efektivitas penjualan shar-e pada unserved...

129
Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Area (Studi Komparasi Penjualan Oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : WINDA FEVLONA NIM : 104046101668 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008

Upload: truongcong

Post on 17-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Area

(Studi Komparasi Penjualan Oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

WINDA FEVLONA

NIM : 104046101668

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008

Page 2: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul EFEKTIVITAS PENJUALAN SHAR-E PADA UNSERVED

AREA (STUDI KOMPARASI PENJUALAN OLEH DA’I MUAMALAT DAN

PT POS INDONESIA) telah diujikan dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4

November 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 4 November 2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.DR.H.Muhammad Amin

Suma,SH,MA,MM

NIP.150 210 422

PANITIAN UJIAN

1. Ketua :Dr.Euis Amalia, M.Ag

(.........................................)

NIP. 150 289 264

2. Sekretaris :Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag,MH

(........................................)

NIP. 150 318 308

3. Pembimbing I :Dr.Yayan Sofyan, MA

(........................................)

NIP. 150 277 991

Page 3: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4. Pembimbing II :Yuke Rahmawati, MA

(........................................)

NIP. 150 389 720

5. Penguji I :Dr.Euis Amalia, M.Ag

(.........................................)

NIP. 150 289 264

6. Penguji II :Dr. JM.Muslimin, P.hD

(........................................)

NIP. 150 312 427

Page 4: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

KATA PENGANTAR

� ا���ر ��� ا� ا�

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, penguasa alam semesta, yang senantiasa melimpahi kehidupan penulis.

Shalawat serta Salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat dan para pengikut-Nya.

Alhamdulillah, meskipun penulis mengalami banyak halangan dan rintangan

dalam menyelesaikan studi maupun skripsi ini, namun penulis dapat memetik hikmah

dari pengalaman yang penulis alami.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhamad Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah. Azharuddin Lathief, M.Ag, MH,

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Muamalat yang telah memberikan

bimbingan dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr.Yayan Sofyan, MA dan Ibu Yuke Rahmawati, MA atas

kesediaannya memberikan waktu kepada penulis di tengah kesibukan beliau

untuk membimbing dan mengarahkan dengan penuh kesabaran sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada

penulis selama kuliah

5. Pimpinan Perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan

studi perpustakaan.

6. Orang tuaku tercinta, khususku persembahkan untuk ayahku yang tidak

sempat menyaksikan selesainya skripsi ini, Allahummagfirlahu warhamhu,

semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan Amal Ibadahnya di terima di

sisi Allah dan untuk bundo tercinta terima kasih atas setiap do’anya setiap

malam yang tiada henti dan motivasinya yang tak pernah habis untuk selalu

mengingatkan agar tidak bermalas-malasan

7. Al Mukarram K.H.Hambali Ilyas, guru, sekaligus orang tua yang sudah

mendidik penulis sampai saat ini, terima kasih atas dukungan moril dan

materiilnya.

8. Kakanda Sri Darma Fitri serta suami Bang Yat dan Novia Roza berserta

suami Da Bas terima kasih atas dorongannya yang selalu mengingatkan untuk

tidak bermalas-malasan serta keponakan-keponakanqu yang selalu membuat

keceriaan (Azizah, Nanda, Zaki, dan Fakhri)

9. Mas David, Mas Jamal, Mba Narti Kru BIG serta Kru PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.

10. My Best Friends, Fani, Reni, Ii, Dita, Echa, Yuni, Nelly yang telah

memberikan masukan dan diskusi-diskusi yang berarti dan seluruh rekan

Page 6: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya PS C Angkatan 2004

yang telah menemani hari-hariku selama kuliah.

11. Guru-guruku serta teman-temanku di Pondok Pesantren Al Kenaniyah mba

ika, mba itoh, k’itoh ,k’widi, aniz terima kasih atas nasehat dan kebersamaan

setiap harinya.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat lulus

menjalani perkuliahan di UIN hingga akhir.

Hanya kepada Allah, penulis memanjatkan doa. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Jakarta, 23 Agustus 2008

Penulis

Page 7: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 9

D. Review Studi Terdahulu 10

E. Kerangka Teori 12

F. Metode Penelitian dan Tehknik Penulisan 15

G. Sistematika Penulisan 18

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Pengertian Pemasaran 20

B. Pemasaran Perspektif Islam 23

C. Teori Efektivitas 25

D. Penjualan 28

1. Pengertian menjual 29

2. Tujuan Umum Penjualan 28

3. Penjualan sebagai fungsi Pemasaran 30

Page 8: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4. Konsep Penjualan Dalam Islam 31

E. Da’I Muamalat 34

BAB III Objek Penelitian

A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia,Tbk 38

1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia,Tbk 38

2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia,Tbk 41

3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia, Tbk 42

4. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia, Tbk 46

5. Perkembangan Bank Muamalat Dengan Adanya Shar-e 54

6. Perkembangan Kinerja Keuangan PT BMI Tbk dilihat 57

dari Beberapa Rasio

B. PT POS Indonesia

1. Sejarah Berdirinya PT POS Indonesia 63

2. Visi Dan Misi PT POS Indonesia 64

3. Struktur Organisasi PT POS Indonesia 65

4. Kerjasama PT POS dengan Bank Muamalat Indonesia 65

C. Shar-e

1. Sejarah Shar-e 67

2. Pengertian Shar-e 69

3. Landasan Hukum Kartu Shar-e 71

4. Karakteristik Produk Shar-e 71

Page 9: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Penjualan Shar-e di Indonesia 73

B. Analisis Penjualan Shar-e Oleh Da’I Muamalat 81

C. Analisis Penjualan Shar-e Oleh PT POS Indonesia 87

D. Komparasi Penjualan Da’I Muamalat dan PT POS Indonesia 91

1. Analisis SWOT Pada Strategi Da’ I Muamalat 93

2. Analisis SWOT Pada PT Pos Indonesia 98

3. Strategi Yang Dilakukan Agar Program Bis Berjalan Dengan Baik 100

BAB V Kesimpulan Dan Saran Penelitian

A. Kesimpulan Hasil Penelitian 102

B. Saran-saran Hasil Penelitian 104

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Page 10: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Pemkembangan jaringan PT BMI Tbk lima tahun terakhir 56

2. Tabel 3.2 Rekening nasabah PT BMI Tbk 57

3. Tabel 4.1 Penjualan Shar-e di seluruh cabang di Indonesia 75

tahun 2005-2007

4. Tabel 4.2 Jumlah nasabah Shar-e se-Indonesia per Desember 2007 77

5. Tabel 4.3 Data Jumlah Aliansi Shar-e se-Indonesia 79

6. Tabel 4.4 Data Jumlah Da’i dan penjualan Shar-e 2005-2007 85

7. Tabel 4.5 Jumlah transaksi Shar-e di SOPP Pos tahun 2005-2007 90

8. Tabel 4.6 Penjualan Shar-e oleh DM dan PT Pos pada unserved area pada 91

tahun 2005-2007

9. Tabel 4.7 Matrik IFAS 96

10. Tabel 4.8 Matrik EFAS 97

11. Tabel 4.9 Matrik IFAS 99

12. Tabel 5 Matrik EFAS 100

Page 11: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT BMI Tbk 43

2. Gambar 3.2 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio FDR 58

3. Gambar 3.3 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio CAR 58

4. Gambar 3.4 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROA 60

5. Gambar 3.5 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROE 60

6. Gambar 3.6 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio BOPO 61

7. Gambar 3.7 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio NPF 62

8. Gambar 3.8 Struktur Organisasi PT POS Indonesia 65

9. Gambar 4.1 Diagram Penjualan Shar-e se-Indonesia 2005-2007 78

10. Gambar 4.2 Grafik Penjualan Shar-e dan Jumlah Da’i 2005-2007 86

11. Gambar 4.3 Skema Processing Shar-e 89

Page 12: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri oleh siapapun yang dapat berpikir jernih dan logis,

bahwa Islam merupakan suatu system hidup, suatu pedoman hidup (way of life).

Sebagai suatu pedoman hidup, ajaran Islam terdiri atas aturan-aturan mencakup

keseluruhan sisi kehidupan manusia. Secara garis besar, aturan-aturan tersebut dapat

dibagi dalam tiga bagian yaitu aqidah, akhlak dan syariah. Dua bagian pertama,

aqidah dan akhlak bersifat konstan, sedangkan syariah senantiasa berubah sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan manusia.1

Syariah terdiri atas bidang muamalah (sosial) dan bidang ibadah (ritual).

Ibadah merupakan sarana manusia untuk berhubungan dengan Sang Penciptanya

(hablum minallah) sedangkan muamalah digunakan sebagai aturan main manusia

dalam berhubungan dengan sesamanya (hablum minannas). Muamalah inilah yang

menjadi obyek paling luas yang harus digali manusia dari masa ke masa, salah

satunya dalam ekonomi, karena seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia

akan senantiasa berubah

Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa Islam adalah agama universal

yang tidak hanya mengatur masalah kehidupan ukhrowi saja tetapi juga masalah

duniawi termasuk di dalamnya masalah ekonomi.

1 Eko Supriyatno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional,

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2005),h 1

Page 13: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Kehidupan ekonomi pada mulanya masih bersifat simple, dan kegiatan

produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan masih sederhana. Seiring dengan

perkembangan zaman populasi manusia mengalami pertumbuhan, sehingga kegiatan

ekonomi yang ada juga mengalami peningkatan.2 Kondisi membutuhkan fasilitas

perdagangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fenomena tersebut mendorong

masyarakat untuk mencari dana guna mendirikan perusahaan, dan di sisi lain terdapat

sekelompok orang yang mempunyai kelebihan dana dan bermaksud untuk melakukan

investasi. Dalam perjalanannya timbul keinginan untuk mendirikan lembaga

intermediasi untuk mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana, lembaga tersebut pada akhirnya bernama bank. Operasional

perbankan pada mulanya masih bersifat menabung, meminjam, dan investasi. Adapun

proses transaksi yang menggunakan sistem bunga, dimana hingga saat ini sistem

pranata bunga menjadi elemen terpenting dalam perekonomian.

Perkembangan sistem perbankan dengan pranata bunga diawali dengan

pembukaan cabang di negara-negara dunia yang dimaksudkan untuk mempermudah

mendapatkan investasi. Demikian pula yang terjadi di negara yang mayoritas

penduduknya Islam perbankan konvensional berkembang pesat namun realita

membuktikan bahwa sistem bunga justru membuat perekonomian menjadi hancur,

barulah kemudian muncul perbankan syariah yang dimulai pada tahun 1975 dengan

didirikannya Dubai Islamic Bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah

2 Said Sa’ad Marton, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta:Zikrul

Hakim, 2201) h. 124

Page 14: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Bank syariah secara fundamental memang berbeda dengan bank konvensional

yang menguasai sistem perbankan saat ini. Sasaran yang dijadikan dasar operasional

bank syariah bukan hanya sekedar mencari keuntungan, tetapi lebih dari itu suatu

bank syariah harus berpegang teguh pada konsep syariat Islam itu sendiri yang

mencita-citakan kebahagiaan umat manusia (falah), serta kehidupan yang baik

(hayatan toyyibah) yang sangat menekankan aspek persaudaraan (ukhuwah) dan

keadilan sosioekonomi serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan spiritual umat

manusia3

Berkembangnya bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke

Indonesia. Pada awal priode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar

ekonomi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah

Karnean A Purwataatmadja, M.Dawam Raharjo, A.M Saefuddin, M.Amin Aziz dan

lain-lain.

Bank syariah pertama baru berdiri di Indonesia pada tahun 19904, ini berawal

dari Lokakarya yang dilakukan MUI tentang bunga bank dan perbankan pada tanggal

18-20 Agustus 1990 di Cisarua Bogor, Jawa Barat, hasil lokakarya tersebut dibahas

lebih mendalam pada musyawarah nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel

Syahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990, Berdasarkan amanat Munas IV MUI

dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank islam di Indonesia, Kelompok kerja

3 M. Umer Chapra , Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani Press,2000) Cet

ke-1, h 11

4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004) Cet

ke-2, h 34

Page 15: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

yang disebut tim perbankan MUI, bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi

dengan semua pihak terkait.

Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI

tersebut, Akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 1

November 1991, Pada saat penandatanganan akte pendirian ini terkumpul komitmen

pembelian saham sebanyak Rp 84 miliar.5

Pada tanggal 3 November 1991, dalam acara silaturahmi presiden di Istana

Bogor, dapat dipenuhi dengan total komitmen modal disetor awal sebesar Rp

106.126.382.000, dengan modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992 Bank

Muamalat Indonesia mulai beroperasi.

Hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia sudah berdiri selama kurang lebih

17 tahun, dan sampai saat ini perkembangan bank syariah sudah berkembang pesat

walaupun masih belum maksimal, ini terbukti dari jumlah bank syariah di Indonesia

terus meningkat terhitung per maret 2007 data bank syariah di Indonesia terdapat 23

bank syariah yang terdiri dari tiga bank umum syariah (BUS) dan dua puluh unit

usaha syariah (UUS). Disamping itu, terdapat 105 bank perkreditan rakyat syariah

(BPRS). Ketiga BUS adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri

(BSM), dan Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI).

Dengan adanya kebijakan BI yang diarahkan melalui Peraturan Bank

Indonesia (PBI) Nomor 8/3/PBI/2006 tentang layanan syariah yang dapat dilakukan

5 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori Ke Praktek, (Jakarta:Gema Insani Press, 2001)

hal.25

Page 16: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

di kantor cabang konvensional atau lebih dikenal dengan office channeling setelah

aturan PBI tentang office channelling efektif, maka unit usaha syariah (UUS) mulai

memperlebar sayap layanan. Tercatat pada Juni 2006, ada kira-kira 250 kantor

konvensional yang juga menjadi titik layanan syariah. Dengan tambahan kantong

layanan syariah ini, nasabah syariah memiliki ruang gerak yang lebih luas, karena

mereka tak hanya terbatas bisa menyetor dari outlet UUS, tapi juga dari kantor

konvensional bank induk yang sudah menyediakan baik layanan konvensional

maupun syariah6.

Hasilnya, ada tambahan deposit nasabah syariah hinggá Rp50miliar.

Bersamaan dengan bergulirnya waktu, tepat setahun kemudian, jaringan office

channelling telah bertambah hampir 1.000 kantor baru, yang menyimpan Rp 450

miliar lebih dana masyarakat. Unit Usaha syariah juga berkembang sangat pesat

diantaranya adalah Bank BNI Syariah, Bank BTN Syariah, Bank Bukopin Syariah,

Bank BRI syariah, Bank Danamon Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Permata

Syariah dan lain sebagainya.

Untuk mempertahankan keberhasilan ini, maka bank umum syariah dituntut

harus lebih mampu mewujudkan budaya kerja yang islami dan juga harus mampu

menciptakan produk-produk yang bernilai rasional ekonomi dan rasional syariah yang

bisa diterima oleh masyarakat Islam maupun non Islam. Salah satu inovasi produk

yang dilakukan BMI adalah dengan adanya produk Shar-E yang diluncurkan pada

6 http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=309372&kat_id=4)

Page 17: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

tahun 2004 yang merupakan sebuah produk simpanan sebagai upaya mewujudkan

misi BMI dan mencerminkan inovasi tiada henti dan kepeloporan BMI sebagai bank

pertama murni syariah yang ingin terus mengembangkan industri perbankan syariah

berbasis teknologi mutahir dan landasan keimanan yang tinggi. Selain itu, Shar-E

merupakan ide dan terobosan atas keterbatasan jaringan fisik dan solusi yang mutahir,

BMI terus meningkatkan konten dan konteks produknya agar nasabah

semakin terpikat. walaupun telah memiliki positioning kuat di benak nasabah, BMI

terus mengembangkan infrastrukturnya, terutama di bidang teknologi informasi,

jaringan, dan sumber daya insani. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas

servis, BMI melakukan aliansi strategis diantaranya yang dilakukan dengan

bergabung dengan ATM bersama dan ATM BCA yang memungkinkan nasabah BMI

dapat mengakses di lebih 9000 ATM di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya

diharapkan akan membuat layanan terhadap nasabah semakin optimal, dan

menjadikan nasabah semakin loyal dan terpuaskan. Ini adalah fasilitas yang diberikan

kepada nasabah Shar-e yaitu dengan memanjakan nasabah dengan kemudahan

bertransaksi dengan perbankan dan konsumsi dan diikuti standar keamanan yang baik

tanpa batasan geografis di Indonesia dengan menjalin kerjasama dengan banyak

pihak.

Dengan fasilitas tersebut membuat penjualan Shar-e selalu meningkat setiap

tahunnya, ini terbukti dari meningkatnya penjualan Shar-E setiap tahunnya pada

tahun pertama saja penjualannya mencapai 500.000 kartu Shar-E (setengah juta) ini

merupakan hasil yang sangat membanggakan, oleh karena keberhasilan tersebut BMI

Page 18: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bank dengan

pertumbuhan nasabah tabungan Shar-E tercepat di Jakarta dan oleh Majalah SWA

dinobatkan menjadi salah satu pemenang Innovation Award 2005 karena produk

Shar-E yang inovatif.

