winda pemicu 5 siklus

66
Winda Nurmalasari 405090240 Pemicu 5

Upload: winda-nurmala

Post on 12-Feb-2016

248 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pemicu

TRANSCRIPT

Winda Nurmalasari 405090240

Winda Nurmalasari405090240Pemicu 5Inkontinensia UrinLO 13Fisiologi Berkemih NormalProses berkemih yang normal => berlangsung di bawah kontrol dan koordinasi SSP dan SST di daerah sakrum.Sfingter uretra eksternal dan otot dasar panggul berada di bawah kontrol volunter dan disuplai oleh saraf pudendal.Otot detrusor kandung kemih dan sfingter uretra internal berada di bawah kontrol sistem saraf otonom, yang mungkin dimodulasi oleh korteks otak.4Fisiologi Berkemih NormalDibagi menjadi 2 Fase :Fase Penyimpanan : peningkatan aktivitas saraf otonom simpatis otot detrusor relaksasi penutupan leher kandung kemih relaksasi dinding kandung kemih penghambatan aktivitas parasimpatis dan mempertahankan inervasi somatik pada otot dasar panggul.Fase Pengosongan : aktivitas simpatis dan somatik menurun, sedangkan parasimpatis meningkat kontraksi otot detrusor pembukaan leher kandung kemih.

Proses reflek ini dipengaruhi oleh batang otak, korteks serebri, dan serebelum.korteks serebri -> menghambatbatang otak dan supra spinal -> memfasilitasi

Definisi inkontinensia urinKeluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang mengakibatkan masalah sosial dan higienis penderitanya.Penyebab inkontinensia urin4 penyebab pokok :Gangguan urologikGangguan neurologisGangguan fungsional / psikologisGangguan iatrogenik / lingkungan

Terjadi mendadak, biasanya berkaitan dengan kondisi sakit akut/ problem iatrogenik yang menghilang jika kondisi sakit akut/problem iatrogenik dihentikan. Jenis inkontinesia ini mencakup sepertiga kejadian inkontinensia pada masyarakat dan lebih dari setengah pasien inkontinensia yang menjalani rawat inap.

Transient Incontinence / inkontinensia urin akut

Penyebab Inkontinensia AkutDDelirium or acute confusional stateIInfection, urinaryAAtrophic vaginitis or urethritisPPharmaceutical Sedative hypnotic Loop diuretics Anti-cholinergic agents Alpha-adrenergic agonist and antagonist Calcium channel blochersPPsychologic disorders : depressionEEndocrine disordersRRestricted mobilitySStoolimpactionTrue Incontinence / inkontinensia urin kronikPembagian menurut gejalanya :Stress incontinenceOverflow incontinence Urge incontinenceReflex incontinenceMixed IncontinenceTotal incontinence

JenisDefinisiPenyebabStress incontinence

Kebocoran air kemih, biasanya berupa pancaran kecil, yg disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam perut, yg terjadi pada saat penderita batuk, tertawa, mengedan, bersin atau mengangkat benda berat Kelemahan pada sfingter (otot yg mengendalikan aliran kemih dari kandung kemih) Pada wanita, berkurangnya tahanan terhadap aliran kemih melalui uretra, biasanya karena kekurangan estrogen Perubahan anatomis yg disebabkan oleh melahirkan banyak anak atau pembedahan panggul Pada pria, pengangkatan prostat atau cedera pada bagian atas uretra atau leher kandung kemihOverflow incontinencePenimbunan air kemih dalam kandung kemih yg terlalu banyak sehingga sfingter tidak mampu menahannya dan terjadi kebocoran yg hilang-timbul, seringkali tanpa sensasi kandung kemih Penyumbatan aliran air kemih, biasanya disebabkan oleh pembesaran atau kanker prostat (pada pria) & karena penyempitan uretra (pada anak-anak) Kelemahan otot kandung kemih Kelainan fungsi saraf Obat-obatanJenisDefinisiPenyebabUrge incontinence

