e paper koran madura 11 juli 2013

16
Telmi 11 JULI 2013 Koran Madura KAMIS Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,- Oleh : Carrol Aji Kolumnis, tinggal di Jakarta BERITA TERKAIT Halaman 12 Cak Munali T elmi adalah sebuah kosa kata gaul yang sering dipakai di kalangan anak muda. Kepanjangan dari telat mikir alias lelet. Ketika seseorang terlambat merespon, oleh temannya dia dibilang telmi. Atau dalam sebuah per- kumpulan, ada seseorang yang melucu. Semua orang tertawa. Tiba-tiba ada satu orang yang baru tertawa setelah semua yang lain diam. Orang yang baru tertawa itu disebut telmi. Kosa kata ini belum baku. Paling tidak belum terdaftar dalam Kamus Be- sar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi paling baru. Meski begitu, penggunaannya su- dah sangat akrab di telinga anak muda. Anak-anak gaul. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pekan lalu baru meluncurkan fan page Facebook. Peluncuran ini dilaku- kan pada akhir pekan di Istana Bogor. Peluncurannya pun menjadi berita luas media massa. Sebab, seperti biasa, media massa diajak untuk menyaksikan SBY bersama keluarganya (istri, kedua anak, dan menantu) meluncurkan hal-hal sep- erti itu. Peluncuran fanpage ini meleng- kapi eksistensi SBY di media sosial. Sebelumnya, SBY juga meluncurkan akun twitternya dari Istana Cipanas. Ketika di- luncurkan, followers- nya langsung membel- udak. Dengan tampil di media so- sial, SBY pun terkesan se- makin semak- in gaul. Sak- ing gaulnya, setelah pe- luncuran akun twitter itu, ada orang yang iseng melempar foto SBY yang mengenakan jas dengan rambut dicat kuning keemasan dengan sisir ala anak punk plus anting di kedua telinganya ke media sosial. Tetapi peluncuran fanpage Focebook ini terkesan terlambat. Ketika banyak orang sudah bergeser ke media sosial lainnya, yang lebih baru, SBY baru terjun ke Facebook. Padahal anak-anak gaul su- dah merambah tagged dan masih banyak media sosial generasi paling baru. Kelambatan seperti ini sudah men- jadi karakter kepemimpinan SBY. SBY dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat ragu. Ragu-ragu dalam mengam- bil keputusan karena enggan mengambil risiko. Bahkan untuk kasus-kasus terten- tu bisa dibilang tidak peduli. Tetapi un- tuk urusan-urusan tertentu, SBY sangat sigap. Sebagai contoh, ketika Indonesia terutama wilayah Kalimantan mengim- por asap ke Singapura dan Malaysia be- berapa pekan lalu, SBY dengan cepat dan cekatan meminta maaf ke dua negara tersebut. Coba bandingkan sikap SBY ketika puluhan orang karyawan PT Freeport terkubur di bahwa lubang tambang yang runtuh pada 14 Mei 2013 silam. SBY tidak langsung berkomentar. Kata-kata seadanya pun baru muncul setelah pulu- han orang tewas. Sikap ini jauh panggang dari api bila dibandingkan dengan Presiden Cile Se- bastian Pinera yang memimpin langsung operasi penyelamatan warganya yang terjebak di bawah lubang tambang ne- gara itu selama tiga bulan sejak Agustus 2010. Dia langsung memerintahkan ope- rasi penyelamatan. Mengerahkan segala macam teknologi untuk menyelamat- kan mereka yang berada di kedalaman 200 meter di bawah tanah. Dana negara sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat pun dikucurkan untuk operasi tersebut. Dia pun dielu-elukan oleh masyarakat dunia sebagai pemimpin yang hebat dan agung. Lalu SBY? Jauh panggang dari api. Dia memang sedang berupaya menjadi pemimpin dunia, tetapi hanya dengan membuka jaringan sosial dan mejeng di sana. Meskipun ini sudah sangat terlambat. Tetapi tidak apa- apa. Biar terlambat yang penting gaul.= g PAMANGGHI Tetapi peluncuran fanpage Focebook ini terkesan terlambat Malam pertama tarawih, ratusan ribu umat muslim se-dunia me- menuhi Masjidil Haram. Sebagian besar mereka berhidung mancung. Selebihnya dari Asia dan lainnya dari bangsa berkulit hitam. Mereka merindukan Ramadhan di Mak- kah antara lain karena tarawih yang berbeda dilihat dari lamanya mendirikan shalat. Berikut Abrari Alzael menulis dari Masji- dil Haram, Makkah. Di Indonesia khususnya Madura, tarawih difavoritkan bila bersistem patas, cepat dan terbatas. Sebaliknya, tarawih yang agak lelet memiliki sedikit pengge- mar. Namun di Makkah, memberikan ken- yataan terbalik, lelet dan favorit. Menghitung lama tarawih di Masjidil Haram dalam 1 rakaat memerlukan wak- tu 6 menit. Tarawih dilakukan dalam 20 rakaat. Ini belum termasuk shalat witir 3 rakaat dan do`a qunut yang sangat pan- jang. Tarawih pertama memerlukan waktu 2 jam 18 menit termasuk witir di dalamn- ya. Dibanding tarawih di tanah air yang rata-rata hanya 30 menit, tarawih di Mak- kah lebih lama 108 menit. Memang mele- lahkan tetapi rasa itu terlampaui keingi- nan dan kekhusukan yang matang dari orang yang beriman dan ikhlas menjalani. Begitu tarawih bubrah, jama`ah ber- hambur ke jalan raya. Jalan-jalan yang mengelilingi Masjidil Haram dipenuhi mas- sa yang hendak ke ke- diamannya masing- masing. Kendaraan tidak bisa bergerak karena ratusan ribu warga memadati ja- lan. Semoga ini per- buatan yang tidak mengganggu agar keu- tamaan semesta tarawih tidak berkurang, karena sopir merasa terganggu. Di Ramadhan ini, pendatang meng- habiskan waktunya di Masjidil Haram. Mereka datang menjelang Dhuhur hing- ga usai shalat Asar berjama`ah. Lalu mendekati saat berbuka puasa, mereka pulang dan kembali lagi untuk Maghrib berjama`ah hingga shalat tarawih sele- sai. Itulah rutinitas dalam religiusitas hari-hari para jama`ah yang datang secara musiman. Lalu apakah musiman atau mu- qimin akan seheroik bershaleh ritual dan sosial seperti di bulan Ramadhan pada akhirnya? Hanya mereka dan tuhan yang tahu. (bersambung) PERJALANAN SPIRITUAL KORAN MADURA MENYAMBUT RAMADHAN (6) Semesta Tarawih dan Religiusitas Hari-Hari Kuat “Ustad, berhubungan suami istri siang hari apa benar membatalkan puasa?” tanya Matrawi. “Iya,” jawab Ustad singkat. “Ustad, boleh ngak kalau untuk berbuka membatalkan puasa dengan hubungan suami istri?” tanya Matra- wi, lagi. “Bisa. Asal kuat dan tahan bau mu- lut,” jawab Ustad, sambil geleng-ge- leng kepala menghadapi pertanyaan aneh santri Matrawi. Jadwal 1434 H Maghrib Isya Imsak Subuh *Untuk Surabaya dan sekitarnya 17:28 18:43 04:12 04:22 MH. Said Abdullah Calon Wakil Gubernur Reng Madura JAKARTA- Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) akhirnya memenuhi undangan rapat Tim Pengawas (Timwas) Century DPR setelah dua kali mangkir dari panggilan Timwas Century. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kedatangan KPK untuk menyampaikan progress report penanganan kasus Cen- tury yang telah dilakukan lembaga anti- rasuah belakangan ini. Misalnya, soal hasil penggeledaaan KPK di BI baru-baru ini. Termasuk hasil pemeriksaan terhadap mantan Menkeu Sri Mulyani di AS bebera- pa waktu lalu. Namun tidak banyak informasi pent- ing yang diperoleh karena KPK tidak men- yampaikan secara detail. “Makro boleh lah, keseluruhan,” ujar Samad di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7). Putra Makasar datang hanya didamp- ingi Wakilnya Zulkarnaen. Abraham menjelaskan, ketidakhadiran- nya dalam 2 kali undangan timwas Century sebelumnya karena berbenturan dengan kegiatan lain. “Kalau kemarin tidak bisa pe- nuhi undangan timwas, karena kebetulan waktunya bersamaan dengan kegiatan di luar daerah yang jadwalnya sudah dibuat jauh-jauh hari,” jelas dia. Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo mengaku rapat dengan pimpi- nan KPK dilakukan secara tertutup agar KPK leluasa menjelaskan progress report penanganan kasus Century ini. “Ya, rapat kali ini memang akan kita lakukan secara tertutup, agar KPK tidak ada beban untuk menjelaskan penanganan dan persoalan yang dihadapi dalam upaya penuntasan kasus Century secara hukum. Tetapi sete- lah itu tentu akan ada penjelasannya,” ka- tanya. Yang jelas kata dia, ada dua nama dari jajaran Bank Indonesia yang sudah men- jadi tersangka atas kasus korupsi. Kedu- anya menjadi tersangka bukan dari gratifi- kasi tapi kasus korupsi. Namun, Pramono, siapa nama-nama itu tak bisa ia beritahu- kan. Politisi PDI Perjuangan ini meminta media menanyakan langsung kepada KPK. “Intinya kami mendapat banyak keter- angan surprise yang selama ini tertutup. Kami mendukung sepenuhnya langkah KPK. Soal dua nama itu tanyakan pada KPK saja,” tutup Pramono. Berlarut-larut Sementara itu, anggota Timwas Cen- tury Fahri Hamzah menganggap penan- ganan Kasus Century terlalu berlarut- larut. Menurutnya, tak ada yang tahu perkembangan kasus tersebut dalam enam pekan terakhir. “Sudah banyak ke- jadian-kejadian penting. Selain mereka melaporkan sampai di mana kasus ini (dalam rapat) karena sudah terlalu lama. Adakah sesuatu yang baru yang mem- buat kita optimistis ini bisa selesai sece- patnya,” ujar Fahri di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7). Menurut Fahri, usia kasus hampir lima tahun. Usia penyelidikan pun ham- pir empat tahun. Meski demikian, Fahri menilai tersangkanya tak jelas. “Progres kasus ini apa? Kalau KPK merasa tidak sanggup, bilang saja tidak sanggup. Ka- rena konstruksi sudah jelas, hasil angket jelas, apa penjelasannya?” tambah Fahri. (gam/abd) KPK Sampaikan Progress Report Kasus Century ant/fanny octavianus BUKA BERSAMA DI ISTIQLAL. Umat muslim berbuka puasa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Selama Ramadhan, Masjid Istiqlal menyediakan tiga ribu nasi bungkus dan takjil untuk buka puasa bersama. KASUS HAMBALANG KPK Periksa Panitia Kongres Demokrat JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Panitia Pelaksana Kongres Partai Demokrat, Didik Mukrianto terkait kasus dugaan peneri- maan hadiah terkait proyek Hambalang. Usai diperiksa selama enam jam, Didik membantah aliran dana siluman termasuk aliran dana badan usaha milik negara (BUMN) untuk pemenangan Anas Urbanin- grum. “Enggak ada aliran dana dari mana pun kecuali dari DPP Demokrat,” di ujar Didik di Gedung KPK Jakarta, Rabu, (10/7). Didik Mukrianto yang tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 10.30 WIB dengan mengenakan batik hitam langsung dikerubuti wartawan. “Dalam pemeriksaan, saya diminta keterangan terkait kronologis dan pelaksanaan kongres,” jelas dia usai diperiksa KPK. Penyidik mencecarnya dalam kapa- sitasnya sebagai ketua Panitia Kongres Partai Demokrat kala itu. “Saya jelaskan detail pelaksanaan kongres dan penyidik mempertanyakan kepada saya hanya terkait substansi pelaksaan kongres. Tidak ada yang lain,” ujarnya. Penyidik juga me- nanyakan soal aliran dana di Kongres. Dia menegaskan aliran dana di Kongres hanya ada digunakan untuk seluruh pembiayaan penyelenggaraan Kongres. “Di kongres PD, saya selaku ketua panitia, dalam kesem- patan kali ini menyampaikan, kita tidak menerima dana dari manapun kecuali dari DPP PD karena kongres kedua Demokrat ini merupakan forum tertinggi dari pengam- bilan keputusan Demokrat dan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari,” paparnya. Didik diperiksa sebagai saksi terkait peny- idikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang yang menjerat Anas. “Diperiksa sebagai saksi bagi tersangka AU (Anas Urbaningrum),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta, Rabu, (10/7). Selain Didik, kata Priharsa, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan empat orang terkait kasus proyek pembangunan sport center Hambalang. Adapun mereka yang dipanggil adalah Yudi Wahyono, Dodi Satri- awan, Lerman Simbolon, dan Masyud Dohim. Mereka akan diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi dalam proyek Rp 2,5 T tersebut. (gam)

Upload: koran-madura

Post on 12-Mar-2016

280 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satu Hati Untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II 1

Telmi

11 JULI 2013

Koran Madura

KAMIS Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Carrol AjiKolumnis, tinggal di Jakarta

BERITA TERKAITHalaman 12

Cak Munali

Telmi adalah sebuah kosa kata gaul yang sering dipakai di kalangan anak muda. Kepanjangan dari

telat mikir alias lelet. Ketika seseorang terlambat merespon, oleh temannya dia dibilang telmi. Atau dalam sebuah per-kumpulan, ada seseorang yang melucu. Semua orang tertawa. Tiba-tiba ada satu orang yang baru tertawa setelah semua yang lain diam. Orang yang baru tertawa itu disebut telmi.

Kosa kata ini belum baku. Paling tidak belum terdaftar dalam Kamus Be-sar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi paling baru. Meski begitu, penggunaannya su-dah sangat akrab di telinga anak muda. Anak-anak gaul.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pekan lalu baru meluncurkan fan page Facebook. Peluncuran ini dilaku-kan pada akhir pekan di Istana Bogor. Peluncurannya pun menjadi berita luas media massa. Sebab, seperti biasa, media massa diajak untuk menyaksikan SBY bersama keluarganya (istri, kedua anak, dan menantu) meluncurkan hal-hal sep-erti itu. Peluncuran fanpage ini meleng-kapi eksistensi SBY di media sosial.

Sebelumnya, SBY juga meluncurkan akun twitternya dari Istana Cipanas.

Ketika di-l u n c u r k a n , f o l l o w e r s -nya langsung m e m b e l -udak. Dengan tampil di media so-sial, SBY pun terkesan se-makin semak-in gaul. Sak-ing gaulnya, setelah pe-

luncuran akun twitter itu, ada orang yang iseng melempar foto SBY yang mengenakan jas dengan rambut dicat kuning keemasan dengan sisir ala anak punk plus anting di kedua telinganya ke media sosial.

Tetapi peluncuran fanpage Focebook ini terkesan terlambat. Ketika banyak orang sudah bergeser ke media sosial lainnya, yang lebih baru, SBY baru terjun ke Facebook. Padahal anak-anak gaul su-dah merambah tagged dan masih banyak media sosial generasi paling baru.

Kelambatan seperti ini sudah men-jadi karakter kepemimpinan SBY. SBY dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat ragu. Ragu-ragu dalam mengam-bil keputusan karena enggan mengambil risiko. Bahkan untuk kasus-kasus terten-tu bisa dibilang tidak peduli. Tetapi un-tuk urusan-urusan tertentu, SBY sangat sigap. Sebagai contoh, ketika Indonesia terutama wilayah Kalimantan mengim-por asap ke Singapura dan Malaysia be-berapa pekan lalu, SBY dengan cepat dan cekatan meminta maaf ke dua negara tersebut.

Coba bandingkan sikap SBY ketika puluhan orang karyawan PT Freeport terkubur di bahwa lubang tambang yang runtuh pada 14 Mei 2013 silam. SBY tidak langsung berkomentar. Kata-kata seadanya pun baru muncul setelah pulu-han orang tewas.

Sikap ini jauh panggang dari api bila dibandingkan dengan Presiden Cile Se-bastian Pinera yang memimpin langsung operasi penyelamatan warganya yang terjebak di bawah lubang tambang ne-gara itu selama tiga bulan sejak Agustus 2010. Dia langsung memerintahkan ope-rasi penyelamatan. Mengerahkan segala macam teknologi untuk menyelamat-kan mereka yang berada di kedalaman 200 meter di bawah tanah. Dana negara sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat pun dikucurkan untuk operasi tersebut. Dia pun dielu-elukan oleh masyarakat dunia sebagai pemimpin yang hebat dan agung.

Lalu SBY? Jauh panggang dari api. Dia memang sedang berupaya menjadi pemimpin dunia, tetapi hanya dengan membuka jaringan sosial dan mejeng di

sana. Meskipun ini sudah sangat terlambat. Tetapi tidak apa-

apa. Biar terlambat yang penting gaul.=

g PAMANGGHI

Tetapi peluncuran

fanpage Focebook

ini terkesan terlambat

Malam pertama tarawih, ratusan ribu umat muslim se-dunia me-

menuhi Masjidil Haram. Sebagian besar mereka berhidung mancung.

Selebihnya dari Asia dan lainnya dari bangsa berkulit hitam. Mereka

merindukan Ramadhan di Mak-kah antara lain karena tarawih

yang berbeda dilihat dari lamanya mendirikan shalat. Berikut

Abrari Alzael menulis dari Masji-dil Haram, Makkah.

Di Indonesia khususnya Madura, tarawih difavoritkan bila bersistem patas, cepat dan terbatas. Sebaliknya, tarawih yang agak lelet memiliki sedikit pengge-mar. Namun di Makkah, memberikan ken-yataan terbalik, lelet dan favorit.

Menghitung lama tarawih di Masjidil Haram dalam 1 rakaat memerlukan wak-tu 6 menit. Tarawih dilakukan dalam 20 rakaat. Ini belum termasuk shalat witir 3 rakaat dan do`a qunut yang sangat pan-

jang. Tarawih pertama memerlukan waktu 2 jam 18 menit termasuk witir di dalamn-ya. Dibanding tarawih di tanah air yang rata-rata hanya 30 menit, tarawih di Mak-kah lebih lama 108 menit. Memang mele-

lahkan tetapi rasa itu terlampaui keingi-nan dan kekhusukan yang matang dari orang yang beriman dan ikhlas menjalani.

Begitu tarawih bubrah, jama`ah ber-hambur ke jalan raya. Jalan-jalan yang

mengelilingi Masjidil Haram dipenuhi mas-sa yang hendak ke ke-diamannya masing-masing. Kendaraan tidak bisa bergerak karena ratusan ribu warga memadati ja-lan. Semoga ini per-

buatan yang tidak mengganggu agar keu-tamaan semesta tarawih tidak berkurang, karena sopir merasa terganggu.

Di Ramadhan ini, pendatang meng-habiskan waktunya di Masjidil Haram. Mereka datang menjelang Dhuhur hing-ga usai shalat Asar berjama`ah. Lalu mendekati saat berbuka puasa, mereka pulang dan kembali lagi untuk Maghrib berjama`ah hingga shalat tarawih sele-sai. Itulah rutinitas dalam religiusitas hari-hari para jama`ah yang datang secara musiman. Lalu apakah musiman atau mu-qimin akan seheroik bershaleh ritual dan sosial seperti di bulan Ramadhan pada akhirnya? Hanya mereka dan tuhan yang tahu. (bersambung)

PERJALANAN SPIRITUAL KORAN MADURA MENYAMBUT RAMADHAN (6)

Semesta Tarawih dan Religiusitas Hari-Hari

Kuat“Ustad, berhubungan suami istri

siang hari apa benar membatalkan puasa?” tanya Matrawi.

“Iya,” jawab Ustad singkat.“Ustad, boleh ngak kalau untuk

berbuka membatalkan puasa dengan hubungan suami istri?” tanya Matra-wi, lagi.

“Bisa. Asal kuat dan tahan bau mu-lut,” jawab Ustad, sambil geleng-ge-leng kepala menghadapi pertanyaan aneh santri Matrawi.

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:28 18:43 04:12 04:22

MH. Said AbdullahCalon Wakil Gubernur Reng Madura

JAKARTA- Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) akhirnya memenuhi undangan rapat Tim Pengawas (Timwas) Century DPR setelah dua kali mangkir dari panggilan Timwas Century.

Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kedatangan KPK untuk menyampaikan progress report penanganan kasus Cen-tury yang telah dilakukan lembaga anti-rasuah belakangan ini. Misalnya, soal hasil penggeledaaan KPK di BI baru-baru ini. Termasuk hasil pemeriksaan terhadap mantan Menkeu Sri Mulyani di AS bebera-pa waktu lalu.

Namun tidak banyak informasi pent-ing yang diperoleh karena KPK tidak men-yampaikan secara detail. “Makro boleh lah, keseluruhan,” ujar Samad di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7).

Putra Makasar datang hanya didamp-ingi Wakilnya Zulkarnaen.

Abraham menjelaskan, ketidakhadiran-nya dalam 2 kali undangan timwas Century sebelumnya karena berbenturan dengan kegiatan lain. “Kalau kemarin tidak bisa pe-nuhi undangan timwas, karena kebetulan waktunya bersamaan dengan kegiatan di luar daerah yang jadwalnya sudah dibuat jauh-jauh hari,” jelas dia.

Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo mengaku rapat dengan pimpi-nan KPK dilakukan secara tertutup agar KPK leluasa menjelaskan progress report penanganan kasus Century ini. “Ya, rapat kali ini memang akan kita lakukan secara tertutup, agar KPK tidak ada beban untuk menjelaskan penanganan dan persoalan yang dihadapi dalam upaya penuntasan kasus Century secara hukum. Tetapi sete-lah itu tentu akan ada penjelasannya,” ka-tanya.

Yang jelas kata dia, ada dua nama dari jajaran Bank Indonesia yang sudah men-jadi tersangka atas kasus korupsi. Kedu-anya menjadi tersangka bukan dari gratifi-kasi tapi kasus korupsi. Namun, Pramono, siapa nama-nama itu tak bisa ia beritahu-kan. Politisi PDI Perjuangan ini meminta media menanyakan langsung kepada KPK. “Intinya kami mendapat banyak keter-angan surprise yang selama ini tertutup. Kami mendukung sepenuhnya langkah KPK. Soal dua nama itu tanyakan pada KPK saja,” tutup Pramono.

Berlarut-larutSementara itu, anggota Timwas Cen-

tury Fahri Hamzah menganggap penan-ganan Kasus Century terlalu berlarut-larut. Menurutnya, tak ada yang tahu

perkembangan kasus tersebut dalam enam pekan terakhir. “Sudah banyak ke-jadian-kejadian penting. Selain mereka melaporkan sampai di mana kasus ini (dalam rapat) karena sudah terlalu lama. Adakah sesuatu yang baru yang mem-buat kita optimistis ini bisa selesai sece-patnya,” ujar Fahri di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7).

Menurut Fahri, usia kasus hampir lima tahun. Usia penyelidikan pun ham-pir empat tahun. Meski demikian, Fahri menilai tersangkanya tak jelas. “Progres

kasus ini apa? Kalau KPK merasa tidak sanggup, bilang saja tidak sanggup. Ka-rena konstruksi sudah jelas, hasil angket jelas, apa penjelasannya?” tambah Fahri. (gam/abd)

KPK Sampaikan Progress Report Kasus Century

ant/fanny octavianus

BUKA BERSAMA DI ISTIQLAL. Umat muslim berbuka puasa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Selama Ramadhan, Masjid Istiqlal menyediakan tiga ribu nasi bungkus dan takjil untuk buka puasa bersama.

KASUS HAMBALANG

KPK Periksa Panitia Kongres Demokrat

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Panitia Pelaksana Kongres Partai Demokrat, Didik Mukrianto terkait kasus dugaan peneri-maan hadiah terkait proyek Hambalang. Usai diperiksa selama enam jam, Didik membantah aliran dana siluman termasuk aliran dana badan usaha milik negara (BUMN) untuk pemenangan Anas Urbanin-grum. “Enggak ada aliran dana dari mana pun kecuali dari DPP Demokrat,” di ujar Didik di Gedung KPK Jakarta, Rabu, (10/7).

Didik Mukrianto yang tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 10.30 WIB dengan mengenakan batik hitam langsung dikerubuti wartawan. “Dalam pemeriksaan, saya diminta keterangan terkait kronologis dan pelaksanaan kongres,” jelas dia usai diperiksa KPK.

Penyidik mencecarnya dalam kapa-sitasnya sebagai ketua Panitia Kongres Partai Demokrat kala itu. “Saya jelaskan detail pelaksanaan kongres dan penyidik mempertanyakan kepada saya hanya terkait

substansi pelaksaan kongres. Tidak ada yang lain,” ujarnya.

Penyidik juga me-nanyakan soal aliran dana di Kongres. Dia

menegaskan aliran dana di Kongres hanya ada digunakan untuk seluruh pembiayaan penyelenggaraan Kongres. “Di kongres PD, saya selaku ketua panitia, dalam kesem-patan kali ini menyampaikan, kita tidak menerima dana dari manapun kecuali dari DPP PD karena kongres kedua Demokrat ini merupakan forum tertinggi dari pengam-bilan keputusan Demokrat dan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari,” paparnya.

Didik diperiksa sebagai saksi terkait peny-idikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang yang menjerat Anas. “Diperiksa sebagai saksi bagi tersangka AU (Anas Urbaningrum),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta, Rabu, (10/7).

Selain Didik, kata Priharsa, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan empat orang terkait kasus proyek pembangunan sport center Hambalang. Adapun mereka yang dipanggil adalah Yudi Wahyono, Dodi Satri-awan, Lerman Simbolon, dan Masyud Dohim. Mereka akan diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi dalam proyek Rp 2,5 T tersebut. (gam)

Page 2: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO. 0157 | TAHUN II2 SUMENEP

Informasi yang berhasil dirangkum Koran Madura, di Sumenep terdapat 74 pen-erima dana dari Kementerian Kehutanan itu. Masing-mas-ing poktan penerima men-dapatkan dana Rp 50 juta. Dana itu ditransfer ke reken-ing poktan langsung. Hanya saja, diminta untuk memba-yar uang ke oknum Dihutbun tersebut. Salah satunya, terja-di di Kecamatan Guluk-Guluk dan Pragaan.

R (inisial, laki-laki), salah satu penerima di Kecamatan Pragaan menjelaskan, pro-gram KBR memang diterima. Hanya saja, pihaknya diminta

untuk menyetor sejumlah uang lagi. ”Kalau kami jelas saja membelikan bibit sesuai dengan dana yang ada. Tentu saja sisa setelah setoran,” un-gkapnya, Rabu (10/7).

Hal yang sama diung-kapkan M Ramzy warga Ke-camatan Pragaan. Ramzy menyesalkan adanya setoran ke oknum Dishutbun. Namun, dari penuturan sejumlah pen-erima oknum yang bermain itu adalah UPT setempat. ”Kejadian ini kemungkinan terjadi secara menyeluruh. Namun, data yang sudah hampir pasti di Kecamatan Pragaan dan Guluk-Guluk,”

katanya. Direktur LSM Sumenep

Independen (SI) ini men-gungkapkan, kalau setoran itu terjadi tentu saja menyebab-kan terjadinya kerugian ne-gara. Jelas, itu bisa berpotensi terjadi tindak pidana korupsi (tipikor). ”Kalau pengamatan kami tipikor, karena negara dirugikan. Ini harus menjadi perhatian sejumlah pihak,” ungkapnya.

Menurut Ramzy, ada pen-erima yang tidak dimintai di awal pencairan. Jadi, poktan yang mau menjadi penerima harus membayar sejumlah uang ke oknum Dishutbun. ”Sebelum menerima ada yang sudah menyetor sejumlah uang,” ungkapya kepada Ko-ran Madura.

Sementara itu, Kabid Ke-hutanan Dishutbun Ismail mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Pihaknya me-mastikan akan melakukan kroscek ke lapangan atas kasus yang terjadi. ”Kami

akan memanggil pihak terkait, terutama UPT Pra-gaan dan Guluk-Guluk. Itu untuk mendapatkan kepas-tian dari isu yang berkem-bang ini,” ungkapnya.

Pihaknya tidak habis pikir. Sebab, dana itu lang-sung mengalir ke poktan penerima. Apalagi, dana itu dicairkan tidak sekali-gus, melainkan tiga tahap. Jadi, kalau ada pihak yang bermain tentu sangat tidak wajar. ”Kami sudah sering mewanti-wanti untuk bek-erja sesuai dengan aturan,” ungkapnya.

Soal penerima dana Pro-gram dari APBN tahun lalu semuanya ditentukan oleh pusat. Pihaknya hanya masuk anggota tim saja. ”SK pen-erima juga dari Kemenhut, yakni UPT Kemenhut yang ada di Surabaya. Kami ingin semuanya berjalan normal, kalau ada yang tidak mengen-akkan pasti akan ditelusuri,” tukasnya. (yat)

Program KBR Diduga Jadi Bancakan

SUMENEP- Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) Sumenep diduga menjadi bancakan sejumlah pejabat di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep. Program dari dana APBN itu diduga sebagian masuk ke kantong pribadi pejabat Dishutbun. Oknum itu diduga menda-patkan setoran dari poktan penerima. Setoran itu diperkirakan berkisar Rp 3-5 juta.

SUMENEP – Pengundian balot pada program poling Bacagub-Bacawagub Jatim yang digelar Koran Madura akhirnya digelar, Rabu (10/7). Pengundian dilakukan secara terbuka di kantor redaksi pusat Jl. Adirasa 07, sekitar pukul 14.00. Pengundian di-lakukan secara sederhana.