Dalam laporan Bank Muamalat pada tahun 2005 nasabah Shar-E mencapai

132.669 orang, sedang pada akhir tahun 2006 telah mencapai 663.887 nasabah atau

maningkat 400 persen. Per 24 April 2007, Bank Muamalat telah mencatatkan 800.262

nasabah Shar-E dengan total average balance Rp708,99 milyar7. Percepatan

pertumbuhan Produk Shar-E tersebut, menurut Aِ. Riawan Amin (Dirut Bank

Muamalat Indonesia), karena dukungan dari luasnya jaringan dan outlet yang

digunakan untuk penyebaran produk Shar-E tersebut.8 Juga karena bekerja sama

dengan PT POS Indonesia yang memiliki jaringan yang luas ke berbagai pelosok

Indonesia saat ini tempat-tempat yang menyediakan Shar-E telah mencapai 2.985

outlet yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 51 Kantor Cabang, 8 Kantor Cabang

Pembantu, 21 Unit Layanan syariah, 93 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 2.768 SOPP

POS 9, sesuai dengan misi Shar-E yaitu to serve the unserved people atau melayani

mereka yang belum terlayani.

Selain bekerjasama dengan PT POS Indonesia BMI juga melakukan program

Da’I Muamalat (DM), yaitu suatu program perekrutan da’i-da’i di daerah untuk

7 www.bankmuamalat.com

8 www.shar-e.com

9 Dikutip dari wawancara pribadi dengan David, SE staff Officer BMI, Gedung Arthaloka

Lt.4 Tanggal 10 Juni 2008

Page 19: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

manjadi rekanan/partner BMI dalam mensosialisasikan Perbankan Syariah dan juga

bertugas memasarkan produk Shar-e, ini dilakukan BMI agar mempercepat penjualan

shar-e sehingga seluruh masyarakat di Indonesia dapat bertransaksi secara syariah.

Secara lebih spesifik, DM direkrut oleh Baitul Mall Muamalat (BMM)

kemudian BMM menseleksi sumber daya insani dengan kriteria umum memahami

syariah Islam di bidang ekonomi yang mampu memberikan pemahaman dan

mengubah perilaku masyarakat dari tidak tahu dan tidak peduli terhadap syariah

Islam di bidang ekonomi menjadi tahu, sadar, faham dan peduli untuk

melaksanakannya dalam seluruh perekonomiannya.

Da’I Muamalat tidak hanya menjual produk perbankan syariah tetapi juga

memberikan pengetahuan tentang perbankan syariah dan menginformasikan

keunggulan yang diberikan oleh produk tersebut (dalam hal ini Shar-E). Dengan latar

belakang tersebut maka penulis ingin membahas skripsi tentang “Efektivitas

Penjualan Shar-E Pada Unserved Area (Studi Komparasi Antara Penjualan

Oleh Da’I Muamalat dan PT.POS Indonesia)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Masalah penelilitian dalam skripsi ini akan dibatasi pada beberapa hal:

Pertama, dilihat dari segi rentang waktu yang digunakan untuk penjulan produk

Shar-e adalah selama 3 (Tiga) tahun : Tahun 2005-2007. Kedua, penjualan Shar-e

hanya dibatasi pada unserved area/daerah yang tidak terjangkau oleh Bank Syariah

Agar mempermudah pembahasan, maka penulis mencoba merumuskan

masalah agar lebih spesifik dan tegas, yaitu:

Page 20: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

1. Bagaimana strategi Da’i Muamalat dalam meningkatkan Penjualan Shar-E?

2. Bagaimana strategi PT POS dalam meningkatkan penjualan Shar-E?

3. Bagaimanakah perbandingan penjualan Shar-E oleh PT POS Indonesia dan

oleh Da’i Muamalat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui strategi yang dilakukan oleh Da’i Muamalat dan PT Pos

Indonesia dalam meningkatkan penjualan produk Shar-e

b. Mengetahui tingkat penjualan produk Shar-e yang dilakukan oleh PT.Bank

Muamalat Indonesia,Tbk.

c. Mengidentifikasi metode apa yang paling efektif dalam peningkatan

penjualan produk Shar-e pada unserved area/daerah yang tidak terjangkau

oleh Bank Syariah

2. Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

a. Bank, Sebagai informasi bagi bank untuk mengetahui metode apa yang paling

efektif dalam meningkatkan penjualan Shar-e, sehingga dapat mengambil

keputusan yang dianggap perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan

penjualan dimasa yang akan datang.

Page 21: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

b. Penulis, supaya dapat menambah pengetahuan mengenai pemasaran, dalam

tataran teoritis dan praktek di lingkungan perbankan syariah yang berkembang

dewasa ini.

c. Kalangan akademisi dan mahasiswa, sebagai bahan bacaan tambahan dan

sumber referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan.

D. Review Studi Terdahulu

Penelitian tentang pembahasan ini bukan penelitian yang pertama, penelitian

ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh:

1. Ireesca Rahman”Analisa Pemberian Hadiah Umroh Dalam Mempengaruhi

Minat dan Jumlah Nasabah Shar-E” Jurusan Muamalat Program Studi

Perbankan Syariah , Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2007. Pada skripsi ini penulis hanya membahas apakah adanya program

pemberian umroh bagi nasabah Shar-e mempengaruhi minat nasabah untuk

manabung, hasil dari skripsi ini menyatakan bahwa mayoritas motif utama

responden dalam menabung adalah sebagai motif simpanan dan sekaligus motif

berjaga-jaga adalah sebesar 46%.Dan untuk motifator keseluruhan yang

mempengaruhi minat nasabah dalam memilih Shar-E, Peringkat pertama yang

dipilih oleh 95% responden adalah motif agama, dan peringkat kedua yang dipilih

oleh 89% responden adalah motif fasilitas dan pelayanan, sedangkan motivator

hadiah umroh berada pada peringkat ketujuh dengan responden yang memilihnya

sebesar 44 persen.

Page 22: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

2. Maimunah, “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Pendapatan

Pegadaian Syariah Cab. Dewi Sartika” (studi Perbandingan dengan Pegadaian

Konvensional Cabang Bidara Cina), Jurusan Muamalat program Studi Perbankan

Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari skripsi

ini berdasarkan hasil uji hipotesa yang dilakukan penulis, maka besarnya biaya

promosi yang telah dikeluarkan antara pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika

dan Pegadaian konvensional Cabang Bidara Cina, tidak memiliki pengaruh yang

sangat signifikan terhadap peningkatan pendapatannya. Akan tetapi besarnya

pendapatan yang diterima disebabkan oleh faktor lain diluar kegiatan promosi

seperti banyaknya cabang pegadaian konvensional dan pegadaian merupakan

lembaga yang telah lama berdiri dan telah dikenal oleh masyarakat.

3. Abdul Rozak, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Nasabah dalam Menggunakan Produk Shar-E pada PT Bank Muamalat

Indonesia,Tbk”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian ini adalah bahwa

berdasarkan regresi linier berganda antara variable independent (agama, fasilitas,

pelayanan, dan lokasi) terhadap variable dependen (keputusan nasabah) didapat

nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar

0,932. Hal ini berarti bahwa variable agama, fasilitas, pelayanan, dan lokasi

berpengaruh terhadap nilai keputusan nasabah sebesar 93,2%. Sedangkan sisanya

6,8% dipengaruhi oleh variable lain seperti persepsi masyarakat terhadap manfaat

adanya produk Shar-E.

Page 23: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dengan adanya penelitian terdahulu, maka penulis pun tertarik untuk

mengangkat penelitian yang berkaitan dengan produk Shar-e dalam hal ini adalah

mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI)

yaitu tentang “Efektivitas Penjualan Produk Shar-e Pada Unserved Area (Studi

Komparasi Penjualan Oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia), Dari beberapa

penelitian tentang produk Shar-e belum ada yang membahas tentang penjualan yang

dilakukan oleh Da’i dan PT Pos Indonesia, yang merupakan suatu strategi yang

cerdas yang dipilih oleh Bank Muamalat dalam memasarkan produknya. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara Da’i dan PT Pos

Indonesia

E. Kerangka Teori

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini

berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk,

nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan

pemasar, Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan

sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan

sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang

tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses

pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,

Page 24: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,

melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran..

Apabila pasar sasaran telah ditentukan melalui riset pemasaran, maka

perusahaan/bank harus menyusun suatu rencana untuk memasuki pangsa pasar yang

telah dipilih, rencana tersebut akan berisi keputusan-keputusan yang membagi pada

empat srategi yaitu: Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi

(Promotion) (4P). Keempat strategi tersebut oleh pemasar harus diupayakan agar

terpadu sehingga dapat mempengaruhi tanggapan nasabah yang pada gilirannya akan

dapat memberikan kepuasan dalam melayani nasabah

Sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan

kubutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk

atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya 10

Pemasaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk merasakan, melayani,

dan memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam pemasaran mencakup bauran pemasaran

diantaranya pengembangan produk, distribusi, penetapan harga, dan promosi.

Kegiatan pemasaran produk tidak terlepas dari adanya persaingan antar perusahaan.

Promosi merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam memenangkan

persaingan. Kegiatan promosi terdiri dari periklanan, promosi penjualan, personal

selling, dan publisitas.

Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Bank Muamalat

Indonesia,Tbk dalam memasarkan produknya salah satunya adalah personal

10 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta:Liberty,1997) hal 5

Page 25: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

selling.yang dilakukan oleh Da’i Muamalat yang berperan sebagai informator dan

edukator perbankan syariah bagi masyarakat umum, khususnya di daerah-daerah

pelosok Indonesia yang tidak terjangkau oleh bank syariah,dan juga dengan

bekerjasama dengan PT POS Indonesia, yang sudah mempunyai jangkauan jaringan

yang sangat luas hampir di seluruh kecamatan di Indonesia Beberapa hal yang

melatarbelakangi bank menggunakan personal selling diantaranya dapat mendekati

nasabah untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah yang dihadapi dan dapat

menyediakan penjelasan secara rinci.

Pencapaian tujuan perusahaan akan lebih berhasil apabila orientasi penjualan

lebih bersifat membantu menyelesaikan masalah konsumen, bukan hanya untuk

menghabiskan persediaan,

Untuk melihat efektivitas penjualan shar-e pada unserved area/daerah yang

belum terjangkau bank syariah, perbandingan penjualan yang dilakukan oleh Da’i

Muamalat dan PT Pos Indonesia maka kerangka berpikir penulis digambarkan pada

skema berikut:

Pada Penjualan

Shar-e Pada

Unserved Area

Teknik

Pemasaran

Melalui PT Pos

Indonesia

Malalui program

Da’I Muamlat

Page 26: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan, karena diawali dengan telaah bahan kepustakaan. Hasil telaah

kepustakaan dijadikan sebagai kerangka pemikiran atau landasan teori dalam

operasional penelitian ini.

Dari segi data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian juga

merupakan perpaduan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan

survay. Jenis pelaporan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang

bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan.

Jadi dalam penelitian ini penulis tidak mengambil kesimpulan terlalu jauh dari

data yang telah dikumpulkan, karena tujuan deskriptif analisis hanya pada taraf

pengumpulan fakta-fakta saja, jadi hanya sekedar uraian suatu keadaan.

2. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data kualitatif yaitu penelitian yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat

dihitung yang berbentuk/berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan

pada pendekatan teoritis dan penilaian logis.

2) Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung

dan diukur jumlahnya untuk dioleh menggunakan metode statistik.

Page 27: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

b. Sumber Data

1) Data Primer

Merupakan data yang berbentuk database yang diperoleh langsung dari Bank

Muamalat Indonesia tentang penjualan Shar-e Pada daerah unserved area,

penjualan melalui PT. Pos Indonesia dan database yang diperoleh dari Baitul

Mal Muamalat (BMM) tentang penjualan Shar-e malalui Da’i Muamalat.

2) Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari literature-literatur kepustakaan seperti buku-

buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data

skripsi ini. Penulis menggunakan penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian Kepustakaan (library research), dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian terhadap beberapa literature yang ada kaitannya

dengan penulisan skripsi ini, literature ini berupa skripsi terdahulu, buku,

majalah, internet, bulletin dan lain sebagainya. Langkah dalam

melaksanakan studi kepustakaan ini adalah dengan cara membaca,

mengutip, untuk menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap

perlu dalam memenuhi data dalam penelitian ini.

Page 28: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

b. Penelitian lapangan (field research), dalam hal ini untuk mendapatkan

data-data dan informasi tentang penjualan Shar-e dan metode dalam

meningkatkan penjualan Shar-e

1) Observasi yaitu mengamati secara langsung proses

penjualan/Pembukaan rekening Shar-e Pada PT Pos Indonesia

2) Interview yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak yang

terlibat dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung,

dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan orang yang

terlibat dalam penanganan masalah penenelitian, wawancara dengan

staff pengurus penjualan Da’i Muamalat pada Baitul Mal Muamalat

Slipi, dan juga wawancara dengan Officer Bank Muamalat Indonesia

tentang penjualan Shar-e Pada PT POS

3) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data Penjualan Shar-e oleh Da’i

Muamalat yang diperoleh dari Baitul Mal Muamalat, dan

mengumpulkan data penjualan Shar-e Oleh PT POS yang diperoleh

sari kantor pusat Bank Muamalat Indonesia dan laporan lainnya yang

berkaitan dengan masalah penelitian ini.

C. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitatif

atau penelitian yang tidak mengadakan penghitungan melainkan penekanan ilmiah11

11 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

1997) cet ke-8, h.6

Page 29: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

yang bersifat deskriptif analisis, yaitu sebuah metode dimana penulis

menggambarkan permasalahan yang didasari pada data yang telah diperoleh,

kemudian menganalisa data tersebut lebih lanjut. Proses analisa dimulai dari

membaca, mempelajari, dan menalaah data secara seksama, selanjutnya diambil

kesimpulan dari hasil analisa tersebut

Tehnik penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

"Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007."

F. Sistematika Penulisan

BAB I menyajikan pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu,

kerangka konsep,metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II menyajikan tinjauan pustaka. Meliputi pemasaran,pemasaran

perspektif Islam, teori efektivitas, pengertian penjualan, tujuan umum penjualan,

penjualan sebagai fungsi umum pemasaran, politik dan hukum penjualan, penjualan

yang efekif, konsep penjualan dalam Islam, Da’i Muamalat

BAB III menyajikan data hasil penelitian. meliputi gambaran umum Bank

Muamalat Indonesia berupa sejarah perkembangan, visi, misi, produk dan jasa,

Perkembangan Bank Muamalat dengan adanya Shar-e, perkembangan kinerja

keuangan Bank Muamalat Indonesia dilihat dari beberapa rasio,dan Gambaran umum

PT Pos Indonesia meliputi sejarah, visi dan misi, struktur organisasi dan kerjasama

antara PT Pos Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia, dan tentang Shar-e

Page 30: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

menjelaskan tentang sejarah Shar-e, pengertian Shar-e, landasan hukum Shar-e, dan

karakteristik produk Shar-e.

BAB IV menyajikan Hasil Penelitian, gambaran umum penjualan Shar-e di

Indonesia, analisis penjualan Shar-e oleh Da’i Muamalat, analisis penjualan Shar-e

oleh PT Pos Indonesia, komparasi penjualan Shar-e oleh Da’i Muamalat dan PT Pos

Indonesia.

BAB V menyajikan Penutup. Berisi Kesimpulan dan Saran

Page 31: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan

manusia.12

Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan

keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran. Pemasaran dimulai

dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan

manusia.

Sedangkan Pemasaran Menurut Philip Kottler Pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan betukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain13

.

Definisi ini berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan dan

permintaan, produk nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan

pasar, pemasaran serta pemasar.

Sedangkan menurut Murti Sumarni sistem Pemasaran telah memungkinkan

kesemuanya itu berlangsung sebab, pemasaran itu sendiri merupakan studi tentang

proses pertukaran yaitu, bagaimana transaksi dimulai, dimotivasikan dan

dikonsumsikan, sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan

12 www.wikipedia.org

13 Philip Kottler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Indeks, 2005) cet ke-11, h. 10

Page 32: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk

atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya, jadi pemasaran adalah kegiatan

manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran.14

Definisi ini menyadari bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang

mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencakup

barang, jasa serta gagasan. Berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan

kepuasan bagi pihak yang terlibat.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian

bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan

air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan

dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi

kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air

merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol

yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang

juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia

inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product),

penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang

(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar

ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar

14 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997), edisi revisi, h. 5

Page 33: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia

terutama pihak konsumen yang dituju.

Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan

kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran

adalah15

• faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat,

• faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan

sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan

penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu

(product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar

(promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah

kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya

pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi

(comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah

kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”). Kepuasan

pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut

kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan

serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah

memenuhi kebutuhan pelanggan.

15

http://hadisugito.fadla.or.id/2005/12/11/strategi-pemasaran-dan

pengendalian-mutu-produk/

Page 34: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan

serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan

yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya

lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan

mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak

punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality

Management”).

B. Pemasaran dalam Perspektif Islam

Pengertian Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang

mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator

kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.16

Definisi diatas didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis islam yang

tertuang dalam kaidah fiqih yang mengatakan:

�ت ا���� ا� أن ی�ل د������ #"�ی�!ا� � �� ا�$%

“ Pada dasarnya semua bentuk muamalah (bisnis) boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya”17

16Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Jakarta:Mizan, 2006) h.

27

17Wahbah Al Zuhaili, Al Wajiz fi Ushul Al Fiqh, (Beirut: Dar al Fikr al Mu’ashir, 1997) h 117

Page 35: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Ini artinya bahwa dalam Syariah marketing,seluruh proses baik proses

penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada

hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami.

