eskul klinik
DESCRIPTION
ESKULTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan
kesehatan yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sampai
20%.Salah satu fungsi terpenting dari perawatan ANC adalah untuk
memberikan saran dan informasi pada setiap wanita untuk dapat mengenal
tanda-tanda bahaya dan gejala yang memerlukan bantuan segara dan petugas
kesehatan.(Sarwono,2006).
Pelayanan / Asuhan Antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor serta mendeteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan agar
nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
(Sarwono, 2006).
Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara berkala sangat
penting bagi setiap ibu hamil, karena kehamilan merupakan suatu proses
reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan
baik. Hal ini karena resiko kehamilan bersifat dinamis, hamil yang mulanya
normal dapat berubah menjadi resiko tinggi.(Sarwono, 2006).
Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia yaitu berdasarkan
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2002-2003
mencatat AKI 307/100.000 kelahiran hidup, walaupun jika dibandingkan
dengan survey sebelumnya mengalami penurunan, namun angka tersebut
masih sangat tinggi. Pemerintah Indonesia mentargetkan pada tahun 2010
1
tinggal 125/100.000 kelahiran hidup.Hal tersebut merupakan suatu
tantangan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang komprehensif, memuaskan dan pelayanan bermutu yang sesuai dengan
standar melalui pemeriksaan kehamilan secara berkala dan sesuai dengan
standar asuhan yang berlaku.(Srwono, 2006).
Tingkat kunjungan ANC di klinik bersalin Vauziah sangat banyak,
yaitu selama penulis melakukan Ekstra Kurikuler dalam 4 minggu yaitu
tanggal 28 juni-10 juli kemudian disambung kembali tanggal 28 juli-11
Agustus, terdapat sekitar 50 ibu hamil melakukan kunjungan ANC sehingga
penulis merasa tertarik untuk mengangkat kasus kehamilan normal pada
Ny.Sri.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah
penelitian ini adalah bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada
NY. S di Klinik Vauziah Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penyusunan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.S
dengan menggunakan manajemen 7 langkah varney.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil.
b. Mampu menginterpretasikaan diagnosa, masalah, kebutuhan, pada Ny. S
dengan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
c. Mampu menentukan antisipasi diagnosa masalah potensial pada Ny. S
dengan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
d. Mampu melakukan kolaborasi dengan petugas kesehatan pada Ny. S
dengan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil sesuai dengan rencana
tindakan.
e. Mampu melakukan perencanaan pada Ny. S dengan Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil.
f. Mampu melaksanakan asuhan pada Ny. S dengan Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil.
g. Mampu mengevaluasi pada Ny. S dengan Asuhan Kebidanan pada Ibu
Hamil.
1.4 Manfaat
1.4.1 Tempat Penelitian
Bermanfaat bagi bidan di Klinik Vauziah agar dapat meningkatkan
wawasan khususnya Pelayanan Kebidanan pada ibu hamil dengan di Klinik
Vauziah.
1.4.2 Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai bahan bacaan di perpustakaan sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan bagi seluruh mahasiswa/i STIKes RS.
Haji Medan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan 7 langkah
varney.
1.4.3 Peneliti Selanjutnya
Dapat di jadikan sebagai data dasar dan tambahan refrensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya khususnya tentang asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan 7 langkah varney.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitungdari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilaan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
ke-40). (Sarwono, 2010).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai lama partus lamanya
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 hari). (Prawiroharjo,
1999).
Ante natal care adalah asuhan yang diberikan ibu sebelum
persalinan, dan prenatal care (JHPIEGO. 2003).
2.2 Tanda-Tanda Kehamilan
2.2.1 Yang Merupakan Tanda-Tanda Kehamilan antara lain:
a. Amenorea (tedak mendapat haid).
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HR)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
1
(TTP), yang dihitung dengan mmengggunakan rumus dari
Naegele:TTP=(hari HT+7) dan (bulan HT-3) dan (tahun HT+1).
b. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Biasannya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sebut moorning sickness (sakit pagi). Apabila
timbul mual dan muntah berlebihan karena kehamilan, disebut
hiperemesis gravidarum.(Rustam, 2011).
c. Mengidam (ingin makan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama
pada bulan-bulan triwulan pertama. Maka juga tidak tahan suatu bau-
bauan.
d. Pingsan.
Jika berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat, seorang
wanita yang sedang hamil dapat pingsan.
e. Tidak ada selera makan (anoreksia).
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian
nafsu makan timbul kembali.(Rustam, 2011).
f. Lelah (fatigue).
g. Payudara membessar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
h. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala itu akan hilang pada triwulan kedua ehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala tersebut muncul kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
i. Konstipasi/ obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid.
j. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikostiroid plasenta,
dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher,
dan dinding perut (linea nigra = grisea).(Rustam, 2011).
k. Epulis: hipertrofi papila gingivalis.
l. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki,betis, dan
vulva, biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2.2.2 Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, konsistensi
rahim.
c. Tanda Hegar: ditemukanya serviks dan isthmus uteri yang lunak
pada pemeriksaan bimanual saat usia kehamilan 4 sampai 6 minggu.
d. Tanda Chadwick: perubahan warna menjadi kebiruan yang terlihat di
porsio, vagina dan labia. Tanda tersebut timbul akibat pelebaran
vena karena peningkatan kadar esterogen.(Rustam, 2011).
e. Tanda Piskacek: pembesaran dan pelunakan rahim kesalah satu sisi
rahim yang berdekatan dengan tuba uterina. Biasanya, tanda ini
ditemukan di usia kehamilan 7-8 minggu.
