pemicu 2 dhea siklus hidup

80
Pemicu 2 Siklus Hidup Dhea Anindya Puteri 405130195

Upload: dheanindya-putri

Post on 11-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

siklus hidup

TRANSCRIPT

Pemicu 2 Siklus Hidup

Pemicu 2 Siklus HidupDhea Anindya Puteri405130195Learning Objective:Definisi & tahap tumbuh kembang anakFaktor yang mempengaruhi & menghambat tumbuh kembang anakSDIDTK (stimulasi & deteksi dini)Kebutuhan gizi anak (jenis & kebutuhan)Tatalaksana gizi burukPeran posyandu terhadap kader & PAUD tentang gizi buruk1. Definisi & tahap tumbuh kembang anakDefinisiPertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. ( Depkes RI )

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.(Markum,1991)

Tahap tumbuh kembang anak

POLA PERKEMBANGAN ANAK NORMALUMUR MOTORIK KASARMOTORIK HALUSSOSIALISASIBICARA12-18 bulan Berjalan dan mengeksploitasi rumah serta sekeliling rumahMenyusun 2/3 kotakMemperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaingDapat mengatakan 5-10 kataBermain permainan sederhana, penyesuaian sikap tubuh saat pakai bajuBeberapa kata lain selain mama, papaUMURMOTORIK KASARMOTORIK HALUS SOSIALISASIBICARA18-24 bulanNaik turun tangga Menyusun 6 kotakMemperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan dengan merekaMenyusun 20 kataMenunjuk mata dan hidungnya Belajar makan sendiriMenggambar garis di kertas / pasirMenaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besarBelajar mengontrol BAB sendiriUMURMOTORIK KASARMOTORIK HALUS SOSIALISASIBICARA2-3 tahunBelajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kakiMembuat jembatan dengan 3 kotakBermain-main dengan anak lain dan sadar adanya lingkungan lain di luar keluarganyaMenyusun kalimatMenggambar lingkaranMenggunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata yang ditunjuk kepadanyaUMURMOTORIK KASARMOTORIK HALUS SOSIALISASIBICARA3-4 tahun

Berjalan sendiri mengunjungi tetanggaMenggambar garis silangBelajar berpakaian dan membuka pakaian sendiriBicara dengan baikMengenal 2/3 warna

Menunjukkan rasa sayang pada saudaranyaMelaksanakan tugas-tugas sederhanaMenggambar orang hanya dengan kepala dan badanBermain dengan anak lainMendengarkan cerita dan banyak bertanyaUMURMOTORIK KASARMOTORIK HALUS SOSIALISASIBICARA4-5- tahunMelompat dan menariMenggambar orang dengan kepala, lengan, badanMenaruh minat pada aktivitas orang dewasaMendengar, mengulang hal penting dan cerita

Dapat menghitung jarinyaProtes bila dilarang keinginannyaMinat pada kata baru dan artinyaMenggambar segi4 /5Menyebut hari dalam 1 minggu

Mengenal 4 warna Pandai bicara2. Faktor yang mempengaruhi & menghambat tumbuh kembang anak

Menurut Soetjiningsih (1995) dan Suryanah (1996) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain:Faktor genetikFaktor lingkungan1. Faktor genetikModal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Anak dapat mewarisi sifat tertentuFaktor genetik meliputi: ras,, jenis kelamin, fungsi metabolisme dan hormon

2. Faktor lingkunganSangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan dibagi menjadi 2:Faktor pra natalMisalnya gizi ibu pada waktu hamil, toksin/ zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, dan stressFaktor post natalSecara umum dapat digolongkan menjadi:Faktor biologi: gizi anak, penyakit, perawatan kesehatanFaktor fisik: cuaca, sanitasi, keadaan rumah, dan radiasiFaktor psikososial: stimulasi, motivasi belajar, kelompok sebaya, kasih sayang dan kualitas interaksi anak-orangtuaFaktor keluarga dan adat istiadat: pekerjaan, pendidikan, jumlah saudara, adat istiadat, norma dan agama

3. SDIDTK (stimulasi & deteksi dini)

SDIDTKSDIDTK: Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Stimulasi adalahkegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Deteksi adalahkegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.Intervensi adalah suatutindakan tertentu pada anak yang mempunyai perkembangan dan kemampuan menyimpang karena tidak sesuai dengan umurnya.

