makalah intake kelompok 3 word 2003

15
TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM KRITERIA DESAIN INTAKE OLEH: KELOMPOK III ANGGOTA KELOMPOK: 1. ICHSAN APRIS (1010941013) 2. RATI APRIANI (1110941010) 3. MURSYIDA FADHIL (1110941005) 4. NANDA ELIN JUNAIDI (1110942005) 5. ANGGI ALFIONITA (1110942012) 6. ADE FEBRIANDI (1110942027) DOSEN: Ir. SUARNI S. ABUZAR, MS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

Upload: nanda-elin-junaidi

Post on 14-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

TUGAS

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

KRITERIA DESAIN INTAKE

OLEH:KELOMPOK III

ANGGOTA KELOMPOK:1. ICHSAN APRIS

(1010941013)2. RATI APRIANI

(1110941010)

3. MURSYIDA FADHIL(1110941005)

4. NANDA ELIN JUNAIDI(1110942005)

5. ANGGI ALFIONITA(1110942012)

6. ADE FEBRIANDI

(1110942027)

DOSEN:

Ir. SUARNI S. ABUZAR, MS

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014PEMBAHASAN

Intake adalah suatu bangunan penyadap yang berfungsi untuk menyadap atau mengambil air baku dari sumber atau badan air seperti sungai, danau, dan kolam sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan dan suplai (diktat bangunan perencanaan air minum). Bangunan Intake disesuaikan dengan konstruksi bangunan air dan pada umumnya Intake memiliki konstruksi beton bertulaNg (reinforced concrete) agar memiliki ketahanan yang baik terhadap kemungkinan hanyut oleh arus sungai (Victory, 2013).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Intake, yaitu (Alfiah, 2011):

1. Intake sebaiknya terletak ditempat dimana tidak ada aliran deras yang membahayakan Intake;

2. Tanah disekitar Intake harus cukup stabil dan tidak mudah terkena erosi;3. Inlet sebaiknya berada dibawah permukaan badan air untuk mencegah masuknya benda-benda terapung;

4. Intake sebaiknya terletak jauh sebelum sumber kontaminasi;

5. Intake sebaiknya terletak di hulu sungai suatu kota;

6. Intake sebaiknya dilengkapi dengan saringan kasar yang selalu dibersihkan. Ujung pipa pengambilan air yang berhubungan dengan pompa sebaiknya diberi saringan (strainer);

7. Jika permukaan badan air selalu konstan dan tebing terendam air, maka Intake dapat dibuat dekat sungai.

Secara umum terdapat beberapa fungsi Intake, yaitu (Victory, 2013):1. Mengumpul air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang dibutuhkan oleh instalasi2. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen

3. Mengambil air baku sesuai debit yang diperlukan instalasi pengolahanBangunan Intake terbagi atas 3 macam, yaitu (Suyono, 2011):

1. Intake sungaiIntake sungai terdiri atas sumur beton dengan diameter 3-6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air memasuki Intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur kemudian dipompa dan dikirim ke instalasi pengolahan. Intake sungai terletak dibagian hulu kota untuk menghindari pencemaran oleh air buangan.Keuntungan dari intake sungai ini adalah masalah masalah yang berhubungan dengan pembekuan air dapat dihindari dan air minum yang didapatkan punya kualitas yang baik.. Sedangkan kerugiannya yaitu adanya kemungkinan terjadinya reduksi air akibat penyumbatan oleh pasir dan lapisan kerikil serta kapasitasnya yang terbatas. Jenis-jenis Intake sungai yaitu shore Intake, submerged Intake, tower Intake, suspended Intake, siphone Intake, floating Intake, movable Intake2. Intake danau

Intake danau terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan (screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air. Jenis-jenis Intake pada danau dan reservoir yaitu tower Intake, submerged Intake, shore shaft.3. Intake air tanahIntake Air tanah biasanya berupa sumur artesis, deep filtration gallery pipes, sumur dangkal, dan sumur dalam. Dalam pembuatan intake ini harus dilakukan studi pendahuluan untuk mempelajari:a. Hubungan antara ketinggian air sungai terdekat dengan ketinggian air tanah pada lokasi pada musim kering;b. Kuantitas air; c. Kualitas, kuantitas dan kondisi geologis di likasi sekitar sumur dan infiltration galleries;d. Temperatur dan kualitas air;e. Efek limbah industri dan kemungkunan terjadinya peresapan air limbah (nitrat) ke dalam akuifer.Kriteria disain dari berbagai macam-macam intake yaitu sebagai berikut (Kawaura, 1991):1. Shore Intakea. Lokasi