Syakir sula di dalam bukunya Syariah marketing menyebutkan bahwa ada 4

karakteristik yang menjadi panduan bagi pemasar yaitu: Teitis (Rabbaniyah), Etis

(Akhlaqiyah), Realistis (Al Waqi’iyyah), Humanistis (Insaniyyah)18

Dalam Pemasaran Islam harus mematuhi hukum-hukum syariah dalam segala

aktivitas pemasaran mulai dari melakukan strategi pemasaran, memilah-milah pasar

(segmentasi), kemudian memilih pasar mana yang harus menjadi focusnya

(targeting), hingga menetapkan identitas perusahaan yang harus senantiasa tertanam

dalam benak pelanggannya (positioning).

Konsep pemasaran disini tidaklah berarti pemasaran sebagai sebuah fungsi

atau departemen dalam perusahaan, tetapi bagaimana kita bisa melihat pasar secara

kreatif dan inovatif. Pemasaran bukanlah hanya seperti anggapan orang, yaitu studi

untuk menjual. Atau, seperti yang dipahami beberapa kalangan hanyalah marketing

mix semata, yaitu pembuatan strategi untuk produk (product), harga (price),

tempat/distribusi (place), atau promosi (Promotion). Namun pengertian terhadap

pemasaran itu sendiri cakupannya lebih luas. Ketika perusahaan melakukan kegiatan

pemasarannya, niat yang ada adalah mendapat keuntungan semaksimal mungkin.

Namun, dalam prinsip syariah, kegiatan pemasaran ini harus dilandasi oleh semangat

ibadah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin dengan

18 Syakir Sula, Syariah Marketing h.28

Page 36: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

tujuan untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi

kepentingan sendiri.

C. Teori Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Salah satu konsep utama dalam mengukur prestasi kerja (performance) efisien

dan efektivitas. Menurut ahli manajemen Peter Brucker yang dikutip dari buku

Manajemen karangan T.Hani Handoko efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang

benar (doing the right things). Efeketivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan

yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan19

.

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai beberapa arti antara lain:

1. Adanya efeknya (akibatnya, pengaruh dan kesan)

2. manjur dan mujarab

3. membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan) dan mulai berlaku

Kemudian dari kata itu muncul pada kata keefektifan yang diartikan dengan

kerelaan, hal terkesan, kemajuan dan keberhasilan20

. Sedangkan dalam Ensiklopedi

Umum efektifitas diartikan dengan menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.

Maksudnya adalah suatu usaha dapat dikatakan efektif kalau usaha tersebut mencapai

19 T. Hani. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta, BPFE,1998),cet Ke-2,h.7

20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998),h.219

Page 37: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

tujuannya.Secara ideal efektif dapat dinyatakan dengan ukuran yang agak pasti

tercapai tujuannya

2. Indikator Efektivitas

Dalam Buku Sujadi F.X disebutkan bahwa untuk mencapai efektivitas dan

efisiensi kerja haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun unsur-unsur sebagai berikut:

1. Berhasil guna yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

2. Ekonomis ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian efektif

itu, maka biaya tenaga kerja material , peralatan, waktu, keuangan dan lain-

lainnya telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya penerobosan serta

penyelewengan.

3. Pembagian Kerja yang nyata yaitu pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan

beban kerja, kemampuan kerja dan waktunya yang tersedia.

4. Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab artinya wewenang haruslah

seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari dengan adanya

dominasi oleh salah satu pihak terhadap pihak yang lainnya.

5. prosedur Kerja yang praktis yaitu menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah

kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja

yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan

Page 38: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

tersebut haruslah kegiatan yang operasional dan dapat dilaksanakan dengan

lancar 21

Efektivitas merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran

yang dapat dicapai, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana sumber daya

tersebut dikelola secara tepat dan benar. Efisiensi yang tinggi dalam mencapai

sasaran akan menghasilkan produktifitas yang tinggi dan salah urus dalam

mengelolala usaha atau organisasi dapat mengakibatkan rendahnya tingkat efektivitas

dan efisiensi.

Efektivitas dengan efisiensi rendah dapat mengakibatkan ekonomi biaya

tinggi, sebaliknya efisiensi tinggi tetapi tidak efektif berarti tidak tercapainya sasaran

atau terjadinya penyimpangan sasaran22

Sedangkan dalam manajemen Islam untuk mengatur hidupnya agar efektif

adalah sebagai berikut:23

a. Prinsip keseimbangan, maksudnya dalam menjalankan suatu kegiatan seorang

muslim haruslah berbuat, bertindak yang harmonis, pantas dan wajar dan tidak

berlebih-lebihan, tidak juga kikir dan pelit.

21 Sujudi, F.X,O & M Penunjang Keberhasilan Proses Management, (Jakarta,CV.masagung,

1990)cet, ke-3 h. 36-39

22 Kisdanto Atmo Soeprapto,Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan, (Jakarta, Media

Kumpotindo, 2000,) h. 15

23 Mochtar Efendy, Manajemen Suatu Pengantar Berdasarkan Ajaran Islam h.153-158

Page 39: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

b. Prinsip mencapai kemanfaatan, maksudnya seorang muslim dalam menjalankan

kegiatan usahanya harus bermanfaat bagi dirinya, bagi orang lain, bagi

lingkungan dan agamanya.

c. Prinsip tidak boros, yang dimaksud disini adalah setiap muslim dalam

menjalankan aktivitasnya dalam menggunakan harta, waktu, dan tenaga tidak

digunakan secara boros. Jika dilihat dari sudut eakonomi sifat boros termasuk

biaya sehingga dalam penggunaan biaya menjadi beban dalam manajemen.

d. Prinsip berlaku adil, maksudnya adalah seorang yang ingin mencapai tindakan

yang efisien haruslah berlaku adil terhadap dirinya, terhadap orang lain, dan adil

dalam semua perbuatannya.

D. Penjualan

Istilah penjualan terkadang dianggap sama dengan istilah pemasaran. Padahal

kedua istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran meliputi

kegiatan yang luas, sedangkan penjualan hanyalah merupakan satu kegiatan saja di

dalam pemasaran. Untuk memperoleh gambaran yang jelas haruslah diketahui

terlebih dahulu definisi dari pemasaran.

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.24

24 Swastha, Basu, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta: BPFE, 2001) Ed.3, h.8.

Page 40: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa proses pemasaran dimulai

sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi selesai,

juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang diambil dalam bidang

pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, serta

promosinya.

1. Pengertian Penjualan

Menurut Hopkins T, penjualan adalah proses permintaan atas barang dan jasa

dari produsen kepada mereka yang membutuhkan atau mereka yang akan mengambil

manfaat sebesar-besarnya dari barang atau jasa tersebut dengan melalui transaksi

pembelian.25

2. Tujuan Umum Penjualan

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba

semaksimal mungkin, dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya

untuk jangka waktu lama. Tujuan itu dapat tercapai apabila penjualan dapat

dilaksanakan seperti yang direncanakan, dengan demikian tidak berarti bahwa barang

atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba.

Perusahaan umumnya mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualannya26

,

yaitu:

a. Mencapai volume penjualan tertentu

b. Mendapatkan laba tertentu

25 T, Hopkins, Selling for Dummies, (California: IGD, Books Worldwide, 1995) h.9.

26 Swastha, Manajemen Penjualan, h.80.

Page 41: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan itu tidak sepenuhnya hanya

dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual, untuk itu perlu adanya kerja

sama yang baik diantara fungsionaris dalam perusahaan (seperti bagian produksi yang

membuat produknya, bagian keuangan yang menyediakan dananya, bagian personalia

yang menyediakan tenaganya, dan sebagainya) maupun dengan para penyalur.

Namun demikian semua ini tetap menjadi tanggung jawab pimpinan atau top manager

untuk mengukur seberapa besar kesukswsan atau kegagalan yang dihadapi.

3. Penjualan Sebagai Fungsi Pemasaran

Fungsi penjualan merupakan fungsi yang paling penting dari suatu kegiatan

perusahaan. Perusahaan harus menentukan selisih antara input dan output. Keuangan

perusahaan tergantung dari usaha penjualan yang dapat terealisir melalui penjualan

yang terus-menerus disertai kenaikan volume penjualan dan harga yang dapat

dijangkau oleh konsumen.

Fungsi penjualan mencakup sejumlah fungsi-fungsi tambahan sebagai berikut:

a. Fungsi perencanaan dan pengembangan produk

Penjualan harus menawarkan produk yang akan memenuhi kebutuhan serta

keinginan para pembeli. Ia harus memutuskan produk yang akan

diproduksinya dan bilamana ia harus memproduksinya. Ia harus menyediakan

produk bilamana pembeli menginginkannya dan dengan harga yang bersedia

dibayar oleh pembeli. Perencanaan produk dapat dianggap sebagai fungsi

produksi tetapi hal itu penting pula bagi pemasaran.

Page 42: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

b. Fungsi mencari kontak

Fungsi ini mencakup tindakan mencari dan melokasi pembeli potensial yang

dilakukanoleh para penjual.

c. Fungsi penciptaan permintaan

Fungsi ini mencakup semua usaha khusus yang dilakukan oleh para penjual

untuk merangsang para pembeli untuk membeli produk mereka. Karena

pengusaha ingin memperbesar volume penjualannya, maka usaha

menciptakan permintaan sangat luas sekali dan di dalamnya tercakup tindakan

menjual secara personil atau personal selling, mengadakan reklame dan lain-

lain.

d. Fungsi mengadakan perundingan

Syarat serta kondisi penjualan harus dirundingkan oleh para pembeli dan

penjual, yang mencakup kuantitas, kualitas, produk, harga, dan waktu.

f. Fungsi kontraktual

Fungsi ini mencakup persetujuan akhir untuk melaksanakan penjualan inklusif

transfer hak milik.

4. Konsep Penjualan dalam Islam

Jual Beli dalam istilah fiqh disebut dengan al bai’ yang berarti menjual,

mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain.Lafal al ba’ dalam bahasa

Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira’ (beli),

Page 43: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

dengan demikian kata al bai’ berarti jual tetapi sekaligus juga berarti beli.27

Jadi jual

beli adalah tukar menukar sesuatu yang diingini dengan yang sepadan melalui cara

tertentu yang bermanfaat.

Pada masyarakat primitife jual beli dilangsungkan dengan cara saling

menukarkan harta dengan harta/barter (al-muqayadah), tidak dengan uang

sebagaimana berlaku di zaman ini karena masyarakat primitife belum mengenal

adanya alat tukar seperti uang, sedangkan setelah manusia mengenal nilai tukar

(uang) jual beli muqayyadah mulai kehilangan tempat, karena saat ini masyarakat

sudah mengenal adanya uang yaitu sebagai alat tukar.

Islam bukan hanya mengajarkan umatnya tetang masalah ukhrowi tetapi juga

dalam masalah-masalah dunia yang menyangkut kehidupan sehari-hari termasuk di

dalamnya adalah masalah ekonomi dan salah satunya adalah jual beli dan juga

mengajarkan bagaimana seharusnya etika bisnis yang bagus dalam masyarakat yang

tidak merugikan siapapun, manusia bekerja bukan hanya untuk meraih sukses di

dunia ini namun juga untuk kesuksesan di akhirat, semua kerja seseorang akan

mengalami efek yang demikian besar pada diri seseorang, baik efek positif maupun

efek negative, dia harus bertanggung jawab dan harus memikul semua konsekuensi

aksi dan transaksinya selama di dunia ini pada saatnya nanti di akhirat yang dikenal

dengan yaumul hisab.28

27 Dr. H.Nasrun Haroen MA, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000) h.111

28 Dr. Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2001) h.35

Page 44: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Rasululah Saw sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis

dan cara jual beli yang Islami, di antaranya ialah: Pertama, bahwa prinsip esensial

dalam bisnis adalah kejujuran Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat

fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran

dalam aktivitas bisnis, Kedua, kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis.

Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-

banyaknya, sebagaimana yang diajarkan Bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith,

tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai

implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material

semata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan

menjual barang.29

Dan juga harus bersikap ramah-tamah dan tidak merugikan orang

lain.

Dalam Buku Etika Bisnis karangan Dr. Mustaq Ahmad h.38 bahwa bisnis/jual

beli yang menguntungkan sesuai dalam pandangan Al Quran mengandung tiga

elemen dasar yaitu:

• Mengetahui investasi yang paling baik

• Membuat keputusan yang logis, sehat dan masuk akal

• Mengikuti perilaku yang baik

Dalam sejarah, agama Islam telah mempunyai pandangan yang positif

terhadap perdagangan dan kegiatan ekonomis. Nabi Muhammad SAW adalah

29 www.agustinto.niriah.com

Page 45: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

seorang pedagang, dan agama Islam disebarluaskan terutama melalui para pedagang

muslim, Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa:

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan

riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu

terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)

kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu

adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

E. Da’I Muamalat

BMI berinisiatif membangun kerjasama dengan BMM di dalam hal

pemasaran produk shar-e, kerjasama ini bertujuan untuk mendongkrak dan

meningkatkan angka penjualan kartu shar-e, sehingga seluruh masyarakat dapat

bertransaksi secara syariah, dengan menggunakan komunikasi pemasaran yang tepat.

Kerjasama yang dibangun melahirkan Da’I Muamalat yang menggunakan strategi

personal selling sebagai bagian dari strategi utamanya. Oleh karenanya, kerjasama ini

dipandang sebagai salah satu strategi pemasaran produk yang tergolong unik,

sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut pengaruhnya sebagai pola pemasaran

syariah dengan baragam turunannya, terhadap kenaikan penjualan produk.

Definisi da’I muamalat (DM) menurut BMM adalah seorang yang memahami

syariah islam di bidang ekonomi yang mampu memberikan pemahaman mengubah

Page 46: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

perilaku masyarakat dari tidak tahu dan tidak peduli terhadap syariah islam di bidang

ekonomi, menjadi tahu, paham, sadar, dan peduli untuk melaksanakan dalam seluruh

perekonomiannya30

.oleh karenanya, untuk menjadi da’i muamalat, BMM menetapkan

beberapa standarisasi yang cukup ketat, terutama karena wilayah pemasarannya nanti

lebih diutamakan pada wilayah yang disana belum berdiri pelayanan cabang dari BMI

atau biasa disebut unserved area.

Da’I muamalat pertama kali diluncurkan pada bulan juni 2005 dengan

merekrut 81 orang tenaga da’I setelah melalui proses seleksi administrasi dan

kemudian diwajibkan mengikuti pelatihan intensif selama 1 minggu31

, yang meliputi

pembinaan fisik, mental, keilmuan, sebelum akhirnya diberikan amanah untuk

mengemban misi penjualan produk shar-e melalui jalur pembinaan dan da’wah secara

langsung dengan bertatap muka kepada masyarakat yang berada dalam wilayah

sesuai pembagiannya, seperti Jawa, Bali, Madura, Lampung, sebagian Kalimantan,

dan diperluas ke wilayah Irian, sulawesi, NTT dan bulan Februari 2006 lalu dengan

tambahan da’i baru menjadi total da’i 250 da’i. pada setiap area dipilih sebuah

empowering house (EH), yang dipimpin seorang kooordinator da’i, dan secara

berkala mengadakan pertemuan guna support system, pembinaan DM, evaluasi

pemasaran

30 Dikutip dari Tesis Wido supraha, Strategi Personal Selling Da’I Muamalat di dalam

memasarkan Produk Shar-e, 2007 h. 47

31 Hasil wawancara pribadi dengan Nurjamal karyawan BMM pada tanggal 28 Mei 2008

Page 47: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Laporan dari setiap DM diberikan kepada Koordinator DM setiap harinya, dan

kemudian coordinator DM melaporkan kepada manager 279, istilah untuk menager

BMI di wilayah terdekat dari area kerja, dan juga kepada coordinator pusat BMM

secara berkala setiap minggu dan setiap bulannya. Adapun seluruh biaya operasional

termasuk konpensasi da’i dipenuhi oleh BMI Pembina yang berlokasi paling dekat

dengan unserved area. BMI Pembina ini bertugas memberikan pembinaan dan

pengarahan langsung kepada team da’i muamalat, saat ini terdapat 17 Empowering

House (EH) yang tersebar di 17 daerah yakni Pandeglang, Kerawang, Majalengka,

Banjarnegara, Wonosobo, Pati, Unggaran, Sukoharjo, Wates, Mediun, Blitar,

Probolilnggo, Bondowoso, Madura, Jombang, Kotabumi, dan Singaraja.

Da’I muamalat diberikan kepercayaan penuh untuk bebas berkreasi dan

berimprovisasi dalam mengejar target-terget penjualannya yang telah ditetapkan oleh

BMM dengan menggunakan beragam media seperti presentasi, ceramah agama baik

melalui mesjid-mesjid, pesantren-pesantren atau sekolah-sekolah, dan beragam

institusi yang disana terdapat kesempatan untuk menyampaikan misi da’wah ini.

oleh karenanya dapat dilihat bahwa terdapat unsure pendidikan sekaligus

muatan materi perekonomian di dalam program ini yang sangat menarik untuk dapat

didukung bersama, tentunya dengan terus meningkatkan kualitas produk jual itu

sendiri yang akan berdampak pada citra ekonomi syariah di mata para penggunanya.

Program ini pun pantas didukung oleh seluruh pemerhati ekonomi syariah

dikarenakan para da’I ini pada hakikatnya mengawal fatwa majelis ulama (MUI)

tentang haramnya bunga bank, yang tentu dalam posisi ini mereka dapat disebut

Page 48: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

sebagai konsultan perbankan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat awam.

Singkatnya DM melakukan da’wah perbankan syariah di kabupaten-kabupaten

unserved area.

Dalam perjalanannya, DM mendapatkan cukup banyak permasalahan dan

hambatan dari lapangan yang telah menjadi input berharga bagi peningkatan kualitas

pengembangan ekonomi syariah di negeri ini seperti tingkat penerimaan masyarakat

atas konsep ekonomi syariah, tingkat kemudahan pemakaian teknologi, dukungan

bank cabang wilayah terdekat, sampai pada masalah sejauh mana efektifitas program

da’I muamalat khususnya dalam mendongkrak penjualan kartu shar-e BMI.