Ketidakmampuan untuk menunda pengeluaran air kemih lebih dari beberapa menit setelah penderita merasakan kandung kemihnya penuh Infeksi saluran kemih Kandung kemih yg terlalu aktif Penyumbatan aliran kemih Batu & tumor kandung empedu Obat, terutama diuretikReflex incontinenceMerupakan suatu bentuk inkontinensia dengan keluarnya urin (kontraksi detrusor involunter) tanpa suatu bentuk peringatan atau rasa penuh (sensasi urgensi). Adanya relaksasi uretra yang tidak tepat abnormalitas sfingterkelainan neurologis susunan syaraf pusatpasien stroke, Parkinson, tumor otak, SCI atau multiple sclerosisJenisDefinisiPenyebabMixed incontinenceGabungan dari berbagai keadaan diatasBanyak wanita yg mengalami inkontinensia campuran antara stress & desakanGabungan dari berbagai penyebab diatas Total incontinenceKebocoran berkesinambungan karena sfingter tidak menutup Cacat bawaan Cedera pada leher kandung kemih (misalnya karena pembedahan)

Jatuh pada LansiaLO 2 STABILITAS TUBUH DIPENGARUHI OLEHSistem sensoris. yang berpengaruh : penglihatan,pendengaran,vestibuler dan propioseptif.Sistem syaraf pusat SSP akan memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensoris.Kognitif demensia diasosiasikan dengan meningkatkan resiko jatuh.Muskuloskeletal gangguan muskuloskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan,nerhubungan dengan proses menua fisiologis.Definisi JatuhSuatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka

(Reuben, 1996)JatuhInstabilitasFaktor IntrinsikFaktor EkstrinsikLokal:OsteoarthritisGangguan lumbalGangguan pendengaranGanggun penglihatanVertigoKelemahan otot dllSistemik :Penyakit degeneratifPenyakit paruPPOKPenyakit jantungdllLampu kurang terang,Lantai licin/bertingkat,Tangga, Kloset, Bak mandi, KarpetKain panjang, Tali sepatu, MainanPengaruh obat-obatan16Penyebab jatuhKeterangan Kecelakaan Kecelakaan murni, interaksi bahaya di lingkungan dan faktor yang meningkatkan kerentananSinkop Hilangnya kesadaran mendadakDrop attacksKelemahan tugkai bawah mendadak yang menyebabkan jatuh tanpa kehilangan kesadaranDizziness dan atau vertigoPenyakit vestibular, penyakit SSPPenyebab jatuhPenyebab jatuhKeterangan Hipotensi ortostatikHipovolemia, disfungsi otonom, gang. Aliran darah balik vena, tirah baring lama, hipotensi akibat obat, hipotensi postprandinalObat obatanDiuretika, antihipertensi, antidepresi, sedatif, antipsikotik, hipoglikemia,alkoholProses penyakitPenyakit akut, kardiovaskular, NeurologisidiopatikPenyebab tidak terindentifikasiTerpeleset (slip) :Berhubungan dengan gangguan ketajaman penglihatan dan koordinasiBiasanya pasien akan terayun ke belakangTersandung (trip) :Kelemahan otot pangkal pahaBerhubungan dengan gangguan proprioseptif dan gangguan visuospasialJatuh19FAKTOR RESIKO JATUHVisus(penglihatan)Fungsi vestibulerPendengaranPrioseptif semua gangguan atau perubahan pada mata dapat mengganggu penglihatan.semua penyakit telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran.perubahan fungsi vestibuler akibat proses menua menyebabkan vertigo tipe periferneuropati perifer dan penyakit degeneratif leher akan mengganggu fungsi propioseptifSISTEM SENSORIKFAKTOR RESIKO JATUHSISTEM SARAF PUSATPenyakit SSP:StrokeParkinsonHidrosefalus tekanan normal

