ems case 2

Upload: nita-andriyani

Post on 06-Apr-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    1/85

    Halaman 1

    KASUS

    Ny. Melati Wibowo, berusia 24 tahun datang ditemani suaminya. Keluhan utamanya adalah

    palpitasi sejak 4 bulan yang lalu. Dia juga mengeluhkan tidak tahan panas dan lebih memilih

    tempat dingin. Sejak 3 bulan terakhir, dia telah kehilangn 5 kg berat badannya tetapi dengan

    nafsu makan yang baik. Dia merasa mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas ringan.

    Dalam anamnesis selanjutnya, selain komplain-komplain tersebut, dia juga merasakan

    pembesaran pada anterior leher yang tidak nyeri sejak 1 tahun yang lalu.

    Pemeriksaan Fisik:

    TB: 160 cm, BB: 50 kg

    BP: 140/60 mmHg

    RR: 108 bpm

    Temperature: 37.2 centrigade

    Respirasi: 26 bpm

    Kepala: exopthalmus pada kedua mata

    Leher:

    1. pembesaran yang menyebar pada bagian anterior yang bergerak saat menelan.

    2. Vascular bruit (+)

    Thorax:

    1. Jantung: tidak ada pembesaran; tachycardy dengan suara jantung normal

    2. Paru-paru: normal

    Abdomen: tidak ada keabnormalan.

    Ekstremitas:

    1. Hiperreflex genenal (+)

    2. Kulit palmar: hangat dan lembab

    3. Tremor halus pada jari-jari tangan (+)

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    2/85

    Halaman 2

    Pemeriksaan Lab:

    Hb: 12.3 g/dl; WBC: 7800/mm3

    Gula darah puasa: 130 mg/dl

    Kolesterol total 125 mg/dl; trigliserid total: 120 mg/dl

    Tes fungsi liver dan renal: normal

    Total T4: 22 g/dl (normal: 4.5-12.5 g/dl)

    Total T3: 3.4 g/dl (normal: 1.3-2.9 g/dl)

    TSH: < 0.003 IU/L (normal: 0.3-0.5 IU/L)

    Pemeriksaan USG: solid struma dengan peningkatan vaskularitas

    Scan Thyroid: pembesaran kelenjar thyroid, hiperaktif homogeny

    Dokter meresepkan carbimazole, propranolol, dan vitamin B kompleks dan dianjurkan

    melakukan follow up setiap bulan.

    Tiga bulan kemudian, dia melakukan follow up. Dia merasa lebih baik tetapi kelenjar

    thyroidnya masih terpalpasi. Total T4: 6 g/dl dan T3: 1.8 g/dl, TSH tetap rendah.

    Dia juga mengatakan bahwa menurut ginekologi, dia tengah hamil 4 minggu tetapi pada

    waktu yang bersamaan dia cemas apakah kehamilannya dapat dipertahankan atau tidak.

    Dokter yang menjaga mengganti obat, dan menganjurkan Ny. Melati Wibowo melakukan

    follow up lebih rutin. Karena selalu merasa baik-baik saja, dia tetap mengkonsumsi obat

    tersebut tetapi tanpa melakukan follow up.

    Ny. Wibowo datang kembali ke departemen OBGYN saat usia gestasi 40 minggu dengan

    tanda-tanda persalinan aktif. Melalui proses persalinan yang lama dan sulit, Ny. Wibowo

    melahirkan seorang bayi perempuan dengan APGAR Score, menit 1: 7; menit 5:8

    Pemeriksaan Fisik

    BB Bayi: 3800 gram; panjang: 48 cm

    Kepala: Lingkar Kepala: 35 cm, anterior fontanel: 4x6 cm, posterior fontanel: 2 cm.

    Wajah: pucat; sedikit puffy; dan hoarse crying.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    3/85

    Halaman 3

    Leher: adanya pembesaran pada bagian anterior leher, diduga sebagai goiter (sepertinya

    merupakan penyebab persalinan yang sulit)

    Dada: paru-parunya jerih

    Abdomen membesar.

    Tonus otot: hipotonus

    Pada observasi, bayi tersebut sangat tenang, sedikit menangis, lambat, dan banyak tidur,

    sering tersedak saat minum susu baik susu ASI maupun susu botol.

    Pada hari kedua, dia tampak jaundice. Ketika dilakukan penggantian pampers, kulitnya

    dingin, hypothermia.

    Pemeriksaan Lab.

    Hb: 10.4 gr/dl; WBC: 21.800/mm3

    Screening TSH: 99 IU/ml (cut off TSH value: 20 IU/ml)

    Tes konfirmasi fungsi thyroid:

    TSH: 126 IU/ml

    Total T4: 1.25 IU/ml (normal > 6 IU/ml)

    X-ray pada lutut: epifisis kecil pada femur dan tibia

    X-ray pada dada: pembesaran cardiac

    ECG: low voltage feature

    99Tc scan kelenjar thyroid: Pembesaran kelenjar thyroid

    Treatment dimulai pada hari ke 8.

    Bayi tersebut bernama Tini.

    Tini didiagnosa memiliki congenital hipoparathyroidism [CH], disebabkan karena adanya

    efek supresif dari obat antithyroid yang dikonsumsi ibunya ketika hamil. Segera setelah

    diagnose dikonfirmasi, dia diberi thyroxine oral sekali sehari pada usia 8 hari.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    4/85

    Halaman 4

    Pada followup, prtumbuhan dan perkembangan Tini normal. Pada usia 7 bulan, dia benar-

    benar telah sembuh. Dan treatment dihentikan. Pada followup selanjutnya, tes fungsi thyroid

    selama 3 bulan berturut-turut normal, oleh sebab itulah dia tidak memerlukan thyroksin lagi.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    5/85

    Halaman 5

    PERKEMBANGAN KELENJAR TIROID

    Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin pertama yang berkembang dalam embrio dan

    mulai terbentuk 24 hari setelah pembuahan. Pada hari ke-24 tersebut, terjadi penebalan dari

    median endodermal di floor of the primordial yang selanjutnya akan membentuk kantung

    kecil yang disebut thyroid diverticulum. Selama perkembangan embrio dan pertumbuhan

    lidah, perkembangan kelenjar tiroid mulai turun ke leher melewati bagian depan dari

    perkembangan tulang hyoid dan laryngeal caetilages. Untuk waktu yang singkat,

    perkembangan kelenjar tiroid dihubungkan ke lidah oleh lubang sempit yang disebut

    thyroglossal duct.

    Awalnya tiroid diverticulum itu ringan, tapi selanjutnya memadat dan membagi dirinya

    menjadi lobus kanan dan lobus kiri yang terhubung oleh isthmus kelenjar tiroid. Pada umur

    minggu ke-7 dari kehamilan, kelenjar tiroid telah memiliki bentuk tetap dan telah mencapai

    tempat akhirnya di leher. Saat itu, thyroglossal duct bergenerasi dan menghilang, sedangkan

    bagian proximal dari thyroglosaal duct tetap membuka seperti lubang kecil, atau biasa disebut

    foramen cecum of the tongue.

    HISTOGENESIS KELENJAR TIROID

    Thyroid primordium terdiri dari jaringan sel endodermal. Kumpulan selular ini

    kemudian terpisah ke dalam suatu jaringan epitel cord karena invasi dari vascular

    mesenchyme sekitar. Pada minggu ke-10 telah terbagi kedalam kelompok selular kecil dan

    kemudian lumen akan membentuk tiap kluster yang tersusun kedalam satu lapis di sekeliling

    lumen tersebut. Selama minggu ke-11, koloid mulai muncul pada tiroid follicle dan kemudian

    akan disintesis hormon tiroid dan iodine.

    Replikasi dan pertumbuhan thyroid follicular cell dipengaruhi oleh insulin like

    epidermal growth factor.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    6/85

    Halaman 6

    ANATOMI KELENJAR TIROID

    Kelenjar tiroid berada di kedalaman dari otot sternothyroid dan sternohyoid, terletak di

    anterior leher sepanjang C5-T1 vertebrae. Kelenjar ini terdiri dari lobus kanan dan kiri di

    anterolateral dari laring dan trakea. Kedua lobus ini disatukan oleh bagian yang menyatu yang

    disebut isthmus, di cincin trakea kedua dan ketiga. Kelenjar tiroid dikelilingi oleh suatu

    fibrous capsule tipis, yang membuat septa kedalam kelenjar. Jaringan ikat padat menempel

    pada cricoid cartilage dan superior tracheal ring. Dari external ke capsule adalah loose sheath

    yang dibentuk oleh visceral portion dari lapisan pretracheal di kedalaman cervical fascia.

    Arteri; kelenjar tiroid memiliki aktivitas vaskular yang tinggi dan disuplai oleh arteri

    superior dan inferior. Pembuluh darah ini berada di antara fibrous capsule dan loose fascial

    sheath. Biasanya cabang pertama dari arteri eksternal karotid adalah superior tiroid arteri,

    turun ke bagian superior kelenjar, menembus lapisan pretracheal di kedalaman cervical fascia,

    dan membagi kedalam cabang anterior dan superior yang menyuplai bagian anterosuperior

    dari kelenjar.

    Arteri inferior tiroid, cabang terbesar dari thyrocervical trunks dari arteri subclavian, ke

    bagian posterior secara superomedial ke carotid sheath untuk mencapai bagian posterior dari

    kelenjar tiroid. Merekan terbagi kedalam beberapa cabang yang menembus lapisan

    pretracheal di kedalaman cervical fascia dan menyuplai bagian posterioinferior, termasuk ke

    bagian inferior kelenjar. Kanan dan superior kiri dan arteri inferior tiroid beranatomosis

    kedalam kelenjar dan menyuplai kelenjar.

    Vena; Tiga pasang vena tiroid biasanya membentuk tiroid plexus vena di permukaan

    anterior kelenjar tiroid dan anterior trachea. Vena superior tiroid bersama arteri superior

    tiroid, mereka memperdarahi bagian superior tiroid. Vena middle tiroid tidak disertai arteri

    dan memperdarahi bagian medial tiroid. Sedangkan vena inferior tiroid memperdarahi bagian

    inferior tiroid. Vena superior dan middle tiroid akan bermuara ke internal jugular vein

    sedangkan vena inferior tiroid bermuara ke brachiocephalic vein.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    7/85

    Halaman 7

    Lymph; pembuluh lymph dari kelenjar tiroid melewati jaringan ikat interlobular,

    biasanya didekat arteri. Mereka berkomunikasi dengan suatu jaringan capsular pembuluh

    lymphatic. Dari sini, pada mulanya pembuluh ini melewati prelaryngeal, pretracheal, dan

    paratracheal lymph nodes. Prelaryngeal mengalir ke superior cervical lymph nodes, dan

    pretracheal dan paratracheal lymph nodes mengalir ke inferior deep cervical nodes.

    Disamping itu, pembuluh lymph berada di sepanjang vena superior tiroid melewati langsung

    ke inferior deep cervical lymph nodes. Beberapa pembuluh lymph mengalir ke

    brachiocephalic lymph nodes atau thoracic duct.

    Nerve; Saraf dari kelenjar tiroid diturunkan dari superior, middle, dan inferior cervical

    (symphatetic) ganglia. Mereka mencapai kelenjar melalui cardia dan superior dan inferior

    thyroid periarterial plexuses yang bersama-sama tiroid arteri. Seratnya adalah vasomotor,

    bukan secremotor. Mereka menyebabkan konstriksi pembuluh darah. Sekresi endokrin dari

    kelenjar tiroid diregulasi secara hormonal oleh kelenjar pituitary.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    8/85

    Halaman 8

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    9/85

    Halaman 9

    HISTOLOGI KELENJAR THYROID

    Kelenjar tiroid, yang terletak di daerah servikal, anterior terhadap laring, terdiri atas dua lobus

    yang dihubungkan oleh suatu isthmus (gambar 21-15). Jaringan tiroid terdiri atas ribuan

    folikel yang mengandung bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan suatu substansi

    gelatinosa yang disebut koloid (Gambar 21-16,21-17, dan 21-18). Pada sediaan, sel-sel folikel

    berbentuk gepeng sampai silindris dan folikel mempunyai diameter yang sangat bervariasi.

    Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam

    parenkim. Septa ini berangsur-angsur menipis dan mencapai semua folikel, yamg saling

    terpisah oleh ikatan jaringan ikat halus tak teratur yang terutama terdiri datas serat retikulin.

