dokumen rba puskesmas danasari 2015

100
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEGAL BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DANASARI RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN ( R B A )

Upload: goen-gunawan

Post on 13-Dec-2015

1.319 views

Category:

Documents


395 download

DESCRIPTION

RBA DANA SARI 2015

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TEGALDINAS KESEHATAN KABUPATEN TEGAL

BADAN LAYANAN UMUM DAERAHPUSKESMAS DANASARI

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

( R B A )

TAHUN 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Page 2: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RENCANA BISNIS DAN ANGGARANBADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

PUSKESMAS DANASARITAHUN ANGGARAN 2015

Slawi, Desember 2014

Mengetahui : Pemimpin BLUD

Kepala Dinas Kesehatan Puskesmas Danasari

Kabupaten Tegal

Dr. Hendadi Setiaji, M.Kes dr. Maun

NIP. NIP.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

2

Page 3: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke-Hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridho-Nya UPTD

Puskesmas Danasari telah berhasil menyelesaikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2015

sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan program BLU.

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan konsep baru dalam pengelolaan

keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan

fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik bisnis

yang sehat sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum.

Fleksibilitas yang diberikan antara lain adalah kewenangan untuk mengelola langsung pendapatan

yang diperoleh dari masyarakat maupun dari hasil kerja sama atau hibah. Namun pada BLU juga diterapkan

sistem pengendalian yang khusus pada tahap perencanaan dan penganggaran serta pada tahap

pertanggungjawaban. Dalam proses perencanaan dan penganggaran tersebut, satker Puskesmas menyusun

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis.

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum adalah dokumen perencanaan bisnis

dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu satker BLUD. RBA

disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya, kebutuhan dan

kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, dan APBN, dan basis

akrual. Jika RSB (Rencana Strategis Bisnis) disusun untuk jangka waktu 5 tahun, namun RBA disusun per

tahun.

Kami menyadari bahwa Rencana Bisnis dan Anggaran tahun 2015 yang kami susun masih jauh dari

sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, kemudian kepada semua pihak

yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran tahun

2015, kami sampaikan terima kasih.

Danasari, Oktober 2014

Pemimpin BLUD Puskesmas Danasari

dr. Maun

NIP. 19710101 200501 1 022

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

3

Page 4: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF

Puskesmas Danasari sebagai salah satu Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat tingkat dasar di

Kabupaten Tegal yang sudah berdiri sejak tahun 2008. Kegiatan Utama Puskesmas Danasari adalah dalam

usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan

keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Danasari berpedoman pada visi dan

misi Puskesmas serta enjunjung budaya kerja di Puskesmas Danasari. Visi Puskesmas Danasari adalah : “

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu, Mandiri dan Unggul Demi Tercapainya Masyarakat

di Wilayah Puskesmas Danasari yang Sehat.” Puskesmas Danasari berkembang mmenjadi Puskesmas yang

menganut PPK-BLUD dengan maksud dan tujuan meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas Danasari

terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan, sarana, dan prasarana P u s k e s m a s yang berstandar

Akreditasi nasional, tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan yang

bermutu, terselenggaranya pembinaan kompetensi dan karakter Karyawan secara berkelanjutan

serta terbangunnya sistem pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel.Pelaksanaan PPK-

BLUD di Puskesmas Danasari ini dikelola oleh Tim yang terdiri dari pimpinan BLUD, pejabat keuangan dan

pejabat administrasi. Selain itu juga di dilakukan pengawasan baik oleh Dewan Pengawas maupun Satuan

Pengawas Internal Puskesmas.

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Danasari di Kuadran I dengan titik koordinat (18,

13) atau pada kuadran Agressive tumbuh. Puskesmas Danasari dalam posisi sehat dalam pertumbuhannya

sehingga Puskesmas Danasari dapat menggunakan seluruh kekuatannya serta memanfaatkan peluang

yang ada untuk masuk dalam kompetisi pasar dengan kemampuan dan jenis pelayanan selalu

berkembang dari tahun ke tahun. RBA Puskesmas Danasari tahun 2014 didasarkan atas asumsi-asumsi

yang bersifat makro dan mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan

ekonomi; (2) Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.

Pencapaian Kinerja Puskesmas Danasari tahun 2014 dan target tahun 2015 meliputi Non Keuangan

dan Keuangan. Kinerja dan target non keuangan berdasarkan pada indikator-indikator kegiatan program yang

berlandaskan pada SPM. Sedangkan kinerja dan target keuangan terdiri dari realisasi pendapatan, realisasi

bbiaya dan oencapaian program investasi dan pendanaan di Puskesmas Danasari.

Informasi yang perlu disampaikan mengenai Puskesmas Danasari adalah bahwa Puskesmas

Danasari sedang menjalani proses akreditasi nasional yang rencananya akan dilaksanakan penilaian pada

tahun 2015. Selain itu, Puskesmas Danasari juga diusulkan menjadi Puskesmas Rawat Inap pada tahun

2015. Besaran ambang batas dalam RBA ini adalalah 22,08 % dari anggaran belanja yang bersumber dari

pendapatan jasa layanan.

Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2014 disusun sebagai penjabaran

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

4

Page 5: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

dari Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Danasari Tahun 2015-2019, sehingga upaya pencapaian target

pelayanan mengikuti RSB yang telah ditetapkan. Agar dalam pelaksanaan RBA tahun 2014 berjalan

dengan baik dibutuhkan perbaikan manajemen, baik dalam tata kelola keuangan, manajemen pengadaan

barang dan jasa, serta manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana Puskesmas sehingga akan

dicapai efisiensi untuk mencapai tujuan Puskesmas Danasari.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ 2

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................................. 3

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5

A. GAMBARAN UMUM .......................................................................................................... 5

B. VISI DAN MISI BLUD ......................................................................................................... 13

C. BUDAYA BLUD .................................................................................................................. 13

D. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................... 13

E. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA DAN DEWAN PENGAWAS ..................................... 14

BAB II KINERJA BLUD TA 2014 DAN RBA BLUD TA 2015 .......................................................... 31

A. GAMBARAN KONDISI BLUD ........................................................................................ 31

1. Faktor Internal dan Eksternal ...................................................................................... 31

2. Asumsi-asumsi (Aspek Makro dan Mikro)................................................................... 42

B. PENCAPAIAN KINERJA DAN TARGET KINERJA ........................................................... 48

1. Non Keuangan............................................................................................................. 48

2. Keuangan..................................................................................................................... 49

a. Realisasi Pendapatan............................................................................................. 49

1) Realisasi Pendapatan Berdasarkan Unit Layanan........................................... 50

2) Realisasi Total Pendapatan............................................................................. 50

b. Realisasi biaya ...................................................................................................... 52

1) Realisasi Biaya Berdasarkan Unit layanan...................................................... 52

2) Realisasi Total Biaya ....................................................................................... 52

c. Pencapaian Program Investasi dan Pendanaan ................................................... 52

1) Investasi.......................................................................................................... 52

2) Pendanaan ..................................................................................................... 52

C. INFORMASI LAIN YANG PERLU DISAMAKAN ................................................................ 54

D. AMBANG BATAS BELANJA BLU ...................................................................................... 55

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

5

Page 6: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

A. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN DALAM IMPLEMENTASI KEGIATAN

BLUD .................................................................................................................................. 56

B. KESIMPULAN .................................................................................................................... 56

LAMPIRAN ..........................................................................................................................................

RINGKASAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK KONSOLIDASI DENGAN APBD/RKA-SKPD

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Berdirinya Puskesmas

Puskesmas Danasari menempati lokasi di Desa Danasari Kecamatan Bojong, Kabupaten

Tegal yang beralamat di Jalan Raya Danasari, Desa Danasari. Sejak awal berdirinya sampai

sekarang, Puskesmas Danasari telah mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik

bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya

manusianya.

Semula Puskesmas Danasari merupakan Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Bojong

yang hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian sejak tahun 2008 mulai dikembangkan

menjadi Puskesmas induk, dan dari tahun ke tahun mulai dengan melakukan diversifikasi

pelayanan kesehatan berupa pelayanan dalam rawat jalan (Balai Pengobatan Umum, BP Gigi,

KIA), laboratorium, konseling gizi, kesehatan lingkungan dan kegiatan promotif lainnya.

Puskesmas Danasari sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu

atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan

sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten Tegal. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat

kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan

kabupaten.

Kegiatan Utama Puskesmas Danasari adalah dalam usaha pelayanan kesehatan

perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan

penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dengan upaya-upaya untuk mengembangkan jenis pelayanan yang telah ada dengan

pengoptimalan sumber daya dan fasilitas yang ada, sehingga dapat menampung kebutuhan

masyarakat akan kesehatan dan mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan lain terutama di

wilayah Danasari dan sekitarnya.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

6

Page 7: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap kompetitor layanan

sejenis di Kabupaten Tegal, Puskesmas Danasari berusaha memenangkan persaingan dengan

cara menjaga mutu layanan; Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan terjangkau oleh

semua lapisan masyarakat.

Selain itu, masih banyak peluang-peluang usaha yang belum digali atau belum optimal.

Apabila hal tersebut diolah, dimanfaatkan dan lebih diberdayakan, tentu saja akan dapat

meningkatkan core bisnis, dan dapat mendatangkan tambahan income sehingga Puskesmas

Danasari dapat menjadi Puskesmas yang mandiri.

Untuk kepentingan di atas, selain adanya potensi yang ada tentulah masih banyak

kelemahan dan kekurangan dalam hal memberikan pelayanan. Misalnya: kurang ramahnya

petugas, waktu tunggu pasien terlalu lama dan lain-lain, yang perlu disikapi dan diperbaiki agar

dapat meningkatkan mutu pelayanan. Jika mutu pelayanan meningkat, maka diharapkan akan

lebih meningkatkan kunjungan yang berdampak pada peningkatan pendapatan Puskesmas.

2. Lokasi Puskesmas Danasari

Puskesmas Danasari merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan

Bojong Kabupaten Tegal. Kecamatan Bojong merupakan daerah di daerah agraris, dalam peta

daerah Kabupaten Tegal mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut:

- sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pemalang,

- sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Balapulang

- sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bojong,

- sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jatinegara,

Wilayah Kecamatan Bojong mencakup 17 Desa meliputi 2 wilayah kerja Puskesmas yaitu

Puskesmas Bojong dan Puskesmas Danasari. Luas wilayah kerja Puskesmas Danasari adalah

21,35 km2 dengan jumlah desa sebanyak 8 desa binaan yaitu Desa Batunyana, Sangkanayu,

Gunungjati, Pucangluwuk, Kajenengan, Kalijambu, Danasari dan Cikura yang semuanya masuk

dalam wilayah Kabupaten Tegal dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 25.501 jiwa,

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Danasari Tahun 2013

No Desa Jumlah Penduduk

1 Batunyana 1.762

2 Sangkanayu 1.191

3 Gunungjati 2.324

4 Pucangluwuk 4.312

5 Kajenengan 4.631

6 Kalijambu 2.395

7 Danasari 4.556

8 Cikura 4.330

Jumlah 25.501

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

7

Page 8: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Semua desa di wilayah kerja Puskesmas Danasari sudah dapat dilalui semua sarana transportasi

dan sarana informasi.

Gambar 2.1.Peta wilayah Puskesmas Danasari Kabupaten Tegal

3. Landasan hukum

Dalam operasionalnya, Puskesmas Danasari Kabupaten Tegal didasarkan kepada

peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

Landasan Idiil : Pancasila

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

8

Page 9: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal-pasal

sebagai berikut:

a. Pasal 28 A: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.

b. Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang.

c. Pasal 28 C ayat (1) : setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya

dan demi kesejahteraan umat manusia.

d. Pasal 28 H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat

tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan

sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang

bermartabat.

e. Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat

dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan, dan ayat (3); Negara bertanggung jawab atas penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Landasan Operasional

a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara tahun

2009 Nomor 144);

b. Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).

d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan.

e. Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan SosialNasional

(SJSN)

f. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka

Panjang Nasional (RPJMN).

g. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka

Panjang Nasional (RPJMN).

h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, danPemerintahan

Daerah Kabupaten / Kota.

