kelompok 1 word

41
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Pekanbaru, Oktober 2013 Penulis

Upload: razuki-ridwan

Post on 23-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 1 Word

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas tentang aspek kelembagaan dalam pengembangan

akuntansi

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan

tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pekanbaru, Oktober 2013

Penulis

Page 2: Kelompok 1 Word

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya,

pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada

batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat

ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi.

Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum

dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap

dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin

berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan

berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang

merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Perkembangan tersebut

tentunya terdapat di Negara-negara besar seperti Amerika dan Indonesia

Perkembangan akuntansi di Amerika sendiri terbagi dalam beberapa tahapan utama

yaitu: Tahap awal pembentukan (1930-1936), Periode setelah perang dunia (1946-

1959), dan Periode modern (1959 sampai sekarang).

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar

Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi – FSAB), namun

sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange

Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri.

Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik bersertifikat, badan sektor

swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing.

Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Secara umum, hukum

berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan

secara periodik. Banyak hukum perusahaan ini yang tidak ditegakkan secara ketat,

dan laporan yang diserahkan kepada badan-badan lokal sering kali tidak tersedia

untuk publik. Karenanya, ketentuan pelaporan keuangan dan audit tahunan secara

realitas hanya tedapat pada tingkat federal, seperti yang ditentukan oleh SEC. SEC

Page 3: Kelompok 1 Word

memiliki kekuasaan atas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada

bursa-bursa efek AS dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the

counter. Perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya tidak menghadapi ketentuan

wajib untuk pelaporan keuangan, sehingga menbuat Amerika Serikat terlihat tidak

normal menurut Standar Internasional. 

Sedangkan di Indonesia Standar Akuntansi Keuangan (SAK) disusun oleh lembaga

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan

memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama

dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat

sehubungan data ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat

permasalahan dalam makalah ini yaitu “bagaimana penyusunan standar akuntansi di

Amerika dan Indonesia?”

1.3 Tujuan penulisan

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan

dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan

dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti

tentang standar penyusunan standar akuntansi di Amerika dari masa ke masa, serta

penyusunan standar akuntansidi Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu

sebagai berikut.

1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk penyusunan standar

akuntansi di Amerika dan Indonesia.

2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu

masalah atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.

3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang

akan datang.

Page 4: Kelompok 1 Word

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STANDAR AKUNTANSI AMERIKA

Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA),

Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan

jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja

satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi

dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang

akuntan bersertifikat.

Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa

izin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan

juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan

lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian,

namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian

ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.

Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan kepada

kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada

pemberi kerja langsung bukan kepada publik.

Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang diberikan

kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman

praktik tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada

pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada

publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.

Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Kerja

Amerika Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta

orang yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat

Akuntansi Amerika Serikat

Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah :

1. Kantor Akuntan Bersar yang dikenal dengan “Big 8”.

Page 5: Kelompok 1 Word

2. American Institue of Certified Public Accountants (AICPA) – Akuntan Publik.

3. Financial Accounting Standard Board (FASB) – Lembaga Penyusun Standar

Akuntansi.

4. Governmental Accounting Standard Board (GASB) – Lembaga Penyusun Standar

Akuntansi Untuk Pemerintah.

5. Securities and Exchange Commission (SEC ) – Badan Pengawasan Pasar Modal.

6. American Accounting Association (AAA) – Organisasi Akademisi.

7. Financial Executives Instiute (FEI) – Para eksekutif Keuangan.

8. The Institute of Management Accounting yang dahulu namanya National

Association of Accountant (NAA) – Organisasi Akuntan Management.

9. Dan lain-lain.

Dalam Penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis

konseptual yang ditetapkan oleh FASB sebagai berikut:

1. Tujuan pelaporan keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang

diterbitkan November 1978.

2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian

direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980.

3. Tujuan pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980

4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis

diterbitkan Desember 1984.

5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi

Keuangan (Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi yang menjadi

penyokong kewenangan terhadap standarisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi

Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commission-SEC). Sebagai kunci utama yang

memungkinkan sistem Shared-power bekerja dengan efektif adalah 1973 SEC Accounting

Series Release (ASR) No. 150.

Hingga tahun 2002, Institut Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of

Certified Public Accountants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga mengaudit

standarisasi mereka. Pada tahun tersebut, Public Company Accounting Oversight Board

Page 6: Kelompok 1 Word

(PCAOB) didirikan, dengan dewan yang berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan

auditor perusahaan publik. PCAOB, merupakan organisasi swasta yang diawasi oleh SEC.

Sistem yang dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi

mengenai laporan audit periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk di bawah

hukum negara, bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki peraturan dasar

perusahaan tersendiri; secara umum, peraturan tersebut mengandung persyaratan minimal

untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi periodik laporan keuangan.

SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada

perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sector swasta dalam penerapan standarisasi

tersebut. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan saat FASB dinilai bergerak

terlalu lambat atau menyimpang. Jika hal tersebut terjadi, SEC telah menunda atau menolak

keputusannya sendiri atau telah memaksakan persyaratan sendiri.

Oleh karena SEC merupakan agensi regulator yang independen, kongres serta presiden tidak

memiliki pengaruh secara langsung terhadap kebijakan yang mereka buat. Bagaimanapun,

lima komisi penuh SEC dipilih oleh presiden dan disetujui oleh senat, serta SEC hanya

memiliki kewenangan yang diberikan melalui keputusan kongres.

