winda prasetiangingtyas 23

39
TUGAS ANTENA DAN PROPAGASI OLEH : WINDA PRASETIANINGTYAS (1231130035) D3-2B TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Upload: dwi-eddy

Post on 27-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ANTENNA PAK KOES

TRANSCRIPT

Page 1: Winda Prasetiangingtyas 23

TUGAS

ANTENA DAN PROPAGASI

OLEH :

WINDA PRASETIANINGTYAS

(1231130035)

D3-2B

TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141

Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420

Page 2: Winda Prasetiangingtyas 23

1. Sebutkan macam-macam antena yang digunakan pada telekomunikasi beserta

polaradiasi, polarisasi, gain, frekuensi, dan digunakan untuk apa (aplikasi) minimal

5 macam

Jenis – jenis antena :

1. Antena Kawat (Wire Antenna)

Antena kawat, merupakan jenis antena yang paling populer karena sering dilihat sehari-

hari – pada kendaraan mobil, gedung, kapal-kapal, pesawat terbang, spacecraft, telepon, TV,

dll.  Bentuk antena kawat bermacam-macam  : linier (dipole, monopole, whip/pecut), loop

(sirkular, rektangular, segitiga, elips), dan helix. 

Gambar 1 Macam Antena Kawat

a. Antena Monopole

b. Antena Dipole

Page 3: Winda Prasetiangingtyas 23

c. Antena Loop

d. Antena Helix

Page 4: Winda Prasetiangingtyas 23

Aplikasi Antena Kawat

Antena kawat dalam kehidupan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari yaitu:

pada Mobil, gedung, Kapal, Pesawat terbang, spacecraft, telepon dan TV.

2. Antena Celah (Aperture Antenna)

Antena apertur merupakan jenis antena yang banyak digunakan pada frekuensi tinggi.

Biasanya terdapat pada aircraft dan spacecraft karena kemudahannya dalam

pemasangannya. Bentuk antena celah bermacam-macam antara lain seperti Sectoral Horn,

Piramidal Horn, Slot dan lainnya.

Gambar 2 Macam Antena Celah

a. Antena Horn

Page 5: Winda Prasetiangingtyas 23

b. Antena Slot

Aplikasi Antena Celah

Adapun penerapan dari antena celah adalah pada pesawat terbang, satelit, stasiun

bumi, misil, aplikasi mobile dan pesawat ruang angkasa.

3. Antena Pantul (Reflector Antenna)

Antena reflektor, merupakan antena yang cocok digunakan untuk eksplorasi angkasa

luar karena gain yang besar sebanding dengan dimensinya. Bentuk reflektor dapat berupa

bidang datar, sudut, dan parabola antara lain pada antena Parabolic dish, corner reflector, dan

lain – lainnya.

Page 6: Winda Prasetiangingtyas 23

Gambar 3 Antena Reflector

a. Antena Corner Reflector

b. Antena Parabolic

Page 7: Winda Prasetiangingtyas 23

Aplikasi Antena Reflector

Salah satu aplikasi antena reflektor adalah sebagai pemancar tv sektoral pada band

UHF.

c. Antena Yagi

Antenna Type Pola Radiasi Karakteristik

Frequency : 2,4 Ghz

Gain : 16 dBi

Polarization : Vertical /

Horizontal

Impedance : 50 Ohm

Max. Input Power : 50 Watts

Page 8: Winda Prasetiangingtyas 23

4. Antena Lensa.

Antena Lensa digunakan terutama untuk mengkolimasi energi elektromagnetik agar

tidak tersebar ke arah yang tidak diinginkan. Antena lensa diklasifikasikan berdasarkan bahan

konstruksi, atau berdasarkan bentuk geometris.

Gambar 4. Tipe konfigurasi Antena Lensa

Page 9: Winda Prasetiangingtyas 23

Aplikasi Antena Lensa

Antena Lensa digunakan untuk memfokuskan pentransmisian dari antena horn

ataupun antena mikrostrip.

5. Antena Mikrostrip

Salah satu antena yang paling populer saat ini adalah antena mikrostrip. Hal ini disebabkan karena

antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini sangat

memperhatikan bentuk dan ukuran. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro

(sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai

salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti bilah/potongan yang mempunyai ukuran sangat

tipis/kecil.