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang mengatur Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

9

Page 10: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

j. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RINomor 239/IX/6/8/2003

tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota.

l. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

m. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum

n. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran

Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372).

o. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29)

p. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 131/MENKES/ SK/II/2004

tentang Sistem Kesehatan Nasional.

q. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/ MENKES/SK/X/2003

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

r. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor 71 Tahun 2013

tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.

s. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang

Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan

Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

t. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/Menkes/SK/VIII/2013

Tentang Formularium Nasional;

u. Surat Edaran Nomor HK/ Menkes/ 31/I/2014 tentang Pelaksanaan Standar Tarif

Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas

Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

v. Surat Edaran Nomor HK/ Menkes/ 32/I/2014 tentang Pelaksanaan Pelayanan

Kesehatan bagi Peserta BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Kesehatan

w. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi Dinas-dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal;

x. Peraturan Bupati Tegal Nomor 13 Tahun 2008, tanggal 5 Juni 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

10

Page 11: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Peraturan-peraturan yang mendasari operasional Pola Pengelolaan Badan Layanan

Umum Daerah di Puskesmas Danasari Kabupaten Tegal terdiri dari:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Kesehatan;

c. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar

Pusat Kesehatan Masyarakat

d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006, tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengajuan, Penetapan dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran

serta dokumen pelaksanaan Badan Layanan Umum;

h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

4. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas

a. Tugas Pokok Puskesmas

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

dan upaya kesehatan masyarakat. Ditinjau dari sistem kesehatan nasional maka sebagai

pelayanan kesehatan ditingkat pertama, Puskesmas mempunyai upaya kesehatan wajib yaitu

upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang

mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas di wilayah

Indonesia. Upaya kesehatan wajib atau basicsix puskesmas tersebut adalah (Depkes, 2004):

1) Upaya Promosi Kesehatan.

2) Upaya Kesehatan Lingkungan

3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

6) Upaya Pengobatan.

Salah satu kewenangan wajib yang harus dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan minimal bidang kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar.

Jenis pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar adalah:

1). Pelayanan kesehatan ibu dan bayi,

2). Pelayanan kesehatan anak pra sekolah,

3). Pelayanan Keluarga Berencana,

4). Pelayanan Imunisasi,

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

11

Page 12: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

5) Pelayanan Pengobatan/Perawatan,

6). Pelayanan Kesehatan Jiwa (Dinkes Jateng, 2005).

b. Fungsi Puskesmas

Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:

1) Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di

wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan dan pemulihan.

2) Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas

berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat

memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat

untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau

pelaksanaan program kesehatan.

3) Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini

puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan

perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

5. Sumber Daya Puskesmas Danasari

Sumber Daya Manusia

Puskesmas adalah sebagai salah satu jenis BLU merupakan ujung tombakdalam

pembangunan kesehatan masyarakat.Namun tidaksedikit keluhan selamaini diarahkan pada kualitas

pelayanan puskesmas yang dinilai masih rendah. Penyebabnya klasik, yaitu masalah keterbatasan

dana yang dimiliki oleh puskesmas, sehingga tidak bisa mengembangkan mutu layanannya, baik

karena peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang

rendah.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 81/MENKES/ SK/I/2004 tentang

Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) di tingkat

Provinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit yang dimaksud dengan SDM Kesehatan adalah

seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal

kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan

upaya kesehatan.

Menurut Undang Undang ketenagakerjaan, ada 2 macam status pegawai yaitu pegawai

tetap yang diikat oleh perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dan pegawai kontrak yang diikat

oleh perjanjian kerja untuk waktu tertentu.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

12

Page 13: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

a. Pegawai Negeri Sipil;

Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatujabatan negeri,

atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Pegawai Tidak Tetap;

Pegawai Tidak Tetap Pemerintah adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan

dan diangkat oleh pejabat yang berwenang sebagai Pegawai ASN dengan status pegawai tidak

tetap dengan perjanjian kerja untuk menjalankan pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan

tugas pembangunan tertentu dalam masa kerja tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pegawai Tidak Tetap Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan

pegawai yang diangkat dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu paling singkat 12 (dua belas)

bulan pada Instansi dan Perwakilan. Yang dimaksud dengan “Pegawai Tidak Tetap Pemerintah”

antara lain tenaga ahli, dokter dan perawat yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja.

c. Pegawai Harian Lepas

Pekerja Harian Lepas adalah pekerja borongan yang telah memenuhi persyaratan administrasi,

keterampilan untuk mengerjakan tugas harian tertentudan menerima upah harian. Upah tersebut

dapat diterima secara mingguan atau bulanan berdasarkan hasil kerjanya, termasuk juga pekerja

harian yang dibayar berdasarkan volume/hasil kerja yang dilakukan atau secara borongan.

Jumlah hari/orang diperoleh dengan cara mengalikan jumlah hari kerja dengan rata-rata jumlah

pekerja per hari kerja.

Jumlah Ketenagaan Puskesmas Danasari di jelaskan sebagai berikut:

1) Pegawai Tetap (PNS)

Jumlah pegawai tetap (PNS) ada 13 orang dengan perincian sebagai berikut:

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Dokter Umum 2 orang

2 Dokter gigi 1 orang

3 Bidan 3 orang

4 Perawat 2 orang

5 Perawat Gigi 0 orang

6 Sanitarian 1 orang

7 Nutrisionis 1 orang

8 Apoteker 0 orang

9 Assisten Apoteker 0 orang

10 Analis Kesehatan 1 orang

11 Penyuluh Kesehatan 1 orang

12 Staf TU 1 orang

Jumlah 13 orang Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

13

Page 14: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

2) Pegawai Tidak Tetap (PTT)

Jumlah pegawai tidak tetap (PTT) ada 7 orang dengan perincian sebagai berikut:

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Bidan Desa 7 orang

Jumlah 7 orang Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013

3) Tenaga Harian Lepas

Jumlah tenaga harian lepas (THL) ada 13 orang dengan perincian berikut:

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Bidan 7 orang

2 Perawat 3 orang

3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 orang

4 Petugas pendaftaran 2 orang

Jumlah 13 orang Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013

B. VISI DAN MISI

Visi Puskesmas Danasari adalah : “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu,

Mandiri dan Unggul Demi Tercapainya Masyarakat di Wilayah Puskesmas Danasari yang Sehat.”

sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu ;

2. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi dan keuangan yang tertib dan memenuhi akuntabilitas

keuangan;

3. Mengoptimalkan sumberdaya yang ada dengan fasilitas yang tersedia;

4. Mengembangkan standar pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk kepuasan pelanggan.

C. BUDAYA PUSKESMAS DANASARI

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ke masyarakat, Puskesmas Danasari menerapkan

motto yaitu “Kesehatan Bukan Segalanya-galanya, tetapi Tanpa Kesehatan Segala-galanya Tidak

Berarti”. Selain Puskesmas Danasari juga memiliki slogan 5S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan

Santun. Dengan motto dan slogan tersebut diharapkan semua elemen di Puskesmas Danasari dapat

mendukung upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, sehingga

pasien akan merasa puas terhadap pelayanan di Puskesmas Danasari. Adapun tata nilai yang berlaku

di Puskesmas Danasari dalam menerapkan motto tersebut adalah sebagai berikut:

1. Etika : Puskesmas Danasari akan melayani dengan ramah, sabar, ikhlas, sopan dan santun;

2. Profesional : Puskesmas Danasari melayani dengan terampil, cekatan dan mampu memberikan

pelayanan kesehatan dasar yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan kesehatan;

3. Berkembang : Puskesmas Danasari selalu mengembangkan diri sesuai tuntutan perubahan zaman

guna memberikan pelayanan yang inovatif, praktis, modern, dan terjangkau.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

14

Page 15: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

4. Berkeadilan : Puskesmas Danasari melayani semua lapisan masyarakat dengan adil, merata, dan

berperikemanusiaan untuk semua pasien tanpa memandang status, ras, agama maupun golongan.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas Danasari menerapkan PPK-BLUD adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas Danasari

2. Terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan, sarana, dan prasarana Puskesmas yang berstandar

Akreditasi nasional;

3. Tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan yang bermutu;

4. Terselenggaranya pembinaan kompetensi dan karakter karyawan secara berkelanjutan;

5. Terbangunnya sistem pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel.

E. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA DAN DEWAN PENGAWAS

1. Pejabat Pengelola

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, BLUD Puskesmas Danasari

dikelola oleh:

a.Kepala Puskesmas : dr. Maun

b.Pejabat Keuangan : Heti Murningsih, Amd

Niswatun Nafi’ah, SKM

c.Pejabat Administrasi : Watum Marzuki

Hesti Purwandari, S.Gz

2. Dewas Pengawas

Dalam Operasional BLUD, Puskesmas Danasari dibantu oleh Dewan Pengawas yang berasal dari

unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Adapun Susunan Dewan Pengawas BLUD Puskesmas

Danasari meliputi:

a.Koordinator : Drs. Haron Bagas Prakosa, M. Hum

b.Wakil Koordinator : 1. Ir. Suharmanto

2. Drs. Dadang Darusman, MM

c. Anggota : 1. Drs. Hasan Munawar, MM

2. Ir. Toto Subandriyo, MM

3. Prasetyawan, SH, M.Hum

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

15

Page 16: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

3. Satuan Pengawas Internal (SPI)

Satuan Pengawasan Internal Puskesmas Danasari ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Puskesmas Danasari. Satuan Pengawasan Internal bertugas melakukan pengawasan dan

pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,

keuangan dan pengaruh lingkungan sosial sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan

bisnis sehat. Adapun Susunan Satuan Pengawas Internal (SPI) Puskesmas Danasari terdiri dari:

a. Ketua : Kholasoh,Amd.Keb

b. Sekretaris : dr. Ida Barru Fitriyah

c. Anggota : drg. Irma S Soulisa

Mustakim

Agus Karyono

Edining

Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Danasari adalah sebagai berikut:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

16

Page 17: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

STRUKTUR ORGANISASI KEPEGAWAIAN UPTD PUSKESMAS DANASARI

Sesuai Kepmenkes Nomor : 128/MENKES/SK/II/2004

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014 15

Kepala Puskesmas Danasari

dr. Maun

NIP : 19710101 200501 1 022

Kepala Subag Tata Usaha

M. Watum Marzuqi

NIP : 19610205 198712 1 001

Unit Pelaksana Teknis Fungsional Jaringan Pelayanan Puskesmas

Data Informasi :

Tim Mutu & Perencanaan :

Bagian Umum :

Keuangan

Bendahara

Pelayanan Kesehatan Dasar

JKN

BOK

UKM & Pembinaan UKBM UKP

dr. Ida Barru Fitriyah

NIP : 19800815 201001 2 017

Kesling : Heti Murningsih, Amd.

NIP : 19800819 201001 2 017

Promkes : Niswatun Nafi’ah,

SKM

KIA & KB : Kholasoh, Amd. Keb

NIP : 19760928 200701 2 009

Gizi : Hesti Purwandari,

SGz.

P2P : Agus Karyono

NIP : 19660821 198703 1 004

Tindakan : Agus Karyono

NIP : 19660821 198703 1 004

BP. Gigi : drg. Irma S Soulisa

NIP : 19780310 201001 2 016

BP. Umum : Mustakim, SKM

NIP : 19670928198803 1 001

Pel. Anak : Siti Munawaroh, Amd.

Keb

Pel. KB : Eva E, Amd. Keb

NIP : 19781219 200801 2 008

Ds. Kajenengan

Siti

Ds. Pucangluwuk

Laili Hardiani

Ds.

