document 1
TRANSCRIPT
Aku Dan Mamaku
Pagi itu aku pulang sekolah lebih awal, karena memang minggu ini kami menjalani ujian
semester 2 untuk kenaikan kelas 3 SMU. Sesampai dirumah nampak sebuah mobil sedan putih
parkir didepan rumah. Siapa ya ? dalam hatiku bertanya.
Padahal mama hari ini jadwalnya tennis. Untuk menghilangkan penasaranku segera kumasuki
rumah. Ternyata di ruang tamu ada mama yang sedang berbincang dengan tamunya. Mama
masih menggunakan pakaian olah raganya, sedangkan tamu itu masih berpakaian kerja dan
berdasi.
“Sudah pulang sekolahnya ya sayang” Tanya mama padaku.
“Oh iya, ini perkenalkan om Ari relasi bisnis papamu, kebetulan pulang tennis tadi ketemu, jadi
mama diantar pulang sekalian”. Kami saling berjabat tangan untuk berkenalan. Mereka
kutinggalkan masuk kekamarku untuk berganti baju seragam sekolah.
Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku perempuan melanjutkan sekolah SMU-nya
di kota “M” dan tingalnya indekost disana. Alasannya karena mutu sekolahnya lebih baik dari
yang ada dikotaku ( padahal daripada tidak naik kelas dan jadi satu kelas denganku ). Jadi tinggal
aku sendirian yg menemani mamaku, karena papa sering pergi ke luar kota untuk melakukan
kegiatan bisnisnya.
“Indra, tolong kesini sebentar sayang.” tiba-tiba terdengar suara mama memanggilku. “Ya ma !”
aku segera beranjak untuk menemui mama di ruang tamu.
“Om Ari mau minta tolong di belikan rokok ke warung sayang” pinta mama. Aku segera
mengambil uang dan beranjak pergi ke warung untuk beli rokok. Sepulangnya dari warung tidak
kutemui mama maupun om Ari di ruang tamu, padahal mobil om Ari masih parkir di depan
rumah. Rokok kuletakkan di meja tamu lalu kutinggalkan kembali ke kamarku.
Melewati kamar mama nampak pintu sedikit terbuka. Dengan rasa penasaran kuintip melalui
celah pintu yang terbuka tadi. Didalam kamar nampak pemandangan yang membuat jantungku
berdegup kencang dan membuatku sering menelan ludah. Nampak mama yang telanjang bulat
tidur di atas ranjang dengan om ari menindih dan mengulum payudara mama tanpa
menggunakan celana lagi. Dengan gerakan teratur naik turun menyetubuhi mamaku. Sambil
mengerang dan meggeleng ke kiri dan kekanan, nampak mamaku menikmati puncak dari
birahinya. Tak lama kemudian nampak om Ari mengejang dan rubuh diatas pelukan mama.
Mungkin sudah mengalami orgasme. Tanpa sengaja dengan wajah kelelahan mama melihat
kearah pintu tempat aku mengintip dan mebiarkan aku berlalu untuk kembali ke kamarku.
Sesampainya di dalam kamar pikiranku berkecamuk membayangkan pemandangan yang baru
kulihat tadi. Takterasa tanganku melakukan aktifitas di penisku hingga mengeluarkan cairan
yang membuatku merasakan kenikmatan sampai aku tertidur dengan pulas.
Malam harinya aku belajar untuk persiapan ujian besok pagi. Tiba tiba pintu kamar terbuka.
“Sedang belajar ya sayang” nampak mama masuk kekamarku menggunakan daster tidur.
“Iya ma, untuk persiapan ujian besok pagi” mamaku duduk di ranjangku yang letaknya
dibelakang meja belajarku.
“Kamu marah sama mama ya ?” tiba tiba mama memecahkan keheningan.
“Kenapa harus marah ma ?” tanyaku heran.
“Karena kamu sudah melihat apa yang mama lakukan dengan om ari siang tadi”.
“Enggak ma, memangnya om Ari telah menyakiti mama ?” aku balik bertanya.
“Enggak, malah om Ari telah memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari
papamu. Papamu kan sering keluar kota, bahkan mama dengar papamu punya istri muda lagi.”
“Kenapa mama diam saja ?” tayaku.
“Yang penting bagi mama segala keperluan kita terpenuhi, mama tidak akan mempermasalahkan
itu.”
“Kamu mau membantu mama sayang ?” tiba tiba mama memelukku dari belakang. Dapat
kurasakan payudaranya yang ukurannya sedang menempel di punggungku.
“Menolong apa ma ?” jawabku dengan suara bergetar dan sesekali menelan ludah.
“Memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari papamu.”
“Tapi, aku kan anakmu?”
“Kamu kan laki-laki juga, jadi kalau kita sedang melakukannya jangan berpikir kalau kita ini
adalah ibu dan anak.” sambil berkata begitu tiba tiba mamaku sudah memegang batang penisku
yang sudah menegang dari tadi.
“Wow, ternyata punyamu besar juga ya” goda mamaku, aku jadi tersipu malu.
Tiba tiba mamaku mengeluarkan penisku dari celana pendek yang kupakai, kepalanya mendekati
penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sambil mengocok ngocok dan memainkan
lidahnya di ujung penisku. Kurasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan, tiba tiba
“crot…crot. .” keluar cairan kenikmatan yang langsung ditampung mulut mama.
“Yah, sudah keluar deh, padahal mama belum kebagian” kata mamaku sambil menelan cairan
sperma yang ada dalam mulutnya. Aku jadi malu sendiri, maklum yang pertama kali kulakukan.
“Pindah ke ranjang yuk” ajak mamaku sambil berdiri menuju ranjangku. Aku ngikut aja bagai
kerbau yang dicocok hidungnya. Mamaku tidur terlentang diatas ranjang masih menggunakan
dasternya. Ketika kakinya diangkat agak ditekuk tampak mem*k mamaku yang dikelilingi bulu
halus itu terbuka. Ternyata mamaku tidak memakai celana dalam dibalik dasternya. Membuat
dadaku jadi berdebar debar melihat pemandangan yang indah itu.
“Ayo kesini!” kata mamaku sambil menarik turun celana kolor yang aku pakai. Dasar si kecilku
nggak bisa melihat barang aneh, langsung terbangun lagi.
“Nah, itu sudah bangun lagi.” seru mamaku. Kudekati bagian pangkal paha mamaku, tercium
olehku aroma yang keluar dari mem*k mamaku yang membuaku makin terangsang. Sambil
perlahan kusibak belahan lobang kenikmatan yang didalamnya berwarna merah jambu itu.
Kujilat cairan yang keluar dari dalamnya, nikmat rasanya.
“Teruskan indra, jilati bagian itu” lenguh mamaku yang merasakan kenikmatan. Kujilat dan terus
kuhisap cairan yang keluar sampai tak bersisa. Setelah sekian lama bermain didaerah vagina
mamaku, kuangkat kepalaku dari jepitan paha mamaku. Kulihat mamaku sudah tergolek tanpa
selembar benangpun yang menutupi tubuhnya. Mungkin waktu asyik bermain dibawah tadi,
mamaku mulepaskan daster yang dikenakannya. Kubuka kaos yang sedang kupakai, sehingga
kami sama-sama dalam keadaan telanjang bulat. Kudekati tubuh mamaku sambil perlahan lahan
kutindih sambil menghujani ciuman ke bibir mamaku. Kami berciuman sambil memainkan
payudara mamaku, kuremas remas dan kupuntir puting payudara yang dulu menjadi sumber
makananku pada waktu masih bayi. Tangan mamaku sudah memegang batang penisku dan
dibimbingnya kearah lobang kenikmatannya yang sudah basah.
“Tekan sayang…” pinta mamaku. Dengan ragu-ragu kutekan penisku dan bless menancap masuk
ke lobang vagina mamaku yang sudah licin.
Oh..nikmatnya, sambil kutarik keluar masuk kedalam lobang kenikmatan itu. Desahan napas
mamaku semakin membuat aku terpacu untuk mempercepat irama pemompaan batang penisku
kedalam lobang kenikmatan mamaku. Tak lama kemudian…
“Oh, aku sudah sampai sayang, kamu benar benar hebat”.
Terasa lobang kenikmatan mamaku bertambah basah oleh cairan yang keluar dari dalam dan
menimbulkan bunyi yang khas seirama keluar masuknya batang penisku. Tiba-tiba mama
mencabut batang penisku, padahal sedang keras-kerasnya.
“Sebentar ya sayang, biar ku lap dulu lobangya, sambil kita rubah posisi.”
Disuruhya aku telentang dengan batang penis yang tegak hampir menyentuh pusarku. Mamaku
jongkok tepat diatas batang penisku. Sambil membimbing batang penisku memasuki lobang
kenikmatan yang sudah mongering karena di lap dengan ujung kain daster, ditekannya pantat
mamaku hingga bless, kembali si kecilku memasuki goa kenikmatan mamaku, meskipun agak
seret tapi rasanya lebih enak, sambil perlahan lahan diangkatnya naik turun pantat mamaku, yang
membuat aku jadi tambah merem melek. Lama kelamaan jadi tambah licin dan membuat
semakin lancarnya batang penisku untuk keluar masuk. Semakin cepat irama naik turunya pantat
mamaku, tiba tiba tanganya mencengkeram kuat dadaku dan…
“Aku sudah sampai lagi sayang” desah mamaku. Tubuhnya melemah dan menghentikan irama
naik turun pantatnya. Tubuhnya mengelosor telentang disampingku, dan membiarkan batang
penisku masih tegak berdiri. ” Aku sudah tidak sanggup lagi sayang, terseah mau kamu apain
saja ” kata mamaku pelan. Aku hadapkan mamaku kekiri, sambil kuangkat kaki kanannya hingga
nampak tonjolan lobang vaginanya mulai terbuka. Kumasukkan batang penisku lewat belakang
sambil perlahan lahan ku pompa keluar masuk kedalamnya. Irama pemompaanku makin lama
makin kupercepat sampai akhirnya tubuhku mengejang hendak mengeluarkan peluru cairan dari
lobang penisku, dan crot…crot…crot muntahlah lahar dari lobang penisku. Bersamaan dengan
itu mamaku mengerang lemah ” Oh sayang, aku keluar lagi “. Batang peniskupun melemah, dan
keluar dengan sendirinya dari lobang petualangan. Kamipun tertidur pulas dalam keadan
telanjang bulat sambil berpelukan ( kaya telletubis aja ).
Pagi harinya aku terbangun dengan keadaan segar, mamaku sudah tidak ada disampingku. Ku
ambil handuk dan kulilitkan menutupi kemaluanku menuju ke kamar mandi. Di ruang makan aku
berpapasan dengan mama yang sudah segar bugar habis mandi. Kudekati mamaku dan kucium
pipinya dengan mesra, aroma sabun mandi tercium dari tubuh mamaku. ” Semalam kamu hebat
sayang, untuk itu mama siapkan telor setengah matang dan susu hangat untuk memulihkan lagi
staminamu ” bisik mamaku lembut. Sambil duduk dengan hanya dililit oleh handuk kuminum
susu hangat dan kumakan dua butir telur setengah matang dengan kububuhi merica bubuk dan
garam. Mamaku mendampingiku berdiri disampingku, karena tercium aroma segar sabun mandi
membuat birahiku jadi naik. Perlahan lahan batang penisku berdiri menyibak lilitan handuk yang
menutupinya. Mamaku terseyum melihat kejadian itu, sambil dipegangnya batang penisku
berbisik ” Nanti siang aja sepulang kamu dari sekolah kita lakukan lagi “. Dengan kecewa aku
beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap siap ujian semester di hari terakhir. Tak sabar
rasanya untuk segera menyelesaikan ujian hari ini, agar bisa berpetualang penuh kenikmatan
Aku Dan Kakak Ku
Ini mungkin sebuah pengalaman yang paling gila (menurutku), karena orang pertama yang
mengajarkan seks kepadaku adalah kakak kandungku sendiri. Aku adalah seorang gadis berumur
18 tahun (sekarang), dan kakakku sendiri berusia 23 tahun. Sudah lama aku mengetahui kelainan
yang ada pada diri kakakku. Karena ia sering mengajak teman perempuannya untuk tidur di
rumah, dan karena kamarku berada persis di sebelah kamarnya, aku sering mendengar suara-
suara aneh, yang kemudian kusadari adalah suara rintihan dan kadang pula teriakan-teriakan
tertahan. Tentu saja meskipun orang tuaku ada di rumah mereka tak menaruh curiga, sebab
kakakku sendiri adalah seorang gadis.
Ketika aku mencoba menanyakannya pada awal Agustus 1998, kakakku sama sekali tidak
berusaha menampiknya. Ia mengakui terus terang kalau ia masuk sebuah klub lesbian di
kampusnya, begitu juga dengan kekasihnya. Waktu itu aku merasa jijik sekaligus iba padanya,
karena aku menyadari ada faktor psikologis yang mendorong kakakku untuk berbuat seperti itu.
Kekasihnya pernah mengecewakannya, kekasih yang dicintainya dan menjadi tumpuan
harapannya ternyata telah menikah dengan orang lain karena ia telah menghamilinya. Kembali
pada masalah tadi, sejak itu aku jadi sering berbincang-bincang dengan kakakku mengenai
pengalaman seksnya yang menurutku tidak wajar itu. Ia bercerita, selama menjalani kehidupan
sebagai lesbian, ia sudah empat kali berganti pasangan, tapi hubungannya dengan mantan-
mantan pacarnya tetap berjalan baik.
Begitulah kadang-kadang, ketika ia kembali mengajak pasangannya untuk tidur di rumah,
pikiranku jadi ngeres sendiri. Aku sering membayangkan kenikmatan yang tengah dirasakannya
ketika telingaku menangkap suara erangan dan rintihan. Aku tergoda untuk melakukannya.
Pembaca, hubunganku yang pertama dengan kakakku terjadi awal tahun 2000, ketika ia baru saja
putus dengan pasangannya. Ia memintaku menemaninya tidur di kamarnya, dan kami menonton
beberapa CD porno, antara tiga orang cewek yang sama-sama lesbian, dan aku merinding karena
terangsang secara hebat mengingat kakakku sendiri juga seperti itu.
Awalnya, aku meletakkan kepalaku di paha kakakku, dan ia mulai mengelus-elus rambutku.
“Aku sayang kamu, makasih ya, mau nemenin aku”, katanya berbisik di telingaku.
Mendengar hal itu, spontan aku mendongakkan wajah dan kulihat matanya berlinang, mungkin
ia teringat pada kekasihnya. Refleks, aku mencium pipinya untuk menenangkan, dan ternyata ia
menyambutnya dengan reaksi lain. Di balasnya kecupanku dengan ciuman lembut dari pipi
hingga ke telingaku, dan di sana ia menjilat ke dalam lubang telingaku yang membuat aku
semakin kegelian dan nafsuku tiba-tiba saja naik. Aku tak peduli lagi meski ia adalah kakakku
sendiri, toh hubungan ini tak akan membuatku kehilangan keperawanan. Jadi kuladeni saja dia.
Ketika ia menunduk untuk melepaskan kancing-kancing kemejaku, aku menciumi kuduknya dan
ia menggelinjang kegelian.
“Oh.. all..”, desahnya.
Aku semakin liar menjilati bagian tengkuknya dan memberi gigitan-gigitan kecil yang rupanya
disukai olehnya.
Ketika kusadari bahwa kemejaku telah terlepas, aku merasa tertantang, dan aku membalas
melepaskan T-shirt yang ia kenakan. Ketika ia menunduk dan menjilati puting susuku yang
rupanya telah mengeras, aku menggelinjang. Kakakku demikian lihai mempermainkan lidahnya,
kuremas punggungnya.
“Oohh.. Kaakk, ah.. geli”, Ia mendongak kepadaku menatap mataku yang setengah terkatup, dan
tersenyum.
“Kamu suka?”.
“Yah..”, kujawab malu-malu, mengakui.
Ia kembali mempermainkan lidahnya, dan aku sendiri mengusap punggungnya yang telanjang
(kakakku tak biasa pakai bra ketika hendak tidur) dengan kukuku, kurasakan nafasnya panas di
perutku, menjilat dan mengecup. Aku memeluknya erat-erat, dan mengajaknya rebah di
peraduan, lantas kutarik tubuhku sehingga ia berada dalam posisi telentang, kubelai payudaranya
yang kencang dan begitu indah, lantas kukecup pelan-pelan sambil lidahku terjulur, mengisap
kemudian membelai sementara jemariku bermain di pahanya yang tidak tertutup. Aku
menyibakkan rok panjang yang dipakainya kian lebar, dan kutarik celana dalamnya yang
berwarna merah sementara ia sendiri mengangkat pantatnya dari kasur untuk memudahkanku
melepaskan CD yang tengah dipakainya.