Gambar 5. Antena Mikrostrip

Antenna Type Pola Radiasi Karakteristik

Polarisasi :

Linier

Page 10: Winda Prasetiangingtyas 23

Melingkar

Elips

Gain : 9 dBi

Frekuensi kerja :

5.62 GHz - 5.85 GHz

Polarisasi

a. Linier : terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada suatu titik di

ruang memiliki vector medan elektrik (atau magnet) pada titik tersebut selalu

berorientasi pada garis lurus yang sama pada setiap waktu.

b. Polarisasi melingkar: terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu

pada suatu titik memiliki vektor medan elektrik (atau magnet) pada titik tersebut

berada pada jalur lingkaran sebagai fungsi waktu.

c. Polarisasi elips: terjadi ketika gelombang yang berubah menurut waktu memiliki

vektor medan (elektrik atau magnet) berada pada jalur kedudukan elips pada ruang.

Page 11: Winda Prasetiangingtyas 23

Gain

Penguatan (G) pada antena mikrostrip merupakan perbandingan intensitas radiasi pada

arah tertentu terhadap intensitas radiasi yang diterima jika daya yang diterima berasal dari

antena isotropik. Penguatan dapat dirumuskan sebagai

Berbagai macam model matematika telah dianjurkan untuk memprediksikan

karakteristik radiasi dari radiatorantena mikrostrip patch segitiga sama sisi. Ungkapan

mengenai daerah jauh diperoleh dengan menggunakan model rongga yang sederhana dan

memenuhi syarat untuk tujuan praktis. Pola radiasinya dapat digambarkan dengan

menggunakan persamaan :

Pola Radiasi

Pola radiasi adalah bentuk radiasi gelombang EM dari sebuah antena sebagai fungsi

dari koordinat ruang. Koordinat ruang yang digunakan adalah koordinat bola (spherical

coordinate).

Gambar 6. Titik Koordinat Bola

Pengukuran dilakukan pada beberapa bidang dua dimensi. Pola bidang dua dimensi ini

disebut potongan pola (pattern cut) atau principal plane.

Page 12: Winda Prasetiangingtyas 23

Gambar 7. Pola bidang dua dimensi

Polarisasi

Antena Mikrostrip mempunyai polarisasi melingkar.

Gambar 10. Pola Radiasi Melingkar

Aplikasi dan Frekuensi Antena Mikrostrip

a. WiMAX

Dalam penggunaan mikrostrip untuk WiMAX yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz

b. WLAN

Page 13: Winda Prasetiangingtyas 23

Contoh mikrostrip dalam penggunaan WLAN mikrostrip yang digunakan adalah antena mikrostrip

array yang berfungsi untuk menambah penguatan padaWLAN.

c. Bandpass Filter

Bandpass filter bertugas untuk menyaring sinyal yang berada di tengah, sinyal rendah dan tinggi

ditolak. Mikrostrip adalah teknologi yang paling fleksible untuk merancang filter. Filter Hairpin

bekerja pada frekuensi 2,45 GHz

d. Mobile Satellite

Antena microstrip array digunakan dalam sistem komunikasi mobile satellite pada

rentang frekuensi 2,5 - 2,6 GHz

6. Antenna Susun (array)

Antena susunan, merupakan susunan beberapa antena sejenis sedemikian sehingga

karakteristik radiasi yang diinginkan dapat diperoleh. Beberapa macam antenna array : yagi

uda, susunan aperture, susunan slot.

Gambar 6 Macam Antena Susun (Array)

a. Antena Yagi

Gain

Page 14: Winda Prasetiangingtyas 23

Gain atau memperoleh kekuatan dari Yagi diukur relatif terhadap setengah gelombang

dipole (dBd) dalam banyak kasus. Mendapatkan kekuatan yang lebih penting dalam hal

transmisi rasio front-to-back adalah penting dalam hal menerima directivity. Gain-nya rendah

biasanya antara 7 sampai 15 dBi.