StimulasiStimulasi dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengganti orang tua (pengasuh), anggota keluarga lain, atau jika si anak telah masuk PAUD maka menjadi tanggung jawab lembaga untuk membantu pendeteksiannya.

DeteksiUmur anak dalam pendeteksian (SDIDTK)Tidak semua umur anak bisa dilakukan pendeteksian. Anak bisa dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12bulan, 15bulan, 18bulan, 21bulan, 24bulan, 30bulan, 36bulan, 42bulan, 48bulan, 54bulan, 60bulan, 66bulan, dan 72bulan. Usia ini adalah standar usia yang telah ditetapkan.

Jadwal atau waktu pendeteksian anak yaitu :Anak umur 0 - 1 tahun = 1 bulan sekaliAnak umur > 1 - 3 tahun = 3 bulan sekaliAnak umur > 3 - 6 tahun = 6 bulan sekali

DeteksiDilaksanakan oleh :Tenaga kesehatanGuru TKPetugas PAUD terlatih21Jenis Skrining / Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang:Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dengan cara mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan Lingkar Kepala (LK).Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu meliputi:Pendeteksian menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)Tes Daya Lihat (TDL)Tes Daya Dengar (TDD)Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu menggunakan :Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)Check List for Autism in Toddlers (CHAT) atau Cek lis Deteksi Dini AutisGangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

Pengukuran Berat BadanMenggunakan timbangan bayi, untuk anak < 2 tahunMenggunakan timbangan injakPengukuran Panjang / Tinggi BadanCara mengukur dengan posisi berbaringCara mengukur dengan posisi berdiri

Pengukuran Lingkaran Kepala AnakInterpretasi :Ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam jalur hijau normalUkuran lingkara kepala di luar jalur hijau tidak normalUkuran lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 makrosefal (di atas jalur hijau) & mikrosefal (di bawah jalur hijau)

KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)Tujuan : mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpanganJadwal : dilakukan rutin pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulanAlat / Instrumen : formulis KPSP menurut umur & skrining kitAspek perkembangan : gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi, kemandirianCara menggunakanInterpretasiS : sesuai (Ya = 9 10)M : meragukan (Y = 7 - 8)P : ada penyimpangan (Y = 3 jawaban Tidak pada pertanyaan no 1,2,3,4,6,8,9 atau tugas no 1, 5 kemungkina gangguan perkembangan lain

IntervensiRujuk ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/unti tumbuh kembang anak, sebutkan kemungkinan penyimpangan mental emosionalGangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)Fungsi : mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas Dilakukan pada anak usia 36 bulan ke atasDilakukan atas indikasi :Anak sulit duduk tenangAnak selalu bergerak tanpa tujuan tanpa mengenal lelahPerubahan suasana hati yang mendadakFormulir terdiri dari 10 pertanyaan untuk orangtua dan memerlukan pengamatan oleh pemeriksaInterpretasiBeri bobot nilai jawaban :0 tidak pernah1 kadang-kadang2 sering3 selaluJika nilai total 13 atau lebih kemungkinan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

Intervensi Rujuk ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/unti tumbuh kembang anak, sebutkan kemungkinan penyimpangan mental emosional PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK USIA SEKOLAH DENGAN KMS37TUJUAN KMS38BAGAIMANA CARA MENILAI STATUSPERTUMBUHAN ANAK?Bukan hanya asal naik berat badannyaTapi harus dengan melihat garis pertumbuhananak dalam grafik KMS

Naik dan Tumbuh NormalNaik tetapitumbuh Tidak NormalGaris pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warnaGaris pertumbuhan naik dan pindah ke pita warna di atasnya

21Anak Yang Naik Berat Badannya (N)

