document 1

34
Aku Dan Mamaku Pagi itu aku pulang sekolah lebih awal, karena memang minggu ini kami menjalani ujian semester 2 untuk kenaikan kelas 3 SMU. Sesampai dirumah nampak sebuah mobil sedan putih parkir didepan rumah. Siapa ya ? dalam hatiku bertanya. Padahal mama hari ini jadwalnya tennis. Untuk menghilangkan penasaranku segera kumasuki rumah. Ternyata di ruang tamu ada mama yang sedang berbincang dengan tamunya. Mama masih menggunakan pakaian olah raganya, sedangkan tamu itu masih berpakaian kerja dan berdasi. “Sudah pulang sekolahnya ya sayang” Tanya mama padaku. “Oh iya, ini perkenalkan om Ari relasi bisnis papamu, kebetulan pulang tennis tadi ketemu, jadi mama diantar pulang sekalian”. Kami saling berjabat tangan untuk berkenalan. Mereka kutinggalkan masuk kekamarku untuk berganti baju seragam sekolah. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku perempuan melanjutkan sekolah SMU-nya di kota “M” dan tingalnya indekost disana. Alasannya karena mutu sekolahnya lebih baik dari yang ada dikotaku ( padahal daripada tidak naik kelas dan jadi satu kelas denganku ). Jadi tinggal aku sendirian yg menemani mamaku, karena papa sering pergi ke luar kota untuk melakukan kegiatan bisnisnya. “Indra, tolong kesini sebentar sayang.” tiba-tiba terdengar suara mama memanggilku. “Ya ma !” aku segera beranjak untuk menemui mama di ruang tamu. “Om Ari mau minta tolong di belikan rokok ke warung sayang” pinta mama. Aku segera mengambil uang dan beranjak pergi ke warung untuk beli rokok. Sepulangnya dari warung tidak kutemui mama maupun om Ari di ruang tamu, padahal mobil om Ari masih parkir di depan rumah. Rokok kuletakkan di meja tamu lalu kutinggalkan kembali ke kamarku. Melewati kamar mama nampak pintu sedikit terbuka. Dengan rasa penasaran kuintip melalui celah pintu yang terbuka tadi. Didalam kamar nampak pemandangan yang membuat jantungku berdegup kencang dan membuatku sering menelan ludah. Nampak mama yang telanjang bulat tidur di atas ranjang dengan om ari menindih dan mengulum payudara mama tanpa menggunakan celana lagi. Dengan gerakan teratur naik turun menyetubuhi mamaku. Sambil mengerang dan meggeleng ke kiri dan kekanan, nampak mamaku menikmati puncak dari birahinya. Tak lama kemudian nampak om Ari mengejang dan rubuh diatas pelukan mama. Mungkin sudah mengalami orgasme. Tanpa sengaja dengan wajah kelelahan mama melihat kearah pintu tempat aku mengintip dan mebiarkan aku berlalu untuk kembali ke kamarku. Sesampainya di dalam kamar pikiranku berkecamuk membayangkan pemandangan yang baru kulihat tadi. Takterasa tanganku melakukan aktifitas di penisku hingga mengeluarkan cairan yang membuatku merasakan kenikmatan sampai aku tertidur dengan pulas. Malam harinya aku belajar untuk persiapan ujian besok pagi. Tiba tiba pintu kamar terbuka. “Sedang belajar ya sayang” nampak mama masuk kekamarku menggunakan daster tidur. “Iya ma, untuk persiapan ujian besok pagi” mamaku duduk di ranjangku yang letaknya dibelakang meja belajarku. “Kamu marah sama mama ya ?” tiba tiba mama memecahkan keheningan.

Upload: ginanjar-maulana

Post on 05-Jul-2015

446 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Aku Dan Mamaku

Pagi itu aku pulang sekolah lebih awal, karena memang minggu ini kami menjalani ujian

semester 2 untuk kenaikan kelas 3 SMU. Sesampai dirumah nampak sebuah mobil sedan putih

parkir didepan rumah. Siapa ya ? dalam hatiku bertanya.

Padahal mama hari ini jadwalnya tennis. Untuk menghilangkan penasaranku segera kumasuki

rumah. Ternyata di ruang tamu ada mama yang sedang berbincang dengan tamunya. Mama

masih menggunakan pakaian olah raganya, sedangkan tamu itu masih berpakaian kerja dan

berdasi.

“Sudah pulang sekolahnya ya sayang” Tanya mama padaku.

“Oh iya, ini perkenalkan om Ari relasi bisnis papamu, kebetulan pulang tennis tadi ketemu, jadi

mama diantar pulang sekalian”. Kami saling berjabat tangan untuk berkenalan. Mereka

kutinggalkan masuk kekamarku untuk berganti baju seragam sekolah.

Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku perempuan melanjutkan sekolah SMU-nya

di kota “M” dan tingalnya indekost disana. Alasannya karena mutu sekolahnya lebih baik dari

yang ada dikotaku ( padahal daripada tidak naik kelas dan jadi satu kelas denganku ). Jadi tinggal

aku sendirian yg menemani mamaku, karena papa sering pergi ke luar kota untuk melakukan

kegiatan bisnisnya.

“Indra, tolong kesini sebentar sayang.” tiba-tiba terdengar suara mama memanggilku. “Ya ma !”

aku segera beranjak untuk menemui mama di ruang tamu.

“Om Ari mau minta tolong di belikan rokok ke warung sayang” pinta mama. Aku segera

mengambil uang dan beranjak pergi ke warung untuk beli rokok. Sepulangnya dari warung tidak

kutemui mama maupun om Ari di ruang tamu, padahal mobil om Ari masih parkir di depan

rumah. Rokok kuletakkan di meja tamu lalu kutinggalkan kembali ke kamarku.

Melewati kamar mama nampak pintu sedikit terbuka. Dengan rasa penasaran kuintip melalui

celah pintu yang terbuka tadi. Didalam kamar nampak pemandangan yang membuat jantungku

berdegup kencang dan membuatku sering menelan ludah. Nampak mama yang telanjang bulat

tidur di atas ranjang dengan om ari menindih dan mengulum payudara mama tanpa

menggunakan celana lagi. Dengan gerakan teratur naik turun menyetubuhi mamaku. Sambil

mengerang dan meggeleng ke kiri dan kekanan, nampak mamaku menikmati puncak dari

birahinya. Tak lama kemudian nampak om Ari mengejang dan rubuh diatas pelukan mama.

Mungkin sudah mengalami orgasme. Tanpa sengaja dengan wajah kelelahan mama melihat

kearah pintu tempat aku mengintip dan mebiarkan aku berlalu untuk kembali ke kamarku.

Sesampainya di dalam kamar pikiranku berkecamuk membayangkan pemandangan yang baru

kulihat tadi. Takterasa tanganku melakukan aktifitas di penisku hingga mengeluarkan cairan

yang membuatku merasakan kenikmatan sampai aku tertidur dengan pulas.

Malam harinya aku belajar untuk persiapan ujian besok pagi. Tiba tiba pintu kamar terbuka.

“Sedang belajar ya sayang” nampak mama masuk kekamarku menggunakan daster tidur.

“Iya ma, untuk persiapan ujian besok pagi” mamaku duduk di ranjangku yang letaknya

dibelakang meja belajarku.

“Kamu marah sama mama ya ?” tiba tiba mama memecahkan keheningan.

“Kenapa harus marah ma ?” tanyaku heran.

“Karena kamu sudah melihat apa yang mama lakukan dengan om ari siang tadi”.

“Enggak ma, memangnya om Ari telah menyakiti mama ?” aku balik bertanya.

“Enggak, malah om Ari telah memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari

papamu. Papamu kan sering keluar kota, bahkan mama dengar papamu punya istri muda lagi.”

“Kenapa mama diam saja ?” tayaku.

“Yang penting bagi mama segala keperluan kita terpenuhi, mama tidak akan mempermasalahkan

itu.”

“Kamu mau membantu mama sayang ?” tiba tiba mama memelukku dari belakang. Dapat

kurasakan payudaranya yang ukurannya sedang menempel di punggungku.

“Menolong apa ma ?” jawabku dengan suara bergetar dan sesekali menelan ludah.

“Memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari papamu.”

“Tapi, aku kan anakmu?”

“Kamu kan laki-laki juga, jadi kalau kita sedang melakukannya jangan berpikir kalau kita ini

adalah ibu dan anak.” sambil berkata begitu tiba tiba mamaku sudah memegang batang penisku

yang sudah menegang dari tadi.

“Wow, ternyata punyamu besar juga ya” goda mamaku, aku jadi tersipu malu.

Tiba tiba mamaku mengeluarkan penisku dari celana pendek yang kupakai, kepalanya mendekati

penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sambil mengocok ngocok dan memainkan

lidahnya di ujung penisku. Kurasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan, tiba tiba

“crot…crot. .” keluar cairan kenikmatan yang langsung ditampung mulut mama.

“Yah, sudah keluar deh, padahal mama belum kebagian” kata mamaku sambil menelan cairan

sperma yang ada dalam mulutnya. Aku jadi malu sendiri, maklum yang pertama kali kulakukan.

“Pindah ke ranjang yuk” ajak mamaku sambil berdiri menuju ranjangku. Aku ngikut aja bagai

kerbau yang dicocok hidungnya. Mamaku tidur terlentang diatas ranjang masih menggunakan

dasternya. Ketika kakinya diangkat agak ditekuk tampak mem*k mamaku yang dikelilingi bulu

halus itu terbuka. Ternyata mamaku tidak memakai celana dalam dibalik dasternya. Membuat

dadaku jadi berdebar debar melihat pemandangan yang indah itu.

“Ayo kesini!” kata mamaku sambil menarik turun celana kolor yang aku pakai. Dasar si kecilku

nggak bisa melihat barang aneh, langsung terbangun lagi.

“Nah, itu sudah bangun lagi.” seru mamaku. Kudekati bagian pangkal paha mamaku, tercium

olehku aroma yang keluar dari mem*k mamaku yang membuaku makin terangsang. Sambil

perlahan kusibak belahan lobang kenikmatan yang didalamnya berwarna merah jambu itu.

Kujilat cairan yang keluar dari dalamnya, nikmat rasanya.

“Teruskan indra, jilati bagian itu” lenguh mamaku yang merasakan kenikmatan. Kujilat dan terus

kuhisap cairan yang keluar sampai tak bersisa. Setelah sekian lama bermain didaerah vagina

mamaku, kuangkat kepalaku dari jepitan paha mamaku. Kulihat mamaku sudah tergolek tanpa

selembar benangpun yang menutupi tubuhnya. Mungkin waktu asyik bermain dibawah tadi,

mamaku mulepaskan daster yang dikenakannya. Kubuka kaos yang sedang kupakai, sehingga

kami sama-sama dalam keadaan telanjang bulat. Kudekati tubuh mamaku sambil perlahan lahan

kutindih sambil menghujani ciuman ke bibir mamaku. Kami berciuman sambil memainkan

payudara mamaku, kuremas remas dan kupuntir puting payudara yang dulu menjadi sumber

makananku pada waktu masih bayi. Tangan mamaku sudah memegang batang penisku dan

dibimbingnya kearah lobang kenikmatannya yang sudah basah.

“Tekan sayang…” pinta mamaku. Dengan ragu-ragu kutekan penisku dan bless menancap masuk

ke lobang vagina mamaku yang sudah licin.

Oh..nikmatnya, sambil kutarik keluar masuk kedalam lobang kenikmatan itu. Desahan napas

mamaku semakin membuat aku terpacu untuk mempercepat irama pemompaan batang penisku

kedalam lobang kenikmatan mamaku. Tak lama kemudian…

“Oh, aku sudah sampai sayang, kamu benar benar hebat”.

Terasa lobang kenikmatan mamaku bertambah basah oleh cairan yang keluar dari dalam dan

menimbulkan bunyi yang khas seirama keluar masuknya batang penisku. Tiba-tiba mama

mencabut batang penisku, padahal sedang keras-kerasnya.

“Sebentar ya sayang, biar ku lap dulu lobangya, sambil kita rubah posisi.”

Disuruhya aku telentang dengan batang penis yang tegak hampir menyentuh pusarku. Mamaku

jongkok tepat diatas batang penisku. Sambil membimbing batang penisku memasuki lobang

kenikmatan yang sudah mongering karena di lap dengan ujung kain daster, ditekannya pantat

mamaku hingga bless, kembali si kecilku memasuki goa kenikmatan mamaku, meskipun agak

seret tapi rasanya lebih enak, sambil perlahan lahan diangkatnya naik turun pantat mamaku, yang

membuat aku jadi tambah merem melek. Lama kelamaan jadi tambah licin dan membuat

semakin lancarnya batang penisku untuk keluar masuk. Semakin cepat irama naik turunya pantat

mamaku, tiba tiba tanganya mencengkeram kuat dadaku dan…

“Aku sudah sampai lagi sayang” desah mamaku. Tubuhnya melemah dan menghentikan irama

naik turun pantatnya. Tubuhnya mengelosor telentang disampingku, dan membiarkan batang

penisku masih tegak berdiri. ” Aku sudah tidak sanggup lagi sayang, terseah mau kamu apain

saja ” kata mamaku pelan. Aku hadapkan mamaku kekiri, sambil kuangkat kaki kanannya hingga

nampak tonjolan lobang vaginanya mulai terbuka. Kumasukkan batang penisku lewat belakang

sambil perlahan lahan ku pompa keluar masuk kedalamnya. Irama pemompaanku makin lama

makin kupercepat sampai akhirnya tubuhku mengejang hendak mengeluarkan peluru cairan dari

lobang penisku, dan crot…crot…crot muntahlah lahar dari lobang penisku. Bersamaan dengan

itu mamaku mengerang lemah ” Oh sayang, aku keluar lagi “. Batang peniskupun melemah, dan

keluar dengan sendirinya dari lobang petualangan. Kamipun tertidur pulas dalam keadan

telanjang bulat sambil berpelukan ( kaya telletubis aja ).

Pagi harinya aku terbangun dengan keadaan segar, mamaku sudah tidak ada disampingku. Ku

ambil handuk dan kulilitkan menutupi kemaluanku menuju ke kamar mandi. Di ruang makan aku

berpapasan dengan mama yang sudah segar bugar habis mandi. Kudekati mamaku dan kucium

pipinya dengan mesra, aroma sabun mandi tercium dari tubuh mamaku. ” Semalam kamu hebat

sayang, untuk itu mama siapkan telor setengah matang dan susu hangat untuk memulihkan lagi

staminamu ” bisik mamaku lembut. Sambil duduk dengan hanya dililit oleh handuk kuminum

susu hangat dan kumakan dua butir telur setengah matang dengan kububuhi merica bubuk dan

garam. Mamaku mendampingiku berdiri disampingku, karena tercium aroma segar sabun mandi

membuat birahiku jadi naik. Perlahan lahan batang penisku berdiri menyibak lilitan handuk yang

menutupinya. Mamaku terseyum melihat kejadian itu, sambil dipegangnya batang penisku

berbisik ” Nanti siang aja sepulang kamu dari sekolah kita lakukan lagi “. Dengan kecewa aku

beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap siap ujian semester di hari terakhir. Tak sabar

rasanya untuk segera menyelesaikan ujian hari ini, agar bisa berpetualang penuh kenikmatan

Aku Dan Kakak Ku

Ini mungkin sebuah pengalaman yang paling gila (menurutku), karena orang pertama yang

mengajarkan seks kepadaku adalah kakak kandungku sendiri. Aku adalah seorang gadis berumur

18 tahun (sekarang), dan kakakku sendiri berusia 23 tahun. Sudah lama aku mengetahui kelainan

yang ada pada diri kakakku. Karena ia sering mengajak teman perempuannya untuk tidur di

rumah, dan karena kamarku berada persis di sebelah kamarnya, aku sering mendengar suara-

suara aneh, yang kemudian kusadari adalah suara rintihan dan kadang pula teriakan-teriakan

tertahan. Tentu saja meskipun orang tuaku ada di rumah mereka tak menaruh curiga, sebab

kakakku sendiri adalah seorang gadis.

Ketika aku mencoba menanyakannya pada awal Agustus 1998, kakakku sama sekali tidak

berusaha menampiknya. Ia mengakui terus terang kalau ia masuk sebuah klub lesbian di

kampusnya, begitu juga dengan kekasihnya. Waktu itu aku merasa jijik sekaligus iba padanya,

karena aku menyadari ada faktor psikologis yang mendorong kakakku untuk berbuat seperti itu.

Kekasihnya pernah mengecewakannya, kekasih yang dicintainya dan menjadi tumpuan

harapannya ternyata telah menikah dengan orang lain karena ia telah menghamilinya. Kembali

pada masalah tadi, sejak itu aku jadi sering berbincang-bincang dengan kakakku mengenai

pengalaman seksnya yang menurutku tidak wajar itu. Ia bercerita, selama menjalani kehidupan

sebagai lesbian, ia sudah empat kali berganti pasangan, tapi hubungannya dengan mantan-

mantan pacarnya tetap berjalan baik.