FASB dibentuk pada tahun 1973 dan desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar

Akuntansi Keuangan 158 (158 Statements of Financial Accounting Standards –SFASs).

Tujuan SFASs adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik

yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan

untuk mengambil kredit, investasi, dan sebagainya.

FASB memiliki tujuh anggota penuh, perwakilan akuntansi firma, akademisi, perusahaan,

dan komunitas investor. Anggota dewan harus memilih kebijakan organisasional dan ekonii

secara keseluruhan untuk mengutamakan pekerja atau kepemilikan dalam rangka pelayanan.

Penggunaan kerangka berfikir oleh FASB merupakan gambaran pegaturan standarisasi yang

cukup signifikan di Amerika Serikat. Konsep Laporan Akuntansi Keuangan (Statements of

Financial Accounting Concepts) seterusnya menjadi fundamental sebagai standar dasar

akuntansi keuangan dan laporan.

Standar akuntansi yang memiliki kualitas tinggi (high-quality) adalah suatu standar akuntansi

yang tidak bias, dan menghasilkan suatu informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang

Page 7: Kelompok 1 Word

berguna bagi pengambilan keputusan oleh para investor, kreditur dan pihak-pihak yang

mengambil keputusan serupa. Standar tersebut harus: 

a. Konsisten dengan kerangka konseptual yang mendasarinya 

b. Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif, baik implisit

maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability dan consistency. 

c. Jelas dan komprehensif, sehingga standar tersebut dapat dimengerti oleh pembuat

laporan keuangan, auditor yang memeriksa laporan keuangan berdasarkan standar

tersebut, oleh pihak-pihak yang berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut

serta para pengguna informasi yang dihasilkan berdasarkan standar tersebut. 

FASB melihat perlunya dibentuk tiga organisasi yang akan menentukan system akuntansi

internasional di masa depan, yaitu: 

1. International Standard Setter (ISS) 

Organisasi ini menetapkan, mengembangkan dan mengumumkan secara resmi

standar akuntansi internasional. ISS merupakan organisasi independen yang

memiliki delapan fungsi, yaitu (1) leadership (2) innovation, (3) relevance, (4)

responsiveness, (5) objectivity, (6) acceptability and credibility, (7) understandability

dan (8) accountability. Karakteristik ISS yang penting adalah 

a. independen dalam pengambilan keputusan 

b. menjalankan proses penetapan standar yang cukup dengan berhubungan 

dengan pihak luar yang akan menggunakan standar tersebut 

c. memiliki staf yang cukup 

d. memiliki pendanaan yang independen 

e. diawasi secara independen 

2. International Interpretation Committee (IIC) 

Organisasi ini dibentuk untuk menyampaikan pendapat atas penerapan standar

akuntansi internasional agar didapat penafsiran dan penerapan yang konsisten. IIC

akan membimbing para pemakai standar dan jika perlu menerbitkan semacam buku

panduan sebagai pelengkap standar yang sudah diterbitkan. 

3. International Professional Group (IPG) 

Page 8: Kelompok 1 Word

Organisasi ini terdiri dari para akuntan profesional dari berbagai organisasi

profesional di berbagai negara. Kegiatan IPG yang utama adalah memudahkan

penerapan standar dengan cara memastikan adanya kepatuhan (compliance) terhadap

standar, penyebaran standar yang cukup sampai pada tingkat nasional dan

memberikan pengajaran kepada para pemakai tentang penerapan standar akuntansi

internasional yang tepat. 

Bagaimana halnya dengan keberadaan IASC yang memang sudah eksis jika hal 

ini benar-benar diterapkan. FASB menganggap bahwa bagaimanapun caranya suatu 

organisasi penentu standar akuntansi internasional dibentuk, struktur organisasi 

tersebut harus bisa memungkinkan kedelapan fungsi di atas berjalan baik. Struktur 

organisasi juga harus memasukkan kelima karakteristik di atas agar bisa 

mengembangkan standar akuntansi internasional yang berkualitas tinggi. 

Berdasarkan pemikiran ini, alternatif yang dapat dipakai di masa depan adalah:

(a) IASC bisa tetap eksis dengan pembenahan struktur seperti yang disarankan

FASB, atau

(b) dibentuk suatu organisasi baru dengan struktur baru seperti yang 

disarankan FASB, yang tetap meneruskan hal-hal yang sudah dilakukan oleh IASC, 

atau

(c) memodifikasi FASB agar bisa lebih diterima secara luas di seluruh dunia. 

Alternatif ketiga ini didasari oleh keyakinan bahwa FASB memiliki peran sebagai a 

global leader in accounting standard setting.

2.2 PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI AMERIKA

2.2.1 Periode Sebelum Tahun 1930

Akuntansi di Amerika pada periode sebelum tahun 1930 boleh dikatakan tidak teratur.

Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap

rahasia. Sebagai akibatnya terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi yang tidak

seragam, maka mendasarkan pada laporan keuangan sebagai alat peniaian investasi dapat

menyesatkan bagi investor. Masalah inilah yang memicu perlunya pengembangan standar

akutansi yang seragam.

