ekonomi publik winda
DESCRIPTION
MAKALAH EKONOMI PUBLIKTRANSCRIPT
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
1/14
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai konsekuensi pelaksanaan kewajibannya, pemerintah perlu dana
yang memadai, dianggarkan melalui APBN/APBD, dan pada saatnya harus
dikeluarkan melalui Kas Negara/Kas Daerah. Dalam APBN, pengeluaran
Pemerintah Pusat dibedakan menjadi Pengeluaran untuk Belanja dan Pengeluaran
untuk Pembiayaan. Pengeluaran untuk belanja terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat seperti Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja !odal, Pembayaran
Bunga "tang, Subsidi, Belanja #ibah, Bantuan Sosial, Belanja $ain%lain, dan
Dana yang dialokasikan ke Daerah seperti Dana Perimbangan, Dana &tonomi
Khusus dan Penyesuaian. Sedangkan Pengeluaran untu Pembiayaan tediri dari
Pengeluaran untuk &bligasi Pemerintah, Pembayaran Pokok Pinjaman $uar
Negeri, dan Pembiayaan lain%lain.
Adapun jenis%jenis Pengeluaran Negara menurut si'atnya terdiri dari
Pengeluaran (n)estasi, Pengeluaran Pen*iptaan $apangan Kerja, Pengeluaran
Kesejahteraan, Pengeluaran untuk Penghematan !asa Depan, dan Pengularan
$ainnya. Pengeluaran (n)estasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk
menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang, misalnya,
pengeluaran untuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, satelit,
peningkatan kapasitas SD!, dll. Pengeluaran Pen*iptaan $apangan Kerja
merupakan pengeluaran untuk men*iptakan lapangan kerja, serta memi*u
peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat. Pengeluaran Kesejahteraan
+akyat merupakan pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadapkesejahteraan masyarakat, atau pengeluaran yang dan membuat masyarakat
menjadi bergembira, misalnya pengeluaran untuk pembangunan tempat rekreasi,
subsidi, bantuan langsung tunai, bantuan korban ben*ana.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
2/14
2
BAB II
PEMBAHASAN
(lmu konomi Publik adalah *abang (lmu konomi yang menelaah
masalah%masalah ekonomi khalayak ramai -publik/masyarakat,
pemerintah/negara seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi,
nasionalisasi/pri)atisasi, sistem jaminan sosial, ketahan%an pangan, kebijakan
teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
!enurut !ontesieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi
kekuasaan legislati', eksekuti', dan yudikati'. Dalam prakteknya, kekuasaaneksekuti' -pemerintah, yaitu presiden dan para pembantunya la0imnya paling
berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
a menetapkan kerangka hukum -legal 'ramework yang melandasi suatu
perekonomian,
b mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
* memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai 'asilitas seperti
kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,
d membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan
swasta, misalnya persenjataan,
e meredistribusikan -membagi ulang pendapatan dari suatu kelompok ke
kelompok lainnya, dan
' menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak%anak
terlantar, menyantuni 'akir miskin, dan sebagainya
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
!asalah kun*i perekonomian adalah masalah mikro -distribusi produksi,
alokasi konsumsi dan masalah makro -pengangguran, in'lasi, kapasitas produksi,
pertumbuhan. Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa -pemerintah atau
bukan atau bagaimana keputusan ekonomi diambil -melalui peren*anaan terpusat
atau mekanisme harga. Pandangan%pandangan tentang peran pemerintah dalam
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
3/14
3
perekonomi%an semakin kon)ergen -*enderung mendekat satu terhadap yang lain,
yakni se*ara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar.
Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat
memperbaiki kegagalan tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki
kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang mampu.
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis
bersi'at sahih. Analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi
kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan
kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan
e)aluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang
kebijakan publik.
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
enis Ke!ia"an Pemerin"a#
1enis kegiatan pemerintah antara lain adalah
a !enyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan
untuk membawa perekonomian ke 'ungsinya semula.
b !emproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan,
keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
* !empengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor pri)at -swasta, melalui
subsidi, pajak, kredit dan peraturan -undang%undang.
d !embeli barang dan jasa dari sektor pri)at dan kemudian menyalurkannya ke
perusahaan dan rumah tangga.
e !elakukan redistribusi pendapatan.