Begitulah kadang-kadang, ketika ia kembali mengajak pasangannya untuk tidur di rumah,

pikiranku jadi ngeres sendiri. Aku sering membayangkan kenikmatan yang tengah dirasakannya

ketika telingaku menangkap suara erangan dan rintihan. Aku tergoda untuk melakukannya.

Pembaca, hubunganku yang pertama dengan kakakku terjadi awal tahun 2000, ketika ia baru saja

putus dengan pasangannya. Ia memintaku menemaninya tidur di kamarnya, dan kami menonton

beberapa CD porno, antara tiga orang cewek yang sama-sama lesbian, dan aku merinding karena

terangsang secara hebat mengingat kakakku sendiri juga seperti itu.

Awalnya, aku meletakkan kepalaku di paha kakakku, dan ia mulai mengelus-elus rambutku.

“Aku sayang kamu, makasih ya, mau nemenin aku”, katanya berbisik di telingaku.

Mendengar hal itu, spontan aku mendongakkan wajah dan kulihat matanya berlinang, mungkin

ia teringat pada kekasihnya. Refleks, aku mencium pipinya untuk menenangkan, dan ternyata ia

menyambutnya dengan reaksi lain. Di balasnya kecupanku dengan ciuman lembut dari pipi

hingga ke telingaku, dan di sana ia menjilat ke dalam lubang telingaku yang membuat aku

semakin kegelian dan nafsuku tiba-tiba saja naik. Aku tak peduli lagi meski ia adalah kakakku

sendiri, toh hubungan ini tak akan membuatku kehilangan keperawanan. Jadi kuladeni saja dia.

Ketika ia menunduk untuk melepaskan kancing-kancing kemejaku, aku menciumi kuduknya dan

ia menggelinjang kegelian.

“Oh.. all..”, desahnya.

Aku semakin liar menjilati bagian tengkuknya dan memberi gigitan-gigitan kecil yang rupanya

disukai olehnya.

Ketika kusadari bahwa kemejaku telah terlepas, aku merasa tertantang, dan aku membalas

melepaskan T-shirt yang ia kenakan. Ketika ia menunduk dan menjilati puting susuku yang

rupanya telah mengeras, aku menggelinjang. Kakakku demikian lihai mempermainkan lidahnya,

kuremas punggungnya.

“Oohh.. Kaakk, ah.. geli”, Ia mendongak kepadaku menatap mataku yang setengah terkatup, dan

tersenyum.

“Kamu suka?”.

“Yah..”, kujawab malu-malu, mengakui.

Ia kembali mempermainkan lidahnya, dan aku sendiri mengusap punggungnya yang telanjang

(kakakku tak biasa pakai bra ketika hendak tidur) dengan kukuku, kurasakan nafasnya panas di

perutku, menjilat dan mengecup. Aku memeluknya erat-erat, dan mengajaknya rebah di

peraduan, lantas kutarik tubuhku sehingga ia berada dalam posisi telentang, kubelai payudaranya

yang kencang dan begitu indah, lantas kukecup pelan-pelan sambil lidahku terjulur, mengisap

kemudian membelai sementara jemariku bermain di pahanya yang tidak tertutup. Aku

menyibakkan rok panjang yang dipakainya kian lebar, dan kutarik celana dalamnya yang

berwarna merah sementara ia sendiri mengangkat pantatnya dari kasur untuk memudahkanku

melepaskan CD yang tengah dipakainya.

Ketika aku meraba ke pangkal pahanya, sudah terasa begitu basah oleh cairan yang menandakan

kakakku benar-benar sedang bergairah. Aku sendiri terus menggelinjang karena remasannya di

payudaraku, tapi aku ingin lebih agresif dari pada dia, jadi kubelai lembut kemaluannya, dan

merasakan jemariku menyentuh clitorisnya, aku membasahi jemariku dengan cairan yang ada di

liang senggamanya kemudian kuusap clitorisnya, lembut pelan, sementara ia mendesah dan

kemudian meremas rambutku kuat-kuat.

“Oh.. Yeahh.. Ukkhh, ahh, terus, teruss, ahh”, celoteh kakakku dengan ributnya. Aku terus

mengusap clitoris kakakku, dan tiba-tiba kurasakan tubuhnya mengejang kuat-kuat, jemarinya

meremas punggungku, lantas ia merebah lemas.

Aku memandang ke wajahnya yang bersimbah keringat, “Sudah Kak?” Ia mengangguk kecil dan

tersenyum.

“Thanks yah”, aku mengedik.

Aku belum puas, belum. Kukeringkan jemariku sekaligus kemaluan kakakku, kemudian aku

turun, dan menciumi pahanya.

“Ohh.. teruskan terus.. yeah.. terus..”, aku tak peduli dengan erangan itu, aku mendesakkan

kepalaku di antara kedua pahanya dan sementara aku mulai menjilati selangkangannya,

kulepaskan ritsluiting rok kakakku, dan menariknya turun. Aku juga melepaskan sendiri celana

jeans pendek yang tengah kupakai, kemudian aku memutar badanku sehingga kemaluanku

berada tepat di atas wajah kakakku. Ia mengerti dan segera kami saling menjilat, pantat serta

pinggul kami terus berputar diiringi desahan-desahan yang makin menggila. Aku terus menjilati

clitorisnya, dan kadangkala kukulum, serta kuberi gigitan kecil sehingga kakakku sering

berteriak keenakan. Kurasakan jemarinya bergerak mengelusi pantatku sementara tangan kirinya

merayap ke pinggir dipan.

Sebelum aku menyadari apa yang ia lakukan, ia menarik tanganku dan menyerahkan sebuah

penis silikon kepadaku.

“Kak?”, bisikku tak percaya.

“Masukkan, masukkaan, please..” Ragu, aku kembali ke posisi semula dengan ia terus menjilati

clitorisku, kumasukkan penis buatan itu perlahan-lahan, dan kurasakan ia meremas pantatku

kuat-kuat, pinggulnya berputar kian hebat dan kadang ia mendorong pantatnya ke atas, aku

sendiri menyaksikan penis itu masuk ke lubang kemaluan kakakku dan asyik dengan

pemandangan itu, kusaksikan benda tersebut menerobos liang senggamanya dan aku

membayangkan sedang bersetubuh dengan seorang lelaki tampan yang tengah mencumbui

kemaluanku.

Lama kami berada dalam posisi seperti itu, sampai suatu ketika aku merasakan ada sesuatu di

dalam tubuhku yang membuatku seolah merinding seluruh tubuh karena nikmatnya, dan tahu-

tahu aku menegang kuat-kuat, “okh.. kaakk.. ahh.. ahh!” Tubuhku serasa luluh lantak dan aku

tahu aku telah mengalami orgasme, kucium paha kakakku dan kumasukkan penis silikon itu

lebih cepat, dan pada ritme-ritme tertentu, kumasukkan lebih dalam, kakakku mengerang dan

merintih, dan terus-terang, aku menikmati pemandangan yang tersaji di depanku ketika ia

mencapai orgasme. Terakhir, aku mencium clitorisnya, kemudian perut, payudara dan bibirnya.

Lantas ketika ia bertanya, “Nyesel nggak?” aku menggeleng dengan tegas. Malam itu kami tidur

dengan tubuh telanjang bulat, dan sekarang kami kian sering melakukannya.

Sepupuku, Rani & Nia [1]

Namaku Eki , Aku ingin membagi pengalaman seksku , yang aku alami kira – kira 11 tahun yang

lalu , ini adalah pengalaman yang sangat mendebarkan sekaligus menggairahkan buatku.Waktu

itu Aku masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta usiaku 23 tahun , tinggi 175 cm

berkulit sawo matang badanku atletis karena kegemaranku berolahraga bola basket , selain

menjadi team inti di kampusku aku juga tergabung dalam sebuah club basket yang cukup

diperhitungkan pada waktu itu.

Bagiku masa – masa itu tidaklah sulit untuk mencari pacar , karena selain luasnya pergaulanku ,

aku juga termasuk orang yang berada , aku memiliki kendaraan pribadi sebuah mobil Jeep

buatan Amerika dengan modifikasi yang sedang trend masa itu.

Seringnya Aku bergonta – ganti pacar , ataupun teman kencan wanita yang bisa aku ajak tidur,

dari berbagai

macam profesi dan kalangan dari mulai teman sesama mahasiswa , cheerleaders , model dan

cover girl majalah , pramugari sampai dengan artis figuran , mereka selain cantik – cantik juga

memiliki permainan – permainan seks yang luar biasa bahkan sama sekali diluar semua

pengetahuan dan fantasi seksku…..,Tapi siapapun dan apapun yang aku lakukan dalam

petualangan seks Ku tetap saja hasrat birahiku tidak pernah terpuaskan , karena adanya dua

orang gadis yang selalu ada dalam otakku dan darahku yaitu Rani dan Nia yang selalu aku

bayangkan wajah dan tubuhnya dan aku sebut – sebut namanya saat aku sedang berhubungan

seks dengan semua wanita , mereka sangat menggiurkan , entah kenapa…. begitu terobsesinya

aku sampai – sampai suatu ketika aku pernah memaksa mengganti nama – nama wanita yang

sedang Kutiduri dengan nama Rani atau Nia,….. terserah apa yang ada dalam pikiran teman

kencaKu itu , aku tidak perduli yang penting rasanya nikmat menyebut nama Rani dan Nia saat

berada di puncak ejakulasiKu , andai saja Aku bisa benar – benar menelanjangi , menjamah ,

menjilati setiap jengkal tubuhnya dan memasukan penisku kedalam vagina Rani dan Nia di alam

sadarKu .Tapi apa daya mereka berada diluar jangkauanku, mereka adalah anak dari tante Mirna

dan om Iwan, adik dari orangtuaku….yah…Rani dan Nia adalah sepupuku.

Tante Mirna orangnya angkuh selau merasa setiap orang dapat diaturnya ,tapi diluar itu untuk

seusianya tubuh tante Mirna masih bagus, kencang dan gempal pantat dan buah dadanya masih

terlihat kencang sekali ,mungkin ini yang menurun kepada anak – anaknya , rambutnya hitam

dan ikal,hidungnya kecil dan mancung bibirnya yang tebal membuat wajahnya terlihat sedikit

nakal , sedangkan Om Iwan walaupun tidak tinggi untuk ukuran laki – laki tapi wajahnya

tampan, mereka memiliki 6 orang anak yang semuanya cantik dan seksi , yang paling besar

namanya Ka Icha 29 tahun sudah berkeluarga mempunyai 2 orang anak, kedua Ka Sita 27 Tahun

juga sudah bersuami , kemudian Ka Nuri 25 tahun ,yang keempat Ka Intan 24 tahun , kelima

Rani 23 tahun dan sibontot Nia 21 tahun , yang membedakan Rani dan Nia dari kakak –

kakaknya adalah daya tarik seks mereka yang sangat tinggi , walaupun sebenarnya kalau dilihat

dari sudut pandang orang lain mereka berdua tidak lebih cantik dan seksi dari semua wanita yang

pernah kukencani.

Kalau aku gambarkan Rani yang usianya hanya lebih muda beberapa bulan dariKu , tinggi

badanya hanya sekitar 160 cm wajahnya bersih dan cantik sekali ,rambutnya yang hitam panjang

sebahu matanya bulat dan sangat indah bibirnya tipis seksi ,dia memiliki hidung mancung Tante

Mirna, kulitnya putih tangan dan kakinya ditumbuhi bulu – bulu halus yang jelas terlihat karena

kulitnya yang sangat putih ,Aku sering menghayalkan andai aku bisa membelai bulu – bulu halus

itu dari betis lalu naik ke paha…dan naik terus ketempat terpenting dari organ tubuh Rani…..,

buah dadanya tidak terlalu besar , pinggangnya kecil dan pantatnya montok . Nia lebih pendek

dari Rani tingginya 158 cm rambutnya hitam kecoklatan yang panjangnya hanya menutupi

lehernya yang putih dan menggemaskan matanya bulat bibir bagian bawahnya agak tebal.. seksi..

,entah apa rasanya memasukan penisku kedalam mulutnya , kulitnya putih pucat seperti kulit

mamahnya , buah dadanya besar ,montok, bundar , terlihat sangat padat dan menantang , kalau

dia sedang menggunakan T-shirt begitu terlihat bentuk indah buah dadanya tak kuat aku

melihatnya ingin rasanya meremas dan menaruh penisku diantara dua belah gunung yang

mengemaskan itu , kakinya begitu putih dan padat dari pengalamanku tipe kaki seperti ini sangat

kuat bermain di tempat tidur ….dengan pinggang yang kecil tapi pantatnya padat , besar dan

montok ( kata orang pantat bebek )…..aaah nikmatnya kalau bisa melakukan doggie style dengan

Nia……. bagiku mereka adalah Fantasi seksku tertinggi.

Hasratku pada mereka dimulai pada saat aku masih di SMP, waktu itu tubuh mereka belum

sempurna seperti sekarang , tapi tidak tahu kenapa ?, ada setan mana yang masuk ke tubuhku ?,

atau karena dalam masa puberKu sering sekali Aku mengintip posisi tidur salah satu dari mereka

saat menginap dirumahKu dari jendela kamar adik perempuanKu yang sebaya dengan mereka

sambil memegang penisku.Saat – saat seperti itu sangat menyiksaKu, ini berlangsung beberapa

bulan sampai suatu malam aku memberanikan diri untuk memasuki kamar adiku karena saat itu

Nia sedang menginap di rumah , masih ingat waktu itu pukul 1.30 malam ,Aku dengan

mengendap – ngendap membuka pintu kamar adiku yang tidak pernah dikunci , tipe tempat tidur

adiku memiliki kasur tambahan dibawahnya yang bisa keluar masuk seperti laci.

Nia tidur dibawah sendiri , memakai daster panjang dan berlengan pendek , posisi tidurnya

miring kaki kanan memeluk bantal sehingga seluruh bagian betisnya terlihat jelas sementara kaki

kirinya lurus , wajahnya seksi sekali…, lama aku tertegun di ujung tempat tidur sambil beberapa

kali menelan air liurku, dan akhirnya kuberanikan diri untuk menarik dasternya lebih keatas

sedikit dan terlihatlah paha yang putih , dengan tanganKu yang gemetar dan berkeringat

kusentuh ujung paha bagian luar …..ooooh halus sekali , karena Nia tidak bereaksi maka

kuturunkan tanganku untuk menyentuh paha bagian bawah…., “wah..sudah tidur pules nih” ..,

maka kusingkapkan lagi dasternya sedikit demi sedikit hingga celana dalamnya yang berwarna

kream terlihat jelas…, nah sekarang aku bisa bebas mengelus dan menjamah paha yang lembut

dan wangi sekali itu…., berikutnya keberanianKu bertambah..kutarik bantal yang dipeluknya

hingga kedua belah kaki yang mulus bisa kujamah perlahan ,ingin rasanya berbuat lebih

tapi..”ah..takut bangun” sampai akhirnya aku sampai di antara kedua paha , kutarik tubuh Nia

perlahan supaya posisi kakinya agak mengangkang ….tapi tiba – tiba dia bergerak sambil

bergumam…iiihhh ..gumanya ..wah spontan aku kaget kemudian lari dan bersembunyi dibalik

lemari pakaian ….kira – kira sepuluh menit aku disitu aku berfikir “ah Cuma ngigau….kalau dia

bangun pasti dia sudah bisa melihatku saat aku lari tadi.”

Maka aku kembali mendekati tempat tidur ah…posisi tidur Nia sekarang celentang …dengan

kaki kiri ditekuk keatas …”wah makin gampang dong”… , tapi dasternya sudah kembali turun

menutupi setengah paha,….maka perlahan aku tarik lagi keatas sampai cd nya terlihat jelas maka

kuciumi perlahan vaginanya yang masih terbungkus celana dalam..”ah….coba bisa kubuka

celana dalam ini ” ……puas dibawah aku keatas kesentuh buah dadanya dari bagian luar daster

karena waktu itu Nia masih kelas 1 SMP maka semua bagian penting tubuhnya masih serba

kecil, kusentuh dengan lembut dua payudara yang menggoda , dan dengan nekat aku susupkan

tanganku melalui bagian leher daster untuk menyentuh sedikit saja buah dadanya …Oh Nia

lembut sekali , karena lampu di kamar tidak dimatikan maka bisa kulihat pentilnya yang merah

muda.

Tidak sadar ternyata jam sudah menunjukan jam 3.00 pagi maka tanpa merapihkan pakaian Nia

aku langsung keluar kamar dan masuk kekamarku , kemudian melakukan onani…sambil

membayangkan apa yang baru saja aku lakukan, setelah puas aku terbaring di kamar.. sambil

melamun “wah kalau kakanya Rani seperti apa yah….”

