etika kelompok 10.word

24
Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan Hubungan Perawat dengan Pasien, dengan Perawat, dengan Profesi Lain, dan Masyarakat D IV Keperawatan Tingkat 1 KELOMPOK 10 1. I GEDE SUYADNYA PUTRA ( P07120214023 ) 2. PUTU JANA YANTI PUTRI ( P07120214028 )

Upload: nareswari-keniten

Post on 24-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

qkqkqbashshhs

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Kelompok 10.Word

Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan

Hubungan Perawat dengan Pasien, dengan

Perawat, dengan Profesi Lain, dan Masyarakat

D IV Keperawatan Tingkat 1

KELOMPOK 10

1. I GEDE SUYADNYA PUTRA ( P07120214023 )

2. PUTU JANA YANTI PUTRI ( P07120214028 )

3. GUSTI AYU ARI DEWI ( P07120214037 )

4. IDA AYU DIAH NARESWARI KENITEN ( P07120214039 )

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 2: Etika Kelompok 10.Word

KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida

Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah mata kuliah Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan untuk

proses pembelajaran di Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu

“Hubungan Perawat dengan Pasien, dengan Perawat, dengan Profesi

Lain, dan Masyarakat” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini berkat bantuan dan motivasi berbagai

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima

kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penelitian dan

pengumpulan data.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat

menyempurnakan makalah ini.

“Om Santih, Santih, Santih, Om”

Denpasar, 2 Oktober 2014

Penulis

1

Page 3: Etika Kelompok 10.Word

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 3

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Tujuan Penulisan 3

1.4. Manfaat Penulisan 4

1.5. Metode Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Hubungan Perawat dengan Pasien 5

2.2. Hubungan Perawat dengan Perawat 8

2.3. Hubungan Perawat dengan Profesi Lain 9

2.4. Hubungan Perawat dengan Masyarakat 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 15

B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA16

2

Page 4: Etika Kelompok 10.Word

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Etika keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan,

yaitu menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau

pelayanan kesehatan masyarakat. Etika keperawatan adalah

pedoman resmi untuk tindakan professional. Artinya, diikuti orang-

orang dalam profesi dan harus diterima sebagai nilai pribadi bagi

anggota professional.           

Tujuan dari etika keperawatan adalah upaya agar para

perawat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat

menghargai dan menghormati martabat manusia. 

Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan

dan mempertahankan kepercayaan antara perawat dan pasien,

perawat dan perawat, perawat dan profesi lain, dan antara perawat

dan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah hubungan perawat dengan pasien?

1.2.2. Bagaimanakah hubungan perawat dengan perawat?

1.2.3. Bagaimanakah hubungan perawat dengan profesi lain?

1.2.4. Bagaimanakah hubungan perawat dengan masyarakat?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Mampu memahami dan menjelaskan hubungan perawat

dengan pasien

1.3.2. Mampu memahami dan menjelaskan hubungan perawat

dengan perawat

1.3.3. Mampu memahami dan menjelaskan hubungan perawat

dengan profesi lain

3

Page 5: Etika Kelompok 10.Word

1.3.4. Mampu memahami dan menjelaskan hubungan perawat

dengan masyarakat

1.4. Manfaat Penulisan

Mahasiswa dan pembaca memperoleh tambahan pengetahuan

yang lengkap mengenai sistem reproduksi secara keseluruhan baik

secara anatomi dan fisiologi.

1.5. Metode Penulisan

Kami menggunakan metode studi pustaka di mana kami membaca

dan menganalisis beberapa literature dan menggunakannya

sebabagi referensi dan metode penelusuran IT di mana kami

melengkapi data-data yang diperoleh dari studi pustaka.

4

Page 6: Etika Kelompok 10.Word

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hubungan Perawat dengan Pasien

Seorang pasien dalam situasi menjadi pasien mempunyai

tujuan tertentu. Seorang perawat dalam menjadi perawat juga

mempunyai tujuan tertentu. Kondisi yang dihadapi pasien

merupakan penentu peran perawat terhadap pasien (Husted dan

Husted, 1990).

Untuk menjelaskan peran perawat secara umum dapat

digunakan kerangka yang mengacu pada pandangan dasar

Hildegard E. Peplav, tentang hubungan perawat-pasien, yang

merupakan suatu teori yang mendasari nilai dan martabat manusia,

pengembangan rasa percaya, pengukuran pemecahan masalah

(problem solving), dan kolaborasi.