    Tiroid pengatur utama status anatomi dan fungsional kelenjar tiroid adalah hormon

    perangsang-tiroid (tirotropin), yang dihasilkan hipofisis anterior.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    10/85

    Halaman 10

    Tampilan morfologi folikel tiroid bervariasi berdasarkan bagian kelenjar dan aktivitas

    fungsionalnya. Pada kelenjar yang sama, folikel yang lebih besar penuh dengan koloid dan

    mempunyai epitel kuboid atau gepeng, dan dijumpai bersebelahan dengan folikel yang

    dilapisi epitel silindris. Meskipun ada variasi ini, kelenjar dikatakan hipoaktif bila komposisi

    rata-rata folikel ini berupa epitel gepeng. Tirotropin merangsang sintesis hormon tiroid

    sehingga epitel folikel tersebut meninggi. Keadaan ini diikuti pengurangan jumlah koloid dan

    ukuran folikel. Membran basal sel-sel folikel memiliki banyak reseptor tirotropin.

    Epitel tiroid terdapat di atas lamina basal. Epitel folikel memiliki semua ciri sel yang

    secara serentak menyintesis, menyekresi, mengabsorpsi, dan mencerna protein (Gambar 21-

    19). Bagian basal sel-sel ini kaya akan retikulum endoplasma kasar. Intinya biasanya bulat

    terletak di pusat sel. Kutub apikal memiliki kompleks Golgi yang jelas dan granula sekresi

    kecil dengan ciri morfologi koloid folikel. Di daerah ini terdapat banyak lisosom yang

    berdiameter 0,5-0,6m, dan beberapa fagosom besar. Membran sel kutub apikal memiliki

    cukup banyak mikrovili. Mitokondria dan sisterna retikulum endoplasma kasar tersebar di

    seluruh sitoplasma.

    Jenis sel lain, yaitu sel parafolikel atau sel C, terdapat sebagai bagian dari epitel

    folikel atau sebagai kelompok tersendiri di antara folikel-folikel tiroid (gambar 21-18 dan 21-

    20). Sel parafolikel agak lebih besar dan terpulas kurang kuat (lebih pucat) dibandingkan

    dengan folikel tiroid. Sel parafolikel mengandung sedikit retikulum endoplasma kasar,

    mitokondria panjang dan kompleks Golgi yang besar. Ciri yang paling mencolok dari sel ini

    adalah banyaknya granula kecil berisi hormon (berdiameter 100-180 nm) (Gambar 21-21).

    Sel-sel ini berfungsi membuat dan menyekresikan kalsitonin, yakni suatu hormon yang

    pengaruh utamanya adalah penurunan kadar kalsium darah dengan cara menghambat resorpsi

    tulang. Sekresi kalsitonin dipacu oleh peningkatan kadar kalsium darah.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    11/85

    Halaman 11

    HORMON THYROID

    y Sel-sel folikular kelenjar tiroid mensekresi 2 macam hormone aktif metabolisme, yaitu

    tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kelenjar ini juga mensekresi kalsitonin oleh sel-sel

    parafolikular.

    y T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak daripada T3 (yaitu 80% berbanding 20%), tetapi

    T3 merupakan hormon tiroid yang utama (yang aktif).

    y Sifat T3 dibandingkan dengan T4 :

    - konsentrasi dalam darah lebih rendah

    - ikatan dengan protein lebih lemah

    - 3-5 kali lebih aktif

    - 20 kali lebih cepat menghilang (waktu paruh lebih pendek), lebih cepat dihancurkan

    -Onset of action-nya lebih cepat

    - Di jaringan perifer, setengah dari jumlah T4 akan diubah menjadi T3 (dirangsang oleh

    fenitoin dan fenobarbital)

    - Jumlah total T3 dari kelenjar tiroid & perifer kira-kira 50% dari jumlah T4 (T3 =

    T4)

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    12/85

    Halaman 12

    y Dalam sel target, hormon tiroid berikatan dengan reseptor protein dalam kromatin inti.

    y Triiodotrionin (T3) mempunyai afinitas pengikatan yang sangat tinggi terhadap reseptor

    hormone thyroid intraselular.90% molekul hormone thyroid yang berikatan dengan

    reseptor adalah T3, hanya 10% T4 yang berikatan dengan reseptor.

    STRUKTUR HORMON THYROID

    Tironin yang berikatan dengan 1 iodine (I-2

    ) akan menjadi T1 bila tironin berikatan dengan 2

    iodine akan menjadi T2, sedangkan bila T1 berikatan dengan T2 akan menjadi T3, lalu bila

    T2 berikatan dengan T2 akan menjadi T4.

    3,5,3-Triiodothyronine (T3)

    3,5,3,5-Tetraiodothyronine (Thyroxine[T4])

    IODINE METABOLISME

    Rekomendasi WHO untuk kebutuhan iodine dalam tubuh :

    - Dewasa : 150 g/hari

    -

    Wanita hamil dan menyusui : 200 g/hari

    - Tahun pertama kehidupan : 50 g/hari

    - Anak usia 1-6 tahun : 90 g/hari

    - Anak usia 7-12 tahun : 120 g/hari

    HO O CH2 CH

    NH2

    OHC

    O

    3 3

    5

    I I

    I

    I

    I

    3

    5OH

    I

    I

    3O

    5CH2 CH

    O

    C OH

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    13/85

    Halaman 13

    Mekanisme Iodine Pathway dalam Tubuh

    Intake iodine melalui air atau makanan ( garam, seafood ) dalam bentuk iodide atau iodate ion

    (contoh daily intake Iodine = 500 g/day)

    Iodate ion kemudian akan diubah menjadi Iodide di lambung

    Iodide dengan cepat dan efisien diabsorpsi dari GI tract

    Iodide didistribusikan di ECF, juga di air liur (salivary), gastric dan breast secretion

    Membentuk Iodide pool di ECF (150 g I-)

    Di uptake oleh kelenjar tirod (115 g I- / 24 jam)

    Membentuk thyroid pool (8-10mg)

    (nilai ini merepresentasikan jumlah hormon yang disimpan, dan iodinated thyrosine

    untuk melindungi organisme dan dari tidak adanya Iodine)

    Dari storage pool ini, 75 g hormonal Iodide (sebagai T3 dan T4) dilepaskan kedalam

    sirkulasi

    Membentuk circulating pool dari sekitar 600 g hormonal Iodide (sebagai T3 dan T4)

    75 g iodide dalam 60 g Iodide dikembalikan 15 g dari hormonal

    iodide

    Dengan transport

    Sebanyak 40 g

    kembali ke ECF

    75g dari I- digunakan untuk

    sintesis hormon dan disimpan dlm

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    14/85

    Halaman 14

    bentuk T3 dan T4 ke iodide pool dikonjugasi dengan glucoronide

    diambil dan dimeta- atau sulfate di liver dan dieksresikan

    bolisme oleh jaringan dalam feces

    PEMBENTUKAN, PENYIMPANAN, DAN PENGELUARAN HORMON TIROID

    Kelenjar tiroid adalah satu-satunya kelenjar endokrin yang menyimpan hasil

    sekresinya dalam jumlah besar. Sintesis dan sekresi dari T4 dan T3 sebagi berikut:

    *nomor pada gambar bukan urutan pada penjelasan dibawah ini

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    15/85

    Halaman 15

    1. Iodine trapping. Sel folikular tiroid menangkap ion iodida (I-) dengan cara aktif transpot

    dari darah ke dalam sitisol. Normalnya kelanjar tiroid terdiri atas banyak ion iodida di

    tubuhnya.

    2. Synthesis of thyroglobulin. Ketika sel folikular menangkap I-, kelenjar tiroid juga

    mensintesa tiroglobulin (TGB). TGB adalah glikoprotein besar dimana diproduksi di RE

    kasar, lalu dimodifikasi di komplek Golgi, dan dibungkus kedalam vesikel sekretori.

    Vesikel tadi mengalami eksositosis, dimana mengelurakan TGB ke dalam lumen folikel.

    Material tadi mengalami akumulasi di dalam lumen yang dan disebut kolid.

    3. Oxidation of iodide. Beberapa asam amino dalam TGB yaitu tirosin dimana akan menjadi

    diiodinasikan. Tetapi, muatan ion iodida yang negatif tidak dapat berikatan dengan tirosin

    hingga mengalami oksidasi (pemindahan elektron) menjadi iodin: 2I- I2. Enzim yang

    mengkatalase reaksi ini adlah peroksidase. Setelah ion iodida dioksidasi, lalu masuk

    melalui membran ke dalam tiroid.

    4. Iodination of thyrosine. Setelah molekul iodin (I2) terbentuk, molekul ini berreaksi

    dengan tirosin dimana menjadi bagian dari molekul tiroglobulin yang terdapat di koloid.

    Jika satu atom iodin yang berikatan menjadi monoiodotirosin (T1) sedangkan dua atom

    yang berikatan menjadi diioditirosin (T2).

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    16/85

    Halaman 16

    5. Coupling of T1 and T2. Tahap terakhir dari sintesa hormon tiroid ini adalah pemasangan

    dua molekul T2 menjadi T4 atau satu molekul T1 dengan satu molekul T2 menjadi T3.

    6. Pinocytosis and digestion of colloid. Droplet kolodi kembali masuk kedalam sel folikular

    dengan cara pinositosis dan dileburkan ikatannya dengan enzim yang dikeluarkan oleh

    lisosom. Enzim penernaan mengkatabolisme TGB, sehingga T3 dan T4 tidak terikat

    dengan apapun.

    7. Secretion of thyroid hormones. Karena T3 dan T4 adalah larut dalam lipid maka hormon

    tesebut berdifusi melalui membran plasma ke dalam cairan interstisial dan juga ketika

    masuk ke dalam darah. Normalnya kuntitas T4 lebih banyak daripada T3, tetapi terkadang

    T3 lebih berpotensi. Dan lagi, setelah T4 masuk ke dalam sel tubuh, sebagian besar akan

    dirubah menjadi T3 dengan membuang satu iodin.

    8. Transport in the blood. Lebih dari 99% baik T3 maupun T4 berikatan dengan protein

    transport dalam darah, terutama dengan thyrosine-binding globulin (TGB).

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    17/85

    Halaman 17

    More info :

    y Kira-kira dari tirosin yang telah diiodinasi di dalam tiroglobulin tidak akan pernah

    menjadi hormon tiroid, tetapi akan tetap sebagai monoiodotirosin atau diiodotirosin.

    Selama terjadi proses pencernaan molekul tiroglobulin untuk melepaskan T3 dan T4,

    tirosin yang telah mengalami iodinasi ini juga dilepaskan dari sel-sel tiroid. Akan tetapi,

    tirosin ini tidak diekskresikan ke dalam darah, melainkan dengan bantuan enzim

    deiodenase, iodium dilepaskan dari tirosin sehingga akhirnya membuat semua iodium ini

    cukup tersedia di dalam kelenjar untuk membentuk hormon tiroid kembali.

    y Pelepasan T3 dan T4 dari kelenjar tiroid :

    1. Permukaan apikal sel-sel tiroid menjulurkan psedopodia mengelilingi sebagian kecil

    koloid, sehingga terbentuk vesikel pinositik yang masuk ke bagian apeks dari sel-sel

    tiroid.

    2. Lisosom bergabung dengan vesikel-vesikel tersebut untuk membentuk vesikel digestif

    yang mengandung enzim-enzim pencernaan yang berasal dari lisosom yang sudah

    bercampur dengan koloid.

    3. Proteinase yang ada diantara enzim-enzim ini akan mencernakan molekul-molekul

    tiroglobulin dan akan melepaskan T3 dan T4.

    4. T3 dan T4 berdifusi melewati bagian basal dari sel-sel tiroid ke pembuluh darah

    kapiler yang ada disekelilingnya (dilepaskan ke darah).

    y Tiap molekul tiroglobulin mengandung 1-3 molekul T4, dan rata-rata terdapat 1 molekul

    T3 untuk setiap 14 molekul T4. Dalam bentuk ini, homon tiroid disimpan di dalam folikel

    dalam jumlah yang cukup untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan normal tubuh

    terhadap hormon tiroid selama 1-3 bulan. Oleh karena itu, bila sintesis hormon tiroid

    terhenti, efek akibat defisiensi hormon tersebut belum tampak untuk beberapa bulan.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    18/85

    Halaman 18

    KONTROL SEKRESI HORMON TIROID

    Ada dua foktor utama yang mengotrol ukuran dan aktifitas sekresi dari kelenjar tiroid.

    Pertama walaupun iodin dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid, konsentrasi iodin yang

    tinggi di darah dapat menekan pengeluaran hormon tiroid. Kedua thyroid-releasing hormone

    (TRH) dari hipotalamus dan thyroid-stimulating hormone (TSH) dari pituitasi anterior

    menstimulasi sintesa dan pengeluaran hormon tiroid.