Ketika aku meraba ke pangkal pahanya, sudah terasa begitu basah oleh cairan yang menandakan
kakakku benar-benar sedang bergairah. Aku sendiri terus menggelinjang karena remasannya di
payudaraku, tapi aku ingin lebih agresif dari pada dia, jadi kubelai lembut kemaluannya, dan
merasakan jemariku menyentuh clitorisnya, aku membasahi jemariku dengan cairan yang ada di
liang senggamanya kemudian kuusap clitorisnya, lembut pelan, sementara ia mendesah dan
kemudian meremas rambutku kuat-kuat.
“Oh.. Yeahh.. Ukkhh, ahh, terus, teruss, ahh”, celoteh kakakku dengan ributnya. Aku terus
mengusap clitoris kakakku, dan tiba-tiba kurasakan tubuhnya mengejang kuat-kuat, jemarinya
meremas punggungku, lantas ia merebah lemas.
Aku memandang ke wajahnya yang bersimbah keringat, “Sudah Kak?” Ia mengangguk kecil dan
tersenyum.
“Thanks yah”, aku mengedik.
Aku belum puas, belum. Kukeringkan jemariku sekaligus kemaluan kakakku, kemudian aku
turun, dan menciumi pahanya.
“Ohh.. teruskan terus.. yeah.. terus..”, aku tak peduli dengan erangan itu, aku mendesakkan
kepalaku di antara kedua pahanya dan sementara aku mulai menjilati selangkangannya,
kulepaskan ritsluiting rok kakakku, dan menariknya turun. Aku juga melepaskan sendiri celana
jeans pendek yang tengah kupakai, kemudian aku memutar badanku sehingga kemaluanku
berada tepat di atas wajah kakakku. Ia mengerti dan segera kami saling menjilat, pantat serta
pinggul kami terus berputar diiringi desahan-desahan yang makin menggila. Aku terus menjilati
clitorisnya, dan kadangkala kukulum, serta kuberi gigitan kecil sehingga kakakku sering
berteriak keenakan. Kurasakan jemarinya bergerak mengelusi pantatku sementara tangan kirinya
merayap ke pinggir dipan.
Sebelum aku menyadari apa yang ia lakukan, ia menarik tanganku dan menyerahkan sebuah
penis silikon kepadaku.
“Kak?”, bisikku tak percaya.
“Masukkan, masukkaan, please..” Ragu, aku kembali ke posisi semula dengan ia terus menjilati
clitorisku, kumasukkan penis buatan itu perlahan-lahan, dan kurasakan ia meremas pantatku
kuat-kuat, pinggulnya berputar kian hebat dan kadang ia mendorong pantatnya ke atas, aku
sendiri menyaksikan penis itu masuk ke lubang kemaluan kakakku dan asyik dengan
pemandangan itu, kusaksikan benda tersebut menerobos liang senggamanya dan aku
membayangkan sedang bersetubuh dengan seorang lelaki tampan yang tengah mencumbui
kemaluanku.
Lama kami berada dalam posisi seperti itu, sampai suatu ketika aku merasakan ada sesuatu di
dalam tubuhku yang membuatku seolah merinding seluruh tubuh karena nikmatnya, dan tahu-
tahu aku menegang kuat-kuat, “okh.. kaakk.. ahh.. ahh!” Tubuhku serasa luluh lantak dan aku
tahu aku telah mengalami orgasme, kucium paha kakakku dan kumasukkan penis silikon itu
lebih cepat, dan pada ritme-ritme tertentu, kumasukkan lebih dalam, kakakku mengerang dan
merintih, dan terus-terang, aku menikmati pemandangan yang tersaji di depanku ketika ia
mencapai orgasme. Terakhir, aku mencium clitorisnya, kemudian perut, payudara dan bibirnya.
Lantas ketika ia bertanya, “Nyesel nggak?” aku menggeleng dengan tegas. Malam itu kami tidur
dengan tubuh telanjang bulat, dan sekarang kami kian sering melakukannya.
Sepupuku, Rani & Nia [1]
Namaku Eki , Aku ingin membagi pengalaman seksku , yang aku alami kira – kira 11 tahun yang
lalu , ini adalah pengalaman yang sangat mendebarkan sekaligus menggairahkan buatku.Waktu
itu Aku masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta usiaku 23 tahun , tinggi 175 cm
berkulit sawo matang badanku atletis karena kegemaranku berolahraga bola basket , selain
menjadi team inti di kampusku aku juga tergabung dalam sebuah club basket yang cukup
diperhitungkan pada waktu itu.
Bagiku masa – masa itu tidaklah sulit untuk mencari pacar , karena selain luasnya pergaulanku ,
aku juga termasuk orang yang berada , aku memiliki kendaraan pribadi sebuah mobil Jeep
buatan Amerika dengan modifikasi yang sedang trend masa itu.
Seringnya Aku bergonta – ganti pacar , ataupun teman kencan wanita yang bisa aku ajak tidur,
dari berbagai
macam profesi dan kalangan dari mulai teman sesama mahasiswa , cheerleaders , model dan
cover girl majalah , pramugari sampai dengan artis figuran , mereka selain cantik – cantik juga
memiliki permainan – permainan seks yang luar biasa bahkan sama sekali diluar semua
pengetahuan dan fantasi seksku…..,Tapi siapapun dan apapun yang aku lakukan dalam
petualangan seks Ku tetap saja hasrat birahiku tidak pernah terpuaskan , karena adanya dua
orang gadis yang selalu ada dalam otakku dan darahku yaitu Rani dan Nia yang selalu aku
bayangkan wajah dan tubuhnya dan aku sebut – sebut namanya saat aku sedang berhubungan
seks dengan semua wanita , mereka sangat menggiurkan , entah kenapa…. begitu terobsesinya
aku sampai – sampai suatu ketika aku pernah memaksa mengganti nama – nama wanita yang
sedang Kutiduri dengan nama Rani atau Nia,….. terserah apa yang ada dalam pikiran teman
kencaKu itu , aku tidak perduli yang penting rasanya nikmat menyebut nama Rani dan Nia saat
berada di puncak ejakulasiKu , andai saja Aku bisa benar – benar menelanjangi , menjamah ,
menjilati setiap jengkal tubuhnya dan memasukan penisku kedalam vagina Rani dan Nia di alam
sadarKu .Tapi apa daya mereka berada diluar jangkauanku, mereka adalah anak dari tante Mirna
dan om Iwan, adik dari orangtuaku….yah…Rani dan Nia adalah sepupuku.
Tante Mirna orangnya angkuh selau merasa setiap orang dapat diaturnya ,tapi diluar itu untuk
seusianya tubuh tante Mirna masih bagus, kencang dan gempal pantat dan buah dadanya masih
terlihat kencang sekali ,mungkin ini yang menurun kepada anak – anaknya , rambutnya hitam
dan ikal,hidungnya kecil dan mancung bibirnya yang tebal membuat wajahnya terlihat sedikit
nakal , sedangkan Om Iwan walaupun tidak tinggi untuk ukuran laki – laki tapi wajahnya
tampan, mereka memiliki 6 orang anak yang semuanya cantik dan seksi , yang paling besar
namanya Ka Icha 29 tahun sudah berkeluarga mempunyai 2 orang anak, kedua Ka Sita 27 Tahun
juga sudah bersuami , kemudian Ka Nuri 25 tahun ,yang keempat Ka Intan 24 tahun , kelima
Rani 23 tahun dan sibontot Nia 21 tahun , yang membedakan Rani dan Nia dari kakak –
kakaknya adalah daya tarik seks mereka yang sangat tinggi , walaupun sebenarnya kalau dilihat
dari sudut pandang orang lain mereka berdua tidak lebih cantik dan seksi dari semua wanita yang
pernah kukencani.
Kalau aku gambarkan Rani yang usianya hanya lebih muda beberapa bulan dariKu , tinggi
badanya hanya sekitar 160 cm wajahnya bersih dan cantik sekali ,rambutnya yang hitam panjang
sebahu matanya bulat dan sangat indah bibirnya tipis seksi ,dia memiliki hidung mancung Tante
Mirna, kulitnya putih tangan dan kakinya ditumbuhi bulu – bulu halus yang jelas terlihat karena
kulitnya yang sangat putih ,Aku sering menghayalkan andai aku bisa membelai bulu – bulu halus
itu dari betis lalu naik ke paha…dan naik terus ketempat terpenting dari organ tubuh Rani…..,
buah dadanya tidak terlalu besar , pinggangnya kecil dan pantatnya montok . Nia lebih pendek
dari Rani tingginya 158 cm rambutnya hitam kecoklatan yang panjangnya hanya menutupi
lehernya yang putih dan menggemaskan matanya bulat bibir bagian bawahnya agak tebal.. seksi..
,entah apa rasanya memasukan penisku kedalam mulutnya , kulitnya putih pucat seperti kulit
mamahnya , buah dadanya besar ,montok, bundar , terlihat sangat padat dan menantang , kalau
dia sedang menggunakan T-shirt begitu terlihat bentuk indah buah dadanya tak kuat aku
melihatnya ingin rasanya meremas dan menaruh penisku diantara dua belah gunung yang
mengemaskan itu , kakinya begitu putih dan padat dari pengalamanku tipe kaki seperti ini sangat
kuat bermain di tempat tidur ….dengan pinggang yang kecil tapi pantatnya padat , besar dan
montok ( kata orang pantat bebek )…..aaah nikmatnya kalau bisa melakukan doggie style dengan
Nia……. bagiku mereka adalah Fantasi seksku tertinggi.
Hasratku pada mereka dimulai pada saat aku masih di SMP, waktu itu tubuh mereka belum
sempurna seperti sekarang , tapi tidak tahu kenapa ?, ada setan mana yang masuk ke tubuhku ?,
atau karena dalam masa puberKu sering sekali Aku mengintip posisi tidur salah satu dari mereka
saat menginap dirumahKu dari jendela kamar adik perempuanKu yang sebaya dengan mereka
sambil memegang penisku.Saat – saat seperti itu sangat menyiksaKu, ini berlangsung beberapa
bulan sampai suatu malam aku memberanikan diri untuk memasuki kamar adiku karena saat itu
Nia sedang menginap di rumah , masih ingat waktu itu pukul 1.30 malam ,Aku dengan
mengendap – ngendap membuka pintu kamar adiku yang tidak pernah dikunci , tipe tempat tidur
adiku memiliki kasur tambahan dibawahnya yang bisa keluar masuk seperti laci.
Nia tidur dibawah sendiri , memakai daster panjang dan berlengan pendek , posisi tidurnya
miring kaki kanan memeluk bantal sehingga seluruh bagian betisnya terlihat jelas sementara kaki
kirinya lurus , wajahnya seksi sekali…, lama aku tertegun di ujung tempat tidur sambil beberapa
kali menelan air liurku, dan akhirnya kuberanikan diri untuk menarik dasternya lebih keatas
sedikit dan terlihatlah paha yang putih , dengan tanganKu yang gemetar dan berkeringat
kusentuh ujung paha bagian luar …..ooooh halus sekali , karena Nia tidak bereaksi maka
kuturunkan tanganku untuk menyentuh paha bagian bawah…., “wah..sudah tidur pules nih” ..,
maka kusingkapkan lagi dasternya sedikit demi sedikit hingga celana dalamnya yang berwarna
kream terlihat jelas…, nah sekarang aku bisa bebas mengelus dan menjamah paha yang lembut
dan wangi sekali itu…., berikutnya keberanianKu bertambah..kutarik bantal yang dipeluknya
hingga kedua belah kaki yang mulus bisa kujamah perlahan ,ingin rasanya berbuat lebih
tapi..”ah..takut bangun” sampai akhirnya aku sampai di antara kedua paha , kutarik tubuh Nia
perlahan supaya posisi kakinya agak mengangkang ….tapi tiba – tiba dia bergerak sambil
bergumam…iiihhh ..gumanya ..wah spontan aku kaget kemudian lari dan bersembunyi dibalik
lemari pakaian ….kira – kira sepuluh menit aku disitu aku berfikir “ah Cuma ngigau….kalau dia
bangun pasti dia sudah bisa melihatku saat aku lari tadi.”
Maka aku kembali mendekati tempat tidur ah…posisi tidur Nia sekarang celentang …dengan
kaki kiri ditekuk keatas …”wah makin gampang dong”… , tapi dasternya sudah kembali turun
menutupi setengah paha,….maka perlahan aku tarik lagi keatas sampai cd nya terlihat jelas maka
kuciumi perlahan vaginanya yang masih terbungkus celana dalam..”ah….coba bisa kubuka
celana dalam ini ” ……puas dibawah aku keatas kesentuh buah dadanya dari bagian luar daster
karena waktu itu Nia masih kelas 1 SMP maka semua bagian penting tubuhnya masih serba
kecil, kusentuh dengan lembut dua payudara yang menggoda , dan dengan nekat aku susupkan
tanganku melalui bagian leher daster untuk menyentuh sedikit saja buah dadanya …Oh Nia
lembut sekali , karena lampu di kamar tidak dimatikan maka bisa kulihat pentilnya yang merah
muda.
Tidak sadar ternyata jam sudah menunjukan jam 3.00 pagi maka tanpa merapihkan pakaian Nia
aku langsung keluar kamar dan masuk kekamarku , kemudian melakukan onani…sambil
membayangkan apa yang baru saja aku lakukan, setelah puas aku terbaring di kamar.. sambil
melamun “wah kalau kakanya Rani seperti apa yah….”
Suatu hari Aku pulang dari main basket di sekolahku karena rumah Tante Mirna dekat dengan
rumah teman – temanku yang lain maka aku pulang menumpang salah satu temanku yang
dijemput sopir, tidak lama aku mampir dirumah Tante Mirna sambil ingin melihat Rani atau Nia
“eh.. Eki sahut Tante Mirna mau nginep disini..”….”engga ah tante Eki mau pulang ….”jangan
ah ki…inikan sudah jam setengah delapan udah nginep disini aja besokkan hari minggu” waktu
itu Rani , Nuri dan Intan sedang ada di rumah kecuali Nia yang sedang berlibur ke rumah
kontrakan Ka Icha dan Ka Sita yang bersekolah di Bandung “Iyah nginep aja” sahut Ka Nuri ,
kamu tidur di kamarku aja biar Ka Nuri tidur sama Ka Intan…..akhirnya aku setuju..” di rumah
Tante Mirna ada 4 kamar , kamar tante Mirna dan Om Iwan , dan kalau anak – anaknya semua
sedang berada di rumah ,Ka Intan tidur berdua Ka Icha , Ka Nuri sekamar dengan Ka Sita , yang
terkahir kamar Rani dan Nia, “Wah aku akan coba masuk kamar Rani yang tidur sendirian
malam ini”.
Malam itu aku tidak bisa tidur lagi sebentar – bentar aku melihat jam ..”wah lama sekali sih…..”
aku tadi memperhatikan Rani masuk kamar jam 9.00 malam pasti dia sudah tertidur lelap dia…,
dan sekarang sudah jam 11.00 , tapi ruang tengah masih terang om Iwan masih nonton TV.
Akhirnya aku tertidur..tiba- tiba Aku terbangung dan melihat jam sudah jam 2.30 pagi..wah bisa
gagal , Aku keluar kamar ka Nuri yang berada diatas, turun tangga kemudian melewati ruang
tengah ….,sesampainya di depan kamar Rani kulihat cahaya lampu dari dalam kamarnya yang
berasal dari lampu tidur…., perlahan – lahan kugerakan kaca yang ada disamping pintu yang
masih menggunakan kaca “Nako” ……setelah kaca terbuka cukup untuk aku masukan tanganku
,kugeser tirai yang menutupi jendela…
Wow.. pemandangan indah kulihat Rani yang tadi memakai daster pendek , sudah tertidur pulas
dengan memperlihatkan seluruh bagian kakinya yang putih mulus karena dasternya yang sudah
tersingkap ke atas sampai ke celana dalamnya yang berwarna coklat…., setelah tertegun sebentar
, tanganku beralih ke sebelah kiri meraih kunci pintu lalu membukanya ..”klik”..”klik”…..lalu
perlahan – lahan aku masuk kamar Rani yang harum sekali…..sambil berjongkok disamping
tempat Rani tidur , kuperhatikan wajah sepupuKu yang cantik…lalu pandanganku beralih ke
bawah…sampai ke kakinya ….disitulah aku mulai tergila – gila dengan kaki Rani , kusentuh
dengan berhati – hati kaki yang ditumbuhi bulu – bulu halus yang tersusun rapih….kakinya
lembut , harum dan halus , terus kujamah – dari ujung kaki hingga pangkal pahanya ….lalu
kubenamkan perlahan hidung dan mulutku diatas vaginanya yang terbungkus celana dalam
…”Wah ko..memiaw kamu ga setebal Nia yah Ran…” bisiku…lalu aku beralih ke buah dadanya
, pada waktu itu buah dada Rani lebih besar dari Nia karena Rani usianya lebih tua wajar saja
kalau payudaranya sudah tumbuh ,…lain halnya dengan Nia ..pentil Rani berwarna coklat
muda.Setelah puas aku keluar kamar Rani menutup kembali Pintu dan seperti biasa melakukan
onani di kamar mandi.