Page 9: Kelompok 1 Word

2.2.2 Periode Pembentukan (1930 – 1946)

Sebagai akibat dari crash di pasar modal tahun 1929 (Market crash) periode 1930 sampai

1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di Amerika. Usaha

pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan antara American

Institut Certificed Public Accountant (AICPA) dan New York Stock Exchanges. Hasil

kerjasama ini adalah format draft “Five Broad Accounting Principles” yang disiapkan oleh

Komite AICPA dan disetujui oleh Komite NYSE pada tanggal 22 September 1932. Dokumen

ini merupakan usaha formal untuk mengembangkan “Generally Accepted Accounting

Principles” dan dimasukan ke dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No. 43

2.2.3 Komite Prosedur Akuntansi (Committee On Accounting

Procedure/CAP) 1936- 1946

Pada tahun 1933, AICPA membentuk komite khusus Pengembangan Prinsip-Prinsip

Akuntansi, tetapi komite ini hanya sementara dan kemudian digantikan oleh komite Prosedur

Akuntansi (CAP) pada 1936, yang secara relatif tidak aktif sampai 1938. Bagaimanapun,

pada 1938, terutama semata oleh Kebijaksanaan baru SEC dalam ASR 4, CAP telah diperluas

dari 7 sampai 21 anggota dan menjadi jauh lebih aktif.

CAP yang pada awalnya ingin mengembangkan suatu pernyataan prinsip-prinsip akuntansi

yang menyeluruh sebagai suatu panduan umum untuk solusi permasalahan praktis yang

spesifik. Bagaimanapun, yang paling dirasakan selama lima tahun terakhir untuk

mengembangkan pernyataan tersebut.

CAP, bertindak sebagai jawaban atas ASR 4, mulai 1939 mengeluarkan statemen atas

prinsip-prinsip akuntansi yang utama “otoritas pendukung yang substansial”. Sepanjang

periode tahun keduanya 1938-1939, CAP mengeluarkan 12 Buletin Riset Akuntansi (ARB).

CAP adalah badan dari SEC dan sering merundingkan SEC untuk menentukan apakah yang

diusulkan dalam ARB akan bisa diterima oleh komisi pengawas.

Tidak semua unsur akuntansi senang dengan aturan akuntansi yang dikembangkan periode

ini. Anggota AAA memberikan suatu pendekatan deduktif perumusan akuntansi sebagai

lawan pendekatan induktif yang sebagian besar informal yang dipekerjakan oleh CAP.

Page 10: Kelompok 1 Word

Era perkembangan ini tidak menghasilkan suatu yang menyeluruh dari satuan prinsip-prinsip

akuntansi. Bagaimanapun, membuat dua kontribusi sangat penting. Pertama, praktek

akuntansi, terutama dalam kaitan dengan keseragaman, meningkatkan dengan mantap. Yang

kedua, sektor swasta dengan kuat dibentuk sebagai sumber untuk pembuatan kebijakan

akuntansi Amerika Serikat.

Ketika Perang Dunia II mulai, pengembangan aturan akuntansi berjalan dengan lambat.

Sepanjang tahun peperangan, CAP hampir secara eksklusif berhadapan dengan permasalahan

akuntansi yang menyertakan transaksi peperangan. ARB 13 mengeluarkan antara Januari

1942, dan September 1946, tujuh dihadapkan dengan permasalahan terkait dengan perang

dan tiga dengan istilah.

2.2.4 Periode Setelah Perang Dunia  1946- 1959

Lonjakan ekonomi yang lebih besar terjadi pada periode sehabis perang dibanding 1920an.

Industri memerlukan sejumlah modal yang masif dalam rangka memperluas. Perluasan, pada

gilirannya, menciptakan lebih banyak pekerjaan dan lebih banyak uang dalam ekonomi.

Dorongan pasar bursa, industri mulai dengan aktif menyadap uang yang tersedia dari

masyarakat. Pada 1940, diperkirakan empat juta pemegang saham di Amerika Serikat. Pada

1952, jumlahnya tumbuh menjadi tujuh juta; di tahun 1962, jumlahnya telah mencapai 17

juta. Hal ini, bagian besar Publik Amerika mempunyai ketertarikan pada investasi langsung

keuangan di dalam korporasi.

Laporan keuangan perseroan adalah suatu sumber informasi yang penting untuk keputusan

keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan dan aturan akuntansi yang digunakan untuk

menyiapkannya mendapat perhatian secara luas. Untuk pertama kali, kebijakan akuntansi

dibuat menjadi suatu topik penting dalam tekanan keuangan. Masalah yang utama adalah

salah satu dari keseragaman atau perbandingan laporan pendapatan antar perusahaan yang

berbeda.

ARB 32 dan SEC

ARB 18 telah dikeluarkan dari 1946 sampai 1953 oleh CAP. Walaupun panitia telah sukses

menghapuskan banyak keraguan praktek akuntansi pada 1930, strategi menciptakan suatu

rangkaian masalah baru sepanjang 1940an akhir dan awal 1950an. Ketika menghapuskan

Page 11: Kelompok 1 Word

keraguan praktek akuntansi, CAP gagal untuk membuat rekomendasi positif untuk prinsip

akuntansi umum. Sebagai hasilnya, ada suatu kelebihan persediaan prinsip-prinsip akuntansi

yang baik. Banyak praktek alternatif tetap berlanjut karena tidak ada dasar dari teori

akuntansi akuntansinya. Situasi ini mendorong konflik antara CAP dan SEC.

Konflik yang pernah dipublikasakan adalah tentang ikhtisar rugi laba yang semuanya

terhadap  arus kinerja operasi yang dicapai. CAP merasakan operasi arus pemanfaatan yang

dicapai meningkat dibandingkan laporan pendapatan antar perusahaan dan antar tahun untuk

perusahaan yang sama. Baik kerugian dan keuntungan luar biasa, menunjukkan, pengeluaran

dan pendapatan netto di bawah konsep kinerja operasional yang dicapai. Sebagai

konsekwensi, CAP mengeluarkan ARB 32 untuk merekomendasikan konsep itu.

