pemicu 4 siklus hidup (ayu)

73
Pemicu 4 Siklus Hidup Ayu Suci Pratiwi 405140238

Upload: ayusucipratiwi

Post on 04-Jan-2016

243 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KEDOKTERAN

TRANSCRIPT

Pemicu 4 Siklus Hidup

Pemicu 4 Siklus HidupAyu Suci Pratiwi405140238Learning ObjectiveMM. Teori proses penuaanMM. Faktor yang mempengaruhi aging prosesMM. Gangguan fungsi organ dan sistem otonomMM. Perubahan fisik, psikososial, sosial, emosi lansiaMM. Penilaian status gizi ps lansiaMM. Faktor yang mempengaruhi status gizi lansiaMM . Terapi nonfarmakologis (edukasi) yang tepat

LO 1MM. Teori proses penuaan

Menua( = menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides,1994)DefinisiAging ProcessSuatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan thd infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2004)

TEORI-TEORI PROSES MENUAPada dasarnya dibagi menjadi dua (Azizah, 2011), yaitu :1.Teori biologia.Teori selulerb.Teori genetic clockc.Sintesis proteind.Keracunan oksigene.Sistem imunf.Mutasi somatik (teori error catastrophe)g.Teori menua akibat metabolismeh.Kerusakan akibat radikal bebas2.Teori psikososiala.Activity theoryb.Continuity theoryc.Disengagement theory

Teori SelulerPenurunan kemampuan sel dalam membelahJumlah sel yg akan membelah pada lansia lebih >> sedikitSel sistem syaraf, muskulo, jantung irreversibel aging proses penurunan fungsi >> dahuluInrepair Unrepair dead

* Telomer semakin memendekTeori genetic clockGenetic clock jam genetik TIMER sudah diprogram dari awal kapan mulai& kapan selesaiJika jam genetik berhenti mati meskipun tanpa penyebabSetiap spesies punya perbedaan harapan hidup (jam genetik) yg nyata

Rekor rentang hidup (record in life-span)Genetic clock tiap spesies berbeda-bedaSecara teoritis memungkinkan pemutaran ulang jam biologis bantuan faktor eksternal peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, atau tindakan-tindakan tertentu

Kendig & Hutton, 1979-dikutip Eudellllin et al, 1993Pada tabel diatas yang tertera adalah usia maksimal sedangkan usia harapan hidup tertinggi terdapat di Jepang yaitu Pria 76 tahun dan wanita 82 tahun (WHO, 1989-1995)Pengontrolan genetik umur rupanya dikontrol dalam tingkat seluler, kultur sel in vitro menunjukan bahwa ada hubungan antara kemampuan untuk membelah sel dalam kultur dengan umur spesiesHasil penelitian transplantasi silang dari nukleus bahwa nukleuslah yang menetukan jumlah replikasi, kemudian menua dan mati, bukan sitoplasmanya (Suhana, 1994)Mutasi somatik (teori error catastrophe)Kesalahan mekanisme pengontrolan genetik seluler transkripsi dan transalasi DNA/RNA terbentuk enzim yg salah reaksi metabolisme yang salah mengurangi fungsional sel katastrop

Mutasi Somastik (teori Error Catastrophe)Faktor-faktor yang menyebabkan proses menua adalah faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya menghindari terkena radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenikatau tolsik dapat memperpanjang umurMenurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel somatik , akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut Menurut hipotesis Error Catastrophe menua di sebabkan oleh kesalahan beruntun sepanjang kehidupan setelah berlangsung dalam waktu yang cukup lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA RNA)maupun dalam proses translasi (RNA protein/enzim)Jika terjadi kesalahan dalam proses translasi (pembuatan protein) maka akan terjadi kesalahan makin banyak, sehingga terjadilah katastrop (Suhana, 1994)Sistem ImunKemampuan sistem imun mengenali dirinya sendiri (self recognition) menurun merusak sel tubuh nya sendiri sedikit demi sedikit autoimunitas Disisi lain sistem imun daya tahannya menjadi turun daya serang thd sel kanker menurun sel kanker leluasa membelah