Suatu hari Aku pulang dari main basket di sekolahku karena rumah Tante Mirna dekat dengan

rumah teman – temanku yang lain maka aku pulang menumpang salah satu temanku yang

dijemput sopir, tidak lama aku mampir dirumah Tante Mirna sambil ingin melihat Rani atau Nia

“eh.. Eki sahut Tante Mirna mau nginep disini..”….”engga ah tante Eki mau pulang ….”jangan

ah ki…inikan sudah jam setengah delapan udah nginep disini aja besokkan hari minggu” waktu

itu Rani , Nuri dan Intan sedang ada di rumah kecuali Nia yang sedang berlibur ke rumah

kontrakan Ka Icha dan Ka Sita yang bersekolah di Bandung “Iyah nginep aja” sahut Ka Nuri ,

kamu tidur di kamarku aja biar Ka Nuri tidur sama Ka Intan…..akhirnya aku setuju..” di rumah

Tante Mirna ada 4 kamar , kamar tante Mirna dan Om Iwan , dan kalau anak – anaknya semua

sedang berada di rumah ,Ka Intan tidur berdua Ka Icha , Ka Nuri sekamar dengan Ka Sita , yang

terkahir kamar Rani dan Nia, “Wah aku akan coba masuk kamar Rani yang tidur sendirian

malam ini”.

Malam itu aku tidak bisa tidur lagi sebentar – bentar aku melihat jam ..”wah lama sekali sih…..”

aku tadi memperhatikan Rani masuk kamar jam 9.00 malam pasti dia sudah tertidur lelap dia…,

dan sekarang sudah jam 11.00 , tapi ruang tengah masih terang om Iwan masih nonton TV.

Akhirnya aku tertidur..tiba- tiba Aku terbangung dan melihat jam sudah jam 2.30 pagi..wah bisa

gagal , Aku keluar kamar ka Nuri yang berada diatas, turun tangga kemudian melewati ruang

tengah ….,sesampainya di depan kamar Rani kulihat cahaya lampu dari dalam kamarnya yang

berasal dari lampu tidur…., perlahan – lahan kugerakan kaca yang ada disamping pintu yang

masih menggunakan kaca “Nako” ……setelah kaca terbuka cukup untuk aku masukan tanganku

,kugeser tirai yang menutupi jendela…

Wow.. pemandangan indah kulihat Rani yang tadi memakai daster pendek , sudah tertidur pulas

dengan memperlihatkan seluruh bagian kakinya yang putih mulus karena dasternya yang sudah

tersingkap ke atas sampai ke celana dalamnya yang berwarna coklat…., setelah tertegun sebentar

, tanganku beralih ke sebelah kiri meraih kunci pintu lalu membukanya ..”klik”..”klik”…..lalu

perlahan – lahan aku masuk kamar Rani yang harum sekali…..sambil berjongkok disamping

tempat Rani tidur , kuperhatikan wajah sepupuKu yang cantik…lalu pandanganku beralih ke

bawah…sampai ke kakinya ….disitulah aku mulai tergila – gila dengan kaki Rani , kusentuh

dengan berhati – hati kaki yang ditumbuhi bulu – bulu halus yang tersusun rapih….kakinya

lembut , harum dan halus , terus kujamah – dari ujung kaki hingga pangkal pahanya ….lalu

kubenamkan perlahan hidung dan mulutku diatas vaginanya yang terbungkus celana dalam

…”Wah ko..memiaw kamu ga setebal Nia yah Ran…” bisiku…lalu aku beralih ke buah dadanya

, pada waktu itu buah dada Rani lebih besar dari Nia karena Rani usianya lebih tua wajar saja

kalau payudaranya sudah tumbuh ,…lain halnya dengan Nia ..pentil Rani berwarna coklat

muda.Setelah puas aku keluar kamar Rani menutup kembali Pintu dan seperti biasa melakukan

onani di kamar mandi.

Kejadian ini berlangsung bertahun – tahun aku selalu melakukan ha yang itu – itu saja terhadap

Rani dan Nia berulang kali…ingin sekali mendapatkan lebih tapi Aku sangat takut mereka

bangun ditengah – tengah “aksiku” karena kondisi inilah maka suatu malam hal yang sangat Aku

takutkan menjadi kenyataan, waktu itu aku sudah duduk di bangku SMA kelas 2 , malam itu aku

menginap di rumah Tante Mirna…., Waktu itu seperti biasa Rani tidur dengan Nia di kamar

mereka …

Malam itu Aku punya “program baru” yaitu mengeluarkan penisKu dan menempelkan ke pantat

, buah dada , bibir , serta “memaksa” mereka mengocok – ngocok “barangKu” dengan tangan

mereka , sasaran pertamaKu adalah Nia rencana menggesekan penisku ke pantat Nia gagal

karena dia berbaring celentang…jadi sasaran langsung ke arah dada Nia,Ku lalu kutepuk –

tepukan “penisku diatas gundukan buah dadanya yang tertutup T-shirt , lalu kugesek – gesek

perlahan si “helmKu” di permukaan bibirnya , pindah naik merasakan rambut Nia menyentuh

penisKu , kemudian menyerahkan si “batang dan bijiKu” ke dalam geggaman telapak tangan

Nia…, selesai Nia …,pindah ke Rani “nah Ran.. sepertinya kamu sudah siap nih” …Rani tidur

miring menghadap Nia….”wah menuku di tubuh Rani bisa lengkap dong” .Berturut – turut dari

bibir , buah dada , rambut tangan, sama seperti yang dialami Nia berjalan lancar, Rani memang

gemar tidur dengan menggunakan daster pendek , sehingga malam itu dengan posisi miring

dibelakang tubuh Rani ,Aku bisa bebas menempatkan penis Ku diatas celana dalamnya dan

sedikit terkena kulit pantatnya, saking nikmatnya dengan pengalaman ini , timbulah ide baru

kujepitkan “batangKu” diantara paha Rani tepat dibawah vaginanya sehingga terasa nikmat

seperti benar – benar sedang berhubungan seks dengan Rani.., kupeluk dia dari belakang sambil

menempelkan tangan kananku di dadanya yang indah, bisa kurasakan dan kumainkan pentilnya.,

harum tubuhnya semakin membuatKu bernafsu.. …, maka tanpa disadari goyangan pantatKu

semakin cepat , kedua tanganKu tidak lagi menempel tapi meremas payudaranya dan pantatnya

yang padat, “oooh..Rani..enak..enak Ran..”gumamKu tanpa sadar , ..tiba – tiba di bergerak dan

terbangun, sikut lengan kanannya “menghajar tulang rusukKu” ..setelah itu dia berbalik mencoba

melihat siapa yang sedang menggerayangi tubuhnya…Aku terloncat dan berdiri sambil

menaikan celanaku , sambil terduduk di tempat tidur…. Dia membentakku…”Eki apa yang loe

lakuin….ngapain loe masuk – masuk ke kamar gue ….” Spontan saja aku lari keluar kamar tanpa

menjawab .

Pagi – pagi sekali hari itu Om Iwan membangunkan Aku ….dan langsung menceramahi Aku

dengan lembut tapi tante Mirna sangat emosi mungkin tidak rela Aku menikmati tubuh anaknya

walaupun hanya “menggesek – gesekkan pen…” …dia juga mengancam akan melaporkan ini

kepada orangtuaku…” setelah menerima semua caciab dan makian Tante Mirna, Aku berangkat

bertanding …tak kulihat lagi wajah Rani….pada saat Aku keluar rumah tante Mirna…yang ada

hanya Ka Icha yang memandangku dengan sinis sementara Ka Nuri masih berbaik hati

mengantarku sampai ke pagar.

Hari – hari setelah kejadian itu membuat hubunganku dengan keluarga tante Mirna agak sedikit

renggang ……., tapi bukannya Aku menyadari kesalahan , tapi malah sebaliknya Aku semakin

tergila – gila dengan tubuh Rani dan Nia,apalagi saat Rani dan Nia sudah memasuki perguruan

tinggi , wajah Rani bertambah cantik lekuk – lekuk tubuhnya semakin menjadi, sementara Nia

,buah dadanya semakin membesar, aku tidak tahu berapa ukurannya tapi dengan memakai blouse

ataupun kemeja yang longgar saja buah dadanya amat sangat menonjol,semakin gempal , besar

dan bulat ,pantatnya semakin montok. Kesimpulannya kalo soal wajah Rani jauh lebih cantik

dari Nia, tapi soal ukuran buah dada , pantat dan bentuk bibirnya yang seksi Nia sulit dikalahkan

oleh Rani. Karena itu rumah Tante Mirna selalu ramai didatangi laki – laki , yang mencoba

mendekati anak-anaknya , tapi dari sekian banyak yang datang ,yang paling banyak dicari adalah

Nia kemudian baru Rani, walaupun mereka berdua telah memiliki pacar tapi tidak mengurangi

semangat laki – laki lain untuk mengantri berusaha merebut perhatiannya ,keliatannya Rani dan

Nia termasuk perempuan – perempuan yang setia, Ah… andai saja mereka itu bukan sepupuku

maka Aku akan berada dalam antrian itu.

Pernah Aku mencoba menyatakan rasa sukaku pada salah satu dari mereka setelah hubungan

kami sudah membaik ,dengan harapan bisa mengencani mereka seperti layaknya wanita – wanita

lain dalam hidupku tapi…bentakan Rani ,apalagi cacian dan makian Tante Mirna , beberapa

tahun yang lalu membuat Aku hatiKu ciut dan tidak berani lagi macam-macam.

Hidupku benar – benar tersiksa terutama saat Aku bertemu dengan mereka, penisku selalu

menegang dan angan – anganKu pun melayang – layang membayangkan apa yang ada dibalik

pakaian mereka .

Rasa frustasi itu membuat Aku diam – diam sering mencuri celana dalam dan bh dari dalam

lemari pakaian mereka untuk Aku bawa pulang dan melakukan onani dengan celana dalam

ataupun bh mereka sambil menatap wajah mereka dari foto – foto yang Aku miliki terkadang

ditambah memutar film BF…”oooooh nikmatnya”….kamu..Rani…, Nia..hebat sekali kamu….

entah berapa pasang koleksi pakaian dalam Rani dan Nia yang ada di dalam kamarku yang

semuanya pernah terkena cairan spermaku….itu pun tidak berlangsung lama…..karena ini tidak

akan pernah memuaskan birahiku…..

Kemudian Aku melampiaskannya kepada perempuan – perempuan lain yang bisa Aku

kencani,…., tapi itu juga tidak banyak membantu saat aku sadari dalam alam nyata , mereka tak

tersentuh olehKu…..mereka hanya bisa Aku sentuh dalam khayalan …, di alam sadar Aku hanya

dapat menikmati setiap lekuk tubuh mereka yang terbungkus rapat pakaiannya , apalagi setelah

kejadian tersebut tante Mirna dan anak – anaknya selalu memandang Aku dengan tatapan sinis ,

dan dari mulai pakaian , sikap dan gerak- gerik tubuh mereka sangat berhati – hati terutama

kalau Aku ada di dekat mereka , mereka tidak memberikan sedikitpun kesempatan padaKu untuk

mencuri kesempatan menikmati keindahan tubuh mereka dari sela – sela pakaian mereka yang

tersingkap, seakan – akan tubuh mereka menertawakanKu…dan berkata “berkhayallah terus Ki

….”, Tingkah laku dan perlakuan mereka padaku membuat Aku semakin bergairah kepada

mereka dan semakin memutar otak…agar “merasakan tubuh Rani dan Nia bukan impian

lagi”…………………

Sampai suatu hari setelah aku pulang kuliah, di tempat biasa aku nongkorng…di kawasan Jakarta

Pusat ,aku “ngerumpi” dengan Kenny atau yang biasa dipanggil “Akun” karena Ibunya pemilik

Apotik terkenal di Jakarta dan Ayahnya dokter Anasstesi (mudah-mudahan bener nulisnya),

Akun sangat terkenal diantara teman – temanku , dia kuliah di fakultas kedokteran ….Akun

sering merawat siapa saja dengan obat – obatan yang dimilikinya untuk berbagai macam

penyakit, dari mulai penyakit turunan , kambuhan , kelamin , obat kuat sampai dengan cari

penyakit….maksudnya selain memberikan pengobatan Akun juga sering mengkonsumsi obat –

obatan dengan beberapa temannya untuk “teller”…….nama “Akun” diambil dari salah satu nama

tukang obat di daerah Jakarta Barat, karena Akun lebih terkenal sebagai tukang obat

dibandingkan menjadi calon dokter.

“Ki….. wah kemaren tuh cewe yang gue kenalin ke elu…khan sok jual – jual mahal , udah gue

beliin segala macem masih juga sok ga mau gue gituin” cerita si Akun tiba -tiba sambil agak

teler……

“Trus kemaren loe sama dia kemana”..? tanyaku….

“Iyah kita makan siang di lantai atas H*****E , pas dia ke WC, hehe….gue campurin aja obat

tidur di dalam minumannya karena jam segitu H******E khan sepi banget jadi ga ada yang

liat….biarin aja biar dia tidur terus jadi bisa gue kerjain”…kata Akun sambil menggebu –

gebu…

“Teruss..terus”….tanyaku penasaran….

“Iyaah……..tapi sehabis dari wc kita ngobrol – ngobrol lagi …ternyata obrolan kita jadi serius

disitu gue tau kalo di suka sama gue dan dia ga mau gue main – mainin jadinya dia ga mau gue

apa-apain sebelum jadian….akhirnya kita kemaren jadian deh…”lanjut Akun…sambil

tersenyum khas……………..

“Yah…tapi dia udah minum belum minumannya yang elo kasih obat tidur” tanyaku…

“Ya udah………gue juga bingung … obat tidurnya cepet bereaksi..setelah dia bilang mau jadi

cewe gue …dia pingsan di meja makan Ki…., apes jadi ga tega gue karena diakan sekarang cewe

gue …, jadinya gue kebagian gendong dia doang… pulang kerumah…”apes…apes.

“Ha…ha…hahaha” Aku tertawa terpingkal – pingkal….”.otak loe kebanyakan isinya pil koplo

sih”…, tapi sejenak tertawaku terhenti karena Aku mendapat ide hebat .

“Eh….Kun…ngomong – ngomong soal obat tidur …gue juga punya masalah sama seperti loe

khun…bagi dong obat tidurnya.

“Iya boleh deh….gue masih nyimpen tuh di laci mobil obat tidurnya ambil aja Ki…”

“Bukan obat tidur begituan yang gue pengen kun…..” sanggahKu

“Apaan dong” Tanya Akun sambil mengerutkan dahinya.

“Itu loeh obat bius yang cair….yang kaya di film-film taro di saputangan sekali bekep langsung

orang itu pingsan”kata ku ..

“Gile……mau ngapain loeh…sakit juga loeh…” Akun terkaget – kaget….

“Mau bantuin Gue Ga….jangan banyak cingcong deh”

“Ga ah…susah dapetin gituan sih…ga mungkin bisa Gue” jelas Akun…

Singkat cerita , Aku berhasil membujuk Akun mencarikan “barang” yang Aku maksud walaupun

Aku harus mengorbankan mobilKu untuk dipinjamkan kepada Akun yang akan pergunakannya

untuk “sprint rally” serta mengangganti semua biaya kerusakan mobilKu setelah dikembalikan ,

ditambah biaya pembelian “Obat tersebut”sebesar 5 juta rupiah,dan ini berarti Aku harus

menguras seluruh tabungan dan berurusan dengan seorang lintah darat bernama “Gito” .semua

ini Aku sanggupi ,karena otak sehatku sudah tidak bisa berfikir karena dorongan nafsu birahi

yang bicara.,

“Ok deh Kun”… kita sepakat dan 4 hari kemudian Aku dan Akun bertemu di tempat yang sama

sesuai perjanjian Akun membawa sebotol kecil berwarna coklat tua…yang tidak ada tulisannya

…”Apa ini Kun…” Tanya ku …”itu namanya cholorofoam isinya 50 ml”..jawab Akun…”Ko ga

meyakinkan gini ga ada tulisannya lo ga bohongin gue”…..”udah deh percaya…kapan pernah

gue bohong”.. “Ok Kun kalo sampe loe bohongin gue , dan hidup gue brantakan gara – gara

loe…..gue janji akan cari loe kemana aja…gue akan buat hidup loe sama – sama berantakan ..”

ancamKu….”Hehehe….berapa taun sih kita kenal man….masa gue segitu jahatnya sama loe”

Akun mencoba meyakinkan Aku.

Setelah Aku mendapatkan senjata untuk membuat semua mimpi dan khayalanku menjadi

kenyataan,Aku tidak langsung beraksi , tapi kali ini Aku berusaha bersabar untuk menyusun

rencana yang lebih matang.Ada beberapa kendala yang harus Aku fikirkan . Langkah pertama

Aku mulai membuat peta situasi di rumah tante Mirna ,karena selain sekarang aku jarang kesana

, terakhir rumah Tante Mirna mengalami renovasi.., saat suatu pagi Aku berkunjung ke rumah

Tante Mirna dan hanya ada Mba Tiul pembantu mereka yang baru 2 tahun bekerja disana , dari

Mba Tiul Aku dapatkan banyak informasi , Ka Icha dan Ka Sita sudah tidak tinggal disitu

mereka menetap di Bandung.