Sangkanayu

Ds. Kalijambu

Mundiroh

Ds. Gunungjati

Iis S

Ds. Danasari

Eva

Endraningsih

Ds. Batunyana

Vika Rosiana

Ds. Cikura

Khapidoh

PKD/

Pusling/

Laboratorium : Agung Sri S

NIP : 19850102 201001 1 015

Loket : Pencatatan & Pelaporan :

Pengelola Farmasi :

Page 18: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Uraian Tugas

Struktur Organisasi diatas mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

1) Kepala Puskesmas, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Memimpin Puskesmas dalam menjalankan Fungsi Puskesmas sesuai dengan azas

penyelenggaraan Puskesmas dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis Dinas.

b) Tugas Pokok:

(1) Merumuskan kebijakan oprasional dalam bidang pelayanan kesehatan dalam

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM)

(2) Memimpin urusan Tata Usaha, Unit-Unit Pelayanan, Puskesmas Pembantu,

Polindes dan Ponkesdes dalam menyelenggarakan pelyanan kesehatan

masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja

yang telah ditetapkan

(3) Memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan teknis kepada semua staf dalam

pelaksanaan tugas

(4) Melaksanakan konsolidasi dan desiminasi informasi kepada semua staf di

Puskesmas

(5) Menerima laporan sebagai bahan evaluasi program / kegiatan dan semua staf

(6) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi

program kerja sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya

(7) Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dengan budaya kerja

yang mendukung

(8) Melaporkan Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas kepada Kepala Dinas

(9) Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan Puskesmas.

(10) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam upaya

pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

(11) Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas induk, Pustu,

Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.

(12) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan

mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD

(13) Menyusun rencana strategis bisnis BLUD

(14) Menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran BLUD

(15) Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada

kepala daerah sesuai ketentuan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

(16) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta

keuangan BLUD kepada kepala daerah.

(17) Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah

ditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

16

Page 19: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(18) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta

keuangan BLUD kepada kepala daerah melalui Kepala Dinas Kesehatan.

2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Fungsional, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,

mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di unit pelaksana

teknis fungsional.

b) Tugas Pokok:

(1) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan wajib

(2) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan

pengembangan

(3) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan

penunjang.

3) Kepala Unit Tata Usaha, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dan melaksanakan

kegiatan pelayanan informasi dan telekomunikasi di Puskesmas.

b) Tugas Pokok:

(1) Mengkoordinasikan penyusunan program kerja UPTD Puskesmas.

(2) Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Sub Unit Tata Usaha.

(3) Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing.

(4) Memonitor dan mengevaluasi kinerja Sub Unit Tata Usaha.

(5) Memberikan petunjuk teknis secara rinci dan jelas mengenai tugas yang akan

dilaksanakan bawahan.

(6) Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kearsipan UPTD

Puskesmas.

(7) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan kearsipan UPTD

Puskesmas.

(8) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPTD Puskesmas.

(9) Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang

berkaiatan dengan pelaksanaan tugas Sub Unit Tata Usaha sebagai bahan

kebijakan teknis pimpinan.

(10) Menyusun laporan kinerja Sub Unit Tata Usaha.

(11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala

UPTD Puskesmas.

(12) Melaksanakan kegiatan publikasi.

(13) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemberitaan dan pendapat umum yang

berkaitan dengan Puskesmas.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

17

Page 20: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(14) Membina hubungan kerja teknis antar unit kerja UPTD Puskesmas dengan

semua instansi terkait.

(15) Mengelola kegiatan pelayanan informasi dan telekomunikasi internal maupun

eksternal.

(16) Menerima, meneruskan dan memantau penyampaian informasi secara ekstern

dan intern.

(17) Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan di

lingkungan Humas.

(18) Menyusun protap (tata kerja) dan uraian tugas di Humas.

4) Koordinator Upaya Kesehatan Wajib, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan wajib sesuai pedoman kerja di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan wajib berdasarkan data program

Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman kerja.

(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan

sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(3) Membantu pelaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,

Peningkatan Gizi Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk KB,

Pencegahan Penyakit Menular ( P2M) dan Pengobatan Dasar.

(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan wajib secara keseluruhan.

(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5) Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan pengembangan sesuai pedoman kerja di

Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan pengembangan berdasarkan data

program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai pedoman kerja.

(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan

sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(3) Membantu pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan pengembangan sesuai

kebutuhan dan kemampuan seperti Program Kesehatan Gigi dan Mulut, UKS /

UKGS, Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa, Perkesmas, Kesehatan Lansia,

Kesehatan Olah Raga dan Usaha Kesehatan Kerja.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

18

Page 21: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan pengembangan secara

keseluruhan.

(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6) Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan penunjang pelayanan

kesehatan di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan penunjang berdasarkan data

program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai pedoman kerja.

(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan

sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(3) Membantu pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan penunjang sesuai

kebutuhan seperti Gudang Farmasi, Apotik, Laboratorium Sederhana dan Loket.

(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang secara keseluruhan.

(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

7) Bendahara, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau mengelola keuangan

Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Menerima dan membukukan dalam Buku Kas Umum Penerimaan.

(2) Mencatat dan membukukan dalam buku Kas Umum semua pengeluaran

Puskesmas.

(3) Membuat laporan keuangan penerimaan pengembalian setoran dan pengeluran

Puskesmas serta SPJ dan pendukung lainnya.

(4) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan penggunaan dana

Puskesmas.

(5) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan keuangan Puskesmas.

8) Bendahara JKN, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau mengelola keuangan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

19

Page 22: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(1) Melakukan pencatatan dan pembukuan Kas dan buku bantu penerimaan dan

pengeluaran dana Jamkesmas dan proyek lainnya.

(2) Membuat laporan keuangan (Penerimaan dan Pengeluaran) dan laporan

kegiatan Jamkesmas dan kegiatan proyek lainnya sesuai format yang telah

ditentukan.

(3) Membuat SPJ dan pendukung lainnya.

(4) Bertanggungjawab kepada Bendahara Umum /Koordinator.

(5) Menerima dan merekap biaya retribusi pasien Jamkesmas rawat jalan dan

rawat inap pasien Jamkesmas.

9) Kepegawaian dan Bagian Umum, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan melaksanakan tugas-tugas di bidang kepegawaian dan urusan

Rumah Tangga.

b) Tugas Pokok:

(1) Menyusun rencana kegiatan kepegawaian berdasarkan data program

puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai pedoman kerja.

(2) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian sesuai dengan prosedur dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Mengevaluasi hasil kegiatan kepegawaian secara keseluruhan.

(4) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

(5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

10) Koordinator SP2TP, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Mengkoodinir seluruh laporan puskesmas dan melaporkannya ke Dinas

Kesehatan atau Dinas terkait lainnya,

(2) Membantu membina petugas puskesmas dalam pelaksanaan SIMPUS,

(3) Membantu kepala Puskesmas dalam pengelolaan data (pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data),

(4) Menyusun RUK, RPK, laporan kinerja dan Profil Puskesmas,

(5) Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektoral terkait dalam pengumpulan

data kesehatan dan data kpendudukan serta data lain yang terkait dengan

program kesehatan,

(6) Memelihara dan mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan dalam pengelolaan data,

(7) Membantu petugas dalam pengelolaan data di unit masing-masing.

11) Dokter Umum, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

20

Page 23: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Penanggung jawab tindakan medis di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Sebagai Ketua Tim Mutu Puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan

manajemen mutu di Puskesmas.

(2) Menerima konsultasj tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh

pasien dan keluarga pasien

(3) Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil

pemeriksaan kesehatan

(4) Melaksanakari tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.

(5) Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan

(6) Membentu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Puskesmas.

(7) Membantu manajemen membina karyawan-karyawati dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari.

(8) Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.

(9) Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan

puskesmas.

(10) Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).

(11) Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.

(12) Membantu manajemen melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di

Puskesmas induk, Pustu, Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di

Masyarakat.

(13) Membantu mengkoordinir kegiatan Sistem informasi Kesehatan.

12) Dokter Gigi, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan melaksanakan pengobatan kesehatan gigi dan mulut.

b) Tugas Pokok:

(1) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan BP Gigi.

(2) Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi dan

membina unit BP Gigi dalam pelaksanaanjaminan mutu.

(3) Membantu Kepala Puskesmas dalàm peningkatan mutu pelayanan (Jaminan

mutu).

(4) Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasj dengan Dinas

Lintas Sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan kesehatan.

(5) Melaksanakan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS/UKGS/ UKGMD

pembinaan kader kesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil.

(6) Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan dan laporan

kegiatan Puskesmas.

(7) Membantu Kepala Puskesmas dalam membina karyawan di bidang medis

Petugas.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

21

Page 24: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

13) Promosi Kesehatan, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan promosi

kesehatan.

b) Tugas Pokok:

(1) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat pelaksanaan kegiatan.

(2) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan PKM dan PSM.

(3) Membina Batra dan upaya-upaya pengembangan obat tradisional.

(4) Membina Posyandu balita dan Posyandu lansia.

14) Petugas Kesehatan Lingkungan, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan di wilayah Puskesmas

Danasari Kecamatan Kramat Kab. Tegal

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan Kesling (Kesehatan Lingkungan).

(2) Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan TTU (Tempat-Tempat Umum),

TP2M (Tempat Pembuatan dan Penjualan Makanan), TP3 (Tempat

Penyimpanan dan Penjualan Pestisida), home industri, salon dan pabrik

perusahaan.

(3) Melaksanakan Pelaksanaan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta masyarakat.

(4) Melaksanaan pendataan dan pembinaan SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan

Jamban Keluarga) dan SPAL (Sarana Pembuangan Air Lirnbah).

(5) Melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan bersama dengan petugas

lintas program dan lintas sektoral terkait.

(6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesling.

15) Bidan Koordinator, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan KIA dan KB Puskesmas.

b) Tugas Pokok:

(1) Sebagai bidan koordinator kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

(2) Melaksanakan kegiatan pemeriksaanlpembinaan kepada ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas. ibu menyusui, bayi dan balita.

(3) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana.

(4) Membina dan mensupervisi bidan swasta yang ada di wilayah Puskesmas.

(5) Mengkoordinasikan kegiatan lapangan dalam kegiatan Posyandu, Pembinaan

kader kesehatan dan dukun bayi.

(6) Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang KIA/KB/R13.

(7) Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan KIA /KB.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

22

Page 25: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(8) Melaksanakan kegiatan Pelayanan KIA / KB meliputi ANC, PNC, perawatan

Neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIA/KB dan koordinasi lintas program

terkait sesuai dengan prosedur.

(9) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.

(10) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan pelaporan

program KIA dan KB

(11) Membina pelaksanaan posyandu

(12) Membina pelaksanaan PKD

(13) Melakukan ANC dan PNC di Puskesmas

(14) Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB

(15) Melakukan konseling, pemeriksaan dan imunisasi pada calon pengantin

(16) Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi resiko tinggi

(17) Memberi layanan akseptor alat KB invisif (AKD dan AKBK)

(18) Melaksanakan audit hasil otopsi verbal atas kejadian kematian perinatal.

(19) Menerima laporan dan Bidan desa

(20) Melaporkan kegiatan program kpada Kepala Puskesmas

(21) Memberikan penyuluhan dalam kegiatan lints sektor terkait KIA dan KB

(22) Melakukan akan tugas lain yang diberikan oleh atasan

16) Bidan Desa, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan KIA, KB di desa binaan wilayah kerja

Puskesmas Danasari.

b) Tugas Pokok:

(1) Sebagai bidan koordinator penanggung jawab kegiatan Keluarga Berencana.

(2) Melaksanakan laporan kegiatan pemeriksaan pembinaan, pertolongan

kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Ibu Menyusui, bayi dan balita.

(3) Melakukan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana.

(4) Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan

umum non medis KB.

(5) Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang KIAIKB/RB.

(6) Melaksanakan kegiatan koordinasi dengan PKK dan Lintas Sektoral terkait

dalam kegiatan GSI (Gerakan Sayang Ibu) dan kegiatan dalam upaya

peningkatan kesehatan perempuan.