Gangguan fungsi SSP sehingga berospen tidak baik terhadap input sensorikKOGNITIFdementiaJatuh (falls)FAKTOR RESIKO JATUHMuskuloskeletalAdanya gangguan gait / gaya berjalan yang disebabkan oleh:Kekakuan jaringan penghubungBerkurangnya massa ototPerlambatan konduksi sarafPenurunan visus/ lapang pandangKerusakan propioseptifPenurunan range of motion (ROM) sendiPenurunan kekuatan otot, terutama menyebabkan kelemahan ekstremitas bawah.Perpanjangan waktu reaksiKerusakan persepsi dalamPeningkatan postural sway (goyangan badan)Pencegahan jatuhIdentifikasi faktor risiko.Pada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari adanya faktor intrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assesment keadaan sensorik, neurologik, muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari/menyebabkan jatuh.Penilaian keseimbangan dan gaya berjalan(gait).Setiap lansia harus dievaluasi bagaimana keseimbangan badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat dna pindah posisi. Supaya tidak terjadi jatuh pada lansia.

Mengatur/mengatasi faktor situasional.Faktor situasional lingkungan dapar dicegah dengan mengusahakan perbaikan lingkungan. Sedangkan faktor situasional yang berupa aktifitas fisik dapat dibatasi misalnya dengan tidak melakukan aktifitas fisik yang sangat melelahkan atau berisiko tinggi untuk terjadinya jatuh.Komplikasi jatuhPerlukaan - robek atau tertarik nya jaringan otot - robek nya pembuluh darah - patah tulang (fraktur) - hematom subdural: akumulasi darah dibawah lapisan duramater dan di atas lapisan arakhnoid, penyebabnya adalah robekan permukaan vena atau pengeluaran kumpulan darah vena. Kelompok lansia dan kelompok alkoholik merupakan kelompok yang mempunyai frekuensi jatuh yang tinggi serta derajat atrofi kortikal yang menempatkan struktur jembatan vena yang menimbulkan permukaan otak dibawah tekanan lebih besar. Perawatan rumah sakit - imobilisasi - penyakit iatrogenikDisabilitas - penurunan mobilitas akibat perlukaan - penurunan mobilisasi karena masalah psikisResiko untuk dimasukkan ke rumah perawatan.Kematian DepresiLO 3 Definisi DepresiDepresi secara umum adalah keadaan emosional yang dicirikan dengan kesedihan, berkecil hati, perasaan bersalah, penurunan harga diri, ketidakberdayaan, keputusasaan (Ann Isacs, 2004).Depresi adalah suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa sedih, apatis, pesimis, dan kesepian yang mengganggu aktifitas sosial dalam sehari-hari (Ingram I. M, dkk, 1993).Depresi pada lansia adalah perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua (Philip I, Rice, 1992).

28ETIOLOGI :

Faktor organobiologis

Faktor psikoedukasi

Faktor sosio-lingkungan29ICD 10Gejala utama,yakni:Perasaan depresifHilangnya minat dan semangatMudah lelah dan tenaga hilangGejala lain:Konsentrasi menurunHarga diri menurunPerasaan bersalahPesimis terhadap masa depanGagasan membahayakan diri atau bunuh diriGangguan tidur, nafsu makanMenurunnya libido

30PENGGOLONGAN DEPRESI ( ICD-10 )Tingkat DepresiGejala UtamaGejala LainFungsiKeteranganRingan22Baik-Sedang23 - 4TergangguNampak distressBerat3 4Sangat tergangguSangat distress31Faktor penyebab depresiBiasanya tidak terdeteksi adanya DEPRESI, disebabkan oleh:Penyakit fisik yang diderita (misalnya mudah lelah dan penurunan berat badan)Golongan lansia seringkali menutupi dirinya yang sedang sedih dengan menunjukkan bahwa dia lebih aktif.Kecemasan, histeria, hipokondria (kecemasan berlebihan terhadap suatu penyakit) yang sering merupakan gejala depresi justru sering menutupi depresinya.Masalah sosial yang juga diderita seringkali membuat gambaran depresi menjadi lebih rumit.Penyebab :Obat-obatan obat-obatan seperti kodein, morfin, diazepam, fenobarbital, dll dapat menyebabkan depresi pernapasanKehilangan objek cinta (Teori Freau & Karl Abraham)Genetis (teori neurobiologi)Tahapan psiko-sosial integrity vs despair. Karena kepribadian berkembang terus seiring dengan perjalanan kehidupan. (teori Erik-Erikson)Hilangnya rasa kecintaan terhadap diri sendiri dan tidak mampu mempertahankan harga diri (teori Heinz Kohut)34Diagnosis DepresiAnamneis pencarian berbagai perubahan fungsi terdahulu; adanya 5 gejala depresi mayorGejala depresi usila umumnya:ApatisPenarikan diri dari aktifitas sosialGangguan memori & perhatianMemburuknya kognitif secara nyataAssesmen geriatri disertakan form pemeriksaan untuk depresi :Skala depresi geriatrik (GDS)Skala penilaian (depresi) Hamilton (Hamilton Rating Scale = HRS)