Rusaknya sistem Imum TubuhMutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imum tubuh mengenali sirinya sendiri (self recognation)Jika mutasi somastik menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan sistem imum tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya, perubahan ini yang menjasi dasar terjadinya peristiwa autoimumHasilnya dapat berupa reaksi antigen/antibodi yang luas mengenai jaringan-jaringan beraneka ragam, efek menua jadi akan menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada banyak jaringanSistem imum tubuh sendiri daya pertahannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah belah sehingga terjadi meningkatnya sesuai meningkatnya umur Semua sel somastik akan mengalami proses menua kecuali sel seks dan sel yang mengalami mutasi menjadi kankerSintesis protein (kolagen & elastin)Perubahan sintesis protein (kolagen dan kartilago, elastin) perubahan struktur kimia protein fleksibilitas , lebih tebal kulit berkerut, hilangnya elastisitas, penurunan mobilitas

Keracunan oksigenKemampuan sel dalam tubuh untuk mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun kadar tinggi membran sel rusak proses dalam sel terganggu (protein) penurunan reproduksi sel

Teori menua akibat metabolisme

Pengurangan intake kalori menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur menurunnya proses metabolismePenurunan hormon insulin dan hormon pertumbuhan menurunnya proses metabolisme memperpanjang umur

Kerusakan akibat radikal bebas

Radikal Bebas (RB) terbentuk dari alam bebas, dalam tubuh di fagosit (pecah), dan sebagai produk sampingan proses sel superoksida (O2-), radikal hidroksi (OH), dan juga peroksida hidrogen (H2O2) pemendekan telomerRB bersifat merusak dapat beraksi dengan DNA ada mekanisme penangkalLansia sistem penangkal melemah RD

Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)Masa muda aktif dan terus terjaga sampai tua sense of integrity terjaga lansia suksesAktif dalam kegiatan sosial stabil

Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)Perubahan yg terjadi dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinyaDasar kepribadian/tingkah laku tidak berubah pada lansia identitas yg mantap memudahkan memelihara hubungan dengan masyarakat

Teori Pembebasan (Disengagement Theory)Usia bertambah pelan tapi pasti melepaskan diri dari masyarakat interaksi sosial menurun triple lossKehilangan peran(loss of role)Hambatan kontak sosialBerkurangnya komitmen

TEORI BIOLOGITeori Pakai dan Rusak (Wear & Tear Theory) Dr August WeismannTubuh & sel-sel rusak karena banyak terpakai & digunakan secara berlebihan.Dengan atau tidak ada toksin yang kita dapat, tubuh kita akan tetap menua karena kita gunakan tiap hariTeori Neuro-Endokrin Vladimir Dilman, Ph.DPenuaan terjadi karena produksi hormon tubuh menjadi berkurang, sehingga kemampuan tubuh untuk memperbaiki sendiri (self-repaired) dan mengatur sendiri (self-regulation) menjadi rendahTeori Kontrol GenetikTubuh sudah memiliki program genetik dalam DNA masing-masing individu.Keturunan genetik ini yang menentukan berapa usia kita mulai menua, usia berapa kita akan meninggal seakan ada jam waktu

Teori Radikal Bebas Dr Denham HarmanPenuaan terjadi karena radikal bebas (suatu elektron dalam tubuh yang tidak memiliki gandengan, sehingga berusaha mencari elektron pasangan) menyerang sel-sel tubuh, akibatnya sel-sel menjadi cepat rusak dan menua.Teori Telomerase oleh grup ilmuwan dari Geron CorporationTelomer (rangkaian asam nukleat yang terdapat di ujung kromosom) akan memendek tiap kali sel tubuh membelah.Bila telomer sudah terlalu pendek, kemampuan sel untuk membelah akan berkurang, melambat, dan sel tidak dapat membelah lagi.Teori CrosslinkingDNA dan molekul lain akan saling melekat dan memilin, akibatnya protein yang rusak tidak dapat dicerna oleh e. protease, sehingga mengurangi elastisitas protein & molekul.