Dalam konteks hubungan perawat-pasien, perawat dapat

berperan sebagai konselor pada saat pasien mengungkapkan

kejadian dan perasaan tentang penyakitnya. Perawat dapat pula

berperan sebagai pengganti orang tua (terutama pada pasien

anak), saudara kandung, atau teman bagi pasien dalam

mengungkapkan perasaan-perasaannya.

Dalam konteks hubungan perawat-pasien, maka setiap

hubungan harus didahului dengan kontrak dan kesepakatan

bersama, di mana pasien mempunyai peran sebagai pasien dan

perawat sebagai perawat. Kesepakatan ini menjadi parameter bagi

perawat dalam memutuskan setiap tindakan etis.

A. Tahap hubungan perawat dengan pasien

1. Tahap orientasi

5

Page 7: Etika Kelompok 10.Word

Di mulai pada saat pertama kali berhubungan. Tujuan utama

tahap orientasi adalah membangun trust.

2. Tahap bekerja

a. Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan

keperawatan

b. Membangun suasana yang mendukung untuk berubah

3. Tahap terminasi

a. Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan

b. Terminasi disampaikan sejak awal atau tidak mendadak

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasien dalam Berhubungan

1. Perbedaan perkembangan

2. Perbedaan budaya

3. Perbedaan gender

4. Gangguan pendengaran

5. Gangguan penglihatan

C. Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi

bila :

1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien.

2. Perawat benar-benar memahami  tentang hak-hak pasien dan

harus melindungi hak   tersebut, salah satunya adalah hak

untuk menjaga privasi pasien.

3. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang

mungkin terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh

penyakit yang dideritanya,antara lain kelemahan fisik dan

ketidakberdayaan dalam menentukan sikap  atau pilihan

sehingga tidak dapat menggunakan hak dan kewajibannya

dengan baik.

4. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat

bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan

moral.

6

Page 8: Etika Kelompok 10.Word

5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala

risiko yang mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya.

6. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik

antara nilai-nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan

baik antara pasien, keluarga, dan teman sejawat serta dokter

untuk kepentingan pasien.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada

individu, keluarga, atau komunitas, perawat  sangat memerlukan

etika keperawatan yang merupakan filsafat yang mengarahkan

tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan

peraktek  keperawatan, dimana inti dari filsafat tersebut adalah hak

dan martabat manusia. Karena itu, fokus dari etika keperawatan

ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk memelihara dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan peraturan

tentang hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu

sebagai berikut :

1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa

berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari

adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga,

dan masyarakat.

2. Perawat dalam melaksanakan pengabdian di bidang

keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang

menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan

kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan

masyarakat.

3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap

individu, keluarga dan masyarakat,senantiasa dilandasi rasa

tulus, ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur

keperawatan.

4. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan

individu,keluarga dan masyarakat,khususnya dalam

mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan

7

Page 9: Etika Kelompok 10.Word

serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian

dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat. 

2.2. Hubungan Perawat dengan Perawat

Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus dapat

bekerja sama dengan teman sesama parawat demi meningkatkan

mutu pelayanan keperawatan terhadap pasien/klien. Perawat,

dalam menjalankan tugasnya, harus dapat membina hubungan

baik dengan semua perawat yang ada dilingkungan kerjanya.

Dalam membina hubungan tersebut, sesama perawat harus

terdapat rasa saling menghargai dan tenggang rasa yang tinggi

agar tidak terjebak dalam sikap saling curiga dan benci.

Tunjukkan selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih

asuh, silih asih, dan silih asah.

1. Silih asuh dimaksudkan bahwa sesame perawat saling

membingbing, menasihati, menghormati, dan mengingatkan

bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan, sehingga

terbina hubungan kerja yang serasi.

2. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam

menjalankan tugasnya dapat saling menghargai satu sama

lain, saling kasih-mengasihi sebagai sesama anggota

profesi, saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi

sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat

membuat sikap saling curiga dan benci.

3. Silih asah dimaksudkn bahwa perawat yang merasa lebih

pandai dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu

yang dimilikinya kepada rekan sesame perawat tanpa

pamrih.