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus jika dirangsang =Braxton-Hicks.
g. Teraba ballotenient.
2.2.3 Tanda pasti (tanda positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihatatau dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
b. Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop-monoral laennec.
b) Dicatat dan didengar dengan alat Dopler.
c) Dicatat dengan feto-elektrokardiogram.
d) Terlihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.(Rustam,2011).
2.3 Perubahan Fisiologis
2.3.1 Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini
terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin
berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang akan mampu hidup di luar uterus.
Adapun perubahan yang terjadi ada 3 bagian, yaitu :
a. Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar,
kelelahan, dan ibu akan mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan
berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya dimulai
sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu.
b. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina
meningkat tetapi tetap normal juka tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5
TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi kolostrum,
kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas
pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi,
mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit merenggang.
c. Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid
mungkin terjadi, pernapasan dada berganti menjadi pernapasan perut,
mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu, ibu
juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala
masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, braxton Hix meningkat
karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.
2.3.2 Perubahan pada sistem reproduksi
a. Uterus pada kehamilan membesar disebabkan oleh otot polos rahim.
b. Indung telur pada ovulasi terhenti masih dapat korpus liteum
graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progestoren.
c. Vulva dan vagina pengaruh estrogen.
d. Dinding perut pembesaran rahim menimbulkan peranggangan
dan menyebabkan robeknya selaput elastis dibawah kulit, maka
timbulah striae gravidarum.
2.3.3 Perubahan pada organ sistem Iain
a. Sistem sirkulasi darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir
TM Puncaknya pada kehamilan 32 minggu minggu (terjadi hemodilusi).
Protein darah pun meningkat pada akhir kehamilan begitu pula dengan
pompa jantung, jantung mulai naik dan menurun pada minggu terakhir
kehamilan.
b. Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal
ini disebabkan usus ditekan ke atas kearah diafragma oleh pembesaran
rahim.Kapasitas paru meningkat sedikit selama hamil, sehingga wanita
hamil selalu bernafas lebih dalam terutama pernafasan dada.
c. Saluran pencernaan
Ini terjadi karena salivasi meningkat pada TM 1 sehingga mengeluh
mual dan muntah.Resobsi makin baik tapi sering terjadi konstipasi.
d. Tulang dan gigi
Kebutuhan kalsium dan fosfor bertambah untuk pembuatan tulang-
tulang janin begitu pula untuk pembentukan HB janin.
e. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpegmentasi pada muka disebut sebagai
Cloasma gravida (masker kehatnilan), pada areola mamae, pada papilla
mamae dan pada perut disebut linea nigra striae, linea alba, serta pada vulva.
f. Kelenjar endokrin
a) Kelenjar tiroid = dapat membesar sedikit
b) Kelenjar hipofise = dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal = tidak begitu dipengaruhi
2.3.4 Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn
dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah
pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu
akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai
dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan
ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan
lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali
mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
2.4 Kebutuhan Kesehatan ibu
2.4.1 Kesehatan
Suatu hal sangat penting dalam kehidupan manusia yang dapat membuat
keluarga bahagia ( Serri Hutaean, 2013).
2.4.2 Kebutuhan dasar pada ibu Trimester II
1. Kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai
gangguan pernapsan bisa terjadi saat hamil sehingga akan menggangu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu akan berpengaruh pada bayi yang
di kandung.
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
yang bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi
pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu
hamil harus mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan
minum yang cukup cairan ( menu seimbang). Kebutuhan nutrisi ibu hamil
adalah sebagai berikut:
a. Minggu ke 13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya ( juga terdapat di teh,
kola dan coklat. Beresiko menggangu perkembangan sistem saraf pusat
janin yang mulai berkembang.
b. Minggu ke 14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi
yang di butuhkan tumbuh kembang janin. penuhi antara dari 2 cangkir
nasi atau penggantinya. Juga perlu banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi
sedang.
c. Minggu ke 17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi
kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air
setiap hari. selain itu, konsumsi sumber zat besi ( ayam, daging, telur,
buah kering bayam) dan vitamin C untuk mengoptimalpembentukan sel
darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin
sedang berkembang.
d. Minggu ke 24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki
bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di
luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap,
tidak berkadar garam dan lemak tinggi ( misal gorengan dan junk food).
Bila mungkin pilih yang kaya serat.
e. Minggu ke 28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
omega 3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. vitamin E sebagai
antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya bayam dan buah kering.
(Walyani, 2015).
3. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein
sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan di butuhkan
tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
4. Zat besi
Pemberian suplemen tambahan darah atau zat besi secara rutin sintesa
darah otot. Minimal ibu hamil mengongsumsi 90 tablet zat besi selama
kehamilan.
5. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sebesar 400 gram sehari.
2.4.3 Kebutuhan Personal hygiene
Kebersihan yang di lakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, kareana badan yang kotor yang banyak mengandung
kuman – kuman. Kebersihan harus di jaga pada saat hamil, mandi di anjurkan
dua kali sehari karena ibu hamil cenderung mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit ( ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan di bersihkan dengan air dan di keringkan. Kebersihan gigi dan
mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu kekurangan kalsium.( Walyani, 2015).