Kejadian ini berlangsung bertahun – tahun aku selalu melakukan ha yang itu – itu saja terhadap
Rani dan Nia berulang kali…ingin sekali mendapatkan lebih tapi Aku sangat takut mereka
bangun ditengah – tengah “aksiku” karena kondisi inilah maka suatu malam hal yang sangat Aku
takutkan menjadi kenyataan, waktu itu aku sudah duduk di bangku SMA kelas 2 , malam itu aku
menginap di rumah Tante Mirna…., Waktu itu seperti biasa Rani tidur dengan Nia di kamar
mereka …
Malam itu Aku punya “program baru” yaitu mengeluarkan penisKu dan menempelkan ke pantat
, buah dada , bibir , serta “memaksa” mereka mengocok – ngocok “barangKu” dengan tangan
mereka , sasaran pertamaKu adalah Nia rencana menggesekan penisku ke pantat Nia gagal
karena dia berbaring celentang…jadi sasaran langsung ke arah dada Nia,Ku lalu kutepuk –
tepukan “penisku diatas gundukan buah dadanya yang tertutup T-shirt , lalu kugesek – gesek
perlahan si “helmKu” di permukaan bibirnya , pindah naik merasakan rambut Nia menyentuh
penisKu , kemudian menyerahkan si “batang dan bijiKu” ke dalam geggaman telapak tangan
Nia…, selesai Nia …,pindah ke Rani “nah Ran.. sepertinya kamu sudah siap nih” …Rani tidur
miring menghadap Nia….”wah menuku di tubuh Rani bisa lengkap dong” .Berturut – turut dari
bibir , buah dada , rambut tangan, sama seperti yang dialami Nia berjalan lancar, Rani memang
gemar tidur dengan menggunakan daster pendek , sehingga malam itu dengan posisi miring
dibelakang tubuh Rani ,Aku bisa bebas menempatkan penis Ku diatas celana dalamnya dan
sedikit terkena kulit pantatnya, saking nikmatnya dengan pengalaman ini , timbulah ide baru
kujepitkan “batangKu” diantara paha Rani tepat dibawah vaginanya sehingga terasa nikmat
seperti benar – benar sedang berhubungan seks dengan Rani.., kupeluk dia dari belakang sambil
menempelkan tangan kananku di dadanya yang indah, bisa kurasakan dan kumainkan pentilnya.,
harum tubuhnya semakin membuatKu bernafsu.. …, maka tanpa disadari goyangan pantatKu
semakin cepat , kedua tanganKu tidak lagi menempel tapi meremas payudaranya dan pantatnya
yang padat, “oooh..Rani..enak..enak Ran..”gumamKu tanpa sadar , ..tiba – tiba di bergerak dan
terbangun, sikut lengan kanannya “menghajar tulang rusukKu” ..setelah itu dia berbalik mencoba
melihat siapa yang sedang menggerayangi tubuhnya…Aku terloncat dan berdiri sambil
menaikan celanaku , sambil terduduk di tempat tidur…. Dia membentakku…”Eki apa yang loe
lakuin….ngapain loe masuk – masuk ke kamar gue ….” Spontan saja aku lari keluar kamar tanpa
menjawab .
Pagi – pagi sekali hari itu Om Iwan membangunkan Aku ….dan langsung menceramahi Aku
dengan lembut tapi tante Mirna sangat emosi mungkin tidak rela Aku menikmati tubuh anaknya
walaupun hanya “menggesek – gesekkan pen…” …dia juga mengancam akan melaporkan ini
kepada orangtuaku…” setelah menerima semua caciab dan makian Tante Mirna, Aku berangkat
bertanding …tak kulihat lagi wajah Rani….pada saat Aku keluar rumah tante Mirna…yang ada
hanya Ka Icha yang memandangku dengan sinis sementara Ka Nuri masih berbaik hati
mengantarku sampai ke pagar.
Hari – hari setelah kejadian itu membuat hubunganku dengan keluarga tante Mirna agak sedikit
renggang ……., tapi bukannya Aku menyadari kesalahan , tapi malah sebaliknya Aku semakin
tergila – gila dengan tubuh Rani dan Nia,apalagi saat Rani dan Nia sudah memasuki perguruan
tinggi , wajah Rani bertambah cantik lekuk – lekuk tubuhnya semakin menjadi, sementara Nia
,buah dadanya semakin membesar, aku tidak tahu berapa ukurannya tapi dengan memakai blouse
ataupun kemeja yang longgar saja buah dadanya amat sangat menonjol,semakin gempal , besar
dan bulat ,pantatnya semakin montok. Kesimpulannya kalo soal wajah Rani jauh lebih cantik
dari Nia, tapi soal ukuran buah dada , pantat dan bentuk bibirnya yang seksi Nia sulit dikalahkan
oleh Rani. Karena itu rumah Tante Mirna selalu ramai didatangi laki – laki , yang mencoba
mendekati anak-anaknya , tapi dari sekian banyak yang datang ,yang paling banyak dicari adalah
Nia kemudian baru Rani, walaupun mereka berdua telah memiliki pacar tapi tidak mengurangi
semangat laki – laki lain untuk mengantri berusaha merebut perhatiannya ,keliatannya Rani dan
Nia termasuk perempuan – perempuan yang setia, Ah… andai saja mereka itu bukan sepupuku
maka Aku akan berada dalam antrian itu.
Pernah Aku mencoba menyatakan rasa sukaku pada salah satu dari mereka setelah hubungan
kami sudah membaik ,dengan harapan bisa mengencani mereka seperti layaknya wanita – wanita
lain dalam hidupku tapi…bentakan Rani ,apalagi cacian dan makian Tante Mirna , beberapa
tahun yang lalu membuat Aku hatiKu ciut dan tidak berani lagi macam-macam.
Hidupku benar – benar tersiksa terutama saat Aku bertemu dengan mereka, penisku selalu
menegang dan angan – anganKu pun melayang – layang membayangkan apa yang ada dibalik
pakaian mereka .
Rasa frustasi itu membuat Aku diam – diam sering mencuri celana dalam dan bh dari dalam
lemari pakaian mereka untuk Aku bawa pulang dan melakukan onani dengan celana dalam
ataupun bh mereka sambil menatap wajah mereka dari foto – foto yang Aku miliki terkadang
ditambah memutar film BF…”oooooh nikmatnya”….kamu..Rani…, Nia..hebat sekali kamu….
entah berapa pasang koleksi pakaian dalam Rani dan Nia yang ada di dalam kamarku yang
semuanya pernah terkena cairan spermaku….itu pun tidak berlangsung lama…..karena ini tidak
akan pernah memuaskan birahiku…..
Kemudian Aku melampiaskannya kepada perempuan – perempuan lain yang bisa Aku
kencani,…., tapi itu juga tidak banyak membantu saat aku sadari dalam alam nyata , mereka tak
tersentuh olehKu…..mereka hanya bisa Aku sentuh dalam khayalan …, di alam sadar Aku hanya
dapat menikmati setiap lekuk tubuh mereka yang terbungkus rapat pakaiannya , apalagi setelah
kejadian tersebut tante Mirna dan anak – anaknya selalu memandang Aku dengan tatapan sinis ,
dan dari mulai pakaian , sikap dan gerak- gerik tubuh mereka sangat berhati – hati terutama
kalau Aku ada di dekat mereka , mereka tidak memberikan sedikitpun kesempatan padaKu untuk
mencuri kesempatan menikmati keindahan tubuh mereka dari sela – sela pakaian mereka yang
tersingkap, seakan – akan tubuh mereka menertawakanKu…dan berkata “berkhayallah terus Ki
….”, Tingkah laku dan perlakuan mereka padaku membuat Aku semakin bergairah kepada
mereka dan semakin memutar otak…agar “merasakan tubuh Rani dan Nia bukan impian
lagi”…………………
Sampai suatu hari setelah aku pulang kuliah, di tempat biasa aku nongkorng…di kawasan Jakarta
Pusat ,aku “ngerumpi” dengan Kenny atau yang biasa dipanggil “Akun” karena Ibunya pemilik
Apotik terkenal di Jakarta dan Ayahnya dokter Anasstesi (mudah-mudahan bener nulisnya),
Akun sangat terkenal diantara teman – temanku , dia kuliah di fakultas kedokteran ….Akun
sering merawat siapa saja dengan obat – obatan yang dimilikinya untuk berbagai macam
penyakit, dari mulai penyakit turunan , kambuhan , kelamin , obat kuat sampai dengan cari
penyakit….maksudnya selain memberikan pengobatan Akun juga sering mengkonsumsi obat –
obatan dengan beberapa temannya untuk “teller”…….nama “Akun” diambil dari salah satu nama
tukang obat di daerah Jakarta Barat, karena Akun lebih terkenal sebagai tukang obat
dibandingkan menjadi calon dokter.
“Ki….. wah kemaren tuh cewe yang gue kenalin ke elu…khan sok jual – jual mahal , udah gue
beliin segala macem masih juga sok ga mau gue gituin” cerita si Akun tiba -tiba sambil agak
teler……
“Trus kemaren loe sama dia kemana”..? tanyaku….
“Iyah kita makan siang di lantai atas H*****E , pas dia ke WC, hehe….gue campurin aja obat
tidur di dalam minumannya karena jam segitu H******E khan sepi banget jadi ga ada yang
liat….biarin aja biar dia tidur terus jadi bisa gue kerjain”…kata Akun sambil menggebu –
gebu…
“Teruss..terus”….tanyaku penasaran….
“Iyaah……..tapi sehabis dari wc kita ngobrol – ngobrol lagi …ternyata obrolan kita jadi serius
disitu gue tau kalo di suka sama gue dan dia ga mau gue main – mainin jadinya dia ga mau gue
apa-apain sebelum jadian….akhirnya kita kemaren jadian deh…”lanjut Akun…sambil
tersenyum khas……………..
“Yah…tapi dia udah minum belum minumannya yang elo kasih obat tidur” tanyaku…
“Ya udah………gue juga bingung … obat tidurnya cepet bereaksi..setelah dia bilang mau jadi
cewe gue …dia pingsan di meja makan Ki…., apes jadi ga tega gue karena diakan sekarang cewe
gue …, jadinya gue kebagian gendong dia doang… pulang kerumah…”apes…apes.
“Ha…ha…hahaha” Aku tertawa terpingkal – pingkal….”.otak loe kebanyakan isinya pil koplo
sih”…, tapi sejenak tertawaku terhenti karena Aku mendapat ide hebat .
“Eh….Kun…ngomong – ngomong soal obat tidur …gue juga punya masalah sama seperti loe
khun…bagi dong obat tidurnya.
“Iya boleh deh….gue masih nyimpen tuh di laci mobil obat tidurnya ambil aja Ki…”
“Bukan obat tidur begituan yang gue pengen kun…..” sanggahKu
“Apaan dong” Tanya Akun sambil mengerutkan dahinya.
“Itu loeh obat bius yang cair….yang kaya di film-film taro di saputangan sekali bekep langsung
orang itu pingsan”kata ku ..
“Gile……mau ngapain loeh…sakit juga loeh…” Akun terkaget – kaget….
“Mau bantuin Gue Ga….jangan banyak cingcong deh”
“Ga ah…susah dapetin gituan sih…ga mungkin bisa Gue” jelas Akun…
Singkat cerita , Aku berhasil membujuk Akun mencarikan “barang” yang Aku maksud walaupun
Aku harus mengorbankan mobilKu untuk dipinjamkan kepada Akun yang akan pergunakannya
untuk “sprint rally” serta mengangganti semua biaya kerusakan mobilKu setelah dikembalikan ,
ditambah biaya pembelian “Obat tersebut”sebesar 5 juta rupiah,dan ini berarti Aku harus
menguras seluruh tabungan dan berurusan dengan seorang lintah darat bernama “Gito” .semua
ini Aku sanggupi ,karena otak sehatku sudah tidak bisa berfikir karena dorongan nafsu birahi
yang bicara.,
“Ok deh Kun”… kita sepakat dan 4 hari kemudian Aku dan Akun bertemu di tempat yang sama
sesuai perjanjian Akun membawa sebotol kecil berwarna coklat tua…yang tidak ada tulisannya
…”Apa ini Kun…” Tanya ku …”itu namanya cholorofoam isinya 50 ml”..jawab Akun…”Ko ga
meyakinkan gini ga ada tulisannya lo ga bohongin gue”…..”udah deh percaya…kapan pernah
gue bohong”.. “Ok Kun kalo sampe loe bohongin gue , dan hidup gue brantakan gara – gara
loe…..gue janji akan cari loe kemana aja…gue akan buat hidup loe sama – sama berantakan ..”
ancamKu….”Hehehe….berapa taun sih kita kenal man….masa gue segitu jahatnya sama loe”
Akun mencoba meyakinkan Aku.
Setelah Aku mendapatkan senjata untuk membuat semua mimpi dan khayalanku menjadi
kenyataan,Aku tidak langsung beraksi , tapi kali ini Aku berusaha bersabar untuk menyusun
rencana yang lebih matang.Ada beberapa kendala yang harus Aku fikirkan . Langkah pertama
Aku mulai membuat peta situasi di rumah tante Mirna ,karena selain sekarang aku jarang kesana
, terakhir rumah Tante Mirna mengalami renovasi.., saat suatu pagi Aku berkunjung ke rumah
Tante Mirna dan hanya ada Mba Tiul pembantu mereka yang baru 2 tahun bekerja disana , dari
Mba Tiul Aku dapatkan banyak informasi , Ka Icha dan Ka Sita sudah tidak tinggal disitu
mereka menetap di Bandung.
Kamar Rani dan Nia di bawah sudah mengalami renovasi diperbesar dan kaca nakonya sudah
tidak ada lagi ini menyulitkanKu Aku harus dapat membuka kunci dari luar , tapi untungnya
kunci pintunya tidak mengalami perubahan masih dengan tipe lama dengan lubang kunci yang
besar dan tidak ada tambahan kunci grendel atau jenis lain di dalam setiap kamar., sementara Ka
Intan dan ka Nuri tidur di lantai atas di kamar mereka masing – masing, kondisi saat ini tidak
memungkinkan aku untuk menginap dan menggunakan salah satu kamar dari ka Intan atau ka
Nuri sebab tipe tempat tidur single bed yang mereka pergunakan , sehingga tidak mungkin lagi
salah satu dari mereka, berpindah untuk tidur berdua di salah satu kamar.Ditambah lagi saat
weekend Ka Icha atau Ka Sita sering datang dan menginap bersama keluarganya….”wah makin
sulit nih”…. …., akhirnya Aku memasuki semua kamar tidur yang ada di rumah Tante Mirna
untuk mengantisipasi, Aku meminjam semua kunci pintunya tanpa sepengetahuan Mba Tiul, ”
.Mba Tiul Aku ke rumah temen dulu yah titip mobil yah….” KataKu …. kemudian Aku berlari
ke tukang kunci terdekat untuk menggandakannya dan kembali ke rumah Tante Mirna untuk
mengembalikan kunci – kunci tersebut ketempat semula.
Sambil menunggu kesempatan Aku sering berlatih untuk dapat membuka kunci pintu dari luar
dengan kondisi di dalam lubang kunci tersebut masih tergantung anak kunci dari sisi dalam. Tiga
bulan berlalu akhirnya kesempatan itu datang juga Aku mendapat kabar Om Iwan …sedang
pergi bertugas keluar negeri dan membawa Ka Intan yang baru beberapa hari saja menjadi
seorang sarjana. ” Ini kesempatan bagus…batinKu..” , hari Rabu siang Aku mendatangi rumah
tante Mirna dengan rencana yang sudah tersusun matang Aku menemui Tante Mirna
“Tante Mir….Saya punya masalah nih sama temen yang tinggalnya di deket rumah Tante di Jl.