Hasilnya, dari ribuan pen-girim balot yang diterima pani-tia poling Bacagub-Bacawagub Jatim 2013, memunculkan 12 nama pemenang dengan be-ragam hadiah (pemenang dan hadiah lihat grafis). Hadiah itu bisa diambil di kantor sejak berita ini diturunkan sampai 20 Juli mendatang.

Ketua Panitia Rasul Maulu-di menjelaskan, hadiah bisa di-ambil setiap jam kerja. Namun, apabila hadiah tidak diambil dalam batas waktu yang diten-tukan maka dianggap hangus. ”Jadi, kalau tidak diambil sam-pai batas waktu yang ditentu-kan, berarti memang tidak ada niat untuk mengambil. Bagi yang mau mengambil mem-bawa identitas,” ungkapnya.

Kepala Biro Sumenep Moh. Hayat mengaku bangga dengan pelaksanaan poling itu. Apalagi, cukup banyak masyarakat Madura dan seki-tarnya yang berpartisipasi dalam poling ini. ”Alhamdulil-lah, sudah sukses pelaksanaan poling. Semoga pada kegiatan lain, masyarakat juga bisa ber-partisipasi dengan maksimal,” ujarnya.

Alumnus UIN Syarif Hiday-atullah Jakarta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu suksesnya acara poling baca-gub-bacawagub ini. Utamanya, kepada sponsor BPRS Bhakti Sumekar dan PT WUS. ”Tidak ada yang dapat kami berikan, kecuali hanya ucapan terima kasih. Semoga Allah yang membalas,” tukasnya. (edy)

Pengundian Balot Bertabur Hadiah

Daftar Pemenang UndianBalot Poling Bacagub-Bacawagub Jatim 2013 KORAN MADURA

NO HADIAH NAMA NO. KTP ALAMAT

1 TV Syaiful Anang 352 905 080 881 000 3 Bumbungan Bluto Sumenep

2 TV Baim Raharja 352 901 460 677 000 5 Mambang Bun Barat Rubaru

3 Lemari Es Sahrul 352 808 170 576 000 2 Banbaru Gili Genting Sumenep

4 HP Abd. Rahem 352 805 010 387 001 8 Desa Klampan Proppo Pamekasan

5 Kompor Gas Jumriyah 352 804 610 373 000 1 Desa Teja Timur Pamekasan

6 Kipas Angin Sri Widiastutik 352 901 540 178 000 7 Jl. Asta Tinggi III/4 Sumenep

7 Setrika Siti Rahma 352 908 560 393 000 1 Sumenep

8 Jam Dinding Zainatul Jannah 352 912 510 388 000 4 Bukabu Ambunten

9 Jam Dinding Sowadi 352 913 031 289 000 1 Lebeng Barat II Pasongsongan

10 Jam Dinding Moh. Arif 352 911 050 280 000 3 Dusun Bulu Jeddung Pragaan

11 Jam Dinding Athiyatul Farhiyah 352 917 490 491 000 1 Batu Putih Kenek Batu Putih

12 Jam Dinding Dewi Novita 352 901 581 180 000 4 Jl. Dr. Soetomo I No.17 Pajagalan Kurniasari Sumenep

SUMENEP – Pembangunan Pusat Keseha-tan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pragaan, sampai saat ini belum selesai. Keingi-nan Pemerintah Kabupaten Sumenep agar proyek pusat kesehatan tersebut selesai pada tahun ini tampaknya akan sulit terwujud.

Pada akhir tahun 2012 lalu, pembangunan Puskes-mas Kecamatan Pragaan telah dilakukan. Pemerintah Kabupaten Sumenep mela-lui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menargetkan ban-

gunan tersebut selesai pada awal Januari 2013.

Namun, karena rekanan proyek tidak bisa memen-uhi kesepakatan yang telah dibangun oleh Dinkes dengan rekanan, terpaksan rekanan harus melakukan pember-hentian dengan mengemba-likan dana yang telah dike-luarkan untuk pembanguan puskesmas tersebut.

Pada awal tahun 2013, Dinkes melakukan pengang-garan kemabali sebesar Rp 800 juta untuk melanjutkan pemabangunan puskesmas

yang telah mangkrak selama enam bulan. Dan pada bulan Juli yang lalu Dinkes telah mengumumkan pemenang tander.

Namun, sampai saat ini pemenang tander masih be-lum memberikan surat ja-minan kerja. Sehingga Dink-es tidak bisa memberikan mandat terhadap pemenang tander untuk segera memulai pelaksanaan proyek.

”Jadi, jika sampai tang-gal 17 Juli 2013 ini pihak rekanan masih belum juga bisa menyetorkan SPK (surat

perintah kerja), maka Dinkes akan melakukan pelelangan kembali. Dan jika masih mel-akukan pelelangan, tentunya masih membutuhkan waktu yang lama lagi,” kata Kepala Dinkes Anugerah Rizka Ra-hadi, Rabu (10/7).

Kendati demikian, pihaknya menginginkan pe-nyelesaian pembangunan tersebut bisa selesai pada akhir tahun ini. ”Kami harap-kan, jika bisa dipercepat. Ta-hun ini kami upayakan untuk bisa terselesaikan,” tukasnya. (edy/mk)

BELUM MENYERAHKAN SPK

Pembangunan Puskesmas Bisa Molor

SUMENEP – Adanya dugaan penyunatan dana Bantuan Langsung semen-tara masyarakat (BLSM) di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng mendapar respon dari Komisi D DPRD Sume-nep. Dewan menganggap penyunatan dana BLSM itu menyimpang, sebab mel-anggar aturan dan petunjuk teknis (juknis).

Anggota Komisi D DPRD Sumenep Dulsiam menjelas-kan, dana kompensasi BBM itu merupakan hak warga miskin dan harus sampai se-cara utuh kepada penerima manfaat. Sehingga, dengan alasan apapun tidak berhak untuk mengambil dana dari penerima BLSM itu. “Apapun

alasan desa menyunat BLSM tidak dibenarkan. Meski un-tuk pemerataan bantuan,” ka-tanya, Rabu (10/7).

Sebab, sambung dia, tidak ada juknis yang mem-perbolehkan bantuan itu berbagi dengan warga lain. Dengan begitu, jika dugaan penyunatan itu memang terjadi bertentangan dengan hukum. ”Kalau itu dipaksan-akan maka bisa diproses hu-kum. Pelanggarannya nyata secara kasat mata. Apalagi, orang miskin masih mau berbagi dengan orang mis-kin lain, kan aneh. Harusnya orang kaya yang berbagi,” ungkapnya.

Untuk itu, sambung politisi PKB ini, pihaknya

meminta aparat desa untuk mengembalikan dana yang disunat itu, supaya BLSM itu tepat sasaran. ”Untuk lebih detailnya, kami akan turun ke lapangan untuk melaku-kan kroscek langsung. Se-hingga, kami tidak hanya mendengar kabar burung saja,” tuturnya.

Tidak hanya itu, terang ketua Fraksi PKB ini, pihakn-ya juga akan memanggil pihak-pihak terkait. Pihaknya tidak akan membiarkan hak-hak warga miskin diram-pok. ”Kami akan usut tuntas masalah ini. Supaya yang ber-hak tetap mendapatkan dana ini,” ungkapnya.

Penerima BLSM di Desa Jambur Kecamatan Lenteng,

diduga tidak menerima se-cara utuh. Sebab, dana itu ditengarai disunat oleh aparat desa. Dana yang disu-nat itu sekitar Rp 25 ribu per KK. Itu dilakukan untuk ber-bagi dengan warga lain yang tidak menerima. Sehingga, banyak warga yang menge-luhkan tindakan aparat desa tersebut.

Secara terpisah, Kepala Dinsos Sumenep Koesman Hadi juga mengklaim tinda-kan itu melanggar aturan yang ada. Sebab, dijuknis yang ber-hak menerima sudah tercan-tum. ”Kalau itu jelas melang-gar. Tapi, lebih detailnya bisa langsung ditanyakan ke PT POS sebagai penyelenggara,” ujarnya. (edy/yat)

DUGAAN PEMOTONGAN BLSM

Dewan-Dinsos Anggap Menyimpang

MAKANAN BUKA PUASA MENGANDUNG FORMALIN

Petugas Badan Pangan, Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palembang menunjukkan zat formalin yang ditemukan pada makanan mie dan tahu yang dijual pedagang pada hari pertama puasa, di pasar bedug BKB, Rabu (10/7). Temuan ini diperoleh dari pedagang yang menjual pempek tahu dan rujak mie.

SUMENEP- Pemerintah Ka-bupaten Sumenep, pada tahun ini membebaskan lahan sekitar 3,5 hektare untuk pengemban-gan Bandara Trunojoyo.

Sekretaris Daerah Kabu-paten Sumenep Hadi Soetar-to, menjelaskan, pihaknya bersama pihak terkait telah melakukan beberapa kali keg-iatan dan musyawarah guna melakukan pembebasan lahan yang berada di sekitar Bandara Trunojoyo.

“Serupa dengan tahun lalu, pembebasan lahan terse-but untuk pengembangan Bandara Trunojoyo. Untuk ta-hun ini, lahan yang akan dibe-baskan sekitar 3,5 hektare,” ujarnya, Rabu (10/7).

Sesuai hasil musyawarah dengan para pemilik lahan, kata dia, tanah yang akan dibebaskan untuk pengem-bangan Bandara Trunojoyo tersebut akan dibeli pemerin-tah daerah seharga Rp106 ribu permeter.

“Penentuan harga itu juga sesuai dengan rekomendasi harga yang diberikan tim in-dependen yang melakukan penilaian atas taksiran harga lahan tersebut,” ucapnya.

Ia mengatakan, pihakn-ya bersama sejumlah pihak terkait telah bertemu dengan para pemilik lahan sekitar 3,5

hektare yang akan dibebaskan tersebut.

“Mereka sudah sepakat dengan harga Rp106 ribu per-meter. Sesuai hasil rapat di internal kami, pembayaran akan dilakukan paling lambat pada pekan ketiga Juli 2013,” paparnya.

Ia juga mengemukakan, realisasi pembayaran oleh pemerintah daerah mela-lui nomor rekening tabungan masing-masing pemilik lahan.

“Pemilik lahan akan me-nerima uang pembayaran lahannya secara utuh alias

tidak ada potongan sepeser pun. Kami akan mengundang pejabat yang tergabung dalam Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Sumenep ketika merealisasikan pembayaran lahan tersebut,” katanya.

Sejak beberapa tahun lalu, Pemkab Sumenep ingin men-jadikan Bandara Trunojoyo se-bagai bandara komersial yang disinggahi pesawat berjadwal reguler.

Sejumlah program atau kegiatan yang merupakan hasil sinergi Pemkab Sumenep dan Satker Bandara Trunojoyo, terus dilakukan guna menam-bah fasilitas supaya memen-uhi persyaratan (standar) se-bagai bandara komersial.

Program sinergi tersebut, di antaranya Pemkab Sumenep membebaskan lahan sekitar 5,4 hektare untuk perluasan areal Bandara Trunojoyo pada 2011, guna menambah se-jumlah fasilitas, di antaranya menambah panjang landasan pacu pesawat yang untuk se-mentara hanya 905 meter.

Kemudian, Kementerian Perhubungan memprogram-kan penambahan panjang landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo, dari 905 meter menjadi 1.160 meter, dan penambahan fasilitas lainnya pada 2012. (ant/mk)

PENGEMBANGAN BANDARA

Pemkab Bebaskan Lahan

Mereka sudah sepakat dengan harga Rp106 ribu permeter. Sesuai

hasil rapat di internal kami, pembayaran

akan dilakukan paling lambat pada pekan

ketiga Juli 2013

Hadi SoetartoSekdakab Sumenep

Page 3: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO. 0157 | TAHUN II 3SUMENEP

Menurut Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep Zam-rud Khan, pasangan terse-but masih dalam sengketa pemilu. Salah satunya, seng-keta pemilu yang terjadi di Kecamatan Dasuk. Menurut kajian Panwaslu, pasangan tersebut melakukan pembo-hongan publik dengan cara menipu masyarakat.

Panwaslu menetapkan bahwa pasangan tersebut telah melanggar aturan. Per-tama, memalsukan tanda tangan. Kedua, mengganda-kan KTP tanpa sepengeta-huan pemiliknya. Ketiga, ada banyak masyarakat masuk daftar pendukung, tetapi ke-tika dikroscek ke masyarakat tersebut tidak pernah merasa

mendukungnya.Beberapa waktu lalu,

hasil kajian Panwaslu sudah dilimpahkan kepada Polsek Dasuk untuk diproses secara hukum. Panwaslu juga telah berkirim surat ke Mapolres Sumenep. Namun, sangat disayangkan kelanjutan dari perkembangan tindak pidana pemilu tersebut masih belum ada kepastian hukum dari aparat kepolisian setempat.

“Dalam undang-undang nomor 15 tahun 2011 ten-tang penyelenggara pemilu disebutkan yang namanya asas pemilu. Artinya, ada asas kepastian hukum. Nah, asas kepastian hukum itulah yang sampai hari ini ditanya-kan oleh Panwaslu Sumenep.

Hingga berkas itu dilimpah-kan ke aparat kepolisian, se-jauh ini belum ada kepastian hukum dari aparat kepoli-sian, apakah itu masuk tindak pidana pemilu atau gimana,” ucapnya, Rabu (10/7).

Belum adanya keputusan hukum, katanya, memuncul-kan pertanyaan di benak Pan-waslu. “Kenapa masih belum ada perkembangan kasus, se-dangkan di sisi lain KPU melo-loskan pasangan tersebut,” ujar Zamrud kepada wartawan.

Panwaslu juga memper-tanyakan kebijakan kenapa KPU meloloskan pasangan tersebut. “Jika Eggy-Sihat itu hendak di loloskan, proses ini seharusnya lebih dahulu selesai. Masak ada salah satu pasangan masih dalam sengketa, sedangkan di sisi lain dia diloloskan. Ini kan pertanda bahwa kredibilitas pihak-pihak terkait perlu dipertanya-kan,” ujarnya.

Zamrud menambahkan bahwa semestinya lolosnya

pasangan Eggy-Sihat terse-but menunggu proses pe-nyelesaian sengketa pemilu. “Karena temuan di Dasuk itu bukan temuan mainan, tetapi cukup bukti yang kuat dan akurat, sehingga status dari hasil kajian kami itu bahwa itu sudah masuk tin-dak pidana pemilu karena telah melakukan pembo-hongan publik,” pungkasn-ya.

Zamrud secara tegas akan kembali menindaklan-juti perkembangan tindak pi-dana pemilu tersebut dengan cara berkirim surat kembali. “Saya akan kembali menyu-rati Mapolres. Bahkan hal ini akan kami laporkan ke Bawa-slu,” tegasnya.

KPU Provinsi Jawa Timur meloloskan pasangan Eggy Sudjana-Muhammad Sihat setelah berhasil meraih dukungan KTP sebanyak 1.141.641 dari 1.118.097 orang yang dipersyaratkan untuk bisa lolos, Minggu (7/7). (sym/mk)

SUMENEP- Harga eceran tertinggi (HET) yang telah dipatok oleh pemerintah tidak berlaku di semua tem-pat. Salah satunya di dae-rah kepulaun Sumenep. Para pengecer justru menjual ba-han bakar lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan harga tertin-gi yang dipatok oleh pemer-intah, jika Bahan Bakar Min-yak jenis premium Rp 6.500 perliternya, maka pengecer boleh menjual bensin per-liter Rp 7.500. Demikian juga harga solar. Jika harganya di SPBU adalah Rp 5.500, maka

harga ecerannya adalah Rp 6.000.

Dul Siam, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sume-nep tidak menampik bahwa khusus di daerah kepuluan penertiban HET itu agak sedikit lebih sulit diband-ing daerah daratan. “Karena sebelum HET itu ditetapkan oleh pemerintah, kepualuan itu memang tidak pernah tertib. Bensin belum naik, kepulauan sudah naik, sama halnya ketika HET belum ditetapkan, harga bensin su-dah melebihi harga eceran tertinggi,” katanya, Rabu (10/7).

Menurut Dul Siam, hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan geografis. “Se-hingga pasti ada perbedaan biaya transportasi. Itulah salah satu menurut saya yang menyebabkan bahwa HET tidak berlaku di kepulauan,” jelasnya.

Harga Bahan Bakar Min-yak di kepulauan ada yang menembus harga Rp. 9.000, dan ada yang mengecer Rp 9.500. “Bahkan di Kepu-lauan Sapeken, harga BBM jenis bensin itu ada yang Rp. 10.000 dan ada yang menjual Rp. 10.500,” ujarnya politisi PKB tersebut. (sym/mk)

SUMENEP – Unit Pelak-sana Teknis (UPT) Dishutbun Dasuk membantah terjadi pungutan saat memberi-kan bibit tembakau yang diberikan secara gratis oleh pemerintah. “Setelah ada in-formasi bahwa bibit dijual, saya panggil para penang-kar, saya tanyai mereka apa bibit dijual, ternyata mereka menjawab tidak,” klarifikasi Kepala UPT Dishutbun Dasuk Karmonto, Rabu (10/07).

Sebelumnya, Selasa (9/7), petani tembakau di Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk, mengeluhkan bantuan bibit

tembakau pemerintah, karena harus membayar Rp. 10 ribu tiap mengambil seribu pohon kepada UPT setempat.

Siswanto, petani asal Desa Nyapar, mengatakan, para petani tembakau di desanya sudah lama dimintai uang oleh petugas UPT setempat. “Awalnya kami hanya dimintai Rp. 5 ribu dalam seribunya, tapi setelah harga BBM naik, kami diminta Rp. 7 sampai 10 ribu,” ungkapnya (Koran Ma-dura, 10/7).

Ia menjelaskan, biaya Rp. 5 ribu hanya suka rela sebagai ongkos mencabut

bibit tembakau dari penang-karan. Sedangkan para petani yang mencabut sendiri tidak dikenakan biaya tersebut. “Tapi kalau di lahan penang-karan yang ditanami bibit itu memang milik saya. Itu ada hak sewanya, karena tanah untuk penangkaran butuh yang luas,” imbuhnya.

Selain itu, dia juga men-egaskan bahwa dirinya tidak sepenuhnya berada di lapan-gan, sehingga kemungkinan terjadinya pungutan tanpa sepengatuan dirinya oleh ok-num tertentu bisa saja terjadi. (athink/mk)

SUMENEP – Masjid Agung Sumenep yang merupakan salah satu 10 masjid tertua di Indonesia, pada hari pertama bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah, Rabu (10/7) dipadati orang yang melakukan iktikaf (mu’takif).

Pantauan Koran Madura, jemaah yang melaksanakan salat zuhur berjamaah tidak langsung turun dari masjid, tidak seperti biasanya. Ada yang menyempatkan waktu untuk membaca Al-Qur’an, berzikir dan istirahat melepas lelah dengan niat iktikaf.

Fathorrahman, pegawai negeri sipil di lingkungan sek-retariat DPRD Sumenep, men-gaku sengaja meluangkan wak-tu untuk sholat zuhur di masjid dan membaca Al-Qur’an sebe-lum turun sebagai tambahan amal di bulan Ramadhan.

“Kantor kita, kan, dekat, dan di sini lebih nyaman bila di bandingkan dengan musala di kantor. Makanya kita milih sholat disini,” terangnya, Rabu (10/7) di masjid.

Sementara Abdulah Thal-ib, salah seorang jemaah lain mengatakan, pihaknya senga-ja menyisihkan waktu untuk bersalat jemaah dan berzikir dengan niatan iktiqaf. Katan-

ya, iktiqaf di masjid pada bu-lan puasa sangat di sunatkan.

“Saya memang tiap tahun salat zuhur di sini kemudian ik-tikaf, karena masjid tertua dan sejuk lagi,” sambil melihat ban-gunan masjid yang lebar.

Dia mengatakan, bila dibandingkan masjid lainnya, jumlah jemaah di Masjid Ja-mik lebih banyak bahkan tiap harinya selalu lebih dari 100 jemaah. Selain itu, suasanaya masih alami, sehingga me-narik minatnya untuk betah berlama-lama di sana.

“Semoga saya ada waktu untuk menyelesaikan iktiqaf selama sebulan di sini, dengan harapan dapat maghfirah (am-punan),” harapnya.

Menurut catatan sejarah, pembangunan Masjid Ja-mik Sumenep dimulai pada tahun 1779 M. dan selesai 1787 M., oleh Panembahan Somala. Bangunan tersebut merupakan salah satu ban-gunan pendukung Karaton, yakni sebagai tempat ibadah bagi keluarga karaton dan masyarakat. (sai/mk)

SUMENEP – Hari pertama bulan puasa, permintaan cin-cau meningkat. Fathorrahman, pengusaha cincau asal Desa Marengan, Kalianget, men-gatakan, permintaan cincau meningkat drastis dibanding-kan bulan-bulan lain.

Dalam sehari, Fathor bi-asanya hanya memproduksi dua drum. Saat ini malah sampai 70 drum. Setiap drum dapat menghasilkan 10 gem-breng cincau. Dan per gem-brengnya dijual Rp 28 ribu rupiah, naik dari harga sebel-umnya Rp 20 ribu rupiah.

Namun Fathor mengeluh-

kan naiknya bahan mentah berupa daun janggelan se-bagai bahan utamanya. Lain lain biaya transportasinya karena harus mendatangkan dari Magetan. Dirinya ter-paksa harus menaikkan harga Rp 20 ribu menjadi Rp 28 ribu per gembreng.

“Bahkan harga bahan utama berupa daun janggelan malah naik dua kali lipat. Yang sebelumnya per satu ton hanya Rp. 16 juta, seka-rang naik menjadi Rp.34 juta. Ya, terpaksa harga juala cin-tau juga naik, Masm” ujarnya saat ditemui, Rabu (10/7).

Naiknya bahan mentah untuk membuat cincau ka-rena daun janggelan banyak yang diekspor ke luar negeri. ”Berdasarkan informasi dari

langganan saya, kenaikan ba-han mentah karena banyak diekspor ke luar negeri untuk dijadikan obat-obat keseha-tan,” terangnya. (sai/mk)

SUMENEP – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (10/7), mengin-gatkan pedagang petasan untuk tidak menjual petasan berdaya ledak tinggi dan melebihi aturan hukum.

“Kami sudah melakukan peringatan kepada beberapa pedagang petasan dan kem-bang api untuk tidak menjual petasan yang mempunyai daya ledak tinggi, karena itu kaitannya sudah dengan hukum,” ujar kepala Satpol PP Sumenep Abdul Madjid kepada Koran Madura.

Abdul majid menambah-kan bahwa selain melanggar hukum juga dapat mem-

bahayakan keselamatan orang lain. Peringatan dan

pengawasan kepada penjual petasan harus dilakukan.

“Sudah beberapa peda-gang petasan dan kembanag api kami peringati agar tidak menjual petasan yang mem-bahayakan. Cukup menjual petasan yang tidak memba-hayakan dan kembang api saja,” pungkasnya.

Pantauan Koran Madura, Rabu (10/7), di sekitar stan di sekitar Taman Adipura Sumenep, berjejer dibebera-pa titik pedagang petasan. “Ya memang sudah men-jadi kebiasaan masyarakat ketika bulan Ramadhan main petasan, dan puncaknya biasanya nanti ketika sudah lebaran,” tutur Hodri saat membeli petasan. (sym/mk)

Panwaslu Sayangkan Lolosnya Eggy-Sihat

SUMENEP- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep menyayangkan lolosnya pasangan Cagub-Cawagub Jawa Timur dari in-dependen Eggy Sudjana-Muhammad Sihat oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jatim. Panwaslu mengaku kecewa atas keputusan KPU tersebut.

HARI PERTAMA PUASA

Masjid Agung Dipadati Mu’takif

DUGAAN PUNGUTAN BIBIT TEMBAKAU

UPT Hutbun Memberikan Klarifikasi

LARANGAN MENJUAL PETASAN BERDAYA LEDAK TINGGI

Pol PP Ingatkan Pedagang Petasan

Seorang muslimah melaksanakan iba-dah shalat ketika Itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/7). Pada bulan puasa umat Islam memperban-yak ibadah dengan cara menghatam-kan Al-Quran dan I’tikaf di dalam masjid.

IBADAH BULAN RAMADHAN

Foto: M. Agung Rajasa/antara

BAHAN BAKAR MINYAK

HET Tidak Berlaku di Kepulauan

KULINER RAMADHAN

Permintaan Cincau Meningkat

Page 4: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157| TAHUN II4 PAMEKASAN

Ia juga meminta petugas keamanan milik Pemkab itu tegas dalam memberikan tindakan kepada pemilik warung ataupun restoran yang tetap beroperasi di siang hari selama Ramadhan.

Kepala Dinas Kesehatan, Ismail Bey mengatakan pembangunan tahap dua itu masih dalam proses perencanaan dan menunggu proses penentuan konsultan perencanaan teknis pembangunan yang dilakukan melalui tender.

Rabu (10/7), tidak kurang dari 20 personel Polisi Lalu Lintas Pamekasan merazia kendaraan bermotor di Jalan Slamet Readi di sebelah utara Menument Arek Lancor. Se-

lain memeriksa kondisi dan kelengkapan surat-surat ken-daraan mereka juga melihat kemungkinan adanya bahan peledak yang dibawa pengen-dara.

Kepala Satlantas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Bambang Soegiharto men-gatakan operasi Patuh tahun 2013 ini akan berlangsung hingga pertengahan Juli. Sebab, biasanya peredaran bahan peledak dan petasan akan marak pada menjelang berakhirnya bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Penggunaan segela ben-tuk dan jenis bahan peledak dilarang digunakan oleh war-ga sipil sebagaimana diatur

dalam Undang Undang Daru-rat Nomor 12 tahun 1951 yang ancaman hukumannya 15 ta-hun penjara,” kata Bambang.

Dari operasi yang berlang-sung selama dua jam itu, poli-si hanya menemukan ratusan pengendara kendaran roda dua dan empat yang tidak bisa menunjukkan kelengkapan surat berkendara dan tidak menemukan adanya bahan peledak yang dibawa.

Kapala Polres Pamekas-san, Ajun Komisaris Besar

Nanang Chadarusman men-yatakan akan terus memper-ketat penggunanaan petasan dan kembang api. Bankan, pihaknya melarang warga menyalakan kembang api dan petasan di Monumen Arek Lancor pada jam pelaksanaan shalat tarawih.

“Kami akan menindak warga yang menyalakan kem-bang api di Arek Lancor pada saat shalat tarawih di Masjid Agung sedang berlangsung,” katanya. (CR-1/muj/rah)

Polisi Mengintai Penyelundupan Bahan Peledak

Polisi memeriksa isi salah satu kendaraan. Operasi itu digelar Satlantas Polres Pamekasan untuk mengantisipasi masuknya bahan peledak di Pamekasan.

PAMEKASAN - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pamekasan mengintensifkan operasi patuh di awal bulan Ramadlan. Opersi itu salah satunya dimak-sudkan untuk mengantisipasi masuknya pahan peledak yang dijadikan petasan.

PAMEKASAN - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pamekasan mengembalikan uang daftar ulang yang ditarik dari siswa karena hal tersebut melanggar aturan pemerintah.

Ketua Komisi D, Makmun mengatakan penarian uang daftar ulang itu sangat tidak dibenarkan, karena akan ada Rintisan Bantuan Operasinal Sekolah (R-BOS) untuk se-kolah menengah yang dise-diakan pemerintah. R-BOS itu mulai akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014.

Bahkan, beberapa waktu lalu, kata Makmun, sudah ada pernyataan dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan Achmad Hidayat yang membebaskan biaya daftar ul-ang baik bagi siswa yang baru masuk maupun yang kenaikan kelas.

“Tindakan itu tidak benar, meskipun alasannya dana R-BOS belum dicairkan. Kare-nanya, uang yang diterima itu harus dikembalikan. Saat ini sekolah tidak diperbolehkan melakukan pengutan seperti tahun sebelumnya,” kata Mak-mun.

Makmun mengatkaan Komisinya akan meminta penjelasan Kepala Dinas Pen-didikan, Achmad Hidayat dan Kepala SMK Negeri 1, Suendi

untuk melakukan klarifikasi (meminta penjelasan) tentang penarikan uang daftar ulang tersebut.

Untuk di ketahui, SMKN 1 Pamekasan telah mengeluar-kan kebijakan yang ditanda-tangani Kepala Sekolah dan

disepakati Komite Sekolah tersebut untuk menarik iuran sebesar Rp 190.000 kepada siswanya yang naik ke kelas XI

dan XII.Uang tersebut akan di-

gunakan untuk uang BP3 bulan Juli sebesar Rp 75 ribu, Biaya lomba ket-erampilan siswa tingkat provinsi sebesar Rp 50 ribu, Premi asuransi Rp 20 ribu, atribut lokasi sekolah sebe-sar Rp 15 ribu, kegiatan HUT Kemerdekaan RI sebesar Rp 15 ribu, dan kalender 2014 sebesar Rp 15 ribu.

Siswa tinggkat XI dan XII dari semua jurusan di sekolah tersebut, berjumlah 809 siswa. Dari jumlah itu tidak semua siswa membayar uang iuran karena ada siswa yang menda-patkan Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) dari pemer-intah dan digratiskan dalam darftar ulang.

Pimpinan SMK Negeri 1 menyatakan penarikan uang pendaftaran ulang itu karena dana R-BOS yang dijanjikan pemerintah belum dicairkan. Uang itu akan dikembalikan setelah dana program tersebut sudah bisa disalurkan.