Contoh kasus :

Paulina, A.M.K., seorang perawat lulusan salah satu

Akademi Keperawatan, baru saja bertugas di salah satu rumah

sakit di suatu kabupaten (RS tipe C). di rumah sakit tersebut,

8

Page 10: Etika Kelompok 10.Word

tenaganya sangat terbatas. Pada umumnya, tenaga yang ada

adalah lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) . sedangkan

lulusan AKPER hanya dua orang. Kepala Bidang Keperawatan

dijabat oleh lulusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas di sana.

Kedatangan Paulina sangat menbantu para perawat kurang

menyenanginya karena Paulina sering dipanggil oleh Direktur

untuk berdiskusi tentang bagaimana meningkatkan mutu asuhan

keperawatan di rumah sakit tersebut.

Dalam membina hubungan antar perawat yang ada, baik

dengan lulusan SPK maupun lulusan AKPER, perlu adanya sikap

saling menghargai dan saling toleransi sehingga Paulina dapat

mengadakan pendekatan yang baik kepada Kepala Bidang

Keperawatan dan juga perawat-perawat lain yang ada.

Begitu pula Kepala Bidang Keperawatan, yang dalam hal ini

menjabat sebagai manager utama bidang keperawatan, harus

dapat menunjukkan sikap yang bijaksana, walaupun terdapat

kesenjangan dari segi pendidikan. Namun, pengalaman 20 tahun

yang ia miliki cukup membuatnya lebih matang sebagai seorang

manajer. Ia tidak perlu merasa tersaingi ataupun merasakan

adanya ancaman terhadap jabantannya.

Dengan demikian, hubungan yang baik dan rasa saling

menghargai dan menghormati antar perawat akan dapat terbina.

2.3. Hubungan Perawat dengan Profesi Lain

Dalam mlaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja

tanpa berkolaborasi dengan profesi lain. Kolaborasi yang efektif

antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya

pelayanan pasien yang berkualitas. Kolaborasi merupakan istilah

umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu

hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Dalam

melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa

berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya

9

Page 11: Etika Kelompok 10.Word

adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan

sebagainya. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung

jawab terhadap kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja yang

berbeda disesuaikan dengan profesinya masing-masing.

Setiap profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap

kesehatan pasien namun tetap memiliki visi yang sama yakni

terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima, hanya

pelaksanaannya saja yang berbeda disesuaikan dengan profesinya

masing – masing. Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi

dituntut untuk mempertahankan kode etik profesi masing-masing.

Kelancaran tugas masig-masing profesi tergantung dari

ketaatannya dalam menjalankan dan mempertahankan kode etik

profesinya.

Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka

hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik, walaupun

dalam pelaksanaanya sering juga terjadi konflik-konflik etis.

Kemudian bagaimana caranya supaya tugas antar profesi

keperawatan dapat berjalan secara harmonis dan pelayanan

kesehatan menjadi maksimal? Agar kerjasama dalam pelayanan

kesehatan terwujud, semua jenis profesi harus mempunyai

keinginan untuk berkolaborasi,kolegasi dan komunikasi .

Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap ada asalkan sesuai

dengan aturan yang ada. Kolaborasi didasarkan pada konsep

tujuan umum konstribusi praktisi profesional kolegalitas komunikasi

praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalitas menekankan

pada saling menghargai, dan pendekatan profesional untuk

masalah-masalah dalam tim dari pada menyalahkan seseorang

atau atau menghindari tangung jawab. Komunikasi, agar

kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan pelayanan kesehatan

masyarakat dapat meningkat perlu adanya komunikasi yang baik

antar sesama tenaga kesehatan, rasa saling percaya dengan

10

Page 12: Etika Kelompok 10.Word

profesi tenaga kesehatan lainnya, menghargai profesi lain dalam

pengambilan keputusan bersama (dalam kolaborasi).

Contoh kasus:

Perawat Ranti, S.KP. adalah lulusan Fakultas Ilmu

Keperawatan yang bertugas di ruang ICU rumah sakit tipe B.

Dalam menjalankan tugasnya , Ranti sangat berdisiplin dan teliti

terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pesie. Oleh karena

itulah, Ranti sangat dipercayai oleh dokter jaga yang bernama dr.

Alex.

Bila Ranti bertugas dengan waktu yang bersamaan dengan

dr. Alex, Ranti sering mendapat pesan bahwa dr. Alex tidak dapat

hadir dan diberi petunjuk atau protokol bila terjadi perubahan pada

kondisi pasiennya dan Ranti diwajibkan melapor melalui telepon

atau ponsel.