2aktor%'aktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah
a. Adanya perang.
b. Peningkatan pendapatan masyarakat.
*. Adanya urbanisasi.
d. Perkembangan demokrasi.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
4/14
4
"kuran Kegiatan Pemerintah
"kuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran
sektor publiknya dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar
ukuran pengeluaran publik relati' terhadap total perekonomian.
Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh
pengeluarannya melalui beberapa ma*am jenis pajak dan apabila terjadi de'isit
maka de'isit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai
tiga 'ungsi
a. 2ungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. 2ungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
*. 2ungsi pemerintah untuk menyediakan barang%barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi,
peran distribusi dan peran stabilisasi. Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa
'aktor yang mengakibatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju kondisi
Pareto optimal tidak dapat ter*apai.
E$ISIENSI PASAR
'isiensi Pareto
'isiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat
seseorang sejahtera dengan membuat orang lain dirugikan.3erdapat 4 prinsip yang
perlu diperhatikan dalam teori 'undamental dari ekonomi kesejahteraan teori
pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan -dan kondisi
yang memuaskan adalah e'isien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap
alokasi e'isiensi Pareto dapat di*apai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi
'isiensi menurut perspekti' pasar tunggal terjadi pada saat marginal bene'it sama
dengan marginal *ost.
Analisis 'isiensi konomi
3erdapat 5 -tiga aspek dari Pareto ''i*ien*y. Pertama, e'isien dalam pertukaran.
Kedua, e'isien dalam produksi. Ketiga, e'isiensi dalam keseluruhan -o)erall/mi6
e''i*ien*y.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
5/14
5
'isiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang
tertentu jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut -pareto e'isien jika,
melalui realokasi barang%barang, tidak seorang indi)idupun dapat memperoleh
kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan indi)idu lainnya.
'isiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan
dalam mengalokasikan sumber%sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang
dapat diproduksi tanpa keharusan mengu%rangi produksi barang lainnya. 'isiensi
keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat
ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya
berkurang.
KE%A%ALAN PASAR
#ak !ilik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar Pemerintah harus akti'
melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan mende'inisikan
hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.
3erdapat 7 -enam 'aktor penyebab kegagalan pasar yaitu
a. Kegagalan dari persaingan -'ailure o' *ompetition.
b. Adanya barang publik -publi* good.
*. ksternalitas.
d. Pasar tidak lengkap.
e. Kegagalan in'ormasi.
'. Adanya pengangguran, in'lasi, dan ketidakseimbangan -unemployment, and
other ma*roe*onomi* disturban*es.
Peran Pemerintah dalam +edistribusi Salah satu peran penting dari
pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau
mentrans'er pendapatan. #al ini memberikan koreksi terhadap distribusi
pendapatan yang ada di masyarakat. 3erdapat dua aspek analisis dari sektor publik
yaitu pendekatan normati' yang mem'okuskan pada apa yang harus dilakukan
pemerintah dan pendekatan positi' yang mem'okuskan pada penggambaran dan
penjelasan se*ara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
6/14
6
E$ISIENSI DAN KEMERATAAN
'isiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial
3erdapat trade%o'' antara kemerataan dan e'isiensi.
Kur)a indi''eren untuk indi)idu menggambarkan bagaimana mereka
membuat trade%o'' antara barang yang berbeda, kur)a kepuasan sosial
menggambarkan bagaimana masyarakat membuat trade%o'' antara tingkat
kepuasan dari indi)idu yang berbeda.
2ungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking
beberapa alokasi dan sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan
tingkat tertinggi dari kesejahteraan masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita
harus memilih alokasi yang paling sedikit dari beberapa indi)idu better o'' dan
tidak seorangpun worse o''. (ni berarti bahwa jika beberapa indi)idu kepuasannya
meningkat dan tidak seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan sosial
meningkat.
!enganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek
1ika proyek tidak Pareto impro)ement, pendekatan umum yang digunakan
adalah menggunakan e'ek e'isiensi dan pemerataan. 1ika proyek sebuah proyek
mempunyai keuntungan bersih yang positi' dan mengurangi ketidakmerataan,
maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan 1ika e'isiensi menunjukkan
keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat trade%o'' se*ara
umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.
8ara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan
-bene'it dari beberapa program atau proyek khususnya indi)idu, adalah dalam
bentuk 9willingness to pay:.
Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima olehsemua indi)idu. 1umlah yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total
dari semua indi)idu di masyarakat. Perbedaan antara kemauan membayar dan
biaya total dari proyek dapat disebut sebagai e'ek e'isiensi dari proyek.
3&+( BA+AN; P"B$(K
Barang Publik dan Syarat 'isiensi untuk Barang Publik
3erdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang
publik under*onsumption dan undersupply. Dalam kasus barang nonri)al,
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
7/14
7
e6*lusion adalah tidak diinginkan karena menghasilkan under*onsumption. 3etapi
tanpa e6*lusion, yang mana terdapat masalah undersupply.
Keengganan indi)idu berkontribusi se*ara sukarela untuk menyediakan
barang publik akan menimbulkan masalah 'ree rider. Barang publik murni adalah
barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya terhadap tambahan
orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima
barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit *ontoh barang publik
murni. Barang publik murni disediakan se*ara e'isien ketika penjumlahan dari
tingkat marginal substitusi -atas semua indi)idu adalah sama dengan trans'ormasi
marginal Kur)a permintaan untuk barang publik atau Kur)a permintaan kolekti'
adalah penjumlahan se*ara )ertikal dari permintaan indi)idu yang ada dalam
masyarakat.
Barang Pri)at yang Disediakan oleh Publik
1ika barang pri)at bebas tersedia maka akan terjadi o)er%*onsumpption.
Ketika indi)idu tidak membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta
sampai pada titik di mana keuntungan marginal yang dia terima dari barang
tersebut sama dengan nol.
Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan indi)idu yang
ingin bayar dengan peningkatan output dan biaya produksi meningkat. Pemerintah
menentukan *ara untuk membatasi konsumsi. !etode untuk membatasi konsumsi
barang disebut rationing system. #arga menyediakan satu rationing system.
Kedua, *ara umum untuk me%rationing barang publik adalah ketentuan yang
seragam bagi penawaran barang dalam jumlah yang sama untuk setiap orang.
Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas pendidikan bagi
semua indi)idu meskipun indi)idu ada yang menyukai lebih atau sedikit.
Keuntungan utama dari ketentuan publik bagi barang< tidak mengikuti untuk
beradaptasi terhadap perbedaan kebutuhan indi)idu dan hasrat seperti dalam pasar
pri)at.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
8/14
8
TEORI PILIHAN PUBLIK
!ekanisme Publik untuk Alokasi Sumberdaya
3idak seperti pengeluaran dalam barang swasta yang kon)ensional, yang
ditentukan melalui sistem harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui
proses politik. Penentuan penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas
sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow Paradoks, ke*uali
pada masyarakat yang sangat homogen di mana pre'erensi mereka semuanya
sama sehingga dapat dilakukan pemilihan se*ara aklamasi.
Alternati' untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik
3eori pengeluaran pemerintah yang di kemukakan oleh $indahl adalahteori yang sangat berguna untuk membahas penyediaan barang publik yang
optimum dan se*ara bersamaan juga membahas mengenai alokasi pembiayaan
barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan teori $indahl adalah karena
teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas mengenai
penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
3idak tersedianya gambaran yang *ukup dari proses politik. Keluaran dari
proses politik. dalam pandangan ini, mere'leksikan kekuatan politik dari
kelompok kepentingan spesial. Kelompok kepentingan mempunyai power yang
ditunjukkan melalui
a Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan in'ormasi, khususnya
untuk pemilih yang mendukung akti)itas mereka. !ereka menyediakan
in'ormasi, dan kadang mereka menyediakan transportasi, perawatan anak, dan
yang lainnya.
b Penyediaan in'ormasi bagi si politisi,
* Penyuapan baik se*ara langsung maupun tidak langsung kepada politisi.