    Adapun mekanisme dari regulasi sekresi dan aksi hormon tiroid sebagai berikut :

    1. Penurunan kadar T3 dan T4 atau penuruna metabilic rate menstimulasi hipotalamus untuk

    mengeluarkan TRH.

    2. TRH masuk melalui vena portal hipofiseal dan mengalir ke pituitari anterior, dimana

    menstimulasi tirotrop untuk mensekresikan TSH.

    3. TSH menstimulus seluruh aspek aktifitas sel folikular tiroid, termasukiodine trapping,

    sintesa hormon, dan sekresi, dan pertumbuhan sel folikular.

    4. Sel folikular tiroid mengeluarkan T3 dan T4 kedalam darah hingga metabolic rate kembali

    normal.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    19/85

    Halaman 19

    5. Peningkatan kadar T3 menginhibisi pengeluaran TRH dan TSH (efek umpan baliknegatif).

    Efek TSH terhadap kelenjar tiroid

    1. Meningkatkan proteolisis

    Berhubungan dengan terlepasnya hormon hormon kelenjar tiroid

    2. Meningkatkan aktivitas pompa yodium

    Meningkatkan kecepatan iodide traping

    3. Meningkatkan oidinasi tirosin

    Meningkatkan pembentukan hormon tiroid

    4. Meningkatkan ukuran dan aktifitas sekretorik sel tiroid

    Sehingga banyak pembentukan hormon tiroid

    5. Meningkatkan jumlah sel sel tiroid

    Sehingga banyak sel sel yang mensekresi hormon tiroid

    THYROID HORMONE TRANSPORT

    Sebagian besar T3 (triiodothyronine) dan T4 (thyroxine) bersirkulasi dalam darah

    terikat dengan protein plasma. Hanya 0,04% T4 dan 0,4% T3 yang tidak terikat (bebas).

    Thyroid hormone transport protein :

    1. Thyroxine-Binding Globulin (TBG)

    - merupakan liver-derived glycoprotein

    - memiliki single binding site untuk T4 atau T3

    - konsentrasi dalam serum : 15-30 g/ml (280-560 nmol/L)

    - memiliki afinitas yang tinggi untuk T4 dan T3 sehingga memungkinkan untuk membawa

    70% dari hormon tiroid yang bersirkulasi

    2. Transthyretin (Thyroxine-Binding Prealbumin/TBPA)

    - merupakan 55-kDa globular polipeptida

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    20/85

    Halaman 20

    - mengikat 10% dari T4 yang bersirkulasi

    - afinitas terhadap T4 10 kali lipat lebih tinggi daripada terhadap T3

    3. Albumin

    - mengikat T4 dan T3 dengan afinitas yang lebih rendah daripada TBG atau TBPA

    - karena konsentrasi albumin dalam darah tinggi, maka albumin mentransport 15% dari T4

    dan T3 yang bersirkulasi

    Setiap kelenjar tiroid mensekresikan T4 100 nmol, t3 5 nmol, rt3 < 5nmol.

    Ketiganya akan berikatan dengan protein karier sebanyak 99% .

    Jumlah free T4 = 0,004 dari T4

    Free T3 = 0,4% dari T3

    Hormon bebas adalah penyebab dari aktifasi hormon yaitu sebagai kontrol umpan balik, kerja

    jaringan , metabolisme, eksresi

    Parameter Thyroxine Binding

    Globulin (TBG)

    Thyroxine Binding

    Prealbumin

    Albumin

    Afinitas Tinggi pada T3 dan

    T4

    T4 > T3 T4 = T3

    Konsentrasi dalam

    plasma

    0,27 mol/L 4,6 mol/L 640 mol/L

    Dissosiasi (pelepasan - cepat cepat

    Keteranga lain y Mengikat 70%

    thyroid hormone

    pada sirkulasi

    y Ketika jenuh

    dapat

    mengangkut 20

    y Mengikat 10%

    T4 pada sirkulasi

    y Karena

    konsentrasi yang

    tinggi dalam

    serum, albumin

    mengangkut 15%

    T3&T4 pada

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    21/85

    Halaman 21

    g/dl sirkulasi

    Thyroid secretion free T4 : 0,04% feedback control

    T3 : 0,4% tissue action

    hormone metabolism

    fecal excretion

    protein bound T4 : 99,96% 70-75% TBG

    15-20% TBPA

    have no biologic 5-10% albumin

    activity T3 : 99,6% 70-75% TBG

    25-30% albumin

    AKSI HORMON THYROID

    Thyroid Hormone Receptor

    y

    Hormon thyroi, T3 dan T4 yang besikulasi di plasma, kebanyakan terikat ke protein , tapi

    dalam keseimbangan dengan hormon yang bebas. Free hormon inilah yang akan

    ditransport baik dengan passive diffusion atau spesific receptor di nucleus sel.

    y Di dalam sel, T4 dikonversi jadi T3 oleh 5deiodinase, karena T4 adalah prhormone dan

    T3 adalah bentuk aktif hormon

    y Pada manusia, ada 2 gen untuk thyroid hormone receptor ( & ). TR terletak di

    kromoson 17 dan TR di kromosom 3. Tiap gen memproduksi setidaknya 2 produk TR

    1&2 dan TR 1&2.

    y Struktur dan karakteristik produk ini yaitu, tiap TR mempunyai 3 domain:

    o Ligand independent domain di amino terminal

    o DNA binding domain dengan 2 cystein-zinc

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    22/85

    Halaman 22

    o Ligand binding domain di carboxyl terminal

    y TR tidak berikatan dengan T3 dan dapat inhibit aksi T3

    y Konsentrasi receptor di jaringan berbeda beda tergantungstage of developmentdan

    jaringan itu sendiri contoh pada otak mostly TR, pada liver mostly TR cardiac muscle

    keduanya

    y Mutasi point pada ligand-binding domain gen TR akan menyebabkan GRTH-Refetoffs

    syndrome

    Aksi Hormon Thyroid

    Thyroid hormone lepas dari protein binding

    T4 dideiodinasi oleh sehingga membentuk T3

    Masuk ke dalam sel organ target

    T3 memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor hormon thyroid intraselular

    Reseptor-reseptor hormon thyroid melekat pada rantai genetic DNA atau berdekatan dengan

    DNA

    Rantai genetik DNA berikatan dengan hormon thyroid

    Reseptor menjadi aktif dan mengawali proses transkripsi

    Dibentuk sejumlah besar tipe RNA messenger yang berbeda

    Translasi RNA pada ribosom sitoplasma

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    23/85

    Halaman 23

    Terbentuk ratusan tipe protein yang baru

    Mekanisme:

    Inaktive phase:

    y TR dimer yang bukan tempat berikatannya dengan T3 berikatan dengan TRE beserta

    corepressors yang menyebabkan transkripsi gen suppressi.

    Aktive phase:

    y T3 dan T4 yang berada di sirkulasi berikatan dengan thyroid-binding protein, dan

    hormon yang bebas akan masuk ke sel dengan spesifik trasport sistem.

    y Di sitoplasma T4 akan diubah terlebih dahulu menjadi T3 menggunakan 5-deiodinase

    karena untuk masuk ke nukleus harus dalam bentuk T3

    y Di nukleus T3 akan berikatan dengan ligand-binding domain dari TR monomer

    y Thyroid hormon receptor berikatan ke spesific thyroid hormone response element

    (TRE) dimana TRE terletak dekat dengan romoter dimana transkripsi spesifik thyroid

    homonr-responsive genes diinisiasi

    y TR homodimer dan heterodimer akan yang berikatan dengan TRE akan digantikan

    oleh RXR-LBD (retinoid X receptor), melepaskan corepressor dan mengikat

    coactivator

    y TR- coactivator complex akan mengaktifkan gen transkripsi yang akan mengubah

    protein syntesis dan cellular phenotype

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    24/85

    Halaman 24

    FUNGSI (EFEK) HORMON THYROID

    JARINGAN

    TARGET

    EFEK MEKANISME

    Jantung Kronotropik Meningkatkan jumlah dan afinitas reseptorF-adrenergik

    Intropik Meningkatkan respons terhadap katekolamin dalam

    sirkulasi

    Meingkatkan proporsi rantai berat miosin E (dengan

    aktivasi ATPase lebih tinggi)

    Jaringan adiposa Katabolik Merangsang lipolisis

    Otot Katabolik Meningkatkan pemecahan protein

    Tulang Perkembangan Meningkatkan pertumbuhan normal da \n perkembangan

    skeletal

    Sistem saraf Perkembangan Meningkatkan perkembangan otak normal

    Usus Metabolik Meningkatkan absorpsi karbojidrat

    Lipoprotein Metabolik Merangsang pembentuka reseptor LDL

    Lain-lain Kalorigenik Merangsang konsumsi oksigen oleh jaringan yang aktif

    secara metabolis (pengecualian: testis, uterus kelenjar

    getah bening, limpa, hipofisis anterior)

    Meningkatkan laju metabolisme

    1. Efek pada Kardiovasculara) Aliran darah & curah jantung

    - Meningkatnya metabolisme dalam jaringan dapat mempercepat pemakaian

    oksigen dan meningkatkan jumlah produk akhir metabolisme yang dilepaskan dari

    jaringan.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    25/85

    Halaman 25

    - Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh, sehingga

    meningkatkan aliran darah. Akibatnya meningkatkan curah jantung.

    - Curah jantung meningkat sampai 60% atau lebih di atas normal bila kelebihan

    hormone thyroid, dan turun sampai 50% dari normal bila hypothyroidism yang

    berat.

    b) Frekuensi denyut jantung- Hormon thyroid berpengaruh langsung padi eksitabilitas jantung, sehingga dapat

    meningkatkan frekuensi denyut jantung.

    - Efek ini sangat penting, karena frekuensi denyut jantung salah satu tanda fisik

    yang sangat peka.

    c) Kekuatan denyut jantung- Meningkatnya aktivitas enzimatik (karena produksi hormone thyroid yang

    meningkat), dapat menyebabkan meningkatkan kekuatan denyut jantung (bila

    sekresi hormone thyroid yang tinggi).

    - Bila meningkatnya hormone thyroid itu lebih nyata, maka kekuatan otot jantung

    akan ditekan oleh karena timbulnya katabolisme yang berlebihan.

    - Penderita tirotoksikosis parah bisa meninggal karena ada dekompensasi jantung

    sekunder akibat kegagalan miokard 7 peningkatan beban jantung karena

    meningkatnya curah jantung.

    d) Volume darah- Efek ini disebabkan paling sedikit oleh vasodilatasi yang mengakibatkan

    bertambahnya jumlah darah yang terkumpul dalam system sirkulasi.

    e) Tekanan arteri- Rata-rata biasanya tidak berubah. Tapi karena dapat meningkatkan aliran darah

    melalui jaringan di antara 2 denyut jantung, maka tekanan nadi sering meningkat,

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    26/85

    Halaman 26

    bersama dengan kenaikantekanan sistolik sebesar 10-15 mmHg pada

    hyperthyroidism dan tekanan diastole yang menurun secara bersamaan.

    2. Efek pada Respirasi- Meningkatnya kecepatan metabolisme, dapat meningkatkan pemakaian oksigen &

    pembentukan karbondioksida.

    - Akibatnya, aktifnya semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan & kedalaman

    dalam pernafasan.

    3. Efek pada Saluran Cerna- Selain meningkatkan nafsu makan & asupan makanan, hormone thyroid meningkatkan

    kecepatan sekresi getah pencernaan & pergerakan saluran cerna.

    - Sering terjadi diare.

    - Menurunnya hormone thyroid konstipasi.

    4. Efek terhadap Fungsi Otot- Meningkatnya hormone thyroid otot bereaksi dengan kuat.

    - Bila jumlah hormone thyroid berlebihan, otot malahan jadi lemah berlebihan (karena

    berlebihnya katabolisme protein).

    - Kekurangan hormone thyroid menyebabkan otot sangat lamban & otot tersebut

    berelaksasi dengan perlahan setelah kontraksi.

    - Gejala yang khas dari hyperthyroidism timbulnya tremor halus pada otot.

    5. Efek pada Mekanisme Tubuh yang Spesifika) Efek pada Berat Badan

    -

    Bila produksi hormone thyroid sangat meningkat, maka hampir selalu menurunkan

    berat badan & sebaliknya.

    - Hormon thyroid meningkatkan nafsu makan, keadaan ini dapat melebihi

    keseimbangan perubahan kecepatan metabolisme.

    b) Efek pada Metabolisme Karbohidrat

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    27/85

    Halaman 27

    Hormon thyroid merangsang:

    - Penggunaan glukosa yang cepat oleh sel.