Page 49: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB III

OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia

1. Sejarah Perkembangan PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 Nopember 1991 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh Majelis Ulama Indonesa

(MUI) dan Pemerintah. Muamalat mulai beroperasi 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei

199232

. Dengan dukungan tokoh-tokoh dan pemimpin Muslim terkemuka dan

beberapa pengusaha muslim, pendiriannya juga mendapat dukungan masyarakat

berupa komitmen pembelian sahamsenilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan

Akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya, dalam acara silaturahmi pendirian di Istana

Bogor, diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 106 miliar

sebagai wujud dukungannya.

Pada 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat

berhasil menyandang predikat Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh

posisinya sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam

jasa dan produk yang terus dikembangkan33

.

32 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004) Cet

ke-2 h. 35

33 www.bankmuamalat.com

Page 50: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Krisis moneter tahun 1997-1998 telah memporakporandakan sebagian besar

perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional terbelit negatif spread dan

bencana kredit macet. Akibatnya sejumlah bank mengalami kondisi terburuk dalam

pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan terpaksa harus

memperoleh rekapitalisasi dari pemerintah.

Sistem syariah menjadikan Bank Muamalat terjaga dari negatif spread pada

saat krisis moneter menghantam sehingga bank syariah pertama ini tetap bertahan

dalam kategori A yang tidak membutuhkan pengawasan BPPN maupun rekapitalisasi

pemerintah.

Dalam upaya memperkuat permodalan, Bank Muamalat berupaya mencari

pemodal potensial dan mendapat tanggapan positif dari Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Saudi Arabia. Pada Rapat Umum Pemegang

Saham 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Muamalat. Kurun waktu antara tahun 1999 dan 2000 merupakan masa yang penuh

tantangan dan keberhasilan bagi Bank Muamalat.

Dalam periode tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan keadaan dari

kondisi rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi dari setiap Kru Muamalat,

ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat,

serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Bank Muamalat berhasil melalui masa sulit dan bangkit dari keterpurukan

yang diawali dengan pengangkatan direksi baru dari internal. Kenudian menggelar

Page 51: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

rencana kerja lima tahun yang berhasil mengembalikan Bank Muamalat ke kondisi

keuangan dan pertumbuhan yang berkesinambungan.

Dari tahun 1998 hingga 2007, total asset Bank Muamalat meningkat

mendekati 2.100% dan ekuitas tumbuh sebesar 2.000%.34

Perkembangan tersebut menambah jumlah asset Bank Muamalat menjadi Rp

10,57 triliun di akhir tahun 2007, dengan modal pemegang saham mencapai Rp

846,16 miliar dan pencapaian laba bersih sebesar Rp 145,33 miliar, menjadikan bank

syariah yang paling menguntungkan di Indonesia35

.

Di tahun 2004, sebuah inovasi lahir untuk mengawali fatwa MUI tentang

haramnya bunga bank, yaitu dengan diluncurkannya produk Shar-E. Shar-E lahir

untuk memberi pelayanan di wilayah yang sebelumnya tak terlayani (un-served area)

dan menggugurkan unsur ketidaktersediaan jaringan layanan perbankan syariah yang

memperoleh pengecualian fatwa MUI tersebut diatas. Berkat terobosan ini, Shar-E

meraih predikat The Most Innovative Product untuk kategori “Customer Modes of

Entry” dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi/ Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT).

Shar-E tidak hanya memperluas jaringan pelayanan, namun juga berdampak

pada pertumbuhan nasabah yang luar biasa dan menambah ratusan ribu rekening

tabungan baru. Sejak kehadiran Shar-E, Bank Muamalat berhasil mengembangkan

jaringan pelayanannya secara pesat dan signifikan.

34 Dikutip dari Laporan Tahunan 2007 Annual Report Bank Muamalat Indonesia, h. 6

35 Ibid, h. 7

Page 52: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

2. Visi, Misi, dan Strategi PT Bank Muamalat Indonesia

1. Visi

Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

dikagumi di padar rasional.

2. Misi

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada

stakeholder.

3. Strategi36

Menerapkan konsep-konsep syariah murni yang Islami, dan meningkatkan

Fee Based Income. Untuk mencapai tujuannnya PT Bank Muamalat Indonesia

mendasarkan usaha dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Sasaran pembinaan yaitu membina dan mempercepat perkembangan

masyarakat ekonomi menengah kebawah bangsa Indonesia untuk

menjembatani kesenjangan social ekonomi yang terjadi karena dampak

pembangunan, sehingga terbentuk dasar yang kokoh bagi pengembangan

36 Jurnal Muamalat, Tahun 2004

Page 53: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

manusia Indonesia seutuhnya dalam Pembangunan Nasional jangka

panjang 25 tahun kedua.

b. Strategi Pengembangan

• Bekerjasama dengan baik dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

yang telah ada. Mendorong pengembangan Bank Perkreditan Rakyat

baru di daerah potensial.

• Bekerjasama dengan Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh

(BAZIS) mengintensifkan pengelolaan dana zakat, infaq, dan

shodaqoh.

• Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan teknik manajemen untuk pengusaha kecil dan

menengah.

• Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan pembinaan ketrampilan akuntansi.

• Mengembangkan peranan kelembagaan penyediaan teknologi pasca

panen.

• Mengembangkan peranan kelembagaan pemasaran hasil produksi.

3. Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia37

37 www.muamalatbank.com

Page 54: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur format yang

mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk

mencapai tujuan. Dari pengertian ini perlu kita ketahui bentuk organisasi yang ada

pada bank syariah. Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank

konvensional misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi yang sangat

membedakan dari bank syariah adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai

dengan landasan syariat yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nsional (DSN).38

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

38 Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Kantor Bank Syariah, Desember 1999,

h. 25.

Page 55: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Sumber: Bank Muamalat Indonesia

1. Shareholder Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS)

Pemilik saham bertindak sebagai pemilik modal dan terdiri atas umat Islam

yang berpartisipasi membeli saham PT Bank Muamalat Indonesia. Oleh karena itu,

RUPS mempunyai kedudukan tertinggi dalam organisasi PT Bank Muamalat

Indoneisa.

2. Sharia Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah)

Dewan Pengawas Syariah (DPS) biasanya diletakkan pada posisi setingkat

Dewan Komisaris pada setia bank. Hal ini untuk menjamin efektifitas dari setiap

Page 56: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

opini yang diberikan oleh DPS. Karena itu, penetapan anggota DPS biasanya

dilakukan oleh RUPS, setelah para anggota DPS itu mendapat rekomendasi dari

DSN.

3. Board of Commissioners (Dewan Komisaris)

Dewan komisaris bertugas sebagai penentu garis-garis besar kebijakan

perusahaan, diantaranya adalah mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan

perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi dan melaksanakan tugas-tugas

secara khusus yang diamanatkan dalam anggaran dasar.

4. President Director (Dewan Direksi)

Direksi sebagai pejabat pelaksanaan yang terlibat langsung dan bertanggung

jawab atas kegiatan operasi bank. Tugas-tugasnya adalah menghimpun dan mengurus

perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha

meningkatkan efisiensi dan efektifitas perseroan.

Page 57: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

KEPENGURUSAN PT BANK MUAMALAT INDONESIA

1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)

Ketua : K.H. M.A Sahal Mahfudh

Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib

Prof. Dr. H. Umar Shihab

K.H Ma’ruf Amin

2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adhar

Komisaris : Drs. Aulia Pohan, M.A

Prof. Korkut Ozal

H. Iskandar Zulkarnain, S.E. M.Si

Dr. Ahmed Abisourour

3. Direksi (Board of Directors)

Direktur Utama : H.A. Riawan Amin, M.Sc

Direktur : Ir.H. Arviyan Arifin

Ir.H. Andi Buchari, M.M

Drs.U. Saefudin Noer, M.Si

H.M. Hidayat, S.E.Ak

Page 58: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4. Produk dan Jasa PT Bank Muamalat Indonesia39

1. Produk Penghimpunan Dana

a. Shar-E

Merupakan layanan virtual banking melalui kartu tabungan dan transaksi isi

ulang yang dilayani oleh jaringan kantor pos online di seluruh Indonesia

yang belum terdapat kantor bank syariah dan merupakan solusi untuk

mengatasi kondisi darurat setelah fatwa MUI bahwa bunga bank haram.

Shar-E adalah tabungan instant investasi syariah yang memadukan

kemudahan akses ATM, debit dan phone banking dalam satu kartu dan

dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia. Hanya dengan Rp 125.000,-

langsung dapat diperoleh satu kartu Shar-E dengan saldo awal Rp 100.000,-

sebagai sarana menabung dan berinvestasi di Bank Muamalat. Shar-E dapat

dibeli melalui kantor pos Diinvestasikan hanya untuk usaha halal dengan

bagi hasil kompetitif.

Tarik tunai bebas biaya di seluruh jaringan ATM BCA/PRIMA dan ATM

Bersama, akses di seluruh merchant Debit BCA/PRIMA dan fasilitas

SalaMuamalat. (Phone Banking 24 jam untuk layanan otomatis cek saldo,

informasi histori transaksi, transfer antar rekening sampai dengan Rp 50 juta

dan berbagai pembayaran).

b. Fullprotek

39 www.bankmuamalat.com

Page 59: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Kartu investasi berasuransi yang dikelola secara murni syariah dengan bagi

hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Asuransi Takaful Keluarga.

FulPROTEK merupakan kartu multiguna yang berfungsi sebagai kartu

asuransi, ATM dan debit.

c. Sharia Mega Covers

Merupakan kartu tabungan multiguna berasuransi yang dikelola murni

secara syariah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan

Mega Life dan Mega Insurance Syariah. Sharia Mega Covers menawarkan

berbagai macam kemudahan antara lain sebagai kartu asuransi, ATM dan

debit, tarik tunai bebas biaya disemua ATM Muamalat, ATM BCA dan

ATM Bersama di seluruh Indonesia bahkan di jaringan ATM Malaysia yang

tergabung dalam MEPS (Malaysia Electronic Payment System).

d. Taawun Card

Sebuah inovasi baru dari Bank Muamalat Indonesia, bekerja sama dengan

Asuransi Bintang Syariah dan Panin Life Syariah. Sebuah kartu tabungan

dengan berbagai macam fungsi, yaitu: ATM, Kartu Kredit dan transaksi

perbankan lainnya, juga memiliki fungsi Asuransi Rumah, Santunan Rawat

Inap, Asuransi Kecelakaan dan Asuransi Pendidikan.

e. Kas Kilat

Layanan pengiriman uang yang cepat, mudah, murah dan aman dari

Malaysia ke keluarga di tanah air melalui rekening tabungan Shar-E, bekerja

Page 60: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad. Muamalat kas kilat-i

(mk2)-pengiriman uang secepat kilat dari Malaysia ke Indonesia.

f. Tabungan Ummat

Merupakan tabungan dengan akad mudharabah di counter Bank Muamalat

di seluruh Indonesia maupun di Gerai Muamalat yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat di seluruh counter Bank Muamalat, jaringan ATM

BCA/PRIMA dan jaringan ATM Bersama.Tabungan Ummat dengan kartu

Muamalat juga dapat berfungsi sebagai akses debit di seluruh merchant

Debit BCA/PRIMA di seluruh Indonesia. Nasabah memperoleh bagi hasil

yang berasal dari pendapatan bank atas dana tersebut.

g. Tabungan Arafah

Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan niat nasabah

untuk menunaikan ibadah haji. Produk ini akan membantu nasabah untuk

merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu

pelaksanaan yang diinginkan. Dengan fasilitas asuransi jiwa, Insyaallah

pelaksanaan haji tetap terjamin.

h. Deposito Mudharabah

Yaitu investasi berjangka bagi nasabah perorangan dan badan hokum

dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat akan dikelola

melalui pembiayaan kepada sector riil yang halal, sehingga memberikan

bagi hasil yang halal, tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

Page 61: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

i. Deposito Fulinves

Merupakan jenis investasi berjangka yang dikhususkan bagi nasabah

perorangan, dengan jangka waktu 1, 6 dan 12 bulan dengan nilai nominal

minimal Rp 2.000.000 dengan fasilitas asuransi jiwa yang dapat

diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over) dan dapat dipergunakan

sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat. Nasabah

memperoleh bagi hasil yang sangat menarik setiap bulan.

j. Giro Wadi’ah

Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet,

giro, pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah pribadi maupun

perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha. Tarik tunai bebas biaya di

seluruh jaringan ATM BCA/ PRIMA dan ATM Bersama, akses di seluruh

merchant Debit BCA/ PRIMA dan fasilitas SalaMuamalat. (Phone Banking

24 jam untuk layanan otomatis cek saldo, informasi histori transaksi,

transfer antar rekening sampai dengan Rp 50 juta dan berbagai

pembayaran).

k. Dana Pensiun Muamalat

Dana Pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18

tahun, atau sudah menikah dan berusia maksimal 60 tahun. Iuran ini sangat

terjangkau, yaitu minimal Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat

Page 62: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

didebet secara otomatis dari rekening Bank Muamalat atau dapat ditransfer

dari bank lain.

2. Produk Penanaman Dana

2.1. Konsep Jual Beli

a. Murabahah

Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian. Konsep

ini untuk penanaman Modal Kerja, Investasi dan Konsumtif.

b. Istishna’

Adalah jual beli dimana Shaani’ (produsen) ditugaskan untuk membuat

suatu barang (pesanan) dari Mustashni’ (pemesan). Istishna’ sama dengan

Salam yaitu dari segi obyek pesanannya yang harus dibuat atau dipesan

terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya pada system

pembayarannya yaitu istishna’ pembayaran dapat dilakukan di awal, di

tengah atau di akhir pesanan. Untuk pembiayaan pembangunan gedung

(penyediaan barang yang baru memiliki kriteria-kriteria).

c. Salam

Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana

pembayaran dilakukan dimuka secara tunai. Untuk pembiayaan pertanian.

2.2. Konsep Bagi Hasil

a. Musyarakah

Page 63: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/

expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

b. Mudharabah

Adalah kerja sama antara bank dengan mudharib (nasabah) yang

mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal ini

pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan modalnya kepada pekerja/

pedagang (mudharib) untuk dikelola. Musyarakah dan Mudharabah banyak

digunakan untuk pembiayaan proyek atau usaha-usaha yang mudah dalam

penentuan pendapatan dan biaya usaha.

2.3.Konsep Sewa

a. Ijarah

Adalah perjanjian antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah (Musta’jir)

sebagai penyewa suatu barang milik Bank, dan Bank mendapatkan imbalan

jasa atas barang yang disewakannya. Ijarah dan IMBT digunakan untuk

pembiayaan alat-alat berat.

b. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

Adalah perjanjian antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah (Musta’jir)

sebagai penyewa. Musta’jir/penyewa setuju akan membayar uang sewa

selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa

mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut.

Page 64: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

2.4.Produk Sewa

a. Wakalah

Berarti penyerahan, pendelegasian ataupemberian mandat. Secara teknis

perbankan, wakalah adalah akad pemberian wewenang/ kuasa dari lembaga/

seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil)

untuk melaksanakan urusan dengan batas kewenangan dan waktu tertentu.

Segala hak dan Kewajiban yang diemban wakil harus mengatasnamakan

yang memberi kuasa. Prinsip wakalah digunakan untuk collection, agency/

arranger.

b. Kafalah

Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

Dalam penertian lain, Kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab

seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain

sebagai penjamin. Prinsip kafalah digunakan pada Bank Garansi atau Letter

of Credit (L/C).

c. Hawalah

Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain

yang wajib menanggungnya. Dalam pengertian lain, merupakan

pemindahan beban hutang dari muhil (orang yang berhutang) menjadi

tanggungan muhal’alaih atau orang yang berkewajiban membayar hutang.

Page 65: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

d. Rahn

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas

pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai

ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat

mengambil seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana Rahn adalah

jaminan hutang atau gadai.

e. Qardh

Adalah pemberian hata kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali. Menurut teknis perbankan, Qardh adalah pemberian pinjaman dari

bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak,

seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman

yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka

waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) sebesar pinjaman tanpa ada

tambahan keuntungan dan pembayarannya dilakukan secara angsuran atau

sekaligus.

2.5. Jasa Layanan

a. ATM

Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan penarikan

dana tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo,

pembayaran Zakat, Infaq dan Shadaqah (hanya pada ATM Muamalat), dan

tagihan telepon. Untuk penarikan tunai, kartu Muamalat dapat diakses di

seluruh ATM di seluruh Indonesia, terdiri atas mesin ATM Muamalat, ATM

Page 66: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BCA/PRIMA dan ATM Bersama yang bebas biaya penarikan tunai. Kartu

Muamalat juga dapat dipakai untuk bertransaksi di seluruh merchant Debit

BCA/PRIMA. Untuk ATM Bersama dan BCA/PRIMA, saat ini sudah dapat

dilakukan transfer antar bank.

b. SalaMuamalat

Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call center melalui (0210

2511616, 0807 1 MUAMALAT atau 0807 11 SHARE yang memberikan

kemudahan kepada nasabah setiap saat dan dimanapun nasabah berada

untuk memperoleh informasi mengenai produk, saldo dan informasi

transaksi, transfer antar rekening, serta mengubah PIN.

c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)

Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik ke lembaga

pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga ZIS lainnya yang

bekerja sama dengan Bank Muamalat, melalui phone banking dan ATM

Muamalat di seluruh cabang Bank Muamalat.