(7) Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan.

(8) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.

(9) Melaksanakan kegiatan Puskesmas.

(10) Melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia.

(11) Membina anak pra sekolah, Taman Kanak-Kanak.

(12) Melakukan pemantauan kelainan tumbuh kembang balita.

(13) Membina unit KIA dan KB dalam pelaksanaan QA.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

23

Page 26: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(14) Membantu kegiatan Lintas Sektoral terutama dalam pemberantasan penyakit

dan dalam kegiatan penyuluhan masyarakat.

(15) Koordinator Program Kesehatan Lansia di wilayabnya.

(16) Membantu kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.

(17) Membantu pelaksanaan dan pelaporan KIA dan KB.

17) Petugas Gizi, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyelenggarakan kegiatan Perbaikan Gizi masyarakat

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan program Gizi, bersama petugas lintas

program dan lintas sektoral terkait.

(2) Melaksanakan kegiatan dalam rangka Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

(UPGK), mengkoordinir kegiatan penimbangan dan penyuluhan gizi di

posyandu.

(3) Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, kapsul Yodiol dan

tablet besi (Fe).

(4) Melaksanakan Pemantauan Status Gizi (PSG).

(5) Bersama dengan petugas lintas program dan lintas sektoral melaksanakan

Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).

(6) Melaksanakan pemantauan garam beryodium.

(7) Mendeteksi dan melaporkan adanya balita KEP.

(8) Mengkoordinir pelaksanaan PMT penyuluhan dan PMT Pemulihan Balita

KEP.

(9) Melaksanakan konseling Gizi di klinik Gizi maupun di Posyandu.

(10) Membina Gizi Institusi (sekolah, pondok pesantren, panti asuhan dll).

(11) Bersama petugas lintas sektoral merencanakan, memonitor dan

mengevaluasi pelaksanaan PMT-ASI.

(12) Bersama dinas lintas sektoral terkait melaksanakan Sistem Kewaspadaan

Pangan dan Gizi (SKPG).

(13) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program gizi.

18) Perawat, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan asuhan keperawatan pasien dan keluarga di dalam dan luar gedung

b) Tugas Pokok:

(1) Melaksanakan tugas asuhan keperawatan didalam gedung maupun diluar

gedung.

(2) Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang BP/IGD.

(3) Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non

medis di ruang BP/IGD.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

24

Page 27: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(4) Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan pemberantasan

penyalit, UKS, Penyukuhan Kesehatan Masyarakat dan kegiatan lapangan

lainnya.

(5) Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.

(6) Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia.

(7) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan.

(8) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.

(9) Membantu pelaksanaan pelacakan kelainan mata, jiwa dan tumbuh kembang

anak balita.

19) Koordinator P2P, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir penyusunan rencana pencegahan dan pemberantasan penyakit

b) Tugas Pokok:

(1) Mengkoordinjr kegiatan pemberantasan penyalit menular dan tidak menular,

yang meliputi kegiatan P2TB, P2 Malaria, P2DBD, P2 Diare, P2 ISPA, P2

Kusta serta penyakit potensial wabah lainnya.

(2) Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak

menular.

(3) Mengkoordinir kegiatan surveilans pemberantasan penyakit dan mendeteksi

adanya Kejadian Luar Biasa (KLB).

(4) Mengkoordinir kegiatan Penyelidikan Epidemologi (PE).

(5) Melakukan koordinasj dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program yang

lain dalam melaksanalcan p,myuluhan kesehatan, terutama dalam hal

pencegahan dan penanggulangari penyakit menular dan tidak menular.

(6) Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak

menular, laporan adanya KLB (W1), laporan PE dan laporan W2 (Laporan

Penyakit Potensial Wabah).

20) Petugas P2TB, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinir dan menyusun rencana pencegahan dan pemberantasan penyakit

TB.

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan P2TB bersama petugas lintas program

terkait.

(2) Melaksanakan kegiatan P2TB bersama petugas lainnya (Petugas BP,

termasuk Pengawas Minum Obat(PMO), Tokoh Masyarakat, kader, LSM, dll)

(3) Membantu merencanakan kebutuhan obat TB dan sarana alat dalam

pelaksanaan kegiatan P2TB.

(4) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2TB.

(5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2TB.

21) Petugas P2 Malaria, mempunyai tugas sebagai berikut:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

25

Page 28: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit Malaria.

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Malaria, bersama petugas lintas program

dan lintas sektoral terkajt.

(2) Melaksanakan surveilans dan mendeteksj adanya KLB.

(3) Melakukan PE (bila terjadi KEB) bersama petugas terkait lainnya.

(4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program P2 Malaria.

(5) Membantu merencanakan kebutuhan obat malaria dan sarana/alat dalam

kegiatan P2 Malaria.

(6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Malaria, laporan PE dan

laporan KLB (bila terjadi Kejadian Luar biasa).

22) Petugas P2 Diare, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit Diare.

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Diare bersama lintas program terkait.

(2) Melaksanakan kegiatan surveilans dan mendeteksi KLB.

(3) Melaksanakan PE (bila terjadi KLB) bersama petugas terkait lainnya.

(4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Diare.

(5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Diare, laporan PE dan

KLB (bila terjadi KLB).

23) Petugas P2 ISPA, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit ISPA.

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan P2ISPA bersama petugas lintas program

terkait.

(2) Melaksanakan kegiatan surveilans, monitoring dan evaluasi.

(3) Melaksanakan kegiatan penyuluhan bersama petugas lintas program terkait.

(4) Membantu perencanaan kebutuhan obat dan sarana/alat dalam kegiatan

P2ISPA.

24) Petugas P2 DBD, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit DBD.

b) Tugas Pokok:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

26

Page 29: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(1) Membuat pelaksanaan kegiatan P2DBD bersama petugas lintas program

terkait.

(2) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2DBD.

(3) Mandeteksi KLB dan melaksanakan PE (bila teijadi KLB).

(4) Melaksanakan penyuluhan bersama dengan petugas program terkait.

(5) Melaksanakan perencanaan dan pelaporan kegiatan P2DBD, laporan PE dan

KLB (bila terjadi KLB).

25) Petugas P2 Kusta, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit Kusta.

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Kusta bersama petugas lintas program

terkait.

(2) Melaksanakan kegiatan penemuan penderita bersama petugas lintas progran

dan lintas sektoral terkait.

(3) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Kusta.

(4) Melaksanakan penyuluhan bersama petugas lintas program terkait.

(5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Kusta.

26) Petugas Imunisasi, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pelayanan imunisasi di Puskesmas.

b) Tugas Pokok:

(1) Menyusun rencana kegiatan imunisasi berdasarkan data program puskesmas

dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman

kerja.

(2) Melaksanakan kegiatan imunisasi meliputi pemberian imunisasi, swepping

Imunisasi, penyuluhan imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas

program terkait sesuai dengan pro sedur dan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

(3) Mengevaluasi hasil kegiatan imunisasi secara keseluruhan.

(4) Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

(5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

27) Petugas Surveilans, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan surveillance berdasarkan program

puskesmas.

b) Tugas Pokok:

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

27

Page 30: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(1) Menyusun rencana kegiatan Iirvei1ans berdasarkan data Program Puskesmas

dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman

kerja.

(2) Melaksanakan kegiatan surveilans meliputi pengumpulan data penyakit,

penyelidikan epidemiologi, penanganan KLB dan koordinasi lintas program

terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(3) Mengevaluasi hasil kegiatan surveilans secara keseluruhan.

(4) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

28) Petugas Tindakan, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas di bidang pelayanan

kegawat daruratan dan keperawatan lainnya.

b) Tugas Pokok:

(1) Mengatur dan mengkoordinasjkan pelayanan Tindakan

(2) Menyusun dan mengaturjadwal dinas

(3) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas sebagai pelayanan

kesehatan tingkat pertama serta memberi penyuluhan kepada pasien dan

keluarganya.

(4) Merencanakan kebutuhan dan mendayagunakan alat, obat dan bahan lainnya

secara efektif dan efisien

(5) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan.

(6) Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

29) Petugas Kesehatan lanjut usia, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Mengkoordinir kegiatan Kesehätan Lansia melalui Posyandu lansia dan

kegiatan lain.

(2) Membina dan memantau kegiatan Posyandu lansia.

(3) Melakukan skrining dan konseling lansia, dibantu petugas lainnya.

(4) Membuat prencanaan kegiatan kesehatan lansia.

(5) Pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lansia.

30) Petugas UKS dan UKGS, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di sekolah

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kegiatan UKS/UKGS,

(2) Melaksanakan kegiatan UKS/UKGS di sekolah (SD/MI, SLTP dan SLTA),

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

28

Page 31: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(3) Melaksanakan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah,

(4) Melaksanakan kegiatan Pengiriman pasien ke unit pelayanan pengobatan

(Puskesmas),

(5) Melaksanakan kegiatan Pembinaan UKS/UKGS dan pembinaan dokter kecil

dan guru UKS,

(6) Membantu melaksanakan kegiatan imunisasi anak sekolah (BIAS) bersama

petugas lainnya,

(7) Membuat pencatatan dan pelaporan UKS/UKGS.

31) Petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), mempunyai tugas

sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pelayanan dan kegiatan Perkesmas di dalam dan di luar gedung

b) Tugas Pokok:

(1) Melaksanakan kegiatan puskesmas di dalam maupun di luar gedung bersama

petugas paramedik yang lain,

(2) Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia,

(3) Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan,

(4) Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, bekerjasama

dengan lintas program dan lintas sektoral,

(5) Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami masalah

kesehatan ke unit pelayanan pengobatan (Puskesmas dll),

(6) Membuat perencanaan, pencatatan kegiatan dan pelaporan Perkesmas.

32) Petugas Laboratorium, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium

b) Tugas Pokok:

(1) Membuat perencanaan kebutuhan alat/sarana, reagensia dan bahan habis

pakai lainnya yang dibutuhkan selama 1 tahun.

(2) Membuat perencanaan pengembangan kegiatan laboratorium.

(3) Melaksanakan kegiatan pemeriksaanlaboratorium sesuai prosedur.

(4) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium.

33) Petugas Pengelola Obat, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pengelolaan obat yang ada di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan di ruang pelayanan obat.

(2) Melaksanakan pelayanan pemberian obat di ruang pelayanan obat.

(3) Melaksanakan monitoring obat di Pustu dan Pos Puskesmas Keliling.

(4) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kebutuhan obat

Puskesmas.

(5) Membina unit pelayanan obat dalam pelaksanaan jaminan mutu.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

29

Page 32: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(6) Entry data SIMPUS.

34) Petugas Gudang Obat, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Melaksanakan pengelolaan logistik dan pendistribusian obat di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Melaksanakan pencatatan keluar masuknya barang pada buku inventaris

barang/alat medis dan non medis.

(2) Membuat laporan inventaris barang/alat medis dan non medis.

(3) Memonitor penggunaan barang/alat dan melaporkan kondisi/keadaan alat

tersebut.

(4) Membuat RKBU (Rencana Kebutuhan Buku Unit).

(5) Membuat Kartu Inventrais Ruang (KIR) dan memasangnya disetiap ruangan.

35) Petugas Pendukung Kegiatan Lainnya, mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Fungsi Pokok:

Penanggungjawab kegiatan pemeliharaan dan kebersihan di Puskesmas

b) Tugas Pokok:

(1) Penanggungjawai, kebersihan ruangan.

(2) Melaksanakaii pembersihan lantai dan mebeulair/alat.

(3) Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung sudah selesai.

(4) Penanggungjawab kebersihan halaman dan sekitarnya, serta kamar

mandi/WC.

(5) Membantu membersibkan ruangan.

(6) Bertanggurig jawab atas pemeliharaanJkebersjhan tempat tidur/bed periksa,

kasur, bantal, guling, sprei, sarung bantal/guling, taplak meja dan korden di

seluruh ruangan di Puskesmas.