Pemerintahan yang e'ekti' tergantung pada kualitas pelayanan terhadap
masyarakat/publik
PRODUKSI PUBLIK DAN BIROKRASI
!onopoli Alamiah Produksi Publik Barang%Barang Swasta serta
Perbandingan 'isiensi pada Sektor Publik dan Swasta
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
9/14
9
!onopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan.
Karena banyaknya output yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya
produksi, maka perusahaan pada monopoli alamiah memiliki struktur biaya
menurun . Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan
pemerintah *enderung kurang e'isien daripada perusahaan swasta, namun ada
beberapa penge*ualian yang membuktikan ketidakbenar%an pendapat tersebut.
Sumber Ketidake'isienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan
Konsensus pada Peran Pemerintah dalam Produksi
Alasan ine'isiensi pada sektor publik
a. Perbedaan organisasi
= !endapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
4 $ebih berorientasi politik.
5 3idak adanya kompetisi.
> Pembatasan pegawai -pegawai tidak dapat dipe*at, gaji lebih rendah.
? Prosedur pembelian lebih rumit.
7 Pembatasan anggaran.
b. Perbedaan indi)idu
= 3idak adanya insenti'.
4 3ujuan birokrat memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, e'isiensi sering
ter*apai, antara lain adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang
terbatas. Alasan lain, jika tanpa moti' keuntungan, maka pen*apaian hasil tidak
akan optimal. Para pekerja pada perusahaan pemerintah bekerja lebih baik setelah
menjadi perusahaan swasta, karena mendapat pendapatan yang lebih tinggi.
Peranan pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya.Ada konsensus bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi
barang swasta umum. Atau dapatkah ter*apai e'isiensi dengan *ara korporatisasi@
Sangat sulit mengukur per'orma dari sektor publik dan sektor swasta dan sangat
tidak mungkin semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa
yang saat ini mulai terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi,
kesehatan dan pendidikan.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
10/14
10
!odel Pembangunan 3entang Perkembangan Pengeluaran Pemerintah.
!odel ini dikembangkan oleh +ostow dan !usgra)e yang
menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap%tahap
pembangunan ekonomi yaitu tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut. Pada
tahap awal perkembangan ekonomi, prosentase in)estasi pemerintah terhadap
total in)estasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan
prasarana seperti pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi. Pada tahap
menengah pembangunan ekonomi, in)estasi pemerintah tetap diperlukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap
ini peranan in)estasi swasta sudah semakin besar. Peranan pemerintah tetap besar
pada tahap menengah, oleh karena peranan swasta semakin besar akan
menimbulkan banyak kegagalan pasar dan juga menyebabkan pemerintah harus
menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu
pada tahap ini perkembangan ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan
antarsektor yang makin komplek. !isalnya pertumbuhan ekonomi yang
ditimbulkan oleh perkembangan sektor industri akan menimbulkan semakin
tingginya pen*emaran atau polusi. Pemerintah harus turun tangan mengatur dan
mengurangi dampak negati' dari polusi. Pemerintah juga harus melindungi buruh
dalam meningkatkan kesejahteraannya.
!usgra)e-=C-= berpendapat bahwa dalam suatu proses pembangunan,
in)estasi swasta dalam prosentase terhadap PDB semakin besar dan prosentase
in)estasi pemerintah terhadap PDB akan semakin ke*il. Pada tingkat ekonomi
lebih lanjut, +ostow mengatakan bahwa akti)itas pemerintah dalam pembangunan
ekonomi beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran%pengeluaran untuk
akti)itas sosial seperti program kesejahteraan hari tua dan pelayanan kesehatanmasyarakat.