T******T ,V no. 6, dia janji mau bayar utang ke saya beberapa hari yang lalu tapi sampai hari
ini dia menghilang , kalo di telpon ga pernah ada dan tadi Saya datangin rumahnya pembantunya
bilang dia belum pulang” ceritaku panjang lebar……
“Terus..gimana”kata Tante Mirna judes…, memang sekarang Tante Mirna selalu judes dan sinis
kalau berbicara denganKu…..
“Yah maksud Eki …karena uangnya sangat Eki perluin buat bayar kuliah , minggu ini
terakhir..tante,…kalau ga nanti Eki ga dikasih ikut ujian…jadi hari ini Eki mau tungguin dia
terus , Eki akan bolak – balik kerumahnya sampai nanti malem …., tapi masalahnya Eki ga bisa
pake mobil ke rumahnya kalau dia liat mobil Eki pasti dia udah kompakin pembantunya…, jadi
Eki akan bolak – balik jalan kaki….mobil Eki titip di rumah Tante Mirna, kalau sampai dia ga
bisa Eki temuin malem ini , besok pagi – pagi sekali Eki akan tongkrongin di deket rumahnya
…jadi begitu dia keluar rumah pagi – pagi Eki bisa cegat dia…”
“Ooh…..gitu” kata Tante Mirna Acuh….
“Tapi masalahnya biar Saya ga kesiangan dan kejauhan ke rumah dia , Eki mau numpang nginep
disini Tante…” kataKu lagi
Tante Mirna mulai menatapku tajam “mmmh…” , entah apa maksudnya Aku mulai memelas
“boleh yah … Tante …”, sialan Aku harus memelas seperti orang bego begini…”Ya udah kamu
bisa tidur di kamar ka Intan”…Kata Tante Mirna sambil masuk ke kamarnya…Wahhh..sialan loe
Mirna…benar – benar Aku dianggap maling…, tapi ga apa – apa yang penting sudah dapet
kesempatan…
Malam itu di rumah Tante Mirna , Aku memulai sandiwaraKu , Aku bolak – balik keluar masuk
rumah , dengan berjalan kaki aku berkeliling – keliling tidak jauh dari rumah Tante Mirna ,
sampai akhirnya jam menunjukan jam 10 malam Aku kembali ke rumah Tante Mirna…, sampai
di ruang tengah Aku jumpai Tante Mirna di ruang tengah sedang nonton TV sambil tiduran di
karpet dengan posisi kaki kanannya dilipat ke atas ,sehingga dasternya tersingkap ke bawah dan
mempertontonkan pahanya yang gempal dan putih mulus, … dia tidak melihatKu datang karena
posisinya membelakangiKu..sejenak aneh…darahku mendesir melihat pemandangan itu
kemudian
” Tante..”..sapaKu..
“eh …gimana ketemu..?”balasnya sambil dia cepat – cepat memperbaiki posisi duduk dan
menutupi pahanya yang mulus itu dengan dasternya.
“Payah tante ga ketemu juga …yah paling besok pagi deh”…jelasKu…
“Oooh….” di ruang itu ada Nia yang sedang menemani tante.., Nia memakai T-Shirt putih
dengan celana pendek putih yang panjangnya sedengkul dengan bahan kaos , tatapannya tidak
beralih dari layar TV seakan mengacuhkan kehadiranKu.., “Wah betisnya makin gempal
saja”…posisi duduknya membuat celananya yang tipis tertarik sehingga memperlihatkan bentuk
paha dan vaginanya..,kemudian Aku alihkan pandanganKu ke arah dadanya , buah dadanya
sangat bundar seakan – akan minta dilepaskan dari kaos itu sehingga dua gunduk daging yang
indah itu bisa bebas bergoyang – goyang bebas…”mmmh Aku akan menikmati tubuhmu malam
ini Nia ,..tunggu yah dikamar” kataKu dalam hati……, setelah puas menikmati tubuh Nia Aku
mengambil posisi duduk tidak jauh dari Tante Mirna …entah apa acara TVnya otakKu melayang
– layang tak sabar menunggu nanti malam…., tiba – tiba ,..Rani datang …
“Hai….semua” dia menyapa , dia datang bersama seorang laki – laki dibelakangnya,
pacarnya…!!,
“eh Ki” sapa Rani , “Wah cantik bener sih kamu “bisiku dalam hati..,
“Apa kabar Ran….hey Bin…” sapaku pada Rani dan pacarnya , “Mah…Aku bawa film judulnya
“You Got Mail” bagus deh nanti kita nonton sama – sama yah…Saya besok khan ga ada kuliah
…lanjut Rani…”Wah gawat” kata Ku dalam hati mau tidur jam berapa mereka..bisa bubar
rencana gue…
Kira – Kira ½ jam kemudian Ebin, pacar Rani pamit pulang…..Rani dan Nia masuk kekamar ,
tak lama setelah itu Rani kembali ke ruang tengah dengan memakai daster hijau bertangan
pendek, “wah bulu – bulu itu ..,nanti malam Kamu akan kujilati dari jempol kaki sampai ke
ujung rambutmu..”batinKu….Rani langsung memutar cassette video yang dibawanya , di ruang
tengah sudah ada Ka Nuri yang ikut bergabung, hanya Nia yang sudah tertidur di kamarnya.1
jam lamanya Aku berada di ruang tengah , Jam 12 Aku pamit tidur.Sambil jalan Aku berfikir
“Wah gawat nih kalau sudah begini mereka akan tidur malam … kalau Aku membius Rani dan
Nia, mendekati pagi maka ulahKu akan ketahuan,… karena menurut Akun ,sikorban baru akan
sadar 4 sampai dengan 5 jam setelah dibius ,….kalo Aku lakukan baru jam 3 pagi maka mereka
baru bangun jam 7 atau jam 8 , …tidak mungkin Tante Mirna dari dulu bangunnya jam 5 pagi
untuk senam, dan itulah yang menyebabkan tubuhnya tidak kendur dan tetap indah di
usianya……, jam ½ 6 Tante Mirna akan membangunkan anak – anaknya untuk kemudian
mereka melakukan senam bersama – sama.” ……” hancur..deh” .
Di kamar Ka Intan Aku terus memasang kupingku untuk mengetahui perkembangan di ruang
bawah sambil berpura – pura tidur , kamar sengaja tidak Aku tutup rapat kira – kira jam 1 Pagi ,
Aku dengar suara pintu yang ditutup dan dikunci , “bruk…klik ..klik…bruk klik…klik “, ada 2
pintu yang baru saja ditutup , tapi aku heran tidak mendengar Ka Nuri masuk ke kamarnya
…”wah tidur sama siapa dia…..”tambah runyam aja…, Aku akan tunggu 1 ½ jam untuk beraksi
agar semua sudah tertidur pulas , ini merupakan 1 1/2
jam yang sangat lama dan menggelisahkan dalam hidupKu,…tepat jam 2 .15 , aku mengeluarkan
tas pinggang dari dalam tas ranselku, Aku memasukan semua perlengkapanKu kedalam tas
pinggang tersebut , 2 buah handuk kecil , 1 botol cholorofoam , 1 botol kecil air putih , 3 buah
anak kunci pintu dan 1 set obeng kacamata . setelah semua lengkap kuikatkan tas tersebut ke
pinggangKu malam itu Aku memakai T – shirt dan celana pendek basket warna biru …, perlahan
– lahan
Aku keluar kamar lalu menutup pintunya kembali dan menguncinya….saat melewati kamar Ka
Nuri ..benar saja dia tidak tidur dikamarnya “wah dimana dia”………, kuturuni tangga yang
sedikit menimbulkan suara karena terbuat dari besi, dengan mengendap – ngendap menuju
kamar belakang melewati kamar Tante Mirna …., sesampainya di depan kamar Rani dan Nia ,
Aku berhenti..”Wah gelap bener…mereka tidak menyalakan lampu tidur” untungnya masih ada
cahaya dari lampu kecil yang ada di dinding ruang makan yang bersebelahan dengan kamar
mereka,……, kutempelkan telingaku di pintu kamar mereka ..”rasanya aman”…kemudian Aku
berjongkok mengintip dari lubang kunci….”Wah anak kuncinya mereka cabut dari
dalam..hehehe..”maksud mereka mungkin melakukan tindakan pencegahan..takut dengan
berbagai cara Aku bisa mendapatkan kunci tersebut , padahal tindakan mereka makin
memudahkan pekerjaanKu, kubuka tas pinggangku untuk mengambil anak kunci yang masing –
masing sudahku beri tanda dengan stiker scothlight berwarna “Aku ambil kunci dengan stiker
warna biru…”
Ku masukan perlahan – lahan kedalam lubang kunci …,malam itu dirumah Tante Mirna benar –
benar sunyi tak ada sedikitpun suara hanya ada suara gemetrak yang berasal dari lubang kunci itu
“klik…klik.. kreek ..krek.. krek” suara kunci yang kubuka dan tangkainya yang kutekan kebawah
,….terbuka sudah pintunya saat perlahan – lahan Aku dorong pintu tersebut kedalam
menimbulkan suara “tek..tek..tek..tek..tek” setelah cukup terbuka untuk Aku masuk , dengan
berjalan merangkak perlahan – lahan Aku masuk kamar mereka , pintu sengaja kubiarkan
terbuka sedikit agar ada cahaya masuk….”gelap sekali di kamar ini …”setelah merangkak
beberapa meter sampailah Aku di sisi kiri tempat tidur.
Sepupuku, Rani & Nia [2]
Setelah beberapa detik barulah Aku dapat mengenali dari pakaiannya bahwa tubuh molek yang
ada di depanku adalah Nia, posisi tidurnya celentang dengan wajah menghadap ke arahku ,
lengan kirinya diatas perut dan yang kanan berada lurus disamping tubuhnya, sementara Rani
tidur disebelah kanan Nia posisinya celentang dengan kedua tangannya berada diatas
kepalanya…aku lega sekali “untung Ka Nuri tidak tidur disini yah”,tanpa berlama – lama
kukeluarkan botol cholorofoam bersama sebuah handuk kecil , kubuka tutup botolnya dan
kutuangkan beberapa ml , sehingga handuk itu terasa basah.., sudah tidak sempat lagi
mempraktekan yang diajarkan si Akun kepadaKu gelap sekali disini.
Setelah menutup botolnya kembali dan menaruhnya di dalam tas Aku pindah ke sisi kanan
menuju Rani karena dari hasil pemantauanKu selama ini dia mudah sekali terbangun dari
tidur,…Aku langsung membekap Rani disekitar hidung dan mulut dengan handuk tersebut
dengan tangan kananku , sementara tangan kiri menahan dagunya bagian bawah, sesaat setelah
Aku membekapnya tangan Rani bergerak – gerak keatas tanpa arah seperti hendak meraih
sesuatu, tak lama kemudian dia lunglai tak bergerak sedikitpun…., sebelum aku melepaskan
handuk itu dari mukanya yang cantik , Aku mencoba menusuk – nusuk dan mengelitik disekitar
perut dan ketiaknya untuk memastikan apa dia sudah benar – benar tak sadarkan diri. Setelah
yakin Aku angkat handuk kecil tadi dan beralih ke Nia ..”Cholorofoam akan habis menguap
dalam 5 menit” Aku mengingat pesan Akun , walaupun ini belum 5 menit Aku menaruh
cholorofoam lagi di handuk itu supaya lebih meyakinkan Aku tambahkan lagi sedikit, kemudian
secepatnya kutekan pada hidung Nia , tidak seperti Rani , Nia tidak bergerak sedikitpun, setelah
beberapa saat Aku mencoba menggerakkan jari – jariku di telapak kakinya , setelah tidak ada
reaksi maka Aku angkat handuk itu dan kumasukan lagi ke dalam tas bersama botolnya…
Aku berlari kecil ke pintu…kututup perlahan – lahan dan Kukunci dari dalam , kemudian Aku
merapihkan tirai jendela untuk meyakinkan tidak ada orang yang dapat melihat dari luar setelah
itu baru lampu kamar kunyalakan.Maka terlihat pemandangan yang sangat indah..yang selama
ini hanya ada dalam khayalanKu .. dua putri seksku berada tepat didepanKu tergeletak tak
berdaya ….dari perutnya masih terlihat gerakan – gerakan turun naik nafas mereka berarti
mereka hanya pingsan tidak mati….., “Rani, Nia malam ini kalian milik gue ,gue bisa melakukan
apapun terhadap tubuh kalian…., ” , Aku akan mulai denganmu Ran ,…gue selesaikan
yah…perbuatan gue ke tubuh loe yang tertunda beberapa taun lamanya…karena loe keburu
bangun” daster Rani yang berwarna hijau sudah tersingkap memperlihatkan setengah dari bagian
pahanya…., Aku mulai meraba- raba dengan kedua tanganku dan menciumi telapak kaki
kanannya, naik kebetisnya kuangkat sedikit kakinya agar Aku bisa menciumi betis bagian
belakangnya yang indah,lalu naik ke lututnya sampai ke pahanya sambil menyisir bulu – bulu
halus yang selama ini hanya bisa kupandangi …”halus sekali Kamu Ran….”..ada beberapa buah
tahi lalat di pahanya membuat semakin indah saja…, sampailah Aku di ujung dasternya maka
kunaikan sedikit – demi sedikit sampai diatas celana dalamnya ..”angkat sedikit yah sayang
dasternya……”seperti binatang buas setiap sudut paha Rani kucium dan kuraba- raba sambil
sedikitKu gigit – gigit saking gemasnya, lalu Aku taruh daguku diujung pangkal pahanya sambil
memandangi dan mengelus- ngelus vaginanya..”bentar yah…nanti bentar lagi akan kunikmati
kelezatan ini….” kemudian aku pindah ke kaki kirinya ,setelah sampai pangkal pahanya Aku
singkapkan daster Rani hingga dibawah dagunya , sehingga terlihatlah buah dadanya yang masih
tertutup bh,
“Ran…buka aja yah bajunya” maka aku naik ke tempat tidur, duduk diantara tubuh Rani dan Nia
….kubuka deretan kancing dasternya yang berada di leher sampai ke dada..posisi tidurnya
memudahkan Aku untuk menarik dasternya hingga lepas …, Rani tinggal memakai celana dalam
coklat dan bh coklat , maka kubenamkan mukaku di bagian luar bhnya dengan kedua tanganKu
yang bergerak bebas meremas buah dadanya, ….dengan cekatan kedua tanganKu meraih
kancing bhnya dan melepaskannya , lalu kutarik bhnya keatas sehingga lepas…”Ran.. ternyata
tetek kamu bagus banget lebih indah dari bayanganku selama ini ….,bentuknya padat dan
kerucut pentilnya coklat muda , gumamku sambil menciumi , menyedot dan meraba – raba buah
dadanya , pentilnya kusedot dan kugigit ….”cup..cup srot ..srot”.. saat – saat seperti ini yang
sering Aku khayalkan saat Aku onani ….maka penisku jadi sangat tegang sekali sampai ngilu
rasanya”gue …buka baju dulu yah Ran..tunggu bentar” tanpa beranjak dari tempat tidur kulepas
tas pinggang dan seluruh bajuku dan kutaruh di meja kecil di sebelah tubuh Nia….,rasanya air
maniku tidak sabar untuk keluar …, setelah itu Aku kembali ke buah dada Rani.., “jepit tongkol
gue yah Ran tapi basahin dulu yah”…sebelum menikmati buah dadanya lagi ,…
Aku arahkan penisKu ke bibirnya yang indah , lalu kubuka kedua bibirnya sehingga terlihat gigi
– gigi Rani yang putih dan rapih…,masih dari arah samping kugosok – gosokan penisKu di
mulut Rani, seperti sedang menyikat gigi …, lumayan disitu ada sedikit air liur Rani yang bisa
membasahi penisKu…”Ayoh..cicipin tongkol gue Ran”….kuraih telapak tangannya dan
kubimbing dengan bantuan tangan kananKu,sekarang tangan kanan Rani menggenggam
penisKu, “enakan..sayang..”setelah cukup basah…..kuletakan kembali penisKu ditengah –
tengah buah dada yang sudah menunggu….dari arah luar kutekan payudaranya ketengah
sehingga menjepit batangKu..…walaupun terasa nikmat dan kenyal…payudara Rani tidak dapat
maksimal menjepit penisKu yang besar dan gemuk ini….puas dengan buah dadanya , kucium
bibirnya yang seksi , Aku bisa merasakan yang Ebin pacar Rani rasakan,….sambil mengulum
bibirnya kubelai wajah dan rambut yang hitam itu , lalu kulanjutkan ke arah ketiak yang bersih
dan wangi tanpa bulu terus hingga telapak tangan. “Ran telungkup dong…Aku berpindah kesisi
kanan Rani , kuangkat tubuhnya sebelah bagian kanan setelah setengah telungkup kutarik
tubuhnya hingga tidak meniban tubuh Nia ,… terlihat jelas bentuk pantatnya yang tidak terlalu
besar tapi padat dan berisi , “celana dalamnya dibuka yah sayang” Aku pengen nikmatin pantat
kamu … kutarik kebawah celana dalamnya hingga ke telapak kaki ,.”Wow Rani”.. …sambil
menepuk – nepuk pantatnya “Plak..plak” serangan kulancarkan , ciuman , remasan dan gigitan
kulakukan …..terakhir kusejajarkan tubuhku dengan tubuh Rani…lalu perlahan – lahan
kutelungkupkan tubuhku diatas tubuh Rani yang sama – sama dalam keadaan bugil, sehingga
penisKu..masuk kedalam belahan pantatnya …untuk menambah nikmatnya posisi ini di sisi luar
pantatnya kutekan dengan pahaKu…lalu Aku mulai menggerakan pantatKu naik – turun , atas –
bawah..”Ran..waktu itu gue ketahuan sama loe lagi nikmatin ini”….oooh nikmat sekali
pantatnya padat walaupun tidak besar.