Polarisasi

Bentuk dari polarisasi antena yagi seperti pada gambar 4. Antena Yagi disebut

pengarah, karena antena ini memiliki polarisasi berbentuk memanjang dari belakang kedepan.

Artinya bahwa radiasi yang ditimbulkan mengarak kepada arah director diarahkan. Gambaran

dari polarisasi antena yagi adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Polarisasi antena Yagi.

Dari gambar tersebut kita bisa melihat ada dua pola yang perlu kita amati. Pola 1

adalah polariasasi antena yagi yang dipancarkan oleh driven sedangkan pola 2 adalah

polarisasi antena ke titik terjauh karena adanya pengerucutan polarisasi yang terjadi karena

adanya director. Dengan gambaran inilah maka kita dapat mengarahkan antena yagi ke titik

terkuat dari pancaran antena untuk mengirimkan dan menerima sinyal ke BTS terdekat.

Pola Radiasi

Page 15: Winda Prasetiangingtyas 23

Aplikasi

Antena Yagi Uda diterapkan diberbagai kebutuhan. di Indonesia Antena Yagi Uda

sangat banyak digunakan untuk antena televisi. Selain itu Antena Yagi Uda juga bisa

digunakan sebagai antena radio dan antena penguat sinyal Wi-Fi.

Aplikasi Antena Susun (Array)

Mobile WiMAX

Wireless LAN

Sistem GPS dan GSM

7. Antena Directional

Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut

pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau

area yang luas, contohnya : antena Yagi, Panel, Sektoral dan antena Parabolik 802.11b yang

dipakai sebagai Station atau Master bisa menggunakan jenis antena ini di kedua titik, baik

untuk Point to Point atau Point to Multipoint. Pola Radiasi Antena Directional

Gambar 5. Macam Antena Directional

Pola radiasi

Pola radiasi antena ini digambarkan pada gambar 1 seperti dibawah ini.

Page 16: Winda Prasetiangingtyas 23

Gambar 6 Pola Radiasi Antena Directional

Gambar 7 Bentuk pola radiasi gelombang antena Directional:

(a) Pola radiasi bidang medan magnet (H)

(b) Pola radiasi bidang medan listrik (E)

Polarisasi

Antena Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah

sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja.

Gambar 8 Polarisasi Linear

Gain Antena Gain (penguatan) bukanlah kuantitas yang bisa didefinisikan dalam bentuk

fisik seperti watt atau ohm, tetapi gain adalah rasio yang tidak berdimensi. Gain

diberikan sesuai dengan rujukan kepada antena standar. Gain antena (Gt) dapat

dihitung dengan menggunakan antena lain sebagai antena yang standar atau sudah

memiliki gain yang standar (Gs). Dimana membandingkan daya yang diterima antara

antena standard (Ps) dan antena yang akan diukur (Pt) dari antena pemancar yang

sama dan dengan daya yang sama.

……………………………….. (1)

Page 17: Winda Prasetiangingtyas 23

Jika dirubah dalam satuan decibel maka menjadi,

Gt (dB) = Pt (dBm) – Ps (dBm) + Gs (dB)…………………….. (2)

Frekuensi Kerja Frekuensi kerja antena directional 900 MHz.

Aplikasi Antena Directional

Antena Directional adalah antenna model yang seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antenna penerima siaran TV.

8. Antena Omnidirectional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360

derajat; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area

yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu

luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan

interferensi.

Gambar 7 Macam Antena Omnidirectional

Pola Radiasi

Page 18: Winda Prasetiangingtyas 23

Gambar 8 Pola Radiasi Antena Omnidirectional

Polarisasi Antena Omnidirectional adalah antenna yang pola pancaran gelombangnya ke segala

arah.

Gambar 9. Pola Radiasi Melingkar (Circular)

Gain Gain antenna Omnidirectional antara 3 dBi sampai 12 dBi.

Frekuensi yang Digunakan Berdasarkan konfigurasinya antenna Omnidirectional pada frekuensi 2,4 GHz.