Kamar Rani dan Nia di bawah sudah mengalami renovasi diperbesar dan kaca nakonya sudah

tidak ada lagi ini menyulitkanKu Aku harus dapat membuka kunci dari luar , tapi untungnya

kunci pintunya tidak mengalami perubahan masih dengan tipe lama dengan lubang kunci yang

besar dan tidak ada tambahan kunci grendel atau jenis lain di dalam setiap kamar., sementara Ka

Intan dan ka Nuri tidur di lantai atas di kamar mereka masing – masing, kondisi saat ini tidak

memungkinkan aku untuk menginap dan menggunakan salah satu kamar dari ka Intan atau ka

Nuri sebab tipe tempat tidur single bed yang mereka pergunakan , sehingga tidak mungkin lagi

salah satu dari mereka, berpindah untuk tidur berdua di salah satu kamar.Ditambah lagi saat

weekend Ka Icha atau Ka Sita sering datang dan menginap bersama keluarganya….”wah makin

sulit nih”…. …., akhirnya Aku memasuki semua kamar tidur yang ada di rumah Tante Mirna

untuk mengantisipasi, Aku meminjam semua kunci pintunya tanpa sepengetahuan Mba Tiul, ”

.Mba Tiul Aku ke rumah temen dulu yah titip mobil yah….” KataKu …. kemudian Aku berlari

ke tukang kunci terdekat untuk menggandakannya dan kembali ke rumah Tante Mirna untuk

mengembalikan kunci – kunci tersebut ketempat semula.

Sambil menunggu kesempatan Aku sering berlatih untuk dapat membuka kunci pintu dari luar

dengan kondisi di dalam lubang kunci tersebut masih tergantung anak kunci dari sisi dalam. Tiga

bulan berlalu akhirnya kesempatan itu datang juga Aku mendapat kabar Om Iwan …sedang

pergi bertugas keluar negeri dan membawa Ka Intan yang baru beberapa hari saja menjadi

seorang sarjana. ” Ini kesempatan bagus…batinKu..” , hari Rabu siang Aku mendatangi rumah

tante Mirna dengan rencana yang sudah tersusun matang Aku menemui Tante Mirna

“Tante Mir….Saya punya masalah nih sama temen yang tinggalnya di deket rumah Tante di Jl.

T******T ,V no. 6, dia janji mau bayar utang ke saya beberapa hari yang lalu tapi sampai hari

ini dia menghilang , kalo di telpon ga pernah ada dan tadi Saya datangin rumahnya pembantunya

bilang dia belum pulang” ceritaku panjang lebar……

“Terus..gimana”kata Tante Mirna judes…, memang sekarang Tante Mirna selalu judes dan sinis

kalau berbicara denganKu…..

“Yah maksud Eki …karena uangnya sangat Eki perluin buat bayar kuliah , minggu ini

terakhir..tante,…kalau ga nanti Eki ga dikasih ikut ujian…jadi hari ini Eki mau tungguin dia

terus , Eki akan bolak – balik kerumahnya sampai nanti malem …., tapi masalahnya Eki ga bisa

pake mobil ke rumahnya kalau dia liat mobil Eki pasti dia udah kompakin pembantunya…, jadi

Eki akan bolak – balik jalan kaki….mobil Eki titip di rumah Tante Mirna, kalau sampai dia ga

bisa Eki temuin malem ini , besok pagi – pagi sekali Eki akan tongkrongin di deket rumahnya

…jadi begitu dia keluar rumah pagi – pagi Eki bisa cegat dia…”

“Ooh…..gitu” kata Tante Mirna Acuh….

“Tapi masalahnya biar Saya ga kesiangan dan kejauhan ke rumah dia , Eki mau numpang nginep

disini Tante…” kataKu lagi

Tante Mirna mulai menatapku tajam “mmmh…” , entah apa maksudnya Aku mulai memelas

“boleh yah … Tante …”, sialan Aku harus memelas seperti orang bego begini…”Ya udah kamu

bisa tidur di kamar ka Intan”…Kata Tante Mirna sambil masuk ke kamarnya…Wahhh..sialan loe

Mirna…benar – benar Aku dianggap maling…, tapi ga apa – apa yang penting sudah dapet

kesempatan…

Malam itu di rumah Tante Mirna , Aku memulai sandiwaraKu , Aku bolak – balik keluar masuk

rumah , dengan berjalan kaki aku berkeliling – keliling tidak jauh dari rumah Tante Mirna ,

sampai akhirnya jam menunjukan jam 10 malam Aku kembali ke rumah Tante Mirna…, sampai

di ruang tengah Aku jumpai Tante Mirna di ruang tengah sedang nonton TV sambil tiduran di

karpet dengan posisi kaki kanannya dilipat ke atas ,sehingga dasternya tersingkap ke bawah dan

mempertontonkan pahanya yang gempal dan putih mulus, … dia tidak melihatKu datang karena

posisinya membelakangiKu..sejenak aneh…darahku mendesir melihat pemandangan itu

kemudian

” Tante..”..sapaKu..

“eh …gimana ketemu..?”balasnya sambil dia cepat – cepat memperbaiki posisi duduk dan

menutupi pahanya yang mulus itu dengan dasternya.

“Payah tante ga ketemu juga …yah paling besok pagi deh”…jelasKu…

“Oooh….” di ruang itu ada Nia yang sedang menemani tante.., Nia memakai T-Shirt putih

dengan celana pendek putih yang panjangnya sedengkul dengan bahan kaos , tatapannya tidak

beralih dari layar TV seakan mengacuhkan kehadiranKu.., “Wah betisnya makin gempal

saja”…posisi duduknya membuat celananya yang tipis tertarik sehingga memperlihatkan bentuk

paha dan vaginanya..,kemudian Aku alihkan pandanganKu ke arah dadanya , buah dadanya

sangat bundar seakan – akan minta dilepaskan dari kaos itu sehingga dua gunduk daging yang

indah itu bisa bebas bergoyang – goyang bebas…”mmmh Aku akan menikmati tubuhmu malam

ini Nia ,..tunggu yah dikamar” kataKu dalam hati……, setelah puas menikmati tubuh Nia Aku

mengambil posisi duduk tidak jauh dari Tante Mirna …entah apa acara TVnya otakKu melayang

– layang tak sabar menunggu nanti malam…., tiba – tiba ,..Rani datang …

“Hai….semua” dia menyapa , dia datang bersama seorang laki – laki dibelakangnya,

pacarnya…!!,

“eh Ki” sapa Rani , “Wah cantik bener sih kamu “bisiku dalam hati..,

“Apa kabar Ran….hey Bin…” sapaku pada Rani dan pacarnya , “Mah…Aku bawa film judulnya

“You Got Mail” bagus deh nanti kita nonton sama – sama yah…Saya besok khan ga ada kuliah

…lanjut Rani…”Wah gawat” kata Ku dalam hati mau tidur jam berapa mereka..bisa bubar

rencana gue…

Kira – Kira ½ jam kemudian Ebin, pacar Rani pamit pulang…..Rani dan Nia masuk kekamar ,

tak lama setelah itu Rani kembali ke ruang tengah dengan memakai daster hijau bertangan

pendek, “wah bulu – bulu itu ..,nanti malam Kamu akan kujilati dari jempol kaki sampai ke

ujung rambutmu..”batinKu….Rani langsung memutar cassette video yang dibawanya , di ruang

tengah sudah ada Ka Nuri yang ikut bergabung, hanya Nia yang sudah tertidur di kamarnya.1

jam lamanya Aku berada di ruang tengah , Jam 12 Aku pamit tidur.Sambil jalan Aku berfikir

“Wah gawat nih kalau sudah begini mereka akan tidur malam … kalau Aku membius Rani dan

Nia, mendekati pagi maka ulahKu akan ketahuan,… karena menurut Akun ,sikorban baru akan

sadar 4 sampai dengan 5 jam setelah dibius ,….kalo Aku lakukan baru jam 3 pagi maka mereka

baru bangun jam 7 atau jam 8 , …tidak mungkin Tante Mirna dari dulu bangunnya jam 5 pagi

untuk senam, dan itulah yang menyebabkan tubuhnya tidak kendur dan tetap indah di

usianya……, jam ½ 6 Tante Mirna akan membangunkan anak – anaknya untuk kemudian

mereka melakukan senam bersama – sama.” ……” hancur..deh” .

Di kamar Ka Intan Aku terus memasang kupingku untuk mengetahui perkembangan di ruang

bawah sambil berpura – pura tidur , kamar sengaja tidak Aku tutup rapat kira – kira jam 1 Pagi ,

Aku dengar suara pintu yang ditutup dan dikunci , “bruk…klik ..klik…bruk klik…klik “, ada 2

pintu yang baru saja ditutup , tapi aku heran tidak mendengar Ka Nuri masuk ke kamarnya

…”wah tidur sama siapa dia…..”tambah runyam aja…, Aku akan tunggu 1 ½ jam untuk beraksi

agar semua sudah tertidur pulas , ini merupakan 1 1/2

jam yang sangat lama dan menggelisahkan dalam hidupKu,…tepat jam 2 .15 , aku mengeluarkan

tas pinggang dari dalam tas ranselku, Aku memasukan semua perlengkapanKu kedalam tas

pinggang tersebut , 2 buah handuk kecil , 1 botol cholorofoam , 1 botol kecil air putih , 3 buah

anak kunci pintu dan 1 set obeng kacamata . setelah semua lengkap kuikatkan tas tersebut ke

pinggangKu malam itu Aku memakai T – shirt dan celana pendek basket warna biru …, perlahan

– lahan

Aku keluar kamar lalu menutup pintunya kembali dan menguncinya….saat melewati kamar Ka

Nuri ..benar saja dia tidak tidur dikamarnya “wah dimana dia”………, kuturuni tangga yang

sedikit menimbulkan suara karena terbuat dari besi, dengan mengendap – ngendap menuju

kamar belakang melewati kamar Tante Mirna …., sesampainya di depan kamar Rani dan Nia ,

Aku berhenti..”Wah gelap bener…mereka tidak menyalakan lampu tidur” untungnya masih ada

cahaya dari lampu kecil yang ada di dinding ruang makan yang bersebelahan dengan kamar

mereka,……, kutempelkan telingaku di pintu kamar mereka ..”rasanya aman”…kemudian Aku

berjongkok mengintip dari lubang kunci….”Wah anak kuncinya mereka cabut dari

dalam..hehehe..”maksud mereka mungkin melakukan tindakan pencegahan..takut dengan

berbagai cara Aku bisa mendapatkan kunci tersebut , padahal tindakan mereka makin

memudahkan pekerjaanKu, kubuka tas pinggangku untuk mengambil anak kunci yang masing –

masing sudahku beri tanda dengan stiker scothlight berwarna “Aku ambil kunci dengan stiker

warna biru…”

Ku masukan perlahan – lahan kedalam lubang kunci …,malam itu dirumah Tante Mirna benar –

benar sunyi tak ada sedikitpun suara hanya ada suara gemetrak yang berasal dari lubang kunci itu

“klik…klik.. kreek ..krek.. krek” suara kunci yang kubuka dan tangkainya yang kutekan kebawah

,….terbuka sudah pintunya saat perlahan – lahan Aku dorong pintu tersebut kedalam

menimbulkan suara “tek..tek..tek..tek..tek” setelah cukup terbuka untuk Aku masuk , dengan

berjalan merangkak perlahan – lahan Aku masuk kamar mereka , pintu sengaja kubiarkan

terbuka sedikit agar ada cahaya masuk….”gelap sekali di kamar ini …”setelah merangkak

beberapa meter sampailah Aku di sisi kiri tempat tidur.

Sepupuku, Rani & Nia [2]

Setelah beberapa detik barulah Aku dapat mengenali dari pakaiannya bahwa tubuh molek yang

ada di depanku adalah Nia, posisi tidurnya celentang dengan wajah menghadap ke arahku ,

lengan kirinya diatas perut dan yang kanan berada lurus disamping tubuhnya, sementara Rani

tidur disebelah kanan Nia posisinya celentang dengan kedua tangannya berada diatas

kepalanya…aku lega sekali “untung Ka Nuri tidak tidur disini yah”,tanpa berlama – lama

kukeluarkan botol cholorofoam bersama sebuah handuk kecil , kubuka tutup botolnya dan

kutuangkan beberapa ml , sehingga handuk itu terasa basah.., sudah tidak sempat lagi

mempraktekan yang diajarkan si Akun kepadaKu gelap sekali disini.

Setelah menutup botolnya kembali dan menaruhnya di dalam tas Aku pindah ke sisi kanan

menuju Rani karena dari hasil pemantauanKu selama ini dia mudah sekali terbangun dari

tidur,…Aku langsung membekap Rani disekitar hidung dan mulut dengan handuk tersebut

dengan tangan kananku , sementara tangan kiri menahan dagunya bagian bawah, sesaat setelah

Aku membekapnya tangan Rani bergerak – gerak keatas tanpa arah seperti hendak meraih

sesuatu, tak lama kemudian dia lunglai tak bergerak sedikitpun…., sebelum aku melepaskan

handuk itu dari mukanya yang cantik , Aku mencoba menusuk – nusuk dan mengelitik disekitar

perut dan ketiaknya untuk memastikan apa dia sudah benar – benar tak sadarkan diri. Setelah

yakin Aku angkat handuk kecil tadi dan beralih ke Nia ..”Cholorofoam akan habis menguap

dalam 5 menit” Aku mengingat pesan Akun , walaupun ini belum 5 menit Aku menaruh

cholorofoam lagi di handuk itu supaya lebih meyakinkan Aku tambahkan lagi sedikit, kemudian

secepatnya kutekan pada hidung Nia , tidak seperti Rani , Nia tidak bergerak sedikitpun, setelah

beberapa saat Aku mencoba menggerakkan jari – jariku di telapak kakinya , setelah tidak ada

reaksi maka Aku angkat handuk itu dan kumasukan lagi ke dalam tas bersama botolnya…

Aku berlari kecil ke pintu…kututup perlahan – lahan dan Kukunci dari dalam , kemudian Aku

merapihkan tirai jendela untuk meyakinkan tidak ada orang yang dapat melihat dari luar setelah

itu baru lampu kamar kunyalakan.Maka terlihat pemandangan yang sangat indah..yang selama

ini hanya ada dalam khayalanKu .. dua putri seksku berada tepat didepanKu tergeletak tak

berdaya ….dari perutnya masih terlihat gerakan – gerakan turun naik nafas mereka berarti

mereka hanya pingsan tidak mati….., “Rani, Nia malam ini kalian milik gue ,gue bisa melakukan

apapun terhadap tubuh kalian…., ” , Aku akan mulai denganmu Ran ,…gue selesaikan

yah…perbuatan gue ke tubuh loe yang tertunda beberapa taun lamanya…karena loe keburu

bangun” daster Rani yang berwarna hijau sudah tersingkap memperlihatkan setengah dari bagian

pahanya…., Aku mulai meraba- raba dengan kedua tanganku dan menciumi telapak kaki

kanannya, naik kebetisnya kuangkat sedikit kakinya agar Aku bisa menciumi betis bagian

belakangnya yang indah,lalu naik ke lututnya sampai ke pahanya sambil menyisir bulu – bulu

halus yang selama ini hanya bisa kupandangi …”halus sekali Kamu Ran….”..ada beberapa buah

tahi lalat di pahanya membuat semakin indah saja…, sampailah Aku di ujung dasternya maka

kunaikan sedikit – demi sedikit sampai diatas celana dalamnya ..”angkat sedikit yah sayang

dasternya……”seperti binatang buas setiap sudut paha Rani kucium dan kuraba- raba sambil

sedikitKu gigit – gigit saking gemasnya, lalu Aku taruh daguku diujung pangkal pahanya sambil

memandangi dan mengelus- ngelus vaginanya..”bentar yah…nanti bentar lagi akan kunikmati

kelezatan ini….” kemudian aku pindah ke kaki kirinya ,setelah sampai pangkal pahanya Aku

singkapkan daster Rani hingga dibawah dagunya , sehingga terlihatlah buah dadanya yang masih

tertutup bh,

“Ran…buka aja yah bajunya” maka aku naik ke tempat tidur, duduk diantara tubuh Rani dan Nia