(7) Menyediakan minuman bagi karyawan, bertanggung jawab atas kebersihan

dan pemeliharaan dapur dan alat-alat dapur

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

30

Page 33: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

BAB II

KINERJA BLUD TAHUN ANGGARAN 2014 DAN

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) TAHUN 2015

A. GAMBARAN KONDISI BLUD TAHUN ANGGARAN 2014

1. Faktor Internal dan Faktor Eksternal (Analisa SWOT)

Analisis Internal (SW)

a. Pelayanan

No Obyek yang dianalisaKekuatan Kelemahan

1 2 3 -1 -2 -3

1 Dalam proses akreditasi X

2 Hasil survei IKM baik X

3 memiliki SPO sebagai standar dalam

memberikan pelayanan

x

5 Promosi pelayanan kurang X

6 Pelayanan laboratorium terbatas X

Semua pelayanan sudah

terdokumentasi

X

7 Pelayanan sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan

X

8 Lama pelayanan sudah sesuai dengan

standar

X

Jumlah 13 -2

Nilai 11

b. Organisasi dan SDM

No Obyek yang dianalisaKekuatan (S) Kelemahan (W)

1 2 3 -1 -2 -3

1 39% SDM berstatus PNS X

2 Memiliki 2 dokter umum dan 1 dokter

gigi

X

3 Belum memiliki tenaga farmasi, staf

TU,rekam medis,akuntan

X

4 Memiliki 5 penanggung jawab upaya

kesehatan pokok yang sesuai dengan

tupoksi (KIA,Gizi,P2P,kesling,Promkes)

X

5 Ada SDM yang tidak sesuai dengan

jobdescription

X

Jumlah 6 -5

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

31

Page 34: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Nilai 1

c. Keuangan

No Obyek yang dianalisaKekuatan Kelemahan

1 2 3 -1 -2 -3

1 Pendanaan dari pedapatan Puskesmas

dan subsidi Pemerintah

X

2 Anggaran untuk kesehatan setiap tahun

meningkat

X

3 Belum terbentuk SPI X

4 Sistem akuntansi belum dilaksanakan

secara accrual

X

Jumlah 6 -2

Nilai 4

d. Sarana Prasarana

No Obyek yang dianalisaKekuatan Kelemahan

1 2 3 -1 -2 -3

1 Memiliki simpus X

2 Alat medis dalam jenis dan jumlah

lengkap

x

3 Sarana Transportasi Lengkap x

4 Belum memiliki ruang pertemuan x

5 Ruang pendaftaran ditempat terbuka x

6 Jumlah ruang pelayanan belum

memadai

x

7 Alat dan perlengkapan laboratorium

belum lengkap

x

8 Peralatan kantor kurang memadai x

9 Sarana penunjang kurang memadai

(mushola,kantin,lahan parkir)

x

Jumlah 8 -6

Nilai 2

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)

No Obyek yang dianalisaPenilaian

Kekuatan Kelemahan Nilai

1 Pelayanan 13 -2 11

2 Organisasi dan SDM 6 -5 1

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

32

Page 35: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

3 Keuangan 6 -2 4

4 Sarana Prasarana 8 -6 2

33 -15 18

2. Analisis Eksternal (OT)

a. Pelayanan

No Obyek yang dianalisaPeluang Ancaman

1 2 3 -1 -2 -3

1 Jenis kebutuhan terhadap pelayanan

kesehatan semakin berkembang

X

2 Adanya peluang rujukan masuk

pelayanan laboratorium

X

3 Peluang diversifikasi produk pelayanan X

4 Adanya peluang rujukan masuk

pelayanan konsultasi

X

5 Tuntutan pelayanan prima dari

masyarakat

X

6 Semakin banyaknya institusi pelayanan

kesehatan swasta

X

Jumlah 4 -2

Nilai 2

b. Organisasi dan SDM

No Obyek yang dianalisaPeluang Ancaman

1 2 3 -1 -2 -3

1 Peluang kerjasama dengan pihak III X

2 Perubahan status sebagai pelaksana

PPK-BLU

X

3 Adanya kepercayaan institusi lain

bekerjasama sebagai lahan praktek

mahasiswa

X

4 Peluang rekuritmen pegawai sesuai

dengan kebutuhan

X

5 Adanya peluang pegawai mencari

kesejahteraan pada institusi lain

x

Jumlah 4 -1

Nilai 3

c. Keuangan

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

33

Page 36: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

No Obyek yang dianalisaPeluang Ancaman

1 2 3 -1 -2 -3

1 Peluang perubahan pola pengelolaan

keuangan lebih mandiri

X

2 Peluang pengembangan UBS (Unit

Bisnis Strategis)

X

3 Masih adanya subsidi pemerintah untuk

pembiayaan masyarakat miskin

X

4 Subsidi pemerintah semakin berkurang X

Jumlah 9 -1

Nilai 8

d. Sarana Prasana

No Obyek yang dianalisaPeluang Ancaman

1 2 3 -1 -2 -3

1 Pengembangan fasilitas X

2 Bantuan peralatan dari pihak

pemerintah

X

3 Sarana prasarana mengikuti

perkembangan IPTEK

X

4 Kerusakan sarana prasarana x

Jumlah 4 -1

Nilai 3

Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)

No Obyek yang dianalisaPenilaian

Peluang Ancaman Nilai

1 Pelayanan 4 -2 2

2 Organisasi dan SDM 4 -1 3

3 Keuangan 9 -1 8

4 Sarana Prasarana 4 -1 3

18 -5 13

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

34

Page 37: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Danasari di Kuadran I dengan titik koordinat

(18, 13) atau pada kuadran Agressive tumbuh

Hasil identifikasi berdasarkan analisis SWOT Puskesmas Danasari adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

35

Kekuatan

18(18,13)

Ancaman Peluang

13

Kelemahan

Page 38: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Hasil Identifikasi Faktor Internal

No. Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

1. Pelayanan 1. Memiliki SPO sebagai standar dalam melakukan pelayanan

2. Survey IKM terhadap pelayanan memiliki hasil yang baik

3. Pelayanan sesuai dengan jadwal

4. Lama pelayanan sudah sesuai dengan standar

5. Dalam proses akreditasi6. Semua kegiatan

terdokumentasi dengan baik

1. Pelayanan laboratorium terbatas

2. Organisasi dan SDM 1. Memiliki 2 dokter umum dan 1 dokter gizi

2. Memiliki 5 penanggung jawab upaya kesehatan pokok sesuai dengan kompetensi (KIA, Gizi, P2P, Kesling, Promkes)

1. Ada SDM yang tidak sesuai dengan Job Description, serta penempatannya

2. Kurangnya tenaga farmasi, akuntansi, rekam medis, staf TU

3. Hanya 39% SDM berstatus PNS

3. Keuangan 1. Pendanaan dari pendapatan Puskesmas dan subsidi Pemerintah

2. Anggaran untuk kesehatan setiap tahun meningkat

1. Sistem akuntansi belum dilaksanakan secara accrual

2. Belum terbentuk SPI

4. Sarana / prasarana 1. Memiliki simpus2. Alat medis dalam jumlah

dan jenis yang lengkap3. Sarana transportasi

lengkap

1. Belum memiliki ruang pertemuan

2. Ruang pendaftaran di tempat terbuka

3. Jumlah ruang pelayanan kurang memadai

4. Alat dan perlengkapan laboratorium belum memadai

5. Perlengkapan kantor kurang memadai

6. Sarana penunjang kurang memadai (mushola, kantin, gudang, lahan parkir)

b. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional djugement terhadap empat bidang yang

dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi saat

ini. Dari hasil pengamatan dan profesional djugement yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Identifikasi Faktor Eksternal

No. Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)

1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan kesehatan berkembang

1. Tuntutan Pelayanan prima dari masyarakat

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

36

Page 39: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

2. Adanya peluang rujukan masuk Pelayanan Laboratorium

3. Adanya peluang rujukan masuk pelayanan konsultasi

4. Peluang diversifikasi produk pelayanan

2. Semakin banyaknya institusi pelayanan kesehatan swasta

2. Organisasi dan SDM 1. Peluang kerja sama dengan pihak III

2. Perubahan status sebagai pelaksana PPK-BLU

3. Adanya kepercayaan institusi lain bekerja sama untuk program diklat

1. Rekruetment pegawai oleh pemerintah

2. Adanya keinginan pegawai mencari kesejahteraan pada institusi lain

3. Keuangan 1. Peluang perubahan pola pengelolaan keuangan lebih mandiri

2. Peluang pengembangan UBS (Unit Bisnis Strategis)

3. Masih adanya subsidi pemerintah untuk pembiayaan masyarakat miskin

1. Subsidi pemerintah semakin berkurang

4. Sarana / prasarana 1. Pengembangan fasilitas 2. Bantuan peralatan dari

pemerintah 3. Sarana dan prasarana

mengikuti perkembangan IPTEK

1. Kerusakan Sarana / prasarana

Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal

Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi dalam mencapai target

mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM dan Organisatoris, Keuangan dan Promosi.

Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi aktif

dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan pembagian tugas sesuai dengan profesi,

kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam penempatan tenaga semacam paramedis,

dilihat dari kompetensi dan kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan

yang sesuai. Selain itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan. Guna

memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara

pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam

pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan, selain itu

kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai penilaian kepuasan pelanggan,

yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang

tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi

layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

37

Page 40: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat

sebagai produk unggulan Puskesmas Danasari.

Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas program dan

lintas sector, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman

ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien

yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas Danasari dapat diakses oleh pihak-

pihak yang berkepentingan.

Pendekatan strategi tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang antara lain sebagai

berikut :

1. Kondisi Internal

a. Pelayanan

Dari aspek pelayanan, Puskesmas Danasari masih dala proses akreditasi nasional

sehingga setiap kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan berasarkan pada Standar Prosedur

Operasional (SPO) yang telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Seua pelayanan

sudah terdokumentasi dengan baik, pelayanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, lama

pelayanan juga sudah sesuai dengan standar. Selain itu, berdasarkan hasil survey IKM,

pelayanan di Puskesmas Danasari sudah cukup. Namun demikian masih ada beberapa hal

yang perlu dibenahi yaitu promosi pelayanan yang masih kurang serta pelayanan laboratorium

yang masih terbatas.

b. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Puskesmas Danasari merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan sebagai

UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak berperan dalam

menentukan kebijakan kesehatan di Kabupaten Tegal, karena kewenangan ada pada Dinas

Kesehatan.

Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi, lebih banyak sebagai pelaksana

teknis, sehingga masih mempunyai kelemahan dalam bargaining dengan pemerintah dalam hal

pencarian dana-dana, dan sumber daya lainnya.

Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter berperan utama

dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan, mengedepankan

kecepatan pelayanan dan kelangsungan. Puskesmas Danasari memiliki 2 dokter umum dan 1

dokter gigi. Salah satu dokter umum memiliki tugas tambahan sebagai Kepala Puskesmas.

Sedangkan untuk tenaga non medis, di Puskesmas Danasari telah tersedia tenaga

pelayanan kesehatan masyarakat seperti Sanitarian, Nutrisionis, Promkes, P2P dan koordinator

KIA. Selain tenaga medis dan non medis tersebut juga tersedia tenaga laboratorium.

Meskipun demikian, Puskesmas Danasari masih membutuhkan beberapa tenaga seperti

tenaga farmasi, tenaga rekam medis, akuntan, dan staf TU untuk memperlancar kegiatan

pelayanan di Puskesmas yang hingga saat ini belum terpenuhi.

c. Sarana Prasarana

Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana yang

mencukupi, terutama untuk alat medis. Selain itu, Puskesmas Danasari juga sudah dilengkapi

dengan beberapa sarana prasarana penunjang seperti simpus, SPO, sarana transportasi

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

38

Page 41: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(pusling dan motor) yang dapat memperlancar kegiatan pelayanan. Keandalan dan keamanan

sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas.