“Informasinya memang ada R-BOS, tapi sampai sekarang belum ada kejela-san. Kami akan kembalikan uang itu jika nanti dana itu benar-benar dicairkan oleh pemerintah,” kata Subi-yanto, Wakil Kepala SMK Negeri 1 Bidang Kesiswaan, beberapa waktu lalu. (CR-1/muj/rah)

PUNGLI DI LEMBAGA PENDIDIKAN

DPRD Minta Heregistrasi Dikembalikan

PAMEKASAN - Masyarakat di wilayah utara Kabupaten Pamekasan di-pastikan belum bisa me-manfaatkan Rumah Sakit di wilayah itu tahun ini. Sebab, pembangunan Rumah Sakit Waru yang didirikan di bekas lapangan kerapan sapi Ke-camatan Waru, diperkirakan akan tuntas tahun depan.

Saat ini, pembangunan di rumah sakit yang diproyek-sikan untuk melayani kebu-tuhan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah utara itu baru menyelesaikan pembangunan tahap per-tama.

Pada tahap itu, yang su-dah terselesaikan antara lain pembangunan gedung manejemen rumah sakit, tata usaha, rawat jalan, Far-masi dan Laboratorium de-ngan menghabiskan ang-garan sebesar Rp 11 miliar. Tahun ini, rencananya akan dimulai pembangunan tahap kedua yang meliputi gedung rawat inap berlantai dua de-ngan anggaran sebesar Rp 11 miliar.

Kepala Dinas Keseha-tan, Ismail Bey mengatakan pembangunan tahap dua itu masih dalam proses perenca-naan dan menunggu proses penentuan konsultan peren-canaan teknis pembangunan yang dilakukan melalui ten-der.

”Kami memerkirakan, Insyaallah, tahun depan Rumah Sakit Waru ini su-dah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Ismail.

Ismail mengatakan ang-garan Rp 8 miliar yang dise-diakan untuk pembangunan tahap kedua diperkirakan belum mampu mencukupi kebutuhan penyempurnaan pembangunan rumah sakit yang sumber pendanaan-nya menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau itu. Penyempurnaan itu akan dilakukan pada proses pembangunan tahap selan-

jutnya.“Jika tahap kedua su-

dah tuntas, akan dievalu-asi kekurangannya di bagian mana. Semua akan dilengka-pi pada tahap selanjutnya,” katanya.

Rencananya, pada ta-hap ketiga nanti akan dibangun sarana pen-dukung rumah sakit anta-ra lain sarana Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), kamar mayat, tem-pat cuci (Laundry), dapur, musola, tempat penyim-panan barang dan per-alatan, area parker, dan pavingisasi halaman serta pembangunan pagar ru-mah sakit. “Diupayakan, pembangunan tahap akhir (finishing) ini, bisa tere-alisasi pada tahun 2014,” ujarnya.

Sekalipun pembangu-nannya diperkirakan tun-tas tahun depan, namun untuk pemanfaatan rumah sakit itu masih harus men-unggu diterbitkannya Per-aturan Daerah sebagai pa-yung hukum. Rancangan perda itu saat ini sudah disiapkan dan menunggu pembahasan. (awa/muj/rah).

PELAYANAN KESEHATAN

Pembangunan Rumah Sakit Belum Tuntas

PAMEKASAN - Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan tidak memberi toleransi untuk warung di Terminal Lama Lawangan Daya untuk buka pada siang hari selama bulan Ramadhan. Sebab, terminal itu hanya terminal lokal dan seringkali diman-faatkan oleh masyarakat yang tidak berpuasa daripa-da warga yang berada dalam perjalanan.

Tahun lalu, warung di terminal tersebut mem-peroleh toleransi untuk buka pada siang hari di bu-lan puasa dengan catatan diberi tabir. Sedang tahun ini, pemerintah setempat hanya memberi toleransi kepada warung di Termi-nal Ronggosukowati di Kecamatan Tlanakan yang merupakan terminal antar kota.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii mengatakan di-rinya sudah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pen-gawasan terhadap warung yang ada di Terminal La-wangan Daya. Jika diketahui

beroperasi siang hari, diper-intahkan untuk menegur pe-miliknya.

Ia juga meminta petugas keamanan milik Pemkab itu tegas dalam memberikan tindakan kepada pemilik warung ataupun restoran yang tetap beroperasi di siang hari selama Ramad-han.

“Tujuannya untuk menjaga ketenangan masyarakat yang sedang menjalankan ibadah pua-sa,” katanya.

Di tempat terpisah kepala Satpol PP, Masrukin mengatakan pihaknya su-dah menyebarkan edaran untuk pemilik warung, restoran, dan hotel. Salah satu isi edaran tersebut meminta agar mereka tidak membuka usaha di siang hari dan tidak menjual ba-rang yang dilarang Peratu-ran Daerah seperti minu-man keras ataupun hiburan malam.

Saat ini operasi yang di-lakukan anggotanya masih dilakukan secara tertutup-dan hanya melibatkan be-berapa anggota saja. Tu-juannya untuk melakukan pemantauan secara dekat tehadap warung yang berop-erasi di siang hari.

“Jika ditemukan warung yang buka di siang hari, akan segera dilakukan peneguran terhadap pemiliknya, dan jika tetap tidak diindahkan, akan dilakukan penindakan,” katanya.

Ia menyatakan setelah operasi tertutup itu, akan dilakukan operasi terbuka yang melibatkan petugas dari Kepolisian dan aparat TNI. Operasi itu akan dilaku-kan setelah upaya pendeka-tan kekeluargaan tidak ber-hasil. (awa/muj/rah)

WARUNG MAKAN BUKA SIANG HARI

Pemkab Tidak Akan Beri Toleransi

Page 5: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157| TAHUN II 5PAMEKASAN

Halili mengatakan sekali-pun menjabat sebagai Pimpi-nan DPRD, namun dia tidak memiliki kewenangan untuk memberikan teguran kepada anggota dewan yang ser-ing tidak ngantor. Sebab, ke-wenangan itu ada pada Badan Kehormatan.

”Kami di pimpinan DPRD hanya bisa menghimbau dan meminta agar anggota DPRD tetap bekerja maksimal, teru-tama di bulan Ramadhan,”

kata Halili.Badan Kehormatan DPRD

akan secara rutin memberi-kan laporan perkembangan kenerja anggota DPRD Pame-kasan kepada pimpinan DPRD. Laporan itu, kata dia, akan disampaikan pada akhir tahun untuk menjadi bahan evaluasi pada tahun berikutnya.

Menanggapi adanya ang-gota DPRD yang tidak masuk kerja pada hari pertama puasa, Halili menyampaikan tidak

diukur sejauh mana anggota DPRD masuk kantor, karena tugas utamanya adalah meny-erap aspirasi masyarakat.

Pada hari pertama puasa, sejumlah ruang komisi di DPRD Pamekasan terlihat sepi. Di setiap ruang komisi masing-masing hanya ada tiga orang anggota dewan yang ngantor. Selebihnya tidak ter-lihat datang ke kantor yang bersebelahan dengan Kantor Bupati itu.

Salah satu anggota Komisi B, Imam Khusairi mengaku di komisinya sedang tidak ada kegiatan, baik internal komisi ataupun kegiatan di luar. Ia masuk kerja karena dikhawat-irkan ada masyarakat yang memiliki kepentingan dengan

komisinya. Ia mengaku tidak mengetahui alasan sejumlah rekannya yang tidak masuk kerja.

“Bagi saya yang pent-ing adalah pelayanan. Jangan sampai warga yang datang dari jauh untuk menemui ang-gota dewan, ternyata setelah sampai di sini, yang akan dite-mui tidak ada,” kata Imam.

Juru bicara Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Pamekasan, Mohammad El-man mengatakan bolosnya sejumlah anggota DPRD Pamekasan pada hari pertama bulan Ramadhan menjadi per-tanyaan.

“Ini adalah contoh tidak baik, pada hari pertama mere-ka tidak masuk kerja dengan

alasan puasa. Seakan-akan, ibadah menjadi hal yang dipersalahkan ketika mereka digugat karena tidak masuk kerja,” kata Elman.

Ia meminta agar Badan Kehormatan DPRD menyam-paikan kepada masyarakat secara terbuka, kinerja ang-gota DPRD Pamekasan secara keseluruhan agar bisa dinilai, siapa sebenarnya yang me-miliki kinerja baik dan layak dipercaya dan siapa yang tidak layak dipercaya kembali men-jadi anggota dewan.

”Sebab, kinerja mereka menjadi ukuran apakah mereka layak untuk dipilih kembali se-bagai anggota DPRD atau harus diganti dengan yang lebih baik,” kata Elman. (awa/muj/rah)

Hari Pertama Ramadhan, Banyak DPR Bolos PAMEKASAN - Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pame-kasan, Halili meminta anggota DPRD Pamekasan untuk tetap bekerja maksimal selama bulan Rama-dhan dan tetap masuk kerja, sekalipun tidak ada kegiatan di intenal komisi.

Kondisi salah satu ruang Komisi di DPRD Pamekasan yang sepi di hari pertama bulan Ramadhan.

PAMEKASAN - Rumah Sakit Daerah (RSD) Slamet Martodiredjo Pamekasan menambah personil penga-manan untuk mengawasi jam besuk bagi pasien yang dirawat di RS itu. Penamba-han personil pengamanan di RS saat ini mencapai 30 orang lebih.

Direktur RSD Slamet Martodiredjo Pamekasan dr. Iri Agus Subaidi mengata-kan penambahan personil kemanan dilakukan untuk menciptakan situasi kon-dusif di rumah sakit dan jam besuk pasien bisa diterapkan seoptimal mungkin.

Jika hal ini bisa terwujud, maka kenyamanan pasien selama menjalani perawatan akan lebih terjamin karena penunggu pasien sudah di-batasi.

Dia jelaskan semua per-sonil keamanan yang su-dah direkrut itu akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 15 orang ditugaskan untuk menjaga pada malam hari dan 15 orang sisanya ditu-gaskan pada siang hari.

Mereka akan mengawasi pintu-pintu masuk sal untuk memantau para pengunjung maupun keluarga pasien di luar jam besuk yang diten-tukan.

”Tiap titik nanti kami tempatkan rata-rata dua petugas, seperti UGD, di tiap pintu masuk maupun di pa-viliun. Sedangkan di sal itu kami tempat 3 orang untuk memaksimalkan jam besuk,” katanya.

Adapun jam besuk yang sudah ditentukan RSD Slamet Martodiredjo Pame-kasan yaitu dua jam sehari, masing-masing pada jam pagi dan sore hari. Pada pagi hari, jam besuk dibatasi pada

pukul 10.00-11.00 WIB, se-dangkan sore hari berlaku pada pukul 04.00-05.00 WIB. Di luar jam yang sudah di-tentukan itu, keluarga pasien dilarang membesuk pasien yang sedang dirawat.

Dr. Iri menyatakan jum-lah personel keamanan ini dinilai cukup untuk men-sterilkan kamar pasien, se-lain jam besuk. Selama ini, kondisi RS diakui masih be-lum kondusif, karena sebe-lum dilakukan penambahan, jumlah personil keamanan sangat terbatas.

Menurut Iri Agus Subaidi, kebijakan baru di RS Pame-kasan ini sudah diberlakukan pertanggal 1 Juli 2013. Sejak saat itu, penunggu pasien sudah dibatasi satu orang, kecuali pada jam besuk yang ditentukan bisa lebih dari satu orang.

Menanggapi pem-berlakuan jam besuk itu, Sihabudin, salah satu kelu-arga pasien asal Kecamatan Palengaan mengaku tidak keberatan asalkan pember-lakuannya dilakukan demi kenyamanan pasien. Akan tetapi, pihaknya mem-inta agar khusus penunggu pasien bisa lebih dari satu orang.

Hal itu dimaksudkan agar penunggu pasien ini bisa gantian, terutama bagi pasien operasi yang sering-kali membutuhkan bantuan untuk dikipas. Sebab, jika hanya sendiri, penunggu pasien itu pasti kewalahan, apalagi di RS itu tidak dise-diakan kipas angin.

“Kalau jam besuk gak apa-apa dibatasi. Tapi kalau bisa, khusus penunggu pasien bisa ditambah. Kasi-han kalau hanya sendiri,” ka-tanya. (uzi/muj/rah)

PENGAMANAN RUMAH SAKIT

RSD Slamet Martodiredjo Batasi Jam Besuk

PAMEKASAN - Pen-yaluran dana bantuan lang-sung sementara masyarakat (BLSM) di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pame-kasan, yang dijadwalkan pada Rabu (10/7), terpaksa ditang-guhkan sampai batas waktu tidak ditentukan.

Penangguhan penyaluran dana bantuan itu dilakukan karena jumlah penerima Kar-tu Perlindungan Sosial (KPS) di desa itu tidak sesuai jumlah penerima jatah beras miskin (raskin) sebagai data warga miskin.

Kepala Desa Blumbungan, Junaidi mengatakan selisih perolehan data itu mencapai 180 rumah tangga sasaran (RTS). Yaitu, jumlah penerima raskin sebanyak 1. 208 RTS, sedangkan penerima BLSM hanya 1. 028 RTS.

Ia mengaku heran karena data di tingkat kabupaten, jum-lah penerima BLSM itu sama dengan penerima raskin, tetapi di desanya selisih 180 RTS.

Junaidi menyatakan akan terus memperjuangkan hak warganya sampai kekurangan itu bisa terpenuhi. Sebab, jika kekurangan itu tidak terpe-nuhi, pihaknya akan disalah-kan oleh warga desa.

Karenanya, pihaknya meminta agar penyaluran dana BLSM di desa itu ditang-guhkan sampai kekurangan data penerima terpenuhi. Jika tidak, dirinya tidak akan ikut campur dalam menfasilitasi penyaluran dana BLSM itu.

“Kalau PT Pos masih mau mencairkan, silahkan saja. Tetapi jangan libatkan pemer-intah desa, jika kekurangan data itu tidak terpenuhi. Bagi-mana bisa penerima BLSM lebih sedikit dari penerima raskin. Padahal sumber data-nya sama dari BPS,” katanya.

Selain kekurangan jumlah, penerima BLSM di Desa Blum-bungan terindisikasi salah sasaran. Dari data yang disam-paikan ke Pemerintahan Desa setempat, jumlah penerima BLSM di desa itu, 30 persen di

antaranya salah sasaran kare-na terdapat nama-nama pen-erima yang merupakan orang mampu.

Meski demikian, peneri-ma BLSM yang salah sasaran itu dianggap lumrah, karena hampir terjadi di berbagai daerah. “Kalau masalah salah sasaran itu biasa, karena ham-pir terjadi di semua tempat. Tapi bagaimana dengan 180 warga kami yang tercatat se-bagai penerima raskin, tapi tidak menerima BLSM. Hilang kemana yang 180 ini,” katan-ya.

Kepala Kantor Pos Pame-kasan, Ade Ahadiyat men-gatakan masih akan mel-akukan pendekatan dengan para kepala desa yang masih menolak pencairan BLSM untuk dijadwal ulang. Sebab, pihaknya tidak memiliki ke-wenangan apapun dalam pro-gram kompensasi penaikan harga BBM ini, kecuali hanya sebagai penyalur.

Selain di Desa Blumbun-gan, Kecamatan Larangan, terdapat beberapa desa masih menolak untuk mencairkan dana BLSM, karena jumlah penerimanya sedikit. Seperti di Proppo, Tlanakan, bahkan semua desa di Kecamatan Batumarmar menolak untuk mencairkan dana BLSM.

“Kami nanti akan menjad-wal ulang bagi desa-desa yang masih menolak melakukan pencairan, mudah-mudahan tidak ada kendala. Tapi kalau saran saya bagi kepala desa untuk diterima dulu, sisanya nanti diperjuangkan. Kalau saya tidak ada masalah, nanti tinggal kembalikan saja ke pemerintah kalau memang gak mau diterima,” katanya.

Disusul Kecamatan Waru, Pegantenan dan Kecamatan Palengaan dengan alokasi 8 ribu RTS lebih. Sedang-kan jumlah penerima paling sedikit tercatat Kecamatan Galis sebanyak 2. 111 RTS atau lebih sedikit dari Kecamatan Pamekasan (kota) sebanyak 3. 439 RTS. (uzi/muj/rah)

KOMPENSASI

Kades Blumbungan Tolak Penyaluran BLSM

Page 6: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO. 0157 | TAHUN II6 SAMPANG

Wakil Rakyat Banyak Membolos

BUDAYA RAMADHAN

Ngabuburit di Hari Pertama Puasa

PT DUMAS

Warga Mempertanyakan Kelanjutan Proyek

JUMLAH RTSM

Jumlah Pagu RTSM Dinilai Asal-asalan

LAMBANNYA MUTASI HAMBAT KINERJA

Wabup: Minggu Depan Mutasi!

Pantauan Koran Madura, di kantor DPRD Sampang, ha-nya terlihat dua anggota DPRD serta sebagian staf. Selebihnya para pegawai tidak terlihat di ruang kerja. Tempat parkir yang biasanya banyak ditem-pati kendaraan juga sepi dari mobil anggota dewan.

Anggota Komisi C DPRD

Sampang Fadil Fadli, mem-benarkan banyaknya wakil rakyat yang tidak masuk kantor pada hari pertama bu-lan puasa. "Ini banyak yang masih belum datang karena awal puasa, tidak ada jadwal perubahan kok. Namun, kalau kegiatan mungkin ada Kamis (11/7) ini," ucapnya saat dite-

mui di ruangannya.Aulia Rahman menga-

takan, telah menjadi ke-biasaan tiap hari pertama bulan puasa, wakil rakyat molor bahkan tidak masuk ke kantor. "Rata-rata melak-sanakan puasa pertama kita katakan molor. Apalagi di bulan puasa," ungkapnya.

Namun, jika anggota DPRD tidak bisa hadir dan nonaktif selama bulan pua-sa, Badan Kehormatan (BK) segera menangani hal itu. Apalagi dalam banyaknya anggota dinas pemerintahan banyak yang tidak masuk.

"Cuma kalau ada jadwal kegiatan di bulan ini kalau ada yang gak hadir harus BK menegakkannya. Tapi kalau oknum PNS kalau sudah sem-inggu gak masuk hanya ab-sen saja dari inspektoratnya harus tegaskan juga," ucap Sekertaris Komisi C DPRD.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Sampang Fadhilah Bu-diono menginginkan, meski memasuki bulan puasa diha-rapkan para pegawai tetap te-rus aktif meski ada perubahan jadwal untuk saat pulangnya

saja. "Saya juga tadi sempat terlambat tetapi masih tetep masuk dan semuanya pega-wai tetap terus semangat saja, jangan menjadi alasan di bu-lan puasa, seperti pekerja hari biasanya," singkatnya.

Kapal Tak BeroperasiPada hari pertama bulan

puasa, 25 perahu pengang-kut pasir di Pelabuhan Tan-glok tidak beroperasi karena pekerja kapal banyak yang tidak mau memberangkatkan perahu, dan khawatir apabila dipaksakan tidak bisa melak-sanakan ibadah puasa.

Sejumlah perahu pengang-kut pasir yang biasa beropera-si di Pelabuhan Tanglok, Rabu (10/7) berjejer rapi di depan pelabuhan. Pemilik perahu su-dah berpamitan kalau tidak mau memberangkatkan kapalnya di awal bulan Ramadhan.

Pemilik perahu Inul Nu-santara H.Zeini mengatakan, perahu pengangkut pasir yang dia miliki tidak berang-kat karena pekerja kapal ba-nyak yang tidak bisa bekerja, sehingga sehari sebelumnya oleh pekerja perahu sudah

dibersihkan dan ditata rapi dengan perahu milik teman-temannya.

"Pekerja kapal banyak yang tidak bisa bekerja ka-rena masih hari pertama di bulan puasa, sehingga kalau bukan pekerja yang biasa mengoperasikan perahu maka tidak mungkin akan bisa jalan meskipun itu ada orang yang siap bekerja tapi tidak bisa mengoperasikan-nya, karena ini tidak sama dengan cara mengoperasi-kan mobil," ucapnya kepada Koran Madura.

Pernyataan senada juga diungkapkan juragan pe-rahu Hasbu. Ia mengata-kan, perahunya tidak ber-operasi karena pekerjanya banyak tidak masuk. “Awal bulan puasa memang kebi-asaan para pekerja perahu, karena bukan pekerjaan enteng ketika harus be-kerja dilaut. Badan tidak fit saja maka ini tidak akan maksimal sehingga pekerja memilih istirahat satu atau dua hari agar bisa beradaptasi,” ujarnya. (ryn/jun)

SAMPANG – Hari pertama bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah, Rabu (10/7), kantor Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang sepi. Banyak anggota dewan yang tidak masuk kerja meski bukan hari libur.

SAMPANG – Sekitar pukul 16.00 sambil menunggu buka azan magrib untuk berbuka puasa, pemuda-pemuda bia-sanya menghabiskan waktu dengan kumpul bersama sahabat dan kawan, dan se-bagian menghabiskan waktu dengan balapan motor di jalan raya. Pemandangan itu bisa kita lihat di Jalan Makbul Kelurahan Polagan Kecamatan Kita pada hari pertama bulan puasa, Rabu (10/7).

Sejumlah pemuda sambil menunggu terbenamnya ma-tahari berkumpul bersama di sepanjang jalan sambil meni-mati pengedara yang melintas di jalan tersebut. Sebagian asyik dengan memancing. Budaya ngabuburit untuk men-gurangi kejenuhan manunggu azan magrib, dan untuk meng-hilangkan rasa lapar.

Seorang pemuda Moh Syaiful mengatakan, ia ngabuburit bersama dengan teman-temannya karena tidak

ada pekerjaan lain di rumahn-ya. Hal itu dijadikan ajang untuk berkumpul sambil menunggu waktu azan tiba. Ia merasa jenuh berada di rumahnya menunggu waktu buka puasa, sehingga merasa ayik ketika duduk di pinggir jalan sambil melihat teman-nya yang balapan dan orang yang sedang mancing.

“Dari pada di rumah lebih baik kami berjalan bersama dengan teman-teman sambil menunggu azan magrib tiba. Dengan seperti ini tanpa terasa lapar dan waktu berjalan de-ngan cepat,” ujarnya kepada Koran Madura, Rabu (10/7).

Hal senada juga diung-kapkan oleh Yakkub. Ia mengatakan, karena tidak ada kegiatan lain sehingga keliling bersama dengan teman-temannya mulai dari Jalan Makbul sampai Monu-men Sampang, dan juga sama-sama menunggu azan magrib tiba. (jun)

TAK BEROPERASI. Pada hari pertama bulan puasa, 25 perahu pengangkut pasir di Pelabuhan Tanglok tidak beroperasi karena pekerja kapal banyak yang tidak mau memberangkatkan perahu dan khawatir apabila dipaksakan tidak bisa melaksanakan ibadah puasa.

SAMPANG- Setelah ak-tivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) angkat bicara soal mutasi, kini giliran De-wan Perwakilan Rakyat Da-erah (DPRD) Sampang yang menyoroti leletnya mutasi. Komisi A DPRD Sampang menyayangkan diundur-un-durnya eksekusi mutasi dan penyegaran pejabat kepala dinas (Kadis). Sebab, hal itu berdampak negatif terhadap kinerja pemerintahan di ling-kungan Pemkab Sampang.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sampang Fathur Rozi menjelaskan, lambannya pro-ses mutasi secara tidak lang-sung telah menghambat ki-nerja pemerintahan hampir di semua sektor. Di sektor pendi-dikan, menurutnya, sedikitnya ada lima puluh kepala sekolah (Kepsek) yang masih belum definitif. Padahal, saat ini po-sisi Kepsek sangat vital ka-rena harus menandatangani ijazah siswa yang baru lulus. ”Kasihan siswa kita bisa ter-ganggu hanya gara-gara mu-tasi tak terlaksana. Akibatnya, sekolah-sekolah yang Kepsek-nya belum definitif maka ijazahnya harus ditanda-tan-gani oleh UPTD Pendidikan setempat,” ungkapnya kepada Koran Madura, Rabu (10/7).

Selain itu, lanjut Politisi PKB itu, mutasi yang tak kun-jung dieksekusi juga meng-hambat kinerja pejabat dan Kadis-Kadis yang ada di ling-kungan Pemkab Sampang. Saat ini, kata dia, para Kadis dan pejabat hampir di selu-ruh dinas tidak bekerja se-cara total (all out). Terbukti, anggaran DAU (Dana Alokasi Umum) TA 2013 masih belum terserap. Sebab, dinas-dinas belum ada yang mengerjakan realisasi program. ”Kalau DAU tahun ini belum terserap maka tidak memungkinkan adanya PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) tahun ini. Artinya, keuangan daerah alokasi ta-hun ini tidak akan sampai ke rakyat tahun ini juga. Jika tidak ada PAK sekarang ini ya DAU itu baru bisa diakses ta-hun depan (2014),” tuturnya sambil mengingatkan jika PAK seharusnya bisa mulai dibahas sejak bulan Juli saat ini sampai Agustus mendatang.

Oleh karena itu, Rozi me-

nyarankan kepada duet Al-Falah (Bupati A Fannan Ha-sin- Wabup Fadilah Budiono) segera bersikap tegas dalam mengeksekusi mutasi dan pe-nyegaran pejabat Kadis. Se-hingga, momentum seratus hari lebih kepemimpinannya bisa melahirkan terobosan-terobosan yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat. ”Dengan kondisi mutasi yang tak menentu dinas-dinas saat ini jadi gak bekerja. Paling mereka masuk kantor hanya untuk ngisi absen saja. Sele-bihnya paling main game saja. Makanya, Al-Falah harus te-gas,” kritiknya serius.

Sementara itu, Wakil Bu-pati Sampang Fadilah Budio-no berjanji akan akan segera mengeksekusi mutasi paling lambat pekan depan (sekitar tanggal 17 Juli). Dalam sebuah kesempatan, Fadilah memas-tikan mutasi akan segera diek-sekusi. "Masih diundur (mu-tasi). Mungkin minggu depan lah, karena masih ada kegia-tan lainnya," ucapnya sambil ketawa dan bergegas.

Ditanya terkait isu daf-tar nama-nama para pejabat yang akan dimutasi kian santer, Fadhilah meminta agar para pejabat dimaksud tetap tenang. Sebab, para pejabat yang akan dimutasi nantinya pasti ditandai dengan adanya undangan resmi terhadap yang bersangkutan. "Ya itu belum kok sebenarnya, kalau nantinya akan dimutasi kita panggil dengan surat undang-an," jelasnya.

Sebelumnya, proses mu-tasi yang tak kunjung diek-sukusi memunculkan sejum-lah spekulasi dan reaksi dari kalangan LSM. Ketua LSM MDW Tamsul psimistis pro-ses mutasi dan penyegaran pejabat Kadis bisa menghasil-kan pejabat yang berkualitas dan kompeten. Sebab, Tamsul mencium adanya proses tarik ulur kepentingan yang ikut berulah dalam proses mutasi tersebut. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua LSM Liras Alan Kaisan. Dia malah menyarankan agar Al-Falah memberikan kesempatan ke-pada publik untuk ikut menilai calon pejabat yang akan me-nempati posisi tertentu mela-lui mutasi. (ryn/lum)

SAMPANG – Warga mem-pertanyakan kapan kelan-jutan beroperasinya peru-sahaan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard di Muara Sun-gai Sreseh, Kecamatan Sre-seh. Sejak awal masuk, pihak merusahan berjanji akan mempekerjakan dari daerah setempat, tapi sampai saat ini janji tersebut tidak terwujud.

Banyaknya permasala-han dan desakan dari seba-gian masyarakat Sampang untuk menuntut perizinan amdal, membuat perusahaan tersebut saat ini tak juga me-mulai aktivitasnya. Meski, masyarakat Sreseh tak me-rasa ikut ambil bagian dalam mempermasalahkan itu.

Abdus Sakur, Koordina-tor Aliansi Mahasiswa Sre-seh Sampang menjelaskan, sebagian masyarakat Ke-camatan Sreseh, utamanya Desa Labuhan justru mem-pertanyakan kelanjutan beroperasinya perusahaan galangan kapal itu. Mereka menagih janji PT Dumas yang siap mempekerja-kan masyarakat Sampang, utamanya Sreseh di perusa-haan itu.

“Banyak yang memang warga Sreseh terus memper-tanyakan kelanjutan bero-

perasinya PT Dumas ini, ga-ra-gara banyak masyarakat yang waktu pertanyakan amdal dan gak ada aktifitas lagi,” ucapnya, Rabu (10/7).

Pertanyaan itu ditujukan kepada Pemkab Sampang, karena menurut Sakur, pem-

kab akan menghadirkan investasi besar di Sampang untuk bisa menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. “Mungkin ini ada permainan dari pihak tertentu di Pem-kab, permainan itu terkait dengan uang free dari PT Dumas," jelasnya.

Ditambahkan, selama ini dengan banyaknya demon-strasi dan tuntutan dari masyarakat yang menga-tasnamakan warga Sreseh kepada PT Dumas bukanlah warga Sreseh sendiri, bah-kan masyarakat di sana me-nyatakan menerima dengan terbuka kehadiran investor baru di Sampang itu.

Hal itu dibuktikan de-ngan pernyataan Kepala Desa Labuhan Kecamatan Sreseh H Ismael bahwa selama ini masyarakat Sreseh justru menung-gu bagaimana kelanjutan beroperasinya perusahaan galangan kapal itu. “Se-lama ini masyarakat Sreseh utamanya Desa Labuhan justru menunggu beropera-sinya PT Dumas dan tidak mempermasalahkan sama sekali,” katanya.