….kubuka deretan kancing dasternya yang berada di leher sampai ke dada..posisi tidurnya

memudahkan Aku untuk menarik dasternya hingga lepas …, Rani tinggal memakai celana dalam

coklat dan bh coklat , maka kubenamkan mukaku di bagian luar bhnya dengan kedua tanganKu

yang bergerak bebas meremas buah dadanya, ….dengan cekatan kedua tanganKu meraih

kancing bhnya dan melepaskannya , lalu kutarik bhnya keatas sehingga lepas…”Ran.. ternyata

tetek kamu bagus banget lebih indah dari bayanganku selama ini ….,bentuknya padat dan

kerucut pentilnya coklat muda , gumamku sambil menciumi , menyedot dan meraba – raba buah

dadanya , pentilnya kusedot dan kugigit ….”cup..cup srot ..srot”.. saat – saat seperti ini yang

sering Aku khayalkan saat Aku onani ….maka penisku jadi sangat tegang sekali sampai ngilu

rasanya”gue …buka baju dulu yah Ran..tunggu bentar” tanpa beranjak dari tempat tidur kulepas

tas pinggang dan seluruh bajuku dan kutaruh di meja kecil di sebelah tubuh Nia….,rasanya air

maniku tidak sabar untuk keluar …, setelah itu Aku kembali ke buah dada Rani.., “jepit tongkol

gue yah Ran tapi basahin dulu yah”…sebelum menikmati buah dadanya lagi ,…

Aku arahkan penisKu ke bibirnya yang indah , lalu kubuka kedua bibirnya sehingga terlihat gigi

– gigi Rani yang putih dan rapih…,masih dari arah samping kugosok – gosokan penisKu di

mulut Rani, seperti sedang menyikat gigi …, lumayan disitu ada sedikit air liur Rani yang bisa

membasahi penisKu…”Ayoh..cicipin tongkol gue Ran”….kuraih telapak tangannya dan

kubimbing dengan bantuan tangan kananKu,sekarang tangan kanan Rani menggenggam

penisKu, “enakan..sayang..”setelah cukup basah…..kuletakan kembali penisKu ditengah –

tengah buah dada yang sudah menunggu….dari arah luar kutekan payudaranya ketengah

sehingga menjepit batangKu..…walaupun terasa nikmat dan kenyal…payudara Rani tidak dapat

maksimal menjepit penisKu yang besar dan gemuk ini….puas dengan buah dadanya , kucium

bibirnya yang seksi , Aku bisa merasakan yang Ebin pacar Rani rasakan,….sambil mengulum

bibirnya kubelai wajah dan rambut yang hitam itu , lalu kulanjutkan ke arah ketiak yang bersih

dan wangi tanpa bulu terus hingga telapak tangan. “Ran telungkup dong…Aku berpindah kesisi

kanan Rani , kuangkat tubuhnya sebelah bagian kanan setelah setengah telungkup kutarik

tubuhnya hingga tidak meniban tubuh Nia ,… terlihat jelas bentuk pantatnya yang tidak terlalu

besar tapi padat dan berisi , “celana dalamnya dibuka yah sayang” Aku pengen nikmatin pantat

kamu … kutarik kebawah celana dalamnya hingga ke telapak kaki ,.”Wow Rani”.. …sambil

menepuk – nepuk pantatnya “Plak..plak” serangan kulancarkan , ciuman , remasan dan gigitan

kulakukan …..terakhir kusejajarkan tubuhku dengan tubuh Rani…lalu perlahan – lahan

kutelungkupkan tubuhku diatas tubuh Rani yang sama – sama dalam keadaan bugil, sehingga

penisKu..masuk kedalam belahan pantatnya …untuk menambah nikmatnya posisi ini di sisi luar

pantatnya kutekan dengan pahaKu…lalu Aku mulai menggerakan pantatKu naik – turun , atas –

bawah..”Ran..waktu itu gue ketahuan sama loe lagi nikmatin ini”….oooh nikmat sekali

pantatnya padat walaupun tidak besar.

Beberapa menit penisKu berselancar di dasar pantat Rani kemudian… “Nah balik badan lagi

sayang sekarang giliran memiaw kamu” setelah membalikan badannya kutarik kedua kakinya ke

kiri dan kanan, kaki kiri kutaruh diatas perut Nia , kaki kanan Rani kuangkat dengan tangan

kiriku,…jelas sudah daging yang kemerah – merahan dan ditumbuhi bulu – bulu halus sepertinya

belum lama dia mencukur bulu – bulu ini..,”Ran…Aku sedot yah sayang memiaw kamu

…..tahan yah sayang ..makanya jangan suka pelit ..jadi orang ,Aku pegang – pegang aja dulu ga

boleh..pake bentak – bentak Aku” kataku mengingat peristiwa saat Aku tertangkap basah oleh

Rani,…”sruup…sruup” nikmat sekali “wangi bener sih memiaw kamu Ran…”dibasahin dikit

yah biar tongkolku entar enak masuknya” maka kujulurkan lidahku memasuki lobang

kenikmatan itu.beberapa saat Aku menikmati vagina Rani sambil tangan kananKu meremas –

remas buah dadanya, tiba – tiba mataku tertuju ke Nia ,…eehh “Kamu kok dicuekin sih si seksi

lupa gue…..”habis nikmat sekali sih kakak kamu”…, kuangkat kaki Rani dari tubuh Nia .

Kumulai berpindah menjelajahi tubuh Nia kusibakan rambutnya yang menutupi leher indah itu

kuciumi dan kujilati….”Wangi dan halus”Ni…kubelai rambutnya dari atas ubun – ubun sampai

ke ujung rambut, lalu tak sengaja.. lenganku menyentuh benda empuk yang membukit tinggi

yang ada didada Nia, Aku jadi tertarik meremas buah dada kanannya “Ko..besar amat sih

Ni…”sambil kugoyang-goyangkan..”biar besar tapi padat dan berisi tetek kamu”….tak sabar

Aku raih kedua lengannya hingga berpindah berada di atas kepala, dengan cepat kutarik ke atas

ujung T-Shirtnya..dalam sekejap terlihatlah bh putih yang beranda indah…”oohh……..Nia ko bh

Kamu kaya ga kuat nampung tetek kamu” … bh nya benar – benar tertarik kedepan seperti tidak

ada ruang kosong di dalam bhnya…semuanya di padati daging montok yang indah..bahkan

bagian di sisi dalam dan luar bh Nia..menyembul keluar bagian – bagian buah dadanya yang tak

mampu tertampung bh” …, bentuknya sama sekalai berbeda dengan payudara Rani, kupeluk dia

sambil meraih kancing bh yang berada di punggungnya sambil menciumi bagian tengah

payudaranya.

Ketika kutarik ke atas bhnya..”Ya ampuuun Nia…montok sekali tetek loe ternyata bener pentil

Kamu warnanya pink” seperti dugaanKu, yang diluar dugaanKu adalah belum pernah Aku

melihat tetek gemuk, montok, dan padat berbentuk silinder (bentuk botol gallon Aqua) yang

hanya mengkerucut di bagian pentilnya saja, kucoba menggenggam buah dadanya yang sebelah

kanan dengan satu tanganku dari sisi atas….sebagai seorang pemain basket lingkar cengkraman

telapak tanganku termasuk besar ….tapi saat ingin meremas salah satu buah dada Nia telapak

tangan yang besar ini hanya mampu menggenggam ¾ dari bagian payudara tersebut…”berapa

sih ukurannya..Ni..” ..kemudian kucoba menggenggam dari bagian bawah payudaranya

kulingkarkan jari – jari ku disekeliling buah dada itu ..ternyata jari – jariku tidak mampu bertemu

satu sama lain karena besarnya diameter payudara Nia…tanpa melepas cengkramanKu , Ku

goncang – goncangkan buah dadanya …karena padat buah dada itu hanya bergoyang – goyang

sedikit…”gile..” teriakKu kegirangan.. maka semakin kuremas lagi , sehingga pentilnya

menyembul keatas dan kusambar dengan mulutKu , Kukulum..Kujilati,Kuhisap – hisap sepuas-

puasnya sementara tangan kiriKu bekerja pada payudara sebelah kiri., tidak puas – puas mulutKu

bekerja disitu, entah berapa kali mulutku berpindah pindah dari payudara kiri ke kanan kembali

lagi ke kiri….aaah andai Aku punya waktu seharian dengan Nia….batinKu , menyadari waktu

yang semakin sempit.

Aku bangun dari posisi telungkup diatas tubuh Nia…kutarik celana kaos yang berwarna putih itu

hingga ke terlepas…kunikmati kakinya dari pangkal paha..terus ke kebawah

kuraba..kujilat..kugigit – gigit kecil…”Wah kaki kamu wangi Ni..halus dan gempal, berisi

…ngent*t kamu pasti kuat deh”, kulanjutkan sampai ke telapak kaki , ternyata kaki Nia

ditimbuhi juga bulu – bulu yang sangat halus di betis dan pahanya, kuangkat kakinya agar bisa

puas menikmati seluruh bagian kakinya , “paha kamu lebih gempal dan halus dari kakak kamu

yah Ni…., ternyata kedua kaki Nia lebih menggiurkan ,..setelah setiap lekuk kaki Nia basah

dengan air liurku….”Ni..celana dalam Kamu sekarang dibuka..yah”perlahan – lahan kuturuntan

celana dalamnya , Nia memakai celana dalam putih dan berenda – renda ,setelah cd nya kulepas

…penisku langsung berdenyut kencang. ….vaginanya sekarang terlihat bebas..”memiaw kamu

memang benar – benar tebal montok lagi.. Ni ” bulu – bulunya terlihat hitam agak

kecoklatan…”Ga kuat gue Ni….”sebelum menuju ke vaginanya tubuhku berpindah mendekati

mulut Nia lalu , Aku lakukan sama seperti yang Aku lakukan terhadap Kakaknya ” basahin dong

Ni tongkol gue..”tidak berlangsung lama , Aku turun lagi kemudian sambil berlutut diantara dua

kaki Nia , kubuka bibir vagina yang sudah menunggu dengan tangan kiriku , kumasukan lidahku

agar rongga vagina itu sedikit basah.., tidak berlama – lama kuarahkan penisKu kedalam lobang

kewanitaan milik Nia…” wah rapet sekali dia , setelah ujung penisKu mencapai mulut vagina ..

kugoyangkan penisku kiri kanan sambil kutekan ..aahhh susah sekali sih…hanya kepala penisKu

yang masuk ke vagina Nia,…dinding – dinding vagina Nia kuat sekali sehingga sulit untuk

meluncurkan batangKu ke dalam…setelah beberapa menit mencoba …..”Aaaah Nia susah

banget…ga bisa masuk juga ..gue udah ga tahan nih”…

Kulayangkan mataku ke meja rias yang ada di dekat pintu..setelah mencabut penisku, Aku

berlari menuju meja rias itu …”hmmmmh ah ini dia “…kutemukan yang aku cari “Hand and

Body Lotion”setelah itu Aku kembali diantara kedua kaki Nia kutarik kakinya lebar – lebar

kesamping…kemasukan telunjukKu yang dibaluri lotion ke dalam vaginanya kemudian Aku

mandikan penisKu dengan lotion…, setelah itu kembali Aku mengambil posisi telungkup dan

mencoba lagi memasukan penisKu , kucoba goyangkan – kiri kanan..”ahh masih susah juga

..Ni”kutekan teruss…kutekan teruss…dan teruusssss lalu “bleess…pretpretpet”….”aaaaaah

Niaaaaaa eeeeeenaaakk,,ooouch ” teriakKu tak sadar… gila..kencang sekali vaginanya..saat

didorong kedalam terasa sekali penisku membelah dinding – dinding vaginanya yang tebal

…saat kutarik penisku agak terasa sakit – sakit nikmat , terasa otot – otot vaginanya

menggengam penisKu kuat sekali , seperti tak rela melepaskan penisKu…”Ni..,,ah..ah,,berasa

ba..ah..nget..eenkh tebel..enak.. me…eck..mek loe…”…tidak salah kalo banyak cowo – cowo

mengantri mengincar Nia..hehehe…kalo saja cowo – cowo itu tau malam ini apa yang aku

lakukan terhadap tubuh Nia….dan kuceritain apa rasanya didalam vagina Nia….pasti mereka

pada mati..berdiri…hehehe. sambil terus mengayunkan pantatku , tangan dan bibirku menjelejahi

kedua buah buah dada dan bibirnya….., di dalam vaginanya …benar – benar Aku mengalami

suatu kenikmatan yang tak tertandingi .. Aku bisa menekan dalam – dalam penisKu sehingga

terbenam semua batangKu ,…lalu Ku putar – putar penisKu di dalam ….seluruh urat dan otot

batangKu terasa seperti sedang diplintir- plintir.. ini jarang Aku rasakan dengan wanita – wanita

lain….

Apa mungkin karena ukuran penisKu yang terbilang besar buat orang Asia…atau memang

begitu “layanan” yang diberikan vagina Nia karena sedikit saja penisKu melakukan gerakan di

dalam pasti menimbulkan getaran nikmat pada batangKu…..seperti ada vibratornya, dan ketika

Aku rapatkan kedua kaki Nia sehingga melingkari pinggulKu dan kedua telapak kakinya

bertemu dibelakang pantatKu , dalam posisi seperti ini kenikmatan vagina Nia semakin menjadi

– jadi, rongga itu terasa semakin sempit dan semakin hangat ,getar – getarnya semakin kuat dan

saat Aku tekan dalam – dalam penisku , pangkal pahaKu dan buah zakarKu dapat merasakan

pangkal paha dan pantat Nia yang halus dan gempal… semakin kuat dan Kupercepat

goyanganKu…kuperhatikan payudara Nia tetap saja bergoyang perlahan tidak mengikuti rithme

genjotan tubuhKu yang makin kesetanan.

Kemudian..”Nia..ahh.”Nia…ah.ahaaaa, Nia.. sayang… aahahhaha. uuuhhh” seperti biasanya saat

mencapai ejakulasi Aku selalu menyebut – nyebut nama Nia..hanya bedanya kali ini tidak perlu

membayangkan karena ini bukan Khayalan ..wajah Nia berada hanya beberapa milli saja dari

wajahKu payudaranya ada dalam genggaman tanganKu dan mulutKu ini kenyataan…”ahhh

crot…crot….. crooooot..crrrooooootttt… crooot…croooottttt..crrooottt” maniku keluar di atas

payudaranya banyak sekali …..”kudekatkan mukaku ke muka Nia …kamu tuh yah..udah bikin

gue klimaks ..kakak kamu aja belum Aku cobain”….Aku menggeletak sebentar diantara tubuh

bugil Rani dan Nia.

Hanya selang beberapa menit terbaring sambil mengelus – ngelus buah dada Nia , Aku mulai

terangsang lagi melihat buah dada yang begitu montok , maka Aku berlutut diatas tubuh Nia

,kedua daging montok itu kupukul – pukul dengan penisKu ,Kugerakan tubuhku sedikit kedepan

hingga kedua buah dadanya tepat dibawah selangkanganku, kuturunkan tubuhKu dan

Kutempatkan kedua belah penisKu yang masih lemas dan licin terkena lotion diantara dua buah

dada Nia , dengan kedua tanganKu kudorong sisi luar payudara Nia hingga menjepit

penisKu..,lalu Aku mulai bergoyang…”Aaaaah” ..jepitan buah dadanya tidak jauh beda dengan

jepitan vaginanya kuat, kenyal ,penisKu yang sudah mulai tegang menghilang diantara sepasang

buah dada “aaah Nia pake lotion aja masih seret gini..gede banget sih tetek kamu…” dalam

sekejap penisKu sudah mencapai ketegangan yang maksimal tapi tak mampu juga membongkar

kepadatan dua bukit tersebut ,dari arah atas Aku hanya dapat melihat ujung kepala penisKu saja

yang sedang bergerak maju mundur.…Aku tidak beralih ke Rani karena rasanya masih ingin

mencicipi tubuh Nia… , ” sabar yah Ran…” habis enak banget sih adik loe” kataku sambil

menoleh ke arah Rani.

“Sekarang cobain…pantat kamu yah Nia,,,”…bagian tubuh Nia itulah yang terlewat

olehKu..,kulepaskan penisKu yang sudah memberikan tanda – tanda akan memuntahkan

spermanya lagi apabila dibiarkan lebih lama diantara buah dada Nia..”gile…sama tete aja udah

mau keluar lagi..gue..kaya pemula aja…” , kuangkat tubuh Nia kubawa dia turun dari tempat

tidur, “uuufff” berat juga kamu montok.., setelah kakiKu menginjak lantai..kuturunkan kaki Nia

yang tidak bertenaga , kubalikan badanya hingga membelakangi tubuhKu..dengan mengangkat

tubuh Nia pada kedua ketiaknya , Aku membawa tubuhnya berbalik menghadap ke sisi tempat

tidur kemudian kubaringkan tubuh Nia dalam keadaan telungkup dipinggir ranjang dengan posisi

lututnya menyentuh lantai , lalu kubalikan wajah seksinya kesisi kiri agar tetap terlihat olehKu ,

kedua tangannya kurentangkan jauh – jauh ke kiri dan kanan.