Hambatan yang ada adalah masih minimnya alat dan perlengkapan laboratorium, serta

sarana prasarana penunjang lainnya yang belum memadai, seperti belum adanya ruang

pertemuan, ruang pendaftaran yang masih terbuka, jumlah ruang pelayanan yang masih

kurang, perlengkapan kantor yang kurang memadai, sarana penunjang lain yang belum lengkap

seperti mushola, kantin, lahan parkir, dan gudang.

d. Keuangan

Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan, bahan

makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.

Pendanaan di Puskesmas berasal dari subsidi pemerintah dan pendapatan Puskesmas.

Oleh sebab itu pengelolaan keuangan terbentur pada aturan pengelolaan keuangan

berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku, sehingga seringkali Puskesmas menghadapi

kendala biaya operasional, dan terhambat pencapaian kinerjanya. Adanya alokasi anggaran

yang semakin meningkat merupakan kekuatan bagi Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan.

Beberapa hal yang perlu dibenahi adalah belum terbentuknya dan sistem akuntansi belum

dilaksanakan secara acrrual.

2. Kondisi Eksternal

Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang; kebijakan

pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan nasional; perkembangan

sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :

a. Undang-undang dan peraturan

1) Permendagri

Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan,

semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan

tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan

dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi

dengan program dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak

program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam

penganggaran.

Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh konkrit adalah

belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada aturan, format baku atau kode

rekening tentang jasa pelayanan, sehingga manajemen Puskesmas kesulitan dalam

menyusun penganggaran jasa pelayanan, sementara pemerintah daerah ragu-ragu untuk

membuat program, kegiatan dan kode rekening baru untuk dapat mewadahi belanja

tersebut.

2) Peraturan Menteri Keuangan

Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

39

Page 42: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325, Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328 dan

Pasal 329.

Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 ahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah

membuka koridor baru kepada departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota yang

bertugas memberikan pelayanan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan,

pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel

melalui pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam PP 23 tahun

2005.

Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLU perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan keuangan disajikan dan disusun sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari kementrian/ lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan Keuangan

BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/piminan

lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenanggannya untuk dikonsolidasikan

dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

(PPKD) dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala yang bertanggung jawab atas urusan

pemerintah yang bersangkutan. Pembinaan keuangan BLUD meliputi pemberian pedoman,

bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan di bidanga pengelolaan keuangan BLUD.

Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akuntansi sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan BLU dengan dasar penyusunan laporan keuangan

kementrian atau lembaga. Sesuai dengan pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005 akuntansi

dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK). Hal ini menjadi masalah ketika laporan tersebut dikonsolidasikan dengan Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga/SKPD/pemerintah daerah yang menggunakan Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP).

Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima dana dari APBN

seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat dana dari APBN/APBD.

Selain sebagai BLU juga berfungsi sebagai satker yang wajib menyusun Laporan

Keuangan tahunan atas dana APBN/APBD yang diterima sesuai dengan Sistem Akuntansi

dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan Keuangan BLU.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni

2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pasal 26 antara lain

menyatakan setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen

pendukungnya dikelola secara tertib dan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU

diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh

asosiasi profesi akuntansi indonesia.

Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06 /2005 tanggal 20 Juli

2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat Bab VIII

Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga pasal 32 antara lain Laporan Keuangan

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

40

Page 43: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Kementrian Negara/Lembaga Tahunan dilampiri Laporan Keuangan BLU yang berada

dilingkungan Kementrian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan BLU sebagaimana

dimaksud disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah

Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum begitu

jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan

pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam koridor lembaga teknis daerah.

Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan

tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara tegas untuk instansi

vertikal, sehingga untuk Puskesmas Danasarimasih dalam bentuk wacana yang perlu

pengkajian secara mendalam.

Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen pegawai, membawa

dampak yang sangat besar bagi kinerja pelayanan di Puskesmas, karena hanya sekedar

menambah tenaga honorer saja harus ijin Bupati, sementara SDM yang ada di Puskesmas

sudah banyak yang memasuki masa pensiun.

b. Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi daerah Sleman tergolong daerah yang memiliki kemampuan

ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif mungkin akan

terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik masyarakat Sleman

adalah semakin banyaknya bermunculan institusi pelayanan kesehatan swasta yang

menawarkan jenis pelayanan kesehatan yang beragam dengan tarif layanan yang beragam

juga.

Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan Puskesmas

yang terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan dan operasional Puskesmas saja

masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan operasional yang dicapai Puskesmas.

c. Sosial Budaya Masyarakat

Warga Masyarakat Kabupaten Tegal, memiliki type atau berkarakteristik tradisionil,

sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat dilestarikan.

Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam

pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.

d. Perkembangan Teknologi Kesehatan

Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-alat kesehatan

yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku cadangnya, hal itu

menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki karena sebagian besar alat-alat

kesehatan yang ada sudah out of date.

Artinya perkembangan teknologi kesehatan khususnya alat-alat medis disamping

dapat meningkatkan kinerja Puskesmas tetapi juga dapat menghambat kinerja Puskesmas,

karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan yang tidak sustainable lagi.

e. Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk perangkat

kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun dalam pemeliharaan,

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

41

Page 44: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

software, petugas informasi dan pemeliharaannya membutuhkan dana yang besar. Sementera

kebanyakan SDM Puskesmas masih berorientasi klerikal, dan kurang peduli dengan data dan

informasi.

Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam

mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam sistem informasi

manajemen secara terintegrasi.

f. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs

Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan bahan habis

pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara langsung berdampak pada

kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya pengurangan pendanaan dari berbagai

sumber pendapatan puskesmas, yang kemudian akan mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs

rupiah terhadap mata usang asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama

barang-barang untuk kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan

pemerintah dalam menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga domestik melambung.

Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada posisi

tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus kekuatan sehingga

puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu mengerahkan semua

sumberdaya yang masih menganggur dan belum optimal menjadi maksimal.Puskesmas dapat

memilih strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir

isue-isue yang relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi

2. Asumsi – asumsi ( Makro dan Mikro )

Dalam perencanaan strategis bisnis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar

untuk evaluasi, penyusunan program kegiatan dan penganggaran. Rencana Strategis Bisnis

Puskesmas Danasari tahun 2015 – 2019 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan

mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2)

Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.

a) Asumsi Makro

1) Pertumbuhan Ekonomi

Perbaikan kondisi ekonomi makro selama beberapa tahun terakhir diperkirakan

akan tetap berlangsung meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat di sektor

eksternal terutama dari tingginya harga minyak dan melambatnya pertumbuhan ekonomi

dunia.

Dalam enam tahun terakhir (2008-2013), perekonomian nasional mampu tumbuh

dengan cukup kuat dengan rata rata pertumbuhan sebesar 5,85 persen. Pada tahun 2008

ekonomi Indonesia tumbuh 6,0 persendengan dorongan dari permintaan domestic yang

cukup tinggi. Namun pada tahun 2009 perekonomian nasional mengalami perlambatan

yang cukup signifikan akibat dampak krisis global yang mempengaruhi sisi eksternal,

dengan kontraksi ekspor-impor karena menurunnya pertumbuhan ekonomi dan volume

perdagangan dunia sehinggahanya tumbuh 4,6 persen. Akan tetapi pada tahun-tahun

berikutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh meningkat dan stabil,

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

42

Page 45: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

bahkan pertumbuhan ekonomi berada di atas 6,0 persenuntuk tahun 2010 hingga tahun

2012, dan sempat mengalami penurunan sedikit pada tahun 2013.

Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan

inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya

kebutuhan kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan,

sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi

konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan

menyebabkan meningginya unit cost layanan kesehatan.

2) Tingkat Inflasi

Stabilitas makroekonomi Indonesia untuk 5 tahun terakhir memang tergolong baik.

Kondisi makro ekonomi suatu negara bisa dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi

yang diantaranya tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang.

Laju inflasi pada Januari 2013 tercatat sebesar 1,03 persen, yang merupakan

angka tertinggi sejak 2009. Inflasi pada bulan ini cukup tinggi dibandingkan bulan yang

sama dalam empat tahun terakhir. Gambaran inflasi Indonesia tahun 2005 s/d 2013

adalah sebagai berikut:

Grafik 2.1 Laju Inflasi tahun 2005-2013

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

3) Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika sangat rentan

dengan issue-issue negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga harga

saham. Fundamental perekonomian Indonesia yang membaik berdampak positif pada

meredanya tekanan depresiasi nilai tukar rupiah di triwulan IV 2013 dan berlanjutpada

Januari 2014. Nilai tukar rupiah secara point to point pada triwulan laporan tercatat

melemah 4,85% (qtq), lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan pada triwulan III

2013 sebesar 14,29 (qtq). Memasuki bulan Januari 2014, tekanan depresiasi nilai

tukarterus mereda. Pada Januari 2014, rupiah ditutup di level Rp12.210 per dolar AS,

melemah 0,33% dibandingkan dengan akhir Desember 2013, lebih kecil dari pelemahan

pada Desember 2013 sebesar 1,71%.

Nilai tukar rupiah merupakan satu indikator ekonomi makro yang terkait dengan

besaran APBN. Asumsi nilai tukar rupiah berhubungan dengan banyaknya transaksi

dalam APBN yang terkait dengan mata uang asing, seperti penerimaan pinjaman dan

pembayaran utang luar negeri, penerimaan minyak dan pemberian subsidi BBM. Dengan

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

43

Page 46: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

demikian, variabel asumsi dasar ekonomi makro tersebut sangat menentukan besarnya

penerimaan dan pengeluaran negara, termasuk dana perimbangan serta besarnya

pembiayaan anggaran.

4) Harga BBM

Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat

mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua bahan dasar

untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.

Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut bagi Puskesmas sangat membebani

dan menurunkan potensi kapasitas produksi layanan, karena kebanyakan Puskesmas

pemerintah diserbu oleh pelanggan terdampak, yang nota bene adalah pembengkakan

cost layanan.

5) Laju Pertumbuhan Penduduk

Indonesia menempati ranking keempat dari jumlah penduduk Dunia, dan

menghadapi laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1 persen, jauh lebih tinggi

dari Negara RRC yang hampir 0 persen.

Untuk Kabupaten Tegal, Jumlah Penduduk di Tegal menurut data Kantor Statistik

Kabupaten Tegal sekitar 1.575.634, dengan KK miskin sekitar 660.971 jiwa, dan sesuai

dengan paradigma sehat sakit yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan yang

diberlakukan secara nasional, prosentase penduduk sehat 85% dan penduduk

bermasalah kesehatan sebanyak 15%.

Dari data diatas, diperoleh gambaran pelanggan potensial Puskesmas Danasari

sebanyak 33.168 orang pasien pada tahun 2013, yaitu dari 107 orang peserta ASKES

(0,32%) , 6.733 orang dari Jamkesmas (20,3%), 22.704 orang pasien umum (gratis)

(68,5%), 3.624 orang dari kunjungan UKS (10,9%)

Asumsi Makro lainnya difokuskan pada kebijakan, peraturan perundang-undangan

pusat maupun daerah.

1) Peraturan Pemerintah / Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pemerintah

daerah, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah, merubah pola pengelolaan keuangannya

mulai dari perencanaan, sampai pertanggungjawabannya, sehingga dimungkinkan waktu

pelaksanaan kegiatan mundur dari yang sudah dijawdalkan. Kemudian adanya wacana

baru badan Layanan Umum Daerah, turut andil dalam dinamika kinerja Puskesmas

Daerah. Karena bagaimanapun juga, sebagai layanan publik harus turut berubah sesuai

kondisi yang menyertai.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

44

Page 47: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

daerah.

Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan daearh. Untuk maksud tersebut perlu sistem keuangan daerah

yaitu akuntansi keuangan daerah. Akuntansi keuangan daerah adalah sistem informasi

keuangan daerah yang menghasilkan laporan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

2) Peraturan Daerah

a) Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar,

konvensi, aturan dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan

penyajian laporan keuangan daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai

dasar dalam pengakuan, pengukuran, dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas,

pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta pelaporan keuangan daerah.

Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan

laporan pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan

sumberdaya ekonomis yang dipercayaka serta menunjukkan posisi keuangan yang

sesuai dengan kebijakan akuntansi keuangan daerah

Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang

diterapkan. Sistim pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual base) yaitu

asumsi akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat

kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat

dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode

yang bersangkutan.

Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah Sleman dan seluruh

SKPD yang menurut peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan termasuk Puskesmas Danasari.

Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Tegal, laporan

keuangan yang pokok terdiri dari :

(1) Laporan Realisasi Anggaran

Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan

pemakaian sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang

menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu

periode pelaporan.

(2) Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu

(3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai

sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta

saldo kas pada tanggal pelaporan.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

45

Page 48: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan alata laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari

angka yang tertera dalam realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kabupaten Tegal adalah anggapan

yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat

diterapkan. Sejalan dengan itu, asumsi dasar yang diterapkan di Puskesmas Danasari

meliputi :

1) Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasonal Puskesmas

Dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan

Kesehatan dan Retribusi Pelayanan Kesehatan, pada pasal 43 ayat (2) dinyatakan

bahwa Dana yang berasal dari retribusi pelayanan kesehatan dapat digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional, jasa sarana, jasa pelayanan, pembinaan manajemen

pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pembinaan pelayanan

kesehatan dan kegiatan lain yang diperlukan. Pada kenyataannya subsidi yang

diterima oleh Puskesmas hanya gaji pegawai, yang jelas-jelas merupakan limpahan

wewenang dari pemerintah Pusat, artinya gaji pegawai bukan merupakan subsidi, tapi

sudah merupakan hak dari Puskesmas.

Dengan diberlakukannya otonomi daerah maka pengelolaan anggaran di

daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sepenuhnya, pemerintah pusat

hanya memberikan alokasi dana dalam bentuk dana alokasi umum (DAU) yang harus

diterima daerah untuk diatur , diolah,dan dikelola sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi daerah.

Dengan berlakunya otonomi maka subsidi dari pemerintah pusat yang diterima

selama ini tidak akan ada lagi dan selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah, dengan menggunakan DAU yang diterima.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengevaluasi dasar dan jumlah

subsidi yang diberikan bagi Puskesmas, apabila subsidi Pemerintah Daerah tidak

mencukupi, maka tidak ada jalan lain bagi Puskesmas selain melakukan evaluasi

terhadap struktur tarif yang ada. Hal ini harus dilakukan dalam rangka meningkatkan

mutu pelayanan Puskesmas agar lebih maksimal.

2) Tarif Retribusi

Tarif retribusi pelayanan kesehatan Puskesmas Danasari yang berlaku saat ini,

dibuat dan ditetapkan sejak tahun 2011, Peraturan yang mendasarinya adalah

Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kesehatan dan

Retribusi Pelayanan Kesehatan

Struktur tarif di Puskesmas yang dapat untuk mengatasi keterbatasan subsidi

dan harga pasaran yang berlaku adalah dengan pendekatan unit cost, yaitu

perhitungan tarif yang didasarkan pada biaya-biaya senyatanya yang dikeluarkan

dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat. Penghitungan tarif retribusi

Puskesmas yang didasarkan pada penghitungan unit cost ini menggunakan nilai indek

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

46

Page 49: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

dan harga dasar hasil perhitungan unit cost pada jenis-jenis pelayanan kesehatan

yang diberikan, dengan kesesuaian pada harga rupiah yang berlaku.

b) Asumsi Mikro

1) Volume Pelayanan

Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas Danasari adalah mencakup

kurang lebih 6,87% dari jumlah penduduk kecamatan Bojong atau 0,37% dari jumlah

penduduk Kabupaten Tegal. Asumsi jumlah penduduk Kabupaten Tegal yang bermasalah

kesehatan diperkirakan sebanyak 15% dari total jumlah penduduk.

Dari asumsi tersebut, secara kuantitative minimal ada 3.502 jumlah kunjungan ke

Puskesmas. Dari jumlah kunjungan, diprediksikan 81,3% dari rawat jalan BP Umum, 8,4%

dari BP Gigi, dan Laborat 5,3% dan sisanya dari pelayanan lainnya

2) Inovasi Pelayanan

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi kebutuhan

kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi pelayanan misalnya:

a) Rujukan pasien dari BP Umum, KIA, BP Gigi untuk diperiksa lebih lanjut di

Laboratorium apabila terdapat indikasi medis dalam rangka untuk menegakkan

diagnosa penyakit.

b) Pengoptimalkan layanan konseling antara lain:

- Konseling gizi, baik untuk pasien yang dirujuk dari BP Umum, KIA, BP Gigi,

posyandu, maupun caten, ataupun dari masyarakat yang memang membutuhkan

konsultasi gizi.

- Konseling kesehatan lingkungan, baik untuk pasien yang dirujuk dari BP Umum,

KIA, terutama bagi pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan, ataupun

dari masyarakat yang memang membutuhkan konsultasi kesehatan lingkungan.

- Konseling PHBS dan konseling berhenti merokok.

c) Mengembangkan dan memberdayakan posyandu usila di seluruh desa di wilayah

Puskesmas Danasari

d) Pengembangan pelayanan terhadap kelompok pekerja sektor informal.

e) Peningkatan cakupan sasaran penjaringan anak sekolah (screening).

f) Mengoptimalkan sistem rujukan dari Puskesmas Pembantu ke Puskesmas Induk bagi

pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan lebih lanjut, misalnya pemeriksaan

laborat, konseling dan lain-lain.

g) Mengoptimalkan keberadaan posyandu, yang selama ini belum dimanfaatkan

masyarakat secara maksimal.

h) Meningkatkan promosi tentang Puskesmas Danasari dan fasilitasnya, melalui berbagai

media.

i) Mengoptimalkan pelayanan Puskesmas Ramah Remaja.

j) Mengembangkan pelayanan kesehatan gigi, misalnya: pemberdayaan UKGMD,

pengembangan perawatan gigi lanjutan.

k) Mengembangkan pelayanan KIA, misalnya: pelatihan senam bumil melalui kelas ibu,

pengawalan bumil resti.

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

47

Page 50: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

3) Total Pendapatan

Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesmas Danasari berasal dari

Pendapatan fungsional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat.

Total pendapatan fungsional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas

pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari

Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji

pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai

pendapatan untuk operasional dan Investasi.

4) Total Biaya

Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional

berupa biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya

untuk pembelian sarana prasarana, serta pengembangan.

Total pendapatan fungsional Puskesmas Danasari dipakai untuk biaya pegawai

dan biaya belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya

operasional Puskesmas tahun selanjutnya.

5) Total Output

Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Danasari yaitu, 100 % pasien gakin

terlayani; pendapatan fungsional naik rata-rata 5 % per tahun, kunjungan meningkat 5% per

tahun.

6) Unit Cost

Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan

subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai dasar untuk tarif pelayanan tahun

berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity Based Costing), dengan

harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan margin yang diharapkan.

B. PENCAPAIAN KINERJA DAN TARGET KINERJA BLUD

Pencapaian Kinerja Puskesmas Danasari tahun 2014 dan target tahun 2015 meliputi

1. Non Keuangan

Berikut ini adalah pencapaian kinerja non keuangan tahun 2014 ( s/d bulan Agustus tahun

2014) dan target tahun 2015:

Tabel Kinerja Non Keuangan tahun 2014 dan target 2015

Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun Pendapatan

TA 2014 TA 2015

Target Realisasi / Prognosa % Target

Unit Pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada Puskesmas Danasari A. Kapitasi JKN 1. Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional 13.616 1892 13,89 14.123

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

48

Page 51: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

(JKN) Pada Puskesmas Danasari Total kapitasi JKN 13.616 1892 13,89 14.123 Unit Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Program Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas A. Pendapatan BLU Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Tindakan Umum 18 14 77,78 19 2. Tindakan Perawatan 41 31 75,6 43 3. Tindakan Gigi 70 54 77,14 74 4. Pelayanan KB 263 214 81,37 276 5. Pemeriksaan Laboratorium 193 152 78,76 203 6. KIR Kesehatan 101 79 78,2 106 Total Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

2. Keuangan

a. Realisasi Pendapatan

1) Realisasi Pendapatan Berdasarkan Unit Layanan

Pendapatan Puskesmas Danasari berasal dari kegiatan pengelolaan dan pemanfataan

dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional dan retribusi pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas Danasari. Target pendapatan dari dana kapitasi JKN tahun 2014 sejumlah

Rp760.171.945. Realisasi pendapatan dari dana kapitasi tersebut sampai dengan bulan

Oktober 2014 baru mencapai Rp105.619.300 atau sekitar 13,89%. Target dana kapitasi JKN

untuk tahun 2015 adalah Rp1.016.808.500 dengan asumsi kenaikan sebesar 5 % dari

pendapatan dana kapitasi tahun 2014. Pendapatan dari retribusi pelayanan kesehatan dasar

di Puskesmas Danasari berasal dari retribusi pelayanan tindakan umum, tindakan perawatan,

tindakan gigi, pelayanan KB, pemeriksaan laboratorium, dan KIR kesehatan. Target

pendapatan dari retribusi pelayanan kesehatan dasar tahun 2014 di Puskesmas Danasari

adalah sebesar Rp11.118.000, sedangkan realisasi sampai dengan bulan Oktober 2014

adalah sebesar Rp8.748.000 atau sekitar 78,68%. Target pendapatan yang bersumber dari

retribusi pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Danasari tahun 2015 adalah sebesar

Rp11.704.000 dengan asumsi kenaikan sebesar 5% dari tahun 2014. Berikut ini adalah

rincian pendapatan Puskesmas Danasari per unit kerja.

Tabel II. B.1. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja

Kode Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun Pendapatan

TA 2014 TA 2015

Target Realisasi / Prognosa % Target

I Unit Pelayanan 1.02 . 16 . 49 Program Jaminan Kesehatan Nasional

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

49

Page 52: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

1.02 . 16 . 52Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada Puskesmas Danasari

A. Pendapatan BLU JKN 1. Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana

Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada Puskesmas Danasari

Rp760.171.945 Rp105.619.300 13,89 Rp1.016.808.500

Total Pendapatan Unit Jaminan Kesehatan Nasional Rp760.171.945 Rp105.619.300 13,89 Rp1.016.808.500

II Unit Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

1.02 . 16 . 16Program Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

1.02 . 16 . 16Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

A. Pendapatan BLU Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Tindakan Umum Rp615.000 Rp515.000 83,74 Rp645.000 2. Tindakan Perawatan Rp380.000 Rp285.000 75 Rp395.000 3. Tindakan Gigi Rp1.140.000 Rp870.000 76,32 Rp1.210.000 4. Pelayanan KB Rp5.555.000 Rp4.215.000 75,88 Rp5.620.000

5. Pemeriksaan Laboratorium Rp2.298.000 Rp1.898.000 83 Rp2.534.000

6. KIR Kesehatan Rp1.130.000 Rp965.000 85,40 Rp1.300.000

Total Pendapatan Unit Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Rp11.118.000 Rp8.748.000 78,68 Rp11.704.000

TOTAL PENDAPATAN BLU Rp771.289.945 Rp114.367.300 14,83 Rp1.028.512.500

2) Realisasi Total Pendapatan

Target pendapatan BLU Puskesmas Danasari tahun 2014 sebesar Rp771.289.945,-.