    - Meningkatkan glikolisis.

    - Meningkatkan glukogenesis.

    - Meningkatkan kacaptan absorpsi dari saluran cerna.

    - Meningkatkan sekresi insulin.

    Keseluruhan di atas hasil akhirnya : efek pada metabolisme karbohidrat.

    c) Efek pada Metabolisme Lemak- Lipid akan diangkut dari jaringan lemak, yang meningkatkan konsentrasi asam

    lemak bebas di dalam plasma.

    - Hormon thyroid juga mempercepat proses oksidasi asam lemak bebas oleh sel.

    d) Efek pada Plasma & Lemak Hati- Meningkatnya hormone thyroid menurunkan jumlah kolesterol, fosfolipid, dan

    trigliserida dalam darah & juga meningkatkan asam lemak bebas.

    - Sebaliknya, penurunan hormone thyroid akan menimbulkan pengendapan lemak

    secara berlebihan di dalam hati.

    e) Efek pada Metabolisme Vitamin- Hormon thyroid meningkatkan jumlah enzim (vitamin merupakan bagian penting

    dari beberapa enzim/koenzim).

    - Sekresi hormone thyroid berlebihan defisiensi vitamin relative.

    f) Efek pada Laju Metabolisme BasalKelebihan hormone ini

    meningkatkan metabolisme basal sampai setinggi 60-100%

    di atas nilai normal.

    6. Efek terhadap Pertumbuhan- Pada hipothyroidisme, kecepatan pertumbuhan menjadi sangat tertinggal.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    28/85

    Halaman 28

    - Pada hiperthyroidisme, seringkali terjadi pertumbuhan tulang yang sangat berlebihan,

    sehingga anak tadi jadi lebih tinggi daripada anak lain yang seumur.

    - Efek penting : Meningkatnya pertumbuhan & perkembangan otak selama kehidupan

    janin & beberapa tahun pertama kehidupan pasca lahir.

    7. Hormon Thyroid Meningkatkan Transkripsi Sejumlah besar GenEfek umum thyroid adalah menyebabkan transkripsi inti dari sejumlah besar gen.

    8. Jenis-Jenis Peningkatan Aktivitas Metabolik Selular yang PentingHormon thyroid meningkatkan aktivitas metabolisme seluruh atau sebagian besar

    jaringan.

    a) Efek dalam Meningkatkan Sintesis Protein- Fungsi tiroksin yang utama adalah: Meningkatkan jumlah & aktivitas mitokondria.

    - Selanjutnya thyroid meningkatkan kecepatan pembentukan adenosine trifosfat

    (ATP) untuk membangkitkan fungsi selular.

    b) Efek dala Meningkatkan Transpor Aktif Ion-Ion Melalui Membran SelHormon thyroid menyebabkan membrane sel dari sebagian besar sel menjadi mudah

    dilewati oleh ion natrium.

    9. Efek pada SSP- Hormon thyroid meningkatkan kecepatan berpikir, tapi juga sering menimbulkan

    disosiasi pikiran, & sebaliknya.

    - Berkurangnya hormone thyroid , akan menurunkan fungsi di atas.

    - Penderita hyperthyroid cenderung menjadi sangat cemas & psikoneurotik, seperti

    kompleks ansietas, kecemasan yang sangat berlebih (paranoia).

    10.Efek pada Fungsi Seksual- Pada Pria :

    y Meningkatnya hormone thyroid Impotensi

    y Penurunan hormone thyroid hilang libido.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    29/85

    Halaman 29

    - Pada wanita :

    y Menurunya hormone thyroid menorrhagia, polymenorrhea, periode mens tidak

    teratur, bahkan amenorrhea.

    y Hipothyroid Penurunan libido yang sangat besar.

    y Hyperthyroid oligomenorrhea, amenorrhea.

    - Kerja hormone thyroid pada gonad, mungkin disebabkan oleh kombinasi pengaruh

    metabolisme langsung pada gonad&melalui kelenjar perangsangan serta pertumbuhan

    metabolisme hormone hipofisis enterior yang mengendalikan fungsi-fungsi seksual.

    11.Efek pada Tidur- Karena efek yang melelahkan dari hormone thyroid pada otot & SSP.

    - Penderita hyperthyroid sering merasa lelah terus-menerus, tapi karena efek eksitasi

    dari hormone thyroid pada sinaps, timbul kesulitan tidur.

    - Gejala khas hipohyroidism Somnolen yang berat, ditambah waktu tidur 12-14 jam

    sehari.

    12.Efek pada Kelenjar Endokrin Lain-

    Meningkatnya hormone thyroid

    meningkatkan sekresi hormone sebagian besar

    kelenjar endokrin lain.

    - Contoh : meningkatnya sekresi hormone tiroksin dapat meningkatkan metabolisme

    glukosa di seluruh bagian tubuh, sehingga meningkatkan kebutuhan insulin yang

    diekskresikan pancreas.

    METABOLISME HORMON TIROID

    Kelenjar tiroid lebih banyak mensekresikan T4 dan sedikit T3, dan T3 memiliki

    aktivitas tiroid lebih dari T4. Sumber utama T3 sirkulasi adalah deiodinasi T4 di perifer oleh

    deiodinase. Sekitar 80% T4 yang diproduksi oleh kelenjar tiroid mengalami deiodinasi di

    perifer. 40% T4 dideiodinasi pada karbon 5 di cincin luar untuk menghasilkan lebih banyak

    T3 aktif. 33% T4 dideiodinasi pada karbon 5 di cincin dalam untuk menghasilkan reverse T3

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    30/85

    Halaman 30

    (rT3). Reverse T3 sedikit/tidak memiliki aktivitas biologis, dan memiliki metabolic clearance

    rate lebih tinggi dibanding T3. Mengikuti konversi T4 menjadi T3 atau rT3, mereka

    dikonversi menjadi T2 yang secara biologis merupakan hormon inaktif. Enzim yang

    berpengaruh dalam proses metabolisme hormon tiroid adalah deiodinase, yang memiliki 3

    tipe, yaitu :

    - Deiodinase tipe I

    Mengkatalis deiodinase cincin dalam atau luar T4 dan rT3. Konversi T4 T3, bisa juga

    mengkonversi T3 T2.

    - Deiodinase tipe II

    Mengkatalis deiodinase cincin luar saja. Konversi T4 T3.

    - Deiodinase tipe III

    Mengkatalis deiodinasi cincin dalam. Konversi T4 rT3 dan T3 T2.

    y Thyroid gland mensekresi T4 100 nmol/hari dan T3 5 nmol/hari, serta < 5 nmol diproduksi

    menjadi inactive reverse T3 (rT3)

    y Kebanyakan plasma pool-T3 adalah turunan dari peripheral outer rings- atau 5-

    monodeidodinasi T4 pada jaringan luar thyroid gland, sebagian liver, ginjal dan otot

    skelet.

    y T3 memiliki binding affinity terhadap nuclear T3 reseptor yang berefek kerja hormon

    thyroid, 5-monodeiodinasi bergenerasi secara biologis menjadi lebih aktif secara bilogis

    iodothyronin

    y Deiodinasi pada inner ring T4 (5-deiodination) memproduksi 3,3,5-triiodothyhronin atau

    reverse-T3 (rT3) yang inert (tidak aktif) secara metabolisme

    Deiodinase type D1 D2 D3

    Substrate Rt3>T4>T3 T4>rT3 T3>T4

    Distribusi jaringanHati, ginjal, otot

    skelet, thyroid

    Otak, pituitaryOtak, plasenta,

    jaringan fetus

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    31/85

    Halaman 31

    Hypothyroid

    Hyperthyroid

    Fungsi

    Plasma T3

    production

    Lokal T3

    production

    Degradasi T3

    y D1 : - Berfungsi untuk menyediakan bentuk T3 ke sirkulasi

    - Aktifitasnya meningkat pada hyperthyroid dan menurun pada hypothyroid

    - Pada hyperthyroid, level T3 yang bersirkulasi meningkat

    - Enzim pengubah dapat dihambat oleh anti-thyroid drug PTU

    y D2 : - Dominan dieksresikan di otak dan pituitary gland, yang menangani level T3

    intraselular secara konstan pada sistem saraf pusat, sangat sensitif terhadap T4

    sirkulasi. T4 sirkulasi yang rendah meningkatkan konsentrasi enzim pada otak dan

    pitutary dengan mengubah atau degradasi T4 menjadi inactive. Hal inilah yang

    menangani T3 intraseluler dan ini merupakan neural selular function.

    - Jika terjadi level T4 meningkat maka direduksi oleh tipe D2 untuk mencegah otak

    kelebihan T3.

    - rT3 juga dapat dimodifikasi oleh aktifitas D2 dan alfa-adrenergik compound

    distimulus D2 pada brown fat, tetapi prosesnya belum dapat dijelaskan.

    y D3 : - Terdapat pada chorionic membrane plasenta dan sel glia pada SSP yang

    menginaktifkan T4 dengan mengubahnya ke rT3 dan menginaktifkan T3 dengan

    3,3-deiodothyronin.

    - Mencegah atau menjaga fetus dari kelebihan atau kekurangan T4.

    y Fungsi umum deiodinase :

    1. memungkinkan jaringan lokal dan seluler untuk modulasi aksi hormon thyroid

    2. membantu untuk beradaptasi jika terjadi defisiensi iodin atau sakit chronic

    3. meregulasi perkembangan

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    32/85

    Halaman 32

    y Sekitar 80% T4 dimetabolisme oleh deiodinase : 35% ke T3, 45 % ke rT3

    Metabolisme Hormon Tiroid Sampai Keluar Tubuh

    Menurut Ganong (1989) apabila mengkonsumsi iodium 500 mg/hari, hanya sebagian

    iodium (120 mg) yang masuk ke dalam kelenjar tiroid, dan dari kelenjar tiroid disekresikan

    sekitar 80 mg yang terdapat dalam T3 dan T4, yang merupakan hormon tiroid. Selanjutya T3

    dan T4 mengalami metabolisme dalam hepar dan dalam jaringan lainnya. Sehingga dari

    hepar dikeluarkan sekitar 60 mg ke dalam cairan empedu, kemudian dikeluarkan ke dalam

    lumen usus dan sebagian mengalami sirkulasi yang lepas dari reabsorbsi akan diekskresikan

    bersama feses dan urin.

    Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar tiroid di gunakan untuk

    memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi utama iodium adalah melalui saluran kencing

    (urin) dan cara ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status

    iodium. Tingkat ekskresi (status iodium) yang rendah (25 20 mg I/g creatin) menunjukan

    risiko kekurangan iodium dan bahkan tingkatan yang lebih rendah menunjukan risiko yang

    lebih berbahaya (Brody, 1999). Iodium dimakan lalu dirubah menjadi iodine, kemudian

    iodine masuk ke kelenjar tiroid untuk mengalami proses biosintesis hormon tiroid. Dalam

    biosintesis hormon tiroid, iodine di oksidasi menjadi iodide. Setelah melalui proses

    biosintesis, kelenjar tiroid mensekresikan hormon T4 dan T3, yang bebas. Didalam darah,

    hormon tersebut kebanyakan berikatan dengan protein transport, dan ada yang bebas

    memiliki fungsi dalam feedback control, aksi dalam jaringan, dan metabolisme hormon.

    Namun, hormon bebas dan yang berikatan memiliki suatu keseimbangan. Hormon T3 yang

    bebas kemudian masuk kedalam sel dan mengalami metabolisme. Hasil akhir metabolisme

    adalah tyrosine dan iodide didalam peredaran darah, jika tempat bekerjanya adalah sel hati,

    tyrosine dan iodide akan terbuang melalui cairan empedu lalu terbawa feses. Jika tyrosine dan

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    33/85

    Halaman 33

    iodide dalam darah tertangkap oleh kelenjar tiroid, maka mereka akan mengalami proses

    biosintesis kembali, jika tidak mereka akan terbawa ke ginjal dan dibuang melalui urine.

    Sebagian besar dengan glucoronidation di liver eksresinya melalui bile

    Lebih sedikit dengan sulfation dan deiodinase di liver dan ginjal

    Dekarboksilasi atau pemecahan ikatan ether inactive compound

    Deaminasi alanine side chain membentuk thyroacetic acid derivative dengan aktivasi

    biologis yang rendah

    Di liver terjadi penambahan sugar-adding enzyme agar lebih water-soluble

    PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA FUNGSI THYROID

    Fungsi Thyroid pada Fetus

    - Mulai berkembang hypophyseal portal system pada minggu ke -11 (dan

    mulai menangkap iodine)

    - Sekresi mulai pada 18-20 minggu

    - TSH meningkat, puncak nya pada 24-28 minggu

    - T4 level puncak nya pada 35-40 minggu; T4 dikonversi ke rT3 oleh type 3

    5-deiodinase selama perkembangan fetus

    - T3 tetap rendah

    - Saat lahir, tiba-tiba TSH meningkat, T4 meningkat, T3 meningkat, rT3

    turun.