Aplikasi Antena Groundplane

Page 19: Winda Prasetiangingtyas 23

2. Jenis konektor yang digunakan pada RF minimal 5 macam

1. Konektor BNC

Gambar 7 Konektor BNC

Konektor BNC adalah jenis umum dari RF konektor digunakan untuk kabel koaksial .

Hal ini digunakan dengan radio , televisi , dan lain frekuensi radio elektronik peralatan,

instrumen tes, sinyal video, dan pernah konektor jaringan komputer populer. Konektor BNC

dibuat untuk mencocokkan impedansi karakteristik kabel baik di 50 ohm atau 75 ohm. Hal ini

biasanya diterapkan untuk frekuensi di bawah 3 GHz  dan tegangan di bawah 500 Volt.

konektor Mirip menggunakan prinsip bayonet koneksi ada, dan sebuah konektor berulir juga

tersedia.

Penggunaan

e. Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:

f. analog dan digital interface serial sinyal video

g. amatir radio antena

h. penerbangan elektronik ( avionik )

i. peralatan uji .

2. Konektor RF

Konektor RF merupakan konektor elektrik yang dirancang untuk bekerja pada

frekuensi radio pada rentang multi-megahertz. Konektor ini umumnya digunakan pada kabel

coaxial dan desainnya sesuai dengan shielding  yang dimiliki kabel coaxial, sehingga dapat

meminimalkan efek perubahan impedansi saluran transmisi pada bagian sambungan. Desain

konektor ini juga memungkinkan sambungan yang dihasilkan cukup kuat dengan mekanisme

Page 20: Winda Prasetiangingtyas 23

pengikatan (sekrup, bayonet, braces, pushpull), dan pegasan untuk menghasilkan kontak

listrik berhambatan rendah dengan permukaan emas pada bayonet.

Gambar 8 Konektor RF tipe N Male

Konektor ini mempunyai banyak tipe standard, salah satunya adalah konektor BNC,

dan tipe yang lain diantaranya 7/16 DIN connector 50 ohm, konektor N (Neil), C

(Concelman), F (75 ohm), TNC, konektor UHF, dan lain-lain.

3. Konektor UHF

Konektor UHF disebut  juga konektor coaxial Amphenol, yang merupakan desain

konektor RF pada era perang dunia II, yang pada saat itu UHF mengacu pada frekuensi lebih

dari 30 MHz. Pada perang dunia II konektor ini digunakan sebagai konektor video pada

aplikasi RADAR, dan kemudian berkembang penggunaannya pada aplikasi RF (radio

frequency).

Gambar 9 Konektor UHF

Page 21: Winda Prasetiangingtyas 23

4. Konektor FC

Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam

menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan

sistem drat ulir dengan posisi yang bisa diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat,

akurasinya tidak akan mudah berubah.

5. Konektor UHF

Konektor UHF, juga kadang-kadang dikenal sebagai konektor coaxial Amphenol

dirancang dalam 1930s oleh seorang desainer di perusahaan Amphenol untuk digunakan

dalam industri radio. Steker dapat disebut sebagai konektor coaxial PL259, dan soket sebagai

konektor SO239 yang merupakan nomor bagian militer aslinya.

6. Konektor N-type

Konektor N-type adalah konektor coaxial RF kinerja tinggi yang digunakan dalam

banyak aplikasi RF. Konektor ini dirancang oleh Paul Neill dari Bell Laboratories. N-Type

konektor coaxial digunakan untuk banyak aplikasi frekuensi radio termasuk siaran dan

peralatan komunikasi di mana kemampuan penanganan daya yang memungkinkan untuk

digunakan untuk pemancar daya menengah, namun juga digunakan untuk banyak penerima

dan aplikasi RF umum.

7. Konektor Sub Miniature (SM)

Konektor SMA

Konektor kabel RF dan microwave koaksial ini sering digunakan untuk menyediakan

konektivitas RF antara papan, dan banyak komponen microwave termasuk filter, attenuators,

mixer dan osilator, menggunakan konektor SMA. Konektor memiliki antarmuka kopling luar

ulir yang memiliki bentuk heksagonal, yang memungkinkan untuk diperketat dengan kunci

pas. Konektor SMA ini awalnya dirancang untuk digunakan dengan kabel coax 141 semi-

Page 22: Winda Prasetiangingtyas 23

kaku. Namun penggunaannya diperluas ke kabel fleksibel lainnya, dan konektor dengan pin

pusat diperkenalkan.