2.2.4 Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, ptotein yang berguna
untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya.Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2 orang
(ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti gemuk,
pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya.Anjurkan wanita tersebut makan
seccukupnya saja. Bahan makanan tak perlu mahal, akan tetapi cupup
mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui,
kebutuhan akan gizi selama kehaminan meningkat. Adapun kebutuhan ini
dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, perumbuhan voluma darah,
mamae membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi
pengawasan akan keculupan gizi ini dapat dipai kenaikan berat badan wanita
himil tersebut. Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai
b16 kg.
2.4.5 Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil
maupun tidak hamil dan baik merokok secara katif maupun pasif.Adalah
kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan
anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus.Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil dilarang merokok.
2.4.6 Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
trimester pertama dan kedua kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga
dapat meenimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomid,
yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.
2.4.7 Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi
diperlukan untuk kebersihan atau hygiene terutama perawwatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan
sabun yang lembut/ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Baju
hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain
dengan tumit tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh karena itu tempat titik
berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir dan terjatuh.
2.4.7 Perawatan Gigi
Pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness).Keadaan ini menyebabkan perawwatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan
sebagainya.Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu
dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga
mulut.Misalnya, pulpitis, yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi
yang dapat menyebar kemana-mana.Maka dari itu bila keadaan
memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan gignya secara teratur
sewaktu hamil.
2.4.8 Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negri dan di dalam
negri dibolehkan mengambil bvaksinasi ulangan terhadap cacar, colera dan
tifus. Dahulu di indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka
untuk wanita hamil opencacaran merupakan pencacaran ulang yang tidak
membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk
pertama kali tetap dilkukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin
dapat melewati plasenta dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada
macam-macam alat dan plasenta.Biasanya infeksi transplasenta hanya
terjadi pada wanita hamil yang baru pertama kali dicacar.Maka dari itu
dianjurkan untuk pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua
kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini dianjurkan untuk
diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
2.4.9 Perawatan Payudara
Perawatan payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat.
Bra yang dipakai harus sesuai dengan besarnya payudara, yang sifatnya
harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua
bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dab aerola
payudara dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun
atau biocream bila putingg susu masuk kedalam perbaiki dengan cara
menarik-narik keluar.
2.4.10 Posisi Meneran
Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin atau melahitkan
memilih posisi melahirkan yang diinginkan dan bukan berdasarkan
keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk menentukan posisi
yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.Posisi untuk meneran :
a. Posisi berjongkok, berlutut, merangkak
b. Posisi jongkok/ setengah jongkok
c. Posisi merangkak
d. Posisi mereng ke samping
e. Posisi berdiri
2.4.11 Cara Mengedan
Mengedan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu
mulut rahim sudah membuka kira-kira 10 cm. Jika para calon ibu mengedan
sebelum pembukaan lengkap, bisa-bisa mulut rahim pembengkakan dan bisa
menghambat proses pembukaan dan berujung pada lamanya proses
persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak kelelahan
pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu harus menarik nafas
panjang untuk menghindari rasa ingin mengedan dan mengurangi rasa nyeri
kontraksi.
2.5 Pengkajian
Kajian merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Semakin terampil bidan dalam
melakukan pengkajian semakin lengkap data yang diperoleh tentang
keadaan kesehatan klien. Kelengkapan data yang diperoleh pada pengkajian
akan memudahkan bidan dalam mendiagnosa keadaan kesehatan klien dan
membuat prioritas masalah serta penanganannya. Masalah apa yang perlu
mendapat penanganan segera dan masalah mana yang bisa ditunda
penanganannya (Dewi, 2014).
Adapun jenis pengkajian data dasar/ pengkajian yaitu
A. Pengumpulan data
a. Nama
Digunakan untuk membedakan antara klien yang satu dengan yang lain
(Marmi. 2011).
b. Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari
20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya
belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk
terjadi perdarahan dalam kehamilan.
c. Suku/ bangsa
Berpengaruh terhadap adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari
a) Agama
Untuk mengetahui kenyakinan pasien tersebut untuk membimbing
atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
b) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat intelektualnya. Sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikan.
c) Pekerjaan
Gunaya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya,
karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut
d) Alamat
Ditayakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan
(Eka, dan kurnia. 2014).
B. Anamnesa ( Data subjektif)
Untuk memperoleh data subjektif dapat dilakukan dengan cara
anamnesa yaitu informasi yang kita dapatkan bisa langsung dari pasien atau
juga bisa orang terdekat klien (Eka, dan kurnia. 2014).
a. Tanggal/ Jam
Untuk mengetahui kapan klien datang dan mendapatkan pelayanan
(Marmi. 2011).
1. Alasan kunjungan
Alasan yang menyebabkan klien berobat (Winkjosastro, 2010)
Keluhan utama adalah mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan
2. Keluhan keluhan
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan
masa hamil.
3. Riwayat menstruasi
Umur menarche, siklus, lamanya haid, banyaknay darah, teratur atau
tidak, sifat darah ( atau ada bekuan, warnanya), adanya disminorhoe
(Rohani, dkk. 2011).
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara
persalinan yang lalu, penolong persalinan, dan keadaan sewaktu nifas pada
masa itu (Eka, dan kurnia. 2014).