Pada 1950, SEC mengusulkan suatu perkembangan ke Peraturan S-X menggunakan semua

konsep yang tercakup. Proposal ini secara langsung bertentangan dengan ARB 32. Sesudah

itu, CAP dan SEC mencapai suatu persetujuan kompromi mengenai ARB 3 di mana pos-pos

luar biasa (disebut item khusus) merupakan item yang terakhir pada ikhtisar rugi laba.

Price-Level Masalah

Pada akhir 1953, profesi akuntansi menjadi terus meningkat terkait dengan akuntansi di

bawah kondisi-kondisi mengubah level harga. Para pelaku profesi hampir seluruh

perhatiannya tertuju pada masalah ini. Setelah tiga tahun telah ada dalam kemajuan

pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Daya dorong yang utama price-level debatberkaitan

dengan biaya penyusutan. Biaya Penyusutan berdasar pada biaya historis tidak diukur dengan

teliti atas ukuran penggunaan modal tetap terhadap daya beli sekarang. Hasilnya adalah suatu

pernyataan tentang laporan pendapatan netto yang berlebihan. Secara umum, profesi akhirnya

memutuskan untuk mencerminkan perubahan daya beli akan mengacaukan para pemakai

laporan keuangan. Sebagai hasilnya, menangguhkan price-level debat selama bertahun-tahun

dan mengarahkan perhatiannya lagi pada pengembangan standard akuntansi keuangan.

Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)

Fase ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam

pengembangan prinsip akuntansi, sebagai berikut:

Page 12: Kelompok 1 Word

1. Tahun 1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commision (SEC) untuk

melaksanakan berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal,

informasi, metode-metode, yang harus ditunjukan dalam laporan keuangan.

2. Adanya usulan agar The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga standar yang ditetapkan dalam

laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan sesuai dengan

praktek yang ada.Setelah berdirinya American Accounting Association (AAA) yang banyak

mengkritik SEC maka AICPA memutuskan untuk memberdayakan Committee Accounting

Procedure (CAP) menerbitkan Accounting Research Bulletins (ARBs). Adanya praktek-

praktek akuntansi yang banyak dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk

mengembangkan pernyataan menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan konflik

antara SEC dengan CAP.

The Price Level Problem

Profesi akuntansi telah mencoba mengatasi masalah ini sejak akhir tahun 1953. Namun,

masalah ini tidak terselesaikan karena masih ada hambatan terutama terkait dengan

depresiasi. Depresiasi yang berdasar pada historical cost tidak mengukur secara tepat

pengurangan nilai aset tetap terkait daya beli saat ini sehingga terjadi overstatement laba

bersih. Akhirnya masalah ini dikesampingkan dan profesi akuntansi kembali fokus pada

pengembangan standar akuntansi keuangan.

Closing Years of the CAP

Kritik terhadap CAP mulai bermunculan, banyak yang merasa CAP terlalu lambat. Mulai ada

ajakan pada profesi akuntansi untuk menyiapkan pernyataan prinsip-prinsip dasar akuntansi

yang komprehensif. Akhirnya, pada 1957, AAA menerbitkan pernyataan konsep dan definisi

mendasar yang menggunakan sesedikit mungkin pendekatan deduktif. Sedangkan pada saat

itu, CAP masih menyelesaikan masalah dengan membuat peraturan secara tambal sulam

tanpa mengembangkan prinsip dasar akuntansi keuangan.

2.2.5 Tahap Kontribusi Professional (1959-1973)

a. Tahun penutupan CAP

Tahun dari 1957 sampai 1959 diwakili periode transisi dalam pengembangan standard

akuntansi Amerika Serikat. Kritik CAP meningkat sampai akhirnya, presiden AICPA, Alvin

Page 13: Kelompok 1 Word

R. Jennings, menuntut suatu pendekatan baru kepada pengembangan prinsip-prinsip

akuntansi.

Peningkatan Kritik

Sepanjang pertengahan dan akhir 1950an, ketertarikan akan pengembangan prinsip-prinsip

akuntansi tumbuh di dalam dan di luar  profesi.

Spacek melihat profesi untuk menyiapkan suatu statemen yang menyeluruh dari prinsip-

prinsip akuntansi dasar. Ia tidaklah sendiri. Pada 1957, AAA telah menerbitkan suatu

statemen konsep dasar dan definisi di mana sedikitnya mencoba suatu pendekatan deduktif.

Dari permulaan seluruhnya, CAP yang telah membuang penyusunan suatu pendekatan

deduktif. Sesungguhnya, panitia yang yang telah mengabdikan waktunya pada pemecahan

masalah yang spesifik dengan meresepkan aturan sedikit demi sedikit tanpa mengembangkan

prinsip pokok akuntansi keuangan, sangat sedikit suatu teori yang menyeluruh.