Konektor SMB

Konektor SMB mendapatkan namanya seperti yang disebut konektor Sub-Miniature

B. Ini dikembangkan sebagai hasil dari kebutuhan untuk konektor yang mampu

menghubungkan dan memutuskan dengan cepat. Ini tidak memerlukan kacang diperketat

ketika dua konektor yang dikawinkan. Sebaliknya konektor dibawa bersama-sama dan

mereka jepret cocok bersama-sama. Selain konektor menggunakan kontak batin dan struktur

isolator dielektrik tumpang tindih untuk memastikan konektivitas yang baik dan impedansi

konstan. Konektor coaxial SMB tidak banyak digunakan sebagai rekan-rekan SMA mereka.

Mereka digunakan untuk papan antar atau koneksi perakitan di dalam peralatan, meskipun

mereka tidak banyak digunakan untuk majelis microwave dibeli dalam pandangan kinerja

rendah mereka.

Konektor SMC

Sebuah konektor tipe SM ketiga adalah tidak mengherankan Sub Miniatur C atau

konektor kabel koaksial SMC. Hal ini mirip dengan konektor SMB, tetapi menggunakan

antarmuka kopling berulir daripada snap-on koneksi. Ini menyediakan antarmuka yang jauh

lebih unggul untuk koneksi dan sebagai hasilnya, SMC kabel konektor coaxial biasanya

ditentukan untuk beroperasi pada frekuensi hingga 10 GHz. SMC konektor kabel koaksial

memberikan kombinasi yang baik dari ukuran kecil dan kinerja. Mereka juga dapat

digunakan dalam lingkungan di mana getaran diantisipasi. Dalam pandangan kinerja mereka,

mereka menemukan aplikasi dalam peralatan microwave, meskipun mereka biasanya tidak

digunakan untuk aplikasi militer di mana konektor SMA cenderung lebih disukai.

8. Konektor MCX

Salah satu konektor yang termasuk dalam kategori ini adalah MCX (MicroCoaX)

konektor coax. Ini dikembangkan dalam 1980s oleh Huber dan Suhner yang MCX adalah

nama dagang. Konektor MCX memiliki banyak kesamaan dengan pembangunan konektor

SMB menggunakan antarmuka snap-on cepat, dan memanfaatkan kontak batin dan struktur

isolator dielektrik tumpang tindih. Konektor MCX biasanya ditentukan untuk operasi hingga

6 GHz, dan menemukan aplikasi dalam berbagai arena termasuk peralatan untuk

telekomunikasi seluler, data telemetri, Global positioning (GPS) dan aplikasi lain di mana

ukuran dan berat yang penting dan frekuensi umumnya di bawah 5 GHz.

Page 23: Winda Prasetiangingtyas 23

9. Konektor MMCX

Konektor lain yang sedang banyak digunakan adalah konektor MMCX. Menjadi

beberapa 45% lebih kecil dari konektor SMB, MMCX sangat ideal di mana garis low profile

adalah elemen kunci. Oleh karena itu sangat ideal untuk aplikasi dimana tinggi papan

terbatas, termasuk aplikasi di mana papan dapat ditumpuk. Karena itu sedang banyak

digunakan di banyak aplikasi telekomunikasi seluler. Konektor ini menyediakan pas sekejap

dan juga menggunakan desain slot-less untuk meminimalkan kebocoran.

Gambar 10 Macam-macam Konektor RF

Page 24: Winda Prasetiangingtyas 23

3. Macam-macam kabel koaksial yang digunakan untuk radio frekuensi

1) Kabel Koaksial RG-58/U

Gambar 1. Kabel Koaksial RG-58/U

RG-58 / U adalah jenis kabel koaksial sering digunakan untuk sinyal daya

rendah dan koneksi RF. Kabel ini memiliki impedansi karakteristik baik 50 atau 52 Ω.