Realisasi sampai dengan bulan September 2014 sebesar Rp114.367.300 atau sekitar

14,83%. Target pendapatan untuk tahun 2015 sebesar Rp1.028.512.500.

b. Realisasi Biaya

1) Realisasi Biaya Berdasarkan Unit layanan

Kode Rekening Uraian Volume Satuan Harga satuan Jumlah

5 2 BELANJA LANGSUNG 1.028.512.5005 2 1 BELANJA PEGAWAI 480.460.4005 2 1 01 Honorarium PNS 12.630.000 5 2 1 02 Honorarium Non PNS 41.265.000 5 2 1 03 Uang Lembur 19.842.000 5 2 1 07 Belanja jasa pelayanan medik 406.723.4005 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 313.173.1005 2 2 01 Belanja Bahan pakai habis 55.480.9005 2 2 02 Belanja Bahan/Material 73.000.0005 2 2 03 Belanja Jasa Kantor 7.800.000

5 2 2 06Belanja Cetak, Penggandaan dan Bahan Kontak (stimulan) 32.017.200

5 2 2 11 Belanja Makan dan Minum 48.350.000

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

50

Page 53: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

5 2 2 15 Belanja Perjalanan Dinas 96.810.000

5 2 2 20Belanja Pemeliharaan Gedung dan Kendaraan Bermotor 44.375.000

5 2 2 23Belanja barang utk diserahkan kepada masy/pihak ketiga 41.300.000

5 2 3 BELANJA MODAL 148.919.0005 2 3 10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 5.373.0005 2 3 11 Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 598.500 5 2 3 12 Belanja Modal Pengadaan komputer 35.280.200 5 2 3 13 Belanja Modal Pengadaan Mebelair 19.975.3005 2 3 19 Belanja modal pengadaan alat kedokteran 19.960.000 5 2 3 20 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium 67.732.000

2) Realisasi Total Biaya

Realisasi total biaya Puskesmas Danasari adalah Rp 1.028.512.500 yang terdiri dari belanja

pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.

c. Pencapaian Program Investasi dan Pendanaan

1) Investasi

Alokasi Biaya Investasi Berdasarkan Jenis Aseta. Aset Lancar.

Aset lancar per 31 Desember 2013 meliputi:

1. Kas di Bendahara Pengeluaran : Rp. 0,-

2. Kas di Bank Jateng : Rp. 0,-

3. Piutang lain-lain : Rp. 0,-

4. Persediaan : Rp.13.945.860,-

Jumlah Aset Lancar : Rp.13.945.860,-

b. Aset Tetap.

1. Tanah

Tanah tidak disusutkan, dasar penilaian tanah menggunakan Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP) terakhir.

2. Bangunan Gedung

Belum disusutkan, nilai Bangunan Gedung berdasarkan pada harga perolehan bangunan

gedung tahun anggaran berjalan.

3. Peralatan dan Mesin:

Belum disustkan, nilai Peralatan dan Mesin berdasarkan harga perolehan / pembelian

pada saat diperoleh.

4. Aset Tetap Lainnya

Belum disusutkan, nilai Aset Tetap lainnya berdasarkan harga perolehan / pembelian pada

saat diperoleh.

Aset Tetap per 31 Desember 2013 meliputi:

1. Tanah : Rp.142.050.000,-

- Tanah kantor : Rp.142.050.000,-

2. Gedung dan Bangunan : Rp.979.412.000,-

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

51

Page 54: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

- Gedung kantor : Rp.979.412.000,-

- Gedung rumah dinas : Rp.0,-

- Gedung gudang : Rp.0,-

- Bangunan pagar / tembok keliling : Rp.0,-

- Bangunan konstruksi taman : Rp.0,-

3. Peralatan dan Mesin : Rp.564.234.500,-

- Alat-alat angkutan darat bermotor : Rp.182.500.000,-

- Alat bengkel : Rp.0,-

- Peralatan kantor : Rp.9.930.000,-

- Perlengkapan kantor : Rp.102.013.000,-

- Komputer : Rp.0,-

- Meubelair : Rp.0,-

- Peralatan dapur : Rp.0,-

- Alat-alat studio : Rp.3.525.000,-

- Alat-alat komunikasi : Rp.0,-

- Alat-alat ukur : Rp.3.840.000,-

Alat-alat kedokteran : Rp.185.315.500,-

- Alat-alat laboratorium : Rp.77.111.000,-

- Alat-alat kesehatan : Rp.0,-

- Alat-alat farmasi : Rp.0,-

4. Jalan, jaringan dan instalasi : Rp.0,-

- Jalan : Rp.0,-

- Jaringan air : Rp.0,-

- Instalasi listrik dan telepon : Rp.0,-

5. Aset Tetap Lainnya : Rp.0,-

- Barang bercorak kesenian : Rp.0,-

- Hewan/ternak dan tanaman : Rp.0,-

Jumlah Aset Tetap : Rp.1.685.781.500,-

1. Kewajiban

Kewajiban per 31 Desember 2013 meliputi:

Kewajiban Jangka Pendek : Rp.0,-

2. Ekuitas dana

Ekuitas dana per 31 Desember 2013 meliputi:

Ekuitas Dana Lancar : Rp.13.945.860,-

Ekuitas Dana Investasi : Rp.1.685.781.500,-

Jumlah Ekuitas Dana : Rp.1.699.727.360,

C. INFORMASI LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN

Puskesmas Danasari dipersiapkan menjadi Puskesmas terakreditasi nasional sejak bulan Maret

tahun 2013. Sebagai bentuk persiapan, 10 orang perwakilan Puskesmas diberangkatkan untuk mengikuti

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

52

Page 55: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

pelatihan akreditasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Setelah mengikuti pelatihan, dilakukan tahap

penyusunan dokumen akreditasi. Sudah 1,5 tahun proses akreditasi berjalan, Puskesmas Danasari sudah

mengalami banyak kemajuan. Pelayanan Kesehatan yang bermutu menjadi prioritas utama dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selama proses akreditasi ini, Puskesmas Danasari banyak

mendapat kunjungan pembinaan baik dari kabupaten maupun dari propinsi, kunjungan kaji banding dari

Puskesmas lain mengenai dokumen akreditasi serta menjadi lahan pelatihan surveyor tim akreditasi

tingkat nasional. Puskesmas Danasari direncanakan akan dinilai secara nasional pada bulan Juli tahun

2015. Selama proses akreditasi ini, Puskesmas Danasari membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Selama tahun 2013 sampai dengan 2014, kebutuhan dana untuk kepentingan akreditasi bersumber dari

dana APBD dan dari dana operasional Puskesmas. Kebutuhan anggaran untuk kepentingan akreditasi

yang masih berlanjut ini harus diperhitungkan agar tidak mengganggu stabilitas keuangan di Puskesmas

Danasari.

Pada tahun 2015, Puskesmas Danasari juga direncanakan akan dikembangkan menjadi

Puskesmas Rawat Inap. Berubahnya status dari rawat jalan menjadi rawat inap tentunya menbutuhkan

dana yang cukup banyak dalam pembangunan gedung dan melengkapi fasilitas sarana dan prasana yang

diperlukan.

D. AMBANG BATAS RBABesaran ambang batas dalam RBA ini adalah 22,08% dari anggaran belanja yang bersumber dari pendapatan jasa layanan.

(dalam juta)

No Tahun Anggaran Realisasi/Prognosa

SelisihRp %

1 2 3 4 5=(4-3)

6=(5/3X100)

1 2013 Rp.135.571.808,- Rp.105.639.300,- Rp.29.932.508,- 22,08%

Jumlah

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

53

Page 56: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

BAB III

P E N U T U P

A. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN DALAM RANGKA MELAKSANAKAN

BLUD

Proses akreditasi Puskesmas Danasari yang masih berlanjut membutuhkan anggaran yang

tidak sedikit. Selama tahun 2013 sampai dengan 2014, kebutuhan dana untuk kepentingan akreditasi

bersumber dari dana APBD dan dari dana operasional Puskesmas. Kebutuhan anggaran untuk

kepentingan akreditasi yang masih berlanjut ini harus diperhitungkan agar tidak mengganggu

stabilitas keuangan di Puskesmas Danasari.

Untuk kinerja layanan masih perlu adanya konsistensi mutu pelayanan maupun implementasi

terhadap SPO yang sudah ditetapkan, sehingga kepuasan konsumen dapat sesuai target.

Dengan adanya peningkatan mutu, maka kepuasan pasien pun dapat meningkat, dimana kepuasaan

pasien merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat citra pelayanan, sehingga proses

peningkatan kepercayaan konsumen ke Puskesmas Danasari perlu ditingkatkan.

Berkaitan dengan keuangan perlu mendapatkan perhatian terhadap pengawasan cash flow

keuangan agar pembiayaan tidak tersendat dan proses pencairan dapat disiplin sesuai rencana

sehingga kondisi keuangan dapat terkontrol. Yang harus diperhatikan pula adalah perubahan biaya

akibat operasional rawat inap yang kemungkinan akan memakan biaya rutin seperti air, listrik,

cleaning service dan berbagai biaya akibat penambahan kapasitas secara signifikan. Tingginya

piutang dari tahun ke tahun perlu diminimalisir agar keuangan menjadi sehat.

B. KESIMPULAN

Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2014 disusun sebagai

penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Danasari Tahun 2015-2019, sehingga upaya

pencapaian target pelayanan mengikuti yang telah ditetapkan. Dokumen RBA ini merupakan

bagian dari APBD Kabupaten Tegal yang selanjutnya disyahkan sebagai acuan pelaksanaan

kegiatan Tahun Anggaran 2014 di Puskesmas Danasari, dan dapat dilakukan perubahan

apabila diperlukan sesuai dengan fluktuasi dan perkembangan kebutuhan layanan.

Sebagai rencana bersama, dokumen RBA Puskesmas Danasari sudah seharusnya untuk

dilaksanakan secara konsekuen oleh semua pihak yang terkait dalam mendukung terselenggaranya

pelayanan kesehatan. Diperlukan pengendalian dan evaluasi proses maupun akhir kegiatan dari

unsur manajemen, dengan harapan kinerja organisasai dapat dimonitoring, sehingga tujuan

organisasi sebagai tujuan bersama dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Informasi

keuangan dan non keuangan yang komprehensif di RBA ini harus senantiasa dikaitkan dengan

Rencana Bisnis Strategis (RSB) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah disusun

sebelumnya.

Agar dalam pelaksanaan RBA tahun 2014 berjalan dengan baik dibutuhkan

perbaikan manajemen, baik dalam tata kelola keuangan, manajemen pengadaan barang dan jasa,

serta manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana Puskesmas sehingga akan dicapai

efisiensi untuk mencapai tujuan Puskesmas Danasari. Berdasarkan Analisa internal dan eksternal,

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

56

Page 57: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

Puskesmas Danasari dalam posisi sehat dalam pertumbuhannya sehingga Puskesmas Danasari

dapat menggunakan seluruh kekuatannya serta memanfaatkan peluang yang ada untuk

masuk dalam kompetisi pasar dengan kemampuan dan jenis pelayanan selalu berkembang dari

tahun ke tahun.

Besar harapan akan manfaat dokumen RBA sebagai acuan kegiatan tahun 2014, namun

demikian apabila diperlukan adanya wacana perubahan atau revisi atas dokumen ini, maka

diperlukan diskusi lebih lanjut. Adapun perubahan atau revisi yang apabila diperlukan harus sesuai

dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program pembangunan serta sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi yang berpedoman pada Dokumen Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Danasari

tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan.

Danasari, Oktober 2015

Pemimpin BLUD Puskesmas Danasari

dr.Maun

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

57

Page 58: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

L A M P I R A N(Memuat hal-hal yang perlu dilampirkan sebagai data pendukung dalam penyusunan RBA).

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

58

Page 59: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RINGKASAN PENDAPATAN DAN BELANJA

UNTUK KONSOLIDASI DENGAN

APBD/RKA-SKPD

(Contoh Ringkasan Anggaran RSUD dr. Moewardi Tahun 2011)

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

59

Page 60: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

60

Page 61: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

61

Page 62: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

1

Page 63: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

2

Page 64: DOKUMEN RBA Puskesmas Danasari 2015

RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014

3