Sementara itu Faisol Ansori, Bidang Pengenda-lian Dampak Lingkungan BLH (Badan Lingkungan Hidup) Sampang mengung-kapkan, dari hasil reko-mendasi BLH, saat ini PT Dumas masih menyelesaia-kan buku kedua terkait per-izinan amdal dan tenggat waktunya selama 3 tahun. (ryn)

SAMPANG- Badan Penga-wasan Statistik (BPS) Sampang tidak terima apabila pihak-nya disalahkan terkait dengan penundaan pencairan BLSM (Bantuan Langsung Sasaran Miskin) yang datanya banyak tidak sesuai dan tidak tepat, karena bukan hanya BPS yang menjadi unsur pendataan dalam menentukan jumlah RTSM di Kabupaten Sampang.

Pencairan kompensasi BLSM di Kabupaten Sampang masih ditunda oleh pemerin-tah, sedangkan di kabupaten lain khususnya di Madura su-dah banyak yang berjalan dan diterima langsung oleh warga miskin. Namun, tidak dengan masyarakat Sampang yang masih menunggu pendataan ulang karena banyak data yang masih tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Sampang yang sebenarnya.

Jumlah pagu RTSM tahun 2013 data dari BPS Sampang sekitar 108. 647. Sebagian dari jumlah tersebut masih banyak warga yang tidak menerima BLSM.

Kepala BPS Sampang mela-lui Kasi Statisitik Sosial Noer Amin Setiawan mengatakan, yang mendapatkan BLSM itu melalui data dari BPS akan tetapi ketika data ada yang

tidak sesuai maka boleh diubah melalui musrembangdes dan kemungkinan akan bisa ber-tambah, sehingga dia yakin pe-rubahan melalui musrembang tidak akan terlalu banyak.

Untuk kali ini tidak bisa me-nentukan jumlah karena masih belum melakukan verifikasi ul-ang, dan untuk verifikasi ulang itu 3 tahun sekali dan akan di-laksanakan tahun 2014. Dan data ini kemungkinan akan berubah karena tidak stagnan.

Akan tetapi di dalam me-kanisme distribusi dan pe-mutakhiran penerima kartu perlindungan sosial (KPS) bahwa data tersebut melaui kepala desa/lurah dengan melaksanakan musdes/ mus-kel menentukan rumah tangga yang diganti oleh pengganti. Dan cuma bisa dirbah akan tetapi tidak bisa bertambah.

"Saya awalnya sempat tidak percaya kalau ada pe-nurunan pagu RTSM rata-rata 15,02 persen per kecamatan. Dan menjanggal karena semua kecamatan penurunannya rata mulai dari 2012 ke 2013, dan seteleh diklarifikasi ke TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) dengan alasan tidak ada ang-garan," ujarnya kepada Koran Madura, Rabu (10/7). (jun)

NONGKRONG. Sejumlah pemuda nongkrong di pinggir jalan sambil menunggu waktu buka puasa, Rabu (10/7).

junaidi/koran madura

Mungkin ini ada permainan dari pihak tertentu di Pemkab,

permainan itu terkait dengan uang free dari PT Dumas,”

Abdus SakurKoordinator Aliansi Maha-

siswa Sreseh Sampang

25 Perahu di Pelabuhan Tanglok Tidak Beroperasi

Page 7: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II 7BANGKALAN

Jam Pelajaran Akan Dipangkas

Ajudan Bisa Dipenjara Selama 7 Tahun

Jalan Soekarno-Hatta Tergenang Air

Anggaran Pendidikan Gratis SMA Diperkirakan Diatas Rp 1 M

BULAN RAMADHAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

HUJAN DERAS

PENDIDIKAN GRATIS

Kepala Dinas PendidikanBangkalan

Mohni

BANGKALAN – Selama bu-lan suci Ramadhan, jam pela-jaran di sekolah tidak seperti hari-hari biasanya, melainkan dipangkas 1 sampai 2 jam. Itu dilakukan pada semua tingkat sekolah yang ada. Hal itu dis-ampaikan oleh kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, kema-rin (10/7).

“Untuk jam pelajaran pada bulan Ramadhan ini rata-rata berkurang 1 hingga 2 jam. Pengurangan ini kami laku-kan untuk menghormati bulan suci Romadhan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohni.

Dia menjelaskan dalam pelaksanaan kegiatan bela-jar dan mengajar materi yang diajarkan tetap, hanya wak-tunya saja yang berkurang. Tiap mata pelajaran bisa berkurang 10 menit.

“Cuma hanya jamnya saja yang berkurang. Selain itu, ditambah dengan kegiatan Ramadhan,” katanya.

Selama bulan suci Rama-dhan, pihaknya juga mewa-jibkan semua sekolah untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan.

“Selama Ramadhan ber-langsung biasanya untuk keg-iatan yang berbau keagamaan lebih ditingkatkan.Semua se-kolah sangat saya anjurkan un-tuk mengadakan kegiatan Ram-adhan seperti pondok romadan atau lainnya.Yang pasti harus efektif fakultatif,” pintanya.

Memang, kata Mohni, saat ini sekolah sedang li-bur. Akan tetapi, ketika nanti sudah aktif kembali, semua sekolah harus mengadakan kegiatan Ramadhanan.

“Secara teknis kegiatan apa yang akan dilakukan, saya serahkan kepada sekolah masing-masing, yang pent-ing membentuk kegiatan yang positif,” jelas Mohni.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Bangkalan, Edi Hari-adi menyambut baik apa yang menjadi anjuran Disdik Bang-kalan. Pihaknya mengaku pada setiap tahun memang rutin melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Ramadhan, seperti pondok Ramadan.

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaannya harus berlan-daskan pada imtak dan iptek, agar apa yang menjadi acuan kegiatannya bisa bernilai positif.

“Banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan, seperti penga-jian, tadarus Al-quran, dan se-bagainya,” ungkapnya. (ori/rah)

BANGKALAN - Ajudan Rektor Universitas Trunojoyo Madura yang ditangkap pihak kepolisian beberapa waktu yang lalu, akibat diketahui telah mencuri besi Scaffold-ing proyek masjid UTM, ke-marin siang mulai menjalani persidangan. Dalam sidang perdana yang dijalani pria berusia 52 tahun ini, tampak terdakwa tidak canggung se-lama proses pembacaan dak-waan disampaikan.

Ahmad Yusuf Santoso, ali-as Hasan, pria kelahiran Sam-pang yang kini tinggal di ka-wasan Gili Kamal ini ditangkap dan ditahan sebagai tersangka oleh pihak yang berwajib sejak 1 Mei lalu. Dirinya diamankan

setelah kedapatan menjual besi scaffolding milik pengem-bang proyek masjid UTM.

Saat itu sekitar pukul 2 dini hari saat kejadian, Hasan yang memang diketahui ser-ing nongkrong di kawasan kampus meminjam pick up inventaris kampus UTM, pick up plat merah tersebut lantas digunakannya mengangkut barang bukti yang ditaksir bernilai Rp 40 jutaan.

Hasan yang dalam aksin-ya dibantu seorang satpam bernama Yanto, lantas men-jual hasil curiannya kepada seorang pengepul besi de-ngan harga Rp 925 ribu. Dari hasil penjualan itu, Hasan mengambil sebanyak Rp 775

ribu dan sisanya diserahkan kepada Yanto yang hingga kini masih berstatus DPO.

Akibat perbuatannya, Hasan didakwa dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman penjara pal-ing lama 7 tahun. Sebab, se-mua unsur yang terkandung dalam pasal tersebut telah dipenuhi oleh perbuatan Hasan sebagai terdakwa.

Menurut JPU Agus Hari-ono segala bukti yang telah diamankan cukup kuat untuk menjerat terdakwa dengan pasal 363 KUHP. Dengan de-mikian, tidak ada alasan lain bagi terdakwa untuk men-yangkal dakwaan yang telah dibacakan.(dn/rah)

BANGKALAN - Program pendidikan gratis tingkat SMA/sederajat di Bangka-lan akan berlangsung sejak tahun ini. Tak tanggung-tanggung, anggaran untuk pendidikan gratis di tingkat SMA diperikrakan menyedot anggaran Rp 1 miliar lebih selama satu tahun.

Wakil ketua komisi D DPRD Bangkalan Ismail Hasan mengatakan anggaran untuk pendidikan di Bang-kalan memang tidak hanya dari APBD Kabupaten. Tapi, ada pula dari APBN dan Pem-prov. Namun, untuk Bang-kalan karena gratis untuk tingkat SMA diperkirakan menghabiskan dana miliaran. ”Hal itu akan dibahas nanti pada PAK, Mas,” ujar Ismail.

Dari kalkulasi awal, kata Ismail, pihak Disdik mer-encanakan per siswa Rp 15 ribu/sebulan. Nah, ketika ditotal anggaran yang dibu-tuhkan mencapai Rp 1 miliar lebih. Pendidikan gratis itu merupakan program pem-kab Bangkalan. Nanti, dalam pembahasan akan dirinci terkait kebutuhan riil dari

pendidikan gratis ini.Sementara, Kepala Disdik

Bangkalan Mohni menutur-kan hingga kemarin pihaknya belum memiliki gambaran

kebutuhan anggaran untuk pendidikan gratis tingkat SMA itu. Sebab, instansinya masih melakukan pengumpu-

lan dari sekolah terkait biaya operasional mereka pada ta-hun sebelumnya.”Ketika itu rampung, akan ada kesim-pulan kebutuhan anggaran tersebut,” ujar Mohni.

Setelah itu, pihaknya akan mengajukan pembahasan anggaran pada rapat banggar DPRD. Tentu, dengan mem-bawa data menyangkut ke-butuhan dunia pendidikan di masing-masing sekolah ting-kat SMA/sederajat. Dalam standart nasional, kata Moh-ni, setiap siswa diperkirakan menghabiskan dana Rp 2 juta setiap bulan.”Tapi, nanti disesuaikan untuk konteks Bangkalan,” paparnya.

Apalagi, mulai tahun ini, ada BOS tingkat SMA dari pemerintah pusat. jatahnya, setiap siswa Rp 1 juta. Se-mentara, dana itu memang belum cair untuk tahun ini. Informasinya, lanjut Mohni, akan turun mulai Juli ini. Kemungkinan tidak 1 juta. Karena untuk setengah ta-hun atau satu semester. Jadi, dari kekurangan itu, akan ditambah melalui dana APBD Bangkalan.(dn/rah)

ori/koran madura

MENJALANI TES: Sejumlah siswa saat Menjalani Tes Penerimaan siswa baru di salah satu SMPN di Bangkalan beberapa waktu lalu.

Sebanyak 24 Sekolah Terapkan Kurikulum Baru

BANGKALAN – Sebanyak 24 Sekolah di semua tingkatan mulai 15 Juli mendatang akan menerapkan kurikulum 2013. Sekolah yang dimaksud ber-dasarkan penunjukan lang-sung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-bud).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Mohni mengaku telah menyalurkan buku pegangan Kurikulum 2013. Sebab, kurikulum terse-but akan diterapkan pekan mendatang pada ajaran baru.

"Sebenarnya kurikulum baru cukup efektif dilakukan dalam tahun ajaran baru nan-ti. Termasuk, bukunya sudah dibagikan," kata Mohni.

Mohni menerangkan, saat ini 24 sekolah di Bangkalan sudah ditunjuk untuk men-erapkan kurikulum 2013 saat tahun ajaran baru nanti. Di tingkat SD ada 11 sekolah yang dipercaya menerapkan Kurikulum 2013. Yaitu, SDN Kemayoran 1, SDN Demangan 1, SDN Kraton 3, SDN Pekadan 2, SDN Sanggra Agung 2, dan SDN Alaskembang 1. Lalu, SDN Kamoneng, SDN Tlomar 2, SDN Bringen, SDN Banyu-ajuh 2, dan SDN Banyuajuh 3.

Sementara, di tingkat SMP ada lima sekolah, yaitu,

SMPN 1 Arosbaya, SMPN 2 Bangkalan, SMPN 5 Bangka-lan, dan SMPN 1 Burneh. Se-lain itu, ada dari SMP swasta Darut Tauhid Geger.

Untuk tingkat SMA ada de-lapan sekolah yang dipercaya menerapkan Kurikulum 2013. Sekolah tersebut yaitu, SMA 2 Bangkalan, SMAN 3 Bangka-lan, SMA 1 Kwanyar, SMAN 1 Kamal, SMAN 1 Arosbaya, dan SMAN 1 Tanjung Bumi. Ada-pun untuk SMK hanya ada dua sekolah yang terpilih, SMKN 1 Kamal dan SMKN 2 Bangkalan.

Terkait buku Kurikulum 2013 tersebut, sudah disebar beberapa waktu lalu yang dikirim langsung oleh Kemen-terian pada sekolah tersebut. Tak hanya buku, saat ini guru di sekolah yang menerapkan kurikulum baru tersebut juga

sudah mendapat pelatihan.Menurut Mohni, guru yang

mengajar berdasarkan Kuri-kulum 2013 harus mendapat pelatihan. Pelatihannya sudah dilaksanakan di Surabaya dan Malang dalam bentuk bimbin-gan dan teknik selama enam hari. Termasuk, sejumlah pengawas dan kepala sekolah juga sudah mendapat pelati-han. Sebagian lagi, tutor ada yang sudah dikirim ke Jakarta untuk mengikuti kurikulum baru di tingkat nasional.

"Kita akan melihat sejauh mana kinerja gurunya dalam penerapan kurikulum yang baru," terang Mohni.

Kemendikbud memang membuka kesempatan bagi sekolah di luar daftar yang ditetapkan yang ingin menera-pkan Kurikulum 2013. Namun, tetap ada syarat yang harus ditaati. Di antaranya, sekolah boleh menerapkan Kurikulum 2013 asalkan guru-gurunya su-dah dilatih materi kurikulum baru minimal 52 jam.

Selain itu, lanjutnya, ten-tunya dengan anggaran se-kolah sendiri. Pertanyaannya apakah sekolah tersebut sang-gup untuk pendaanaannya.

Dia menambahkan, kuri-kulum yang baru, memang akan diterapkan secara berta-hap, untuk ajaran baru tahun ini Kemendikbud hanya men-unjuk 24 sekolah itu. Akan

tetapi, pada tahun berikutnya, tentunya akan diberlakukan pada semua sekolah.

“Kendati begitu, kuriku-lum baru ini belum bisa dit-erapkan untuk semua lembaga pendidikan negeri yang ada di Kabupaten Bangkalan. 24 lem-baga ini hanya diuji coba pada tahun ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang TK dan SD Disdik Bangkalan, Ahmad Fauzi me-nerangkan dalam penerapan Kurikulum 2013 mendatang bukan hanya pelatihan guru dan penyediaan buku pegan-gan yang dilakukan pemerin-tah pusat. Namun, dimung-kinkan juga beberapa alat pendukung pembelajaran juga diberikan guna mengefektif-kan pola tematik integratif.

Menurutnya, hingga kini sekolah sudah menerima pen-dukung pembelajaran tersebut. Ia berharap semua materi pen-dukung penerapan Kurikulum 2013 akan berjalan dengan baik.

Dia juga menjelaskan ada beberapa sekolah yang juga mengajukan diri menjadi pen-erap Kurikulum 2013, tetapi hal itu terkendala biaya.

“Meski ada tuntutan dari sekolah lain, untuk mengap-likasikan kurikulum baru pada tahun yang sama. Namun, hal itu tak dapat dipungkiri, kare-na terbentur masalah biaya,” ucapnya. (ori/rah)

doni heriyanto/koran madura

MENJALANI SIDANG: Ahmad Yusuf Santoso, alias Hasan (paling tengah), pria kelahiran Sampang ajudan Rektor UTM saat menjalani sidang di PN Bangkalan.

Anggaran untuk pendidikan di

Bangkalan memang tidak hanya dari APBD Kabupaten.

Tapi, ada pula dari APBN dan

Pemprov. Namun, untuk Bangkalan

karena gratis untuk tingkat

SMA diperkirakan menghabiskan dana miliaran.”

Ismail HasanWakil ketua komisi D

DPRD Bangkalan

BANGKALAN - Akibat hu-jan lebat yang mengguyur kota Bangkalan, Rabu (10/7/ siang, membuat sejumlah ruas jalan protokol kota tergenang banjir, salah satunya terjadi di Jalan Soekarno Hatta, dua arah di jalan tersebut dipe-nuhi air hujan setinggi trotoar. Genangan itu sangat meng-ganggu kelancaran aktifitas pengendara yang melalui ja-lan tersbut.

Akibat ketinggian air sekitar 40 sentimeter terse-

but, sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus mengurangi ke-cepatan untuk menghindari cipratan dari ban mobil pada pengendara yang lain. Selain itu, di sepanjang ruas jalan juga terdapat jalan yang berlubang, yang tak terlihat karena terendam oleh air banjir.

Jalan yang terendam, panjangnya hampir menca-pai 200 meter. Kondisi jalan yang paling parah terendam

hingga batas lutut orang de-wasa adalah di depan Pen-gadilan Negeri (PN) Bangka-lan.

“Jalan disini memang su-dah sering menjadi langganan genangan air hujan. Jangan sampai hujan sehari dua jam saja kalau hujannya deras, bisa tinggi airnya, seperti sekarang ini,” kata Toha, salah seorang pengendara.

Dia pun berharap pemer-intah setempat untuk segara mengatasi genangan air. Ka-

rena, genangan dinilai sangat mengganggu para pengan-dara. Kondisi seperti ini ser-ingkali terjadi. Namun, tidak ada perhatian serius dari pihak yang memiliki tanggung jawab.

Penyebab timbulnya genangan air hujan terse-but karena buruknya sistem drainase di sepanjang jalan Soekarno-Hatta yang tidak kuat menampung aliran air hujan sehingga meluap ke ja-lan raya.(dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

DIGUYUR HUJAN: Genangan air setinggi di atas mata kaki orang dewasa di jl.Soekarno Hatta sering kali terjadi setelah diguyur hujan kurang lebih 1 jam.

Page 8: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157| TAHUN II8 TAPAL KUDA

Selama dua minggu me-masuki bulan Ramadhan pelaksanaan operasi pen-yakit masyarakat atau pekat, Kepolisian Resort Proboling-go berhasil mengungkap se-jumlah kasus, di antaranya peredaran petasan, narkoba, minuman keras, kegiatan perjudian, prostitusi, dan curanmor.

Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro, men-gatakan, operasi pekat yang dilakukan sepekan untuk

antisipasi menjelang rama-dhan. Dari operasi tersebut, empat tersangka dari 4 kasus narkoba jenis pil dextro ber-hasil diungkap. Polisi juga menyita 3 dos anggur me-rah, 2 dos Vodka, 5 dos arak, dan 2 dos mikmek minuman keras yang diperdagangkan tanpa izin.

Dua kasus petasan, polisi menyita bekas plastik bubuk petasan, gulugan, alat pem-buat petasan, sumbu, 128 gu-lung petasan letek dari tangan

YS (40) Kecamatan Tiris Kabu-paten Probolinggo. Sedangkan dari tangan tersangka AS (34) warga Desa Pendil Kabupaten Banyuanyar, polisi menga-mankan, timbangan gulugan, petasa, sumbu dan sendok, serta tiga sak belerang.

Sementara enam kasus perjudian, yakni judi togel, dadu, dan domino, polisi ber-hasil menyita uang tunai, HP, lembar kupon togel, buku ramalan, kartu domino, dan satu set alat judi dadu.

“Semua kasus kejahatan tersebut, hasil pelaksanaan operasi penyakit masyarakat atau pekat yang dilaksanakan selama dua minggu. Kita in-gin suasana ramadhan men-jadi aman dan nyaman,”ucap AKBP Endar Priantoro.

Lebih lanjut AKBP Endar Priantoro mengatakan, un-

tuk operasi pekat selama dua minggu tercatat pengungka-pan kasus yang cukup banyak. Yakni, satu kasus curanmor, tiga kasus prostitusi, dua kasus petasan, empat kasus narkoba jenis pil dextro, em-pat kasus minuman keras, da enam kasus perjudian.

“Saat ini polisi terus me-mantau kondisi terakhir sete-lah pelaksanaan operasi pekat. Hal tersebut karena tak lepas kemungkinan ada kasus yang terlewatkan saat polisi mel-akukan penyisiran pada ope-rasi pekat tersebut,”tandas AKBP Endar Priantoro.

Untuk itu, AKBP En-dar Priantoro, menghimbau masyarakat agar lebih was-pada terhadap aksi kejahatan yang selalu meningkat de-ngan modus kejahatan baru. (hud).

GEBRAKAN, Polres Probolinggo membuka sejumlah kasus kejahatan hasil operasi pekat menjelang Ramadhan.

Polisi Ungkap Sejumlah KasusPROBOLINGGO – Polres Probolinggo membuat gebrakan baru dengan membuka terhadap sejumlah kasus yang ditanganinya. Rabu, (10/7), Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro, dihadapan puluhan wartawan cetak dan elektronik, membe-berkan sejumlah kasus yang ditanganinya untuk kurun waktu dua minggu menjelang Ramadhan.

GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggandeng pe-rusahaan air dari Korea Se-latan (K-Water) untuk pe-nyediaan air bersih sebesar 2.000 liter per detik yang bahan bakunya diambil dari Bendung Gerak Sembayat (BGS) di wilayah itu.

Sekretaris Daerah Kabu-paten Gresik Ir Moh Nadjib mengatakan bahwa kerja sama dilakukan untuk men-gantisipasi kebutuhan air bersih di masa mendatang dan mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat maupun industri.

“Prioritas penyaluran air bersih yang dikelola oleh K-Water adalah untuk melayani masyarakat dan industri di

sekitar wilayah BGS, seperti wilayah Manyar, Bungah dan sekitarnya,” katanya.

Nadjib mengatakan bah-wa jalinan kerja sama itu dilakukan setelah K-Water bertemu langsung dengan bupati dan jajaran manaje-men PDAM Gresik di Ruang Graita Eka Praja Kantor Bu-pati Gresik.

“Pihak K-Water juga telah melakukan survei beberapa waktu lalu untuk penyusu-nan pengelolaan air bersih di wilayah BGS,” katanya.

Sementara itu Bupati Gresik Sambari Halim Radi-anto mengaku bahwa hingga kini masih banyak perusa-haan di Gresik yang masih menggunakan air bawah Tanah (ABT) yang kualitasn-

ya masih di bawah standar yang ditetapkan.

“Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan air bersih yang layak agar in-vestor yang masuk ke Gresik bisa lebih banyak lagi,” ka-tanya.

Dan untuk mempercepat pelaksanaan kerja sama ini, kata dia, Pemkab Gresik siap membantu dalam proses per-izinan serta analisis dampak lingkungan (Amdal).

“Kami akan mempercepat agar kerja sama ini dapat di-laksanakan, dan rencananya pada tahun 2014 sudah akan dilaksanakan pelelangan, se-mentara untuk perizinan dan Amdal akan ditangani oleh pemkab,” kata dia menegas-kan. (ant/rah)

AIR BGS

Gresik Gandeng Korea untuk Penyediaan Air Bersih

SIDOARJO - Anggota Komisi III DPR RI mengun-jungi Terminal Purabaya Surabaya di Bungurasih, Sidoarjo, Rabu, untuk melihat sistem pengamanan menghadapi arus mudik Lebaran 2013.

“Sejauh ini, sistem keamanan yang digunakan sudah cukup bagus dan kami yakin pada saat pelaksan-aannya nanti bisa berjalan dengan baik,” ujar anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul di Sidoarjo, Jawa Timur.

Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya menyerahkan kepercayaan penuh ke-

pada Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif selama Rama-dhan maupun setelahnya.

“Saat ini, sebagian polisi sudah melakukan penjagaan di beberapa lokasi yang dianggap rawan tindak kejahatan,” ucap politisi dari Partai Demokrat tersebut.

Meskipun demikian ia mengatakan bahwa penga-manan di Terminal Purabaya perlu ditingkatkan dari sebe-lumnya, terutama menjelang dan selama masa arus mudik dan balik Lebaran.

“Apalagi di Provinsi Jawa Timur akan ada hajat besar, yakni pemilihan kepala daerah. Ini tentunya butuh kesiapan dan kesiagaan lebih dari petugas kepolisian,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Eddi menyambut positif kunjungan dari para anggota DPR RI itu.

“Ada ketidaknyamanan dari calon penumpang yang berada di Terminal Purabaya. Namun, itu murni akibat adanya aktivitas perbaikan beberapa bagian dari termi-nal ini,” kata dia menegas-kan. (ant/rah)

ARUS MUDIK

Komisi III DPR RI Kunjungi Terminal Purabaya

LAMONGAN - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur , Rabu menutup paksa Klinik Assalam yang be-rada di Kecamatan Maduran karena diketahui tidak memiliki izin membuka pelayanan kes-ehatan kepada masyarakat di wilayah itu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja La-mongan Tony Tamtama Jati mengatakan bah-wa upaya penutupan paksa terhadap klinik tersebut dilakukan dalam sebuah operasi has-il bekerja sama timnya dengan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.

Dia menjelaskan bahwa dalam operasi itu anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan personel Dinas Kesehatan menyisir di wilayah Kecamatan Sekaran dan Maduran, dan men-dapati empat pelayanan kesehatan swasta yang membuka kegiatan.

“Dari empat pelayanan kesehatan swasta yang kami pantau saat dilakukan operasi itu, ternyata hanya satu unit usaha yang kedapa-tan tidak memiliki izin, yakni Klinik Assalam, sementara tiga lainnya sudah dilengkapi

izin,” kata dia menjelaskan.Ia mengatakan bahwa keberadaan Klinik

Assalam itu tidak memiliki tiga izin sekaligus yang diwajibkan setiap seseorang atau lem-baga membuka usaha untuk memberikan pe-layanan kesehatan kepada masyarakat umum.

“Tiga izin yang belum dilengkapi oleh pengelola klinik itu mengacu pada peraturan daerah yang telah diterbitkan oleh Pemerin-tah Kabupaten Lamongan,” katanya.

Menurut Tony, ketiga peraturan itu adalah Perda Nomor 06 Tahun 2007 tentang Bangu-nan di Kabupaten Lamongan, Perda Nomor 02 Tahun 2012 tentang Izin Gangguan (HO) serta Perda Nomor 10 Tahun 2009 tentang Retribusi Penyelenggaraan Pelayanan Kes-ehatan Swasta.

“Untuk sementara kami meminta agar pengelola klinik tersebut segera melengkapi izin, dan apabila permintaan kami tidak ditin-daklanjuti, maka klinik tersebut akan kami tu-tup selamanya,” kata Tony menegaskan.(ant/rah)

KESEHATAN

Satpol PP Tutup Klinik Tanpa Izin

SIDOARJO - Pelayanan pembuatan dan perpanjan-gan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya di Waru Sidoarjo, Jawa Timur, tidak terpengaruh dengan pelaksanaan puasa pada bulan Ramadhan.

Humas Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya Eko Suhartono, Rabu, menjelaskan pelayanan berjalan seperti hari-hari biasa, dan tidak akan terpengaruh dengan puasa.

“Namun, memang ada yang beda, yakni jam kantor kami yang biasanya masuk mulai pukul 07.30 WIB men-jadi pukul 08.00 WIB. Kami jamin itu tidak akan mem-pengaruhi kualitas pelayanan kami,” ujarnya di Sidoarjo.

Secara internal, kata dia, seluruh personel Kantor Imi-grasi telah terbiasa tepat wak-tu dalam memberikan pelay-anan kepada masyarakat.

“Warga tidak perlu kha-watir dengan kualitas pelay-anan kami selama Ramadhan. Semuanya akan berjalan sep-erti biasanya,” ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya biasanya mampu melayani ra-ta-rata 500 pemohon perhari dan akan meningkat menjel-ang musim liburan.

“Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya ada-lah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, dan juga Jombang,” paparnya.

Ia juga mengemukakan, lokasi Kantor Imigrasi Ke-las I Surabaya yang berada di pinggir jalan utama Surabaya- Sidoarjo, makin memudahkan para pemohon asal luar Kota Surabaya.(ant/rah)

PEMBUATAN PASPOR

Puasa tak Mengganggu Pelayanan Imigrasi

Sejumlah pedagang buku menghalau petugas Satpol PP dan Polisi saat melakukan eksekusi pedagang buku di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Sumut. Para pedagang buku di kawasan itu menolak proses eksekusi tersebut.

MATARAMAN

Page 9: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157| TAHUN II 9MATARAMAN

Warga memperhatikan rumah yang tergerus longsor di kawasan Weh Pesam, Aceh Tengah, Aceh. Pemda Aceh meningkatkan status gempa 6,2 SR yang mengguncang Aceh Tengah dan Bener Meriah sebagai Bencana Aceh, yang menghancurkan 16.019 bangunan, 33 tewas dan 22.135 lainnya mengungsi.

Kepala Satuan Narkoba Polres Madiun Kota AKP Pu-jiono mengatakan tersangka adalah Rino (28) alias Gareng, warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Yang bersangkutan merupakan target operasi yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi

setempat sejak lama.“Tersangka berhasil di-

tangkap setelah anggota polisi menyamar sebagai pembeli. Keduanya berjanji bertemu di Hotel Purbaya yang terdapat di Jalan Panglima Sudirman Madiun untuk melakukan transaksi. Setelah itu, tersang-ka langsung ditangkap polisi,”

ujar Pujiono kepada wartawan.Dari tersangka, polisi men-

dapatkan barang bukti narko-ba jenis sabu-sabu kualitas terbaik seberat 0,35 gram beri-kut alat isapnya. Polisi juga menyita uang tunai sebesar Rp256.000.