b. #ukum agner
agner mengemukakan suatu teori mengenai perkembangan penge%luaran
pemerintah yang semakin besar dalam prosentase terhadap PDB. agner
mengemukakan pendapatnya bahwa dalam suatu perekonomian apabila
pendapatan per kapita meningkat maka se*ara relati' pengeluaran pemerintah pun
akan meningkat. #ukum agner dikenal dengan 93he $aw o' 6panding State
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
11/14
11
6penditure:. Dasar dari hukum tersebut adalah pengamatan empiris dari negara%
negara maju -Amerika Serikat, 1erman, 1epang. Dalam hal ini agner
menerangkan mengapa peranan pemerintah menjadi semakin besar, terutama
disebabkan karena pemerintah harus mengatur hubungan yang timbul dalam
masyarakat. Kelemahan hukum agner adalah karena hukum tersebut tidak
didasarkan pada suatu teori mengenai pemilihan barang%barang publik. agner
mendasarkan pandangannya dengan suatu teori yang disebut teori organis
mengenai pemerintah -organi* theory o' the state yang menganggap pemerintah
sebagai indi)idu yang bebas bertindak, terlepas dari anggota masyarakat lainnya.
Teori Pea&o&k dan 'iseman
Pea*o*k dan iseman adalah dua orang yang mengemukakan teori
mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah yang terbaik. 3eori mereka
didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah senantiasa berusaha untuk
memperbesar pengeluaran sedang%kan masyarakat tidak suka membayar pajak
yang semakin besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin
besar tersebut. 3eori Pea*o*k dan iseman merupakan dasar teori pemungutan
suara. Pea*o*k dan iseman mendasarkan teori mereka pada suatu teori bahwa
masyarakat mempunyai suatu tingkat toleransi pajak, yaitu suatu tingkat dimana
masyarakat dapat memahami besarnya pungutan pajak yang dibutuhkan oleh
pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. 1adi masyarakat menyadari
bahwa pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai akti)itas pemerintah
sehingga mereka mempunyai tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar
pajak. 3ingkat toleransi ini merupakan kendala bagi pemerintah untuk
menaikkan pemungutan pajak se*ara semena%mena. 3eori Pea*o*k dan isemanadalah sebagai berikut Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak
semakin meningkat walaupun tari' pajak tidak berubah< dan meningkatnya
penerimaan pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat.
&leh karena itu, dalam keadaan normal, meningkatnya PDB menyebabkan
penerimaan pemerintah yang semakin besar, begitu juga dengan pengeluaran
pemerintah menjadi semakin besar. Apabila keadaan normal tersebut terganggu,
misalnya karena adanya perang, maka pemerintah harus memperbesar
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
12/14
12
pengeluarannya untuk membiayai perang. Karena itu penerimaan pemerintah dari
pajak juga meningkat dan pemerintah meningkat%kan penerimaannya tersebut
dengan *ara menaikkan tari' pajak sehingga dana swasta untuk in)estasi dan
konsumsi menjadi berkurang. Keadaan ini disebut e'ek pengalihan -displa*ement
e''e*t yaitu adanya gangguan sosial menyebabkan akti)itas swasta dialihkan pada
akti)itas pemerintah. Perang tidak hanya dibiayai dengan pajak, akan tetapi
pemerintah juga melakukan pinjaman ke negara lain. Akibatnya setelah perang
sebetulnya pemerintah dapat kembali menurunkan tari' pajak, namun tidak
dilakukan karena pemerintah masih mempunyai kewajiban untuk mengembalikan
pinjaman tersebut.
Sehingga pengeluaran pemerintah meningkat karena PDB yang mulai
meningkat , pengembalian pinjaman dan akti)itas baru setelah perang. (ni yang
disebut e'ek inspeksi -inspe*tion e''e*t. Adanya gangguan sosial juga akan
menyebabkan terjadinya konsentrasi kegiatan ke tangan pemerintah dimana
kegiatan ekonomi tersebut semula dilaksanakan untuk swasta. (ni disebut e'ek
konsentrasi -*on*entration e''e*t. Adanya ketiga e'ek tersebut menyebabkan
akti)itas pemerintah bertambah. Setelah perang selesai dan keadaan kembali
normal maka tingkat pajak akan turun kembali. 1adi berbeda dengan pandangan
agner, perkembangan pengeluaran pemerintah )ersi Pea*o*k dan iseman
tidaklah berbentuk suatu garis,tetapi seperti tangga.