Ketidakpuasan terhadap CAP dengan sangat jelas diungkapkan oleh presiden AICPA waktu

itu, Alvin R. Jennings, dengan pertanyaan mengenai “seberapa sukseskah kita dalam

mempersempit area-area yang memiliki perbedaan dan ketidakkonsistenan di dalam

pembuatan dan penyajian dari informasi keuangan”. Suatu Komite Khusus atas Program

Riset yang dibuat di tahun 1937 dan 1958 mengusulkan untuk melakukan pembubaran CAP

dan departemen risetnya. AICPA menerima rekomendasi dari komite dan mendirikan di

tahun 1959, Dewan Prinsip Akuntansi dan Divisi Riset Akuntansi dengan misi untuk

memajukan pernyataan tertulis dari apa yang dinyatakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Accounting Research Division melanjutkan dengan publikasi dari posisi

yang masih diperdebatkan dengan sengit yang bergantung pada pemberian alasan melalui

deduksi.

“Piagam” yang di ciptakan APB dan Divisi Riset Akuntansi menyebut dua pendekatan untuk

pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Divisi Riset adalah semi otonom. Dimiliki direktur,

yang mempunyai otoritas untuk menerbitkan penemuan staff riset, dan secara eksklusif

diabdikan bagi pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang tidak bertanggung-jawab

kepada panitia teknis AICPA. Dalam menetapkan riset apa yang akan dirancang, direktur

riset harus lebih dulu berunding dengan pimpinan APB. Jika keduanya menentang, APB

secara keseluruhan menentukan proyek apa yang akan dilakukan divisi riset. Hasil proyek

divisi riset akan diterbitkan dalam wujud Studi Riset Akuntansi (ARS). Studi ini akan

Page 14: Kelompok 1 Word

menyajikan dokumentasi terperinci, semua aspek dari permasalahan tertentu, dan

rekomendasi atau kesimpulan. Terutama sekali, dua hal menyebutkan laporan panitia khusus:

(1) “dalil dasar  akuntansi” dan

(2)  “satuan prinsip-prinsip akuntansi yang dikoordinir” didasarkan pada dalil.

Menurut bentuknya, APB serupa dengan CAP. Mempunyai dari 18 sampai 21 anggota,

kesemuanya adalah anggota AICPA. Mereka mewakili perusahaan CPA kecil dan besar,

akademi, dan industri swasta. Harapannya adalah bahwa pendapat APB akan didasarkan pada

studi divisi riset. Dua pertiga dari mayoritas telah menyiapkan pendapat dan disclaimers dari

perselisihan anggota yang diterbitkan.

Awal tahun penerapan APB ditandai dengan kegagalan dan keragu-raguan. Riset yang

dihasilkan oleh APB tidak diterima dengan baik oleh lembaga-lembaga professional, dan

perdebatan tentang kredit pajak investasi mengakibatkan timbulnya masalah yang serius

terhadap otoritas dewan pengurus CPA.

Pada bulan November, 1962 APB menerbitkan opininya no.2, tentang kredit pajak investasi.

Lembaga-lembaga professional membagi masalah tersebut yaitu tentang bagaimana

menghitung investasi kredit pajak menjadi dua cara yaitu:

(1) mengenali keuntungan yang diterima dari pajak setiap tahunnya, dengan menggunakan

flow-through method

(2) mengenali keuntungan pajak dari nilai ekonomis aktiva, yang disebut dengan  deferral

method.

The Embattled APB

Selama tahun 1965-1967, kritik terhadap APB masih terus berlanjut melalui media press.

Selama periode ini IPB telah mengeluarkan tujuh pendapat termasuk tiga diantaranya yang

mendapatkan catatan. APB opini no. 8 Accounting for the Cost of Pension Plans, APB opini

no.9 tentang ekstra ordinary items dan earning per share, serta APB no. 11 tentang alokasi

pajak pendapatan, kestiga opini tersebut menjadikan hasil penelitian sebagai sumber dalam

mengeluarkan pendapat. dan diakhir tahun 1967 organisasi ini telah menunjukkan

sebagaimana mestinya sebuah organisasi melalui cara yang benar.

Page 15: Kelompok 1 Word

APB juga menerbitkan berbagai opini yang menangani isu-isu controversial, mencapai

sejumlah 31 opini antara tahun 1959 dan 1973. Asosiasi Akuntansi Amerika juga ikut

berpartisipasi di dalam proses ini melalui beberapa studi riset dan percobaan untuk

mengembangkan suatu pernyataan yang terintegrasi dari teori akuntansi dasar. Usaha-usaha

yang dilakukan tidak selalu berhasil, APB sendiri ditentang dan dikritik untuk :

Opini yang terbatas, controversial, termasuk APB 8 mengenai akuntansi pension,

APB 11 mengenai alokasi pajak penghasilan, serta APB 2 dan 4 mengenai kredit

pajak investasi

Kegagalannya untuk memecahkan masalah mengenai akuntansi bagi kombinasi bisnis

dan goodwill

ARS 7 dan APB Statement 4

Sejak pelaku profesi akuntansi menolak ARS 1 dan ARS 3, dibentuk sebuah komisi untuk

penelitian yang lain. Hal ini bertujuan untuk mendiskusikan konsep dasar dari prinsip

akuntansi dan merangkum hal yang dapat diterima dalam prinsip dan praktek.

Sebagai contoh ARS 7 oleh Paul Grady “ Inventory of Generally Accepted Accounting

Principles For Business Enterprise “ dapat dikatakan sukses, karena diterima oleh kalangan

profesi. Study tersebut merupakan program penelitian dari Special Committee.

Karena melihat adanya kemungkinan kegagalan dalam pembyatan prinsip akuntansi, Special

Committee merekomendasikan untuk membuat sebuah tujuan dan batasan dari laporan

keuangan, menentukan prinsip akuntansi yangdapat diterima, dan mendefinisikan Prinsip

Akuntansi yang Berterima Umum secepat mungkin.