Pujiono menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut guna meringkus pe-masok narkoba yang dimiliki tersangka. Sebab, keduanya diduga merupakan bandar atas peredaran narkoba di wilayah Kota Madiun dan sekitarnya.

“Kami masih mengem-bangkan kasus ini untuk men-cari pemasok narkoba dari ter-sangka. Keduanya disinyalir sebagai bandar atas peredaran sabu-sabu di Madiun,” tam-bahnya.

Tersangka akan dikenai pasal 112 ayat 1 dan atau pasal 127 ayat 1 UU RI Nomor 35 ta-hun 2009 tetang Narkotika de-ngan acaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan mini-nal empat tahun.

Pihaknya mengakui jika peredaran narkoba di wilayah Kota Madiun dan sekitarn-ya cukup memprihatinkan.

Kasusnya cukup marak dari tahun ke tahun.

Sementara, data Satuan Narkoba Polres Madiun Kota mencatat, kasus narkoba dan pil koplo di wilayah hu-kumnya selama tahun 2012 mencapai 27 kasus dengan 35 tersangka Jumlah tersebut meningkat sebesar 7,45 pers-en jika dibandingkan dengan kasus narkoba pada tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2011 Satuan Narkoba Polres Madiun Kota berhasil mengungkap sebanyak 25 kasus dengan 26 tersangka. (ant/rah)

Polres Tangkap Pengedar NarkobaMADIUN - Petugas Satuan Narkoba Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangkap seorang pengedar narkoba jenis sabu-sabu saat sedang melakukan transaksi di sebuah hotel kelas melati di kota se-tempat.

BOJONEGORO - Kemente-rian Agama Bojonegoro, Jatim, belum memberitahukan pem-batalan keberangkatan 154 calon haji yang sudah meluna-si biaya penyelenggaraan iba-dah haji (BPIH) pada musim haji tahun ini.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh pada Kantor Ke-

menterian Agama (Kemenag) Bojonegoro Wakhid Priyono mengatakan pemberitahuan kepada 154 calon haji (calhaj) yang batal berangkat masih menunggu keputusan Ke-menterian Agama pada 15 Juli mengenai nama-nama yang batal berangkat.

“Kami akan memberitahu-

kan calhaj yang batal berang-kat melalui surat. Tapi masih menunggu nama-nama sesuai keputusan Kementerian Aga-ma,” katanya.

Ia menjelaskan penyele-saian pembatalan keberang-katan 154 calhaj pada musim haji tahun ini dari 1.309 calhaj yang sudah melunasi BPIH

mengacu Peraturan Menteri Agama No 63 Tahun 2013 ten-tang Penyelesaian Kuota Haji.

Sesuai ketentuan itu, ka-tanya, calhaj yang batal be-rangkat pada musim haji ta-hun ini tidak akan dikenakan tambahan BPIH kalau pada musim haji tahun mendatang besarnya BPIH meningkat.

Ia mencontohkan, besarn-ya BPIH yang sudah dilunasi calhaj di daerahnya tahun ini sekitar Rp33 juta, maka cal-haj tidak harus mengeluarkan uang tambahan kalau besarn-ya BPIH tahun depan menin-gkat.

“Tapi kalau ternyata be-sarnya BPIH musim haji ta-hun depan turun ya kelebihan BPIH calhaj akan dikemba-likan,” ujarnya.

Wakhid optimistis seba-gian besar calhaj yang sudah melunasi BPIH yang kemung-kinan batal berangkat mau mengerti, sebab mereka me-mastikan tahun depan bisa berangkat.

Ia menambahkan di daer-ahnya ada tujuh calhaj batal berangkat disebabkan enam calhaj meninggal dunia dan satu calhaj sakit keras.

Enam calhaj yang mening-gal dunia yaitu penduduk Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Sumian, penduduk Desa Ta-lun, Kecamatan Sumberrejo, Alif Kumaidi, penduduk Desa Tlumbung, Kecamatan Sum-berrejo, Kastur dan penduduk Pasinan, Kecamatan Baureno, Mashari.

Lainnya, penduduk Desa Sumberrejo, Kecamatan Sum-berrejo, Lastari dan penduduk Desa Kepohbaru, Kecamatan Kepohbaru, Supatkur.

“Satu calhaj batal berang-kat karena sakit keras, se-hingga tidak memungkinan berangkat,” katanya. (ant/rah)

CJH

Kemenag Belum Beritahukan Pembatalan Calhaj

MADIUN - Jumlah daf-tar pemilih tetap (DPT) yang akan digunakan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Madiun dan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dipastikan ber-beda, meski dilakukan pen-coblosan pada hari yang sama tanggal 29 Agustus.

Komisioner KPU Kota Madiun Kokok Heru Purno-mo mengatakan untuk DPT Pemilukada Kota Madiun ditetapkan sebanyak 142.463 pemilih, sedangkan untuk DPT Pemilukada Jawa Timur tercatat lebih besar, yakni 143.219 pemilih.

“Memang ada perbedaan DPT untuk kedua pemilu-kada tersebut. Selisih itu terdapat pada pemilih war-ga binaan di Lapas Madiun yang memiliki hak pilih pada pemilukada mendatang,” ujar Kokok kepada wartawan.

Menurut dia, untuk war-ga binaan di Lapas Kelas I Madiun yang memiliki hak pilih dan tercantum dalam DPT Pemilukada Jawa Timur sebanyak 756 orang. Sedangkan untuk Pemilu-kada Kota Madiun hanya 54 warga binaan yang tercan-tum dalam DPT Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun.

Untuk melayani pemun-gutan suara tersebut, KPU Kota Madiun akan menyedia-kan satu TPS di dalam lapas setempat. Untuk petugasnya, selain melibatkan petugas Lapas Madiun juga terdapat anggota KPPS dan PPS dari kelurahan setempat.

Seperti diketahui, Pemi-lukada Kota Madiun ren-cananya akan dilakukan ber-samaan dengan Pemilukada Jawa Timur pada 29 Agustus 2013. Pemilukada Kota Ma-diun akan memilih Wali Kota

dan Wakil Wali Kota Madiun sedangkan Pemilukada Jawa Timur akan memilih Guber-nur dan wakil Gubernur Ja-tim.

Adapun Pemilukada Kota Madiun akan diikuti oleh enam pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU setempat. Keenam pasangan calon tersebut adalah, pa-sangan petahana Bambang Irianto-Sugeng Rismianto (Baris) yang diusung oleh Partai Demokrat, PKB dan PAN. Lalu, pasangan per-seorangan Muchid-Karni (Murni) serta pasangan per-seorangan lainnya, Achmad Zainudin-Kushendrawan (Awan 19).

Kemudian, pasangan Sutopo-Tri Nuryani (Top-care) yang diusung Partai Hanura, PDS, dan PDP; pa-sangan Parji-Inda Raya yang diusung PDI Perjuangan dan belasan partai kecil; serta pasangan Arief Purwanto-Hari Suci yang diusung oleh Golkar dan PKS.

Sedangkan dalam Pemi-lukada Jawa Timur telah ter-dapat empat bakal pasangan calon yang mendaftar ke KPU Jatim. Dimana tiga di antara-nya diusung partai politik, masing-masing Khofifah-Herman Sumawiredja diu-sung PKB dan sejumlah par-tai nonparlemen, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah diusung PDI Perjuangan, dan pejabat kini Soekarwo-Saifullah Yusuf yang diusung mayoritas partai parlemen serta belasan partai non par-lemen.

Sementara satu lagi bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar melalui jalur per-seorangan yakni Eggi Sudja-na-Muhammad Sihat. (ant/rah)

KEPALA DAERAH

DPT Pemilukada Berbeda

MADIUN - Jumlah mod-al usaha koperasi aktif di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tercatat Rp 446,8 miliar lebih hingga akhir 2012, kata Bupati Madiun Muhtarom.

Menurut Bupati di Ma-diun, Rabu, jumlah modal usaha tersebut berkem-bang pesat dan melebihi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Me-nengah Daerah (RPJMD yang ditetapkan.

“Target dalam RPJMD hanya mematok modal usaha Rp75,1 miliar, na-mun berkembang menjadi Rp446,8 miliar lebih. Ini su-dah melampaui target yang ditetapkan,” kata dia kepa-da wartawan.

Peningkatan yang cukup signifikan tersebut dipen-garuhi oleh pertumbuhan koperasi di Kabupaten Ma-diun yang cukup pesat. Se-lain itu, juga dipicu oleh kondisi perekonomian masyarakat setempat yang membaik.

Bupati menjelaskan, meski modal usaha telah melampui target, peran koperasi dalam mengger-akkan perekonomian di Kabupaten Madiun perlu ditindaklanjuti dan terus dikembangkan. Karena itu, ke depan koperasi ditun-tut untuk lebih mandiri, produktif, reaktif, dan ino-vatif terhadap tuntutan perubahan globalisasi agar mampu bersaing.

Selain itu, seluruh peng-gerak koperasi juga harus konsisten untuk mengem-bangkan koperasi dengan menerapkan secara keselu-ruhan Undang-Undang 17 Tahun 2012 tentang Perk-operasian.

Ia juga meminta agar ke depan koperasi di Kabu-paten Madiun mampu mel-ayani kebutuhan petani. Hal tersebut mengingat seba-gian besar pekerjaan warga

Kabupaten Madiun bergan-tung pada sektor pertanian.

“Diharapkan nantinya ada perlakukan khusus ke-pada petani baik dalam pemberian dan pengem-balian modal. Seperti ke-longgaran waktu hingga beberapa bulan setelah panen,” kata dia.

Sementara, Kepala Di-nas Koperasi, Perindus-trian, Perdagangan dan Pa-riwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun, Tontro Pahlawanto mengatakan jumlah lembaga koperasi di wilayah Kabupaten Madiun hingga kini telah mencapai 800 unit lebih.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persennya merupakan koperasi sehat dan aktif, 15 persen di anta-ranya tergolong koperasi tidak sehat, dan 15 persen lainnya berstatus mati suri,” kata Tontro.

Untuk itu, dinas terkait terus melakukan berbagai upaya dalam mengembang-kan koperasi. Di antaranya meningkatkan akses per-modalan melalui berbagai bantuan pemerintah baik daerah maupun pusat ser-ta memberikan pelatihan untuk tertib administrasi, manajemen, serta kepemi-likan aset.

Ia menambahkan, un-tuk memperingati Hari Koperasi Indonesia tahun ini, Pemkab Madiun telah menggelar aneka produk Usaha Mikro Kecil dan Me-nengah (UMKM). Selain itu, juga menggelar pasar murah yang menyediakan ribuan paket bahan kebu-tuhan pokok bagi sejumah warga miskin di wilayah sasaran memasuki bulan Ramadhan. (ant/rah)

JASA KEUANGAN

Modal Usaha Koperasi Capai Rp446,8 Miliar

Page 10: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II10

Polrestabes Bongkar Sindikat Narkoba

Polres Tanjung Perak Gelar Patrol Sahur

Jaksa Mentahkan Eksepsi Aktivis Buruh

Terdakwa Bakal Tuntut Balik Polisi

Mayat Diduga Korban Pelecehan Seksual

NARKOTIKA

PATROLI

SIDANG PELARANGAN SHOLAT JUM’AT

PERKARA BATU MANGAN

HASIL VISUM MAYAT WONOKROMO

LINTAS JATIM

Said: Saya Menjunjung Tinggi Politik Bermartabat

Penegasan ini disampai-kan Said sehubungan dengan munculnya pemberitaan sep-utar pertemuannya dengan Ketua Umum DPP PKB, Mu-haimin Iskandar. “Nawaitu saya, tidak mau bermain diair keruh. Itu bukan karakter poli-tik saya,” jelas dia.

Said mengaku kaget mem-baca berbagai pemberitaan seputar pertemuan dengan salah satu pimpinan parpol. “Selama ini saya tidak pernah

melakukan pertemuan apapun dengan pimpinan parpol man-apun,” tegas Said.

Said mengaku akan men-junjung tinggi politik yang bermartabat. Apalagi, di Jawa Timur ini, banyak norma, nilai-nilai budaya lokal yang harus dijunjung tinggi yang mengajarkan bagaimana ber-perilaku, tenggang rasa dan saling hormat menghormati. “Saya akan tetap istiqamah menemui dan menyapa

masyarakat karena pemilik suara dan kedaulatan adalah masyarakat,” tegas dia.

Pilgub kata Said hanyalah sarana berdemokrasi untuk mencapai tujuan. Namun de-mikian, upaya meraih kekua-saan ini harus dilakukan de-ngan cara-cara yang elegan dan terpuji. Jangan sampai ga-ra-gara pilgub, rakyat diberi-kan pencitraan yang negatif terhadap bakal calon yang bertarung.

“Sungguh sangat menga-getkan ketika saya dituduh tidak punya etika dan clear saya tidak bertemu siapa-pun dan akhirnya pertan-yaan besarnya adalah " siapa sesungguhnya yang tidak punya etika ? Wong nggak ketemu dibilang ketemu dan diserang lagi. Marilah kita hindari pola politik parokial agar Jawa Timur tetap kon-dusif,” pinta dia. (gam)

Cawagub JatimSaid Abdullah

Kuasa HukumPieter Talaway SH

SURABAYA - PDI Perjuangan tidak akan mengambil manfaat politik dalam kisruh yang melanda salah satu kontestan pilgub Jawa Timur. Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Said Abdullah mengaku lebih mengedepankan pendidikan politik yang santun dan beretika guna memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada rakyat.

mag/koran madura

SURABAYA - Peredaran narkoba dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) kembali terungkap. Lima tersangka baik pengguna dan pengedar dicokok dengan barang bukti bersumber dari dua LP.

Wakasat Narkoba Pol-restabes Surabaya Kompol Leo Sinambela, mengatakan, keberadaan dua LP pertama terletak di Madura dan di daerah barat yang dari dulu cenderung terkenal sebagai tempat peredaran Narkoba.

"Dua LP itu adalah LP Pamekasan dan LP Madiun," kata , Rabu (10/7).

Ia menjelaskan, Yati (25), Ismono (42), dan Amir (25) merupakan tersangka yang terkait peredaran narkoba di LP Madiun. Yang pertama di-tangkap adalah Yati yang dia-mankan di Jalan Klakah Rejo. Dari purel tersebut petugas mengamankan 0,3 gram sa-bu-sabu.

Yati kemudian mengaku jika serbuk kristal itu juga

dikonsumsi oleh Ismono, seorang temannya. Ismono lantas diamankan dengan barang bukti 0,3 gram. Kedua budak narkoba itu sama-sa-ma mengaku jika sabu yang mereka konsumsi dibeli dari Amir. Amir pun ditangkap dengan barang bukti10,7 gram sabu-sabu."Kepada kami Amir mengaku menda-pat barang dari seorang napi di LP Madiun," lanjut Leo,

Napi tersebut, kata Leo, menerima order melalui tele-pon. Dia kemudian menyuruh kurirnya meletakkan (meran-jau) sabu-sabu yang diorder di tempat yang sudah disepa-kati. "Sabu0sabu itu diranjau di daerah Pasuruan. Sekali ngambil bisa 15 gram sabu-sabu," ujar Leon.

Sementara yang terlibat dengan peredaran narkoba di LP Pamekasan adalah Steven (24), warga Jalan Em-bong Malang dan Daniel (23), warga Candi, Sidoarjo. Yang membeli dari seorang napi di

LP Pamekasan adalah Dan-iel. Melalui telepon, Daniel mengorder pil ekstasi yang dimintanya."Pil itu diran-jau di kawasan di Surabaya," terang Leo.

Leo mengatakan, Daniel tertangkap dengan barang bukti 13 pil ekstasi. Dari Daniel, petugas mengem-bangkannya ke Steven yang ditangkap di lobi Apartemen Puncak Permai dengan bar-nag bukti 17 butir pil ekstasi.

"Barang bukti yang kami amankan dari Daniel adalah pil kiriman ketiga. Pada kiri-man pertama Daniel meme-san 50 butir dan kiriman kedua 100 butir," tandas Leo.

Selain 5 budak narkoba tersebut, petugas juga me-nangkap 8 budak narkoba lain. Mereka ditangkap dalam waktu dua minggu terakhir. Total narkoba yang dapat di-amankan dari seluruh kasus aadalah 18 gram sabu-sabu, 32 butir pil ekstasi, dan 177 gram ganja. (mag/kas)

SURABAYA - Menyam-but bulan suci Ramadhan Kepolisian Resort Tanjung Perak Surabaya menggelar Patrol Sahur. Berpatroli dikala hendak melaksanakan sahur. Patrol ini dilakukan pihak ke-polisian dengan mengikutser-takan kelompok masyarakat dan berkeliling-keliling untuk membangunkan warga sekitar dengan cara berpatroli.

Dengan menggunakan obil-mobil polisi dan juga pick up serta mobil yang telah didesain lengkap de-ngan pengeras suara dan juga drum serta kentongan puluhan masyarakat dan juga petugas melaksanakan Patrol sahur, berputar di daerah Perak Timur- Perak Barat dan daerah-daerah disekitar kawasan perak.

Kapolres Pelabuhan Tan-jung Perak, AKBP Aries Syah-budin, menuturkan, “Patroli Sahur” Polres Pelabuhan ini merupakan penciptaan kondi-si dilingkungan masyarakat. Hal itu sendiri, kata dia, diwujudkan dengan kemitraan terhadap masyarakat disekitar

wilayah hukum kepolisian. “ Dengan mengakomodir dan menyatukan tradisi sehingga memanfaatkan patroli sebagai bentuknya,” katanya, Rabu (10/7) dini hari.

Ia menjelaskan, kegiatan ini juga dimaksukan sebagai langkah mengeliminir gang-guan selama bulan puasa dilangsungkan. Diantara penekanan gangguan tersebut yakni, melarang kelompok pemuda bermain bola dijala-nan diseluruh wilayah selama bulan puasa. “ Gangguan seperti bermain bola dijala-nan yang sering dilakukan nantinya akan kami larang saat ber patroli dikarenakan membahyakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya lagi, berkaitan dengan “Patrol Sahur” akan diadakan tidak hanya di lakukan oleh Polres Tanjung Perak. Akan tetapi, keterlibatan Polsek-polsek jajaran akan juga melakukan kaitan acara tersebut.” Nanti semisal di Polsek Asemrowo, maka polsek tersebut yang akan melakukan patrol dan berkoordinir dengan masyr-

akat setempat. Itu, berlang-sung di 5 polsek jajaran kita,” jelasnya.

Ia menambahkan, patroli tetap akan dilakukan dan bahkan ditingkatkan men-jelang dan selama Ramadan serta Lebaran. Begitu juga dengan razia baik hotel yang biasa digunakan sebagai tempat maksiat dan tempat-tempat produksi petasan. “Kami akan berupaya agar Ramadan ini bisa tenang seperti harapan masyarakat,” ujarnya

Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengundang takmir masjid yang ada di wilayahnya. Keg-iatan tersebut dilakukan un-tuk membahas permasalahan seputar kegiatan menjelang bulan Ramadan yang tinggal menunggu hari.

Sebanyak 135 takmir masjid diajak duduk bersama. Para takmir tersebut men-gungkapkan kepada polisi perihal gangguan keamanan yang terjadi di wilayahnya yang biasa terjadi selama bulan Ramadan.(mag/kas)

SURABAYA - Jaksa Penun-tut Umum (JPU) Dedy Agus Oktavianto dari Kejari Sura-baya, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN Surabaya), Rabu (10/7) ke-marin, menolak dan memen-tahkan eksepsi dari Mahfud Zakaria, terdakwa kasus fit-nah di PT Hasil Fastindo atas larangan melakukan sholat jum’at.

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Ahmad Fauzi, Jaksa Dedi menolak seluruh eksepsi yang dilakukan ter-dakwa Mahfud . Menurutnya, terdakwa yang juga aktifis buruh itu, telah membalikkan fakta peristiwa yang sebe-narnya, yang menyampaikan

aspirasi bahwa buruh disana dilarang melaksanakan Sha-lat Jumat. “Namun apa yang disampaikan terdakwa tanpa didasari bukti yang kuat,” je-las Deddy dalam persidangan, kemarin.

Dijelaskannya , manaje-men PT Hasil Fastindo tidak pernah melarang karyawan-nya untuk melakukan Sha-lat Jumat. Bahkan mengenai pelaksanaan dan waktu, se-muanya diserahkan pada kar-yawan sendiri. Dengan peno-lakan ini, JPU meminta kepada hakim agar tetap melanjutkan persidangan terdakwa sesuai dengan dakwaan.

Sebelumnya, Nurana Diby-antarsih selaku Penasihat Hu-

kum terdakwa Mahfud Zakari-ya dalam eksepsinya mengaku keberatan dengan dakwaan JPU. Pasalnya, pernyataan Mahfud soal pelarangan sho-lat Jumat dalam demo itu mewakili serikat pekerja jadi harusnya dilindungi Undang-Undang.

Selain itu, perkara Mah-fud ini mencuat karena pem-beritaan media. Untuk itu, seharusnya perkara ini tidak perlu dipidanakan. “Pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan pernyataan Mahfud seharusnya melalui hak jawab tak perlu dipidanakan,” kata Nurana

Selain itu, Nurana juga menyebut bahwa pelaran-

gan sholat yang diberlakukan PT Hasil Fastindo memang benar adanya. Buktinya se-belum demo ada beberapa buruh yang dipecat lantaran nekat tetap menunaikan sho-lat Jumat. “Selain itu, saat ini Disnaker Surabaya juga sudah menetapkan tersangka, jadi-kan jelas bahwa terbukti adan-ya pelarangan ini,” tandasnya.

Untuk diketahui, fitnah yang dikenakan pada Mahfud berawal pada 15 Maret 2012 lalu, dimana Mahfud mem-impin demo di halaman Toko Hasil. Dalam demo itu, Mah-fud menyampaikan aspirasi bahwa buruh disana coloring melaksanakan shalat Jumat. (kas)

SURABAYA- Hartono Wandy, Direktur PT Ham-paran Alam Nusantara (HAN) akhirnya divonis bebas oleh Pengadilan Negeri (PN) Sura-baya karena dinilai tidak ter-bukti melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Su-mantri SH.

Dengan adanya putu-san bebas tersebut, Hartono melalui kuasa hukumnya Pieter Talaway menuntut keadilan dengan meminta aparat penegak hukum yang menyeretnya hingga ke per-sidangan merehabilitasi nama baiknya. “ Klien kita adalah seorang pengusaha, jadi nama baiknya tercemar dengan pemberitaan media selama ini bahwa dia adalah seorang tersangka,” ujar Pi-eter, Rabu (10/7).

Selama penyidikan polisi lanjut Pieter sudah jelas dibe-berkan bahwa kliennya sela-ma menjalankan usahanya di bidang batu mangaan, periji-nan yang dipegang dan dike-luarkan oleh Gubernur NTT dianggapnya sudah tidak ada masalah. Namun, entah men-gapa, JPU Soemantri SH men-jaringnya dengan dakwaan kesatu bahwa terdakwa Har-tono Wandy melanggar pasal 161 jo 160 ayat (2) UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertam-

bangan Mineral dan Batubara atau dakwaan kedua melang-gar pasal 160 ayat (2) UU No. 4 Tahun 2009.

Dikatakan JPU di hada-pan Majelis Hakim Pengadi-lan Negeri Surabaya bahwa 15 Juni 2010 batu mangaan milik terdakwa sebanyak 10 kontainer berada di Depo Pe-layaran Meratus, Jl Tanjung Tembaga 5-7 Surabaya.

Seterusnya diangkut ke gudang di Jalan Raya Gilang, Sidoarjo. Sepanjang perjala-nan dibuntuti oleh polisi dari Resor Tanjung Perak. Ternyata ketika diperiksa, barang angkutan yang men-gatasnamakan PT HAN tidak ada IUP (Ijin Usaha Pertambangan)-nya. Sebagai Direktur PT HAN, terdakwa dinilai bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Dalam penyidikan yang menghadirkan saksi ahli Buana Sjahboeddin SH MH dari Dirjen Mineral Batubara Kementrian Energi Sumber Daya Mineral diperoleh be-berapa keterangan. Di anta-ranya bahwa pelaku usaha dalam melakukan kegiatan pengangkutan batu man-gaan harus memiliki IUP un-tuk operasi produksi yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang. “Apabila pelaku usaha menggunakan perpan-

jangan ijin sementara pen-gangkutan dan penjualan dari Gubernur NTT atau bukan dari pemberi IUP maka telah melanggar ketentuan pidana dalam pasal 161 UU No. 4 Tahun 2009,” kata saksi ahli sambil menambahkan bahwa Gubernur NTT tidak mempu-nyai kewenangan mengeluar-kan surat ijin tersebut karena WIUP (Wilayah Ijin Usaha Pertambangan) berada di satu wilayah kabupaten.

Keterangan saksi ahli tersebut dijadikan acuan oleh pihak kepolisian untuk mem-proses perkara pidana terse-but seterusnya dilimpahkan

ke kejaksaan dan bergulir di PN Surabaya yang digelar oleh JPU Soemantri SH. sep-erti disebutkan sebelumnya.Pieter merasa heran dengan dakwaan JPU. Sebab, dalam dakwaan, JPU mengatakan bahwa ijin sementara yang di-terbitkan oleh Gubernur NTT tidak sah. Dijelaskan oleh Anggota Dewan Kehormatan Peradi (Persatuan Advokat Indonesia) ini bahwa ijin dari Gubernur NTT tersebut sah. “Sebuah produk hukum yang diterbitkan oleh Pejabat Ne-gara (Gubernur) sepanjang belum dibatalkan oleh lem-baga peradilan, dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Ne-gara (PTUN) atau dicabut/di-tarik oleh penerbitnya, maka produk hukum itu sah dan legitimate,” tegas Mantan Ketua AAI Surabaya ini.

Dengan demikian apa yang dilakukan kliennya dengan mengantongi ijin Gubernur NTT tidak bisa dipersalahkan, apalagi terbitnya ijin itu sudah mendapatkan rekomendasi dari Bupati setempat.

Berdasarkan hal-hal tersebut, ditambah dengan pembuktian di persidangan yang kini masih berlangsung, Pieter mempersilakan majelis hakim dalam putusan nantin-ya bisa mencerminkan rasa keadilan bagi kliennya. (kas)

MENUNJUKKAN BARANG BUKTI: Petugas menunjukkan barang bukti saat gelar rilis di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (10/7) kemarin.

mag/koran maduraBERSAMA WARGA: Dua unit mobil digunakan untuk melakukan Patrol Sahur bersama warga selama bulan Ramadhan.

SURABAYA- Penemuan sesosok Mayat pria dalam karung dikawasan Jalan Ja-gir Wonokromo mulai sedikit terkuak, dari hasil visum yang dilakukan Polisi, dugaan kuat mayat itu merupakan korban sodomi. Hal itu dicurigai dari dubur mayat yang rusak.

Saat ini Polisi masih terus mempelajari temuan tersebut dan akan segera mengem-bangkan dengan adanya him-baun terhadap masyarakat yang merasa kehilangan keluarga."Menurut hasil vi-

sum begitu, duburnya rusak," kata Iptu Solikin Ferry , Rabu (10/7)

Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya itu mengatakan, selain dubur rusak, hasil vi-sum juga mengatakan jika rahang kanan korban yang belum diketahui identitasnya itu remuk. Wajah dan dada juga mengalami luka memar akibat dianiaya."Perkiraan waktu kematian adalah pukul 23.00 WIB - 05.00 WIB," lan-jut Ferry.

Karena ada kemungkinan

menjadi korban sodomi kemu-dian dibunuh, polisi pun men-coba menyisir lokasi-lokasi yang biasa digunakan oleh ko-munitas gay berkumpul. "Ada beberapa lokasi di Surabaya tempat kaum gay mangkal. Kami akan selidiki itu," tandas Ferry.

Seperti diketahui, bahwa pada Selasa (9/7) kemarin sesosok mayat tanpa iden-titas tewas tenggelam ter-bungkus sarung di Sungai Jagir Wonokromo, Surabaya. Berdasarkan, identifikasi se-

mentara pihak kepolisian, diketahui mayat memiliki ciri bertatto dilengan kanan, mengenakan tindik dilidah dan cincin di jari manis tan-gan kanan.

Mayat tersebut ditemu-kan oleh seorang pemancing diperairan tersebut, sekitar pukul 12.30 Wib. Mayat itu, diduga merupakan korban penganiayaan. Sebab, men-galami sejumlah luka diba-gian perut dan muka serta adanya luka bakar disekujur tubuhnya. (mag/kas)

Page 11: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II 11

PAW Musyafak Rouf Tuntas Bulan Depan

Operasi Pasar Beras Premium Bulog Terjual 260 Ton

KY Panggil Korban Pemerasan Hakim Heru

PERGANTIAN ANTAR WAKTU

KEBUTUHAN POKOKHASIL VISUM MAYAT WONOKROMO

Kami meniadakan libur dan terus membeli beras petani walau saat bulan puasa. Saat ini total pengadaan kami mencapai 726 ribu ton atau 67 persen dari total prognosa 2013 sebesar 1,1 juta ton,”

Rusdianto Kepala Divre Bulog Jatim

LINTAS JATIM

SURABAYA- Guna men-gendalikan harga kebutuhan pokok, khususnya beras di pasar tradisional Jawa Timur, Perum Bulog Divre Jatim kini terus gencar menggelar operasi pasar (OP). Melalui kegiatan yang dimulai sejak 15 Juni tersebut hingga kini Bulog Jatim telah menjual berasnya untuk kualitas pre-mium hingga 9 Juli tercatat sebanyak 260 ton.