5. Riwayat kehamilan ini
Menurut Rohani dkk (2011), data subyektif dari riwayat kehamilan
sekarang adalah :
a. Haid pertama dan haid terakhir merupakan data dasar yang diperlukan
untuk menentukan usia kehamilan, apakah cukup bulan atau
premature.
b. Kapan bayi lahir (menurut taksiran ibu) merupakan data dasar yang
diperlukan untuk menentukan usia kehamilan apakah cukup bulan atau
premature
c. Tafsiran persalinan
d. Keluhan pada waktu trimester I, II, III
e. Apakah ibu pernah memeriksakan kehamilannya. Hal ini diperlukan
untuk mengidentifikasi masalah potensial yang dapat terjadi pada
persalinan kala ini.
6. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit
keluarga yang menyertainya (Eka, dan kurnia. 2014).
7. Riwayat sosial
Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut adat istiadat
yang akan menguntungkan atau merugikan pasien khususnya pada masa
nifas misalnya kebiasaan pantang makan (Eka, dan kurnia. 2014).
C. Pemeriksaan fisik (Data Objektif)
Merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami oleh ibu hamil dengan mengumpulkan data objektif
dilakukan pemeriksaan terhadap pasien. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil
sangat penting dilakukan untuk dapat, mendeteksi keadaan ibu apakah
normal ataukah terdapat abnormalitas kehamilan (Eka, dan kurnia. 2014).
1. Keadaan umum
Keadaan umum itu meliputi : baik, sedang, atau jelek.
2. Kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan lingkungannya, serta dengan dirinya sendiri melalui panca
indranya dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta
terhadap dirinya sendiri melalui perhatian.
3. Pemeriksaan fisik digunakan dalam menentukan
Untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi serta tingkat
kenyamanan fisik ibu bersalin serta mendeteksi dini adanya
komplikasi, informasi dari hasil pemeriksaan fisik dan anamnesa
digunakan dalam menentukan diagnosa, mengembangkan rencana,
dan pemberian asuihan yang sesuai.
Menurut Hidayat dan Sujiyatini (2010) ada beberapa pemeriksaan fisik yang
dilakukan , yaitu :
a. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi, batas normal 110/60-
140/90 mmHg.
2) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan atau tidak
jika ada atau lebih dari 38 C kemungkinan akan terjadi infeksi
3) Nadi
Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam 1 menit batas
normal 12-20x/menit.
4) Berat badan
Untuk mengetahui faktor resiko obesitas. Kenaikan berat badan
ibu hamil adalah 12 kg.
5) Tinggi badan
Untuk mengetahui faktor resiko kesempitan panggul, tinggi badan
wanita normal 150 cm.
4. Inspeksi
Menurut nursalam (2010), inspeksi adalah proses observasi secara
sistematis yang dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan,
pendengaran, dan penciuman sebagai alat mengumpulkan data untuk
menentukan ukuran tubuh, bentuk tubuh, warna kulit, dan
kesimetrisan posisi. (Saifuddin,2009)
a) Rambut
Untuk mengetahui apakah rambutnya bersih, rontok dan berketombe.
b) Muka
Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelaianan, adakah odema.
c) Mata
Adakah pucat pada kelopak mata bawah, adakah kuning atau ikterus
pada sclera.
d) Hidung
Adakah pernafasan cuping hidung, adakah pengeluaran secret.
e) Telinga
Untuk mengetahui apakah didalamnya ada serumen.
f) Mulut gigi dan gusi
Untuk mengetahui mulutnya bersih atau tidak, serta ada stomatitis
atau tidak.(Sifuddin, 2009).
g) Leher
Adakah pembesaran gondok, atau tyroid, tumor dan pembesaran
getah bening.
h) Dada
Untuk mengetahui retraksi kanan dan kiri saat bernapas sama atau
tidak.
i) Payudara
Untuk mengetahui simetris atau tidak, aerola berpigmentasi atau
tidak, puting susu menonjol atau tidak, kolustrum sudah keluar atu
belum.(Saifuddin,2009).
j) Perut
Untuk mengetahui ada bekas operasi atau tidak, ada stirae atau tidak,
ada linea atau tidak.
k) Vulva
Untuk mengetahui ada odema atau tidak, ada varises atau tidak,
laserasi atau tidak.
l) Anus
Untuk mengetahui ada hemoroid atau tidak.
m)Ekstremitas
Bagaimana keadaannya odema atau tidak, varises atau tidak, reflek
patella (+) atau (-).
5. Palpasi
Menurut Prawiroharjo (2011), kontraksi bagaimana, intensitas dan
durasinya.
Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian
janin dalam fundus
Leopold II : untuk mengetahui bagian janin dalam perutbagian
Kanan dan kiri ibu
Leopold III : untuk mengetahui bagian terbawah janin
Leopold IV: untuk mengetahui bagian terbawah janin sudah masuk
pintu atas panggul atau tidak.(Saifuddin,2009)
6. Auskultasi
Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan
stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh
meliputi auskultasi jantung dan napas, apakah ada bunyi rales, ronchi,
wheezing dan pleuralfrictionrub. Untuk mendengarkan detak jantung
janin pada lokasi puntum maksimum dan tepat frekuensinya.
7. Data pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan sampel darah diambil dan
diperiksa untuk mengetahui golongan darah kadar hemoglobin (Hb),
dan pembekuan darah (Saifuddin. 2009).