    - Kembali normal setelah bulan pertama

    Fungsi Thyroid pada Kehamilan

    1. Peningkatan clearance iodine pada urin.

    Dengan adanya hal ini dan kebutuhan iodide untuk produksi T4. Intake iodine yang

    rendah pada ibu hamil dapat menyebabkan maternal goiter, dan bahkan apabila parah,

    dapat menyebabkan hipoparathyroid.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    34/85

    Halaman 34

    2. Peningkatan TGB

    Karena adanya peningkatan glikosilasi hepatic yang terinduksi oleh estrogen

    produksi TGB meningkat angka clearance metabolic memanjang T3 dan T4

    pada serum meningkat

    3. Peningkatan HCG

    HCG memiliki aktifitas reseptor TSH agonis yang lemah. Sehingga mengurangi

    terjadinya pembesaran thyroid.

    Baik substansi-substansi yang berhubungan dengan thyroid maupun obat anti thyroid

    seperti PTU, dapat masuk ke fetus dari maternal melalui jalur transplacental. Iodide maternal

    penting bagi produksi thyroid fetus, namun apabila berlebihan dapat menginhibisi fungsi

    thyroid fetus dan dapat menyebabkan goiter yang cukup besar hingga dapat mempersulit

    kelahiran. Immunoglobulin maternal juga dapat mempengaruhi reseptor TSH baik

    menstimulasinya maupun membloknya. Sehingga dapat mempengaruhi fungsi thyroid.

    KELAINAN THYROID

    Hyperthyroid

    Definisi

    Hipertiroidisme dikenal juga sebagai tirotoksikosis (respons jaringan-jaringan tubuh

    terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan).Thyrotoxicosis juga

    didefinisikan sebagaiClinical syndrom akibat kenaikan hormon thyroid yang mengakibatkan

    peningkatan metabolisme. Penyebab-penyebabnya bisa karena :

    - Karena hiperaktifitas kelenjar thyroid

    -

    Karena thyroid sintetik

    - Hormon thyroid yang berasal dari ovarian tumor (struma ovarii)

    Kondisi yang berhubungan dengan thyrotoxicosis :

    1. Diffuse toxic goiter ( Graves disease )

    2. Toxic adenoma ( plummers disease )

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    35/85

    Halaman 35

    3. Toxic multy nodular goiter.

    4. Subacute thyroiditis.

    5. Silent thyroiditis

    6. Thyrotoxicosis factitia

    7. Rare forms of thyrotoxicosis : ovarian struma, metastatic thyroid carcinoma (follicular),

    hydatyform mole, hamburger thyrotoxicosis, TSH pituitary tumor,pituitary resistance to

    T3 dan T4.

    Macam-Macam Hyperthyroid

    1. Diffuse Toxic Goiter (Grave Disease)Syndroma ini diikuti berbagai macam keadaan lain seperti :

    a. Thyrotoxicosis

    b. Goiter

    c. Ophtalmopathy

    d. Dermopathy

    Etiologi :

    Autoimunne disease. bisa disebabkan karena rangsangan luar seperti stress, tembakau,

    infeksi dan iodine.

    Sign and symptom:

    Palpitasi, nervousness, cepat lelah, diare, keringatan, tidak tahan panas, berat badan turun,

    pembesaran thyroid, takikardia ringan, lemah otot, tremor, protrusi mata.

    Lab Finding:

    Kenaikan T4 dan penurunan TSH . Ct Scan dan MRI yang menggambarkan pembesaran

    otot ekstraokular.

    2. Toxic AdenomaEtiologi :

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    36/85

    Halaman 36

    Lesi adenoma mengakibatkan penambahan ukuran untuk memproduksi lebih banyak

    hormon tiroid

    Sign and symptom :

    Berat badan berkurang, lemah, nafas pendek, palpitasi, takikardia, heat intolerance, tidak

    ada infiltrasi ophtalmopathy. Ada nodule di satu sisi dengan kelenjar thyroid yang sangat

    kecil di sisi lain.

    3. Toxic Multinodular Goiter (Plummers Disease)Etiologi :

    Karena long-standing multinodular goiter. Ketidakmampuan nodule thyroid untuk

    menyesuaikan dengan muatan iodine yang mengakibatkan hyperthyroid.

    Sign and symptom :

    Takikardia, gagal jantung, arrytmia, penurunan berat badan, nervousness, lemah, tremor,

    berkeringat.

    4. Thyroiditisa. Sub-acute thyroiditis

    Etiologi:

    Inflamasi akut kelenjar thyroid biasanya akibat virus yaitu mumps, coxsackievirus dan

    adenovirus

    Sign and symptom :

    Tidak ada local redness atau panas. Demam, malaise, soreness anterior neck. Dan ada

    tanda tanda hyperthyroid.

    b. Acute thyroiditis

    Etiologi :

    Inflamasi akut kelenjar throid akinat immunocompromise host seperti aspergilus,

    myobakteria dan pneumocytis

    Sign and symptom :

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    37/85

    Halaman 37

    Painfull tyroid, meggigil, demam, kelenjar terpalpasi, local pain, tenderness, swelling,

    redness.

    5. Thyrotropin-Secreting Pituitary AdenomasEtiologi :

    Ada tumor di pituitary yang sangat besar dan menyebabkan visual impairment yang dapat

    mengakibatkan hipertiroid dengan goiter dan meningkat TSH

    Sign and symptom :

    Gejala gejala hipertiroid, namun tidak ada ekstrathyroidal systemic manifestasi grave

    disease seperti ophtalmopathy ataupun dermopathy . sella tursica membesar.

    6. TSH-receptor gene mutasiEtiologi :

    Mutasi somatic di seven trans membran loop of TSH receptor yang dapat mengaktifkan

    reseptor dan mengakibatkan solitary atau multiple hyperfunctioning adenomas yang dapat

    mengakibatkan congenital hipertiroid di bayi

    Normal T4 dan T3, tetapi TSH meningkat.

    Treatment

    Untuk kontrol hyperthiroidism diberikan antihyperthyroid drug, atau dilakukan surgery atau

    radioactive iodine therapy :

    Antithyroid Drug Therapy (tapper)

    1. Propylthiouracil/PTU (selain methimazole)

    100mg tiap 6jam, 4-8minggu kurangi 50-200mg 1-2*/hari

    2. Methimazole

    40mg pagi 1-2 bulan, lalu 5-20mg pagi untuk maintenance (perhatikan FT4 & TSH)

    3. Alternatif kombinasi levothyroxine+methimazole (methimazole dihentikan bila telah

    normal)

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    38/85

    Halaman 38

    Surgical treatment (thyroidectomy) dipilih untuk goiter glandyang sangat besar dan

    multinodular goiter

    - sebelumnya diberikan antitiroid drug sampai eutyroid ( 6 minggu). 2 minggu sebelum

    operasi diberikan potasium iodide 5 tetes 2x/hr (diminish vascularity of the gland and

    simplivy surgery)

    - lakukan secara total (jika opthalmopathy), jika banyak jaringan tertinggal bisa terjadi

    kekambuhan (sisakan 2-3 gr tiap sisi)

    - komplikasi: laryngeal nerve injury (1%)

    Radioactive iodine therapy (terutama untuk pasien 21 thn)

    - Glands shrinking diberikan levothyroxine juga.

    Diagnostic test :

    PE : arm-raising test if retrosternum

    Laboratory evaluation:

    - FT4 I/ FT4 (normal: 0.7-2ng/dl/10-26pmol/l atau 5 ng/dl/64pmol/l untuk pasien pemakai

    levothiroxine)

    - TSH assay (normal : 260-480 pg/dl atau 4-7.4 pmol/l)

    Tambahan :

    - Radionuclide scanning

    - USE/MRI

    - Thyroid Biopsy ( malignant non malignant)

    TIROTOKSIKOSIS

    Definisi

    Greenspan : Sindroma klinis yang terjadi bila jaringan terpapar hormon tiroid yang beredar

    dalam kadar tinggi.

    Robbins Kumar : keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnya kadar T 3 dan

    T4bebas.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    39/85

    Halaman 39

    Etiologi

    - hiperaktivitas kelenjar tiroid (hipertiroidisme)

    - mengkonsumsi hormon tiroid berlebihan

    - sekresi hormon tiroid berlebihan dari tempat-tempat ektopik

    Macam-Macam :

    1. Goiter Toksik Difusa (Graves Disease)

    Sekarang ini dipandang sebagai penyakit autoimun yang penyebabnya tidak diketahui.

    Sindrom ini terdiri dari satu atau lebih dari hal-hal ini :

    1. tirotoksikosis

    2. goiter

    3. oftalmopati (eksoftalmus)

    4. dermopati (miksedema pretibial)

    Epidemiologi dan Insidensi :

    - Faktor predisposisi 15% bersifat familial.

    - Wanita kira-kira 5 kali lebih banyak.

    - Dapat terjadi pada segala umur.

    - Insidensi puncak : 20-40 tahun.

    Patogenesis :

    Terdapat defek pada supressor limfosit-limfosit (Ts) yang menyebabkan limfosit

    pembantu (TH) menstimulasi limfosit B (B) untuk mensintesis autoantibodi-

    autoantibodi tiroid. Thyroid-stimulating imunoglobulin (TSI) mendorong terjadinya

    tirotoksikosis.

    Proses peradangan pada otot-otot orbita mungkin akibat sensititasi dari limfosit T

    sitotoksik (Tc) atau sel-sel pembunuh, terhadap antigen orbita, pada kaitannya dengan

    antibodi sitotoksik.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    40/85

    Halaman 40

    Tiroid dan mata dapat berhubungan oleh antigen yang umum pada tiroid dan otot

    orbita.

    Sign & Symptom :

    Muda : - palpitasi

    -kegelisahan

    -mudah lelah

    -hiperkinesia

    -diare

    -keringat banyak

    - tidak tahan panas

    - senang dingin

    -penurunan BB, tanpa penurunan nafsu makan

    -pembesaran tiroid

    - tanda-tanda tiroksitas pada mata

    - takikardi ringan

    -kelemahan otot dan berkurangnya massa otot

    Anak anak : pertumbuhan cepeat dengan pematangan tulang yang lebih cepat.

    > 60 tahun : - palpitasi

    - dispnea pada latihan

    - tremor

    - nervous

    - penurunan BB

    Biasanya disertai CV dan miopati.

    Pemeriksaan Laboratorium :

    - Serum T3 , T4, TSH, dan FT4I

    T3 , T4 normal

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    41/85

    Halaman 41

    TSH tersupresi, FT4I tidak meningkat T3 harus diukur

    - Ambilan radioiodin

    - Scan Technetium atau123

    I : untuk memperlihatkan ukuran kelenjar dan mendeteksi

    adanya nodul panas atau dingin .

    - TSH ultrasensitif : untuk mendeteksi supresi TSH.

    - Ekografi dan CT- scan orbita : untuk menunjukkan adanya perbesaran otot.

    Komplikasi :

    Krisis Tirotoksikosis (thyroid strom) merupakan eksaserbasi (keburukan) akut

    semua gejala tirotoksikosis, biasanya berupa suatu sindrom yang dapat

    mengakibatkan kematian, meliputi :

    Reaksi Febris (38-41 C) : muka kemerahan, keringat banyak, takikardi berat,

    fibrilasi atrium, pulse meningkat, gagal jantung.

    Hipermetabolisme dan respons adrenergik berlebihan.

    Gejala SSP : agitasi berat, gelisah, delirium, koma.

    Gejala GI : nausea, muntah, diare, ikhterus.

    hyperpireksia

    Terapi :

    (1) Terapi Obat Anti-tiroid

    Indikasi : kelenjar yang kecil, penyakit (gejala) ringan.

    - Propil tiourasil (PTU) 100-150 mg tiap 6 jam mula-mula.

    4-8 minggu : 50-200 mg sekali atau 2 kali sehari.

    - Metimazol 40 mg tiap pagi selama 1-2 bulan.

    Terapi rumatan (bila telah eutiroid) : 5-20 mg tiap pagi.