“Beras premium kami jual saat OP dengan harga Rp 7.350/kg dari harga sebe-narnya RP 7.600. Sisanya Rp 250 disubsidi Pemprov Jatim. Dengan harga murah itu, kini kami telah menjual sekitar 260 ton,” kata Kepala Divre Bulog Jatim, Rusdianto saat ditemui, Rabu (10/7).

Menurut dia, minat masyarakat membeli beras premium Bulog saat OP san-gat tinggi. “Dari segi harga sangat terjangkau. Dengan kualitas sama beras jenis IR 64 idealnya harga di pasar Rp 8.500/kg, tapi kami hanya menjual seharga Rp 7.350 saja,” ungkpanya.

Untuk pelaksanaan OP, kata dia, Bulog meng-gunakan salah satu unit usahanya yakni BulogMart. Pelaksanaannya juga ada yang menetap di suatu pasar atau juga mobile (ber-keliling). Sejak Juni lalu, OP kini sudah berlangsung di 112 pasar tradisional di seluruh Jatim. “Tiap kabu-paten/kota masing-masing sekitar empat pasar. Dua menetap dan dua lagi mo-bile. Ini akan terus dilaku-kan selama bulan Ramadan hingga H+10 Lebaran atau sekitar 18 Agustus menda-tang,” tuturnya.

Untuk beras premium yang dijual dalam OP itu ter-bungkus dalam paket seberat 5 kg. “Berapapun kebutuhan masyarakat akan kita layani. Kalau kurang akan kami tambah lagi stoknya. Namun per orang maksimal beli dua paket jadi sebanyak 10 kg,” katanya.

Dilaksanakannya OP un-tuk komoditi beras ini, lanjut dia, sengaja dalam rangka meredam gejolak kenaikan harga-harga kebutuhan pokok saat Ramadhan dan

menjelang Lebaran. Sesuai surat dari Sekretariat Daerah Provinsi jawa Timur No-mor : 530/11539/021/2013, bantuan sembako yang yang mendapat alokasi ongkos angkut yakni beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula. Dalam hal ini, Bulog mengambil peran untuk stabilisasi harga beras

Upaya Perum Bulog mengoptimalkan peny-erapan gabah dan beras

petani gerus dilakukan. Tak terkecuali saat bulan Ramadan kali ini, di mana Bulog Divre Jatim masih mampu membeli beras petani mencapai 3.500 ton per hari.“Kami meniada-kan libur dan terus mem-beli beras petani walau saat bulan puasa. Saat ini total pengadaan kami mencapai 726 ribu ton atau 67 persen dari total prognosa 2013 sebesar 1,1 juta ton,” kata Kepala Divre Bulog Jatim, Rusdianto saat ditemui, Rabu (10/7).

Menurut dia, dari laporan Dinas Pertanian Jatim, di bulan Juli dan Agustus seba-gian wilayah Jatim memasuki musim panen raya kedua setelah April-Mei kemarin juga panen. Untuk keterse-diaan stok beras, saat ini di gudang Bulog Jatim masih tersimpan beras sebanyak 600 ribu ton.

Dari hasil rekap data Bulog Divre Jatim, serapan beras petani tertinggi dalam 10 hari pertama panen raya April-Mei lalu mampu mencapai 12 ribu ton per hari. Dalam menyerap beras petani, hingga kini pihaknya masih menggunakan acuan HPP dari Inpres No 3/2012 tentang Kebijakan Pen-gadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

Untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kuali-tas kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa/ko-toran maksimum 10 persen adalah Rp 3.300 per kilogram di petani atau Rp 3.350 per kilogram di penggilingan. (mag/kas)

SURABAYA- Kasus dugaan suap hakim dan jaksa yang di-alami Kevin Stefano terpidana kasus Kecalakaan Lalu Lintas rupanya masih menarik Komi-si Yudisial (KY) untuk menan-ganinya. Ini terlihat dengan kedatangan KY ke Surabaya dan memeriksa Kevin terkait penyuapan itu.

Kevin yang merupakan anak anggota Dewan Kota Surabaya dari Partai PDI-Per-juangan ini, datang ke Hotel Bumi Surabaya untuk memen-uhi panggilan KY. Dia datang tanpa dikawal teman-teman-nya. Kemudian, sekitar pukul

09.30 WIB, dia naik ke lantai 9 dan bertemu dengan anggota KY disana. Proses pemeriksaan itu berjalan leb-ih dari dua jam, dan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.

Begitu pemeriksaan tun-tas, salah seorang anggota KY, Kol Purn Sarman Mulyana menjelaskan bahwa pihaknya bersama dua staf KY lain baru sebatas menggali informasi dari keterangan Kevin itu. “Kami sudah mengumpul-kan informasi dari Kevin. Ini semacam investigasi awal, atau kalau di polisi istilahnya penyelidikan,” paparnya ke-pada wartawan, Rabu (10/7).

Dijelaskan, untuk saat ini pihaknya hanya sebatas men-gumpulkan keterangan terkait sejauhmana keterbuktian pel-anggaran yang dilakukan hakim Heru Mustofa. Kemudian, dari keterangan Kevin itu, pihaknya akan membawa data itu ke Ja-karta. “Dari situ akan dianali-sis sejauhmana pelanggaran hakim Heru Mustofa,” katanya.

Ketika disinggung tentang hasil penyelidikan KY, pihakn-ya belum bisa memastikan. Pasalnya, setelah data dari Kevin diolah di Jakarta, maka ini juga akan diplenokan oleh

komisioner KY. “Memang per-lu waktu untuk menganalisis keterangan saksi,” tuturnya.

Apakah ada rencana un-tuk memanggil hakim Heru Mustofa ? Dia hanya berujar bahwa itu semua tergantung hasil pengolahan keterangan saksi. Yang pasti, pihaknya hanya sebatas pengumpulan informasi saja.

Ditemui usai diperiksa KY, Kevin menuturkan bahwa dia hanya diperiksa seba-gai korban dugaan suap itu. Makanya, pemeriksaan KY itu hanya seputar kronolo-gis kejadian ketika dia diduga diperas hakim Heru Mustofa. “Ada 10 pertanyaan yang dia-jukan pada saya,” jelasnya ke-pada wartawan, Rabu (10/7).

Diungkapkan dia, pemerik-saan itu dilakukan di kamar Ketua tim penyidik KY, Sarman Mulyana itu. Meski dilakukan di kamar hotel, namun proses pemeriksaan dilakukan secara formal dan administratif. “Ada tiga orang yang memeriksa.

Pemeriksaan secara formal, karena saya juga tandatangan berkas pemeriksaan itu,” ka-tanya.

Mengenai hasil pemerik-saan, dia mengaku tak diber-itahu oleh KY. Hanya yang pasti, KY akan segera menin-daklanjuti keterangannya itu. Maka dari itu, dia pun ber-harap bahwa keadilan yang dicari bisa didapatkan. “Me-mang hakim Heru Mustofa sudah dikotak di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Namun hukuman itu belum setim-pal dengan apa yang diper-buatnya,” tuturnya.

Seperti diketahui, mun-culnya dugaan suap berawal dari kasus kecelakaan yang menimpa Kevin. Munculnya suap itu, berkas kecelakaan yang terjadi Juni 2012 baru masuk Kejari Surabaya. Saat proses itu, tanpa pengacara, dia menjalani proses pelimpa-han tahap kedua. “Saya ber-temu dengan jaksa, ibu Suci Anggraeni,” katanya.

Dari situ, transaksi pertama terjadi. Mereka membicarakan cara agar hukuman yang men-impa Kevin bisa diringankan. Mereka pun sepakat dan Kevin memberikan uang Rp 3 juta. “Jaksa itu berjanji memberikan tuntutan percobaan,” tuturnya.

Setelah itu, sidang pun berlanjut hingga tuntutan. Sebelum tuntutan dibacakan, Jaksa Suci mengatakan kalau sulit dituntut percobaan ka-rena pasal yang didakwakan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. Kesepakatan kembali terjadi, dimana Kevin dituntut 8 bulan penjara seta-hun percobaan plus denda Rp 1 juta. Lalu saat sidang putu-san Rabu (3/4/2013), perkara ini ditunda. Saat itu, dia me-nyerahkan uang kedua kali ke Jaksa Suci Rp 3 juta di Kejari Surabaya, sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian setelah sidang tunda itu, hakim Heru Musto-fa mengajak dirinya ke ruang hakim dan meminta sejumlah uang. (kas)

Pembahasan Revisi Raperda Bangunan Berakhir Deadlock

Hal ini diungkapkan Ketua Pansus Raperda Bangunan, Ine Listiyani. Dirinya menga-takan, jika revisi Raperda Ban-gunan tersebut harus disuai-kan dengan Perda RTRW. Hal ini beralasan, sebab jika Perda RTRW belum disahkan tapi Perda Bangunan sudah disah-kan tentu akan terjadi ketidak sesuaian.“Akan muncul ban-

yak persoalan jika Raperda Bangunan terlanjur disahkan dan ternyata bertentangan de-ngan RTRW,” ungkap dia. Rabu (10/7).

Menyikapi kondisi terse-but, pihaknya besama Pansus revisi Raperda sepakat untuk mengambil keputusan dengan menkorsing atau menghenti-kan sementara pembahasan

Raperda Bangunan sampai ada kepastian hasil koordi-nasi dengan Bagian Hukum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).“Ya kita tunggu hasil konsultasi dengan Baga-ian Hukum Kemendagri,” kata dia.

Dirinya menambahkan, jika skorsing atau penghen-tian sementara pembahasan revisi Raperda tetang Bangu-nan juga dikarenakan ang-gota legislatif DPRD Surabaya akan memasuki masa reses pekan depan. Padahal, Pan-sus hanya memiliki waktu pembahasan revisi Raperda Bangunan hingga 20 Juli mendatang.“Selain itu, mulai pekan depan kita sudah masuk masa reses,” pungkas dia.

Sementara itu, Pelak-

sana Tugas (Plt) Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, jika se-benarnya revisi Raperda Ban-gunan tersebut terkait dengan denda yang diberelakukan ke-pada pemilik bangunan yang tidak mempunyai IMB.

Namun, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum Ke-mendagri, untuk mendapat-kan penjelasan lebih akurat terkait posisi Raperda Bangu-nan yang dinilai tidak sesuai dengan Perda RTRW Kota Surabaya yang belum disah-kan oleh Bapenas RI.“Tapi kita ikutilah hasil rapat Pansus DPRD, kita akan konsultasi ke Bagian Hukum Kemendagri untuk mendapatkan kepas-

tian,” ujar dia.Dirinya memaparkan, jika

retribusi denda bagi pemilik bangunan yang belum me-miliki IMB sebetulnya cukup mudah dan tidak member-atkan. Karena dalam setiap penerapan denda retribusi akan dihitung sesuai dengan tabel koefisien.“Jika ada ban-gunan rumah melanggar dan itu milik warga kurang mampu pastilah tabel data koefisienya kisaran 0,0,” papar dia.

Seperti diketahui, sebel-umnya dalam draft revisi Rap-erda tentang bangunan dis-ebutkan, jika denda yang akan diberlakukan kepada pemilik bangunan yang belum men-gantongi IMB sebesar 10% dari nilai bangunan tersebut. (wan/kas)

SURABAYA – Pembahasan rencana perubahan Pera-turan Daerah (Raperda) Tentang Bangunan oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD Surabaya, berakhir deadlock. Pasalnya, besaran denda bagi warga yang melangar Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dinilai kurang tepat. Hal ini dkarenakan, karena Perda Ten-tang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Surabaya yang baru belum di sahkan oleh Badan Perencanaan Nasional (Bapenas) RI.

ant/siswowidodo

PNS BOLOS APEL: Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjalan meninggalkan lapangan usai mengikuti apel pagi di Pendapa Muda Graha Pemkab Madiun, Jatim, Rabu (10/7). Pada hari pertama puasa dari total 537 orang PNS di lingkup Sekretariat Pemkab Madiun, sebanyak 210 orang PNS tidak ikut apel, dengan rincian 134 tanpa keterangan, 17 sakit, 9 ijin, 2 dinas luar dan 46 dinas dalam.

SURABAYA - Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) salah satu Wakil Ketua DPRD Surabaya, Musyafak Rouf diprediksi akan selesai bulan depan atau pada akhir bulan Agustus men-datang. Hal ini beralasan, karena rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Surabaya, Rabu (10/7), kemarin, yang mem-bahas PAW Musyafak Rouf mencapai Kuorum. Artinya, para anggota peserta rapat Banmus sepakat dengan PAW Musyafak Rouf.

Hal ini diungkapkan, Ketua DPRD Surabaya Moch. Mach-mud. Dirinya mengatakan, jika rapat Banmus sepakat dengan PAW Musyafak Rouf. Dirinya juga telah menandatangani Surat PAW Musyafak Rouf. Selanjutnya, Sekretariat Dewan (Sekwan) akan melayangkan Surat PAW tersebut ke gubernur Jatim.

“Hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) dewan meny-etujui PAW Musyafak, kini surat pengajuan PAW ke Gubernur segera dikirim,” ungkap dia. Rabu (10/7).

Dirinyanya menambahkan, jika keputusan PAW Musyafak Rouf tersebut diambil setelah pembahasan dalam rapat Ban-mus sepakat atau setuju untuk memutuskan PAW salah satu wakil ketua dewan.“Keputusannya ada di tangan Banmus, dan sudah kuorum. Saya hanya tanda tangan saja,” tambah dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya, Satu-ham mengatakan, jika pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Ketua DPRD Surabaya dan mendapatkan jawaban yang menggembirakan, yakni dewan akan memproses PAW Musyafak Rouf.“Ya, ini keberuntungan bagi PKB. Karena Ket-ua Dewan sudah menandatangani surat PAW Musyafak,” ujar dia.

Dirinya menambahkan, jika proses PAW tersebut akan segera tuntas. Pasalnya, Ketua dewan telah menandatangani surat PAW tersebut dan tinggal menunggu proses di Gubernur Jatim. Namun, meski demikian pihaknya tetap akan menga-wal proses PAW tersebut hingga tuntas.

Satuham memaparkan, jika sebenarnya proses PAW Musyafak Rouf bisa tuntas akhir bulan ini. Hal ini berdasar, sebab proses di Gubernur Jatim paling lambat 14 hari sejak dikirimnya Surat PAW tersebut. Namun, karena bertepatan dengan bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri, jadi Sidang Paripurna pengesahan PAW Musyafak Rouf baru hisa digelar pada bulan Agustus. “Jika semua berjalan normal, dan tidak bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan lebaran Idul Fitri, maka PAW Musyafak akan tuntas akhir bulan ini,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kota Surabaya Hasa-nul Bahri menegaskan, semua kader yang duduk di Fraksi PKB DPRD Surabaya, seperti Naim Ridwan, Mazlan Mansyur, Masduki Toha, M. Sa'ifi dan Musyrifah memiliki peluang yang sama untuk menduduki kursi Musyafak Rouf sebagai wakil ketua dewan. “Semua punya peluang. Tapi, siapa yang dipilih menjadi Wakil Ketua Dewan nanti akan kita rapat plenokan,” tandasnya.

Disinggung mengenai sikap dua anggota Fraksi PKB yang terkesan menolak dengan PAW Musyafak Rouf, dalam hal ini Masduki Toha dan Mazlan Mansyur, dirinya mengaku sudah tidak mempersoalkan lagi, karena yang kedua legislator terse-but sudah diberi Surat Peringatan (SP) 1.“Tapi, mereka sudah tabayun (klarifikasi) ke DPC dan meminta maaf, serta berjanji akan bekerja baik. Ini kita anggap selesai. Meski begitu, kita tetap memantau tindak tanduk mereka di lapangan, apakah sesuai yang diomongkan atau tidak. Jadi, ini tidak terkait PAW saja, tapi juga soal kedisiplinan dan loyalitas terhadap par-tai,” tegas dia. (wan/kas)

kas/koran madura

USAI KLARIFIKASI: Kol Purn Sarman Mulyana, seorang tim dari Komisi Yudisial usai klarifikasi ke Kevin Stevano di Hotel Bumi, Surabaya, kemarin.

Page 12: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II12

J A KA RTA- Pe m e r i n t a h tidak dapat memenuhi tar-get Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan sosial keseha-tan sebanyak 96,7 juta jiwa sebagaimana hasil Pendataan Program Perlindungan So-sial (PPLS) oleh Badan Pusat Statistik.

Wakil Kementrian Keuan-gan (Kemenkeu), Mahendra Siregar mengaku hanya dapat memberikan PBI kepada 86,4 juta jiwa. Alasanya, angga-ran yang dimiliki pemerintah tidak mencukupi untuk menu-tupi 10,3 juta jiwa PBI lainnya. “Jumlah 86,4 juta jiwa itu kan yang memang masuk ke dalam program Jaskesmas,” ujar Ma-hendra di Jakarta, Rabu (10/7).

Seperti diketahui, pemerin-tah pada akhir tahun lalu telah menerbitkan Peraturan Pemer-itah Nomor 101 Tahun 2012 tentang PBI. Dalam PP terse-but diatur mengenai siapa saja yang berhak menerima bantuan pembayaran iuran jaminan kes-ehatan dari pemerintah yang

diambil dari APBN. Program jaminan kesehatan ini sendiri rencananya akan mulai berlaku pada 1 Januari 2014.

Namun demikian kata dia, masyarakat tidak perlu kha-watir. Karena pemerintah tel-ah menyiapkan beberapa pro-gram pengentasan kemiskinan lain diluar bantuan atas PBI jaminan sosial kesehatan un-tuk membantu 10,3 juta pen-duduk miskin lainnya. “Untuk membantu penduduk miskin lainnya, maka ada program-program lain yang dibagi dalam bentuk BLSM dan raskin,” tukas Mahendra.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka,mengatakan min-imnya sosialisasi yang dilaku-kan pemerintah terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), mem-buat keberadan BPJS-SJSN masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indo-nesia. “Banyak masyarakat di

daerah yang belum mengerti bagaimana sebenarnya BPJS

ini akan beroperasi nantinya, bahkan pihak rumah sakit be-

lum memahami program itu,” ujar Rieke.

BPJS adalah sebuah badan hukum yang dibentuk untuk penyelengara program jami-nan berupa jaminan kesaha-tan, program jaminan hari tua, program jaminan kecelakaan, dan program jaminan kema-tian. Khusus untuk keseha-tan penyelenggaranya adalah BPJS kesehatan.

Sedangkan SJSN adalah sistem yang dijalankan oleh BPJS dimana masyarakat di-wajibkan membayar sejum-lah iuaran untuk program tersebut. Sistem pembayaran iuran ini terbagi 3 macam. PNS dan pegawai formal di-potong dari gaji berdasarkan dari prosentase. untuk pekerja nonformal, mereka diwajibkan membayar premi, sedangkan untuk rakyat miskin akan dis-ubsidi oleh pemerintah mela-lui mekanisme Penerima Ban-tuan Iuran.

Lebih jauh Rieke pun me-nyindir, bahwa upaya sosiali-sai yang dilakukan pemerin-tah dalam hal program BPJS

tidak sebesar ketika pemerin-tah mensosialisasikan rencana kenaikan BBM bersubsidi dan pemberian BLSM.

Ketika itu, kata dia, pemer-intah tanpa lelah dan tak henti-hentinya mengkampa-nyekan rencana dan alasan kenaikan harga BBM bersub-sidi. “Saya yakin pemerintah mampu melakukan sosialisasi BPJS sama seperti sosialisasi sebelumnya,” ucap Rieke.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengakui, bahwa sosialisasi keberadaan Badan Penyeleng-gara Jaminan Sosial (BPJS) di seluruh daerah masih belum maksimal.

Namun demikian, dirinya berjanji akan terus melaku-kan upaya sosialisasi agar masyarakat dapat memahami tentang prosedur dan man-faat dari BPJS. “Kita sedang kumpulkan bahan-bahan so-sialisasi baik melaluu sosial media maupun dari video,” tu-kas Nafsiah. (gam/abd)

NASIONAL

JAKARTA- Komisi Pem-berantasan Korupsi men-dalami pendanaan Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung dalam penyidikan kasus dugaan penerimaan hadiah berkaitan dengan pembangunan Pusat Pendid-ikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang.

“Terkait aliran dana tadi dalam pemriksaan sudah saya jelaskan se-cara detail dan terang, yaitu seluruh pembiayaan kongres tidak berasal dari mana pun kecuali dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sehingga penyidik tidak pertanyakan lebih lanjut,” kata Ketua Panitia Kongres Partai Demokrat 2010 Didik Mukri-anto setelah diperiksa KPK di Ja-karta, Rabu.

Didik yang saat ini menjabat se-bagai ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengaku bahwa ia hanya mengurus menge-nai persiapan dan pelaksanaan kon-gres.

“Terkait hal-hal persiapan, pelaksanaan dan keperluan kon-gres memang menjadi domain saya selaku ketua panitia kongres, ruang lingkup yang menjadi kerja atau domain panitia dan itu sudah saya sampaikan,” tambah Didik.

Ia mengaku bahwa kongres su-dah dipersiapkan sejak lama.

“Itu sudah direncanakan jauh-jauh hari termasuk dalam pendan-aannya, sumber pendanaan partai sudah diatur dalam konstitusi kami dan banyak sumber-sumber sah yang diakses DPP untuk menga-lokasikan pembiayaan DPP karena ini adalah program reguler lima ta-hunan,” tambah Didik.

Dana untuk kongres tersebut menurut Didik tidak lebih dari Rp7 miliar untuk akomodisi, komsumsi,

transportasi peserta dan sarana kongres lain.

“Mengenai uang saku peserta dan segala macam lainnya tidak masuk dalam perencanaan dan tidak dianggarkan dalam kepanitian kongres,” ungkap Didik.

Kebutuhan sekitar 500 orang pe-serta kongres yang ditanggung oleh panitia adalah akomodasi selama tiga hari dan transportasi dari hotel tempat peserta menginap ke lokasi kongres.

“Panitia hanya alokaasikan dan sediakan bis untuk mobilisasi pe-

serta ke tempat acara, sejak awal panitia tidak mengalokasikan uang transportasi peserta dari daerah ke tempat kongres,” jelas Didik.

Meski bendahara umum Partai Demokrat saat itu adalah Muham-mad Nazaruddin yang memiliki Grup Permai pernah mengatakan bahwa uang dari Permai Grup mas-uk, Didik mengaku tidak tahu men-genai aliran dana itu.

“Saya tidak tahu (aliran dana dari Grup Permai, pada saat pelak-sanaan kongres saya berkoordinasi dengan ketua umum Hadi Utomo,

dan ketua umum langsung perin-tahkan staf bendahara di DPP, jadi saya tidak berkoordinasi dengan Nazaruddin,” jelas Didik.

KPK sebelumnya memang me-manggil sejumlah saksi terkait de-ngan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, antara lain Manajer Hotel Aston Tropicana, Yogi; Manajer Hotel Garden Permata Bandung, Suparman; Manajer Hotel Aston Primera Pasteur Rosaini, rekan Anas di partai Demokrat Saan Must-ofa hingga hingga “event organizer” kongres tersebut PT Bandung Excel-

lent Tour and Travel, Puji.Wakil Ketua KPK Busyro Muqod-

das mengakui bahwa KPK men-dalami kemungkinan keterkaitan dugaan pemberian gratifikasi ke-pada Anas dan kongres partai Demokrat.

“Kemungkinan ke sana sedang kami dalami, kalau ada ya kamita kembangkan,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas pada Jumat (5/7).

Wakil Ketua KPK Bambang Wid-jojanto menambahkan bahwa KPK terus mengembangkan keterangan saksi-saksi tersebut.

“Memang penyidik sedang mengembangkan hal ini terus, tapi setiap keterangan saksi harus diklarifikasi dan dikonfirmasi, jadi yang bisa dilakukan sekarang meng-klarifikasi dan mengkonfirmasi ket-erangan saksi-sanksi,” kata Bam-bang.

Dalam kasus ini Anas ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari 2012 berdasarkan pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana telah di-ubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang penyelenggara negara yang menerima suap atau gratifikasi de-ngan ancaman pidana penjara seu-mur hidup atau pidana penjara pal-ing singkat 4-20 tahun dan pidana denda Rp200-Rp1 miliar.

Bentuk hadiah tersebut adalah mobil Toyota Harrier yang sejak Maret 2013 sudah disita KPK meski masih dititipkan kepada pemilik terakhirnya.

Mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut bahwa ia membelikan Anas mobil Toyota Harrier dengan menggunakan cek atas nama PT Pacific Putra Metropolitan, anak pe-rusahaan PT Permai sebesar Rp 520 juta dan uang tunai Rp150 juta pada November 2009.

Mobil yang bernomor polisi B 15 AUD itu menurut Nazaruddin be-rasal dari PT Adhi Karya terkait de-ngan proyek pembangunan P3SON Hambalang.

Namun pada Desember 2011, terjadi penggantian pelat nomor polisi dari B 15 AUD menjadi B 350 KTY dengan pemilik baru.

Anas melalui pengacaranya Fir-man Wijaya mengatakan mobil itu dibeli Anas dengan cara mencicil dari Nazaruddin pada Agustus 2009 namun telah dijual oleh Anas dan uang penjualannya sudah diberikan kepada Nazaruddin pada Juli 2010 senilai Rp500 juta. (ant/des/beth)

KPK Dalami Pendanaan Kongres Partai Demokrat 2010

“Hari ini sejak tadi pagi tim sudah berada di Pekan-baru untuk kepentingan penggeledahan,” kata Johan kepada Antara di Jakarta, Rabu sore.

Penyidik KPK dalam peny-idikan kasus dugaan korupsi Gubernur Riau Rusli Zainal di Pekanbaru dikabarkan telah menggeledah beberapa lokasi dan menyita sejumlah doku-men.

Salah satunya sebuah gedung yang pernah menjadi Posko Tim Pemenangan Sep-tina Primawati (isteri Rusli Zainal) ketika maju sebagai calon Wali Kota Pekanbaru tahun lalu.

Gedung tersebut saat ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al Insyirah, tepatnya di Jalan Sultan Syarif Kasim No. 47, Pekanbaru. Penggeledahan itu dikawal oleh sejumlah personel Brimob Polda Riau bersenjata laras panjang.

“Tidak tahu pasti apa yang dicari oleh penyidik, namun yang pasti itu adalah ambisi KPK untuk bisa menerapkan TPPU untuk tersangka RZ,” katanya.

Rusli Zainal sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka untuk tiga perkara sekaligus oleh KPK.

Seperti disangka menyuap

dan menerima suap terkait pembahasan peraturan daerah menyangkut pembangunan arena PON di Riau.

Kemudian petinggi Partai Golkar ini juga disangka menyalahgunakan wewenang terkait pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) pada 2001-2006 di Kabupaten Pelalawan.

Dengan tiga sangkaan itu, jika terbukti, kata Johan, Rusli tidak hanya terancam bakal menghabiskan sisa hidupnya di penjara, tetapi juga dapat dibebani biaya sosial karena merusak lingkungan.

Biaya sosial yang dimak-sud, menurut Johan, bisa dikenakan ketika TPPU dit-erapkan dengan bukti-bukti yang cukup. (ant/faz)

DUGAAN KASUS SUAP

KPK Berambisi Terapkan TPPU pada Gubernur RiauJAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi berambisi untuk bisa menerapkan pasal tindak pidana pencu-cian uang (TPPU) terhadap Gubernur Riau Rusli Zainal.

ant/lucky.r

ALASAN HARGA AYAM TINGGI. Pedagang ayam melayani pembeli, di pasar Anyar kota Tangerang, Banten, Rabu (9/7). Menteri Pertanian Suswono memberikan penjelasan bahwa sebenarnya peternak bibit ayam atau day old chicken (DOC) dan peternak ayam menaikkan harga daging ayam untuk menutupi kerugian beberapa bulan yang lalu sehingga di pasaran harga ayam sempat mencapai Rp 40.000/ekor.