Shore Intake biasanya digunakan untuk kedalaman air minimum 6 ft (1,8 m).b. Tipe

Tipe short Intake sama dengan siphon well, dimana hal ini tergantung pada kondisi.c. StrukturStrukturnya tergantung pada tipe Intake, akan tetapi pada dasarnya sama dengan Intake tower.d. Intake bayBagian yang bersilang dari Intake harus mampu atau tahan terhadap kecepatan aliran maksimum yaitu 1,5 fps (0,45 m/s). Kecepatan aliran tersebut harus berkurang menjadi 1 fps (0,3 m/s) jika kuantitas airnya berkurang.e. Bar screen

Diletakkan 600 horizontal dari Intake bay, bar screen terbuat dari baja berukuran - inci dan jaraknya 2 3 inci. Dibawah kondisi normal, kecepatan aliran tidak boleh melebihi 2 fps (0,6 m/s). Bar screen memiliki bagian yang bersilang seperti segi empat, dimana bagian tersebut berfungsi untuk mencegah terakumulasinya padatan, dengan adanya aksi yang berlawanan sehingga terjadi tanjakan dengan kemiringan horizontal 800.f. Fine screen

Fine screen pada umumnya diletakkan pada bagian hilir bar screen atau diletakkan dalam grit chamber. Bagian yang terbuka dalam screen berukuran 3/16-3/8 inci (5-9,5 mm). Dibawah kondisi normal pada kecepatan aliran maksimum, screen harus diletakkan dibawah muka air minimum. Seperti tower Intake, pada daerah dengan cuaca yang dingin harus dilindungi dengan fine screen dari bahaya/ resiko akibat tekanan udara/uap air.Gambar 1. Shore Intake2. Intake crib

a. Lokasi

Intake crib digunakan pada kedalaman lebih dari 10 ft (3 m) dari permukaan dan dilokasi dimana tidak akan tertutup oleh sedimen atau terhambat oleh pembentukan es.b. Struktur

Di area pada kedalaman air lebih dari 10 ft, bagian atas Intake harus berada 3 ft (1m) dari dasar sungai. Apabila kedalaman air kurang dari 10 ft, maka crib harus ditutup 1-3 ft (0,3-1m) dari bawah dasar sungai. Crib biasanya berbentuk polygon dan dibuat dari beton bertulang. Crib di disain supaya tahan terhadap kecepatan aliran maksimum 0,25-0,5 fps (0,08-0,15) m/s. Disekitar crib terdapat pipa yang terhubung ke Intake.

Gambar 2. Intake crib

3. Intake pipe/ conduita. Ukuran

Untuk meminimalkan terakumulasinya sedimen, pipa harus mampu menahan kecepatan aliran maksimum 3-4 fps (0,9-1,2) m/s.b. Pelindung

Jika pipa penyalur melintasi sungai atau danau, maka harus memiliki 3-4 ft penutup yang melebihi bagian atas pipa. c. Kemiringan

Kemiringan didisain berdasarkan lokasi atau kondisi yang terjadi, misalnya jika Intake pipe melewati dasar atau pinggiran sungai, danau atau waduk maka harus didisain sesuai dengan kondisi yang terjadi tersebut.

Gambar 3. Intake pipe/ conduit4. Infiltaration gallerya. KedalamanBiasanya digunakan pada kedalaman 15 ft (4,5 m) dibawah dasar sungai/ danau.

b. Ukuran lubang

Diameter dari tiap-tiap lubang biasanya 3/8-3/4 inci (10-20) mm. Lubang yang terdapat di infiltration gallery sekitar 2-3 per 10-30 m2.c. Panjang

Panjang dari gallery ini ditentukan berdasarkan kecepatan aliran yang melewati tiap-tiap lubang, dimana kecepatan maksimumnya yaitu 0,1 fps (0,03 m/s).d. Struktur

Gallery harus memiliki lubang-lubang yang berukuran tebal dan memiliki pipa dari beton sebagai pipa penyalur. e. Kemiringan

Gallery bisa diletakkan pada kemiringan 500:1, dimana akan meminimalkan timbulnya tekanan udara.

f. Kecepatan

Kecepatan aliran tgidak boleh melebihi 3 fps (0,9 m/s).g. Backfilling

Terdapat lapisan yang terdiri dari batu dan pasir, dimana ketebalan dari tiap-tiap lapisan minimal 20 inci (0,5 m).h. Junction well

Junction well digunakan pada bagian ujung gallery dan pada akhir saluran gallery. Diameter minimumnya 3 ft (1 m), hal ini berfiungsi untuk memudahkan dalam melakukan pemeriksaan gallery.