Tiba – tiba mataku terpaku pada belahan pantat Nia yang sangat dalam , kedua belah bibir

pantatnya montok , besar, dan padat , kupukul pantatnya dengan kedua belah tanganKu

“plok..plok..plok” kupukul kencang sekali hingga suaranya bergema di kamar , Aku sudah tak

perduli….biarpun ada yang mendengar , bekas pukulanku berbekas merah pada

pantatnya….”Nia semua bagian tubuh kamu gempal , montok dan padat…bener- bener hebat

kamu di ranjang Ni…” kemudian kuselipkan penisKu dibelahan pantatnya kugesek -gesekan

persis seperti yang Aku lakukan pada Kakaknya… tapi sensasinya adalah mulai dari ujung

sampai pangkal penisKu yang besar dan gemuk itu merasakan kehangatan dan dekapan yang

sangat erat pantat Nia…walaupun tidak sehebat kenikmatan payudaranya”.tanpa berlama – lama,

kuraih lotion kumandikan lagi penisKu dan lobang pantat Nia dengan lebih banyak lotion .

….”supaya cepet masuknya” pikirKu…….., tak sabar langsung kutusukan penisKu ke lobang

anusnya,…”aaaah,,.masih susah juga.., kuangkat kedua lutut Nia hingga naik ke atas tempat tidur

dan kutempatkan di samping tubuhnya, kuselipkan kedua telapak tangannya dibawah betis untuk

menjaga agar posisinya tidak berubah , dalam posisi seperti sedang berjongkok ini di lobang

anus itu terbuka lebar…kemudian setelah berkali – kali ,kutekan , kucabut , kutekan lagi….lalu

kucabut…penisKu “ayoooh dong Ni…”kataku yang mulai kesal sambil menambahkan lebih

banyak lotion kedalam lobang anusnya setelah itu Aku coba sampai beberapa kali lalu…..

“preeeeeeeeeeeeeeet” suara yang timbul akibat penisKu yang menembus lobang anus

..”ooooouuuuohhhhhsssss Niaaaaaaaaaaa” ..ternyata dinding pantatnya lebih kuat menekan

penisKu dibanding vaginanya , maka penisKu merasa 2X lebih sulit saat masuk , 2X lebih sakit

saat ditarik , tapi 4X lebih nikmat,…..dalam anusnya Aku tidak bisa bertahan lama , dalam

sekejap…

“Wooooooooh Niaaaaaaaa..ampuuuuunnnnn nnniiiiiiiiiiiaaaaa…….ahhahaahahhhhh”

teriakKu…,tak bisa kulukiskan nikmat yang bisa kurasakan saat itu ,baru sekali ini….Aku kalah

berperang dengan seorang perempuan…ini adalah ejakulasiKu tercepat sepanjang

hidupKu…….kubiarkan spermaKu keluar di dalam anus Nia., “he..he ..heeebat kamu di tempat

tidur sayang….”.nyerah gue…” kataku sambil menjatuhkan diri diatas tubuhnya.

Kubiarkan penisKu lemas didalam lobang pantat Nia…, penisKu belum pernah mengalami pegal

dan ngilu seperti ini sebelumnya ….. sebentar Aku terbaring telungkup diatas tubuh Nia,

kemudian mataku mengarah ke wajah cantik Rani.., tanpa berlama – lama Aku berdiri dan duduk

disamping ranjang , disebelah tubuh Rani.., sambil beristirahat , ku gerayangi tubuh

Rani,…”Ah..kita cari variasi yuk Ran…” kataku setelah ada ide baru saat Aku menatap kursi

kecil didepan meja rias,…,tak Kurasakan lagi rasa ngilu pada penisKu , kuangkat tubuh Rani

kubawa ke depan meja rias “enaknya kalo ngent*t sama Kamu tuh…terus – terusan ngeliat

wajah Kamu yang cantik Ran..”kutelungkupkan Rani ..dengan posisi perut diatas kursi rias,

kedua tangannya yang lunglai kubiarkan menjulur kedepan menyentuh lantai begitu juga kepala

dan rambutnya yang panjang ,…kubuat posisi kakinya mengangkang, kemudian Aku menuju

rambutnya yang sudah terurai tak beraturan , kurapihkan sehingga seluruh helai rambutnya ada

di dalam genggaman tangan kiriku,…setelah itu kutarik ke belakang,….sehingga wajahnya yang

cantik dan buah dadanya yang indah menghadap cermin didepanKu “Nah…ginikan muka loe

keliatan Ran…” kuremas – remas kedua buah dadanya dengan tangan kanan , tanpa terasa si

kecilKu menegang ,dan Kulesakan penisKu ke dalam lobang anus Rani , karena lebih mudah

dalam posisi ini di banding mencari lobang vaginanya. Dibanding Anus Nia ..Lobang Rani lebih

mudah dimasukan , gencatan dinding – dinding anusnya juga tidak terlalu kuat , tapi nikmatnya

tidak terkira… apalagi sambil menatap wajahnya yang cantik dan meremas – remas buah

dadanya..”aah Ran…enak Kamu Ran…cantik Kamu..ahahnahh”..

Bosan main di anus…kucabut penisKu dan kugendong Rani.., yang masih dalam

membelakangiKu ,….kutumpuk dia diatas tubuh Nia yang masih dalam posisi terakhir kutinggal

di sisi tempat tidur , kuatur posisi telungkup Rani persis seperti Nia,….setelah posisinya sesuai

dengan keinginanKu maka kumasukan penisKu ke dalam vaginanya dengan mudah , dalam

posisi seperti ini…,vagina Rani tidak mampu menerima seluruh batang kemaluanKu entah apa

ko rasanya mentok cengkramannyapun tidak kuat sebenarnya kalau dibanding wanita lain vagina

dan anus Rani mungkin termasuk nikmat tapi karena Aku baru saja mengalami kehebatan

adiknya ,sehingga Rani terkesan biasa saja.

Wangi tubuh Rani membawa kenanganKu kebeberapa tahun silam saat setiap malam Aku

berdebar – debar masuk ke dalam kamarnya hanya untuk meraba – raba tubuhnya,…..sekarang

dia sedang dalam posisi “doggie style” menyerahkan seluruh tubuhnya untuk Aku

nikmati,…..kuciumi pundak rambut dan leher Rani sambil terus bergoyang,….”slruup..slruup”

ahh Ran ahh …enak yah ahh ..coba … dari dulu Ka..ka.mu pasrah aja kaya gi..ni…” ,setelah

beberapa lama Aku juga belum dapat mencapai puncak kenikmatan ,”salah..mustinya loe dulu

yang gue ..ent*t Ran ..baru adik..loe..jadi gue ga bisa bandingin memiaw loe sama memiaw

punya adik loe..” sesalKu , mataKu kembali mencari tubuh Nia yang berada dibawah tubuh

Rani,…..”wah enaknya sambil mainin tetek Kamu Nia” …maka kucabut penisKu kuangkat

tubuh Rani hingga berada disamping tubuh Nia,,,lalu Aku tarik tubuh Nia dan Aku balikan

hingga posisinya celentang,……, berikutnya tubuh Rani kubalikan dan kuangkat , dan

kutidurkan diatas tubuh Nia dari arah yang berlainan sehingga , Tubuh Nia dibawah dan Rani

diatasnya tidur menyebrangi tubuh Nia , kaki Rani berada disebelah kanan tubuh Nia,

punggungnya ada diatas perut Nia lalu kepalanya ada di sebelah kiri, sehingga membentuk

simbol ( + ), kuselesaikan petualanganKu dengan Rani ” terusin yah..Ran ngent*tnya…, sambil

gue nikmatin tetek adik loe “….Aku terus menggerak – gerakan penisKu maju mundur di dalam

vagina Rani….goyangannya mengakibatkan “payudara Nia bergoyang perlahan kekiri dan

kanan”….tak tahan kurebahkan tubuhku diatas tubuh mereka tangan kananKu menggenggam

payudara Rani , tangan kiriku meremas – remas payudara Nia sedang bibirKu berjalan – jalan

dari payudara dan bibir Nia , lalu ke bibir dan payudara Rani,….

“Rani , Nia ….ehh…ehhh ..kamu berdua , adik kakak memang benar – benar nikmat luar biasa

di ranjang ,….apa semua anak Tante Mirna nikmat seperti ini ….apa mungkin turunan dari

mamah yahh…” beberapa menit kemudian “aaaaahhhhhh…..Raniiiii….Nia….waahah… wah…”

sekali lagi ……teriakan kali ini bukan khayalan …ini alam nyata ,lupakan khayalan tentang

tubuh mereka …lupakan koleksi pakaian dalam mereka,…lupakan..foto mereka …, Inilah

mereka yang sedang pasrah dibawah tubuhKu Rani dan Nia….lalu “croot..croot…spermaku

keluar diatas bibir Rani…nikmat..…..

Tergeletak lemas ketika Aku sadar melihat jam Pk.4.20 Aku tersentak dari tidurKu “Waduuuh

bentar lagi Tante Mirna bangun nihhhh gawat…gawat.. kupakai pakaianKu kukeluarkan handuk

kecil dan air untuk membersihkan tubuh mereka , kukenakan lagi pakaian mereka , kurapihkan

tempat tidurnya,kuatur tidur mereka ke posisi semula kubersihkan ceceran lotion , kukembalikan

botolnya ketempat semula…, kumasukan lagi semua perlengkapanKu , ” jam 4. 40 yaaahhhh”

matikan lampu, keluar kamar , dan kukunci pintunya lagi,..ketika Aku hendak melangkah

melewati ruang makan,..”kreekkk” ..suara pintu dibuka dari arah dapur bersih..gawat “Mba Tiul

bangun” tak ada waktu untuk lari …maka Aku balikan badan masuk ke kamar mandi ,….”nanti

Aku pura – pura keluar dari kamar mandi dan seakan – akan tas pinggangKu berisi peralatan

mandi,….pikirKu

Setelah di kamar mandi kukunci pintu , dan dari dalam kunyalakan lampunya…. ” Heh…” Aku

baru sadar bahwa kamar mandi ini juga sudah berubah…”sudah di renovasi..” kataku mengamati

sekeliling,…”Loh ko ada dua pintu…pintu ini kemana yah…” batinKu penasaran….Semenjak

tadi siang di rumah Tante Mirna memang Aku tidak pernah masuk kamar mandi .Pintu itu sangat

besar dengan gagangnya vertikal yang menandakan itu pintu geser…, iseng – iseng Aku buka

perlahan – lahan..sreeettt , dibalik pintu ruangannya gelap ada sebuah lemari di dekat pintu ini ,

ruangannya seperti lorong pendek tapi diujung sana ada ruangan apa…,tambah penasaran Aku

buka lebih lebar lagi , diujung ruangan sana ada jendela menghadap ke jalan sehingga cahaya

lampu dari luar masuk ke dalam ,membuat ruangan itu bercahaya remang- remang..lalu dibawah

jendela itu ada…

“Hah…..shiiiiiiitttt” cepat – cepat kututup lagi pintu itu dan dengan gerakan refleks kumatikan

lampu kamar mandi..”Ohhh please…”di depan jendela tadi ada ranjang diatas ranjang kulihat 2

pasang betis wanita yang satunya tergeletak lurus dan yang diujung sebelah sana terlipat keatas ”

dan Aku ingat sekali dari bentuknya itu betis siapa, karena baru saja Aku liat tadi

sore”…Iyah..Tante Mirna …sebelah ini kamar Tante Mirna …, Aku terduduk diatas kloset…

bayangan betis itu tak mau hilang dari otakKu,…jangan sampai besok – besok Aku sudah tidak

membayangkan Rani dan Nia, tapi yang terbayang adalah tubuh TanteKu.., “wah

runyam”….”Ayo sekarang bentar lagi dia bangun…kapan lagi…”tapi kalau ketahuan gimana

….”ahhhh dari pada tersiksa bertahun – tahun lagi..ini bonus..ini durian jatuh..”…….batinKu

berperang “Ah ga ah..”kataKu sambil melangkah ke arah pintu keluar.. ….tapi bayangan itu ga

mau hilang…” “aaaah what the hell…I’ll take the risk ” ,

Kukeluarkan 2 buah handuk kecil “shiiit” yang satu sudah bercampur air ..gimana yah …..tidak

kehabisan akal ..kubuka kaosKu…kulilitkan di telapak dan lengan kananKu , kukeluarkan botol

cholorofoam , tanpa dapat terlihat karena gelap..kutuangkan ke handuk kecil yang berada di

tangan kiri dan kaosKu..banyak sekali .. …mungkin karena nervous…., aroma cholorfoam

sangat menyengat…tak tahan botol itu kututup dan kubiarkan dilantai kamar mandi bersama tas

pinggangku, sekarang………”buka pintu”…kubuka dengan cepat “sreeeeeeett” suaranya

lumayan keras ,….Aku berlari kecil ke arah ranjang , sampai disisi ranjang cepat kucari posisi

wajah mereka, dalam waktu singkat kunaiki ranjang dengan bertumpu pada lututKu diantara

TanteKu dan ka Nuri “kreek” ….

Tante Mirna bangun..”Sippppp..mmmffpphh ..mpphh”Tante Mirna meronta – ronta , tangan

kanan memukul wajahKu “plak” ..dan mendorongKu di dada kemudian ke mukaKu, tangan

kirinya berusaha melepaskan tangan kananKu dari wajahnya, “untung Aku pake kaos jadi ga

mudah lepas dan tanganku bisa bebas membekap mulut dan hidungnya.., kualihkan perhatianKu

ke Ka Nuri tangan kiriku yang berlomba dengan tangan Tante Mirna yang memukul perut ka

Nuri berusaha membangunkannya “Pluk” perut Ka Nuri dipukulnya..”Ouchh” Ka Nuri tersentak

,..sebelum Ka Nuri sadar tangan kiriKu sudah membekapnya..”mmmppff” tangan Ka Nuri

seperti Rani menggapai – gapai tak jelas arah..”mppffhhh…mpppfhhh,….mmmm..mmmm”

Tante Mirna masih saja meronta..tapi dengan tenaga yang mulai berkurang..akhirnya kedua

tangannya yang nakal ..jatuh lemas…

Sepupuku, Rani & Nia [3]

Kubiarkan bekapan itu beberapa menit di wajah mereka untuk memastikan mereka

pingsan…,setelah itu kulepas bekapan itu dan mulai mengelitik – ngelitik telapak kaki mereka.

Setelah Aku memastikan Tante Mirna dan Ka Nuri sudah tak sadarkan diri ,Aku mengangkat dan

memindahkan tubuh Ka Nuri yang sudah lelap ke lantai kamar , Ka Nuri orangnya cantik

wajahnya hampir serupa dengan Rani , tapi dia orangnya sangat ramah dan baik kepadaKu , jadi

Aku tak sampai hati macam – macam dengan dia , Setelah Ka Nuri berada di lantai kunyalakan

lampu kamar , dan Aku naik lagi ke tempat tidur ,kupandangi sejenak tubuh TanteKu wanita

yang usianya jauh lebuh tua dari Aku, yang telah mengenal seks jauh lebih dulu sebelum Aku ,

tapi dengan ketekunannya menjaga tubuh menjadikan seluruh lekuk tubuhnya tetap indah dan

menjanjikan kenikmatan bagi setiap laki- laki

MenurutKu inilah satu -satunya sisi keberuntungan hidup om Iwan”.karena Tante Mirna di

rumah ini lebih berkuasa dibanding suaminya ,orangnya selalu ingin menguasai, dia pintar dan

juga angkuh mungkin karena dia memiliki keindahan tubuh yang menjadi senjata mematikan ,

sering kali kulihat banyak lelaki baik tua atau yang masih muda di luar sana memandang Tante

Mirna dengan penuh nafsu birahi , kalau sudah begitu raut wajah tante Mirna menunjukan raut

kemenangan , karena berarti mereka telah masuk ke dalam jebakan dan menyerahkan imajinasi

mereka untuk dikuasai dan dikendalikan oleh Tante Mirna tinggal selanjutnya Tante Mirna

memperbudak para lelaki yang mendambakan tubuh Tante Mirna untuk memberikan dan

melakukan apapun sesuai keinginannya tanpa harus mengabulkan apa sangat didambakan para

lelaki tersebut yaitu keinginan menyentuh tubuh Tante Mirna yang indah di alam nyata dan

bukan hanya di alam mimpi ,disitulah letak kehebatan Tante Mirna semua persoalannya dalam

bisnis maupun kehidupan pribadinya mampu dia selesaikan sesuai dengan keinginannya ,paling

tidak itulah yang dia ajarkan kepada semua anak perempuanya, dan Om Iwan adalah salah satu

korban perbudakan Tante Mirna,…

Terhadap Aku tante Mirna selalu memandang sebelah mata apalagi setelah kejadian tersebut

,Tidak pernah Aku berharap bahwa suatu hari Aku dapat menikmati tubuhnya,…jangankan

berharap , membayangkannya saja Aku tidak berani… .Dan saat ini Tante Mirna sedang berada

satu ranjang denganKu….Aku bisa menikmati tubuh yang bagi kebanyakan lelaki hanya ada

dalam khayalan mereka … “Nah sekarang Tante Mirna tinggal Eki dan Tante yang ada diatas

tempat tidur Tante yang besar ini…..Eki bisa bebas ngerjain apa saja yang Eki pengen terhadap

tubuh Tante sebagai balasan atas keangkuhan Tante .., malam ini tante akan kena

batunya”,Heh… coba Eki liat kaki tante yang putih mulus yang sempet Eki liat tadi sore …pake

ditutup segala” sambil menarik daster Tante Mirna ke atas sampai terlihat sebatas perut….