BANTUAN JAMINAN SOSIAL

Wamenkeu: 10,3 Juta Jiwa Gagal Dapat Bantuan Iuran BPJS

Page 13: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II 13NASIONAL

Surya Paloh Belum Pikirkan Capres

Capres Tak Harus Jawa

KPU Atur Pemasangan Spanduk Kampanye

POLITIKUS

SOAL KONVENSI

PEMILIHAN UMUM

Sosialisasi Pemilu Jangan Pakai Cara Kuno

Lebih jauh kata Titi, KPU memang tidak bisa berja-lan sendiri. Oleh karena itu, dalam melakukan sosialisasi KPU mengajak pemilih datang ke TPS pada hari pencoblosan 9 April 2014, termasuk meng-gandeng seluruh pemangku kepentingan lainnya. "Sosial-isasi harus dengan pola pikir

ini awal dari partisipasi war-ga," ujarnya

Titi menambahkan intinya dari pemilu adalah kehadiran pemilih. “Maka pemilu tanpa pemilih tidak mungkin,” jelas dia

Sementara itu, Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengata-kan KPU akan membuat iklan

layanan masyarakat yang yang sangat menarik. Iklan yang dibuat KPU ini berva-riasi seperti menyoal pemun-gutan suara, mengajak par-tisipasi pemilih. "Nanti akan melibatkan duta-duta pemilu. Bisa jadi dari kalangan artis atau aktor atau dari kalangan yang dianggap bisa menggu-gah masyarakat atau pemilih untuk datang ke TPS dan ber-partisipasi pada tahapan lain," paparnya

Menurut Husni, sejum-lah artis, tokoh masyarakat atau agama dalam iklan lay-anan masyarakat ini mem-beri pengaruh ke masyarakat atau publik pemilih. Sehingga keterlibatan mereka mampu menyedot partisipasi publik. "Ya mudah-mudahan itu bisa

membantu mengajak pemilih ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Selain yang paling itu kan juru kampanye, calon leg-islatif, partai politik, kelemba-gaan perannya sangat pent-ing," jelasnya

Namun Pengamat poli-tik, Hasyim Asyari, mengaku kecewa terkait ketidakhad-iran Badan Pengawas Pemilu dalam proses penyusunan dan pemutakhiran daftar pemilih, yang di lapangan masih banyak ditemukan masalah. "Hingga saat ini tidak diketahui hasil dan proses pengawasan yang tel-ah dilakukan lembaga Bawa-slu," ungkapnya

Dikatakan Hasyim, Bawa-slu yang memiliki proses pen-gawasan terhadap KPU tidak

berjalan, seperti memonitor proses penyusunan dan pe-mutakhiran data pemiih. Pa-dahal, isu daftar pemilih dari pemilu ke pemilu selalu me-munculkan persoalan.

Hasyim juga mengkritik partai politik. Sejatinya, partai politik sejak awal menyadari pentingnya daftar pemilih. Karena isu ini merupakan ba-gian penting yang membu-tuhkan komitmen serta tang-gangjawab partai terhadap konstituennya. "Komitmen partai mengawal proses pe-mutakhiran daftar pemilih hingga tingkat desa atau ke-lurahan menjadi penting. Se-hingga berbagai kendala dan persoalan yang muncul di lapangan dapat segera diper-baiki," pungkasnya. (gam/cea)

JAKARTA-Langkah sosialisasi tahapan proses pemilu ke masyarakat harus dilakukan dengan cara yang menarik dan tidak dengan cara-cara tradision-al. Hal ini penting agar sasaran sosialisasi kepada pemilih bisa sampai dengan tepat. “Sosialisasi jan-gan dilakukan dengan gaya tradisional seperti dulu. Jangan hanya cukup melalui pengumuman, orang diharapkan bisa datang ke TPS,” kata Koordinator Perludem, Titi Anggraini di Jakarta, Rabu (10/7).

ant/andika wahyu

BUKA BERSAMA TOKOH POLITIK: Mantan Wapres Jusuf Kalla (tengah), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengikuti acara buka bersama yang dihadiri tokoh parpol di Kantor DPP Partai Nasional Demokrat, Jakarta, Rabu (10/7). Bulan Ramadhan dimanfaatkan para tokoh politik untuk bersilaturahmi.

JAKARTA - Ketum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh tidak mau sesum-bar bicara soal calon presiden (capres) 2014. Sebab, baginya, target perolehan suara Nas-Dem menjadi prioritas utama sebelum memikirkan pilpres. "Saya tahu diri, kita ini partrai baru. Kalau partainya nggak 20 persen saya capres, malu-lah," kata Surya Paloh di Ja-karta, Rabu (10/7).

Pemilik Metro TV itu pun menanggapi positif deklarasi Wiranto-Hary Tanoesoed-ibjo sebagai pasangan capres/cawapres dari Partai Hanura. Meskipun pendeklarasian itu menimbulkan gejolak di in-ternal partai. "Saya ucapkan selamat, kita hargai langkah politik Pak Hary Tanoe mu-dah-mudahan apa yang di-impikan berjalan," ujarnya.

Sebelum bergeser ke Ha-nura, HT memang menjabat Ketua Dewan Pakar Partai NasDem. Rumornya kepergian HT karena tak setuju Paloh jadi Ketua Umum Partai Nas-Dem. HT secara blak-blakan menjelaskan alasan mun-durnya dari NasDem karena ada perbedaan sikap politik. Kini HT telah resmi menjadi cawapres Hanura mendamp-ingi Ketum Hanura Wiranto.

InkonstitusionalSementara itu, Wakil Ketua

Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin menilai,

pemberlakuan ambang batas pencalonan presiden (presi-dential threshold) adalah inkonstitusional. Menurutnya, berapa pun angka yang diten-tukan tak sejalan dengan haki-kat Pasal 6A dalam UUD yang menegaskan bahwa partai politik peserta pemilu berhak mengusulkan calon presiden atau wakil presidennya. "Pasal 6A UUD sama sekali tak men-syaratkan adanya dukungan minimal berupa perolehan kursi atau suara. Maka, UU Pilpres seharusnya mampu menangkap jiwa dari norma yang ada di konstitusi terkait pemilihan presiden," kata Luk-man di Jakarta (10/7).

Wakil Ketua Majelis Per-musyawaratan Rakyat (MPR) ini menegaskan, argumen yang menyatakan bahwa penurunan atau penghilan-gan ambang batas itu bisa mengusik posisi Presiden di DPR adalah cara pikir yang tak mendasar. Baginya, pen-etapan syarat minimal per-olehan kursi atau suara bagi partai politik untuk mengu-sung calon presiden dan calon wakil presiden adalah bentuk pemasungan hak partai poli-tik dan hak masyarakat umum yang menghendaki adanya al-ternatif calon presiden. "Kalau itu masalahnya (ambang batas), kenapa tidak sekalian saja ambang batasnya di atas 50 persen? Itu baru benar-benar aman. Tapi, apakah kita mau kembali terapkan calon

JAKARTA - Ambisi Ket-ua DPR RI, Marzuki Alie mengikuti konvensi Partai Demokrat terus membara. Bahkan putra Palembang ini optimis pemilih di Jawa yang lebih dari 50 persen ini akan meliriknya. Apalagi dia tak percaya seorang pres-iden itu mesti dari Jawa. “Saya kira masyarakat su-dah cerdas, walau pemilih di Jawa di atas 50%. Kita ini keturunannya sama semua, hanya ada yang ditempatkan di Jawa, Sumatera, Indonesia Timur, dan lain-lain,” katan-ya di Jakarta, Rabu (10/7).

Bahkan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini optimis masyarakat Indo-nesia yang majemuk ini tak lagi berpikir terkotak-kotak. “Saya yakin Indonesia seka-rang tidak dikelompokkan dalam wilayah etnis, tapi melihat apakah orang itu sanggup membawa peruba-han untuk Indonesia yang baru, cerdas, sehat, sejahtera dan bermartabat,” jelasnya

Namun Marzuki men-gaku dirinya tak mengetahui persis soal peta kekuatan politik dalam konvensi terse-but. “Ini perlu survei dulu, bagaimana persepsi publik, atau popularitas dan elekta-bilitas kita yang sebenarnya. Kita akan mapping karena ada masyarakat yang be-lum memahami keragaman, NKRI, bahwa kita ini asalnya satu, sehingga tak akan mempersoalkan kesukuan,” tambahnya.

Selain mapping, Marzuki juga tengah memikirkan untuk mengadakan survei secara pribadi, sebelum be-nar-benar bertarung dalam konvensi Capres PD. “Saya lagi memikirkan (survei) ka-rena harus bicara konvensi ini dengan berpikir cerdas, kalau tidak uang kita habis, paling tidak dimana kekua-

tan kita, isu-isu apa yang diinginkan rakyat dan seba-gainya,” tegasnya

Ditanya kapan akan deklarasikan diri, Marzuki menegaskan hal itu akan di-lakukan kalau sudah resmi ditunjuk atau secara resmi sebagai kandidat konven-si. “Saat itulah saya akan deklarasi. Pasti akan deklar-asi. Tapi, sebelumnya harus menyiapkan visi, misi untuk ikut konvensi capres serta membentuk tim atas inisiatif teman-teman, bukan persia-pan pribadi. Jadi, saat ini saya menampung keinginan teman-teman yang ingin membantu, ada relawan MA, MA Fans Club, fans Marzuki, ada tim substantif yang ikut susun strategi dan lain-lain,” ujarnya.

Marzuki mengaku ban-yak sekali yang telah dis-iapkan rekan-rekannya secara sukarela untuk men-sosialisasi pemikiran-pe-mikiran dia dalam rangka konvensi. “Selain tim sukses, soal pendanaan untuk me-nang dalam konvensi yang segera dimulai pada tahun ini juga sudah disiapkan de-ngan membuka nomor re-kening khusus untuk sum-bangan bahwa dana itu halal dan sah. Juga dari sahabat-sahabat saya apakah alumni SMA yang sudah sukses, ada teman-teman lain,” tuturnya.

Soal berapa dana yang dibutuhkan untuk maju dan menang dalam kon-vensi, Marzuki menegaskan pihaknya belum berhitung karena sifatnya sosialisa-si ke masyarakat, dimana dalam proses itu sahabat-sahabatnya akan ikut mem-bantu, yang seperti ini su-sah dihitungnya. “Mau jalan dibantu mobilnya, ada yang bantu bakso, ada yang bantu ya alhamdulillah,” pung-kasnya. (gam/cea)

tunggal," ujarnya.Untuk diketahui, revisi

UU Pilpres terus menuai tarik ulur. Dalam rapat pleno Badan Legislasi DPR yang digelar pada Selasa (9/7) lalu, tidak ada keputusan apa pun apakah revisi UU Pilpres ini dilanjut-kan atau dihentikan.

Ketua Baleg DPR Igna-tius Mulyono mengatakan, setelah mendengarkan pan-

dangan sembilan fraksi, par-lemen tidak mencapai kata sepakat. Ada lima fraksi yang menolak perubahan UU Pilpres, yakni Fraksi Par-tai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI Perjuan-gan, Fraksi Partai Amanat Nasional, dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Se-mentara fraksi yang men-dukung revisi UU Pilpres

ialah Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Gerindra, dan Fraksi Partai Hanura.

Mulyono menuturkan, pembahasan akan dilanjut-kan pada masa sidang beri-kutnya setelah masa reses selama satu bulan yang dim-ulai pada Jumat (11/7) besok. Usulan Mulyono ini sempat

mendapat kritik dari par-tai yang mendukung adanya revisi. Sementara itu, Wakil Ketua Baleg Dimyati Na-takusumah menilai perlunya waktu pendalaman supaya partai-partai kembali mel-akukan lobi sehingga rancan-gan UU Pilpres belum bisa dikatakan ditarik atau dihen-tikan pembahasannya.

Adapun pembahasan re-

visi UU Pilpres ini sudah berkali-kali ditunda lantaran persoalan satu pasal, yakni pada Pasal 9 UU Pilpres. Di dalam pasal itu disebutkan bahwa pasangan capres dan cawapres hanya bisa diajukan partai politik dan gabungan partai politik yang memiliki 20 persen kursi di parlemen dan 25 persen suara nasional. (gam/aji)

ant/widodo s. jusuKetua DPR Marzuki Alie

JAKARTA- Komisi Pemili-han Umum (KPU) akan segera menerapkan aturan menge-nai mekanisme pemasangan alat peraga kampanye seperti poster dan spanduk dari para calon anggota legislatif dan partai politik peserta pemilu. Penertiban alat peraga ini sangat penting agar tidak merusak pemandangan dan mengganggu fasilitas umum tertentu. "Kita akan masukkan dalam Peraturan KPU (PKPU) Perubahan atas PKPU No-mor 1 Tahun 2013. Kami akan

konsultasikan ke DPR, seka-lian mengubah PKPU Nomor 1. Nanti Kita lihat hasilnya bagaimana," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, Rabu (10/7).

Hadar menjelaskan, PKPU Perubahan atas PKPU Nomor 1 Tahun 2013 yang masih di-godok KPU, akan memuat tiga poin. Di antaranya, membahas mekanisme pemasangan alat peraga, memuat soal pengatu-ran kampanye di media publik dan bentuk alat peraga.

Pengaturan itu dilakukan

terkait maraknya pemasan-gan spanduk dan poster yang tersebar di berbagai fasilitas umum sehingga mengganggu pemandangan dan mengotori lingkungan. "Upaya ini juga dilakukan sebagai bentuk per-hatian KPU dalam rangka men-jaga lingkungan dari spanduk dan poster yang ditempel di sembarang tempat. Sehingga nantinya tidak mengotori ling-kungan," ujar Hadar.

Jika usulan itu terwujud, KPU akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Alasannya,

Pemda dinilai lebih mengetahui fasilitas umum mana saja yang kerap digunakan untuk pema-sangan poster atau spanduk mi-lik para caleg atau partai. "Sela-ma ini seringkali ada poster dan stiker ditempel di sana-sini," kata Hadar.

KPU akan mengusulkan beberapa opsi ke DPR. Mis-alnya menempel poster meng-gunakan tiang khusus yang dibuat calon atau parpol ter-tentu. Bisa juga mendorong caleg atau parpol membuat leaflet yang disebarkan ke

publik. "Meski nanti dibuang, tapi bisa dibersihkan," ujarnya.

Hadar mengatakan, kam-panye melalui leaflet jauh lebih efektif ketimbang men-empel poster yang biasanya terdiri foto caleg, nomor urut, dan ketua umum partainya saja. "Leaflet lebih mengena. Karena di dalamnya berisi leb-ih banyak informasi soal calon. Dan unsur mendidik dan pen-yadaran kepada masyarakat, dari caleg atau parpol, akan lebih banyak," tukas Hadar. (gam/abd)

PENERTIBAN ATRIBUT KAMPANYE:Petugas Bawaslu membongkar atribut maupun alat peraga politik dari Calon Gubernur Riau dan calon presiden di Pekanbaru, kemarin. Hal ini dilakukan karena pemasangan atribut tersebut menyalahi aturan kampanye.

ant/fb anggoro

Page 14: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO. 0157 | TAHUN II14 OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisa-ris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

salam songkem

Toleransi Kebablasan

Negeri ini memang kacau-balau. Betapa tidak, ne-geri yang mengaku negeri hukum dan demokra-tis, ternyata memberikan kelonggaran terhadap

peredaran minuman keras. Bahkan, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol dibatalkan.

Pembatalan Keppres tersebut selain dimaksudkan untuk meredak agar ormas tidak sembarangan melaku-kan razia, juga sudah dianggap tidak relefan. Sebab re-alitanya miras sangat bergantung pada daerah. Kadang-kadang di daerah tertentu miras dianggap bermasalah, sedangkan di di daerah lain miras justru tidak menim-bulkan bermasalah.

Kiranya pembatalan Keppres itu merupakan bentuk toleransi terhadap daerah atau warga di masing-masing daerah. Sebuah bentuk toleransi negara yang kebablasan, karena kelonggaran pengawasan dan peredaran miras sesungguhnya sebuah bentuk ketidakberdayaan negara terhadap daerah. Bahkan, pembatalan Keppres itu juga sejatinya sebuah bentuk kompromi negara terhadap para pelaku kejahatan, setidak-tidaknya diakui atau tidak, ne-gara telah berkompromi dengan suatu kebebasan yang dapat mendorong seseorang berbuat jahat.

Sangat tidak bisa dipahami, ketika Mahkamah Agung sebagai lembaga konstitusi tertinggi di negeri ini mem-berikan suatu putusan pembatalan terhadap Keppres. Meskipun secara yuridis formal, MA memang berwenang melakukan putusan pembatalan Keppres itu, namun hakikatnya MA telah dengan sengaja melakukan penge-birian hukum yang dapat berakibat vatal bagi keberlang-sungan hidup bermasyarakat, berbangsa, beragama, dan berpancasila.

Meskipun di daerah tertentu, miras tidak lagi diang-gap sebagai suatu yang bermasalah, namun miras itu tetap bertentangan dengan semangat agama dan juga berseberangan dengan roh pancasila.

Tidak ada satu agama pun di negeri ini yang mem-bolehkan kejahatan atau melegitimasi sesuatu yang da-pat menimbulkan kejahatan. Ajaran agama itu tidak ber-tentangan dengan pancasila, atau sebaliknya, pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama. Oleh karena itu, ketika produk hukum yang notabene manifestasi dari semangat agama dan pancasila, seperti Keppres tentang Pengawasan dan Pengendalian Meras itu dikebiri, maka pembatalan Keppres itu sejatinya sebuah perbuatan yang bertentangan dengan pancasila.

Seharusnya, Keppres tentang Pengawasan dan Pe-ngendalian Minuman Beralkohol itu tidak dibatalkan. Akibat pembatalan Keppres itu tak bisa disederhanakan hanya dengan upaya tindaklanjut yang diserahkan ke-pada pemerintah daerah agar segera membuat peraturan yang sesuai dengan daerah terkait peredaran dan peng-gunaan miras. Apalagi hanya sekedar meminta Pemda segera menerbitkan Perda Miras, itu juga sangat terlalu menyederhanakan permasalahan miras dan dampaknya.

Adanya perda miras semestinya saling menguatkan dengan peraturan di atasnya. Tidak bisa perda miras di daerah berdiri sendiri tanpa ada payung peraturan di atasnya. Sebab ketika di daerah membuat perda miras, sementara Peraturan di atasnya yang berkaitan dengan miras ditebas, merupakan sebuah adegan daerah yang sangat layak ditertawakan.

Setelah Keppres itu dipangkas, harapan payung hu-kum yang bisa dijadikan senjata pengendalian minuman beralkohol adalah UU Perdagangan dan UU Kesehat-an. Akan tetapi, kekhawatiran lain muncul, ketika Kep-presnya sudah bisa diberangus, berikutnya tinggal me-nunggu pembasmian UU Perdagangan dan UU Kesehatan terutama bagian-bagian yang mengikat peredaran miras. Kekhawatiran ini bukan mustahil suatu saat bisa men-jadi kenyataan.

Pemerintah, dalam hal ini MA, tampaknya lebih mengkhawatirkan merebaknya tindakan anarkisme dari-pada rusaknya moralitas dan peradaban bangsa yang diakibatkan oleh miras. Salahnya, Keppres Miras diang-gap sebagai suatu penyebab tindakan anarkisme itu, se-hingga Keppres Miras harus ditiadakan dengan alasan masalah miras tidak harus diatur oleh pusat. Padalah de-ngan tidak adanya aturan pusat mengenai miras, sangat berdampak kepada pemerintah daerah dalam mengatur masalah miras, sehingga dikhawatirkan persoalan mi-ras akan merambah bebas ke semua elemen masyarakat yang pada akhirnya dapat merusak moralitas mereka.

Seterusnya akan tercipta regenerasi yang morali-tasnya kian bejat dan itu menjadi ancaman nasional. Bahkan bisa merusak peradaban dan mencorengkan aib kehidupan kebangsaan dan kenegaraan di internal nege-ri ini bahkan juga di muka dunia. Seolah-olah masalah ini terabaikan dalam proses pembatalan Keppres Miras.

Apabila tidak terlambat, pembatalan Keppres Mi-ras memang butuh dipikirkan ulang, bahkan bila dibu-tuhkan, perlu ada upaya pergerakan bersama-sama untuk penguatan kembali semangat penegakan Kep-pres Miras, sebagai salah satu kekuatan aturan miras di pusat yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh pe-merintahan daerah.

Apabila pemerintah memang tidak bermaksud me-legalisasi merebaknya miras di negeri ini, semestinya pembatalan itu dicabut. Sebab, ada Keppres saja peredar-an miras masih marak, apalagi bila Keppresnya dibatal-kan, maka sudah dapat dipastikan miras akan semakin merajalela di negeri ini.

Barangkali bila miras masih bertebaran juga, barang-kali yang butuh dilakukan oleh pemerintah bukan malah membatalkan peraturan miras yang sudah ada, tetapi seharusnya menegakkan bagaimana pelanggaran miras itu diberikan sanksi yang seberat-beratnya agar menim-bulkan efek jera. Itu artinya, yang diperlukan hanyalah revisi peraturan, bukan malah membatalkannya. (*)

Abd. HannanAnggota Tim Riset Sosial dan

Pustakawan Mahasiswa (PusMa) Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Budaya UTM

Syarif Hidayat SantosoAlumni Hubungan

Internasional FISIP UNEJ

Ramadhan dan Andre Moller

Media dan Politik Dromologi

Kalau puasa adalah sesuatu yang arkaik dan eksotik dan ka-

renanya harus diobservasi, maka Andre Mollerlah penel-iti asing paling tepat dalam menggambarkan bagaimana puasa dialami dan dipraktek-kan muslim Indonesia. Dalam bukunya Ramadhan di Jawa, Andre mengobservasi puasa orang Islam sebagai sesuatu yang unik. Sebagai peneliti asing dari Swedia, Andre mampu menempatkan em-pati sebaik mungkin dalam mencermati fenomena Rama-dhan di Jawa.

Ahmad Baso melukiskan bahwa Andre Moller bukan saja ikut merasakan secara psikologis tentang puasa, tapi juga ikut memberikan antitesis bahwa Islam Jawa

adalah Islam dalam bentuk sebenarnya, bukan Islam lain seperti ulasan Geertz. Andre Moller menjembatani dunia penelitian yang sering memi-sahkan aspek normatif de-ngan sudut nyata. Menurut Andre, penelitian yang baik harus menggabungkan antara sudut normatif, sudut me-dia, dan sudut nyata (Ahmad Baso:2005).

Andre Moller mampu menciptakan disparitas antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Sebagai sebuah teks, puasa dalam kajian antropologi bu-daya sering dimaknai sebagai sesuatu yang berisi perkataan simbolik semata. Kajian ini demikian absurd karena teks bukan saja sebuah tindakan sosial, namun sebuah penji-waan yang transendental dari sebuah narasi yang terbaca maupun yang tak terbaca. Ramadhan di negeri ini jelas menampilkan sudut-sudut simbolik yang hanya bisa di-baca di permukaan namun sulit diselami makna batini-ahnya.

Bagi para peneliti, ka-jian antropologis bukan saja penting karena dapat men-ciptakan empati lebih dalam terhadap tradisi-tradisi yang terbenam didalamnya. Bagaimana misalnya tarawih yang diamalkan warga NU menjadi sebuah narasi simbo-lik yang menciptakan harmo-nisasi dan antitesis sekaligus. Di basis-basis NU, tarawih du-apuluh rakaat bukan saja se-

buah pencarian tentang teks agama yang menjustifikasin-ya namun sebuah peneguhan identitas tentang Ke-NU-an dan Keaswajaan.

Namun, para peneliti as-ing akan bingung manakala melihat tarawih delapan rakaat juga banyak dilakukan warga NU. Di Sumenep tem-pat kelahiran saya, sudah bi-asa jika warga NU melakukan tarawih delapan rakaat selain dua puluh rakaat. Namun, uniknya tarawih delapan rakaat tak bisa dipahami se-bagai suksesnya kuasa mus-lim modernis mendominasi di dalamnya. Tarawih delapan rakaat juga merupakan har-monisasi sekaligus antitesi-sasi terhadap tradisi modern-isme Islam. Warga NU biasa melakukan tarawih delapan rakaat namun tetap dengan menyertakan tradisi khas NU seperti taraddhi dan shalawat.

Di sela-sela tarawih de-lapan rakaat warga NU men-doakan para khalifah Ra-syidin dan juga bershalawat atas nabi dengan pimpinan seorang bilal. Warga NU biasa pula melagukan syair-syair yang bersumber dari ratib-ratib selepas shalat tarawih dan witir. Ada pula pem-bacaan niat secara lisan untuk puasa yang akan dilakukan keesokan harinya. Jelas hal ini merupakan keunikan yang memadukan antara harmo-nisasi tarawih yang menjadi identitas primordial menjadi tarawih yang tak menjadi in-ternalisasi konflik secara ek-

sternal maupun internal.Mengkaji budaya Islam

bagi para peneliti Islamic studies mutlak dilakukan karena biasanya pemikiran barat dalam mengkaji Is-lam di Indonesia. Studi an-tropologi budaya yang baik manakala mencermati Islam sebagai sebuah teks budaya paling tidak harus mengede-pankan strategi dua kaki (dually constructed) seper-ti yang dikatakan Marilyn Strathern (1987). Menu-rut Strathern, konsep dua kaki akan menciptakan dua fungsi sekaligus yaitu adan-ya pandangan komparatif dan adanya keakraban de-ngan realitas yang diamati. Keakraban terhadap realitas yang diamati inilah yang sering memudar dalam lan-skap penelitian barat. Pe-nelitian ala Geertz sering menghilangkan subyektifi-tas sebagai seorang Indone-sia yang terlibat emosional di dalamnya.

Jika tesis ala Geertz kita gunakan dalam menikmati tradisi Ramadhan yang di-jalankan warga NU, bisa jadi kita akan menuding tarawih delapan rakaat yang diprak-tekkan warga NU sebagai dominasi Islam modernis. Bisa jadi pula warga NU yang mengawali awal puasanya tidak sebagaimana yang dig-ariskan PBNU dan pemerin-tah sebagai heresy. Padahal hal itu harus ditepis sede-mikian rupa. Kita harus me-lakukan perubahan subyek

agar tradisi keagamaan yang melekat pada kejawaan, ke-maduraan, dan etnisitas primordial lain serta keindo-nesiaan dapat dilihat secara integral.

Muslim harus menulis bukan cuma ditulis, atau seperti konsepnya Ahmad Baso, harus menjadi fa’il bukan hanya maf’ul. Jika pada Ramadhan di Jawa ada Andre Moller kenapa kita tidak juga menulis Ramad-han di Jawa atau Ramadhan di Madura dan tempat la-innya dengan menjadikan keislaman sebagai subyek bukan hanya obyek.=

Menjelang perhelatan politik 2014 menda-tang, perbincangan

politik dalam negeri akhir-akhir ini semakin menarik untuk diamati. Wacana poli-tik tak pernah basi diperbin-cangkan. Ini mengindikasikan betapa politik sekarang ini menjadi satu bagian realitas yang melekat dengan keseha-rian publik.

Dalam komunikasi politik, media merupakan jenis alat strategis meraup dukungan suara. Media memiliki nilai efektivitas yang mudah dija-ngkau masyarakat di berba-gai penjuru daerah, hingga

yang terpencil sekalipun. Ka-renanya, hal lazim jika di era sekarang media menjadi satu komoditas rebutan politisi memperkenalkan parpol usungannya sebagai upaya menarik simpati.

Berkembangnya media sebagai salah satu alat tung-gangan politik menimbulkan satu fenomena baru, dimana media berubah sebagai salah satu realitas sosial semu (ar-tifisial) yang melahirkan citra tersendiri. Realitas semu se-perti ini dalam perkemban-gannya oleh kebanyakan te-orotisi sosial disebut dengan dunia hiperrealitas (Amir Pil-iang, 2009).

Media sebagai hiperreali-tas nampak sekali dalam di-namikan politik di negeri kita, Indonesia. Baik dalam pilbup, pilkada, dan pileg. Lebih-lebih dalam penyelenggaraan pilpres, pencitraan politik dalam media hadir dengan penuh serba-serbi dan sajian kampanye yang serba manis. Semua menjadi kamuflase yang disebarkan dalam ber-bagai tayangan televisi. Pub-lik terjebak dengan penuh takjub, melihat adegan politik yang disajikan kaum elite.

Kebenaran justru semakin tertutupi, karena bisa mem-buat malapetaka. Sementara kepalsuan yang hadir dari berbagai elite politik ditay-angkan sedemikian rupa, simulasi bisnis berbagai

merek tayang pe-nuh sensasi, reality show hanya men-gumbar gaya hidup yang absurd. Iring-iringan hiperre-alitas menyebarkan berjuta kepalsuan informasi dan me-nebarkan berjuta kesemuan citra. Terjadilah pemu-tarbalikan tanda dalam semiotika

politik (pseudo sign), terjadi penjungkirbalikan makna se-mantika politik (psedo mean-ing), dan terjadi penciptaan kesadaran semu politik (false consciousness) sehingga men-gakibatkan apa yang origin dari politik sendiri mengabur.

Terjebaknya media dalam pusaran politik menyebabkan objektivitas dan orisinilitas informasi yang disuguhkan tidak lagi terjamin. Bahkan dapat dikatakan berita yang disampaikan lebih menga-rah pada isu yang kadar ke-benarannya tidak seberapa besar. Setting politik yang terlampau dimodifikasi se-demikian rupa telah men-ciptakan ruang gerak ke-palsuan. Data publik, angka statistik, hasil pemilu, ang-ka korupsi, skandal kuasa, data kemiskinan, dan se-bagainya telah kehilangan kredibilitas lantaran sudah dicampuradukkan dengan beragam politisasinya. Se-kedar dimunculkan sebagai pencitraan, atau paling tidak mengelabuhi pandangan publik.

Memang benar menjelang perhelatan demokrasi, diskusi tentang kesenjangan sosial meningkat drastis di permu-kaan media. Baik dalam ben-tuk media elektronik maupun cetak, lokal maupun nasio-nal. Wacana pengangguran, dialog interaktif, diskursus kemiskinan, anak jalanan, masalah pendidikan, problem kesehatan semuanya diang-kat sedemikian rupa dengan dalih memperjuangkan hak rakyat. Namun karena di sini ada makna kepentingan poli-tik yang bermain di balik la-yar, maka selepas perhelatan demokrasi, semua yang dise-butkan menciut.

Politik DromologiKedahsyatan teknologi

informasi yang begitu cepat

diperagakan televisi telah melahirkan fakta baru berna-ma dromologi politik. Dalam salah satu teori sosialnya, Paul Virilio (1991) menjelas-kan, Dromologi hakikatnya merupakan proses percepa-tan kehidupan. Fenomena percepatan kultural. Dalam konsep berpolitik dromologi dikenal sebagai model politik yang dikuasai oleh kecepa-tan, dibangun dan digerakkan oleh prinsip kecepatan dan percepatan.