    - Metimazol 10 mg/hari + Levotiroksin 0,1 mg/hari,

    Menggunakan konsep penghambatan total aktivitas tiroid.

    (2) Terapi Bedah

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    42/85

    Halaman 42

    - Tiroidektomi Subtotal

    Indikasi : kelenjar yang sangat besar atau goiter multinodular.

    - Tiroidektomi Total

    Indikasi : sampai mengalami oftalmopati progresif yang berat.

    Komplikasi (1%) : - hipoparatiroidisme

    - injury pada n. laringeus

    (3) Terapi Iodin Radioaktif

    Menggunakan Natrium iodida I131 .

    Komplikasi : hipotiroidisme (80%)

    Follow up seumur hidup untuk memastikan tetap dalam eutiroid.

    2. Adenoma Toksik (Plummer Diseases)

    Merupakan adenoma fungsional yang menyekresi T3 dan T4 berlebihan

    (hipertiroidisme).

    Gejala :

    - mulai sebagai nodul panas pada Scan tiroid, pelan-pelan bertambah dalam ukuran

    dan bertahap mensupresi lobus lain dari kelenjar tiroid.

    Pada PE terlihat nodul berbatas tegas pada satu sisi dengan sangat sedikit jaringan

    tiroid pada sisi lain.

    - adenoma folikuler tidak pernah ganas

    - penurunan BB

    - kelemahan sesak nafas

    -

    palpitasi

    - takikardi

    - intoleransi terhadap panas

    - pada Lab : TSH tersupresi, T3 serum meningkat.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    43/85

    Halaman 43

    Terapi :

    Obat Anti-tiroid

    - Propil tiourasil 100 mg tiap 6 jam, atau

    - Metimazon 10 mg tiap 6 jam diikuti oleh lobektomi unilateral, atau

    - Iodin radioaktif : Natrium iodida131

    I, dosis 20-30 mCi

    Indikasi : dipilih untuk nodul toksik yang lebih lebih kecil.

    Tujuan : untuk menghancurkan neoplasma jinak.

    Yang lebih besar dapat dilakukan operasi.

    3. Goiter Toksik Multinodular

    Sering mengenai pasien-pasien tua.

    Gejala klinis :

    - takikardia

    - kegagalan jantung atau aritmia

    - penurunan BB

    - nervous

    - tremor

    - berkeringat

    - PE : goiter multinodular yang dapat kecil atau cukup besar dan bahkan membesar

    sampai substernal.

    - Lab : TSH tersupresi, T3 serum meningkat, T4 meningkat sedikit

    - Scan radioiodin : nodul fungsional multipel pada kelenjar atau kadang-kadang

    penyebaran iodin radioaktif yang tidak teratur dan bercak-bercak.

    Terapi :

    - Obat Anti-tiroid

    Tirotoksikosis ringan : metimazon 40-60 mg sehari + terapi amiodaron (anti aritmia)

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    44/85

    Halaman 44

    Tirotoksikosis berat : ditambah KClO4 dosis 250 mg/6 jam untuk menjenuhkan iodida

    trap dan mencegah ambilan iodida lebih lanjut.

    - Tiroidektomi Subtotal

    4. Tiroiditis Subakut atau Kronis

    Berupa pelepasan akut T3 dan T4 dan menimbulkan gejala-gejala tirotoksikosis.

    Gejala Klinis :

    - ambilan radioiodin jelas tersupresi

    - gejala-gejala menghilang spontan.

    5. Tirotoksikosis Factitia

    Gangguan psikoneurotik, dimana tiroksin dan hormon tiroid dimakan dalam jumlah

    berlebihan, untuk tujuan mengendalikan BB.

    Gejala Klinis :

    - penurunan BB

    - nervous

    - palpitasi

    - takikardi

    - tremor

    - TSH tersupresi, kadar T3 danT4 meningkat, tidak ada ambilan iodin radioaktif.

    6. Bentuk-Bentuk Jarang

    a. Struma Ovari

    Teratoma ovarium yang mengandung jaringan tiroid yang menjadi hiperaktif.

    Gejala :

    -penurunan BB

    - takikardi

    - FT4 dan T3 serum sedikit naik, TSH tersupresi, ambilan radioiodin di leher

    tidak ada

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    45/85

    Halaman 45

    - Scan tubuh : ambilan radioiodin pada pelvis

    Terapi : pengangkatan teratoma

    b. Karsinoma Tiroid

    Karsinoma folikular dapat mengkonsentrasikan iodin radioaktif.

    Gejala :

    - kelemahan

    -penurunan BB

    -palpitasi

    - nodul tiroid

    - scan tubuh dengan131 I : menunjukkan daerah-daerah dengan ambilan

    radioiodin yang biasanya jauh dari tirid. Contoh : tulang, paru

    Terapi : iodin radioaktif dosis besar untuk menghancurkan deposit

    metastatik.

    c. Mola Hidatidosa

    Menghasilkan gonadotropin chorionic, yang mempunyai aktivitas seperti TSH

    yang intrinsik sehingga menginduksi hiperplasia tiroid, turn-over iodin

    meningkat, TSH tersupresi, dan peningkatan ringan T4 danT3 serum.

    Terapi : pengangkatan mola.

    d. Tirotoksikosis Hamburger

    Tirotoksikosis epedemik di USA Barat Tengah yang ditelusuri pada pembuatan

    hamburger dari otot leher yang mengandung jaringan tiroid sapi.

    e.

    Sindroma Sekresi TSH yang tidak Sesuai

    TSH imunoreaktif serum yang meningkat bersamaan dengan nilai tiroksin

    bebas serum yang meningkat.

    Ada 2 jenis :

    - Adenoma hipofisis yang mensekresi TSH

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    46/85

    Halaman 46

    - Hipersekresi TSH hipofisis non-neoplastik

    TIROTOKSIKOSIS DAN KEHAMILAN

    Treatment :

    y Trimester pertama : Obat Anti-tiroid (Propil tiourasil)

    Dosis awal : 300 mg atau kurang.

    Dosis pemeliharaan : 50-150 mg/hari

    FT4I atau FT4 harus dipertahankan pada batas atas ukuran normal.

    Dengan menunda keputusan mengenai penanganan long term sampai setelah

    melahirkan.

    Obat-obat ini dapat menembus plasenta dan dapat berpengaruh pada fungsi kelenjar

    tiroid fetus sehingga dosis harus dijaga seminimal mungkin untuk meminimalisir

    kemungkinan hipotiroidism fetus.

    y Trimester kedua : Tiroidektomi Subtotal + suplemen tiroid selama keseimbangan

    kehamilan.

    Iodin radioaktif kontraindikasi bagi ibu hamil karena dapat menembus plasenta dan dapat

    melikai tiroid fetus.

    BIOPSI TIROID

    Tujuan : untuk membedakan penyakit tiroid jinak dari yang ganas.

    Teknik : dengan menggunakan biopsi aspirasi jarum-halus ( Fine Needle Aspiration

    Biopsy ) .

    Suatu prosedur rawat jalan dan tidak memerlukan persiapan.

    Prosedur :

    1. Kulit di atas nodul dibersihkan dengan alkohol.

    Anastesi setempat (bilia diinginkan) : lidokain 1% intrakutan.

    2. Jarum No. 25 ukuran 1 inci ditusukkan ke dalam nodul dan digerakkan keluar

    masuk hingga sejumlah kecil bahan berdarah tampak pada pusat dari jarum.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    47/85

    Halaman 47

    3. Jarum diangkat, isi dari jarum dikeluarkan pada suatu slide bersih.

    4. Suatu slide bersih kedua ditempatkan pada bagian atas slide pertama. Suatu hapusan

    tipis diperoleh dengan menarik slide menjaug dengan cepat.

    5. Slide difiksasi kering lalu dipulas dengan pulasan Wright atau Giemsa. Bisa juga

    difiksasi dalam alkohol lalu dipulas dengan pulasan Papinicolaou.

    Sebagai alternatif, suatu tabung semprit 10 mL atau 20 mL dapat digunakan dengan suatu

    jarum No. 23 1- inci untuk mengambil sempel nodul atau mengevaluasi isi kistik.

    Sensitivitas : 95 % , Spesifisitas : 95 %

    Non Farmakologi Treatment Grave Disease Pada Keadaan Hamil

    1. SurgeryPada pasien umunya, dosis PTU yang dibutuhkan itu lebih dari 400 mg/hari, jadi sebaiknya

    dilakukan thyroidectomy terutama pada trimester ke 2. Total thyroidectomy itu dengan

    mengambil atau mendestruksi jaringan thyroid. Lalu indikasi yang lainnya itu apabila pasie

    mengalami alergi dengan antithyroid, maka dilakukan total ? subtotal thyroidectomy. Bila

    pasien mengalami solitary toxic nodule yang ukurannya lebih dari 3 cm, maka dilakukan

    ipsilateral lobectomy.

    a.Pre-Operative :Sebelum dilakukan operasi, pasien diberi agen antithyroid terlebih dahulu untuk

    menurunkan morbiditas dan mortilitas operasi, karena obat ini Deplete glandular hormone

    stores dan restore metabolic state to normal surgery. Lalu menginduksi involusi kelenjar

    dengan iodine. Obat yang diberikan untuk mengurangi thyroid storm yaitu PTU (100-200 mg)

    3 x 1 .

    b. Post-operative :

    Setelah operasi dilakukan , untuk mengatasi hypoparathyroid, maka diberi kalsium

    gluconate secara intravena, atau kalau ringan diberi kalsium karbonat 1g / 3 x 1 secara oral,

    prophylactic calcium dan vitamin D.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    48/85

    Halaman 48

    Wanita hamil tidak boleh dilakukan radioiodine, karena dapat melewati plasenta dan

    dapat menginduksi goiter yang ekstrim yang dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas pada

    bayi sehingga dapat menyebabkan kematian, lalu dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan

    intauterine dan neonatal hipoglikemia.

    Patofisiologi Congenital Hypothyroid

    1. Pembesaran anterior leherThyroid-Blocking-Antibodi

    memblock reseptor TSH di kelenjar thyroid

    feedback + ke pituitary

    TSH dikeluarkan terus menerus

    merangsang pertumbuhan kelenjar thyroid

    Goiter

    Pembengkakan anterior Tersedak saat Hoarse crying

    Leher menyusui

    2. Pertumbuhan tulangPenurunan kadar hormon thyroid

    Osteogenesis menurun

    Small ephypisis femur dan tibia

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    49/85

    Halaman 49

    3. LemakPenurunan kadar hormon thyroid

    Katabolisme lemak menurun sehingga meningkatkan kolesterol, fosfolipid dan trigliserida

    di plasma. Lalu transport lemak dari jaringan lemak juga berkurang

    Lemak terakumulasi di subkutan

    Abdominal distended Kenaikan BB Puffy face

    4. PernafasanPenurunan kadar hormon thyroid

    Menekan ventilatory center di brain stem

    Hipoventilasi

    Kesulitan nafas

    5. MetabolismePenurunan kadar hormon thyroid

    Penurunan metabolisme tubuh

    Kurang ATP Penurunan pembentukan panas Hati

    Mengantuk Sluggish Intolerance to cold Maturasi konjugasi

    Glukoronid lambat

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    50/85

    Halaman 50

    Jaundice

    6. Saluran CernaPenurunan kadar hormon thyroid

    Menurunkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan lambung

    Konstipasi

    7. Sistem Saraf PusatPenurunan kadar hormon thyroid

    Penurunan mielinisasi

    Penurunan kecepatan berfikir

    Quiet Lamban Kurang minat

    8. OtotPenurunan kadar hormon thyroid

    Menurunkan kepekaan sinaps saraf di daerah medulla yang mengatur tonus otot

    Hipotonus

    9. TidurPenurunan kadar hormon thyroid

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    51/85

    Halaman 51

    Menurunkan eksitasi pada sinaps

    Banyak tidur

    10.Kelenjar keringatPenurunan kadar hormon thyroid

    Menurunkan kecepatan sekresi kelenjar keringat

    Skin was cold, hipotermi

    11.OtakPenurunan kadar hormon thyroid

    Metabolisme glikosaminoglikan menurun

    Akumulasi glikosaminoglikan

    Membentuk jaringan gel yang berlebihan di interstitial otak

    Jumlah total cairan di otak meningkat

    Ukuran kepala sedikit membesar

    12. AnemiaPenurunan kadar hormon thyroid

    Penurunan kadar eritropoietin

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    52/85

    Halaman 52

    Impairesd sintesis Hb

    Hb menurun

    Anemia

    Hypothyroidism

    - Merupakan suatu sindrom klinis yang dihasilkan dari defisiensi hormone thyroid.