3453. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnyaAnak Yang Tidak Naik Berat Badannya (T) Anak MENJADI BGM BGM yang T*) Harus dirujuk ke Puskesmas/RS untuk diperiksa dan mempe- roleh perawatanAnak PERTAMA KALIditimbang dan BGM*) Harus dirujuk ke Pus- kesmas utk konfirma- si apakah anak GIZI BURUK atau TIDAKAnak BGM yang tumbuhNORMAL, karena anaktersebut memiliki tinggi badan yang PENDEK*) Tidak perlu dirujuk ke Puskesmas

abBagaimana Dengan Anak BGM ?4. Kebutuhan gizi anak (jenis & kebutuhan)

Kebutuhan tubuh diperkirakan dari: Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkanSK MENKES :No. 1593/MENKES/SK/XI/200524 Nopember 200544Daftar AKG yang dianjurkan (per orang per hari)

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V. Jakarta, 1993 Kebutuhan GiziEnergi Memenuhi kebutuhan basal (tanpa aktifitas, tenang), spesific dynamic action of food, kehilangan melalui feses, aktifitas fisik, pertumbuhan1-3 tahun = 100 kkal/kg BB/hari; 4-6 tahun = 90 kkal/kg BB/hari

Protein 1, 2 g/kg BB/hari (1-3 tahun); 1,1 g/kg BB/hari (4-6 tahun)

Lemak30-35% total energiAsam linoleat 1-2% dari total energi4646Kebutuhan GiziMineralKebutuhan meningkat dgn progresif 3 kelompok mineral :Sodium, potasium, kalsium, magnesiumKlor, fosfor, sulfurBesi, iodium, elemen mineral trace

Vitamin Dapat terjadi defisiensi vitamin E n vit D4747SumberMakananFungsiKarbohidratberas, roti, makaroni, kentang, tepung beras, terigu, havermout, jagung, ubi, dllsumber zat tenaga (untuk melakukan berbagai aktivitas)Lemakminyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung, daging ayam, daging sapi, telur, mentega, margarin, keju, pisang, dllProteinsusu, daging, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, keju, kacang hijau, kacang-kacangan lain, dsbsumber zat pembangun (untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh)Vitamin dan Mineralsayur-sayuran (bayam, kangkung, labusiam, labu kuning, buncis, wortel, oyong, db) dan buah-buahan (pepaya, jambu biji, jeruk, pisang, melon, alpukat, dsb)sumber zat pengatur (untuk mengatur penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh)Kebutuhan anak usia balita

Bentuk makanan sapihan pada bayi dan anakMakanan sapihan yang ideal harus mengandung:Makanan pokok (berupa tepung, seperti beras, gandum, kentang, tepung maizena).Kacang, sayuran.Buah.Daging hewan.Minyak atau lemak.Cara mencampur:Makanan pokok direbus di dalam air atau susu sampai mencapai bubur yang kental dan tidak terlalu cair. Campurkan makanan campuran seperti sayuran, kacang, daging hewan dan sedikit lemak atau minyak.Frekuensi pemberian:Pemberian pertama cukup 2 kali sehari, satu atau dua sendok teh penuh. Setelah 2 minggu bayi akan mengonsumsi 3-6 sendok besar penuh setiap kali makan. Pada usia 6-9 bulan bayi membutuhkan empat porsi. Sekkitar usia 1 tahun bayi sudah mampu memakan makanan orang dewasa. Pada usia 2 tahun memerlukan makanan separuh takaran orang dewasa.Bentuk makanan sapihan pada bayi dan anakPola campur makanan sapihanCampuran sederhanamakanan pokok + kacang-kacangan, atauMakanan pokok + daging hewan, atauMakanan pokok + sayuran.Campuran majemukMenggunakan tiga bahan:Makanan pokok + kacang-kacangan + daging hewan, atauMakanan pokok + kacang-kacangan + sayuran, atauMakanan pokok + daging hewan + sayuranMenggunakan empat bahan:Makanan pokok + kacang-kacangan + hewan + sayuranKet: makanan pokok berupa tepung, seperti beras, gandum, kentang, tepung maizena.5. Tatalaksana gizi buruk