"RG" awalnya indikator satuan untuk kabel RF massal di Joint Electronics Type

Penunjukan Sistem militer AS. Ada beberapa versi yang meliputi perbedaan bahan

inti (padat atau dikepang kawat) dan perisai (cakupan 70% sampai 95%).

Diameter luar RG-58 adalah sekitar 0,2 inci (5 mm). RG-58 beratnya sekitar £

0,025 / ft (37 g / m), menunjukkan sekitar 25 pF / ft (82 pF / m) kapasitansi dan dapat

mentolerir maksimum 300 V potensial (1800 W). Plain RG-58 kabel memiliki pusat

konduktor padat. The RG-58A / U memiliki 7 atau 19 pusat untai konduktor fleksibel.

Banyak digunakan untuk sistem komunikasi radio dua arah, seperti laut, radio

CB, amatir, polisi, pemadam kebakaran, WLAN antena dll, yang dirancang untuk

bekerja dengan kabel 50 Ω. RG-58 kabel sering digunakan sebagai pembawa generik

sinyal di laboratorium, dikombinasikan dengan konektor BNC yang umum pada uji

dan peralatan pengukuran seperti osiloskop. Kabel RG-58 dapat digunakan untuk

frekuensi yang cukup tinggi. Pelemahan sinyal tergantung pada frekuensi, misalnya

dari 3.3dB/100feet pada 50 MHz ke kaki 21.5dB/100 pada 1 GHz.

Page 25: Winda Prasetiangingtyas 23

2. Kabel Koaksial H155

Gambar 2. Kabel Koaksial H155

Kabel koaksial jenis ini sesuai untuk frekuensi jangkauan hingga 3 GHz. RF-

konduktor fleksibel dan direkomendasikan untuk aplikasi komunikasi radio. Nilai-

nilai redaman yang baik dicapai oleh low-loss PE-dialectric media dengan komponen

udara lebih dari 50%, serta dengan konduktor batin dan perisai ganda tembaga dan

foil alu-cladded. H-155 PVC adalah kabel koaksial untuk sebagian besar aplikasi di

media dan wifi teknologi komunikasi: hal ini sangat fleksibel, dengan redaman rendah

dan tahan radiasi liar.

3. Kabel Koaksial LMR240

Kabel LMR240 menawarkan transmisi sinyal terhormat jarak pendek dari 10 sampai 20

meter. Tidak seperti kabel murah lainnya yang menurunkan sinyal Anda sebanyak 50% jarak

pendek, kabel LMR240 memberikan gain sinyal sebanyak dari antena ke perangkat Anda,

sehingga Anda mendapatkan kualitas sinyal yang baik sepanjang hari, sepanjang malam.

Secara default semua antena SkyWave yang dibundel dengan kabel 10 meter yang LMR240.

Gambar 3. Kabel Koaksial LMR240

Page 26: Winda Prasetiangingtyas 23

4. Kabel Koaksial EMR400

Gambar 4. Kabel Koaksial EMR400

Kabel ECore 50 Ohm Low Loss 400 (EMR400) adalah solusi biaya rendah untuk

LMR-400. Pembungkus polyethilene membuat kabel ini dapat digunakan indoor dan outdoor.

Pusat konduktor tembaga padat membuat kabel ini memiliki nilai yang sangat baik dengan

kinerja yang unggul. Atenuasi 900 MHz/100 ft: 7.6dB/100ft , atenuasi 2.4 GHz/100 ft:

13.1dB/100ft. EMR-400 Coaxial Cable membawa revolusi ECore yang paling populer 50

ohm coaxial kabel video.

EMR-400 sangat cocok untuk WLL, GPS, WLAN, WISP, WiMax, SCADA, dan

aplikasi antena mobile. Hal ini sangat cocok untuk transmisi jarak jauh, yang membuatnya

menjadi favorit installer. Jaket (pembungkus) yang fleksibel namun kasar membuat

pentransmisian pada kabel mudah di hampir setiap lingkungan.