Namun setelah dikeluarkan APB no. 4 ternyata statement ini gagal dikarenakan tdak

mempunyai aturan yang authoritative dan mempunyai kegagalan pada pembuatan dasar

postulate dan prinsip akuntansi.

Setelah kegagalan tersebut kritik terhadap APB terus berlanjut, kritik ini didasari dengan :

1. Risiko dari opini APB yang dikeluarkan atas masalah yang cakupannya terlalu sedikit

dan terlambat dalam prosesnya.

2. Adanya masalah dengan dunia bisnis yang ditunjukkan atas pembuatan standart yang

terlalu lama dan terlalu banyak campur tangan dari luar dalam pembuatanya.

Anggapan bahwa terdapat mata rantai antara profesi dengan APB juga tidak membantu.

Intervensi dari asosiasi dan agen-agen profesi di dalam formulasi suatu teori akuntansi dipicu

Page 16: Kelompok 1 Word

oleh usaha-usaha untuk melenyapkan teknik-teknik yang tidak dikehendaki dan untuk

mengodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima. Sekali lagi, ketergantungan terhadap

asosiasi dan agen-agen seperti diatas bukannya tidak memiliki konsekuensi, yang termasuk

hal-hal berikut ini :

Asosiasi dan keagenan tidak bersandar pada kerangka kerja teoritis yang telah

dibuat

Wewenang atas pernyataan tidak dinyatakan dengan jelas

Adanya perlakuan alternative memungkinkan adanya fleksibilitas di dalam

pemilihan teknik-teknik akuntansi

Ketidakpuasan akibat adanya intervensi professional, seperti yang telah diungkapkan dalam

tulisan oleh Briloff, adalah suatu cara yang efektif dalam menarik perhatian masyarakat

umum akan adanya penyalahgunaan akuntansi yang mendominasi beberapa laporan tahunan

tertentu.

b. Tahap Politisasi (1973 – Sekarang)

Keterbatasan asosiasi profesional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi

mendorong diadopsinya pendekatan-pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses

penetapan standar-sebuah situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa

angka-angka akuntansi hendaknya dibuat didalam arena politik. Dalam pandangan yang

sama, Hongren menyatakan :

”Penetapan dari standar akuntansi selain dari produk logika yang tanpa cela atau

temuan-temuan empiris adalah juga suatu produk dari tindakan politis. Mengapa? Karena

penetapan standar adalah suatu keputusan sosial. Standar memberikan batasan pada

perilaku; karenanya, ia harus dapat diterima oleh pihak-pihak yang terkena akibatnya.

Penerimaan dapat dipaksakan atau secara sukarela atau sebagian dari keduanya. Di dalam

sebuah masyarakat yang demokratis, mendapatkan penerimaan adalah suatu proses yang

luar biasa rumit dan membutuhkan keahlian pemasaran di arena politik.”

Pada 1972 Wheat dan Trueblood Committee yaitu badan yang di bentuk APB melaporkan

pelelitiannya. Wheat pada maret 1972 menyampaikan laporan yang intinya tentang :

1. Pendirian Financial Accounting Foundation (FAF).

Page 17: Kelompok 1 Word

2. Pendirian Financial Accounting Standards Board (FASB).

3. Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC).

rekomendasi tersebut diterma oleh AICPA council pada juni 1972; dan FASB berdiri pada 1

juli 1973

Sementara laporan dari study Trueblood diasmpaikan setelah FASB berdiri, laporan tersebut

berisi tentang beberapa tujuan dari laporan keuangan. dan tidak memberikan saran apapun

pada tataran implementasi.

Sejak awal, FASB telah menerapkan sebuah pendekatan deduktif dan quasi politik dalam

perumusan prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang dilakukan oleh FASB mendapatkan nilai yang

lebih baik yaitu :

(1) dengan adanya usaha untuk mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis atau

kesepakatan dalam akuntansi, dan

(2) dengan lahirnya berbagai kelompok yang berkepentingan, yang kontribusinya diperlukan

bagi penerimaan umum atas standar abru. Oleh sebab itu, proses penetapan standar memiliki

aspek politis didalamnya. Pernyataan yang diberikan oleh FASB berikut mengindikasikan

kesadaran yang mereka miliki akan situasi baru yang sedang terjadi :

“Proses dari penetapan standar dapat digambarkan sebagai demokratis karena seperti

semua badan pembuat peraturan, hak Dewan untuk membuat peraturan pada akhirnya akan

sangat bergantung pada persetujuan dari pihak yang diatur. Tetapi karena penetapan

standar membutuhkan beberapa perspektif, maka tidaklah tepat jika suatu standar ditetapkan

dengan hanya didasarkan pada penggambaran dari para pemilihnya. Hal yang serupa pula,

proses tersebut dapat diuraikan sebagai legislative karena penetapan standar harus

dimusyawarahkan dank arena seluruh pandangan harus didengarkan. Tetapi para penyusun

standar diharapkan untuk dapat mewakili seluruh pemilih sebagai satu kesatuan dan tidak

menjadi perwakilan dari satu kelompok pemilih tertentu. Proses ini dapat diuraikan sebagai

bersifat politis karena terdapat satu usaha pembelajaran yang terkait dengan usaha untuk

mendapatkan penerimaan satu standar baru. Tetapi proses pendapatan standar juga tidak

bersifat politis didalam artian bahwa dibutuhkan suatu akomodasi sebelum satu pernyataan

diterbitkan.”