5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia dengan adanya Shar-e

Salah satu srategi Bank Muamalat di dalam melipatgandakan jangkauan serta

kehadiran produk dan layanan perbankan syariah dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya adalah dengan strategi aliansi

Page 67: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Era kesatuan dunia menjadikan Bank Muamalat memilih strategi aliansi

dalam menghadirkan seluruh siklus layanannya (Muamalat Service Cycles), dari

pembukaan rekening sampai dengan penarikan tunai.

Untuk pembukaan rekening, Bank Muamalat telah beraliansi dengan PT POS

Indonesia sejak tahun 2003. Badan Usaha Milik Negara ini merupakan perusahaan

berpengalaman melayani transaksi tunai dan pengiriman uang dengan jumlah outlet

terluas di Indonesia.

Melalui Shar-e dan aliansi seluruh delivery channel, seluruh kabupaten di

Indonesia telah terlayani oleh Bank Muamalat. Sampai dengan akhir tahun 2007,

nasabah yang tidak terjangkau oleh Bank Syariah namun bisa terjangkau oleh Bank

Muamalat Indonesia dengan strategi aliansinya adalah 452.796 orang, atau 37% dari

total rekening Shar-e seluruh Indonesia. Bahkan nasabah-nasabah dari kabupaten atau

kota dari propinsi baru yang belum terjangkau bank syariah telah terlayani Shar-e.

Sejak kehadiran Shar-e, Bank Muamalat berhasil mengembangkan jaringan

pelayanannya secara pesat dan signifikan. Sampai dengan 31 maret 2008 melalui

2.861 SOPP (Sistem Online Payment Point), Bank Muamalat benar-benar telah

merentangkan jangkauan pelayanan hampir ke seluruh kecamatan di Indonesia, setiap

daerah yang terdapat kantor pos online dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik

bank manapun, serta merchant Debit Prima di seluruh pelosok tanah air, nasabah

Muamalat semakin mudah memperoleh akses dan semakin terlayani, Shar-e

mencerminkan keberhasilan Bank Muamalat untuk mengedepankan aliansi serta

inovasi hingga saat ini.

Page 68: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Perkembangan Jaringan Bank Muamalat Lima Tahun Terakhir

Tabel 3.1

Tahun Cabang Cabang

Pembantu

Kantor Kas Gerai

Muamalat

Unit

Pelayanan

Syariah

SOPP POS

2003 32 8 70 46 - -

2004 43 10 78 46 - -

2005 47 13 81 46 - 573

2006 51 8 89 43 18 1400

2007 51 8 90 43 21 1800

(Laporan Tahunan Bank Muamalat tahun 2007 hal 20)

Shar-e tidak hanya memperluas jaringan pelayanan , namun juga berdampak

pada pertumbuhan nasabah yang luar biasa dan menambah ratusan ribu rekening

tabungan baru. Seiring dengan waktu, Bank Muamalat meyakini bahwa Shar-e akan

menjadi peran kunci dalam menjaga rasio Rekening Giro dan rekening Tabungan

terhadap total dana pihak ketiga, sehingga diperoleh komposisi pendanaan yang ideal

dan efektif. Shar-e Juga mencerminkan keberhasilan Bank Muamalat, berikut

perkembangan nasabah Bank Muamalat Indonesia Lima Tahun Terakhir:

Page 69: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Rekening Nasabah Bank Muamalat40

Tabel 3.2

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Wadiah 8,044 9,442 10,684 11,937 13,148 14,989 18,278 22,465 26,722

Non Shar-E 205,143 249,104 297,086 349,943 411,879 517,022 615,044 694,310 724,975

Shar-E - - - - - 7,521 132,669 663,877 1,239,439

Mudharabah 29,228 35,847 43,914 55,529 71,710 95,225 119,849 147,173 157,259

TOTAL 243,015 294,033 351,684 417,409 496,737 634,757 885,840 1,527,825 2,148,395

Sumber: Laporan Tahunan Bank Muamalat, 2007

Sampai dengan 25 Januari 2008, Pemegang Rekening Shar-E Bank Muamalat

mencapai 1.310.524 kartu dari 440 kabupaten/kota dari seluruh Indonesia dan

beberapa negara lainnya. Saldo rata-rata yang berhasil dihimpun mencapai Rp.

1.338.860.363,04, atau saldo rata-rata per nasabah mencapai lebih dari Rp. 1 juta.

6. Perkembangan Kinerja Keuangan PT BMI Tbk dilihat dari Beberapa Rasio.

1. Rasio Likuiditas

Rasio FDR (Financing to Debt Ratio)

40 Laporan Tahunan Bank Muamalat, 2007, h.21

Page 70: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Gambar 3.2

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio FDR

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa Rasio FDR PT BMI Tbk

dari tahun 2003-2007 mengalami peningkatan yang signifikan. Ini

menunjukkan bahwa PT BMI Tbk mampu membayar kembali kepada para

nasabahnya yang telah menanamkan dananya dengan menarik kembali

pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan kepada mudharibnya.

2. Rasio Solvabilitas

Faktor Permodalan (CAR= Capital Adequacy Ratio)

Gambar 3.3

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio CAR

13.0412.17

16.33

14.23

10.69

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

2003 2004 2005 2006 2007

CAR

Page 71: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2005

PT BMI Tbk mengalami peningkatan rasio CAR sebesar 3.29% dibanding

rasio CAR tahun 2003. Hal ini menunjukkan bahwa PT BMI Tbk memiliki

kemampuan untuk menutupi kenaikan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Tetapi pada tahun

2007 rasio CAR PT BMI Tbk mengalami penurunan sebesar 4.46% dibanding

rasio CAR tahun 2006. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan

kecukupan modal dalam menunjang aktiva yang mengandung dan

menghasilkan risiko, ini tidak diimbangi dengan penurunan aktiva bank yang

mengandung risiko tersebut. Tetapi rasio ini masih cukup aman bagi PT BMI

Tbk karena berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank sehat harus memiliki

CAR paling sedikit 8%.

Kesimpulan rasio Solvabilitas:

Kinerja Keuangan PT BMI Tbk dalam hal solvabilitas menunjukkan

bahwa PT BMI Tbk mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban

keuangan jangka pendek dan jangka panjang dengan kekayaan yang

dimilikinya.41

3. Rasio Rentabilitas (Profitabilitas)

Beberapa rasio yang sering digunakan yakni:

a. Rasio ROA (Return On Assets)

41 Malayu Hasibuan, “Dasar-dasar Perbankan”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.104.

Page 72: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Gambar 3.4

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROA

1.33

1.8

2.53

2.12.27

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2003 2004 2005 2006 2007

ROA

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006

PT BMI Tbk mengalami penurunan rasio ROA, ini membuktikan

ketidakmampuan manajemen PT BMI Tbk dalam memperoleh

keuntungan (laba). Tetapi pada tahun 2007 rasio ROA PT BMI Tbk

mengalami peningkatan, ini membuktikan bahwa kemampuan manajemen

PT BMI Tbk dalam memperoleh keuntungan (laba).

b. Rasio ROE (Return On Equity)

Gambar 3.5

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROE

8.81

15.49

18.1

21.9923.24

0

5

10

15

20

25

2003 2004 2005 2006 2007

ROE

Page 73: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa terjadinya

peningkatan rasio ROE dari tahun ke tahun, artinya PT BMI Tbk mampu

memperoleh laba bersih yang dihubungkan dengan pembayaran dividen

para pemegang saham. Berarti terjadinya peningkatan laba bersih pada PT

BMI Tbk yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham bank.

c. Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional)

Gambar 3.6

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio BOPO

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 rasio

BOPO mengalami penurunan, artinya tingginya tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Tetapi pada

tahun 2007 rasio BOPO mengalami peningkatan, artinya rendahnya

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya.

Page 74: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

d. Non Performing Financing (NPF)

Gambar 3.7

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio NPF

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa NPF PT BMI

Tbk mengalami peningkatan yang sangat drastis pada tahun 2006, ini

berarti peningkatan pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh PT BMI

Tbk. Tetapi pada tahun 2007 PT BMI Tbk mampu menurunkan jumlah

pembiayaan bermasalah sebesar 3.51%.

Kesimpulan Rasio Rentabilitas:

Dengan menggunakan empat rasio rentabilitas diatas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kinerja PT BMI Tbk dalam memperoleh

keuntungan (laba) cukup maksimal dan rendahnya tingkat efisiensi usaha

yang dicapai oleh manajemen bank.

Page 75: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

B. PT POS Indonesia

1. Sekilas Sejarah PT Pos Indonesia42

Tahun Uraian

26 - 8- 1746 Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh

Gubernur Jendral GW Baron

1906 Posts Telegraafend Telefoon Diensts

27-9 – 1945

Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor

Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari

pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai

Hari Bakti Postel

1961 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status

Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan

Telekomunikasi

1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro

berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN

Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun

1965

1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN

Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan

Giro.

20 - 6-1995

Dasar Hukum :

Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan

Perseroan;

Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan

Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi

Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor

11);

42 www.posindonesia.com

Page 76: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam

akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995tentang

Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana

telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal

21 September 1998 dan Nomor111 tanggal 28 Oktober 1998

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan jejaring terintegrasi yang memberikan solusi terbaik bagi

seluruh stakeholder.

Misi

1. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan perusahaan sebagai

infrastruktur jejaring terintegrasi di bidang komunikasi, logistik, layanan jasa

keuangan dan ritel.

2. Berupaya untuk mengembangkan secara berkesinambungan produk layanan

komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan dan ritel yang bernilai tinggi,

sehingga menjadi pilihan utama stakeholder.

3. Meningkatkan kapasitas perusahaan dalam membangun serta

mengembangkan bisnis melalui pendekatan aliansi strategis.

4. Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas sumber daya

manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai serta memiliki kesiapan dalam

menghadapi persaingan global.

Page 77: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

3. Struktur Organisasi Perusahaan

4. Kerjasama dengan PT POS dengan Bank Muamalat Indonesia

PT POS Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan

untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

pemerinatah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan

Page 78: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

bidang pelayanan jasa POS bagi masyarakat pada khususnya, baik di dalam maupun

di luar wilayah Indonesia, dengan menerapkan perseroan terbatas.43

Kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan PT POS Indonesia sudah

dimulai sejak lama namun kerjasama mengenai penjualan dan penyetoran dana

tabungan melalui produk Shar-e baru dimulai pada 9 Maret 2004 dengan

penandatanganan kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan PT POS

Indonesia Nomor 009/BMI/PKS/III/2004 dan Nomor PKS/18/DIRKUG/0304 tentang

pemanfaatan layanan POS untuk penjualan paket kartu perdana Shar-e dan

pengiriman dana bagi pemegang kartu Bank Muamalat Indonesia.

Bank Muamalat Indonesia sengaja menggandeng PT POS untuk memasarkan

dan pendistribusian kartu Shar-e karena PT POS sangat dekat dengan masyarakat di

seluruh Indonesia, banyak dari aktivitas masyarakat yang bersentuhan dengan POS,

oleh karena itu Bank Muamalat ingin membuat bahwa Shar-e dekat dengan

masyarakat.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi kerjasama antara Bank Muamalat

dengan POS adalah karena jaringan POS sudah sangat luas hampir mencakup seluruh

kecamatan di Indonesia, sehinggga Shar-e bisa masuk ke seluruh masyarakat di

Indonesia bahkan daerah yang tidak terdapat Bank Syariah, masyarakat dapat

memperoleh tabungan syariah hanya dengan mendatangi POS online yang terdekat

untuk membeli Shar-e dan menabung.

43 Dikutip dari Proposal Kerjasama Operasional Layanan Shar-e POS yang disajikan oleh

SBU Layanan Keuangan PT POS Indonesia Bandung 2007 h.1

Page 79: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Strategi Bank Muamalat bekerjasama dengan PT POS dalam memasarkan

produknya merupakan strategi yang cerdas karena Bank Muamalat tidak perlu

mengeluarkan investasi yang besar untuk membuka cabang di seluruh pelosok-

pelosok Indonesia, tetapi hanya dengan melakukan kerjasama dengan POS maka

seluruh masyarakat Indonesia akan terjangkau sampai tingkat keluruhan44

Aktivasi pelayanan transaksi Bank Muamalat di kantor pos meliputi:

verifikasi dan identifikasi data nasabah (Prinsip mengenal nasabah) saat pembeliaan

kartu perdana (starter pack), penerimaan setoran lanjutan (fund collection), sistem

operasi internal dan rekonsiliasi/settlement termasuk pemindahbukuan (transfer) dari

Pos ke Bank Indonesia.

C. Shar-E

1. Sejarah Shar-E

Ide munculnya bermula dari adanya tuntutan dari masyarakat-masayarakat di

daerah-daerah yang ingin meninggalkan riba, namun daerah tersebut tidak terjangkau

oleh layanan perbankan syariah, di sisi lain Bank Muamalat belum mampu memenuhi

keinginan masyarakat untuk membuka kantor cabang hingga ke pelosok tanah air,

karena kendala permodalan. Maka itu, manajemen berinovasi dengan meluncurkan

kartu Shar-e yang merupakan produk tabungan dan investasi syariah berbasis

teknologi yang dikombinasi dengan ATM dan kartu debit

44 http://www.sinarharapan.co.id/berita/0803/04/eko11.html

Page 80: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Pada dasarnya Shar-e juga memiliki keterkaitan dengan visi dan misi BMI

yang ingin dominan di pasar spritual dan dikagumi di pasar rasional sedangkan

misinya menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan

kepada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan oriantasi investasi yang

inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi pemegang saham Shar-e.menunjukkan

semangat kewirausahaan dari segi penjualannya, misalnya dengan adanya program

penjualan shar-e crew, shar-e rabat, shar-e debitur dan sebagainya.

Untuk menjadi Bank syariah utama, maka bank muamalat indonesia harus

mamapu menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan layanan

syariah, karena terbatasnya jumlah kantor cabang BMI, maka dibutuhkan produk

yang inovatif yang mampu menjawab masalah tersebut. Sehingga, diluncurkan Shar-e

sebagai terobosam mengatasi keterbatasan modal, jika bank ini harus membuka

kantor cabang di setiap daerah.

Shar-e merupakan produk penghimpunaan dana yang inovatif dan belum

pernah ada, dimana produk kartu bertabungan tersebut akan memudahkan nasabah

membuka tabungan secara instan. Operasional kartu shar-e juga inovatif dimana BMI

melakukan afiliasi dengan pihak lain, misalnya PT.POS, jaringan ATM bersama,

jaringan ATM BCA/Prima dan jaringan MEPS (Malaysian Electronic Payment

System).

Secara resmi produk shar-e diluncurkan pada tanggal 10 maret 2004, tapi

produk ini benar-benar mulai serius dipasarkan terhitung pada desember 2004, Shar-e

dilumcurkan untuk mengawal fatwa MUI mengenai haramnya bunga Bank. Dengan

Page 81: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

adanya Shar-e, maka tercabutlah kedaruratan bank konvensional dan terbukalah pintu

hijrah muamalah bagi masyarakat yang ingin berinvestasi secara syariah di seluruh

pelosok tanah air. Sehingga, aset umat bisa disalurkan kembali untuk produktifitas

umat.

2. Pengertian Shar-E

Bank Muamalat Indonesia, tbk sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia

telah mengambil peranan yang sangat penting dalam perkembangan perbankan islam

Indonesia. BMI terbukti berhasil dalam mengatasi badai krisis yang melanda

Indonesia pada tahun 1997an

Hal tersebut dikarenakan BMI dalam menjalankan usahanya selalu

berpedoman pada sector riil disamping produk-produk yang sesuai dengan prinsip

syariah Islam, diantara produk yang dikeluarkan oleh Bank Muamalat adalah Produk

Shar-e merupakan produk investasi syariah yang diperuntukan bank bagi nasabah

yang ingin menyimpan uangnya di bank dengan kemudahan cara transaksinya.

Shar-e berasal dari kata sharia yang berarti syariah atau aturan-aturan dari

Alllah (sedangkan (ain) dalam logo adalah kata dalam bahasa arab yang berarti mata

atau lensa yang menerima cahaya dan memantulkannya ke seluruh penjuru45

.

Huruf”e” dalam kata Shar-e adalah kependekan kata elektronik yang berarti Sha-e

didukung dengan teknologi yang tinggi yang memberikan kemudahan layanan

45 Dikutip dari Skripsi Ihdina Darsya, Analisis SWOT terhadap produk Shar-e. h.44

Page 82: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

bertransaksi elektronis46

. Shar-e merupakan tabungan instant syariah yang dapat

dibeli di BMI dan juga kantor pos online di seluruh Indonesia. Brand Shar-e dibangun

dengan maksud untuk menerima syariah seutuhnya dan memanfaatkannya keseluruh

dunia. Melalui kemudahannya, masyarakat diajak untuk turut serta berinvestasi secara

syariah dan dananya akan disalurkan untuk membangun dan memaksimalkan

produksi secara halal

Shar-e juga berarti easy, every where, and extradionary. Easy mudah

memilikinya, mudah penyetorannya, mudah pengelolaan dananya. Dengan membeli

paket perdana Shar-e, kita langsung menjadi nasabah Bank Muamalat. Every where,

cukup membeli paket shar-e di bank muamalat dan kantor pos online. Extraordinary,

setiap bulan nasabah memperoleh bagi hasil murni syariah yang akan ditambahkan ke

rekening.

Shar-e dapat diperoleh di BMI maupun di seluruh SOPP kantor pos online di

seluruh Indonesia. Hanya dengan mendatangi BMI atau kantor pos online dan

membayar sebesar 125.000 lalu mengisi formulir pembelian Shar-e maka nasabah

akan mendapatkan starterpack dengan isi rekening awal 100.000 starterpack terdiri

dari kartu Shar-e, buku petunjuk, personal identification number (PIN) ds Telephone

identification Number (TIN) 16 digit nomor di kartu Shar-e merupakan nomor

rekening pada BMI.