Bird mengkritik hipotesa yang dikemukakan oleh Pea*o*k dan iseman .
Bird menyatakan bahwa selama terjadinya gangguan sosial memang terjadi
pengalihan akti)itas pemerintah dari pengeluaran sebelum gangguan ke
pengeluaran yang berhubungan dengan gangguan tersebut. #al ini akan diikuti
oleh peningkatan prosentase pengeluaran pemerintah terhadap PDB. Akan tetapisetelah terjadinya gangguan, prosentase pengeluaran pemerintah terhadap PDB
akan menurun se*ara perlahan%lahan kembali ke keadaan semula. 1adi menurut
Bird ,e'ek pengalihan merupakan gejala dalam jangka pendek, tetapi tidak terjadi
dalam jangka panjang.
Satu hal yang perlu di*a*at dari teori Pea*o*k dan iseman adalah bahwa
mereka mengemukakan adanya toleransi pajak, yaitu suatu limit perpajakan, akan
tetapi mereka tidak menyatakan pada tingkat berapa toleransi pajak tersebut.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
13/14
13
8larke menyatakan bahwa limit perpajakan adalah sebesar 4? persen dari
pendapatan nasional . Apabila limit dilampaui maka akan terjadi in'lasi dan
gangguan lainnya.
!enurut Dr. ;uritno !angkoesoe%broto, !.*
Perkembangan pengeluaran pemerintah ditentukan oleh beberapa 'aktor
yaitu
a. Perubahan permintaan akan barang publik.
b. Perubahan akti)itas pemerintah dalam menghasilkan barang publik, dan juga
perubahan dari kombinasi 'aktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi.
*. Perubahan kualitas barang publi*.
d. Perubahan harga%harga 'aktor%'aktor produksi.
-
5/24/2018 Ekonomi Publik Winda
14/14
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut. Pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh terhadap output nasional di
beberapa negara, namun terdapat perbedaan hasil penelitian yang dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori Pertama yang menyatakan bahwa tingginya
pengeluaran pemerintah akan menyingkirkan in)estasi swasta -e'ek dari *rowding
out. Kedua menjelaskan hubungan antara ukuran disaggregate pengeluaran
pemerintah dan in)estasi swasta menggunakan analisis disagregate. Ketiga
menyatakan peningkatan pengeluaran pemerintah akan menarik keluar in)estasi
swasta.
Pengeluaran pembangunan pemerintah merupakan pengeluaran in)estasi
dan lebih produkti'. #asil estimasi EA+ dari ketiga sektor pengeluaran
pembangunan yang dipilih, menyimpulkan bahwa alokasi ke ketiga sektor
tersebut memberikan pengaruh positi' dan signi'ikan terhadap produk domestik
bruto. Sementara itu produk domestik bruto lebih banyak memberikan dampak
terhadap pengeluaran pemerintah di sektor in'rastruktur dan transportasi.
Saran
Pemerintah harus mengalokasikan anggaran dengan e'ekti' ke pos%pos
pengeluaran yang dapat meningkatkan produk domestik bruto sebagai salah satu
indikator pertumbuhan ekonomi. #al ini dapat dilakukan dengan mengurangi laju
pertumbuhan jumlah pegawai sehingga dapat mengurangi belanja pegawai. #allain yang dapat dilakukan adalah perlunya dipikirkan perlunya pengurangan
subsidi BB! yang memberatkan APBN. Skala prioritas ini memang membawa
dampak terhadap kemiskinan dan pengangguran.
Bila sudut pandangnya dari pertumbuhan ekonomi -e'isien maka euality
akan berkurang. #al ini dapat dikurangi dengan mengalokasikan ke proyek%
proyek pembangunan yang bersi'at padat karya. 3etapi hal ini juga menimbulkan
dampak ketidake'isienan dibanding menggunakan padat modal.