ANAK KURANG GIZIAkibat kekurangan asupan zat giziAkibat kekuranganmakananAkibat menderitapenyakit infeksiPola asuh, pola perawatan anak, perilakukesehatan, keadaan ekonomi, pengetahuan ibuPENYEBAB KURANG GIZI10 langkah tatalaksana gizi buruk1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia ==> berikan dekstrose 10% baik intravena maupun oral.2. Mencegah dan mengatasi hipotermia ==> pertahankan suhu tubuh.3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi ==> berikan resomal4. Memperbaiki gangguan elektrolit ==> berikan mineral mix5. Mengobati infeksi ==> dengan atau tanpa demam berikan antibiotik.tanpa komplikasi : kotrimoksasol.dengan komplikasi : gentamisin +ampisilin diikuti amoksisilin oral.

6. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro==> AGB : berikan tablet besi setelah 2 minggu (setelah fase stabilisasi)==> KVA : Tidak ada gejala (hari ke-1 : 1 kapsul) ada gejala : hari ke 1,2 dan 15 @ 1 kapsul sesuai dosis usia.**** setiap hari diberikan multivitamin dan asam folat.7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi.~~~~ stabilisasi : F 75 : mencegah hipoglikemiaresomal : mencegah dehidrasi~~~~ transisi : bertahap dari F 75 F 100.8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar. Energi : 150-220 kkal/kg BB Protein : 3-4 gr/kg BB/hr BB < 7 kg : makanan bayi BB > 7 kg : makanan anak.9. Stimulasi sensorik dan dukungan emosional pada anak gizi buruk.10. Tindak lanjut dirumahdinyatakan sembuh apabila gejala klinis sudah tidak ada dan 80% BB/U normal atau 90% BB/TB.

Sarankan:Membawa kembali untuk kontrol secara teratur: Bulan I : 1x seminggu Bulan II : 1 x /2 minggu Bulan III VI : 1x/bulansuntikan /imunisasi dasar dan ulangan (Booster)Vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan (Dosis sesuai umur)

6. Peran posyandu terhadap kader & PAUD tentang gizi buruk

Posyandu Bagian dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, di bawah tanggung jawab lurah, dikelola oleh PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan dijalankan oleh Kader.1 RW 1 Posyandu, 100 balita atau 120 Kepala Keluarga. Dilaksanakan 1 bulan sekali. Tujuan Posyandu Penurunan angka kematian bayiPenurunan angka kelahiranPercepatan penerimaan NKKBSPenurunan angka kematian ibuPeningkatan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan & kegiatan lain yang menunjangSasaran PosyanduBayi Balita Ibu Hamil, Menyusui dan Nifas (40 hari setelah melahirkan)Pasangan Usia Subur

Kegiatan Posyandu Gizi Penimbangan : Untuk mengukur PertumbuhanPemberian Makanan TambahanVit A dosis tinggi

1. PENDAFTARAN

2. PENIMBANGAN BALITA3. PENGISIAN KMS4. PENYULUHAN5. PELAYANAN OLEH PETUGASALUR KEGIATANPMTPenyuluhanPemulihan , ditujukan untuk bayi, balita, bumil, buteki, ibu nifas yang gizi buruk (diberikan 90 hari)Kegiatan :Bayi/Balita : susu, bubur susu, vit, kacang hijau, formula 100,150.Ibu : susu, telur, vit, kacang hijau.Program di Posyandu Kesehatan Ibu dan AnakKeluarga Berencana GiziPenanggulangan diareImunisasi Evaluasi Program PosyanduMenggunakan balok SKDNS ( merah ) :Jumlah semua balita yang ada di wilayah kerjanyaK ( kuning ) : Jumlah balita yang terdaftar mempunyai KMSD ( Hijau ) : Jumlah balita yang ditimbangN ( Biru ) : Jumlah balita yang ditimbang dan berat badan nya naik

Pencapaian Program Penimbangan : D/S x 100%Efisiensi Program Penimbangan : N/D x 100%

Pencatatan tiap bulan & direkap setelah 1 tahun.

Indikator Keberhasilan Balita yang naik BB (80%)Balita bawah garis merah (