Proses perumusan standar-standar akuntansi menjadi lebih plitis dijelaskan dengan lebih baik

lewat seuah laporan yang dikeluarkan oleh Subkomite Senat atas Laporan, Akuntansi, dan

Page 18: Kelompok 1 Word

Manajemen, yang diberi judul The Accounting Establishment. Dikenal dengan sebutan

Metcal Report, laporan ini menuduh kantor akuntan public Big Eight telah memonopoli

pengauditan atas perusahaan-perusahaan besar dan mengendalikan proses penetapan standar.

Hubungan dari organisasi-organisasi besar menyarankanj agar Big Eight dan AICPA

memiliki kendali atas standar-standar akuntansi yang disetujui oleh SEC. Setelah

menekankan perlunya pemerintahan federal memastikan bahwa perusahaan yang dimiliki

public telah benar-benar bertanggungjawab kepada masyarakat, laporan kemudian

memberikan rekomendasi-rekomendasi dengan tujuan meningkatkam skuntabilitas

perusahaan.

FASB selalu mengedepankan adanya pembuatan kerangka konseptual , yang secara

menyeluruh digunakan untuk mengatur “konstitusi” untuk proses pembuatan standar.

struktur dari financial accounting standard mengalami perbaikan  sejak FASB berdiri tahun

1973. Hasil modifikasi selesai dibuat atas rekomendasi komite dari Financial Accounting

Fondation (FAF) in 1977.

FAF mempunyai enam anggota sponsor organisasi : AAA, AICPA, Financial Analisyst

Federation, Financial Executives Institute (FEI), Institute of Mnagement Accountants (IMA),

dan Securities Industry Association. Tanggung jawab dari FAF adalah memilih dewan

standar

Usaha mengikis kekuatan FASB

Beberapa organisasi mencoba untuk membatasi atau membatasi kekuatan legislative FASB.

Ketika tanggungjawab untuk standar penyusunan ditransfer dari AICPA ke FASB, AICPA

menyusun Accounting Standar Executive Committee (AcSEC) di tahun 1972 menjalankan

sebuah fungsi kekarabatan antara AICPA dan FASB. Komite ini merespon untuk

mendiskusikan memo, komentar peserta, dan bagian pembuakan yang menyiapkan kertas

keputusan untuk FASB yang ditambah agenda pokok dari panitia.

 

Banyak perubahan organisasi menyebabkan suatu kejadian dikarenakan investigasi kongres.

Tujuan perubahan tersebut adalah:

1. kekuatan proses auditing dan berdiri sendirinya auditor

Page 19: Kelompok 1 Word

1. menjamin pelaksanaan dengan satandar yang tinggi dari pelaksanaannya tidak

hanya CPA perindividual namun juga dari perusahaan CPA dibawah  system

pengatur efektif

2. menjamin besarnya partisipasi oleh perwakilan publik dalam masalah profesi

3. didirikannya antara publik dan sebagian perusahaan kecil non publik untuk tujuan

dalam pengambilak teknik standar.

4. menambah keefektivan profesi dalam membutuhkan jasa publik.

 

Krisis pertanggungjawaban di akuntan publik

Krisis pertanggungjawaban di akuntan publik merupakan masalah yang sangat penting

terlihat oleh seluruh profesi. Hal itu penekanan yang menakutkan untuk menjatuhkan audit

kedalam mekanisme pendeteksi kecurangan.

Menghendaki auditor untuk melaporkan ke SEC, di dalam kasus perusahaan dagang umum,

jika manajemen dan direktur tidak memiliki undang-undang untuk membersihkan situasi.

Tentunya, auditor ikut andil  jika ada kesalahan untuk disudutkan atas kesalahan mengaudit

untuk memotong biaya sebagai hasil “lowball” penawaran audit atas ketidak efisienan

supervisor dan rendahnya tingkat keputusan.

 

Peran dari AICPA, SEC, dan Badan lainya

AICPA mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pembuatan auditing standar board . tugas

lain dari AICPA untuk mengawasi dan mengatur  kompetisi dari kantor akuntan atas jasa

terhadap klien. Tentunya, auditor ikut andil  jika ada kesalahan untuk disudutkan atas

kesalahan mengaudit untuk memotong biaya sebagai hasil “lowball” penawaran audit atas

ketidak efisienan supervisor dan rendahnya tingkat keputusan.

SEC membuat tentang aturan untuk memberdayakan tentang praktek akuntansi. dan

dalam kebijakanya mendukung secara umum tentang private sector standar dan FASB

secara kususnya.

AAA berperan dalam pembuatan standar akuntansi, dan selama beberapa tahun

menjadi sposor bagi pembuatan pernyataan prinsip akuntansi.

FEI mempunyai peran dalam berbagai macam proyek penelitian tentang akuntansi

dan hal yang berhubungan dengan akuntansi.

IMA mempunyai peran dalam dalam penelitian dan publikasi dalam bidang akuntunsi

manajemen dan biaya.

Page 20: Kelompok 1 Word

2.3 PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia

selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran dan penalaran yang

telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam

memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan

perubahan kebutuhan informasi ekonomi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari

prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan

penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi

yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga

atau institut resmi.

Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan

suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporan keuangan.  Namun paling

tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus

ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik,

sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan

ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan

badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pengembangan standar

akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini, pengembangan standar

akuntansi ini dilakukan secara terus menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia

Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian tahun 1974 dibentuk

Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar

keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun

1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang diperbaharui. Selanjutnya, pada periode

kepengurusan IAI tahun 1994-1998 Nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar

Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September

Page 21: Kelompok 1 Word

1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk

masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut:

1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip

Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku

Paul Grady, Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia

pada tahun 1973.

2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan

PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap

PAI 1973.

3. Pada Tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan

sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.

Pengembangan Standar Akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti

dan mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak standar yang

dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional

yang dikeluarkan oleh IASC. PSAK ini tentu akan terus bertambah dan

revisi sesuai kebutuhan perkembangan bisnis dan profesi akuntansi.

Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan

melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober

1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan

standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan

selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam

rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program

adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat

terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara

berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru

sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995,

1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku

Page 22: Kelompok 1 Word

”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah bertambah

dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5

PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan (ADB 2003) :

1) Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft

disiapkan

2) Approval – draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.

3) Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang

pengaruh dan implementasi standar yang baru

4) Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.

5) Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.

Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model Amerika

dengan sedikit modifikasi. Menurut aturan yang dibuat Dewan Standar Akuntansi

Keuangan, proses penyusunan standar akuntansi keuangan melibatkan delapan tahap

berikut ini (ADB 2003) :

a. Issue Identification. Kongres IAI yang bertemu setiap 4 tahun mengeluarkan resolusi

tentang program kerja strategi DSAK. DSAK ini memonitor dan mempertimbangkan

pengumuman resmi yang dikeluarkan International Accounting Standar Board

(IASB) dan badan perumus standar akuntansi lainnya serta mereview masukan yang

diberikan secara langsung oleh pihak tertentu.

b. Preliminary Consideration. DSAK mendiskusikan isu yang ada dan komisi yang

diperlukan serta melakukan penelitian terhadap isu yang ada sebelum isu tersebut

dimasukkan dalam program kerja DSAK.

c. Preparation of Accounting Discussion Paper. Untuk setiap topic yang diterima,

DSAK membentuk Komite Khusus untuk menyiapkan topic outline dan Accounting

Discussion Paper (ADP) yang secara rinci menjelaskan dan menganalisa topik

tersebut.

d. Preparation of Exposure Draft (ED). Atas dasar pertimbangan yang terdapat dalam

ADP, DSAK menyiapkan ED awal yang harus konsisten dengan kerangan standar

akuntansi internasional. ED awal ini didistribusikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan untuk mendapatkan tanggapan.

Page 23: Kelompok 1 Word

e. Publication of ED. ED dipublikasikan di Media Akuntansi – Majalah IAI dan

didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan paling lambat 1 bulan sebelum

Public hearing.

f. Public Hearings. Public hearing diselenggarakan untuk memeberi kesempatan pada

pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan pandangan mereka terhadap ED

tersebut. Atas dasar masukan tersebut, DSAK akan berkonsultasi dengan pemerintah,

organisasi dan individu lain yang relevan sebelum disyahkan menajadi PSAK.

g. PSAK Preparation. Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk merefleksikan hasil

konsultasi yang telah dilakukan.

h. Approval and Promulgation. DSAK menyetujui PSAK untuk diterbitkan sebagai

pedoman resmi praktik akuntansi tertentu. PSAK yang disetujui dipublikasikan

melalui Media Akuntansi dan Website IAI.

BAB III

PENUTUP

Page 24: Kelompok 1 Word

3.1    KesimpulanDi Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA),

Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan

jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja

satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi

dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang

akuntan bersertifikat. Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika

adalah : Kantor Akuntan Bersar yang dikenal dengan “Big 8”, AICPA, FASB, GASB,

SEC,AAA, FEI, NAA.

Dalam Penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis

konseptual yang ditetapkan oleh FASB sebagai berikut:

1. Tujuan pelaporan keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba yang

diterbitkan November 1978.

2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian

direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980.

3. Tujuan pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980

4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis

diterbitkan Desember 1984.

5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985

Perkembangan akuntansi di amerika sendiri melalui beberapa periode yaitu: Periode sebelum

tahun 1930, periode pembentukan (1930 – 1946), periode pembentukan CAP (1936- 1946),

periode setelah perang dunia  (1946- 1959), tahap kontribusi professional (1959-1973)

penutupan CAP, tahap politisasi (1973 – sekarang).

Standar akuntansi di indonesia adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun

oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan

memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam

pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data

ekonomi.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan

Page 25: Kelompok 1 Word

tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun

oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah

disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.

Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan

suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporan keuangan.  Namun paling

tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus

ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik,

sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan

ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada

dasarnya mengacu pada model Amerika dengan sedikit modifikasi.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Page 26: Kelompok 1 Word

http://wwwsamuelsinaga.blogspot.com/2010/10/makalah-sejarah-perkembangan-akuntansi.html

http://theearthdew.wordpress.com/2012/05/27/accounting-theory-development-of-the-institutional-structure-of-financial-accounting/

http://anggunfreeze.blogspot.com/2012/11/perkembangan-akuntansi-di-as.html

http://www.gudangkuliah.com/teori-dan-sejarah-perkembangan-akuntansi-modern/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/akuntansi-di-amerika-serikat/

http://lintangasmara.wordpress.com/2013/03/31/akuntansi-di-amerika-serikat-tugas-softskill-akuntansi-internasional/