35Diagnosis DepresiDepresi pada usila tidak terdiagnosis karena:Penyakit fisik mudah lelah & pe- BBMenutupi rasa sedih menunjukkan bahwa dia lebih aktifKecemasan, obsesionalitas, histeria & hipokondria yang seirng merupakan gejal depresi justru sering menutupi depresinyaMasalah sosial yang juga disertakan seringkali membuat gambaran depresinya menjadi lebih rumit

PenatalaksanaanHome care

Farmakoterapi : antidepresan dan psikostimulan (dextroamphetamine)5-10mg/hari atau methylphenidate 2,5-5 mg/hari)

Psikoterapi : CBT (cognitive behavioural therapyPST (problem solving therapy)IPT (interpersonal psycho therapy)

36FARMAKOLOGISIndikasi pemberian Obat AntidepresiPemilihan Obat Antidepresi (generasi baru)SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor) fluoxetin, sertralin, paroksetin, fluvoksamin, sitalopramSerotonin Enhancer tianeptinReversible MAOIs moclobemidedll trazodone, nefazodone, mirtazepin, venlavaksin.

Terapi Sulih HormonTranscranial Magnetic Stimulation (TMS)

37Terapi Elektrokonvulsi (ECT) > 90% dengan efek samping paling sedikit

Pelayanan Kesehatan Asuhan Rumah

Indikasi perawatan RS

3839Prognosis Depresi pada UsilaPrognosis BaikPrognosis BurukUsia < 70th Usia >70th dng wajah tuaRiwayat keluarga adanya penderita depresi atau manikTerdapat penyakit fisik serius dan disabilitasRiwayat pernah depresi berat (sembuh sempurna) sebelum usia 50th Riwayat depresi terus menerus selama 2 tahunKepribadian ekstrovert & tempramen yang datar (tidak berubah-ubah)Terbukti adanya kerusakan otak, misalnya gejala neurologik adanya dementiaGangguan tidurLO 4FISIOLOGI TIDUR NORMALStadium tidur - diukur dengan polisomnografi terdiri dari :a. tidur rapid eye movement (REM) b. tidur non-rapid eye movement (NREM)

Gangguan tidur pada lansia Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan ada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia

41Fase Tidur NormalDibagi dalam 2 fase:REM ( Rapid Eye Movement ) : NREM ( Non Rapid Eye Movement ) dibagi kedalam 4 tahap :Tidur tahap 1Tidur tahap 2Tidur tahap 3Tidur tahap 4REM (Rapid Eye Movement)Tidur REM ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat, refleks tendon yang melemah atau menghilang, tekanan darah dan pernapasan meningkat, dan mimpi biasanya terjadi pada stadium ini.

Tidur Non REM dibagi dalam 4 stadium yaitu:

1. Tidur stadium Satu.Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan.2. Tidur stadium duaPada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama.3. Tidur stadium tigaFase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya4. Tidur stadium empatMerupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan.