Shar-e menawarkan berbagai fasilitas diantaranya: menarik uang tunai di lebih

dari 8.888 Anjungan Mandiri Tunai (ATM) yang terdiri dari ATM Bank Muamalat,

46 www.shar-e.com

Page 83: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

ATM BCA, ATM Bank Permata dan ATM bersama, Fasilitas lainnya, kartu Shar-e

dapat dipergunakan sebagai kartu debit di merchant-merchat yang memiliki logo

debit BCA. Bank Muamalat juga menyediakan layanan phone banking 08-07-1-

Mumalat untuk keperluan informasi saldo, mutasi dan layanan pengaduan

3. Landasan Hukum Kartu Shar-e

Pada dasarnya karrtu Shar-e adalah sebuah jasa pelayanan yang diberikan oleh

Bank Muamalat untuk memudahkan proses transaksi nasabah secara Islami dalam

bentuk produk tabungan melalui teknologi kartu plastic. Dengan demikian landasan

hakum kartu shar-e mengacu pada fatwa Dewan Syariah nasional No 02/DSN-

MUI/IV/2000 tentang tabungan dan peraturan Bank Indonesia No 10 tahun 1998

4. Karakteristik Produk shar-e

1. Paket Perdana

Paket perdana Shar-e adalah satu kemasan paket dengan ukuran kotak 14 cm

x 11 cm x 2 cm yang terdiri dari:

a. sebuah dompet

b. Sebuah kartu ATM

c. Sebuah kartu TIN (Telephone Identification Number)

d. Sebuah kartu PIN (Personal Identification Number)

e. Buku Panduan

2. Fitur Shar-e

Saldo awal rekening yang merupakan saldo thresahold adalah sebesar

Rp.100.000 yang akan efektif setelah dilakukan pembelian di kantor BMI atau

Page 84: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

kantor SOPP Pos atau agen penjuual lainnya. Shar-e bisa dibeli dengan harga

125.000 per paket, dimana Rp 100.000 merupakan saldo dan Rp 25.000

merupakan harga dari paketnya atau semacam harga kartu paket perdana SIM

card telepon selular.

3. PIN dan TIN

Pemegang kartu akan menerima nomor PIN dan TIN yang merupakan akses

untuk melakukan seluruh transaksi keuangan melalui Phone Banking, call

center, jaringan ATM dan jaringan debit BCA. Untuk meningkatkan keamanan

transaksi keuangan, maka setelah melakukan pembelian, pemegang kartu

diharuskan untuk segera melakukan perubahan PIN.

Nomor TIN yang dicetak dan dimasukkan dalam paket perdana berisi nomor

kunci yang harus disimpan selama menjadi pemegang kartu dan dapat

digunakan untuk menghubungi Phone Banking di call center pada saat

kehilangan atau lupa nomor PIN. Atas penyerahan nomor TIN dan Nomor PIN

kepada pemegang kartu, BMI dibebaskan dari segala tuntutan penyalahgunaan

kartu, nomor PIN dan nomor TIN, seluruh transaksi melalui rekening Shar-e

yang dilakukan dengan menggunakan PIN dianggap merupakan transaksi yang

sah dan pemegang kartu bertanggung jawab atas seluruh transaksi tersebut.

Page 85: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB III

OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia

1. Sejarah Perkembangan PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 Nopember 1991 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh Majelis Ulama Indonesa

(MUI) dan Pemerintah. Muamalat mulai beroperasi 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei

199247

. Dengan dukungan tokoh-tokoh dan pemimpin Muslim terkemuka dan

beberapa pengusaha muslim, pendiriannya juga mendapat dukungan masyarakat

berupa komitmen pembelian sahamsenilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan

Akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya, dalam acara silaturahmi pendirian di Istana

Bogor, diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 106 miliar

sebagai wujud dukungannya.

Pada 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat

berhasil menyandang predikat Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh

posisinya sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam

jasa dan produk yang terus dikembangkan48

.

Krisis moneter tahun 1997-1998 telah memporakporandakan sebagian besar

perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional terbelit negatif spread dan

47 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004) Cet

ke-2 h. 35

48 www.bankmuamalat.com

Page 86: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

bencana kredit macet. Akibatnya sejumlah bank mengalami kondisi terburuk dalam

pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan terpaksa harus

memperoleh rekapitalisasi dari pemerintah.

Sistem syariah menjadikan Bank Muamalat terjaga dari negatif spread pada

saat krisis moneter menghantam sehingga bank syariah pertama ini tetap bertahan

dalam kategori A yang tidak membutuhkan pengawasan BPPN maupun rekapitalisasi

pemerintah.

Dalam upaya memperkuat permodalan, Bank Muamalat berupaya mencari

pemodal potensial dan mendapat tanggapan positif dari Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Saudi Arabia. Pada Rapat Umum Pemegang

Saham 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Muamalat. Kurun waktu antara tahun 1999 dan 2000 merupakan masa yang penuh

tantangan dan keberhasilan bagi Bank Muamalat.

Dalam periode tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan keadaan dari

kondisi rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi dari setiap Kru Muamalat,

ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat,

serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Bank Muamalat berhasil melalui masa sulit dan bangkit dari keterpurukan

yang diawali dengan pengangkatan direksi baru dari internal. Kenudian menggelar

rencana kerja lima tahun yang berhasil mengembalikan Bank Muamalat ke kondisi

keuangan dan pertumbuhan yang berkesinambungan.

Page 87: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dari tahun 1998 hingga 2007, total asset Bank Muamalat meningkat

mendekati 2.100% dan ekuitas tumbuh sebesar 2.000%.49

Perkembangan tersebut menambah jumlah asset Bank Muamalat menjadi Rp

10,57 triliun di akhir tahun 2007, dengan modal pemegang saham mencapai Rp

846,16 miliar dan pencapaian laba bersih sebesar Rp 145,33 miliar, menjadikan bank

syariah yang paling menguntungkan di Indonesia50

.

Di tahun 2004, sebuah inovasi lahir untuk mengawali fatwa MUI tentang

haramnya bunga bank, yaitu dengan diluncurkannya produk Shar-E. Shar-E lahir

untuk memberi pelayanan di wilayah yang sebelumnya tak terlayani (un-served area)

dan menggugurkan unsur ketidaktersediaan jaringan layanan perbankan syariah yang

memperoleh pengecualian fatwa MUI tersebut diatas. Berkat terobosan ini, Shar-E

meraih predikat The Most Innovative Product untuk kategori “Customer Modes of

Entry” dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi/ Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT).

Shar-E tidak hanya memperluas jaringan pelayanan, namun juga berdampak

pada pertumbuhan nasabah yang luar biasa dan menambah ratusan ribu rekening

tabungan baru. Sejak kehadiran Shar-E, Bank Muamalat berhasil mengembangkan

jaringan pelayanannya secara pesat dan signifikan.

49 Dikutip dari Laporan Tahunan 2007 Annual Report Bank Muamalat Indonesia, h. 6

50 Ibid, h. 7

Page 88: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

2. Visi, Misi, dan Strategi PT Bank Muamalat Indonesia

1. Visi

Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

dikagumi di padar rasional.

2. Misi

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada

stakeholder.

3. Strategi51

Menerapkan konsep-konsep syariah murni yang Islami, dan meningkatkan

Fee Based Income. Untuk mencapai tujuannnya PT Bank Muamalat Indonesia

mendasarkan usaha dengan kegiatan sebagai berikut:

c. Sasaran pembinaan yaitu membina dan mempercepat perkembangan

masyarakat ekonomi menengah kebawah bangsa Indonesia untuk

menjembatani kesenjangan social ekonomi yang terjadi karena dampak

pembangunan, sehingga terbentuk dasar yang kokoh bagi pengembangan

manusia Indonesia seutuhnya dalam Pembangunan Nasional jangka

panjang 25 tahun kedua.

51 Jurnal Muamalat, Tahun 2004

Page 89: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

d. Strategi Pengembangan

• Bekerjasama dengan baik dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

yang telah ada. Mendorong pengembangan Bank Perkreditan Rakyat

baru di daerah potensial.

• Bekerjasama dengan Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh

(BAZIS) mengintensifkan pengelolaan dana zakat, infaq, dan

shodaqoh.

• Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan teknik manajemen untuk pengusaha kecil dan

menengah.

• Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga

penyediaan bantuan pembinaan ketrampilan akuntansi.

• Mengembangkan peranan kelembagaan penyediaan teknologi pasca

panen.

• Mengembangkan peranan kelembagaan pemasaran hasil produksi.

3. Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia52

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur format yang

mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk

mencapai tujuan. Dari pengertian ini perlu kita ketahui bentuk organisasi yang ada

pada bank syariah. Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank

52 www.muamalatbank.com

Page 90: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

konvensional misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi yang sangat

membedakan dari bank syariah adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai

dengan landasan syariat yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nsional (DSN).53

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Sumber: Bank Muamalat Indonesia

53 Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Kantor Bank Syariah, Desember 1999,

h. 25.

Page 91: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

1. Shareholder Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS)

Pemilik saham bertindak sebagai pemilik modal dan terdiri atas umat Islam

yang berpartisipasi membeli saham PT Bank Muamalat Indonesia. Oleh karena itu,

RUPS mempunyai kedudukan tertinggi dalam organisasi PT Bank Muamalat

Indoneisa.

2. Sharia Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah)

Dewan Pengawas Syariah (DPS) biasanya diletakkan pada posisi setingkat

Dewan Komisaris pada setia bank. Hal ini untuk menjamin efektifitas dari setiap

opini yang diberikan oleh DPS. Karena itu, penetapan anggota DPS biasanya

dilakukan oleh RUPS, setelah para anggota DPS itu mendapat rekomendasi dari

DSN.

3. Board of Commissioners (Dewan Komisaris)

Dewan komisaris bertugas sebagai penentu garis-garis besar kebijakan

perusahaan, diantaranya adalah mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan

perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi dan melaksanakan tugas-tugas

secara khusus yang diamanatkan dalam anggaran dasar.

4. President Director (Dewan Direksi)

Direksi sebagai pejabat pelaksanaan yang terlibat langsung dan bertanggung

jawab atas kegiatan operasi bank. Tugas-tugasnya adalah menghimpun dan mengurus

perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha

meningkatkan efisiensi dan efektifitas perseroan.

Page 92: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

KEPENGURUSAN PT BANK MUAMALAT INDONESIA

1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)

Ketua : K.H. M.A Sahal Mahfudh

Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib

Prof. Dr. H. Umar Shihab

K.H Ma’ruf Amin

2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adhar

Komisaris : Drs. Aulia Pohan, M.A

Prof. Korkut Ozal

H. Iskandar Zulkarnain, S.E. M.Si

Dr. Ahmed Abisourour

3. Direksi (Board of Directors)

Direktur Utama : H.A. Riawan Amin, M.Sc

Direktur : Ir.H. Arviyan Arifin

Ir.H. Andi Buchari, M.M

Drs.U. Saefudin Noer, M.Si

H.M. Hidayat, S.E.Ak

Page 93: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4. Produk dan Jasa PT Bank Muamalat Indonesia54

1. Produk Penghimpunan Dana

b. Shar-E

Merupakan layanan virtual banking melalui kartu tabungan dan transaksi isi

ulang yang dilayani oleh jaringan kantor pos online di seluruh Indonesia

yang belum terdapat kantor bank syariah dan merupakan solusi untuk

mengatasi kondisi darurat setelah fatwa MUI bahwa bunga bank haram.

Shar-E adalah tabungan instant investasi syariah yang memadukan

kemudahan akses ATM, debit dan phone banking dalam satu kartu dan

dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia. Hanya dengan Rp 125.000,-

langsung dapat diperoleh satu kartu Shar-E dengan saldo awal Rp 100.000,-

sebagai sarana menabung dan berinvestasi di Bank Muamalat. Shar-E dapat

dibeli melalui kantor pos Diinvestasikan hanya untuk usaha halal dengan

bagi hasil kompetitif.

Tarik tunai bebas biaya di seluruh jaringan ATM BCA/PRIMA dan ATM

Bersama, akses di seluruh merchant Debit BCA/PRIMA dan fasilitas

SalaMuamalat. (Phone Banking 24 jam untuk layanan otomatis cek saldo,

informasi histori transaksi, transfer antar rekening sampai dengan Rp 50 juta

dan berbagai pembayaran).

b. Fullprotek

54 www.bankmuamalat.com

Page 94: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Kartu investasi berasuransi yang dikelola secara murni syariah dengan bagi

hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Asuransi Takaful Keluarga.

FulPROTEK merupakan kartu multiguna yang berfungsi sebagai kartu

asuransi, ATM dan debit.

c. Sharia Mega Covers

Merupakan kartu tabungan multiguna berasuransi yang dikelola murni

secara syariah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan

Mega Life dan Mega Insurance Syariah. Sharia Mega Covers menawarkan

berbagai macam kemudahan antara lain sebagai kartu asuransi, ATM dan

debit, tarik tunai bebas biaya disemua ATM Muamalat, ATM BCA dan

ATM Bersama di seluruh Indonesia bahkan di jaringan ATM Malaysia yang

tergabung dalam MEPS (Malaysia Electronic Payment System).

d. Taawun Card

Sebuah inovasi baru dari Bank Muamalat Indonesia, bekerja sama dengan

Asuransi Bintang Syariah dan Panin Life Syariah. Sebuah kartu tabungan

dengan berbagai macam fungsi, yaitu: ATM, Kartu Kredit dan transaksi

perbankan lainnya, juga memiliki fungsi Asuransi Rumah, Santunan Rawat

Inap, Asuransi Kecelakaan dan Asuransi Pendidikan.

e. Kas Kilat

Layanan pengiriman uang yang cepat, mudah, murah dan aman dari

Malaysia ke keluarga di tanah air melalui rekening tabungan Shar-E, bekerja

Page 95: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad. Muamalat kas kilat-i

(mk2)-pengiriman uang secepat kilat dari Malaysia ke Indonesia.

f. Tabungan Ummat

Merupakan tabungan dengan akad mudharabah di counter Bank Muamalat

di seluruh Indonesia maupun di Gerai Muamalat yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat di seluruh counter Bank Muamalat, jaringan ATM

BCA/PRIMA dan jaringan ATM Bersama.Tabungan Ummat dengan kartu

Muamalat juga dapat berfungsi sebagai akses debit di seluruh merchant

Debit BCA/PRIMA di seluruh Indonesia. Nasabah memperoleh bagi hasil

yang berasal dari pendapatan bank atas dana tersebut.

g. Tabungan Arafah

Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan niat nasabah

untuk menunaikan ibadah haji. Produk ini akan membantu nasabah untuk

merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu

pelaksanaan yang diinginkan. Dengan fasilitas asuransi jiwa, Insyaallah

pelaksanaan haji tetap terjamin.

h. Deposito Mudharabah

Yaitu investasi berjangka bagi nasabah perorangan dan badan hokum

dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat akan dikelola

melalui pembiayaan kepada sector riil yang halal, sehingga memberikan

bagi hasil yang halal, tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

Page 96: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

i. Deposito Fulinves

Merupakan jenis investasi berjangka yang dikhususkan bagi nasabah

perorangan, dengan jangka waktu 1, 6 dan 12 bulan dengan nilai nominal

minimal Rp 2.000.000 dengan fasilitas asuransi jiwa yang dapat

diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over) dan dapat dipergunakan

sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat. Nasabah

memperoleh bagi hasil yang sangat menarik setiap bulan.

j. Giro Wadi’ah

Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet,

giro, pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah pribadi maupun

perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha. Tarik tunai bebas biaya di

seluruh jaringan ATM BCA/ PRIMA dan ATM Bersama, akses di seluruh

merchant Debit BCA/ PRIMA dan fasilitas SalaMuamalat. (Phone Banking

24 jam untuk layanan otomatis cek saldo, informasi histori transaksi,

transfer antar rekening sampai dengan Rp 50 juta dan berbagai

pembayaran).

k. Dana Pensiun Muamalat

Dana Pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18

tahun, atau sudah menikah dan berusia maksimal 60 tahun. Iuran ini sangat

terjangkau, yaitu minimal Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat

Page 97: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

didebet secara otomatis dari rekening Bank Muamalat atau dapat ditransfer

dari bank lain.

2. Produk Penanaman Dana

2.1. Konsep Jual Beli

a. Murabahah

Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian. Konsep

ini untuk penanaman Modal Kerja, Investasi dan Konsumtif.

b. Istishna’

Adalah jual beli dimana Shaani’ (produsen) ditugaskan untuk membuat

suatu barang (pesanan) dari Mustashni’ (pemesan). Istishna’ sama dengan

Salam yaitu dari segi obyek pesanannya yang harus dibuat atau dipesan

terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya pada system

pembayarannya yaitu istishna’ pembayaran dapat dilakukan di awal, di

tengah atau di akhir pesanan. Untuk pembiayaan pembangunan gedung

(penyediaan barang yang baru memiliki kriteria-kriteria).

c. Salam

Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana

pembayaran dilakukan dimuka secara tunai. Untuk pembiayaan pertanian.

2.2. Konsep Bagi Hasil

a. Musyarakah

Page 98: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/

expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

b. Mudharabah

Adalah kerja sama antara bank dengan mudharib (nasabah) yang

mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola usaha. Dalam hal ini

pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan modalnya kepada pekerja/

pedagang (mudharib) untuk dikelola. Musyarakah dan Mudharabah banyak

digunakan untuk pembiayaan proyek atau usaha-usaha yang mudah dalam

penentuan pendapatan dan biaya usaha.