“Astaga Tante..” Aku sangat terkejut kaki Tante Mirna kencang sekali di pahanya tak nampak

kerut ataupun tumpukan lemak , bahkan perutnya rata sekali padahal 6 anak telah dia keluarkan

dari perut ini , ….”busyet Tante Mirna ini pasti karena Tante rajin olahraga dan minum jamu –

jamuan setiap pagi” ….kataKu terkagum – kagum ,”Vaginanya tertutup celana dalam warna

hitam “Eki ciumin kaki Tante Mir..yah..”

Aku bergeser ke bawah mulai dari telapak kaki , aku terkejut harum kulitnya sama dengan Nia

gempal dan montoknya juga sama …kugerayangi sepasang betisnya kuraba, kujilati…naik terus

ke lutut…”cupp..sruupp ..sruppp” lalu ke paha ..merinding Aku menyentuh kulit pahanya putih

bersih dan “haaaluuuuuss sekaliiiii” belum pernah ada wanita sehalus ini..bahkan anak –

anaknyapun tidak dapat menandingi ..”kulit Tante Mir…pake apa sih..Tante Mir..”lama Aku

dipahanya ,..saat mataku naik ke arah vaginanya terbelalak mataKu ..” busyeeet diganjel nih

Tante ..tebel amaaaaat..ga mungkin tante lagi ga men’s kan ..Eki tau ko jadwal men’s Tante dan

semua anak – anak Tante..” Aku gerakan tubuhKu sejajar dengan tubuh Tante Mirna dengan

posisi memeluk Tante Mirna Aku raih resleting daster Tante Mirna yang berada di punggung

“Sreeet” dengan cepat kuturunkan dan kutarik dasternya ke bawah…..hingga

lepas..”haaaaaaaaaah” buah dadanya besar sekali, selama ini Aku tidak sadari, seperti tidak ada

ruang kosong didalam bhnya ,bh yang elastis itu sangat terlihat kencang membalut tubuh tante

Mir.., bagian dari payudaranya yang tidak tertutup bh menyembul tinggi keluar seakan

payudaranya terhimpit bh ,..”Tante..copot yah bhnya sesek kayanya kasin tuh tetek tante…..ga

usah malu – malu Tante khan…tetek Tante ..punya Eki malam ini ….,”

Kuraih dua tali bh yang juga berwarna hitam dan berenda indah …kuturunkan hingga perut

,…maka menyembulah buah dadanya yang ukurannya luar biasa, bentuknya sama persis dengan

buah dada Nia ,bh yang tadi kulepas meninggalkan tanda yang berbekas pada badanya mungkin

karena terlalu besar payudarnya..atau bhnya yang kekecilan “ternyata tetek tante menurun

kepada Nia..” ,bentuknya bulat dan montok yang beda dengan Nia hanya ukuran dan pentilnya

karena payudara Tante Mirna lingkar pentilnya besar berwarna coklat muda kemerah – merahan

,… ukuran payudara Tante Mirna 2 kali mungkin 3 kali lebih besar dari buah dada Nia ,

walaupun Tante Mirna sudah pernah menyusui 6 anaknya tapi bentuknya payudaranya tidak

turun ataupun kendor , berntuknya masih seperti layaknya seorang anak perawan ….kupegang

buah dada kirinya ternyata geggaman tanganKu hanya mampu menggenggam kurang dari ½

bagian buah dada Tante Mirna yang sebelah kiri.

“Eki pengen tetek tante Mir yah.nikmat kayanya…Tante..pokoknya Tante nyerah aja..ga usah

ngelawan yah.. ” Tak tahan kubenamkan kedua mukaku diantara buah dadanya kuremas kedua

buah dadanya dengan kedua tanganKu ,..kugoyang ..goyangkan payudara Tante

Mirna…Padet..sekali ..kuremas , kujilati secara bergantian dan kusedot –

sedot..”slruupp..slruuup..slruup” nikmat sekali “tetek tante… yang jadi kebanggaan tante Eki

obok – obok malam ini ,….Penisku amat sangat tegang..darahKu berdesir kencang….sampai ke

ubun – ubun , tak kusangka TanteKu bisa senikmat ini..luuuar biassssa”….”sekarang mulutku

mulai menikmati bagian perut Tante Mir…”Eki jilatin yah perut tante…. ”

Kuraih bibir celana dalamnya kuturunkan bersama bhnya hingga terlepas…”Glek”….”memiaw

Tante emang tebel yah…bulu- bulunya halus berwarna kecoklatan ..” tanpa menyentuh vagina

Tante Mir…Aku segera melepaskan celanaKu berikutnya Aku peluk tante Mir..hingga penisKu

menyentuh pinggulnya dan lenganKu diatas gundukan payudaranya , Sekarang Aku dan Tante

Mirna sudah telanjang bulat…kukulum bibir tebal Tante Mirna…kugigit..sambil tanganKu terus

memerah buah dadanya….kemudian “Hmmm karena malem ini Eki akan mencoba hasil kerja

keras tante merawat tubuh Tante selama ini …yah…Tante akan Eki ent*t..sekarang , Eki akan

menikmati tubuh Tante Mirna…jadi Eki ga usah panggil pake Tante Mirna

lagi….yah..ngapain..Eki yang berkuasa atas tubuh Tante, nasib Tante Mir ada di tangan

Eki…milik Eki malam ini……eh.. Mirna…..ladeni Gue yah …puasin Gue Mir…dengan tubuh

molek loe……mau mulai dari mana ” dari tetek toe yah ..Mir…”

Maka kunaiki tubuh bugil Tante Mirna kuletakkan penisku yang sudah tegang diantara kedua

belah buah dadanya….lalu dari sisi luar keduanya kutekan ketengah sehingga menjepit

penisku….oooouuuuhh penisKu hilang ditelan buah dada Tante Mirna hanya sedikit sekali

terlihat keluar dibawah dagu Tante Mir….sulit sekali penisku digerakan maju mundur karena

cengkraman buah dadanya yang kencang.

“Ga enak Mir…” sambil Aku lepaskan penisku..”basahin dulu deh sama ludah loe” Kubuka

kedua bibirnya lalu kugosok – gosokkan penisku kekiri dan kanan…”cobain dong tongkol gue

Mir… enakan …mulut ini jangan dipakai cuman buat nyuruh – nyuruh orang aja .pake buat

ngisep tongkol gue sekali – kali ….sambil dipegang dong Mir …. sambil kuraih tangan

kanannya… “, setelah cukup basah..Aku kembali diantara dua bukit yang kenyal

“nih..bandel..yang ini juga bandel suka bikin orang sampai ngiler.. ” kataku sambil memukul –

mukul buah dadanya dengan tongkolKu….., sebelum itu Aku tempatkan lagi penisKu diantara

dua gunung besar itu , Kutarik kedua belah telapak tangannya kutaruh secara bersilang di bawah

pantatnya sehingga buah dada Tante Mirna yang sudah besar terlihat bertambah besar karena

dadanya yang membusung ke depan …lalu…Aaaaah kenyal banget waaaaahhhh enak ..ba aanget

tetek loe …..oouhh Mirna sayang..ouuuh …ga kuat..gua ga kuat Eeenak

bangeet..”preeet..preeet”bunyi gesekan kulit kami…,

Buah dada Tante Mirna benar – benar besar kenyal dan kencang, “ehh..Mir kayanya ..biji gue ..”

karena ukuran buah dada Tante Mir yang besar Aku coba memasukan buah zakarKu diantara

payudaranya, kedua tanganKu juga bisa terbebas karena Aku dapat menggunakan kedua pahaKu

untuk menjepit buah dadanya….yang sangat luar biasa , pengalaman yang sama sekali baru

buatKu adalah..saat kutekan jauh kedepan penisKu bukan saja buah zakarKu yang merasakan

kenikmatan tetapi kulit selangkanganKu dibelakang zakarKu sampai ke pantat dan juga belahan

pantaKu sampai hampir kedekat Anus bisa merasakan padat dan montok payudara tante

Mir..ditambah lagi kurasakan pentil tante Mir..bermain – main di wilayah itu menusuk – nusuk

mengelitik daerah yang paling sensitif dari selangkanganKu bahkan Aku bisa bergerak naik

turun yang tidak bisa kulakukan pada payudara ukuran biasa…..,”ahh..uhhn..ahh..achh..och

Mir,..Mir.ah..Mir..ah”desahKu berkali – kali.. Aku seperti Anak kecil yang sedang asyik

memainkan kuda -kudaan yang baru dibeli,”krek..krek..krek” suara ranjang akibat Aku sedikit

meloncat – loncat..karena nikmatnya duduk diatas payudara montok ini,Tante Mirna benar –

benar menyerahkan buah dadanya yang selama ini dia jaga keindahan bentuknya untuk

dipergunakan sebagai pemuas birahi keponakannya sendiri.lalu “aaaahcchhhchhhhchhhhhhhh”

jepitan pahaKu tiba – tiba menegang ,Ku jepit payudara Tante Mir ..sekuat tenaga.., kedua

tanganKu meremas bagian atas payudaranya sekencang – kencangnya seiring muncrat pula

spermaKu….

“Crooooooot,…croooooot…croooooott” “aahhhchkkc..hheeek.. Mirrrrrnna

acahhchhhchheeee”Aku mengerang karena nikmatnya, maniku muncrat di dagu dan leher

jenjang tante Mir.., lalu Aku terdiam mematung mengatur nafasKu “gila..gue..ga bisa nahan

mani..gue ..Mir..belum pernah ada seumur hidup …tetek yang mampu bikin

gue..klimaks…..apalagi sebanyak ini..”

Kubersihkan dagu dan leher tante Mir dari maniku dengan celana dalam tante Mirna yang

tergeletak dekat kakinya..”.Setelah puas dengan buah dadanya kuturunkan tubuhku yang lemas

sekali…”ah udah..kali yah” rasanya tubuhKu sudah tidak kuat meneruskan permainan ini

…..tapi mataKu terus memeloti sekujur tubuh tante Mir yang mulus dan kencang… . Aku turun

dari tempat tidur berjalan pelan menuju kamar mandi mungkin kalau kena air penisKu bisa segar

kembali..karena sudah empat kali Aku klimaks , hal sama sekali tidak mungkin akan terjadi pada

situasi hubungan seks yang normal, baru Aku perhatikan sekarang bahwa lemari yang ada di

lorong itu adalah lemari kaca yang panjang dengan pintu geser ,tempat baju – baju mewah tante

Mirna yang semuanya tergantung rapih.diantara baju – baju mewah kutemukan banyak sekali

selendang – selendang modern tante Mirna untuk melengkapi baju pestanya

Belum lagi Aku sampai di kamar Mandi , seseorang mengetuk pintu kamar Tante Mirna dari

arah luar…bu.Mirna..bu.Mirna…Saya mau ke pasar bu..takut kesiangan nanti kehabisan ikan

masnya…Aku terperanjat dan baru saja menyadari setelah melihat ke arah jendela kalau hari

sudah mulai terang…bu ..Mirna Saya pergi yah…itu jamunya nanti keburu dingin …..”wah si

mba ..bikin Aku jantungan” dia tidak tahu bahwa saat ini majikannya sedang telanjang bulat

diatas tempat tidur dan baru saja selesai melayani keponakannya dengan payudaranya, ….tak

lama kemudian Aku mendengar suara pintu garasi yang di buka oleh seseorang , Aku meloncat

ke jendela untuk melihat ….siapa yang baru datang..”ooooh si mba pergi ke pasar” kuperhatikan

wanita itu berjalan menuju pintu …pagar “wah..berati ga ada siapa- siapa di rumah ini

..kuperkirakan Rani dan Nia baru akan sadar paling cepat 1 jam lagi…Aku bisa menikmati tubuh

tanteKu sambil berteriak – teriak bebas” penisKu mulai beraksi menanggapi rencana yang ada di

kepala…setelah kulihat Mba Tiul ..menaiki angkot ..

Aku loncat turun ranjang lari menuju lemari baju Tante Mirna tadi kemudian mengambil

beberapa selendang untuk melaksanakan rencanaku….setelah itu Aku menghampiri tanteKu

yang masih pingsan dalam keadaan telanjang bulat..”Mir asyiik….sayang kita main diluar ..yuk”

…sambil menyatukan 2 lembar selendang , sehingga cukup panjang ,untuk kemudian Aku

kalungkan di tengkuk tante Mir…, dan kedua ujung selendang tersebut Aku selipkan di kedua

ketiaknya setelah itu Aku telungkupkan tubuh tanteKu untuk menyatukan kedua selendang tadi

di punggungnya, selesai mempersiapkan tante Mir kubuka pintu kamar , masuk ke ruang tengah

lalu mendorong sebuah sofa panjang untuk Aku letakan dibawah tangga putar dengan posisi

sandaran sofa berada sejajar dengan pagar pembatas tangga .

Aku kembali ke kamar menuju meja rias , disitu kutemukan sebuah baby lotion , kembali ke

ranjang kuangkat tubuh Tante Mir….,kutempelkan punggungnya di dadaku. Kubawa dia

menaiki sofa yang ada di ruang tengah , kemudian sambil duduk memangku tanteKu,, diatas

sandaran sofa kukaitkan kedua ujung selendang pengikat tubuh bugil tanteku di salah satu anak

tangganya yang terbuat dari besi setelah terkait kutarik hingga kencang kemudian kuikat kedua

ujung selendang tersebut, sehingga sekarang posisi tanteKu tergantung dengan posisi setengah

berdiri diatas kursi sofa , setelah puas memandang tubuhnya dari kejauhan, Aku kembali naik ke

atas sofa , sebagai pemanasan Aku ambil kedua telapak tangannya untuk Aku ciumi , kujilati dan

kuisap -isap jari – jari jentik tante Mirna lalu kubimbing kedua tangannya menuju penisKu

tangan kirinya kubuat agar mengelus – ngelus dan mengocok – ngocok batangKu sementara

tangan kanannya meremas – remas buah zakarKu , kemudian Aku tarik jari telunjuk kanannya

agar dapat memainkannya keluar masuk anusKu…, rasanya nikmat sampai ke ubun -ubun

setelah puas kembali Aku tatap wajah tante Mirna… “sekarang giliran gue cobain seperti apa

rasanya memiaw loe Mir..” , kubaluri penisKu dengan baby lotion kemudian kurentangkan kaki

tante Mir lebar – lebar , Kucengkram kedua belah pantatnya….

“Mir ..oucchh pantat loe..”ininih yang selama ini loe..jaga..loe rawat biar bagus … ternyata..

akhirnya loe kasih gue untuk bentar lagi gue cicipin..hehehe “kataku sambil menepuk – nepuk

dan mengelus – ngelus pantatnya “gplok..gplok”pinggang tanteku kecil tapi pinggulnya agak

lebar ,bentuk pantatnya bundar , montok dan sama sekali tidak turun seperti layaknya seorang

wanita yang telah mempunyai anak , dan permukaan kulitnya sangat lembut , Aku berdiri

berhadapan sejajar dengan tubuh yang indah itu ,wajah Tante Mirna dekat sekali dengan wajahku

Kulumat lagi bibirnya yang tebal dengan buas..”slruuup..slruuup”..denyut – denyut yang timbul

dibawah pusarku mengisyaratkan penisKu sudah siap untuk bertempur

“Yuk ngent*t Mir..…badan loe jangan buat ngejebak laki – laki doang..tapi ga pernah loe kasih

mereka untuk nyobain…”licik loe emang” tapi sekarang semua bagian dari badan loe ga ada

yang bisa lolos dari gw ….gw ga pernah mimpi bisa ngent*t sama loe yang galak tapi bodynya

luar biasa ini …tongkol gue panjang dan gemuk..rasain deh Mir….tadi juga tongkol gue abis

masuk ngerasain memiawnya ,pantatnya Rani ,sama Nia sekarang giliran loe…. “.. “Sekarang

loe harus merasakan tongkol gue yang besar Mir”…sambil membelai – belai rambutnya …. ”

kemudian tanganku kembali mencengkram pantatnya Kutekan pantatnya ke arahKu ,sehingga

penisku dan vagina tanteKu saling bertemu ,Kurasakan ujung penisKu yang dengan mudah

masuk lobang vaginanya , tetapi ketika Aku berniat untuk masuk lebih dalam ternyata dinding

vaginanya tidak menyerah begitu saja…kuat menekan penisKu yang sudah licin dibaluri lotion

“uuuuuffffff sempit juga memiaw loe.”