Gambar 4. Infiltaration gallery

5. Tower intake

a. Lokasi

Sebisa mungkin dekat dengan tepi daratan, tetapi pada kedalaman air minimal 10ft (3 m), dengan pengecualian intake kecil.

b. Bentuk dan Ukuran

Standar penampang menara harus berbentuk melingkar atau oval. Dalam kasus intake sungai, sumbu utama dari oval harus sejajar dengan arah aliran. Bagian atas menara harus minimal 5 ft (1,5 m) di atas permukaan air tertinggi dan akses jembatan ke menara juga harus memiliki jarak yang sama. Diameter interior menara harus cukup besar untuk dapat menginstal dan memperbaiki gerbang intake dan pompa (jika pompa dipasang).

c. Struktur

Bahan yang digunakan untuk membangun menara harus kuat dan tahan lama, seperti beton bertulang, dan harus dibangun di atas dasar yang kokoh sehingga dapat menahan kekuatan banjir.

d. Intake portIntake port harus disediakan di berbagai kedalaman, port yang paling rendah harus sekitar 2 kaki di atas dasarnya. Interval vertikal port harus 10 - 15 ft (3-4,5 m). Kecepatan aliran melalui luas kotor port, pada ketinggian yang sama, umumnya harus tidak melebihi 1 fps (0,3 m / s). Di daerah di mana bahaya icing akan terjadi, diperlukan kecepatan 0,5 fps (0.15 m / s) atau kurang. Pintu air atau katup kupu-kupu harus ditentukan untuk intake port pada interior atau eksterior dari menara. Gerbang digunakan untuk isolasi tetapi katup kupu-kupu lebih baik karena pintu air memiliki kecenderungan untuk membeku jika mereka tidak digunakan secara teratur.e. Bar screenBar screen harus disediakan di setiap port eksterior katup. Bar harus terdiri dari 1/2-2/4 inchi baja. dan spasi 2-3 inchi di tengahnya. Dalam kondisi normal, kecepatan aliran melalui area net opening dari bar screen tidak boleh melebihi 2 fps (0,6 ms). Dalam kasus-kasus tertentu, kecepatan dibatasi di bawah 0,35 fps (0,1 m / s) oleh Department of Fish & Game untuk melindungi ikan-ikan kecil dari yang tersedot.f. Fine screenJika layar tidak diinstal hilir menara, maka akan diperlukan untuk menginstal fine screen untuk menyisihkan objek kecil yang mengambang dan untuk melindungi ikan. Dalam kebanyakan kasus, clear opening dari screen ini harus sekitar 3/16-3/8 inchi (5-9,5 mm), dan kecepatan aliran maksimum melalui net opening screem sebaiknya tidak lebih dari 2 fps pada laju alir maksimum yang dirancang. Penggunaan suatu perangkat hidrolik pembersihan otomatis sangat dianjurkan. Selain itu, di daerah dengan iklim yang sangat dingin, menara intake dan screen harus dilindungi dari es. Dua metode yang sering digunakan adalah udara terkompresi dan injeksi uap

Gambar 5. Intake tower KESIMPULAN1. Intake adalah suatu bangunan penyadap yang berfungsi untuk menyadap atau mengambil air baku dari sumber atau badan air;2. Bangunan intake terdiri atas 3 macam yaitu intake sungai, intake danau dan intake air tanah;3. Kriteria desain intake atas lokasi, ukuran, struktur, intake ports, bar screen, fine screen, dan kemiringan;4. Secara umum terdapat beberapa fungsi Intake, yaitu (Victory, 2013):

a. Mengumpul air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang dibutuhkan oleh instalasi

b. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen

c. Mengambil air baku sesuai debit yang diperlukan instalasi pengolahan.DAFTAR PUSTAKA

Kawamura, Susumu. 1991. Integrated Design Of Water Treatment Facilities. New york: A Wiley Intersciense Publication.

Alfiah, Taty. 2011. Bangunan Penyadap Atau Intake. http://Tatyalfiah.files.wordpress.com. Tanggal Akses: 24 Agustus 2014.Victory, Dani Elisa. 2013. Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake). http://Danyelisavictory. blogspot.com. Tanggal Akses: 24 Agustus 2014.

Suyono, Yon. 2011. Bangunan Penangkap Sumber-Sumber Air Baku. http://aladintirta.blogspot. Com. Tanggal Akses: 24 Agustus 2014.