2.6 Diagnosa, masalah, kebutuhan
Penulisan dapat menegakkan diagnosa sesuai dengan teori, diagnosa
kehamilan normal yaitu tanpa adanya keluhan dan hasil pemeriksaan fisik yang
normal. Pada kasus Ny. S ditemukan bahwa Ny.S tidak mempunyai keluhan dan
hasil pemeriksaan fisik baik maka diagnosa kehamilan normal karena tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek ( Serri Hutaen, 2013).
2.7 Diagnosa/masalah potensial
Untuk mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial
berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi.Pada
kehamilan normal diagnosa potensial dan masalah potensial tidak ada.
2.8 Tindakan segera
Untuk menentukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain berdasarkan kondisi pasien. Pada kehamilan normal tindakan segera /
kolaborasi tidak ada.
2.8 Perencanaan
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diangnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah terindentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah – masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi kultural atau masalah pisikologis.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini
harus rasional dan benar – benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori
yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang dilakukan
klien. Lakukan validasi ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua
aspek asuhan kesehatan terhadap klien (Dewi. 2014).
2.9 Pelaksanaan
Langkah keenam adalah melaksanakan rencana asuhan
komprehensif. Dalam pelaksanaan tindakan dapat seluruhnya dilakukan oleh
bidan yang sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya, jika
bidan tidak melakukan tindakan itu sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaanya (Lia, Y. 2010).
2.10 Evaluasi
Langkah ketujuh merupakan evaluasi keefektifan dan asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan pada klien apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah
diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah rencana tersebut (Rukiyah,
2010).
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN ANTE NATAL CARE
3.1 DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. M
Umur : 36 Tahun Umur : 40 Tahun
Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indo Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ampera Alamat : Jl. Ampera
Dusun 1 Dusun 1
B. Anamnesa
Tanggal : 4 Agustus 2015 Pukul : 10:30 Wib
1. Keluhan saat ini : Tidak ada
2. Riwayat Menstruasi :
- Menarche : 13 Tahun
- Siklus : ± 28 Hari
- Banyaknya Darah : 3 kali ganti duk
- Disminorhoe : Tidak Ada
- Teratur /Tidak : Teratur
- Lamanya : 7 Hari
- Sifat Darah : Encer
- Warna : Merah
- Flour Albus : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan Persalinan, dan Nifas yang lalu
N
o
Tgl
lahir/umu
r
Usia
Kahami
lan
Jenis
Persalin
an
Tempa
t
persali
nan
Komplik
asi
Peno
long
BBL NIfas
Ibu Bay
i
BB
lahi
r
PB Kea-
daan
Lact
asi
Kelain
an
1 13 Tahun Aterm Normal _ _ Bidan 350
0
Gr
50
Cm
Baik Baik Baik
2 9 Tahun Aterm Normal _ _ Bidan 370
0
Gr
51
cm
Baik Baik Baik
3 H A M I L I N I
4. Riwayat kehamilan ini
Hari pertama haid terakhir : 12 - 02 - 2015
Tanggal Taksiran Persalinan : 19 – 11 – 2015
- Keluhan – keluhan pada: Trimester I : Mual Muntah
Trimester II : Tidak Ada
Trimester III : -
- Pergerakan anak pertama sekali :Ada,aktif usia
kehamilan 16
minggu
- Pergerakan anak 24 jam : 10-20 kali
a. Keluhan-keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan )
- Rasa lelah :Ada,setelah
melakukan aktifitas
- Mual dan muntah yang lama : Tidak Ada
- Nyeri perut : Tidak Ada
- Panas menggigil : Tidak Ada
- Sakit kepala berat/ terus menerus : Tidak Ada
- Penglihatan kabur : Tidak Ada
- Rasa nyeri / panas watu BAK : Tidak Ada
- Rasa gatal pada Vulva vagina dan sekitarnya :Tidak Ada
- Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak Ada
- Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak Ada
- Oedema : Tidak Ada
- Lain-lain (jelaskan) : Tidak Ada
- Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak Ada
- Kekhawatiran khusus : Tidak Ada
b. Pola Eliminasi :
- BAK : Frekuensi 10 kali/hari , Warna : Jernih
Keluhan waktu BAK : Tidak Ada
- BAB : Frekuensi 1 kali/hari , Warna : Kuning Padat , Konsistensi :
Lunak
c. Aktivitas Sehari-hari :
- Pola Istirahat dan tidur : siang 2 jam, malam 7 jam
- Seksualitas : 1 x seminggu
- Pekerjaan : Pekerjaan dirumah dilakukan/
Dikerjakan oleh ibu sendiri
d. Imunisasi
TT 1 Tanggal : Tidak Ada
TT 2 Tanggal : Tidak Ada
e. Kotrasepsi yang pernah digunakan : Pil
5. Riwayat penyakit sistemik yan pernah ada
Jantung : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Asma/TBC Paru : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Hypertensi : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
6. Riwayat penyakit keluarga
Jantung : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Gameli : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