5. Kabel Koaksial 75 ohm 5C-2V

Gambar 5 Kabel Koaksial 5C-2V

Page 27: Winda Prasetiangingtyas 23

75 ohm kabel digunakan untuk semua aplikasi video (baseband video, kabel Monitor,

TV kabel jaringan antena, CCTV dll), dan untuk aplikasi telekomunikasi. CATV

(Community Antenna Television) dan MATV (Master Antenna Television) 75 Ohm kabel

koaksial dibagi menjadi tiga kelompok instalasi yang lain:

Batang atau Feeder Cable: Hubungan antara pemancar di perusahaan kabel ke amplifier

batang.

Kabel Distribusi: Sambungan dari penguat trunk ke kabel drop di pinggir jalan.

Jatuhkan Kabel: Kabel yang menghubungkan dari garis Distribusi ke dalam rumah.

Page 28: Winda Prasetiangingtyas 23

4. Alokasi Frekuensi untuk radio komunikasi mulai VLF – EHF

Amatir radio mungkin terlibat dalam satelit dan ruang kerajinan komunikasi. Namun,

frekuensi yang diperbolehkan untuk kegiatan tersebut dialokasikan secara terpisah dari lebih

penggunaan umum radio band amatir. Berikut alokasi frekuensi di bawah International

Telecommunication Union (ITU).

Frekuensi Panjang Gelombang Penunjuk Singkatan

3-30 Hz 10 ^ ^ 5km-10 4km Sangat rendah frekuensi ELF

30 - 300 Hz 10 ^ ^ 4km-10 3km Super frekuensi rendah SLF

300 - 3000 Hz 10 ^ 3km-100km Ultra frekuensi rendah ULF

3-30 kHz 100km 10km Sangat frekuensi rendah VLF

Page 29: Winda Prasetiangingtyas 23

REFEENSI

http://www.academia.edu/5351343/Desain_Antenna?login=&email_was_taken=true

http://www.feko.info/applications/antenna-analysis/lens-antennas

http://sanhecable.en.made-in-china.com/product/RuEQmwxZvnMj/China-75-Ohm-Coaxial-

Cable-5c-2v-.html

http://www.o-digital.com/wholesale-products/2207/2211-1/Coaxial-Cable-75-3C-2V/5C-2V-

VATC-105288.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Coaxial_cable

http://mandorkawat2009.com/2009/10/10/berbagai-macam-antena-transmisi-radio/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30026/4/Chapter%20II.pdf

http://elkom22011.blogspot.com/2013/04/macam-dan-jenis-antena-wireless_2824.html

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=rja&uact=8&ved=0CGgQFjAN&url=htt

p%3A%2F%2Fandryawanbisnis.files.wordpress.com%2F2013%2F04%2Fpengertian-

antena.docx&ei=DrulU_LhG9aXuATU0ICICw&usg=AFQjCNExtfICVlFDBwrBXmhaJHz

mlSqx7g&bvm=bv.69411363,d.c2E

http://sraportofolio.blogspot.com/2013/05/perbedaan-antena-directional-dan.html

http://222.124.203.59/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-samsacardi-22996-3-unikom_s-i.pdf

http://nunenuh.wordpress.com/author/nunenuh/page/2/

http://simull.blogspot.com/2014/02/tugas-antena-jarkom-3.html

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/458/jbptunikompp-gdl-dedeyuswan-22890-3-babii.pdf

http://ensiklo-mini.blogspot.com/2013/08/antena-yagi-uda-penjelasan-super-lengkap.html

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=rja&uact=8&ved=0CGsQFjAN&url=htt

p%3A%2F%2Fwww.unisbank.ac.id%2Fojs%2Findex.php%2Ffti2%2Farticle%2Fdownload

Page 30: Winda Prasetiangingtyas 23

%2F913%2F468&ei=s8qlU8qHONeNuASH94H4Dw&usg=AFQjCNFpQ2G43R9jUL9olJly

y2TMSV70Rw&bvm=bv.69411363,d.c2E

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAA&url=http

%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F119467-D

%252000936%2520Studi%2520tentang--

Literatur.pdf&ei=2sylU9nlN8agugSs8oLoCg&usg=AFQjCNHBmB9O4nVKOzPpYoFF-

_9H4_5Wsg&bvm=bv.69411363,d.c2E

http://www.scribd.com/doc/45977142/Antena-Mikrostrip