4.3.Konsep Sewa

a. Ijarah

Adalah perjanjian antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah (Musta’jir)

sebagai penyewa suatu barang milik Bank, dan Bank mendapatkan imbalan

jasa atas barang yang disewakannya. Ijarah dan IMBT digunakan untuk

pembiayaan alat-alat berat.

b. Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

Adalah perjanjian antara Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah (Musta’jir)

sebagai penyewa. Musta’jir/penyewa setuju akan membayar uang sewa

selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa

mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut.

Page 99: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

4.4.Produk Sewa

a. Wakalah

Berarti penyerahan, pendelegasian ataupemberian mandat. Secara teknis

perbankan, wakalah adalah akad pemberian wewenang/ kuasa dari lembaga/

seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil)

untuk melaksanakan urusan dengan batas kewenangan dan waktu tertentu.

Segala hak dan Kewajiban yang diemban wakil harus mengatasnamakan

yang memberi kuasa. Prinsip wakalah digunakan untuk collection, agency/

arranger.

b. Kafalah

Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

Dalam penertian lain, Kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab

seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain

sebagai penjamin. Prinsip kafalah digunakan pada Bank Garansi atau Letter

of Credit (L/C).

c. Hawalah

Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain

yang wajib menanggungnya. Dalam pengertian lain, merupakan

pemindahan beban hutang dari muhil (orang yang berhutang) menjadi

tanggungan muhal’alaih atau orang yang berkewajiban membayar hutang.

Page 100: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

d. Rahn

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas

pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai

ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat

mengambil seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana Rahn adalah

jaminan hutang atau gadai.

e. Qardh

Adalah pemberian hata kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali. Menurut teknis perbankan, Qardh adalah pemberian pinjaman dari

bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak,

seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman

yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka

waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) sebesar pinjaman tanpa ada

tambahan keuntungan dan pembayarannya dilakukan secara angsuran atau

sekaligus.

2.5. Jasa Layanan

a. ATM

Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan penarikan

dana tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo,

pembayaran Zakat, Infaq dan Shadaqah (hanya pada ATM Muamalat), dan

tagihan telepon. Untuk penarikan tunai, kartu Muamalat dapat diakses di

seluruh ATM di seluruh Indonesia, terdiri atas mesin ATM Muamalat, ATM

Page 101: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BCA/PRIMA dan ATM Bersama yang bebas biaya penarikan tunai. Kartu

Muamalat juga dapat dipakai untuk bertransaksi di seluruh merchant Debit

BCA/PRIMA. Untuk ATM Bersama dan BCA/PRIMA, saat ini sudah dapat

dilakukan transfer antar bank.

b. SalaMuamalat

Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call center melalui (0210

2511616, 0807 1 MUAMALAT atau 0807 11 SHARE yang memberikan

kemudahan kepada nasabah setiap saat dan dimanapun nasabah berada

untuk memperoleh informasi mengenai produk, saldo dan informasi

transaksi, transfer antar rekening, serta mengubah PIN.

c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)

Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik ke lembaga

pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga ZIS lainnya yang

bekerja sama dengan Bank Muamalat, melalui phone banking dan ATM

Muamalat di seluruh cabang Bank Muamalat.

5. Perkembangan Bank Muamalat Indonesia dengan adanya Shar-e

Salah satu srategi Bank Muamalat di dalam melipatgandakan jangkauan serta

kehadiran produk dan layanan perbankan syariah dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya adalah dengan strategi aliansi

Page 102: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Era kesatuan dunia menjadikan Bank Muamalat memilih strategi aliansi

dalam menghadirkan seluruh siklus layanannya (Muamalat Service Cycles), dari

pembukaan rekening sampai dengan penarikan tunai.

Untuk pembukaan rekening, Bank Muamalat telah beraliansi dengan PT POS

Indonesia sejak tahun 2003. Badan Usaha Milik Negara ini merupakan perusahaan

berpengalaman melayani transaksi tunai dan pengiriman uang dengan jumlah outlet

terluas di Indonesia.

Melalui Shar-e dan aliansi seluruh delivery channel, seluruh kabupaten di

Indonesia telah terlayani oleh Bank Muamalat. Sampai dengan akhir tahun 2007,

nasabah yang tidak terjangkau oleh Bank Syariah namun bisa terjangkau oleh Bank

Muamalat Indonesia dengan strategi aliansinya adalah 452.796 orang, atau 37% dari

total rekening Shar-e seluruh Indonesia. Bahkan nasabah-nasabah dari kabupaten atau

kota dari propinsi baru yang belum terjangkau bank syariah telah terlayani Shar-e.

Sejak kehadiran Shar-e, Bank Muamalat berhasil mengembangkan jaringan

pelayanannya secara pesat dan signifikan. Sampai dengan 31 maret 2008 melalui

2.861 SOPP (Sistem Online Payment Point), Bank Muamalat benar-benar telah

merentangkan jangkauan pelayanan hampir ke seluruh kecamatan di Indonesia, setiap

daerah yang terdapat kantor pos online dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik

bank manapun, serta merchant Debit Prima di seluruh pelosok tanah air, nasabah

Muamalat semakin mudah memperoleh akses dan semakin terlayani, Shar-e

mencerminkan keberhasilan Bank Muamalat untuk mengedepankan aliansi serta

inovasi hingga saat ini.

Page 103: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Perkembangan Jaringan Bank Muamalat Lima Tahun Terakhir

Tabel 3.1

Tahun Cabang Cabang

Pembantu

Kantor Kas Gerai

Muamalat

Unit

Pelayanan

Syariah

SOPP POS

2003 32 8 70 46 - -

2004 43 10 78 46 - -

2005 47 13 81 46 - 573

2006 51 8 89 43 18 1400

2007 51 8 90 43 21 1800

(Laporan Tahunan Bank Muamalat tahun 2007 hal 20)

Shar-e tidak hanya memperluas jaringan pelayanan , namun juga berdampak

pada pertumbuhan nasabah yang luar biasa dan menambah ratusan ribu rekening

tabungan baru. Seiring dengan waktu, Bank Muamalat meyakini bahwa Shar-e akan

menjadi peran kunci dalam menjaga rasio Rekening Giro dan rekening Tabungan

terhadap total dana pihak ketiga, sehingga diperoleh komposisi pendanaan yang ideal

dan efektif. Shar-e Juga mencerminkan keberhasilan Bank Muamalat, berikut

perkembangan nasabah Bank Muamalat Indonesia Lima Tahun Terakhir:

Page 104: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Rekening Nasabah Bank Muamalat55

Tabel 3.2

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Wadiah 8,044 9,442 10,684 11,937 13,148 14,989 18,278 22,465 26,722

Non Shar-E 205,143 249,104 297,086 349,943 411,879 517,022 615,044 694,310 724,975

Shar-E - - - - - 7,521 132,669 663,877 1,239,439

Mudharabah 29,228 35,847 43,914 55,529 71,710 95,225 119,849 147,173 157,259

TOTAL 243,015 294,033 351,684 417,409 496,737 634,757 885,840 1,527,825 2,148,395

Sumber: Laporan Tahunan Bank Muamalat, 2007

Sampai dengan 25 Januari 2008, Pemegang Rekening Shar-E Bank Muamalat

mencapai 1.310.524 kartu dari 440 kabupaten/kota dari seluruh Indonesia dan

beberapa negara lainnya. Saldo rata-rata yang berhasil dihimpun mencapai Rp.

1.338.860.363,04, atau saldo rata-rata per nasabah mencapai lebih dari Rp. 1 juta.

6. Perkembangan Kinerja Keuangan PT BMI Tbk dilihat dari Beberapa Rasio.

4. Rasio Likuiditas

Rasio FDR (Financing to Debt Ratio)

55 Laporan Tahunan Bank Muamalat, 2007, h.21

Page 105: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Gambar 3.2

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio FDR

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa Rasio FDR PT BMI Tbk

dari tahun 2003-2007 mengalami peningkatan yang signifikan. Ini

menunjukkan bahwa PT BMI Tbk mampu membayar kembali kepada para

nasabahnya yang telah menanamkan dananya dengan menarik kembali

pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan kepada mudharibnya.

5. Rasio Solvabilitas

Faktor Permodalan (CAR= Capital Adequacy Ratio)

Gambar 3.3

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio CAR

13.0412.17

16.33

14.23

10.69

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

2003 2004 2005 2006 2007

CAR

Page 106: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2005

PT BMI Tbk mengalami peningkatan rasio CAR sebesar 3.29% dibanding

rasio CAR tahun 2003. Hal ini menunjukkan bahwa PT BMI Tbk memiliki

kemampuan untuk menutupi kenaikan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Tetapi pada tahun

2007 rasio CAR PT BMI Tbk mengalami penurunan sebesar 4.46% dibanding

rasio CAR tahun 2006. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan

kecukupan modal dalam menunjang aktiva yang mengandung dan

menghasilkan risiko, ini tidak diimbangi dengan penurunan aktiva bank yang

mengandung risiko tersebut. Tetapi rasio ini masih cukup aman bagi PT BMI

Tbk karena berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank sehat harus memiliki

CAR paling sedikit 8%.

Kesimpulan rasio Solvabilitas:

Kinerja Keuangan PT BMI Tbk dalam hal solvabilitas menunjukkan

bahwa PT BMI Tbk mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban

keuangan jangka pendek dan jangka panjang dengan kekayaan yang

dimilikinya.56

6. Rasio Rentabilitas (Profitabilitas)

Beberapa rasio yang sering digunakan yakni:

e. Rasio ROA (Return On Assets)

56 Malayu Hasibuan, “Dasar-dasar Perbankan”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.104.

Page 107: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Gambar 3.4

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROA

1.33

1.8

2.53

2.12.27

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2003 2004 2005 2006 2007

ROA

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006

PT BMI Tbk mengalami penurunan rasio ROA, ini membuktikan

ketidakmampuan manajemen PT BMI Tbk dalam memperoleh

keuntungan (laba). Tetapi pada tahun 2007 rasio ROA PT BMI Tbk

mengalami peningkatan, ini membuktikan bahwa kemampuan manajemen

PT BMI Tbk dalam memperoleh keuntungan (laba).

f. Rasio ROE (Return On Equity)

Gambar 3.5

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROE

8.81

15.49

18.1

21.9923.24

0

5

10

15

20

25

2003 2004 2005 2006 2007

ROE

Page 108: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa terjadinya

peningkatan rasio ROE dari tahun ke tahun, artinya PT BMI Tbk mampu

memperoleh laba bersih yang dihubungkan dengan pembayaran dividen

para pemegang saham. Berarti terjadinya peningkatan laba bersih pada PT

BMI Tbk yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham bank.

g. Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional)

Gambar 3.6

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio BOPO

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 rasio

BOPO mengalami penurunan, artinya tingginya tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Tetapi pada

tahun 2007 rasio BOPO mengalami peningkatan, artinya rendahnya

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya.

Page 109: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

h. Non Performing Financing (NPF)

Gambar 3.7

Diagram Batang Pertumbuhan Rasio NPF

Dari diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa NPF PT BMI

Tbk mengalami peningkatan yang sangat drastis pada tahun 2006, ini

berarti peningkatan pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh PT BMI

Tbk. Tetapi pada tahun 2007 PT BMI Tbk mampu menurunkan jumlah

pembiayaan bermasalah sebesar 3.51%.

Kesimpulan Rasio Rentabilitas:

Dengan menggunakan empat rasio rentabilitas diatas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kinerja PT BMI Tbk dalam memperoleh

keuntungan (laba) cukup maksimal dan rendahnya tingkat efisiensi usaha

yang dicapai oleh manajemen bank.

Page 110: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

B. PT POS Indonesia

1. Sekilas Sejarah PT Pos Indonesia57

Tahun Uraian

26 - 8- 1746 Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh

Gubernur Jendral GW Baron

1906 Posts Telegraafend Telefoon Diensts

27-9 – 1945

Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor

Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari

pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai

Hari Bakti Postel

1961 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status

Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan

Telekomunikasi

1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro

berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN

Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun

1965

1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN

Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan

Giro.

20 - 6-1995

Dasar Hukum :

Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan

Perseroan;

Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan

Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi

Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor

11);

57 www.posindonesia.com

Page 111: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam

akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995tentang

Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana

telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal

21 September 1998 dan Nomor111 tanggal 28 Oktober 1998

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan jejaring terintegrasi yang memberikan solusi terbaik bagi

seluruh stakeholder.

Misi

5. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan perusahaan sebagai

infrastruktur jejaring terintegrasi di bidang komunikasi, logistik, layanan jasa

keuangan dan ritel.

6. Berupaya untuk mengembangkan secara berkesinambungan produk layanan

komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan dan ritel yang bernilai tinggi,

sehingga menjadi pilihan utama stakeholder.

7. Meningkatkan kapasitas perusahaan dalam membangun serta

mengembangkan bisnis melalui pendekatan aliansi strategis.

8. Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas sumber daya

manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai serta memiliki kesiapan dalam

menghadapi persaingan global.

Page 112: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

5. Struktur Organisasi Perusahaan

6. Kerjasama dengan PT POS dengan Bank Muamalat Indonesia

PT POS Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan

untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program

pemerinatah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan

Page 113: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

bidang pelayanan jasa POS bagi masyarakat pada khususnya, baik di dalam maupun

di luar wilayah Indonesia, dengan menerapkan perseroan terbatas.58

Kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan PT POS Indonesia sudah

dimulai sejak lama namun kerjasama mengenai penjualan dan penyetoran dana

tabungan melalui produk Shar-e baru dimulai pada 9 Maret 2004 dengan

penandatanganan kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan PT POS

Indonesia Nomor 009/BMI/PKS/III/2004 dan Nomor PKS/18/DIRKUG/0304 tentang

pemanfaatan layanan POS untuk penjualan paket kartu perdana Shar-e dan

pengiriman dana bagi pemegang kartu Bank Muamalat Indonesia.

Bank Muamalat Indonesia sengaja menggandeng PT POS untuk memasarkan

dan pendistribusian kartu Shar-e karena PT POS sangat dekat dengan masyarakat di

seluruh Indonesia, banyak dari aktivitas masyarakat yang bersentuhan dengan POS,

oleh karena itu Bank Muamalat ingin membuat bahwa Shar-e dekat dengan

masyarakat.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi kerjasama antara Bank Muamalat

dengan POS adalah karena jaringan POS sudah sangat luas hampir mencakup seluruh

kecamatan di Indonesia, sehinggga Shar-e bisa masuk ke seluruh masyarakat di

Indonesia bahkan daerah yang tidak terdapat Bank Syariah, masyarakat dapat

memperoleh tabungan syariah hanya dengan mendatangi POS online yang terdekat

untuk membeli Shar-e dan menabung.

58 Dikutip dari Proposal Kerjasama Operasional Layanan Shar-e POS yang disajikan oleh

SBU Layanan Keuangan PT POS Indonesia Bandung 2007 h.1

Page 114: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Strategi Bank Muamalat bekerjasama dengan PT POS dalam memasarkan

produknya merupakan strategi yang cerdas karena Bank Muamalat tidak perlu

mengeluarkan investasi yang besar untuk membuka cabang di seluruh pelosok-

pelosok Indonesia, tetapi hanya dengan melakukan kerjasama dengan POS maka

seluruh masyarakat Indonesia akan terjangkau sampai tingkat keluruhan59

Aktivasi pelayanan transaksi Bank Muamalat di kantor pos meliputi:

verifikasi dan identifikasi data nasabah (Prinsip mengenal nasabah) saat pembeliaan

kartu perdana (starter pack), penerimaan setoran lanjutan (fund collection), sistem

operasi internal dan rekonsiliasi/settlement termasuk pemindahbukuan (transfer) dari

Pos ke Bank Indonesia.

C. Shar-E

1. Sejarah Shar-E

Ide munculnya bermula dari adanya tuntutan dari masyarakat-masayarakat di

daerah-daerah yang ingin meninggalkan riba, namun daerah tersebut tidak terjangkau

oleh layanan perbankan syariah, di sisi lain Bank Muamalat belum mampu memenuhi

keinginan masyarakat untuk membuka kantor cabang hingga ke pelosok tanah air,

karena kendala permodalan. Maka itu, manajemen berinovasi dengan meluncurkan

kartu Shar-e yang merupakan produk tabungan dan investasi syariah berbasis

teknologi yang dikombinasi dengan ATM dan kartu debit

59 http://www.sinarharapan.co.id/berita/0803/04/eko11.html

Page 115: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

Pada dasarnya Shar-e juga memiliki keterkaitan dengan visi dan misi BMI

yang ingin dominan di pasar spritual dan dikagumi di pasar rasional sedangkan

misinya menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan

kepada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan oriantasi investasi yang

inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi pemegang saham Shar-e.menunjukkan

semangat kewirausahaan dari segi penjualannya, misalnya dengan adanya program

penjualan shar-e crew, shar-e rabat, shar-e debitur dan sebagainya.

Untuk menjadi Bank syariah utama, maka bank muamalat indonesia harus

mamapu menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan layanan

syariah, karena terbatasnya jumlah kantor cabang BMI, maka dibutuhkan produk

yang inovatif yang mampu menjawab masalah tersebut. Sehingga, diluncurkan Shar-e

sebagai terobosam mengatasi keterbatasan modal, jika bank ini harus membuka

kantor cabang di setiap daerah.