Beberapa menit penisKu berselancar di dasar pantat Rani kemudian… “Nah balik badan lagi
sayang sekarang giliran memiaw kamu” setelah membalikan badannya kutarik kedua kakinya ke
kiri dan kanan, kaki kiri kutaruh diatas perut Nia , kaki kanan Rani kuangkat dengan tangan
kiriku,…jelas sudah daging yang kemerah – merahan dan ditumbuhi bulu – bulu halus sepertinya
belum lama dia mencukur bulu – bulu ini..,”Ran…Aku sedot yah sayang memiaw kamu
…..tahan yah sayang ..makanya jangan suka pelit ..jadi orang ,Aku pegang – pegang aja dulu ga
boleh..pake bentak – bentak Aku” kataku mengingat peristiwa saat Aku tertangkap basah oleh
Rani,…”sruup…sruup” nikmat sekali “wangi bener sih memiaw kamu Ran…”dibasahin dikit
yah biar tongkolku entar enak masuknya” maka kujulurkan lidahku memasuki lobang
kenikmatan itu.beberapa saat Aku menikmati vagina Rani sambil tangan kananKu meremas –
remas buah dadanya, tiba – tiba mataku tertuju ke Nia ,…eehh “Kamu kok dicuekin sih si seksi
lupa gue…..”habis nikmat sekali sih kakak kamu”…, kuangkat kaki Rani dari tubuh Nia .
Kumulai berpindah menjelajahi tubuh Nia kusibakan rambutnya yang menutupi leher indah itu
kuciumi dan kujilati….”Wangi dan halus”Ni…kubelai rambutnya dari atas ubun – ubun sampai
ke ujung rambut, lalu tak sengaja.. lenganku menyentuh benda empuk yang membukit tinggi
yang ada didada Nia, Aku jadi tertarik meremas buah dada kanannya “Ko..besar amat sih
Ni…”sambil kugoyang-goyangkan..”biar besar tapi padat dan berisi tetek kamu”….tak sabar
Aku raih kedua lengannya hingga berpindah berada di atas kepala, dengan cepat kutarik ke atas
ujung T-Shirtnya..dalam sekejap terlihatlah bh putih yang beranda indah…”oohh……..Nia ko bh
Kamu kaya ga kuat nampung tetek kamu” … bh nya benar – benar tertarik kedepan seperti tidak
ada ruang kosong di dalam bhnya…semuanya di padati daging montok yang indah..bahkan
bagian di sisi dalam dan luar bh Nia..menyembul keluar bagian – bagian buah dadanya yang tak
mampu tertampung bh” …, bentuknya sama sekalai berbeda dengan payudara Rani, kupeluk dia
sambil meraih kancing bh yang berada di punggungnya sambil menciumi bagian tengah
payudaranya.
Ketika kutarik ke atas bhnya..”Ya ampuuun Nia…montok sekali tetek loe ternyata bener pentil
Kamu warnanya pink” seperti dugaanKu, yang diluar dugaanKu adalah belum pernah Aku
melihat tetek gemuk, montok, dan padat berbentuk silinder (bentuk botol gallon Aqua) yang
hanya mengkerucut di bagian pentilnya saja, kucoba menggenggam buah dadanya yang sebelah
kanan dengan satu tanganku dari sisi atas….sebagai seorang pemain basket lingkar cengkraman
telapak tanganku termasuk besar ….tapi saat ingin meremas salah satu buah dada Nia telapak
tangan yang besar ini hanya mampu menggenggam ¾ dari bagian payudara tersebut…”berapa
sih ukurannya..Ni..” ..kemudian kucoba menggenggam dari bagian bawah payudaranya
kulingkarkan jari – jari ku disekeliling buah dada itu ..ternyata jari – jariku tidak mampu bertemu
satu sama lain karena besarnya diameter payudara Nia…tanpa melepas cengkramanKu , Ku
goncang – goncangkan buah dadanya …karena padat buah dada itu hanya bergoyang – goyang
sedikit…”gile..” teriakKu kegirangan.. maka semakin kuremas lagi , sehingga pentilnya
menyembul keatas dan kusambar dengan mulutKu , Kukulum..Kujilati,Kuhisap – hisap sepuas-
puasnya sementara tangan kiriKu bekerja pada payudara sebelah kiri., tidak puas – puas mulutKu
bekerja disitu, entah berapa kali mulutku berpindah pindah dari payudara kiri ke kanan kembali
lagi ke kiri….aaah andai Aku punya waktu seharian dengan Nia….batinKu , menyadari waktu
yang semakin sempit.
Aku bangun dari posisi telungkup diatas tubuh Nia…kutarik celana kaos yang berwarna putih itu
hingga ke terlepas…kunikmati kakinya dari pangkal paha..terus ke kebawah
kuraba..kujilat..kugigit – gigit kecil…”Wah kaki kamu wangi Ni..halus dan gempal, berisi
…ngent*t kamu pasti kuat deh”, kulanjutkan sampai ke telapak kaki , ternyata kaki Nia
ditimbuhi juga bulu – bulu yang sangat halus di betis dan pahanya, kuangkat kakinya agar bisa
puas menikmati seluruh bagian kakinya , “paha kamu lebih gempal dan halus dari kakak kamu
yah Ni…., ternyata kedua kaki Nia lebih menggiurkan ,..setelah setiap lekuk kaki Nia basah
dengan air liurku….”Ni..celana dalam Kamu sekarang dibuka..yah”perlahan – lahan kuturuntan
celana dalamnya , Nia memakai celana dalam putih dan berenda – renda ,setelah cd nya kulepas
…penisku langsung berdenyut kencang. ….vaginanya sekarang terlihat bebas..”memiaw kamu
memang benar – benar tebal montok lagi.. Ni ” bulu – bulunya terlihat hitam agak
kecoklatan…”Ga kuat gue Ni….”sebelum menuju ke vaginanya tubuhku berpindah mendekati
mulut Nia lalu , Aku lakukan sama seperti yang Aku lakukan terhadap Kakaknya ” basahin dong
Ni tongkol gue..”tidak berlangsung lama , Aku turun lagi kemudian sambil berlutut diantara dua
kaki Nia , kubuka bibir vagina yang sudah menunggu dengan tangan kiriku , kumasukan lidahku
agar rongga vagina itu sedikit basah.., tidak berlama – lama kuarahkan penisKu kedalam lobang
kewanitaan milik Nia…” wah rapet sekali dia , setelah ujung penisKu mencapai mulut vagina ..
kugoyangkan penisku kiri kanan sambil kutekan ..aahhh susah sekali sih…hanya kepala penisKu
yang masuk ke vagina Nia,…dinding – dinding vagina Nia kuat sekali sehingga sulit untuk
meluncurkan batangKu ke dalam…setelah beberapa menit mencoba …..”Aaaah Nia susah
banget…ga bisa masuk juga ..gue udah ga tahan nih”…
Kulayangkan mataku ke meja rias yang ada di dekat pintu..setelah mencabut penisku, Aku
berlari menuju meja rias itu …”hmmmmh ah ini dia “…kutemukan yang aku cari “Hand and
Body Lotion”setelah itu Aku kembali diantara kedua kaki Nia kutarik kakinya lebar – lebar
kesamping…kemasukan telunjukKu yang dibaluri lotion ke dalam vaginanya kemudian Aku
mandikan penisKu dengan lotion…, setelah itu kembali Aku mengambil posisi telungkup dan
mencoba lagi memasukan penisKu , kucoba goyangkan – kiri kanan..”ahh masih susah juga
..Ni”kutekan teruss…kutekan teruss…dan teruusssss lalu “bleess…pretpretpet”….”aaaaaah
Niaaaaaa eeeeeenaaakk,,ooouch ” teriakKu tak sadar… gila..kencang sekali vaginanya..saat
didorong kedalam terasa sekali penisku membelah dinding – dinding vaginanya yang tebal
…saat kutarik penisku agak terasa sakit – sakit nikmat , terasa otot – otot vaginanya
menggengam penisKu kuat sekali , seperti tak rela melepaskan penisKu…”Ni..,,ah..ah,,berasa
ba..ah..nget..eenkh tebel..enak.. me…eck..mek loe…”…tidak salah kalo banyak cowo – cowo
mengantri mengincar Nia..hehehe…kalo saja cowo – cowo itu tau malam ini apa yang aku
lakukan terhadap tubuh Nia….dan kuceritain apa rasanya didalam vagina Nia….pasti mereka
pada mati..berdiri…hehehe. sambil terus mengayunkan pantatku , tangan dan bibirku menjelejahi
kedua buah buah dada dan bibirnya….., di dalam vaginanya …benar – benar Aku mengalami
suatu kenikmatan yang tak tertandingi .. Aku bisa menekan dalam – dalam penisKu sehingga
terbenam semua batangKu ,…lalu Ku putar – putar penisKu di dalam ….seluruh urat dan otot
batangKu terasa seperti sedang diplintir- plintir.. ini jarang Aku rasakan dengan wanita – wanita
lain….
Apa mungkin karena ukuran penisKu yang terbilang besar buat orang Asia…atau memang
begitu “layanan” yang diberikan vagina Nia karena sedikit saja penisKu melakukan gerakan di
dalam pasti menimbulkan getaran nikmat pada batangKu…..seperti ada vibratornya, dan ketika
Aku rapatkan kedua kaki Nia sehingga melingkari pinggulKu dan kedua telapak kakinya
bertemu dibelakang pantatKu , dalam posisi seperti ini kenikmatan vagina Nia semakin menjadi
– jadi, rongga itu terasa semakin sempit dan semakin hangat ,getar – getarnya semakin kuat dan
saat Aku tekan dalam – dalam penisku , pangkal pahaKu dan buah zakarKu dapat merasakan
pangkal paha dan pantat Nia yang halus dan gempal… semakin kuat dan Kupercepat
goyanganKu…kuperhatikan payudara Nia tetap saja bergoyang perlahan tidak mengikuti rithme
genjotan tubuhKu yang makin kesetanan.
Kemudian..”Nia..ahh.”Nia…ah.ahaaaa, Nia.. sayang… aahahhaha. uuuhhh” seperti biasanya saat
mencapai ejakulasi Aku selalu menyebut – nyebut nama Nia..hanya bedanya kali ini tidak perlu
membayangkan karena ini bukan Khayalan ..wajah Nia berada hanya beberapa milli saja dari
wajahKu payudaranya ada dalam genggaman tanganKu dan mulutKu ini kenyataan…”ahhh
crot…crot….. crooooot..crrrooooootttt… crooot…croooottttt..crrooottt” maniku keluar di atas
payudaranya banyak sekali …..”kudekatkan mukaku ke muka Nia …kamu tuh yah..udah bikin
gue klimaks ..kakak kamu aja belum Aku cobain”….Aku menggeletak sebentar diantara tubuh
bugil Rani dan Nia.
Hanya selang beberapa menit terbaring sambil mengelus – ngelus buah dada Nia , Aku mulai
terangsang lagi melihat buah dada yang begitu montok , maka Aku berlutut diatas tubuh Nia
,kedua daging montok itu kupukul – pukul dengan penisKu ,Kugerakan tubuhku sedikit kedepan
hingga kedua buah dadanya tepat dibawah selangkanganku, kuturunkan tubuhKu dan
Kutempatkan kedua belah penisKu yang masih lemas dan licin terkena lotion diantara dua buah
dada Nia , dengan kedua tanganKu kudorong sisi luar payudara Nia hingga menjepit
penisKu..,lalu Aku mulai bergoyang…”Aaaaah” ..jepitan buah dadanya tidak jauh beda dengan
jepitan vaginanya kuat, kenyal ,penisKu yang sudah mulai tegang menghilang diantara sepasang
buah dada “aaah Nia pake lotion aja masih seret gini..gede banget sih tetek kamu…” dalam
sekejap penisKu sudah mencapai ketegangan yang maksimal tapi tak mampu juga membongkar
kepadatan dua bukit tersebut ,dari arah atas Aku hanya dapat melihat ujung kepala penisKu saja
yang sedang bergerak maju mundur.…Aku tidak beralih ke Rani karena rasanya masih ingin
mencicipi tubuh Nia… , ” sabar yah Ran…” habis enak banget sih adik loe” kataku sambil
menoleh ke arah Rani.
“Sekarang cobain…pantat kamu yah Nia,,,”…bagian tubuh Nia itulah yang terlewat
olehKu..,kulepaskan penisKu yang sudah memberikan tanda – tanda akan memuntahkan
spermanya lagi apabila dibiarkan lebih lama diantara buah dada Nia..”gile…sama tete aja udah
mau keluar lagi..gue..kaya pemula aja…” , kuangkat tubuh Nia kubawa dia turun dari tempat
tidur, “uuufff” berat juga kamu montok.., setelah kakiKu menginjak lantai..kuturunkan kaki Nia
yang tidak bertenaga , kubalikan badanya hingga membelakangi tubuhKu..dengan mengangkat
tubuh Nia pada kedua ketiaknya , Aku membawa tubuhnya berbalik menghadap ke sisi tempat
tidur kemudian kubaringkan tubuh Nia dalam keadaan telungkup dipinggir ranjang dengan posisi
lututnya menyentuh lantai , lalu kubalikan wajah seksinya kesisi kiri agar tetap terlihat olehKu ,
kedua tangannya kurentangkan jauh – jauh ke kiri dan kanan.
Tiba – tiba mataku terpaku pada belahan pantat Nia yang sangat dalam , kedua belah bibir
pantatnya montok , besar, dan padat , kupukul pantatnya dengan kedua belah tanganKu
“plok..plok..plok” kupukul kencang sekali hingga suaranya bergema di kamar , Aku sudah tak
perduli….biarpun ada yang mendengar , bekas pukulanku berbekas merah pada
pantatnya….”Nia semua bagian tubuh kamu gempal , montok dan padat…bener- bener hebat
kamu di ranjang Ni…” kemudian kuselipkan penisKu dibelahan pantatnya kugesek -gesekan
persis seperti yang Aku lakukan pada Kakaknya… tapi sensasinya adalah mulai dari ujung
sampai pangkal penisKu yang besar dan gemuk itu merasakan kehangatan dan dekapan yang
sangat erat pantat Nia…walaupun tidak sehebat kenikmatan payudaranya”.tanpa berlama – lama,
kuraih lotion kumandikan lagi penisKu dan lobang pantat Nia dengan lebih banyak lotion .
….”supaya cepet masuknya” pikirKu…….., tak sabar langsung kutusukan penisKu ke lobang
anusnya,…”aaaah,,.masih susah juga.., kuangkat kedua lutut Nia hingga naik ke atas tempat tidur
dan kutempatkan di samping tubuhnya, kuselipkan kedua telapak tangannya dibawah betis untuk
menjaga agar posisinya tidak berubah , dalam posisi seperti sedang berjongkok ini di lobang
anus itu terbuka lebar…kemudian setelah berkali – kali ,kutekan , kucabut , kutekan lagi….lalu
kucabut…penisKu “ayoooh dong Ni…”kataku yang mulai kesal sambil menambahkan lebih
banyak lotion kedalam lobang anusnya setelah itu Aku coba sampai beberapa kali lalu…..