Gerakan maju – mundur penisKu di dalam vagina Tante Mirna ,sangat lambat dan sangat

menguras tenaga “…ouuh ..iiiihh ahh..ahha…sss..ehhohh”desahKu sambil menyetubuhi tanteKu

dengan posisi berdiri, sehingga tidak ada satupun bagian dari tubuhnya yang tidak dapat

kujamah, dengan kaki mengangkang tubuh tante Mirna bergerak mundur maju mengimbangi

gerakan tubuhKu , rambutnya yang indah bergoyang – goyang seiring gerakan kita. Aku

merasakan kenikmatan yang luar biasa pada vagina tanteKu ini..yang benar-benar belum pernah

kurasakan sebelumnya dengan wanita – wanita lain yang umurnya jauh lebih muda dan yang

belum pernah melahirkan , bahkan nikmatnya vagina Nia terlupakan sudah….sungguh ajaib

kenikmatan yang disuguhkan vagina tante Mir yang usianya sudah setengah baya ,tapi

nikmatnya tidak dapat disaingi oleh sorang gadispun dikehidupanKu ..”seakan menjawab

pertanyaanKu tentang asal – usul kenikmatan yang telah diberikan Rani dan Nia tadi malam

“huuah..huah..huah..”teriaku dalam setiap hentakan keras penisKu kedalam vagina tante Mir.…

dalam posisi begini baru aku dapat melihat goyangan – goyangan buah dadanya yang indah

mengikuti hentakan kerasKu

“Oohh.Mir..,Mir..ah..ah ..Mir..duulu..loe ma..ki..ma.ki gw..kar..na ngeraba..raba ann..nak ..nak

loe..ma,,lem ni..gue..uuudahco ..coba.iin.3..me.emek ..mem..ek..Ra..ni..Ni.aaa aama ,me,..emek

ma..mahnya..” kicauan..ku..ditengah nikmatnya… kubenamkan dalam – dalam penisku..ke

dalam vaginanya, vagina ‘Waaaaaaaahhhhhhh..Gillllaaaaa loooooe Mirrr”… luar biasa sesak

vaginanya ,kalau Aku tekan dalam – dalam sampai kubenamkan habis penisKu dalam vagina

tante Mir…didasar lobang itu seperti ada yang menarik – narik ujung penisku dan ujung penisku

terasa basah …., “giiiileeee Mir..emmmpot aaaayam loeee.”kurasakan desakan darah diseluruh

uratKu….PenisKu ..sudah penuh dengan mani yang siap..ditembakan ,tapi cepat – cepat kucabut

untuk merasakan bagian tubuh tante Mir..yang..lain…

Masih berdiri diatas sofa berhadapan dengan tubuh tante Mirna,kepalanya menunduk lemah

rambutnya yang ikal dan panjang terurai menutupi beberapa bagian dari payudaranya,Aku tak

rela sehelai rambutpun menutupi bagian – bagian indah tubuh tanteKu malam ini , maka kuraih

selembar selendang lagi, kukepang buntut kuda rambutnya dengan menggunakan salah satu

ujung selendang yang kupegang dan selanjutnya kuikatkan pada anak tangga dengan demikian

kepala tante Mir sedikit terangkat sehingga Aku dapat menatap wajahnya yang cantik pada saat

penisKu sedang membongkar lobang – lobang kenikamatan tante Mir..….

Setelah kuciumi bibrnya dan meremas – remas payudaranya , Aku berjongkok menikmati

perutnya yang rata tanpa lemak sedikitpun itu dengan mulutKu kemudian beralih kesamping

tubuhnya untuk menarik bokong tante Mirna ke dekat mukaKu “Plok…plok..sruup..sruup”

pantatnya yang luar biasa padat , kencang dan bundar…kupukul – pukul sambil kuisap – isap

….”Mirna ..Om Iwan pasti belum pernah nyobain lubang pantat loe ..?, pasti loe ga ngasih dan

Om Iwan mana berani minta…heehehe kalo loe berdua ngent*t pasti Omi Iwan yang jadi

pelayan pemuas nafsu loe ..seperti sehari – hari !!!, harus ikutin semua kemauan loe .mana

pernah loe mikirin maunya Om Iwan….kalo gitu berarti gw yang pertama yang akan cicipin

pantat ..moleh loe…heheehe.”

Kududukan tubuhku diatas senderan sofa , kupindahkan pantat tante Mir kepangkuanKu setelah

kulumuri lagi lotion di penisKu,dan ketika pantat tante Mirna di pangkuanKu ” …Aduh lubang

loe sempit…masih perawan…!!! kataKu …”kurentangkan kedua kakinya lebar – lebar dan

kucoba masukan dengan paksa penisKu , setelah ujung penisku masuk kudorong dengan penuh

tenaga…dibantu dengan bantuan tanganKu yang memegang pinggulnya sambil menekannya ke

bawah,.sehingga”preeeeeepttsrjjjjjeeet” “wooouuuuuhhhh Mirnaaaaaaaaa Mirnaaaaaaaa

“teriakanKu bergema seisi rumah “peereeet ammmmaaaaat sayaaaaang.

Lubang anus tante Mirna…lebih kencang..lebih..hangat..lebih dalam dari lobang vaginanya.,

kualihkan tanganku sehingga melingkar memeluk pinggangnya yang ramping…kuayun-ayunkan

tubuhnya hingga naik – turun..sesekali kubuat agar pantatnya membuat gerakan

melingkar..”ouuuooouuohhhh” nikmat sekali …dibawah batangKu melakukan sedikit gerakan

sebagai bantuan…,makin lama gerakan – gerakan ini kupercepat..temponya…hingga sofa itu

berbunyi kencang “…ngek.ngek.ngek”, baru sekarang Aku melihat buah dada tante yang besar

itu bergoyang- goyang lincahnya keatas kebawah.indah sekali., tak kulewatkan kesempatan itu

untuk meremas – remas payudaranya lagi.

Andai saja dia saat ini dalam keadaan sadar …entah bagaimana perasaannya… ,tak kubayangkan

betapa malunya tante Mirna yang memiliki gengsi yang sangat tinggi ini apabila dia menyadari

bahwa tubuhnya sedang meloncat – loncat diatas pangkuan keponakannya untuk memberi

kepuasan dan layanan pada penis sang keponakan yang sedang mengaduk -ngaduk lobang

anusnya ditambah tangan yang sedang “berbelanja” di buah dadanya , belum lagi tubuhnya

terikat dalam keadaan telanjang…”Mir.eh.. nik..matin aaaaja yah..Mir.”dengan mataku yang

selalu menatap wajahnya.…. sulit sekali mendapat kedalaman yang maksimal di lubang anus

Tante Mir… karena tertahan belahan pantatnya yang besar dan kencang itu,…sehingga setiap

goyanganku menimbulkan suara – suara mesra di pantatnya “gplok..gplok..gplok””oouchhhh gw

ba…rru tau smuaa lobang ..loeh nikkkmaaatnya Mir..….,anak….aaanak loe..nikmattt ,

terrr..nyata summber..nya eloh.., Mir… niiiiikmat bbbbbengeettt…….

Jam telah menunjukan jam ½ 7 pagi,kemungkinan Rani dan Nia tersadar saat ini besar

sekali….tapi Aku belum puas juga bermain – main dengan tubuh tanteKu ini ,malahan Aku

semakin asyik dengan ide – ide lain,..Kuterhenti sejenak kemudian dengan penis yang masih

terbenam di dalam anus tante Mirna …Aku dekap tubuh tante MirnaKu dengan erat sambil

membimbingnya berdiri dan berbalik sehingga tubuh kita berhadapan dengan sandaran

sofa,..kuangkat kedua kaki tante Mir kemudian kuletakan pangkal betisnya diatas sandaran..,

sehingga membentuk pantatnya semakin membulat dan menimbulkan suara yang keras saat

penisKu melesak masuk kedalam anusnya

“Gbloak…gbloak.. gbloak..”..oh..Mirna..ampun..Mir…enak..Mir..keadaan ini membuat penisKu

semakin betah didalam…,kuatur serangan penisKu dalam tempo sedang …kemudian..sesekali

..Aku kagetkan tubuhnya dengan serangan – serangan super cepat

“ahahaajhhahahahah”…..keringat sudah membasahi kedua tubuh telanjang ini , …, tak lama

kemudian…kuhentikan sejenak goyanganKu , kucengkram kedua pangkal pahanya lalu kuputar

keduanya hingga tubuhnya berbalik menghadapKu , ini kulakukan tanpa mencabut penisKu, dan

rasanya sangat luar biasa ,..tumpukan daging yang mengelilingi dan membekap penisKu

erat……terasa memelintir penisKu dengan nikmaaaat..sekali “ouuuhhh Mirnaaa.sssstttt

Mirnaaaa ..ohh”.

Setelah tubuh kami berhadapan kuambil 2 lembar terkahir dari selendang tante Mir yang

tergeletak di sofa dengan ujung jari kakiku,…selendang itu Kupergunakan untuk menyatukan

pergelangan kaki kiri dengan pergelangan tangan kiri dan kemudian pergelangan kaki kanan dan

pergelangan tangan kanannya tante Mir.., setelah kusatukan..kuikat kedua selendang tersebut di

salah satu anak tangga…,sehingga posisi tanteku sekarang , tergantung celentang dengan kedua

kaki yang tertarik kedua lengannya menyebabkan kedua pahanya terbuka lebar-lebar membuat

vagina dan lobang anusnya pun terlihat jelas dan terbuka lebar, gambaran posisinya, seperti kita

melihat seorang bayi mungil yang sedang “diceboki” dalam kondisi masih tidur setelah buang

air.Kualihkan penisKu ke dalam vagina tante Mir…,pada gerakan – gerakan awal kubiarkan

kedua belah pahanya mengangkang lebar ,…tapi ditengah – tengah “genjotanKu” yang semakin

cepat kurapatkan kedua belah pahanya sehingga dapat kudekap erat dengan tangan kananKu

sementara tangan kiriKu yang terus menggerayangi setiap jengkal tubuhnya

“OOOuuuhhh Mir…nikkkmmmat..rapeeeettt..Mir….mmmemmekloeee………” teriakanKu

menggambarkan nikmat vaginanya dalam posisi itu, penisKu semakin menegangg dan hampir

mencapai puncak , cepat – cepat kucabut dan kembali ke anusnya, dalam waktu

singkat,”woooouuuhh.. Mirrrr ..guuee kluarr..mirrr,…ouhhh mirr..eeeeenakk ssssyaaaaaang”

kubenamkan penisKu dan kubiarkan cairan spermaKu keluar dalam anusnya.

Hari sudah semakin siang Mba Tiul sebentar lagi pasti pulang…, maka capat – cepat Aku berdiri

di dekat kepalanya untuk melepaskan ikatan rambutnya ,…mungkin karena terburu – buru Aku

lupa untuk menahan kepala tante Mir agar tidak tiba – tiba terjatuh saat ikatannya kulepas tiba –

tiba “bhukk” kepalanya jatuh menghantam tubuhKu tepat di selangkanganKu..”aduh”…,

kurasakan nikmat belaian rambutnya pada penisKu yang sudah sangat “lemas” dan tidak

mungkin terbangun lagi,…., “wahhh mulut loe yang seksi nantang bener”…Aku berjongkok dan

menciumi bibirnya ” cuciin .. dong tongkol gue Mir” sambil mencoba membuka kedua mulutnya

dengan menarik rangkaian gigi putih dan bersih tante Mirna, “Ayooh buka mulut loe…”

Aku tidakpernah mengira hanya dengan satu tarikan kuat tangan kananKu pada rahangnya maka

terbuka lebarlah mulut tanteKu .Aku berdiri berbalik membelakangi tubuh tante Mirna…,

kutempatkan kepalanya tepat ditengah – tengah selangkanganKu , dengan tetap menahan

rahangnya, kuturunkan perlahan penisKU kedalam mulut yang dulu pernah memaki – makiKu,

“hayoo telen Mirr …telen” ,dengan telunjukKu kuatur posisi lidah tante Mir..agar memberi jalan

pada batangKu untuk masuk lebih dalam dengan tangan kiriKu kutekan bagian belakang

kepalanya sehingga tanteKu bisa menelan seluruh batangKu , hingga ujung penisKu dapat

menyentuh dinding kerongkongannya dan bibir -bibir tebalnya bisa mencicipi buah zakarKu ,

“ooohh Mir…aaaanget Mirr..lembut terasa lembut banget mulutloe”desahKu “srukk..sruuk

srukk” bunyi – bunyi itu keluar dari mulutnya,penisku basah kuyup bermandikan air liur

tanteKu,kutatap matanya yang masih terpejam, hidungnya yang mancung membelai – belai

rambut di selangkangnKu, Aku sangat terkejut karena penisKu semakin lama semakin

mengencang , “waah Mir…luar biasaa permaianan loeee .

Kupercepat ayunan kepala tante Mir” croook ..kecrook ..crrrook ..kecroook”suara mulut tante

Mirna akibat penis keponakannya yang sudah mengeras dan memenuhi mulutnya “,”aayoohhh

Mirr udahhh.siang.….,…ayoohMirrr..bikin gw kluarr ahh” kehangatan ,, kelembutan mulut

tanteKu membuat Aku semakin menggila , penisKu teggang dan basah dibuatnya dan”crrroot

..crrroot”..kumuntahkan sisa – sisa spermaKu kedalam rongga kerkongannya “minum..yah

Mir..diminum jangan dibuang”.

Kucabut penisKu dari mulutnya kurapihkan semua perbuatanku dan kukembalikan semuanya

kepada posisi semula, kemudian Aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukaKu dan naik

ke kamar berganti pakaian dan keluar rumah tanpa membawa mobil .Satu jam kemudian Aku

kembali ke rumah tante Mirna dengan membawa sekantong berisi buah – buahan sebagai tanda

terima kasihKu kepada tante Mirna yang mengijinkan Aku menginap di rumahnya…atau sebagai

tanda terima kasih karena dia dan anak -anaknya telah melayani Aku semalaman..heehehhe.

Saat Aku masuk rumah kutemui Mba Tiul yang sedang di dapur,.. , “yang lain pada belum

bangun ?” tanyaKu…”udah mas tau pada di kamar mamahnya”,jawab Mba Tiul …” “tolong

pamitin yah bilangin urusan Saya udah beres nih ” kataKu yang takut untuk berpamitan langsung

pada mereka “oh…iyah tau tuh Mba Rani dan Mba Nia jam segini baru bangun , Mamahnya

malah belum bangun aneh ..ga biasanya” jelas Mba Tiul sambil membukakan pintu pagar “masa

sih”…tanyaKu berpura – pura heran…”oh iyah tadi..beliin buah kesukaan tante Mir ..tuh ada di

meja makan yah Mba..” kataKu lagi ,… “Iyah trima kasih ” Kata Mba Tiul lagi.

Setiba dirumah Aku tertidur pulas seharian , badanKu lemas sekali…penisKu berdenyut –

denyut ..ngilu dan pegel sekali , pinggangku seperti mau patah.,Luar biasa permainan tante

Mirna dan 2 putrinya telah mengakibatkan aku 6 kali mencapai orgasme,…yang tidak mungkin

lagi terjadi dalam berhubungan seks biasa.

Setelah kejadian itu 2 bulan lamanya Aku tidak bertemu mereka , Aku mendengar kabar Tante

Mirna dan Nia sering bolak – balik ke dokter , tidak tahu sakit apa mereka , atau mungkin

mereka berdua merasa ada masalah pada vagina dan anus mereka.Dalam suatu acara “lamaran”

sepupuKu yang lain Aku bertemu mereka sekeluarga , pada Rani dan Nia tak terlihat banyak

perbedaan hanya saja mata mereka selalu menunduk tidak pernah mau menatap mataKu , saat

berbicara atau pada kesempatan lain , perubahan yang sangat jelas ada pada tante Mirna , dia

terlihat lebih pendiam sekarang, rasanya dia juga sudah tidak terlalu percaya diri seperti dulu

,tidak lagi banyak mengatur dan mengemukakan pendapat , persis seperti suaminya dulu , tapi

sekarang justru Om Iwan lebih banyak bicara dan seperti mengambil alih kendali keluarga dari

tangan tante Mir…, atau mungkin juga Tante Mirna, Rani dan Nia mengetahui perbuatanKu

terhadap tubuh mereka tapi tidak cukup bukti untuk melancarkan tuduhannya.

BagiKu Rani dan Nia tetap cantik dan seksi tapi bahasa tubuh mereka sudah tidak pernah

menantang Aku lagi untuk membayangkan apa yang ada di balik pakaian mereka.Sekarang Aku

lebih banyak tersenyum saat bertemu mereka membayangkan apa yang Aku lakukan malam

itu.Dan tante Mirna…adalah bonus bagiKu karena Aku satu – satunya keponakan yang

spermanya pernah ditelan tante Mirna .