    - Pada bayi dan anak-anak, rendahnya hormone thyroid dapat menganggu tumbuh kembang

    anak yang serius seperti terjadinya mental retardation.

    - Pada orang dewasa, pengaruh yang di dapat dari kurangnya honmon thyroid secara umum

    dapat menyebabkan terjadinya penurunan metabolisme, heart rate yang rendah, akibat

    konsumsi oksigen kurang, ditambah efeknya terhadap deposition of glicosaminoglikans in

    intracell terutama pada kulit dan otot.

    Etiology

    y Primary hypothyroidism

    1. hashimotos thyroiditis :

    a. with goiter

    b. idiophatic thyroid atrhopy, presumably end stage autoimmune thyroid disease,

    following either Hashimotos thyroiditis or Grave disease.

    c. neonatal thyroidism due to plasental transmission of TSH-R blocking antibodies

    2.

    radioactive iodine therapy for graves disease

    3. subtotal thyroidectomy for graves disease, nodular goiter, or thyroid cancer.

    4. excessive iodide intake

    5. sub acute thiroiditis (usually transient)

    6. iodide deficiency

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    53/85

    Halaman 53

    7. inborn error of thyroid hormone synthesis

    8. drug :

    a. lithium

    b. interferon alfa

    c. amiodarone.

    y Secondary hypothyroidism hypopituarism due to adenoma, pituitary ablative therapy,

    or pituitary destruction.

    y Tertiary hypothyroidism hypothalamic disfunction (rare), peripheral resistance to the

    action of thyroid hormone.

    Pathogenesis

    Thyroid hormone deficiency dapat berefek pada setiap jaringan di dalam tubuh dan gejalanya

    dapat menjadi multiple. Karakteristiknya dapat ditemukan terjadinya akumulasi

    glycosaminoglicans kebanyakan akibatnya adalah terjadi hyaluronic acid pada interstitial

    tissue. Akumulasi ini menyebabkan substansi hydrophilic dan terjadi peningkatan

    permeabilitas kapiler terhadap albumin menyebabkan terjadinya edema pada kulit, heart

    muscle, dan striated muscle. Akumulasi ini terus disintesis, sehingga menurunkan

    metabolisme glucosaminoglikans.

    Clinical presentation and finding

    a. New Born Infant

    creatinism, terjadi pada infants pada area yang cukup berat yang dapat menyebabkan

    mental retardationshort stature ditandai dengan adanya puffy pada bagian muka dan

    tangan, deaf mutism dan neurologic sign of pyramidal dan extrapyramydal tract

    abnormalities. In iodide sufficiency, neonatal hypothyroidsm dihasilkan dari

    kerusakan thyroid yang timbul saat penurunan yang terjadi di masa embrionik ketika

    thyroid yang berada di dasar lidah menuju tempat yang semestinya yaitu menuju lower

    neck, terjadi ketidak adaan thyroid gland atau ectopic thyroid gland dan fungsinya

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    54/85

    Halaman 54

    menurun. Placental transfer menuju embrio terhadapblocking anti-TSH reseptor

    antibody dari ibu dengan hashimotos thyroidistis dapat menyebabkan agenesis

    lelenjar thyroid dan athyreotic cretinism, tetapi biasanya hanya disebabkan oleh

    transient hypothyroidism. Kerusakan dari biosintesis hormone thyroid dapat

    menyebabkan hypothyroidism dan goiter. Kemungkinan yang terjadi penyebab

    neonatal hypothyroidsm adalah penggunaan antythyroid drugs selama kehamilan,

    pengobatan iodide radioactive untuk thyrotoxic or thyroid cancer.

    Respiratory sulit, cyanosis, jaundice, poor feeding, hoarse cry, umbilical hernia,

    ditandai dengan adanya bone maturation. Screening untuk TSH / T4 untuk mengetahui

    status kesehatan, karena diagnosa awal ini dapat mencegah mental retardation.

    Caranya tetes darah yang diambil dari tumit diambil pada bayi 24-48 setelah lahir

    kemudian simpan pada kertas filter dan bawa ke labotorium. Hasilnya jika serum T4

    dibawah 6Qg/dL atau serum TSH diatas 25Qg/dL menunjukan neonatal

    hypothyroidism.

    b. Children and Aldoscents

    Ditandai denagn adanya retardasi pertumbuhan dan short stature, dan jumlah yang paling

    banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Pada saat pubertas dapat terjadi permbesaran

    sella tursica dari pituitary thyrotrope hyperplasia yang dihubungkan dengan augmentasi

    produksi TSH.

    c. In Adult

    Mudah lelah, cold sensitive, peningkatan berat badan, constipation, menstrual

    abnormalities, terutama menorrhagia dan muscle crump. Physical finding cool, rought, dry

    skin, puffy face and hand , a hoarse, husky voice and slow reflek.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    55/85

    Halaman 55

    Diagnosis :

    Kadar FT4 atau FT4I seum yang rendah dan kadar TSH seru yang meningkat adalah

    diagnostik adanya hipotiroidism primer. Untuk kadar T3 bervariasi bisa meningkat,

    turun atau bahkan normal.

    Komplikasi :

    a. Koma miksedema

    Merupakan stadium akhir dari hipotyroidism yang tidak diobati. Ditandai

    dengan kelemahan progresif, hipotermia, hipoventasi, hiponatremia, syok dan

    meninggal. Pasien biasanya wanita yang gemuk dengan kulit kekuning-

    kuningan, suara parau, lidah besar, rambut tipis, mata membengkak, dan

    refleks-refleks melambat.

    b. Miksedema dan penyakit jantung

    c. Hipotyroidism dan penyakit neuropsikiatrik

    Pasien mengalami depresi berat atau mengalami kebingungan, paranoid, atau

    bahkan maniak (myxedema madness).

    Treatment :

    Diobati dengan menggunakan Levotiroksin (T4) yang terdapat dalam bentuk murni,

    stabil dan tidak mahal. Levotiroksin dikonversi menjadi T3 di intraselular, sehingga

    kedua hormon terdapat dalam tubuh. Waktu paruh Levotiroksin 7 hari diberikan 1 hari

    sekali. Anak-anak diberikan dosis yang lebih tinggi.

    Dosis :

    0-6 bulan : 10-15 g/kg/hari

    7-11 bulan : 6-8 g/kg/hari

    1-5 tahun : 5-6 g/kg/hari

    6-10 tahun : 4-5 g/kg/hari

    11-20 tahun : 1-3 g/kg/hari

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    56/85

    Halaman 56

    Dewasa : 1-2 g/kg/hari

    Pada dasarnya, kelainan hypotiroid dapat terjadi pada :

    1. Infant dan anakPerumbuhan dan perkembangan lambat dengan beberapa konsekuensi permanen,

    termasuk retardasi mental pada infant

    2. DewasaPenurunan metabolism, denyut jantung lambat, konsumsi oksigen menurun, deposisi

    glycosaminoglikan (GAG) pada intraseluler space, terutama pada kulit dan otot

    menghasilkan kasus extrim termasuk gambaran klinis myxedema

    Presentasi Klinis dan Temuan :

    1. dewasa

    2. anak dan remaja

    3. infant (kretinisme)

    istilah kretisme berasal dari aplikasi terhadap infant yang lahir pada area defisiensi

    iodine parah dengan retardasi mental,stature pendek,pembengkakan muka dan

    tangan,dan tuli mutism serta abnormalitas tanda neurologis dari pyramidal dan

    extrapiramidal tract

    Etiologi kretinisme :

    1. kesalahan descend tiroid pada masa embrionik

    2. pemblokan transfer plasenta oleh anti TSH reseptor antibody ibu dengan hasimoto

    tiroiditis

    3.

    defect inheriter pada biosintesis hormon tiroid

    4. didapatnya ( exposure ) tiodides atau obat anti tiroid yang diberikan pada ibu saat

    kehamilan

    5. inadvertend administrasi dari radio aktif iodine untuk thyrotoexicosis atau kanker

    tiroid

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    57/85

    Halaman 57

    Ciri atau tanda hyoptiroid pada neonatus :

    1. sulit bernapas

    2. cyianosis

    3. jaundice

    4. poor feeding

    5. hoarse cry

    6. umbilical hernia

    7. retardasi maturasi tulang

    AUTOIMMUNITAS THYROID

    Mekanisme autoimun merupakan patogenesis dari beberapa penyakit tyroid :

    - Gravees disease

    - Hashimoto tyroiditis

    - Postpartum tyroiditis

    - Neonatal tyroid dysfunctional

    Mekanisme umum autoimun :

    Dikenali oleh reseptor T-cell yang ada di CD4 helper T-cell

    Merangsang pelepasan sitokin (interleukin/IL 2)

    Sitokin berpengaruh kepada :

    Aktivasi dan pembelahan T-cell

    Induksi aktivitas sel pembunuh (aktivitas sel pembunuh bisa

    dihentikan oleh sel supresor CD8)

    Makrofag + HLA-

    DR yang ada diMCH complex

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    58/85

    Halaman 58

    Stimulasi limfosit B untuk membentuk antibody

    dari antigen benda asing

    KET :

    1.

    MCH-Complex terdiri dari linked set of genes yang mengkode glikoprotein yang terdapat

    di antigen

    MCH dibagi ke dalam 3 regio yaitu :

    Class I terdiri dari HLA-A sampai HLA-G

    Class II HLA-DP sampai HLA-DR

    Class III mengkode gen untuk tumor necrosis factor dan TNF, complement

    factor seperti (C2,C4, dan B) dan steroidogenesis enzyme 21-hydroxilase

    2. 3 antigen utama tyroid adalah Tyroglobulin (Tg) antigen, Peroksidase tyroidal antigen,

    TSH reseptor

    3. Perbedaan antara mekanisme autoimun pada penyakit Graves disease dan hashimoto

    tyroiditis yakni :

    Graves disea mengunakan HLA-B8 dan HLA-DR3 sedangkan Hashimoto

    tyroiditis menggunakan HLA-DR5

    Graves disease menggunakan TSI antibody sedangkan Hashimoto menggunakan

    TPO antibody

    Graves Disease

    Definisi :

    Bentuk tirotokksikosis yang paling umum dan dapat terjadi pada semua umur serta dapat

    terjadi pada pria maupun wanita. Sindroma ini ditandai dengan adanya tirotoksikosis, goiter,

    eksopthalmos, dan dermopati.

    Etiologi :

    Graves disease dipandang sebagai penyakit autoimun yang penyebabnya belum diketahui.

    Faktor predisposisinya adalah genetik. Sekitar 15% pasien Graves memiliki keluarga dengan

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    59/85

    Halaman 59

    kelainan yang sama. Wanita 5 kali lebih sering terkena dibanding dengan pria. Penyakit ini

    dapat terjadi pada segala umur, namun sering terjadi pada kelompok usia 20-40 tahun.

    Sign & Symptom :

    Gelisah

    Mudah lelah

    Tidak tahan panas

    Hiperkinesia

    Diare dan banyak mengeluarkan keringat

    Penurunan berat badan tanpa penurunan nafsu makan

    Takikardi ringan

    Otot lemah dan massa otot berkurang sehingga pasien tidak dapat berdiri dari kursi

    tanpa bantuan

    Pada anak-anak terjadi pertumbuhan dan pematangan tulang yang ebih cepat

    Kelainan pada mata

    Tremor dan nervous

    Dermopatia tyroid yang terdiri dari penebalan kulit terutama kulit diatas tibia bagian

    bawah yang disebabkan penumpukan dari glikosaminoglikan

    Kelainan mata pada Graves disease ini dapat dikelompokkan menjadi :

    Tingkat Definisi

    0 tidak ada tanda dan gejala

    1 spasm kelopak mata atas yang berhubungan dengan tirotoksitosis aktif dan

    biasanya sembuh spontan bila tirotoksikosis cukup terkendali

    2 terkenanya jaringan lunak dengan edema periorbital kongesti disertai kemerahan

    konjungtiva dan pembengkakan konjungtiva (kemosis)

    3 proptosis (diukur dengan eksopthalmometer Hertal)

    4 terkenanya otot rectus inferior atau otot rectus medialis yang merusak lirikan ke

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    60/85

    Halaman 60

    atas

    5 terkenanya bagian kornea

    6 hilangnya penglihatan akibat terkenanya nervus opticus

    Pemeriksaaan Laboratorium :

    Pada Graves disease awal dan rekuren, kadar T3 meningkat sedangkan T4 normal. Jika TSH

    tersupresi dan FT4I tidak meningkat, maka T3 harus diukur.