“preeeeeeeeeeeeeeet” suara yang timbul akibat penisKu yang menembus lobang anus
..”ooooouuuuohhhhhsssss Niaaaaaaaaaaa” ..ternyata dinding pantatnya lebih kuat menekan
penisKu dibanding vaginanya , maka penisKu merasa 2X lebih sulit saat masuk , 2X lebih sakit
saat ditarik , tapi 4X lebih nikmat,…..dalam anusnya Aku tidak bisa bertahan lama , dalam
sekejap…
“Wooooooooh Niaaaaaaaa..ampuuuuunnnnn nnniiiiiiiiiiiaaaaa…….ahhahaahahhhhh”
teriakKu…,tak bisa kulukiskan nikmat yang bisa kurasakan saat itu ,baru sekali ini….Aku kalah
berperang dengan seorang perempuan…ini adalah ejakulasiKu tercepat sepanjang
hidupKu…….kubiarkan spermaKu keluar di dalam anus Nia., “he..he ..heeebat kamu di tempat
tidur sayang….”.nyerah gue…” kataku sambil menjatuhkan diri diatas tubuhnya.
Kubiarkan penisKu lemas didalam lobang pantat Nia…, penisKu belum pernah mengalami pegal
dan ngilu seperti ini sebelumnya ….. sebentar Aku terbaring telungkup diatas tubuh Nia,
kemudian mataku mengarah ke wajah cantik Rani.., tanpa berlama – lama Aku berdiri dan duduk
disamping ranjang , disebelah tubuh Rani.., sambil beristirahat , ku gerayangi tubuh
Rani,…”Ah..kita cari variasi yuk Ran…” kataku setelah ada ide baru saat Aku menatap kursi
kecil didepan meja rias,…,tak Kurasakan lagi rasa ngilu pada penisKu , kuangkat tubuh Rani
kubawa ke depan meja rias “enaknya kalo ngent*t sama Kamu tuh…terus – terusan ngeliat
wajah Kamu yang cantik Ran..”kutelungkupkan Rani ..dengan posisi perut diatas kursi rias,
kedua tangannya yang lunglai kubiarkan menjulur kedepan menyentuh lantai begitu juga kepala
dan rambutnya yang panjang ,…kubuat posisi kakinya mengangkang, kemudian Aku menuju
rambutnya yang sudah terurai tak beraturan , kurapihkan sehingga seluruh helai rambutnya ada
di dalam genggaman tangan kiriku,…setelah itu kutarik ke belakang,….sehingga wajahnya yang
cantik dan buah dadanya yang indah menghadap cermin didepanKu “Nah…ginikan muka loe
keliatan Ran…” kuremas – remas kedua buah dadanya dengan tangan kanan , tanpa terasa si
kecilKu menegang ,dan Kulesakan penisKu ke dalam lobang anus Rani , karena lebih mudah
dalam posisi ini di banding mencari lobang vaginanya. Dibanding Anus Nia ..Lobang Rani lebih
mudah dimasukan , gencatan dinding – dinding anusnya juga tidak terlalu kuat , tapi nikmatnya
tidak terkira… apalagi sambil menatap wajahnya yang cantik dan meremas – remas buah
dadanya..”aah Ran…enak Kamu Ran…cantik Kamu..ahahnahh”..
Bosan main di anus…kucabut penisKu dan kugendong Rani.., yang masih dalam
membelakangiKu ,….kutumpuk dia diatas tubuh Nia yang masih dalam posisi terakhir kutinggal
di sisi tempat tidur , kuatur posisi telungkup Rani persis seperti Nia,….setelah posisinya sesuai
dengan keinginanKu maka kumasukan penisKu ke dalam vaginanya dengan mudah , dalam
posisi seperti ini…,vagina Rani tidak mampu menerima seluruh batang kemaluanKu entah apa
ko rasanya mentok cengkramannyapun tidak kuat sebenarnya kalau dibanding wanita lain vagina
dan anus Rani mungkin termasuk nikmat tapi karena Aku baru saja mengalami kehebatan
adiknya ,sehingga Rani terkesan biasa saja.
Wangi tubuh Rani membawa kenanganKu kebeberapa tahun silam saat setiap malam Aku
berdebar – debar masuk ke dalam kamarnya hanya untuk meraba – raba tubuhnya,…..sekarang
dia sedang dalam posisi “doggie style” menyerahkan seluruh tubuhnya untuk Aku
nikmati,…..kuciumi pundak rambut dan leher Rani sambil terus bergoyang,….”slruup..slruup”
ahh Ran ahh …enak yah ahh ..coba … dari dulu Ka..ka.mu pasrah aja kaya gi..ni…” ,setelah
beberapa lama Aku juga belum dapat mencapai puncak kenikmatan ,”salah..mustinya loe dulu
yang gue ..ent*t Ran ..baru adik..loe..jadi gue ga bisa bandingin memiaw loe sama memiaw
punya adik loe..” sesalKu , mataKu kembali mencari tubuh Nia yang berada dibawah tubuh
Rani,…..”wah enaknya sambil mainin tetek Kamu Nia” …maka kucabut penisKu kuangkat
tubuh Rani hingga berada disamping tubuh Nia,,,lalu Aku tarik tubuh Nia dan Aku balikan
hingga posisinya celentang,……, berikutnya tubuh Rani kubalikan dan kuangkat , dan
kutidurkan diatas tubuh Nia dari arah yang berlainan sehingga , Tubuh Nia dibawah dan Rani
diatasnya tidur menyebrangi tubuh Nia , kaki Rani berada disebelah kanan tubuh Nia,
punggungnya ada diatas perut Nia lalu kepalanya ada di sebelah kiri, sehingga membentuk
simbol ( + ), kuselesaikan petualanganKu dengan Rani ” terusin yah..Ran ngent*tnya…, sambil
gue nikmatin tetek adik loe “….Aku terus menggerak – gerakan penisKu maju mundur di dalam
vagina Rani….goyangannya mengakibatkan “payudara Nia bergoyang perlahan kekiri dan
kanan”….tak tahan kurebahkan tubuhku diatas tubuh mereka tangan kananKu menggenggam
payudara Rani , tangan kiriku meremas – remas payudara Nia sedang bibirKu berjalan – jalan
dari payudara dan bibir Nia , lalu ke bibir dan payudara Rani,….
“Rani , Nia ….ehh…ehhh ..kamu berdua , adik kakak memang benar – benar nikmat luar biasa
di ranjang ,….apa semua anak Tante Mirna nikmat seperti ini ….apa mungkin turunan dari
mamah yahh…” beberapa menit kemudian “aaaaahhhhhh…..Raniiiii….Nia….waahah… wah…”
sekali lagi ……teriakan kali ini bukan khayalan …ini alam nyata ,lupakan khayalan tentang
tubuh mereka …lupakan koleksi pakaian dalam mereka,…lupakan..foto mereka …, Inilah
mereka yang sedang pasrah dibawah tubuhKu Rani dan Nia….lalu “croot..croot…spermaku
keluar diatas bibir Rani…nikmat..…..
Tergeletak lemas ketika Aku sadar melihat jam Pk.4.20 Aku tersentak dari tidurKu “Waduuuh
bentar lagi Tante Mirna bangun nihhhh gawat…gawat.. kupakai pakaianKu kukeluarkan handuk
kecil dan air untuk membersihkan tubuh mereka , kukenakan lagi pakaian mereka , kurapihkan
tempat tidurnya,kuatur tidur mereka ke posisi semula kubersihkan ceceran lotion , kukembalikan
botolnya ketempat semula…, kumasukan lagi semua perlengkapanKu , ” jam 4. 40 yaaahhhh”
matikan lampu, keluar kamar , dan kukunci pintunya lagi,..ketika Aku hendak melangkah
melewati ruang makan,..”kreekkk” ..suara pintu dibuka dari arah dapur bersih..gawat “Mba Tiul
bangun” tak ada waktu untuk lari …maka Aku balikan badan masuk ke kamar mandi ,….”nanti
Aku pura – pura keluar dari kamar mandi dan seakan – akan tas pinggangKu berisi peralatan
mandi,….pikirKu
Setelah di kamar mandi kukunci pintu , dan dari dalam kunyalakan lampunya…. ” Heh…” Aku
baru sadar bahwa kamar mandi ini juga sudah berubah…”sudah di renovasi..” kataku mengamati
sekeliling,…”Loh ko ada dua pintu…pintu ini kemana yah…” batinKu penasaran….Semenjak
tadi siang di rumah Tante Mirna memang Aku tidak pernah masuk kamar mandi .Pintu itu sangat
besar dengan gagangnya vertikal yang menandakan itu pintu geser…, iseng – iseng Aku buka
perlahan – lahan..sreeettt , dibalik pintu ruangannya gelap ada sebuah lemari di dekat pintu ini ,
ruangannya seperti lorong pendek tapi diujung sana ada ruangan apa…,tambah penasaran Aku
buka lebih lebar lagi , diujung ruangan sana ada jendela menghadap ke jalan sehingga cahaya
lampu dari luar masuk ke dalam ,membuat ruangan itu bercahaya remang- remang..lalu dibawah
jendela itu ada…
“Hah…..shiiiiiiitttt” cepat – cepat kututup lagi pintu itu dan dengan gerakan refleks kumatikan
lampu kamar mandi..”Ohhh please…”di depan jendela tadi ada ranjang diatas ranjang kulihat 2
pasang betis wanita yang satunya tergeletak lurus dan yang diujung sebelah sana terlipat keatas ”
dan Aku ingat sekali dari bentuknya itu betis siapa, karena baru saja Aku liat tadi
sore”…Iyah..Tante Mirna …sebelah ini kamar Tante Mirna …, Aku terduduk diatas kloset…
bayangan betis itu tak mau hilang dari otakKu,…jangan sampai besok – besok Aku sudah tidak
membayangkan Rani dan Nia, tapi yang terbayang adalah tubuh TanteKu.., “wah
runyam”….”Ayo sekarang bentar lagi dia bangun…kapan lagi…”tapi kalau ketahuan gimana
….”ahhhh dari pada tersiksa bertahun – tahun lagi..ini bonus..ini durian jatuh..”…….batinKu
berperang “Ah ga ah..”kataKu sambil melangkah ke arah pintu keluar.. ….tapi bayangan itu ga
mau hilang…” “aaaah what the hell…I’ll take the risk ” ,
Kukeluarkan 2 buah handuk kecil “shiiit” yang satu sudah bercampur air ..gimana yah …..tidak
kehabisan akal ..kubuka kaosKu…kulilitkan di telapak dan lengan kananKu , kukeluarkan botol
cholorofoam , tanpa dapat terlihat karena gelap..kutuangkan ke handuk kecil yang berada di
tangan kiri dan kaosKu..banyak sekali .. …mungkin karena nervous…., aroma cholorfoam
sangat menyengat…tak tahan botol itu kututup dan kubiarkan dilantai kamar mandi bersama tas
pinggangku, sekarang………”buka pintu”…kubuka dengan cepat “sreeeeeeett” suaranya
lumayan keras ,….Aku berlari kecil ke arah ranjang , sampai disisi ranjang cepat kucari posisi
wajah mereka, dalam waktu singkat kunaiki ranjang dengan bertumpu pada lututKu diantara
TanteKu dan ka Nuri “kreek” ….
Tante Mirna bangun..”Sippppp..mmmffpphh ..mpphh”Tante Mirna meronta – ronta , tangan
kanan memukul wajahKu “plak” ..dan mendorongKu di dada kemudian ke mukaKu, tangan
kirinya berusaha melepaskan tangan kananKu dari wajahnya, “untung Aku pake kaos jadi ga
mudah lepas dan tanganku bisa bebas membekap mulut dan hidungnya.., kualihkan perhatianKu
ke Ka Nuri tangan kiriku yang berlomba dengan tangan Tante Mirna yang memukul perut ka
Nuri berusaha membangunkannya “Pluk” perut Ka Nuri dipukulnya..”Ouchh” Ka Nuri tersentak
,..sebelum Ka Nuri sadar tangan kiriKu sudah membekapnya..”mmmppff” tangan Ka Nuri
seperti Rani menggapai – gapai tak jelas arah..”mppffhhh…mpppfhhh,….mmmm..mmmm”
Tante Mirna masih saja meronta..tapi dengan tenaga yang mulai berkurang..akhirnya kedua
tangannya yang nakal ..jatuh lemas…
Sepupuku, Rani & Nia [3]
Kubiarkan bekapan itu beberapa menit di wajah mereka untuk memastikan mereka
pingsan…,setelah itu kulepas bekapan itu dan mulai mengelitik – ngelitik telapak kaki mereka.
Setelah Aku memastikan Tante Mirna dan Ka Nuri sudah tak sadarkan diri ,Aku mengangkat dan
memindahkan tubuh Ka Nuri yang sudah lelap ke lantai kamar , Ka Nuri orangnya cantik
wajahnya hampir serupa dengan Rani , tapi dia orangnya sangat ramah dan baik kepadaKu , jadi
Aku tak sampai hati macam – macam dengan dia , Setelah Ka Nuri berada di lantai kunyalakan
lampu kamar , dan Aku naik lagi ke tempat tidur ,kupandangi sejenak tubuh TanteKu wanita
yang usianya jauh lebuh tua dari Aku, yang telah mengenal seks jauh lebih dulu sebelum Aku ,
tapi dengan ketekunannya menjaga tubuh menjadikan seluruh lekuk tubuhnya tetap indah dan
menjanjikan kenikmatan bagi setiap laki- laki
MenurutKu inilah satu -satunya sisi keberuntungan hidup om Iwan”.karena Tante Mirna di
rumah ini lebih berkuasa dibanding suaminya ,orangnya selalu ingin menguasai, dia pintar dan
juga angkuh mungkin karena dia memiliki keindahan tubuh yang menjadi senjata mematikan ,
sering kali kulihat banyak lelaki baik tua atau yang masih muda di luar sana memandang Tante
Mirna dengan penuh nafsu birahi , kalau sudah begitu raut wajah tante Mirna menunjukan raut
kemenangan , karena berarti mereka telah masuk ke dalam jebakan dan menyerahkan imajinasi
mereka untuk dikuasai dan dikendalikan oleh Tante Mirna tinggal selanjutnya Tante Mirna
memperbudak para lelaki yang mendambakan tubuh Tante Mirna untuk memberikan dan
melakukan apapun sesuai keinginannya tanpa harus mengabulkan apa sangat didambakan para
lelaki tersebut yaitu keinginan menyentuh tubuh Tante Mirna yang indah di alam nyata dan
bukan hanya di alam mimpi ,disitulah letak kehebatan Tante Mirna semua persoalannya dalam
bisnis maupun kehidupan pribadinya mampu dia selesaikan sesuai dengan keinginannya ,paling
tidak itulah yang dia ajarkan kepada semua anak perempuanya, dan Om Iwan adalah salah satu
korban perbudakan Tante Mirna,…
Terhadap Aku tante Mirna selalu memandang sebelah mata apalagi setelah kejadian tersebut
,Tidak pernah Aku berharap bahwa suatu hari Aku dapat menikmati tubuhnya,…jangankan
berharap , membayangkannya saja Aku tidak berani… .Dan saat ini Tante Mirna sedang berada
satu ranjang denganKu….Aku bisa menikmati tubuh yang bagi kebanyakan lelaki hanya ada
dalam khayalan mereka … “Nah sekarang Tante Mirna tinggal Eki dan Tante yang ada diatas
tempat tidur Tante yang besar ini…..Eki bisa bebas ngerjain apa saja yang Eki pengen terhadap
tubuh Tante sebagai balasan atas keangkuhan Tante .., malam ini tante akan kena
batunya”,Heh… coba Eki liat kaki tante yang putih mulus yang sempet Eki liat tadi sore …pake
ditutup segala” sambil menarik daster Tante Mirna ke atas sampai terlihat sebatas perut….
“Astaga Tante..” Aku sangat terkejut kaki Tante Mirna kencang sekali di pahanya tak nampak
kerut ataupun tumpukan lemak , bahkan perutnya rata sekali padahal 6 anak telah dia keluarkan
dari perut ini , ….”busyet Tante Mirna ini pasti karena Tante rajin olahraga dan minum jamu –
jamuan setiap pagi” ….kataKu terkagum – kagum ,”Vaginanya tertutup celana dalam warna
hitam “Eki ciumin kaki Tante Mir..yah..”