7. Riwayat sosial Ekonomi
- Status perkawinan : Syah
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : direncanakan dan
diterima
- Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan : ada dukungan
- Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
- Pola makan / minum
a. Makanan sehari-hari. Frekuensi: 3 kali/hari, banyaknya: 1 piring
b. Jenis makanan yang dimakan:
Pagi :1 piring nasi+1 potong ikan+1
gelas susu
Siang :1piring nasi+1 potong
daging+buah-buahan
Malam :1 piring nasi+l potong
daging+1 gelas susu
c. Minum : 9 Gelas/hari
- Kebiasaan merokok : Tidak Ada
- Minuman keras : Tidak Ada
- Mengkonsumsi obat terlarang : Tidak Ada
- Kegiatan sehari-hari (beban kerja) : IRT
- Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan :
Rumah Bersalin
C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBJEKTIVE )
1. Status Emosional : Stabil
2. Pemeriksaan fisik : BB : 60 kg TB :155 cm LILA :
23 cm
BB Sebelum hamil: 51 kg
3. Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg HR : 81 x/I
RR : 23 x/I Temp : 37 oC
4. kepala : Kulit kepala : Bersih
Distribusi rambut : Rata
5. wajah : Oedema : Tidak ada
Closma gravidarum : Tidak ada
Pucat : Tidak ada
6. Mata : Conjunctiva : Merah Mudah
Sklera mata : Putih
Odem palpebra : Tidak Ada
7. Hidung : Polip : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
8. Mulut : - Lidah : Bersih
- Stomatitis : Tidak ada
- gigi: karang gigi : Tidak Ada
Berlobang : Tidak berlobang
- Epulis pada gusi : Tidak ada
- Tonsil : Tidak meradang
- Pharynx : Tidak meradang
9. Telinga : - serumen : Tidak ada
- Pengeluaran : Tidak ada
10. Leher : - luka bekas operasi : Tidak ada
- kelenjar thyroid : Tidak membesar
- Pembuluh limfe : Tidak membesar
11. Dada
Mammae : Simetris
Areola mammae : Hyperpigmentasi
Puting susu : menonjol
Benjolan : tidak ada
Pengeluaran dari puting susu : ada,colostrum
12. Aksila :
pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
13. Abdomen
- Pembesaran : Simetris dan melebar
- linea : Nigra
- Striae : Albican
- Bekas luka operasi : Tidak ada
- Pergerakan janin : terlihat dan teraba
Pemeriksaan khusus kebidanan
- Leopold I : Teraba bokong
- Leopold II : Teraba pu-ki
- Leopold III : Teraba kepala
- Leopold IV : Convergen (Belum masuk PAP)
- TBBJ : 1704 gr
- Kontraksi : Tidak ada
- Tinggi Fundus Uteri: 24 cm
- Bagian janin yang tedapat di fundus uteri: Bokong
- Bagian tegang /memapan : Perut kanan ibu
- Bagian kecil : Perut kiri ibu
- Presentasi : Kepala
- Penurunan Bagian terbawah: Belum masuk PAP
- Auskultasi
DJJ : Ada
Puctum maksimum : Kuadran kiri bawah perut ibu
Frekuensi :142 x/menit
Pemeriksaan panggul luar
- Distansia spinarum : 23 cm
- Distansia kristarum: 27 cm
- Conjugata Eksterna: 21 cm
- Lingkar panggul luar: 94cm
14. Genitalia
Vulva : - pengeluaran : Tidak ada
- Varices : Tidak ada
- Kemerahan/lesi :Tidak ada
Perineum : - Bekas luka/luka parut : Tidak ada
15. Pinggang (periksa ketuk : Costo-Vertebra-Angel-Tendeernes=CVAT)
Nyeri : Tidak ada
16. Ekstremitas
Oedem pada tangan/jari : Tidak Ada
Oedem ekstremitas bawah : Tidak Ada
Varices : Tidak Ada
Refleks patella : Ada (+) ki/ka
D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
Hb : -
Protein Urine : -
Glukosa Urine : -
3.2 INTERPRETASI DATA (DIAGNOSA, MASALAH DAN
KEBUTUHAN)
Identifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan
G III P II A 0
usia kehamilan 24 minggu, bayi hidup, tunggal, intra uterin,
punggung kiri, letak kepala, kepala belum masuk PAP dankeadaan ibu,
janin baik.
1. G : III P : II A : 0
DS : Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ketiga
Ibu tidak perna keguguran
DO : Tonus otot longgar, ada striae albicans
2. Usia kehamilan 24 minggu
DS : Ibu mengatakan sudah tidak haid lagisemenjak dari 6 bulan yang
lalu
DO :
TFU : 24 cm kepala belum masuk PAP (convergen)
HPHT : 12 – 02 – 2015
TTP : 19 – 11 – 2015
3. Bayi hidup, tunggal, intra uterin
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dan tidak mengeluh sakit
Ibu mengatakan pergerakan janin terasa hanya pada satu bagian
sebelah kanan perut ibu
DO: pada saat palpasi Leopold I teraba kosong, leopold II kepala kiri
bokong kanan, Leopold III kosong.
DJJ:142 x/I dan TFU : 24 cm teraba gerakan janin
4. Letak kepala dan kepala belum masuk PAP.
DS: ibu tidak mengeluh sakit
DO: TFU : 24 cm
5. Keadaan ibu dan janin baik
DO : Vital sign
TD : 120/80 mmHg
HR : 81 x/I
RR : 23 x/I
Temp : 37 ◦C
DJJ : 142 x/I
3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjukkan diagnosa masalah potensial
3.4 TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data yang menunjukkan tindakan
segera/emergency/kolaborasi
3.5 RENCANA ASUHAN
Tanggal : 4 Agustus 2015 Pukul : 10.40 Wib
1. Beritahu kepada ibu dan keluarga keadaan ibu saat ini dan hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Berikan Penkes untuk mengonsumsi maknan yang bergizi khususnya
pada Trimestr II.