    Komplikasi :

    Tyroid strom adalah eksaserbasi akut semua gejala tirotoksikosis dimana sering terjadi

    sebagai suatu sindroma berat sehingga dapat menimbulkan kematian.

    Hipermetabolisme dan respon adrenergik yang berlebihan

    Febris (38-41C), muka kemerahan dan keringat banyak

    Takikardi berat dengan fibrilasi atrium, pulse rate tinggi, dan kadang-kadang gagal

    jantung

    Gejala susunan saraf pusat : gelisah, agitasi berat, delirium dan koma

    Gejala gastrointestinal : nausea, muntah, diare, dan ikterus

    Treatment :

    a. Terapi obat anti tyroid

    Sangant berguna untuk pasien-pasien muda dengan kelenjar kecil dan penyakit ringan.

    Merupakan satu-satunya terapi yang meninggalkan kelenjar tyroid yang utuh, namun

    insidensi kekambuhannya cukup tinggi sekitar 60-80%. Angka kekambuhan dapat

    diturunkan dengan menggunakan dosis regimen penghambat tyroid total. Terapi

    dengan obat anti tyroid biasanya dimulai dengan dosis yang besar hingga pasien

    menjadi eutiroid dan kemudian pasien diberi dosis tunggal ynag lebih kecil pada pagi

    hari. Lama terapi pada Graves disease bervariasi berkisar 6 bulan sampai 20 tahun.

    Dosis :

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    61/85

    Halaman 61

    Propiltiourasil 100-150 mg tiap 6 jam lalu dalam waktu 4-8 minggu dosis

    diturunkan sampai 50-200 mg sekali/2 kali sehari. Propiltiourasil memiliki

    kelebihan dibanding metimazol yakni bahwa propiltiourasil menghambat

    sebagian konversi T4 menjadi T3, sehingga efektif dalam menurunkan hormon

    tyroid dengan cepat.

    Metimazol 40 mg tiap pagi selama 1-2 bulan, lalu dosis diturunkan menjadi 5-

    20 mg tiap pagi. Metimazol mempunyai lama kerja yang lebih panjang dan

    lebih berguna bila diinginkan terapi dengan dosis tunggal.

    Reaksi terhadap obat :

    Timbulnya rash bila ditangani dengan pemberian antihistamin dan bukan

    indikasi penghentian terapi.

    Agranulositosis merupakan indikasi untuk penghentian terapi. Ditandai

    dengan dengan sakit tenggorokan dan panas.

    Ikterus, edema angioneurotik, toksisitas hepatoselular, artralgia akut

    merupakan efek samping yang jarang tapi indikasi penghentian terapi.

    b. Terapi bedah

    Tiroidektomi subtotal untuk goiter multinodular atau kelenjar yang sangat besar.

    Sebelum operasi, pasien diterapi obat antityroid selama 6 minggu lalu 2 minggu

    sebelum operasi pasien diberi kalium iodida 5 drop 2 x sehari, tujuannya untuk

    mengurangi vaskularisasi kelenjar dan mempermudah operasi.

    Tiroidektomi total biasanya tidak perlu dilakukan kecuali bila pasien mengalami

    eksopthalmos progresif yang berat. Kebanyakan ahli bedah meninggalkan 2-3 gram

    jaringan tyroid pada masing-masing sisi leher, namun jika jaringan tyroid disisakan

    terlalu banyak maka penyakitnya akan kambuh.

    c. Terapi Iodin Radioaktif

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    62/85

    Halaman 62

    Pasien diterapi obat anti tyroid sampai eutyroid lalu dihentikan terapinya selama 5-

    7 hari kemudian tentukan ambilan iodin radioaktif dan lakukan SCAN. Dosis 100-

    150 Ci/gr berat tyroid dihitung berdasarkan ambilan ini. Komplikasi utama terapi

    radioaktif adalah hipotyroidism.

    Hashimoto Tyroiditis

    Etiologi :

    merupakan penyakit autoimun dimana limfosit dibuat sensitif terhadap antigen, sehingga

    terbentuk autoantibodi untuk bereaksi dengan antigen-antigen tersebut.

    3 autoantibodi yang penting adalah tyroglobulin, tyroid peroksidase antibody (TPO), dan

    TSH-reseptor blocking antibody (TSH-R antibody).

    Pathogenesis :

    Terdapat infiltrasi masif dari limfosit ke dalam kelenjar tyroid dengan destruksi total susunan

    tyroid normal. Destruksi kelenjar akibat turunnya kadar T3 dan T4 serum dan TSH

    meningkat.

    Sign & Symptom :

    Goiter atau eutyroid bagi penderita hipotyroidism ringan

    Tidak sakit

    Penderita bahkan tidak sadar akan adanya goiter, kecuali bila goiter sangat besar

    Pasien yang berusia lanjut bisa terkena hipotyroidism berat walau kelenjar tyroid kecil

    atrofik lunak

    Pemeriksaan Lab

    Aktivitas peroksidase sehingga organifikasi iodine terganggu dapat diketahui

    melalui uji discharge perklorat (+)

    Iodinasi material protein yang metabolik tidak aktif terjadi sehingga kadar PBI

    (Protein Bound Iodine) serum tinggi dan tidak sebanding dengan kadar T4 serum

    Radioiodine bisa normal, atau

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    63/85

    Halaman 63

    Kadar hormon tyroid sirkulasi biasanya normal/turun , jika maka kadar TSH

    Tyroglobulin Ab (+) dan TPO Ab (+)

    Jika dilakukan biopsi jarum maka akan terdapat area infiltrasi berat limfosit dan

    adanya sel Hurthle pada apusan

    Diagnosis Banding :

    Dibedakan dengan goiter nontoksik lain dengan pemeriksaan antibody atau dengan biopsi

    aspirasi jarum halus

    Komplikasi :

    Komplikasi utama adalah hipotyroidism progresi. Namun ada komplikasi lain yaitu limfoma

    kelenjar tyroid tapi jarang terjadi

    Treatment :

    Levotiroksin yang cukup untuk menekan TSH dan memungkinkan regresi goiter

    Prognosis :

    Jika tidak dilakukan terapi maka penderita hipotyroidism dan goiter ini akan mengalami

    miksedema

    CONGENITAL HYPOTHYROIDISM

    y Bisa bersifat familial atau sporadic; goitrus atau nongoitrus.

    y Lebih banyak terjadi pada bayi perempuan daripada laki-laki.

    y Pada banyak kasus, defisiensi hormone thyroid sangat parah, sehingga gejalanya sudah

    terlihat pada minggu pertama kehidupan, sedangkan pada sebagian kasus yang lain

    defisiensinya ringan sehingga menifestasi baru terlihat setelah beberapa bulan.

    Epidemiologi :

    Terjadi pada 1/ 4.000 bayi di seluruh dunia. Jarang terjadi pada black Americans (1/ 32.000)

    dan lebih sering terjadi pada Hispanics dan orang amerika asli (1/ 2.000).

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    64/85

    Halaman 64

    Etiologi :

    1. Thyroid dysgenesis (TD) (aplasia, hypoplasia, dan ectopic gland); merupakan penyebab

    yang paling biasa terjadi (85%). Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi 8-10% dari

    bayi yang TD ditemukan adanya developmental anomalies (thyroglossal duct cysts dan

    hemiagenesis) yang berhubungan dengan komponen genetik.

    Tiga faktor transkripsi (TTF-1, FOXE1, dan PAX-8) penting dalam morfogenesis dan

    diferensiasi tiroid. Jika terjadi mutasi pada gen ini, akan berhubungan dengan TD. Faktor

    trnaskripsi lainnya (NKX2.1) terdapat pada tiroid dan CNS. Jika terjadi mutasi akan

    terjadi congenital hypothyroidism dengan masalah neurologist.

    Kemingkinan mekanisme patogenesis lainnya yaitu adanya thyroid-growth blocking dan

    cytotoxic antibody pada bayi baru lahir yang menderita TD (penyakit tiroid autoimun

    pada ibu menyebabkan TD).

    2. Defect in synthesis of thyroxine (Dyshormonogenesis). Terjadi pada 1/ 30.000- 50.000

    bayi hidup. Disebabkan oleh gen autosom resesif. Biasanya terdapat goiter.

    Dyshormonogenesis meliputi:

    Defect of iodide transport; terjadi mutasi pada NIS (sodium-iodide symporter).

    Kerusakan TPO (thyroid peroksidase) pada organifikasi dan coupling; biasanya terjadi

    gangguan pada sintesis T4. Ditandai adanya penurunan radioaktivitas tiroid ketika

    diberikan perchlorate atau thiocyanate dua hari setelah pemberian radioiodine.

    Gangguan sintesis thyroglobulin; ditandai adanya goiter, peningkatan TSH, penurunan

    kadar T4, dan tidak ada atau rendahnya kadar thyroglobulin.

    Gangguan pada deiodinasi.

    3. Defect in thyroid hormone transport. Adanya mutasi gen transporter yang

    menyebabkan kerusakan transporter sehingga mengganggu perjalanan T3 ke neuron.

    Akibatnya dapat terjadi retardasi mental. Ditandai dengan adanya peningkatan kadar

    serum T3 dan retardasi psikomotor.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    65/85

    Halaman 65

    4. Thyrotropin receptor-blocking antibody. Disebabkan oleh penyakit autoimun tiroid

    ibu. Maternal TRBAb menembus transplasenta sehingga menghambat pengikatan TSH ke

    reseptornya pada fetus.

    5. Obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu. Contohnya : carbimazole.

    6. Thyrotropin hormone unresponsiveness. Ditandai dengan adanya peningkatan TSH,

    dan kadar T4 normal.

    7. TRH receptor abnormality. Disebabkan oleh kegagalan reseptor TRH untuk merespon

    stimulasi TRH.

    Manifestasi Klinis:

    - Kebanyakan bayi dengan congenital hypothyroidism lahir dengan asymptomatic, karena

    di dalam tubuhnya masih terdapat T3 & T4 dari ibu yang mencukupi sekitar 33% dari

    kadar normal thyroid saat lahir.

    - Berat badan & tinggi/panjang badan biasanya normal, namun lingkaran kepala sedikit

    membesar karena myxedema pada otak.

    - Anterior & posterior fontanelle terbuka dengan lebar.

    - Terjadi perpanjangan pada masa fisiologis ikterus karena terhambatnya maturasi

    konjugasi glucoronide.

    Physiologic jaundice :

    y Full term : Muncul 2-3 hari, hilang pada hari ke 4-5. Peak bilirubin 10-12 mg/dl pada

    hari ke 2-3.

    yPremature : Muncul hari ke 3-4, hilang hari ke 7-9. Peak bilirubin 15 mg/dl pada hari

    ke 6-8.

    Pathologic jaundice :

    y Full term: Muncul 2-3 hari, hilang berariasi >10-14 hari.Peak >12 mg/dl dicapai pada

    minggu ke-1.

  • 8/3/2019 EMS Case 2

    66/85

    Halaman 66

    y Premature : Muncul 3-4 hari, hilang berariasi. Peak >15 mg/dl ( dicapai pada minggu

    ke-1).

    - Gangguan pemberian makan (feeding difficulties), antara lain mengantuk, kurang

    konsentrasi, bingung, dan tersedak selama menyusui.

    - Gangguan pernafasan karena lidah yang membesar (macroglossia) sehingga menghambat

    aliran udara. Mulut pun menjadi tetap terbuka.

    - Bayi menjadi jarang menangis, banyak tidur, nafsu makan rendah, dan malas.

    - Konstipasi, yang tidak respons terhadap treatment.

    - Perut membesar, biasanya disebabkan adanya umbilical hernia.

    - Suhu tubuh rendah (< 35C), kulit (khususnya ekstremitas) terasa dingin.

    - Edema pada genital dan ekstremitas.

    - Denyut nadi lemah, ada heart murmur, cardiomegaly, dan asymptomatic pericardial

    effusion anemia makrositer.

    - Seiring bertambahnya umur, manifestasi ini semakin berkembang.

    Pada usia 3-6 bulan, semua gejala klinis akan muncul, yaitu:

    1. Pertumbuhan bayi terhambat;

    Ekstremitas pendek, ukuran kepala normal/membesar.

    Anterior dan posterior fontanel terbuka lebar.

    Mata terlihat menjauh, batang hidung pesek, fisura palpebral menyempit, kelopak

    mata membengkak.

    Mulut terbuka dan lidah yang besar menjulur keluar.

    Leher pendek dan tebal, kadang terdapat bantalan lemak di atas clavicula dan di antara

    leher dan bahu.

    Tangan besar dan jari-jari tangan pendek.

    Kulit kering dan bersisik, ada sedikit kerin