Dalam dunia yang di-kuasai kecepatan teknologi, peran politik ruang diambil alih oleh politik waktu. Du-nia seakan disingkat dalam lipatan waktu yang relatif cepat dan singkat. Dalam ruang yang digerakkan dro-mologi, politik yang masih menggunakan media ruang jelas tertinggal jauh dan tidak dapat berbuat apa-apa. Kece-patan adalah satu identitas yang membudaya. Bukan lagi mempertimbangkan ketepa-tan dan kebenaran, melain-kan bagaimana bergerak se-cepat mungkin untuk dapat mencapai tujuan. Sampai disini, hampir bisa dikatakan media yang sejatinya merupa-kan kontrol dan tunggangan berubah peran menjadi aktor politik yang banyak berperan membentuk opini publik.

Kian ramainya budaya politik dromologi mencipta-kan realitas politik yang kacau balau. Entah menyangkut as-pek komunikasi politik, sosia-lisasi politik, partisipasi politik, bahkan parahnya lagi mewa-bah hingga aspek rekrutmen politik sekalipun. Munculnya dromologi dalam hal rekrut-men politik menimbulkan id-iom-idiom lucu. Misal, politisi dadakan, politisi kesiangan, dan lain sebagainya.

Ideologi dromologi yang dibawa kewilayah politik men-gakibatkan dinamika politik

kita bagaikan politik tran-saksi. Bagaimana menjual jasa secepat mungkin untuk menghasilkan laba yang ce-pat. Tidak memperhatikan proses namun cenderung mengedepankan rasionali-sasi seinstan mungkin. Aki-bat pandangan demikian tak pelak memunculkan tindak perilaku nyeleneh. Berbagai cara dihalalkan tanpa menge-nal batas norma-nilai, ker-ena yang terpenting adalah bagaimana tujuan bisa dida-pati secepat mungkin.

Faktor dromologi inilah sebenarnya pangkal pe-nyebab dari bermuaranya politik praktis pragmatis yang akhir-akhir ini membudaya di sekitar kita. Meminimalisir mungkin saja bisa kita laku-kan, namun jika bermak-sud menghapus, atau lebih tepatnya mengelak dari re-alitas demikian, barangkali hanyalah harapan belaka. Karena dromologi merupa-kan bawaan perkembangan zaman, efek globalisasi, dan buah semangat pembangunan modernisme yang terlampau positivistik. =

Page 15: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II 15EKONOMI

JAKARTA- Direktur In-stitute for Development of Economics and Finance (INDEF ) Enny Sri Hartati meminta Bank Indonesia (BI) agar tidak menaikan suku bunga acuan atau BI rate mengingat suku bunga kredit saat ini sudah tinggi sekali. Langkah ini seka-ligus menyelamatkan du-nia usaha di tengah ongkos produksi yang terus men-ingkat. “Kalau BI rate naik lagi akan semakin lagi suku bunga kredit sehingga se-makin membebani dunia usaha. Apalagi, suku bunga saat ini menyekik leher dunia usaha,” jelas Enny Sri Hartati di Jakarta, Rabu (10/7).

Seperti diketahui, BI akan menggelar Rapat De-wan Gubernur (RGD) BI bulanan pada Kamis (11/7) untuk memutuskan apakah mempertahankan atau me-naikan BI rate. Saat ini, suku bunga acuan berada di posisi 6,00 persen.

Karena itu, dia berharap agar bank sentral menahan suku bunga acuan ini. Tetapi bank sentral harus membuat instrumen untuk pengen-dalian pasar keuangan. “BI harus melakukan kordinasi dengan pemerintah agar pengusaha confidence,” je-las dia.

Menurut dia, bank sen-tral harus mampu menyakin-kan pelaku pasar uang bahwa inflasi tinggi bersifat jangka pendek atau bersifat tempo-rer. Karena inflasi ini shorted maka tidak perlu disikapi BI dengan pengetatan likuidi-tas yang berlebihan. Artinya, inflasi ini tidak perlu dir-espon dengan kenaikan suku bunga. “ Inflasi yang seka-rang ini masih dalam level target BI,” jelas dia.

Cuman yang perlu diwas-padai kata dia penyebab in-flasi dari sisi fiskal. Sehingga jika BI melakukan pengeta-tan likuiditas dengan kenai-kan suku bunga juga tidak

akan menjadi obat bagi in-flasi.

Memang kata dia, ke-naikan suku bunga acuan ini akan mengerem potensi capital outflow. Tetapi bera-dasarkan trend, capital in-flow ini tidak melihat jangka pendek. “Kalau pemerintah mampu memberikan sig-nal dalam jangka menengah panjang bahwa investasi di Indonesia masih prospektif serta insentif investasi, itu akan mengerem juga dan tidak akan membuat panik para investor. Terutama, in-vestor di pasar uang dalam bentuk hot money,” jelas dia.

Pada Juni lalu jelas dia, sempat ada capital outflow yang sangat besar. Tetapi saat ini sudah balik arah lagi karena sinyal kebijakan ekonomi pemerintah sudah positif. Karena itu kata dia, responnya tidak perlu de-ngan pengetatan likuditas.

“Saya berharap agar suku bunga cuan ini diper-tahankan. Kalaupun pada akhirnya BI menaikan BI rate, sesuatu yang bisa di-pahami demi stabilitas pasar keuangan kita. Tetapi harapan kita, BI confidence dan pemerintah harus bek-erjasama lebih intens lagi agar pasar semakin ny-aman. Kalau bauran kebi-jakan BI dan pemerintah sejalan maka saya kira, BI confidence mempertahan-kan suku bunga acuannya,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengadan Barang dan Distributor Indo-nesia (ARDIN), Nathan Pal-inggi meminta bank sentral agar tidak menaikan suku bunga acuan. Pasalnya, be-ban usaha saat ini sangat be-rat sebagai dampak kenaikan harga bahan minyak (BBM). Di samping itu, terjadi ke-naikan harga tarif listrik, gas, dan lainnya. “Beban usaha industri saat ini melonjak ta-jam dan semakin memberat-kan,” jelas dia. (gam)

ONGKOS PRODUKSI MEMBENGKAK

BI Diminta Tahan BI Rate

“Kami meyakini bahwa nilai tukar dimungkinkan bila lebih kuat dari Rp10.000 per dollar AS atau lebih lemah dari Rp10.000 per dollar AS,” kata Agus Marto, ketika ditemui di DPR, seusai menghadiri rapat

kerja dengan Banggar DPR, Rabu (10/7).

Hal yang sama ia sampai-kan mengenai cadangan devi-sa. Bila selama ini berkembang wacana bahwa batas psikolo-gis cadangan devisa BI ialah

US$100 miliar, Agus Marto menepis hal itu. “Kami juga sangat meyakini bahwa ca-dangan devisa kalau dia lebih rendah dari US$100 miliar itu dimungkinkan,” kata mantan menteri keuangan itu.

Ditambahkannya pula, ada berbagai faktor yang mem-pengaruhi nilai tukar. Ia meli-hat perkembangan ekonomi global juga membawa tekanan terhadap Rupiah. Hal itu ter-cermin pada neraca pemba-yaran. “Inflasi di dalam neg-eri juga ikut mempengaruhi.

Kebutuhan akan valas dari dari kegiatan impor kita juga berdampak pada nilai tukar,” tutur dia.

Satu hal yang menurut Agus Marto menjadi garis ke-bijakan nilai tukar BI ialah menjaga terwujudnya nilai tukar Rupiah yang stabil dan mencerminkan fundamet-alnya.

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina mengatakan masih kuatnya posisi dollar AS di pasar berkembang membuat

nilai tukar rupiah terus mele-mah. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah melemah 12 poin (0,12 persen) ke level 9.966 per dolar Amerika Seri-kat (AS).

Yustina mengatakan, kondisi pasar berkembang yang masih diwarnai aksi jual investor asing masih men-jadi faktor yang membebani rupiah. “Tidak hanya rupiah, seluruh mata uang di pasar berkembang juga cenderung melemah terhadap dolar AS.”

Menurut dia, BI telah mel-akukan berbagai upaya untuk menjaga rupiah agar tetap sta-bil di koridornya. Namun, te-kanan global memang sedang kurang menguntungkan aset-aset di pasar berkembang, ter-masuk mata uang Asia. “Kalau rupiah menguat sendirian jus-tru aneh,” katanya.

Membaiknya perekono-mian negeri Abang Sam, yang ditunjukkan dengan mem-baiknya data manufaktur dan tenaga kerja, menjadi alasan bagi bank sentral AS (The Fed) untuk menghentikan program stimulusnya.

Dimulai dengan pemoton-gan anggaran pembelian ob-ligasi US$ 85 miliar per bulan mulai September, dan dihen-tikan sepenuhnya mulai 2014 mendatang. Meski tekanan global masih dominan, rupiah berpotensi terimbas sentimen positif dari dalam negeri. Ra-pat Dewan Gubernur Bank In-donesia 11 Juli kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebanyak 25 poin ke level 6,25 persen.

Menurut Dian, kenaikan suku bunga akan mendorong investor asing untuk kembali masuk ke pasar domestik ka-rena ada potensi kenaikan imbal hasil. “Kenaikan BI rate akan memicu penguatan tem-porer bagi rupiah,” ujar Dian.

Hingga pukul 17.20 WIB, mata uang euro ditransak-sikan di US$ 1,2814, pound-sterling US$ 1,4890, dan yen 100,12 per dolar AS. Dari Asia, dolar Singapura ditransak-sikan di 1,2770 per dolar AS, won 1.135,97 per dolar AS, dan yuan 6,1345 per dolar AS. (gam)

Rupiah Dimungkinkan Tembus Rp10.000

antyudhi mahatma

UANG KARTAL. Petugas menata tumpukan uang kertas di penyimpanan uang kartal (Cash Center) Bank BNI Pusat, Jakarta, Jumat (28/6). Bank Indonesia mencatat hingga pertengahan 2013 jumlah uang kartal (uang tunai) yang beredar mencapai Rp 392,2 triliun, dan akan meningkat menjelang ramadan dan lebaran mendatang.

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) tidak terikat pada batas psikologis angka tertentu untuk menetapkan kebijakan nilai tukar. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menegaskan nilai tukar Rupiah dimungkinkan lebih lemah dari Rp10.000 per dollar AS, tetapi dimungkinkan juga lebih kuat dari angka itu.

“Kami ingin mendengar-kan permasalahan kasus yang dialamai bank-bank tersebut. Kita ingin juga mendengar se-cara langsung penjelasan dari masing-masing bank tersebut lebih lanjut dari permasala-han yang ada,” kata Andi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI Sen-ayan, Jakarta, Rabu (10/7/).

Kelima direktur bank tersebut adalah Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, Direktur Utama BJB Bien Subiantoro, Direktur Utama Bank Mestika Ah-mad Kartasasmita, Direktur Kepatuhan Bank Danamon Fransisca Oei, dan Direktur HRD Bank Permata Indri K Hidayat.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengatakan, RDP tersebut membahas secara khu-sus mengenai kasus-kasus perbankan yang sampai saat ini masih dalam penanganan lebih lajut oleh Pengadilan. “Ini memang kita menyelidiki 4 kasus perbankan,” kata Harry.

Menurut Harry, sejauh ini, kasus-kasus tersebut masih dalam proses penyelesaian, walaupun sudah tidak lagi ditangani oleh BI melainkan sudah menempuh jalur hu-kum dan tidak mengganggu operasional masing-masing bank.

Kasus-kasus perbankan yang sempat dibahas dalam RDP tersebut antara lain, Kasus Bank Mega dengan Elnusa yang melibatkan dana Rp 111 miliar, dan kasus pem-bobolan uang milik Pemkab

Batubara Sumatera Utara sebesar Rp 80 miliar yang raib di bank milik Chairul Tanjung tersebut.

Kemudian kasus Bank Jawa Barat dan Banten yakni dugaan kredit fiktif kepada Koperasi Bina Usaha sebesar Rp 38,7 miliar, kemudian kasus korupsi pengadaan satuan unit ruang kantor Bank BJB di T-Tower di jalan

Gatot Subroto Jakarta senilai Rp 543 miliar, dimana BJB membeli 14 dari 27 lantai di gedung tersebut.

Kasus PaninBank yang pertama adalah fraud senilai Rp 30 miliar berupa pe-nyelewengan kredit oleh kantor cabang umum, Banjar-masin. “Kasus Bank Mestika Dharma, itu ada agunan dari seseorang kemudian dia pin-jamkan, pinjamkan ke salah satu CV di Bandung kemudian dia meminjam kredit Rp 1,2 miliar ke Bank Mestika. Nah itu jadi kasus.

Kemudian, kasus Bank Danamon cabang Depok

dimana seorang nasabah memiliki dana Rp 43 miliar berkurang menjadi Rp 6.000 sementara nasabah tersebut tidak merasa menggunakan dananya.

Direktur Kepatuhan Bank Danamon Fransisca Oei mem-berikan klarifikasi mengenai hilangnya dana nasabah yang disimpan di Bank Danamon cabang Depok. Nasabahnya tersebut telah melakukan komplain ke Bank Danamon pada bulan Mei tahun 2010 dan transaksi tersebut dilaku-kan melalui mobile banking. “Keluhan nasabah Danamon Cabang Depok sehubungan dengan transaksi transfer de-ngan menggunakan PIN (Per-sonal Identification Number) sejumlah Rp 43.900.000,” kata Fransisca di Komisi XI DPR RI, Rabu (10/7).

MediasiDeputi Gubernur BI Halim

Alamsyah mengatakan, untuk perdata, lanjutnya, bank sen-tral menyediakan sarana me-diasi, termasuk untuk kasus Bank Danamon yang sudah masuk mediasi BI namun belum tercapai kesepakatan di antara kedua belah pihak yang bersengketa.

Dalam mediasi ini, BI hanya bertindak sebagai mediator. Adapun untuk bisa masuk dalam mediasi BI, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dari sebuah sengketa bank dengan na-sabah, di antaranya pernah diupayakan penyelesaiannya oleh bank, sengketa yang diajukan tidak sedang dalam proses atau belum pernah diputus oleh lembaga arbi-trase atau peradilan, atau belum terdapat kesepaka-tan, nilai tuntutan finansial yang diajukan paling banyak sebesar Rp500 juta untuk setiap kasus sengketa, pun tidak mengajukan tuntutan finansial yang diakibatkan oleh kerugian immateriil. (gam/abd)

SENGKETA PERBANKAN

DPR Kembali Memanggil Lima BankirJAKARTA-Komisi XI DPR kembali memanggil 5 Direktur bank untuk membahas kasus-kasus perban-kan yang dihadapi lima bank tersebut. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Andi Timo Pangerang mengatakan, pemanggilan pimpinan bank ini untuk mendapatkan penjelasan seputar sengketa antara bank dan nasa-bah, dan sudah masuk ke proses pengadilan.

JAKARTA- Ketua Umum Masyarakat Telematika In-donesia (Mastel), Setyanto P Santosa, menilai vonis ma-jelis hakim Pengadilan Tin-dak Pidana Korupsi terhadap mantan Direktur Utama IM2, Indar Atmanto, dapat meru-sak iklim investasi industri telekomunikasi di Indonesia.

“Untuk ekonomi pasti investor akan ragu dalam berinvestasi, sekarang mitra-nya Indosat saja sudah ragu,” kata Setyanto melalui keter-angan pers di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan majelis hakim tidak mempertim-bangkan surat rekomendasi dari Kementerian Komunika-si dan Informatika (Kemen-kominfo).

Lebih lanjut, Setyanto menyarankan pemilik saham mayoritas dari Indosat yang menjadi induk perusahaan IM2, Ooredoo, harus sece-patnya mengajukan banding ke arbitrase internasional.

“Oreedoo harus mem-bawa ke mahkamah inter-nasional, karena dampaknya akan sangat negatif bagi citra Indonesia, iklim investasi,” ujarnya.

Sementara itu, ahli hu-kum asal Universitas Trisakti, Dian Andriawan menyatakan putusan majelis hakim pen-gadilan tipikor terhadap kasus kerja sama Indosat-IM2 cenderung dipengaruhi stigma masyarakat.

“Ada stigma masyarakat bahwa terdakwa korupsi me-mang harus divonis bersalah, jadi fakta persidangan sama sekali tidak dipertimbangkan oleh hakim,” katanya.

Dian mengungkapkan hakim Pengadilan Tipikor kerap tidak mempertimbang-kan katerangan saksi ahli dalam memvonis seorang terdakwa.

Pada industri telekomu-nikasi, pengamat hukum itu, menyebutkan pemerin-

tah melalui Kemenkominfo yang lebih berhak menen-tukan ada atau tidaknya pelanggaran dalam sebuah kerja sama, seperti halnya Indosat - IM2.

Menurut Dian, seharusn-ya hakim mengacu pendapat pemerintah yang menyata-kan bahwa kerja sama Indo-sat - IM2 sudah tepat.

Majelis hakim Pengadilan Tipikor sebelumnya mem-vonis mantan Dirut IM2, Indar Atmanto, bersalah de-ngan hukuman empat tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider tiga bulan penjara, serta memerintahkan PT IM2 membayar ganti rugi Rp1,3 triliun, Senin (8/7).

Sementara itu, Indar langsung mengajukan ke-beratan atas putusan maje-lis hakim itu, karena tidak mencerminkan proses dan fakta persidangan, sehingga terjadi upaya penzaliman. (ant/fik/beth)

TINDAK PIDANA KORUPSI

Vonis Kasus IM2 Rusak Iklim Investasi

ant/wahyu putro a

VONIS KASUS IM2. Mantan Direktur Indosat Mega Media (IM2), Indar Atmanto (kiri) mendapat pelukan dari kerabat usai mengikuti sidang dengan agenda vonis terkait dugaan korupsi penyalahgunaan penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/7). Majelis Hakim menjatuhkan vonis kepada Indar Atmanto dengan hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta serta mengharuskan IM2 membayar uang pengganti kepada negara sebesar Rp 1,3 triliun.

ENERGI

Pertamina Jual Elpiji 2,67 Juta Ton

JAKARTA- PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, penjualan bahan bakar elp-iji selama semester pertama tahun 2013 mencapai 2,67 juta ton.

Wakil Presiden LPG dan Produk Gas Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto di Jakar-ta, Rabu, mengatakan vol-ume penjualan terdiri dari elpiji tabung kemasan 3 kg yang bersubsidi sebesar 2,1 juta ton atau mencakup 79 persen dari total 2,67 juta ton.

“Sementara, sisanya sebesar 0,57 juta ton atau 21 persen disumbangkan penjualan nonsubsidi,” ka-tanya.

Menurut dia, penjua-lan elpiji semester pertama 2013 itu mengalami kenai-kan sekitar enam persen dibandingkan periode sama 2012.

Penyebabnya antara lain masyarakat makin tidak khawatir menggunakan elp-iji dan makin berkembangn-ya sektor industri kecil.

“Kenaikan konsumsi energi rumah tangga dan industri mikro ini bisa menjadi salah satu indi-kator peningkatan kese-jahteraan dan kemampuan daya beli masyarakat,” ka-tanya.

Gigih juga menambah-kan, selama masa puasa dan Lebaran, konsumsi elp-iji diperkirakan naik 8-10 persen menjadi 18 ribu ton per hari.

“Kami akan jaga stok sebesar 17 hari yang berarti sangat aman untuk men-jamin selama puasa dan Lebaran,” katanya. (ant/kel/beth)

Page 16: e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

KAMIS 11 JULI 2013 NO. 0157 | TAHUN II16OLAHRAGA

Mourinho terkenal suka menerapkan permainan yang cenderung bertahan dan mengandalkan kekuatan fisik serta serangan balik. Ia ser-ing dikritik hanya mengejar kemenangan ketimbang per-mainan sepak bola indah.

“Saya ingin membuat su-porter Chelsea bahagia de-ngan hasil, juga permainan yang indah, ditopang mentali-tas dan personalitas tim yang baik. Mereka harus tahu bahwa kami akan selalu memberikan segalanya,” tegas Mourinho seperti dikutip The Sun.

Jose Mourinho sebelumn-

ya pernah menangani Chelsea pada periode 2004-2007. Ia kemudian pindah ke Inter Mi-lan (2008-2010), Real Madrid (2010-2013), dan kini kembali menangani The Blues.

“Saya tahu rekor saya di Chelsea, juga bersama Inter Milan dan Real Madrid. Tapi, saya membuat keputusan un-tuk membantu tim. Jika saya berjudi dengan keputusan berisiko, ini bisa menjadi ja-lan yang salah. Berapa banyak saya bermain di sini dengan tiga defender?” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Saya masih ingat ketika melawan

West Ham (pada April 2006). Kami saat itu tertinggal 0-1 dan kami bermain dengan 10 orang setelah Maniche men-dapat kartu merah di awal laga. Saya masih berjudi kare-na saya menginginkan keme-nangan dengan 10 orang dan kami akhirnya menang 4-1.”

Mourinho mendatangkan pemain sayap asal Jerman, An-dre Schurrle, juga gelandang Marco van Ginkel dari Vittese Arnhem. Namun, ia juga men-yatakan bahwa pemain gaek seperti Frank Lampard, Ashley Cole, dan John Terry masih me-miliki pengaruh besar.

“Ini merupakan warisan budaya klub bahwa beberapa pemain datang dan masih ada beberapa pemain yang bisa mentransfer apa makna klub ini. Suatu hari, para pe-main tua itu akan pensiun

dan para pemain muda akan menjadi tua. Maka, budaya Chelsea harus tetap berlanjut dari satu generasi ke generasi lainnya,” tegasnya.

Kiper AustraliaSelain Schurle dan Van

Ginkel, “The Blues” juga baru saja mendatangkan kiper in-ternasional Australia Mark Schwarzer dari Fulham. Pe-main ini diikat kontrak sela-ma satu tahun ke depan.

Klub dari London Barat itu mendapatkan Schwarzer dengan gratis usai ia memu-tuskan meninggalkan Fulham pada musim lalu. Schwarzer pun mengaku senang bisa ber-labuh di Stamford Bridge. “Ini klub yang fenomenal. Salah satu klub terbesar dan terbaik dunia. Sebuah kebanggaan bisa membela Chelsea,” ucapnya.

Tetapi Schwarzer harus bekerja keras untuk mencuri perhatian Jose Mourinho. Sebab, Chelsea memiliki Petr Cech yang selalu menjadi kip-er utama. “Aku memiliki ke-inginan untuk membela ne-garaku. Aku ingin bermain di Piala Dunia karena kita baru saja lolos ke Brasil. Aku ingin terus bermain di level tert-inggi selama mungkin. Jelas, Petr merupakan kiper fantas-tis dan dia kiper nomor satu di Chelsea. Namun, aku di sini untuk membantu mendorong dia,” lanjutnya.

Menurut Schwarzer, Petr juga diharapkan bisa men-dorong dirinya dan mem-bantu kiper-kiper muda di Chelsea. “Aku sangat senang dengan tantangan,” beber pemain berusia 40 tahun tersebut. (aji)

VILLAREAL - Pemain internasional Meksiko, Giovani dos Santos masih akan berkarier di La Liga Spanyol musim ini, setelah klub yang baru promosi, Villar-real yang berseragam kuning dipastikan m e n g g a e t n y a dari Real Mal-lorca.

Dos San-tos musim lalu bermain di 29 pertandingan La Liga untuk Mal-lorca dan meny-umbangkan enam gol. Tapi, dia tak mampu menyelamat-kan klubnya itu dari jeratan degradasi ke Seg-unda Division.

Dos Santos telah me-nandatangani kontrak berdurasi empat tahun dengan Villarreal. Ber-sama klub berjulukkan “The Yellow Submarine” atau kapal selam kuning itu, pemain berusia 24 tahun didikan Akademi La Masia tahun itu akan bertemu dengan rekan-nya sesama pemain timnas Meksiko, Javier Aquino.

“Saya senang mengambil langkah selanjutnya dalam karier saya ini, dan akhirnya bisa bermain untuk Villarreal, sebuah klub hebat yang ham-pir saya perkuat tahun lalu se-belum mereka terdegradasi,” ujar Dos Santos di situs resmi Villarreal.

Villarreal kembali ke kasta teratas Liga Spanyol setelah satu musim berjuang di Se-gunda Division. Klub yang bermarkas di El Madrigal itu mendapatkan promosi ber-sama Elche dan Almeria. (aji)

Tevez Diminta Turunkan Berat Badan

TURIN - Pemain anyar Juventus yang baru didata-ngkan dari Manchester City pada musim panas ini, Carlos Tevez, diminta oleh klub asal Turin itu menurunkan be-rat badannya paling sedikit enam kilogram sebelum musim dimulai.

Mantan penyerang Man-chester United itu dilaporkan terlalu gemuk sejak melaku-kan tes medis bulan lalu, sebe-lum resmi bergabung dengan La Vecchia Signora.

Pelatih Juve, Antonio Con-te, juga telah mengingatkan Tevez terkait hal ini karena kabarnya ia amat menuntut kebugaran fisik dari para pe-mainnya.

Tevez resmi bergabung dengan juara Seri A musim lalu itu pada 26 Juni kemarin dengan kontrak selama tiga tahun dengan nilai transfer sebesar 10 juta dengan tamba-han klausul performa sebesar 2 juta pound .

Pesepakbola internasion-al Argentina ini rencananya akan ikut dalam tur Juven-tus ke Amerika Serikat dan diperkirakan akan menjalani debut tak resmi melawan Everton pada 31 Juli di San Fransisco. Selain Everton, “Si Zebra” juga akan melawan L.A Galaxy, Real Madrid, Valencia, Chelsea, Inter Milan, dan AC Milan. (aji)

Flamini Kembali ke Liga Inggris

MILAN-Gelandang AC Mi-lan Mathieu Flamini berencana angkat kaki dari San Siro dan kembali ke Liga Utama Inggris.

Kontrak Flamini bersama Milan berakhir di musim panas ini. Kubu Rossoneri sebenarnya sudah menawarkan kesepaka-tan baru berdurasi dua tahun, namun gelandang asal Prancis itu menolaknya karena dia mau durasi yang lebih panjang. Ked-ua belah pihak belum mencapai kesepakatan terkait kontrak baru tersebut.

Sehubungan dengan itu, Flamini menegaskan keingi-nannya untuk menanggalkan seragam Merah-Hitam. Pe-sepakbola 29 tahun itu ingin bermain lagi di Liga Inggris.

“Milan menawari kontrak dua tahun tapi saya butuh waktu dan membuat keputu-san yang tepat. Saya sudah be-rada di Italia selama lima tahun, saya menjalani periode yang hebat dan banyak belajar. Tapi saya merindukan Inggris dan saya ingin memenangi Premier League,” sahut Flamini.

Setelah empat musim memperkuat Arsenal dan jadi pilar utama The Gunners, Flamini memutuskan pindah ke Milan di musim panas 2008. Ikut membantu Rossoneri me-menangi Scudetto 2010/2011 dan Piala Supercoppa Italia di tahun yang sama, peran Flami-ni makin banyak berkurang dalam dua tahun terakhir. Di musim yang baru saja tuntas dia tampil di 18 pertandingan Seri A dan mencetak empat gol.

“(Liga Inggris) punya tem-pat spesial di hati saya. Saya

menyukai tempatnya dan sepakbola Inggris secara fisik dan saya menyukai setiap pertandingan yang berjalan terbuka,” lanjut gelandang yang memulai kariernya di Marseille itu. (aji)

Rummenigge Yakin Gomez Akan Sukses di Fiorentina

BAYERN-Preisden Bayern Muenchen Karl-Heinz Rum-menigge yakin Mario Gomez yang baru saja dilepasnya ke Fiorentina akan bisa mengang-kat Liga Seri A Italia dan klub yang dibelanya itu.

Fiorentina dan Bayern Muenchen sudah menjalin kesepakatan nilai transfer Gomez yang mencapai 16 juta euro. Striker internasional Jerman ini dikabarkan akan diikat dengan sebuah kontrak berdurasi empat tahun.

Kendati baru saja merebut Treble, musim terakhir Gomez di Bavaria tidak begitu mu-lus. Pemain berusia 27 tahun ini kehilangan tempatnya di skuat inti dari pemain baru Mario Mandzukic.

Selama empat musim berse-ragam Die Roten, Gomez cukup subur dengan mendulang 112 gol dalam 172 penampilannya. Bergabungnya Gomez diyakini akan semakin menyemarakkan Liga Italia dan tentunya mem-bantu Fiorentina dalam upaya menembus tiga besar.

“Kami tinggal menyele-saikan sejumlah rincian akhir. Mereka (Fiorentina) meng-inginkan agar bisa memperk-enalkan Mario di Firenze pada Kamis ini,” sahut Rummenigge di situs resmi Bayern. (aji)

Dos Santos Beseragam Kuning Musim Mendatang

Kilas Sepakbola

LONDON - Pelatih Chelsea, Jose Mourinho ber-janji akan memeragakan permainan yang seksi pada periode keduanya di Stamford Bridge, sesuai dengan keinginan suporter dan sang bos, Roman Abramovich.

MOURINHO JANJIKAN SEPAKBOLA SEKSI

Nama:Giovani dos Santos Ramírez

Tetala:Monterrey 11 Mei 1989

Tinggi:1.73 m

Posisi Bermain:Gelandang Menyerang