3. Anjurkan ibu tentang cara personal hyginene.
4. Anjurkan ibu tentang jadwal kunjungan ANC selama hamil.
5. Anjurkan ibu mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
3.6 PELAKSANAAN
1. Memberi tahu kepada ibu dan keluarga keadaan ibu saat ini dan hasil
pemeriksaaan yang telah dilakukan.
TD : 120/80 mmHg
HR : 81 x/I
RR : 23 x/I
Temp : 37 ◦C
DJJ : 142 x/I
2. Berikan Penkes untuk mengonsumsi maknan yang bergizi khususnya
pada Trimestr II.
- Pola makan Menu : Nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan
dll
Frekuensi : 3 x Sehari
Banyaknya : 1 porsi
- Pola minum menu : Air putih,Teh manis
Frekuensi : Setiap hari
Jumlah per hari : 6 - 7 gelas
3. Anjurkan ibu tentang cara personal hyginene.
Mandi di anjurkan dua kali sehari karena ibu hamil cenderung
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit ( ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan di
bersihkan dengan air dan di keringkan. Kebersihan gigi dan mulut
perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi
berlubang, terutama pada ibu kekurangan kalsium.
4. Anjurkan ibu tentang jadwal kunjungan ANC selama hamil.
Hasil: kunjungan ulang adalah:
- Kehamilan Trimester I : 0 sampai 12 minggu
- Kehamilan Trimester II : 12 sampai 28 minggu
- Kehamilan trimester III : 28 sampai 40 minggu
5. Anjurkan ibu mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Nyeri perut yang terlalu sering
d. Penglihatan kabur
e. Bayi sedikit pergerakannya dalam 24 jam atau <10 kali atau >20
kali
f. Demam tinggi
g. Kejang
h. Oedema pada wajah dan tangan
3.7 EVALUASI
1. Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan ibu dan hasil pemeriksaan.
2. Ibu telah mengetahui makanan yang bergizi yang di konsumsi pada
kehamilan Trimester II.
3. Ibu telah mengetahui tentang cara personal hygiene.
4. Ibu telah mengetahui kapan kunjungan ulang.
5. Ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Identifikasi klien
a) Tinjauan Teori
Identitas klien terdiri dari nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan alamat yang digunakan untuk membedakan status
pasien agar tidak terjadi kekeliruan
b) Tinjauan Kasus
Ny. S umur 36 tahun, agama islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu
rumah tangga, status sudah menikah, alamat Jl.Ampera Dusun 1
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
4.1.2. Anamnesa (Data Subjektif)
1. Riwayat menstruasi
a) Tinjauan teori
Dalam riwayat menstruasi yang dikaji adalah menarche,
banyaknya, siklus haid, banyaknya, adanya disminorhoe,
teratur/tidak, lamanya dan bagaimana sifat darahnya yang
bertujuan untuk mengetahui kapan haid terakhir ibu
b) Tinjauan kasus
Menarche : umur 13 tahun
Siklus haid : 28 hari
Banyaknya : 3x ganti duk
Disminorhoe : Tidak ada
Teratur/tidak : teratur
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : encer
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
2. Riwayat kehamilan sekarang
a) Tinjauan teori
Jumlah partus untuk mengetahui berapa banyak ibu yang
melahirkan, HPHT untuk mengetahui kapan hari terakhir haid ibu,
TTP untuk mengetahui kapan ibu partus, suntikan TT1 Dan TT2
untuk menambah imun ibu.
b) Tinjauan kasus
a. G3 P2 AO
b. HPHT tanggal 12 Februari 2015
c. TTP tanggal 19 November 2015
d. TT1 tidak diberikan
TT2 tidak diberikan
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
3. Riwayat medis sebelumnya
a) Tinjauan teori
Yang dikaji disini adalah masalah riwayat medis untuk
mengetahui apakah N.y S mempunyai riwayat medis sebelumnya.
b) Tinjauan kasus
a. Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : tidak
b. Saat ini menderita sakit kronis : tidak
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
4. Riwayat sosial
a) Tinjauan teori
Yang dikaji disini adalah bagaimana status perkawinan, usia
berapa tahun menikah, dan lamanya
b) Tinjauan kasus
Kehamilan ibu direncanakan dengan status perkawinan yang sah,
menikah 22 tahun dengan suami usia 25 tahun, dan lamanya 2
tahun
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
4.1.3. Pemeriksaan fisik (Data objektif)
a) Tinjauan teori
Untuk mengetahui bagaimana keadaan umum klien, tanda-tanda
vital
b) Tinjauan kasus
a. Keadaan umum ibu baik
b. Tanda-tanda vital: TD: 120/80
HR: 81x/i
RR: 23x/i
Temp: 370C
c Konjungtiva: Merah muda
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
2.1.4. Uji Diagnostik
a) Tinjauan teori
Yang dikaji pada pemeriksaan uji diagnostik yaitu bagaimana
kadar hemoglobin (Hb), golongan darah, protein urine, dan
glukosa urine.
b) Tinjauan kasus
Hasil pemeriksaaan Hb tidak di lakukan, golongan darah tidak
dilakukan, Pemeriksaan protein urine tidak dilakukan
c) Pembahasan
Adanya kesenjangan antara teori dan kasus, dimana pada uji
diagnostik pemeriksaan lab yaitu: Hb,haemotoktril, protein urine
dan glukosa urine tidak dilakukan pemeriksaan, karena ditempat
lapangan tidak lengkapnya alat yang kita perlukan untuk
pemeriksaan urine.