44Gangguan pola tidurTidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa baik secara langsungsecara tidak langsung

45Dampak gangguan pola tidur

Misalnya: mengantuk berlebihan di siang harigangguan atensi dan memorimood depresisering terjatuh, penggunaan hipnotik yang tidak semestinya, penurunan kualitas hidup

46Klasifikasi gangguan pola tidur

Berdasarkan dugaan etiologinya, gangguan tidur dibagi empat kelompok yaitu:

gangguan tidur primer gangguan tidur akibat gangguan mental laingangguan tidur akibat kondisi medik umumgangguan tidur yang diinduksi oleh zat.

47Secara luas gangguan tidur pd usia lanjut dpt dibagi menjadi:Kesulitan masuk tidur (sleep onset problems)Kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (deep maintenance problem)Bangun terlalu pagi ( early morning awakening/EMA)

48Dalam DSM IV (Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders) dibagi menjadi 4 tipe:Gangguan tidur yang berkorelasi dengan gangguan mentalGangguan tidur yangdisebabkan oleh kondisi medis Gangguan tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan/keadaan tertentuGangguan tidur primer (gangguan tidak berhubungan sama sekali dengan kondisi mental, penyakit, ataupun obat-obatan

49Gangguan perilaku REM Gangguan ini sangat jarang, tetapi sering muncul pada usia lanjut

Proses yang mendasari terjadinya gangguan ini adalah disinhibisi transmisi aktivitas motorik pada saat bermimpi. Bentuk gangguan dapat bervariasi seperti mengigau, berbicara sambil tidur, berjalan, bahkan makan sambil tidur

Patofisiologi saat ini tidak diketahui. Kemungkinan besar ada hubungannya dengan pemakaian obat anti depresi Menurut diagnosis gangguan jiwaKelompok pada gangguan ini termasuk :Dyssomnia kondisi psikologik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional, misalnya: insomnia, hipersomnia, dllParasomniaperistiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur, misalnya : somnabulisme, night terrors, nightmares, dll

Insomniagambaran klinis:Keluhan adanya kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang burukGangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulanAdanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hariKetidak-puasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaanAdanya gejala gangguan jiwa lain seperti depresi, anxietas, atau obsesi yang tidak menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.Hipersomniagambaran klinis:Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan atau adanya serangan tidur, dan atau transisi yang memanjang dari saat mulai bangun tidur sampai sadar sepenuhnyaGangguan tidur terjadi sepanjang hari selama lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek, menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi sosial dan pekerjaanTidak ada gejala tambahan narcolepsy atau bukti klinik untuk sleep apnoeTidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang hariBila hipersomnia hanya merupakan salah satu dari gangguan kejiwaan lain, misalnya gangguan afektif, maka diagnosis harus sesuai dengan gangguan yang mendasarinya.

Narcolepsy : recurrent, uncontrollable, brief episodes of sleep, often associated with hypnagogic or hypnopompic hallucinations, cataplexy, and sleep paralysis53Gangguan jadwal tidur-jagagambaran klinis :Pola tidur jaga dari individu tidak seirama dengan pola tidur-jaga yang normal bagi masyarakat setempatInsomnia pada waktu orang-orang tidur dan hipersomnia pada waktu kebanyakan orang jaga yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya satu bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendekKetidakpuasan dalam kuantitas, kualitas, dan waktu tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaanapabila gejala gangguan jiwa lain cukup jelas dan menetap harus dibuat diagnosis gangguan jiwa yang spesifik secara terpisahSomnabulisme /sleepwalkingdiagnosis klinis :Satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur , biasanya pada sepertiga awal tidur malam dan terus berjalan-jalan (kesadaran berubah)Selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong , relatif tak memberi respons terhadap upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan untuk berkomunikasi dengan penderita dan hanya dapat dibangunkan dari tidurnya dengan susah payahPada waktu sadar/bangun setelah episode , individu tidak ingat apa yang telah terjadiDalam kurun waktu beberapa menit setelah bangun dari episode, tidak ada gangguan aktivitas mentalTerror tidur/ night terrorsgambaran klinis :Satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan berteriak karena panik, disertai dengan anxietas yang hebat, seluruh tubuh bergetar, dan hiperaktivitas otonomik seperti jantung berdebar-debar, nafas cepat, pupil melebar dan berkeringatEpisode ini dapat berulang, setiap episode lamanya berkisar 1-10 menit, dan biasanya terjadi pada sepertiga tidur malamSecara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan terror tidurnya,dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan berulangTidak ingat terhadap kejadian, kalaupun ada sangat sedikitTerror tidur harus dibedakan dengan mimpi buruk yang biasanya terjadi setiap saat dalam tidur, mudah dibangunkan dan teringat jelas kejadiannyaterror tidur dan somnabulisme sangat erat hubungannya, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan patofisiologis yang samaMimpi buruk / nightmaresgambaran klinis :Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkitan dengan mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas, biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan atau harga diri, terbangunnya dapat terjadi kapan saja selama periode tidur, tetapi yang khas adalah pada paruh kedua masa tidurSetelah terbangun dari mimpi yang menakutkan individu segera sadar penuh dan mampu mengenali lingkungannyaPengalaman mimpi itu, dan akibat tidur yang terganggu menyebabkan penderitaan yang cukup berat bagi individu