Shar-e merupakan produk penghimpunaan dana yang inovatif dan belum

pernah ada, dimana produk kartu bertabungan tersebut akan memudahkan nasabah

membuka tabungan secara instan. Operasional kartu shar-e juga inovatif dimana BMI

melakukan afiliasi dengan pihak lain, misalnya PT.POS, jaringan ATM bersama,

jaringan ATM BCA/Prima dan jaringan MEPS (Malaysian Electronic Payment

System).

Secara resmi produk shar-e diluncurkan pada tanggal 10 maret 2004, tapi

produk ini benar-benar mulai serius dipasarkan terhitung pada desember 2004, Shar-e

dilumcurkan untuk mengawal fatwa MUI mengenai haramnya bunga Bank. Dengan

Page 116: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

adanya Shar-e, maka tercabutlah kedaruratan bank konvensional dan terbukalah pintu

hijrah muamalah bagi masyarakat yang ingin berinvestasi secara syariah di seluruh

pelosok tanah air. Sehingga, aset umat bisa disalurkan kembali untuk produktifitas

umat.

2. Pengertian Shar-E

Bank Muamalat Indonesia, tbk sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia

telah mengambil peranan yang sangat penting dalam perkembangan perbankan islam

Indonesia. BMI terbukti berhasil dalam mengatasi badai krisis yang melanda

Indonesia pada tahun 1997an

Hal tersebut dikarenakan BMI dalam menjalankan usahanya selalu

berpedoman pada sector riil disamping produk-produk yang sesuai dengan prinsip

syariah Islam, diantara produk yang dikeluarkan oleh Bank Muamalat adalah Produk

Shar-e merupakan produk investasi syariah yang diperuntukan bank bagi nasabah

yang ingin menyimpan uangnya di bank dengan kemudahan cara transaksinya.

Shar-e berasal dari kata sharia yang berarti syariah atau aturan-aturan dari

Alllah (sedangkan (ain) dalam logo adalah kata dalam bahasa arab yang berarti mata

atau lensa yang menerima cahaya dan memantulkannya ke seluruh penjuru60

.

Huruf”e” dalam kata Shar-e adalah kependekan kata elektronik yang berarti Sha-e

didukung dengan teknologi yang tinggi yang memberikan kemudahan layanan

60 Dikutip dari Skripsi Ihdina Darsya, Analisis SWOT terhadap produk Shar-e. h.44

Page 117: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

bertransaksi elektronis61

. Shar-e merupakan tabungan instant syariah yang dapat

dibeli di BMI dan juga kantor pos online di seluruh Indonesia. Brand Shar-e dibangun

dengan maksud untuk menerima syariah seutuhnya dan memanfaatkannya keseluruh

dunia. Melalui kemudahannya, masyarakat diajak untuk turut serta berinvestasi secara

syariah dan dananya akan disalurkan untuk membangun dan memaksimalkan

produksi secara halal

Shar-e juga berarti easy, every where, and extradionary. Easy mudah

memilikinya, mudah penyetorannya, mudah pengelolaan dananya. Dengan membeli

paket perdana Shar-e, kita langsung menjadi nasabah Bank Muamalat. Every where,

cukup membeli paket shar-e di bank muamalat dan kantor pos online. Extraordinary,

setiap bulan nasabah memperoleh bagi hasil murni syariah yang akan ditambahkan ke

rekening.

Shar-e dapat diperoleh di BMI maupun di seluruh SOPP kantor pos online di

seluruh Indonesia. Hanya dengan mendatangi BMI atau kantor pos online dan

membayar sebesar 125.000 lalu mengisi formulir pembelian Shar-e maka nasabah

akan mendapatkan starterpack dengan isi rekening awal 100.000 starterpack terdiri

dari kartu Shar-e, buku petunjuk, personal identification number (PIN) ds Telephone

identification Number (TIN) 16 digit nomor di kartu Shar-e merupakan nomor

rekening pada BMI.

Shar-e menawarkan berbagai fasilitas diantaranya: menarik uang tunai di lebih

dari 8.888 Anjungan Mandiri Tunai (ATM) yang terdiri dari ATM Bank Muamalat,

61 www.shar-e.com

Page 118: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

ATM BCA, ATM Bank Permata dan ATM bersama, Fasilitas lainnya, kartu Shar-e

dapat dipergunakan sebagai kartu debit di merchant-merchat yang memiliki logo

debit BCA. Bank Muamalat juga menyediakan layanan phone banking 08-07-1-

Mumalat untuk keperluan informasi saldo, mutasi dan layanan pengaduan

5. Landasan Hukum Kartu Shar-e

Pada dasarnya karrtu Shar-e adalah sebuah jasa pelayanan yang diberikan oleh

Bank Muamalat untuk memudahkan proses transaksi nasabah secara Islami dalam

bentuk produk tabungan melalui teknologi kartu plastic. Dengan demikian landasan

hakum kartu shar-e mengacu pada fatwa Dewan Syariah nasional No 02/DSN-

MUI/IV/2000 tentang tabungan dan peraturan Bank Indonesia No 10 tahun 1998

6. Karakteristik Produk shar-e

1. Paket Perdana

Paket perdana Shar-e adalah satu kemasan paket dengan ukuran kotak 14 cm

x 11 cm x 2 cm yang terdiri dari:

f. sebuah dompet

g. Sebuah kartu ATM

h. Sebuah kartu TIN (Telephone Identification Number)

i. Sebuah kartu PIN (Personal Identification Number)

j. Buku Panduan

2. Fitur Shar-e

Saldo awal rekening yang merupakan saldo thresahold adalah sebesar

Rp.100.000 yang akan efektif setelah dilakukan pembelian di kantor BMI atau

Page 119: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

kantor SOPP Pos atau agen penjuual lainnya. Shar-e bisa dibeli dengan harga

125.000 per paket, dimana Rp 100.000 merupakan saldo dan Rp 25.000

merupakan harga dari paketnya atau semacam harga kartu paket perdana SIM

card telepon selular.

3. PIN dan TIN

Pemegang kartu akan menerima nomor PIN dan TIN yang merupakan akses

untuk melakukan seluruh transaksi keuangan melalui Phone Banking, call

center, jaringan ATM dan jaringan debit BCA. Untuk meningkatkan keamanan

transaksi keuangan, maka setelah melakukan pembelian, pemegang kartu

diharuskan untuk segera melakukan perubahan PIN.

Nomor TIN yang dicetak dan dimasukkan dalam paket perdana berisi nomor

kunci yang harus disimpan selama menjadi pemegang kartu dan dapat

digunakan untuk menghubungi Phone Banking di call center pada saat

kehilangan atau lupa nomor PIN. Atas penyerahan nomor TIN dan Nomor PIN

kepada pemegang kartu, BMI dibebaskan dari segala tuntutan penyalahgunaan

kartu, nomor PIN dan nomor TIN, seluruh transaksi melalui rekening Shar-e

yang dilakukan dengan menggunakan PIN dianggap merupakan transaksi yang

sah dan pemegang kartu bertanggung jawab atas seluruh transaksi tersebut.

Page 120: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap penjualan Shar-e yang dilakukan oleh

PT Pos dan Da’I Muamalat maka kesimpulannya sebagai berikut:

1. Beberapa hal yang dilakukan Da’I Muamalat dalam meningkatkan penjualan

Shar-e adalah:

• Ceramah, Da’i menjadikan strategi ceramah sebagai salah satu tehnik

pemasarannya, ceramah dilakukan dari masjid ke masjid bekerjasama dengan

pengurus masjid terkait, kegiatan ceramah ini dibuat secara formal dengan

mengadakan sesi khusus dan mengundang para jamaah untuk dapat

menghadirinya, materi ceramah masih bersifat umum, yakni pentingnya

berekonomi secara syariah, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar syariah

dalam segenap aspek kehidupan

• Presentasi, Da’i menjadikan strategi presentasi sebagai tehnik komunikasi

pemasaran berikutnya, kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi beragam

institusi keislaman seperti: pesantren, pusat pendidikan, organisasi dan

kelompok orang yang ingin mendapatkan pengetahuan lebih khusus tentang

produk Shar-e, oleh karena itu materi presentasi telah bersifat khusus, dimana

dijelaskan lebih detail tentang keuntungan mengunakan produk syariah dalam

Page 121: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

hal ini kartu Shar-e pada khususnya dan produk perbankan syariah pada

umumnya.

• Koordinasi, Da’i Muamalat harus mengikuti koordinasi setiap pekannya,

koordinasi dilakukan di Empowering House (EH) yang bertanggung jawab

pada sebuah area tertentu, kegiatan ini penting dilakukan guna mengavaluasi

setiap permasalahan yang dihadapi DM di lapangan

• Closing, karena DM diberikan target untuk melakukan proses finalisasi

terhadap prospektus, dengan target penjualan adalah 100 kartu Shar-e setiap

bulan oleh setiap DM di wilayah unserved area, ini merupakan evaluai tentang

tingkat penjuakan kartu Shar-e oleh DM apakah memenuhi target atau tidak

2. PT Pos di dalam meningkatkan penjualan Shar-e hanya melakukan promosi

melalui iklan-iklan seperti brosur, spanduk, Pos hanya menunggu datangnya

nasabah yang membuka Shar-e atau melakukan transaksi lainnya, Pos akan

memberikan informasi yang lengkap apabila ada masyarakat yang akan membeli

kartu Shar-e

3. Hasil Penjualan Shar-e tiga tahun terakhir selalu meningkat sampai tahun 2007

penjualan Shar-e mencapai 1.293.493, ini berarti nasabah Shar-e sudah lebih dari

satu juta nasabah.

4. Program Da’I Muamalat hanya bisa mempunyai konstribusi yang kecil dalam

memasarkan produk shar-e, ini terbukti dari tingkat penjualan Shar-e yang

dilakukan oleh DM, pada tiga tahun terakhir DM baru bisa menjual Shar-e

Page 122: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

sebanyak 48.552, dari seluruh penjualan Shar-e seluruh Indonesia maka penjualan

yang dilakukan oleh DM hanya 4% saja, sedangkan PT Pos dapat menjual

sebayak 177.313, yaitu sebanyak 12% walaupun masih belum tinggi angkanya

namun ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih banyak membeli melalui PT Pos

daripada pada Da’I Muamalat.

B. Saran

Dari hasil penelitan yang dilakukan, maka peneliti menyarankan agar Bank

Muamalat melakukan metode yang lebih efektif lagi dalam meningkatkan penjualan

Shar-e, Program Da’I Muamalat masih bisa untuk dilaksanakan namun peneliti

menyarankan agar betul-betul dipilih dan diseleksi orang-orang yang benar-benar

mahir bukan saja dalam hal fiqh Muamalat namun juga ekonomi secara umum, dan

diharapkan mereka yang direkrut sebagai Da’i orang-orang yang sudah mempunyai

masa atau jamaah sehingga akan lebih mudah dalam menggandeng nasabah, dan juga

perlu adanya komunikasi yang kontinyu antara nasabah dan Da’i.

Page 123: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Karim

Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al Kautsar,Cet Ke-4,

2006

Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press, Cet.1, 2001.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet, 2002

Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet Ke-7,

2004

Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Kantor Bank Syariah, 1999

Bank Muamalat Indonesia, Laporan Keuangan PT BMI,Tbk, 2006

_____________________, Annual Report PT Bank Muamalat, Tbk, 2007

Basu, Swastha, Manajemen Penjualan, Ed.3, Yogyakarta: BPFE, 2001.

Chapra, Umar, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press, Cet Ke-1,

2000

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalat, Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet Ke-1, 2000

Hasibuan, Malayu S.P, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, Ed.2, 2004.

Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Mulia, Ed.1, 2001.

Page 124: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

_______, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet ke-1,

2002.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, Ed.11, 2003.

Lupiyadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Jakarta: PT

Salemba Empat Patria, Ed.1, 2001.

Moleong, Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Cet Ke-17, 2002

Marthon, Said Sa’ad, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2004

Roesli, Abu Bakar. Ilmu Pemasaran , Jakarta: Sumber Bahagia Offset, 1998

Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002

Swastha, Basu DH dan sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, adisi tiga, Yogyakarta:

Liberty, 1999

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, Cet

Ke-2, 2004

Sumarni, Murti, Marketing Perbankan edisi revisi, Yoyakarta: Liberty, 1997

Supriyatno, Eko, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan

Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet Ke-1, 2005

Syakir Sula, Muhammad, Kartajaya, Hermawan, Syariah Marketing, Bandung:

Penerbit Mizan, 2006.

Syahdeini, Sutan Remi, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Cet.1, 1999.

Page 125: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DEPARTEMEN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Telp.(62-21)74711537 Fax (62-21)

7491821

Jln. Ir. H.Juanda No.95 Ciputat-Jakarta www.uinjjkt.ac.id.email

[email protected]

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :Winda Fevlona

Judul Skripsi :Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Area (Studi Komparasi

Penjualan Oleh Da’i dan PT Pos Indonesia)

Narasumber :David, SE (Staff BIG BMI)

Wawancara :Pada Tangggal 10 Juni 2008 di Gedung Arthaloka Lt.4

1. Apa saja yang dilakukan Bank Muamalat di dalam menigkatkan penjualan Shar-e?

Dalam meningkatkan penjualan Shar-e BMI melakukan berbagai cara seperti

menggandeng PT Pos sebagai perantara dalam menyalurkan Shar-e kapada

masyarakat Indonesia, ini merupakan langkah strategis agar dapat menjangkau

seluruh masyarakat Indonesia,walaupun daerahnya belum terdapat cabang Bank

Syariah dan juga bekerjasama dengan BMM dengan adanya program Da’i

Muamalat

2. Berapa jumlah outlet tempat penjualan Shar-e saat ini?

Sampai saat ini tempat-tempat yang menyediakan Shar-e telah mencapai 2.985

outlet yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 51 Kantor Cabang, 8 Kantor Cabang

Pembantu, 21 Unit Layanan Syariah, 93 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 2.768

SOPP Pos

Page 126: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

3. Kapan kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan PT Pos?

Kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan PT Pos Indonesia sudah dimulai

sejak lama namun kerjasama mengenai penjualan dan penyetoran dana tabungan

melalui produk Shar-e baru dimulai pada 9 maret 2004 dengan penandatanganan

kerjasama antara BMI dengan PT Pos Indonesia Nomor 009/BMI/PKS/III/2004

dan Nomor PKS/18/DIRKUG/0304 tentang pemanfaatan layanan Pos untuk

penjualan paket kartu perdana Shar-e dan pengriman dana bagi pemegang kartu

Shar-e.

4. Berapakah total transaksi layanan Bank Muamalat di Kantor Pos sampai tahun

2007?

Total transaksi layanan Bank Muamalat di kantor Pos pada tahun 2007 adalah

1.972.164 transaksi,ini terdiri dari 137.775 transaksi kolektif,74.888 transaksi

pembelian Shar-e, 1.768.397 transaksi setoran

5. Apakah Bank Muamalat melakukan pemantauan terhadap penjualan yang

dilakukan oleh Pos?dan apakah karyawan Pos mengerti tentang Shar-e?

Tentunya,BMI melakukan pemantauan terhadap penjualan Shar-e di kantor Pos,

karyawan Pos atau SDM Pos yang melakukan tugas di gerai Muamalat dia harus

mengerti Shar-e karena dia akan ditanya oleh calon-calon nasabah Shar-e,

karyawan Pos sebelumnya mengikuti training yang dilakukan oleh Bank Muamalat

Indonesia

Page 127: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

DEPARTEMEN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Telp.(62-21)74711537 Fax (62-21)

7491821

Jln. Ir. H.Juanda No.95 Ciputat-Jakarta www.uinjjkt.ac.id.email

[email protected]

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :Winda Fevlona

Judul Skripsi :Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Area (Studi Komparasi

Penjualan Oleh Da’i dan PT Pos Indonesia)

Narasumber :Nurjamal (Staff BMM)

Wawancara :Pada Tangggal 28 Mai 2008 di Kantor BMM, Slipi

1. Apakah yang dimaksud dengan Da’i Muamalat (DM)?

Da’i Muamalat adalah seseorang yang memahami syariah Islam di bidang

ekonomi yang mampu memberikan pemahaman mengubah perilaku masyarakat

dari tidak tahu dan tidak peduli terhadap syariah Islam di bidang ekonomi,

menjadi tahu, paham, sadar dan peduli untuk melaksanakan dalam seluruh

perekonomiannya.

2. Kapan Pertama kali program Da’i ini ada?

Da’i Muamalat pertama kali diluncurkan pada bulan Juni 2005 dengan merekrut

81 orang tenaga da’i setelah melalui proses seleksi administrasi dan kemudian

diwajibkan mengikuti pelatihan intensif selama satu minggu.

Page 128: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi

3. Apa tujuan Bank Muamalat menggandeng BMM di dalam memasarkan produk

Shar-e?

Program Da’i yang dilakukan oleh BMM bertujuan untuk mensosialisasikan

Perbankan Syariah kepada masyarakat Indonesia terutama daerah unserved area,

Da’i bertugas sebagai informator dan educator tentang perbankan syariah.

4. Apa saja yang dilakukan DM di dalam memasarkan produk Shar-e?

Melakukan ceramah, presentasi serta koordinasi guna untuk evaluasi serta closing

yaitu melihat sejauh mana pencapaian target penjualan Shar-e.

5. Apakah para da’i diberikan terget dalam menjualan produk Shar-e? Berapa target

Perbulan?

Tentunya, para da’i diberikan target per bulan yaitu menjual 25 kartu, dalam

penjualan Shar-e dalam satu kartu Da’i mendapat fee sebesar Rp.7000,- apabila

melebihi target maka BMI akan memberikan intensif atau bonus.

Page 129: Efektivitas Penjualan Shar-e Pada Unserved Arearepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18201/1/WINDA... · D. Review Studi Terdahulu 10 E. Kerangka Teori ... Visi Dan Misi