4.2. Interprestasi Data
Mengidentifikasi Diagnosa masalah dan Kebutuhan
a) Tinjauan Teori
Pada langkah ini dilakukan identitas terhadap diagnosis atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar tersebut kemudian di interprestasikan
sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesipik
b) Tinjauan kasus
Ny. S 36 tahun ibu hamil dengan keadaan ibu baik, Ny. S mual
muntah ada pada saat trimester pertama, nafsu makan baik, berat
badan naik dari sebelum hamil.
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
4.3. Mengidentifikasi Masalah dan Diagnosa Potensial
a) Tinjauan teori
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi
dan membutuh antisipasi, bila dilakukan pencegahan.
b) Tinjauan kasus
Masalah Potensial : tidak ada masalah potensial
Diagnosa Potensial : tidak ada diagnosa potensial
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
4.4. Kebutuhan Tindakan Segera
a) Tinjauan teori
Langkah ini tidak perlu tindakan segera karena ibu dalam keadaan
baik.
b) Pada Ny. S ibu hamil
c) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
4.4. Rencana Tindakan Segera
a) Tinjauan teori
Pada teori rencana tindakan yang dapat dilakukan pada ibu hamil
b) Tinjauan kasus
1. Beritahu keadaan umum ibu
2. Berikan Penkes pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang
bergizi khususnya pada kehamilan Trimester II
3. Anjurkan ibu tentang cara personal hygiene.
4. Anjurkan ibu tentang jadwal kunjungan ANC selama
kehamilan.
5. Ajurkan ibu mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan
c) Pembahasan
Ada kesenjangan antara perencanaan penkes pada ibu di klinik
bersalin dengan teori sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.
4.6. Pelaksanaan
a) Tinjauan teori
Langkah keenam adalah melaksanakan rencana asuhan
komprehensif. Dalam pelaksanaan tindakan dapat seluruhnya
dilakukan oleh bidan yang sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya
b) Tinjauan kasus
1. Memberitahu keadaan umum ibu baik
Hasil: - Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
HR : 81 x/I
RR : 23 x/I
Temp : 37 oC
2. Berikan Penkes untuk mengonsumsi maknan yang bergizi khususnya
pada Trimestr II.
- Pola makan Menu : Nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan
dll
Frekuensi : 3 x Sehari
Banyaknya : 1 porsi
- Pola minum menu : Air putih,Teh manis
Frekuensi : Setiap hari
Jumlah per hari : 6 - 7 gelas
3. Anjurkan ibu tentang cara personal hyginene.
Mandi di anjurkan dua kali sehari karena ibu hamil cenderung
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit ( ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan di
bersihkan dengan air dan di keringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu kekurangan kalsium.
4. Memberitahu pada ibu untuk kunjungan ulang
Hasil: Ibu sudah mengetahui waktu kunjungan ulang:
- Kehamilan Trimester II : 12 sampai 28 minggu
- Kehamilan trimester III : 28 sampai 40 minggu
5.Anjurkan ibu mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Nyeri perut yang terlalu sering
d. Penglihatan kabur
e. Bayi sedikit pergerakannya dalam 24 jam atau <10 kali atau >20
kali
f. Demam tinggi
g. Kejang
h. Oedema pada wajah dan tangan
c) Pembahasan
Ada kesenjangan antara perlaksanaan penkes pada ibu di klinik
bersalin dengan teori sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.
4.7. Evaluasi
a) Tinjauan teori
Langkah ketujuh merupakan avaluasi keefektifan dan asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan pada klien
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana yang telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah rencana tersebut
b) Tinjauan kasus
Pada Ny. S ibu Hamil telah dilakukan asuhan yaitu:
1. Ibu telah mengetahui keadaanya
2. Ibu telah mengetahui makanan yang bergizi yang di konsumsi pada
kehamilan Trimester II.
3. Ibu telah mengetahui tentang cara personal hygiene.
4. Ibu telah mengetahui kapan kunjungan ulang.
5. Ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya
c) Pembahasan
Ada kesenjangan antara evaluasi penkes pada ibu di klinik
bersalin dengan teori sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Kebidanan Antenatal
Care pada Ny. S dengan kehamilan normal, maka penulis memperoleh
gambaran bahwa :
1. Pengumpulan data tidak di temukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
2. Interprestasi Data tidak di temukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
3. Antisipasi Diagnosa Masalah Potensial tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek.
4. Tindakan segera tidak di temukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
5. Perencanaan ditemukan adanya kesenjangan antar teori dan praktek.
6. Pelaksanaan ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
7. Evaluasi ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
a. Saran
5.2.1 Tempat Penelitian
Diharapkan kepada tenaga kesehatan di Klinik Vauziah agar
meningkatkan mutu pelayanan Kebidanan khususnya pada ibu hamil.
5.2.2 Institusi Pendidikan
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pendidikan tentang
kebidanan khususnya pada ibu hamil dan sebagai bahan bacaan
diperpustakaan STIKes Rumah Sakit Haji Medan agar dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa/ I
5.2.3 Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar lebih meningkatkan ilmu
pengetahuan dibidang kebidanan, sehingga memudahkan peneliti melakukan
pengkajian kasus selanjutnya