Aku bergeser ke bawah mulai dari telapak kaki , aku terkejut harum kulitnya sama dengan Nia
gempal dan montoknya juga sama …kugerayangi sepasang betisnya kuraba, kujilati…naik terus
ke lutut…”cupp..sruupp ..sruppp” lalu ke paha ..merinding Aku menyentuh kulit pahanya putih
bersih dan “haaaluuuuuss sekaliiiii” belum pernah ada wanita sehalus ini..bahkan anak –
anaknyapun tidak dapat menandingi ..”kulit Tante Mir…pake apa sih..Tante Mir..”lama Aku
dipahanya ,..saat mataku naik ke arah vaginanya terbelalak mataKu ..” busyeeet diganjel nih
Tante ..tebel amaaaaat..ga mungkin tante lagi ga men’s kan ..Eki tau ko jadwal men’s Tante dan
semua anak – anak Tante..” Aku gerakan tubuhKu sejajar dengan tubuh Tante Mirna dengan
posisi memeluk Tante Mirna Aku raih resleting daster Tante Mirna yang berada di punggung
“Sreeet” dengan cepat kuturunkan dan kutarik dasternya ke bawah…..hingga
lepas..”haaaaaaaaaah” buah dadanya besar sekali, selama ini Aku tidak sadari, seperti tidak ada
ruang kosong didalam bhnya ,bh yang elastis itu sangat terlihat kencang membalut tubuh tante
Mir.., bagian dari payudaranya yang tidak tertutup bh menyembul tinggi keluar seakan
payudaranya terhimpit bh ,..”Tante..copot yah bhnya sesek kayanya kasin tuh tetek tante…..ga
usah malu – malu Tante khan…tetek Tante ..punya Eki malam ini ….,”
Kuraih dua tali bh yang juga berwarna hitam dan berenda indah …kuturunkan hingga perut
,…maka menyembulah buah dadanya yang ukurannya luar biasa, bentuknya sama persis dengan
buah dada Nia ,bh yang tadi kulepas meninggalkan tanda yang berbekas pada badanya mungkin
karena terlalu besar payudarnya..atau bhnya yang kekecilan “ternyata tetek tante menurun
kepada Nia..” ,bentuknya bulat dan montok yang beda dengan Nia hanya ukuran dan pentilnya
karena payudara Tante Mirna lingkar pentilnya besar berwarna coklat muda kemerah – merahan
,… ukuran payudara Tante Mirna 2 kali mungkin 3 kali lebih besar dari buah dada Nia ,
walaupun Tante Mirna sudah pernah menyusui 6 anaknya tapi bentuknya payudaranya tidak
turun ataupun kendor , berntuknya masih seperti layaknya seorang anak perawan ….kupegang
buah dada kirinya ternyata geggaman tanganKu hanya mampu menggenggam kurang dari ½
bagian buah dada Tante Mirna yang sebelah kiri.
“Eki pengen tetek tante Mir yah.nikmat kayanya…Tante..pokoknya Tante nyerah aja..ga usah
ngelawan yah.. ” Tak tahan kubenamkan kedua mukaku diantara buah dadanya kuremas kedua
buah dadanya dengan kedua tanganKu ,..kugoyang ..goyangkan payudara Tante
Mirna…Padet..sekali ..kuremas , kujilati secara bergantian dan kusedot –
sedot..”slruupp..slruuup..slruup” nikmat sekali “tetek tante… yang jadi kebanggaan tante Eki
obok – obok malam ini ,….Penisku amat sangat tegang..darahKu berdesir kencang….sampai ke
ubun – ubun , tak kusangka TanteKu bisa senikmat ini..luuuar biassssa”….”sekarang mulutku
mulai menikmati bagian perut Tante Mir…”Eki jilatin yah perut tante…. ”
Kuraih bibir celana dalamnya kuturunkan bersama bhnya hingga terlepas…”Glek”….”memiaw
Tante emang tebel yah…bulu- bulunya halus berwarna kecoklatan ..” tanpa menyentuh vagina
Tante Mir…Aku segera melepaskan celanaKu berikutnya Aku peluk tante Mir..hingga penisKu
menyentuh pinggulnya dan lenganKu diatas gundukan payudaranya , Sekarang Aku dan Tante
Mirna sudah telanjang bulat…kukulum bibir tebal Tante Mirna…kugigit..sambil tanganKu terus
memerah buah dadanya….kemudian “Hmmm karena malem ini Eki akan mencoba hasil kerja
keras tante merawat tubuh Tante selama ini …yah…Tante akan Eki ent*t..sekarang , Eki akan
menikmati tubuh Tante Mirna…jadi Eki ga usah panggil pake Tante Mirna
lagi….yah..ngapain..Eki yang berkuasa atas tubuh Tante, nasib Tante Mir ada di tangan
Eki…milik Eki malam ini……eh.. Mirna…..ladeni Gue yah …puasin Gue Mir…dengan tubuh
molek loe……mau mulai dari mana ” dari tetek toe yah ..Mir…”
Maka kunaiki tubuh bugil Tante Mirna kuletakkan penisku yang sudah tegang diantara kedua
belah buah dadanya….lalu dari sisi luar keduanya kutekan ketengah sehingga menjepit
penisku….oooouuuuhh penisKu hilang ditelan buah dada Tante Mirna hanya sedikit sekali
terlihat keluar dibawah dagu Tante Mir….sulit sekali penisku digerakan maju mundur karena
cengkraman buah dadanya yang kencang.
“Ga enak Mir…” sambil Aku lepaskan penisku..”basahin dulu deh sama ludah loe” Kubuka
kedua bibirnya lalu kugosok – gosokkan penisku kekiri dan kanan…”cobain dong tongkol gue
Mir… enakan …mulut ini jangan dipakai cuman buat nyuruh – nyuruh orang aja .pake buat
ngisep tongkol gue sekali – kali ….sambil dipegang dong Mir …. sambil kuraih tangan
kanannya… “, setelah cukup basah..Aku kembali diantara dua bukit yang kenyal
“nih..bandel..yang ini juga bandel suka bikin orang sampai ngiler.. ” kataku sambil memukul –
mukul buah dadanya dengan tongkolKu….., sebelum itu Aku tempatkan lagi penisKu diantara
dua gunung besar itu , Kutarik kedua belah telapak tangannya kutaruh secara bersilang di bawah
pantatnya sehingga buah dada Tante Mirna yang sudah besar terlihat bertambah besar karena
dadanya yang membusung ke depan …lalu…Aaaaah kenyal banget waaaaahhhh enak ..ba aanget
tetek loe …..oouhh Mirna sayang..ouuuh …ga kuat..gua ga kuat Eeenak
bangeet..”preeet..preeet”bunyi gesekan kulit kami…,
Buah dada Tante Mirna benar – benar besar kenyal dan kencang, “ehh..Mir kayanya ..biji gue ..”
karena ukuran buah dada Tante Mir yang besar Aku coba memasukan buah zakarKu diantara
payudaranya, kedua tanganKu juga bisa terbebas karena Aku dapat menggunakan kedua pahaKu
untuk menjepit buah dadanya….yang sangat luar biasa , pengalaman yang sama sekali baru
buatKu adalah..saat kutekan jauh kedepan penisKu bukan saja buah zakarKu yang merasakan
kenikmatan tetapi kulit selangkanganKu dibelakang zakarKu sampai ke pantat dan juga belahan
pantaKu sampai hampir kedekat Anus bisa merasakan padat dan montok payudara tante
Mir..ditambah lagi kurasakan pentil tante Mir..bermain – main di wilayah itu menusuk – nusuk
mengelitik daerah yang paling sensitif dari selangkanganKu bahkan Aku bisa bergerak naik
turun yang tidak bisa kulakukan pada payudara ukuran biasa…..,”ahh..uhhn..ahh..achh..och
Mir,..Mir.ah..Mir..ah”desahKu berkali – kali.. Aku seperti Anak kecil yang sedang asyik
memainkan kuda -kudaan yang baru dibeli,”krek..krek..krek” suara ranjang akibat Aku sedikit
meloncat – loncat..karena nikmatnya duduk diatas payudara montok ini,Tante Mirna benar –
benar menyerahkan buah dadanya yang selama ini dia jaga keindahan bentuknya untuk
dipergunakan sebagai pemuas birahi keponakannya sendiri.lalu “aaaahcchhhchhhhchhhhhhhh”
jepitan pahaKu tiba – tiba menegang ,Ku jepit payudara Tante Mir ..sekuat tenaga.., kedua
tanganKu meremas bagian atas payudaranya sekencang – kencangnya seiring muncrat pula
spermaKu….
“Crooooooot,…croooooot…croooooott” “aahhhchkkc..hheeek.. Mirrrrrnna
acahhchhhchheeee”Aku mengerang karena nikmatnya, maniku muncrat di dagu dan leher
jenjang tante Mir.., lalu Aku terdiam mematung mengatur nafasKu “gila..gue..ga bisa nahan
mani..gue ..Mir..belum pernah ada seumur hidup …tetek yang mampu bikin
gue..klimaks…..apalagi sebanyak ini..”
Kubersihkan dagu dan leher tante Mir dari maniku dengan celana dalam tante Mirna yang
tergeletak dekat kakinya..”.Setelah puas dengan buah dadanya kuturunkan tubuhku yang lemas
sekali…”ah udah..kali yah” rasanya tubuhKu sudah tidak kuat meneruskan permainan ini
…..tapi mataKu terus memeloti sekujur tubuh tante Mir yang mulus dan kencang… . Aku turun
dari tempat tidur berjalan pelan menuju kamar mandi mungkin kalau kena air penisKu bisa segar
kembali..karena sudah empat kali Aku klimaks , hal sama sekali tidak mungkin akan terjadi pada
situasi hubungan seks yang normal, baru Aku perhatikan sekarang bahwa lemari yang ada di
lorong itu adalah lemari kaca yang panjang dengan pintu geser ,tempat baju – baju mewah tante
Mirna yang semuanya tergantung rapih.diantara baju – baju mewah kutemukan banyak sekali
selendang – selendang modern tante Mirna untuk melengkapi baju pestanya
Belum lagi Aku sampai di kamar Mandi , seseorang mengetuk pintu kamar Tante Mirna dari
arah luar…bu.Mirna..bu.Mirna…Saya mau ke pasar bu..takut kesiangan nanti kehabisan ikan
masnya…Aku terperanjat dan baru saja menyadari setelah melihat ke arah jendela kalau hari
sudah mulai terang…bu ..Mirna Saya pergi yah…itu jamunya nanti keburu dingin …..”wah si
mba ..bikin Aku jantungan” dia tidak tahu bahwa saat ini majikannya sedang telanjang bulat
diatas tempat tidur dan baru saja selesai melayani keponakannya dengan payudaranya, ….tak
lama kemudian Aku mendengar suara pintu garasi yang di buka oleh seseorang , Aku meloncat
ke jendela untuk melihat ….siapa yang baru datang..”ooooh si mba pergi ke pasar” kuperhatikan
wanita itu berjalan menuju pintu …pagar “wah..berati ga ada siapa- siapa di rumah ini
..kuperkirakan Rani dan Nia baru akan sadar paling cepat 1 jam lagi…Aku bisa menikmati tubuh
tanteKu sambil berteriak – teriak bebas” penisKu mulai beraksi menanggapi rencana yang ada di
kepala…setelah kulihat Mba Tiul ..menaiki angkot ..
Aku loncat turun ranjang lari menuju lemari baju Tante Mirna tadi kemudian mengambil
beberapa selendang untuk melaksanakan rencanaku….setelah itu Aku menghampiri tanteKu
yang masih pingsan dalam keadaan telanjang bulat..”Mir asyiik….sayang kita main diluar ..yuk”
…sambil menyatukan 2 lembar selendang , sehingga cukup panjang ,untuk kemudian Aku
kalungkan di tengkuk tante Mir…, dan kedua ujung selendang tersebut Aku selipkan di kedua
ketiaknya setelah itu Aku telungkupkan tubuh tanteKu untuk menyatukan kedua selendang tadi
di punggungnya, selesai mempersiapkan tante Mir kubuka pintu kamar , masuk ke ruang tengah
lalu mendorong sebuah sofa panjang untuk Aku letakan dibawah tangga putar dengan posisi
sandaran sofa berada sejajar dengan pagar pembatas tangga .
Aku kembali ke kamar menuju meja rias , disitu kutemukan sebuah baby lotion , kembali ke
ranjang kuangkat tubuh Tante Mir….,kutempelkan punggungnya di dadaku. Kubawa dia
menaiki sofa yang ada di ruang tengah , kemudian sambil duduk memangku tanteKu,, diatas
sandaran sofa kukaitkan kedua ujung selendang pengikat tubuh bugil tanteku di salah satu anak
tangganya yang terbuat dari besi setelah terkait kutarik hingga kencang kemudian kuikat kedua
ujung selendang tersebut, sehingga sekarang posisi tanteKu tergantung dengan posisi setengah
berdiri diatas kursi sofa , setelah puas memandang tubuhnya dari kejauhan, Aku kembali naik ke
atas sofa , sebagai pemanasan Aku ambil kedua telapak tangannya untuk Aku ciumi , kujilati dan
kuisap -isap jari – jari jentik tante Mirna lalu kubimbing kedua tangannya menuju penisKu
tangan kirinya kubuat agar mengelus – ngelus dan mengocok – ngocok batangKu sementara
tangan kanannya meremas – remas buah zakarKu , kemudian Aku tarik jari telunjuk kanannya
agar dapat memainkannya keluar masuk anusKu…, rasanya nikmat sampai ke ubun -ubun
setelah puas kembali Aku tatap wajah tante Mirna… “sekarang giliran gue cobain seperti apa
rasanya memiaw loe Mir..” , kubaluri penisKu dengan baby lotion kemudian kurentangkan kaki
tante Mir lebar – lebar , Kucengkram kedua belah pantatnya….
“Mir ..oucchh pantat loe..”ininih yang selama ini loe..jaga..loe rawat biar bagus … ternyata..
akhirnya loe kasih gue untuk bentar lagi gue cicipin..hehehe “kataku sambil menepuk – nepuk
dan mengelus – ngelus pantatnya “gplok..gplok”pinggang tanteku kecil tapi pinggulnya agak
lebar ,bentuk pantatnya bundar , montok dan sama sekali tidak turun seperti layaknya seorang
wanita yang telah mempunyai anak , dan permukaan kulitnya sangat lembut , Aku berdiri
berhadapan sejajar dengan tubuh yang indah itu ,wajah Tante Mirna dekat sekali dengan wajahku
Kulumat lagi bibirnya yang tebal dengan buas..”slruuup..slruuup”..denyut – denyut yang timbul
dibawah pusarku mengisyaratkan penisKu sudah siap untuk bertempur
“Yuk ngent*t Mir..…badan loe jangan buat ngejebak laki – laki doang..tapi ga pernah loe kasih
mereka untuk nyobain…”licik loe emang” tapi sekarang semua bagian dari badan loe ga ada
yang bisa lolos dari gw ….gw ga pernah mimpi bisa ngent*t sama loe yang galak tapi bodynya
luar biasa ini …tongkol gue panjang dan gemuk..rasain deh Mir….tadi juga tongkol gue abis
masuk ngerasain memiawnya ,pantatnya Rani ,sama Nia sekarang giliran loe…. “.. “Sekarang
loe harus merasakan tongkol gue yang besar Mir”…sambil membelai – belai rambutnya …. ”
kemudian tanganku kembali mencengkram pantatnya Kutekan pantatnya ke arahKu ,sehingga
penisku dan vagina tanteKu saling bertemu ,Kurasakan ujung penisKu yang dengan mudah
masuk lobang vaginanya , tetapi ketika Aku berniat untuk masuk lebih dalam ternyata dinding
vaginanya tidak menyerah begitu saja…kuat menekan penisKu yang sudah licin dibaluri lotion
“uuuuuffffff sempit juga memiaw loe.”