Dalam hal ini, seharusnya Ranti dan dr. Alex mempunyai

tanggung jawab yang berbeda baik dalam menjalankan tugas

maupun tanggung jawab terhadap pasien. Walaupun Ranti dapat

menjalankan tugasnya dengan baik, akan tetapi, terjadi konflik-

konflik dalam nilai-nilai pribadinya, apakah ia perlu menjelaskan

pada dr. Alex bahwa tanggung jawab tugas mereka berbeda, dan

tidak dapat dilimpahkan begitu saja padanya tanpa alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan atau apakah ia perlu melaporkan

kepada pihak Rumah Sakit bahwa dr. Alex sering tidak hadir untuk

menjalankan tugasnya sebagai dokter jaga.

Hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar hubungan kerja

perawat dan dokter tersebut dapat tetap terjalin dengan baik dan

dapat berperan sesuai profesinya masing-masing.

2.4. Hubungan Perawat dengan Masyarakat

11

Page 13: Etika Kelompok 10.Word

Perawat mengembangkan tanggung jawab bersama

masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai

kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

A. Etika umum yang berlaku di masyarakat :

1. Privasi pasien,

2. Menghargai harkat martabat pasien,

3. Sopan santun dalam pergaulan,

4. saling menghormati,

5. saling membantu,

6. peduli terhadap lingkungan

B. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan

masyarakat

1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa

berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari

adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan

masyarakat.

2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang

keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan

yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan

kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan

masyarakat.

3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu,

keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa

tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur

keperawatan.Tanggung jawab terhadap tugas

4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan

individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil

prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya

serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas

kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

12

Page 14: Etika Kelompok 10.Word

C.Kode Etik keperawatan menurut ICN

1. Tanggung jawab utama perawat :

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan

kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara

kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk

melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat

harus meyakini bahwa :

a. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di

berbagai tempat adalah sama.

b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan

pada penghargaan terhadap kehidupan yang

bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia.

c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan atau

keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat, perawat mengikutsertakan

kelompok dan instansi terkait.

2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.

Perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan

kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di

masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi

pasien atau kliennya.

3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam

menentukan dan melaksanakan standar praktik keperawatan

untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar

pendidikan keperawatan.

4. Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap,

mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif

13

Page 15: Etika Kelompok 10.Word

dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial

yang terjadi di masyarakat

5. Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam

menentukan pelaksanaan standar praktik keperawatan dan

pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif

dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang

pelaksanaan perawatan secara profesional.

14

Page 16: Etika Kelompok 10.Word

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Etika keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan, yaitu

menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau

pelayanan kesehatan masyarakat. Etika

keperawatan adalah pedoman resmi untuk tindakan professional.

Artinya, diikuti orang-orang dalam profesi dan harus diterima

sebagai nilai pribadi bagi anggota professional.           

         Dan karena itu seorang perawat dituntut harus dapat menjaga

hubungan di setiap kalangan, hubungan perawat dengan pasien,

hubungan perawat dengan perawat, hubungan perawat dengan

propesi lain, dan hubungan perawat dengan masyarakat. Setiap

perawat harus mampu mejaga komunikasi dengan setiap kalangan

masyarakat, dan bisa menciptakan hubungan yang baik.

3.2. Saran

Hendaknya mahasiswa sangat memperhatikan materi ini,

karena sebagai perawat materi ini sangat berguna untuk kita, saat

kita telah terjun dalam dunia kerja dan berhadapan langsung

dengan berbagai macam kalangan masyarakat kita mampu

membina hubungan yang baik dan bisa membangun kepercayaan

di antara kita.

15

Page 17: Etika Kelompok 10.Word

DAFTAR PUSTAKA

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Penerbit Widya Medika

Priharjo, Robert. 1995. Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta :

Penerbit Kanisius

http://robipratamafaizal.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-

keperawatan.html (Diakses pada : Kamis, 2 Oktober 2014. Pukul

20.35 WITA)

http://agusvanveoten.blogspot.com/2012/05/hubungan-perawata-dengan-

masyarakat.html (Diakses pada : Kamis, 2 Oktober 2014. Pukul 21.25

WITA)

http://putrakietha.blogspot.com/2013/11/pola-hubungan-kerja-perawat-

dalam.html (Diakses pada : Kamis, 2 Oktober 2014. Pukul 21.30

WITA)

16