrisi bergantung pada kondisi pasien, ststus nutrisi, tipe, dan lokasitumor, serta indikasi terapi untuk pasien. Strategi dukungan nutrisitergantung dari masalah nutrisi yang dihadapi dan derajat deplesi.

(Abdulmutholib, 2007),(Henderson, 1995),(Noorwati, 2007),(Noorwati, R irin, 2007) 

Page 12: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 12/15

 

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam skenario I blok neoplasma, maka dapat diperoleh informasi dari

Anamnesis sebagai berikut : wanita usia 30 tahun, memiliki 2 orang anak, anak yangtekecil berusia 2 tahun. Benjolan pada payudara kiri sejak 6 bulan. Penderita tidak melakukan sadari secara rutin, suami penderita perokok berat. Tidak memilikiriwayat penyakit keluarga. Sementara dari pemeriksaan fisik diperoleh data sebagai berikut : benjolan solid sebesar duku, berbatas tegas, mudah di gerakkan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe aksila. Interpretasi dari informasi tersebut adalah:

y  Usia 30 tahun, berarti penderita merupakan wanita dalam masa reproduksisehingga jaringan setempat memiliki sensitifitas terhadap esterogen.

y  Memiliki dua orang anak, anak yang terkecil berusia dua tahun,y  Benjolan pada payudara kiri sejak 6 bulan,y  Penderita tidak melakukan sadar secara rutin, berarti kemungkinan benjolan

sudah ada lebih dari 6 bulan yang lalu tetapi penderita tidak menyadarinya,sehingga ada kemunngkinan pertumbuhan benjolan tersebut lambat.

y  Suami penderita perokok berat, Senyawa polisiklik aromatic hidrokarbonyang terkandung dalam asap rokok juga merupakan salah satu karsinogenkimiawi, walaupun karsinogen ini lebih sering terkait pada kanker paru.

y  Tidak ada riwayat penyakit keluarga, berarti tidak terdapat faktor herediter.y  Benjolan solid sebesar duku, berarti ukuran benjolan tersebut sekitar 2-5 cm

dengan konsistensi padat.y  Berbatas tegas, berarti dapat dibedakan dengan jaringan sekitarnya,

kemungkinan juga memiliki simpai/ kapsul.y  Dapat digerakkan, berarti benjolan tersebut tidak melakukan invasi maupun

infiltrasi terhadap jaringan di sekitarnya.y  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe aksila, berarti benjolan tersebut tidak 

 bermetastase ke kelenjar limfe aksila

Dalam menegakkan diagnosis menegnai bejolan di payudara, maka harus di bedakan antara benjolan yang disebabkan oleh neoplasma dan benjolan yang bukandisebabkan oleh neoplasma. DD dari benjolan payudara non neoplasma berupagalaktokel dan abses payudara. Kemungkinan benjolan tersebut galaktokel dapat disingkirkan sebab klinis galaktokel berupa Konsistensi keras, nyeri tekan, terdapat

kista. Kemungkinan abses payudara juga dapat disingkirkan sebab klinis abses  payudara berupa benjolan, nyeri, merah, suhu lokal panas, fisura/luka pada puting,abses (nanah), demam, pembesaran limfonodi. Setalah menyingkirkan kedua DDtersebut, maka DD yang disebabkan oleh neoplasma yaitu neoplasma ganas danneplasma jinak. Berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik, maka diagnosis

Page 13: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 13/15

 

mengarah pada Fibroadenoma Mammae (FAM) yang merupakan tumor jinak. Namun, FAM juga harus dibedakan dengan tumor ganas stadium awal.

Untuk mendapatkan diagnosis pasti hanya dapat dilakukan dengan melakukan

  pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan dapat yang dilalukan antara lain:radiologi diagnosis dengan mammografi, USG, R ontgen Thorax, CT Scan, BoneScan, Fine Needle Aspiration Biopsy.

Page 14: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 14/15

 

BAB IV 

KESIMPULAN DAN SARAN 

KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesisdan pemeriksaan fisik dalam skenario, kami belum  bisa menegakkan diagnosis pasti dari penderita karena masih diperlukan  beberapa pemeriksaan tambahan. Hipotesis kami penderita mengalami fibroadenoma mammae (tumor jinak pada payudara).

SARAN

1.  Untuk mendapatkan diagnosis pasti perlu dilakukan pemeriksaanmakroskopis dan mikroskopis di laboratorium PA.

2.  Sebaiknya suami pasien disarankan untuk berhenti merokok.

Page 15: FAM

5/8/2018 FAM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fam5571fbe049795991699605ba 15/15

 

BAB V 

DAFTAR PUSTAKA 

Abdulmuthalib.2007. P rinsip Dasar Terapi S istemik  P ada Kanker. Dalam buku

 Ilmu  P enyakit Dalam. Jakarta: FKUIBudi Darmawan Machsoos.2007. P endekatan Diagnostik Tumor   P adat. Dalam buku Ilmu  P enyakit Dalam. Jakarta: FKUI

Dorland, W.A. Newman. 2002.   Kamus Kedokteran Dorland . Edisi 29. Jakarta:EGC

Henderson, I. Craig.1995.  Kanker   P ayudara. Dalam buku  H arrison  P rinsip- P rinsip Ilmu  P enyakit Dalam volume 4. Jakarta: EGC.

Hillegas, K. B. 2006.  P atofisiologi Konsep Klinis  P roses- P roses  P enyakit.Edisi 6.Jakarta: EGC.

Junqueira, L. C. 2007.  H istologi Dasar Teks dan Atlas. Jakarta: EGC.  Noorwati Sutandyo.2007.Terapi  H ormonal   P ada Kanker. Dalam buku  Ilmu

 P enyakit Dalam. Jakarta: FKUI Noorwati Sutandyo dan R irin H.2007.Terapi  N utrisi  P ada  P asien Kanker. Dalam buku Ilmu  P enyakit Dalam. Jakarta: FKUI

R obbins dan Cotran. 2005.  P athologic Basis Of Disease. Philadelphia: Elsevier R obbins, Stanley L. et   al .2007. Buku Ajar   P atologi  Robbins. E disi 7 . Jakarta:

EGC.