Gerakan maju – mundur penisKu di dalam vagina Tante Mirna ,sangat lambat dan sangat
menguras tenaga “…ouuh ..iiiihh ahh..ahha…sss..ehhohh”desahKu sambil menyetubuhi tanteKu
dengan posisi berdiri, sehingga tidak ada satupun bagian dari tubuhnya yang tidak dapat
kujamah, dengan kaki mengangkang tubuh tante Mirna bergerak mundur maju mengimbangi
gerakan tubuhKu , rambutnya yang indah bergoyang – goyang seiring gerakan kita. Aku
merasakan kenikmatan yang luar biasa pada vagina tanteKu ini..yang benar-benar belum pernah
kurasakan sebelumnya dengan wanita – wanita lain yang umurnya jauh lebih muda dan yang
belum pernah melahirkan , bahkan nikmatnya vagina Nia terlupakan sudah….sungguh ajaib
kenikmatan yang disuguhkan vagina tante Mir yang usianya sudah setengah baya ,tapi
nikmatnya tidak dapat disaingi oleh sorang gadispun dikehidupanKu ..”seakan menjawab
pertanyaanKu tentang asal – usul kenikmatan yang telah diberikan Rani dan Nia tadi malam
“huuah..huah..huah..”teriaku dalam setiap hentakan keras penisKu kedalam vagina tante Mir.…
dalam posisi begini baru aku dapat melihat goyangan – goyangan buah dadanya yang indah
mengikuti hentakan kerasKu
“Oohh.Mir..,Mir..ah..ah ..Mir..duulu..loe ma..ki..ma.ki gw..kar..na ngeraba..raba ann..nak ..nak
loe..ma,,lem ni..gue..uuudahco ..coba.iin.3..me.emek ..mem..ek..Ra..ni..Ni.aaa aama ,me,..emek
ma..mahnya..” kicauan..ku..ditengah nikmatnya… kubenamkan dalam – dalam penisku..ke
dalam vaginanya, vagina ‘Waaaaaaaahhhhhhh..Gillllaaaaa loooooe Mirrr”… luar biasa sesak
vaginanya ,kalau Aku tekan dalam – dalam sampai kubenamkan habis penisKu dalam vagina
tante Mir…didasar lobang itu seperti ada yang menarik – narik ujung penisku dan ujung penisku
terasa basah …., “giiiileeee Mir..emmmpot aaaayam loeee.”kurasakan desakan darah diseluruh
uratKu….PenisKu ..sudah penuh dengan mani yang siap..ditembakan ,tapi cepat – cepat kucabut
untuk merasakan bagian tubuh tante Mir..yang..lain…
Masih berdiri diatas sofa berhadapan dengan tubuh tante Mirna,kepalanya menunduk lemah
rambutnya yang ikal dan panjang terurai menutupi beberapa bagian dari payudaranya,Aku tak
rela sehelai rambutpun menutupi bagian – bagian indah tubuh tanteKu malam ini , maka kuraih
selembar selendang lagi, kukepang buntut kuda rambutnya dengan menggunakan salah satu
ujung selendang yang kupegang dan selanjutnya kuikatkan pada anak tangga dengan demikian
kepala tante Mir sedikit terangkat sehingga Aku dapat menatap wajahnya yang cantik pada saat
penisKu sedang membongkar lobang – lobang kenikamatan tante Mir..….
Setelah kuciumi bibrnya dan meremas – remas payudaranya , Aku berjongkok menikmati
perutnya yang rata tanpa lemak sedikitpun itu dengan mulutKu kemudian beralih kesamping
tubuhnya untuk menarik bokong tante Mirna ke dekat mukaKu “Plok…plok..sruup..sruup”
pantatnya yang luar biasa padat , kencang dan bundar…kupukul – pukul sambil kuisap – isap
….”Mirna ..Om Iwan pasti belum pernah nyobain lubang pantat loe ..?, pasti loe ga ngasih dan
Om Iwan mana berani minta…heehehe kalo loe berdua ngent*t pasti Omi Iwan yang jadi
pelayan pemuas nafsu loe ..seperti sehari – hari !!!, harus ikutin semua kemauan loe .mana
pernah loe mikirin maunya Om Iwan….kalo gitu berarti gw yang pertama yang akan cicipin
pantat ..moleh loe…heheehe.”
Kududukan tubuhku diatas senderan sofa , kupindahkan pantat tante Mir kepangkuanKu setelah
kulumuri lagi lotion di penisKu,dan ketika pantat tante Mirna di pangkuanKu ” …Aduh lubang
loe sempit…masih perawan…!!! kataKu …”kurentangkan kedua kakinya lebar – lebar dan
kucoba masukan dengan paksa penisKu , setelah ujung penisku masuk kudorong dengan penuh
tenaga…dibantu dengan bantuan tanganKu yang memegang pinggulnya sambil menekannya ke
bawah,.sehingga”preeeeeepttsrjjjjjeeet” “wooouuuuuhhhh Mirnaaaaaaaaa Mirnaaaaaaaa
“teriakanKu bergema seisi rumah “peereeet ammmmaaaaat sayaaaaang.
Lubang anus tante Mirna…lebih kencang..lebih..hangat..lebih dalam dari lobang vaginanya.,
kualihkan tanganku sehingga melingkar memeluk pinggangnya yang ramping…kuayun-ayunkan
tubuhnya hingga naik – turun..sesekali kubuat agar pantatnya membuat gerakan
melingkar..”ouuuooouuohhhh” nikmat sekali …dibawah batangKu melakukan sedikit gerakan
sebagai bantuan…,makin lama gerakan – gerakan ini kupercepat..temponya…hingga sofa itu
berbunyi kencang “…ngek.ngek.ngek”, baru sekarang Aku melihat buah dada tante yang besar
itu bergoyang- goyang lincahnya keatas kebawah.indah sekali., tak kulewatkan kesempatan itu
untuk meremas – remas payudaranya lagi.
Andai saja dia saat ini dalam keadaan sadar …entah bagaimana perasaannya… ,tak kubayangkan
betapa malunya tante Mirna yang memiliki gengsi yang sangat tinggi ini apabila dia menyadari
bahwa tubuhnya sedang meloncat – loncat diatas pangkuan keponakannya untuk memberi
kepuasan dan layanan pada penis sang keponakan yang sedang mengaduk -ngaduk lobang
anusnya ditambah tangan yang sedang “berbelanja” di buah dadanya , belum lagi tubuhnya
terikat dalam keadaan telanjang…”Mir.eh.. nik..matin aaaaja yah..Mir.”dengan mataku yang
selalu menatap wajahnya.…. sulit sekali mendapat kedalaman yang maksimal di lubang anus
Tante Mir… karena tertahan belahan pantatnya yang besar dan kencang itu,…sehingga setiap
goyanganku menimbulkan suara – suara mesra di pantatnya “gplok..gplok..gplok””oouchhhh gw
ba…rru tau smuaa lobang ..loeh nikkkmaaatnya Mir..….,anak….aaanak loe..nikmattt ,
terrr..nyata summber..nya eloh.., Mir… niiiiikmat bbbbbengeettt…….
Jam telah menunjukan jam ½ 7 pagi,kemungkinan Rani dan Nia tersadar saat ini besar
sekali….tapi Aku belum puas juga bermain – main dengan tubuh tanteKu ini ,malahan Aku
semakin asyik dengan ide – ide lain,..Kuterhenti sejenak kemudian dengan penis yang masih
terbenam di dalam anus tante Mirna …Aku dekap tubuh tante MirnaKu dengan erat sambil
membimbingnya berdiri dan berbalik sehingga tubuh kita berhadapan dengan sandaran
sofa,..kuangkat kedua kaki tante Mir kemudian kuletakan pangkal betisnya diatas sandaran..,
sehingga membentuk pantatnya semakin membulat dan menimbulkan suara yang keras saat
penisKu melesak masuk kedalam anusnya
“Gbloak…gbloak.. gbloak..”..oh..Mirna..ampun..Mir…enak..Mir..keadaan ini membuat penisKu
semakin betah didalam…,kuatur serangan penisKu dalam tempo sedang …kemudian..sesekali
..Aku kagetkan tubuhnya dengan serangan – serangan super cepat
“ahahaajhhahahahah”…..keringat sudah membasahi kedua tubuh telanjang ini , …, tak lama
kemudian…kuhentikan sejenak goyanganKu , kucengkram kedua pangkal pahanya lalu kuputar
keduanya hingga tubuhnya berbalik menghadapKu , ini kulakukan tanpa mencabut penisKu, dan
rasanya sangat luar biasa ,..tumpukan daging yang mengelilingi dan membekap penisKu
erat……terasa memelintir penisKu dengan nikmaaaat..sekali “ouuuhhh Mirnaaa.sssstttt
Mirnaaaa ..ohh”.
Setelah tubuh kami berhadapan kuambil 2 lembar terkahir dari selendang tante Mir yang
tergeletak di sofa dengan ujung jari kakiku,…selendang itu Kupergunakan untuk menyatukan
pergelangan kaki kiri dengan pergelangan tangan kiri dan kemudian pergelangan kaki kanan dan
pergelangan tangan kanannya tante Mir.., setelah kusatukan..kuikat kedua selendang tersebut di
salah satu anak tangga…,sehingga posisi tanteku sekarang , tergantung celentang dengan kedua
kaki yang tertarik kedua lengannya menyebabkan kedua pahanya terbuka lebar-lebar membuat
vagina dan lobang anusnya pun terlihat jelas dan terbuka lebar, gambaran posisinya, seperti kita
melihat seorang bayi mungil yang sedang “diceboki” dalam kondisi masih tidur setelah buang
air.Kualihkan penisKu ke dalam vagina tante Mir…,pada gerakan – gerakan awal kubiarkan
kedua belah pahanya mengangkang lebar ,…tapi ditengah – tengah “genjotanKu” yang semakin
cepat kurapatkan kedua belah pahanya sehingga dapat kudekap erat dengan tangan kananKu
sementara tangan kiriKu yang terus menggerayangi setiap jengkal tubuhnya
“OOOuuuhhh Mir…nikkkmmmat..rapeeeettt..Mir….mmmemmekloeee………” teriakanKu
menggambarkan nikmat vaginanya dalam posisi itu, penisKu semakin menegangg dan hampir
mencapai puncak , cepat – cepat kucabut dan kembali ke anusnya, dalam waktu
singkat,”woooouuuhh.. Mirrrr ..guuee kluarr..mirrr,…ouhhh mirr..eeeeenakk ssssyaaaaaang”
kubenamkan penisKu dan kubiarkan cairan spermaKu keluar dalam anusnya.
Hari sudah semakin siang Mba Tiul sebentar lagi pasti pulang…, maka capat – cepat Aku berdiri
di dekat kepalanya untuk melepaskan ikatan rambutnya ,…mungkin karena terburu – buru Aku
lupa untuk menahan kepala tante Mir agar tidak tiba – tiba terjatuh saat ikatannya kulepas tiba –
tiba “bhukk” kepalanya jatuh menghantam tubuhKu tepat di selangkanganKu..”aduh”…,
kurasakan nikmat belaian rambutnya pada penisKu yang sudah sangat “lemas” dan tidak
mungkin terbangun lagi,…., “wahhh mulut loe yang seksi nantang bener”…Aku berjongkok dan
menciumi bibirnya ” cuciin .. dong tongkol gue Mir” sambil mencoba membuka kedua mulutnya
dengan menarik rangkaian gigi putih dan bersih tante Mirna, “Ayooh buka mulut loe…”
Aku tidakpernah mengira hanya dengan satu tarikan kuat tangan kananKu pada rahangnya maka
terbuka lebarlah mulut tanteKu .Aku berdiri berbalik membelakangi tubuh tante Mirna…,
kutempatkan kepalanya tepat ditengah – tengah selangkanganKu , dengan tetap menahan
rahangnya, kuturunkan perlahan penisKU kedalam mulut yang dulu pernah memaki – makiKu,
“hayoo telen Mirr …telen” ,dengan telunjukKu kuatur posisi lidah tante Mir..agar memberi jalan
pada batangKu untuk masuk lebih dalam dengan tangan kiriKu kutekan bagian belakang
kepalanya sehingga tanteKu bisa menelan seluruh batangKu , hingga ujung penisKu dapat
menyentuh dinding kerongkongannya dan bibir -bibir tebalnya bisa mencicipi buah zakarKu ,
“ooohh Mir…aaaanget Mirr..lembut terasa lembut banget mulutloe”desahKu “srukk..sruuk
srukk” bunyi – bunyi itu keluar dari mulutnya,penisku basah kuyup bermandikan air liur
tanteKu,kutatap matanya yang masih terpejam, hidungnya yang mancung membelai – belai
rambut di selangkangnKu, Aku sangat terkejut karena penisKu semakin lama semakin
mengencang , “waah Mir…luar biasaa permaianan loeee .
Kupercepat ayunan kepala tante Mir” croook ..kecrook ..crrrook ..kecroook”suara mulut tante
Mirna akibat penis keponakannya yang sudah mengeras dan memenuhi mulutnya “,”aayoohhh
Mirr udahhh.siang.….,…ayoohMirrr..bikin gw kluarr ahh” kehangatan ,, kelembutan mulut
tanteKu membuat Aku semakin menggila , penisKu teggang dan basah dibuatnya dan”crrroot
..crrroot”..kumuntahkan sisa – sisa spermaKu kedalam rongga kerkongannya “minum..yah
Mir..diminum jangan dibuang”.
Kucabut penisKu dari mulutnya kurapihkan semua perbuatanku dan kukembalikan semuanya
kepada posisi semula, kemudian Aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukaKu dan naik
ke kamar berganti pakaian dan keluar rumah tanpa membawa mobil .Satu jam kemudian Aku
kembali ke rumah tante Mirna dengan membawa sekantong berisi buah – buahan sebagai tanda
terima kasihKu kepada tante Mirna yang mengijinkan Aku menginap di rumahnya…atau sebagai
tanda terima kasih karena dia dan anak -anaknya telah melayani Aku semalaman..heehehhe.
Saat Aku masuk rumah kutemui Mba Tiul yang sedang di dapur,.. , “yang lain pada belum
bangun ?” tanyaKu…”udah mas tau pada di kamar mamahnya”,jawab Mba Tiul …” “tolong
pamitin yah bilangin urusan Saya udah beres nih ” kataKu yang takut untuk berpamitan langsung
pada mereka “oh…iyah tau tuh Mba Rani dan Mba Nia jam segini baru bangun , Mamahnya
malah belum bangun aneh ..ga biasanya” jelas Mba Tiul sambil membukakan pintu pagar “masa
sih”…tanyaKu berpura – pura heran…”oh iyah tadi..beliin buah kesukaan tante Mir ..tuh ada di
meja makan yah Mba..” kataKu lagi ,… “Iyah trima kasih ” Kata Mba Tiul lagi.
Setiba dirumah Aku tertidur pulas seharian , badanKu lemas sekali…penisKu berdenyut –
denyut ..ngilu dan pegel sekali , pinggangku seperti mau patah.,Luar biasa permainan tante
Mirna dan 2 putrinya telah mengakibatkan aku 6 kali mencapai orgasme,…yang tidak mungkin
lagi terjadi dalam berhubungan seks biasa.
Setelah kejadian itu 2 bulan lamanya Aku tidak bertemu mereka , Aku mendengar kabar Tante
Mirna dan Nia sering bolak – balik ke dokter , tidak tahu sakit apa mereka , atau mungkin
mereka berdua merasa ada masalah pada vagina dan anus mereka.Dalam suatu acara “lamaran”
sepupuKu yang lain Aku bertemu mereka sekeluarga , pada Rani dan Nia tak terlihat banyak
perbedaan hanya saja mata mereka selalu menunduk tidak pernah mau menatap mataKu , saat
berbicara atau pada kesempatan lain , perubahan yang sangat jelas ada pada tante Mirna , dia
terlihat lebih pendiam sekarang, rasanya dia juga sudah tidak terlalu percaya diri seperti dulu
,tidak lagi banyak mengatur dan mengemukakan pendapat , persis seperti suaminya dulu , tapi
sekarang justru Om Iwan lebih banyak bicara dan seperti mengambil alih kendali keluarga dari
tangan tante Mir…, atau mungkin juga Tante Mirna, Rani dan Nia mengetahui perbuatanKu
terhadap tubuh mereka tapi tidak cukup bukti untuk melancarkan tuduhannya.
BagiKu Rani dan Nia tetap cantik dan seksi tapi bahasa tubuh mereka sudah tidak pernah
menantang Aku lagi untuk membayangkan apa yang ada di balik pakaian mereka.Sekarang Aku
lebih banyak tersenyum saat bertemu mereka membayangkan apa yang Aku lakukan malam
itu.Dan tante Mirna…adalah bonus bagiKu karena Aku satu – satunya keponakan yang
spermanya pernah ditelan tante Mirna .