TEORI SOSIALActiviy Theory (Teori aktivitas)Menurut teori ini aktivitas, especially, social activity, adalah esensi hidup seseorang, dan terjadi pada setiap orang di setiap tingkatan usia.Kesehatan fisik dan psikologis lansia akan optimal bila mereka tetap aktif dan mampu bersosialisasi.Disengagement Theory (Teori Pelepasan)Bahwa lansia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan tanggung jawab sosial. Lansia menjadi lebih pasif, aktivitasnya mengarah ke self-directed bukan other directed or goal-orientedAge Stratification Theory (Teori statifikasi usia)Bahwa masyarakat terbagi dalam kelompok2 usia, setiap individu masuk dalam kohort usia tertentu.Phenomenological Theory (Teori Fenomenologis)Teori ini memandang bagaimana lansia memberikan arti terhadap ke-lansia-an mereka.Bahwa proses menjadi tua akan dihayati secara personal oleh masing-masing individu.

LO 2MM. Faktor yang mempengaruhi aging proses

Faktor faktor Yang Mempengaruhi Aging ProsesInternalEksternalRadikal bebasPenurunan produksi hormonPenurunan sistem imunApoptosisGen LifestyleDietRadiasi UV, PolusiStressKurang latihanRadikal bebasStressalkoholPolusi udaraSinar UVpernapasanrokokMakananTerlalu banyak latihanFaktor faktor Yang Mempengaruhi Aging Proses1)Hereditas 2) Nutrisi atau makanan3) Status kesehatan4) Pengalaman hidup5) Lingkungan 6) Stres

LO3MM. Gangguan fungsi organ dan sistem otonom

PERUBAHAN SISTEM ORGANA. Perubahan pada panca inderaSekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran mengalami penurunan fungsiPatologis: ggg nafsu makan, kurang energi protein kronikB. Sistem GastrointestinalLapisan otot polos esofagus dan sfingter gastro esofageal mulai melemah yang akan menyebabkan gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontanPengosongan lambung lebih lambatmakan lebih sedikit karena lambung terasa penuh. Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi asam lambung serta enzim pankreas menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan. Patologis : kesulitan menelan, anoreksia, malabsorbsi lemak dan diare.

C. Sistem MuskuoskeletalKepadatan tulang akan menurun. Tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah, mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat menyebabkan fraktur.Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi.Patologis: frakturD. Sistem UrogenitalFungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35 80 tahun. Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi oleh ginjal. Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban tersendiri.

E. Sistem KardiovaskularPada lansia jumlah jaringan ikat pada jantung (baik katup maupun ventrikel) meningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang. Pembuluh darah besar terutama aorta menebal dan menjadi fibrosis. Pengerasan ini, selain mengurangi aliran darah dan meningkatkan kerja ventrikel kiri,juga mengakibatkan ketidakefisienan baroreseptor (tertanam pada dinding aorta, arteri pulmonalis, sinus karotikus). Kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah berkurang.F. Sistem RespirasiElastisitas jaringan paru dan dinding dada berkurang,Kekuatan kontraksi otot pernapasan menurun sehingga konsumsi oksigen akan menurun pada lansia.Perubahan ini berujung pada penurunan fungsi paru.

G. Sistem EndokrinTerjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi,respon terhadap stimulasi serta struktur kelenjar endokrin. Pada usia diatas 60 tahun terjadi penurunan sekresi testosteron,estrogen,dan progesteron.H. Sistem IntegumenKulit berubah menjadi tipis,kering,keriput dan tidak elastis lagi.Rambut rontok dan berwarna putih,kering dan tidak mengkilat.I. Sistem ImunologikPenurunan fungsi imunologik sesuai dengan umur yang berakibat tingginya kemungkinan terjadinya infeksi dan keganasan.

ORGANPERUBAHANParu-paruDaya pegas dinding dada menurunKekuatan otot pernapasan menurunKekakuan iga meningkatDaya pegas jaringan elastik paru menurunParu-paru lebih mengembang, namun kakuSaluran nafasRefleks batuk menurunMudah tersedakGerakan bulu getar melambatJantung- pembuluhdarahKatup jantung kakuJumlah sel pacu berkurangSistem konduksi menurunPenumpukan jar. Ikat di otot jantung kakuPembuluh darah kurang lentur TD naikIsi sekuncup menurun; curah jantung ber