Penatalaksanaan gangguan pola tidur1. Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:2. Konseling dan Psikotherapi

3. Sleep hygiene

4. Pendekatan farmakologi.

58Indeks ADL BarthelLO 5 Indeks ADL BarthelNoFungsi Skor Keterangan 1Mengontrol BAB012IncontinenceKadang-kadang incontinenceContinence teratur2Mengontrol BAK012IncontinenceKadang-kadang incontinenceContinence teratur3Membersihkan diri (lap muka, sisir rambut, sikat gigi)01Butuh pertolongan orang lainMandiri4Toiletting 01

2Tergantung pertolongan orang lainPerlu pertolongan pada beberapa aktivitas, tetapi beberapa aktivitas masih dapat dikerjakan sendiriMandiri 5Makan012Tidak mampuButuh pertolongan orang lainMandiri606Berpindah dari kursi ke tempat tidur0123Tidak mampuPerlu pertolongan untuk bisa dudukBantuan minimal 2 orangMandiri7Mobilisasi/berjalan0123Tidak mampuBisa berjalan dengan kursi rodaBerjalan dengan bantuan orang lainMandiri8Berpakaian012Tergantung pertolongan orang lainSebagian dibantuMandiri 9Naik turun tangga012Tidak mampuButuh pertolonganMandiri10Mandi01Tergantung pertolongan orang lainMandiriTotal scoreScoring: - 20 : mandiri - 5 8: ketergantungan berat - 12 19 : ketergantungan ringan - 0 4: ketergantungan total - 9 -11 : ketergantungan sedang61Farmakologi pada LansiaLO 6Farmakokinetik AbsorbsiMotilitas GI menurunPH lambung meningkatInteraksi obat dgn makanan dpt berpengaruh pada fase ini DistribusiDipengaruhi oleh :Berat dan komposisi tubuhAlbumin darahMetabolismePada hati : umur, gaya hidup, curah jantung, penyakit, interaksi antarobatEkskresi Menurunnya aliran darah keginjalBerkurangnya massa ginjalPenurunan fungsi ginjalFarmakodinamikPerubahan reaksi pada reseptor (penurunan keg reseptor andrenergik alfa)Perubahan mekanisme homeostatis (tdk mampu mengurangi denyut jantung dan curah jantung waktu tek drh naik akibat obat)Adanya hipotensi postural krn kurang tanggapnya pengendalian lwt PD tepi yg menghasilkan tek darahPolifarmasiMeresepkan obat melebihi indikasi klinikPengobatan yang mencakup paling tidak 1 obat yang tidak perluPenggunaan empirik 5 obat atau lebihPrinsip pemberian obat yang benar pada UsilaRiwayat pengobatan yang lengkapJangan memberikan obat sebelum waktunyaJangan menggunakan obat terlalu lamaKenali obat yang digunakanMulai dengan dosis rendah, naikan perlahanObati sesuai patokanBeri dorongan supaya patuh berobatHati-hati menggunakan obat baru